Anestesi Pada Obsetri

download Anestesi Pada Obsetri

of 28

Transcript of Anestesi Pada Obsetri

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    1/28

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    2/28

    Definisi kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,

    kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi ataupenyatuan dari spermatozoa dan ovum dandilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    3/28

    2. Fisiologi Ibu hamil kaitannya dengan

    penggunaan anestesi

    Pernapasan:

    - residual volum 15-20% cadangan O2 krng

    - Ventilasi 50% induksi cepat

    Kardiovascular

    - Stroke volume, frekuensi jantung

    - Volume plasma 45%, eritrosit 15% Anemia

    - Perdarahan: pervaginam 400-600 cc, SC: 1000 cc

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    4/28

    Gastrointestinal:

    - Uterus gravid tek. Intragastrik

    - Uterus gravid perubahan sudut gastroesophageal- Hipersekresi lambung

    - Penurunan tonus spingter lambung

    Plasenta

    - Obat anestesi(depresan), depresi janin

    Sistem saraf

    - Endorphin, progesteron , kebutuhan halothan,

    isofluran

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    5/28

    Pra-anastesi

    Fungsi: Mempersiapkan mental dan fisis pasien secaraoptimal, merencanakan dan memilih teknik dan obat-obat anestetik yang sesuai, serta menentukanklasifikasi sesuai ASA.

    Anamnesa Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan laboratorium

    Perencanaan anastesi Klasifikasi ASA

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    6/28

    Epidural Anestesi

    Ditemukan tahun 1885 oleh Leonard Corning.

    Diindonesia mulai digunakan 1976

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    7/28

    Memenuhi syarat anestesi ideal:

    - Aman bagi ibu dan bayi

    - Mudah- Memberi analgesik kuat diseluruh kala

    - Tidak menimbulkan blok motorik

    - Memungkinkan ibu merasakan kontraksi,- Tidak menghilangkan kemampuan mengejan.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    8/28

    T11dan vertebra T12 Nyeri oleh kontraksi rahimbersama dengan dilatasi leher.

    saraf S2-S4 Nyeri oleh dilatasi jalan lahir, vulvadan perineum.

    T i i

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    9/28

    Te ni pervaginam:1. Premedikasi: 30ml antasida, 10 mg metokloporamid

    (30-60 menit) sebelum operasi.

    2. H2 blocker(ranitidine), preload 10-15 ml/kgBB RLdalam 10-20 menit.

    3. Posisi lateral kiri/duduk.

    4. Disinfektan dengan betadine dan alkohol, tunggusampai kering.

    5. Tusukan jarum epidural no 18 pada vertebra L3-4atau L4-L5

    6. Berikan 2-3 ml obat anestesi lokal sebagai dosispercobaan melalui jarum itu.

    7. Masukan kateter epidural

    8. Aspirasi (memastikan kateter tidak masuk

    pembuluh darah)

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    10/28

    8.Setelah itu bila hasi negatif suntikan lagi obat anestesi3 ml observasi selama 5 menit.

    9. Setelah pembukaan rahim 5cm, pasien didudukanmasukan 5ml, tunggu 5 menit, pasien dibaringkanlagi dan dipimpin mengejan.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    11/28

    Subarachnoid Anestesi

    RA lebih sering dipakai daripada GA

    Tahun 1976 62% persalinan di amerika

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    12/28

    Tehnik:

    Hampir sama dengan epidural anestesi, tetapi tanpapemasangan cateter.

    Spinal / subaraknoid : posisi lateral dekubitus ataududuk, dilakukan punksi antara L3-L4 (di daerah

    cauda equina medulla spinalis), dengan jarum /trokard. Setelah menembus ligamentum flavum(hilang tahanan), tusukan diteruskan sampaimenembus selaput duramater, mencapai ruangan

    subaraknoid. Identifikasi adalah dengan keluarnyacairan cerebrospinal, jika stylet ditarik perlahan-lahan.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    13/28

    Efek:

    Perubahan kardiovaskuler pada ibu- Hipotensi ringan dialami juga oleh bayi (apgar

    score rendah)

    Pengaruh pada bayi

    - Dapat diabaikan(75 mg lidokain, 0,32 mikrogram/mldalam darah pasien + efek uterine vaskular shuntsedikit konsentrasi yang menembus placenta.

    I dik i k b l

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    14/28

    Indikasi kontra absolute:

    Pasien menolak

    Infeksi pada tempat suntikan Hipovolemia berat, syok

    Koagulapati atau mendapat terapi antikagulan

    Tekanan intrakranial meninggi

    Fasilitas resusitasi minim

    Kurang pengalaman/ tanpa didampingi konsultananesthesia.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    15/28

    Perbedaan spinal dan epidural

    Spinal Anestesi: Tempat suntikan pada ruang subaraknoid.

    Berupa anestesi single shot, dapat memberikananesthesia selama 15-20 menit

    Waktu tindakan lebih cepat.

    Menghasilkan blok yang lebih berkualitas

    Trauma pada epidural space lebih sedikit

    Penggunaan spinal anestesi menghindarkan kita daripenggunaan cateter epiduran yang dapatmenyebabkan beberapa komplikasi.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    16/28

    Epidural Anestesi

    Tempat penyuntikan pada rongga epidural, hal inicukup sulit dilakukan dan memakan waktu.

    Onset lebih lambat daripada spinal anestesi.

    Biasanya menggunakan kateter sehingga kita dapat

    melakukan anestesi berulang kali. Lebih sedikit dalam menyebabkan hipotensi

    dibandingkan dengan Spinal anestesi.

    Kualitas blok lebih rendah dari spinal anestesi, dapatterjadi kesalahan dalam penyuntikan di segmen yangberbeda hingga dapat menyebabkan nyeriintraoperatif.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    17/28

    General anestesi

    Jarang sekali dilakukan pada obstetri

    Indikasi untuk general anestesi : Fetal distress

    Coagulopathi

    Akut hipovolemi karena perdarahan parah sepertipada placenta abrupsi, rupture uteri.

    Penyakit yang diderita ibu seperti pre-eclamsia,eklamsia, HELLP syndrome.

    Adanya Sepsis atau infeksi lokal pada kulit pada posisiregional anestesi

    Gagal dalam melakukan regional anestesi

    Penolakan tindakan regional anestesi oleh pasien

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    18/28

    Keuntungan dan kerugian general anestesi padaobstetric:

    Keuntungan:

    1. Induksi yang cepat.

    2.Kita dapat mengendalikan jalan napas dan ventilasipasien

    3. Hampir jarang sekali gagal dalam melakukananestesi.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    19/28

    Kerugian:

    Aspirasi paru-paru

    Resiko aspirasi ada meski rendah

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    20/28

    Pasien tidak sadar sehingga perjumpaan pertama

    dengan bayi tertunda Dapat menyebabkan atonia uterus

    Onset dari nyeri setelah operasi biasanya cepat.

    T h ik

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    21/28

    Tehnik1. Induksi biasanya dimulai dengan pasien sudah

    terpasang infuse line, kateter dan dokter yang sudah

    siap membedah.2. Pasien diposisikan miring kekiri untuk menghindari

    penjepitan aorta dan vena cava inferior, beberapa ahliyang lain memilih untuk meninggikan kepala 30%

    miring, untuk meningkatkan residual kapasitas,mempermudah intubasi dan mengurangigastroesophageal refluk.

    3. Preoksigen diberikan 100% melalui masker.

    4. Induksi diberikan dengan cepat, Thiopental dansuksinilkolin yang biasanya digunakan. Propofolsering berhubungan dengan jeleknya profile dari,menyebabkan amnesia dengan durasi yang sebentar

    dan lamanya pasien terbangun dari anestesi.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    22/28

    5. Lakukanlah intubasi, auskultasi dada untukmenolong kita menyingkirkan endobrakial intubasi.

    6. Monitoring pasien dengan seksama.7. Masukan oxitosin(5 UI) bertahap setelah bayi

    dilahirkan dan kembalikan posisi tubuh ibu yangsemula agak dimiringkan.

    8. Bersihkan jalan napas dengan suction, setelah kitapastikan bersih lakukan extubation, sambilmemberikan oksigen melalui masker tunggu hinggapasien sadar kembali.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    23/28

    Pada kasus-kasus obstetri patologi yang memerlukanobat-obatan / penanganan medik selain anestesi,

    diberikan sebagaimana seharusnya.

    Contoh :

    1. pada pre-eklampsia, diberikan juga vasodilator,magnesiumsulfat.

    2. pada infeksi atau kemungkinan infeksi, diberikanantibiotika.

    3. pada keadaan umum / tanda vital yang buruk,

    misalnya syok, hipoksia, ditatalaksana denganoksigen, cairan, obat2an, dan sebagainya.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    24/28

    Obat-obat anestesi pada obstetri Propofol

    - Dapat menurunkan tekanan darah sistemik

    - Dapat menurunkan ventilasi

    Midazolam

    - Dapat menembus placenta dan menyebabkandepresan pada bayi.

    Kethamine

    - Meningkatkan heart rate, cardiac output.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    25/28

    ATRACURIUM

    dosis : 0,5 mg/KgBB

    masa kerja singkat, untuk mempermudah intubasi

    efek terhadap neonatus minimal

    HALOTHANE ENFLURANE

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    26/28

    HALOTHANE, ENFLURANE

    dosis Halothane : 0,25 - 0,5 %

    Ethrane : 0,5 - 0,75 % dikombinasikan dengan N2O -

    O2 Konsentrasi tinggi relaksasi uterus (atonia uteri),

    perdarahan post-partum

    Keuntungan :

    efek amnesia (+)

    menyebabkan PaO2 maternal meningkat

    uterine blood flow meningkat

    depresi terhadap neonatus ( - ) uterine bleeding ( - )

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    27/28

    Kesimpulan

    Tehnik-tehnik dalam anestesi masing-masing mempunyaikeuntungan dan kerugian tersendiri pada persalinan, padatehnik epidural dengan persalinan pervaginam, dapat terjadiperlambatan dalam proses partus yang sangat mempengaruhikondisi terkhusus janin. Pada persalinan section dengan generalanestesi memiliki resiko yang 2x lebih besar daripada

    subarachnoid anesthesia dengan section cesarean. Tehniksubarachnoid anestesi digambungkan dengan operatif yaitusectio sesarea lebih memiliki keuntungan yang besar karenatindakan dapat dilakukan dengan cepat dan ibu dalam kondisisadar penuh hingga meminimalisir efek tindakan dan anestesipada ibu dan bayi. Sedangkan efek obat-obatan anestesi pada

    ibu dan janin bila digunakan pada dosis yang normal dan sesuaidengan indikasi maka komplikasi yang ditimbulkan sangatlahminim.

  • 8/13/2019 Anestesi Pada Obsetri

    28/28

    Terima kasih