09. Anestesi Pada Anak

26
ANESTESI PADA ANAK ANESTESI PADA ANAK

Transcript of 09. Anestesi Pada Anak

Page 1: 09. Anestesi Pada Anak

ANESTESI PADA ANAKANESTESI PADA ANAK

Page 2: 09. Anestesi Pada Anak

BatasanBatasan

Neonatus (newborn) : < 30 hariNeonatus (newborn) : < 30 hariBayi (infant) : 1 – 12 bulanBayi (infant) : 1 – 12 bulanAnak (child) : 1 – 12 tahunAnak (child) : 1 – 12 tahun

Page 3: 09. Anestesi Pada Anak

PerbedaanPerbedaan

Sistem pernafasanSistem pernafasan Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler Kebutuhan cairan elektrolit dan Kebutuhan cairan elektrolit dan metabolismemetabolisme Pengaturan suhu tubuhPengaturan suhu tubuh Segi psikologi dan patologiSegi psikologi dan patologi

Page 4: 09. Anestesi Pada Anak

SistemSistem PernafasanPernafasan

Kepala bayi/anak relatif lebih besar Kepala bayi/anak relatif lebih besar Leher pendekLeher pendekLobang hidung (nares) sempitLobang hidung (nares) sempitWaldeyer ringWaldeyer ring sering mengalami hipertrofi sering mengalami hipertrofi Lidah relatif lebih besarLidah relatif lebih besar Daerah tersempit jalan nafas atas adalah Daerah tersempit jalan nafas atas adalah lingkar cricoidlingkar cricoid Pengembangan paru terbatas Pengembangan paru terbatas

Page 5: 09. Anestesi Pada Anak

Pengembangan Paru TerbatasPengembangan Paru Terbatas

Rongga dada relatif lebih kecilRongga dada relatif lebih kecil Abdomen lebih menonjol, diafragma Abdomen lebih menonjol, diafragma letaknya lebih tinggiletaknya lebih tinggi Posisi tulang iga horisontal tidak dapat Posisi tulang iga horisontal tidak dapat mengembangkan dinding thorax lebih mengembangkan dinding thorax lebih besar lagibesar lagi Otot-otot interkostal belum tumbuh Otot-otot interkostal belum tumbuh sempurnasempurna

Page 6: 09. Anestesi Pada Anak

Lebih cepat mencapai stLebih cepat mencapai staadium dium dalamdalam

Orang dewasaOrang dewasa - ventilasi alveolar : 60 ml/kg bb/menit- ventilasi alveolar : 60 ml/kg bb/menit - ratio ventilasi alveolar : FRC - ratio ventilasi alveolar : FRC 1,5 : 1 1,5 : 1

Bayi/anakBayi/anak - ventilasi alveolar : 100 – 150 ml/kgbb/min- ventilasi alveolar : 100 – 150 ml/kgbb/min - ratio ventilasi alveolar : FRC - ratio ventilasi alveolar : FRC 5 : 1 5 : 1

Page 7: 09. Anestesi Pada Anak

SISTEM KARDIOVASKULERSISTEM KARDIOVASKULER

Tekanan darah arterial Tekanan darah arterial - - Neonatus sekitar 80/40Neonatus sekitar 80/40 - - Bayi 90/60Bayi 90/60 - - Anak 100/60 – 110/70Anak 100/60 – 110/70

NadiNadi - - Neonatus : 100 – 180 (rata-rata 140)Neonatus : 100 – 180 (rata-rata 140) - - Bayi Bayi : 80 – 150 (rata-rata 120) : 80 – 150 (rata-rata 120) - - Anak Anak : 70 – 130 (rata-rata 95) : 70 – 130 (rata-rata 95)

Page 8: 09. Anestesi Pada Anak

Pengaruh SuhuPengaruh SuhuSuhu bayi sangat dipengaruhi oleh suhu udara Suhu bayi sangat dipengaruhi oleh suhu udara disekitarnya disekitarnya Suhu udara < 27Suhu udara < 27°° C C bayi harus bayi harus berkompensasi untuk menjaga suhu tubuhnya berkompensasi untuk menjaga suhu tubuhnya meningkatkan kebutuhan oksigen meningkatkan kebutuhan oksigen asidosis asidosis metabolikmetabolikPada suhu tubuh ≤ 28Pada suhu tubuh ≤ 28°° C C jantung sewaktu- jantung sewaktu-waktu dapat berhentiwaktu dapat berhentiKenaikkan suhu > 39Kenaikkan suhu > 39°° C C kebutuhan O2 kebutuhan O2 ↑↑, , konvulsi, kerusakan otak karena hipoksia, konvulsi, kerusakan otak karena hipoksia, hipotensi dan henti jantung hipotensi dan henti jantung

Page 9: 09. Anestesi Pada Anak

Tonus vagal bayi lebih dominanTonus vagal bayi lebih dominan lebih lebih mudah mengalami bradikardi mudah mengalami bradikardi

Rangsangan nyeriRangsangan nyeri Rangsangan pada jalan nafas : suctioning, Rangsangan pada jalan nafas : suctioning, laringoskopi, intubasi trakheallaringoskopi, intubasi trakhealHipoksiaHipoksiaHiperkarbiaHiperkarbiaPemberian obat-obat tertentu misalnya Pemberian obat-obat tertentu misalnya succinyl cholinesuccinyl choline

Page 10: 09. Anestesi Pada Anak

Kelainan kongenital kardiovaskuler Kelainan kongenital kardiovaskuler

Atrial septal defectAtrial septal defect Ventricular septal defectVentricular septal defect Patent ductus arteriosus BotalliPatent ductus arteriosus Botalli Tetralogi FallotTetralogi Fallot

Page 11: 09. Anestesi Pada Anak

Kebutuhan cairan bayi berdasarkan Kebutuhan cairan bayi berdasarkan BBBB

0 – 10 kg : 4 ml/kg bb/jam0 – 10 kg : 4 ml/kg bb/jam 10 – 20 kg : 2 ml/kg bb/jam10 – 20 kg : 2 ml/kg bb/jam > 20 kg : 1 ml/kg bb/jam> 20 kg : 1 ml/kg bb/jam

Page 12: 09. Anestesi Pada Anak

Kebutuhan cairan bayi berdasarkan Kebutuhan cairan bayi berdasarkan umurumur

< 1 th : 6 ml/kg bb/jam< 1 th : 6 ml/kg bb/jam 1 – 5 th : 4 ml/kg bb/jam1 – 5 th : 4 ml/kg bb/jam> 5 th : 2 ml/kg bb/jam> 5 th : 2 ml/kg bb/jam

Perhitungan lain yang lebih praktisPerhitungan lain yang lebih praktis Neonatus : 100 - 125 ml/kg bb/hariNeonatus : 100 - 125 ml/kg bb/hariBayi/anak : 60 – 100 ml/kg bb/hariBayi/anak : 60 – 100 ml/kg bb/hari

Page 13: 09. Anestesi Pada Anak

Kebutuhan elektrolit Kebutuhan elektrolit

Natrium : 2 – 3 mEq/kg bb/hariNatrium : 2 – 3 mEq/kg bb/hari Kalium : 1 – 2 mEq/kg bb/hariKalium : 1 – 2 mEq/kg bb/hari

Page 14: 09. Anestesi Pada Anak

PENGATURAN SUHUPENGATURAN SUHU

Luas permukaan tubuh relatif lebih besar Luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding orang dewasadibanding orang dewasa Jaringan lemak subkutis masih sedikitJaringan lemak subkutis masih sedikit Bayi tidak bisa menggigil sebagai Bayi tidak bisa menggigil sebagai kompensasi produksi panas bila suhu kompensasi produksi panas bila suhu tubuh turuntubuh turun non shivering non shivering thermogenesisthermogenesis

Page 15: 09. Anestesi Pada Anak

SEGI KEJIWAANSEGI KEJIWAAN

Nyeri fisik Nyeri fisik : : Jarum suntikJarum suntik, , Luka pasca bedahLuka pasca bedah, , Penggantian bebatPenggantian bebatRasa tidak enak (discomfort) Rasa tidak enak (discomfort) : : PusingPusing, , Mual/muntahMual/muntah, , Jarum infusJarum infus, , Kateter/nasogastric Kateter/nasogastric tubetube, , Penghisapan sekret pada trakheaPenghisapan sekret pada trakhea, , Ventilasi mekanikVentilasi mekanikStress emosionalStress emosional : : Pisah dari orang tuaPisah dari orang tua, , Bau/rasa tidak enakBau/rasa tidak enak, , Suara-suara, Suara-suara, erangan/teriakan kesakitan pasien lainerangan/teriakan kesakitan pasien lain, , personil personil berjubah, memakai masker, darah berceceranberjubah, memakai masker, darah berceceran, , Alat-alat pemantau yang canggihAlat-alat pemantau yang canggih

Page 16: 09. Anestesi Pada Anak

PELAKSANAAN ANESTESIPELAKSANAAN ANESTESI

Persiapan pra anestesiPersiapan pra anestesi - - Anamnesa/hetero anamnesa Anamnesa/hetero anamnesa - - Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik - - Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium

Pemberian obat-obatan anestesiPemberian obat-obatan anestesiPerawatan pasca anestesiPerawatan pasca anestesi

Page 17: 09. Anestesi Pada Anak

MASALAH DAN ANTISIPASMASALAH DAN ANTISIPASIIMasalah nafas Masalah nafas

Anak diganjal punggungnya dengan bantal Anak diganjal punggungnya dengan bantal tipis untuk mempermudah ekstensi kepalatipis untuk mempermudah ekstensi kepala Dead space mekanik seminimal mungkinDead space mekanik seminimal mungkin ekspansi paru terbatasekspansi paru terbatas alat atau tehnik alat atau tehnik anestesi harus ringan tanpa sistem katupanestesi harus ringan tanpa sistem katup

Page 18: 09. Anestesi Pada Anak

Masalah kardiovaskuler Masalah kardiovaskuler

Manset tensimeter yang sesuai dengan Manset tensimeter yang sesuai dengan ukurannyaukurannya Siap atropin sulfat di syring Siap atropin sulfat di syring Infus menggunakan pediatric infusion setInfus menggunakan pediatric infusion set Observasi perdarahan lebih telitiObservasi perdarahan lebih teliti, , targettarget transfusitransfusi hematokrit > 30%hematokrit > 30%Infus harus mengandung glukosaInfus harus mengandung glukosa Jadwal pengacaraan operasi terencana harus Jadwal pengacaraan operasi terencana harus memprioritaskan pasien bayi/anak-anak memprioritaskan pasien bayi/anak-anak

Page 19: 09. Anestesi Pada Anak

Masalah psikologis Masalah psikologis

Pendekatan psikologis terhadap anakPendekatan psikologis terhadap anak Pendekatan farmakologis dengan Pendekatan farmakologis dengan pemberian obat-obat premedikasi gol pemberian obat-obat premedikasi gol sedativa/tranquilizersedativa/tranquilizer

Page 20: 09. Anestesi Pada Anak

Masalah yang berkaitan dengan Masalah yang berkaitan dengan pembedahan pembedahan

Pembedahan di jalan nafas, pembedahan Pembedahan di jalan nafas, pembedahan dengan posisi telungkupdengan posisi telungkup endotrakheal endotrakheal tubetube Pembedahan dengan kemungkinan Pembedahan dengan kemungkinan perdarahan yang banyakperdarahan yang banyak infus lancarinfus lancar Penampung darah dengan botol kecil Penampung darah dengan botol kecil Pembedahan yang sifatnya daruratPembedahan yang sifatnya darurat optimalisasioptimalisasi dalam waktu sesingkat dalam waktu sesingkat mungkinmungkin

Page 21: 09. Anestesi Pada Anak

PREMEDIKASIPREMEDIKASI

Tujuan utama Tujuan utama : : memisahkan secara halus memisahkan secara halus dari orang tua dan mempermudah induksi dari orang tua dan mempermudah induksi anestesianestesi Tujuan lain Tujuan lain ::

- - AmnesiaAmnesia - - AnalgesiaAnalgesia - - Mencegah penyulit Mencegah penyulit

Page 22: 09. Anestesi Pada Anak

Obat-obat premedikasi Obat-obat premedikasi

Golongan sedativa/tranquilizerGolongan sedativa/tranquilizerGolongan analgetik narkotik Golongan analgetik narkotik Golongan analgetik narkotik Golongan analgetik narkotik

Page 23: 09. Anestesi Pada Anak

INDUKSI ANESTESIINDUKSI ANESTESI

PPer inhalasia over faceer inhalasia over face IntravenaIntravena IntramuskulerIntramuskuler Per rektal Per rektal

Page 24: 09. Anestesi Pada Anak

INTUBASI EMDOTRAKHEALINTUBASI EMDOTRAKHEALKeuntunganKeuntungan

- - Jalan nafas dikuasaiJalan nafas dikuasai - - Mengurangi kemungkinan aspirasiMengurangi kemungkinan aspirasi - - Memudahkan memberikan nafas Memudahkan memberikan nafas

bantuan/buatanbantuan/buatanKerugianKerugian

- - Spasme larynxSpasme larynx - - Edema larynxEdema larynx - - Penyebaran infeksi jalan nafas atasPenyebaran infeksi jalan nafas atas - - Trauma gigi, bibir, lidah, pharynx dan larynxTrauma gigi, bibir, lidah, pharynx dan larynx

Page 25: 09. Anestesi Pada Anak

ALAT/SISTEM ANESTESI ALAT/SISTEM ANESTESI INHALASIINHALASI

Resistensi kecilResistensi kecilMekanik dead space minimalMekanik dead space minimalCegah heat lossCegah heat lossHumidifikasi gas anestesiHumidifikasi gas anestesiContoh alat : Ayres T piece, modified Ayres T Contoh alat : Ayres T piece, modified Ayres T piece (Jackson Rees), pediatric circle system.piece (Jackson Rees), pediatric circle system.Perlengkapan lain Perlengkapan lain : : LaryngoscopeLaryngoscope, , Endotrakheal Endotrakheal tubetube, , Naso/oropharyngeal airwayNaso/oropharyngeal airway, , Suction Suction cathethercathether, , Suction apparatusSuction apparatus, , Obat-obat Obat-obat emergency emergency

Page 26: 09. Anestesi Pada Anak

PERAWPERAWAATAN PASCA ANESTESITAN PASCA ANESTESI

Monitoring sistem pernafasan dan Monitoring sistem pernafasan dan kardiovaskuler.kardiovaskuler.Suhu tubuh dipertahankan > 35 derajat Celcius.Suhu tubuh dipertahankan > 35 derajat Celcius.Posisi miring/semi prone bila belum sadar baik Posisi miring/semi prone bila belum sadar baik terutama pada pembedahan di jalan nafas dan terutama pada pembedahan di jalan nafas dan pembedahan darurat.pembedahan darurat.Pemberian oxygen.Pemberian oxygen.Pengelolaan nyeri pasca besdah.Pengelolaan nyeri pasca besdah.Antisipasi penyulit : edema larynx, aspirasi, Antisipasi penyulit : edema larynx, aspirasi, perdrahan.perdrahan.Kebutuhan cairan, elektrolit dan kalori.Kebutuhan cairan, elektrolit dan kalori.