Anestesi-ASA.doc

14
Makalah Anestesi dan Klasifikasi AHA Disusun oleh: Kelompok 6 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2012 1

description

Anestesi-ASA.doc

Transcript of Anestesi-ASA.doc

Anestesi

MakalahAnestesi dan Klasifikasi AHA

Disusun oleh:

Kelompok 6

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

2012Anestesi( Oliver Wendell Holmes )

Definisi :

Peristiwa ilangnya sensasi, perasaan ( panas, raba, posture ) dan nyeri bahkan hilangnya kesadaran, sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan pembedahan

Trias Anestesi :

1. Analgesia ( Hilangnya nyeri )

2. Hipnotik ( Hilang kesadaran )

3. Relaksasi otot ( Muscle Relaxan )

Obat obatan Premedikasi :

1. Sedativa, transquilizer

2. Analgetika narkotika

3. Alkaloid belladona :

Anti sekresi

Mengurangi efek vagal terhadap jantung dari obat-obat

Impuls afferent abdomen, thorax, mata

4. Anti emetik

Klasifikasi ASA:ASAIIIIIIIVVVI

DEFINISISEHATPENYAKIT SISTEMIK RINGANPENYAKIT SISTEMIK BERAT TAPI TIDAK MELUMPUHKANPENYAKIT YANG MELUMPUHKANMENGANCAM NYAWA ATAU SKARATMATI BATANG OTAK

USIA>3 BULAN - DARI 65-84 TAHUNKURANG DARI 1 BULAN BAYI LAHIR PREMATUR ATAU > DARI 85 TAHUN

KAPASITAS FUNGSIONAL; MENAIKI 1 LANTAI ATAU BERJALAN 200 METERBISA DILAKUKAN TANPA KESULITANBERISTIRAHAT SETELAH SELESAI KARENA KESULITANMENGHENTIKAN KEGIATAN KARENA KESULITANTIDAK BISA

STATUS MEDISTANPA GANGGUAN ORGANIK, FISIOLOGIS, ATAU KEJIWAANTUNGGAL/ BEBERAPA PENYAKIT SISTEMIK YANG TERKONTROL, TIDAK ADA KETERBATASAN FUNGSIONAL, ATAU KETERLIBATAN ORGAN VITALPENYAKIT SISTEMIK YANG TIDAK TERKONTROL, BEBERAPA KETERBATASAN FUNGSIONAL, TIDAK ADA KONDISI YANG MENGANCAM HIDUPPENYAKIT SISTEMIK YANG TIDAK TERKONTROL, KETERBATASAN FUNGSIONAL SIGNIFIKAN, ADANYA KONDISI YANG MENGANCAM HIDUPTAHAP AKHIR PENYAKIT TIDAK DIHARAPKAN HIDUP DALAM 24 JAMSECARA KLINIS SUDAH MENINGGAL. UNTUK DONOR ORGAN

MORTALITAS0,06-0,08%0,27-0,4%1,8-4,3%7,8-23%9,4-51%

EMERGENSIPASIEN BEDAH

STATUS FISIOLOGINORMALWANITA HAMIL. ALERGISUDAH ADA PENYAKIT PADA KEHAMILAN, DIABETES GESTASIONAL, PREEKLAMSI RINGANPREEKLAMPSI BERAT, SINDROM HELLP EKLAMPSIA

KARDIO

VASKULARHIPERTENSI DENGAN TEKANAN DARAH < 140/90 mmHgTEKANAN DARAH > 180/110 mmHg, ANGINA STABLE, MI > 6 BULAN/ARITMIA TAMPAK INSTABILITAS HEMODINAMIK, GAGAL JANTUNG TERKOMPENSASI, EF 25-50%UNSTABLE ANGINA, MI AKUT, MI < 6 BULAN, ARITMIA TAK TERKONTROL DENGAN INSTABILITAS HEMODINAMIK, GAGAL JANTUNG, EF < 25 % , RUPTUR ANEURISMA AORTA, SEPSIS DENGAN INSTABILITAS HEMODINAMIK, S/P CPR

Respirasi Asma terkontrol (serangan kurang dari 1 perminggu), perokok berat (lebih dari 20 bungkus pertahun) tanpa PPOKAsma yang dicetuskan stress/aktivitas, pengobatan PPOKAsma/PPOK dengan eksaserbasi

CNSEpilepsi terkontrol, parkinsonism, demensia Alzheimer, GCS > 13Stroke > 6 bulan dengan atau tanpa gejala sisa neurologis, GCS 9-12Epilepsy tak terkontrol, stroke < 6 bulan, GCS < 8

EndokrinDiabetes terkontrol, hiper atau hipotiroid terkontrol, obesitas kelas II (BMI 35-39,9)Diabetes tidak terkontrol, hipo/hipertiroid simptomatis, obesitas klas III (BMI 40-44,9)DKA atau honk, krisis tiroid, obesitas klas IV (>45)

GI TrackSirosis child A, abnormalitas enzim heparSirosis child BSirosis child CEnsepalopati hepatikum

HematologiAnemia, Thalasemia minor, Trombosit 50000-100000Anemia simtomatik, Thalasemia mayor, Trombosit < 50000Trombosit < 50000DIC

Renal Renal impairment, CKD Grade I-II, gangguan elektrolik asimtomatikCKD Grade III-V, ESRD, gangguan elektrolit simtomatikESRD dengan overload cairan atau uremia, sindrom hepatorenal

Lain-lainSIRS, Malnutrisi (BMI < 16,5), Hipoalbumin (2,5 gr/dl)SeptikemiaSyok septikMODS

Tehnik Anestesi :

1. Umum ( Narkose Umum )

2. Lokal / Regional Anestesi

Yang membedakan : Kesadaran

Anestesi Umum

Tehnik :

1. Inhalasi

2. Intravena

3. Intra Muscular

Pada operasi anak anak

Operasi yang sebentar

Tehnik Penguasaan jalan nafas :

1. Sungkup

Dibagi 2 :

Triple

Manuver

Indikasi :

Untuk operasi yang sebentar

Untuk pasien yang posisinya tidak sulit

2. Intubasi ( ETT ) ada 2 :a. Spontan : Nafas sendiri tanpa muscle relaxan

b. Kontrol : Dengan muscle relaxan

Indikasi Intubasi :

Pasien operasi

Pasien bukan operasi ( Cth : Stroke, gagal nafas, koma )

Komplikasi Intubasi :

a. Pada saat intubasi

( Sudah terjadi kompilkasi

b. Selama Intubasi

Aspirasi

Trauma ggigi geligi

Laserasi bibir, gusi, laring

Hipertensi, takikardi

Spasme Bronchus

c. Setelah Intubasi :

Spasme laring

Aspirasi

Gangguan fonasi

Edema glotis sunglotis

Infeksi larinng, faring, trakhea

Indikasi anestesi umum

1. Infant & anak usia muda

2. Dewasa yang memilih anestesi ummum

3. Pembedahannya luas / eskstensif

4. Penderita sakit mental

5. Pembedahan lama

6. Pembedahan dimana anestesi lokal tidak praktis atau tidak memuaskan

7. Riwayat penderita tksik / alergi obat anestesi lokal

8. Penderita dengan pengobatan antikoagulantia

Anestesi Lokal :

Tehnik :

1. Topikal ( Anestesi permukaan )

2. Infiltrasi lokal

3. Field Block ( Anestesi / lapaangan )

4. Nerve Block ( Block Syaraf )

5. Spinal Block ( LCS )

6. Epidural Block

7. Intravenous local anestesi

Obat obat anestesi lokal :

1. Potensi rendah, lama kerja pendek

Ex : Procain, chloroprocain

2. Potensi sedang, lama kerja sedang

Ex : Lidocain, Mopivacain, prilokain3. Potensi kuat, lama kerja panjang

Ex : Bupivacain , TetracainGolongan obat anestesi lokal :

1. Golongan eter ( -COOC - )

Kokain, Benzokain, Ametocaine, Prokain ( Novokain), Tetrakain ( Pentokain ), Chloropocain ( Nesakain )

2. Golongan Amida ( - NHCO - )

Lidocain, Mepivacain, Prilocain, Bupivacain, Etidokain, Dibukain, ropivakain, levobupivacain

Sebelum dilakuan sungkup atau intubasi ada : Induksi :

Inhalasi

Parenteral ( IV & IM )

Selama operasi harus ada pemantauan ( Tanda tanda vital : yaitu : Tensi, suhu, respirasi, nadi ). Tujuannya adalah untuk mengurangi terjadinya komplikasi anestesi operasi.

Setelah operasi dilakukan :

Ekstubasi :

RR ( Recovery Room ) Bisa terjadi komplikasi juga. EX : Muntah, tensi tinggi, dll

Di RR : Setelah 2 jam atau kurang dihitung ALDRENE SCORE ( Sadar, tensi stabil, nafas lagi )

Jika ALDRENE SCORE :

> 8 ( Masuk ruang perawatan

< 7 ( ICU

Indikasi pasien masuk ICU :

1. Gagal nafas

2. Gagal jantung

3. Koma

4. Post operasi besar

5. Post cardiac arrest

Selain itu pasien dari :

1. UGD ( Pasien karena trauma kapitis, stroke )2. Ruang perawatan Pasien masuk ICU diharapkan = harapan hidupnya lebih besar

Perioperatif :

1. Therapi cairan :

Maintenance ( Pemeliharaan )

Resusitasi ( Pasien shock, perdarahan )

Normal cairan didalam tubuh : 60 70 % BB/TBW ( Total body water )

2. Therapi darah :

Faktor yang mempengaruhi dosis obat :

1. Usia

2. Suhu

3. Emosi

4. Penyakit

Obat Premedikasi :

1. Golongan antikolinergik

Atropin

Scopolamin ( Hyoscine )

Glycopyrolat

2. Golongan hipnotik sedative

barbiturat : Phenobarbital ( Luminal )

Benzodizepine , diazepam

3. Golongan Analgetik narkotik

Morphin

Petidin

4. Golongan Transquilizer ( Anti Histamin )

Phenotiazine : Phenergen

Chlorpomazine : Largactil

5. Golongan Nevroleptik

Deperidol

Dehydrobenzoperidol

Enteral :

Masuk Usus melalui NGT :

Gastrostomi

Yeyenostomi

Illeustomi

Nutrien : Adalah zat nutrisi yang masuk dalam tubuh

1. Karbohidrat

2. Protein : 4 kal

3. Lipid : ( kal

4. Trace element

Kebutuhan kalori : 25 kal / kgBB TBW :

Cairan intrasel (40%)

a. Terdiri dari : kalium, Mg, fosfat (kalium paling banyak)

b. Otak, Hb, eritrosit

Cairan Ekstrasel (20%)

a. Cairan interstisial (antar sel) : 15%

b. Plasma (cairan intravaskular) : 5%

c. Terdiri dari : Na, Cl (Na paling banyak)

( Kehilangan cairan lebih dari 20 % harus di intervensi (dikompensasi).Jenis jenis cairan :

1. Koloid (plasma ekspander) ( intravena

Gelatin (lemak sel, gelafundin, gelofusin)

Polimer dextrosa (dextran 40, dextran 70)

Turunan kanji

Hidroksi etil starch (haes, ekspafusin)

2. Kristaloid (elektrolit)

Dextrosa 5 % (dewasa)

Ringer laktat (RL)

NaCl 0,9 %

Asetat ringer (asering)

Indikasi transfusi darah :

1. Perdarahan akut sampai Hb < 8 gr % atau Ht < 30 %

Pada orang tua, kelainan paru, kelainan jantung, Hb < 10 gr %

2. Bedah mayor kehilangan darah 20 % volume darahRJPO (Resusitasi jantung dan paru)

Adalah tindakan untuk memulihkan keadaan pasien dengan tahapan A B C D.

Indikasi RJPO : Henti jantung

Henti nafas

Therapi oksigen : Sebelum, selama, setelah operasi

Indikasi : - Post operasi ada gangguan nafas (dekomp kordis)- Depresi nafasKadar oksigen murni di ruangan : 20 21 %

Kadar oksigen dalam tabung : 100 %

teknik pemberian 1. Nasal kateter

2. Nasal kanul

3. Fis mas (sungkup) :

non rebiliting (tanpa balon)

rebiliting (dengan balon)

Tidal volume : 8 15

Minute volume (MV) = tidal volume x RR

Cardiac output (CO) = stroke volume x RR (5 8 liter)

Nutrisi : parenteral, enteral

Parenteral : Masuk ke pembuluh darah :

Perifer, melalui : V. Radialis, V. Femoralis

Sentral, melalui : pembuluh darah besar, V. Subclavia, V.cava.

Batasan kekentalan osmoler : 900 ml osm

< 900 ml osm ( perifer

>900 ml osm ( sentralSpinal

Indikasi :Untuk pembedahan, daerah tubuh yang dipersyarafi cabang T 4 Kebawah

Kontra Indikasi ;

Kelainan pembekuan darah, syok hypopolemia, septocemia, Peningkatan tekanan intrakranial, infeksi klulit pada daerah fungsi

Komplikasi :

Dini : Gangguan pada sirkulasi, respirasi, GIT

Terjadi kemudian ( Delayed )

Pemeriksaan Pra bedah / Persiapan pasien :

Dasar tinadakan pertolongan gawat darurat :

1. Evaluasi * pengendalian jalan nafas

2. Ventilasi dan oksigenasi

3. Pengendalian sirkulasi

4. Tindakan hemostatis

5. Evaluasi terhadap cedera

6. Monitoring

Kasus :

Bedah ( Illeus, hernia incarcerata

Kebidanan ( Plasenta previa, solutio plasenta

Syaraf ( Perdarahan intra cranii, fraktur basis cranii

Mata ( Trauma Bulbi

Penyakit :

lambung penuh

Syok

Gangguan alektrolit & asam basa

Kadar gula darah naik

Pengelolaan pasca Bedah :

1. Awasi keadaan vital

2. Perbaiki deposit cairan, darah dan elektrolit

3. Tangulangi penyakit yang menyertai

Pada Pasien tanpa mondok

Pilihan pasien :

1. Sebaiknya termasuk kategori ASA I, dapat status fisik ASA II

2. Pembedahan superfisial, bukan tindakan bedah didalam kranium, toraks atau abdomen

3. Lama pembedahan tidak melebihi 60 menit

4. Perdarahan & perubahan fisiologis yang terjadi minatEX :- Insisi Abses

- Sirkumsisi

- Kuretase

- Hernia Inguinalis ( Pada anak )

- Reposisi fraktur

Syarat TM

1. Induksi cepat & lancar

2. Analgesi cukup baik

3. Cukup dalam untuk pembedahan

4. Masa pulih sadar cepat

5. Komplikasi anestesi pasaca bedah luminal

Tehnik Anestesi

Lokal

Prokain 1% - 2,5%

Lidokain 0,5% - 1%

Regional

Intra vena

- Block Subarachnoid Block regional

- UmumKomplikasi ( Nyeri kepala )

Mual

Muntah

Nyeri pada otot

Nyeri pada tenggorok

Batuk batuk

Anestesi Obstetrik :

Analgesi lokal

1. Spinal

2. Epidural

3. Caudal

4. Paraservcikal

( Tehnik ini ( Anest. Obstetrik ) dikontraindikasikan pada :

Infeksi didaerah fungsi

Gangguan pembekuan darah

Hipovolemia

Pasien menolak

( Hipotensi, muntah,meningitis/ encephalitis

Komplikasi

1. Aspirasi paru

2. Gangguan respirasi

3. Gangguan kardiovasculer

Anestesi Pediatrik :

Permasalahan :

Pernafasan

- Suhu tubuh Kardio sirkulasi

- Cairan tubuhMassa anestesi :

Intubasi

Induksi inhalasi

Induksi intravenaPAGE 2