Anemia

26
Anemia Anemia Novina Novina

description

tes

Transcript of Anemia

Page 1: Anemia

AnemiaAnemia

NovinaNovina

Page 2: Anemia

AnemiaAnemia

Bukanlah penyakit melainkan sindroma klinikBukanlah penyakit melainkan sindroma klinik yang terjadi akibat kelainan eritrosit atau yang terjadi akibat kelainan eritrosit atau merupakan manifestasi berbagai penyakit merupakan manifestasi berbagai penyakit sistemik sebagai penyakit dasar.sistemik sebagai penyakit dasar. Anemia adalah keadaan dimana massa eritrositAnemia adalah keadaan dimana massa eritrosit dan atau massa Hb yang beredar tidak dapat dan atau massa Hb yang beredar tidak dapat

memenuhi fungsinya untuk menyediakan Omemenuhi fungsinya untuk menyediakan O22

bagi jaringan tubuh yang secara laboratorium bagi jaringan tubuh yang secara laboratorium ditandai oleh penurunan hematrokit (HCT),Hb,hitung ditandai oleh penurunan hematrokit (HCT),Hb,hitung

eritrosit.eritrosit.

Page 3: Anemia

Penderita dikatakan anemia apabila pada:Penderita dikatakan anemia apabila pada:

-pria: Hb < 13,3 g/dl atau HCT < 39,8%-pria: Hb < 13,3 g/dl atau HCT < 39,8%

-wanita : Hb < 11,7 g/dl atau HCT< 34,9%-wanita : Hb < 11,7 g/dl atau HCT< 34,9% Syarat mutlak untuk memberikan pengobatan Syarat mutlak untuk memberikan pengobatan

anemia adalah harus mengetahui lebih dahulu anemia adalah harus mengetahui lebih dahulu apa penyebabnya,untuk itu gold standart apa penyebabnya,untuk itu gold standart penentuan anemia adalah hasil pemeriksaan penentuan anemia adalah hasil pemeriksaan laboratorium,disamping anamnesa yang laboratorium,disamping anamnesa yang cermat dan pemeriksaan fisik yang akurat. cermat dan pemeriksaan fisik yang akurat.

Page 4: Anemia

Hemoglobin dan Hematokrit Pada Hemoglobin dan Hematokrit Pada Orang NormalOrang Normal

HARGAHARGA PRIAPRIA WANITAWANITA

HbHb 15,5(15,5(13,3-17,7)13,3-17,7) 13,7(11,7-15,7)13,7(11,7-15,7)

HCTHCT 46 (39,8-52,2)46 (39,8-52,2) 40,9 (34,9-46,9)40,9 (34,9-46,9)

Page 5: Anemia

AnamnesaAnamnesa -keluhan anemia : lemah,letih,lesu,lelah,-keluhan anemia : lemah,letih,lesu,lelah, kesemutan ,sakit kepala dan pusingkesemutan ,sakit kepala dan pusing - anemia yang terjadi mendadak umumnya - anemia yang terjadi mendadak umumnya penyebabnya adalah perdarahan atau penyebabnya adalah perdarahan atau hemolisishemolisis - anemia karena perdarahan kronis ,pada - anemia karena perdarahan kronis ,pada wanita sering akibat menometroragi dan pada pria wanita sering akibat menometroragi dan pada pria karena perdarahan saluran cerna (hemoroid) dengan karena perdarahan saluran cerna (hemoroid) dengan dugaan ANEMIA DEFISIENSI BESIdugaan ANEMIA DEFISIENSI BESI

Page 6: Anemia

Pada anamnesa keluarga , anemia dengan Pada anamnesa keluarga , anemia dengan kelainan kongenital,seperti defisiensi G6PDkelainan kongenital,seperti defisiensi G6PD Talasemia,Hb-pati,Sferositosis herediterTalasemia,Hb-pati,Sferositosis herediter Riwayat infeksi yang berulang,adanya penyakit ginjal disertai Riwayat infeksi yang berulang,adanya penyakit ginjal disertai

nyeri tulang pikirkan kemungkinan MIELOMA MULTIPLEnyeri tulang pikirkan kemungkinan MIELOMA MULTIPLE Penggunaan obat2-an,kontak dengan bahan kimia atau toksin Penggunaan obat2-an,kontak dengan bahan kimia atau toksin

dapat menyebabkan ANEMIA APLASTIK ATAU dapat menyebabkan ANEMIA APLASTIK ATAU HEMOLITIKHEMOLITIK

Evaluasi diet,diare dan sindroma malabsorbsi perlu dipikirkan Evaluasi diet,diare dan sindroma malabsorbsi perlu dipikirkan kemungkinan ANEMIA DEFISIENSI ASAM FOLAT ATAU kemungkinan ANEMIA DEFISIENSI ASAM FOLAT ATAU BESIBESI

Page 7: Anemia

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK - Pucat, ikterus,petekia, purpura,dan eritema- Pucat, ikterus,petekia, purpura,dan eritema - Anemia dengan ikterus curiga anemia - Anemia dengan ikterus curiga anemia hemolitik.hemolitik. - Anemia dengan perdarahan bawah kulit - Anemia dengan perdarahan bawah kulit curiga anemia aplastik,leukemia atau ITPcuriga anemia aplastik,leukemia atau ITP - Anemia dengan pembesaran kelenjar getah - Anemia dengan pembesaran kelenjar getah bening,hati dan limpa serta asites perlu curigabening,hati dan limpa serta asites perlu curiga tumor ganas abdomen atau .tumor ganas abdomen atau . - Anemia disertai bising jantung curiga anemia berat- Anemia disertai bising jantung curiga anemia berat hingga menyebabkan bising fisiologi,kemungkinan bacterialhingga menyebabkan bising fisiologi,kemungkinan bacterial endocarditis .endocarditis .

Page 8: Anemia

Pemeriksaan rectum untuk mengetahui adanya Pemeriksaan rectum untuk mengetahui adanya

perdarahan saluran cernaperdarahan saluran cerna Pemeriksaan Ekstremitas untuk melihat tanda2Pemeriksaan Ekstremitas untuk melihat tanda2

Arthritis Rematoid serta neuritis perifer karenaArthritis Rematoid serta neuritis perifer karena

anemia pernisiosaanemia pernisiosa Adanya kelainan tulang perlu curiga leukemia Adanya kelainan tulang perlu curiga leukemia

akut,mieloma multipelakut,mieloma multipel

Page 9: Anemia

PEMERIKSAAN LABORATORIUMPEMERIKSAAN LABORATORIUM

Yang perlu : Hb,HCT,RBC (Red Blood Cell),Yang perlu : Hb,HCT,RBC (Red Blood Cell), MCV ( Mean Corpuscular Volume)= ukuran ,MCV ( Mean Corpuscular Volume)= ukuran , rata 2 eritrosit, harga Normal 85-100rata 2 eritrosit, harga Normal 85-100µmµm33 MCH ( Mean Corpuscular Hemoglobin) = jumlah Hb rata 2 dalam eritrosit, MCH ( Mean Corpuscular Hemoglobin) = jumlah Hb rata 2 dalam eritrosit, harga normal 28-31 harga normal 28-31 µµgµµg MCHC ( Mean Cell Hb Concentration)= konsentrasi rata 2 Hb .MCHC ( Mean Cell Hb Concentration)= konsentrasi rata 2 Hb . harga normal 30-35%harga normal 30-35% Dengan MCV dapat ditentukan adanya eritrosit yang makrositer Dengan MCV dapat ditentukan adanya eritrosit yang makrositer

(besar),mikrositer (kecil), dan normositer (normal)(besar),mikrositer (kecil), dan normositer (normal) Dengan MCH atau MCHC dapat ditentukan massa eritrosit yang lebih Dengan MCH atau MCHC dapat ditentukan massa eritrosit yang lebih

( hiperkrom) ,kurang ( hipokrom), normal ( normokrom)( hiperkrom) ,kurang ( hipokrom), normal ( normokrom) Jadi pengukuran indeks eritrosit dengan parameter MCV,MCH dan MCHC Jadi pengukuran indeks eritrosit dengan parameter MCV,MCH dan MCHC

penting untuk menentukan klasifikasi anemia ,penting untuk menentukan klasifikasi anemia ,

Page 10: Anemia

-apakah anemia hipokrom mikrositer, normokrom normositer, atau -apakah anemia hipokrom mikrositer, normokrom normositer, atau makrositer.makrositer.

PATOFISOLOGI ANEMIAPATOFISOLOGI ANEMIA 1.Anoxia organ target: karena berkurangnya 1.Anoxia organ target: karena berkurangnya jumlah Ojumlah O22 yang dibawa darah ke jaringan yang dibawa darah ke jaringan 2.Mekanisme kompensasi tubuh terhadap 2.Mekanisme kompensasi tubuh terhadap anemia dgn penurunan afinitas Hb thd Oanemia dgn penurunan afinitas Hb thd O22 dgn meningkatkan dgn meningkatkan enzim G6PD,Meningkatkan curah jantung,Redistribusi aliran enzim G6PD,Meningkatkan curah jantung,Redistribusi aliran

darah,menurunkan tekanan Odarah,menurunkan tekanan O22vena.vena. Kedua keadaan ini menimbulkan gejala umum anemia:Kedua keadaan ini menimbulkan gejala umum anemia: a. Sistem kardiovaskuler: lesu,lelah,palpitasi,takikardia. Sistem kardiovaskuler: lesu,lelah,palpitasi,takikardi sesak wkt kerja,angina pectoris & gagal jantungsesak wkt kerja,angina pectoris & gagal jantung b. Sistem saraf: sakit kepala, telinga berdenging,mata b. Sistem saraf: sakit kepala, telinga berdenging,mata berkunang-kunang,kelemahan otot,akral dinginberkunang-kunang,kelemahan otot,akral dingin

Page 11: Anemia

3. Sistem Urogenital : gangguan haid & libido3. Sistem Urogenital : gangguan haid & libido menurunmenurun 4. Epitel : warna pucat pada kulit,mukosa,4. Epitel : warna pucat pada kulit,mukosa, elastisitas kulit menurun,rambut tipis &haluselastisitas kulit menurun,rambut tipis &halus Gejala Khas AnemiaGejala Khas Anemia 1. Anemia Def.Besi : disfagia,atrofi papil lidah1. Anemia Def.Besi : disfagia,atrofi papil lidah stomatitis angularisstomatitis angularis 2. Anemia Def.Asam Folat : lidah merah ( buffy2. Anemia Def.Asam Folat : lidah merah ( buffy Tongue)Tongue) 3. Anemia Hemolitik : ikterus & hepatoslenomegali3. Anemia Hemolitik : ikterus & hepatoslenomegali 4. Anemia Aplastik : perdarahan kulit atau mukosa &4. Anemia Aplastik : perdarahan kulit atau mukosa & tanda-tanda infeksi.tanda-tanda infeksi.

Page 12: Anemia

Klasifikasi Anemia berdasar Morfologi EritrositKlasifikasi Anemia berdasar Morfologi Eritrosit

1. Anemia hipokromik mikrositer1. Anemia hipokromik mikrositer

( MCV < 85( MCV < 85µmµm33, MCH < 28 pg), MCH < 28 pg)

- Anemia Def. Besi- Anemia Def. Besi

- Thalasemia- Thalasemia

- Anemia penyakit kronik- Anemia penyakit kronik

- Anemia Sideroblastik- Anemia Sideroblastik

Page 13: Anemia

2. Anemia Normokromik normositer2. Anemia Normokromik normositer ( MCV 80-100 ,MCH 28-31) ( MCV 80-100 ,MCH 28-31) - Anemia pasca perdarahan akut- Anemia pasca perdarahan akut - Anemia aplstik- Anemia aplstik - Anemia hemolitk- Anemia hemolitk - Anemia penyakit kronik dll- Anemia penyakit kronik dll 3. Anemia Makrositer3. Anemia Makrositer ( MCV > 100)( MCV > 100) a. Megaloblastika. Megaloblastik - Anemia Def. Asam folat- Anemia Def. Asam folat - Anemia Def. Vit B 12- Anemia Def. Vit B 12 b. Non Megaloblastikb. Non Megaloblastik - Anemia hipotiroid- Anemia hipotiroid - Anemia penyakit hati kronik- Anemia penyakit hati kronik

Page 14: Anemia

ANEMIA DEFISIENSI BESIANEMIA DEFISIENSI BESI

Paling sering dijumpai.Paling sering dijumpai. Timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh sehingga Timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh sehingga

penyediaan besi untuk eritropoitin berkurang,yang pada penyediaan besi untuk eritropoitin berkurang,yang pada akhirnya pembentukan Hb berkurang.akhirnya pembentukan Hb berkurang.

Etiologi : Etiologi : 1. Perdarahan menahun: 1. Perdarahan menahun: a. saluran cerna : tukak peptik,hemoroid,a. saluran cerna : tukak peptik,hemoroid, infeksi cacing tambanginfeksi cacing tambang b. saluran UG wanita : menorrhagi,atau metrorhagib. saluran UG wanita : menorrhagi,atau metrorhagi c. saliran kemih : hematuriac. saliran kemih : hematuria d. saluran nafas : hemoptoed. saluran nafas : hemoptoe

Page 15: Anemia

2. Faktor nutrisi : makan banyak serat, rendah 2. Faktor nutrisi : makan banyak serat, rendah

vitamin C, rendah daging.vitamin C, rendah daging.

3. Kebutuhan yang meningkat : prematuritas3. Kebutuhan yang meningkat : prematuritas

anak dalam masa pertumbuhan,kehamilananak dalam masa pertumbuhan,kehamilan

4. Gangguan absorpsi besi : gastrektomi,4. Gangguan absorpsi besi : gastrektomi,

kolitis kronikkolitis kronik

Page 16: Anemia

Gejala khas :Gejala khas : a. Koilonychia : kuku sendoka. Koilonychia : kuku sendok b. Atrofi papil lidah b. Atrofi papil lidah c. Stomatitis angularisc. Stomatitis angularis d. Disfagiad. Disfagia e. Atrofi mukosa gastere. Atrofi mukosa gasterSindroma Plummer Vinson / Paterson Kelly :Sindroma Plummer Vinson / Paterson Kelly : -kumpulan gejala yang terdiri dari :anemia-kumpulan gejala yang terdiri dari :anemia hipokromok mikrositer,atrofi papil lidah,disfagiahipokromok mikrositer,atrofi papil lidah,disfagia

Page 17: Anemia

Lab:Lab: 1. Kadar Hb & Indeks eritrosit :1. Kadar Hb & Indeks eritrosit : Anemia hipokromok mikrositer,Hb Anemia hipokromok mikrositer,Hb menurun ringan sampai berat,MCV,MCH,menurun ringan sampai berat,MCV,MCH, MCHC menurun. MCHC menurun. Apusan darah : Anemia hipokromik Apusan darah : Anemia hipokromik mikrositer,anisositosis,poikilositosis,sel mikrositer,anisositosis,poikilositosis,sel pensil, kadang-kadang sel target.pensil, kadang-kadang sel target. Lekosit & trombosit normal.Lekosit & trombosit normal. 2. Kadar Besi serum menurun < 50 mg/dl2. Kadar Besi serum menurun < 50 mg/dl TIBC meningkat > 350mg/dlTIBC meningkat > 350mg/dl Saturasi transferin <15 %Saturasi transferin <15 %

Page 18: Anemia

- feritin serum < 20 - feritin serum < 20 µg/dlµg/dl - Pengecatan Sumsum tulang dengan biru - Pengecatan Sumsum tulang dengan biru prusia ( Perl’s stain ) : cadangan besi (-)prusia ( Perl’s stain ) : cadangan besi (-)

ANEMIA AKIBAT PENYAKIT KRONIKANEMIA AKIBAT PENYAKIT KRONIK * Etiologi : * Etiologi : 1. Infeksi kronik1. Infeksi kronik - TBC paru- TBC paru - ISK - ISK - Osteomielitis kronik- Osteomielitis kronik 2. Inflamasi kronik2. Inflamasi kronik - Arrtitis Rematoid, SLE,dll- Arrtitis Rematoid, SLE,dll 3. Neoplasma ganas 3. Neoplasma ganas

Page 19: Anemia

Diagnosis :Diagnosis :

1. Anemia ringan – berat1. Anemia ringan – berat

2. Anemia hipokromik mikrositer ringan atau 2. Anemia hipokromik mikrositer ringan atau

normokromik normositernormokromik normositer

3. Besi serum menurun ,TIBC menurun , 3. Besi serum menurun ,TIBC menurun ,

cadangan besi SU-TUL masih (+)cadangan besi SU-TUL masih (+)

Page 20: Anemia

ANEMIA SIDEROBLASTIKANEMIA SIDEROBLASTIK

Jarang dijumpaiJarang dijumpai Merupakan anemia dengan sideroblast cincinMerupakan anemia dengan sideroblast cincin dalam sumsum tulangdalam sumsum tulang Lab:Lab: - Anemia ringan sampai berat- Anemia ringan sampai berat - Anemia hipokromik mikrositer dengan - Anemia hipokromik mikrositer dengan gambaran populasi ganda dimana dijumpai gambaran populasi ganda dimana dijumpai eritrosit hipokromik mikrositer berdampingan eritrosit hipokromik mikrositer berdampingan dgn eritrosit normokromik normositerdgn eritrosit normokromik normositer - Besi serum dan feritin serum normal- Besi serum dan feritin serum normal - Pengecatan besi SU-TUL dgn cara Perl (biru prusia) dijumpai- Pengecatan besi SU-TUL dgn cara Perl (biru prusia) dijumpai sideroblast cincin > 15 % dari sel eritroblastsideroblast cincin > 15 % dari sel eritroblast

Page 21: Anemia

ANEMIA MEGALOBLASTIKANEMIA MEGALOBLASTIK

Etiologi :Etiologi : - gangguan pembentukan DNA pada inti - gangguan pembentukan DNA pada inti eritroblast akibat defisiensi vitamin B 12eritroblast akibat defisiensi vitamin B 12 dan asam folat.dan asam folat. Anemia defisiensi vitamin B 12 relatif jarangAnemia defisiensi vitamin B 12 relatif jarang dijumpai di Indonesia,tetapi anemia defisiensidijumpai di Indonesia,tetapi anemia defisiensi asam folat cukup sering dijumpai ,terutama asam folat cukup sering dijumpai ,terutama pada wanita hamil.Dan merupakan penyebab pada wanita hamil.Dan merupakan penyebab kedua pada wanita hamil setelah defisiensi besi.kedua pada wanita hamil setelah defisiensi besi.

Page 22: Anemia

Lab:Lab:

1. Hb menurun ringan –berat ( 3-4 g/dl)1. Hb menurun ringan –berat ( 3-4 g/dl)

2. Lekopenia,trombositopenia2. Lekopenia,trombositopenia

3. Dijumpai “ oval macrocyte” dengan poikilo-3. Dijumpai “ oval macrocyte” dengan poikilo-

sitosis berat.MCV meningkat. sitosis berat.MCV meningkat.

Page 23: Anemia

ANEMIA APLASTIKANEMIA APLASTIK

Merupakan anemia yang disertai pansitopeniaMerupakan anemia yang disertai pansitopenia Etiologi : Etiologi :

- kelainan primer pada sumsum tulang- kelainan primer pada sumsum tulang

- akibat radiasi ,bahan kimia( insektisida) atau - akibat radiasi ,bahan kimia( insektisida) atau

obat-obatan ( chloramphenicol,sitostatika)obat-obatan ( chloramphenicol,sitostatika)

- infeksi virus ( hepatitis dll)- infeksi virus ( hepatitis dll)

Page 24: Anemia

Gejala kilinik : Gejala kilinik : - Anemia ringan sampai berat- Anemia ringan sampai berat - Gejala perdarahan : paling sering perdarahan - Gejala perdarahan : paling sering perdarahan kulit seperti petechie , perdarahan mukosa kulit seperti petechie , perdarahan mukosa dapat berupa epistaxis,perdarahan gusi,hema-dapat berupa epistaxis,perdarahan gusi,hema- temesis/melena .temesis/melena . - Tanda-tanda infeksi :ulserasi mulut, febris, - Tanda-tanda infeksi :ulserasi mulut, febris, sepsis.sepsis.

Page 25: Anemia

Lab :Lab : - Anemia normokromik normositer disertai- Anemia normokromik normositer disertai retikulositopeniaretikulositopenia - Anemia sering berat dengan kadar Hb < 7 g/dl- Anemia sering berat dengan kadar Hb < 7 g/dl - besi serum normal atau meningkat ,TIBC - besi serum normal atau meningkat ,TIBC normal.normal. - lekopenia- lekopenia - trombositopenia- trombositopenia

Page 26: Anemia

TERIMA KASIHTERIMA KASIH