Anatomi Tendon Achilles

15
1. Memahami dan menjelaskan anatomi tendon Achilles 1.1 Makroskopis Tendon achilles adalah jaringan fibrosa yang menggabungkan calcaneus M.Gastrocnemius, M. Soleus, dan M. Plantaris. Merupakan tendon yang paling besar dan paling kuat dalam tubuh manusia.M. Gastrocnemius dan M. Soleus adalah fleksor plantar yang paling kuat, membantu mempertahankan keseimbangan, dan merupakan kekuatan utama saat berjalan, berlari,dan melompat. M. Gastroecnemius sebagai fleksor dan penstabil lutut.Pasokan darah Tendon Achilles mendapat suplai darah dari dari pembuluh yang berasal dari tiga sumber: persimpangan musculotendinous jaringan ikat sekitarnya hubungan tulang-tendon . Kepadatan pembuluh darah di bagian tengah lebih rendah daripada yang dibagian proksimal.70% tendon terdiri dari jaringan kolagen. Pada tendon tipe-1 terdiri dari 90% kolagen dan elastin dalam jumlah yang sangat kecil. Pengertian dari tendon sendiri adalah sebuah pita jaringan ikat (fibrosa) yang melekat pada otot dan ujung yang lain berinsersi ke dalam tulang. Tendon memiliki sedikit elastisitas. Tendon: (a)memungkinkan massa otot yang besar untuk mengonsentrasikan kekuatannya pada satu daerah tulang yang relatif kecil (b)memungkinkan beberapa tendon melalui ruang yang kecil, misalnya tendon otot

description

ojfieh;wrg g

Transcript of Anatomi Tendon Achilles

1. Memahami dan menjelaskan anatomi tendon Achilles1.1 MakroskopisTendon achilles adalah jaringan fibrosa yang menggabungkan calcaneus M.Gastrocnemius, M.Soleus, dan M. Plantaris. Merupakan tendon yang paling besar dan paling kuatdalam tubuh manusia.M. Gastrocnemius dan M. Soleus adalah fleksor plantar yang paling kuat, membantu mempertahankan keseimbangan, dan merupakan kekuatan utama saat berjalan, berlari,dan melompat. M. Gastroecnemius sebagai fleksor dan penstabil lutut.Pasokan darah Tendon Achilles mendapat suplai darah dari dari pembuluh yang berasal dari tiga sumber: persimpangan musculotendinous jaringan ikat sekitarnya hubungan tulang-tendon .

Kepadatan pembuluh darah di bagian tengah lebih rendah daripada yang dibagian proksimal.70% tendon terdiri dari jaringan kolagen. Pada tendon tipe-1 terdiri dari 90% kolagen danelastindalam jumlah yang sangat kecil.

Pengertian dari tendon sendiri adalah sebuah pita jaringan ikat (fibrosa) yang melekat pada otot dan ujung yang lain berinsersi ke dalam tulang. Tendon memiliki sedikit elastisitas. Tendon: (a)memungkinkan massa otot yang besar untuk mengonsentrasikan kekuatannya pada satu daerah tulang yang relatif kecil (b)memungkinkan beberapa tendon melalui ruang yang kecil, misalnya tendon otot lenganbawahketikalewatdibagiandepandanbelakangpergelangantangan(c)memiliki fungsi protektif dan suportif di sekitar sendi.

Fungsi dari tendon Achilles sendiri adalah menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Ketika otot betis berkontraksi (jika berkontraksi otot akan memendek), ototbetisakanmenariktendonAchilles.Kontraksiototbetisinimenariktulangtumit,sehingga terjadi gerakan plantar fleksi (posisi kaki dalam keadaan seperti menjinjit).Kontraksi otot betis yang dibantu tendon Achilles ini berguna dalam aktivitas sehari-hariseperti berjalan, berlari, dan melompat.

1.2 mikroskopisTendo Achilles adalah tendo pada bagian tungkai bawah. Ia berfungsi untukmelekatkan otot Gastrocnemius dengan ototsoleuske salah satu tulang penyusunpergelangan kaki, yaitu Calcaneus.Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlahelastinyang kecil. Serat elastin dapat menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika seratelastin ada pada tendon dalamproporsi yang besar maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ketulang.Fibril kolagen terikat kefasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tersebutsecara bersamaandi kelilingi olehepitenon dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari epitenon oleh lapisantipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan mengurangi pergesekan.

Struktur terbesar dalam skema di atasadalah tendon atau ligamen itselt.Ligamentum atau tendon kemudian dipecah menjadi entitas yang lebih kecil disebut fasciles (lembaran). Lembaran berisi fibril dasar ligamentum atau tendon, dan fibroblas, yang merupakan sel-selbiologis yang menghasilkan ligamen atau tendon. Ada karakterisitik struktural pada tingkat ini yang memainkan peran penting dalam mekanisme ligamen atau tendon, yaitu fibril. Crimp merupakan struktur bergelombang dari fibril, dan ia akan memberikan kontribusi signifikan terhadap hubungan stress regangan nonlinear untuk ligamen dan tendon.

TENDON1.Tendon mengandung kolagen tipe I2.Tendon mengandung matriks proteoglycan3.Tendon mengandung fibroblast yang tersusun secara parallel

Fungsi dasar:1.Tendon membawa kekuatan tarik dari otot ke tulang2.Tendon membawa kekuatan tekan ketika membungkus tulang sepertikatrol

Struktur:1.Kolagen (70% dari berat kering tendon)2.Glycine (33%)3.Proline (15%)4.Hydroxyproline (15%)

Blood Supply1.Pembuluh darah di perimysium (meliputi tendon)2.Pada periosteol insertion3.Jaringan sekitarnya

1.3 kinesiologi Gerak sendi:-Fleksi Dorsalis : M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. proneustertius dan M. extensor hallucis longus.-Fleksi Plantar : M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris, M. flexor hallucislongus, M. peroneus longus dan brevis M. tibialis posterior

Normal:Ketikaototgastrocnemius(dibetis)berkontraksi(memendek), tendon yangmelekat dari otot ke tulang tumit (kalkaneus) bergerak. Saat memendek, tendonbergerak ke bawah kaki. Ini adalah tindakan yang memungkinkan seseorang berdiri diatas jari kakinya sendiri, berlari, melompat, berjalan normal, dan untuk naik turuntangga (tindakan jinjit).

Articulatio:a)Articularis Subtalaris(Talocalcanea) Tulang:Os.Talus&os.Calcaneus Jenissendi:GlidingGeraksendi:GeserSumbugerak: Mempunyai sumbugerak yangberjalan dariposterior-inferior menuju anterosuperior os.CalcaneusMemperkuatsendi:Ligamentumtalocalcaneumlaterale,ligamentumtalocacaneum mediale, anterior, posterior & logamentum talocalcaneuminteroseum.

Pada articulatio subtalaris dapat dilihat gerak eversi dimana telapak kakibergerakkelateral,sedangkangerakinversibergerakkemedial.Seringkali istilah inversi & eversi digantikan dengan istilah pronasi dan supinasi. Eversi 5 derajat terjadi akibat dorsofleksi dan abduksi.Sedangkan inversi 20 derajat akibat plantar fleksi dan adduksi.

b.)Articularis TalocalcaneonavicularisTulang:Os.Talus,Os.Calcaneus,Os.CuboideumJenissendi:GlidingGeraksendi:Geser&RotasiMemperkuatsendi:Ligamentumtalonaviculare&ligamentum calcaneonaviculare

c.)Articularis CalcaneocuboideaTulang:Os.Calcaneus&Os.CuboideumJenissendi:PlanaGeraksendi:Geser&sedikitrotasiMemperkuat sendi: Ligamentum calcaneocuboideum dorsale at plantare,ligamentum plantar longum & articulationes tarsometatarsales

2. Memahami dan menjelaskan rupture tendon Achilles2.1 DefinisiRuptur tendon achilles adalah salah satu kondisi yang dimana tendon achilles terkunci secara tiba-tiba saat sedang berolahraga,seperti badminton. Tendon achilles juga merupakan tendon yang kuat dan tebal pada tubuh manusia yang fungsinya sangat penting untuk stabilisasi pada waktu berjalan, cidera ini termasuk cidera ketiga terbanyak dari cidera tendon yang sering dijumpai dan ini banyak didapati pada usia dekade ke empat, ( Winer dan Limpscomb.1987)

Tendon Achilles adalah tendon yangberserat kuat yang menghubungkan otot-otot di bagian belakang betis (m.gastroknemius, m. plantaris dan m. soleus) ke tulang tumit (calcaneus). Jika meregang berlebihan tendon Achille, dapat merobek (pecah) tendon Achilles

2.2 Etiologi Cedera saat berolahraga/aktivitas berlebihan sepeeti meloncat, berlari dll Obat-obatan seperti kortikosteroid Penyakit seperti arthritis,diabetes, hiperkolesterolemia, hiperurisemia dan arteriosclerosis Trauma benda tajam/tumpul pada bawah betis Obesitas Dorsoflexi yang tiba-tiba secara pasif pada keadaan kontraksi maximal otot betis Pecah lengkap rupture tendon Achilles pecahnya tendon Achilles didasarkan pada disposisi multifaktorial yang mencakup mekanisme cedera, pra faktor risiko yang ada serta perubahan degeneratif dalam struktur tendon.

Faktor resiko : kortikosteroid sistemik kortikosteroid local injeksi peritendinous fluoroquinolon usia perubahan degenerative pada tendon degenerasi vascular hipertemia tendon kesalahan latihan Kelainan alignment kaki atau pergelangan kakiTendinopati kronik (dengan deformitas Haglund)

2.3 PatogenesisSaat istirahat, tendon memiliki konfigurasibergelombangakibat batasan difibril kolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabkan pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak,tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang ditempatkan padatendontetap kurang dari 4persen-yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antarmolekulrusak. Pada tingkat tegangan lebihbesar dari8persen terjadi rupturesecara makroskopik karenakegagalantarikanolehkarenakegagalanpergeseranfibrillerdan interfibriller.

Tipe I: Pecah parsial, yaitu sobek yang kurang dari 50%, biasanya diobati dengan manajemen konservatif Tipe II: sobekan yang penuh dengan kesenjangan tendon kurang dari sama dengan 3 cm, biasanya diobati dengan akhir-akhir anastomosis Tipe III: sobek yang penuh dengan jarak tendon 3 sampai 6 cm Tipe IV: perpisahan yang penuh dengan cacat lebih 6 cm (pecah diabaikan)

2.4 PatofisiologiKerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung(overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arahyang salah,kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles (ototpada kunci paha),hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot quadriceps. Fleksibilitas otot yangbaik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak.

2.5 diagnosis (manifestasi klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang) Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau betis Bengkak, kaku dan memar Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit Tumit tidak bisa digerakan turun naik Kesulitan dalam berjalan

Pemeriksaan fisik : Anamnesa Pemeriksaan vital sign : jika ditemukan tandal vital sign abnormal kemungkinan infeksi sudah kea rah sistemik (non local infection) Test tohmpson : tes untuk rupture tendon Achilles komplitPosisi pasien tengkurap ,kemudian betis pasien diremas.Ketika tendon yang utuh, dan betis diperas, pergelangan kaki akan plantar fleksibel. Tes positif bila pergelangan kaki kanan tidak plantar fleksi ketika betis diperas Obriens TestPosisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cmproksimal dari calcaneus masukkan jarum berukuran 25. Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum sepertiplantarfleksipertandabahwatendoachillestidakmengalamicedera.Bila jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles yang mengalami ruptur. Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar. Copeland TestPosisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket.Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif. Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg.Namunbilatendomengalamiruptur,tekananhanyanaiksedikitatau tidak bergerak sama sekali.

Pemeriksaan penunjang A.Foto RountgenDapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon Achilles. Radiografi menggunakan sinar X untuk menganalisis titik cedera. Temuan radiografi pada ruptur tendon Achilles meliputi:-Penggelapan tendonPerdarahan, edema dan hilangnya tendon mengakibatkan penggelapan margin anterior tendon Achilles pada tampak lateral.-Gangguan posterior pada Kager pad lemakDarah dan edema mengganggu Kager pad lemak. Pad lemak dipersempit oleh edema.-Lekukan kulit pada bagian robekanlesung pipit kecil dapat dilihat padabagian robekan. Biasanya tertutup oleh pembengkakan dan perdarahan.-Gumpalan jaringan lunak di ujung tendonujung ruptur tendon menarik kembali dan bergelung, mengakibatkan bengkak pada ujung tendon.-Mengidentifikasi ujung yang terputusUjung proksimal biasanya dikaburkan oleh pembengkakan dan perdarahan, tetapi ujung distal dapat dipisahkan dari lemak sekitarnya dalam 50% kasus

B.MRI ( Magnetic Resonance Imaging )Dapat digunakan untuk membedakan ruptur tidak lengkap dari degenerasi tendon Achilles,dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis,tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh. Proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang merubuhkanbeberapadariprotontsbkeluardarigaris(alignment).

Ketikaprotonkembali mereka (proton)memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar tajampenampang silangdariareapenting.MRIdapatmemberikankontrasyang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto berkualitas sangat tinggi sehingga mudah untuk teknisi menemukan robekan dan cedera lainnya.

C.UltrasonografiDapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan adanya robekan. Bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh pasien. Beberapa suara dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar yang tercermin ini dapat dianalisis dan dihitung ke dalam suatu gambar. Gambar-gambar ditangkap secara nyata dan dapat membantu dalam mendeteksi pergerakan tendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau robek.

D. Musculoskeletal ultrasonografiMusculoskeletal ultrasonografidapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan kehadiran air mata. Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh Anda. Beberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstitial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke dalam gambar. Gambar-gambar diambil secara real time dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi gerakan tendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau air mata. Perangkat ini membuatnya sangat mudah untuk melihat kerusakan struktural pada jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera. Pencitraan ini modalitas murah, tidak melibatkan radiasi pengion dan, di tangan ultrasonographers terampil, mungkin sangat handal. DiagnosisDalam mendiagnosis RTA, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedera terjadi dan apakah pasien sebelumnya cedera tendo datu gejala serupa juga dialami. Dokter bedah akan memeriksa kaki dan pergelangan kaki, perasaan cacat pada tendon yang menunjukkan air mata. Rentang gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki. Jika tendo achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong ke bawah (plantarfleksi) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Diagnosis rupture tendon achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melalui pemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI atau lainnya.

2.6 diagnosis banding Bursitis TendocalcanealSebuah bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan antara bagian gosok. Kantung-kantung ini, atau bursae, ditemukan di banyak tempat di tubuh. Ketika bursa menjadi meradang, kondisi ini disebut bursitis. Bursitis Tendocalcaneal adalah peradangan pada bursa belakang tulang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan di mana tebal berserat Achilles tendon itu berjalan ke bagian belakang betis meluncur naik dan turun di belakang tumit. Achilles TendonitisSebuah strain kekerasan dapat menyebabkan trauma pada otot betis maupun tendon Achilles. Terkadang hal ini disebut sebagai tendonitis. Cedera ini dapat terjadi selama kontraksi yang kuat dari otot, seperti ketika berjalan atau berlari. Landing di tanah melompat setelah dapat memaksa kaki ke atas, juga menyebabkan cedera. Strain dapat mempengaruhi berbagai bagian dari otot tendon maupun. Misalnya, ketegangan dapat terjadi di tengah otot. Atau mungkin terjadi di mana otot ikut Achilles tendon (disebut persimpangan musculotendinous). Achilles tendinopathy / tendonosisBerlebihan kronis dapat menyebabkan perubahan pada tendon Achilles juga, menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon. Studi menunjukkan ada tanda-tanda peradangan dengan cedera berlebihan dari tendon. Kebanyakan ahli sekarang menyebut kondisi ini sebagai tendinopathy maupun tendonosis bukan tendonitis. Achilles Tendon RuptureDalam kasus yang parah, kekuatan strain kekerasan bahkan dapat pecah tendon. Contoh klasik adalah petenis berusia setengah baya atau akhir pekan prajurit yang menempatkan terlalu banyak tekanan pada tendon, dan mengalami robeknya tendon. Pada beberapa kasus, pecah dapat didahului oleh periode tendonitis, yang membuat tendon lebih lemah dari biasanya.

2.7 penatalaksanaan (komplikasi penatalaksanaan)Terapi FisikSeorang individu yang mengalami ruptur tendon Achilles-nya harus mencaripengobatan medisyangsegera.Terapifisikumumnyatidakditunjukkanuntukfase akut pengobatan, tetapi menjadi bagian penting dalam proses pemulihan total.Pengobatan KonservatifImobilisasi langsung untuk ruptur tendo Achilles baik secara parsial, maupun seluruhnya.Latihan bergerak sangat penting dalam proses pemulihan rupture tendoAchillesPemakaian boot orthosis yang bisa dilepas dengan sisipan untuk tumit agar ujung tendon dapat berdekatan bersama-sama. Kelebihan dari pemakaian boot ini adalah pasien dapat bergerak.Pada robekan parsial dilakukan pemasangan gips sirkuler di atas lutut selama4-6 minggu dalam posisi fleksi 30-40 pada lutut dan fleksi plantar padapergelangan kaki.fisioterapi

Percutaneous SurgeryPada tindakan ini,dibuat sayatan kecil selebar 2-4 cm. Melalui luka tusuk,jahitanmelewatiujungdistaldanproksimal,yangdiperkirakanketikapergelangan kaki berada pada equinus maksimal. Jahitan itu kemudian dipotong pendek, diikat menggunakan simpul, dan mendorong subkutan. Luka-luka kecil dibersihkan dan dipasang perban kering dan steril Setelah itu, pasien menggunakan bantalan gips yang tanpa beban. Penggunaan gips dilakukan selama 4 minggu, diikuti oleh 4 minggu dibantalan berat dan pemakaian gips dengan elevasi tumit rendah.

Open Surgical RepairPerbaikan terbuka dilakukan dengan menggunakan pendekatan longitudinal medial. Insisi medial memiliki keuntungan visualisasi yang lebih baik pada tendonplantaris,sertamenghindaricederapadasarafSural.Insisigaristengah jarang digunakan karena tingginya tingkat komplikasi luka dan adesi. Pada pendekatan ini,dibuat sayatan sepanjang 3-10 cm. setelah paratenon disayat secara longitudinal, ujung tendon dapat dikenali dengan mudah dan didekatkan dengan menggunakanjahitantipeKesler/Krackow/Bunnelldenganmenggunakannonabsorbablesuture.Selanjutnya, epitenon disambung dengan teknik cross-stitch. Paratenon harusdisambung kembali agar tidak terjadi adesi. Kemudian, penutupan oleh kulit akanmembatasi terjadinya komplikasi luka.Setelah operasi, pergelangan kaki dipertahankan dalam fleksi saat pemasangan orthosis. Setelahperiode imobilisasi,kaki digerakkan secaranetralke plantarataus edikit dalam orthosis kaku, dan pasien diperbolehkan memakai bantalan beratparsial.Imobilisasibiasanyadihentikan4-6minggu setelahperbaikan.

Dalamkebanyakan kasus, pasien dapat beraktivitas kembali dalam jangka waktu 4 bulan.Tindakan operasi untuk perbaikan ruptur Achilles tendon telah dilaporkanmemiliki tingkat yang lebih rendah dalam terjadinya rerupture; peningkatan kekuatanotot pasca operasi,dan daya tahan, dan membutuhkan waktu yang lebih singkat agardapat kembali beraktivitas normal jika dibandingkan dengan tindakan konservatif.Namun,kemungkinanterjadinyakomplikasilukasepertiinfeksi,drainase,pembentukansinus,danpengelupasankulitlebihtinggidaripadatindakannon-operasi.

PengobatanlainnyaPasien dengan diabetes, masalah penyembuhan luka, penyakit vaskular,neuropati, atau komorbiditas sistemik yang serius dianjurkan untuk memilihpengobatannonoperativekarenarisikoyangsignifikandaripengobatanoperasi (misalnya, infeksi, luka rincian, dehiscence perbaikan, komplikasi perioperatif).

Gips kaki pendek dipasang pada kaki yang terkena,sementara pergelangan kaki ditempatkan di plantar fleksi sedikit (equinus gravitasi).Dengan menjaga kaki dalam posisi ini, ujung tendon secara teoritis lebih baik. Imobilisasi Castdilanjutkan selama sekitar 6-10 minggu. Dorsofleksi Paksa merupakan kontraindikasi. Pergelangan kaki secara bertahap dapat dorsofleksi ke posisi yang lebih netral setelah periode imobilisasi (~ 4-6 minggu). Posisi ini ditopang dengan casting serial atau pergelangan kaki orthotics yangdisesuaikan. Berjalan dengan menggunakan cor diperbolehkan saat masa tersebut. Setelah pelepasan cor, tumit di sepatu diangkat setinggi 2 cm dan dipakai selama 2-4 bulan. Selama waktu ini, program rehabilitasi dimulai.

Keuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi luka tidak ada(misalnya, kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cederaneurovaskular), biaya rumah sakit menurun dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada paparan anestesi.

Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih tinggirerupture (hingga 40%) dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah. Selain itu,tepi tendon dapat menyembuhkan dalam posisi memanjang karena celah diujung tendon yang mengakibatkan penurunan daya fleksi plantar dan dayatahan.

Postoperative Course Latihan beban fungsional dan ROM ,dengan melakukan ini, durasi waktuperawatan dapat menurun, pasien pun dapat lebih cepat berolahraga Pemasangan gips Fisioterapi

Komplikasi ruptur tendon achilles yaitu infeksi. infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit, mikroorganisme kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur dan lain-lainnya.Pencegahan Ruptur Tendo Achilles Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan kegiatan olahraga Biasakan latihan yang memperberat betis Jangan memaksakan latihan jika kaki terasa lelah Jaga berat badan ideal agar tidak obesitas Kenakan sepatu yang baik dengan bantalan yang tepat

2.8 prognosis Dengan pengobatan dan rehabilitasi yang baik, prognosis dari RTA adalah baik. Kebanyakan atlet dapat kembali ke aktivitas sebelumnya dengan pengobatan bedah atau konservatif. Bagaimana pun, seseorang yang menjalani pengobatan bedah lebih sedikit jumlahnya yang mengalami re-ruptured tendon achilles. Tingkat re-ruptured pada pengobatab operatif adalah 0-5% dibandingkan dengan hampir 40% pada mereka yang memilih pengobatan konservatif.