Anatomi & Pemeriksaan Telinga

37

description

anatomi pemeriksaan telinga

Transcript of Anatomi & Pemeriksaan Telinga

  • Company Logo

  • PENDAHULUANTelinga adalah indra yang sangat penting bagi manusiaTerdiri dari 2 organ:Pendengaran (auditivus / auditus) untuk komunikasiKeseimbangan (status / vestibuler) untuk keseimbangan tubuh, orientasi tubuh terhadap sekitar

    www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • ANATOMI dan FISIOLOGI PENDENGARANwww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • Telinga dibagi 3 bagianTelinga luar (auris eksterna)AurikulumMeatus akustikus eksternusMembran timpaniTelinga tengah (auris media)Kavum timpaniTuba EustachiusAntrum & sel-sel mastoidTelinga dalam (auris interna = labirin)Koklea (organ auditivus)Labirin vestibuler (organ vestibuler /status)

  • Bagian yang bertulang rawan :heliks dan anti heliks; tragus dan anti tragus; konka, sulkus retroaurikulerBagian yang tidak bertulang rawan : lobulusDiliputi kulit yang melekat pada perikondrium

    www.themegallery.comCompany LogoPada proses mendengar:Aurikulum berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi dan menentukan arah sumber bunyi (pada binatang aurikulum dapat digerakkan)

    Company Logo

  • Anthelix

    Concha

    Helix

    ExternalAuditoryMeatus

    Lobulus

    Tragus

    Crus Helix

    Helix

    AURICLE

  • MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNUS ( MAE )Tabung bengkok, penampang 0,5 cm, panjang 2,5 3 cm

    1/3 luar rangka tulang rawan (pars kartilago/ kartilagenus- merupakan lanjutan dari aurikulum- mempunyai rambut, kelenjar sebasea, kelenjar serumenalis- kulit melekat erat pada perikondrium

    2/3 dalam rangka tulang (pars oseus)- merupkan bagian dari os temprale- tidak berambut- ada penyempitan, yaitu ismus MAE- tidak mobile terhadap sekitarnya

    Pada proses mendengar: melanjutkan gelombang bunyi meresonansi ( 12-15 dB)

    www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • MEMBRAN TIMPANI ( GENDANG TELINGA )Posisi :- membentuk sudut 45dengan bidang horizontal dan sagital- tepi bawah terletak 6 mm lebih medial dari tepi atasWarna : putih mengkilap seperti mutiaraUkuran : tinggi 6-9 mm, lebar 8-9 mmBentuk : oval yang condong ke anteriorwww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • KAVUM TIMPANITerdiri dari 3 bagian: Epitimpanum Mesotimpanum HipotimpanumMerupakan kotak 6 dinding yang dibentuk oleh:Lateral:membran timpaniMedial:promontorium labirinSuperior:tegmen timpani fosa kranii media (lobus temporalis)Inferior:bulbus vena jugularisAnterior:muara tuba Eustachius, arteri karotis interna posteriorPosterior:aditus ad antrum, antrum, sel-sel mastoid

    www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • Isi kavum timpaniOsikula : maleus, inkus, stapesMuskulus : tensor timpani, stapediusLain-lain : ligamen, saraf (korda timpani)

    Pada proses mendengarmembran timpani & osikulae memperkuat gelombang bunyi 25 30 kali (27 kali)m tensor timpani & mstapedius mengurangi gelombang bunyi yang terlalu keras

    www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • TUBA EUSTACHIUSMenghubungkan kavum timpani dengan nasofaringUntuk: drainase ventilasi (pertahankan tekanan udara dan oksigenasi)

    www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • ANTRUM dan SEL-SEL MASTOIDBerhubungan dengan kavum timpani lewat aditus ad antrumPneumatisasi (2 pengertian) :Proses pembentukan sel-sel mastoidJenis tergantung jumlah sel mastoid : normal, hiper, hipo-pneumatik dan sklerotikwww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • ORGAN AUDITUS KOKLEA dan ORGAN STATUS ( VESTIBULER )www.themegallery.comCompany LogoORGAN AUDITUS-KOKLEARumah siput 2 lingkaran, panjang 3.5 cmTiga ruangan : Skala VestibuliSkala TimpaniSkala Media

    ORGAN STATUS ( VESTIBULER )Pada proses mendengar :Organ Corti merupakan reseptor pendengaran, rangsang bunyi (mekanis) menjadi listrik (cochlear microphonic)

    Company Logo

  • BAGAN PROSES MENDENGARKonduksiAurikulumM.A.EM.TimpaniMaleusInkusStapes gelombang bunyi dikumpulkan dan ditentukan arah bunyi diteruskan,diresonansi diperkuat 27 kaliSensorineural

  • BAGAN PROSES MENDENGARSensorineuralKonduksiKoklear Perilimf(skala vestibuli skala timpani) Endolimf(skala media)Organ CortiRetrokoklear M.Reisner dan M.Basilaris bergetar M.Tektoria bergetar Gesekan dengansel rambut Cochlear microphonic

  • BAGAN PROSES MENDENGAR (lanjutan)SensoriKoklearRetrokoklearN.KoklearisN.AkustikusNuklei di Batang otakPusat PendengranKorteks SerebriLobus Temporalis(Wernicke) Meneruskan Impuls listrik Mendengar dengan sadarneural

  • ANAMNESISKeluhan utama berupa :Gangguan pendengaran/ pekak ( tuli )Suara berdenging/ berdengung ( tinitus )Rasa pusing yang berputar ( vertigo )Rasa nyeri di dalam telinga ( otalgia )Keluar cairan dari dalam telinga ( otore )www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • CARA MEMERIKSA TELINGA ( OTOSKOPIA )Tujuan :Memeriksa MAE dan MT dengan meneranginya memakai cahaya lampuAlat:- Lampu kepala Van Hasselt ( dng listrik )- Otoskop dengan baterei- Spekulum telinga- Alat penghisap- Hak tajam- Pemilin kapas- Forsep telinga- Balon Politzer- Semprit telingawww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • PELAKSANAANCara Memakai Lampu Kepala- pasang lampu kepala, sehingga tabung lampu berada di antara kedua mata- letakkan telapak tangan pada jarak 30 cm di depan mata kanan- mata kiri ditutup- proyeksi tabung harus tampak terletak medial dari proyeksi cahaya dan saling bersinggungan- diameter proyeksi cahaya kurang lebih 1 cm

  • Cara Duduk- Penderita duduk di depan pemeriksa- Lutut kiri pemeriksa berdempetan dengan lutut kiri penderita- Kepala dipegang dengan ujung jari- Waktu memeriksa telinga yang kontra lateral, hanya posisi kepala penderita yang diubah- Kaki, lutut penderita dan pemeriksa tetap pada keadaan semulawww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • Cara Memeriksa Telinga- KananAurikulum dipegang dengan jari pertama dan kedua, sedangkan jari ketiga, keempat dan kelima pada planum mastoid. Aurikulum ditarik ke posterosuperior untuk meluruskan MAE- KiriAurikulum dipegang dengan jari pertama dan kedua, sedangkan jari ketiga, keempat dan kelima di depan aurikulum. Aurikulum ditarik ke arah postero superiorwww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • Cara Memegang Otoskop- Pilih spekulum telinga yang sesuai dengan besar lumen MAE- nyalakan lampu otoskop- masukkan spekulum telinga pada MAEwww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • Cara Memilin Kapas- Ambil kapas sedikit, letakkan pada pemilin kapas dengan ujung pemilin berada di dalam tepi kapas- Pilin perlahan-lahan searah dengan jarum jam- Untuk melepasnya, ambil sedikit kapas, putar berlawanan arah dengan jarum jamwww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • TES PENDENGARANTes BisikSyarat:- Tempat :Ruangan sunyi serta ada jarak sepanjang 6 meter- PenderitaMata ditutup/ dihalangi agar tidak membaca gerak bibir; telinga yang diperiksa dihadapkan ke arah pemeriksa; telinga yang tidak diperiksa ditutup; mengulang dengan keras dan jelas kata-kata yang dibisikkan- PemeriksaKata-kata yang dibisikkan terdiri dari 1 atau 2 suku kata yang dikenal penderitawww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • Hasil TesNormal: 6 mTuli Ringan: > 4 m - < 6 mTuli Sedang: > 1 m - < 4 mTuli Berat: < 1 mTuli Total: Bila berteriak di depan telinga, penderita tetap tidak mendengarwww.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • TES GARPU TALAA. Rinne TestMembandingkan konduksi tulang dgn konduksi udara. Garputala dibunyikan dan pangkalnya ditekankan pd tulang mastoid px. Ia disuruh mendengarkan bunyinya. Bila tdk terdengar lagi, garputala segera didekatkan pd MAE.Normal, konduksi udara lbh baik drpd konduksi tulang. Didptkan juga pd tuli perseptif/ tuli saraf. Tuli konduktif, konduksi tulang lbh baik (getaran tdk terdengar lg).Jika msh terdengar bunyi, maka konduksi udara lbh baik drpd konduksi tulang, Rinne (+).www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • B.Schwabach Test

    Membandingkan pendengaran px dengan pemeriksa yg dianggap normal. Garputala dibunyikan ditempatkan di dekat telinga px px tdk mendengarkan bunyi lg, garputala ditempatkan di dekat telinga pemeriksa. Bila msh terdengar bunyi o/ pemeriksa, maka dikatakan bahwa schwabach lbh pendek (u/ konduksi udara), kmdn garputala dibunyikan lg & pangkalnya ditekankan pd tulang mastoid px. Disuruh ia mendengarkan bunyinya. Bila sudah tdk mendengar lg, maka garputala ditempatkan di tulang mastoid pemeriksa. Bila pemeriksa msh mendengarkan bunyinya maka dikatakan schwabach (u/ konduksi tulang) lbh pendek.www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • C. Weber TestGarputala yg dibunyikan ditekankan pangkalnya pd dahi px, tepat dipertengahan, kmdn mintalah px u/ membandingkan getaran tsb (lbh terasa di kanan/ kiri). Normal, akan didengar/ dirasakan ditengah.Jk tdp pean pendengaran 1 sisi krn pykt telinga tengah/ tuli konduksi, maka akan dirasakan pd sisi yg terkena, sdkan pd tuli saraf getaran akan dirasakan di sisi telinga yg normal. Tes weber berlateralisasi ke kiri (atau ke kanan), bila bunyi lbh keras terdengar di telinga kiri (atau kanan)www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • PEMERIKSAAN SARAF VESTIBULARISA. Kalori TestBerfungsi u/ mengetahui apakah keadaan labirin normal, hipoaktif/ tdk berfungsi.Kepala px diangkat ke belakang 60. Tabung suntik 20 cc diisi dgn air 30C, disemprotkan ke liang telinga, shg gendang telinga tersiram kira-kira 20 detik. Amati bola mata px, ada nistagmus atau tdk. Bila telinga kiri yg dipanaskan maka nistagmus ke kiriTelinga yg satu diberi 5 ml air es diinjeksikan ke telinga scr lambat. Amati ada nistagmus atau tdk. Jika tdk ulangi. Jk msh blm berarti labirin tdk berfungsi. Bila telinga kiri yg didinginkan maka nistagmus ke kanan, krn air yg disuntikkan lbh dingin dari suhu badan)Catatlah arah gerak nistagmus, frekuensi (biasanya 3-5x/ detik) & lamanya nistagmus berlsg (biasanya - 2 menit) tiap org beda.www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • B. Romberg TestPx berdiri dgn kaki yg satu di depan kaki yg lainnya. Tumit kaki yg satu berada di depan jari kaki yg lainnya, lengan dilipat pd dada & mata kmdn ditutup. Org yg normal mampu berdiri dlm sikap romberg yg dipertajam selama 30 detik/ lebih.www.themegallery.comCompany Logo

    Company Logo

  • Romberg Test

    A

    B