anatomi kulit
-
Upload
zul-achmad-fauzan-lubis -
Category
Documents
-
view
30 -
download
13
description
Transcript of anatomi kulit
ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT
Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, SpKK
Disusun oleh :Zul Achmad Fauzan Lubis 2010730169
Definisi. .
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. 1
Anatomi Kulit. .
• Tersusun dari 3 lapisan utama :1
– Epidermis– Dermis– Subkutan
Lapisan Epidermis. .Stratum Korneum :1
• Lapisan terluar.• Sel – sel gepeng yang mati.• Tidak berinti.• Protoplasma menjadi keratin (zat
Tanduk
Stratum Lusidum :1
• Lapisan gepeng tanpa inti.• Protoplasma menjadi protein (eleidin).• Tampak jelas di telapak tangan dan
kaki.
Stratum Granulosum :1
• 2/3 lapis sel gepeng, sitoplasma berbutir (terdiri atas keratohialin) kasar dan terdapat inti diantaranya.
• Tidak terdapat pada mukosa.
Stratum Spinosum :• Stratum Malphigi (Pricke cell layer/lapisan
akanta), beberapa lapis sel berbentuk poligonal, terdapat proses mitosis. 1
• Mengandung Glikogen dan inti di tengah. 2
• Intercelluler Bridge : protoplasma dan tonofibril. 2
• Terdapat sel Langerhans2
Stratum Basal :• Berbaris seperti pagar (palisade). 1
• Berfungsi reproduktif : mitosis. 2
• Terdiri 2 lapis jenis sel : kolumnar dan melanosit. 2
Lapisan Dermis. .
• Terbagi 2 bagian:2
– Pars Papilare : pembuluh darah dan ujung syaraf.– Pars Retikulare : Serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin).• Matriksnya terdiri dari cairan kental
as.hialuronat & kondroitin sulfat.
LAPISAN SUBKUTIS
Sel lemaknya membentuk kelompok yang dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa.
Panikulus adiposa = cadangan makanan.
Dilapisan ini terdapat ujung- ujung saraf tepi, pembuluh darah dan kel. getah bening.
Kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel dan jaringan lemak. 1
VASKULARISASI KULIT
Pleksus superfisial 1
Pleksus yang terletak di
bagian atas dermis
Pleksus profunda 1
Pleksus yang terletak di subkutis
Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat saluran getah bening.1
ADNEKSA KULIT
Kelenjar Kulit1
Kelenjar Keringat
Kelenjar Ekrin
Kelenjar Apokrin
Kelenjar PalitKuku1
Akar kuku (nail root)
Badan kuku (nail plate)
Alur kuku (nail groove)
Rambut1
Akar rambut
Batang rambut
Kelenjar Ekrin
• Dipengaruhi oleh saraf
kolinergik, faktor panas dan
stress emosional. 2
• Terdapat di seluruh kulit, mulai
dari telapak tangan dan telapak
kaki, dahi dan aksila. 2
• Saluran kelenjar ini bermuara
langsung di permukaan kulit. 2
Kelenjar Apokrin• Dipengaruhi oleh saraf
adrenergik. 2
• Terdapat di aksila, areola mammae, pubis, labia minora, saluran telinga luar. 2
• Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon. 2
• Keringat mengandung air, as laktat, elektrolit dan glukosa.
• pH : 4 – 6,8. 2
KELENJAR KERINGAT (glandula sudirofera)
KELENJAR PALIT (glandula sebasea)
Kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka (kecuali telapak tangan&kaki). 1
Kelenjar palit biasanya terdapat disamping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). 1
Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, dan kolesterol. 1
KUKU
Bagian terminal stratum korneum yang menebal. 1
Akar kuku (nail root) : bagian kuku yang terbenam dalam kulit. 1
Badan kuku (nail plate) : bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak pada ujung jari. 1
Nail groove : sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku. 3
Kuku tumbuh kira-kira 1mm /minggu. 1
Epinokium : kulit tipis yang menutupi kuku di bagian proksimal. 3
Hiponikium : kulit yang ditutupi bagian kuku bebas. 3
RAMBUT
Terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit (akar rambut) dan bagian di luar kulit (batang rambut). 1
Dua macam tipe rambut : 1
Lanugo : rambut halus, pigmen (-), terdapat pada bayi.
Terminal : lebih kasar, banyak pigmen, medula (+), terdapat pada orang dewasa.
Dewasa : terdapat bulu mata, kumis dan janggut yang dipengaruhi hormon androgen. 2
FASE RAMBUT3
Fungsi Kulit. .
• Fungsi utama kulit ialah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan keratinisasi.1
Fungsi Proteksi. .
• Melindungi dari gangguan fisis, mekanis, maupun infeksi. 1
• Dimungkinkan karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut - serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap ganngguan fisis. 4
• Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum. 5
• Keasaman kulit menyebabkan pH kulit berkisar pada pH 5- 6,5 sehingga merupakan perlindungan kimiawi terhadap infeksi bakteri maupun jamur. 5
FUNGSI ABSORPSI
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air fungsi respirasi. 1
Kemampuan aborpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, metabolisme, vehikulum. 1
Penyerapan berlangsung melalui celah antar sel, menembus sel-sel epidermis/melalui muara saluran kelenjar. 1
• NaCl, urea, asam urat, dan amonia
Kelenjar kulit mengeluarkan sisa metabolisme : 1
FUNGSI EKSRESI
• badan Ruffini (dermis dan subkutis)1
Rangsang panas
• badan Krause (dermis)1
Dingin
• badan taktil Meissner (dermis)1
• badan Menkel Ranvier (epidermis)1
Rabaan
• badan Vater Paccini (epidermis)1
Tekanan
FUNGSI PERSEPSIKulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis & subkutis1
• Pengeluaran keringat.1
• Vasokontriksi pembuluh darah kulit.1
• Pada bayi dinding pembuluh darah belum terbentuk sempurna : lebih edematosa (>Na).4
Dengan cara :1
FUNGSI TERMOREGULASI
FUNGSI PEMBENTUK PIGMEN
Melanosit yang terletak di lapisan basal.1
Jumlah melanosit & jumlah+besar butir melanosomes warna kulit.1
Warna kulit dipengaruhi oleh melanosom, tebal tipisnya kulit, reduksi Hb / OksiHb, karoten.4,5
Fungsi Keratinisasi. .
Pembelahan sel basal
Beralih ke bentuk sel spinosum
Menjadi gepeng dan bergranula
menjadi sel granulosum
Inti menghilangSel tanduk amorf
Proses ini berlangsung normal selama 14 – 21 hari dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi. 4
PROSES KERATINISASI 1
7 dihidroksi kolesterol Vit. D (dengan bantuan sinar matahari)
Tetapi kebutuhan tubuh akan vitamin D tidak cukup hanya dari hal tersebut, sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.1
FUNGSI PEMBENTUKAN VIT.D
Daftar Pustaka. .
1. Djuanda, Adhi,dkk. 2010. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta : badan penerbit FKUI. Hal: 3-8.
2. Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipocrates. Hal: 2-7.
3. Arnold HL, Odom RB, James WD. 1990. Andrew’s Disease of the Skin, Clinical Dermatology, 8th edition. Philadelphia : WB Saunders Company (hal. 34 - 46).
4. Montagna, W. and Prakkal P.F. 1974. The Structure and Function Of Skin 3rd ed. New York : Academic Press.
5. Tregear, R.T. 1966. : Physical Function of Skin. London : Academic Press.
TERIMA KASIH