Anatomi Jalan Lahir

17
ANATOMI JALAN LAHIR BAGIAN KERAS JALAN LAHIR 1) Tulang Panggul

description

passage of labour

Transcript of Anatomi Jalan Lahir

Page 1: Anatomi Jalan Lahir

ANATOMI JALAN LAHIR

BAGIAN KERAS JALAN LAHIR

1)Tulang Panggul

Page 2: Anatomi Jalan Lahir

Panggul atau pelvic girdle tersusun atas :

a. Os Coxae

Disebut juga tulang innominata, terdapat 2 bagian, dextra dan sinistra.

Merupakan fusi dari os illium, os ischium, dan os pubis.

b. Os Sacrum

Page 3: Anatomi Jalan Lahir

Ketika melakukan penilaian ruang panggul, lakukan pula penilaian

bentuk os sacrum. Os sacrum yang kurang melengkung dan kurang

cekung akan mempersempit ruang panggul dan mempersulit putaran

paksi dalam. Kemungkinan kepala janin akan lebih mudah masuk ke

dalam ruang panggul jika sudut antara sacrum dan lumbal lebih besar.

c. Os Coccxygeus

2)Articulatio Pelvis

a. Simfisis Pubis

- Merupakan persatuan antara os pubis dextra dan sinistra di bagian

anterior.

- Terdiri dari jaringan fibrokartilago dan ligamentum pubikum

superior di bagian atas dan ligamentum pubikum inferior di bagian

bawah.

- Simfisis memiliki tingkat pergerakan tertentu dan dalam kehamilan

tingkat pergerakannya semakin dipermudah.

b. Articulatio

- Articulatio sacroiliaka menghubungkan os sacrum dengan os illium.

- Articulatio sacrococcygeus menghubungkan antara os sacrum

dengan os coccxygeus.

- Pada kehamilan, sendi mengalami relaksasi karena perubahan

hormonal sehingga pada waktu persalinan dapat digeser lebih jauh

dan lebih longgar.

- Ujung os coccygeus dapat bergerak ke belakang sejauh 2,5 cm.

- Pada posisi dorsolitotomi, kemungkinan terjadi penambahan

diameter pintu bawah panggul sebesar 1,5 – 2 cm. Pada posisi ini os

sacrum akan bergerak ke belakang. Untuk memungkinkan

pergerakan ini maka tekanan tempat tidur terhadap os sacrum

harus dikurangi.

Page 4: Anatomi Jalan Lahir

1)Bidang dan Diameter Pelvis

Secara fungsional, panggul terdiri dari :

a. Pelvis mayor : terletak di atas linea

terminalis, batas posterior vertebrae

lumbal, batas lateral fossa illiaka.

Disebut juga false pelvis.

b. Pelvis minor : terletak di bawah linea

terminalis, batas atas promontorium,

batas bawah pelvic oulet, batas

belakang sacrum setinggi 10 cm, batas

depan simfisis setinggi 5 cm. Disebut

juga true pelvis.

Pelvis minor, terdiri dari :

a. Pelvic Inlet atau Pintu Atas Panggul (PAP)

Merupakan bidang yang dibentuk oleh promontorium os sacral 1,

linea innominata (terminalis), dan pinggir atas simfisis.

Terdapat empat diameter pada PAP yaitu diameter anteroposterior,

diameter transversa, dan 2 diameter oblique.

- Konjugata vera (jarak antara tepi atas simfisis dengan

promontoriun) = 11 cm.

- Diameter transversa (jarak terjauh garis melintang PAP) = 12,5 -

13 cm.

- Konjugata oblique (jarak dari tengah simfisis bagian dalam ke

promontorium) yang merupakan konjugata obstetrika yang

paling penting. Normalnya ≥ 10 cm. Konjugata obstetrik

merupakan diameter anteroposterior yang terpendek dimana

kepala janin harus melaluinya. Diameter konjugata oblique tidak

dapat diukur secara langsung, tetapi dengan terlebih dahulu

Page 5: Anatomi Jalan Lahir

mengukur diameter konjugata diagonalis. Diameter konjugata

diagonalis diukur dari jarak antara promontorium dengan batas

bawah simfisis.

- Konjugata obstetrik = konjugata diagonalis dikurangi 1,5/2 cm.

b. Midpelvis dan Pelvic Cavity

Setinggi spina ischiadica

Menyempit bila dibandingkan ruang di bawah PAP, jarak antara

spina ischiadica (distantia interspinosum) normalnya 10,5/11,5 cm.

Merupakan diameter pelvis terkecil.

Karena ukuran melintang PAP lebih lebar dari ukuran melintang

midpelvis, maka saat janin lewat di ruang panggul, janin harus

menyesuaikan diri dengan melakukan putaran paksi dalam.

Yang penting dari spina ischiadica ini bukan tonjolannya, tetapi

jarak antar keduanya (distantia interspinosum).

Spina ischiadica yang runcing lebih baik daripada yang tumpul,

karena pada yang tumpul bidang geseran yang harus dilewati janin

lebih luas daripada yang runcing, sehingga perlu tenaga yang lebih

besar dan waktu yang lebih lama.

Page 6: Anatomi Jalan Lahir

c. Pelvic Outlet atau Pintu Bawah Panggul (PBP)

PBP tidak berupa bidang datar, tetapi tersusun atas 2 bidang datar

yang masing-masing berbentuk segitiga, yaitu bidang bidang yang

dibentuk oleh garis antar kedua buah tuber os ischii dengan ujung

os sacrum dan segitiga lainnya yang alasnya juga garis antara

kedua tuber os ischii dengan bagian bawah simfisis.

Dimensi dari PBP yang penting untuk klinis adalah diameter antara

tuberositas ischii atau diameter transversa PBP yang normalnya > 8

cm.

Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung ke bawah (arkus pubis)

yang normal besarnya 90-100˚. Bila lebih kecil dari 90˚ kepala janin

akan lebih sulit dilahirkan karena memerlukan tempat lebih banyak

ke arah dorsal (anus).

Arcus pubis normal Arcus pubis < 900

1)Bidang Hodge

Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai di manakah bagian

terendah janin turun sampai panggul dalam persalinan.

Bidang Hodge I : bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan

promontorium. Bidang ini dibentuk pada lingkaran PAP.

Page 7: Anatomi Jalan Lahir

Bidang Hodge II : bidang // H-I terletak setinggi bagian bawah

simfisis

Bidang Hodge III : bidang // H-I terletak setinggi spina ischiadika

kanan dan kiri. Kepala janin yang berada di atas 1 cm disebut (-1)

dan sebaliknya

Bidang Hodge IV : bidang // H-1 setinggi os coccxygeus

1)Bentuk Pelvis

Menurut Caldwell dan Moloy dikenal 4 jenis panggul, yaitu :

a. Ginekoid

Panggul paling baik untuk perempuan. Ditemukan pada 45 % wanita.

Bentuk PAP hampir bulat, diameter anteroposterior kira-kira sama

dengan diameter transversal.

b. Android

Umumnya merupakan bentuk panggul pria. Ditemukan pada 15 %

wanita. Bentuk PAP hampir segitiga, panjang diameter anteroposterior

hampir sama dengan diameter transversal yang hampir mendekati

sacrum. Dengan demikian bagian posterior pendek dan gepeng

sedangkan bagian anterior menyempit ke depan.

c. Antropoid

Page 8: Anatomi Jalan Lahir

Ditemukan pada 35 % wanita. PAP agak lonjong, seperti telur, panjang

diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversal.

d. Platipelloid

Ditemukan pada 5 % wanita. Merupakan jenis ginekoid yang

menyempit pada arah muka belakang. Diameter transversal lebih

besar daripada diameter anteroposterior.

Tidak jarang dijumpai jenis pelvis kombinasi. Penamaannya dengan cara

menyebut jenis pelvis bagian belakang terlebih dahulu kemudian bagian

depan. Posterior segmen menentukan tipe pelvis, sedangkan anterior

segmen menentukan kecenderungan tipe. Contohnya, jenis android-

ginekoid, berarti jenis pelvis bagian belakang adalah android dan pelvis

bagian depan adalah ginekoid.

Page 9: Anatomi Jalan Lahir

ORGAN LUNAK JALAN LAHIR

1)Uterus

Uterus adalah organ tunggal muskular dan berongga. Hasil

pembuahan antara sperma dan ovum, akan ditanam dalam endometrium

uterus setelah mencapai stadium blastula, yaitu sekitar 3 minggu setelah

terjadinya fertilisasi.

Uterus terletak dalam rongga pelvis dan di bagian depannya

berbatasan dengan vesica urinaria, sedangkan di bagian belakangnya

berbatasan dengan rectum. Umumnya, uterus terfleksi ke arah depan

dan teranteversi, sehingga letaknya hampir horizontal dengan vesica

urinaria.

Uterus ditopang oleh lipatan peritoneal, ligamentum besar yang

melekatkan uterus pada dinding pelvis. Ligamentum cardinal dan

uterosacral juga ikut menopang letak uterus di rongga pelvis.

Uterus mendapat suplai darah dari arteri iliaka interna, yang kemudian

bercabang menjadi arteri uterus, lalu di dinding uterus bercabang menjadi

arteri arkuata. Struktur uterus terdiri dari :

Dinding Uterus

o Perimetrium : lapisan terluar, merupakan lapisan serosa.

Page 10: Anatomi Jalan Lahir

o Miometrium : lapisan tengah, merupakan kumpulan sel-sel otot

polos.

o Endometrium : lapisan terdalam, memiiliki 2 lapisan lagi.

Superficialis mengalami perubahan selama masa

menstruasi, dibentuk oleh lapisan basal. Meluruh bersama

dengan darah menstruasi saat fase sekresi. Memiliki respon

terhadap hormon gonadotropin seperti estrogen dan

progesteron. Hasil implantasi berupa blastula, akan ditanam

pada lapisan ini.

Basalis lapisan dasar endometrium. Tetap dan tidak

berubah selama masa menstruasi. Membentuk lapisan

superficial selama fase proliferasi dari siklus menstruasi.

Fundus Uterus

Bagian paling atas dari uterus, berbentuk bundar. Aktif melakukan

kontraksi saat partus, yang disebut sebagai his uterus. Berbatasan

dengan 2 isthmus dari tuba uterina di sisi dan kanan.

Corpus Uterus

Bagian luas berdinding tebal, menutupi rongga uterus. Membesar dan

membengkak saat masa kehamilan.

Cervix

Suatu bagian sempit di paling bawah uterus yang membatasi antara

uterus dan vagina. Mensekresi getah cervix, dan jika didapati

gambaran daun pakis pada pemeriksaan mikroskopis getah tersebut,

maka itu adalah penanda terjadinya ovulasi. Di dekat cervix, terdapat

suatu bagian yang disebut squamo-columnar junction dimana sel-sel

epitel squamous vagina berubah secara mendadak ke sel-sel columnar

Page 11: Anatomi Jalan Lahir

uterus, dan pada bagian ini, mudah terjadi metaplasia, sehingga

mengakibatkan kanker serviks.

Portio Vaginalis

Bagian cervix yang menonjol ke dalam ujung atas vagina. Dapat

digunakan untuk meramalkan posisi janin dalam kandungan, dan

penurunan janin terhadap jalan lahir (system Hodge).

Page 12: Anatomi Jalan Lahir
Page 13: Anatomi Jalan Lahir

2)Vagina

Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi. Organ ini

merupakan organ kopulasi wanita, dan merupakan jalan lahir janin saat

persalinan. Vagina memiliki panjang sekitar 8-10 cm, dan berbatasan

dengan uretra pada bagian anterior, dan rectum pada bagian posterior.

Vagina tersusun atas lapisan adventitia, satu lapis otot polos, dan

lapisan otot squamous non keratinisasi atau disebut lapisan vaginal. Sel-

sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor estrogen pada membrannya.

Vagina dilembabkan oleh cairan secret dari kelenjar-kelenjar di serviks.

Suasana vagina pada dasarnya adalah asam (PH < 7). Suasana asam ini

berfungsi sebagai pertahanan untuk mencegah infeksi pada vagina, dan

merupakan barrier seleksi sperma yang paling awal. Flora normal yang

sering ditemukan pada vagina adalah Lactobacillus sp, bakteri ini

membantu menjaga proses keasaman vagina.

Jika keberadaan flora normal tersebut terganggu akibat penggunaan

kortikosteroid ataupun antibiotik spectrum luas yang berlebihan dalam

waktu lama, ataupun karena menurunnya sekret cairan asam dari cervix,

maka vagina dapat terinfeksi oleh bakteri patogen ataupun virus.

3)Vulva

Vulva adalah genitalia eksterna wanita. Beberapa alat yang terdapat

pada vulva adalah :

- Mons Pubis : bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas

simfisis pubis. Bagian ini tertutup oleh rambut setelah mencapai usia

pubertas.

- Labia Mayora : dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke

bawah mons pubis dan menyatu di posterior perineum (kulit antara

pertemuan dua lipatan labia mayora dengan anus). Labia mayora

homolog dengan skrotum pada laki-laki.

Page 14: Anatomi Jalan Lahir

- Labia Minora : dua lipatan kulit di antara labia mayora, tidak

berambut, dan memiliki beberapa kelenjar keringat dan sebasea.

- Klitoris : homolog dengan penis pada laki-laki, memiliki 2 batang, 1

akar, dan gland clitors yang mengandung banyak ujung serabut saraf

dan sangat sensitif.

- Vestibulum : area yang dikelilingi labia minora. Menutupi mulut

uretra, mulut vagina, dan duktus kelenjar Bartholin.

- Orifisium Urethra : ujung urethra, tempat keluarnya air seni dari

saluran kemih.

- Mulut Vagina : terletak di bawah orifisium uretra. Mempunyai

himen/selaput dara.

Page 15: Anatomi Jalan Lahir