Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Kelainan Jalan Lahir

23
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN KELAINAN JALAN LAHIR, KELAINAN DILATASI SERVIKS DAN CPD PENDAHULUAN Distosia merupakan istilah dari hambatan yang terjadi saat persalinan. Hambatan bisa berasal dari beberapa faktor yang sering disebut dengan 3P sebagai faktor yang essensial yaitu Power (Kekuatan), Passage (Jalan Lahir), Passanger (Penumpang yaitu janin, plasenta dan ketuban). Berikut akan dibahas tentang Distosia akibat kelainan jalan lahir, tentang bagaimana cara mendiagnosa dan menentukan intervensi yang harus dilakukan. Oleh karena itu di akhir pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis kelainan jalan lahir yang dapat menghambat proses persalinan 2. Menentukan diagnose kelainan jalan lahir sesuai dengan pengkajian yang benar dan tepat. 3. Menyusun rencana tindakan atau asuhan kebidanan sesuai dengan diagnose yang telah ditentukan JENIS-JENIS KELAINAN JALAN LAHIR JALAN LAHIR LUNAK 1. Atresia Vulva adalah tertutupnya vulva, bisa karena infeksi atau kelainan congenital Pengkajian Data : _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________

description

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Kelainan Jalan Lahir

Transcript of Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Kelainan Jalan Lahir

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN KELAINAN JALAN LAHIR,KELAINAN DILATASI SERVIKS DAN CPDPENDAHULUANDistosia merupakan istilah dari hambatan yang terjadi saat persalinan. Hambatan bisa berasal dari beberapa faktor yang sering disebut dengan 3P sebagai faktor yang essensial yaitu Power (Kekuatan), Passage (Jalan Lahir), Passanger (Penumpang yaitu janin, plasenta dan ketuban).Berikut akan dibahas tentang Distosia akibat kelainan jalan lahir, tentang bagaimana cara mendiagnosa dan menentukan intervensi yang harus dilakukan.

Oleh karena itu di akhir pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan jenis-jenis kelainan jalan lahir yang dapat menghambat proses persalinan

2. Menentukan diagnose kelainan jalan lahir sesuai dengan pengkajian yang benar dan tepat.

3. Menyusun rencana tindakan atau asuhan kebidanan sesuai dengan diagnose yang telah ditentukan

JENIS-JENIS KELAINAN JALAN LAHIRJALAN LAHIR LUNAK1. Atresia Vulva adalah tertutupnya vulva, bisa karena infeksi atau kelainan congenitalPengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________2. Edema Vulva : Bisa terjadi saat kehamilan, bisa karena preeklamsi, gangguan gizi, malnutrisi, persalinan lama. Dapat juga karena CPD, akibat wanita mengejan terlalu lama sedangkan kepala belum cukup turun. Edema bisa menyebabkan kesulitan pemeriksaan dalam, menghambat kemajuan persalinan dan kerusakan luas jalan lahirPengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

3. Stenosis vulva : Terjadi akibat perlukaan dan radang, menyebabkan ulkus dan yang sembut menyebabkan luka parut. Untuk menanganinya bisa dilakukan episiotomy yang cukup lebar .Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

4. Tumor vulva : bisa berupa abses bartholini, kista atau suatu kondiloma. Jika tidak terlalu besar tidak banyak menyebabkan kesulitan. Kista bartholini merupakan bentuk radang menahun kelenjar bartholini. Abses diserap sehingga tinggal kantung yang mengandung cairan. Pengobatan dilakukan dengan mengangkat seluruh kista atau marsivialisasi. Harus dilakukan di RSPengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

5. Kista vagina : berasal dari duktus gartner atau duktus muller, berukuran kecul dan dapat menjadi besar, tidak mengganggu koitus tetapi menghambat proses persalinan. Terletak di bawah uretra, lateral dalam, vagina bagian proksimal, ditengah, distal dibawah meatus uretra. Bisa dilakukan ekstirpasi pada kehamilan muda, 3 bulan setelah melahirkan. Jika kecil jarang mengganggu.Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________6. Tumor vagina : merupakan rintangan untuk persalinan pervaginam.

Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________7. Serviks kaku (Rigid cervix=servical rigidity)

Sering terjadi pada primigravida tua atau karena parut bekas luka infeksi atau kanker serviks

Primer : ketakutan atau primigravida tua

Sekunder : luka infeksi yang meninggalkan jaringan parut :

Dx : serviks terasa tegang dan kaku

Penanganan : obat seperti valium atau petidin, tidak ada kemajuan dirujuk

Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________8. Serviks gantung :

Ostium uteri eksternum terbuka lebar tetapi yang internum tidak mau membuka. Jika tidak ada kemajuan---rujuk

Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________9. Serviks kolumner :

Kebalikan dari serviks gantung. Sering pada ibu hamil dengan prolaps uteri disertai serviks dan proporsi yang panjang (elongation services at portionis). Serviks menjadi tipis tapi OUE tidak membuka, hanya membuka 5 cm. Penanganan : Coba lebarkan serviks secara manual maupun dengan dilatators, tidak berhasil SC

Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________Saat Persalinan :

___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________10. Edema Serviks:

Jika ditemukan edema serviks hebat dan hematom serta nekrosis, maka sudah disebut mengalami obstruksi. Bila syarat vakum atau orceps tidak terpenuhi lakukan SC

Dx : inspeksi atau bimanual teraba edema, his baik tetapi pembukaan serviks tidak bertambah. Px dilakukan 2-3 kali antara 1-2 jam

Peran bidan : anamneses lengkap, px fisik cermat, ANC berkualitas, Asuhan kala I sesuai standart, pemantauan dengan partograf, kolaborasi

Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________11. Kelainan Uterus1. Uterus dupleks : 2 korpus, 2 serviks dan 2 vagina

2. Uterus subseptus : 1 korpus dengan septum tidak lengkap, 1 serviks dan 1 vagina, kavum kanan dan kiri terpisah tidak lengkap. Uterus bikornis unikolis : pemisahan korpus kanan kiri lebih jelas, serviks tetap 1

3. Uterus arkuatus : cekungan di fundus

4. Uterus bikornis : unilateral rudimenter terdiri atas 1 uterus dan disampingnya terdapat tanduk lain yang sangat terbelakang perkembangannya

5. Uterus unikornis : 1 utreus dan 1 serviks berkembamng dari 1 saluran muller kanan dan kiriDx : sulit, seringnya abortus dan kelahiran premature. Pasti dengan USG

Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________12. Kelainan Letak Uterus1. Anteversi : sering pada perut gantung, terdapat pada multipara karena melemahnya dinding perut terutama pada multipara yang gemuk. Uterus membengkok ke depan sehingga letak fundus uteri lebih rendah dari uterus. Sering terjadi kelainan letak karena bagian janin sulit masuk ke panggul. Kala I pembukaan serviks kurang lancar karena tenaga his salah arah , serviks terdorong ke sacrum.

2. Retrofleksi :

3. Prolaps uteri

Pengkajian Data :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Rencana Penanganan :

Saat Kehamilan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Saat Persalinan :

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________JALAN LAHIR KERASKelainan pada Jalan lahir keras (Panggul) sering diistilahkan dengan CPD (Cephalopelvic disproportion). Istilah tersebut sebenarnya kurang tepat karena pengertian dari CPD sendiri adalah ketidaksesuaian antara ukuran panggul dan ukuran kepala janin, jadi bukan hanya dari sisi panggul yang bermasalah tetapi juga karena ukuran, presentasi atau posisi janin yang kurang tepat sehingga terjadi ketidaksesuaian.Berikut beberapa Kemungkinan Penyebab terjadinya CPD:

a. Kesempitan ukuran panggul baik panggul luar maupun panggul dalam

b. Terdapat salah satu atau beberapa ciri panggul yang abnormalc. Terdapat kelainan bentuk pintu atas pangguld. Tumor pada panggul

e. Radang Panggulf. Kelainan posisi tubuh

g. Ukuran janin atau kepala janin yang lebih dari normal

h. Presentasi dan Posisi janin yang abnormalSehingga dalam hal ini, bidan mempunyai peran yang cukup penting dalam hal:

1. Melakukan anamnesis lengkap

2. Pemeriksaan fisik yang cermat dan menyeluruh

3. ANC berkualitas sehingga bisa melakukan deteksi dini dan melakukan rujukan

4. Persalinan sesuai standart

5. Kolaborasi jika ada kelainanPengkajian yang penting dilakukan untuk menentukan kelainan jalan lahir atau CPD adalah :

a. Anamnese________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

b. Pemeriksaan palpasi abdomen________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________c. Pemeriksaan ukuran panggul luar________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________d. Pemeriksaan ukuran panggul dalam________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________e. Pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan.________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________f. Pemeriksaan penunjang

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________Resiko yang bisa terjadi akibat CPD adalah :

1. Pada Ibu

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

2. Pada janin

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________Rencana Asuhan Kebidanan :

_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

KESIMPULAN

Kelainan jalan lahir merupakan salah satu penyebab terjadinya distosia persalinan. Kelainan bisa berasal dari jalan lahir lunak misalnya atresia vulva, stenosis vagina, edema vulva, vagina dan serviks serta kelainan pada uterus. Selain itu juga berasal dari kelainan jalan lahir keras bisa karena kelainan bentuk maupun ukuran panggul. Oleh karena itu peran bidan dalam memberikan asuhan harus tepat antara lain :

1. Melakukan anamnesis lengkap2. Pemeriksaan fisik yang cermat dan menyeluruh3. ANC berkualitas sehingga bisa melakukan deteksi dini dan melakukan rujukan4. Persalinan sesuai standart5. Kolaborasi jika ada kelainanPenanganan secara benar dan tepat diharapkan dapat mengurangi angka mordibitas dan mortalitas baik pada ibu maupun janin.

6. dari http://www.ayahbunda-online.com

7.

8. Akibat kelainan bentuk panggul, adakalanya proses persalinan tidak berjalan sesuai harapan. Apa yang perlu diketahui?

Idealnya, rongga panggul berbentuk pintu atas yang hampir membulat (bentuk ginekoid) . Ini memudahkan calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan bentuk panggulnya.

9. Kelainan apa saja?

Ada beberapa kelainan bentuk panggul. Di antaranya:

- Bentuk pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropoid ).- Bentuk pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian belakang (bentuk platipelloid) .- Bentuk pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android ).

Namun, meski bentuk panggul Anda tidak tergolong ideal, bukan berarti Anda pasti tidak bisa melahirkan secara normal. Sebab, yang juga tidak kalah penting dalam persalinan adalah ukuran janin Anda. Sesuai atau tidak dengan kapasitas rongga panggul Anda.

10. Hati-hati, berdampak pada ibu

Kelainan pada rongga panggul bisa menyebabkan hambatan dalam proses persalinan, apalagi bila tidak segera ditangani. Dan, inilah bahaya yang bisa terjadi pada Anda:

- Pecah ketuban

Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Bila janin Anda terlalu besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal proses persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah mulai membuka.

Catatan: Kuman bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, lalu ke tubuh Anda. Selain terinfeksi, jiwa janin dan Anda juga terancam.

- Rahim robek

Bila kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan lahir dapat berubah arah. Ke mana saja? Ke depan (bagian depan rahim dan kandung kemih), samping atau belakang.

Catatan . Pada saat persalinan, dinding rahim bagian bawah (arah jalan lahir), amat tipis dan terbatas daya regangnya. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa robek.

Janin juga berisiko

Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya janin:

- Kekurangan oksigen

Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau sebelum kepala janin masuk ke jalan lahir bisa mengakibatkan infeksi dan juga membuat tali pusat terjepit. Apalagi bila posisi tali pusat terletak di antara dinding rahim dan kepala, bahu, atau lutut janin.

Catatan: Terjepitnya tali pusat dapat mengakibatkan aliran makanan dan oksigen ke janin terganggu. Nyawa janin pun terancam.

- Tekanan pada kepala

Rongga panggul yang terlalu sempit untuk dilalui kepala janin memungkinkan terjadinya tekanan antara kepala janin dengan tulang panggul ibu. Akibatnya, kepala janin bisa tertekan.

Catatan: Setiap tekanan pada kepala janin akan membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Bila ini berlangsung lama, sangat berbahaya bagi janin Anda.

Bisa dilakukan persalinan percobaan

Ada pendapat, wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki rongga panggul yang kecil pula. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan wanita dengan tinggi badan normal juga memiliki rongga panggul yang kecil. Jadi, benarkah kelainan panggul tidak bisa dideteksi sebelumnya?

Tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sudah dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan penolong persalinan, entah dokter maupun bidan, selama kehamilan atau persalinan.

Cuma, ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul yang normal mungkin saja baru diketahui pada saat proses persalinan. Mengapa? Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi. Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu sama. Juga, meski bentuk dan ukuran panggul Anda normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Sebab, ini lagi-lagi tergantung pada tulang-tulang dan jaringan pada daerah panggul. Apa jalan ke luarnya?

Dalam proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini khusus dilakukan pada anak pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil tidaknya kepala janin melewati panggul dengan menggunakan skala tertentu. Selain itu, dokter akan memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan atau tidak, tanpa membahayakan Anda dan janin.

Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin dengan segera. Bantuan berupa alat bantu (seperti vakum atau tang) serta induksi, tidak bisa banyak membantu. Jadi, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi caesar.

Nia L.T.

Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Okviyanti, Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

11.

Serviks kaku (Rigid cervix=servical rigidity)

Sering terjadi pada primigravida tua atau karena parut bekas luka infeksi atau kanker serviks

Primer : ketakutan atau primigravida tua

Sekunder : luka infeksi yang meninggalkan jaringan parut :

Dx : serviks terasa tegang dan kaku

Penanganan : obat seperti valium atau petidin, tidak ada kemajuan dirujuk

Serviks gantung :

Ostium uteri eksternum terbuka lebar tetapi yang internum tidak mau membuka. Jika tidak ada kemajuan---rujuk

Serviks kolumner :

Kebalikan dari serviks gantung. Sering pada ibu hamil dengan prolaps uteri disertai serviks dan proporsi yang panjang (elongation services at portionis). Serviks menjadi tipis tapi OUE tidak membuka, hanya membuka 5 cm. Penanganan : Coba lebarkan serviks secara manual maupun dengan dilatators, tidak berhasil SCEdema Serviks:

Jika ditemukan edema serviks hebat dan hematom serta nekrosis, maka sudah disebut mengalami obstruksi. Bila syarat vakum atau orceps tidak terpenuhi lakukan SC

Dx : inspeksi atau bimanual teraba edema, his baik tetapi pembukaan serviks tidak bertambah. Px dilakukan 2-3 kali antara 1-2 jam

Peran bidan : anamneses lengkap, px fisik cermat, ANC berkualitas, Asuhan kala I sesuai standart, pemantauan dengan partograf, kolaborasi

KELAINAN UTERUS

6. Uterus dupleks : 2 korpus, 2 serviks dan 2 vagina

7. Uterus subseptus : 1 korpus dengan septum tidak lengkap, 1 serviks dan 1 vagina, kavum kanan dan kiri terpisah tidak lengkap. Uterus bikornis unikolis : pemisahan korpus kanan kiri lebih jelas, serviks tetap 1

8. Uterus arkuatus : cekungan di fundus

9. Uterus bikornis : unilateral rudimenter terdiri atas 1 uterus dan disampingnya terdapat tanduk lain yang sangat terbelakang perkembangannya

10. Uterus unikornis : 1 utreus dan 1 serviks berkembamng dari 1 saluran muller kanan dan kiri

Dx : sulit, seringnya abortus dan kelahiran premature. Pasti dengan USGKELAINAN LETAK UTERUS

4. Anteversi : sering pada perut gantung, terdapat pada multipara karena melemahnya dinding perut terutama pada multipara yang gemuk. Uterus membengkok ke depan sehingga letak fundus uteri lebih rendah dari uterus. Sering terjadi kelainan letak karena bagian janin sulit masuk ke panggul. Kala I pembukaan serviks kurang lancer karena tenaga his salah arah , serviks terdorong ke sacrum.

5. Retrofleksi :

6. Prolaps uteri