ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat...

87
ASUHAN KEB NY. D UMU DI RSU Di aju PROGRA SEKOLAH TIN BIDANAN BAYI BARU LAHIR PA UR 12 JAM DENGAN IKTERUS DER U ASSALAM GEMOLONG SRAGE KARYA TULIS ILMIAH ukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhi Pendidikan D III Kebidanan Disusun oleh : EKA PUJI ASTUTI NIM B13059 AM STUDI DIPLOMA III KEBIDA NGGI ILMU KESEHATAN KUSUM SURAKARTA 2016 ADA BAYI RAJAT I EN ir ANAN MA HUSADA

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI

NY. D UMUR 12 JAM DENGAN

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

Di ajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI

NY. D UMUR 12 JAM DENGAN IKTERUS DERAJAT I

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Di ajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

Pendidikan D III Kebidanan

Disusun oleh :

EKA PUJI ASTUTI

NIM B13059

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI

IKTERUS DERAJAT I

DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

Di ajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

1

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

2

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

3

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

4

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

5

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

6

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

7

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

8

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

9

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

10

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

11

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

12

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bulan lebih dari 400 bayi (usia 0-11 bulan ) di Indonesia

meninggal dunia. Dibanding Angka KematianIbu (AKI), Angka Kematian

Bayi (AKB) di Indonesia masih lebih banyak. Berdasarkan data Human

Development Report 201, Angka Kematian Bayi di Indonesia mencapai

mencapai 31 per 1.000 kelahiran.Angka tersebut lima kali lebih tinggi

dibanding Malaysia, juga tinggi dibandingkan Filipina dan Thailand. Data

kementrian kesehatan menyebutkan, terjadi disparitas Angka Kematian Bayi

yang cukup besar antar provinsi di Indonesia. Angka Kematian Bayi terbesar

tercatat berada di Sulawesi barat dengan Angka Kematian Bayi sebanyak 74

per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita 96 per 1.000 kelahiran

hidup. Jumlah tersebut empat kali lebih besar dibanding daerah lain yang

jumlah Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balitanya paling rendah

se-Indonesia (Suryani,2014).

Angka kematian Bayi di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar

10,75/1000 kelahiran hidup,meningkat lebih dibandingkan dengan tahun

2011 10,34/1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di Surakarta sebesar

5,33/1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi menggambarkan tingkat

permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab

kematian bayi : tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

2

kebersihan program Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga

Berencana (KB), serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi

(Dinkes Provinsi Jawa Tengah,2012).

Keadaan bayi sangat bergantung pada pertumbuhan janin didalam uterus,

kualitas pengawasan antenatal, penanganan dan perawatan setelah lahir.

Penanggulangan bayi tergantung pada apa dia normal atau tidak. Diantaranya

bayi yang normal ada yang membutuhkan pertolongan medik segera seperti

bayi baru lahir dengan asfiksia, perdarahan, ikterik (Winkjosastro,2010).

Penyebab langsung kematian bayi berdasarkan Hasil Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) tahun 2007 adalah :Penyebab kematian bayi baru lahir usia

0-6 hari adalah gangguan pernafasan 36,9%,prematur 32,4%,sepsis

(peradangan tubuh akibat infeksi) 12%,hipotermi (turunnya suhu

tubuh)6,8%,kelainan darah atau ikterus 6,6% dan lain-lain. Penyebab

kematian bayi usia 7-28 hari adalah sepsis20,5%,kelainan kongenital (cacat

bawaaan) 18,1%, pnumonia (infeksi organ paru ) 15,4%, prematuritas dan

bayi berat lahir rendah (BBLR) 12,8%,RSD (Respiratory Distress Syndrome)

12,8% (Suryani,2014).

Ikterus neonatorum adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva, dan

mukosa akibat penumpukkan bilirubin dalam serum. Lebih dari separuh bayi

normal dan sebagian bayi kurang bulan mengalami ikterus

(Chris tanto,2014).

Menurut paulette S haws(2008) ikterus adalah perubahan warna kuning

pada membran mukosa merupakan gejala paling dini disfungsi hepar dan baru

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

3

nampak baru tampak bila fraksi inderek >5 mg/dl. Ikterus awitan baru pada

bayi lebih tua dari 2 minggu adalah abnormal. Nilai bilirubin serum total

harus dipecah untuk menentukkan konsentrasi bilirubin takterkonjungasi

(inderek)dan terkonjugasi(direk).

Ikterusapabila tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan

pada otak bayi.Tanda kerusakan otak diawali dengan lateragi,layuh dan malas

minum dan dapat menyebabkan kematian bayi. Setelah beberapa hari akan

menjadi opistotonus, tangisan melengking, dan dapat terjadi kejang

(Sarwono,2005).

Berdasarkan data di RSU Asalam Gemolong sragen diperoleh dari

catatan terdapat jumlah kelahiran selama 1 tahun dari bulan November 2014

sampai November 2015 sebanyak 1.273 kelahiran. Jumlah bayi lahir normal

884 kasus (69,44%), Asfiksia sebanyak 138 kasus (9,66%), Bayi berat lahir

rendah sebanyak 132 kasus (10,36%),ikterus sebanyak 49 kasus (3,84%),

Caput succedaneum sebanyak 39 kasus (3,06%), Makrosomia sebanyak 37

kasus (2,66%), Tetanus sebanyak 9 kasus (0,70%).

Berdasarkan latar belakang tersebut angka kejadian bayi baru lahir

dengan ikterus masih tinggi dan merupakan salah satu penyebab kematian

bayi sehingga diperlukan penanganan yang lebih optimal untuk menurunkan

kejadian ikterus,karena itu penulis tertarik melaksanakan studi kasus dengan

judul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny.D umur 12 jam

denganIkterus Derajat 1 di RSU Assalam Gemolong Sragen.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

4

B. Perumusan Masalah

Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada

Bayi Ny.D umur 12 jam Dengan ikterus derajat 1 di RSU Assalam

Gemolong Sragendengan menggunakan manajemen kebidanan menurut

Varney ?

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur

12 jamdenganikterus derajat 1 di RSU Assalam Gemolong Sragen

melalui pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu :

1) Melaksanakan pengkajian data baik data subjektif maupun data

objektif pada bayi baru lahir Ny.D umur 12 jam Dengan

ikterus derajat I di RSU Assalam Gemolong Sragen.

2) Menginterprestasikan data dan merumuskan

diagnosa,masalah,kebutuhan bayi baru lahir umur 12 jam

dengan ikterus derajat Idi RSU Assalam Gemolong Sragen.

3) Mengidentifikasi diagnosa potensial pada bayi baru lahir umur

12 jam Dengan ikterus derajat I di RSU Assalam Gemolong

Sragen.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

5

4) Mengidentifikasikan tindakan segera pada bayi baru lahir

umur 12 jam dengan ikterus derajat I di RSU Assalam

Gemolong Sragen.

5) Merencanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 12

jam dengan ikterus derajat I di RSU Assalam Gemolong

Sragen.

6) Melaksanakan perencanaan yang sesuai dengan pengkajian

pada bayi baru lahir umur 12 jam dengan ikterus derajat I di

RSU Assalam Gemolong Sragen.

7) Melakukan evaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada

bayi baru lahir umur 12 jam dengan ikterus derajat I di RSU

Assalam Gemolong Sragen.

b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus

nyata di lapangan pada bayi baru lahirumur 12 jam dengan ikterus

derajat I di RSU Assalam Gemolong Sragen.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Diri sendiri

Mendapatkan pengetahuan ,wawasan dan ketrampilan penulis dalam

mengatasi dan melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

dengan ikterus derajat 1 serta mendapatkan pengalaman yang nyata

dalam penanganan kasus pada bayi baru lahir umur 12 jam dengan

ikterus derajat 1di RSU Assalam Gemolong Sragen.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

6

2. Bagi profesi

Hasil dari studi kasus ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan

pertimbangan dalam memberikan asuhan kebidanan bayi dengan ikterus.

3. Bagi institusi

a. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Rumah

Sakit dan dapat meningkatkan mutu pelayanan Asuhan Kebidanan

pada khususnyadengan ikterus.

b. Bagi Pendidikan

Dapat menambah Referensi tentang asuhan kebidanan pada bayi

baru lahir dengan ikterus.

E. Keaslian Penelitian

1. Tianamustika (2010) StikesAisyiyah Surakarta DIII Kebidanan

“AsuhanKebidananPadaBayiBaruLahirDenganIkterikNeonatorum di

RS PantiWaluyo Surakarta” denganhasilasuhanselama 5

haritindakanpemberian ASI yang adekuat,

pemeriksanlaboraturiumkadar bilirubin,

sehinggadidapatkanhasilkeadaanumumbaik, kesadarancomposmentis,

kadar bilirubin turun, bayidapatmenyusudenganbaik, beratbadannaik.

Hasil laboratorium yakni didapat kadar bilirubin turun dari 9 mg%

menjadi 5 mg%.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

7

2. Esthi putri kusuma murti (2014 ) Stikes Kusuma Husada surakarta DIII

Kebidanan“Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Ikterus

Derajat I di RSUD Dr.Moewardi Surakarta” setelah dilakukan asuhan

selama 3 hari dengan melakukan jemur bayi setiap pagi jam 7-8

selama 30 menit, dirawat dalam inkubator dengan suhu 320C,

pemantauan TTV, dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak. Hasil

keadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis, cairan terpenuhi,

bilirubin dalam darah turun menjadi 0,71 mg%. Ibu bersedia menjemur

bayinya waktu pagi hari dirumah, ibu bersedia menyusui bayinya tidak

dijadwal.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

menggunakan metode yang sama yaitu metode deskriptif. Sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi ,

waktu, dan pasien.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Bayi Baru Lahir

a. Pengertian

Bayi baru lahir dalam presentasi belakang kepala melalui

vagina tanpa memakai alat,pada usia kehamilan genap 37 minggu

sampai dengan 42 minggu,dengan berat badan 2500-4000 gram,nilai

Apgar > 7 dan tanpa cacatbawaan(Rukiyah , 2013)

Menurut M.Sholeh kosim, (2007) Bayi baru lahir normal berat

lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis,

dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi

baru lahir adalah bayi lahir dengan umur

37-42 minggu dan berat lahir 2500-4000 gram tanpa cacat bawaan.

b. Tanda-tanda bayi normal

Menurut Stright (2014), ciri-ciri bayi normal adalah :

1) Berat badan : 2500 – 4000 gr

2) Panjang badan : 48 - 52 cm

3) Lingkar kepala : 33 – 35 cm

4) Lingkar dada : 30 38 cm

5) Bunyi jantung : 120 – 160 x/menit

6) Pernafasan dada : 40 – 60 x/menit

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

9

7) Kulit kemerahan dan licin,karena jaringan dan diikuti vernik

caseosa.

8) Rambut lanugo terlihat,rambut kepala biasanya sudah sempurna

9) Genetalia,jika perempuan labia mayora telah menutupi labia

minora , jika laki-laki testis telah turun.

10) Eliminasi baik,urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.

c. Klasifikasi Bayi Baru Lahir

Menurut Ika Pantiawati (2010), klasifikasi bayi baru lahir menurut

usia gestasi, yaitu :

1) Preterm (premature) : bayi dengan masa kehamilan kurang

dari 37 minggu (259) hari.

2) Term (cukup bulan ) : Bayi dengan masa kehamilan mulai

37 minggu sampai dengan 42

minggu (259-293 hari).

3) Post term (lebih bulan) : Bayi dengan masa kehamilan mulai

42 minggu atau lebih (294 hari atau

lebih ).

d. Komplikasi Pada Bayi Baru Lahir

1) Asfiksia

Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai dan melanjutkan

pernafasan secara spontan dan teratur pada saat bayi baru

lahiratau beberapa saat sesudah lahir (Sudarti,2013).

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

10

2) BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500gram

(Alief,2009)

3) Tetanus Neonatorum

Penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus(bayi <1 bulan)

yangdisebabkan oleh clostridium tetani (Sudarti, 2013).

4) Ikterus

Ikterus adalah warna kuning, pada kulit,konjungtiva, dan

mukosa akibat penumpukkan bilirubin dalam serum

(Hanifah dkk, 2014).

5) Prematur

Bayi premature adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan

minggu ke 37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir) menurut

Alief (2009).

6) Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal.

Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37,50c (suhu ketiak).

Gejala awal hipotermi apabila suhu <360c atau kedua kaki &

tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka

bayi sudah mengalami hipotermi sedang (suhu 32-360c)

hipotermi berat bila suhu <320C (Ai yeyeh, 2013).

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

11

7) Diare

Diare adalah kehilangan air atau elektrolit (dehidrasi)

yang menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan

(Ai yeyeh, 2013).

2. Ikterus

a. Pengertian

Ikterus adalah diskolorisasi kuning punumpukan pada

kulit atau organ lain akibat penumpukan bilirubin dalam

darah(Sudarti,2013).

Ikterus adalah warna kuning pada kulit,konjungtiva,dan

mukosa akibat penumpukan bilirubuin dalam serum. Lebih dari

separuh bayi normal dansebagian besar bayi kurang bulan

mengalami ikterus (Christanto dkk,2014).

Jadi ikterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva, dan

mukosa akibatpenumpukan bilirubin dan karena fungsi hati yang

belum matang .

b. Pembagian ikterus

Menurut Syafrudin(2011),pembagian ikterus ada 2 yaitu :

1) Fisiologis/normal

Adalah ikterus yang normal yang dialami oleh bayi baru

lahir, tidak memiliki dasar patologis sehingga tidak berpotensi

menjadi kern ikterus.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

12

Ikterus fisiologis ini memiliki tanda-tanda sebagai berikut :

a) Timbul pada hari kedua- ketiga

b) Kadar bilirubin direk kurang dari 1mg %

c) Ikterus hilang pada 10 hari pertama

Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan

patologis/tidak normal tertentu.

2) Patologis/tidak normal

Adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis dengan kadar

bilirubin mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia.

Ikterus patologis ini memiliki tanda-tanda sebagai berikut :

a) Ikterus terjadi pada 24 jam pertama sesudah kelahiran.

b) Ikterus disertai proses hemoliris

c) Ikterus disertai berat lahir < 2000 gr, masa kehamilan < 36

minggu.

c. Penyebab

Menurut Syarifudi (2011),penyebab ikterus pada bayi baru

lahir dapat disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu :

1) Pemecahan yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah lebih

banyak danberumur lebih pendek.

2) Fungsi hati yang kurang sempurna .peningkatan kadar bilirubin

yang berlebihan.

3) Pemberian minum ASI yang belum mencukupi.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

13

d. Penegakan Diagnosis

Menurut Rohman (2011), penegakan ikterus pada bayi baru lahir

dengan ikterusadalah :

1) Visual

Metode Visual memiliki angka kesalahan yang tinggi,namun

masih dapat digunakan apabila tidak ada alat, pemeriksaan ini

sulit diterapkan pada neonatus kulit berwarna, karena besarnya

bias penilaian.Secara evidence pemeriksaan metode visual tidak

direkomendasikan, namun apabila terdapat keterbatasan alat

masih boleh digunakan untuk tujuan skrining dan bayi dengan

skrining positif segera dirujuk untuk diagnostik dan tata laksana

lebih lanjut.

Cara menentukan ikterus secara visual, sebagai berikut :

a) Pemeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup (di

siang hari dengan cahaya matahari) karena ikterus bisa

terlihat lebih parah bila dilihat dengan pencahayaan buatan

dan bisa tidak terlihat pada pencahyaan yang kurang.

b) Pemeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup (di

siang hari dengan cahaya matahari) karena ikterus bisa

terlihat lebih parah bila dilihat dengan pencahayaan buatan

dan bisa tidak terlihat pada pencahyaan yang kurang.

c) Tekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk

mengetahui warna dibawah kulit dan jaringan subkutan.

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

14

d) Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan

bagian tubuh yang tidak tampak kuning.

2) Bilirubin serum

Pemeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas

penegakan diagnosis ikterus neonatorum serta untuk

menentukan perlunya intervensi lebih lanjut. Beberapa hal

yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan

serum bilirubin adalah tindakan ini merupakan tindakan

invansif yang dianggap dapat meningkatkan morbiditas

neonatus.Umumnya yang diperiksa adalah bilirubin total.

e. Tanda dan Gejala Ikterus

Menurut Marmi (2012),tanda dan gejala ikterus meliputi:

1) Sklera, puncak hidung, mulut, dada,perut, dan ekstremitas

berwarna kuning.

2) Latergi

3) Kemampuan menghisap turun

4) Kejang

f. Jenis-jenis ikterus

Menurut Marmi (2012),jenisikterusmeliputi :

1) Ikterus fisiologik

Ikterus fisiologik adalah ikterus yang timbul pada hari

kedua dan hari ketiga yang tidak mempunyai dasar patologik,

kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan atau

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

15

mempunyai potensi menjadi kern ikterus dan tidak

menyebabkan morbiditas pada bayi.

Ikterus fisiologi bisa juga disebabkan karena hati dalam

bayi tersebut belum matang, atau disebabkan kadar penguraian

sel darah merah yang cepat.

2) Ikterus patologi

Ikterus patologi adalah ikterus yang mempunyai dasar

patologi atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang

disebut hiperbilirubinemia. Dasar patologi ini misalnya jenis

bilirubin saat timbulnya dan menghilangnya ikterus dan

penyebabnya.

3) Kern ikterus

Kern mengacu pada ensefalopati bilirubin yang berasal

dari deposit bilirubin terutama pada batang otak (brainsten) dan

nucleus serebrobasal.Kern ikterus adalah kerusakan otak akibat

perlekatan bilirubin inderek pada otak.

g. Patofisiologi

Menurut Marmi (2012), pada dasarnya warna kekuningan

pada bayi baru lahir dapat terjadi karena bebrapa hal, diantaranya :

1) Produksi yang berlebihan lebih dari pada kemampuan bayi

untuk mengeluarkannya misalnya hemolisis yang meningkat

pada inkompatibilitas darah Rh, ABO, golongan darah lain,

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

16

defiensi enzim G6PD, pyuvate kinase, perdarahan tertutup dan

sepsis.

2) Gangguan dalam proses uptake dan konjungasi hepar gangguan

ini dapat disebabkan karena imaturitas hepar, kurangnya substrat

untuk konjungasi bilirubin. Penyebab lain ialah defisensi protein

Y dalam hepar yang berperanan penting dalam uptake bilirubin

ke sel-sel hepar.

3) Gangguan dalam proses transfortasi bilirubin dalam darah

terikat oleh albumin kemudian diangkut kehepar, ikatan

bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat-obatan

misalnya salisilat, sulfatfurazole. Defisiensi albumin

menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin inderek yang

bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.

4) Gangguan dalam sekresi. Gangguan ini dapat terjadi akibat

obstruksi dalam hepar atau diluar hepar biasanya akibat infeksi

atau kerusakan hepar oleh penyebab lain.

5) Obstruksi saluran pencernaan (fungsional atau structural) dapat

mengakibatkan hiperbilirubinemia unconjugated akibat

penambahan dari bilirubin yang berasal dari sirkulasi

enterahepatik.

6) Ikterus akibat Air Susu Ibu (ASI). Ikterus akibat asi merupakan

unconjugated hiperbilirubinemia yang mecapai puncaknya

terlambat (biasanya menjelang hari ke 6-14). Dapat dibedakan

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

17

dari penyebab lain dengan reduksi kadar bilirubin yang cepat

bila disubsitusi dengan susu formula selama 1-2 hari. Sebagian

bahan yang terkandung dalam ASI (beta glucoronidase) akan

memecah bilirubin menjadi bentuk yang larut dalam lemak

,sehingga bilirubin inderek akan meningkat, dan kemudian akan

diresorbsi oleh usus.

h. Penilaian kadar bilirubin

Menururt Marmi (2012), penilaian kadar bilirubin adalah

pengamatan ikterik kadang-kadang agak sulit apalagi dalam cahaya

buatan. Paling baik pengamatan dilakukan dalam cahaya matahri dan

dengan menekan sedikit kulit yang akan diamati untuk

menghilangkan warna karena pengaruh sirkulasi darah.

Ada bebrapa cara untuk menentukan derajat ikterus yang

merupakan resiko terjadinya kern ikterus, misalnya kadar bilirubin

bebas, kadar bilirubin 1 dan 2 atau cara klinis (kramer) yng

dilakukan sinar biasa (daylight).Sebaliknya penilaian ikterus

dilakukan secara laboratories, apabila fasilitas tidak memungkinkan

dapat dilakukan secara klinis.

Dibawah ini dapat dilihat gambar pembagian derajat dan daerah

ikterus.

1) Derajat I : kepala samppai leher

2) Derajat II : kepala, badan sampai umbilicus

3) Derajat III : kepala, badan sampai paha

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

18

4) Derajat IV : kepala, badan paha sampai dengan lutut

5) Derajat V : kepala, badan, semua ekstremitas sampai ujung

jari.

Gambar 2.1

Pembagian derajat ikterus dan daerah kulit bayi yang berwarna

kuning untuk penerapan rumus Kramer

Tabel 2.1.Rumus Kramer

Daerah Luas Hiperbilirubin Kadar bilirubin (mg%)

1 Kepala dan Leher 5

2 Daerah 1(+) 9

Badan bagian atas

3 Daerah 1,2 (+) 11

Badan bagian bawah dan tungkai

4 Daerah 1,2,3 (+)

Lengan dan kaki dibawah dengkul 12

5 Daerah 1,2,3,4(+) >12,5

Tangan dan kaki

Sumber : (Marmi, 2012)

i. Penatalaksanaan

Menurut Dewi (2011), penatalaksanaan ikterus neonatus derajat

1adalah :

1) Lakukan perawatan seperti bayi baru lahir normal lainnya.

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

19

2) Lakukan perawatan bayi sehari-hari seperti memandikan,

melakukan perawatan tali pusat, membersihkan jalan nafas,

menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi, kurang lebih 30

menit.

3) Ajarkan ibu cara memandikan bayi, melakukan perawatan tali

pusat, menjaga agar bayi tidak hipotermi, menjemur bayi

dibawah sinar matahari pagi, kurang lebih 30 menit.

4) Jelaskan pentingnya hal-hal seperti memberikan ASI sedini

mungkin,

5) Jemur bayi di bawah sinar matahari dengan kondisi telanjang

selama 30 menit, 15 menit dalam posisi terlentang dan 15 menit

sisanya dalam posisi tengkurap.

6) Periksa kadar bilirubin dalam darah dengan pemeriksaan

laboraturium.

Penatalaksanaan

Menurut Varney (2007), antara lain :

1) Memenuhi kebutuhan atau nutrisi

a) Beri minum sesuai kebutuhan, karena bayi malas minum, berikan

berulang-ulang, jika tidak mau menghisap dot berikan pakai

sendok,. Jika tidak dapat habis berikan melalui sonde.

b) Perhatikan frekuensi buang air besar, mungkin susu tidak cocok

(jika bukan ASI) mungkin perlu ganti susu.

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

20

2) Mengenal gejala dini mencegah meningkatnya ikterus

a) jika bayi terlihat mulai kuning, jemur pada matahari pagi (sekitar

pukul 7-8 selama 15-30 menit)

b) periksa darah untuk bilirubin, jika hasilnya masih dibawah 7

mg% ulang esok harinya.

c) berikan banyak minum

d) perhatikan hasil darah bilirubin, jika hasilnya 7mg% lebih segera

hubungi dokter,bayi perlu terapi.

3) Gangguan rasa aman dan nyaman akibat pengobatan

a) mengusahakan agar bayi tidak kepanasan atau kedinginan

b) memelihara kebersihan tempat tidur bayi dan lingkungannya

c) mencegah terjadinya infeksi (memperhatikan cara bekerja

aseptik)

B. Teori Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Teori Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara

sistematis,mulai dari pengkajian,analis data, diagnosa

kebidanan,perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi(Ambarwati, 2010).

2. Proses Manajemen Kebidanan

Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan

masalah yang memperkenalkan sebuah metode atau pemikiran dan

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

21

tindakan-tindakan dengan urutan yang logis sehingga pelayanan

komprehensif dan aman dapat tercapai. Selain itu metode ini memberikan

pengertian untuk menyatukan pengetahuan dan penilaian yang terpisah-

pisah menjadi satu kesatuan yang berarti (Ambarwati dkk, 2010).

a. Langkah I : pengkajian

Pengkajian adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan

untuk mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan langkah pertama

untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua

sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien (Ambarwati, 2010).

1) Data Subjektif

Data yang mencakup identitas pasien (Sondakh, 2013)

a) Biodata

(1) Nama Bayi

Untuk mengetahui identitas bayi dan menghindari

kekeliruan.

(2) Umur Bayi

Untuk mengetahui usia bayi yang nantinya disesuaikan

dengan tindakkan yang akan dilakukan.

(3) Tanggal Lahir

Untuk mengetahui usia neonatus.

(4) Jenis Kelamin

Untuk mengetahui jenis kelamin bayi dan memastikan

bahwa yang diperiksa benar-benar bayi yang dimaksud.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

22

(5) Nama ayah /ibu

Untuk memudahkan memanggil atau menghindari

kekeliruan.

(6) Umur

Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi

atau tidak.

(7) Pekerjaan

Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi.

(8) Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat

intelektualnya,sehingga bidan dapat memberikan

konseling sesuai dengan pendidikannya(Ambarwati

dkk,2010).

(9) Suku /bangsa

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-

hari (Ambarwati dkk, 2010)

(10) Alamat

Untuk memudahkan komunikasi dan kunjungan rumah.

b) Keluhan utama

Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan

dengan Ikterus (Ambarwati dkk, 2010).

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

23

c) Riwayat kehamilan dan persalinan

(1) Riwayat prenatal

Untuk mengetahui riwayat ANC, jumlah anak, ada

keluhan atau tidak, HPHT, HPL, dan kebiasaan-

kebiasaan ibu saat hamil (Sondakh,2013)

(2) Riwayat persalinan sekarang

Untuk mengetahui berapa usia kehamilan, jam berapa

waktu persalinan, jenis persalinan, lama kala I sampai

kala IV , berat badan bayi, jumlah air ketuban, ditolong

oleh siapa, adakah komplikasi dalam persalinan

(Sondakh, 2013)

2) Data objektif

Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan

(Suliswati dkk,2013)

a) Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan awal pada bayi baru lahir dapat dilakukan

dengan observasi melalui pemeriksaan nilai apgar score.

pada ikterus reflek sucking lemah, pemeriksaan inspeksi,

pemeriksaan kadarbilirubin (Marmi, 2012).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

24

Tabel 10.1 Apgar Score Bayi Baru Lahir Ikterus

ASPEK NILAI

YANG

DINILAI 0 1 2

JUMLAH

Menit 5 5

I menit menit

I II

Apperance Biru/pucat Badan Badan dan

(Warna kulit) merah ekstremitas

muda merah muda

ektremi

tas biru

Pulse Tidak ada <100 >100

(Denyut

Jantung)

Grimace Tidak ada Lambat Menangis

(Tonus kuat

Otot)

Activity Lemas/ Gerakan Aktif

(Aktivitas) lumpuh sedikit

Respiratory Tidak ada Lambat, Baik

(pernafasan) tidak menangis

teratur kuat

JUMLAH

Sumber : Rohani dkk, 2011

b) Pemeriksaan keadaan umum

Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara

keseluruhan (Sulisyawati dkk,2013)

(1) Suhu

Suhu tubuh bayi normal 36,50c sampai 37,5

0c

(Muslihatun dkk, 2009)

(2) Pernafasan

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

25

Pernafasan bayi baru lahir normal 30 - 60 kali per

menit, tanpa retraksi dada dan tanpa suara merintih

pada nafas ekpirasi (Muslihatun dkk, 2009). Pada bayi

ikterus pernafasan sekitar 45 sampai 50 kali per

menit(Manuaba,2012)

(3) Denyut jantung

Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100 -

160x/menit tetapi dianggap masih normal jika diatas

160x/menit dalam jangka waktu pendek, beberapa kali

dalam satu hari selama beberapa hari pertama

kehidupan (Miuslihatun dkk,2009). Bayi ikterus denyut

jantung 140x/menit (Manuaba,2012)

c) Menurut Sondakh (2013), pemeriksaan fisik sistematis

meliputi :

(1) Kepala

Pemeriksaan terhadap ukuran, sutura menutup atau

terbuka, adanya caput succedeneum,kraniotabes,dan

sebagainya.Pada bayi dengan ikterus derajat 1 baik.

(2) Muka

Warna kulit merah atau tidak, simetris atau

tidak.Simetris atau nampak kekuningan.

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

26

(3) Mata

Simetris atau tidak, warna conjungtiva pucat atau

tidak,adakah sklera ikterus pada mata atau tidak.Sklera

dan konjungtiva nampak kekuningan.

(4) Mulut

Reflek hisap baik atau tidak, bibir kering atau tidak,

adakah kelainan palatum atau tidak.Reflek hisap bayi

lemah.

(5) Hidung

Simetris atau tidak, berih atau tidak,tidak atau ada

pernafasan cuping hidung.Bayi dengan ikterus derajat 1

nampak kekuningan.

(6) Telinga

Simetris atau tidak, bersih atau tidak, adakah kelainan.

(7) Leher

Untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid dan

bendungan vena jugalaris.Pada bayi dengan ikterus

derajat 1 nampak kekuningan.

(8) Dada

Simetris atau tidak, adakah retraksi dinding dada atau

tidak, apakah ada kelainan atau tidak

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

27

(9) Tali pusat

Bersih atau tidak, adakah perdarahan atau tidak,

terbungkus kassa atau tidak

(10) Abdomen

Simetris atau tidak, adakah perdarahan tali pusat atau

tidak, adakah tanda –tanda infeksi atau tidak.

(11) Genetalia

Jika laku-laki apakah testis sudah turun pada

skrotum,jika perempuan apakah labia mayora sudah

menutupi labia minora

(12) Ekstremitas

Simetris atau tidak, jumlah jari tangan lengkap atau

tidak dan kaki lengkap atau tidak, adakah polidaktili

atau tidak

(13) Anus

Apakah anus berlubang atau tidak

3. Pemeriksaan Reflek

(1) Reflek Moro

Reflek moro adalah apabila bayi diberi sentuhan

mendadak terutama dengan jari dan tangan, maka

menimbulkan gerak terkejut (Sondakh,2013) .pada bayi

ikterus masih lemah.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

28

(2) Reflek Grasping

Apabila telapak tangan bayi disentuh dengan jari

pemeriksa,maka bayi akan beerusaha mengenggam jari

pemeriksa (Sondakh, 2013). Pada bayi dengan ikterus

reflek ini masih lemah.

(3) Reflek Rotting

Apabila pipi bayi disentuh oleh jari pemeriksa,

maka bayi akan menoleh dan mencari sentuhan itu

(Sondakh,2013). Pada bayi dengan ikterus reflek ini

masih lemah (Hidayat, 2008)

(4) Reflek Sucking

Apabila bayi diberi dot atau puting,maka bayi

akan berusaha untuk menghisap (Sondakh,2013).

Reflek menghisap pada bayi ikterus masih

lemah(Hidayat, 2008)

(5) Reflek Walking

Apabila bayi diangkat dari tempat tidur (digendong)

maka ia akan berusaha menggangkat kepala

(Sondakh,2013)

(6) Reflek Tonick Neck

Apabila bayi diangkat dari tempat tidur,maka bayi akan

mengankat kepalanya (Sondakh,2013)

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

29

4) Pemeriksaan Antropometri

Menurut Jitowiyono (2011), pemeriksaan antropometri

meliputi:

(1) Lingkar Kepala

Normal pada bayi baru lahir antara 33-38 cm.

(2) Lingkar Dada

Normal pada bayi baru lahir antara 30-35 cm.

(3) Panjang Badan

Normal pada bayi baru lahir antara 48-52 cm

(4) Berat Badan

Normal berat badan bayi baru lahir antara2500 gram

sampai 4000 gram.

(5) Nutisi

Kebutuhan nutrisi pada bayi baru lahir hari pertama 60

cc/kgBB, selanjutnya ditambah 30cc/kgBB

(Sondakh, 2013)

(6) Eliminasi

(a). Urine

Pengeluaran urine pada bayi baru lahir terjadi 24

jam pertama setelah lahir. Urine yang normal

berwarna kuning (Sondakh, 2013). Pada keadaan

normal urine sudah keluar pada 24 jam pertama.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

30

(b). Mekonium

Pengeluaran mekonium pada bayi baru lahir

normal agak lembek dan berwarna hitam kehijauan

(Sondakh, 2013). Pada keadaan normal mekonium

sudah keluar pada 24 jam pertama.

5) Data penunjang

Data penunjang ini diperoleh dari pemeriksaan laboraturium

antara lain : pemeriksaan Hb dan golongan darah, serta

kadar bilirubin dalam darah pada bayi dengan ikterus

mencapai >5mg% (Depkes RI, 2007).

b. Langkah II : Interpretasi Data

Melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa masalah dan

kebutuhan bati berdasarkan data yang dikumpulkan

(Muslihatun, 2009)

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan dapat ditegakkan yang berkaitan

(Ambarwati dkk, 2010)

By baru lahir Ny. X umur . . .jam dengan ikterus derajat I

Data dasarmeliputi :

a) Data subjektif

(1) Ibu mengatakanbayinya lahir pada tanggal . . .

pukul. . . .

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

31

(2) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan berat badan

3100 gram.

(3) Ibu mengatakan saat bayinya lahir menangis dengan

keras atau kuat.

b) Data Objektif

(1) Pemeriksaan inspeksi meliputi pemeriksaan : reflek

menghisap dan menelan masih lemah, kepala sampai

leher berwarna kuning (Wiknjosastro, 2007)

(2) Pemeriksaan laboraturium meliputi : Hb, golongan

darah serta kadar bilirubin>5mg% dalam darah

(Prawiroharjo, 2005)

2) Masalah

Masalah-masalah yang sering dijumpai pada bayi baru lahir

dengan ikterus adalah gangguan sistem pernafasan, reflek hisap

dan menelan minuman, rewel dan kenaikan suhu tubuh

(Manuaba, 2007).

3) Kebutuhan

Kebutuhan-kebutuhan yang harus diberikan pada bayi baru lahir

dengan ikterusadalah oksigen sesuai terapi, pemberian cairan

yang cukup, mengobservasi keadaan umum bayi secara intensif

menjaga supaya lingkungan sekitar tetaap nyaman dan

hanya.(Ngastiyah, 2005).

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

32

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial adalah mengidentifikasi dengan kritis tanda dan

gejala yang memerlukan tindakan kebidanan untuk membantu pasien

mengatasi dan mencegah masalah. Masalah potensial pada bayi

baru lahir dengan ikterusakan muncul apabila kadar bilirubin

semakin meningkat dan potensial terjadinya ikterus derajat

II(Wiknjosastro, 2007).

d. Langkah IV : Tindakan Segera / Antisipasi Masalah

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan, atau dokter

dan ada hal yang perlu dikonsultasikan atau ditangani bersama

dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisinya

(Muslihatun, 2009). Bayi dengan ikterus derajat 1 dirawat di

inkubator dengan suhu 350c dan BB inkubator berat badan 2000 –

2500 gram dengan suhu 33-340c diturunkan 1

0c per minggu

(Proverawat-ismawati, 2010)

e. Langkah V : Perencanaan

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya

yang merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa yang telah

diidentifikasikan atau di antisipasi.Semua keputusan yang

dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan

benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date

serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan

dilakukan klien (Varney, 2007).

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

33

Rencana asuhan bayi dengan ikterusmenurut Varney (2007) dan

Dewi (2011) sebagai berikut :

1) Lakukan perawatan seperti bayi baru lahir normal.

2) Lakukan perawatan bayi sehari-hari seperti memandikan,

melakukan perawatan tali pusat, membersihkan jalan nafas dan

menjaga bayi agar tidak hipotermi.

3) Berikan kebutuhan cairan yaitu ASI segera mungkin.

4) Jemur di matahari pagi jam 7-8 selama 10 menit. Badan bayi

telanjang dan mata ditutup.

5) Periksa kadar bilirubin dalam darah dengan pemeriksaan

laboraturium.

6) Perhatikan frekuensi buang air besar, mungkin susu tidak cocok

(jika bukan ASI ) mungkin perlu ganti susu.

7) Berikan banyak minum.

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan rencana asuhan

kebidanan yang menyeluruh yang dibatasi oleh asuhan kebidanan

pada bayi ikterus (Rukiyah, 2014)

Menurut Varney (2007) dan Dewi (2011), pada langkah ini rencana

asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efisien dan aman.

1. Melakukan perawatan seperti bayi baru lahir normal lainnya

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

34

2. Melakukan perawatan bayi sehari-hari seperti

memandikan,melakukan perawatan tali pusat, membersihkan

jalan nafas dan menjaga bayi agar tidak hipotermi.

3. Memberikan kebutuhan cairan yaitu ASI segera mungkin

4. Menjemur dimatahari pagi jam 7-9 selama 10 menit. Badan bayi

telanjang dan mata ditutup.

5. Memeriksa kadar bilirubin dalam darah dengan pemeriksaan

laboraturium.

g. Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang

telah dilakukan bidan meliputi pemenuhan kebutuhan

terpenuhi,kadar bilirubin atau ikterus menurun sampai tidak terjadi

ikterus, bayi tidak kesulitan dalam menyusu.

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

35

Data Perkembangan SOAP

Menurut ( Marmi, 2012) metode SOAP merupakan singkatan dari :

S : subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa. Data subjektif diperoleh melalui wawancara

langsung ibu bayi Ny.X

O : objektif

a. Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien,

Hasil laboraturium dalam data fokus untuk mendukung assessment.

Data objektif diperoleh langsung berdasarkan pemeriksaan fisik yang

diperlukan pada bayi Ny.X

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi.

a. Diagnosa atau masalah

b. Antisipasi diagnosa dan kebutuhan

c. Kebutuhan akan tindakan segera

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi

berdasarkan assesment.

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

36

C. Landasan Hukum

Berdasarkan dalam melakukan peran,fungsi dan tugasnya didasarkan

pada kemampuan pada kemampuan dan kewenangan yang diberikan. Dalam

memberikan asuhan kebidanan pda bayi dengan ikterus dan pertolongan pada

kegawatdaruratan.Memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan

kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga (IBI, 2007)

Sedangkan menurut pasal 11 ayat 2 huruf b kabupaten Mentri

Kesehatan RI No.1464/MENKES/PER/X/2010 tentang izin dan

penyelenggaraan praktek bidan menyebutkan bahwa bidan dalam

memberikan pelayanan kesehatan anak berwenang untukpenanganan

hipotermi pada bayi baru lahir dengan segera merujuk (Kepmenkes, 2010)

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Jenis studi yang digunakan penulis dalam studi ini adalah metode

deskriptif.Metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan

dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif keadaan suatu

objek.Studi kasus adalah melakukan penelitian yang rinci tentang seseorang

atau suatu unit selamakurun waktu tertentu (Notoatmodjo, 2012).

Studi kasus yang digunakan penulis dalam membuat studi kasus ini

dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah Varney dari

pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangan menggunakan SOAP.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus merupakan tempat, dimana pengambilan kasus

dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012).Studi kasus ini telah dilaksanakan di RSU

Assalam Gemolong sragen.

C. Subyek Stusi Kasus

Subyek merupakan orang yang dijadikan sebagai pasien untuk

mengambil kasus (Arikunto, 2013), subyek pengambilan study kasus ini

adalah bayibarulahirdenganikterus derajat I di RSU Asalam gemolong sragen

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

38

D. Waktu studi kasus

Waktu pelaksanaan merupakan batas waktu yang digunakan

penulis untuk melakukan pengambilan kasus yang diambil

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan pada 28 Desember- 28

Mei 2016

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat yang akan digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012), instrumen yang digunakan untuk

pengambilan data studi kasus ini yaitu dengan menggunakan format asuhan

kebidanan pada bayi baru lahir dengan 7 langkah Varney dan data

perkembangan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang yang digunakan oleh penulis adalah :

1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian

dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambil data, langsung

pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2011).

Data primer diperoleh dengan cara :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien

secara sistematis menurut Nursalam (2009), dengan cara sebagai

berikut :

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

39

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan

secara sistematik. Inspeksi dilakukan dengan menggunakan

indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman sebagai alat

untuk mengumpulkan data. Inspeksi dimulai pada awal

berinteraksi dengan klien dan diteruskan pada pemeriksaan

selanjutnya. Penerangan yang cukup sangat diperlukan agar

perawat dapat membedakan warna, bentuk, dan kebersihan

tubuh .pada kasus bayi dengan ikterus yaitu melihat warna kulit

secara berurutan mulaidari kepala sampai bagian bawah atau

kaki (Wiliams, 2005). Pada kasus ikterus terdapat inspeksi

dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai kaki.Pada

bayi dengan ikterus derajat 1 ini kepala relatif lebih besar,

pergelangan kaki dalam fleksi/lurus dan kepala mengarah ke

satu sisi.

2) Palpasi

Merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan indra

peraba, tangan dan jari adalah instrumen yang paling sensitif

dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang

suhu, turgor, bentuk, kelembapan, vibrasi, dan ukuran

(Nursalam, 2009). Pada kasus bayi dengan ikterus

dilakukan palpasiuntuk memeriksa reflek dan turgor kulit

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

40

(Notoatmodjo, 2005).Pada kasus bayi baru lahir dengan ikterus

palpasi dilakukan pada turgor kulit.

3) Perkusi

Perkusi merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk-

ngetukan jari perawat (sebagai alat untuk menghasilkan suara)

ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk membandingkan

bagian yang kiri dengan yang kanan, bertujuan untuk

mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk, dan konsistensi

jaringan (Nursalam, 2009). Pada kasus bayi dengan ikterus

untuk memeriksa perut kembung atau tidak (Alimul, 2008).

Pada kasus bayi baru lahir dengan ikterus derajat I dilakukan

pada abdomen.

4) Auskultasi

Merupakan pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop

untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh.Pada

kasus anemia sedang stetoskop digunakan untuk mendeteksi

bunyi jantung pasien dan untuk mengukur tekanan darah ibu

(Nursalam, 2009).Pada kasus bayi baru lahir dengan ikterus

derajat I dilakukan untuk mendeteksi frekuensi jantung.

b. Wawancara

Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara adalah suatu

metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana

peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

41

seorang sasaran penelitian, atau bercakap-cakap berhadapan muka

dengan orang tersebut (face to face). Wawancara ini dilakukan

secara tanya jawab dengan keluarga klien, bidan dan perawat di

RSU Asalam Gemolong.

c. Observasi

Menurut Notoatmodjo (2012), observasi adalah suatu hasil

perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari

adanya rangsangan. Mula-mula rangsangan dari luar mengenai

indra, dan terjadilan pengindraaan, kemudian apanila rangsangan

tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya

pengamatan (Notoadmodjo, 2012).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung

dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil

maupun non komersil (Riwidikdo, 2013). Data sekunder diperoleh

dengan cara :

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah semua bentuk sumber informasi

yang berhubungan dengan dokumen (Notoatmodjo, 2012).

Pengambilan studi kasus ini akanmenggunakan catatan informasi

dan catatan medik yang ada RSU Assalam Gemolong.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

42

b. Studi kepustakaan

Bahan pustaka merupakan hal yang penting

dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu kasus

(Notoatmodjo, 2012).Kepustakaan pada studi kasus ini akandiambil

dari buku-buku referensi tentang kesehatan dari tahun 2006 sampai

2015.

Alat-alat yang dibutuhkan

Alat-alat yang dibutuhkan untuk pengambilan data antara lain :

1) Untuk wawancara

a. Format Asuhan Kebidanan pada bayi

b. Buku tulis

c. Alat tulis (pena dan kertas)

2) Untuk pemeriksaan

a. Termometer

b. Stetoskop

c. Jam tangan/ arloji

d. Alat ukur tinggi badan

e. Timbangan berat badan

f. Semprit dan jarum

g. Tourniquette

h. Botol penampung

i. Kapas alkohol

j. Plester

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

43

3) Untuk dokumen

a. Buku referensi

b. Komputer

c. Alat tulis

G. Jadwal Penelitian

Menurut (Notoadmodjo, 2012), dalam bagian ini diuraikan langkah-

langkah kegiatan dari mulai penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah sampai

dengan laporan penelitian, berdasarkan waktu berjalan atau berlangsung tiap

kegiatan tersebut.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

44

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

45

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

46

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

47

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

48

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

49

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

50

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

51

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

52

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

53

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

54

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

55

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

56

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

57

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

58

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

59

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

60

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

61

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

62

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

63

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

64

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

65

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

66

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

67

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

68

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

69

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

70

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

71

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

72

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

73

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. D … · dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru

74