Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

download Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

of 20

Transcript of Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    1/20

    ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIS

    Meskipun saat ini sudah terdapat pelbagai peralatan canggih non-invasif yang dengan

    akurat dapat menentukan kelainan kardiovaskular pada bayi dan anak, namun anamnesis danpemeriksaan fisis tetap diperlukan, dan tidak dapat digantikan kedudukannya oleh cara

    pemeriksaan canggih tersebut. Dengan perkataan lain, dokter harus tetap menguasai dengan

    baik anamnesis dan pemeriksaan fisis kardiovaskular agar dapat mengarah kepada diagnosis

    yang benar. Lagi pula, diagnosis beberapa kelainan kardiovaskular dapat ditegakkan dengan

    cukup akurat hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang baik; pemeriksaan

    penunjang seringkali hanya diperlukan untuk konfirmasi.

    Perlu ditegaskan baha anamnesis dan pemeriksaan fisis untuk kelainan

    kardiovaskular sebenarnya merupakan bagian integral dari pemeriksaan pediatrik. Pada bab

    ini hanya akan dibahas secara ringkas beberapa hal yang terutama diperlukan dalam evaluasi

    kelainan sistem kardiovaskular pada bayi dan anak.

    Anamnesis

    Sianosis

    !ianosis merupakan manifestasi saturasi oksigen arteri yang berkurang, dan terlihat

    sebagai arna kebiruan di ujung jari dan mukosa mulut. !ianosis yang ringan sampai sedang

    seringkah luput dari perhatian orang tua, terutama bila berlangsung lama dan relatif stabil.

    !ianosis yang akut, biasanya segera disadari oleh orang tua. "ang perlu ditanyakan adalah

    saat sianosis mulai terlihat, apakah cenderung progresif atau menetap, dan apakah bertambah

    bila anak menangis atau minum. #ayi dengan penyakit jantung baaan sianotik, teru- tama

    tetralogi $allot, sering mengalami serangan sianotik %cyanotic spells, serangan anoksik,

    serangan hipoksik, Lakipne paroksismal&. 'Landa khas keadaan ini adalah bayi tampak lebih

    biru setelah bangun tidui atau setelah menangis, dngan pemapasan yang cepat dan dalam.Pada serangan yang berat, bila tidak segera ditolong, dapat terjadi kejang, kesadaran menurun,

    bahkan sampai meninggal.

    Penurunan toleransi latihan

    (oleransi latihan dapat ditanyakan kepada orang tua pasien, dengan membandingkan

    dengan anak sebaya) apakah anak tampak lebih mudah lelah, napas menjadi cepat setelah

    melakukan aktivitas yang biasa, atau sesak napas tanpa melakukan aktivitas. *ntuk bayi,

    anamnesis difokuskan pada keada- an bayi bila ia minum %menetek&. #ayi dengan gagaljantung hanya dapat minum dalam jumlah sedikit, menjadi sesak napas pada aktu mengisap,

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    2/20

    dan mungkin banyak berkeringat. !etelah itu bayi akan tertidur, dan kembali terbangun karena

    memang masih lapar. Penilaian kemampuan latihan ini bersifat kualitatif atau semi-kuantitatif.

    Hambatan tumbuh kembang

    +agal jantung akibat penyakit jantung baaan akan menye- babkan gangguan

    pertumbuhan. #erat badan lebih terganggu daripada panjang badan. (idak jarang berat badan

    kurang dari persentil %failure to thrive& dengan tinggi badan normal atau sedikit kurang.

    Lingkaran kepala biasanya normal, sehingga anak seringkah tampak seperti menderita

    makrosefalus. ambatan pertumbuhan fisis juga seringkali terlihat pada bayi dan anak dengan

    kelainan pirau kiri ke kanan tanpa tanda gagal jantung yang nyata. !ecara umum dapat

    dikatakan baha pada penyakit jantung dengan pirau kiri ke kanan, berat badan yang makin

    menyimpang dari normal merupakan petunjuk baha kompensasi tidak dapat dicapai

    sepenuhnya, sehingga memerlukan terapi medik yang lebih intensif atau tindakan bedah. #ayi

    dan anak dengan sianosis tanpa gagal jantung dapat mempunyai berat badan yang relatif

    normal.

    Infeksi saluran napas berulang

    #ayi dan anak dengan penyakit jantung baaan dengan pirau kiri ke kanan sering

    mendapat infeksi saluran napas, dan bila terkena akan lebih lama sembuh daripada anak

    normal (er- dapatnya gagal jantung akan memperburuk keadaan ini

    Riwaat keluarga

    Meskipun tidak konklusif, terdapat petunjuk baha ada ke- cenderungan familial baik

    pada penyakit jantung baaan maupun penyakit jantung didapat %misalnya reuma&.

    endaknya diteliti terhadap kemungkinan terdapatnya penyakit tertentu dalam keluarga

    seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, cacat baaan, dan lain-lain. iayat

    kehamilan ibu %minum obat tertentu, radiasi, penyakit, perda- rahan; aktu kehamilan

    trimester pertama perlu ditelusur.

    Pemeriksaan fisis

    Kea!aan umum

    Dinilai keadaan umum, keadaan sakit, kesadaran, berat dan panjang badan, status gi/i,

    lingkaran kepala, lingkaran lengan atas, serta tingkat perkembangan pada umumnya.

    "er!apatna kelainan bawaan# sin!rom tertentu

    #eberapa kelainan tertentu seringkali disertai penyakit jantung baaan %lihat (abel 0-1&.

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    3/20

    Sianosis

    !ianosis adalah ama kebiruan pada kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh

    kadar hemoglobin tereduksi lebih dari 2 g3dl. Perlu dibedakan terdapatnya sianosis tepi dan

    sianosis sentral. !ianosis tepi terjadi akibat pengambilan oksigen yang berlebihan oleh

    jaringan misalnya pada perfusi yang jelek %renjatan, vasokonstriksi akibat curah jantung yang

    rendah pada gagal jantung, bendungan vena perifer;. Pada sianosis tepi ama kebiruan

    tampak di daun telinga, ujung jari, daerah sirkumoral, dan ujung hidung.

    !ianosis sentral disebabkan oleh saturasi oksigen arteri yang rendah. 4ama kebiruan

    tampak lebih jelas di mukosa bibir, lidah, dan konjungtiva. !ianosis sentral dapat disebabkan

    oleh kelainan jantung baaan atau oleh kelainan paru. *ntuk membedakannya dapat

    diberikan oksigen 56-1667 %uji hiperoksia&. Pada penyakit jantung baaan sianotik tidak

    akan terjadi kenaikan Pa89: yang nyata, sedangkan pada penyakit paru Pa89: akan

    meningkat lebih dari 126 mmg.

    Pemeriksaan na!i

    Pemeriksaan nadi dilakukan pada ke ekstremitas, yaitu pada nadi radialis %brakialis

    pada bayi;, dan dorsalis pedis %femoralis pada bayi& kanan dan kiri.

    Frekuensi. $rekuensi nadi normal sangat bervariasi dari masa neonatus sampai masa

    remaja 3 deasa muda %lihat (abel 0-:&. (akikardia sinus dapat terjadi akibat aktivitas fisis,

    faktor emosi, demam, tirotoksikosis, anemia, dan gagal jan tung oleh pelbagai sebab.

    $rekuensi nadi yang sangat cepat yang tidak dapat diterangkan sebabnya memerlukan

    pemeriksaan rama.yang tidak teratur yang paling sering ditemukan adalah ahimia

    %disntnua& sinus, yang ditandai oleh bertumbuh cepatnya nadi pada saat inspirasi dan

    melambai pada saat ekspirasi. Perhatikan apakah ada pola denyut yang patologis, misalnya

    bigemim, trigemini, atau ekstrasistole. ?enis aritmia tidak dapat ditentukan dengan

    pemeriksaan fisis, melainkan harus dengan

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    4/20

    terdapat pada keadaan hiperkinetik seperti anemia, tirotoksikosis, atau demam, dan pada

    fistula artcrio-vena. @mplitudo yang rendah terdapat pada stenosis aorta pulsus parvus et

    tardus, keadaan curah sckuncup yang rendah, dan renjatan @mplitudo yang berselang-seling

    %pulsusaltemans& terdapat pada gagal jantung kiri atau beban volume ventrikel kiri.

    Palpasi keempat nadi mungkin bersifat diagnostik pada beberapa kelainan vaskular

    tertentu. Pada koarktasio aorta teraba nadi yang kuat di ekstremitas atas, tetapi lemah atau

    sulit diraba pada ekstremitas baah. Pada penyakit (akayasu %pulseless disease& yang khas,

    yang mengenai cabang arkus aorta tanpa mengenai aorta desendens, nadi femoral dan dorsalis

    pedis akan teraha jelas, sedangkan nadi brakialis serta radialis sulit diraba. Penemuan ini

    harus dikonfirmasi dengan pengukuran tekanan darah pada keempat ekstremitas

    Pulsasi $ena

    Pulsasi vena sebenarnya mempunyai nilai diagnostik yang penting, tetapi sering

    dileatkan pada bayi dan anak, mungkinkarena sulit dilukukan akibat lA'imik lelirr luiyi dun

    anak kecil yang pendek. Pemeriksaan pulsasi vena dilakukan BM%* C meriksaan tekanan vena

    jugularis %lihat Eambar 0 1& !ecara kasur pulsasi vena jugularis menggambarkan tekanan di

    atrium kanan, kccuali bila terdapat obstruksi pada vena kava superior

    Pengukuran tekanan !arah

    (ekanan darah hendaknya diukur pada keempat ekstremitas dengan manset yang

    sesuai, yaitu dengan lebar antara :3 sampai 3 panjang lengan atas3tungkai atas. *kuran

    manset pada bayi dan anak dapat dilihat pada (abel 0-. Manset yang terlalu sempit akan

    memberi hasil pengukuran yang lebih tinggi daripada sebenarnya, dan sebaliknya.

    Pasien berbaring atau duduk dengan reservoar air raksa setinggi jantung; air raksa

    dinaikkan sampai lebih kurang :6 mmg di atas hilangnya perabaan nadi =emudian air raksa

    diturunkan perlahan-lahan %:- mmg per detik& (ekanan sistolik adalah saat terdengarnya

    bunyi =orotkoff >, sedangkan tekanan diastolik adalah saat bunyi =orotkoff >F atau F. Pada

    bayi kecil sering dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan metode flush. @ir raksa

    dinaikkan seperti biasa sampai di atas perkiraan tekanan sistolik. Dalam beberapa detik kulit

    bayi akan menjadi pucat. (ekanan air raksa diturunkan per- lahan-lahan, sampai tampak

    hiperemia kulit ekstremitas (ekanan ini sesuai dengan tekanan darah rata-rata, bukan tekan an

    sistolik. 8ara ini tidak sangat teliti, tetapi bila dikerjakan dengan baik, hasilnya dapat

    dipercaya. 8ara lain adalah pemeriksaan dengan Doppler. Gilai tekanan darah dapat dilihat

    pada (abel 0-

    Pemeriksaan %antung

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    5/20

    Inspeksi. Perhatikan apakah terdapat kelainan bentuk dada. Prmhcsaran jantung kanan

    dapat menyebabkan bulging dada kiri ipertensi pulmonal pada pirau kiri ke kanan dapat

    menyebabkan dada tampak membulat. Penonjolan dada yang difus dapat terjadi akibat

    hipertrofi biventrikular yang berat dan berlangsung lama. Perhatikan iktus kordis serta

    terdapatnya pulsasi epigastrium yang mungkin disebabkan oleh hiper aktivitas ventrikel

    kanan.

    Palpasi. Pastikan iktus kordis yang tampak atau tidak pada inspeksi. Dengan meraba

    sccara halus mungkin dapat teraba getaran bising %thrill& yang terdapat pada pungtum

    maksimum bising yang keras %derajat 3H atau lebih&. Pada bunyi jantung >> yang mengeras,

    misalnya pada hipertensi pulmonal, dapat teraba detak pulmonal; seringkali detakan serupa

    teraba pada anak yang amat kurus. Diraba juga aktivitas ventrikel kiri; pada hiperaktivitas

    ventrikel kiri teraba heaving di sebelah lateral dari garis mid- klavikular kiri, sedangkan

    hiperaktivitas ventrikel kanan teraba di daerah parasternal kiri baah dan daerah subIifoid.

    Perkusi. Perkusi dinding dada bayi dan anak kecil biasanya tidak memberi informasi

    yang akurat mengenai besar dan bentuk jantung. >nspeksi dan palpasi yang cermat dapat

    memberikan informasi yang lebih baik. Pada anak besar dan dea sa muda dapat dilakukan

    perkusi yang cermat untuk menentukan bentuk dan besar jantung, namun pemeriksaan foto

    toraks yang mudah dilakukan di rnaria mana merupakan cam terbaik untuk menentukan besar

    dan bentuk jantung

    Auskultasi. @uskultasi jantung merupakan seni yang hanya dapat dikuasai dengan

    latihan yang cermat dan terus menerus Pengetahuan hemodinamik paria keadaan fisiologik

    dan pato logik mutlak diperlukan untuk dapat melakukan determinasi penemuan auskultasi.

    !isi diafragma stetoskop dipakai untuk mendengarkan bunyi dan bising jantung

    bernada tinggi, sedangkan sisi sungkup sesuai untuk bunyi bernada rendah. !ungkup yang

    ditekan cukup kuat pada dinding dada akan berfungsi sebagai diafragma, sehingga baik untukmendengarkan bunyi dan bising jantung yang bernada tinggi. Dokter hendaknya men coba

    mendengarkan satu komponen saja, misalnya bunyi jantung, dengan mengabaikan bising

    jantung. !etelah karakte- ristik bunyi jantung dideteksi, barulah didengarkan bising jantung

    dengan segala sifatnya.

    *ntuk kepentingan praklis, bunyi jantung > dianggap semata-mata disebabkan oleh

    penutupan katup mitrai dan trikuspid, sedangkan bunyi janturig >> disebabkan oleh penutupan

    katup aorta dan pulmonal #unyi jantung > paling jelas terdengar di apeks, sedangkan bunyi

    jantung >> paling jelas terdengar pada basis jantung.

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    6/20

    !edapat mungkin mula-mula pasien diperiksa dalam keadaan telentang; perubahan

    posisi pasien untuk menilai karakteristik bunyi dan bising jantung dilakukan kemudian. Pada

    bayi dan anak normal bunyi jantung >> terdengar ter ecah %split& pada saat inspirasi tetapi

    biasanya terdengar sebagai bunyi tunggal pada saat ekspirasi. al ini terutama disebabkan

    oleh bertambah panjangnya aktu ejeksi ventrikel kanan pada saat inspirasi akibat

    bertambahnya alir balik %venou.B return&. #ila terdapat bunyi jantung terpecah yang bervariasi

    dengan respirasi, biasanya tidak terdapat kelainan defek septum atrium, hipertensi pulmonal,

    stenosis pulmonal berat, atau mal- posisi arteri besar.

    #unyi jantung >>> terdengar bernada rendah, sehingga harus didengarkan dengan sisi

    sungkup stetoskop. #unyi ini mungkin norma& pada anak sampai deasa muda. #ila ter dapat

    pada gagal jantung dengan takikardia, maka bunyi jan- tung >>> terdengar keras sehingga

    terdengar irama derap %gallop rhythm& protodiastolik. #unyi jantung >F terjadi ber samaan

    dengan kontraksi atrium, terdengar sesaat sebelum bunyi jantung >. #unyi ini selalu berarti

    patologis, dan bila ia mengeras pada takikardia maka akan terdengar sebagai irama derap

    presistolik. >rama derap juga dapat terjadi akibat bunyi jantung >>> dan >F yang mengeras pada

    takikardia %irama derap sumasi&.

    =lik ejeksi terdengar pada aal sistole dan berhubungan dengan dilatasi aorta atau a.

    pulmonalis. =lik iru terdengar dekat sekali dengan bunyi jantung > sehingga senngkah

    dianggap sebagai pecahnya bunyi jantung i. =lik akibal dilatasi aorta %stenosis aorta, tetralogi

    $allot, trunkus artenasuft& tardengar di tepi sternum kiri dan tidak berubah dengan respiri

    =lik akibat dilatasi a. pulmonalis terdengar paling jdasditefM kiri sternum dan berubah

    dengan respirasi mengena pada ekspirasi dan melemah atau menghilang pada pada inspirasi

    =lik mid -sistolik, yang terdengar di apeks yang mendahului m*ra? Jkhir

    menunjukkan kemungkinan prolaps katup#,Bgian auskultasi yang sangat jienting adalah mendetek- A9K n menilai

    karakteristik bising jantung. Pada setiap bising arus dirinci hal-hal sebagai berikut) %1& !aat

    bising) sistolik, tastolik, atau keduanya; %:& #entuk %kontur& bising) piatu, (estndo,

    dekresendo, atau kombinasi kresendo-dekresendo; %& >ntensitas) Derajat bising dinyatakan

    dalain skala 1-H) derajat 1 %bising terlemah, yang hanya dapat didengar oleh pemeriksa yang

    berpengalaman di tempat yang tenang, tidak menjalar&; derajat : %bising yang lemah tetapi

    mudah didengar. penjalaran rrunimal&;derajat %bising yang cukup keras, tidak disertai

    getaran bising, menjalar sedang&; derajat %bising yang keras disertai getaran bising,

    penjalaran luas&; derajat 2 %bising yang keras yang dapat didengar dengan stetoskop hanya

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    7/20

    menempel sebagian pada dinding dada&; derajat t9 %.bising yang sangat keras, terdengar

    meskipun stetoskop diangkat 1 cm dari dinding dada&. Pembedaan intensitas bising derajat

    atau lebih sebenarnya tidak perlu, karena semuanya menunjukkan terdapatnya bising akibat

    kelainan organik; %& Pungtum maksimum) ampir semua bising dapat ditentukan tempatnya

    yang terkeras; %2& Penjalaran) penilaian penjalaran bising seringkah memberi informasi asal

    bising; %H& (inggi nada) sebagian besar bising pada bayi dan anak mempunyai nada medium.

    #ising yang relatif rendah frekuensinya adalah bising mid diastoik %diastolic flo murmur&

    dan bising presistolik. #ising yang bemada sangat tinggi terdapat misalnya pada insufisiensi

    aorta; %& =ualitas bising) dapat bersifat meniup, kasar, seperti guntur, vibrasi, seperti suara

    burung camar; %5& Perubahan intensitas bising dengan respirasi atau perubahan posisi. #ising

    mitrai lebih jelas bila anak miring ke kiri, sedangkan bising aorta dan pulmonal lebih jelas

    bila pasien duduk atau menunduk. #ising yang melemah pada inspirasi biasanya tidak

    mempunyai arti khusus, karena normal setiap bunyi dan bising jantung melemah pada

    inspirasi, akibat pengembangan paru. #ising yang me- ngeras pada inspirasi biasanya

    menunjukkan baha bising tersebut berasal dari jantung kanan.

    Pelbagai &enis bising %antung. #ising jantung dapat terjadi pada fase sistole, diatole, atau

    keduanya. #ising sistolik men- cakup) %1& #ising ejeksi sistolik dimulai setelah bunyi jantung

    >, kresendo, kemudian dekresendo dan berhenti sebelum bunyi jantung >>. =eadaan ini

    terdengar antara lain pada stenosis pulmonal, stenosis aorta, defek septum atrium, tetralogi

    $allot, dan sebagian besar bising inosen. Pada stenosis pulmonal dan stenosis aorta yang

    berat, bising sering melampaui komponen > bunyi jantung >> sehingga terdengar mirip bising

    pansistolik. %:& #ising pansistolik mulai terdengar bersamaan de- nean bunyi jantung >,

    menempati seluruh fasesistoleeringka- li dengan sedikit dekresendo-dekresendo pada

    pertengahan sistole. #ising ini terdengar pada defek septum ventrikel, in-

    sufisiensi mitrai, atau insufisiensi trikuspid. %& #ising sistolik dini dapat terdengar pada defekseptum ventrike kecil, terutama defek muskular. %& #ising sistolik akhir dimulai setelah

    bunyi jantung >, kresendo, dan berakhir pada bunyi jantung >>. #ising ini, yang sering diaali

    oleh klik sistolik, merupakan tanda khas prolaps katup mitrai.

    #ising diastolik dapat dibedakan menjadi) %l& #ising diastolik dini yang dimulai

    dari bunyi jantung >>, bernada tinggi, bersifat meniup, terdengar di tepi kiri stemum, terdapat

    pada insufisiensi aorta atau insufisiensi pulmonal. %:& #ising diastolik dini dengan nada yang

    lebih rendah, terdengar di tepi kiri stemum atas dan tengah, merupakan tanda bising in-

    sufisiensi pulmonal. #ising ini sering terdengar pada pasien pasca operasi koreksi tetralogi

    $allot. %& #isingmid-diastolik yang pendek, disebut sebagai diastolic flo murmur, terdapat

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    8/20

    pada stenosis relatif katup mitral %pada defek septum ventrikel, duktus arteriosus persisten,

    insufisiensi mitrai& atau stenosis relatif katup trikuspid %pada defek septum atrium&, akibat

    aliran darah yang berlebih dari atrium ke ventrikel. %; #ising diastolik yang panjang, bernada

    rendah, berkualitas seperti bunyi guntur, kresendo, dan berakhir pada bunyi jantung >> disebut

    bising mid-diastolik dengan aksentuasi presistolik %secara ringkas disebut bising presistolik&,

    terdengar pada stenosis mitrai organik.

    #ising sistolik dan diastolik dapat dibedakan menjadi) %1& #ising kontinu, yang

    dimulai setelah bunyi jantung >, kresendo, mencapai puncaknya pada bunyi jantung >>

    kemudian dekresendo dan berhenti sebelum bunyi jantung > berikutnya. #ising ini paling

    banyak ditemukan pada duktus arteriosus persisten, tetapi dapat pula merupakan tanda @P

    indo, fistula arterio-vena, atau dengung vena %venous hum&. %:& (o and fro murmur juga

    terdapat pada fase sistolik dan diastolik, tetapi komponen sistoliknya berbentuk ejeksi,

    berhenti sebelum bunyi jantung , sedangkan komponen diastoliknya mengikuti bunyi

    jantung >>, dekresendo. =eadaan ini terdapat pada kombinasi stenosis aorta dan insufisiensi

    aorta, atau stenosis pulmonal dan insufisiensi pulmonal.

    @khirnya perlu disinggung sedikit tentang bising inosen. #ising ini, sesuai dengan

    namanya, tidak patologis, tetapi tidak jarang disalahtafsirkan sebagai bising organik, sehingga

    terhadap pasien dilakukan pemeriksaan khusus yang tidak perlu. Meskipun dapat terdengar

    dari masa neonatus sampai deasa muda, bising inosen paling sering terdengar pada umur -

    tahun. #eberapa sifat ini bermanfaat untuk menentukan bising inosen) %a& terdengar pada fase

    sistolik kecuali dengung vena yang mirip bising kontinu; %b& biasanya bentuknya adalah ejeksi

    sistolik yang pendek, intensitasnya rendah, tidak melebihi derajat 3H; %c& mungkin melemah

    bila pasien duduk, dan mengeras bila teijadi takikardia akibat demam, latihan, atau ansietas;

    %d& tidak terdapat kelainan struktural jantung dan pembuluh darah besar.

    #ila telah dipastikan baha bising yang terdengar adalah bising inosen, maka perluditerangkan dengan jelas dan bijaksana kepada orang tua pasien, untuk mencegah

    kekhaatiran yang tidak perlu misalnya terlalu melindungi anak dan sebagainya. Perlu

    diterangkan baha bising tersebut hanya suara normal saja, yang mungkin menghilang kalau

    anak sudah besar, atau mungkin pula menetap, tetapi sama sekali tidak berbahaya. Pemastian

    bising inosen kadang memerlukan pemeriksaan kardiovaskular yang lengkap, tetapi dengan

    pengalaman sebagian besar diagnosis bising iiu9seii dapat dipastikan dengan auskultasi saja

    Pemeriksaan

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    9/20

    =arakteristik pemapasan sangat penting dinilai, yaitu frekuensi, kedalaman,

    keteraturan, pola pemapasan, terdapatnya napas cuping hidung, retraksi, dan stridor (akipne

    dengan pemapasan yang relatif dangkal disertai retraksi merupakan bagian dari tanda klinis

    gagal jantung (akipne dengan pernapasan yang dalam %=ussmaul& terdapat pada asidosis,

    misalnya pada serangan sianotik. Perhatikan apakah terdapat pola pemapasan abnormal lain

    misalnya pemapasan dengan apne penodik, pemapasan #iot, atau 8heyne !tokes.

    !ebaiknya frekuensi pemapasan dihitung pada aktu pasien tidur atau berbaring

    tenang. (erdapatnya stridor in- spiratorik, selain menunjukkan obstruksi jalan napas bagian

    atas, juga dapat merupakan tanda terdapatnya cincin vaskular %vascular rings&. Mcngi

    %hee/ing& selain merupakan tanda obstruksi jalan napas bagian baah juga dapat merupakan

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    10/20

    Dengan f9ertumbuhan bayi, secara lAArangsur -anggur oo minati ventrikel kanan

    l9erkurang vI?angkan 'iaya ventrikel kiti bertambah. Pada antaran dala kanan %F, 3lj

    gelori& bang = masih prominen sampai urnur H 5 bulan asio =3! di F= biasanya lebih dari

    1 sampai anak urnur tahun +elom bang 'i tampak terbalik sejak umut beberapa hariiampai

    aidi - masa remaja di F=, F>, F: dan F. Pola gelombang dan '>Q di antaran dada kanan

    ini penting untuk menegakkan dia gnoais hipertrofi ventrikel kanan yang kriterianya berbeda

    pada bayi dan anak kecil dengan pada dca7a. Pola >, F, dan F>

    @mplitudo gelombang P yang lebih dari :.2 mm %P pulmonal& menunjukkan terdapatnya

    pembesaran atrium ka- nan, seperti tampak pada stenosis pulmonal, tetralogi $allot, defek

    septum atrium, anomali

    dan aF$. Pada situs inversus gelombang P di antaran > menjadi negatif. +elom- bang P yang

    rendah atau datar tampak pada hipokalemia.

    >nterval P-

    >nterval ini dihitung dari aal gelombang P sampai aal kompleks N! %aal

    gelombang N, atau aal bila N tidak ada&, yang menunjukkan aktu antara aal

    depolarisasi atrium sampai aal aal depolarisasi ventrikel. !elain dipengaruhi oleh frekuensi

    jantung, interval P- dipengaruhi pula oleh umur %beberapa penulis menganggap baha umurtidak berpengaruh&. Gilai normal interval terlihat pada (abel 0-.

    >nterval P- yang memanjang dapat terlihat pada karditis aktif, khususnya reuma,

    kongenital %terutama menyertai defek septum atrium primum& atau dapat pula pada anak tanpa

    kelainan struktural jantung. >nterval P- memendek pada pacu jantung yang tidak terletak di

    nodus !@, serta terdapatnya antaran pendek dari nodus !@ ke serat Purkinye, misalnya pada

    sindrom 4olff- Parkinson-4hite dan sindrom Lon-+anong-Levine. Pada fenomena

    4enckebach %Mobit/ tipe >&, interval PA secara beraturan makin panjang sampai suatu

    ketika gelombang P tidak diikuti oleh gelombang N!. ipertrofi ventrikel

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    11/20

    baha karak- teristik hipertrofi ventrikel, terutama hipertrofi ventrikel kanan, sangat berbeda

    dengan pada orang deasa.

    ipertrofi ventrikel kanan. ipertrofi ventrikel kanan dapat ditegakkan bila terdapat satu atau

    lebih hal-hal berikut ini) %1& di F1 lebih daripada nilai maksimum; %:& ! di FH lebih besar

    daripada nilai maksimum; %& asio 3! di F> lebih besar daripada nilai maksimum; %& (

    positif di F> setelah umur hari dengan rasio 3! di F> lebih daripada 1; %2& F@( di antaran

    dada kanan lebih daripada nilai maksimum. Lihat (abel 0-5 untuk nilai maksimum gelombang

    di F> dan ! di FH, dan (abel 0-0 untuk nilai maksimum rasio 3! di F>. +ambar 0-

    menunjukkan contoh gambaran kurang dari

    nilai minimum; %& ( negatif di F2 dan 3 atau FH; %2& +elombang N yang dalam di F2 dan

    FH; %H& v@( di antaran dada kiri lebih besar daripada maksimum.

    Gilai maksimum gelombang ! di F> dan di F2 dan FH tampak pada (abel 0-16.

    Pada (abel 0-11 tertera nilai minimum rasio 3! di F> pada pelbagai kelompok umur. +ambar

    0-2 memperlihatkan contoh gambaran ; %:&

    terdapat tanda hipertrofi ventrikel kiri ditambah dengan gelombang yang tinggi di F> %tidak

    harus abnormal&, atau deviasi aksis N! ke kanan, atau F@( di F> lebih besar daripada di FH.

    ipertrofi biventrikular juga harus dicurigai bila amplitudo dan ! cukup besar serta

    ekuifasik pada tiga antaran prekordium atau lebih, meskipun kriteria untuk masing-masinghipertrofi tidak terpenuhi. @khirnya perlu dicatat baha kardA9 megah yang nyata %secara

    fisis dan radiologis& munekm danai disertai gambaran ndonesia lebih sering disebabkan oleh miokarditis difterika.

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    12/20

    =riteria minimal untuk diagnosis ### adalah) kompleks rs' di F, F> dan F:;

    interval N! lebih dari 6.16 detik; dan gelombang ! lebar di 1. !edangkan kriteria minimal

    untuk L### adalah kompleks rs' di F-FH dan 1 serta interval N! lebih dari 6.16 detik.

    >nterval N-(

    >nterval N-( diukur dari aal kompleks N! sampai akhir gelombang ( Gilai normal

    terutama bergantung pada fre- kuensi dan umur. Pada neonatus nilai normal adalah 6.:6 detik,

    sedangkan pada remaja rata-rata nilainya adalah 6.6 detik. *ntuk meniadakan pengaruh

    frekuensi jantung, maka dilakukan koreksi dengan rumus)

    N(c R N-(3 F-

    >nterval N-(c dapat memanjang pada hipokalemia atau hipokalsemia. Pada

    hipokalsemia, sebagian sarjana setuju baha pemanjangan biasanya pada No-(, yaitu jarak

    antara aal gelombang N sampai aal gelombang (. Gilai normal No(c adalah kurang dari

    6.:6 detik.

    >nterval N-( juga memanjang pada sindrom Lange-Gielsen %long N-( syndrome&;

    penderita kelainan ini seaktu- aktu dapat mengalami disritmia ventrikular dan kematian

    mendadak. !egmen !-( dan gelombang ( !egmen !-( dihitung dari akhir gelombang ! %atau

    bila ! tidak ada& sampai aal gelombang (. Penting dinilai terdapat-

    PELE+>!

    Pemeriksaan radiologis dada dapat memberi informasi yang adekuat tentang kelainan

    bentuk toraks dan bentuk, posisi, serta besar jantung, keadaan paru serta kelainan intratorakal

    lainnya. "ang diperlukan secara rutin adalah foto dada antero- posterior. $oto lateral, apalagi

    oblik, hanya sedikit menambah informasi yang sudah diperoleh dari foto antero-posterior

    yang baik. Meskipun demikian dalam keadaan tertentu perlu dibuat foto lateral, dengan atau

    tanpa minum barium, untuk dapat menilai dengan baik pembesaran ventrikel kanan, sertaatrium lari dan ventrikel kiri.

    #entuk jantung normal adalah seperti buah per, dengan apeks mengarah ke kiri. Massa

    jantung yang berada di kiri ini

    nya elevasi atau depresi segmen !-( terhadap garis isoelektrik Dalam keadaan normal tidak

    terdapat eleva).i atau depresi lebih dari 1 mm.

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    13/20

    pangkal a koronaria kin yang l9erasal a. pulmonalis sering memberi gambaran depresi

    segmen !-( seperti pada infark miokard akut pada deasa

    Pada miokarditis oleh sebab apa pun dapat terjadi inversi gelombang (. Pada

    hipokalemia gelombang ( mendatar atau terbalik, dengan depresi segmen !-( dan gelombang

    * yang prominen. Pada hiperkalemia gelombang ( p kan tampak runc- ing %lihat +ambar 0

    H&. ipotiroidisme juga menyebabkan gelombang ( rendah bersamaan dengan rendahnya

    voltase secara umum.

    kita sebut levokardia, tanpa meneliti posisi masing-masing ruang jantung. Demikian pula

    dekstrokardia menunjukkan terdapatnya massa jantung yang terutama di sebelah kanan.

    ?antung yang terletak di tengah disebut mesokardia.

    Pada keadaan tertentu bentuk jantung dapat mengarahkan kepada diagnosis. ?antung

    yang berbentuk seperti sepatu karena segmen pulmonal yang cekung dan apeks yang ter-

    angkat , terdapat pada tetralogi $allot. Pada transposisi arteri besar komplet seringkah bentuk

    jantung seperti telur yang terletak pada sisinya, dengan mediastinum yang sempit. Pada

    anomali total drainase vena pulmonalis suprakardiak, bentuk yang khas adalah bentuk seperti

    angka 5, atau bentuk manusia salju %sno-man appearance&. Pada perikarditis yang berat

    seringkali bentuk jantung seperti tempayan. @nomali

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    14/20

    atrium kiri juga memberi bayangan ganda di sebelah kanan, dan juga terlihat dengan

    terangkatnya bronkus utama kiri. #atas jantung sebelah kanan pada foto antero-posterior

    dibentuk dari atas ke baah oleh v. kava superior, aorta asendens dan atrium kanan %+ambar

    0-5&. Pada foto lateral dapat dilihat dengan jelas pembesaran atrium kiri, ventrikel kiri

    %keduanya di posterior, dan pembesaran ventrikel kanan %ke arah anterior&. Dengan minum

    barium, indentasi esofagus menunjuk- kan terdapatnya dilatasi atrium kiri %lihat +ambar 0-0&.

    Letak arkus aorta perlu dinilai, dengan menentukan tempatnya dibandingkan dengan

    trakea. Pada sebagian besar anak normal arkus aorta ini terletak di sebelah kiri trakea. @rkus

    aorta yang terletak di sebelah kanan yang disertai dengan oligemia hampir pasti menunjukkan

    tetralogi $allot atau atresia pulmonal dengan defek septum ventrikel. @rkus aorta yang

    terletak di kanan dengan pletora paru mengarah kepada diagnosis trunkus arteriosus. @orta

    asendens yang besar dapat terlihat pada dilatasi pasca stenosis aorta valvular, sindrom Marfan,

    atau insufisiensi aorta. Pada transposisi arteri besar komplet yang khas, sering tampak

    mediastinum sempit akibat posisi aorta yang tepat di depan a. pulmonalis. Pada transposisi

    arteri besar terkoreksi, karena aorta asendens terletak di sebelah kiri a. pulmonalis, maka tepi

    kiri atas jantung tampak

    !egmen a. pulmonalis dapat memberi gambaran besarnya a.pulmonalis. !egmen

    pulmonal yang cekung menunjukkan a. pulmonalis yang kecil, misalnya pada tetralogi $allot

    atau atresia pulmonal. !egmen pulmonal yang menonjol menunjukkan a. Pulmonalis yang

    besar. #ila ini disertai dengan vaskularisasi paru perifer yang normal, biasanya menunjukkan

    terdapatnya stenosis pulmonal valvular; tetapi bila disertaipletora menunjukkan terdapatnya

    pirau kiri ke kanan yang bermakna. Pelebaran segmen pulmunan dapat berdiri sendiri,

    pada keadaan yang disebut dilatasi a. pulmonalis idiopatik %idiopathic pulmonary artery

    dilatation&. Pada seliap keadaan dengan aliran aorta yang sangat berkurang, biasanya a.

    pulmonalis tampak menonjol, misalnya pada sindrom hipoplasiajantung kiri.

    Langkah berikutnya adalah menentukan corakan vaskular paru, apakah normal,

    bertambah %pletora& atau berkurang %oligemia; lihal +ambar 0-16&. Pcncntuan ini tidak

    selamanya mudah, terutama pada neonatus, yang secara normal tampak sebagai oligemia bila

    dibandingkan dengan orangdeasa. Dalam keadaan normal vaskularisasi bagian baah paru

    lebih nyata daripada bagian apeks paru. Pada paru yang pletorik vaskularisasi apeks lebih

    nyata daripada bagian baah.

    Pada hipertensi pulmonal tampak pruning, yaitu vaskulansasi paru yang sangat

    bertambah di daerah hilus, sedangkan di daerah perifer tampak oligemik %+ambar 0-11&.

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    15/20

    E+@$>

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    16/20

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    17/20

    @lat Doppler dapat mendeteksi terdapatnya arus abnormal %turbulen& baik melalui

    katup yang sempit maupun yang bocor, atau melalui defek abnormal pada septum atrium atau

    septum ventrikel. !atu keuntungan penting Doppler adalah kemampuannya melakukan

    perkiraan besamya perbedaan tekanan pada stenosis katup. Dengan meletakkan sample vo-

    lume pada daerah distal obstruksi, akan diperoleh gambaran arus abnormal, berupa percepatan

    arus. Dengan cara ini dapat diperoleh kecepatan arus maksimal %FmaI&, sehingga dapat

    diperkirakan besamya perbedaan tekanan antara daerah pra- obstruksi dan daerah

    pascaobstruksi dengan mempergunakan formula #ernoulli yang disederhanakan)

    perbedaan tekanan R I FmaI:

    8ontoh) obstruksi katup pulmonal memberikan arus abnormal dengan F maI meter3detik.

    Perbedaan tekanan sisiolik an tara ventrikel kanan dan a. pulmonalis adalah sebesar

    I : R I 1H R H mmg

    Dengan demikian dapat diketahui beratnya stenosis pulmonal, yang sangat penting

    dalam rencana pengobatan. Dalam pemantauan pasien, teknik ini terulama sangat mengun

    tungkan karena kateterisasi jantung dapat ditunda atau bahkan ditiadakan.

    =@( ?@G(*G+ D@G @G+>E=@D>E+@$>

    =ateterisasi jantung dan angiokardiografi merupakan prosedur diagnostik invasif

    untuk mempelajari kelainan organik dan hemodinamik kelainan jantung. (ujuan prosedur ini

    adalah untuk %1& memastikan kelainan struktural jantung dan pembuluh darah besar; %:&

    menilai berat ringannya kelainan hemodinamik; %& kadang-kadang untuk menilai kompleks

    aritmia dengan pemeriksaan elektrofisiologi. Dengan kateterisasi jantung kita dapat

    memperoleh data tentang jalannya kateter, saturasi oksigen, tekanan pada ruang jantung dan

    pembuluh darah besar, serta data angiografi.

    Dari data jalannya kateter dapat diperoleh informasi tentang %1& terdapatnya defek;

    misalnya kateter yang dari a. pulmonalis dapat masuk ke arkus aorta dan aorta desendensmerupakan diagnosis pasti terdapatnya duktus arteriosus persisten; %:& terdapatnya vena

    abnormal, misalnya kateter dari atrium kanan ke sinus koronarius dan terus ke atas,

    menunjukkan terdapatnya vena kava superior kiri persisten; %& letak pembuluh darah besar

    yang abnormal; bila kateter dari ventrikel kanan terus masuk ke aorta berarti terdapat

    transposisi arteri besar.

    Dari data saturasi oksigen kita dapat menentukan ada atau tidaknya pirau kiri ke

    kanan, dan dapat ditentukan besarnya pirau tersebut. Penurunan saturasi pada ruang jantung

    kiri atau aorta menunjukkan terdapatnya pirau kanan ke kiri.

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    18/20

    Dari data tekanan dalam ruang jantung dan pembuluh darah besar, dapat diketahui ada

    atau tidaknya stenosis %stenosis aorta, stenosis pulmonal, stenosis mitral&, serta derajat

    beratnya stenosis tersebut. (erdapatnya hipertensi pulmonal secara obyektif dapat dibuktikan

    dengan penguluran langsung tekanan a. pulmonalis. Pemastian ini sangat penting dan

    seringkali bermanfaat untuk menentukan indikasi pembedahan. Dengan angiografi kita dapat

    mengetahui struktur internal jantung, serta terdapatnya kelainan aliran darah.

    =elainan yang dapat diselidiki dengan kateterisasi jantung dan angiokardiografi

    adalah) %1& obstruksi katup atrioventnkular dan semilunar, %:& kebocoran katup; %& defek

    septum; %& hubungan abnormal antara pembuluh darah vena, arteri, serta ruang jantung.

    (erdapatnya obstruksi dapat dibuktikan dengan meng- ukur tekanan distal dan

    proksimal dari obstruksi, dengan menarik kateter end-hole dari tempat distal ke proksimal

    obstruksi. Dalam keadaan normal tidak terdapat perbedaan tekanan sistolik antara a.

    pulmonalis dan ventrikel kanan serta antara aorta dan ventrikel kiri. #ila terdapat obstruksi

    pada jalan keluar ventrikel, maka tekanan pada pembuluh darah besar akan normal atau

    rendah, sedangkan tekanan sistolik di ventrikel akan meninggi, sehingga terdapat perbedaan

    tekanan sistolik. (ingginya perbedaan tekanan ini menunjukkan derajat obstruksi. Di lain

    pihak, dalam keadaan normal tidak terdapat perbedaan tekanan diastolik antara atrium kanan

    dan ventrikel kanan, serta antara atrium kiri dan ventrikel kiri. #ila terdapat obstruksi atau

    stenosis katup atrioventrikular, maka terdapat perbedaan tekanan diastolik %tekanan diastolik

    atrium lebih besar daripada tekanan diastolik ventrikel&. Dengan menyuntikkan bahan kontras

    pada ruang proksimal dan ob- struksi, diperoleh gambaran struktur dalam obstruksi tersebut

    =ebocoran pada katup dapat dibuktikan dengan menyuntikkan kontras di sebelah distal katup.

    #ila terdapat regurgitasi, maka akan tampak aliran kontras ke bagian proksimal dari katup.

    (erdapatnya defek pada septu dibuktikan dengan kateter yang dapat masuk melalui lubang

    %biasanya pada defek septum atrium; pada defek septum ventrikel hal ini sulit dilakukan&,terdapatnya peningkatan saturasi oksigen pada ruang jantung kanan atau a. pulmonalis, serta

    aliran kontras yang menuju ke rongga dengan tekanan yang lebih rendah. ubungan abnormal

    pembuluh darah serta ruang jantung dapat dibuktikan dengan memperhatikan jalannya kateter,

    pengukuran tekanan, pengukuran saturasi oksigen, serta angiokardiografi.

    >ndikasi

    Pada bayi kateterisasi dilakukan bila akan dilakukan tindakan bedah. Pada beberapa

    keadaan, seperti telah disebutkan di atas, kateterisasi tidak diperlukan setelah diagnosis yang

    akurat dengan ekokardiografi dan Doppler. #ayi dengan sianosis dini juga seringkali

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    19/20

    memerlukan tindakan kateterisasi jantung, di samping untuk diagnosis juga sekaligus dapat

    dilakukan septostomi balon %prosedur ashkind&.

    Pada kelainan yang kompleks, kateterisasi jantung juga dapat dilakukan untuk

    menegaskan diagnosis. Mengingat tindakan kateterisasi jantung dan angiografi membaa

    risiko yang bermakna terutama pada bayi kecil dengan sianosis dan sakit berat, maka tindakan

    kateterisasi jantung dan angiografi pada pasien tersebut dilakuan secara selektif, sesuai

    dengan informasi yang belum jelas saja. #ayi dengan lesi yang cenderung progresif, seperti

    stenosis aorta sedang dan berat juga memerlukan kateterisasi jantung dan angiokardiografi.

    Pada anak, kateterisasi jantung dilakukan bila operasi direncanakan, kecuali pada

    duktus arteriosus persisten dan defek septum atrium tanpa penyulit. =ateterisasi juga

    dilakukan bila cara non-invasif tidak dapat memastikan diagnosis, dan diperkirakan akan

    mempengaruhi rencana pengobatan. Pada anak dengan kelainan yang cendenmg progiesif

    seperti stenosis adrta dan hipertensi pulmonal, kateterisasi jantung diperlukan untuk

    memantau perjalanan penyakit. Dengan terdapatnya pemeriksaan Doppler, maka pemantauan

    dapat dilakukan dengan prosedur non- invasif ini. Pasien pascabedah jantung, secara selektif

    kadang- kadang perlu dilakukan kateterisasi jantung untuk menilai hasil operasi.

    =ontraindikasi

    =ontraindikasi mutlak kateterisasi jantung tidak ada. "ang ada adalah kontraindikasi

    relatif, yang harus dinilai kasus per kasus. Pada setiap tindakan kateterisasi jantung harus

    dipikirkan untung-ruginya, yaitu di satu pihak keuntungan berupa informasi yang akan

    diperoleh dihubungkan dengan rencana pengobatan selanjutnya %tindakan bedah&, di lain

    pihak risiko yang mungkin diderita oleh pasien dengan tindakan invasif tersebut. al ini

    terutama sekali perlu diperhatikan pada neonatus dan bayi kecil yang sakit berat% sianosis,

    distress pernapasan, sepsis& mengingat tindakan dan angiografi bersifat invasive yang

    menberikan stress berat kepada bayi tersebut. =ateterisasi jantung juga hendaknya tidakdilaksanakan tanpa fasilitas alat yang lengkap dan ahli yang cakap. =ateterisasi seuogyanya

    tidak dilakukan tanpa tujuan tindak beda, kecuali untuk pemeriksaan elektrofisiologi pada

    kompleks aritmia.

    Prosedur kateterisasi

    Di bagian ilmu kesematan anak $=*>3!8M kateterisasi dilaksananakan tanpa narkose. Pada

    umumya diperlukan kateterisasi jantung kanan dan kiri. =ateterisasi jantung kanan dikakukan

    dengan teknik perkutan melalui v. vemoralis. Dengan pemantauan fluoroskopi, kateetes

    dimasukkan melalui v. kava inferior ke atrium kanan, dan v. kava superior. Dengna

    memanipulasi kateter, dari atrium kanan kateter dimasukkan ke ventrikel kanan, kemudian ke

  • 7/25/2019 Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisis (Autosaved)

    20/20

    a. pulmonalis. !aturasi dan tekanan pada tiap ruang jantung diperiksa. =ateterisasi jantung

    kiri dilaksanakan dengan memasukkan kateter dari atrium kanan ke atrium kiri melalui

    koramen ovale atau defek septum atrium, atau dilakukan secara tetrograd dengan melalui a.

    femoralis.

    !etelah data jalannya kateter, saturasi sertatekanan ruang jantung diteliti, ditentukan

    dengan angiokardiografi. Dengan angiokardiografi dapat diteliti struktur jantung dan

    pembuluh darah. =ateter deptempatkan di ruan gjantung atau pembuluh darah besar yang di

    kehendaki. !ekdit kontras disuntukkan untuk memastikan baha kateter tidak masuk ke

    miokardium. =emudian dilakukan suntukan kontras secara cepat; perjalanankontras dapat

    menunjukkan struktur ruang jantuk dan pembuluh darah. Dengan angulasi khusus, dapat

    dilihat terdapatnya kebocoran septum, stenosis, kelainan katup dan hubungan abnormal antara

    ruang jantung dan pembuluh darah, serta keadaan anatomiuk pembuluh darah besar maupun

    a. koronaria.

    Dengan data yang lengkap, dapat ditentukan terdapat pirau, besarnya pirau, tempat

    pirau, resistensi sistemik dan pulmonal, dan sebagainya. (erdapat obstruksi serta beratnya

    obstruksi juga daapat dipastikan dengan kateterisasi jantung dan angiokardiografi. Pada

    kateterisasi jantung dapat pula dilakukan pengukuran curah jantung dengna teknik khusus.