Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Pada Penyakit Jantung

4
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK PADA PENYAKIT JANTUNG diagnosis dalam bidang kardiologi dikenal Five Finger Approach, yg terdiri dari : i. anamnesis ii. pemeriksaan fisis iii. foto torak / analisis jantung iv. elektrokardiografi v. pemeriksaan penunjang 1. fonokardiogram 2. vektokardiogram 3. ekokardiogravi 4. penyadapan jantung / angiograf Anamnesis : - kemampuan igatan / sejarah masa lalu mengenai pasien dan keluarganya. - pengambilan anamnesis harus mencakup keluhan utama dan tambahan, riwayat penyakit yg diderita sekarang dan hal-hal yg dapat menyebabkan penyakit - Empati merupakan sikap yg harus diperhatikan dalam anamnesis - Perhatikan pada perbedaan arti kata (semantic) - Hal-hal yg perlu diuraikan pada pasien : i. Sesak nafas ii. Edema (sembab) iii. Sianosis iv. Nyeri dada v. Berdebar (palpitasi) vi. Sinkop Sesak Nafas : - menunjukkan adanya gangguan fungsional jantung – paru - dapat disebabkan oleh hipoksemia dgn asidosis, mis : pd penderita penyakit jantung bawaan (cyanotic cogenital heart disease) & gangguan restriksi paru akibat akibat bertambahnya cairan paru, mis : pd penderita dekompensasi karena stenosis mitral / infarak miokard yg menyebabkan bendungan vena - Sesak nafas dapat berupa sindrom dari dekompensasi yg manifestasinya berupa : i. Takiepnue : frekuensi nafas yg lebih cepat dari biasa ii. Dispnue : bernafas harus dengan usaha iii. Ortopnue : kesukaran bernafas pada posisi berbearing - New York Heart Assosiantion (NYHA), membuat klasifikasi seorang penderita : i. Kelas 1 : bila penderita dapat melakukan aktifitas berat tanpa keluhan. ii. Kelas 2 : bila penderita tidak dapat melakukan aktifitas yg lebih berat dari aktifitas sehari-hari tanpa keluhan iii. Kelas 3 : bila penderita tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan iv. Kelas 4 : penderita harus tirah baring, tidak dapat melakukan aktivitas apapun Edema (sembab) - salah satu tanda gagal jantung - peningkatan berat badan yg mencolok Sianosis - terjadinya pirau kanan & kiri pada kelainan janutng bawaaan - reduced Hb Nyeri Dada - merupakan salah satu gejala iskemia miokard

Transcript of Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Pada Penyakit Jantung

Page 1: Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Pada Penyakit Jantung

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK PADA PENYAKIT JANTUNG

diagnosis dalam bidang kardiologi dikenal Five Finger Approach, yg terdiri

dari :

i. anamnesis

ii. pemeriksaan fisis

iii. foto torak / analisis jantung

iv. elektrokardiografi

v. pemeriksaan penunjang

1. fonokardiogram

2. vektokardiogram

3. ekokardiogravi

4. penyadapan jantung / angiograf

Anamnesis :

- kemampuan igatan / sejarah masa lalu mengenai pasien dan

keluarganya.

- pengambilan anamnesis harus mencakup keluhan utama dan

tambahan, riwayat penyakit yg diderita sekarang dan hal-hal yg

dapat menyebabkan penyakit

- Empati merupakan sikap yg harus diperhatikan dalam anamnesis

- Perhatikan pada perbedaan arti kata (semantic)

- Hal-hal yg perlu diuraikan pada pasien :

i. Sesak nafas

ii. Edema (sembab)

iii. Sianosis

iv. Nyeri dada

v. Berdebar (palpitasi)

vi. Sinkop

Sesak Nafas :

- menunjukkan adanya gangguan fungsional jantung – paru

- dapat disebabkan oleh hipoksemia dgn asidosis, mis : pd

penderita penyakit jantung bawaan (cyanotic cogenital heart

disease) & gangguan restriksi paru akibat akibat bertambahnya

cairan paru, mis : pd penderita dekompensasi karena stenosis

mitral / infarak miokard yg menyebabkan bendungan vena

- Sesak nafas dapat berupa sindrom dari dekompensasi yg

manifestasinya berupa :

i. Takiepnue : frekuensi nafas yg lebih cepat dari biasa

ii. Dispnue : bernafas harus dengan usaha

iii. Ortopnue : kesukaran bernafas pada posisi berbearing

- New York Heart Assosiantion (NYHA), membuat klasifikasi seorang

penderita :

i. Kelas 1 : bila penderita dapat melakukan aktifitas

berat tanpa keluhan.

ii. Kelas 2 : bila penderita tidak dapat melakukan

aktifitas yg lebih berat dari aktifitas sehari-hari

tanpa keluhan

iii. Kelas 3 : bila penderita tidak dapat melakukan

aktifitas sehari-hari tanpa keluhan

iv. Kelas 4 : penderita harus tirah baring, tidak dapat

melakukan aktivitas apapun

Edema (sembab)

- salah satu tanda gagal jantung

- peningkatan berat badan yg mencolok

Sianosis

- terjadinya pirau kanan & kiri pada kelainan janutng bawaaan

- reduced Hb

Nyeri Dada

- merupakan salah satu gejala iskemia miokard

- karena sifatnya nyeri alih (reffered pain) maka lokasinya dan

kualitasnya dapat bervariasi.

- Nyeri pd angina sering dicetuskan oleh aktifitas fisik atau

perubahan emosional

Berdebar (palpitasi)

- denyut jantung yg cepat : palpitasi

- denyut yg lambat : bradikardi

- denyut yg tidak teratur : fibrilasi

- hilangnya suatu denyut : ekstrasistol

Sinkop

Page 2: Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Pada Penyakit Jantung

- adalah keadaan kehilangan kesadaran kerena aliran ke otak yg

berkurang, baik karena hilangnya tonus otot maupun curah

janutng yg menurun.

Pemeriksaan Fisis

- bertujuan untuk menentukan kelainan kardivaskuler

- hal penting yg perlu dicapai :

i. keadaan umum

ii. tanda vital

iii. fundus okuli

iv. keadaaan kulit

v. dada

vi. thorak

vii. jantung

viii. abdomen

ix. tungkai

x. arteri perifer

Nadi

Pada perabaan nadi harus diperhatikan :

- jumlah frekuensu nadi (laju nadi permenit)

- takikardi, bradikardi

- keteraturan nadi

- bentuk nadi

- perubahan volume nadi

- perbandingan dengan denyut jantung

- pulsus : denyut nadi yg kuat atau lemah yg silih berganti

dengan teratur tanpa perubahan panjang siklus, mengindikasikan

penyakit miokardium

- pulsus defisit : pd fibrilasi atrium

- pulsus bisferiens (direction pulse) : terpa aksentusi dari

regurgitasi aorta, AS, tirotoksikosis, IHSS, ansietas

- pulsus seler (bounding pulse, colepsing pulse, water-hammer

pulse, corrigan’s pulse) : disebabkan upstroke / down stroke

mencolok dari pulsus, pd regurgitasi aorta, tirotoksikosis,

hypertensi, PDA, fistula arteriovenosus

- pulsus tardus (plateau pulse) : disebabkan karena upstroke /

down stroke yg perlahan, pd stenosis katup aorta

- pulsus alternan : perubahan kuatnya denyut nadi yg diebabkan

oleh kelemahan jantung, pd gagal jantung

- pulsus bigeminus : nadi teraba berpasangan dgn interval tak

sama dimana nadi kedua biasanya lebih lemah dari nadi

sebelumnya

- pulsus paradoksus : melemah / tak terabanya nadi

Vena

- vena jugularis dapat memberikan gambaran tentang aktivitas

jantung

- pulsus vena

- pengukuran tekanan vena dilakukan dengan cara :

i. mula-mula tentukan titik nol (zero / level fibrostatik)

: yaitu titik tengah dimana kira-kira titik atrium

berada, antara garis mid aksiler dgn garis tengak lurus

sternum

- terdapat tiga komponen pulsus vena, yaitu :

i. gelombang a : karena aktivasi atrium

ii. gelombang c : menutupnya katup trikuspid

iii. gelombang v : desakan katup waktu akhir sistole

Dada (thorak)

Inspeksi

- inspeksi dada terutama untuk mencari adaya asimetris bentuk dan

gerak pada dada waktu bernafas

- menyebabakan timbulnya hypertensi pulmonal

- kelainanan dada dapat berbentuk :

i. pektus karinatus (pigeon beast) : dada berbentuk dada

burung dgn peneonjolan sternum ke daepan, dgn

penyembpitan rongga thoraks, serign terjadi pada

sindrom marfan

ii. pektus ekskavatus (furrel breast) : sternum dan iiga

tertarik mendekati vertebra

iii. barrel chest : dada berbentuk tong, karena emfisema

pulmonum

iv. kifosis : tulsng belkang berdefiasi pada kurvatura

lateral

v. voussure cardiaque : penonjolan bagian depan

hemithoraks kiri.

Palpitasi

- dapat ditemukannya adanya gerakan janutng yg menyentuh diding

dada terutama jika terdapat aktivitas yg meningkat

Page 3: Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Pada Penyakit Jantung

- pada keadaan normal hanya impuls dai apeks yg dapat diraba

Perkusi

- untuk menentapkan batas-batas jantung terutama pd pembesran

jantung

- perkusi batas kiri redam jantung : (LBCD, left borders of

cardiac dullness) : dilakukan dari lateral ke medial dimulai

dari sela iga 5,4,3, aka terdapat kurang lebih 1-2 cm medial

linea klavikularis kiri dan bergeser lebih ke medial 1 cm pada

sela iga 4 dan 3

- batas kanan redam jantung : (RBCD, right border of cardiac

dullness) : dilakukan dengan perkusi bagian lateral kanan dari

sternum.

- Perkusi normal paru menimbulkan bunyi sonor

Auskultasi

- memberikan kesempatan mendengarkan (dan menginterpretasikan)

perubahan-perubahan dinamis akibat aktivitas nafas dan jantung

atau bicar di sebut rales

- rales basah : bunyi akibat sekret yg tipis

- rales kering : akibat sekret yg kasar

- rales basah kasar = ronki : terjadi pada bronchus yg besar

biasanya pd penderita yg tak sadar yg tak berusaha untuk

mengeluarkan secret yg ada

- rales basah sedang / krepitan : cairan halus yg bergerak pd

sal.nafas

- rales basah halus : subkrepitan yg mempunyai sebab dan arti

sama dengan rale basah mendium

- jika terjadi dengan nada tinggi : musical rales

- nada rendah : sonorous rales

- friction rib : bunyi akibat gesekan pleura / pericardium dapat

terdengar dgn auskultasi

- bunyi pembuluh : bruit

bunyi Jantung

I =

- pentupan katub AV ( mitral & tricuspid) pd permulaan systole.

- getaran krn kontraksi miokardium

- aliran cepat saat semiluner terbuka

- lub, rendah, kasar, panjang

II =

- penutupan katub semiluner (aorta & pulmonal) pd akhir sistole

- pd keadaan normal terdengar pemisahan (splitting) dr kedua komponen yg

bervariasi

- dub, tinggi, nyaring, pendek

III =

- getaran aliran darah saat pengisian cepat (rappid filling phase) dr

ventrikel

- hanya terdengar pd anak-anak

- keadaan komplien otot ventrikell menurun (hipertrofi/diltsdi)

IV =

- kontraksi atrium yg mengalirkan darah ke ventrikel yg kompliensnya menurun,

jika atrium tidak berkontraksi dgn efesien misalnya fibrilasi atrium, maka

bunyi jantung IV tdk terdengar

- terdengar pada orang tua

M1 : bunyi jantung satu di daerah mitral

P2 : bunyi jantung dua di daerah pulmonal