Analisis Usaha Ukm-rev 1

28

Click here to load reader

description

rth

Transcript of Analisis Usaha Ukm-rev 1

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 1

    ANALISIS KELAYAKAN USAHAAkhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc.1

    I. PendahuluanMerencanakan sebuah usaha perlu perhitungan yang tepat.Hal tersebut dilakukan

    agar usaha yang dijalankan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Selain itu pengelolaansuatu usaha diharapkan akan mendatangkan penghasilan dan kepuasan bagi pemiliknya.

    Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapakriteria kelayakan usaha.Jikadiihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai layak atau tidak layakuntuk dijalankan.Agar tujuan pendirian usaha dapat tercapai sesuai keinginan, sebaiknyaterlebih dahulu dilakukan sebuah studi. Tujuannya adalah untuk menilaiapakah investasiyang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam artisesuai dengan tujuanperusahaan).Dengan kata lain, jika usaha tersebut dijalankan,akan memberikanbermanfaat atau tidak.

    Seorang pemilik usaha dituntut harus bisa melakukan analisis kelayakan usahadari berbagai aspek.Analisis kelayakan usaha ini dapat dilakukan sebelum menjalankansuatu usaha dan ketika terjadi pengembangan atau ekspansi usaha tersebut.Pengetahuantentang analisis kelayakan usahaakan menjadi pegangan dalam menjalankan suatu usahaagar usaha tersebut tidak mengalami kerugian.

    Analisis kelayakan usaha berfungsi untuk menentukan suatu usaha layakdijalankan atau tidak.Hal tersebut penting dilakukan agar suatu usaha yang sedangdirintis atau dikembangkan terhindar dari kerugian. Kesalahan dalam merencanakansuatu usaha akan berakibat pembengkakan investasi. Hal ini juga dapat terjadi apabilapemilik usaha ingin mengembangkan usahanya yang telah berjalan tanpa perhitunganyang matang.Oleh karena itu analisis kelayakan usaha menjadi penting sekali untukdiperhatikan. Pada bab ini dibahas difinisi dan aspek-aspek yang terdapat padaanalisiskelayakan usaha serta ilustrasi aplikasi analisis kelayakan usaha dari aspek keuangan.

    II. Difinisi dan AspekAnalisis Kelayakan Usaha

    1 Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UNSOED

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 2

    Analisis kelayakan usaha dapat diartikan sebagai suatu alat analisis yangdigunakan untuk menilai kelayakan suatu usaha.Analisis kelayakan usaha dimulai darisebuah ide bisnis.Diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui apakah ide bisnistersebut layak dilakukan atau tidak.Seseorang yang akan merintis sebuah UKM pasti telah melakukan analisis kelayakanusaha yang berkaitan dengan bidang usahanya. Analisis kelayakan usaha yang dilakukandapat berupa analisis kelayakan usaha sederhana dan kompleks, tergantung dari besarkecilnya usaha tersebut. Semakin besar usaha yang akan dirintis maka semakin kompleksanalisis kelayakan usaha yang dilakukan.

    Analisis kelayakan usaha yang dilakukan oleh wirausahawan yang sedangmerintis suatu usaha berbeda-beda.Analisis kelayakan usaha yang dilakukan olehwirausahawan yang bergerak dalam bidang jasa akan berbeda dengan wirausahawanyang bergerak dalam bidang produksi barang. Hal tersebut sangat normal sekali karenakemungkinan besar terdapat perbedaan pada aspek-aspek yang dijadikan pertimbangandalam analisis kelayakan usaha.

    Secara umum aspek yang menjadi objek analisis kelayakan usaha diantaranyaadalah (1) Aspek hukum, (2) Aspek lingkungan, (3) Aspek pasar dan pemasaran, (4)Aspek teknis dan teknologi, (5) Aspek manajemen dan sumber daya manusia dan (6)Aspek keuangan (Suliyanto, 2010). Aspek-aspek tersebut terkait antara satu dengan yanglain. Namun demikian pada UKM yang baru dirintis biasanya hanya memperhatikansebagian dari aspek tersebut.Perhatikan gambar 1 berikut ini.

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 3

    AspekHukum

    AnalisaUsaha

    AspekLingkungan

    Aspek Pasardan PemasaranAspekTeknis dan

    Teknologi

    Aspek ManajemenSumber Daya

    Manusia

    AspekKeuangan

    Gambar 1 . Aspek analisis kelayakan usaha

    Seperti pada difinisi UKM, wirausahawan yang sedang merintis suatu usahamelakukan pekerjaannya secara mandiri.Perintisan usaha tersebut biasanya dimulai daripemilik usaha yang bersangkutan.Oleh karena itu aspek manajemen dan sumber dayamanusia sering diabaikan karena usaha yang dirintis tersebut belum berkembang danmembutuhkan banyak tenaga kerja.Selain itu aspek lingkungan juga sering terabaikankarena UKM memiliki wilayah operasional yang sempit dan terbatas.Demikian jugaUKM yang baru dirintis belum banyak berhubungan dengan pihak luar sehingga aspekhukum juga masih dipandang belum perlu mendapat perhatian.

    Aspek yang sering diperhatikan oleh UKM adalah aspek teknis dan teknologi,aspek pasar dan pemasaran serta aspek keuangan.Aspek teknis dan teknologi berkaitandengan kesiapan UKM dalam menjalankan produksi dalam bisnisnya. Aspek pasar danpemasaran berkaitan dengan potensi pasar, keadaan persaingan usaha sejenis, marketshare, dan strategi pemasaran produk yang akan dipilih. Sedangkan aspek keuanganberkaitan dengan biaya-biaya yang timbul (investasi dan modal kerja) dari usaha tersebutserta tingkat pengembalian investasi dan pendapatan usaha yang dijalankan.Aspek teknis dan teknologi

    Aspek teknis dan teknologi dipandang perlu diperhatikan untuk mengetahuiapakah secara teknis usaha dapat dijalankan dan teknologi yang diperlukan sudah

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 4

    tersedia. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis kelayakan usaha dari aspekteknis dan teknologi antara lain: Penentuan lokasi usaha Penentuan luas atau skala produksi Penentuan alat-alat produksi Penentuan teknologi yang digunakan dalam berproduksi

    Penentuan lokasi produksi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan jenisusaha yang akan atau sedang dikembangkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalampenentuan lokasi produksi antara lain: (1) Ketersediaan bahan mentah, (2) Letak pasaryang dituju, (3) Ketersediaan sumber energi, air dan sarana telekomunikasi, dan (4)Ketersediaan sarana transportasi.

    Luas atau skala produksi masing-masing usaha berbeda satu dengan yang lain.Luas produksi sangat penting untuk direncanakan agar usaha yang dikembangkanmencapai tingkat keuntungan yang maksimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikandalam menentukan luas produksi usaha antara lain: (1) Bahan dasar yang digunakandalam proses produksi, (2) Produk yang dihasilkan, (3) Besar kecilnya mesin yangdigunakan, dan (4) Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi.

    Penentuan alat-alat produksi yang digunakan berkaitan erat dengan keuntungandan kerugian jangka panjang. Ketepatan alat produksi akan menunjang keuntunganjangka panjang karena pemilik usaha dapat mengoptimalkan penggunaan alat tersebut.Sebaliknya, kesalahan dalam memilih alat-alat produksi akan memaksa pemilik usahauntuk mengganti alat tersebut. Jika ini terjadi maka pemilik usaha sama saja melakukaninvestasi dua kali untuk pekerjaan yang sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikandalam memilih alat-alat produksi antara lain: kesesuaian dengan teknologi, kesesuaianharga peralatan dengan kemampuan keuangan, kemampuan atau kapasitas produksiperalatan, ketersediaan suku cadang dan perawatan, kualitas dan umur ekonomis.

    Teknologi senantiasa berkembang dari masa ke masa. Meskipun demikian, tidakselalu teknologi baru cocok diterapkan pada proses produksi usaha yang sedangdikembangkan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan teknologidalam melakukan proses produksi antara lain: (1) Kemampuan tenaga kerja dalammenggunakan teknologi, (2) Kesesuaian teknologi dengan bahan baku yang digunakan,

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 5

    (3) Kemungkinan pengembangan teknologi peralatan di masa yang akan datang, dan (4)Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain.

    Aspek pasar dan pemasaranMenjadi seorang pemilik usaha yang sukses tidak hanya dituntut untuk

    memproduksi produk yang berkualitas saja, tetapi juga harus mengerti siapa saja yangakan membeli produk tersebut. Oleh karena itu seorang pemilik usaha yang cerdas akanmembuat rencana pemasaran terlebih dahulu sebelum memproduksi sebuah produk.Rencana pemasaran dibuat setelah data-data dan informasi tentang pasardiketahui.Namun sebelum mengolah data-data dan informasi tersebut, seorang pemilikusaha harus bisa menjawab minimal tiga pertanyaan tentang bisnis yang sedangdirintis.Perhatikan gambar 2 berikut ini.

    Gambar 2. Gambaran umum sasaran pemasaran

    Pertanyaan pertama adalah dimana posisi kita saat ini?.Maksud pertanyaan iniadalah pengetahuan pemilik usaha tentang posisi usahanya tersebut.Untuk menjawabpertanyaan tersebut seorang pemilik usaha harus mengetahui latar belakang perusahaanyang didirikan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, kondisi persaingan usaha danbagaimana peluang serta hambatan yang dihadapi.

    Banyak sekali latar belakang sebuah usaha didirikan.Latar belakang terebut bisaberupa mencari keuntungan semata, mencari keuntungan sekaligus berusaha untukmandiri sebagai seorang pemilik usaha, atau hanya ingin sekedar coba-coba karenamelihat peluang yang bagus.Setelah latar belakang pendirian usaha ditetapkan, pemilikusaha harus mampu melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan yang dibangunnya

    Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 5

    (3) Kemungkinan pengembangan teknologi peralatan di masa yang akan datang, dan (4)Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain.

    Aspek pasar dan pemasaranMenjadi seorang pemilik usaha yang sukses tidak hanya dituntut untuk

    memproduksi produk yang berkualitas saja, tetapi juga harus mengerti siapa saja yangakan membeli produk tersebut. Oleh karena itu seorang pemilik usaha yang cerdas akanmembuat rencana pemasaran terlebih dahulu sebelum memproduksi sebuah produk.Rencana pemasaran dibuat setelah data-data dan informasi tentang pasardiketahui.Namun sebelum mengolah data-data dan informasi tersebut, seorang pemilikusaha harus bisa menjawab minimal tiga pertanyaan tentang bisnis yang sedangdirintis.Perhatikan gambar 2 berikut ini.

    Gambar 2. Gambaran umum sasaran pemasaran

    Pertanyaan pertama adalah dimana posisi kita saat ini?.Maksud pertanyaan iniadalah pengetahuan pemilik usaha tentang posisi usahanya tersebut.Untuk menjawabpertanyaan tersebut seorang pemilik usaha harus mengetahui latar belakang perusahaanyang didirikan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, kondisi persaingan usaha danbagaimana peluang serta hambatan yang dihadapi.

    Banyak sekali latar belakang sebuah usaha didirikan.Latar belakang terebut bisaberupa mencari keuntungan semata, mencari keuntungan sekaligus berusaha untukmandiri sebagai seorang pemilik usaha, atau hanya ingin sekedar coba-coba karenamelihat peluang yang bagus.Setelah latar belakang pendirian usaha ditetapkan, pemilikusaha harus mampu melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan yang dibangunnya

    Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 5

    (3) Kemungkinan pengembangan teknologi peralatan di masa yang akan datang, dan (4)Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain.

    Aspek pasar dan pemasaranMenjadi seorang pemilik usaha yang sukses tidak hanya dituntut untuk

    memproduksi produk yang berkualitas saja, tetapi juga harus mengerti siapa saja yangakan membeli produk tersebut. Oleh karena itu seorang pemilik usaha yang cerdas akanmembuat rencana pemasaran terlebih dahulu sebelum memproduksi sebuah produk.Rencana pemasaran dibuat setelah data-data dan informasi tentang pasardiketahui.Namun sebelum mengolah data-data dan informasi tersebut, seorang pemilikusaha harus bisa menjawab minimal tiga pertanyaan tentang bisnis yang sedangdirintis.Perhatikan gambar 2 berikut ini.

    Gambar 2. Gambaran umum sasaran pemasaran

    Pertanyaan pertama adalah dimana posisi kita saat ini?.Maksud pertanyaan iniadalah pengetahuan pemilik usaha tentang posisi usahanya tersebut.Untuk menjawabpertanyaan tersebut seorang pemilik usaha harus mengetahui latar belakang perusahaanyang didirikan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, kondisi persaingan usaha danbagaimana peluang serta hambatan yang dihadapi.

    Banyak sekali latar belakang sebuah usaha didirikan.Latar belakang terebut bisaberupa mencari keuntungan semata, mencari keuntungan sekaligus berusaha untukmandiri sebagai seorang pemilik usaha, atau hanya ingin sekedar coba-coba karenamelihat peluang yang bagus.Setelah latar belakang pendirian usaha ditetapkan, pemilikusaha harus mampu melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan yang dibangunnya

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 6

    tersebut. Kekuatan dan kelemahan dapat dilihat dari sisi peralatan produksi, keuangan,lokasi, sumber daya manusia, teknologi yang digunakan dan ketersediaan bahan baku.Sedangkan peluang dan hambatan diketahui dari pencarian data-data dan informasitentang pasar suatu produk. Bisa jadi data-data atau informasi tersebut didapatkan darisurvey pasar, informasi dari pelaku usaha yang sudah terlebih dahulu berdiri, tanya jawabdengan toko-toko tentang selera masyarakat, dan lain sebagainya.

    Pertanyaan kedua adalah kemanakah arah, tujuan dan sasaran pemasaranproduk yang diproduksi?Setelah mengerti peluang dan hambatan dalam suatu usaha,pemilik usaha harus segera menetapkan sasaran pasarnya. Apakah produk yangdihasilkan tersebut akan dijual dengan cara langsung ke konsumen (direct selling), dijualdengan metode konsinyasi (dititipkan) ke toko-toko, atau dengan cara dipesan terlebihdahulu. Hal ini menjadi cukup penting karena akan berkaitan erat dengan proses produksiyang akan dilakukan.

    Pertanyaan ketiga adalah bagaimana caranya untuk mencapai sasarantersebut? Ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk mencapai sasaran usaha yangtelah ditetapkan. Namun cara-cara tersebut pasti memiliki banyak sekali rintangan.Rintangan yang timbul dapat berasal dari proses produksi, distribusi produk, jaminankualitas dan lain-lain. Meskipun memiliki rintangan, pemilik usaha dituntut untuk tetapberjuang pantang menyerah dan berfikir kreatif serta inovatif untuk menghadapi danmemecahkan semua bentuk rintangan yang mungkin timbul untuk mencapai sasaranyang akan dituju.

    Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa rencana pemasaran (marketing plan)adalah suatu proses perencanaan yang harus disiapkan untuk mengetahui posisiperusahaan, mengetahui sasaran yang akan dicapai dan tindakan-tindakan untukmencapai sasaran tersebut. Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam rencanapemasaran, yaitu:1. Menganalisa keadaan lingkungan dan peluang pasar2. Mengembangkan sasaran pemasaran3. Menetapkan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan lingkungan dan

    peluang pasar tersebut4. Menciptakan taktik atau tindakan-tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan

    strategi pemasaran yang telah dibuat

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 7

    a. Perubahan Pandangan tentang PemasaranSemenjak pemilik usaha mempelajari tentang pemasaran, berkembang

    pandangan-pandangan tentang pemasaran tersebut.Perubahan pandangan tentangpemasaran tersebut dapat dilihat pada gambar 3a sampai dengan 3e berikut ini.

    Gambar 3a Gambar 3b

    Gambar 3c Gambar 3d

    Produksi

    KeuanganPersonalia

    Pemasaran

    Pemasaran

    Keuangan

    Produksi

    Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 7

    a. Perubahan Pandangan tentang PemasaranSemenjak pemilik usaha mempelajari tentang pemasaran, berkembang

    pandangan-pandangan tentang pemasaran tersebut.Perubahan pandangan tentangpemasaran tersebut dapat dilihat pada gambar 3a sampai dengan 3e berikut ini.

    Gambar 3a Gambar 3b

    Gambar 3c Gambar 3d

    Produksi

    Keuangan

    Produksi

    Keuangan

    Personalia

    Pemasaran

    Pemasaran

    Keuangan

    Personalia

    Customer/Pelanggan

    Keuangan

    Produksi

    Pemasaran

    Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 7

    a. Perubahan Pandangan tentang PemasaranSemenjak pemilik usaha mempelajari tentang pemasaran, berkembang

    pandangan-pandangan tentang pemasaran tersebut.Perubahan pandangan tentangpemasaran tersebut dapat dilihat pada gambar 3a sampai dengan 3e berikut ini.

    Gambar 3a Gambar 3b

    Gambar 3c Gambar 3d

    Produksi

    Keuangan

    Customer/Pelanggan

    Keuangan

    Personalia

    Produksi

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 8

    Gambar 3e

    Penjelasan gambar:Gambar 3a : Pandangan tentang pemasaran yang pertama ditunjukkan pada gambar

    ini. Pada awalnya kegiatan pemasaran masih memiliki porsi yang samadengan kegiatan yang lain. Porsi kegiatan pemasaran masih sama dengankegiatan produksi, personalia dan keuangan. Hal tersebut terjadi karenawaktu itu sebuah perusahaan hanya berfikir untuk menciptakan produksaja. Kondisi lingkungan saat itu menunjukkan bahwa belum banyaksaingan yang muncul, teknologi belum berkembang pesat danperusahaan sejenis belum terlalu banyak

    Gambar 3b : Pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa porsi kegiatan pemasarandiperbesar dari kegiatan yang lain. Pemilik usaha sudah berfikir tentangefisiensi tenaga kerja, sehingga porsi kegiatan personaliadikurangi.Sudah mulai muncul mesin-mesin pengganti tenaga manusiasehingga kebutuhan tenaga kerja dikurangi.

    Gambar 3c : Gambar ini menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran menjadi sentraldari kegiatan perusahaan. Semua unit kegiatan yang lain (produksi,keuangan dan personalia) diarahkan untuk membantu kegiatanpemasaran.Orientasi perusahaan berubah yang semula hanya berusahauntuk menciptakan produk sesuai dengan sudut pandang perusahaan,sekarang berubah untuk menciptakan produk sesuai sudut pandang

    Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 8

    Gambar 3e

    Penjelasan gambar:Gambar 3a : Pandangan tentang pemasaran yang pertama ditunjukkan pada gambar

    ini. Pada awalnya kegiatan pemasaran masih memiliki porsi yang samadengan kegiatan yang lain. Porsi kegiatan pemasaran masih sama dengankegiatan produksi, personalia dan keuangan. Hal tersebut terjadi karenawaktu itu sebuah perusahaan hanya berfikir untuk menciptakan produksaja. Kondisi lingkungan saat itu menunjukkan bahwa belum banyaksaingan yang muncul, teknologi belum berkembang pesat danperusahaan sejenis belum terlalu banyak

    Gambar 3b : Pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa porsi kegiatan pemasarandiperbesar dari kegiatan yang lain. Pemilik usaha sudah berfikir tentangefisiensi tenaga kerja, sehingga porsi kegiatan personaliadikurangi.Sudah mulai muncul mesin-mesin pengganti tenaga manusiasehingga kebutuhan tenaga kerja dikurangi.

    Gambar 3c : Gambar ini menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran menjadi sentraldari kegiatan perusahaan. Semua unit kegiatan yang lain (produksi,keuangan dan personalia) diarahkan untuk membantu kegiatanpemasaran.Orientasi perusahaan berubah yang semula hanya berusahauntuk menciptakan produk sesuai dengan sudut pandang perusahaan,sekarang berubah untuk menciptakan produk sesuai sudut pandang

    Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 8

    Gambar 3e

    Penjelasan gambar:Gambar 3a : Pandangan tentang pemasaran yang pertama ditunjukkan pada gambar

    ini. Pada awalnya kegiatan pemasaran masih memiliki porsi yang samadengan kegiatan yang lain. Porsi kegiatan pemasaran masih sama dengankegiatan produksi, personalia dan keuangan. Hal tersebut terjadi karenawaktu itu sebuah perusahaan hanya berfikir untuk menciptakan produksaja. Kondisi lingkungan saat itu menunjukkan bahwa belum banyaksaingan yang muncul, teknologi belum berkembang pesat danperusahaan sejenis belum terlalu banyak

    Gambar 3b : Pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa porsi kegiatan pemasarandiperbesar dari kegiatan yang lain. Pemilik usaha sudah berfikir tentangefisiensi tenaga kerja, sehingga porsi kegiatan personaliadikurangi.Sudah mulai muncul mesin-mesin pengganti tenaga manusiasehingga kebutuhan tenaga kerja dikurangi.

    Gambar 3c : Gambar ini menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran menjadi sentraldari kegiatan perusahaan. Semua unit kegiatan yang lain (produksi,keuangan dan personalia) diarahkan untuk membantu kegiatanpemasaran.Orientasi perusahaan berubah yang semula hanya berusahauntuk menciptakan produk sesuai dengan sudut pandang perusahaan,sekarang berubah untuk menciptakan produk sesuai sudut pandang

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 9

    konsumen.Oleh karena itu perusahaan mulai menekankan pada produksiyang berorientasi pasar dan permintaan.

    Gambar 3d : Pada gambar 3d tersebut terlihat adanya istilah baru dalam kegiatanperusahaan yaitu langgangan. Dikarenakan persaingan usaha sejenissemakin ketat, perusahaan mulai berlomba-lomba menciptakanlangganan.Semua kegiatan perusahaan mulai dari pemasaran, produksi,personalia dan keuangan diarahkan untuk memberikan layananterbaiknya demi menciptakan langganan.

    Gambar 3e : Gambar 3e menunjukkan bahwa kegiatan perusahaan benar-benar fokusuntuk menciptakan langganan produk perusahaan tersebut. Usahamenciptakan pelanggan didukung sepenuhnya oleh kegiatanpemasaran.Sedangkan kegiatan pemasaran perusahaan didukung jugaoleh semua kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut.Istilah Pembeliadalah Raja benar-benar diberlakukan.Langganan dengan pembelimemiliki perbedaan.Pembeli bisa jadi hanya sekali saja membeli produkdari perusahaan tersebut, namun pelanggan adalah pembeli yang datangkembali untuk membeli produk.Menciptakan pembeli tidak semudahmenjual produk saja.Pelanggan tercipta karena pembeli merasa mendapatmanfaat yang lebih dibandingkan dengan uang yang telahdibayarkannya.Manfaat yang lebih tersebut didapat dari kualitas produk,pelayanan bagian pemasaran, kenyamanan ketika menggunakan produkdan jaminan (garansi) keamanan saat mengkonsumsi produk.

    b. Pemasaran dengan Konsep AIDA+SSekarang ini perilaku konsumen dalam membeli produk dapat digambarkan

    dengan konsep AIDA+S. Gambar 4 menggambarkan urutan perilaku konsumen dalammembeli barang.1. Attention = Perhatian2. Iterest = Minat3. Desire = Keinginan4. Action = Tindakan5. Satisfaction = Kepuasan

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 10

    Gambar 4. Konsep AIDA+S

    Sekarang bayangkan Anda memiliki sebuah toko yang menjual berbagai macamproduk.Ada beberapa produk yang dipajang pada etalase toko tersebut. Suatu ketika adaseorang konsumen yang lewat di depan toko Anda. Karena Anda memajang beberapaproduk yang menarik, konsumen tersebut tertarik untuk melihat produk yang Andapajang tersebut.Ketika konsumen melihat produk yang dipajang tersebut berartikonsumen tersebut telah menunjukkan perhatiannya (Attention). Setelah konsumenmenunjukkan perhatiannya pada produk tersebut, kemudian akan ada dua kemungkinanyang terjadi. Konsumen tersebut akan berlalu begitu saja atau konsumen tersebut akanberhenti sebentar dan menunjukkan minat (Interest) pada produk yang telahdiperhatikannya tadi. Jika konsumen sudah mulai berminat, bagian pemasaran harussegera merespon minat konsumen tersebut dan mencoba memunculkan keinginan(Desire) konsumen untuk membeli barang tersebut. Konsumen harus dibuat mengerti danmerasakan bahwa ketika dia membeli barang tersebut, konsumen mendapatkan nilai yanglebih besar dibandingkan dengan uang yang akan dikeluarkan untuk membayar produktersebut. Jika keinginan konsumen telah muncul maka dia akan memutuskan untukmembeli produk tersebut. Hal ini yang dinamakan dengan tindakan (Action). Sampai disini proses penjualan telah selesai, namun proses pemasaran belum selesai.

    Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 10

    Gambar 4. Konsep AIDA+S

    Sekarang bayangkan Anda memiliki sebuah toko yang menjual berbagai macamproduk.Ada beberapa produk yang dipajang pada etalase toko tersebut. Suatu ketika adaseorang konsumen yang lewat di depan toko Anda. Karena Anda memajang beberapaproduk yang menarik, konsumen tersebut tertarik untuk melihat produk yang Andapajang tersebut.Ketika konsumen melihat produk yang dipajang tersebut berartikonsumen tersebut telah menunjukkan perhatiannya (Attention). Setelah konsumenmenunjukkan perhatiannya pada produk tersebut, kemudian akan ada dua kemungkinanyang terjadi. Konsumen tersebut akan berlalu begitu saja atau konsumen tersebut akanberhenti sebentar dan menunjukkan minat (Interest) pada produk yang telahdiperhatikannya tadi. Jika konsumen sudah mulai berminat, bagian pemasaran harussegera merespon minat konsumen tersebut dan mencoba memunculkan keinginan(Desire) konsumen untuk membeli barang tersebut. Konsumen harus dibuat mengerti danmerasakan bahwa ketika dia membeli barang tersebut, konsumen mendapatkan nilai yanglebih besar dibandingkan dengan uang yang akan dikeluarkan untuk membayar produktersebut. Jika keinginan konsumen telah muncul maka dia akan memutuskan untukmembeli produk tersebut. Hal ini yang dinamakan dengan tindakan (Action). Sampai disini proses penjualan telah selesai, namun proses pemasaran belum selesai.

    Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 10

    Gambar 4. Konsep AIDA+S

    Sekarang bayangkan Anda memiliki sebuah toko yang menjual berbagai macamproduk.Ada beberapa produk yang dipajang pada etalase toko tersebut. Suatu ketika adaseorang konsumen yang lewat di depan toko Anda. Karena Anda memajang beberapaproduk yang menarik, konsumen tersebut tertarik untuk melihat produk yang Andapajang tersebut.Ketika konsumen melihat produk yang dipajang tersebut berartikonsumen tersebut telah menunjukkan perhatiannya (Attention). Setelah konsumenmenunjukkan perhatiannya pada produk tersebut, kemudian akan ada dua kemungkinanyang terjadi. Konsumen tersebut akan berlalu begitu saja atau konsumen tersebut akanberhenti sebentar dan menunjukkan minat (Interest) pada produk yang telahdiperhatikannya tadi. Jika konsumen sudah mulai berminat, bagian pemasaran harussegera merespon minat konsumen tersebut dan mencoba memunculkan keinginan(Desire) konsumen untuk membeli barang tersebut. Konsumen harus dibuat mengerti danmerasakan bahwa ketika dia membeli barang tersebut, konsumen mendapatkan nilai yanglebih besar dibandingkan dengan uang yang akan dikeluarkan untuk membayar produktersebut. Jika keinginan konsumen telah muncul maka dia akan memutuskan untukmembeli produk tersebut. Hal ini yang dinamakan dengan tindakan (Action). Sampai disini proses penjualan telah selesai, namun proses pemasaran belum selesai.

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 11

    Proses pemasaran yang berhasil dapat dilihat dari respon konsumen setelahmembeli produk yang dijual. Jika konsumen puas dan mau kembali lagi untuk membelidi toko tersebut, maka konsumen tersebut dapat dikatakan telah mendapatkan kepuasan(Satisfaction).Membuat konsumen merasakan kepuasan dalam membeli suatu produkmemerlukan usaha yang cukup keras.Usaha tersebut dimulai dari pembuatan kualitas danbentuk produk yang dijual, pelayanan di saat konsumen membeli produk, jaminankeamanan dan lain-lain.Inti dari kepuasan konsumen adalah konsumen merasa bahwauang yang dibayarkan ketika membeli produk lebih kecil dibandingkan dengan nilaiproduk tersebut ditambah dengan pelayanan penjual yang memuaskan.

    Aspek keuanganAspek keuangan sering juga disebut dengan analisis finansial usaha.Menurut

    Sofyan (2003) analisis finansial adalah kegiatan melakukan penilaian dan penentuansatuan rupiah terhadap aspek-aspek yang dianggap layak dari keputusan yang dibuatdalam tahapan analisis kelayakan usaha. Kegiatan analisis finansial dapat dikelompokkanmenjadi tiga kegiatan utama, yaitu: (1) Membuat seluruh rekap penerimaan usaha, baikyang berasal dari kegiatan utama usaha tersebut maupun kegiatan sampingannya, (2)Membuat seluruh rekap biaya yang dikeluarkan untuk operasional usaha tersebut, dan (3)Menguji aliran kas masuk yang dihasilkan oleh usaha tersebut, apakah layak atau tidaklayak sesuai dengan kriteria finansial.

    Beberapa manfaat analisis finansial usaha antara lain: Pemilik usaha: mendapatkan informasi tentang keuntungan usaha dan tingkat

    pengembalian usaha terhadap modal yang telah ditanamkan pada usaha tersebut. Pemberi pinjaman: mendapatkan informasi tentang kelayakan usaha jika usaha

    tersebut dibiayai. Selain itu pemberi pinjaman juga akan mengetahui apakah usahatersebut mampu mengembalikan pinjaman yang diberikan (angsuran pokok danbunganya) atau pemenuhan kesepakatan bagi hasil bagi yang menganut sistemsyariah.

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 12

    Pemerintah: mengetahui kemampuan usaha tersebut dalam memberikan kontribusibagi pendapatan pemerintah. Pemerintah sebagai pemberi ijin usaha berkepentinganuntuk mengabulkan permohonan ijin usaha sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

    Pelaksana usaha: sebagai panduan dalam menjalankan usaha agar dapat sesuaidengan target dan rencana yang telah disusun.

    Kriteria finansial yang digunakan untuk mengetahui sebuah usaha layakdijalankan atau tidak antara lain: Payback Period (PP), Net Present Value (NPV),Internal Rate of Return (IRR) danProfitability Index (PI).Payback Period (PP) digunakanuntuk menentukan berapa lama modal yang ditanamkan dalam suatu usahakembali.Alternatif PP yang paling baik adalah yang paling cepat dalam pengembalianmodal tersebut. Terdapat dua asumsi yang digunakan untuk menghitung PP, yaitu jikasuatu usaha memiliki aliran kas yang sama dan jika usaha tersebut tidak memiliki alirankas yang sama.

    Pertama, jika suatu usaha memiliki aliran kas yang sama maka rumus yangdigunakan adalah sebagai berikut:

    kasAliranModal

    PPn

    1t

    Contoh:Usaha A Usaha B

    Modal Rp. 50.000.000,- Rp. 50.000.000,-Aliran kas per tahun Rp. 15.000.000,- Rp. 17.000.000,-Waktu usaha 5 tahun 5 tahun

    33,3000Rp.15.000.000Rp.50.000.PP Ausaha

    94,2000Rp.17.000.000Rp.50.000.PP Busaha

    PP usaha A bernilai 3,33 tahun atau 3 tahun 4 bulan. Sedangkan PP usaha B bernilai 2tahun 11 bulan. Dalam memilih alternatif usaha berdasarkan hasil perhitungan PPtersebut, usaha B lebih layak dibandingkan dengan usaha A karena memiliki tingkatpengembalian modal lebih cepat.

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 13

    Kedua, jika suatu usaha memiliki aliran kas yang berbeda maka metode yangdigunakan menggunakan iterasi. Contoh:

    Usaha A Usaha BModal Rp. 50.000.000,- Rp. 50.000.000,-Penerimaan tahun ke-1 Rp. 7.000.000,- Rp. 8.000.000,-Penerimaan tahun ke-2 Rp.10.000.000,- Rp. 9.000.000,-Penerimaan tahun ke-3 Rp.12.000.000,- Rp. 12.000.000,-Penerimaan tahun ke-4 Rp. 15.000.000,- Rp. 14.000.000,-Penerimaan tahun ke-5 Rp.17.000.000,- Rp. 16.000.000,-

    Perhitungan PP usaha A:Rp. 50.000.000Rp. 7.000.000 - (tahun ke-1)Rp. 43.000.000Rp. 10.000.000 - (tahun ke-2)Rp. 33.000.000Rp. 12.000.000 - (tahun ke-3)Rp. 21.000.000Rp. 15.000.000 - (tahun ke-4)Rp. 6.000.000

    Perhitungan PP usaha B:Rp. 50.000.000Rp. 8.000.000 - (tahun ke-1)Rp. 42.000.000Rp. 9.000.000 - (tahun ke-2)Rp. 33.000.000Rp. 12.000.000 - (tahun ke-3)Rp. 21.000.000Rp. 14.000.000 - (tahun ke-4)Rp. 7.000.000

    PP usaha A memiliki nilai empat tahun x bulan. Nilai x tersebut dihitung dengan cara:

    hari13bulan3x

    hari30 x0,43bulan3xataubulan43,3x

    bulan12000.000.21Rp.00Rp.6.000.0x

    x

    sehingga PP usaha A adalah 4 tahun 3 bulan 13 hari.

    Dengan menggunakan cara yang sama PP usaha B adalah 4 tahun 3 bulan 29 hari.Dengan demikian usaha A lebih layak karena memiliki tingkat pengembalian modal yanglebih cepat.

    Pada ilustrasi tersebut, modal adalah semua biaya yang diperkirakan keluarselama usaha berjalan dalam kurun waktu 5 tahun.Biaya-biaya tersebut dapat berupabiaya investasi, penyusutan, biaya operasional, pajak, biaya overhead dan lain-lain.

    Net Present Value (NPV)merupakan metode yang dilakukan denganmembandingkan nilai sekarang (present value) dari aliran kas masuk bersih dengan nilaisekarang (present value) biaya yang dikeluarkan.Jika hasil perhitungan NPV bernilai

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 14

    positif berarti usaha tersebut layak dilakukan.Dan jika NPV bernilai negatif maka usahatersebut tidak layak dilakukan.Hasil perhitungan NPV sangat dipengaruhi oleh tingkatsuku bunga (discount rate) yang ditentukan. Rumus yang digunakan untuk menghitungNPV adalah:

    n

    ttr0

    t1CFNPV

    Keterangan:NPV : Nett Present ValueCFt : Cash Flow (aliran kas) pada periode tr : discount rate (tingkat suku bunga)

    Dalam mencari nilai present value terdapat istilah discount factor (DF) atau nilai diskondari nilai uang di masa depan yang dibawa/dinilai pada saat sekarang (present). Rumusuntuk mencari DF tersebut adalah:

    tr11

    Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode yang digunakan untukmenghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara nilai sekarang (present value)dari semua aliran kas yang masuk dengan aliran kas yang keluar.Untuk mencari tingkatbunga yang benar-benar sama digunakan metode interpolasi. Rumus interpolasi yangdigunakan adalah:

    negpos

    posnegpos NPVNPV

    iiNPViIRR

    Keterangan:ipos : discount rate yang menghasilkan NPV positifineg : discount rate yang menghasilkan NPV negatifNPVpos : Nett Present Value positifNPVneg : Nett Present Value negatif

    Profitability Index (PI) merupakan perbandingan antara benefit (present value ofproceed) dengan biaya (present value of cost) yang dikeluarkan dalam sebuah usaha.Benefit yang dimaksud dalam analisa PI adalah nilai sekarang dari usaha tersebut.

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 15

    Kriteria usaha layak adalah jika Profitability Index (PI) tersebut bernilai lebih besar dari1.Rumus yang digunakan adalah:

    InvestasiBiayamasukkasAliranPI

    Contoh perhitungan analisis kelayakan usaha menggunakan metode NPV, IRR dan PIadalah sebagai berikut:Sebuah usaha memiliki data-data perhitungan sebagai berikut:

    Usaha A Usaha BModal Rp. 50.000.000,- Rp. 50.000.000,-Penerimaan tahun ke-1 Rp. 7.000.000,- Rp. 8.000.000,-Penerimaan tahun ke-2 Rp.10.000.000,- Rp. 9.000.000,-Penerimaan tahun ke-3 Rp.12.000.000,- Rp. 12.000.000,-Penerimaan tahun ke-4 Rp. 15.000.000,- Rp. 14.000.000,-Penerimaan tahun ke-5 Rp.17.000.000,- Rp. 16.000.000,-

    Discount rate (r) untuk lima tahun mendatang diasumsikan 5% per tahun. Untuk mencarialternatif usaha yang paling baik antara usaha A dan B, maka dibuat tabel seperti dibawah ini:Tahun Aliran kas(A)

    Aliran kas(B)

    Discount Factor(r = 5%)

    Present Value(A)

    Present Value(B)

    0 50,000,000 50,000,000 1 -50,000,000 50,000,0001 7,000,000 8,000,000 0.9524 6,666,6672 7,619,0482 10,000,000 9,000,000 0.9070 9,070,295 8,163,2653 12,000,000 12,000,000 0.8638 10,366,051 10,366,0514 15,000,000 14,000,000 0.8227 12,340,537 11,517,8355 17,000,000 16,000,000 0.7835 13,319,945 12,536,419

    a. Nilai NPV dicari dengan menjumlahkan semua nilai present value dari tahun ke-0,sehingga:NPVA :-50,000,000 + 6,666,667 + 9,070,295 + 10,366,051 + 12,340,537 +13,319,945

    :1,763,495

    2 Nilai present value dicari dengan mengalikan Aliran kas dengan discount factor (DF). Rumus DF = tr11

    sehingga DF = 105,011

    . Nilai t berubah sesuai dengan tahun (t) berikutnya.

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 16

    NPVB : -50.000.000 + 7,619,048 + 8,163,265 + 10,366,051 + 11,517,835 +12,536,419

    : 202,617Jika dilihat dari NPV antara usaha A dengan usaha B, maka yang lebih layakdijalankan adalah usaha A karena nilai NPV lebih besar.

    b. Nilai IRR dapat dicari dengan cara coba-coba atau trial and error. Cara yangdigunakan adalah dengan merubah nilai discount rate (r) sehingga didapatkandiscount factor (DF) tertentu. DF tersebut digunakan untuk mencari NPV hinggabernilai negatif. Jika nilai NPV sudah negatif maka perhitungan dihentikan dan nilaiIRR dapat dicari. Perhatikan tabel berikut ini:

    Tahun Aliran kas(A)Aliran kas

    (B)DiscountFactor(r = 5%)

    DiscountFactor(r = 7%)

    PresentValue A(r = 5%)

    PresentValue B(r = 5%)

    PresentValue A(r = 7%)

    PresentValue B(r = 7%)

    0 -50,000,000 -50,000,000 1 1 -50,000,000 -50,000,000 -50,000,000 -50,000,000

    1 7,000,000 8,000,000 0.9524 0.9346 6,666,667 7,619,048 6,542,056 7,476,636

    2 10,000,000 9,000,000 0.9070 0.8734 9,070,295 8,163,265 8,734,387 7,860,949

    3 12,000,000 12,000,000 0.8638 0.8163 10,366,051 10,366,051 9,795,575 9,795,575

    4 15,000,000 14,000,000 0.8227 0.7629 12,340,537 11,517,835 11,443,428 10,680,533

    5 17,000,000 16,000,000 0.7835 0.7130 13,319,945 12,536,419 12,120,765 11,407,779NPV 1,763,495 202,617 (1,363,789) (2,778,530)

    Rumus IRR yang digunakan adalah

    negpos

    posnegpos NPVNPV

    iiNPViIRR sehinggaIRR

    usaha A adalah:

    789.363.1-495.763.1

    5-71.763.4955IRR

    399.7063.526.9905IRR

    IRR = 5+8,82 = 13,82 %

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 17

    Kriteria kelayakan berdasarkan hasil IRR adalah apabila IRR lebih besar dari padasuku bunga deposito bank yang berlaku. Misalkan saat ini suku bunga depositoadalah 6% per tahun, sedangkan hasil IRR adalah 13,82 %, maka usaha tersebutlayak dilakukan karena IRR > r (suku bunga deposito). Dengan cara yang sama IRRusaha B dapat dicari sehingga kelayakan usahanya dapat diketahui. Jika menghadapidua buah alternatif usaha, maka IRR terbesar yang sebaiknya dipilih.

    c. Nilai Probability Index (PI) dapat dicari dengan menggunakan rumus

    InvestasiBiayamasukkasAliranPI . Aliran kas masuk usaha A adalah penjumlahan present

    value aliran kas masuk dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5.Aliran kas masuk usaha A : 6,666,667 + 9,070,295 + 10,366,051 + 12,340,537 +

    13,319,945= 51,763,495Aliran kas masuk usaha A : 7,619,048 + 8,163,265 + 10,366,051 + 11,517,835 +

    12,536,419= 50,202,617Biaya investasi : 50.000.000

    03,150.000.00051.763.495PI Ausaha

    004,150.000.00050.202.617PI Busaha

    Dengan demikian kedua usaha tersebut layak karena kriteria kelayakan usaha menurutnilai Probability Index (PI) adalah ketika PI > 1. Namun jika diminta untuk memilihalternatif usaha A dan usaha B, yang paling layak adalah usaha A karena nilai PIusaha Alebih besar dari PIusaha B.

    Ketika usaha sedang berjalan kemungkinan terjadi perubahan-perubahan hargainput dan output. Perubahan tersebut terjadi seiring dengan dinamika pasar produk yangdijual.Untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan analisis sensitivitas yangberfungsi untuk mencari batasan-batasan kegiatan produksi agar usaha tersebut tidakmengalami kerugian.Namun sebelum mempelajari analisis sensitivitas, diperlukan jugapengetahuan tentang perhitungan pendapatan, biaya, keuntungan, rasio pendapatandengan biaya, dan titik impas atau Break Event Point (BEP).

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 18

    Secara sederhana pendapatan dapat diartikan sebagai banyaknya uang yangditerima dengan menjual sejumlah produk usaha dengan harga tertentu. Secaramatematis, pendapatan (R) = jumlah produk yang dijual (Q) x harga produk (P) atau TR= Q x P.

    Biaya pada usaha kecil terbagi menjadi dua, yaitu biaya tetap atau Fixed Cost(FC) dan biaya variabel atau Variable Cost (VC).Biaya tetap (FC) adalah semua biayapada suatu usaha yang tidak terpengaruh pada jumlah produksi yang dihasilkan. Biayatetap tersebut akan selalu muncul meskipun usaha tersebut berhenti berproduksi. Contohdari biaya tetap diantaranya adalah penyusutan peralatan, gaji pokok karyawan tetap,sewa lahan atau kios danpajak bangunan.

    Sebagai contoh adalah biaya penyusutan peralatan.Mengapa biaya penyusutanperalatan digolongkan biaya tetap?Karena suatu peralatan yang diinvestasikan pada suatuusaha memiliki umur ekonomis tertentu yang mana apabila alat tersebut dipakai atautidak dipakai, nilai penyusutannya tetap ada dan terus melekat pada alattersebut.Misalkan seorang pengusaha salon yang menginvestasikan alat-alat pelurusrambut (rebonding) untuk menambah pelayanan kepada konsumennya. Harga satu setalat tersebut Rp. 10.000.000,- dengan usia pakai diperkirakan 3 tahun. Jika setelah 3tahun alat tersebut dijual akan laku dengan harga Rp. 500.000,-. Dari ilustrasi tersebutdapat dihitung biaya penyusutannya dengan metode garis lurus sebagai berikut:Jumlah alat 1 setHarga awal Rp. 10.000.000,-Perkiraan nilai sisa Rp. 500.000,-Umur pakai(usia ekonomis)

    3 tahun atau3 x 12 bulan = 36 bulan

    bulanper263.889369.500.000Penyusutan

    bulan36500.000-10.000.000Penyusutan

    pakaiumursisanilaiPerkiraan-awalHargaPenyusutan

    Dari hasil perhitungan ternyata penyusutan 1 set alat rebonding adalah sebesar Rp.263.889,- per bulan. Dengan demikian pengusaha salon tersebut akan terus dibebani

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 19

    dengan biaya tetap sebesar Rp. 263.889,- setiap bulan meskipun salon yang dikelolanyaberhenti beroperasi.

    Biaya variabel (VC) adalah semua biaya pada suatu usaha yang dipengaruhi olehbesar kecilnya produksi. Contoh biaya variabel diantaranya adalah biaya bahan baku,biaya tenaga kerja harian, biaya listrik dan air, dan biaya transportasi operasional harian.Biaya bahan baku menjadi biaya variabel karena banyak sedikitnya produksi ditentukandengan jumlah bahan baku yang digunakan. Semakin banyak bahan baku yangdigunakan maka semakin banyak produksi yang dihasilkan. Sementara itu bahan bakumemiliki harga tertentu sehingga jika dikalikan dengan jumlahnya menjadi biaya bahanbaku.

    Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan total biaya.Suatu usahadikatakan untung apabila pendapatannya lebih besar dari pada biayanya.Sedangkan rasiopendapatan dengan biaya ratioCR adalah perbandingan antara pendapatan denganbiaya yang dikeluarkan.Suatu usaha dikatakan masih layak dijalankan apabila ratioCRlebih besar dari pada satu.

    Titik impas atau Break Event Point (BEP) adalah suatu nilai yang manamenunjukkan suatu usaha tidak mengalami keuntungan dan kerugian.BEP merupakantitik kritis suatu usaha.Jika pemilik usaha menginginkan keuntungan maka produksimaupun pendapatannya harus di atas BEP tersebut. Terdapat tiga jenis BEP, yaitu: (1)BEP pendapatan yang menunjukkan kelayakan suatu usaha apabila pendapatannyamelebihi BEP tersebut, (2) BEP jumlah produksi yang menunjukkan kelayakan suatuusaha apabila jumlah produksi lebih besar dari BEP tersebut, dan (3) BEP harga jualyang menunjukkan kelayakan suatu usaha apabila harga jual produk lebih besar dari padaBEP tersebut.

    Secara umum rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 20

    QTCBEP

    AVCPFCBEPTRVC1FCBEP

    TCTRratioCR

    TC-TRVCFCTC

    Q xPTR

    harga

    produksi

    pendapatan

    Seperti yang sudah disebutkan di bagian awal bab ini bahwa analisis kelayakanusaha dilakukan pada saat mengawali atau merintis usaha dan pengembangan usaha.Perhatikan gambar ... berikut ini.

    Gambar ... Pembagian analisa keuangan usaha

    Pada usaha baru, analisa keuangan usaha menggunakan asumsi-asumsi.Asumsitersebut diperoleh dari survey, baik pada harga jual produk (output) dan harga faktor-faktor produksi (input).Sedangkan pada pengembangan usaha, analisis kelayakan usahamenggunakan data dan proyeksi usaha.Data tersebut diperoleh dari history atau rekappencatatan atas pendapatan dan biaya produksi. Selanjutnya, data-data tersebut dianalisa

    Keterangan:TR : Pendapatan totalP : Harga jual produkQ : Jumlah produk yang dijualTC : Biaya totalFC : Biaya tetapVC : Biaya variabel : Keuntungan ratioCR : Rasio pendapatan dengan biayaBEP : Titik impas atau Break Event PointAVC : Rerata biaya variabel

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 21

    untuk menentukan proyeksi pengembangan usaha di masa depan. Proyeksi yangdilakukan antara lain proyeksi terhadap harga jual produk, kapasitas produksi,permintaan produk, dan harga faktor-faktor produksi.

    Perhitungan ketika mengawali usaha dibandingkan dengan pengembangan usahakurang lebih sama. Namun biasanya variabel yang diperhitungkan dalam pengembanganusaha lebih banyak dibandingkan dengan ketika mengawali usaha.Hal tersebutdikarenakan pengusaha telah mengetahui realita kebutuhan dan pemasaranusahanya.Selain itu skala usaha yang dikembangkan pasti meningkat.

    III. Aplikasi Perhitungan Analisis kelayakan usahaSetelah mengetahui beberapa alat untuk menganalisis suatu usaha layak

    dijalankan atau tidak, akan diberikan sebuah ilustrasi perhitungan rencana usaha danpengembangannya. Contoh kasusnya seperti ilustrasi di bawah ini:

    Ilustrasi:Pak Rizqul sedang merintis sebuah usaha kursus bahasa Inggris.Kursus tersebutrencananya dilakukan di lahan pekarangan sebelah rumahnya yang masih kosong.Untuktahap awal tentor dari usaha tersebut adalah istri pak Rizqul sendiri. Demi mewujudkanrencana tersebut, pak Rizqul membutuhkan investasi sebagai berikut:No. Kebutuhan investasi JumlahUnit

    Harga per unit(Rp.)

    Total Biaya(Rp.)

    Umurekonomis

    1 Bangunan semi permanen 20 M2 1 10,000,000 10,000,000 5 tahun2 White board ukuran 200 x 60 cm 2 600,000 1,200,000 5 tahun3 Kursi meja portable 20 250,000 5,000,000 5 tahun4 Audio System 1 1,000,000 1,000,000 5 tahun5 LCD 1 2000000 2,000,000 5 tahun6 DVD player 1 300000 300,000 5 tahun

    Total Investasi 19,500,000

    Untuk menjalankan usaha tersebut, pak Rizqul membutuhkan bahan-bahan dan tenagakerja sebagai berikut:No. Pengeluaran JumlahUnit

    Harga per unit(Rp.)

    Total Biaya(Rp.)

    1 Alat tulis 20 2,000 40,000

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 22

    2 Kertas (rim) 1 30,000 30,0003 Modul 20 20,000 400,0004 Honor tutor 20 30,000 600,0005 Listrik 100,0005 Perawatan alat 50,0006 Perawatan/kebersihan ruang 50,000

    Total Biaya per bulan 1,270,000Total Biaya per tahun 15,240,000

    Kursus tersebut menggunakan sistem paket yang berlaku 1 bulan per paketnya. Biaya perpaket adalah Rp. 100.000,- per peserta. Peserta yang ikut dalam kursus tersebutdiperkirakan rata-rata 75% dari total kapasitas kelas, sehingga setiap paket ada 15 pesertayang mengikuti kursus. Setiap hari terdapat 2 paket kelas, yaitu paket pemula danlanjutan.Dengan demikian ada 30 peserta yang mengikuti kursus. Perhitungan untukpendapatan bulanan adalah:

    000/tahunRp.36.000.00/bulanRp.3.000.0PendapatanRp.100.000 x2 x15Pendapatan

    pesertaperBiayarakan xdiselenggayangKursuspaket xperPesertaPendapatan

    Discount rate ditentukan berdasarkan tingkat inflasi tahunan sebesar 6% per tahun.Dengan data tersebut dapat dihitung nilai NPV, IRR dan PP sebagai berikut:

    Tahun Keterangan Aliran kasDiscountFactor(r = 6%)

    DiscountFactor

    (r = 26%)PresentValue

    (r = 5%)PresentValue

    (r = 26%)

    0Modal & BiayaOperasional

    selama 5 tahun- 95,700,000 1 1 - 95,700,000 - 95,700,000

    1 Pendapatantahun ke-1 36,000,000 0.9434 0.7937 33,962,264 28,571,429

    2 Pendapatantahun ke-2 36,000,000 0.8900 0.6299 32,039,872 22,675,7373 Pendapatantahun ke-3 36,000,000 0.8396 0.4999 30,226,294 17,996,617

    4 Pendapatantahun ke-4 36,000,000 0.7921 0.3968 28,515,372 14,283,029

    5 Pendapatantahun ke-5 36,000,000 0.7473 0.3149 26,901,294 11,335,737NPV 55,945,096 - 837,451

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 23

    Hasil analisa:a. NPV dengan r = 6% menghasilkan nilai Rp. 55.945.096. Usaha dikatakan layak

    dijalankan karena NPV > 0 (positif)b. IRR dihitung sebagai berikut:

    37.4518-5.945.09656-2655.945.0966IRR

    55.107.6459201.118.901.6IRR

    IRR = 6+20,3 = 26,3 %menunjukkan usaha layak dilakukan karena IRR > bungadeposito bank ( rata-rata 6 sd 8 persen per tahun)

    c. Probability Index dihitung dengan rumus InvestasiBiayamasukkasAliranPI

    Aliran kas masuk usaha A : 33,962,264 + 32,039,872 + 30,226,294 + 28,515,372 +26,901,294 = 151,645,096

    Biaya investasi : 95,700,00058,195.700.000

    6151.645.09PI menunjukkan bahwa usaha layak dilakukan karena PI > 1.

    Kemudian untuk menghitung kelayakan usaha yang dijalankan per bulan,digunakan analisis kelayakan usaha dengan menghitung keuntungan usaha, R/C ratio danBreak Event Point.Perhatikan rumus-rumus berikut ini.

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 24

    QTCBEP

    AVCPFCBEPTRVC1FCBEP

    TCTRratioCR

    TC-TRVCFCTC

    Q xPTR

    harga

    produksi

    pendapatan

    Yang belum ada dari data-data tersebut adalah Biaya total (TC) dan Rerata Biayavariabel (AVC). Untuk menghitung biaya total per bulan diperlukan variabel biaya tetap(FC) dan biaya variabel (VC). Biaya variabel telah diketahui, sehingga tinggal biayatetap (FC) yang perlu dicari.Untuk mencari biaya tetap (FC) digunakan metodepenyusutan alat-alat investasi.No. Kebutuhan investasi JumlahUnit

    Harga perunit (Rp.)

    Total Biaya(Rp.)

    Umurekonomis

    Penyusutanper bulan3

    1 Bangunan semi permanen 20 M2 1 10,000,000 10,000,000 5 tahun 166,6672 White board ukuran 200 x 60 cm 2 600,000 1,200,000 5 tahun 20,0003 Kursi meja portable 20 250,000 5,000,000 5 tahun 83,3334 Audio System 1 1,000,000 1,000,000 5 tahun 16,6675 LCD 1 2,000,000 2,000,000 5 tahun 33,3336 DVD player 1 300,000 300,000 5 tahun 5,000

    Total penyusutan per bulan 325,000

    Untuk mencari Rerata biaya variabel (AVC) digunakan cara membagi total biayavariabel (operasional) per bulan dengan jumlah peserta per bulan. Perhatikan tabelberikut ini.

    Biaya Variabel (operasional) per bulan

    3 Penyusutan per bulan dicari dengan membagi harga alat dengan umur ekonomis (per bulan) sehingga

    bulan12 x(tahun)ekonomisumuralatHargabulanperPenyusutan

    Keterangan:TR : Pendapatan totalP : Harga jual produkQ : Jumlah produk yang dijualTC : Biaya totalFC : Biaya tetapVC : Biaya variabel : Keuntungan ratioCR : Rasio pendapatan dengan biayaBEP : Titik impas atau Break Event PointAVC : Rerata biaya variabel

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 25

    No. Pengeluaran JumlahUnitHarga per unit

    (Rp.)Total Biaya

    (Rp.)1 Alat tulis 20 2,000 40,0002 Kertas (rim) 1 30,000 30,0003 Modul 20 20,000 400,0004 Honor tutor 20 30,000 600,0005 Listrik 100,0006 Perawatan alat 50,0007 Perawatan/kebersihan ruang 50,000

    Total Biaya per bulan 1,270,000Rerata biaya variabel (peserta 30 orang) 42,333

    3.000.000TR30 x100.000TR

    Q xPTR

    1.595.000TC1.270.000325.000TC

    VCFCTC

    000.405.1000.595.1000.000.3

    TC-TR

    88,1ratioCR1.595.0003.000.000ratioCRTCTRratioCR

    Keuntungan usaha kursus tersebut adalah Rp. 1.405.000,- per bulan. Jika dilihat dari hasilR/C ratio = 1,88 menunjukkan bahwa setiap Rp.1000,- yang ditanamkan pada usahatersebut akan memberikan pendapatan sebesar Rp.1.880,-.

    570.175BEP57,0

    325.000BEP3.000.0001.270.0001325.000BEPTRVC1FCBEP

    pendapatan

    pendapatan

    pendapatan

    pendapatan

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 26

    BEP pendapatan = Rp. 570.175,- menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak untung dantidak rugi jika memperoleh pendapatan sebesar Rp. 570.175,-/bulan.

    76,5BEP57.667325.000BEP

    333.42000.100325.000BEPAVCPFCBEP

    produksi

    produksi

    produksi

    produksi

    BEP produksi = 5,6 atau dibulatkan menjadi 6 menunjukkan bahwa usaha tersebut tidakuntung dan tidak rugi jika peserta yang mengikuti kursus sebanyak 6 orang.

    166.35BEP30

    1.595.000BEPharga

    harga

    BEP harga = Rp. 53.166,- menunjukkan bahwa usaha kursus tersebut tidak untung dantidak rugi jika peserta dikenakan biaya sebesar Rp. 53.166,- per orang, dengan catatanpeserta kursus sebanyak 30 orang.

    IV. PenutupAnalisis kelayakan usaha penting sekali dilakukan ketika seseorang akan

    mengawali atau merintis sebuah usaha maupun mengembangkan usaha yang telahberjalan. Secara finansial, ada beberapa indikator yang perlu diuji untuk mengetahuiusaha tersebut layak dilakukan atau tidak. Tulisan ini merupakan ikhtisar sederhanatentang analisis kelayakan usaha yang sangat sering dilakukan oleh orang yang akanmengawali usaha maupun mengembangkan usaha yang telah dirintisnya.

    Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai macam aspek.Aspek-aspektersebut saling berkaitan karena saling mendukung untuk keberlangsungan usaha yangdijalankan.Yang lebih penting adalah dukungan biaya operasional untuk menjalankanusaha tersebut.Sebuah usaha didirikan untuk mencapai tujuannya yaitu memberikanmanfaat secara maksimal kepada pemilik usaha.Jika usaha tersebut telah memberikanmanfaat maka usaha tersebut layak untuk dijalankan.

    Beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha antara lainadalah analisis kelayakan dari aspek teknis dan teknologi, pasar dan pemasaran serta

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 27

    keuangan. Aspek keuangan dihitung berdasarkan nilaiPayback Period (PP), Net PresentValue (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability Index (PI).Beberapaindikator aspek keuangan tersebut merupakan penghitungan berdasarkan nilaiwaktu.Selain indikator tersebut ada juga penghitungan aspek keuangan dengan mencarikeuntungan ( ),R/C ratio dan titik impas (Break Event Point).

  • Analisis Kelayakan Usaha (untuk kalangan sendiri)

    Akhmad Rizqul K., SP., M.Sc. Halaman ke - 28

    Referensi

    Alma, B. 2004.Kewirausahaan. Penerbit Alfabeta. Bandung.Fuad M., dkk. 2009. PengantarBisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

    Arifin, J. dan Syukri, M. 2006. Aplikasi Excel dalam Bisnis Perbankan Terapan.PT. ElexMedia Komputindo. Jakarta.

    Arsyad, L. 2000. Ekonomi Manajerial: Ekonomi Mikro Terapan untuk ManajemenBisnis.BPFE.Yogyakarta.

    Fuad, M. dkk. 2009. Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.http://ecolife001crp.blogspot.com/2009/01/studi-kelayakan-usaha.html (diakses tanggal 2

    Oktober 2012)http://reviewpla.net/7/7-alasan-mengapa-pengembangan-kewirausahaan-perlu-didukung-

    sepenuhnya (diakses tanggal 25 September 2012)Sholihin, AI. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah.PT. Gramedia Utama. Jakarta.Sofyan, 2003.Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu. YogyakartaSuliyanto, 2010.Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Andi. YogyakartaSuratiyah, K. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Depok.www.bps.go.id (diakses tanggal 25 September 2012)