ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang...

115
i ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN PADA MASYARAKAT PAKPAK DI DESA SUKARAMAI KECAMATAN KERAJAAN PAKPAK BHARAT SKRIPSI SARJANA O L E H NAMA: MONA SALAM SIDABUTAR NIM: 110707040 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2015

Transcript of ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang...

Page 1: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

i

ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN PADA

MASYARAKAT PAKPAK DI DESA SUKARAMAI KECAMATAN

KERAJAAN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI SARJANA

O

L

E

H

NAMA: MONA SALAM SIDABUTAR

NIM: 110707040

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2015

Page 2: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

ii

ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN PADA

MASTARAKAT PAKPAK DI DESA SUKARAMAI KECAMATAN

KERAJAAN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI SARJANA

O

L

E

H

NAMA: MONA SALAM SIDABUTAR

NIM: 100707040

Disetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Kumalo Tarigan, M.A. Drs. Fadlin, M.A.

NIP 195812131986011002 NIP 196102201998031003

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2015

Page 3: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

iii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Analisis Tekstual dan Musikal Nangen Nandorbin pada Masyarakat Pakpak di Desa Sukarami Kecamatan Kerajaan Pakpak Bharat.” Tujuan utama skripsi ini adalah menganalisis teks dan melodi nangen nandorbin yang dinyanyikan oleh penyanyinya di Desa Sukaramai Pakpak, dengan sampel pada Marseti Limbong. Nangen nandorbin adalah salah satu genre musik vokal (nyanyian) dalam masyarakat Pakpak yang dilakukan secara turun-temurun dan hanya digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari, yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

Metode yang penulis gunakan dalam menganalisis nangen nandorbin adalah: studi pustaka, media sosial, internet, pengamatan terlibat, wawancara, perekaman data baik berupa audio, visual, maupun audio visual. Data-data lapangan kemudian diolah di laboratorium yang bersifat etnomusikologis. Teori yang penulis gunakan adalah dua teori utama. Untuk mengkaji teks digunakan teori semiotik, selanjutnya untuk kajian musikal, khususnya melodi, digunakan teori weighted scale.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari sudut analisis teks, lagu ini terdiri dari tujuh bait, yang saling berkaitan. Ketujuh bait tersebut memiliki formula tekstual yang khas. Terjadi perulangan-perulangan kata setiap baitnya, namun ada pula baris yang menjadi ciri khas setiap bait. Tema utamanya adalah mengenai seorang wanita pendamping suami yang ideal dalam konsep etnosains etnik Pakpak. Terdapat tujuh kriteria tipe wanita ideal, yaitu: (1) buluh i bernoh (seperti serumpun bambu yang terbaik), (2) mahan silindung bulan (menjadi pelindung), (3) mahan tongket ku idi (menjadi tongkat penopang), (4) mahan peningkat marga (menjadi peningkat keturunan), (5) mahan dengngan merarih (menjadi teman bercerita), (6) mahan dengngan mengula (menjadi teman bekerja), dan (7) man dengngan ncayur ntua (menjadi teman hidup sampai tua). Dari kajian musikal terhadap melodinya ditemukan hasil sebagai berikut: (i) tangga nada yang digunakan adalah tetratonik; (ii) wilayah nadanya 7 laras, satu oktaf lebih satu laras; (iii) nada dasar berada pada nada paling rendah yaitu Es; (iv) formula melodinya strofik; (v) interval yang digunakan adalah dari prima sampai sekta mayor; (vi) pola-pola kadensanya biner; (vii) jumlah nada-nada yang digunakan mayoritas berada pada nada ketiga, dan (viii) kontur yang digunakan ada tiga yaitu pendulum ke atas, naik, dan turun. Kata kunci: tekstual, musikal, nangen, nandorbin.

Page 4: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

iv

ABSTRACT

This bachelor’s thesis entitled “Textual and Musical Analysis of Nangen Nandorbin in Pakpak Culture in Sukarami, Kerajaaan Subdistrict of Pakpak Bharat.” The main aim of this thesis is analyzing text and melody of nangen nandorbin, which sung by it’s singer, specially in Desa Sukaramai Pakpak, with focus in one key informant singer, Marseti Limbong. Nangen nandorbin is a vocal music (song) genre in Pakpak society, enculturated by one generation to next generation, uses in their’s everyday life, which main aim to educate a girl before marriage throughout to attitude, personality, and do the good morality.

I use some methods to analyze the nangen nandorbin song: literature study, social media, internet, participant observer, interview, recording data both auditive, visual, and audio visual. The filed work data then analyze in ethnomusicological laboratory. Then the writer uses two main theories. For textual study I use semiotic thaory, and then to musical study I use weighted theory.

In this research I meet the goals, that in the textual analysis context this song shaped by seven integrated verses. These verses have a spesific formula. In the verses can be see repetition each verse, but there is some special text in every verses. The main theme is about a ideal wife which as a partner of her husband in the context of Pakpak ethnic group. Thera are seven criterias the ideal wife called: (1) buluh i bernoh (as a best bamboo group), (2) mahan silindung bulan (as a guard), (3) mahan tongket ku idi (as a wooden hand walking helper), (4) mahan peningkat marga (as a mother which produce the children), (5) mahan dengngan merarih (as a friend to talk), (6) mahan dengngan mengula (as a friend to work), dan (7) man dengngan ncayur ntua (as a girl friend to the old years). From the musical study of melody, I meet the results here: (i) this song uses tetratonic scale; (ii) it’s ambitus 7 steps, one octave plus one step; (iii) the tonic of this song falling in it’s lowest tone Es, (iv) it’s melodic formula is based on strophic; (v) the interval of this songs begin from perfect prime to major sixth; (vi) it’s cadence patterns binair; (vii) the quantitative of it’s pitchs majority in third tone; and (viii) this song use three contour, pendolous up, ascending, and discending. Key words: textual, musical, nangen, nandorbin.

Page 5: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

v

Page 6: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia dalam rangka menjalani kehidupannya di dunia ini,

menghasilkan dan berdasarkan kepada kebudayaan. Budaya ini menjadi

identitas seseorang dan sekelompok orang yang menggunakan dan

memilikinya. Kebudayaan tersebut muncul untuk memenuhi kebutuhan hidup

dan dalam rangka menjaga kesinambungan generasi yang diturunkan.

Kebudayaan ini memainkan peran penting terhadap perilaku manusia dan

benda-benda hasil kreativitas mereka. Kebudayaan juga mengatur siklus atau

daur hidup manusia sejak dari janin, lahir, anak-anak, pubertas, dewasa, tua,

sampai meninggal dunia. Demikian juga yang terjadi di dalam kebudayaan

masyarakat Pakpak Bharat, yang wilayah kebudayaannya mencakup Provinsi

Sumatera Utara dan Aceh. Salah satu ekspresi kebudayaan adalah kesenian.

Dalam kebudayaan masyarakat Pakpak Bharat dikenal berbagai jenis

seni, seperti seni rupa, musik (genderang), tari (tatak), dan seterusnya. Mereka

memiliki musik vokal yang disebut nangen, yang terdiri dari beberapa jenis,

seperti nangen mendedah (menidurkan anak), nangen merkemenjen (nyanyian

sambil menyadap kemenyan), nangen nandorbin (nyanyian nasihat), tangis

berru sijahe, dan lain-lainnya.

Nangen nandorbin adalah nyanyian ungkapan hati seorang ibu untuk

putri tercinta. Nyanyian ini adalah berupa ekspresi kebahagiaan yang bersifat

mendidik putrinya, agar menjadi wanita yang baik dan pantas menjadi menantu

Page 7: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

2

siapa pun yang akan melamarnya, sehingga putrinya menjadi bahan sorotan

kepada ibu-ibu serta orang tua yang ada di masyarakat Pakpak, untuk

menjadikan putri yang terdidik dan telaten tersebut menjadi menantunya.

Teks yang disajikan merupakan ungkapan perasaan dari si penyaji, yang

strukturnya menggunakan unsur-unsur pantun tradisional Pakpak-Dairi dan

Pakpak Bharat, yang di dalamnya ada bait yang umumnya terdiri dari empat

baris, juga ada sampiran, isi, rima (persajakan), serta yang tidak kalah

pentingnya unsur musikal dalam penyajiannya. Oleh karena itu, kata-kata yang

diucapkan tidak boleh sembarangan atau tidak seperti bahasa sehari-hari tetapi

ada aturan tersendiri dalam penyampaian kata-kata tersebut. Misalnya, jika

seorang ibu menyanyikan nangen nandorbin untuk putrinya, maka pada waktu

anaknya mengiyakan perkataan ibunya, maka ia tidak boleh langsung

menggunakan kata ibu (bahasa Pakpak: inang), tetapi ditambah dengan kata

inang ni beruna. Jika ibu yang menyanyikan juga tidak bisa mengatakan

langsung kepada putrinya atau anak perempuannya ucapan anak perempuan

(bahasa Pakpak berru) maka ketika ibunya menyanyikan dengan menggunakan

kata berru maka diganti dengan tendi ni inangna. Dengan demikian, ada

aturan-aturan tertentu dalam penyampaian kata-kata. Sedangkan untuk irama,

ada suatu dinamika (tinggi rendah) dalam menyanyikannya pada setiap kata-

kata tertentu.

Mengingat pentingnya nangen nandorbin ini, maka dahulu seorang gadis

disarankan untuk belajar menyajikan nyanyian ini kepada orang yang pandai

menyajikannya. Biasanya kepada kaum ibu-ibu yang sudah lanjut usia.

Tujuannya adalah untuk melestarikan kebudayaan dan sebagai sarana ekspresi

Page 8: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

3

nilai-nilai yang dipegang teguh oleh orang Pakpak Bharat. Dalam tradisi

Pakpak Bharat, setiap orang khususnya keluarga dekat, apabila ingin

menyajikan nyanyian ini kepada putrinya harus sesuai konteks. Jika orang yang

menasehati putrinya tidak menggunakan nangen nandorbin ini, maka mereka

dianggap tidak sayang dan tidak perduli kepada putrinya. Hal ini merupakan

suatu tradisi pada masyarakat Pakpak ketika menasehati putrinya.

Nangen nandorbin ini juga bisa dikatakan sebagai sarana komunikasi

untuk memberitahukan atau sebagai tanda bahwa ada seorang putri yang telah

bersedia di pinang oleh siapapun, dan apabila yang sudah di nasehati dengan

nangen nandorbin sudah menjadi pilihan terhadap orang-orang di sekitarnya.

Dengan mendengar nyanyian tersebut, maka secara otomatis orang-orang di

sekitarnya akan mengetahui bahwa ada orang yang telah bersedia di pinang di

sekitarnya.

Dalam kebudayaan masyarakat Pakpak Bharat nangen nandorbin ini

tidak pernah disajikan oleh kaum pria. Hal ini memang tidak pernah berlaku

pada masyarakat itu sendiri. Untuk menyajikan nangen nandorbin ini memang

merupakan tugas dari kaum wanita. Menurut penjelasan para informan tidak

pernah ditemukan kaum pria yang menyajikan nangen nandorbin tersebut,

karena merupakan hal yang dianggap tabu bagi masyarakat Pakpak jika ada

kaum pria yang menyajikan nangen nandorbin ini.

Tetapi setelah tahun 60-an nangen nandorbin telah digabungkan dengan

alat musik, seperti kalondang, kecapi, lobat, taratoa yang dimainkan oleh pria,

karena ketika mendengar nangen tersebut kaum pria langsung menirukan

Page 9: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

4

langsung kepada alat musik yang ada tersebut, sehingga disebut lah musik

nangen.

Pada awalnya penulis berpikir bahwa teks atau lirik yang diungkapkan

penyaji pada waktu menasehati putrinya tersebut hanya berkisar tentang

penjodohan putrinya tersebut saja, misalnya kelebihan-kelebihannya, sifat-

sifatnya, serta pengalaman ibunya selama bersama putri tersebut. Namun

setelah dikaji lebih mendalam, dalam kenyataannya setelah meneliti lebih

lanjut ternyata teks yang diungkapkan penyaji tidak hanya itu saja, melainkan

bercerita tentang pengalaman atau kegigihan seorang putri tersebut untuk

menjalani hidup dan mampu berbagi suka maupun duka kepada keluarga yang

akan meminang nya. Pada waktu menasehati putrinya tersebut, maka penyaji

mengungkapkan segala pesan-pesan penting di dalam kehidupannya. Dalam

hal ini ada istilah: “Sada nandorbin ko buluh i bernoh idi nandorbin

nandorbin,” artinya “Serumpun bambu yang di lembah sangat bagus

digunakan untuk apa saja.” Jadi putri tersebut diibaratkan tumbuhan bambu di

antara rumpun tersebut terdapat satu yang betul-betul bagus dan dapat

dipergunakan, karena pada zaman dahulu hingga saat ini tumbuhan bambu

adalah tumbuhan yang serbaguna dan multifungsi. Jadi, melalui nangen

nandorbin ini di lingkungan Pakpak Bharat semakin menyadari bahwa seorang

putri tersebut menjadi putri terbaik dan dapat menjadi penyejuk kepada

keluarga yang akan melamarnya.

Dengan melihat fakta sosial dan budaya seperti diurai di atas, maka

dalam tulisan ini penulis akan membahas tentang keberadaan nangen

nandorbin dari dua sudut pandang utama yaitu: (a) tekstual dan (b) musikal

Page 10: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

5

yang merupakan salah satu musik vokal yang terdapat pada masyarakat Pakpak

Bharat di Desa Sukaramai, Pakpak Bharat, yang disajikan dalam konteks

pendidikan dan nasihat, dan secara umum nangen nandorbin semakin

berkembang dan dipopulerkan karena adanya musik.

Nangen nandorbin adalah nyanyian nasihat mendidik putrinya agar

menjadi wanita terbaik, untuk dapat menjadi menantu terbaik bagi masyarakat

Pakpak. Disajikan pada saat si putri tersebut masih berada di hadapan ibunya.

Teks nya berisi hal-hal perilaku yang paling berkesan untuk di pelajari oleh

putrinya kelak di dalam hidupnya, kebaikan dan kelebihan-kelebihannya, serta

kemungkinan kesukaran hidup yang akan dihadapi putrinya. Melalui nangen

ini pula, orang-orang yang mendengar dapat lebih mengetahui dan mengenal

sifat-sifat dari orang yang dinasehati tersebut. Melalui nangen ini para orang

tua yang ada dalam masyarakat Pakpak merasa tertarik dan menaruh perhatian

kepada putri yang telah terdidik tersebut. Kilas baliknya seorang ibu

menyanyikan nangen nandorbin tersebut karena sudah ingin menimang cucu,

dan sudah memantapkan bahwa usia putrinya sudah siap untuk dipinang

orang.

Pada awalnya Nangen nandorbin adalah nyanyian logogenik yang

mengutamakan teks dari pada musik, tetapi banyak perubahan di era sekarang

ini bahwa nangen sudah berhubungan dengan musik, bahkan sekarang musik

lebih diutamakan dari pada teks.1 Wawancara dengan Bapak Atur Pandapotan

1Logogenik adalah sebuah penajian music dalam konteks kebudayaan yang

mengutamakan teks atau lirik, sehingga berkaitan erat dengan seni sastra dan bahasa. Di dalam kebudayaan masyarakat Sumatera Utara, sebagai contoh dalam budaya Angkola dan Mandailing dikenal musik onang-onang dan jeir, dalam kebudayaan Pesisir dikenal sikambang, di dalam masyarakat Melayu ditemukan syair, gurindam, nazam, sinandong, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebaliknya terdapat pula sajian musik melogenik, yaitu

Page 11: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

6

Solin, Januari 2015 di Desa Sukaramai, Pakpak Bharat. Dengan melihat uraian

dari bapak tersebut menggambarkan kepada kita bahwa menyajikan nangen

nandorbin adalah sebuah aktivitas total dari penyajinya yang dilatarbelakangi

oleh kebudayaan. Ini juga memberikan gambaran tentang begitu pentingnya

keberadaan nangen nandorbin di dalam kebudayaan Pakpak Bharat.

Melodi disajikan secara strofik, yaitu teksnya berubah-ubah tetapi

melodinya sama atau hampir sama (Naiborhu, 2004:150). Sesuai dengan

perjalanan waktu dalam konteks kebudayaan Pakpak, maka institusi adat

nangen nandorbin ini, mengalami perubahan-perubahan. Di antara penyebab

perubahan itu adalah berkembang pesatnya kemajuan tekhnologi, juga agama

yang datang ke dalam kehidupan masyarakat Pakpak Bharat. Jika melihat

keberadaannya saat ini, nyanyian ini mengalami penurunan pembelajarannya

kepada generasi muda. Walaupun secara agama “dilarang,” namun secara

kultural tetap dilaksanakan dan menjadi suatu kebiasaan atau tradisi yang

turun-temurun dilaksanakan.

Di dalam tulisan Lothar Screiner dikatakan bagaimana hubungan adat

dan agama. Segala sesuatu yang mempunyai kebiasaan, baik golongan maupun

perorangan, itu mempunyai suatu adat. Juga kecenderungan-kecenderungan

yang merupakan kebiasaan yang tidak disadari, bahkan naluri-naluri, orang

sebutkan sebagai adat. Oleh karena itu, adat merangkum semua lapangan

kehidupan, agama, dan peradilan, hubungan-hubungan keluarga, kehidupan,

mengutamakan sajian musik itu sendiri dalam bentuk ritme, melodi, harmoni, atau gabungan keseluruhannya. Dalam tekik sajian demikian, unsur teks (lirik) lagu tidak diutamakan. Di dalam kebudayaan masarakat Sumatera Utara, sajian seperti ini contohnya adalah gordang sambilan, gordang tano (Angkola dan Mandailing), ensambel genderang sipitu-pitu (Pakpak dan Dairi), gondang sabangunan (Batak Toba), dan lain-lainnya.

Page 12: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

7

dan kematian. Adat dan agama janganlah dianggap sebagai dua hal yang

berdiri satu di samping yang lain dan saling terikat. Selain itu, jangan pula

orang menganggap bahwa agama berada di atas adat. Tetapi adat itu harus

dipahami sebagai keberagaman totaliter dari manusia yang diliputi oleh tradisi

mitisnya. Sifat khas keberagaman ini terdapat dalam dijaminnya keselamatan

melalui kesetiaan yang kokoh kepada apa yang orang anut. Adat bukanlah

agama itu sendiri, melainkan pelaksanaannya secara menyeluruh, yang

diperlukan untuk memberlakukan peristiwa keselamatan dari zaman purbakala.

Selain faktor agama, faktor lain yang menyebabkan memudarnya

nyanyian ini adalah masyarakat Pakpak yang menganggap hal tersebut

merupakan tradisi yang tidak perlu lagi dilestarikan, seiring dengan

perkembangan tekhnologi yang sudah semakin maju, maka nyanyian ini, tidak

mendapat perhatian lagi. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti lebih lanjut dalam bentuk karya ilmiah dengan

pendekatan etnomusikologis.

Etnomusikologi adalah sebuah ilmu yang mengkaji musik dalam konteks

kebudayaan. Karena nangen nandorbin ini adalah ilmu yang dimana di

dalamnya ada kajian musik di dalam konteks kebudayaan, seperti yang

didefinisikan oleh Merriam, sebagai berikut.

Ethnomusicology carries within itself the seeds of its own division, for it has always been compounded of two distinct parts, the musicological and the ethnological, and perhaps its major problem is the blending of the two in a unique fashion which emphasizes neither but takes into account both. This dual nature of the field is marked by its literature, for where one scholar writes technically upon the structure of music sound as a system in itself, another chooses to treat music as a functioning part of human culture and as an integral part of a

Page 13: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

8

wider whole. At approximately the same time, other scholars, influenced in considerable part by American anthropology, which tended to assume an aura of intense reaction against the evolutionary and diffusionist schools, began to study music in its ethnologic context. Here the emphasis was placed not so much upon the structural components of music sound as upon the part music plays in culture and its functions in the wider social and cultural organization of man. It has been tentatively suggested by Nettl (1956:26-39) that it is possible to characterize German and American "schools" of ethnomusico-logy, but the designations do not seem quite apt. The distinction to be made is not so much one of geography as it is one of theory, method, approach, and emphasis, for many provocative studies were made by early German scholars in problems not at all concerned with music structure, while many American studies have been devoted to technical analysis of music sound (Merriam 1964:3-4).2

Apa yang dikemukakan oleh Merriam seperti kutipan di atas, bahwa

para pakar atau ahli etnomusikologi membawa dirinya sendiri kepada benih-

benih pembagian ilmu, yaitu musikologi dan antropologi. Selanjutnya dalam

memfusikan kedua disiplin ini, maka dalam etnomusikologi akan menimbulkan

kemungkinan-kemungkinan masalah besar dalam rangka mencampur kedua

disiplin itu, tentu saja setiap etnomusikolog akan berada dalam fokus keahlian

ilmu pada salah satu bidangnya saja, tetapi tetap mengandung kedua disiplin

tersebut.

Sifat dualisme lapangan studi etnomusikologi ini, dapat ditandai dari

bahan-bahan bacaan yang dihasilkannya. Katakanlah seorang sarjana

etnomusikologi menulis secara teknis tentang struktur suara musik sebagai

suatu sistem tersendiri. Di lain sisi, sedangkan sarjana lain memilih untuk

2Di dalam hal aplikasi disiplin etnomusikologi di Indonesia dan dunia, terdapat sebuah buku yang terus populer sampai sekarang ini, dalam realitasnya menjadi “bacaan wajib ” bagi para pelajar dan mahasiswa etnomusikologi seluruh dunia, dengan pendekatan kebudayan, fungsionalisme, strukturalisme, sosiologis, dan lain-lainnya. Buku yang diterbitkan tahun 1964 oleh North Western University di Chicago Amerika Serikat ini, menjadi semacam “karya utama” di antara karya-karya yang berciri khas etnomusikologis.

Page 14: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

9

memperlakukan musik sebagai suatu bagian dari fungsi kebudayaan

manusia, dan sebagai bagian yang integral dari keseluruhan kebudayaan.

Di dalam masa yang sama, beberapa sarjana dipengaruhi secara luas oleh

para pakar antropologi Amerika, yang cenderung untuk mengasumsikan

kembali suatu reaksi terhadap aliran-aliran yang mengajarkan teori-teori

evolusioner difusi, dimulai dengan melakukan studi musik dalam

konteks etnologisnya. Dalam kerja yang seperti ini, penekanan etnologis yang

dilakukan para sarjana ini lebih luas dibanding dengan kajian struktur

komponen suara musik sebagai suatu bagian dari permainan musik dalam

kebudayaan, dan fungsi-fungsinya dalam organisasi sosial dan kebudayaan

manusia yang lebih luas.

Hal tersebut telah disarankan secara bertahap oleh Bruno Nettl yaitu

terdapat kemungkinan karakteristik "aliran-aliran" etnomusikologi di

Jerman dan Amerika, yang sebenarnya tidak persis sama. Mereka

melakukan studi etnomusikologi ini, tidak begitu berbeda, baik dalam

geografi, teori, metode, pendekatan, atau penekanannya. Beberapa studi

provokatif awalnya dilakukan oleh para sarjana Jerman. Mereka

memecahkan masalah-masalah yang bukan hanya pada semua hal yang

berkaitan dengan struktur musik saja. Para sarjana Amerika telah

mempersembahkan teknik analisis suara musik.

Dari kutipan di atas tergambar dengan jelas bahwa etnomusikologi

dibentuk dari dua disiplin ilmu dasar yaitu antropologi dan musikologi.

Walaupun terdapat variasi penekanan bidang yang berbeda dari masing-

Page 15: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

10

masing ahlinya. Namun terdapat persamaan bahwa mereka sama-sama

berangkat dari musik dalam konteks kebudayaannya.

Secara khusus, mengenai beberapa definisi tentang etnomusikologi

telah dikemukakan dan dianalisis oleh para pakar etnomusikologi. Pada tulisan

edisi berbahasa Indonesia, Rizaldi Siagian dari Universitas Sumatera Utara

(USU) Medan, dan Santosa dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI)

Surakarta, telah mengalihbahasakan berbagai definisi etnomusikologi, yang

terangkum dalam buku yang bertajuk Etnomusikologi, tahun 1995, yang diedit

oleh Rahayu Supanggah, terbitan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, yang

berkantor pusat di Surakarta. Dalam buku ini, Alan P. Merriam mengemukakan

42 definisi etnomusikologi dari beberapa pakar, menurut kronologi sejarah

dimulai oleh Guido Adler 1885 sampai Elizabeth Hesler tahun 1976.3

Dari semua penujelasan tentang apa itu etnomusikologi, maka dapatlah

ditarik kesimpulan bahwa etnomusikologi adalah sebuah disiplin ilmu

pengetahuan yang merupakan hasil fusi dari antropologi (etnologi) dan

musikologi, yang mengkaji musik baik secara struktural dan juga sebagai

3Buku tersebut ini disunting oleh seorang etnomusikolog dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, yaitu R. Supanggah, diterbitkan tahun 1995, dengan judul ringkas Etnomusikologi. Diterbitkan di Surakarta oleh Yayasan bentang Budaya, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Buku ini merupakan kumpulan enam tulisan oleh empat pakar etnomusikologi (Barat) seperti: Barbara Krader, George List, Alan P. Merriam, dan K.A. Gourlay; yang dialihbahasakan oleh Santosa dan Rizaldi Siagian. Dalam buku ini Alan P. Merriam menulis tiga artikel, yaitu: (a) “Beberapa Definisi tentang ‘Musikologi Komparatif’ dan ‘Etnomusikologi’: Sebuah Pandangan Historis-Teoretis,” (b) “Meninjau Kembali Disiplin Etnomusikologi,” (c) “Metode dan Teknik Penelitian dalam Etnomusikologi.” Sementara Barbara Krader menulis artikel yang bertajuk “Etnomusikologi.” Selanjutnya George List menulis artikel “Etnomusikologi: Definisi dalam Disiplinnya.” Pada akhir tulisan ini K.A. Gourlay menulis artikel yang berjudul “Perumusan Kembali Peran Etnomusikolog di dalam Penelitian.” Buku ini barulah sebagai alihbahasa terhadap tulisan-tulisan etnomusikolog (Barat). Ke depan, dalam konteks Indonesia diperlukan buku-buku panduan tentang etnomusikologi terutama yang ditulis oleh anak negeri, untuk kepentingan perkembangan disiplin ini. Dalam ilmu antropologi telah dilakukan penulisan buku seperti Pengantar Ilmu Antropologi yang ditulis antropolog Koentjaraningrat, diikuti oleh berbagai buku antropologi lainnya oleh para pakar generasi berikut seperti James Dananjaya, Topi Omas Ihromi, Parsudi Suparlan, Budi Santoso, dan lain-lainnya.

Page 16: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

11

fenomenal sosial dan budaya manusia di seluruh dunia. Para ahlinya (lulusan

sarjana etnomusikologi atau peringkat magister dan doktoral) disebut sebagai

etnomusikolog. Ilmu ini sangat relevan dalam mengkaji musikal dan tekstual

nangen nandorbin dalam kebudayaan masyarakat Pakpak Bharat.

Dengan memperhatikan secara seksama semua latar belakang di atas,

maka dengan demikian kajian ini akan melihat bagaimana struktur tekstual,

dan musikal yang disajikan dalam nangen nandorbin sehingga nyanyian

tersebut dapat mempengaruhi atau membawa orang lain larut dalam suasana

bangga yang mendalam. Maka penulis meneliti lebih lanjut dan membuat ke

dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “Analisis Tekstual dan Musikal

Nangen Nandorbin Pada Masyarakat Pakpak di Desa Sukaramai

Kecamatan Kerajaan Pakpak Bharat.” Kiranya tulisan ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan menambah wawasan tentang kebudayaan yang terdapat pada

masyarakat Pakpak Bharat.

1.2 Pokok Permasalahan

Sesuai dengan judul skripsi ini dan juga fokus perhatian kepada masalah

yang akan diteliti, maka penulis menentukan dua pokok masalah (atau

pertanyaan masalah), yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana struktur dan makna tekstual yang terkandung dalam nangen

nandorbin pada masyarakat Pakpak di Desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan

Pakpak Bharat?

Page 17: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

12

2. Bagaimana struktur musikal yang terkandung di dalam nangen nandorbin

pada masyarakat Pakpak di Desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan Pakpak

Bharat?

Pokok masalah pertama, yaitu akan dijabarkan dengan sejauh apa makna-

makna yang terdapat dalam lirik nangen nandorbin dengan pendekatan kajian

kebudayaan. Kemudian untuk pokok masalah kedua yaitu bagaimana struktur

musikal nangen nandorbin dalam kebudayaan masyarakat Pakpak di Desa

Sukaramai Kecamatan Kerajaan Pakpak Bharat akan diurai dengan unsur

utamanya yaitu melodi yang mencakup tangga nada, wilayah nada, nada dasar,

formula melodi, nada-nada yang digunakan, distribusi interval, pola-pola

kadensa, dan kontur. Dengan fokus pada dua pokok masalah dan unsur-unsur

yang akan dikaji, maka diharapkan dalam penelitian ini akan ditemukan hal-hal

baru dalam konteks penelitian etnomusikologis.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam rangka penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana struktur dan makna tekstual

yang terdapat pada nyanyian nangen nandorbin pada masyarakat Pakpak Di

desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan Pakpak Bharat.

2. Untuk mengetahui dan memahami struktur musikal yang terkandung di

dalam nyanyian nangen nandorbin pada masyarakat Pakpak Di desa

Sukaramai Kecamatan Kerajaan Pakpak Bharat.

Page 18: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

13

Secara umum tujuan akhir dalam penelitian ini adalah dengan

mengetahui dan memahami struktur dan makna tekstual dan struktur musikal

nangen nandorbin pada masyarakat Pakpak di Desa Sukaramai Kecamatan

Kerajaan Pakpak Bharat memahami manusia Pakpak Bharat yang memiliki

budaya nangen nandorbin sedemikian rupa. Secara etnomusikologi, tujuan

akhir menganalisis musik adalah memahami manusia yang menghasilkan

musik sedemikian rupa itu (lebih jauh lihat Merriam 1964).

1.4 Manfaat Penelitian

Sebagai usaha untuk memperluas informasi mengenai kebudayaan

Pakpak, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut:

a. Sarana untuk memperluas pengetahuan tentang nangen nandorbin terhadap

kesenian Pakpak Bharat.

b. Bermanfaat bagi pembaca khususnya yang bergelut di bidang disiplin ilmu

etnomusikologi.

c. Sebagai bahan pendokumentasian terhadap kesenian tradisional Pakpak

Bharat.

d. Sebagai data etnografi yang akan memperkaya khasanah keilmuan tentang

budaya Pakpak Bharat.

1.5 Konsep

Nangen Nandorbin adalah salah satu nyanyian atau musik vokal yang

terdapat pada masyarakat Pakpak yang disajikan dalam konteks kehidupan

sehari-hari. Nangen artinya nyanyian, dan nandorbin artinya putri yang

Page 19: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

14

terdidik. Jadi, nangen nandorbin adalah nyanyian yang disajikan untuk seorang

putri yang terdidik. Nyanyian merupakan bagian dari musik, secara umum

musik terbagi atas tiga bagian yaitu: (1) musik vokal, (2) musik instrumental,

dan (3) gabungan antara instrumental dan vokal. Yang dimaksud dengan

musik vokal adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ujar manusia seperti mulut,

bibir, lidah, dan kerongkongan yang memiliki irama, nada, ritem, dinamik,

melodi dan mempunyai pola-pola serta aturan untuk bunyi tersebut.

Musik vokal dapat juga disebut nyanyian. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan Poerwadarminta (1985:680), bahwa nyanyian

adalah sesuatu yang berhubungan dengan suara/bunyi yang berirama yang

merupakan alat/media untuk menyampaikan maksud seseorang atau tanpa

iringan musik.. Berdasarkan uraian di atas maka nangen nandorbin dapat

disebut juga sebagai musik vokal atau nyanyian, karena menghasilkan bunyi

yang memiliki irama, nada, dinamik, dan pola-pola melodi. Analisis dapat

diartikan menguraikan atau memilah-milah suatu hal atau ide ke dalam setiap

bagian-bagian sehingga dapat diketahui bagaimana sifat, perbandingan, fungsi,

maupun hubungan dari bagian-bagian tersebut. Analisis yang penulis maksud

disini adalah menguraikan struktur musikal, struktur teks serta makna yang

terkandung dalam teks tersebut. Sebagai landasan penelitian ini, tekstual

merupakan hal-hal yang berkaitan dengan teks atau tulisan dari suatu nyanyian.

Istilah teks dalam musik vokal berarti syair.

Teks atau syair dari nyanyian tersebut akan menghasilkan suatu makna.

Makna tersebut adalah suatu yang tersirat dibalik bentuk dan aspek isi dari

suatu kata atau teks yang kemudian terbagi menjadi dua bagian, yaitu makna

Page 20: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

15

konotatif dan makna denotatif. Makna konotatif adalah makna kata yang

terkandung arti tambahan sedangkan makna denotatif adalah kata yang tidak

mengandung arti tambahan atau disebut dengan makna sebenarnya

(Keraf,1991:25). Istilah musikal menunjukkan kata sifat yang artinya bersifat

musik, memiliki unsur-unsur musik seperti melodi, tangga nada, modus,

dinamika, interval, frasa, serta pola ritem.

1.6 Kerangka Teori

Teori dapat digunakan sebagai landasan kerangka berpikir dalam

membahas permasalahan (Nasution, 1982:126). Dalam tulisan ini yang menjadi

pokok permasalahannya adalah mengetahui unsur-unsur tekstual serta musikal

yang terkandung dalam nangen nandorbin tersebut. Sesuai dengan dua pokok

masalah dalam penelitian ini, yaitu: tekstual, dan musikal, maka dipergunakan

juga dua teori utama. Untuk mengkaji struktur dan makna tekstual digunakan

teori semiotika. Selanjutnya untuk mengkaji struktur musikal yang berupa

melodi nangen nandorbin digunakan teori weighted scale.

1.6.1 Teori Semiotika

Untuk mengkaji struktur dan makna tekstual nangen nandorbin , penulis

menggunakan teori semiotika. Selanjutnya teori ini digunakan dalam usaha

untuk memahami bagaimana makna diciptakan dan dikomunikasikan melalui

sistem simbol yang membangun sebuah peristiwa seni. Dua tokoh perintis

semiotika adalah Ferdinand de Saussure seorang ahli bahasa dari Swiss dan

Charles Sanders Pierce, seorang filosof dari Amerika Serikat. Saussure melihat

Page 21: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

16

bahasa sebagai sistem yang membuat lambang bahasa itu terdiri dari sebuah

imaji bunyi (sound image) atau signifier yang berhubungan dengan konsep

(signified). Setiap bahasa mempunyai lambang bunyi tersendiri. Peirce juga

menginterpretasikan bahasa sebagai sistem lambang, tetapi terdiri dari tiga

bagian yang saling berkaitan: (1) representatum, (2) pengamat (interpretant),

dan (3) objek.

Dalam kajian kesenian berarti kita harus memperhitungkan peranan

seniman pelaku dan penonton sebagai pengamat dari lambang-lambang dan

usaha kita untuk memahami proses pertunjukan atau proses penciptaan. Peirce

membedakan lambang-lambang ke dalam tiga kategori: ikon, indeks, dan

simbol. Apabila lambang itu menyerupai yang dilambangkan seperti foto,

maka disebut ikon. Jika lambang itu menunjukkan akan adanya sesuatu seperti

timbulnya asap akan diikuti api, disebut indeks. Jika lambang tidak menyerupai

yang dilambangkan, seperti burung garuda melambangkan negara Republik

Indonesia, maka disebut dengan simbol.

Semiotika atau semiologi adalah kajian terhadap tanda-tanda (sign)

serta tanda-tanda yang digunakan dalam perilaku manusia. Definisi yang sama

pula dikemukakan oleh salah seorang pendiri teori semiotika, yaitu pakar

linguistik dari Swiss Ferdinand de Sausurre. Menurutnya semiotika adalah

kajian mengenai “kehidupan tanda-tanda dengan masyarakat yang

menggunakan tanda-tanda itu.”

Meskipun kata-kata ini telah dipergunakan oleh filosof Inggris abad ke-

17 yaitu John Locke, gagasan semiotika sebagai sebuah modus interdisiplin

ilmu, dengan berbagai contoh fenomena yang berbeda dalam berbagai

Page 22: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

17

lapangan studi, baru muncul ke permukaan pada akhir abad ke-19 dan awal

abad ke-20, ketika munculnya karya-karya Sausurre dan karya-karya seorang

filosof Amerika Serikat, Charles Sanders Peirce. Dalam karya awal Peirce di

lapangan semiotik ini, ia menumpukan perhatian kepada pragmatisme dan

logika. Ia mendefinisikan tanda sebagai “sesuatu yang mendukung seseorang

untuk sesuatu yang lain.” Salah satu sumbangannya yang besar bagi semiotika

adalah pengkategoriannya mengenai tanda-tanda ke dalam tiga tipe, yaitu: (a)

ikon, yang disejajarkan dengan referennya (misalnya jalan raya adalah tanda

untuk jatuhnya bebatuan); (b) indeks, yang disamakan dengan referennya (asap

adalah tanda adanya api) dan (c) simbol, yang berkaitan dengan referentnya

dengan cara penemuan(seperti dengan kata-kata atau signal trafik). Ketiga

aspek tanda ini penulis pergunakan untuk mengkaji teks nangen nandorbin.

1.6.2 Teori Weighted Scale

Untuk mengkaji aspek musikal nangen nandorbin yang disajikan secara

melodis, penulis berpedoman kepada teori yang dikemukakan oleh Malm yang

dikenal dengan teori weighted scale. Pada prinsipnya teori weighted scale

adalah teori yang lazim dipergunakan di dalam disiplin etnomusikologi untuk

menganalisisi melodi baik itu berupa musik vokal atau instrumental. Ada

delapan parameter atau kriteria yang perlu diperhatikan dalam menganalisis

melodi, yaitu: (1) tangga nada (scale), (2) nada dasar (pitch center), (3)

wilayah nada (range), (4) jumlah nada (frequency of note), (5) jumlah interval,

(6) pola-pola kadensa (cadence patterns), (7) formula melodi (melody

formula), dan (8) kontur (contour) (Malm dalam terjemahan Takari 1993:13).

Page 23: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

18

Dalam rangka penelitian ini, sebelum menganalisis melodi nangen

nandorbin yang disajikan oleh narasumber penulis, maka terlebih dahulu data

audio ditranskripsi ke dalam notasi balok dengan pendekatan etnomusikologis.

Setelah dapat ditransmisikan ke dalam bentuk notasi yang bentuknya visual,

barulah notasi tersebut dianalisis. Dalam kerja ini juga penulis melakukan

penafsiran-penafsiran.

1.7 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan

dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif, karena pendekatan ini lebih berupa kata-kata secara detail dan bukan

berupa angka-angka. Sejalan dengan itu, Bogdan dan Taylor (dalam Maleong

1988:3), mengungkapkan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang atau perilaku masyarakat yang dapat diamati.

Seperti telah disebutkan diatas bahwa penelitian ini menggunakan format

penelitian deskriptif. Yang dimaksud penelitian dekriptif (descriptive research)

yang biasa juga disebut dengan penelitian taksonomik, dimaksudkan untuk

eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial,

dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan

masalah dan unit yang diteliti. Jenis pendekatan ini tidak sampai

mempersoalkan jalinan hubungan antarvariabel yang ada. Tidak dimaksudkan

untuk menarik generalisasi yang menjelaskan variabel-variabel anteseden yang

menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan sosial. Oleh karena itu, pada

Page 24: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

19

penelitian yang menggunakan format penelitian deskriptif, tidak menggunakan

dan melakukan pengujian hipotesis, seperti yang dilakukan pada penelitian

dengan format eksplanasi. Berarti tidak dimaksudkan untuk membangun dan

mengembangkan perbendaharaan teori. Dalam pengolahan dan analisis data ,

lazimnya menggunakan statistik yang bersifat deskriptif. Selanjutnya yang

dimaksud dengan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini, adalah mengutip

pendapat Denzin, et al. (2009:6) yang menjelaskan bahwa peneliti kualitatif

menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara

peneliti dengan subjek yang diteliti, dan tekanan situasi yang membentuk

penelitian. Para peneliti semacam ini mementingkan sifat penelitian yang sarat

nilai. Mereka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menyoroti

cara munculnya pengalaman sosial sekaligus perolehan maknanya.

Penelitian kualitatif merupakan bidang antar-disiplin, lintas-disiplin, dan

kadang-kadang kontradisiplin. Penelitian kualitatif menyentuh humaniora,

ilmuilmu sosial, dan ilmu-ilmu fisik. Penelitian ini teguh dengan sudut pandang

naturalistik sekaligus kukuh dengan pemahaman interpretif mengenai

pengalaman manusia (Nelson, dkk., dalam Denzin dan Lincoln, 2009:5).

Adapun teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

mencakup: (a) studi kepustakaan, (b) observasi, (c) wawancara, dan (d) kerja

laboratorium. Keempat teknik ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

Page 25: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

20

1.7.1 Studi Kepustakaan

Sebelum melakukan kerja lapangan, penulis terlebih dahulu melakukan

studi kepustakaan. Penulis mencari informasi dan referensi untuk mendapat

pengetahuan dasar tentang objek yang diteliti. Dalam hal ini, penulis

menggunakan referensi berupa buku dan sebagian besar dari beberapa skripsi

yang relevan dengan objek yang diteliti. Selain itu juga buku-buku yang berkait

dengan kebudayaan Pakpak Bharat, tentang siklus hidup manusia terutama

ritus peralihan antara dunia nyata dan kehidupan pernikahan, tentang sistem

religi yang berkaitan dengan pernikahan, dan lain-lain.

Selain itu juga dalam studi kepustakaan ini penulis melakukan survei

terhadap tulisan-tulisan di jejaring sosial internet, terutama yang berkaitan

dengan topik penelitian ini. Di dalamnya terdapat data yang diunggah melalui

blok dan juga laman web. Data-data ini membantu memahami latar belakang

kajian terhadap nangen nandorbin sebagai prilaku sosial, budaya, dan musikal.

1.7.2 Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi adalah metode yang

digunakan dengan menggunakan pengamatan dan pengindraan untuk

menghimpun data penelitian. Menurut Bungin (2007:115), metode observasi

merupakan kerja pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera lainnya.

Dalam meneliti nyanyian ini, penulis meneliti langsung ke lapangan. Sebelum

melakukan penelitian penulis melakukan pengamatan lokasi, tempat penelitian

serta mencari beberapa narasumber yang betul-betul menguasai nangen

nandorbin tersebut, setelah melakukan observasi maka penulis dapat

Page 26: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

21

melakukan penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah di desa Sukaramai,

kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Penulis tinggal selama

beberapa hari disana untuk melakukan penelitian.

1.7.3 Wawancara

Salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah

dengan teknik wawancara. Adapun teknik wawancara yang penulis lakukan

adalah wawancara berfokus (focus interview) yaitu membuat pertanyaan yang

berpusat terhadap pokok permasalahan. Selain itu juga melakukan wawancara

bebas (free interview) yaitu pertanyaan yang tidak hanya berfokus pada pokok

permasalahan saja tetapi pertanyaan berkembang ke pokok permasalahan

lainnya yang bertujuan untuk memperoleh data lainnya namun tidak

menyimpang dari pokok permasalahan (Koentjaraningrat, 1985:139). Dengan

melakukan teknik wawancara tersebut, maka penulis mendapatkan banyak

informasi tentang objek yang diteliti. Dalam hal ini, penulis melakukan

wawancara terhadap beberapa informan yaitu: bapak Atur Pandapotan Solin.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa Pakpak Bharat dan

selanjutnya diterjemahkan oleh penulis sendiri, karena penulis adalah

keturunan Pakpak Asli dari ibu penulis sehingga penulis tidak mengalami

kesulitan dalam berbahasa Pakpak di Desa Sukaramai.

1.7.4 Kerja Laboratorium

Keseluruhan data yang diperoleh penulis dari berbagai sumber yaitu hasil

pengamatan di lapangan, hasil wawancara selanjutnya akan ditelaah dan diolah

Page 27: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

22

dalam kerja laboratorium. Penulis juga akan menstranskripsikan musik

tersebut. Transkripsi dilakukan dengan menggunakan notasi balok dengan

bantuan perangkat lunak program sibellius agar memperjelas kualitas notasi

balok di dalam tulisan ini. Hasilnya dapat dilihat dalam Bab IV skripsi ini.

Langkah berikutnya adalah menganalisis aspek melodinya. Untuk melengkapi

analisis melodis ini, penulis juga melakukan analisis struktur teks dari

nyanyian tersebut.

Setelah melakukan kerja laboratorium, maka penulis membuatnya ke

dalam sebuah tulisan ilmiah berbentuk skripsi sesuai dengan teknik-teknik

penulisan karya ilmiah yang berlaku di Program Studi Etnomusikologi,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara di Medan. Sesuai dengan

pendekatan di bidang etnomusikologi, maka dalam menganalisis nangen

nandorbin dengan dua fokus pokok masalah yaitu: tekstual dan musikal maka

perlu dilihat dalam konteks multidisiplin ilmu.

Dalam kaitannya dengan studi multidisiplin tersebut di atas, maka untuk

menganalisis dan mengkaji bidang tekstual nangen nandorbin diperlukan

melihatnya dalam multidisiplin seperti melihatnya dari aspek sastra, linguistik,

dan semiotika namun dengan tekanan utama pada etnomusikologi. Demikian

pula dalam mengkaji musikal perlu dilihat melalui musikologi dan prosodi.

Musikologi berkait erat dengan aspek-aspek seperti: melodi dan ritme. Melodi

sendiri tersdiri dari berbagai unsurnya seperti: tangga nada (scale), wilayah

nada, nada dasar, interval dan distribusinya, nada-nada ang digunakan, motif,

frase, bentuk melodi, formula melodi, kontur, dan sejenisnya. Demikian juga

dalam aspek ritme (waktu) musik tersebut disusun oleh beberapa unsurnya

Page 28: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

23

seperti: meter atau metrum, motif dan frase ritme, cepat dan lambatnya lagu

disajikan, aksentuasi, siklus kolotomik, poliritme (hemiola), dan lain-lainnya.

Dengan demikian, tulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca dan

menambah wawasan pengetahuan di bidang etnomusikologi.

Page 29: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

24

BAB II

ETNOGRAFI UMUM MASYARAKAT PAKPAK BHARAT

DI DESA SUKARAMAI PAKPAK BHARAT

2.1 Wilayah Budaya Etnik Pakpak

Pada Bab II ini, saya akan membahas tentang etnografi1 umum

masyarakat2 Pakpak secara umum, serta menggambarkan tentang lokasi

penelitian yang saya teliti. Di sini akan saya jelaskan beberapa hal, seperti

bahasa, mata pencaharian, sistem kekerabatan, serta kesenian yang terdapat di

daerah lokasi yang saya teliti.

Etnik3 Pakpak adalah salah satu suku pribumi di Provinsi Sumatera

Utara dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang terbagi menjadi beberapa

bagian, yaitu:

1Dalam konteks studi disiplin antropologi dan juga etnomusikologi, yang dimaksud

dengan etnografi adalah sebuah karya antropologi yang isinya berupa deskripsi mengenai kebudayaan satu suku bangsa (etnik). Jenis karya etnografi adalah karangan penting dan mengandung bahan pokok dari kajian antropologis. Namun demikian dalam kenyataannya, karena di dunia ini terdapat berbagai suku bangsa yang jumlahnya kecil (ratusan saja) dan ada yang besar sampai jutaan, maka seorang ahli antropologi (antropolog) yang mendeskripsikan sebuah etnografi, tentu saja tidak bisa mencakup keseluruhan dari suku bangsa yang besar jumlahnya. Oleh itu, pakar antropologi biasanya membatasi jumlah atau lokasi suku bangsa yang ditelitinya. Dalam melakukan penelitian terhadap nangen nandorbin ini, penulis tidak mendeskripsikan keseluruhan etnik Pakpak yang berada di kawasan Sumatera Utara dan Aceh, namun sesuai dengan batasan kajian ini, hanya akan forkus terhadap etnografi etnik Pakpak yang terdapat di Desa Sukaramai, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara.

2Masyarakat (society) adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Lihat Koentjaraningrat (1974:11). Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin, yang dimaksud masyarakat adalah: "... the largest grouping in which common customs, traditions, attitudes and feelings of unity are operative,"--yang ertinya: "kelompok manusia yang terbesar, yang secara umum memiliki adat istiadat, tradisi, sikap, dan rasa bersatu, yang merupakan kesatuan tingkah laku mereka." Lebih jauh lihat J.L. Gillin dan J.P. Gillin (1954:139).

3Etnik atau etnik adalah unsur serapan dari bahasa Inggris ethnic. Di dalam bahasa Indonesia kata ini selalu ditulis dengan etnik, yang maknanya adalah sama dengan suku atau suku bangsa. Di dalam Kamus besar bahasa Inddonesia (KBBI versi luar jaringan/luring) yang dimaksud dengan etnik adalah di dalam ilmu antropologi adalah bertalian dengan kelompok

Page 30: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

25

1. Kabupaten Dairi ibu kotanya Sidikalang yang terdiri dari 15 Kecamatan dan

148 Desa. Kelurahannya meliputi Suak Keppas dan Pegagan.

2. Kabupaten Aceh Singkil ibu kotanya Singkil yang terdiri dari 15 Kecamatan

dan 148 Desa. Kelurahannya meliputi seluruh daerah Suak Boang.

3. Kabupaten Pakpak Bharat ibu kotanya Salak yang terdiri dari 8 Kecamatan

dan 59 Desa. Kelurahannya meliputi Suak Simsim dan sebagian daerah

Keppas.

4. Kota Subulussalam ibu kotanya Subulussalam yang terdiri dari 5 Kecamatan

dan Desa/Kelurahan yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh

Singkil dan masih termasuk Suak Boang.

5. Kabupaten Tapanuli Tengah ibu kotanya Pandan yang terdiri dari 6

Kecamatan dari daerah (wilayah) Kabupaten Tapanuli Tengah adalah hak

ulayat Tanah Pakpak (Suak Kelasen) yang terdiri dari Kecamatan Barus,

Barus Utara, Sosar Godang, Andam Dewi, Manduamas dan Sirandorung

dan 56 Desa/kelurahan.

6. Kabupaten Humbang Hasundutan ibu kotanya Dolok Sanggul yang terdiri

dari 3 Kecamatan, yaitu : Kec. Pakkat, Kec. Parlilitan dan Kec. Tara Bintang

dan masih termasuk ke dalam Suak Kelasen.

Luas wilayah tanah Pakpak keseluruhan adalah 8.331,12 km2 yang terdiri dari

52 Kecamatan dan 471 Desa/Kelurahan.

sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian etnik ini didasari oleg faktor genealogis serta kebudayaan (terutama unsur religi, bahasa, dan adat). Sebuah kelompok etnik dipandang memiliki nenek moyang atau keturunan yang sama.

Page 31: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

26

Tabel 2.1

Luas Wilayah Budaya Etnik Pakpak di Sumatera Utara dan Aceh

Sumber: Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat (2015)

Selanjutnya tanah hak ulayat Pakpak berbatasan sebagai berikut.

(a) Sebelah Utara berbatasan dengan Aceh Tenggara dan Aceh Selatan,

(b) Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah Karo,

(c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Tapanuli Utara, dan

(d) Sebelah Barat berbatasan dengan Tapanuli Tengah.

No Kabupaten/Kecamatan Luas

1 Kabupaten Dairi 1.927,8 Km2

2 Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Madya

Subulussalam

375,8 Km2

3 Kabupaten Pakpak Bharat 1.221,3 Km2

4 Kabupaten Barus 84,83 Km2

5 Kecamatan Sosor Gadong 143,18 Km2

6 Kecamatan Andam Dewi 122,42 Km2

7 Kecamatan Manduamas 99,55 Km2

8 Kecamatan Sirandorung 87,82 Km2

9 Kecamatan Pakkat 459,140 Km2

10 Kecamatan Parlilitan 598,70 Km2

11 Kecamatan Tara Bintang 277,30 Km2

Jumlah 8.331,12 Km2

Page 32: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

27

2.2 Lokasi Lingkungan Alam dan Demografi Pakpak

Lokasi penelitian yang penulis ambil terletak di Desa Sukaramai,

Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat yang merupakan salah satu

daerah/wilayah bermukimnya suku Pakpak yang disebut dengan Suak Pakpak

Simsim dan Keppas. Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebuah kabupaten yang

berada di perbatasan Dairi dan Aceh, yang merupakan pemekaran dari

Kabupaten Dairi.

Kabupaten Pakpak Bharat terletak di Pesisir Pantai Barat Sumatera

dengan luas wilayah 2.187 Km2 terletak di 2 02’27’30”Lintang Utara /9704’-

97 45” 00” Bujur Timur yang berbatasan langsung dengan Kota Subulussalam

di sebelah Utara, Samudera Indonesia di sebelah Selatan provinsi Sumatera

Utara di sebelah Timur dan Kecamatan Trumon Kabupaten Aceh Selatan di

sebelah Barat.

Kabupaten Pakpak Barat terbagi dalam 8 Kecamatan, yaitu sebagai

berikut:

(1) Kecamatan Salak,

(2) KecamatanTinada,

(3) Kecamatan Sipagindar,

(4) Kecamatan Kerajaan,

(5) Kecamatan Siempat Rube,

(6) Kecamatan PGGS (Pergenteng-genteng sengkut),

(7) Kecamatan Sitellu tali urang jehe,

(8) Kecamatan Sitellu tali urang julu.

Page 33: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

28

2.3 Penduduk Pakpak di Desa Sukaramai

Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh dari Kantor Kecamatan

Desa Sukaramai, Pakpak-Barat, tahun 2015 maka jumlah keseluruhan

penduduk desa adalah 1.599 jiwa, yang terdiri dari 817 jiwa berjenis kelamin

laki-laki dan 782 jiwa berjenis kelamin perempuan. Sehingga dapat dikatakan

bahwa laki-laki lebih banyak 35 orang dibandingkan perempuan. Dari total

1.599 jiwa penduduk

Desa Sukaramai ini, terdapat sebanyak 343 keluarga. Umumnya sistem

pengelolaan keluarga adalah berbasis pada keluarga inti, yang terdiri dari ayah,

ibu, dan anak-anaknya. Namun ada juga yang menerapkan sistem keluarga

batih atau extended family, yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak, dan kerabat

dekatnya seperti nenek, kakek, paman, kemenakan, dan lainnya.

Berikut ini adalah data penduduk Desa Sukaramai berdasarkan jenis

kelamin dan jumlah keluarga

Tabel 2.2

Penduduk Desa Sukaramai Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 817 Jiwa

Perempuan 782 Jiwa

Jumlah Total 1599 Jiwa

Jumlah Kepala Keluarga 343 Jiwa

Sumber: Kantor Kepala Desa Sukaramai Tahun 2015

Page 34: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

29

Kemudian data kependudukan lainnya adalah tingkat pendidikan

penduduk di Desa Sukaramai. Dari tabel berikut ini dapat diketahui bahwa

masyarakat Desa Sukaramai telah sadar akan pentingnya pendidikan dalam

rangka menjawab tantangan sosial, yaitu mencari pekerjaan berdasarkan ilmu

formal yang diperoleh. Ini dapat dibuktikan bahwa sebahagian besar usia

sekolah adalah bersekolah, yaitu usia 7 sampai 18 tahun sebanyak 21 orang.

Kemudian tamatan Sekolah Dasar sebanyak 125 orang, tamatan Sekolah

Menengah Pertama dan sederajat 111 orang, tamat SMA dan sederajat 75

orang. Bahkan tamatan Perguruan Tinggi (baik dari D1, D2, D3, dan S1)

mencapai total 30 orang. Jadi angka ini cukup menggembirakan dalam konteks

pendidikan masyarakat Desa Sukaramai. Tingkat pendidikan tersebut tentu

perlu juga diimbangi dengan rasa memiliki dan menghayati kebudayaan

tradisinya, termasuk melestarikan nangen nandorbin secara bersama-sama.

Tabel 2.3

Data Pendidikan Penduduk Desa Sukaramai

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Usia Keterangan

Pendidikan

Laki-laki

(orang)

Perempuan

(orang)

3-5 Tahun Belum masuk TK 2 2

3-6 Tahun Sedang TK 30 34

7-18 Tahun Yang tidak pernah

sekolah

10 10

Page 35: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

30

7-18 Tahun Yang sedang

bersekolah

120 121

18-56 Tahun Yang tidak pernah

bersekolah

2 3

18-56 Tahun Yang pernah SD

tetapi tidak tamat

15 20

18-56 Tahun Tamat

SD/Sederajat

125 125

12-56 Tahun Tidak tamat SMP 11 12

18-56 Tahun Tidak tamat SMP 12 15

18-56 Tahun Tamat SMP/

Sederajat

110 111

18-56 Tahun Tamat SMA /

Sederajat

75 75

18-56 Tahun Tamat

D1/Sederajat

2 3

18-56 Tahun Tamat D2 /

Sederajat

5 5

18-56 Tahun Tamat D3 /

Sederajat

2 1

18-56 Tahun Tamat S1 /

Sederajat

20 21

Total 551558

Sumber: Kantor Kepala Desa Sukaramai Tahun 2015

Page 36: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

31

2.4 Sistem Religi dan Kepercayaan

Pada mulanya masyarakat Pakpak di desa Sukaramai masih menganut

animisme dan dinamisme. Mereka percaya akan adanya kekuatan yang berasal

dari luar dirinya sendiri. Mereka percaya kepada roh-roh nenek moyang

maupun kepada benda-benda alam yang dianggap mempunyai kekuatan gaib.

Sistem religi yang seperti itu percaya kepada dewa-dewa juga.

Sesuai dengan perkembangan zaman, maka pada masa sekarang

masyarakat Pakpak menganut berbagai agama besar dunia, terutama agama-

agama samawi,4 yaitu: Kristen dan Islam. Antara umat beragama ini di dalam

kebudayaan Pakpak terjadi toleransi, yang saling menghargai perbedaan-

perbedaan yang hidup bersama di dalam satu wilayah budaya, yaitu budaya

Pakpak.

2.4.1 Kepercayaan Kepada Dewa-dewa

Dahulu suku Pakpak mempercayai kekuatan alam gaib dan percaya

bahwa alam sumber kehidupan. Masyarakat Pakpak percaya terhadap Debata

Guru/Batara Guru yang dikatakan dalam bahasa Pakpak Sitimempa/

Simenembe nasa si lot yang artinya yang “menciptakan yang ada di dunia ini.”

Debata Guru atau Batara Guru menjadikan wakilnya untuk menjaga dan

4Agama samawi adalah merujuk kepada tiga agama di dunia ini yaitu: Yahudi,

Kristen, dan Islam. Ketiga-tiga agama ini berinduk dari ajaran-ajaran Nabi Ibrahim Alaihissalam. Ketiganya memandang bahwa ajaran-ajaran yang sampai kepada mereka adalah berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut Yahweh di dalam agama Yahudi, Tuhan Bapa dalam Kristen, dan Allah Subhanahu Watala dalam Islam. Istilah samawi berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah langit. Dengan demikian istilah ini merujuk kepada agama yang diturunkan Tuhan melalui wahyu-Nya yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi-nabi-Nya.

Page 37: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

32

melindungi. Selain itu masyarakat Pakpak awal, mempercayai makhluk-

makhluk gaib sebagai berikut ini.

1. Beraspati Tanoh

Diberi simbol dengan gambar Cecak yang berfungsi melindungi segala

tumbuh-tumbuhan. Jadi, jika seorang orang tua menebang pohon bambu,

kayu atau tumbuhan lainnya, maka ia harus permisi kepada Beraspati

Tanoh.

2. Tunggung Ni Kuta

Tunggung ni kuta ini diyakini mempunyai peranan untuk menjaga dan

melindungi kampung atau desa serta manusia sebagai penghuninya. Karena

itu, maka tunggung nikuta memberikan kepada manusia beberapa benda

yaitu sebagai berikut:

a. Lapihen, yaitu terbuat dari kulit kayu yang di dalamnya terdapat tulisan-

tulisan yang berbentuk mantra maupun ramuan obat-obatan serta ramalan-

ramalan. Tentang ramalan-ramalan tersebut, orang yang membaca harus

jujur dan beretika baik serta tujuan untuk kepentingan umum.

b. Naring, yaitu wadah berisi ramuan untuk pelindung kampung.Apabila suatu

kampung mendapat ancaman, maka naring akan memberikan pertanda suara

gemuruh atau siulan agar masyarakat dapat mengantisipasi gangguan

tersebut.

c. Pengulu Balang, yaitu sejenis patung yang terbuat dari batu. Pengulu balang

dapat memberikan bunyi (suara gemuruh) sebagai tanda gangguan, bala,

musuh, dan penyakit yang mengancam sebuah desa.

Page 38: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

33

d. Sibiangsa, yaitu wadah berbentuk guci yang diisi ramuan yang ditanam di

dalam tanah yang bertugas untuk mengusir penjahat yang datang.

e. Sembahen Ni Ladang, yaitu roh halus dan penguasa alam sekitarnya yang

diyakini dapat mengganggu kehidupan manusia sekaligus dapat melindungi

manusia apabila diberikan sesajian.

f. Tali Solang, yaitu tali yang disimpul di ujungnya mempunyai kepala ular

yang digunakan untuk menjerat musuh.

g. Tongket Balekat, yaitu terbuat dari kayu dan hati ular yang berukuran lebih

kurang (1) meter yang diukir dengan ukiran Pakpak dan dipergunakan untuk

menerangi jalan yang gelap.

h. Kahal-kahal, yaitu menyerupai telapak kaki manusia untuk melawan musuh.

i. Mbarla, yaitu roh yang berfungsi untuk menjaga ikan di laut, sungai dan

danau.

j. Sineang Naga Lae, yaitu roh yang menguasai laut, danau, dan air.

2.4.2 Kepercayaan kepada Roh

Etnik Pakpak sebelum datangnya Kristen dan Islam, percaya kepada roh-

roh, yang diklasifikasikan dan diistilahkan sebagai berikut ini.

a. Sumangan, yaitu tendi (roh) orang yang sudah meninggal mempunyai

kekuatan yang menentukan wujud dan hidup seseorang yang dikenang.

b. Hiang, yaitu kekuatan gaib yang dibagikan kepada saudara secara turun-

temurun.

c. Begu Mate Mi Lae atau disebut juga dengan begu sinambela, yaitu roh orang

yang meninggal diakibatkan karena hanyut di dalam air atau sungai.

Page 39: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

34

d. Begu Laus, yaitu sejenis roh yang menyakiti orang yang datang dari tempat

lain secara lintas dan dapat membuat orang menjadi sakit secara tiba-tiba.

Biasanya begu laus adalah roh orang yang meninggal dunia secara

mendadak.

Selain kepercayan-kepercayaan di atas, masyarakat Pakpak juga

mempunyai beberapa kegiatan ritual yang berhubungan dengan kehidupan

mereka yaitu sebagai berikut,

a. Meraleng Tendi

Meraleng tendi adalah ritual yang dilakukan ketika seseorang terkejut

karena mendengar suara keras dan keadaan dimana seseorang sedang terancam

suatu bahaya. Dengan keadaan seperti ini, maka tendi(rohnya) akan pergi

meninggalkan raganya. Untuk menjemput tendi (roh) yang pergi tersebut,

maka diadakanlah upacarameraleng tendi. Biasanya diadakan dengan

membawa sesajen seperti : ayam merah atau ayam putih yang diberikan kepada

roh nenek moyang yang sudah meninggal. Sesajen tersebut dibawa ke tempat

pemakaman nenek moyang tersebut atau sesuai dengan petunjuk datu atau

dukun.

b. Tolak Bala Atau Pelaus Persilihi Urat-Urat Ambat

Apabila seseorang merasa nasibnya sangat malang/sial dan mendapat

mimpi-mimpi buruk, maka ia akan berusaha untuk menghindarkannya. Usaha

untuk hal itu disebut dengan tolak bala atau pelaus persilihi uraturat ambat.

Upacara ini dilakukan dengan cara mengambil ramuan atau bahan berupa

Page 40: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

35

akar kayu yang melintang di jalan atau arahnya memotong jalan. Akar ini

dipahat atau dibentuk berbentuk patung manusia yang diberi tudung kain dan

disemburi dengan sirih. Kemudian disediakan makanan berupa ikan yang

bentuknya lurus atau dalam bahasa Pakpak disebut Nurung ncayur(sejenis ikan

jurung) serta dilengkapi dengan nasi kuning. Selanjutnya, akar yang sudah

dibentuk seperti patung tadi diletakkan di atas niru (tampi) kemudian

diletakkan di persimpangan jalan. Hal ini bermakna“ Inilah sebagai pengganti

badan semoga jauhlah bahaya dan datanglah keselamatan.” Kepercayaan-

kepercayaan di atas sudah jarang dilaksanakan atau ditemukan pada

masyarakat Pakpak yang ada di Aceh Singkil sejak masuknya agama.

Masyarakat Pakpak di sana sebagian besar sudah memeluk agama yang tetap,

yaitu agama yang sudah diakui oleh Pemerintah. Sebagian besar masyarakat

Pakpak yang ada di sana beragama Islam, Kristen Protestan, dan sebagian kecil

beragama Kristen Khatolik.

2.5 Sistem Kekerabatan

Masyarakat Pakpak sejak dahulu kala sudah ada suatu ikatan yang

mengatur tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari yang

dilaksanakan dan ditaati oleh masyarakat itu sendiri. Sistem tersebut selalu ada

dalam upacara-upacara adat termasuk juga dalam upacara kematian.

2.5.1 Sulang Silima

Sulang silima adalah lima kelompok kekerabatan yang terdiri dari

kulakula, dengan sebeltek situaan/anak yang paling tua, dengan sebeltek

Page 41: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

36

siditengah atau anak tengah dan dengan sebeltek siampun-ampun/anak yang

paling kecil, serta anak berru. Sulang silima dalam masyarakat Pakpak adalah

kelompok besar dalam kekerabatan masyarakat Pakpak. Sulang silima ini

berkaitan dengan pembagian sulang/jambar dari daging-daging tertentu dari

seekor hewan seperti kerbau, lembu atau babi yang disembelih dalam konteks

upacara adat masyarakat Pakpak.

Pembagian daging atau jambar ini disesuaikan dengan hubungan

kekerabatannya dengan pihak kesukuten atau yang melaksanakan upacara.

Dalam masyarakat Pakpak, kelima kelompok tersebut masing-masing

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak bisa dipisahkan satu sama

lain dalam acara adat.

a. Kula-kula, merupakan salah satu unsur yang paling pentingdalam sistem

kekerabatan pada masyarakat Pakpak. Kula-kula adalah kelompok/ pihak

pemberi istri dalam sistem kekerabatan masyarakat Pakpak dan merupakan

kelompok yang sangat dihormati dan dianggap sebagai pemberi berkat oleh

masyarakat. Dengan demikian, kula-kula juga disebut dengan istilah Debata

Ni Idah (Tuhan yang dilihat). Oleh karena itu, pihak kula-kula ini haruslah

dihormati. Sikap menentang kula-kula sangat tidak dianjurkan dalam

kebudayaan masyarakat Pakpak. Dalam acara-acara adat, kelompok kula-

kula diwajibkan untuk hadir, termasuk juga dalam adat kematian dan

mendapat peran yang penting termasuk juga dalam upacara kematian.

b. Dengan sebeltek adalah mereka yang mempunyai hubungan tali

persaudaraan yang mempunyai marga yang sama. Mereka adalah orang-

orang yang satu kata dalam permusyawaratan adat. Selain itu, dalam sebuah

Page 42: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

37

upacara adat ada kelompok yang dianggap dekat dengan dengan sebeltek

Dalam sebuah acara adat, dengan sebeltek dan seluruh keluarganya akan

ikut serta dan mendukung acara tersebut. Secara umum, hubungan dengan

sebeltek ini dapat disebabkan karena adanya hubungan pertalian darah,

sesubklen/semarga, memiliki ibu yang bersaudara, memiliki istri yang

bersaudara, dan memiliki suami yang bersaudara.

c. Anak berru artinya anak perempuan yang disebut dengan kelompok

pengambil anak dara Dalam sebuah acara adat, anak berru lah yang

bertanggung jawab atas acara adat tersebut. Tugas anak berru adalah

sebagai pekerja, penanggung jawab dan pembawa acara pada sebuah acara

adat.

Sedangkan situaan adalah anak yang paling tua, siditengah adalah anak

tengah dan siampun-ampun adalah anak yang paling kecil. Mereka adalah

pihak yang mempunyai ikatan persaudaraan yang terdapat dalam sebuah ikatan

keluarga. Kelima kelompok di atas mempunyai pembagian sulang yang

berbeda, yaitu sebagai berikut.

1. Kula-kula (pihak pemberi istri dari keluarga yang berpesta) akan mendapat

sulang per-punca niadep.

2. Situaan (orang tertua yang menjadi tuan rumah sebuah pesta akan mendapat

sulang per-isang-isang).

3. Siditengah (keluarga besar dari keturunan anak tengah) akan mendapat

sulang per-tulantengah.

4. Siampun-ampun (keturunan paling bungsu dalam satu keluarga) akan

mendapat sulang per-ekur-ekur.

Page 43: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

38

5. Anak berru (pihak yang mengambil anak gadis dari keluarga yang berpesta)

akan mendapat sulang perbetekken atau takal peggu.

Biasanya penerimaan perjambaren anak berru disertai dengan takal

peggu yang artinya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap

berjalannya pesta. Anak berru lah yang bertugas menyiapkan makanan serta

menghidangkan selama pesta berlangsung. Apabila di antara keluarga tersebut

akan mengadakan pesta, maka ketiga kelompok abang beradik (situaan,

siditengah dan siampun-ampun) akan menerima pembagian (perjambaren)

yakni : isang-isang (dagu), tulan tengah (tulang bagian tengah) dan ekur-ekur

(ekor). Penerimaan jambar ini boleh bertukar-tukar sesama keluarga tersebut,

dengan rincian sebagai berikut. Misalnya: Situaan nomor satu (1); Siditengah

nomor (2); dan Siampun-ampun nomor tiga (3). Apabila siditengah yang

berpesta, maka urutan menjadi 2.3.1 sedangkan apabila siampun-ampun

(bungsu) yang menjadi sukut (yang berpesta) maka penerimaan perjambaren

berubah menjadi 3.1.2. Kula-kula dan anak berru tetap menerima puncaniadep

atau tulan tengah dan betekken atau takal peggu.

2.6 Mata Pencaharian

Pada umumnya, mata pencaharian penduduk di desa Sukaramai adalah

bertani. Melihat kondisi tanah yang subur serta sangat mendukung untuk

bercocok tanam, maka tidak heran jika mayoritas penduduk di sana bermata

pencaharian sebagai petani.

Adapun jenis tanaman yang yang ditanam adalah padi, baik di sawah

atau di darat, sayur-sayuran, karet dan yang paling mendominasi adalah

Page 44: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

39

tanaman kelapa sawit. Sebagian besar lahan pertanian ditanami dengan

tanaman kelapa sawit dan merupakan sumber penghasilan atau pendapatan

terbesar bagi penduduk di sana. Selain bertani, mata pencaharian lainnya

adalah berdagang, buruh pabrik, dan ada juga sebagai pegawai negeri dan

pegawai swasta.

2.7 Bahasa

Pada umumnya, bahasa yang dipakai oleh masyarakat di desa Sukaramai

adalah bahasa Pakpak karena mayoritas penduduk di sana adalah suku Pakpak

sehingga dalam kehidupan sehari-hari penduduk disana menggunakan bahasa

Pakpak begitu juga dalam acara adat. Terdapat juga sebagian kecil suku lain

seperti suku Jawa, Karo, Nias, dan Toba yang datang ke desa tersebut, tetapi

setelah tinggal beberapa lama di sana, maka mereka mengerti dan fasih

menggunakan bahasa Pakpak. Selain bahasa Pakpak, bahasa yang digunakan

dalam komunikasi sehari-hari adalah bahasa Indonesia yang digunakan di

tempat-tempat umum, seperti sekolah, Puskesmas (Pusat Kesehatan

Masyarakat), dan kantor kelurahan.

Ada beberapa jenis gaya bahasa yang digunakan dalam kehidupan

masyarakat pakpak, yaitu sebagai berikut.

(1) Rana telangke yaitu kata-kata perantara atau kata-kata tertentu untuk

menghubungkan maksud si pembicara terhadap objek si pembicara.

(2) Rana tangis yaitu gaya bahasa yang dituturkan dengan cara menangis atau

bahasa yang digunakan untuk menangisi sesuatu dengan teknik bernyanyi

Page 45: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

40

narrative songs atau lamenta dalam istilah etnomusikologi—yang disebut

tangis milangi (bahasa tutur tangis).

(3) Rana mertendung yaitu gaya bahasa yang digunakan di hutan.

(4) Rana nggane yaitu bahasa terlarang, tidak boleh dikatakan di tengah-tengah

kampung karena dianggap tidak sopan.

(5 ) Rebun (rana tabas atau mangmang) yaitu bahasa pertapa datu atau bahasa

mantera oleh guru (Naiborhu, 2006)

2.8 Kesenian

2.8.1 Seni Musik

Masyarakat Pakpak membagi alat musiknya berdasarkan bentuk

penyajian dan cara memainkannya. Berdasarkan bentuk penyajiannya, alat-alat

musik tersebut dibagi atas dua kelompok, yaitu Gotchi dan Oning-oningen.

Sedangkan berdasarkan cara memainkannya, instrumen musik tersebut terbagi

menjadi beberapa kelompok, yaitu: sipaluun, sisempulen dan sipiltiken.

Instrumen Musik Berdasarkan Bentuk Penyajian Gotchi ialah instrumen

musik yang disajikan dalam bentuk seperangkat (ansambel) yang terdiri dari:

Genderangsisibah, genderang silima, gendang sidua-dua, gerantung, mbotul,

gung, dan kalondang.

Genderang sisibah adalah seperangkat gendang satu sisi yang terdiri

dari sembilan buah gendang yang berbentuk konis. Dalam adat, instrumen ini

disebut si raja gumeruhguh yaitu sesuai dengan suara yang dihasilkannya dan

situasi yang diiringinya karena ramai dan besarnya acara itu. Masing-masing

nama dari

Page 46: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

41

kesembilan gendang dari ukuran terbesar hingga ukuran terkecil adalah sebagai

berikut:

a. Gendang I, Si Raja Gumeruhguh(suara bergemuruh) dengan pola ritmis

menginang-inangi atau mengindungi(induk).

b. Gendang II, Si Raja Dumerendeng atau Si Raja Menjujuri dengan pola ritem

menjujuri atau mendonggil-donggili (mengagungkan, mentakbiri,

menghantarkan).

c. Gendang III s/d VII, Si Raja Menak-menak dengan pola ritmis benna kayu

sebagai pembawa ritmis melodis (menenangkan ataumenentramkan).

d. Gendang VII, Si Raja Kumerincing dengan pola ritmis menehtehi

(menyeimbangkan).

e. Gendang IX, Si Raja Mengapuh dengan pola ritmis menganak-anaki atau

tabil sondat (menghalang-halangi).

Dalam bentuk seperangkat, kesembilan gendang ini dimainkan

bersamasama dengan gung sada rabaan (seperangkat gung yang terdiri dari

empat buah, yaitu panggora (penyeru), poi (yang menyahut), tapudep (pemberi

semangat) dan pong-pong (yang menetapkan). Instrumen lain yang dipakai

adalah sarune (double reed oboe) dan cilat-cilat (simbal concussion). Dalam

penyajiannya, ansambel ini hanya dipakai pada jenis upacara sukacita (kerja

mbaik) saja pada tingkatan upacara terbesar atau tertinggi saja.

Selanjutnya adalah ensambel genderang si lima yaitu seperangkatan

gendang satu sisi berbentuk konis yang terdiri dari lima buah gendang. Kelima

gendang ini berasal dari genderang sisibah dengan hanya menggunakan

gendang pada bilangan ganjil saja diurut dari gendang terbesar, yaitu gendang

Page 47: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

42

I, III, V, VII dan IX. Adapun nama-nama gendang berdasarkan urutan dari

gendang terbesar hungga gendang terkecil adalah sebagai berikut.

a. Gendang I, Si Raja Gumeruhguh dengan pola ritmis menginang-inangi

(induk yang bergemuruh).

b. Gendang III, Si Raja Dumerendeng dengan pola ritmis menjujuri atau

mendonggil-donggili (menghantarkan atau meneruskan).

c. Gendang V, Si Raja Menak-menak dengan pola ritmis mendua-duai

(menentramkan).

d. Gendang VII, Si Raja Kumerincing dengan pola ritmis mendua-duai

(meramaikan).

e. Gendang IX, Si Raja Mengampuh dengan pola ritmis menganaki(menyahuti,

mengikuti).

Instrumen lainnya yang terdapat dalam ensambel ini adalah gung sada

rabaan, sarune dan cilat-cilat sebagaimana yang terdapat dalam genderang

sisibah. Ansambel ini digunakan pada upacara dukacita (kerja njahat) saja,

seperti upacara kematian, mengokal tulan (menggali tulang-belulang) pada

tingkatan upacara terbesar dan tertinggi secara adat. Selanjutnya terdapat

ensambel gendang sidua-dua. Ansambel gendang ini terdiri dari sepasang

gendang dua sisi berbentuk barrel (double head two barrel drums). Kedua

gendang ini terdiri dari gendang gendang inangna(gendang induk, gendang

ibu) yaitu gendang terbesar dan gendang anakna (gendang anak, jantan) yaitu

gendang terkecil. Instrumen lain yang terdapat dalam ansambel ini adalah

empat buah gong (gung sada rabaan) dan sepasang cilat-

cilat(simbal).Ansambel gendang ini digunakan untuk upacara ritual, seperti

Page 48: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

43

mengusir roh pengganggu di hutan sebelum diolah menjadi lahan pertanian

(mendegger uruk) dan hiburan saja seperti upacara penobatan raja atau untuk

mengiringi tarian pencak.

Ada pula alat musik gerantung adalah nama yang diberikan kepada

instrumen musik sejenis gong ceper (gong tanpa pencu yang termasuk ke

dalam flat gongs idiophones yang terdiri dari 4 atau 5 buah gerantung.

Instrumen ini biasa dimainkan bersama-sama dengan gung sada rabaan dan

biasa dipakai pada acara peresmian bale (balai desa), bages jojong (rumah

adat) dan pada peresmian perkawinan raja atau keturunannya. Instrumen ini

juga digunakan sebagai landasan berpijak bagi kedua mempelai pada saat akan

memasuki rumah adat. Menurut pandangan masyarakat Pakpak, instrumen ini

merupakan simbol kekayaan dan kemakmuran yang hanya dimilki oleh orang

tertentu saja, Kemudian alat-alat musik mbotul adalah seperangkat alat musik

gong (idiophones) berpencu yang terdiri dari 5, 7 atau 9 buah gong. Disusun

berbaris di atas sebuah rak seperti kenong pada tradisi gamelan Jawa. Dalam

penggunaannya, instrumen ini berperan sebagai pembawa melodi dan secara

ansambel dimainkan bersama-sama dengan gung sada rabaan.

Ada pula alat musik gung (gong idiophones) terdiri dari empat buah yang

tidak dapat berdiri secara sendiri-sendiri yang artinya dalam penggunaannya

harus sekaligus empat buah. Oleh karena itu, gong ini disebut sada

rabaan(empat buah gong yang dimainkan secara bersamaan).

Keempat instrumen ini diberi nama sebagai berikut.

a. Gung I (panggora), gung terbesar yang berperan sebagai penyeru atau yang

memberikan seruan.

Page 49: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

44

b. Gung II (poi), gung terbesar kedua yang berperan sebagai penyahut atau

yang memberi sahutan.

c. Gung III (tapudep), gung terbesar ketiga yang berperan sebagai menimpali,

menengahi atau memberikan jawaban (aksentuasi ritmis)antara gong

pertama dan gong kedua sekaligus pengontrol atas gung panggora dan poi.

d. Gung III (pongpong), gung terkecil yang berperan sebagai pemegang tempo

(memongpongi) atau pengatur kecepatan lagu sekaligus sebagai penjaga

kestabilan dari lagu yang dimainkan. Kalondang (xylophones) adalah alat

musik yang terbuat dari bilahan kayu berjumlah sembilan buah. Dimainkan

secara bersama-sama dengan pong-pong (gong kecil), cilat-cilat (simbal)

dan lobat(bamboos recorder). Alat musik ini biasanya digunakan sebagai

pengiring tarian (tatak) hiburan dengan membawakan lagu-lagu tertentu

yang sifatnya gembira, seperti: ende-ende muat kopi (nyanyian memetik

kopi), ende-ende kitobis ( nyanyian mengambil rebung bambu) yang

menggambarkan kegembiraan pada saat memetik kopi dan mengambil

rebung bambu.

2.8.2 Musik Vokal

Masyarakat Pakpak memberi nama ende-ende (baca: nde-nde) terhadap

semua jenis musik vokalnya. Ada beerapa jenis musik vokal yang terdapat

pada masyarakat pakpak yang dibedakan berdasarkan fungsi dan

penggunaannya masing-masing yaitu sebagai berikut.

(i) Tangis milangi atau disebut juga tangis-tangis adalah kategori

nyanyian ratapan (lamenta) yang disajikan dengan gaya menangis. Disebut

Page 50: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

45

tangis milangi karena hal-hal mengharukan yang terdapat di dalam hati

penyajinya akan dituturkan-tuturkan (Pakpak: ibilang-bilangken, milangi)

dengan gaya menangis (Pakpak : tangis).

Ada beberapa jenis tangis milangi yang terdapat pada masyarakat

Pakpak, yaitu sebagai berikut.

a. Tangis si jahe adalah jenis nyanyian yang disajikan oleh gadis (female song)

menjelang pernikahannya. Teksnya berisi tentang ungkapan kesedihan

karena harus berpisah dengan anggota keluarganya. Gadis tersebut tentunya

akan meninggalkan keluarganya untuk bergabung dengan keluarga

suaminya. Selain itu, teks teks nyanyian ini juga berisi tentang semua hal

menyedihkan yang mungkin akan dialaminya di lingkungan keluarga

suaminya. Walaupun dinyanyikan dengan gaya menangis, namun maksud

utama dari tangis ini ialah agar orang yang ditangisi merasa terharu dan

selanjutnya akan memberikan petuah-petuah atau nasehat dan berupa materi

kepada si gadis yang akan menikah tersebut. Nasehat yang diberikan

umumnya adalah tentang petunjuk hidup berumah tangga dan semua hal-hal

yang berkaitan dengan kehidupan bersuami-istri. Nyanyian ini disajikan

dengan menggunakan melodi yang berulang-ulang (repetitif) dengan teks

yang berubah-ubah.

b. Tangis anak melumang, tangis ini disajikan oleh pria maupun wanita dari

semua tingkat usia. Isi teksnya adalah ungkapan kesedihan ketika terkenang

kepada orang tua yang sudah meninggal dunia. Perpisahan akibat kematian

dan penderitaan yang dialami si anak atas sepeninggal orangtua tersebut

adalah isi dari teks nyanyian ini. Biasanya nyanyian ini disajikan pada saat-

Page 51: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

46

saat tertentu, seperti ketika berada di hutan, di ladang, di sawah atau tempat-

tempat sepi lainnya. Nyanyian ini juga lebih mengutamakan teks daripada

melodi. Teksnya berubah-ubah dengan pengulangan-pengulangan melodi

yang sama.

c. Tangis simate adalah nyanyian ratapan (lament) kaum wanita ketika salah

seorang anggota keluarga meninggal dunia. Disajikan pada saat si mati

tersebut masih berada di hadapan orang yang menangis sebelum

dikebumikan. Teksnya berisi tentang hal-hal atau perilaku yang paling

berkesan dari si mati semasa hidupnya, kebaikan dan kelebihan-

kelebihannya serta kemungkinan kesukaran hidup yang akan dihadapi

keluarga atas sepeninggal orang yang meninggal tersebut. Melalui tangis ini

pula orang-orang yang melayat dapat lebih mengetahui dan mengenal sifat-

sifat dari orang yang meninggal tersebut dan yang lebih utama lagi adalah

bahwa melalui nyanyian ini para pelayat akan di bawa ke dalam suasana

duka yang mendalam melalui gaya tangis simate tersebut sehingga dengan

demikian pelayat akan tergerak bersatu ke dalam suatu perasaan

sepenanggung sependeritaan. Nyanyian ini adalah nyanyian strofik yang

mengutamakan teks daripada melodi. Teks yang disajikan berubah-ubah

dengan pengulangan-pengulangan melodi yang sama.

(ii) Ende-ende mendedah adalah sejenis nyanyian lullaby atau nyanyian

menidurkan anak yang dinyanyikan oleh si pendedah (pengasuh) baik

kaum pria maupaun wanita untuk menidurkan atau mengajak si anak

bermain. Jenisnya terdiri dari orih-orih, oah-oa, dan cido-cido. Ketiga jenis

Page 52: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

47

nyanyian ini menggunakan teks yang selalu berubah-ubah dengan melodi

yang diulang-ulang (repetitif).

(iii) Orih-orih ialah nyanyian untuk menidurkan anak yang dinyanyikan oleh si

pendedah (pengasuh) orangtua atau kakak baik pria maupun wanita. Si

anak digendong sambil i orih-orihken (sambil menina bobokkan si anak

dalam gendongan) dengan nyanyian yang liriknya berisi tentang nasehat,

harapan, cita-cita maupun sebagai curahan kasih sayang terhadap si anak

tersebut.

(iv) Oah-oah sering juga disebut kodeng-kodeng, yaitu jenis nyanyian yang

teksturnya sama dengan orih-orih. Yang membedakannya ialah cara dalam

menina bobokkan si anak. Jika orih-orih disajikan sambil menggendong si

anak, maka oah-oah disajikan sambil mengayun si anak pada ayunan yang

digantungkan pada sebatang kayu di rumah maupun di pantar (gubuk,

dangau) yang terdapat di ladang atau di sawah.

(v) Cido-cido adalah nyanyian untuk mengajak si anak bermain. Tujuannya

ialah untuk menghibur dengan membuat gerakan-gerakan yang lucu

sehingga si anak menjadi tertawa dan merasa senang. Gerakan-gerakan

tersebut biasanya ditampilkan pada akhir frasa lagu. Si anak digoyang-

goyang, diangkat tinggi-tinggi, dicolek atau disenyumi yang menimbulkan

rasa senang, geli atau lucu sehingga si anak menjadi tertawa. Teks lagu

yang disajikan umumnya berisi tentang nasehat, petuah-petuah maupun

harapan-harapan agar kelak si anak menjadi orang yang berguna dan

berbakti pada keluarga.

Page 53: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

48

(vi) Nangen ialah nyanyian yang disajikan pada waktu mersukut-sukuten.

Setiap ucapan dari tokoh-tokoh yang terdapat pada cerita tersebut

disampaikan dengan gaya bernyanyi. Ucapan tokoh tokoh yang terdapat

dalam cerita yang dinyanyikan itulah yang disebut nangen, sedangkan

rangkaian ceritanya disebut sukut-sukuten. Apabila seluruh rangkaian cerita

dan ucapan para tokoh cerita disampaikan dengan gaya bertutur, maka

kegiatan ini disebut dengan sukut-sukuten (bercerita), sedangkan cerita

yang menyertakan dalam penyampaiannya disebut sukut-sukuten pake

nangen. Namun, pada umumnya sukut sukuten yang menarik haruslah

berisi nangen. Kegiatan mersukut-sukuten biasanya dilakukan oleh para

tua-tua yang sudah lanjut usia. Cerita sukut-sukuten umumnya berisi

tentang pedoman-pedoman hidup dan teladan yang harus dipanuti

berdasarkan perilaku yang diperankan oleh tokoh yang terdapat dalam

cerita. Tokoh yang baik menjadi panutan sedangkan tokoh yang jahat

dihindari. Pencerita (persukut-sukuten) haruslah seorang yang cukup ahli

menciptakan karakter tokoh-tokoh melalui warna suara nangen yang

berbeda-beda satu sama lainnya sehingga menarik untuk dinikmati. Adapun

sukut-sukuten yang cukup dikenal oleh masyarakat Pakpak adalah

Nandorbin, Sitagandera, Nan Tampuk Mas, Manuk-manuk Si Raja Bayon,

Si buah mburle dan lain sebagainya.

(vii) Ende-ende Mardembas adalah bentuk nyanyian permainan di kalangan

anak-anak usia sekolah yang dipertunjukkan pada malam hari di halaman

rumah pada saat terang bulan purnama. Mereka menari membentuk

lingkaran, membuat lompatan-lompatan kecil secara bersama-sama sambil

Page 54: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

49

bergandengan tangan dan melantunkan lagu-lagu secara chorus (koor)

maupun solo chorus (nyanyian solo yang disambut oleh koor). Pada malam

hari kelompok perempuan dewasa sedang menumbuk padi, maka biasanya

pada saat itulah anak-anak melakukan kegiatan mardembas. Isi teksnya

adalah menggambarkan keindahan alam serta kesuburan tanah Pakpak yang

dinyanyikan dengan pengulangan melodi (repetitif) dimana teksnya

berubah-ubah sesuai pesan yang disampaikanya.

(viii) Ende-ende Memuro Rohi, nyanyian ini termasuk ke dalam jenis work

song, yaitu nyanyian yang disajikan pada saat bekerja. Biasanya

dinyanyikan ketika berada di ladang atau di sawah untuk mengusir burung-

burung agar tidak memakan padi yang ada di ladang atau di sawah tersebut.

Kegiatan muro (menjaga padi) ini biasanya menggunakan alat yang disebut

dengan ketter dan gumpar yang dilambai-lambaikan ke tengah ladang padi

sambil menyanyikan ende-ende memuro rohi. Jenis-jenis kesenian di atas,

baik seni musik maupun musik vokal sudah jarang dtemukan. Seni musik

tradisional tersebut sudah digantikan dengan alat musik keyboard dalam

upacara-upacara adat, baik upacara perkawinan maupun upacara kematian.

Begitu juga dengan musik vokal yang sudah sangat jarang ditemukan,

namum masih ada beberapa musik vokal yang masih ditemukan seperti

tangis simate dan tangis anak melumang.

Selanjutnya di dalam kebudayaan masyarakat pakpak ini terdapat alat

musik yang khas yang disebut dengan ketter dan gumbar, yaitu

mengekspresikan kebudayaan masarakat agraris, khususnya berkaitan dengan

bercocok tanam padi. Ketter dan gumpar adalah alat yang terbuat dari bambu

Page 55: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

50

dan pada bambu tersebut digantungkan kain bekas yang dilambaikan ke tengah

sawah untuk mengusir burung. Fungsi utama alat ini tentu saja menghalau

burung, namun tetap dapat dikaji melalui disiplin etnomusikologi, yaitu studi

musik dalam kebudayaan. Alat ini dapat digolongkan kepada fungsinya sebagai

alat pendukung budaya pertanian.

Dari kajian etnografis etnik Pakpak ini, dan kaitannya dengan penelitian

nangen nandorbin, maka dapat diuraikan beberapa hal sebagai berikut.

Bahwasanya masyarakat Pakpak, baik itu di Desa Sukaramai atau secara umum

di Kabupaten Pakpak Bharat dan juga Kabupaten Dairi, memiliki wujud dan

unsur kebudayaannya yang khas. Kebudayaan masyarakat Pakpak ini

merupakan hasil dari kontinuitas dan perubahan dalam ruang dan waktu yang

mereka lalui. Di dalam kebudayaan masyarakat Pakpak tergambar dengan jelas

unsur-unsur animisme, yang kemudian bertransformasi ke era agama-agama

besar yang datang ke kawasan ini, sampai kemudian memasuki zaman

globalisasi.

Selain itu kebudayaan masyarakat Pakpak sampai sekarang ini masih

kuat mengekspresikan masyarakat agraris, artinya masih bertumpu kepada

kehidupan alam sekitar dengan cara bertani, beternak, mengambil hasil-hasil

hutan, dan suasana pedesaan. Mereka adalah masyarakat agraris yang sangat

bergantung kepada alam lingkungan sekitar dalam konteks memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari, walau secara global, kini semua manusia

berada dalam arus globalisasi. Jadi keseluruhan keadaan ini, turut menentukan

arah kebudayaan masyarakat Pakpak, termasuk memungsikan keseniannya,

Page 56: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

51

salah satu di ataranya adalah nangen nandorbin. Ini merupakan lagu yang

sangat penuh dengan nilai-nilai dan norma-norma budaya.

Page 57: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

52

BAB III

ANALISIS TEKSTUAL NANGEN NANDORBIN

3.1 Penyajian Nangen Nandorbin

Dalam Bab III ini, penulis akan menganalisis tekstual dan serta makna

yang terkandung dari teks nangen nandorbin tersebut. Nangen nandorbin

disajikan pada saat putri tersebut masih menginjak remaja. Pada umumnya,

nyanyian ini hanya disajikan oleh keluarga dekat saja. Tidak ada peraturan

waktu tertentu dalam menyajikan nyanyian ini. Nyanyian ini bebas disajikan

pada saat kapan saja selagi seorang putri masih belum menikah.

Ketika nyanyian ini disajikan, maka ibunya tidak boleh bermain-main

dalam menyampaikan pesan dan makna yang ada pada teks nyanyian tersebut.

Nyanyian ini tidak diiringi alat musik. Nyanyian ini biasanya disajikan ketika

melihat putrinya sudah beranjak dewasa, dan harus dididik menjadi seorang

putri yang bernilai mahal. Kemudian, nyanyian ini disajikan secara perlahan

dimana pada saat suasana dalam keadaan sunyi, maka si penyaji melontarkan

perkataan mendidik dengan cara bernyanyi. Kemudian, nyanyian ini sering

juga disajikan ketika ada anggota keluarga yang lain datang sehingga keluarga

yang ada di sekitar tersebut merasa tertarik kepada putri yang telah terdidik

tersebut, sehingga putri tersebut menjadi sorotan masyarakat Pakpak yang ada

di Desa Sukaramai.

Pada umumnya, nyanyian ini hanya disajikan oleh kaum wanita dewasa

saja. Sejauh pengamatan penulis, tidak ada kaum laki-laki yang menyajikan

Page 58: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

53

nyanyian ini walaupun dia merasakan bangga yang mendalam. Biasanya,

mereka mengungkapkan ekspresi kebahagiannya lewat tingkah laku yang baik

saja.

3.2 Penggunaan Nangen Nandorbin

Nangen nandorbin digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Nangen nandorbin ini bukanlah suatu bagian dari adat, tetapi tradisi yang

dilakukan secara turun-temurun dan hanya digunakan dalam konteks

kehidupan sehari-hari saja. Nyanyian ini sejenis bahasa yang digunakan untuk

mendidik seorang putri yang belum menikah mendidik sifat, kepribadian,

kebaikan atau hal-hal lainnya berupa didikan.

3.3 Analisis Semiotik terhadap Tekstual Nangen Nandorbin

3.3.1 Teks Nangen Nandorbin oleh Marseti Limbong S.Pd, SD

Sebelum menganalisis makna dan struktur dari teks nyanyian tersebut,

maka penulis menuliskan teks dari nyanyian tesebut. Berikut ini adalah teks

yang disajikan oleh Marseti Limbong yang kemudian saya terjemahkan sendiri

ke dalam bahasa Indonesia.

Nandorbin

1. Sada Nandorbin

Ko buluh i bernoh idi

Nandorbin Nandorbin

Sada-sadana kuambit

Page 59: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

54

Man permainku idi

Nandorbin Nandorbin

[Arti harfiah:

Satu, putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Satu-satunya untuk menjadi menantu

Menantu yang menjadi kesayangan

Putriku yang terbaik

Arti dalam konteks:

Seorang putri yang sudah siap untuk dilamar oleh siapapun,

Seorang putri tersebut dianggap seperti bambu yang sangat bermanfaat,

Karena pada saat itu bambu sangat berperan penting bagi kehidupan

masyarakat Pakpak,

Putri tersebut sudah siap menjadi menantu siapapun]

2. Dua Nandorbin

Ko buluh i bernoh idi

Nandorbin Nandorbin

Dua-duana mahan silindung bulan

Nandorbin Nandorbin

[Arti harfiah:

Dua, putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Page 60: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

55

Putri yang siap menjadi menantu seorang raja

Putriku yang terbaik

Arti dalam konteks:

Seorang putri tersebut sudah siap menjadi menantu seorang raja

yang memiliki takhta tertinggi pada masyarakat Pakpak,

Ia sudah layak menjadi bindo hara (istri seorang raja atau

pertaki]

3. Tellu Nandorbin

Ko buluh i bernoh idi

Nandorbin Nandorbin

Tellu-telluna mahan tongket ku idi

Nandorbin Nandorbin

[Arti harfiah:

Tiga, putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Menjadi pengokoh dalam keluarga yang melamar

Putriku yang terbaik

Arti dalam konteks:

Seorang putri tersebut dapat menjadi pengokoh dalam keluarga yang

melamar, atas permintaan ibu si pelamar]

4. Empat Nandorbin

Ko buluh i bernoh idi

Nandorbin Nandorbin

Page 61: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

56

Empat-empatna mahan peningkat marga

Nandorbin Nandorbin

[Arti harfiah:

Putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Mampu memberikan keturunan kepada keluarga si pelamar

Putriku yang terbaik

Arti dalam konteks:

Seorang putri tersebut yang sudah siap memberikan keturunan

kepada marga atau orang yang telah melamarnya,

Sehingga generasi penerus marga si pelamar tersebut makin

bertambah]

5. Lima Nandorbin

Ko buluh i bernoh idi

Nandorbin Nandorbin

Lima-limana mahan dengngan merarih

Nandorbin Nandorbin

[Arti harfiah:

Putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Page 62: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

57

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Mampu menjadi p[enaung dan tempat bercerita

Putriku yang terbaik

Arti dalam konteks:

Seorang putri tersebut telah siap menjadi tempat bernaung untuk suka

maupun duka dalam konteks pembicaraan khusus di dalam keluarga]

6. Ennem Nandorbin

Ko buluh i bernoh idi

Nandorbin Nandorbin

Ennem-ennemna mahan dengngan mengula

Nandorbin Nandorbin

[Arti harfiah:

Putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Mampu bekerja keras

Putriku yang terbaik

Arti dalam konteks:

[Seorang putri tersebut telah siap untuk bekerja keras,

Demi menghidupi keluarga dan mengurus keluarga yang

melamar tersebut]

Page 63: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

58

7. Pitu Nandorbin Nandorbin

Ko buluh i bernoh idi

Nandorbin Nandorbin

Pitu-pituna man dengngan cayur ntua

Nan Ndorbin Nan Ndorbin

[Arti harfiah:

Putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Seperti serumpun bambu yang terbaik

Putriku yang terbaik

Siap mendampingi suami sampai akhir tuanya

Putriku yang terbaik

Arti dalam konteks:

Seorang putri tersebut telah siap untuk mendampingi hidup si pelamar

Tersebut sampai akhir tuanya]

Secara struktural, teks nangen nandorbin tersebut terdiri dari tujuh bait.

Masing-masing bait di awalnya dimulai dengan kata-kata angka yaitu: sada

(artinya satu); dua (dua), tellu (tiga), empat (empat), lima (lima), ennem

(enam), dan pitu (tujuh). Kata-kata bilangan satu sampai tujuh dalam bahasa

Pakpak ini mempertegas jumlah dan rangakian teks nangen nandorbin.

Selain itu, struktur teks nangen nandorbin ini, pada setiap baitnya

banyak mengulangi kata nandorbin itu sendiri sebagai ekspresi gaya bahasa

Page 64: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

59

perulangan (repetisi) dan untuk mempertegas tema mengenai nandorbin itu

sendiri. Begitu juga dengan baris Ko buluh i bernoh idi.

Tema utama teks ini adalah kesiapan seorang putri untuk disunting

pujaan hati, yaitu yang dalam konsep budaya Pakpak tipe ideal suami sang

calon mempelai perempuan ini adalah seorang pertaki atau raja (dalam

pengertian luas). Jadi seorang suami idaman dalam konsep budaya Pakpak

adalah suami yang memiliki berbagai keunggulan baik dari sisi kekuasaan

politis, ekonomis, budaya, agama, dan aspek-aspek sejenisnya.

3.3.2 Formula Pembentukan Teks

Melihat struktur nangen nandorbin seperti terurai di atas, maka

sebenarnya dapat dilacak terbentuknya formula (rumusan) dalam membentuk

teks. Adapun formula tersebut dimulai dari kata bilangan untuk masing-masing

bait. Kata ini diteruskan dengan Nandorbin, kedua kata ini membetuk baris

pertama setiap baris dari tujuh baris secara keseluruhan. Kemudian pada baris

kedua dilanjutkan dengan lima kata yaitu Ko buluh i bernoh idi. Dilanjutkan

kepada baris ketiga Nandorbin nandorbin, dua kata ulangan yang membentuk

satu kesatuan. Baris keempat adalah penciri setiap baris yang menggunakan

rumus, kata bilangan baris, dan berubah terus setiap baitnya. Baris inilah yang

menjadi tema utama di setiap bait. Kata-kata ini kemudian diselesaikan dengan

baris kelima yang sama dengan baris ketiga yaitu menggunakan dua kata

Nandorbin nandorbin. Fornula garapan teks setiap baris tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut.

Page 65: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

60

Bagan 3.1

Formula Pembentukan Teks Nangen Nandorbin

Setiap Bait

Kata bilangan (indeks bait) Nandorbin

Ko buluh I bernoh idi

Baris pertama

Baris kedua

Baris ketiga

Nandorbin nandorbin

Baris keempat

Kata bilangan (indeks bait) + akhiran na

Kata-kata khas penciri bait

Baris kelima (repetisi baris ketiga)

Nandorbin nandorbin

Page 66: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

61

3.3.3 Isi Teks

Dalam teks ini menceritakan bagaimana penyaji mengungkapkan

nyanyian nya ketika putri nya masih berada di hadapan nya. Dia menceritakan

banyak hal dalam nyanyian ini, tidak hanya berkisar tentang kehidupannya

sendiri. Dalam nyanyian ini, dia juga menceritakan tentang suka duka

kehidupan setelah menikah, tanggung jawab yang besar bahwa dia adalah

seorang putri terbaik yang di pinang oleh raja. Ungkapan hati seorang ibu

untuk putri tercinta, berupa ekspresi kebahagiaan yang bersifat mendidik

putrinya, agar menjadi wanita yang baik dan pantas menjadi menantu siapa pun

yang akan melamarnya.

Di dalam teks yang di ungkapkan penyaji melalui nangen nandorbin

yaitu kata-kata yang benar-benar terpilih, di dalam nyanyian ini si Ibu atau

penyaji mendidik putrinya tersebut dapat menjadi pengokoh dalam keluarga

yang melamar, sehingga ibu si pelamar semakin yakin bahwa putri yang akan

dilamarnya tersebut merupakan putri yang terdidik dan pantas dijadikan

bindohara (istri seorang raja). Di dalam nyanyian tersebut si ibu yang

menyanyikan tersebut menceritakan bahwa putrinya sudah siap untuk

memberikan keturunan kepada marga atau orang yang telah melamarnya,

sehingga generasi penerus si pelamar tersebut semakin bertambah. Selain itu,

dia juga menceritakan bagaimana penderitaan dalam menjalani kehidupannya.

Hidup dengan serba kekurangan. Bagaimanapun kerasnya dia mencari nafkah,

semangat untuk menghadapi keluarga yang baru, mencintai ibu mertua harus di

seimbangkan dengan cinta ibu kandung, tidak boleh lebih mencintai ibu

kandung dari pada ibu mertua.

Page 67: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

62

Dalam penyajian yang disampaikan seorang ibu tersebut bahwa putrinya

sudah dapat menjadi tempat bernaung keluarga si pelamar dalam suka maupun

duka di dalam konteks khusus pembicaraan keluarga. Putri tersebut telah

bersedia bekerja keras untuk memberi kehidupan yang layak terhadap keluarga

yang akan melamarnya, mampu menghadapi segala ujian serta perihnya

kehidupan, sehingga putri tersebut menjadi sorotan para kaum-kaum

terpandang yang ada di daerah Pakpak.

3.3.4 Makna Teks

Dalam teks nangen nandrobin tersebut si penyaji menggunakan bahasa

sehari sehari, namun pada bagian-bagian tertentu penyaji harus menggunakan

pemilihan pemilihan kata yang tepat sesuai dengan tradisi yang berlaku. Istilah

lain atau berupa ungkapan-ungkapan yang menyerupai pantun. Ada beberapa

makna yang bisa saya lihat dari teks tersebut yaitu sebagai ungkapan rasa haru

dan rasa bangga karena putrinya memang yang terbaik. Teksnya dapat kita

lihat di bawah ini.

Sada Nandorbin Ko buluh i bernoh idi Nandorbin Nandorbin [Seorang putri

yang sudah siap untuk dilamar oleh siapapun, seorang putri tersebut dianggap

seperti bambu yang sangat bermanfaat].

Sada-sadana kuambit man permainku idi Nandorbin Nandorbin

[Seorang putri tersebut menjadi pilihan satu satu nya untuk menjadi

menantu kesayangan].

Page 68: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

63

Dua-duana mahan silindung bulan Nandorbin Nandorbin [Seorang

Putri tersebut sudah siap menjadi menantu seorang raja yang memiliki

tahta tertinggi di masyarakat Pakpak dan dapat menjadi pelindung

dalam keluarga tersebut].

Tellu-telluna mahan tongket ku idi Nandorbin Nandorbin [Seorang

Putri tersebut dapat menjadi pengokoh dalam keluarga yang melamar,

atas permintaan ibu si pelamar].

Empat-empatna mahan peningkat marga Nandorbin Nandorbin

[Seorang putri tersebut sudah dapat dipastikan, bahwa dia mampu untuk

memberikan keturunan kepada keluarga si pelamar].

Lima-limana mahan dengngan merarih Nandorbin Nandorbin [Seorang

putri itu mampu jadi tempat bernaung dan tempat bercerita dalam suka

maupun duka].

Ennem-ennemna mahan denggan mengula Nandorbin Nandorbin

[Seorang putri yang sudah mampu untuk bekerja keras dan menjadi

sosok yang multitalenta].

Pitu-pituna man dengngan ncayur ntua Nandorbin Nandorbin [Seorang

putri tersebut dapat menjadi teman sehidup semati].

Dalam teks tersebut, si penyaji mengungkapkan keterbaikan dan hal-hal

yang berat untuk di topang oleh putri tersebut, agar mampu bertahan dan tetap

menjadi putri terdidik. Makna selanjutnya adalah berupa pesan/doa kepada

Page 69: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

64

putrinya dengan nangen nandorbin tersebut. Teksnya dapat kita lihat di bawah

ini.

Buluh i bernoh [Serumpun bambu yang terbaik]

Mahan silindung bulan [Menjadi pelindung]

Mahan tongket ku idi [Menjadi tongkat penopang]

Mahan peningkat marga [Menjadi peningkat keturunan]

Mahan dengngan merarih [Menjadi teman bercerita]

Mahan dengngan mengula [Menjadi teman bekerja]

Man dengngan ncayur ntua [Menjadi teman hidup sampai tua]

Dari teks di atas terlihat dengan jelas bahwa terdapat tujuh tipe wanita

ideal untuk menjadi seorang istri dalam konsep etnosains masyarakat Pakpak.

Seorang istri itu dilambangkan sebagai serumpun bambu terbaik. Bambu

adalah simbol dari kekuatan wanita yang akan melahirkan tunas-tunas baru dari

rumpun tersebut. Bambu juga adalah simbol dari perkembangan umat manusia,

dari waktu ke waktu. Begitu juga bambu ini memiliki berbagai kegunaan di

dalam kehidupan masyarakat Pakpak.

Dalam teks tersebut, si penyaji meyakinkan kepada masyarakat Pakpak

bahwa putrinya sudah mampu menjadi yang terbaik. Dia juga sangat mendidik

putrinya selama tinggal bersama, sehingga putrinya sudah dapat mencontohkan

yang terbaik karena yang diperlihatkan ibunya adalah kepribadian yang terbaik.

Dia juga berpesan banyak kepada putrinya agar dapat menghadapi berbagai

rintangan serta permasalahan hidup.

Tipe ideal kedua seorang istri dalam budaya Pakpak adalah menjadi

pelindung (mahan silindung bulan) baik untuk anak-anaknya maupun keluarga

Page 70: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

65

inti dan keluarga batihnya. Seorang ibu akan selalu melindungi anak-anaknya

dengan cara menyusui, memberi makan, memandikan, mengurusi segala

keperluan anak dan suami, termasuk juga bekerja, dan melindungi nama baik

keluarganya dan keluarga suaminya. Yang jelas ia menjadi sosok pelindung di

dalam keluarga tersebut.

Tipe ideal ketiga seorang istri dalam kebudayaan Pakpak adalah menjadi

figur ibu yang digambarkan sebagai tongkat penopang (tongket ku idi). Artinya

seorang ibu itu adalah tongkat penopang keluarga. Ia harus dapat menyangga

berdirinya bangunan rumah tangga, agar kokoh dalam menjalankan bahtera

rumah tangga, sebagaimana kokohnya tongkat untuk membantu seorang dalam

berjalan. Jadi seorang istri yang ideal dalam gambaran masyarakat Pakpak

adalah istri yang terus berusaha menyokong berdirinya sumah tangga yang

kuat, teritegrasi, dan memiliki kepekaan kekerabatan dan sosial.

Tipe ideal keempat seorang istri yang digambarkan dalam nangen

nandorbin ini adalah menjadi peningkat keturunan (mahan peningkat marga).

Di sinilah fungsi utama seorang istri itu, yaitu ia akan mampu melakukan

reproduksi generasi-generasi manusia Pakpak melalui lembaga perkawinan.

Seorang istri adalah tempat awal pertumbuhan manusia, dari masa pembuahan,

kemudian datangnya ruh, selepas itu menjadi bentuk manusia, di mana di

tempat ini yaitu alam rahim sudah terjadi interaksi alamiah antara ibu dan

anaknya. Kemudian setelah itu di masa kehamilan kurang lebih sembilan bulan

akan lahirlah anak-anak buah dari perkawinannya. Seorang ibu memliki peran

utama dalam konteks meneruskan generasi manusia, termasuk orang-orang

Pakpak. Melalui seorang ibulah akan terjadinya kesinambungan keturunan dan

Page 71: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

66

tentu saja kebudayaan Pakpak. Jadi masyarakat Pakpak secara umum sangat

menggantungkan kontinuitas dan perkembangan generasinya melalui seorang

ibu. Demikian maksud tipe ideal yang keempat ini.

Seterusnya tipe ideal kelima seorang istri dalam konteks kebudayaan

Pakpak adalah dilukiskan dalam baris teks mahan dengngan merarih (menjadi

teman bercerita. Artinya dalam frase ini, seorang istri itu menjadi teman

bercerita kepada suami yang amat dikasihinya, terutama dalam membina

keluarga yang sempurna, menurut panduan adat dan juga agama. Dengan

demikian, walaupun masyarakat Pakpak menganut garis keturunan dari pihak

laki-laki (patrilineal), namun fungsi seorang istri sangatlah penting dalam

konteks memberikan arah yang baik dalam membina keluarganya. Suami tidak

akan dapat berjalan atau menentukan sendiri arah rumah tangganya. Ia tetap

harus memusyawarahkan dan kemudian mencari kesepakatan dalam

menentukan mahligai rumah tangganya.

Selanjutnya, tipe ideal yang keenam seorang istri dalam budaya Pakpak

adalah menjadi teman bekerja untuk sang suami tercinta, yang diistilahkan

dalam nangen ini sebagai mahan dengngan mengula (menjadi teman bekerja).

Seorang istri bukan hanya pasif, artiny cukup sekedar melahirkan keturunan.

Istri haruslah bekerja mengurusi anak, suami, dan keluarga saja, atau lebih jauh

dari itu ia juga bekerja membantu ekonomi keluarga, seperti ikut bertani,

mengambil kemenyan, menenun, dan sebagainya. Seorang istri yang ideal

dalam kebudayaan Pakpak adalah istri yang rajin bekerja. Ia bertindak nyata

dalam rangka membantu suami menghidupi keluarganya.

Page 72: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

67

Tipe ideal yang terakhir, yaitu yang ketujuh yang diekspresikan dalam

teks nangen nandorbin ini adalah seorang istri dalam kebudayaan Pakpak

adalah man dengngan ncayur ntua (menjadi teman hidup sampai tua). Artinya

adalah seorang istri adalah menjadi pendamping atau pasangan hidup terhadap

suaminya untuk selama-lamanya yang dikonsepkan sampai tua dalam frase ini.

Dengan demikian, secara etnosains, seorang istri dan seorang suami yang ideal

dalam konteks kehidupan masyarakat Pakpak adalah istri dan suami yang

menjaga keutuhan dan perkembangan rumah tangganya sampai ajal menemui

mereka. Jadi tipe ideal rumah tangga dalam kehidupan masyarakat Pakpak

adalah rumah tangga yang langgeng, kalau bisa jangan sampai bercerai. Sebab

dampaknya akan merugikan kepada anak-anaknya dan juga keluarga kedua

belah pihak.

Selain itu, larik di atas juga menggambarkan keberhasilan dalam hidup

seorang Pakpak apabila ia mati dalam keadaan ncayur ntua, yaitu meninggal

dunia dengan meninggalkan keturunan (anak dan cucu) yang berhasil di dalam

kehidupannya. Ncayur ntua ini menjadi dambaan dari seorang Pakpak. Jika

seseorang mampu mencapai derajat kematian ncayur ntua, maka ia akan

dihargai, dihormati, diapresiasi dengan baik oleh seluruh warga Pakpak. Ini

juga yang terkandung di dalam konsep adat Pakpak.

3.3.5 Pemilihan Teks

Dalam teks tersebut, ada beberapa istilah yang digunakan oleh penyaji

dalam menyampaikan kata-kata dalam Nyanyiannya. Dengan kata lain, istilah

Page 73: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

68

tersebut ditujukan kepada orang yang akan pelamar putrinya, agar orang yang

akan melamar tersebut yakin dan percaya bahwa putri tersebut adalah putri

terbaik dan pilihan, seperti contoh di bawah ini.

(a) buluh i bernoh: sebutan untuk putri yang terdidik,

(b) kuambit: sebutan halus untuk mengungkapkan perasaan,

(c) man permain: sebutan untuk putri tersebut diangkat menjadi menantu,

(d) silindung bulan: sebutan untuk putri perumpaan cahaya bulan,

(e) mahan: sebutan untuk perkataan halus dijadikan yang terbaik.

Istilah tersebut merupakan suatu hal yang harus diketahui penyaji dalam

menyampaikan nyanyiannya karena jika tidak tepat dalam menyebutkannya,

maka orang-orang yang mendengar akan mengejek bahkan menertawakannya.

Hal-hal tersebut sangatlah penting dalam menyajikan nyanyian ini. Dengan

demikian si penyaji tidak boleh sembarangan dalam menyampaikan kata-kata

dalam nyanyiannya.

Dalam teks tersebut juga terdapat istilah eufoniks yaitu menambah atau

mengurangi suku kata dalam teks nyanyian untuk menambah efek musical atau

keindahan dalam lagu tersebut, seperti: man, kata ini seharusnya mahan, tetapi

dalam teks tersebut dikurangi menjadi man. Permen, kata ini seharusnya

permain, tetapi dalam teks tersebut dikurangi menjadi permen.

3.3.5 Struktur Teks

Secara umum, teks yang terdapat dalam nangen nandorbin tidak

mempunyai peraturan yang baku. Artinya, teks yang disampaikan secara

spontan dan berdasarkan isi dari hati si penyaji. Tidak ada pembuka, bagian

Page 74: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

69

tengah dan bagian akhir, atau teks yang sudah baku tetapi disampaikan sesuai

dengan isi hati si penyaji. Hanya saja harus menggunakan kata-kata yang sopan

dan istilah yang benar sesuai dengan tradisi yang berlaku seperti yang sudah

dijelaskan di atas.Teks dari nyanyian tersebut juga tidak terikat rima atau sajak.

Struktur teks dari Nangen nandorbin tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, dia menyanyikan untuk putrinya. Teksnya dapat dilihat di

bawah ini.

Sada Nandorbin ko buluh i bernoh idi

Putriku kau bagaikan bambu yang terbaik dari serumpun bambu yang

ada di lembah tersebut.

Nandorbin Nandorbin

Putriku yang terdidik.

Sebagian besar, dia lebih banyak menceritakan kehidupan dan didikan terbaik

untuk putrinya, serta keluh kesah yang dialami dalam kehidupannya.

Page 75: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

70

BAB IV

TRANSKRIPSI DAN ANALISIS MUSIKAL

NANGEN NANDORBIN

4.1 Teknik Transkripsi dan Hasilnya

Dalam disiplin ilmu etnomusikologi, transkripsi merupakan proses

penulisan bunyi-bunyian musikal sebagai hasil dari pengamatan dan

pendengaran suatu musik ke dalam bentuk simbol-simbol yang disebut dengan

notasi. Untuk melakukan transkripsi melodi nangen nandorbin, penulis

memilih notasi deskriptif yang dikemukakan oleh Charles Seeger. Notasi

deskriptif adalah notasi yang ditujukan untuk menyampaikan kepada pembaca

tentang ciri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum diketahui oleh

pembaca.

Dalam bab ini, penulis memilih untuk mentranskripsi dan menganalisis

melodi nangen nandorbin yang disajikan oleh Marseti Limbong S.Pd, SD.

Hasil transkripsi dan analisis dikerjakan dengan menggunakan notasi Barat.

Penulis memilih notasi Barat agar dapat menggambarkan pergerakan melodi

nangen nandorbin secara grafis. Hasil transkripsi yang dibuat oleh penulis

yang dibantu Amsaal Siburian. Nangen nandorbin ini merupakan hasil

penelitian pada tanggal 14 Maret 2015 lalu di kediaman Ibu Marseti Limbong,

S.Pd., SD, di Desa Sukaramai, Kecamatan Kereajaan, Kabupaten Pakpak

Bharat.

Selanjutnya dalam menganalisis nyanyian tersebut, penulis berpedoman

terhadap teori yang dikemukakan oleh William P. Malm yang dikenal dengann

Page 76: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

71

teori weightedscale. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan

melodi, yaitu :tangga nada (scale), nada dasar (pitch center), wilayah nada

(range), jumlah nada (frequency of note), jumlah interval, pola kadensa,

formula melodi (melody formula), dan kontur (contour) (Malm dalam

terjemahan Takari 1993:3).

Simbol dalam Notasi

1. Merupakan garis paranada yang memiliki lima buah garis paranada dan

empat buah spasi dengan tanda kunci G.

2. = Merupakan empat buah not 1/8 yang digabung menjadi satu ketuk.

3. = Merupakan dua buah not 1/8 yang digabung menjadi satu ketuk.

4. = Merupakan tanda istirahat (rest) ¼ ketuk yang bernilai satu ketuk

5. = Merupakan tanda istirahat (rest) 1/16 ketuk yang bernilai ¼ ketuk

Selengkapnya hasil transkripsi berupaa notasi nangen nandorbin yang

disajikan oleh Ibu Marseti Berru Limbong, dengan teknik dan simbol-simbol

seperti diurai di atas, adalah sebagai berikut.

Page 77: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

72

Notasi 4.1:

NANDORBIN Penyaji: Marseti Berru Limbong Direkam di: Desa Sukaramai, Kerajaan, Pakpak Tanggal perekaman: 14 Maret 2015 Pentranskirpsi: Mona Sidabutar dan Amsal Siburian

Page 78: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

73

4.1.1 Tangga Nada

Tangga nada atau scale yang dimaksud dalam skripsi ini adalah nada-

nada yang dipakai dalam lagu nangen nandorbin, yang berkaitan dengan

melodi serta nada tonika. Tangga nada ini memiliki nada-nada anggota, yang

membangun melodi secara keseluruhan.

Dalam mendeskripsikan tangga nada, penulis mengurutkan nada-nada

yang terdapat dalam melodi nyanyian tersebut, berdasarkan kaidah penyusunan

tangga nada atau modus melodi di dalam kebudayaan musik manapun di dunia

ini. Dari hasil transkripsi diperoleh nada-nada anggota tangga nada nangen

nandorbin ini sebagai berikut.

Notasi 4.2:

Tangga Nada Nangen Nandorbin

Es -- F -- Bes – C -- Es’

Adapun jarak antara nada-nada anggota tanggga nada ini adalah:

200 -- 500 -- 200 -- 500 sent

atau 1 -- 2½ -- 1 -- 2½ laras

Tangga nada tersebut dilihat dari hubungan antara nada yang satu dengan yang

lainnya memiliki formula-formula interval yang menyusunnya sebagai berikut

ini.

Page 79: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

74

Notasi 4.3:

Hubungan Antar Nada dalam Tangga Nada Nangen Nandorbin

Dengan demikian tangga nada yang digunakan oleh penyanyinya untuk

menyanyikan nangen nandorbin ini dapat diklasifikasikan kepada tangga nada

yang menggunakan empat nada dalam satu oktaf, yang dalam peristilahan

musik disebut dengan tetratonik.8

4.1.2 Nada Dasar (Pitch Center)

Dalam menentukan nada dasar pada nangen nandorbin ini, penulis

menggunakan tujuh kriteria-kriteria generalisasi yang ditawarkan oleh Bruno Nettl

8Jika sebuah tangga nada (scale) menggunakan dua nada disebut dengan ditonik, tiga nada tritonik (sedangkan tritonus berkait dengan interval kuart aughmented contohnya F ke B atau balikannya kuint diminished, contoh B ke F), empat tetratonik, lima pentatonik, enam sektatonik, dan tujuh heptatonik. Sementara tangga nada diatonik adalah tangga nada yang mengacu kepada tangga nada musik Barat secara umum, yang menggunakan dua jenis interval yaitu penuh dan setengah, dengan bentuknya pada tangga nada mayor maupun minor (natural, harmonis, melodis, dan zigana).

Page 80: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

75

dalam bukunya Theory and Method in Etnomusicology (1963:147), yaitu sebagai

berikut.

1. Patokan yang paling umum adalah melihat nada mana yang paling sering

muncul dan nada mana yang paling jarang dipakai dalam suatu komposisi

musik.

2. Kadang-kadang nada yang memiliki nilai ritmisnya besar dianggap nada

dasar, meskipun jarang dipakai.

3. Nada yang dipakai pada awal atau akhir komposisi maupun pada bagian

tengah komposisi dianggap mempunyai fungsi penting dalam tonalitas

tersebut.

4. Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada ataupun

posisi tepat berada ditengah-tengah dapat dianggap penting.

5. Interval-interval yang terdapat antara nada kadang-kadang dipakai

sebagai patokan. Contohnya sebuah posisi yang digunakan bersama

oktafnya, sedangkan nada lain tidak memakai. Maka nada pertama

tersebut boleh dianggap lebih penting.

6. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga bisa juga bisa dipakai

sebagai patokan tonalitas.

7. Harus diingat barangkali ada gaya-gaya musik yang mempunyai sistem

tonalitas yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-paokan diatas.

Untuk mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik

tampaknya adalah pengalaman lama dan pengenalan akrab dengan

musik tersebut (terjemahan Marc Perlman 1963:147).

Dengan melihat ketujuh kriteria di atas, maka dapat diuraikan nada

dasar pada nangen nandorbin ini adalah seperti berikut.

Page 81: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

76

1 Nada yang paling sering dipakai adalah nada: Bes

2 Nada yang memiliki nilai ritmis terbesar: Bes

3 Nada awal yang paling sering dipakai: Bes, dan nada akhir yang

paling sering dipakai: F

4 Nada yang memiliki posisi paling rendah: Es

5 Nada yang dipakai sebagai duplikasi oktaf: Es

6 Nada yang mendapat tekanan ritmis: Bes

7 Berdasarkan dari pengalaman musikal penulis, maka kemungkinan

besar nada dasar lagu nangen nandorbin ini adalah nada: Es

Tabel 4.1:

Nada Dasar yang Dipergunakan pada Nangen Nandorbin

No Kriteria Nada

1

2

3

4

5

6

7

8

K1

K2

K31

K32

K4

K5

K6

K7

Bes

Bes

Bes

F

Es

Es

Bes

Es

4.1.3 Wilayah Nada

Wilayah nada dapat didefiniskan merupakan retang antara nada yang

terendah sampai yang tertinggi yang digunakan dalam sebuah bangunan musik,

Page 82: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

77

terutama yang berkaitan dengan melodi. Wilayah nada ini selalu juga dalam

istilah musik disebut dengan ambitus atau range.

Dengan berpedoman pada hasil transkripsi seperti terurai di atas maka

wilayah nada yang digunakan penyanyi nangen nandorbin ini adalah dari nada

terendahnya yaitu Es (dia atas C tengah) dan nada tertinggi adalah nada F. Jika

di gambarkan di dalam monasi adalah sebagai berikut ini.

Notasi 4.4:

Wilayah Nada Nangen Nandorbin

Es F

1400 sent

7 laras

Dengan demikian tergambar dengan jelas bahwa ambitus suara yang

diekspresikan oleh penyaji nangen nandorbin adalah satu oktaf lebih satu laras.

4.1.4 Jumlah Nada

Jumlah nada adalah banyaknya nada yang dipakai dalam suatu musik

atau nyanyian. Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam nyanyian tersebut

dapat dilihat dari bagan di bawah ini.

Page 83: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

78

Notasi 4.5:

Jumlah Nada-nada yang Digunakan pada Nangen Nandorbin

Dari bagan di atas terlihat kepada kita bahwa dua nada yaitu Es dan F

menggunakan duplikasi oktaf. Dua nada lainnya yaitu Bes dan C tidak

menggunakan duplikasi oktaf. Dengan menyatukan nada-nada yang

menggunakan duplikasi oktaf, maka nada yang terbanyak digunakan dalam

nangen nandorbin adalah nada Bes yang muncul sebanyak 126 kali. Kemudian

disusul oleh nada F yang muncul sebanyak 70 kali, selanjutnya nada Es 42 kali,

Page 84: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

79

dan nada C sebanyak 35 kali kemunculannya dalam komposisi musik vokal ini.

Keseluruhan nada yang muncul adalah 273 kali.

Kemudian setiap nada tersebut dapat dipersentasekan berdasarkan

kepentingannya di dalam komposisi lagu. Adapun persentase tersebut adalah

sebagai berikut:

(a) Nada Es 42/273 x 100 = 15,83 %

(b) Nada F 70/273 x 100 = 25,64 %

(c) Nada Bes 126/273 x 100 = 46,15 %

(d) Nada C 35/273 x 100 = 12,82 %

Jika digambarkan dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.

Diagram 4.1:

Diagram Batang Persentase Nada-nada Nangen Nandorbin

Jika digambarkan dalam bentuk diagram kue (pie) adalah sebagai berikut.

Page 85: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

80

Diagram 4.2:

Diagram Pie Persentase Nada-nada Nangen Nandorbin

4.1.5 Jumlah Interval

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri

dari interval naik maupun turun. Sedangkan jumlah interval adalah banyaknya

interval yang dipakai dalam suatu musik atau nyanyian. Berikut ini adalah

interval dari nyanyian tersebut.

Page 86: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

81

Tabel 4.2:

Interval yang Digunakan Nangen Nandorbin

Interval Posisi Total

Naik Turun

1P 110 110

2m 3 2 5

2M 66 39 105

3m

3M

4P 30 10 40

5P 8 20 28

5Aug 1 1 2

6M 1 8 9

4.1.6 Pola Kadensa

Pengertian kadensa adalah pergerakan nada akhir dari suatu frasa lagu.

Pola kadens dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu semi kadens (half cadence)

dan kadens penuh (full cadence). Semi kadens adalah suatu bentuk istirahat

yang tidak lengkap atau tidak selesai dan memberi kesan adanya gerakan ritme

yang lebih lanjut. Sedangkan kadens penuh adalah suatu bentuk istirahat di

Page 87: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

82

akhir frase yang terasa selesai sehingga pola kadens seperti ini tidak

memberikan kesan untuk menambah gerakan ritem. Namun demikian,

penggunaan kadens pada lagu Nandorbin tersebut hanya menggunakan jenis

semi kadens dikarenakan penggunaan melodi yang repetitif dan menunjukkan

adanya kesan menambah gerakan ritem baru.

Pola semi kadens (half cadence) pada lagu nandorbin terdapat pada

birama ke enam, delapan belas, dua puluh empat, tiga puluh, tiga puluh enam,

empat puluh dua dan empat puluh delapan. Penggunaan kadens tersebut

memiliki bentuk yang sama, yakni seperti pada analisis berikut ini.

Page 88: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

83

Notasi 4.6:

Pola Kadensa Nangen Nandorbin

Page 89: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

84

Kadens a terdiri dari nada Bes sebesar not seperdelapan pada ketukan up beat

dilanjutkan dengan seperdelapan nada Bes juga dan diakhiri oleh nada Bes

seperdelapan dalam keadaan up beat. Kadens b diisi oleh nada Es pada posisi

down beat durasi not seperdelapan dialnjutkan ke nada F sebesar not

seperdelapan dan diakhiri oleh nada F dengan durasi not seperempat, dalam hal

ini memiliki durasi satu ketukan dasar.

4.1.7 Formula Melodi

Formula melodi yang akan dibahas dalam tulisan ini meliputi bentuk,

frasa dan motif. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin

menjadi satu pola melodi. Frasa adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Dan

motif adalah ide melodi sebagai dasar pembentukan melodi.

William P. Malm mengemukakan bahwa ada beberapa istilah dalam

menganalisis bentuk, yaitu:

1. Repetitif yaitu bentuk nyanyian yang diulang-ulang.

2. Ireratif yaitu bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil

dengan kecenderungan pengulangan-pengulanag di dalam keseluruhan

nyanyian.

3. Strophic yaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi menggunakan teks

nyanyian yang baru atau berbeda.

4. Reverting yaitu bentuk yang apabila dalam nyanyian terjadi pengulangan

pada frasa pertama setelah terjadi penyimpanganpenyimpangan melodi.

5. Progresive yaitu bentuk nyanyian yang terus berubah dengan menggunakan

materi melodi yang selalu baru.

Page 90: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

85

Melihat kepada hal yang dikemukakan oleh Malm mengenai bentuk

nyanyian, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa melodi dari nyanyian

tersebut adalah strophic yang artinya bentuk nyanyian yang diulang tetapi

menggunakan teks nyanyian yang baru atau berbeda. Dalam nyanyian nangen

nandorbin ini, contohnya adalah sebagai berikut.

Notasi 4.7:

Formula Melodi Strofik Nangen Nandorbin

Page 91: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

86

4.1.8 Analisis Bentuk, Frase, dan Motif pada Nangen Nandorbin

Secara garis besar, bentuk, frasa dan motif yang terdapat dalam Nangen

Nandorbin adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3:

Frase dan Bentuk Nangen Nandorbin

Birama Frase Bentuk

1-4 A

I 4-6 B

7-10 A

I 10-12 B

13-16 A

I 16-18 B

19-22 A

I 22-24 B

25-28 A

I 28-30 B

31-34 A

I 34-36 B

37-40 A

I 40-42 B

43-46 A

I 46-48 B

Page 92: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

87

Frase-frase yang membentuk komposisi nangen nandorbin ini di dalam

bentuk notasi adalah seberti analisis berikut ini.

Notasi 4.8:

Frase-frase Nangen Nandorbin

Page 93: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

88

Dari notasi di atas dapat dideskripsikan dua frase yang membentuk nagen

nandorbin ini sebagai berikut.

(i) Frase A, pada birama pertama dimulai dari tiga nada Bes masing-

masing not seperdelapan, dilanjutkan dengan nada Es seperdelapan,

rangkaian ini mengisi dua ketukan awal pada birama pertama.

Diteruskan dengan nada F sebesar not seperempat pada ketukan ketiga

dan disambung dengan nada F juga sebesar not tiga perdelapan dan

digenapi oleh nada F seperenam belas pada ketukan keempat birama

pertama ini. Sesudah itu pada birama kedua ketukan pertamanya diisi

oleh dua nada F masing-masing not seperdelapan, dilanjutkan ke

ketukan kedua diisi nada Es seperdelapan dan nada Bes seperdelapan.

Diteruskan dengan nada C seperdelapan dan nada Bes seperdelapan

pada ketukan ketiga birama ini. Dilanjutkan kpeda nada Es bawah

seperdelapan dan Bes seperdelapan menutup ketukan keempat birama

kedua ini. Setersunya dilanjutkan dengan nada C seperdelapan Bes

seperdelapan, Es seperdelapan dan F seperdelapan, diteruskan kepada F

tiga perenam belas dan Bes seperenambelas. Kemudian pada ketukan

keempat birama tiga ini diisi oleh dua nada Bes masing-masing not

seperdelapan. Pada ujung frase ini, ketukan pertama birama keempat

diisi oleh dua nada Bes masing-masing seperdelapan, kemudian

digunakan tanda istirahat dua seperdelapan.

Page 94: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

89

(ii) Frase B, dimulai nada C seperdelapan ditambah tiga nada Bes masing-

masing seperdelapan. Diteruskan ke birama berikutnya dengan

menggunakan nada C seperdelapan, Bes seperdelapan, Es seperdelapan,

dan F seperdelapan. Rangkaian nada ini kemudian dilanjutkan dengan

menggunakan nada Bes seperdelapan, C seperdelapan, Es seperdelapan,

F seperdelapan, dan frase ini ditutup dengan nada F seperempat

ditambah tanda istirahat tiga perempat. Kedua-dua frase inilah menjadi

pembentuk komposisi nangen nandorbin.

Dari dua frase tersebut, maka selanjutnya lebih detil lagi dapat

dianalisis motif-motif melodi yang digunakan nangen nandorbin ini.

Selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut.

Page 95: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

90

Notasi 4.9

Motif-motif Nangen Nandorbin

Motif melodi frase A terdiri dari: a, b, a1, c, d, a2, dan a3. Sementara di

sisi lainnya, frse B dibentuk oleh motif-motif: a4, e, f, dan a21. Dengan

demikian motifnya cenderung berkembang terus. Di samping itu, khusus motif

a, motif yang statis yaitu rangkaian nada-nada yang sama sangat berkembang

di dalam melodi nangen nandorbin ini.

Page 96: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

91

4.1.9 Kontur

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm (dalam Irawan

1997: 85), yang dapat dibedakan beberapa jenis kontur, yaitu:

1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari

nadayang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.

2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari nada

yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.

3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari nada

yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada

yang lebih tinggi atau sebaliknya.

4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu nada

ke nada yang lain baik naik maupun turun.

5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang

lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih

rendah ke nada yang lebih tinggi.

6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada

yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun

minor.

7. Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai

batas-batasan.

Garis kontur yang terdapat pada melodi nangen nandorbin adalah

ascending, descending dan static. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada

gambar di bawah ini.

Page 97: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

92

Notasi 4.10:

Kontur Frase A Nangen Nandorbin

Page 98: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

93

Notasi 4.11:

Kontur Frase B Nangen Nandorbin

Page 99: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

94

Melihat dari dua notasi grafik di atas dapat dikemukakan mengenai kontur

secara umum, dua frase nangen nandorbin ini, yaitu sebagai berikut.

1. Frase A dibentuk oleh dua kontur, yang pertama adalah kontur

pendulum ke arah atas dan ditambah dengan bahagian ujungnya yaitu

kontur naik (ascending). Keduanya dapat digambarkan sebagai berikut:

2. Frse B dibentuk oleh dua kontur juga. Yang pertama adalah kontur

menurun, dan yang kedua adalah kontur pendulum ke arah atas, yang

secara umum dapat digambarkan sebagai berikut.

Secara umum melodi nangen nandorbin disusun oleh tiga bentuk kontur, yaitu

pendulum ke atas, naik, dan turun.

Page 100: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

95

4.1.10 Analisis Waktu

Nangen nandorbin selain dikomposisikan oleh dimensi ruang (tangga

nada) juga disusun berdasarkan waktu. Aspek waktu ini mencakup: meter,

aksentuasi, tempo, durasi, aksentuasi, dan.lain-lainnya. Inilah aspek-aspek

yang mendukung dimensi waktu.

4.1.10.1 Meter

Meter yang dimaksud di dalam skripsi ini adalah kesatuan unit-unit

ketukan yang menjadi siklus dari melodi nangen nandorbin. Secara umum

meter yang digunakan dalam nangen nandorbin ini adalah empat. Keempat

ketukan dasar dalam meter ini ditulis dalam tanda birama 4/4. Proses

pembentukan meter dalam lagu ini dapat dikonsepkan sebagai berikut.

Bagan 4.1:

Meter Nangen Nandorbin

Kemudian diterapkan di dalam melodi adalah sebagai berikut.

dan seterusnya.

Page 101: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

96

4.1.10.2 Aksentuasi

Sebagaimana lazimnya melodi yang terikat dalam meter dan juga pulsa

dasar, maka nangen nandorbin dalam menyusun dimensi ruang menggunakan

aksentuasi-aksentuasi metrik, dan sekaligus juga melodis. Aksentuasi-

aksentuasi metrik ini, berdasarkan aspek audio, adalah:

1. Untuk ketukan pertama di setiap birama adalah intensitas kuat,

2. Untuk ketukan kedua di setiap birama adalah intensitas lemah,

3. Untuk ketukan ketiga di setiap birama adalah intensitas sedang, dan

4. Untuk ketukan keempat pada setiap birama adalah intensitas lemah,

Keempat intensitas (aksentuasi) ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Bagan 4.1:

Aksentuasi Metrik Nangen Nandorbin

Page 102: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

97

Aksentuasi seperti terurai di atas adalah aksentuasi berdasarkan meter

yang digunakan. Selain itu, aksentuasi juga terjadi dalam melodi, yang menjadi

bahagian terintegrasi dari keseluruhan melodi. Aksentuasi melodi di dalam

nangen nandorbin secara umum memiliki hubungan dengan aksentuasi meter,

namun perjalanan melodi juga memberikan aksentuasi ritmenyya tersendiri

juga, namun tidak sampai berlawanan. Ang jelas dasar aksentuasinya adalah

ostinato (ulangan-ulangan).

4.1.10.3 Tempo

Tempo adalah cepat lambatnya sebuah komposisi musik disajikan.

Tempo ini bisa saja dideskripsikan dengan kata-kata atau juga bisa ditentukan

berdasarkan ketukan-ketukan pada metronom (Metronom Maelzal). Dalam

musik Barat misalnya tempo ini dideskripsikan dengan kata-kata: largo,

adagio, moderate, tempo dimarcia, presto, prestissimo, dan lain-lainnya.

Setelah m,endengarkan secara audio, maka tempo ang digunakan dalam

nangen nandorbin, berdasarkan sistem metronom adalah sekitar 120 kietukan

dasar per menit. Artinya adalah dalam satu menit terdapat ketukan dasar

sebanyak 120. Atau dalam setiap detiknya ada dua ketukan dasar. Jika

dideskripsikan dengan kata-kata, maka tempo yang digunakan pada nangen

nandorbin ini adalah sedang. Tempo ini dapat dikonsepkan sebagai berikut.

Page 103: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

98

Notasi 4.12:

Tempo Nangen Nandorbin

MM = 120

Satu menit 120 ketukan dasar

4.1.19.4 Durasi

Durasi adalah panjang dan pendekna not yang digunakan dalam

konteks menyusun ritme (pola rime dan motif ritme). Dengan melihat notasi

sebagai hasil transkripsi, maka durasi-durasi yang digunakan dalam nangen

nandorbin ini adalah sebagai berikut:

A. Durasi not

1. Not seperempat

2. Not tiga perenam belas

3. Not seperdelapan

4. Not seperenam belas

Page 104: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

99

B. Durasi tanda istirahat

1. Tanda istirahat ¾

2. Tanda istirahat ¼

Dikaitkan dengan garapan durasi pada setiap ketukan dasar, maka nangen

nandorbin ini dikomposisikan dengan:

a. Satu ketukan dasar diisi oleh not seperempat

b. Satu ketukan dasar diisi oleh dua not seperdelapan

c. Satu ketukan dasar diisi oleh satu not tiga perenambelas dan satu

perenam belas

d. Satu ketukan dasar diisi oleh tanda istirahat seperempat

Dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 105: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

100

Notasi 4.13

Garapan Durasi Per Satu Ketukan Dasar

Nangen Nandorbin

Page 106: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

101

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap nangen nandorbin

ini, ada beberapa kesimpulan yang bisa penulis peroleh, yaitu sebagai berikut.

1. Nangen nandorbin adalah suatu nyanyian nasihat yang bersifat mendidik

yang disajikan oleh kaum wanita ketika ada putrinya yang sudah beranjak

dewasa. Disajikan di hadapan seorang putri tersebut di rumah dan tidak

diiringi alat musik.

2. Jika melihat teksnya, penulis menemukan hal baru yang belum pernah

penulis ketahui sebelumnya yaitu bahwa teks atau objek yang dinyanyikan

tidak hanya berkisar tentang nasihat-nasihat baik kepada putri tersebut saja,

tetapi nyanyian tersebut adalah tempat atau kesempatan untuk

mencurahkan isi hati si penyaji. Hal-hal yang disampaikan bercerita tentang

kelebihan, sifat serta kebiasaan-kebiasaan terbaik yang dilakukan oleh si

putri tersebut, dia juga menceritakan bagaimana keluh kesah atau

penderitaan yang akan dihadapi dalam hidup nya apabila sudah menikah

kelak dan sering pula menceritakan atau, mengenang masa-masa

pembelajaran pernikahan melalui nyanyian nangen nandorbin tersebut.

Melalui nyanyian tersebut, si penyaji mencurahkan isi hatinya agar putrinya

kelak menjadi putri sorotan masyarakat Pakpak yang ada di Desa

Sukaramai.

Page 107: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

102

Secara tematik, teks lagu nangen nandorbin ini adalah menceritakan

tipe ideal seorang ibu rumah tangga dalam konteks kebudayaan Pakpak.

Ada tujuh tipe idealnya yaitu: (1) buluh i bernoh (seperti serumpun bambu

yang terbaik), (2) mahan silindung bulan (menjadi pelindung), (3) mahan

tongket ku idi (menjadi tongkat penopang), (4) mahan peningkat marga

(menjadi peningkat keturunan), (5) mahan dengngan merarih (menjadi

teman bercerita), (6) mahan dengngan mengula (menjadi teman bekerja),

dan (7) man dengngan ncayur ntua (menjadi teman hidup sampai tua).

3. Jika melihat teksnya, penulis menyimpulkan bahwa tidak ada peraturan atau

teks yang baku dalam nyanyian tersebut. Artinya, si penyaji bebas

mengungkapkan sesuai dengan isi hatinya. Namun, ada pemilihan kata

yang digunakan seperti : inang ni berruna yang ditujukan untuk ibu, tendi

ni inangna yang ditujukan kepada putrinya dan lain sebagainya.

4. Jika melhat struktur melodinya, dapat disimpulkan bahwa melodi yang

digunakan adalah cenderung berulang-ulang, hanya teksnya saja yang

berubah. Sama halnya dengan struktur teks, bahwa tidak ada peraturan

yang baku terhadap melodi yang digunakan. Nangen nandorbin ini

bukanlah suatu adat dalam masyarakat Pakpak, namun tradisi yang

dilakukan secara turun-temurun. Jika dalam suatu pernikahan tidak ada

penyajian nyanyian ini, maka akan terasa sunyi dan suasana bahagia tidak

terasa. Tetapi ketika nyanyian ini disajikan, maka orang-orang yang akan

merasa bahagia apabila sudah meminang putri yang terdidik tersebut.Ada

kebahagiaan yang mendalam ketika mendengar nyanyian ini. Penulis juga

merasakan hal tersebut ketika mendengar nyanyian ini.

Page 108: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

103

Secara struktural melodi lagu nangen nandorbin ini disusun oleh unsur-

unsur melodi sebagai berikut: (i) tangga nada yang digunakan adalah

tetratonik; (ii) wilayah nadanya 7 laras, satu oktaf lebih satu laras; (iii) nada

dasar berada pada nada paling rendah yaitu Es; (iv) formula melodinya

strofik; (v) interval yang digunakan adalah dari prima sampai sekta mayor;

(vi) pola-pola kadensanya biner; (vii) jumlah nada-nada yang digunakan

mayoritas berada pada nada ketiga, dan (viii) kontur yang digunakan ada

tiga yaitu pendulum ke atas, naik, dan turun.

Jika melihat keberadaannya dalam situasi sosial masyarakat di masa kini,

yaitu nyanyian ini sudah jarang disajikan karena beberapa faktor sosial dan

budaya yaitu:

1. Faktor agama, hal ini disebabkan karena adanya kebahagiaan yang dianggap

berlebihan sedangkan menurut agama yang kita yakini bahwa setiap orang

harus menikah karena jodoh sudah ditentukan oleh Sang Pencipta.

2. Pada saat sekarang ini sudah jarang ditemukan orang yang bisa menyajikan

nyanyian ini diakibatkan karena kurangnya minat dan perhatian terhadap

nyanyian ini, baik generasi tua maupun generasi muda. Tidak jarang

ditemukan bahwa dalam suatu pernikahan tidak menyajikan nyanyian ini.

Biasanya jika tidak ada anggota keluarga yang bisa untuk menyajikan

nyanyian ini, maka orang lain yang bukan keluarga dekat yang bisa

menyajikan nyanyian ini disuruh untuk bernyanyi. Tetapi jika tidak ada

yang bisa, maka tidak harus dilakukan.

Page 109: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

104

3. Perkembangan tekhnologi yang semakin maju yang membuat orang semakin

tidak peduli dengan tradisinya sendiri. Orang-orang lebih tertarik terhadap

teknologi yang semakin maju.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, dengan rendah hati penulis bersedia untuk diberikan saran atau

kritik yang membangun agar tulisan ini lebih baik lagi. Penulis juga

memberikan saran kepada masyarakat Pakpak agar kiranya tetap memelihara

dan memberikan perhatian terhadap kebudayaan yang ada baik seni musik, seni

vokal dan seni tari.

Penulis juga melihat bahwa kebudayaan Pakpak sudah semakin hilang

seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, sebagai masyarakat

Pakpak mari kita sama-sama menunjukkan dan memberikan perhatian terhadap

kebudayaan yang kita miliki sebagai identitas bangsa.

Page 110: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

105

DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1985. Paper, Skripsi, Tesis, Disertasi, Makalah. Tarsito:

Bandung. Banjarnahor, Erni Juita, 2014. Tangis Beru Si Jahe di Desa Sukaramai,

Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat: Kontinuitas dan Perubahan Penyajian, Kajian Tekstual, dan Musikal. Medan: Departemen Etnomusikologi FIB USU (Skripsi Sarjana).

Bogdan, R. and Taylor, S. J. 1975. Introduction to Qualitative Resarch

Method. Newyork: John Willey and Sons. Denzin, Norman K. dan Yvonna S. Lincoln (eds.). 1995. Handbook of

Qualitative Research. Thousand Oaks, London, dan New Delhi: Sage Publications.

Fadlin, 1988. Studi Deskriptif Konstruksi dan Dasar-dasar Pola Ritem

Gendang Melayu Sumatera Timur. Skripsi Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Herkovits, Melville J., 1948. Man and His Work. New York: Alfred A.

Knopft. Kartomi, Margareth J., (1990), On Concepts and Classifications of Musical

Instruments. Chicago dan London: The University of Chicago Press. Keraf, Goris, 1986. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. Koentjaraningrat (ed.), 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia. Koentjaraningrat, 1974. Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia. Koentjaraningrat, 1980a. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Rineka Cistra. Koentjaraningrat, 1980b. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Koentowidjojo, 1991. Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung:

Penerbit Mizan. Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Anthropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Lomax, Alan P. 1968. Folk Song Style and Culture. Transaction Books New Jersey.

Page 111: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

106

Malm,William P., 1977. Music Cultures of the Pacific, Near East, and Asia.

New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs; serta terJemahannya dalam bahasa Indonesia, William P. Malm, 1993, Kebudayaan Musik Pasiflk, Timur Tengah, dan Asia, dialihbahasakan oleh Muhammad Takari, Medan: Universitas Sumatera Utara Press.

Merriam, Alan P 1964The Anthropology of Music. Chicago: Northwestern

Univercity Press. Meuraxa, Dada, 1974. Sejarah Kebudayaan Sumatera. Medan: Firma Hasmar. Moleong, Lexy J. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Nasution, S., 1982. Metode Research. Bandung: Jemmars. Nettl, Bruno. 1964. Theory And Methode In Ethnomusicology. Newyork: The

Free Press Of Glencoe. Nettl, Bruno, 1973. Folk and Traditional of Western Continents, Englewood

Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Nettl, Bruno, 1992. “Ethnomusicology: Some Definitions, Problems and

Directions.” Music in Many Cultures: An Introduction. Elizabeth May (ed.). California: University California Press.

Pasaribu, Ben M., 1986. Taganing Batak Toba: Suatu Kajian dalam Konteks

Gondang Sabangunan. Skripsi Etnomusikologi Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Perlman, Marc. 1994. Unplayed Melodies: Music Theory in Postcolonial Java.

Ph.D. dissertation, Wesleyan University. Poerwadarminta, W.J.S. (ed.), 1965. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka. Purba, Setia Dermawan, 1994. Penggunaan, Fungsi, dan Perkembangan

Nyanyian Rakyat Simalungun bagi Masyarakat Pendukungnya: Studi Kasus di Desa Dolok Meriah, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tesis S-2. Jakarta: Universitas Indonesia.

Putro, Brahma, 1981. Karo dari Jaman ke Jaman. Medan: Yayasan Masa Sachs, Curt dan Eric M. Von Hornbostel, 1914. “Systematik der

Musikinstrumente.” Zeitschrift für Ethnologie. Berlin: Jahr. Juga terjemahannya dalam bahasa Inggeris, Curt Sachs dan Eric M. von Hornbostel, 1992. “Classification of Musical Instruments.” Terjemahan Anthony Baines dan Klaus P. Wachsmann. Ethnomusicology: An Inroduction. Helen Myers (ed.). New York: The Macmillan Press.

Page 112: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

107

Saragih, Tumpal H.F.M., 2013. Teknik Permainan Sarune oleh Bapak Kerta Sitakar. Medan: Departemen Etnomusikologi FIB USU (Skripsi Sarjana).

Sihotang, Batoan L., 2013. Kajian Organologi Kucapi Buatan Bapak Kami

Capah di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat. Medan: Departemen Etnomusikologi FIB USU (Skripsi Sarjana).

Tyas, Andijaning Hartaris 2007 Musik Modern Seni Musik 2 SMA kelas XI.

Jakarta, Erlangga

Page 113: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

108

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Atur Pandapotan Solin

Usia : 52 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta / Pengelola Sanggar Pakpak di Pakpak bharat

Alamat : Desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan Pakpak Bharat

2. Nama : Marseti Limbong S.pd, SD

Usia : 45 tahun

Pekerjaan : Guru SD

Alamat : Desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan Pakpak Bharat

3. Nama : Alm. Esron Kaloko S.H

Usia : 57 tahun

Pekerjaan : PNS Dinas Kebudayaan Kab. Dairi

Alamat : Jalan 45 Sidikalang

4. Nama : Nursina br. Cibro

Usia : 56 tahun

Pekerjaan : Ketua Organisasi PERPPI (Persatuan Perempuan Pakpak

Indonesia)

Alamat : Jalan Pasar Lama Sidikalang

Page 114: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

109

5. Nama : H. Raja Ardin Ujung

Usia : 65 tahun

Pekerjaan : Ketua Organisasi IKPPI (Ikatan Pemuda Pakpak Indonesia)

Alamat : Jalan Ujung Sidikalang

6. Nama : Heber Ananta Kaloko S.sn

Usia : 27 tahun

Pekerjaan : Pengelola Sanggar Pakpak di Dairi

Alamat : Jalan 45 Sidikalang

7. Nama : Lianna br. Cibro

Usia : 64 tahun

Pekerjaan : petani

Alamat : Natam julu Pakpak Bharat

8. Nama : Rosma br. Berutu

Usia : 60 tahun

Pekerjaan : petani

Alamat : Natam julu Pakpak Bharat

9. Nama : Happy Berutu S.sn

Usia : 54 tahun

Pekerjaan : Pelatih vokal Pakpak

Alamat : Salak Pakpak Bharat

Page 115: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL NANGEN NANDORBIN … · yang tujuan utamanya untuk mendidik seorang putri yang belum menikah bagaimana bersikap, berkepribadian, dan melakukan kebaikan.

110

10. Nama : Barca Sagala

Usia : 55 tahun

Pekerjaan : Penyanyi Pakpak

Alamat : Jalan Merdeka Sidikalang

11. Nama : Agus Ujung S.H

Usia : 48 tahun

Pekerjaan : Anggota DPRD Kab. Dairi

Alamat : Jalan SM.RAJA Sidikalang