Guru sejati berkepribadian islami

55
GURU SEJATI BERKEPRIBADIAN ISLAMI Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. (Prof.Dr. H. Hamzah B. Uno, M,pd. 2007: 15). Sedangkan orang jawa mengatakan guru itu seseorang yangdigugu lan ditiru. Jadi seorang guru memunyai tujuan yaitu menuntun anak didiknya untuk menggapai cita-cita yang ingin dicapainya dan juga Tujuan umum dari seorang guru kepada anak didiknya yaitu mengarahkan anak didiknya agar mampu melaksanakan tugas tuhan dengan sebaik-baiknya, mampu melaksanakan tugas kemanusiaan, mampu melaksanakan tugas masyarakat dengan sebaik-baiknya, mampu melaksanakan tugas negara dengan sebaik-baiknya, dan mampu melaksanakan tugas pribadi dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan belajar-mengajar khususnya di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi dengan adanya seorang pendidik atau guru, karena guru merupakan jantungnya pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (M.Furqon Hidayatullah : Xi). Dari kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi Seorang peserta didik dapat menyerap ilmu yang telah diberikan oleh guru, dan juga menerapkan ilmu tersebut pada kehidupan sehari-harinya. Misal seorang anak kelas 1 SD diberikan materi penjumlahan dan pengurangan pada pelajaran matematika. Jika seorang anak tersebut paham dan mengerti apa yang diberikan oleh gurunya, maka ilmu tersebut akan diterapkannya untuk kehidupan sehari- hari seperti menghitung uang jajan yang diberikan oleh ibunya, atau mengitung mainan yang sudah dimilikinya. Dengan demikian segala ilmu yang diberikan oleh seorang guru pasti akan ada manfaatnya bagi kehidupan peserta didik. Guru harus memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan pendidikan secara holistic yang berpusat pada potensi dan kebutuhan peserta didik. Pendidik juga harus mampu menyiapkan peserta didik untuk bisa menangkap peluang dan kemajuan dunia dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi. Disisi lain, pendidikan juga harus mampu membukakan mata hati peserta didik 1

Transcript of Guru sejati berkepribadian islami

Page 1: Guru sejati berkepribadian islami

GURU SEJATI BERKEPRIBADIAN ISLAMI

Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. (Prof.Dr. H. Hamzah B. Uno, M,pd. 2007: 15). Sedangkan orang jawa mengatakan guru itu seseorang yangdigugu lan ditiru. Jadi seorang guru memunyai tujuan yaitu menuntun anak didiknya untuk menggapai cita-cita yang ingin dicapainya dan juga Tujuan umum dari seorang guru kepada anak didiknya yaitu mengarahkan anak didiknya agar mampu melaksanakan tugas tuhan dengan sebaik-baiknya, mampu melaksanakan tugas kemanusiaan, mampu melaksanakan tugas masyarakat dengan sebaik-baiknya, mampu melaksanakan tugas negara dengan sebaik-baiknya, dan mampu melaksanakan tugas pribadi dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan belajar-mengajar khususnya di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi dengan adanya seorang pendidik atau guru, karena guru merupakan jantungnya pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (M.Furqon Hidayatullah : Xi). Dari kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi Seorang peserta didik dapat menyerap ilmu yang telah diberikan oleh guru, dan juga menerapkan ilmu tersebut pada kehidupan sehari-harinya. Misal seorang anak kelas 1 SD diberikan materi penjumlahan dan pengurangan pada pelajaran matematika. Jika seorang anak tersebut paham dan mengerti apa yang diberikan oleh gurunya, maka ilmu tersebut akan diterapkannya untuk kehidupan sehari-hari seperti menghitung uang jajan yang diberikan oleh ibunya, atau mengitung mainan yang sudah dimilikinya. Dengan demikian segala ilmu yang diberikan oleh seorang guru pasti akan ada manfaatnya bagi kehidupan peserta didik.

Guru harus memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan pendidikan secara holistic yang berpusat pada potensi dan kebutuhan peserta didik. Pendidik juga harus mampu menyiapkan peserta didik untuk bisa menangkap peluang dan kemajuan dunia dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi. Disisi lain, pendidikan juga harus mampu membukakan mata hati peserta didik untuk mampu melihat masalah-masalah bangsa dan dunia seperti, kemiskinan, kelaparan, kesenjangan, ketidakadilan, dan persoalan lingkungan hidup.

Guru berkarakter kuat. Ia bukan hanya mampu mengajar tetapi ia juga mampu mendidik. Ia bukan hanya mampu menstransfer pengetahuan (transfer of knowledge) tetapi ia juga mampu menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untuk mengarungi hidupnya. Guru yang cerdas. Ia bukan hanya memiliki kemampuan yang bersifat intelektual tetapi juga memiliki kemampuan secara emosi dan spiritual sehingga guru mampu membuka mata hati peserta didik untuk belajar, dan selanjutnya mampu hidup dengan baik di tengah-tengah masyarakat.

Sosok guru yang berkarakter kuat dan cerdas, diharapkan mampu mengemban amanah dalam mendidik peserta didiknya. Guru harus memiliki kompetensi utama yang harus melekat pada guru. Yaitu nilai-nilai keamanahan, keteladanan, dan mampu melakukan pendekatan pedagogis serta mampu berpikir dan bertindak cerdas.

1

Page 2: Guru sejati berkepribadian islami

Puisi Emha Ainum Najib yang dikutip Ari Ginanjar Agustian (M. Furqon Hidaytullah : 2009)

Jika dalam buku ini ada rukun iman, rukun islam dan ikhsan,

Bukan berarti eksklusiveme aliran agama,

Tapi keinginan menyampaikan kebenaran,

Kalau dalam buku ini adalah Al quran,

Itu bukan untuk golongan,

Tetapi untuk seluruh umat islam.

Bukan al-Qur:an untuk islam,

Bukan dunia untuk islam,

Tapi Al-Qur:an dan islam untuk dunia,

Islam merindukan perdamaian dan kebahagiaan sejati,

Bersama yang lain.

Lagu, Tembang, dan Himne tentang Guru.

Himne Guru L/S; Sartono.

Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan terukir di dalam hatiku

Menggambarkan bahwa guru adalah profesi yang mulia, penuh pengabdian, dan memiliki peran yang sangat penting dalam menyiapkan sumber daya manusia(SDM) bangsa.

Dhandang Gula (Serat Wulangreh, PB IV)

Ingkang wus tumukul

Tan mikir pawehing liyan

Iku pantes yen sira guronana kaki

Sartane kawruhana

2

Page 3: Guru sejati berkepribadian islami

Nyanyian ini menggambarkan betapa pentingnya berguru dan mencari ilmu dengan cara yang sungguh-sungguh. Jadi guru harus memiliki kualitas tertentu, baik martabatnya, mengerti aturan, ahli ibadah, hidup sederhana, tulus dan fokus pada profesinya.

Pak Guru (Murry, Koes Plus)

Abot sanggane tugase bapak ibu guru

Saben dinane mimpin putra-putrine

Pancen pak guru kudu sabar atine

.

..Esuk lan sore penjaluke pak guru

Supoyo mulyo kabeh putra putrine

Menggambarkan betapa berat tanggungjawab seorang guru, harus memimpin, menasehati dan mendidik putra-putrinya dan berharap agar putra-putrinya hidup di jalan yang lurus, istiqomah dan mulia.

Semua Sama (Yok Koeswoyo Koes Plus)

Oh guru sungguh mulia pengabdianmu

Oh guru penuntut ilmu

Syairnya singkat yang menunjukkan betapa mulia kedudukan seorang guru. Memiliki pengabdian yang tinggi. Dan sebagai pengembang dan penutut ilmu.

Oemar Bakri (Iwan Fals)

Oemar Bakri, Oemar Bakri banyak ciptakan menteri

Oemar Bakri professor, dokter, insinyur pun jadi

Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri

Ini menggambarkn perjuangan seorang guru yang sederhana dan mampu mendidik murid-muridnya hingga pandai.Tapi profesinya belum mendapat perhatian secara wajar.

3

Page 4: Guru sejati berkepribadian islami

GURU YANG BIASA, BERBICARA

GURU YANG BAGUS, MENERANGKAN,

GURU YANG HEBAT, MENDEMONSTRASIKAN,

GURU YANG AGUNG, MENGINSPIRASI (William Athur Ward,Jurnalis)

Thomas Stanlay dalam Stain and Book (M. Furqon Hidayatullah, 2009  mengemukakan lima factor teratas yang paling berperan dalam keberhasilan yaitu:

1. Jujur kepada semua orang

2. Menerapkan disiplin

3. Bergaul baik dengan orang lain

4. Memiliki suami dan isteri yang mendukung

5. Bekerja lebih giat dari kebanyakan orang

Guru yang berkarakter kuat, ia bukan hanya mampu mengajar tetapi ia juga mampu mendidik,ia bukan hanya mampu menstranfer pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi ia juga mampu menanamkan nilai nilai yang diperlukan untuk mengarungi hidupnya. Guru Cerdas, ia bukan hanya memiliki kemampuan yang bersifat intelektual tetapi yang memiliki kemampuan secara spiritual dan emosional sehingga guru mampu membuka mata hati peserta didik untuk belajar yang selanjutnya mampu hidup dengan baik ditengah tengah masyarakat.

PENDIDIKAN KARAKTER

a. Karakter

Secara harafiah karakter artinya kualitas mental atau moral,m kekuatan moral,nama atau reputasi Hornby dan parnwell (M. Furqon Hidayatullah, 2009:9). Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Karakter adalah sifat sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian. Kamisa dalam (M.Furqon Hidayatullah, 2009:9). Dalam Dorlands Pocket Medical Dictionary (M. Furqon Hidayatullah, 2009:9) dinyatakan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan individu; sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu. Di dalam kamus psikologi dinyatakan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang,biasanya mempunyai kaitan dengan sifat sifat yang relative tetap. Dali Gulo (M.Furqon H, 2009:9 ). Menurut M. Furqon H. Karakter pendidik adalah kualitas mental atau kekuatan moral, akhlak atau budi pekerti pendidik yang merupakan kepribadian khusus yang harus melekat pada

4

Page 5: Guru sejati berkepribadian islami

pendidik. Aa Gym dalam (M.Furqon. H,2009:10). Mengemukakan bahwa karakter itu terdiri dari empat hal:

1. Karakter Lemah (penakut, tidak berani mengambil resiko, pemalas, cepat kalah, belum apa apa sudah menyerah).

2. Karakter Kuat (tangguh, ulet ,mempunyai daya juang yang tinggi atau pantang menyerah.

3. Karakter Jelek (licik, egois, serakah, sombong pamer, dsb).

4. Karakter baik (jujur, terpercaya, rendah hati).

Nilai nilai utama yang menjadi pilar pendidik dalam membangun karakter kuat adalah

1. Amanah

2. Keteladanan

Faktor penyebab rendahnya pendidikan karakter adalah sitem pendidikan yang kurang menekankan pembentukan karakter tetapi lebih menekankan aspek kognitif atau akademik.

Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Yang dilandasi hakekat dan tujuan pendidikan.Berarti ia memiliki kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti sifat kejujuran, amanah, keteladanan , atau pun sifat-sifat lain yang melekat pada diri pendidik.

b. Pentingnya Pendidikan Karakter

UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang system pendidikan Nasional (Sisdiknas pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yamg beriman dan bertaqewa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Ellen G White dalam Sarumpaet (M.Furqon Hidayatullah, 2009:12) mengemukakan bahwa pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari system pendidikan yang benar. Slamet Imam Santoso (M. Furqon H., 2009:12) mengemukakan tujuan pendidikan murni adalah menyusun harga diri yang kukuh dan kuat dalam jiwa pelajar, supaya kelak dapat bertahan dalam masyarakat, di bagian lain ia juga mengemukakan bahwa pendidikan bertugas mengembangkan potensi individu semaksimal mungkin dalam batas batas kemampuanny, sehingga terbentuk manusia yang pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas kemampuannya serta mempunyai kehormatan diri dengan demikian pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan.

5

Page 6: Guru sejati berkepribadian islami

Karakter bisa diubah melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan ayat yang berbunyi:. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri sendiri.. (Ar Rad/13;11). Platform pendidikan berkarakter bangsa Indonesia dipelopori oleh Ki Hajar Dewantoto, walaupun belum sepenuhnya dapat diterapkan oleh bangsa ini. Yang berbunyi: Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mbangun karsa, Tut wuri handayani. Di depan memberikan teladan, di tengah membangun kehendak, dan dibelakang memberikan dorongan. Selain itu guru juga memiliki makna digugu dan ditiru (dipercaya dan dicontoh) Hal ini secara tidak langsung memberikan pendidikan karakter kepada peserta didiknya. Oleh karena itu profil dan penampilan guru harus menjadi teladan bagi peserta didiknya.

Gambaran pendidikan berkarakter bisa dilihat pada syair tembang Dhondhong apa Salak Tembang tersebut mempunyai filosofi dan nilai yang tinggi dan bermakna. Buah kedondong kulitnya halus tapi dalamnya berduri, buah salak, kulitnya kasar tapi dalamnya halus. Keduanya tidak dipilih, yang dipilih buah duku yang kecil, kulitnya halus, dalamnya juga halus. Naik bendi tidak dipilih karena menyakiti hewan, naik becak tidak dipilih karena memeras tenaga manusia. Yang dipilih berjalan pelan-pelan. Jadi betapa indahnya jika nilai pendidikan berkarakter yang ada pada tembang tersebut melekat pada diri insan yang hidup di dunia ini. Di sisi lain juga menggambarkan betapa pentingnya mengarungi aktivitas kehidupan didasarkan kemampuan sendiri tanpa harus memberatkan, merugikan, menyusahkan atau menyengsarakan pihak lain.

Kita dapat belajar dari kisah nabi Musa AS dengan Khidir. Khidir sebagai guru dalam mendidik Musa (muridnya) ingin membangun landasan yang kokoh, yaitu membentuk karakter yang kuat pada murid, sehingga ujian mental, terutama kesabaran, kedisiplinan, keuletan yang ditanamkan oleh guru kepada muridnya. Disini terlihat bahwa dalam membangun karakter yang kuat membutuhkan suatu proses tertantu sehingga nilai-nilai yang ditanamkan dapat mengakar.

Dari pernyataan tersebut tampak relevan jika tenaga pendidik atau guru harus memiliki karakter yang kuat dalam menjalankan tugasnya di bidang pendidikan . Guru harus memiliki kepribadian khusus yang menjadi ciri khas atau yang membedakan dengan profesi yang lain.

BERSYUKUR MENJADI PENDIDIK (GURU)

Kekuatan bersyukur harus dimiliki oleh guru. Karena kekuatan ini turut memberikan andil yang cukup besar untuk mencapai kesuksesan. Bentuk penyikapan yang paling tepat adalah kita harus mensyukuri profesi kita. Dengan kata lain agar profesi guru menjadi sesuatu yang membahagiakan maka kita harus bersyukur . Seperti yang tertulis dalam Surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:Jika kamu bersyukur, maka saya (Allah) akan menambah (nikmat) itu kepadamu, dan jika kamu ingkar (kufur) maka sesungguhnya siksa-Ku sangat pedih

Sebenarnya Guru yang bersyukur selalu fokus pada apa yang dimilikinya. Menikmati apa yang ada bukan berarti menyesali dan meratapi apa yang tidak ada atau yang hilang dari genggaman kita. Kita tidak selalu dapat memperoleh apa yang diinginkan Yang terpenting

6

Page 7: Guru sejati berkepribadian islami

kita dapat menikmati apa yang kita miliki, sehingga kita dapat membahagiakan diri kita sendiri

Perwujudan bersyukur terhadap suatu kenikmatan yang telah diterima bukan sekedar suatu ucapan atau pernyataan tapi berkaitan dengan perbuatan atau tindakan. Maka perwujudan rasa nikmat profesi guru harus ;

1. Menerima secara positif profesi sebagai pendidik Jangan terlalu banyak ijin dan meninggalkan tugas mengajar.

2. Tidak zhalim terhadap profesi yang diemban. Jangan terlalu sering terlambat masuk kelas. Jangan mengerjakan pekerjaan lain pada jam-jam mengajar. Itu perbuatan dhalim.

3. Menjaga dan mengembangkan profesi pendidik dengan sungguh-sungguh. Tidak mau berusaha mengembangkan diri, merasa sudah cukup dengan ilmu yang dimiliki.Ini namanya tidak bersungguh-sungguh dalam mengemban profesi.

a. Orientasi Bersyukur

Jika kita mencari ilmu kita harus melihat yang di atas sedangkan dalam mencari harta kita melihat orang yang berada di bawah kita. Ilmu adalah sebagai penerang yang mampu mengubah jalan keburukan, kebodohan dan yang melahirkan kebijakan dalam berbagai masalah-masalah kehidupan.

Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa Ilmu lebih utama daripada harta, karena 7 alasan, yaitu:

1. Ilmu adalah warisan para nabi sedang harta warisan Firaun

2. Ilmu tidak akan berkurang karena diberikan kepada orang lain, sedang harta akan berkurang bila diberikan pada orang lain.

3. Harta perlu dijaga sedang ilmu dapat menjaga pemiliknya.

4. Jika seseorang meninggal dunia, ia akan meninggalkan hartanya, sedang ilmu akan dibawa ke dalam kubutnya.

5. Harta dapat dicapai oleh orang mukmin dan kafir, sedang ilmu hanya dapat dicapai oleh orang mukmin.

6. Semua orang butuh orang yang memiliki ilmu, yang mengetahuo urusan agama dan mereka tidak membutuhkan hartanya.

7. Ilmu akan menguatkan seseorang dalam menyebrangi shirath (jalan menuju surga) sedangkan harta akan menghalinginya.

7

Page 8: Guru sejati berkepribadian islami

Ibnu Qoyyim (1996:32) menggambarkan orientasi bersyukur dengan 5 tanda-tanda keberuntungan dan kebahagiaan seseorang, yaitu;

1. Setiap ilmunya bertambah, maka bertambahlah tawadhu dan kasih sayangnya.

2. Setiap amalnya bertambah, maka bertambah rasa takut dan kehati-hatiannya.

3. Setiap kali umurnya bertambah, maka berkuranglah ketamakan dan kerakusannya.

4. Setiap hartanya bertambah, maka bertambahlah kedermawanan dan pengorbanannya.

5. Setiap kedudukannya bertambah, maka bertambahlah kedekatannya kepada sesama manusia, memenuhi kebutuhannya, dan rendah hati.

b. Aktualisasi bersyukur

Sebagai manifestasi rasa syukur, maka bisa dilihat dari sudut pandang keberadaan, kebermaknaan, kebermanfaatan profesi kita sebagai pendidik. Peran pendidik bisa diklasifikasikan menjadi kelompok:

1. Manusia Wajib yaitu manusia yang keberadaan, kebermaknaan, dan kemanfaatannya sangat menentukan. Dia menjadi kunci dan menentukan.

2. Manusia Sunnah yaitu manusia yang kehadirannya dan keberadaannya memberi kebermaknaan dan kebermanfaatan , tetapi jika ia tidak ada tidak akan mengganggu atau menggoyahkan jalannya system penyelenggara kegiatan.

3. Manusia Mubah. Manusia yang ada atau tidak ada, hadir atau tidak hadir, ia tidak memberikan pengaruh apa-apa, tidak memberi manfaat tetapi juga tidak memberikan mudharat.

4. Manusia Makruh. Manusia yang kehadirannya dan keberadaannya tidak memberikan kebermaknaan dan kebermanfaatan, tetapi jika ia tidak ada akan memberi kenyamanan dan kebaikan jalannya system penyelenggaraan kegiatan.misalnya guru yang mengajar dengan konsep yang salah. Manusia ioni kebalikan dari manusia Sunnah.

5. Manusia Haram. Manusia yang keberadaan dan kebermaknaan, dan kebermanfaatannya sangat tidak diharapkan sama sekali. Ia sebagai trouble maker Kehadirannya berpengaruh negative. Manusia ini kebalikan dari Manusia Wajib.

Dari gambaran di atas diharapkan peran guru dapat memposisikan diri sebagai manusia Wajib atau setidaknya menjadi manusia Sunnah.

Ray (M. Furqon Hidayatullah, 2009:25) mengemukakan bahwa rahasia sukses dengan memanfaatkan hukum atau prinsip universal, yaitu

8

Page 9: Guru sejati berkepribadian islami

1. Kekuatan pemahaman

2. Kekuatan pola piker

3. Kekuatan Visi

4. Kekuatan Kemitraan

5. Kekuatan bersyukur

6. Kekuatan akuntabilitas

Mencari ilmu memiliki kedudukan yang sangat istimewa bila dibandingkan dengan kegiatan lain sebagai berikut

1. Tanpa syarat

2. Tanpa batas waktu

3. Dilaksanakan sepanjang hayat

4. Satu satunya yang diperbolehkan serakah

5. Sifatnya wajib

Ali bin abi thalib ( M. Furqon H,2009: 34) Mengemukakan bahwa Ilmu lebih utama dari harta, karena tujuh alasan yaitu :

1. Ilmu adalah warisan para nabi ,sedangkan harta adalah warisan firaun.

2. Ilmu tidak berkurang karena diberikan kepada oran lain,sedangkan harta akan berkurang jika diberikan kepada orang lain.

3. Harta perlu dijaga, tetapi ilmu dapat menjaga pemiliknya.

4. Jika seseorang meninggal akan meningggalkan hartanya, sedangkan ilmu akan dibawa ke dalam kuburnya.

5. Harta dapat dicapai orang mukmin dan kafir sedangkan ilmu hanya dapat dicapai oleh orang mukmin.

6. Semua orang membutuhkan pemilik ilmu (Orang yang berilmu )yang mengetahui urusan agama dan mereka tidak membutuhkan pemilik hartanya.

7. Ilmu akan menguatkan seseorang dalam menyabrangi shirath (Jalan menuju surga) sedangkan harta akan menghalanginya

9

Page 10: Guru sejati berkepribadian islami

Secara lebih komprehensif, orientasi bersyukur digambarkan oleh ibnu qoyyim (M. Furqon H, 2009:35) yang mengemukakan lima tanda tanda keberuntungan dan kebahagiaan seseorang, yaitu :

a. Setiap ilmu nya bertambah , maka bertambahlah tawadhu dankasih sayangnya.b. Setiap amalnya bertambah, maka bertambahlah rasa takut dan kehati-hatiannya.c. Setiap kali umurnya bertambah, maka berkuranglah ketamakan dan kerakusannnya.d. Setiap hartanya bertambah, maka bertambah kedermawaan dan pengorbanannya.e. Setiap kedudukannya bertambah, maka bertambahlah kedekatannya kepada sesama manusia memenuhi kebutuhannya dan rendah hati terhadap manusianya.

MENDIDIK SEBAGAI AMANAH

Dalam dunia pendidikan amanah terutama terjadi antara masyarakat sebagai pemberi amanah dan lembaga pendidikan sebagai penerima amanah. Secara khusus orangtua menyerahkan anaknya kepada guru agar dididik dan dikembangkan potensinya. Tidak mengkhianati amanah merupakn bentuk komitmen dalam mengemban amanah, terutama yang berkaitan dengan kejujuran. Banyak sekali kisah-kisah tentang kejujuran yang bisa diteladani oleh guru sebagai pendidik. Di manakah martabat akan bersanding kalau bukan di samping kejujuran?(Cicero).

Amanah adalah sesuatu yang diberikan manusia yang dinilai memiliki kemampuan untuk mengembannya. Namun dengan kemampuannya itu manusia juga dapat menyalahkan amanah tersebut. Arti sesungguhnya dari penyerahan amanah kepada manusia adalah Allah SWT. Percaya bahwa ,manusia mampu mengemban amanah tersebut sesuai dengan amah tersebut sesuai dengan keinginan Allah SWT (Ahmad Jauhari (M. Furqon H., 2009:56). Agar amanah dapat diemban dengan baik, maka diperlukan upaya-upaya agar suatu lembaga tertentu dapat mengemban amanah yang dipercayakan oleh masyarakat.Terutama diperlukan adanya, komitmen, kompeten, kerja keras dan konsisten.

1. Komitmen

Komitmen merupakan langkah awal dalam menerima, memenuhi, dan mengemban amanah.Sebagai perwujudan langkah awal tersebut adalah adanya ikrar atau janji yang harus dipenuhi. Setidaknya ada lima hal yang berkaitan dengan komitmen yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik, yaitu:

1. Memiliki visi ke depan dan tekad dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik

2. Memiliki karakter, budi pekerti, dan akhlak yang mulia

10

Page 11: Guru sejati berkepribadian islami

3. Mampu mengelola dan mengontrol diri dalam mendidik peserta didik.

4. Mampu melakukan yang terbaik dalam mengembangkan potensi peserta didik

5. Bekerja keras dengan penuh pengabdian.

Dapat dikatakan bahwa komitmen seorang guru dalam mendidik adalah sebuah janji atau ikatan untuk mengemban tugas mendidik yang dilakukan sebaik-baiknya agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Kebanyakan orang gagal meraih cita-citanya bukan karena tidak mampu, karena tidak komitmen. (Zig Ziglar, Motivator)

2. Kompeten

Guru yang kompeten adalah guru yang memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan pembelajaran dan kemampuan memecahkan berbagai masalah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Guru yang kompeten akan memberi kepercayaan diri kepada muridnya. Mampu memfasilitasi muridnya agar muridnya lebih berkompeten. Karena kompetensi merupakan kemampuan yang harus dipupuk dan dikembangkan melalui berbagai proses pembelajaran, menekuni pekerjaan, dengan sungguh-sungguh, dan bahkan berani mengambil resiko untuk menghadapi tantangan. Guru yang kompeten adalah sosok yang selalu merasa kekurangan dalam menimba ilmu dan juga menginginkan peserta didiknya memiliki kompetensi bahkan menginginkan kompetensi muridnya melebihi gurunya. Dalam PP nomer 19 tahun 2005 tentang Standart Pendidikan Nasional Pendidikan dinyatakan dalam pasal 28 ayat 3 bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi :

a. Kompetensi Pedagogik

b. Kompetensi Kepribadian

c. Kompetensi Sosial

d. Kompetensi ProfesionalKeempat kompetensi tersebut juga tertuang dalam UU nomer 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen.

a. Kompetensi Pedagogik adalah kemempuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

b. Kompetensi Kepribadian adalah Kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, serta menjadi teladan peserta didik dan berakhlak mulia

11

Page 12: Guru sejati berkepribadian islami

c. Kompetensi Sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif denga peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

d. Kompetensi Profesional adalah Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standart kompetensi yang ditetapkan dalam standart nasional pendidikan.

Macam-macam Kompetensi Guru

1. Kompetensi KepribadianKompetensi Kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.

a. Mengembangkan kepribadianBertakwa kepada Tuhan Yang Maha EsaBerperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa PancasilaMengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaraktkan bagi jabatan guru

b. Berinteraksi dan berkomunikasiBerinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan professionalBerinteraksi dengan masyarakat untuk penunaianmisi pendidikan

c. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhanMembimbing siswa yang mengalami kesulitan belajarMembimbing murid yang berkelainan dan berbakat khusus

d. Melaksanakan administrasi sekolahMengenal pengadministrasian kegiatan sekolahMelaksanakan kegiatan administrasi sekolah

e. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaranMengkaji konsep dasar penelitian ilmiahMelaksanakan penelitian sederhana

2. Kompetensi ProfesionalDalam standar pendidikan Nasional, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.

a. Mengusai landasan pendidikanMengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasionalMengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

12

Page 13: Guru sejati berkepribadian islami

Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar-mengajar

b. Menguasai bahan pembelajaranMenguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengahMenguasai bahan pengayaan

c. Menyusun program pengajaranMenetapkan tujuan pembelajaranMemilih dan mengembangkan bahan pembelajaranMemilih dan mengembangkan strategi belajar-mengajarMemilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuaiMemilih dan memanfaatkan sumber belajar

d. Melaksanakan program pengajaranMenciptakan iklim belajar-mengajar yang tepatMengatur ruangan belajarMengelola interaksi belajar-mengajar

e. Menilai hasil dan proses belajar-mengajar yang telah dilaksanakanMenilai prestasi murid untuk kepentingsn pengajaranMenilai proses belajar-mengajar yang telah dilaksanakan.

3. Kompetensi PedagogikYang dimaksud dengan kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.

a. Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikanMampu melaksanakn pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan interaktifMampu melakukan evaluasi hasil belajar denganmemenuhi prosedur dan standar yang dipersyaratkan

b. Strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing peserta didikMampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinyaMemahami potensi dan keberagaman peserta didik.

4. Kompetensi SosialKompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

a. Berprilaku santun serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif

13

Page 14: Guru sejati berkepribadian islami

Melaksanakan kerjasama secara harmonis dengan kawan sejawat serta masyarakatMembangun kerja tim yang kompak, cerdas, dinamis dan lincah

b. Memiliki kemampuan memahami dan menginternalisasikan perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap tugasnya

Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.

Agar tujuan pendidikan tercapai, yang dimulai dengan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif, maka guru harus melengkapi dan meningkatkan kompetensinya. Di antara kriteria-kriteria kompetensi guru yang harus dimiliki meliputi:

a. Kompetensi kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan intelektual

b. Kompetensi afektif, yaitu kompetensi atau kemampuan bidang sikap menghargai pekerjaan dan sikap dalam menghargai hal-hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya

c. Kompetensi psikomotorik, yaitu kemampuan guru dalam berbagai keterampilan atau berperilaku.

Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus bisa menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya. Seorang guru harus memiliki akhlak yang baik disamping kompetensi yang dimilkinya. Selain itu, akhlak juga merupakan ciri-ciri kelebihan di antara manusia karena akhlak merupakan lambang kesempurnaan iman, ketinggian taqwa dan kealiman seseorang guru yang baik. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda yang bermaksud : Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang paling baik akhlaknya.

Untuk menjadi guru, seseorang harus benar-benar mempunyai kualitas keilmuan kependidikan dan kenginan yang memadai guna menunjang tugas jabatan profesinya, serta tidak semua orang bisa melakukan tugas dengan baik. Apabila tugas tersebut dilimpahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tidak akan berhasil bahkan akan mengalami kegagalan, sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:

. ( )

Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.

Tiga dimensi umum yang menjadi kompetensi tenaga kependidikan sebagai berikut:

a. Kompetensi personal atau pribadi, atrinya seorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap dan patut untuk diteladani.denagn demikian seorang guru mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran: Ing Ngarso Sung Tulada Ing Madya Mangun Karsa Tut Wuri Handayani. Oleh karena itu guru harus mampu menata dirinya agar menjadi panutan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja, lebih-lebih oleh guru pendidikan agama Islam

14

Page 15: Guru sejati berkepribadian islami

yang menempatkan diri sebagai pembimbing rohani siswanya yang mengajarkan materi agama Islam, sehingga ada tanggung jawab yang penuh untuk menanamkan nilia-nilai akhlakul karimah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW merupakan suri tauladan bagi umatnya sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 21:

.(: 21)Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Qs. Al-Ahzab ayat 21(

b. Kompetensi profesional, artinya seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas, mendalam dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar didalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.

c. Kompetensi kemasyarakatan, artinya seorang guru harus mampu berkomunikasi baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas

Seseorang guru bukan hanya bertugas disekolah saja, tetapi juga dirumah dan dimasyarakat. Dirumah guru sebagai orang tua adalah pendidik bagi putra-putrinya, dimasyarakat guru harus bisa bergaul dengan mereka, dengan cara saling membantu, tolong menolong,sehingga ia tidak dijauhi oleh masyarakat sekitar, sebagaimana firman Allah Qs. Al-Maidah ayat 2.

.(: 2)

..Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-NYA.)Qs. Al-Maidah: 2).

Menurut imam Al-Ghazali, sebagaimana yang dikutip oleh Muhaimin bahwa kode etik dan tugas guru sebagai berikut: 1). Kasih sayang kepada peserta didik dan memperlakukannya sebagaimana anaknya sendiri, 2). Meneladani rasullullah sehingga jangan menuntut upah, imbalan maupun penghargaan, 3). Hendaknya tidak memberi predikat/martabat kepada peserta didik sebelum ia pantas dan kompeten untuk menyandangnya, dan jangan memberi ilmu yang samar(al-ilm al-khafy) sebelum tuntas ilmu yang jelas(al-ilm al-jali) 4). Hendaknya mencegah peserta didik dari akhlak yang jelek, 5). Guru yang memegang bidang studi tertentu sebaiknya tidak meremehkan bidang studi lain, 6). Menyajikan pelajaran sesuai dengan taraf kemampuan peserta didik, 7). Dalam menghadapi peserta didik yang kurang mampu sebaiknya diberi ilmu-ilmu yang global dan tidak perlu menyajikan detailnya,  Guru hendaknya mengamalkan ilmunya, dan jangan sampai ucapannya bertentangan dengan perbuatannya.

Oleh karena itu, pendidik yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak harus membimbing, mengarahkan dan membina kepribadian anak dengan pendidikan akhlak Islami dalam rangka menyiapkan masa depan yang berakhlakul karimah yang mampu menjadi tumpuan umat dalam meneruskan pembangunan. Sesungguhnya seorang anak dengan

15

Page 16: Guru sejati berkepribadian islami

fitrahnya senantiasa siap untuk menerima yang baik dan buruk dari orang tua atau pendidiknya. Sehubngan dengan hal ini Rosulullah SAW bersabda:

Artinya: Setiap anak dilahirkan di atas fitrahnya, maka kedua orang tuanya yang menjadikan dirinya beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi (Penyembah api). (HR. Muslim, diacu dalam Muzayyin Arifin, 2003, 145)

Cara untuk mendidik anak adalah:

Menanami jiwa mereka yang masih suci dan polos dengan akar aqidah ketauhidan dan ditaburi dengan benih-benih akhlak yang mulia, disirami kasih sayang dan dipenuhi limpahan perhatian. Insya Allah mereka menjadi anak yang soleh. Inilah yang dilakukan Rosulullah dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan berkualitas.

Materi pelajaran harus diberikan kepada anak didik dengan nuansa pendidikan akhlak. Sehingga ilmu dan keterampilan yang diberikan kepadanya, selalu terkait dengan nilai-nilai akhlak. Manakala ilmu tersebut diamalkan, selalu diterapkan dengan cara-cara yang baik, tidak melanggar nilai dan norma agama serta norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Mengkaji tentang pribadi Rosulullah. Pribadi Rasulullah adalah contoh yang paling tepat untuk dijadikan teladan dalam membentuk pribadi yang berakhlakul karimah. Banyak contoh dan teladan yang diberikan oleh Rasulullah dalam menanamkan, membimbing dan mendidik anak dibidang akhlak.

Akhlak islami merupakan bagian penting dalam pendidikan anak. Menanamkan akhlak islami kepada anak pada masa kanak kanak harus memperhatikan karakter anak yang senang bermain, perlu berolah raga, perlu rangsangan citarasa lewat musik dan nyanyian, serta makanan dan minuman yang halal dan bergizi. Dengan demikian anak-anak dapat dibentuk menjadi pribadi yang sehaht, berakhlak mulia dan memiliki semangat untuk hidup

Pembinaan dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung dari guru, yaitu dengan memberikan contoh-contoh akhlak yang mulia untuk diteladaninya, sehingga ia dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Ini merupakan tugas yang berat bagi seorang guru, dimana ia harus cakap dan ahli dalam mendidik dan memiliki kepribadian yang mulia sehingga bisa menjadi contoh yang baik terhadap anak didiknya.

Kompetensi SAFT adalah singkatan dari sidiq, amanah , tabliq, Fatonah:

a. Kompetensi Sidiq

Sidiq adalah sebuah kenyataan yang benar yang tercermin dalam perkataan perbuatan dan keadaan batinya. Pengertrian sidiq ini dapat dijabarkan kedalam butir butir sebagai berikut :

Memiliki system keyakinan untuk merealisasikan visi, misi dan tujuan

16

Page 17: Guru sejati berkepribadian islami

Memiliki kemampuan kepribadian yang mantabb, stabil,arif, jujur dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik dan berakhlak mulia.

b. Kompetensi amanah

Amanah adalah sebuah kepercayaan yang harus diemban dalam mewujudkan sesuatu yang dilakukan dengan penuh komitmen, kompeten, kerja keras, dan konsisten. Pengertian amanah ini dapat dijabarkan ke dalam butir-butir sebagai berikut;

Rasa memiliki dan tanggung jawab yang tinggi.

Memiliki kemampuan mengembangkan potensi secara optimal.

Memiliki kemampuan mengamankan dan menjaga kelangsungan hidup.

Memiliki kemempuan membangun kemitraan jaringan.

c. Kompetensi Fatonah

Fatonah adalah sebuah kecerdasan, kemahiran atau penguasaan bidang tertentu yang mencangkup keverdasan intelektual, emosional dan spiritual.Toto Tasmara (M. Furqon H. 2009 :71) mengemukakan karakteristik jiwa fatonah:

Arif dan bijak (The ,man of wisdom)

Intregritas tinggi (high in integrity)

Kesadaramn untuk belajar (Willingness to learn)

Sikap proaktif (Proactive stance)

Orientasi kepada Tuhan (Faith in god)

Terpercaya dan ternama atau terkenal (credible and reputable)

Menjadi yang terbaik (Being the best)

Empati dan perasaan terharu (Emphaty and compassion)

Kematangan emosi (Emotional maturity)

Keseimbangan (Balance)

Jiwa penyampai misi (sense of mission)

Jiwa kompetisi (sense of competitioan)

17

Page 18: Guru sejati berkepribadian islami

Pengertian fatonah ini dapat dijabarkan ke dalam butir butir sebagai berikut :

Memiliki kemampuan adaptif terhadap perkembangan dan perubahan jaman.

Memiliki kompetensi yang unggul bermutu dan berdaya saingMemiliki kecerdasan intelektual, emosi, dan spirit.

d. Kompetensi Tabligh

Tabligh adalah sebuah upaya merealisasikan pesan atau misi tertentu yan g dilakukan dengan pendekatan atau metode tertentu. Pengerian tabligh ini dapat dijabarkan kedalam butir butir sebagai berikut:

Memiliki kemampuan merealisasikan pesan atu misi.

Memiliki kemampuan berinteraksi secara efektif.

Memiliki kemampuan menerapkan pendekatan dan metodik dengan tepat.

3. Kerja Keras

Kerja keras dapat didifinisikan sebagai kemampuan mencurahkan atau mengerahkan seluruh usaha dan kesungguhan, potensi yang dimiliki sampai akhir masa suatu urusan hingga tujuan tercapai. Kerja keras merupakan modal yang sangat penting dalam memperbaiki dan mengembangkan sesuatu. Upaya kerjakeras itu akan menumbuhkan tingkat kepercayan dan keyakinan seseorang dalam mencapai atau menginginkan sesuatu.

4. Konsisten

Guru dalam mengemban tugasnya harus memiliki kosistensi, berarti ia selalu istiqomah, ajeg, fokus, sabar, dan ulet. Guru selalu melakukan perbaikan secara terus menerus juga termasuk guru yang konsisten.

1. Istiqomah. Guru harus istiqomah, artinya ia harus teguh dalam memegang prinsip dan memiliki pendirian yang keras dalam bekerja selalu mendasarkan norma, aturan, dan kaidah. Ia tidak terpengaruh oleh lingkungan tetapi sebaliknya.

2. Ajeg. Guru harus secara ajeg melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi pekerjaannya. Jadi seorang guru harus ajeg belajar maka ia akan selalu berkembang ilmunya. Berarti ia menerapkan prinsip belajar seumur hidup. Seperi dalam hadist dinyatakan Menuntut ilmu itu mulai dari ayunan bunda hingga liang lahat.

3. Fokus dan tuntas. Guru harus focus pada bidang studi keahliannya sehingga ia memiliki konsentrasi kajian yang mendalam. Berarti ia menguasai bidang studi tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.Selain itu ia juga harus mampu menyelesaikan pekerjaannya secara

18

Page 19: Guru sejati berkepribadian islami

tuntas. Artinya sebelum menginjak pada pekerjaan berikutnya ia mampu menyelesaikan pekerjaan secara akurat.

4. Sabar dan Ulet. Guru yang konsisten, ia harus mau dan mampu melakukan sesuatu dalam dalam waktu yang relative lamawalaupun banyak cobaan , rintangan, ataupun tantangan. Renungkanlah kesabaran dan keuletan Khidir dan Musa dalam belajar mengajar. Perjalanan Nabi Muhammmad SAW bersam Zaid bin Haritsah ke Thaif. Cheng Men Lie Ye; Sabar menggapai cita-cita.

Pada masa sekarang, sarana dan media pembelajaran sangat maju dan tersedia dengan mudah. Persoalannya adalah bagaimana kerja keras, sabar,dan ulet selalu melekat pada diri kita agar dapat mengembangkannya dengan maksimal.

MENDIDIK DENGAN KETELADANAN

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah (Al-Ahzad/33:21). Jika keteladanan Rasulullah sebagai Al-Quran hidup diterapkan pada guru, maka seharusnya guru sebagai Mata pelajaran hidup:Geografi hidup, Matematika hidup, Fisika hidup, dan sebagainya. Artinya kedalaman dan keluasan ilmu (bidang studi) guru betul-betul terandalkan.

1. Kesederhanaan. Guru harus pandai membawakan diri sehingga terkesan sederhana dan bersahaja tetapi punya kepiawaian dalam mengajar.

2. Kedekatan. Kedekatan hubungan guru dengan siswa sangat ini hampir tidak ada. Padahal dengan kedekatan ikatan antara guru dan murid dapat terjalin.

3. Suasana silahturahim. Fungsi silahturahim antara lain adalah menumbuhkan rasa kecintaan dan rasa saling peduli. Jika silahturahim diterapkan dalam suasana pembelajaran tentu akan kondusif baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa.

4. Pelayanan Maksimal. Maksudnya tugas utama guru adalah menfasilitasi murid, atau guru sebagai fasilitator. Memfasilitasi yang dimaksud pada hakikatnya sebagai perwujudan bentuk pelayanan guru kepada murid (guru sebagai pelayan) Guru dapat mengadopsi filosofi jawa dalam menerima, menghormati, dan melayani tamu dalam suatu perjamuan dengan empat sikap dan prilaku 4-uh, yaitu: (1) aruh (tegur sapa) murid harus disambut ramah oleh guru; (2) gupuh (sibuk-repot) guru penuh perhatian dan melayani murid dengan sungguh-sungguh; (3) lungguh (duduk-tempat) Guru menyiapkan pembelajaran dalam suasana yang kondusif; (4) suguh (hidangan-sajian) Murid dapat menikmati pembelajaran yang menarik dari guru bagaikan mendapat hidangan yang lezat dalam suatu perjamuan.

3 Unsur agar seseorang dapat diteladani atau menjadi teladan,yaitu :

1. Kesiapan untuk dinilai dan dievaluasi

19

Page 20: Guru sejati berkepribadian islami

Kesiapan untuk dinilai berarti adanya kesiapan menjadi cermin bagi dirinya maupun orang lain. Kondisi ini akan berdampak pada kehidupan social masyarakat karena ucapan, sikap, dan perilakunya menjadi sorotan dan teladan.

2. Memiliki kompetensi Minimal

Seseorang akan dapat menjadi teladan jika memiliki ucapan dan sikap dan perilaku yang layak untuk diteladani. Oleh karena itu, kompetensi yang dimaksud adalah kondisi minimal ucapan, sikap, dan perilaku yangn harus dimiliki seseorang sehingga dapat dijadikan cermin dirinya maupun orang lain. Demikian juga bagi seorang guru, kompetensi minimal harus dimiliki seorang guru agar dapat menumbuhkan dan menciptakan keteladanan terutama bagi peserta didiknya.

3. Memiliki Integritas

Integritas adalah adanya kesamaan antara ucapan dan tindakan atau satunya kata dan perbuatan. Inti dari integritas adfalah teletak pada kualitas istiqomahnya . Sebagai pengejewantahan istiqomah adalah berupa komitmen dan kompetensi terhadap profesi yang diembannya.

c. Pendidik Sebagai Cermin

Pendidik yang dapat diteladani berarti ia dapat juga menjadi cermin orang lain. Cermin secara filosofi memiliki makna sebagai berikut :

1. Tempat yang tepat untuk introspeksi

Jika kita bercermin maka kita akan melihat potret diri kita sesuai dengan keadaan yng ada. Sebagai pendidik kita harus siap menjadi mawas diri ,koreksi diri, introspeksi diri untuk itu kita harus siap menjadi curahan.

2. Menerima dan menampakkan apa adanya

Cermin memiliki karakteristik bersedia menerima dan memperlihatkan apa adanya . Untuk itu hakl ini dapat dimaknai sebagai pribadi yang memiliki sifat sifat seperti sederhana, jujur, objektif, jernih, dll.

3. Menerima kapan pun dan dalam keadaan apapun

Cermin memilikimkarakteristik menerima kapan pun dan dalam keadaan apapun, artinya sebagai pendidik harus memiliki sifat sifat seperti pengabdian, setia, sabar, dll.

4. Tidak pilih kasih /tidak diskriminatif

Cermin memilikisifat tidak pernah pilih pilih, siapa saja yang mau bercermin pasti diterima, artinya cermin memiliki sifat tidak pernah pilih kasih ,tidak membeda bedakan atau tidak

20

Page 21: Guru sejati berkepribadian islami

pernah diskriminatif. Oleh karena itu sebagai pendidik harusmemiliki jiwa mendidik kepada siapapun tanpa pandang bulu semua anak manusia apapun kondisinya harus dididik

5. Pandai menyimpan rahasia

Cermin tidak pernah memperlihatkan siapa yang telah bercermin kepadanya ,baik yang bercermin kondisinya baik atau buruk. Sebagai pendidik yang pandai menyimpan rahasia berarti ia juga memiliki sifat sifat, seperti ukhuwah atau persaudaraan, peduli, kebersamaan, tidak menjatuhkan,tidak mempermalukan orang lain.

MENDIDIK DENGAN HATI

a. Pentingnya Hati

Ibnu Qayim ( M.Furqon H, 2009 :121) mengemukakan bahwa hati adalah rajanya, semuanya melaksanakan apa yang diperintahkan hatinya ,menerima petunjuk darinya , seluruh perbuatannya menjadi lurus karena niat dan maksud hatinya ia bertanggung jawab terhadap semuanya. Hati merupakan sesuatu yang paling mulia pada diri manusia. Peran hati terhadap seluruh anggota atau organ tubuh dapat diibaratkan seperti raja dan prajuritnya. Semua bekerja atas dasar perintahnya dan tunduk kepadanya. Kemampuan guru untuk membuka hati peserta didik sangat diperlukan. Untuk membuka hati peserta didik, guru harus berupaya membangkitkan rasa cinta kepada peserta didik demikian juga sebaliknya agar peserta didik memiliki rasa cinta dan bersimpati dengan gurunya. Dalam konteks cinta ini maka peran suara hati sab\ngat penting artinya sekaligus merupakan kunci keberhasilan dalam mendidik peserta didik. Seseorang mempelajari tentang orang lain melalui hati, bukan melalui mata dan pikiran (Mark Twin).

Untuk mengaktualisasikan pendidikan dan pembelajaran dengan suara hati, maka guru dapat mendasarkan pada:

1. Mendidik untuk mencari keridhaan Yang Maha Kuasa

2. Mendidik merupakan tugas mulia

3. Mendidik merupakan tugas utama guru

Inti pendidikan dengan hati adalah membangun sebuah motivasi yang tumbuh dari dalam diri secara ikhlas. Dengan kata lain bagaimana menumbuhkan motivasi internal untuk melakukan suatu aktivitas. Motivasi internal itu jauh lebih bermakna dalam melakukan sesuatu bila dibandingkan dengan aktivitas yang dilandasi motivasi eksternal. Dorongan inilah yang membangkitkan sebuah kesadaran dalam melakukan sesuatu, yang pada gilirannya skan membangun sebuah sistem kepercayaan atau keyakinan. Sebaik-baik yang tertanam di dalam hati adalah keyakinan (HR. Al-Baihaqi). Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan doamu, dan ketahuilah Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai (HR. At-Tirmidzi)

21

Page 22: Guru sejati berkepribadian islami

b. Pendekatan Dengan Hati

Mendidik dengan hati dapat dilakukan melalui tahap tahap, yaitu :

1. Menumbuhkan motivasi internal

Inti mendidik dengan hati adalah membangun sebuah motivasi yang tumbuh dari dalm diri secara ikhlas, dengan kata lain menumbuhkan motivasi internal (internal motivasion ) untuk melakukan suatu aktivitas. Ary Ginanjar ( M. Furqon H., 2009:131) mengklasifikasikan keikhlasan ke dalam tiga tingkatan, yaitu :

Pysical sincercity, yaitu keikhlasan saat kita mendapatkan balasan materi seperti bonus, kado dll.

Emotional sincerity,yaitu imbalan berupa pengakuan ,kehormataan dan penghargaan dan,

Spiritual sinsercity inilah yang paling tinggi yaitu ketika merasa bahwa setiap perbuatan baik kita pasti akan dibalas oleh Tuhan.

2. Membangun Sistem Keyakinan

Keyakinan (system keyakinan) merupakan sesuatu yang terbaik yang tertanam dalam hati seseorang. Jadi harus dibangun dengan benar dan kokoh. Karena keyakinan sangat berpengaruh dalam mewujudkan tujuan, termasuk tujuan pendidikan. Sistem keyakinan akan mengarahkan pada pada tindakan yang dilakukan. Sistem keyakinan dapat dikatakan sebagai sumber atau rohnya komitmen.

Apakah system keyakinan itu akan menjadi kenyataanatau dapat kita wujudkan atau tidak, sangat tergantung pada diri kita sendiri. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits Qudsi yang berbunyi;..Sesungguhnya Allah berfirman; Aku (Tuhan) menurut persangkaan hamba-Ku terhadap-ku. Dan Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku (HR. At-Turmudzi)

Sistem keyakinan harus dibangun melalui berbagai upaya yang diarahkan pada terwujudnya cita-cita atau tujuan sehingga dapat menumbuhkan keyakinanyang nyata serta membangkitkan semangat yang tinggi.

3. Memberikan Inspirasi (Menjadi Guru Inspirator)

PARADIGMA PEMBELAJARAN

a. Fokus Pembelajaran

Fokus pembelajaran diarahkan pada upaya agar murid kelak mampu mengembangkan lebih lanjut apa yang telah didapat sewaktu studi. Sejalan harapan terseburt Indra Djati Sidi (2001:7) Proses pembelajaran di sekolah-sekolah masa depan memerlukan tujuan yang secara aktif merespons perubahan dan arus teknologi, terutama teknologi informasi. Indra DJati Sidi

22

Page 23: Guru sejati berkepribadian islami

mengemukakan definisi tentang sekolah masa depan,yang pada dasarnya adalah sekolah yang mampu memberikan bekal kepada anak didik berupa kemampuan dalam bertindak belajar dan mengatur masa depannya sendiri secara aktif dan mandiri.

Dryden dan Vos (2000:107) mengemukakan bahwa belajar seharusnya memiliki tiga tujuan yaitu;

1. Mempelajari ketrampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran spesifik

2. Mengembangkan kemampuan konseptual umum, sehingga mampu belajar menerapkan konsep yang sama atau yang berkaitan dengan bidang-bidang lain yang berbeda.

3. Mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang secara mudah dapat digunakan dalam segala tidakan.

Sedangkan De Porter dan Hernacki (2000:8) mengemukakan bahwa kurikulum sekolah berisi kombinasi tiga unsur yang disajikan secara harmonis, yaitu;

1. Ketrampilan akademik(Academic skill)

2. Ketrmpilan hidup (Life skill)

3. Tantangan-tantangan atau kemampuan fisik(Pysical Challenges)

Maka sangat diperlukan sosok guru yang memiliki karakter kuat dan mampu berpikir dan bertindak cerdas.

1. Mengajar yang Mendidik

Tahap awal yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah Memiliki kemampuan mengajar dengan benar selanjutnya mengembangkan diri dan Memiliki kemampuan mengajar yang trampil dan produktif. Artinya guru tidak hanya mampu merencanakan, melaksanakan , dan mengevaluasi pembelajaran, tetapi ia juga mampiu mengembangkannya dengan melandasi dan menanamkan nilai-nilai pendidikan.

2. Mengajar adalah Belajar

Guru yang konsisten dengan profesinya selalu belajar dan mengembangkan dirisetiap waktu dan sepanjang hayat. Implementasinya guru berpandangan bahwa ia bukan yang paling pintar, guru secara terbuka pada muridnya akan mencari jawaban, walau belum tahu jawabannya tapi berusaha untuk memecahkannya. Inilah salah satu fungsi guru sebagai Fasilitator atau pelayan. Di sisi lain jika guru tidak mau belajar, maka ia akan mengalami kesulitan bila dihadapkan pada pertanyaan yang diajukan muridnya. Padahal belajar juga berdampak pada suatu proses perbaikan secar terus menerus (Countinous improvement) dari seorang buru.

23

Page 24: Guru sejati berkepribadian islami

3. Suasana Pembelajaran

Suasana pembelajaran yang baik dapat digambarkan seperti Suasana Surga. Meminjam istilah Rumahku adalah Surgaku,Sekolahku adalah Surgaku. Maka perlu selalu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif agar hasil belajar yang diharapkan dapat meksimal. Ada tiga indikator yang bisa membuat suasana pembelajaran yang kondusif, yaitu:

a. Menyenangkan/membahagiakan

b. Lingkungan kondusif (fisik dan non Fisik) dan

c. Layanan dan penampilan prima.

Sudiarto (2005-34) mengemukan bahwa suasana pembelajaran kondusif bisa dibantu dengan :

a. Menyediakan guru yang professional, yang seluruh waktunya untuk menjadi pendidik

b. Menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik belajar dengan penuh kegembiraan

c. Menyediakan media pembelajaran yang kaya sehingga peserta didik belajar betul-betul menikmati belajar.

Pembelajaran yang berkualitas memiliki beberapa indicator, yaitu:

a. Pembelajaran yang menentang

Hal ini akan membuat anak didik punya rasa ingin tahu, ingin mencoba, dan ingin memecahkan masalah tersebut. Tapi tingkat kesulitan pembelajaran yang menantang hendaknya disesuaikan dengan kadar kempuan peserta didik.

b. Pembelajaran yang menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan akan mendorong peserta didik untuk belajar dan tertarik terhadap pembelajaran tersebut.

c. Pembelajaran yang mendorong eksplorasi

Peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sendiri pembelajaran yang telah disajikan guru sebagai tindak lanjutnya.

d. Pembelajaran yang memberi pengalaman sukses

Pengalaman sukses yang diperoleh peserta didik menumbuhkan rasa percaya diri dan menumbuhkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

24

Page 25: Guru sejati berkepribadian islami

e. Pembelajaran yang mengembangkan kecakapan berfikir

Kemampuan berpikir dapat dilihat dari kretivitas peserta didik. Maka peran strategi atau metode mengajar yang dipilih guru harus tepat.

b. Mengajar yang Mendidik

Berdasarkan kajian tentang factor-factor penting yang mendukung keberhasilan belajar adalah :

1. Guru yang berkompeten

2. Pembelajaran yang berkualitas

3. Fasilitas yang baik

4. Kualitas kompetisi yang memadai di dalam kelas

5. Pasangan atau partner belajar yang berkualitaas

6. Waktu belajar yang cukup

7. Media pembelajaran, termasuk tekhnologi informasi

Sudiarto (M. Furqon H,2009;159) mengemukakan bahwa suasana pembelajaran kondusif, maka kebijakan utama membantu pengembangan peserta didik adalah :

1. Menyediakan guru yang professional,yang seluruh waktunya untuk menjadi pendidik.

2. Menediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang bermain yang memadai dan ruang kerja guru.

3. Menyediakan pembelajaran yang kaya ,yang memungkinkan peserta didik dapat secara terus menerus belajar melalui buku wajib ,buku rujukan dan buku bacaan (novel) serta kelengkapan laboratorium dan perpustakaan yang memungkinkan peserta didik belajar sampai tingkatan menikmatii belajar.

Pembelajaran yang berkualitas setidak tidaknya memiliki beberapa indicator, yaitu:

1. MenantangMenyenangkan

2. Mendorong eksplorasi

3. Memberi pengalaman sukses

25

Page 26: Guru sejati berkepribadian islami

4. Mengembangkan kecakapan berfikir.

c. Pendidik Unggul

Untuk membangun guru unggul, setidak tidaknya ada tiga hal, yaitu:

1. Penampilan terbaik (The best appearance)

Untuk membangun penampilan terbaik guru setidak tidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama posisi bahasa tubuh, gaya bicara dan ekspresi wajah dan cara berpakaian. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. (At-Tin:4).Penampilan Terbaik. Jika guru mampu berpenampilan positif maka murid memberi kesan positif pula. Ini akan memudahkan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Yang harus diperhatikan agar guru tampil terbaik: Posisi dan bahasa tubuh, gaya bicara dan expresi wajah, dan cara berpakaian.

2. Sikap Terbaik (The Best Attitude)

Manifestasi sikap yang terbaik juga ditunjukkan pada sifat sifat yaitu peduli sosial menebarkan salam dan kedamaian, bijak dalam berbicara santundalam berbuat dan baik dalam bersikap. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:Sesungguhnya aku termasuk orang yang menyerah diri? (Fushilat/41:33).Sikap Terbaik. Hal ini bermakna betapa baiknya sikap harus ditunjukkan dan diamalkan. Manifestasi sikap yang terbaik dapat ditunjukkan pada sifat; peduli sosial dan orang lain, menebarkan salam dan kedamaian, bijak dalam bicara, santun dalam berbuat,dan baik dalam bersikap.

3. Prestasi Terbaik (The Best Achievement)

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Ia menguji kamu , siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Ia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Bekerja harus berorientasi pada hasil maksimal bukan hasil rata-rata. Agar dapat mencapai hasil maksimal kita harus berani melakukan kegiatan di luar kebiasaan rata-rata yang dilakukan orang. Untuk mewujudkan prestasi yang terbaik perlu dilakukan; Menjadi manusia yang terbaik. Kekuatannya ada pada SDM yang berkualitas, contohnya Jerman dan Jepang. Walaupun mereka kalah perang, tapi SDMnya tidak ikut hancur, sehingga mampu bangkit kembali dalam waktu yang dekat, mengunguli Negara yang menang perang.

Profil Guru Paripurna. Profil guru paripurna didsusun berdasarkan Kompetensi SAFT dan nilai-nilai yang terkandung dalam Asmaul-Husna(nama-nama Allah yang baik) Yang berjumlah 99. Dalam hal ini yang diketuk adalah suara hatinya.

26

Page 27: Guru sejati berkepribadian islami

BERFIKIR DAN BERTINDAK CERDAS

Pengertian Cerdas adalah cepat mengerti dan memahami masalah yang dihadapi, cepat tanggap dalam menghadapi masalah,tajam dalam menganalisis dan mencari alternative-alternatife dan solusi serta mampu memecahkan masalah. Nilai nilai utama yang menjadi pilar pendidik cerdas adalah responsive, Analitis, Inovatif, dan Solutif. Orang yang cerdik adalah orang yang dapat menaklukkan hawa nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah mati. Orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk kepada Allah. (HR. Abu Daud). Umar bin Khattab mendifinisikan orag yang cerdas bukanlah orang yang mampu membedakan antara yang baikdan yang buruk, melainkan orang yang bisa mengetahui mana yang terbaik diantara dua kebaikan dan mana yang buruk diantara dua keburukan (Hasan Zakaria Fulaifal,2006:61). Difinisi ini mencakup bukan saja aspek intelektual tapi juga mencakup aspek emosi dan spiritual. Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotient), Kecerdasan Emosi (Emotional Qoutient) dan Kecerdasan Spiritual (Spiritual Qoutient)

1. Kecerdasan Intelektual

Menurut kamus psikology intelligence artinya kemampuan berurusan dengan abstraksi abstraksi, kemampuan mempelajari sesuatu, kemampuan menangani situasi situasi baru. Adapun Intellegence Quotient(IQ) adalah secara klasik merupakan hasil bagi umur mental (Mental age) dengan umur kronologis (chronological age) yang kemudian dikalikan angka seratus.

2. Kecerdasan Emosi

Goelman ( M.Furqon H, 2009 :199) menyatakan kecerdasan emosi adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, daya tahan dalam menghadapi kegagalan mengendalikan emosi dan menunda kepuasan serta mengatur keadaan jiwa. Stain And Book (M. Furqon H., 2009:200) mengemukakan bahwa EQ adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita melapangkan jalan dunia yang rumit yaitu aspek pribadi, sosial, dan pertahanan dari seluruh kecerdasan ,akal sehat yang penuh misteri dan kecakapan yang penting untuk berfungsi secara efektif setiap hari.

Salovey dalam Goelman dalam M. Furqon H,2009 :199 ) membagi kecerdasan emosi kedalam lima wilayah utama atau bidang kompetensi, yaitu

a. Mengenali emosi diri

Kemampuan untuk mengidentifikasi atau mengenal emosi dirinya dirinya sendiri serta memahami hubungan antara emosi ,pikiran dan tindakan.

b. Mengelola emosi

27

Page 28: Guru sejati berkepribadian islami

Kemampuan untuk mengelola emosi ini berarti mengatur perasaan agar dapat terungkap dengan tepat.

c. Memotivasi diri sendiri

Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri yang dapatditelusuri antara lain dengan sikap optimis dan berfikir positif.

d. Mengenali emosi orang lain

Kemampuan untuk membaca dan mengenali emosi orang lain.

e. Membina hubungan

Kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain

3. Kecerdasan Spiritual

Menurut kamus psikology kata spirit dapat diartikan Kekuatan, tenaga, semangat, vitalitas, energy, moral atau motivasi. Sedangkan spiritual artinya berkitan dengan ruh, semangat atau jiwa religious yang berkaitan dengan agama keimanan kesalehan menyangkut nilai nilai trasedental. Chaplin (M. Furqon H, 2009 :206) Zohar dan Marshall mengemukakan bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan EQ DAN IQ secara efektif . Bahkan SQ kecerdasan tertinggi kita. Lebih lanjut Zohar dan Marshall mengemukakan tanda tanda SQ yang telah berkembang dengan baik adalah

1. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif )

2. Tingkat kesadaran diri yang tinggi

3. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan

4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit

5. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi visi dan nilai nilai

6. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu

7. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal (Berpanangan holistic)

8. Kecenderungan nyata untuk bertanya Mengapa atau Bagaimana jika untuk mencari jawaban jawaban yang mendasar

28

Page 29: Guru sejati berkepribadian islami

9. Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai bidang mandiri yaitu memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi.

Kecerdasan spiritual adalah Suatu kemampuan seseorang untuk membangkitkan ruh, jiwa, semangat atau vitalitas agar dapat melaksanakan sesuatu dengan sukses semata mata bersandar dan bergantung kepada yang Maha Kuasa. Kecerdasn spiritual adalah kecerdasan ruhaniah, kecerdasn hati, dan kecerdasanjiwa. QS akan mengembalikan manusiakepada mahkuk spiritual, yang merupakn fitrah kejadiannya. Akan tetapi dalam perjalanan hidupnya, manusia dapat berjalan menjauh dari fitrah tersebut disebabkan faktor-faktor eksternal, seperti cobaan, ujian, atau pengaruh lain. Kebahagian hakiki terletak pada pemenuhan yang bersifatspiritual tersebut.

Di dalam Islam untuk membangun kecerdasn spiritual diwujudkan dalam membangun suatu ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Taqwa memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam mengarungi kehidupan. Setidaknya ada tiga dimensi mengenai pentingnya taqwa dalam membangun kecerdasn spiritual, yaitu;

a. Sebaik-baik bekal hidup adalah taqwa;Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal(Al Baqarah/2;197)

b. Semulia-mulianya kedudukan seseorang di sisi Allah adalah karena taqwanya;.Sesungguhnya semulia-mulianya kamu di sisi Allah karena ketaqwaanmu.(Al Hujarat/49;13)

c. Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jalan keluar..Barang siapa yang bertqwa kepada Allah niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (Ath Thalaaq/65;2).

MENJADI SEORANG GURU YANG CERDAS DAN LUAR BIASA

Seorang guru dapat dikatakan cerdas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut, yaitu: responsif, analitis, inovatif, dan solutif (M.Furqon Hidayatullah. 2009: 198). Maksudnya adalah seorang guru yang memunyai kemampuan cepat mengerti dan memahami, tanggap tajam dalam menganalisis dan mampu mencari alternatif-alternatif solusi dan mampu memecahkan masalah. Jadi seorang guru yang cerdas jika dihadapkan suatu permasalahan maka guru tersebut mampu merespon dengan cepat yaitu mampu memahami masalah apa yang sedang dihadapinya, lalu memikirkan alternatif-alternatif solusi apa untuk mencari jalan keluar tersebut. sehingga dapat menemukan jalan keluar atas permasalahan itu.

Kriteria-kriteria seperti itulah yang harus dimiliki oleh mahasiswa khususnya mahasiswa FKIP karena dengan kriteria-kriteria seperti itu seorang calon guru memunyai bekal ketika berhadapan langsung dengan peserta didiknya. Misal ketika mahasiswa PPL bertemu dengan peserta didiknya yang mendapatkan nilai ulangan lebih rendah dari teman sekelasnya. maka Seorang calon guru harus bisa menganalisis, kenapa anak tersebut mendapatkan nilai rendah dibandingkan nilai teman-teman sekelasnya? faktor apa yang menyebabkan si anak seperti

29

Page 30: Guru sejati berkepribadian islami

itu? Dalam kasus tersebut sikap responsif, analitis, inovatif, dan solutif yang menjadi dasar dalam memecahkan permasalah seperti itu dan juga seorang calon guru memandang suatu permasalan secara holistik artinya bahwa seorang calon guru tidak boleh memandang permasalahan seperti itu dari satu sisi sudut pandang saja melainkan dari berbagai sudut pandang. Mungkin anak tersebut mendapatkan nilai rendah karena kurangnya belajar sebab kalau malam kerja sehingga hanya memunyai jam belajar saat di sekolah saja, atau mungkin kita melihat dari sudut pandang keluarga yaitu si memunyai keluarga yang broken home jadi anak kurang fokus dalam memerhatiakan pelajaran karena memikirkan keluarganya yang seperti itu. jadi, pada saat ulangan si anak mendapatkan nilai rendah. Jangan sampai seorang calon guru berpikiran bahwa anak tersebut pemalas, bodoh, tolol, ediot. Seorang guru harus mampu menganalisis permasalahan apa yang sedang dihadapi anak tersebut, setelah itu mencari solusi dan jalan keluar untuk membantu memecahkan permasalahan anak tersebut. jadi seorang guru yang cerdas mempunyai kriteria berpikir seperti responsif, analitis, inovatif, solutif dan juga holistik dalam menghadapi suatu permasalahan.

Guru yang luar biasa adalah guru yang mampu memberikan dan menumbuhkan inspirasi agar peserta didik dapat berkembang potensinya secara optimal ( M. Furqon Hidayatullah. 2009: 235). Hal ini berkaitan dengan seorang guru yang lihai dalam membalik-balikan lidah, pandai dalam mengolah kata sehingga setiap kata yang keluar dari mulut seorang guru menjadi inspirasi pada diri anak didik. Inspirasi itu bisa muncul pada diri anak didik ketika kita menceritakan suatu pengalaman atau berita yang di dalamnya ada nilai keteladanan yang bisa mengetuk hati dan pikiran anak didik.

Seorang pendidik yang luar biasa harus memiliki intergritas, yaitu adanya kesamaan antara ucapan dan tindakan atau satunya kata atau tindakan. inti dari integritas adalah terletak pada kualitas istiqomahnya. Sebagai pengejawantahan istiqomah adalah berupa komitmen dan konsistensi terhadap profesi yang diembannya. ( M. Furqon Hidayatullah. 2009: 106 ) jadi jika teori-teori yang kita berikan kepada anak didik dan cerita-cerita tauladan untuk memotivasi anak didik tidak sesuai dengan apa biasa kita lakukan sehari-harinya itu belum dikatakan sebagai guru yang luar biasanya. Contohnya kita mengatakan kepada anak didik bahwa merokok itu tidak baik dan mengganggu kesehatan, tetapi pada kenyataannya justru seorang pendidik tersebut adalah perokok dan belum bisa menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Seperti itu contoh seorang pendidik yang belum bisa dikatakan guru yang luar biasa, hanya menasihati saja akan tetapi dirinya sendiri belum bisa menjalakannya.

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN

1. Etika Kepribadian

Manusia modern mengalami kekacauan besar (great disruption) terutama dalam masalah moral sebagaimana digambarkan Fukuyama (2002). Globalisasi menunjukkan intensitas yang luar biasa semenjak dunia tersegmentasi ke dalam gelombang-gelombang peradaban. Era informasi menyatukan dan menyeragamkan dunia sekaligus memecahnya ke dalam sub budaya. Manusia nampaknya tidak sepenuhnya siap menerima perubahan dilematis itu. Capra (1998: ) menunjukkan kegamangan tersebut, ketika kemampuan adaptasi manusia

30

Page 31: Guru sejati berkepribadian islami

nampaknya mengalami stagnasi berhadapan dengan permasalahan di segala aspek kehidupan. Pendidikan meskipun mengalami krisis seperti digambarkan Coombs (1986: 3) diharapkan tetap menjalankan misinya dalam meningkatkan kapasitas pengetahuan, kapasitas moral/ akhlak/ budi pekerti dan kapasitas kewarganegaraan, pada tataran lokal, regional, nasional dan global. Pendidikan yang meningkatkan kapasitas akhlak/budi pekerti sejalan dengan ajaran Rasulullah Muhammad S.A.W. yang kehadirannya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia agar manusia memiliki akhlak yang mulia (akhlaqul karimah) melalui teladan yang diberikannya (Quthb,1998:325).

Dewasa ini pranata sosial yang dibuat manusia bukan saja mengalami penurunan tingkat kepercayaan oleh publik, tetapi juga semakin menjauhkan manusia dari dari cita-citanya untuk hidup mengejar kebahagiaan bagi kemanusiaan seluruhnya. Relasi ekonomi antar negara maju dan negara berkembang nampak tidak adil. Ahli fisika dan aktifis terkemuka India, Shiva (Kompas, 25 September 2005) memaparkan kesenjangan pendapatan antara penduduk dunia yang hidup di negara terkaya dan penduduk yang hidup di negara termiskin berlipat-lipat, dari 30:1 pada tahun 1960-an, menjadi 78:1 pada tahun 1978. Kung (2002:159) memandang bahwa dunia memerlukan etika ekonomi-politik global, yaitu sebuah konsensus fundamental yang memadukan nilai-nilai standar dan sikap-sikap mutlak. Dalam politik Kung mempertanyakan apakah politisi boleh berbohong? Dia juga mempertanyakan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi konflik regional, nasional dan internasional. Berkaitan dengan neokapitalisme, apakah hanya bermotifkan keuntungan? Baginya ekonomi pasar global membutuhkan etika global. Demikian juga kebijakan tatanan dunia harus bermotifkan etika. Cara bisnis harus pula dipertanggungjawabkan secara etika. Selanjutnya Kung (2002:455) mengatakan : Dilihat dari banyaknya krisis dan skandal, orang tidak dapat menghindari kesan bahwa Tuhan yang pantas mendapatkan penghormatan di sebagian besar bentuk dan kondisi adalah Tuhan besar dari modernitas par excellence, Tuhan kemajuan, Tuhan keberhasilan! Itu berarti efisisensi menggantikan transendensi; keuntungan, karir, prestise, dan sukses dengan segala biaya, sebagai ganti dari keterbukaan pada dimensi lain.dari semua skandal, di Jerman, Italia, hingga Amerika dan Jepang, ada kesamaan dalam modus operandi mereka, yakni menghalalkan segala cara. Untuk sukses orang perlu berbohong, menyogok, melanggar janji. dll.

Persoalan etika yang disampaikan di atas merupakan satu persoalan kemanusiaan, karena etika merupakan suatu cara untuk menilai dan memutuskan pilihan atas berbagai tindakan moral dan kepatutan, yang harus dimiliki setiap manusia dalam kehidupannya. Ethis is a branch of philosopy in which men attemp to evaluate and decide upon particular courses of moral action or general theoris of conduct (The Encyclopedia Americana International Edition, 2004 ) Istilah etika berasal dari bahasa Yunani ethikos yang berarti nilai atau aturan mengenai tingkah laku yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Dengan demikian, etika berkaitan dengan kepribadian, karena mengatur dan membentuk karakter di dalam interaksinya dengan orang lain maupun kelompok.

2. Karakteristik Kepribadian

31

Page 32: Guru sejati berkepribadian islami

Kepribadian (personality) memiliki banyak pengertian. Allport (Phares, 1984:9) mengidentifikasikan 50 konotasi yang di dapat dari lapangan etimologi, theologi, filsafat, jurisprudensi, sosiologi, dan psikologi. Personality berasal dari akar kata persona (topeng) yang dikenakan seorang aktor. Phares (1984:9) mengumpulkan beberapa definisi kepribadian sebagai berikut:

a. Deceptivce masquarade or mimicry;

b. Superficial attractiveness;

c. Social-stimulus value;

d. The entire organization of a human being at any stage of development;

e. Levels or layers of dispositions, ussualy with a unifying or intergrative principle at the top;

f. The integration of those systems or habits that represent an individuals characteristic adjustment to the environment;

g. The way in which the person does such things as talking, remembering, thingking, or loving;

h. The dynamic organization within the individual of those psychological systems that determines his orher unique adjustment to the environment (item 1-8 were adapted from those collected by Allport, 1937, pp. 25-50);

i. A persons unique patrtern of traits (from Guilford, 1959, p.5);

j. Those characteristic of the person or of those people generally that account for consistent pattern of response (from Pervin, 1980, p.6);

k. A stable set of characteristic and tendencies that determines those commonalities and differences in the psychological behavior (thoughts, feeling and actions) of people that have continuity in time and that may not be easily understood as the sole result of the social and biological pressures the moment (from Maddi, 1980, p.10).

Menurut Phares (1984:17) kepribadian dapat ditengarai dengan terminologi stabilitas dan kontunitas (stability and continuity). Namun tidak dapat dipungkiri kenyataan bahwa individu tidaklah selalu berada dalam keadaan konstans, mereka menunjukkan unsur-unsur perubahan. Tapi bagi beberapa ahli psikologi, kepribadian cenderung stabil, dan menjadi karakter seseorang. Lainnya lagi menggarisbawahi unsur perbedaan dan keunikan dari individu. Dahlan dalam matrikulasi PPS UPI mengutip Al- Ghazali yang menyatakan kepribadian adalah kalbu. Bahkan hakekat manusia adalah kalbu itu sendiri juga mengutip sabda Rasulullah : secepat nuranimu goyah itu jelek. Kalau nuranimu tenang itu baik.Kepribadian dengan demikian merupakan totalitas dari berbagai potensi yang terdapat dalam diri manusia.

32

Page 33: Guru sejati berkepribadian islami

Hal itu sejalan dengan yang dikatakan Prince (Kartono, 1979:11) : Personality is the entire mental organization of a human being at any stage of his development. It embraces every phase of human character, intellect, temperament, skill, morality, and every attitude that has been built up in the course of ones life.

3. Pendidikan Kepribadian

Pendidikan Umum berkaitan dengan pembentukan integritas kepribadian. Manusia dengan kepribadian yang integral, yang menempatkan dirinya sebagai individu, tapi juga sebagai makhluk sosial, makhluk budaya, dan bagian dari alam. Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki tanggungjawab terhadap Tuhan, diri sendiri, masyarakat, tatanan budaya dan terhadap alam.Sebagai makhluk ciptaan Allah manusia memiliki 2 dimensi, yaitu dimensi spiritual dan dimensi biologis. Dalam dimensi biologi (basyar), manusia merupakan unsur tanah, hal ini sesuai dengan Al Quran (S.38:71): sesungguhnya aku mencipta basyar dari tanah. Dalam dimensi biologis tersebut terkandung tritunggal hayat (hidup), hawa (keinginan) dan jasad. Tetapi manusia tidak semata-mata bio-fisik, karena ketika sudah Ku sempurnakan kejadiannya lalu kutiupkan kepadanya ruh-Ku (QS. 38:72). Dengan demikian ada dimensi ruhiah/ ilahiah dalam diri manusia dan itulah yang membuatnya memiliki spiritualitas.Pendidikan umum (general education) menurut Draper (Gwynn, 1960:413) merupakan educationn that everyone have for satisfactory and efficient living, regardless af what one plans make life work diarahkan pada pendidikan kepribadian, adalah pendidikan memanusiakan manusia, karenanya pendidikan umum menguatkan pembentukan jati diri manusia sebagai individu, makhluk sosial, bagian dari alam, dan makhluk ciptaan Al-Khalik yang senantiasa harus beriman dan bertakwa kepada-Nya (Sumaatmadja, 2002:108).

Konsep dasar pendidikan umum dalam pengertian general education banyak berkaitan dengan pendidikan kepribadian karena seperti dikatakan Hand & Bidna (Sumaatmadja, 2002:115), bahwa tujuan Pendidikan Umum ingin membina manusia menjadi manusia yang utuh (the making of complete man). Sehat mental dan jiwanya (mental and physical health), memahami orang lain (social adjustment), dan memahami diri sendiri (personal adjustment). Selanjutnya Sumaatmadja mengutip Klafki yang berpendapat bahwa pendidikan umum bertujuan untuk mengembangkan daya kemampuan manusia (the development of human power), dan memadukan kemampuan intelektual-rasional (kognitif), emosional/ efektif dan keterampilan psikomotorik (the comprehensive education of man, the education of head, heart and hand).

4. Kepribadian yang Utuh

Phenix (1964:5-8), berpandangan bahwa pendidikan umum sebagai suatu proses pendidikan yang membina makna esensial yang ada pada diri manusia General education is the process of enggineering essential meaningTo lead to fulfillment of human life throught the enlargement and deeping of meaning. Manusia yang utuh menurutnya adalah yang memenuhi syarat trampil berbicara, mampu mengkomunikasikan lambang dengan baik, kreatif dan estetis, memiliki kekayaan hubungan antar manusia, cerdas dalam membuat keputusan serta

33

Page 34: Guru sejati berkepribadian islami

memiliki wawasan yang integral. Selanjutnya Phenix (1964:   mengungkapkan :A complete person should be skill in use of speech, symbol and gesture,factually well informed, capable of creating and apretiating objects of aesthetic significance, endowed with rich and diciplined life in relation to self and others, able to make wise decisions and to judge between right and wrong, and possesed of an integral outlook.

Wawasan integral diperlukan mengingat pendidikan umum ingin memahami manusia secara menyeluruh dan utuh. Sayangnya orang memandang manusia secara parsial dengan latar belakang cara berfikirnya. Untuk keperluan tersebut diperlukan kemampuan memahami manusia sebagai a rational animal yang utuh, dengan cara memahami makna. Makna (meaning) bagi Phenix, maksudnya adalah ungkapan pengertian akal atau pikiran secara luas. Sehingga terdapat bermacam-macam makna atau arti, pada persepsi, pada pemikiran logis, pada kreasi seni, pada kesadaran diri, pada keputusan yang berguna, pada pertimbangan moral, pada kesadaran terhadap waktu dan pada aktifitas ibadah. Semua fungsi yang penting ini merupakan dunia makna, yang menjadi hakikat kehidupan manusia. Jawaban filosofis terhadap hakikat manusia dengan demikian adalah bahwa manusia adalah makhluk yang menemukan, menciptakan dan memperhatikan makna.

5. Kurikulum yang Berbasis Nilai

Jika esensi manusia ada dalam dunia makna, maka tujuan yang tepat dari pendidikan adalah mempromosikan pertumbuhan nilai. Untuk mencapai tujuan ini, pendidik perlu memahami bermacam-macam nilai yang efektif dalam perkembangan peradaban dan menyusun kurikulum penjelasan yang berbasis nilai.

Nilai yang dimaksud Phenix (1964:28) dikategorikan dalam 6 bidang makna, yaitu: Simbolik, terkandung dalam bahasa, matematika dan tentu simbolik non diskursif; Empirik, terkandung dalam ilmu alam, ilmu hayat, psikologi dan ilmu sosial; Estetik, terkandung dalam musik, seni lukis, seni gerak dan sastra; Synoetik, terkandung dalam filsafat, psikologi, sastra, agama dalam eksistensial; Etik, dalam pelbagai wilayah khusus moral dan etika; dan Synoptik, dalam sejarah, religi dan filsafat .Makna-makna tersebut menunjukkan hubungan yang erat antara (1) pendidikan (2) sifat manusia dan (3) disiplin ilmu. Pendidikan hanya efektif jika berdasar pada ketiga hal itu. Itu berarti adanya modifikasi pandangan tentang manusia a rational animal menjadi animal that can have meaning (mempunyai makna). Makna-makna itulah yang harus termuat dalam kaderisasi yang hendak membina kepribadian melalui penanaman jiwa kebangsaan.

GURU BERKEPRIBADIAN ISLAMIMelihat kondisi dunia pendidikan Indonesia sekarang pendidikan yang dihasilkan belum mampu melahirkan pribadi-pribadi muslim yang mandiri dan berkepribadian islam. Akibatnya banyak tercipta pribadi-pribadi yang berjiwa lemah (seperti jiwa korup, kriminil dan oportunis, pragmatis), sengsara hidupnya, tidak profesional (amanah).

34

Page 35: Guru sejati berkepribadian islami

Lalu aspek apa saja yang harus dibenahi untuk membentuk pribadi muslim Menurut Syaikh Hasan Al-Banna, kepribadian Islam meliputi 10 aspek, yaitu Salim Al-Aqidah (bersihnya akidah), Shahih Al-Ibadah (lurusnya ibadah, Mantin Al-Khuluq (kukuhnya akhlak), Qadir ala Al-Kasb (mampu mencari penghidupan, Mutsaqaf Al-Fikr (luas wawasan berpikirnya), Qawiy Al-Jism (kuat fisiknya), Mujahid linafsih (pejuang diri sendiri), Munazham fi syuunih (teratur urusannya), Haris ala Waqtih (memperhatikan waktunya), Nafi li Ghairih (bermanfaat bagi orang lain). Setiap individu harus menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain.

: :

Diriwayatkan dari Jabir berkata,Rasulullah saw bersabda,Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia. (HR. Thabrani dan Daruquthni) .William James menyatakan bahwa kepribadian ialah unsur kesatuan yang berlapis lapis dari diri materi, diri sosial, diri ruhani dan ego murni, maka Sigmond Freud menyatakan bahwa kepribadian adalah terdiri atas tiga system yaitu id, ego dan super ego. Sementara itu John Hocke telah mengemukakan teori tabula, rasa atau papan lilin yang siap untuk digambari, berbeda dengan Islam yang menempatkan fitrah sebagai potensi dasar kejiwaan. Maka para intelektual Muslim telah mendefinisikan kepribadian yakni merupakan bentuk integrasi antara system kalbu, akal dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku.Substansi nafsani memiliki tiga daya yaitu (1) kalbu atau fitrah ilahiyah, akal atau fitrah insani dan nafsu atau firah hayawaniah. Kepribadian pada dasarnya merupakan perpaduan antara ketiga daya tersebut, hanya saja biasanya ada salah satu diantaranya yang mendominasi yang lain. Al Kindi mendefinisikan jiwa adalah an nafs nathiqah substansinya bersifat ilahi rabbani yang berasal dari cahaya (nur) sang pencipta. Oleh karena itu jiwa atau hati harus senantiasa dihidupkan dengan cahaya ilahi. Dalam Islam hati yang hidup adalah sumber kebaikan dan kematian hati adalah sumber keburukan. Akar semua kebaikan dan kebahagiaan seorang hamba adalah kesempurnaan hidup dan cahayanya. Hati yang sehat dan hidup akan bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan.Kepribadian seorang Muslim berarti menuntut agar jiwanya selalu hidup dengan nur ilahi. Inilah yang membedakan antara kepribadian menurut konsep Islam. Kepribadian Islam merupakan ciri khas, watak maupun karakter umat Islam. Kepribadian Muslim atau sering disebut akhlak Islami yaitu prilaku seorang Muslim yang merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal dan fitrah insani.Kepribadian bagi seorang Muslim ialah yang senantiasa menjaga hatinya untuk selalu taat kepada Allah dan berbahagia karena dekat kepada Allah sehingga memperoleh sinarnya dengan senantiasa mengerjakan ibadah dan amal saleh lainya.. sedangkan hati yang kotor dan ingkar kepada Allah yang muncul dari anggota badanya adalah sifat keji adalah bekas hati yang kotor dan gelap tanpa sinar. Dalam hal ini Hasan al Basri berkata : Kebagusan Akhlak ialah manis mukanya, memberi kelebihan dan mencegah kesakitan. Sedang Al Washili berkata akhlak yang baik ialah menyenagkan manusia pada waktu suka dan duka. Dan Sahal al Tsauri berkata akhlak yang baik ialah sekurang-kurangnya menanggung penderitaan orang

35

Page 36: Guru sejati berkepribadian islami

lain, tidak membalas kezaliman orang lain, memintakan ampunan kepada Allah terhadap orang yang berbuat zalim dan belas kasih kepadanya.Jika dilihat dari definisi definisi tersebut maka menurut pendapat penulis maka hal-hal seperti tersebut adalah buah dari akhlak karena akhlak itu sendiri adalah system kerja rohani yang terdapat dalam jiwa manusia. Kadang-kadang dalam kondisi tertentu terjadi perubahan tingkah laku. Hal ini disebabkan karena salah satu substansi jiwa mendominasi yang lainnya. Jika dalam interaksi seseorang didominasi oleh nafsu maka yang muncul ialah sifat pendusta, egois, bakhil, suka mengancau dan amarah. Hal ini dalam psikologi Islam dinamakan jiwa yang sedang sakit. Tetapi apabila yang mendominasi akal dan kalbu maka yang muncul adalah sifat-sifat terpuji dan marifat kepada Allah, inilah yang akan mendatangkan kebahagiaan. Hasil kerja kalbu atau kepribadian yang didominasi dengan kalbu akan menghasilkan kepribadian mutmainah wujudnya kepribadian atas dasar iman, Islam, dan ikhsan. Sedangkan kepribadian yang didominasi dengan akal akan menghasilkan kepribadian lawwamah, suatu kepribadian yang berdasarkan sosial moral dan rasional. Dan kepribadian yang didominasi oleh nafsu menghasilkan kepribadian amarah, ia bersifat produktif, kreatif dan konsumtif. Oleh karena itu kepribadian ada yang menarik dan ada yang tercela. Kepribadian yang menarik ialah kepribadian yang memiliki sifat-sifat positif seperti rajin, sabar, pemurah dan suka menolong. Sedangkan kepribadian yang tercela yaitu kepribadian yang negatif seperti pemalas, pemarah, kikir, sombong dan sebagainya.

10 Kepribadian Islami yang Harus Dimiliki Guru1. Salimul Aqidah (aqidah yang bersih), merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslimakan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta Alam (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam dawahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman, atau tauhid.2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar) merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting, dalam salah satu haditsnya, beliau menyatakan: Shalatlah sebagaimana kamu melihat aku shalat. Dari ungkapan ini dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk pada sunnah Rasulullah SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah SWT maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan olah Allah SWT dalam Al Quran: Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung (QS 68:4).

36

Page 37: Guru sejati berkepribadian islami

4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat, dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya. Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan penyakitjauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Mumin yang kuat lebih aku cintai daripada mumin yang lemah (HR. Muslim).5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan dalam Al Quran banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: Yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatnya kepada kamu supaya kamu berfikir (QS 2:219). Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berfikir. Karenanya, seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu. Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah: Samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu aka nada manakala seseoran berjuang dalam melawan hawa nafu.7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Quran dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili, dan sebagainya. Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu. Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim dituntut untuk me-manage waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka di antara yang disinggung oleh Rasulullah SAW adalah memanfaatkan momentumlima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk, dan kaya sebelum miskin

37

Page 38: Guru sejati berkepribadian islami

8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Quran maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka harus diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah SWT menjadi cinta kepadanya. Bersungguh-sungguh, bersemangat, dan berkorban, adanya kontinyuitas, dan berbasis ilmu pengetahuan. Pendek kata BE PROFESSIONAL9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut mandiri) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji atau umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu, perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Quran maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau keterampilan.10. Nafiun Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun ia berada, orang merasakan keberadaannya. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tidak mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya, dan berupaya maksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang musli itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan inilah, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).

Struktur Kepribadian Guru yang Berkarakter IslamiSubstansi jiwa menurut para failasof maupun psikolog Islam terdiri atas tiga bagian yaitu jasmani, rohani dan nafsani atau nafsu. Substansi jasmani berupa organisme fisik manusia ia lebih sempurna dibanding makhluk-makhluk yang lain bersifat lahiriyah yang memiliki unsur-unsur tanah, udara, api, dan air. Ia akan hidup jika diberi daya hidup atau al bayah. Substansi ruh adalah substansi yang merupakan kesempurnaan awal. Al Gazali menyebutnya lathifah yang halus dan bersifat ruhani. Ruh sudah ada ketika tubuh belum ada dan tetap ada meskipun jasadnya telah mati. Fathur Rahman menyatakan bahwa ruh adalah amanah, karena itu ia memiliki keunikan dibanding dengan makhluk yang lain. Dengan amanah inilah ia menjadi kalifah di muka bumi. Substansi nafsani berarti jiwa, nyawa atau ruh, konotasinya ialah kepribadian dan substansi psiko fisik manusia. Nafs ini merupakan gabungan dari jasad dan ruh. Karena itu nafs adalah potensi jasadi dan rohani. Ia berupa potensi aktualisasinya akan membentuk suatu kepribadian Muslim yaitu merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal dan nafsani.

38

Page 39: Guru sejati berkepribadian islami

Islam merupakan perpaduan harmonis antara kalbu, akal, dan nafsani.1. Kalbu

Al Qalb atau kalbu merupakan materi organic yang memiliki system kognisi yang berdaya emosi. Al Gazali menyatakan bahwa kalbu memiliki insting yang disebut al nur al ilahy dan al bashirah al bathinah (mata batin). Kalbu dalam arti jasmani adalah jantung (heart) bukan hati (lever). Kalbu dalam artian rohani ialah menunjukan kepada hati nurani (conscience) dan ruh (soul). Kalbu ini berfungsi sebagai pemandu, pengontrol dan pengendali struktur nafs yang lain. Apabila kalbu ini berfungsi normal maka manusia menjadi baik sesuai dengan fitrah aslinya. Karena kalbu memiliki nature ilahiyah yang dipancarkan dari Tuhan. Ia tidak saja mampu mengenal fisik dan lingkungannya tetapi juga mampu mengenal lingkungan spiritual ketuhanan dan keagmaanMengenai kalbu ini Rasulullah SAW pernah bersabda :Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka semua tubuh menjadi baik, tetapi apabila ia rusak maka semua tubuh menjadi rusak pula, ingatlah bahwa ia adalah kalbu.Menurut Huzaifah, hati terbagi menjadi empat yaitu hati yang bersih, yaitu

a. hatinya orang beriman dan mendapat sinarb. hati yang tertutup yaitu hatinya orang kafir, hati yang buta dan tidak melihat kebenaranc. hati yang terjungkir yaitu hatinya orang munafik yaitu melihat kebenaran tetapi kemudian mengingkarinyad. hati yang memiliki dua bekal yakni bekal iman dan bekal kemunafikan, ia tergantung dari mana yang paling dominan.

Orang yang kalbunya disinari Tuhan maka ia akan memiliki kepribadian yang kuat, teguh dan tidak mudah putus asa. Dan apabila ia memiliki nafsu muthmainah ia akan tenang dan optimis karena ia yakin rahmat Tuhan pasti akan diberikan. Agar kalbu selalu mandapat sinar Ilahiyah menurut imam Al Gazali maka harus berilmu dan iradah (kemauan). Dengan ilmu manusia akan mengetahui segala urusan dunia dan akhirat, dan menurut al Gazali kalbu berfungsi untuk memperoleh kebahagiaan akhirat. Secara psikologis kalbu memiliki daya emosi (al infialy) dan kognisi.

2. AkalAkal secara estimologi memiliki arti al imsak (menahan) al Ribath(ikatan) al Bajr (menahan) al Naby (melarang) dan manin(mencegah).Berdasarkan makna ini maka yang disebut orang berakal adalah orang yang mampu menahan dan mengikat hawa nafsunya. Jika hawa nafsunya terikat maka rasionalitynya mampu bereksistensi. Dengan akal seseorang mampu membedakan yang baik dan yang buruk, yang menguntungkan dan merugikan. Akal mampu memperoleh pengetahuan dengan daya nalar (al Nazhr) dan daya argumentatif. Melalui akal manusia bisa bermuhasabah yakni menunda keinginan tidak terburu-buru mengerjakannya sehingga menjadi jelas olehnya kelayakannya untuk dikerjakan atau ditinggalkan.Menurut al Hasan jika pekerjaan tersebut dimotivasi untuk mengharap ridho Allah maka kerjakanlah, tetapi jika tidak karena Allah lebih baik ditunda dahulu. Dan jika motivasinya untuk memperoleh ridha Allah maka harus berfikir dahulu apakah dalam mengerjakan sesuatu itu ia memperoleh pertolongan atau tidak, jika tidak sebaiknya ditunda terlebih

39

Page 40: Guru sejati berkepribadian islami

dahulu. Dan apabila sudah mendapat kepastian akan pertolongan Allah maka kerjakanlah sehingga ia akan mendapat keberuntungan.Muhasabah juga bisa dilakukan setelah selesai mengerjakan sesuatu, yakni apakah yang dikerjakan sudah ikhlas karena Allah, sesuai dengan ketentuan Allah. Apakah waktu mengerjakan lepas kendali atau tidak, bagus akibatnya atau tidak. Dengan muhasabah orang akan selamat dan bisa menjadi lebih baik prilkunya dan kepribadiannya.Sebagaimana Plato, Al Zukhaily berpendapat bahwa jiwa rasional itu bertempat di kepala sehingga yang berfikir adalah akal bukan kalbu. Antara akal dan kalbu sama sama memperoleh daya kognisi tetapi cara dan hasilnya berbeda. Akal mampu mencapai pengetahuan rasional tetapi tidak yang supra rasional, sehingga ia mampu mencapai kebenaran tetapi tidak mampu merasakan hakekatnya. Menurut Al Gazali agar manusia dapat senantiasa berdekatan dan mendapat nur ilahy maka ia harus berilmu dan mempunyai iradah (kemauan). Dengan ilmu seseorang akan mengetahui segala urusan dunia dan akhirat serta segala sesuatu yang berhubungan dengan akal. Dengan kemauan dan akal seseorang akan mengetahui cara-cara untuk memperbaiki serta mencari sebab sebab yang berhubungan dengan hal itu. Al Gazali berpendapat bahwa orang yang sakit nafsunya selalu menginginkan makanan yang enak.Hal ini memberi pengertian kepada kita bahwa jika orang tersebut sehat maka secara akal berarti semua makanan asalkan sehat dan halal dan toyyiban pasti akan terasa enak (lezat). Dengan demikian nafsu untuk selalu menginginkan hal hal yang enak enak akan dapat dikurangi atau dilawan dengan kondisi sehat. Al Gazali juga berpendapat bahwa ilmu yang diperoleh dalam hati akan memiliki kekuatan untuk melihat dan dapat membedakan aneka bentuk.Pandangan batin dan pandangan lahir sesungguhnya sama sama memiliki kebenaran, tetapi berbeda derajatnya. Hati laksana pengendara sedang akal laksana kendaraan. Buruknya hati atau pengendara akan lebih membahayakn dari pada buruknya kendaraan itu sendiri. Namun demikian akal tetap diperlukan untuk menyelesaikan problem-problem kehidupan. Akal yang sehat akan mempengaruhi tindakan dan emosi seseorang juga kepribadiannya.Akal terbagi menjadi dua yaitu akal dharuri dan akal muktasabah. dharuri aitu akal yang dapat mengetahui secara mudah. Akal muktasabah ialah akal yang baru mengetahui dengan cara diusahakan, akal muktasabah terbagi dua yaknu muktasabah duniawi ialah akal yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan keduniawiyan. Akal muktasabah ukhrawi yakni akal yang digunakan untuk mencapai akhirat.Secara psikologis orang-orang yang memiliki jiwa yang bersih dan akal yang sempurna maka ia akan mampu mengaktualisasikan diri dalam hidup dan kehidupan, yakni melihat realitas secara cermat, tepat apa adanya dan lebih efisien. Ia dapat menerima keadaan dirinya dan orang lain secara professional, yakni mengakui segala kelebihan dan keterbatasan masing-masing, dengan demikian ia akan bisa menerima masukan-masukan dari orang lain secara alamiah tanpa paksaan.

3. NafsaniNafsu merupakan daya nafsani, ia memiliki dua kekuatan yaitu,al-Ghadhabiyah dan al-Syahwaniyah. Al-Ghadhabiyah adalah suatu daya yang berpotensi untuk menghindari segala hal yang membahayakan. Ghadab dalam psikoanalisa disebut defenci (pertahanan, pembelaan dan penjagaan), yaitu suatu tindakan untyk melindungi egonya sendiri terhadap

40

Page 41: Guru sejati berkepribadian islami

kesalahan, kecemasan, dan rasa malu atas perbuatannya sendiri, sedang syahwat dalam psikologi disebut appetite yaitu hasrat atau keinginan atau hawa nafsu, prinsipnya adalah kenikmatan. Apabila keinginannya tidak dipenuhi maka terjadilah ketegangan, prinsip kerjanya adalah sama dengan prinsip kerja binatang, baik binatang buas yang suka menyerang maupun binatang jinak yang cenderung pada nafsu seksual.Nafsu merupakan struktur di bawah sadar dalam kepribadian manusia, apabila manusia didominasi oleh nafsunya, maka ia tidak akan dapat bereksistensi baik di dunia maupun diakhirat. Karena itu apabila kepribadian seseorang didomonasi oleh nafsu maka prinsip kerjanya adalah mengejar kenikmatan dunia, tetapi apabila nafsu tersebut dibimbing oleh kalbu cahaya ilahi maka ghadabnya akan berubah menjadi kemampuan yang tinggi derajatnya.Jika nafsu tersebut dikuasai oelh cahaya ilahi yang muncul adalah sifat-sifat kebaikan, tetapi jika nafsu itu dikuasai oleh syaitan maka yang muncul adala sifat-sifat syaitaniyah dan ini disebut hati yang sakit ,hati yang sakit bisa sembu apabila ia kembali kepada cahaya ilahi tetapi akan lebih sakit apabila ia dikuasai oleh nafsu syaitan.Dalam ilmu jiwa orang yang terganggu mentalnya tidaklah mudah diukur atau diperiksa dengan alat-alat kesehatan, untuk mengetahuinya biasanya hanya bisa dilihat gejalanya seperti tindakannya, tingkah laku dan pikirannya, seperti gelisah, iri hati, sedih yang tidak beralasan, hilangnya rasa kepercayaan diri, pemarah, keras kepala, merosot kecedasannya, suka memfitnah, mengganggu orang lain dan sebagainya.Dalam ilmu tasawuf jiwa yang bersih dan jiwa kotor termasuk dalam nafsu. Dan mereka membagi nafsu menjadi 3 bagian :

a. Nafsu amarah, ia senantiasa cenderung maksiat, baik maksiat lahir maupun maksiat bathin. Orang yang didominasi oleh nafsu amarah maka wujud kepribadiannya ialah tamak, serakah, keras kepala, angkuh, dan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji lainnya seperti free sexs, suka berkelahi dan sebagainya.b. Nafsu lawamah, ia sudah mendapat nur ilahi dan suka beribadah tetapi masih sering melakukan maksiat bathin kemudian bersegera beristighfar dan berusaha memperbaikinya. Orang yang berkepribadian lawamah maka senantiasa akan mengevaluasi diri (self correction) untuk menjadi lebih baik.c. Nafsu muthmainah, suatu kepribadian yang bersumber dari kalbu manusia, di dalamnya selalu terhindar dari sifat-sifat yang tercela dan tumbuh sifat-sifat yang terpuji dan selalu tenang. Kecenderungannya ialah beribadah, mencintai sesama, bertambah tawakal, dan mencari ridho Allah dan bersifat teosentris. Menurut Ibnu Kholdum bahwa ruh kalbu itu disinggahi oleh ruh akal. Ruh akal ini substansinya mampu mengetahui apa saja di alam amar. Ia menjadi tidak mampu mencapai pengetahuan disebabkan adanya hijab, apabila hijab itu hilang maka ia akan mampu menemukan pengetahuan.

41

Page 42: Guru sejati berkepribadian islami

DAFTAR PUSTAKAM. Furqon Hidayatullah. 2010. Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka.

http://www.perkuliahan.com/konsep-kompetensi-profesional-guru-pendidikan-agama-islam/

http://id.shvoong.com/tags/menanamkan-akhlak-islami-pada-anak-didik/http://stai-kuliahku.blogspot.com/2012/02/pendidikan-akhlak-islami-pada-masa.html

http://silahturrahim.wordpress.com/about/http://idb4.wikispaces.com/file/view/rc02pengaruh+PAI+terhadap+pembentukan+akhlak+siswa.pdf

http://ummulqurodepok.blogspot.com/http://elearningsmkn1trucuk.wordpress.com/2009/07/23/kompetensi-guru-dalam-ranah-pendidikan-islam/

42