ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN...

93
ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI PT BUMI MENARA INTERNUSA DI SURABAYA SKRIPSI OLEH: LAILATUS SA’ADAH NPM : 10133083 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2014

Transcript of ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN...

Page 1: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN DAN

PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI

PT BUMI MENARA INTERNUSA DI SURABAYA

SKRIPSI

OLEH:

LAILATUS SA’ADAH

NPM : 10133083

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

SURABAYA

2014

Page 2: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

ii

ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN DAN

PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI

PT. BUMI MENARA INTERNUSA

DI SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya

Oleh :

LAILATUS SA’ADAH

NPM : 10133083

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

SURABAYA

2014

Page 3: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

iii

ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN DAN

PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI

PT BUMI MENARA INTERNUSA DI SURABAYA

NAMA : LAILATUS SA’ADAH

FAKULTAS : EKONOMI

JURUSAN : AKUNTANSI

NPM : 10133083

DISETUJUI dan DITERIMA OLEH:

DOSEN PEMBIMBING

YOSHI TRIAS PRATIWI, SE.,M.Ak.

Page 4: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima dan disetujui oleh penguji skripsi serta dinyatakan LULUS.

Dengan demikian skripsi ini dinyatakan sah untuk melengkapi syarat – syarat

mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

WIJAYA PUTRA SURABAYA.

Tim penguji skripsi :

1. Ketua : Dr. Soenarmi, SE., MM., ( )

(Dekan Fakultas Ekonomi)

2. Sekretaris : Aminatuzzuhro, SE., Msi., ( )

(Ketua Program Studi)

3. Anggota : 1. Antoni, SE., MSA., ( )

(Dosen Penguji I)

2. Drs. Ec. Koes Soeparno, Ak., ( )

(Dosen Penguji II)

Page 5: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

v

ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN DAN

PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI

PT BUMI MENARA INTERNUSA DI SURABAYA

LAILATUS SA’ADAH

NPM.10133083

ABSTRAK

Pajak merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan badan usaha

kepada negara, sebagaimana tertuang dalam Undang – Undang No 16 tahun 2009

tentang perubahan keempat Undang – Undang No 6 tahun 1983 tentang ketentuan

umum dan tata cara perpajakan.

Pemerintah menebitkan peraturan perpajakan terbaru mengenai pajak

pertambahan nilai (PPN) yaitu Undang - Undang No 42 tahun 2009 tentang

perubahan ketiga atas Undang – Undang No 8 tahun 1983 tentang pajak

pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah (Undang – Undang

PPN). Penelitian ini membahas Analisis perlakuan fasilitas PPN dibebaskan dan

pengaruhnya terhadap Laporan Laba Rugi di PT. Bumi Menara Internusa

Surabaya. Dimana perusahaan tidak melakukan pembukuan berdasarkan

Undang – Undang PPN yang berlaku sehingga diperlukan informasi mengenai

pembukuan sesuai dengan Undang – Undang berlaku dan bagaimana

penyajiannya dalam Laporan Keuangan.

Pendekatan Kualitatif bertujuan untuk mendapat secara sistematik, aktual

dan akurat mengenai permasalahan pada obyek penelitian. Data diperoleh dengan

cara melakukan survey pendahuluan dan dokumentasi, sehingga hasil pengolahan

data tersebut dapat digunakan untuk membuat perbandingan dan evaluasi atas

permasalahan yang ada berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Bumi

Menara Internusa dapat diketahui tentang pencatatan transaksi yang berkaitan

dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun ikan

segar utuh, dan penyajiannya dalam laporan keuangan yang disusun oleh

perusahaan.

Transaksi yang berkaitan dengan PPN tersebut jika dicatat atau dibukukan

berdasarkan undang – undang PPN, maka ditemukan beberapa perbedaan pada

saldo akun periode Desember 2013. Yaitu persediaan bahan baku dengan total

pembelian karena pembelian bahan baku udang maupun ikan segar utuh dari

Perikanan mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan sehingga mampu menambah

laba perusahaan. Saldo akun yang tampak pada laporan keuangan perusahaan

yang disusun berdasarkan undang – undang PPN yang berlaku lebih

menguntungkan perusahaan dari pada tidak menggunakannya

Kata kunci : PPN, Fasilitas dibebaskan PPN, Laba Rugi

.

Page 6: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat, karunia dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik dan sebagaimana yang sudah ditentukan. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu persyaratan akademik dalam rangka Tugas Akhir untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada fakultas ekonomi jurusan Akuntansi

Universitas Wijaya Putra Surabaya.

Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa Skripsi ini tidak

dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Oleh sebab itu dengan rasa syukur dan segenap ketulusan hati dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar – besarnya atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada

pihak – pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini. Yang

terhormat kepada:

1. Bapak Budi Endarto, SH., M. Hum., Selaku Rektor Universitas Wijaya

Putra yang telah memberikan kesempatan kkepada penulis untuk

menimba ilmu di Universitas Wijaya Putra.

2. Ibu Dr. Soenarmi, Dra., SE., MM., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama penulis

menjalani kegiatan belajar.

Page 7: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

vii

3. Ibu Aminatuzzuhro, SE, Msi., Selaku Kepala Jurusan Program Studi

Akuntansi yang telah memberikan ilmu, pengarahan serta perhatiannya

kepada penulis selama menimba ilmu di Universitas Wijaya Putra.

4. Ibu Yoshi Trias Pratiwi, SE., M. Ak. Selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan banyak waktunya dan tenaganya untuk memberikan

bimbingan dan petunjuk dalam ppenulisan Skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Universitas Wijaya Putra yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama

menjalankan Studi sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar

pertimbangan dalam penyusunan Skripsi ini.

6. Staf Karyawan BAAK dan Perpustakaan Universitas Wijaya Putra

yang banyak membantu penulisan skripsi ini.

7. Segenap Pimpinan dan Karyawan PT. Bumi Menara Internusa

Surabaya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan riset dan pengumpulan data yang dibutuhkan penulis.

8. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dorongan semangat dan

moril, mendoakan dalam segala hal sehingga terselesaikannya Skripsi

ini.

9. My Soulmate “mr. E “, you are sunshine my Inspiration Spirit’s,

Support and motivation prayer a lot of and everything you it’s my true

love today, tomorrow and forever.

Page 8: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

viii

10. Sahabat – sahabatku, Talitha, Septi, Ana. Yang telah memberikan

motivasi dan selalu menemaniku dikala bosan, sebel dan merangkap

tempat curhat sejati yang membuat komplit serta selalu kompak dalam

segala hal. when ever you guy’s are my best friend’s.

Akhir kata, Semoga semua pihak yang telah memberikan dukungan secara

moril maupun materil memperoleh rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Amien.

Harapan Penulis Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan dan berguna bagi semua pihak serta diharapkan kritik dan saran demi

kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Surabaya, 27 Juni 2014

Penulis

Page 9: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...iv

ABSTRAK SKRIPSI…………………………………………………………….v

KATA PENGANTAR …………………………………………………………..vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….......xiii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………...xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xv

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

1.1.Latar Belakang Masalah………………………………………………..…......1

1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………...…..9

1.3.Tujuan Penelitian……………...……………………………………………..10

1.4.Manfaat Penelitian………………...………………………………………....10

BAB 2 TELAAH PUSTAKA…………………………………………………..11

2.1. Landasan Teori……………………………………………………..………..11

2.1.1. Akuntansi dan Laporan Keuangan………………………………...11

Page 10: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

x

2.1.2. Perpajakan………………………………………………………....18

2.1.3. Pajak Pertambahan Nilai…………………………………………. 22

2.1.4. Fasilitas PPN………………………………………………………25

2.1.4.1. PPN Tidak Dipungut………………………...…………..26

2.1.4.2. PPN Dibebaskan…………………………………………28

2.2. Penelitian Terdahulu………………………………………………………...31

2.3. kerangka Konseptual………………………………………………………...33

BAB 3 METODE PENELITIAN……………………………………………...35

3.1. Jenis Penelitian………………………………………………………………35

3.2. Deskripsi dan Penentuan Sampel…………………………………………....36

3.3.Variabel dan Definisi Operational Variabel………………………………….36

3.4. Jenis dan Sumber Data………………………………………………………37

3.5.Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………………...37

3.6. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………….38

3.7. Teknik Analisis Data………………………………………………………...39

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………....41

4.1. Penyajian Data……………………………………………………………....41

Page 11: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

xi

4.1.1. Gambaran Perusahaan ……………………………...............……..41

4.1.2. Lokasi dan Letak Perusahaan………………………………...…....43

4.1.3. Visi dan Misi…………………………………………………...….45

4.1.4. Kebijakan Mutu, Semboyan, dan Nilai Dasar …………..…..........45

4.1.5. Struktur Organisasi……………………………………………...…48

4.1.6. Latar Belakang Fasilitas PPN di PT. Bumi Menara Internusa…….55

4.1.7. Faslitas PPN pada PT. Bumi Menara Internusa……...................…56

4.1.8. PPN dibebaskan pada PT. Bumi Menara Internusa……………….56

4.2. Analisis Data……………………………………………...…………………57

4.2.1. Pajak Masukan………………………………………...............…..58

4.2.2. Pajak Keluaran ………………………………………..............…..63

4.2.3. Laporan Laba Rugi………………………………………………...68

4.3. Interpretasi ……………………………………………….……………….....69

4.3.1.Perlakuan Akuntansi atas pembelian barang kena pajak yang Tidak

mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan dalam laporan Laba

rugi……………….……………………………..…………………69

4.3.2.Laporan Laba Rugi yang dianalisis………….……………..……....71

4.3.3. Pengaruh PPN terhadap Laporan Laba Rugi………………...…....72

Page 12: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

xii

4.3.4.Perlakuan Perpajakan atas pembelian dan penjualan barang Kena

pajak dan mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan…………..……72

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN…..…………………………………….75

5.1. Kesimpulan…………………..……………………………………………...75

5.2. Saran…………………………………….…………………………………..76

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..77

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. SELF ASSESTMENT SYSTEM………………………………..20

Gambar 2.2. KERANGKA BERFIKIR……………………………………....34

Gambar 4.1. STRUKTUR ORGANISASI…………………………………...47

Page 14: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. DAFTAR PENELITIAN TERDAHULU……………………………31

Tabel 4.1. DAFTAR JURNAL PEMBELIAN DI PT. BUMI MENARA

INTERNUSA…………………………………………………………….56

Tabel 4.2. DAFTAR PEMBELIAN DENGAN PPN DIBEBASKAN TAHUN

2013 DI PT. BUMI MENARA INTERNUSA..........................................57

Tabel 4.3. DAFTAR PEMBELIAN DENGAN PPN TAHUN 2013 DI PT. BUMI

MENARA INTERNUSA…………………………...………………..….59

Tabel 4.4. DAFTAR JURNAL PENJUALAN DI PT. BUMI MENARA

INTERNUSA…………………………………………………………….60

Tabel 4.5. DAFTAR PENJUALAN DENGAN PPN DIBEBASKAN

TAHUN 2013 DI PT. BUMI MENARA INTERNUSA…………..........61

Tabel 4.6. DAFTAR PENJUALAN DENGAN PPN TAHUN 2013 DI PT. BUMI

MENARA INTERNUSA……………………..........................................63

Tabel 4.7. LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2013…………………………....65

Tabel 4.8. LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2013 YANG DI ANALISIS…...68

Page 15: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Faktur Pajak Penjualan dengan PPN dibebaskan

Lampiran 2. Faktur Pajak Pembelian dengan PPN dibebaskan

Lampiran 3. Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahn Nilai (SPT MASA

PPN

Lampiran 4. Surat Setoran Pajak (SSP

Lampiran 5. Bukti Penerimaan Surat

Lampiran 6. Berita Acara/Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Page 16: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Setiap bangsa pasti melakukan pengembangan bagi negaranya, begitu juga

Indonesia yang merupakan negara sedang berkembang. Dewasa ini Indonesia

tengah dihadapkan pada kemajuan teknologi yang menuntut pembangunan

nasional untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik dan maju. Pembangunan

nasional tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil

dan makmur secara merata dan menyeluruh, baik materil maupun spiritual

berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945.

Pembangunan nasional tersebut akan dilaksanakan berencana, bertahap, dan

berkesinambungan. Pembiayaan atas pembangunan nasional dalam perkembangan

memerlukan dana yang cukup besar. Salah satu sumber penghasilan Negara yang

dipergunakan untuk pembangunan nasional dari pajak. Pajak adalah iuran rakyat

kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan ) dengan

tiada mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan

dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak sebagai fungsi

regulared ( pengatur ), artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta

Page 17: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

2

mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan. Sebagai upaya penggalian dan

pengembanan penerimaan negara terutama dari sektor perpajakan, pemerintah

mengadakan pembaharuan – pembaharuan perpajakan yang lebih dikenal dengan

taxreform yang berlaku sejak 1984. Berdasarkan pemikiran dan pertimbangan

yang matang, pemerintah mengganti sistem perpajakan di Indonesia dari official

assessment system ialah sistem dimana besarnya jumlah pajak yang terutang oleh

wajib pajak ditentukan oleh fiskus menjadi self assessment sytem.

Menurut Resmi ( 2010:12 ) self assessment system yaitu sistem pemungutan

pajak yang memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk melaporkan,

menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajaknya.

Sebagai rakyat Indonesia dibutuhkan kesadaran yang besar untuk membayar

pajak secara jujur dan bertanggung jawab. Peranan rakyat dalam membayar pajak

merupakan salah satu perwujudan dari pengabdian dan peran serta rakyat sebagai

wajib pajak. Kontribusi rakyat dalam pembayaran pajak ini dimanfaatkan

pemerintah untuk untuk membangun sarana dan prasarana kepentingan umum,

sesuai dengan arti pajak yang tidak memberi imbalan langsung kepada wajib

pajak, tetapi manfaat yang ditunjukan dengan kesejahteraan rakyat kini dapat

dirasakan.

Berdasarkan mekanisme pemungutannya pajak di Indonesia dibagi menjadi 2

golongan yaitu pajak langsung dan tidak langsung. Pajak langsung adalah pajak

yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat

dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain, sedangkan pajak

tidak langsung adalah pajak yang beban pajaknya dapat di pindahkan atau

Page 18: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

3

dialihkan kepada pihak lain. Salah satu pajak tidak langsung adalah pajak

pertambahan nilai ( PPN ).

Berdasarkan pasal 4 ayat ( 1 ) UU PPN No. 42 tahun 2009 salah satu obyek

PPN adalah penyerahan barang kena pajak yang dilakukan di dalam daerah

pabean yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan atas pertambahan nilai yang terjadi

atas suatu barang atau jasa. Untuk tujuan - tujuan tertentu, PPN ini tidak

dikenakan terhadap sektor -sektor usaha tertentu. Inilah yang disebut dengan

fasilitas.

Fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi, kemudahan

sosial yang disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk masyarakat.

Menurut Brotodihardjo di Indonesia, dikenal 4 (empat) fasilitas PPN yaitu:

Fasilitas PPN Tidak Dikenakan, PPN Dibebaskan, PPN Tidak Dipungut dan

PPN 0% (Nol Persen), makna keempat fasilitas tesebut sama-sama tidak

dibebani PPN. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar diantara keempat

fasilitas tersebut, yaitu:

1. PPN Tidak Dikenakan:

a. BKP/JKP dikecualikan dari objek pajak.

b. Apabila tidak ada usaha lain, maka wajib pajak tidak wajib untuk dikukuhkan

sebagai PKP.

Page 19: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

4

c. Pajak masukan atas perolehan Barang dan atau Jasa Kena Pajak tidak dapat

dikreditkan.

2. PPN Dibebaskan

a. Ada Objek PPN

b. Wajib Pajak harus minta dikukuhkan sebagai PKP dan Wajib membuat faktur

pajak.

c. Pajak Masukan Atas Perolehan Barang dan atau Jasa Kena Pajak tidak dapat

dikreditkan .

3. PPN Tidak Dipungut

a. Ada Objek PPN

b. Wajib Pajak harus minta dikukuhkan sebagai PKP dan wajib membuat faktur

pajak.

c. Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dapat dikreditkan.

4. PPN O% (Nol Persen)

a. Ada Objek PPN

b. Wajib Pajak harus minta dikukuhkan sebagai PKP

c. Pajak Masukan atas perolehan BKP dapat dikreditkan.

Page 20: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

5

Menyadari kepentingan pajak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

yang terus membutuhkan dana, peran, dan panutan berbagai tokoh masyarakat,

tokoh pemerintah, tokoh pemuda, maupun tokoh- tokoh di bidang lainnya tentu

sangat diharapkan. Berbagai kampanye maupun sosialisasi memberikan

pemahaman akan bangganya menjadi pembayar pajak, perlu terus dilakukan.

Mengumpulkan pajak untuk mengisi pundi APBN nampaknya sudah

menjadi rutinitas (target) yang harus dilakukan dan menjadi tugas dari pemerintah

melalui Ditjen pajak. Pajak sebagai salah satu pilar utama perekonomian

Indonesia pada saat sekarang dan merupakan potensi terpenting bagi Indonesia

untuk mewujudkan kemandirian bangsa dalam hal membiayai pembangunan

nasional dengan kemampuan sendiri.Strukturisasi pajak memberikan kejelasan

dalam pembagian jenis pajak, sehingga pengenaan pajak akan tepat sasaran dan

sesuai tujuan, serta pengalokasiannya diharapkan sesuai dengan RAPBN. Aparat

pajak harus berperan aktif dalam melaksanakan tugas – tugas penyuluhan,

pelayanan, pengawasan, dan penerapan sanksi sesuai dengan peraturan yang

berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk optimalisasi pajak.

Dalam kondisi ekonomi sekarang ini dan peraturan baru untuk pajak

pertambahan nilai beberapa tahun ini, meyebabkan para pengusaha dituntut untuk

lebih tanggap terhadap setiap perubahaan yang terjadi di sekitarnya. Apalagi jika

perusahaan telah go public, maka perusahaan memiliki tanggung jawab yang

cukup besar terhadap investor yang telah menanamkan modalnya pada

perusahaan.

Page 21: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

6

Teng ( 2010:1 ) berpendapat bahwa terdapat hubungan yang kuat antara

perusahaan dengan orang – orang didalamnya. Pada kenyataan sebuah perusahaan

dapat jatuh sakit karena sangat dipengaruhi oleh orang – orang yang ada di

dalamnya. Berbeda dengan pandangan umum, yang menyatakan bahwa

perusahaan bukanlah sebuah obyek mati tetapi sebuah komunitas manusia dan

suatu kesatuan dengan pribadi dan perilaku sendiri. Oleh karenanya, tanpa adanya

penanganan yang tepat, suatu perusahan yang mempunyai kehidupan sendiri pun

akan runtuh. Di Indonesia sendiri saat ini banyak sekali industri yang mengalami

krisis, salah satu adalah industri pangan. Penurunan kinerja dialami oleh

perusahan – perusahan yang bergerak di sektor ini, yaitu karena kelangkaan bahan

baku menyebabkan kenaikan harga bahan baku serta tarif upah minimum

masyarakat, belum lagi ketatnya persaingan di industri ini. Dengan banyaknya

pesaing dan untuk menjaga agar perusahaan tetap bertahan dengan kondisi yang

saat ini, maka kinerja perusahaan haruslah di perhatikan dengan cermat. Hal ini

menyebabkan bagaimana pemanfaatan fasilitas dalam PPN ini agar seefisien

mungkin sesuai dengan yang berlaku.

Persyaratan substansi ini biasanya disebut secara otentik dalam setiap

peraturan pemerintah yang mengatur fasilitas tersebut, terhadap penyerahan pakan

ternak maupun hasil produk akhir (finising goods) merupakan penyerahan barang

kena pajak yang bersifat strategis menurut PP Nomor 12 Tahun 2001 beserta

perubahaannya itu dibaca lebih lanjut bahwa impor dan penyerahan pangan atau

bahan baku pembuatannya ternyata diberi fasilitas PPN dibebaskan juga. Dengan

kata lain, siapapun yang menyerahkan jenis barang kena pajak tersebut

Page 22: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

7

mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan.Sebagaimana telah diubah terakhir dengan

PP Nomor 31 Tahun 2008 untuk barang kena pajak tertentu yang bersifat

strategis.

Laporan Laba Rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan

keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik itu

pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu.

Laporan Laba Rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat

dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemakai

laporan keuangan yang memakai laporan laba rugi ini untuk memprediksi arus kas

masa depan, seperti para investor dan kreditor. Para investor dan kreditor perlu

untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka

menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kinerjanya

jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar.

Pengaruh PPN dibebaskan terhadap Laba Rugi yaitu, pada penambahan

jumlah perolehan laba Karena dengan adanya PPN dibebaskan mampu

mengurangi biaya pembelian baik bahan baku yang sekali habis dalam pemakaian,

maupun biaya packaging, dan perlengkapan lainnya dalam proses produksi.

Keyakinan terkait perlakuan pajak harus diimbangi dengan kemampuan untuk

dapat menginterpretasikan dan menganalisa peraturan perpajakan terkait fasilitas

PPN secara mendetail dan komprehensif. Analisis dan interpretasi ini terkadang

menjadi sulit karena wajib pajak harus memahami alasan utama dan kondisi

diterbitkannya peraturan perpajakan. Oleh karena itu,untuk menghindari adanya

Page 23: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

8

persepsi dan multi tafsir, pengusaha kena pajak sebaiknya memahami cara

menafsirkan suatu aturan hukum.

Fasilitas PPN ini menyebabkan adanya pemutusan mata rantai pengenaan PPN

dari produsen, distributor hingga ke konsumen paling akhir. Dari sisi penerimaan

negara pun adanya fasilitas PPN dalam rangka pendek akan mengurangi

penerimaan pajak. Tetapi dalam jangka panjang akan adanya kesempatan untuk

sumber penerimaan baru dari perpajakan yang lain. Namun hal ini tidak menjadi

masalah yang terlalu signifikan. Adanya pengorbanan dari sisi netralitas

pengenaan pajak melalui fungsi regulered akan mencapai tujuan yang lebih positif

yaitu peningkatan perekonomian yang lebih kondusif. Seperti sudah diketahui,

fasilitas PPN pada umumnya ditunjukan untuk obyek tertentu saja. Sehingga

untuk bisa mendapatkannya pengusaha harus selalu mengikuti peraturan terkait

fasilitas ini. Hal ini penting untuk digaris bawah karena terkadang PKP tidak

peduli dengan masalah perpajakan karena terlalu banyak peraturan pelaksanaan

mengenai fasilitas PPN. Benyaknya peraturan perpajakan yang mengatur fasilitas

PPN yang diberikan dalam dua bentuk ini memang sangat rentan untuk

membingungkan PKP. Pada akhirnya, kebingungan ini akan menimbulkan

kesalahan persepsi tentang fasilitas yang diberikan.

Dengan memberikan batasan pemberian fasilitas, sebenarnya sudah

mengantisipasi adanya masalah dari sisi implementansi. Sebagai informasi,

meskipun varian fasilitas PPN tidak terlalu banyak, sampai dengan hari ini masih

saja ada PKP yang tidak dapat membedakan fasilitas – fasilitas yang disebutkan,

dalam ketentuan pasal 16 B UU PPN.

Page 24: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

9

PT. Bumi Menara Internusa Surabaya adalah sebuah perusahaan yang

bergerak dibidang pengelolaan makanan laut dimana, dalam proses produksi ada

limbah berupa kepala dan kulit udang yang biasa digunakan sebagai makanan

ternak dan juga merupakan produk akhir sehingga untuk penjualan barang

tersebut mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan, begitu juga dengan pembelian

packaging dan bahan baku sekali habis dalam proses produksi juga mendapatkan

fasilitas tersebut.

PT. Bumi Menara Internusa ini menjual kepala dan kulit udang tersebut

sebagai makanan ternak serta termasuk dalam produk akhir yang merupakan jenis

penyerahan Barang Kena Pajak yang bersifat strategis yang mendapatkan fasilitas

PPN dibebaskan akan menyebabkan perlakuan antara pajak masukan dalam

pembeliannya, pajak keluaran atas penjualan dan laba Rugi terhadap perlakuan

PPN tersebut akan berbeda dengan perusahaan yang tidak mendapatkan fasilitas

tersebut. Maka dari itu penulis ingin membahas bagaimana perlakuan fasilitas ini

dalam perusahaan pangan PT Bumi Menara Internusa di Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut, Bagaimana Analisis perlakuan fasilitas PPN

dibebaskan dan pengaruhnya terhadap laporan laba rugi PT Bumi Menara

Internusa Surabaya.

Page 25: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

10

1.3 Tujan penelitian

Tujuan yang diharapkan melalui hasil ini adalah untuk mengetahui

Analisis perlakuan fasilitas PPN dibebaskan dan pengaruhnya terhadap Laporan

Laba rugi PT. Bumi Menara Internusa di Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi berbagai pihak meliputi:

Manfaat Teoritis:

- Bagi pihak PT. Bumi Menara Internusa penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk pihak manajemen dalam memanfaatkan

fasilitas PPN dibebaskan, agar dapat melakukan tindakan efisiensi dan

efektifitas serta penentuan strategi lainnya.

- Bagi pihak analisis pasar modal, hasil penelitian ini akan dapat menambah

referensi di dalam menganalisa pengaruh fasilitas PPN dibebaskan di

perusahaaan pangan yang telah go public.

Manfaat Praktis:

- Bagi pihak peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan

sumbangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan referensi.

Page 26: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

11

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Bagian ini akan membahas mengenai paparan teori - teori, definisi,

konsep - konsep serta pendapat para ahli yang telah teruji, dan dipakai sebagai

argument secara teoritik. Mengenai definisi akuntansi, definisi laporan keuangan,

tujuan dan karakteristik laporan keuangan, pemakai laporan keuangan,

keterbatasan laporan keuangan, laporan laba rugi, perpajakan, pengertian pajak,

system self assesment, pengertian PPN, fasilitas di bidang PPN, PPN tidak

dipungut dan PPN dibebaskan.

2.1.1. Akunatansi dan Laporan Keuangan

Accounting principles board dalam statement no.4 ( 1970 ) menyatakan

bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan

informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan mengenai suatu kesatuan

ekonomi yang dimaksudkan agar dapat memberi manfaat dalam pengambilan

keputusan di dalam membuat pilihan yang beralasan dari berbagai alternatif

tindakan.

Begitu luasnya peranan akuntansi sebagai sumber informasi, maka

diperlukan suatu standar yang mengatur tata cara dan bahasa keuangan. Prinsip

akuntansi yang berlaku di indonesia dan menjadi pedoman dalam praktek

Page 27: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

12

akuntansi pada saat ini disusun oleh panitia penyusun dari suatu organisasi

profesinya yakni ikatan akuntan indonesia ( IAI ) yang dikenal dengan standar

akuntansi keuangan ( SAK ).

Hasil akhir dari proses akuntansi adalah seperangkat laporan yang disebut

laporan keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan catatan – catatan di

dalam akuntansi sebagai dasarnya. Penyusunan laporan keuangan baisaanya

dilakukan secara teratur dari dalam interval waktu yang tertentu pula ( pada

umumnya dilakukan pada setiap akhir tahun buku ).

Standar akuntansi mencantumkan bahwa : “ Laporan keuangan merupakan

bagian dari proses pelaporan keuangan.Laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan. Catatan

dan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang

berkaitan dengan laporan tersebut misalnya, informasi keuangan segmen industri

dan geografis pengungkapan pengaruh perubahan harga.”( IAI, 2010 : 1 ).

Raharjo ( 2010 : 1 ) mengatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan

pertanggung jawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan

perusahaan yang dipercayakan kepada pihak – pihak yang punya kepentingan di

luar perusahaan yaitu pemilik perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainya.

Berdasarkan difinisi – definisi tersebut di atas maka laporan keuangan

merupakan hasil akhir dari proses akuntansi suatu perusahan yang akan menjadi

Page 28: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

13

bahan informasi bagi pemakainya untuk mengambil keputusan dan juga sebagai

laporan pertanggung jawaban pihak manajemen.

Laporan keuangan mempunyai fungsi untuk memberikan informasi

mengenai posisi keuangan dari hasil kegiatan operasional suatu perusahaan

kepada berbagai pihak yang berkepentingan dari internal maupun eksternal

perusahaan. A Statement of Basic Accounting Theory merumuskan empat tujuan

Laporan Keungan dalam Harahap (2011 : 134):

a. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang

terbatas dan untuk menetapan tujuan

b. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan

faktor produksi lainnya.

c. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.

d. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

Laporan keuangan harus memenuhi beberapa karakteristik kualitatif,

sehubungan dengan fungsi laporan keuangan yang penting bagi pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan. Karakteristik ini memberikan ciri khas yang

membuat informasi dalam laporan keungan berguna bagi pemakai. Menurut IAI

dalam Standar Akuntansi Keuangan (2010 : 5 ) terdapat empat karakteristik

kualitatif pokok laporan keuangan, yaitu :

1. Dapat dipahami

informasi yang terdapat dalam laporan keuangan mudah dipahami bagi

pemakainya.

Page 29: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

14

2. Revelan

Informasi ini dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para pemakai

dengan mereka mengevaluasi peristiwa masa lampau, masa kini,atau masa

depan.

3. Keandalan

Informasi bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material

sehingga dapat diandalkan oleh para pemakainya.

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan

antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan atau trend posisi dan

kinerja keuangan perusahaan.

Laporan keuangan mengandung informasi untuk berbagai pihak. Adapun

berbagai pihak pemakai laporan keuangan dan kebutuhan informasinya. Secara

terperinci dijelaskan sebagai berikut :

a. Investor

Para invertor ( dan penasehatnya ) berkepentingan terhadap risiko yang

melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukan. Investor

ini membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus

membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga

tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap

kemampuan perusahaan dalam membayar devinden.

Page 30: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

15

b. Karyawan

Karyawan dan kelompok – kelompok yang mewakilinya tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahan. Mereka juga

tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian

atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat

pensiun dan kesempatan kerja.

c. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta

bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang

akan dibayar pada saat jatuh tempo kreditor usaha berkepentingan pada

peusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor.

e. Shareholder’s ( para pemegang saham ).

Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai

kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan

penambahan modal untuk business plan selanjutnya.

f. pelanggan

Page 31: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

16

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan, terutama kalau terlibat dalam perjanjian panjang dengan

bergantung pada perusahaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemakai laporan keuangan

meliputi para investor dan calon investor, kreditor ( pemberi pinjaman ), pemasok

dan kreditor usaha lainya, shareholder’s ( para pemegang saham ), pelanggan.

Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk

memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda seperti yang telah dijelaskan di atas.

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk

memberikan gambar atau kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak

manajemen yang bersangkutan. Namun demikian, laporan keuangan itu sendiri

mempunyai keterbatasan – keterbatasan.

Keterbatasan laporan keuangan menurut Harahap ( 2011:74 ) adalah:

1. laporan bersifat sejarah yang merupakan kejadian – kejadian yang terlah

lewat, maka terdapat keterbatasan dalam kegunaannya.

2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan untuk memenuhi kebutuhan

tiap – tiap pemakai.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak lepas dari penggunaan taksiran

dan berbagai pertimbangan.

4. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu

peristiwa atau transaksi dari pada bentuk hukumnya.

Page 32: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

17

5. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasi

umum diabaikan.

Jadi bagi mereka yang tidak biasa atau tidak memahami akuntansi atau

pembukuan tentu akan mengangap bahwa laporan keuangan itu merupakan suatu

daftar yang merupakan atau berdasarkan fakta – fakta yang memperlihatkan nilai

dari perusahaan secara keseluruhan dengan pasti dan tepat sesuai dengan kondisi

pada saat itu.

Dalam PSAK No.1 Tahun 2009 penyajian laporan keuangan, laporan laba

rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, tidak komponen – komponen

pendapatan komprehensif lain. Secara umum, informasi keuangan yang tercantum

dalam laporan laba rugi bermanfaat untuk menilai keberhasilan atau kegagalan

operasi perusahaan, membuat taksiran jumlah laba di masa yang akan datang,

menilai rentabilitas atau profitabilitas modal yang ditanamkan oleh pemilik.

US GAAP mengunakan prinsip laba rugi yang konservatif sedangkan

IFRS menggunakan prinsip laba rugi yang komprehensif. Berdasarkan laporan

laba rugi US GAAP, terdapat perbedaan antara penghasilan terealisasi dari

transaksi dan biaya historis yang terjadi dalam periode waktu, dengan prinsip

akrual, prinsip realisasi dan prinsip penandingan yang sudah diakui oleh banyak

studi empiris. Namun dengan banyak berkembangan ekonomi, bermunculannya

perusahaan – perusahaan multinasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi , membuat prinsip – prinsip dalam US GAAP terlalu konservatif untuk

Page 33: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

18

mengevaluasi suatu operasi perusahaan dan biaya historis sudah tidak dapat

menggambarkan keadaan asset suatu perusahaan sebenarnya.

Oleh karena itu muncul solusi untuk mengikuti perkembangan berbagai

hal yang menuntut arus informasi yang berkualitas berupa konsep laba rugi

komprehensif yang dapat menjawab semua pertanyaan tersebut. Dengan

berkembangannya perekonomian, ilmu dan teknologi, serta perkembangan

kebutuhan informasi bagi stakeholder perusahaan maka laporan laba rugi yang

sudah diakui secara general dirasakan kurang relevan untuk memenuhi arus

informasi kekuangan. Oleh karena itu ada sebuah konsep yang ditawarkan IASB

berupa laporan laba rugi komprehensif yang dirasa dapat lebih memberikan

gambaran secara menyeluruh terhadap stakeholder. Seiring berjalannya waktu

IASB dengan International Financial Reporting Standards dimana di dalamnya

terdapat konsep laba rugi komprehensif yang nantinya akan menggantikan laba

rugi GAAP sudah mulai diakui secara intrenasional.

2.1.2. Perpajakan

Bagian ini akan membahas mengenai peraturan – peraturan perpajakan

yang terkait terhadap transaksi penjualan / penyerahan yang mendapatkan fasilitas

PPN dibebaskan. Serta membahas dan menganalisa distorsi – distorsi yang

ditimbulkan oleh peraturan – peraturan tersebut terhadap mekanisme transaksi

PPN yang berlaku umum, serta perlakuan akuntansi dan laporan keuangan

perusahaan.

Page 34: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

19

Pengertian pajak yang dikemukakan oleh Andriani dalam

Santoso (2010 : 2) adalah iuran kepada negara ( yang dapat dipaksakan ) yang

terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, dengan tidak

mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan gunanya adalah

membiayai pengeluaran – pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara

untuk menyelenggarakan pemerintahan.

Sedangkan pengertian pajak menurut Waluyo dan Ilyas ( 2010:2 ) “ pajak

adalah iuran rakyat ke kas negara berdasarkan Undang – Undang ( yang dapat

dipaksakan ) dengan tidak mendapat jasa timbal ( kontra prestasi ), yang langsung

dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk pengeluaran umum”.

Menurut UU No. 16 Tahun 2009 tentang ketentuan umum perpajakan

pasal 1 ayat (1) pajak adalah kontribusi wajib pada negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang – Undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan negara bagi kemakmuran rakyat.

Dari definsi – definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa :

a. Pajak dapat dipungut oleh negara berdasarkan kekuatan Undang – Undang

serta aturan pelaksanaanya dan dapat dipaksakan.

b. Dalam pembayarannya pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontra prestasi

langsung kepada individu oleh pemerintah.

c. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah.

Page 35: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

20

d. Pajak diperuntukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Sistem pemungutan yang dianut di Indonesia saat ini, adalah sistem

menetapkan sendiri ( self assessment), yaitu ketetapan pajak yang di tetapkan oleh

wajib pajak sendiri yang dilakukan dalam surat pemberitahuan ( SPT ). Menurut

Shoup dalam Zain ( 2011:112 ): Sistem self assessment adalah tipe ke enam dari

tipe administrasi perpajakan banyak ditentukan dari bentuk kerja sama atau

tingkat partisipasi wajib pajak atau pemotong / pemungut pajak dan respons wajib

pajak terhadap pengenaan pajak tersebut. Sehingga dari penjelasan tersebut dapat

digambarkan dalam gambar 2.1. Berikut ini

Gambar 2.1

SELF ASSESSMENT SYTEM

Menghitung Tarip x DPP Pajak Terutang

Memperhitungkan Pelunasan Pajak Kredit Pajak

WP

Membayar

Melapor

PT > KP PT = KP PT < KP

PT - KP

SPT

SKPKB SKPLB SKPN

Page 36: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

21

Sumber : Mohammad Zain ( 2007: 112 )

Dalam tipe keenam ini wajib pajak mendapat beban yang berat, karena wajib

pajak harus melapor semua informasi yang relevan dalam surat

pemberitahuannya, menghitung dasar pengenaan pajaknya, mengkalkulasi jumlah

pajak yang terutang, bersamaan dengan itu wajib pajak memperoleh pula

kesempatan yang luas untuk melakukan penyelundupan, baik secara unilateral

yaitu dengan cara memberikan informasi yang palsu atau menunda pembayaran,

maupun secara bilateral yaitu dengan cara kolusi dengan petugas penetapan,

pemeriksa dan penagih pajak dari jajaran instansi pajak. Sanggahan dapat

terjadi saat wajib pajak tersebut mengisi surat pemberitahuannya, dan sudah

merupakan kewajiban bagi mereka untuk menjelaskan atau mempertahankan

hal – hal yang ditetapkanya sendiri apabila diminta oleh instansi pajak. Wajib

pajak pun harus pula dengan sungguh - sungguh memperhatikan tanggal jatuh

tempo atau tanggal menjelang jatuh tempo pengisian SPT dan pembayarannya,

agar tidak dianggap bersalah melakukan kelalaian memenuhi kewajiban

perpajakannya atau dengan perkataan lain penggunaan sistem self assessment,

selain partisipasi wajib pajak yang sangat luas dalam hal ketetapan pajak, juga

mengandung resiko terbukanya kesempatan penyelundupan pajak yang lebih luas,

baik unilateral maupun bilateral serta mudahnya terjadi ekstorsi.

Menurut Resmi ( 2010:6 ), beberapa teori yang mendukung hak negara untuk

memungut pajak dari rakyatnya, antara lain :

SKPKBT

Page 37: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

22

1. Teori asuransi

Teori ini menyatakan bahwa negara bertugas untuk melindungi orang dan

segala kepentingannya, meliputi keselamatan dan keamanan jiwa, dan juga

harata bendanya.

2. Teori kepentingan

Toeri ini awalnya hanya memperhatikan pembagian beban pajak yang

harus dipungut dari seluruh penduduk.

3. Teori gaya pikul

Teori ini menyatakan bahwa dasar keadilan pemungutan pajak terletak

paga jasa – jasa yang diberikan oleh negara kepada warganya, yaitu

perlindungan nafas jiwa dan harta bendanya. Untuk kentingan tersebut

diperlukan biaya – biaya yang harus dipikul oleh segenap orang yang

menikmati perlindungan itu, yaitu dalam bentuk pajak.

4. Teori asas gaya beli

Teori ini tidak mempersoalkan asal mula negara memungut pajak,

melainkan hanya melihat pada efeknya, dan memandang efek yang baik

itu sebagai dasar keadilannya.

2.1.3 Pajak Pertambahan Nilai

Menurut Sukardji ( 2010:22 ) yang dimaksud dengan pajak pertambahan

nilai (PPN) adalah pengenaan pajak atas pengeluaran untuk komsumsi baik yang

dilakukan perseorangan maupun oleh badan baik swasta maupun badan

Page 38: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

23

pemerintah dalam bentuk belanja barang atau jasa yang dibebankan pada

anggaran belanja negara. PPN merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi di

dalam negeri atau di dalam daerah pabean, baik konsumsi barang maupun

konsumsi jasa, Waluyo (2010:238 ). Jadi PPN dikenakan atas pertambahan nilai

dari barang dan jasa yang dihasilkan atau diserahkan oleh pengusaha kena pajak

di dalam daerah pabean.

Di dalam UU No. 42 Tahun 2009 pasal 4 pajak pertambahan nilai dikenakan atas:

a. Penyerahan barang kena pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan

oleh pengusaha.

b. Impor barang kena pajak.

c. Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean di

dalam daerah pabean.

d. Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah

pabean.

e. Ekspor barang kena pajak berwujud oleh pengusaha kena pajak.

Sedangkan dalam UU. No 42 Tahun 2009 pasal 4A ayat (2) dan (3) pajak

pertambahan nilai berisi barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN:

Jenis barang yang tidak dikenai pajak pertambahan nilai adalah barang tertentu

dalam kelompok barang sebagai berikut :

a. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung

dari sumbernya.

b. Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak.

Page 39: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

24

c. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan,

warung dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang

dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman

yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering

d. Uang , emas batangan, dan surat berharga.

Sedangkan jasa yang tidak dikenakan pajak pertambahan nilai adalah jasa

tertentu dalam kelompok jasa sebagai berikut:

a. Jasa pelayanan kesehatan medis, jasa pelayanan sosial,

b. Jasa pengiriman surat dengan perangko

c. Jasa keuangan

d. Jasa asuransi

e. Jasa keagamaan

f. Jasa pendidikan

g. Jasa kesenian dan hiburan

h. Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan

i. Jasa tenaga kerja

Sedangkan dalam UU. No 42 Tahun 2009 pasal 7 berisi menjelaskan berapa

besarnya untuk tarif pajak PPN :

1. Tarif pajak pertambahan nilai adalah 10% (sepuluh persen), untuk

penyerahan barang kena pajak / jasa kena pajak / barang tidak berujud

kena pajak didalam negeri.

Page 40: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

25

2. Tarif pajak pertambahan nilai sebesar 0 % ( nol persen), digunakan untuk

ekspor barang kena pajak/jasa kena pajak / barang tidak berwujud kena

pajak.

Diterapkan atas:

a. Ekspor barang kena pajak berwujud.

b. Ekspor barang kena pajak tidak berwujud, dan

c. Ekspor jasa kena pajak.

Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diubah menjadi

paling rendah 5% (limapersen) dan paling tinggi 15% (lima belas

persen) yang perubahan tarifnya diatur dengan peraturan pemerintah.

Sedangkan dalam UU.No. 42 Tahun 2009 pasal 16B ayat (1) pajak terutang

tidak dipungut sebagai atau seluruhnya atau dibebaskan dari pengenaan pajak:

a. Kegiatan dikawasan tertentu atau tempat tertentu di dalam daerah pabean.

b. Penyerahan barang kena pajak tertentu atau penyerahan jasa kena pajak

tertentu.

c. Impor barang kena pajak tertentu.

d. Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud tertentu dari luar daerah

pabean di dalam pabean

e. pemanfaatan jasa kena pajak tertentu dari luar daerah pabean di dalam

daerah pabean.

2.1.4. Fasilitas PPN

Page 41: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

26

Berdasarkan pasal 16 B UU PPN Tahun 2009 tentang Fasilitas PPN ini

sebenanya memang sengaja dibuat. Alasan utamanya adalah keberadaan fasilitas

PPN yang sudah baku. Fasilitas PPN ini menyebabkan adanya pemutusan mata

rantai mengenai PPN dari produsen, distributor hingga ke konsumen paling akhir.

Namun hanya fasilitas ini dapt menarik investor untuk masuk di Indonesia.

Fasilitas PPN terbagi lagi dalam 2 varian, yaitu PPN Terutang tidak

dipungut dan PPN Dibebaskan. Dua fasilitas tersebut bisa dibedakan dari sisi

pengkreditan pajak masukannya. Pajak masukan yang telah dibayar atas transaksi

yang terkait langsung dengan PPN Dibebaskan tidak dapat dikreditkan pajak

masukan yang telah dibayar. Sementara jika PPN tidak dipungut, maka pajak

masukan yang telah dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan.

Berikut penjelasan dua fasilitas PPN yaitu:

2.1.4.1. PPN tidak di pungut

PPN yang mendapat fasilitas tidak dipungut ini meliputi beberapa penyerahan

antara lain:

a. penyerahan BKP dari daerah pabean lainya di daerah pabean Indonesia

lainnya ke kawasan berikut dan pulau – pulau lainnya

b. pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai oleh hibah atau dana

pinjaman luar negeri

Page 42: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

27

1) kepada kontraktor utama, diberikan fasilitas PPN/PPNBM tidak

dipungut atas

a) Impor BKP

b) Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean

c) Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean

2) Kepada pemilik proyek ( pemerintah ) diberikan fasilitas PPN PPnBM

tidak dipungut atas penyerahan BKP/JKP oleh kontraktor utama.

c. Impor BKP tertentu yang dibebaskan dari bea masuk

1. Barang perwakilan negara asing beserta pejabatnya yang bertugas di

Indonesia berdasarkan asas timbal balik.

2. Barang untuk keperluan badan Internasional yang diakui dan terdaftar

pada pemerintah Indonesia beserta petugasnya yang bertugas dan

memegang paspor Indonesia.

3. Barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah, umum, amal, sosial,

atau kebudayaan.

4. Barang untuk museum, kebun binatang, dan tempat lain semacam itu

yang terbuka untuk umum.

5. Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

d. Pulau Bintam dan Karimun Besar

Pengusaha yang melakukan kegiatan konstruksi dan kegiatan operasi

untuk membangun :

Page 43: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

28

1) kawasan yang akan dikembangkan untuk usaha – usaha kepariwisataan

termasuk sarana pendukungnya di pulau Bintam.

2) Kawasan industri di pulau Bintam

3) Kawasan pengembangan sumber – sumber air di pulau Bintam

4) Kawasanan penimbunan, distribusi dan pengolahan minyak bumi, serta

kawasan industri maritim ( galangan kapal ) dan konstruksi lepas

pantai di pulau Karimun Besar dam pulau - pulau sekitarnya.

e. Impor barang Operasional oleh mitra kerja pertamina untuk membangun

kilang

f. Kawasan pengembangan Ekonomi Terpadu ( KAPET ).

2.1.4.2. PPN dibebaskan

PPN yang mendapatkan fasilitas dibebaskan ini meliputi beberapa penyerahan

antara lain:

a. Impor BKP

1) Senjata, amunisi, alat angkutan di air, alat angkutan di bawah air, alat

angkutan di udara, kendaraan lapis baja, kendaraan angkutan umum

khusus lainnya, dan komponen atau bahan yang diperlukan dalam

pembuatan senjata amunisi oleh PT. PINDAD, untuk keperluan TNI

dan POLRI yang belum buat di dalam negeri.

2) Vaksin polio dalam rangka pelaksanaan program pekan Imunisasi

Nasional (PIN).

3) Buku – buku pelajaran umum, kitab suci dan buku – buku pelajaran

agama.

Page 44: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

29

4) Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal

angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap

ikan, kapal tongkang dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran

atau alat keselamatan manusia yang di impor dan digunakan oleh

perusahaan pelayanan niaga nasional atau perusahaan penangkapan

ikan nasional.

b. Penyerahan BKP

1) Rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah susun sederhana,

pondok boro, asrama mahasiwa dan pelajar serta perumahaan lainnya,

yang batasannya ditetapkan oleh menteri keuangan setelah mendengar

pertimbangan menteri pemukiman dan prasarana wilayah.

2) Senjata, amunisi, alat di air, alat angkutan di bawah air, alat angkutan

di udara, kendaraan lapis baja, kendaraan angkutan khusus lainnya dan

komponen atau bahan yang diperlukan dalam pembuatan senjata dan

amunisi oleh PT PINDAD, untuk keperluan TNI/POLRI.

3) Vaksin polio dalam rangka pelaksanaan program pekan Imunisasi

Nasional (PIN).

4) Buku – buku pelajaran umum, kitab suci dan buku pelajaran agama.

c. Penyerahan JKP

1) Jasa yang diterima oleh perusahaan pelayaran Niaga Nasional atau

perusahaan penangkapan ikan nasional yang meliputi:

a) Jasa persewaan kapal

Page 45: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

30

b) Jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, dan jasa labuh

c) Jasa perawatan atau reparasi (docking) kapal

2) Jasa yang diterima oleh perusahaan angkutan udara Niaga Nasional

yang meliputi:

a) Jasa pesewaan pesawat udara

b) Jasa perawatan atau reparasi pesawat udara

3) Jasa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh PT Kereta

Api Indonesia.

4) Jasa persewaan rumah susun sederhana, rumah sederhana, dan rumah

sangat sederhana.

5) Jasa yang diserahkan oleh TNI dalam rangka tersedianya data batas

dan photo udara wilayah Negara Republik Indonesia

6) Jasa yang diserahkan oleh kontraktor untuk pemborong bangunan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 angka 1 dan pembangunan

tempat yang semata – mata untuk keperluan ibadah.

d. Impor dan / atau penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis

1) Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaaan

terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang, yang

diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan barang kena

pajak.

2) Makanan ternak, makanan unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk

pembuatan makanan ternak, dan ikan.

Page 46: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

31

3) Bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan,

pertenakan, penangkaran atau perikanan.

4) Bahan baku perak dalam bentuk butiran ( granule) dan atau dalam

bentuk batangan.

5) Bahan baku untuk pembuatan uang kertas rupiah dan uang logam

rupiah yang berupa kertas uang dan logam uang.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang akan dijelaskan

persamaan dan perbedaannya berikut ini:

Tabel 2.1

PENELITIAN TERDAHULU

No Nama peneliti dan

tahun

Judul Persamaan Perbedaan

1. Achmad Ramdhoni

Adib Nurbela (2010)

Perlakuan

Akutansi PPN

Atas

Pemakaian

Sendiri

BKP/JKP dan

pengaruhnya

Mengacu pada

penyajian

laporan

keuangan

yaitu laporan

L/R

Penelitian

menggunakan

pendekatan

kualitatif ini

adalah

bagaimana

perlakuan pajak

Page 47: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

32

pada penyajian

Laporan

Keuangan

fiskal pada PT

“ X” Surabaya

pertambahan

nilai terhadap

pemakaian

sendiri atas

barang kena

pajak dan

bagaimana

pengaruhnya

terhadap laporan

keuangan.

2.

OCKY AGUNG R

( 2011 )

Evaluasi

Akutansi Pajak

Pertambahan

Nilai pada

penyerahan

barang kena

pajak dan

penyajiannya di

Laporan

Keuangan

Fiskal PT X di

surabaya

Mengacu

pada

penyajian

laporan

keuangan

Penelitian ini

Menggambarkan

perlakuan

pengkreditan

pajak masukan

pada pembelian

barang kena

pajak dari

pemungutan

PPN serta

penjurnalan

Pajak

Pertambahan

Page 48: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

33

Nilai.

3. Reza Perdana ( 2011) Perlakuan

Akuntansi PPN

Atas Penjualan /

Penyerahan

barang kena

pajak kepada

pemungutan

pajak

pertambahan

Nilai ( Studi

Kasus Pada PT

“ X “ di

Surabaya

Mengacu

pada

penyajian

laporan

keuangan.

Penelitian ini

menggambarkan

implementasi

penyajian PPN

atas pengaruh

dari penyerahan

BKP/JKP

kepada

pemungut PPN

terhadap laporan

keuangan fiskal.

2.3. Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan

kewajiban perpajakan wajib pajak badan pada perusahaan yang penyerahaanya

mendapat fasilitas PPN dibebaskan, dimana kewajiban perpajakan itu dilihat dari

perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan laporan. Kewajban perpajakan dilihat

dari peraturan pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 sebagaimana telah diubah

terakhir dengan peraturan pemerintah Nomor 31 Tahun 2008.

Page 49: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

34

Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan dalam gambar 22. Berikut ini :

Gambar 22.

Fasilitas PPN pasal 16 B UU No. 42 Tahun 2009

KERANGKA BERPIKIR

Sumber : Data yang diolah oleh penulis

Fasilitas PPN pasal 16 B UU No 42

Tahun 2009

PP No. 12 Tahun 2001 sebagaimana

telah diubah terakhir dengan PP No.

31 Tahun 2008

Pelaksanaan kewajiban perpajakan

PPN Dibebaskan

Perhitungan

Pencatatan

Pengaruh terhadap Laporan laba rugi

Page 50: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. JENIS PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah pada bab 1, maka jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Alasan digunakannya

pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini tidak menggunakan perhitungan

secara statistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka – angka

dari laporan keuangan yang kemudian dianalisis dan diolah. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena penelitian ini

meliputi pengumpulan data yang kemudian diolah dengan suatu model analisis

sehingga dapat diketahui kinerja keuangan perusahaan. Dimana penelitian

deskriptif menurut Nazir ( 2010 : 54 ) : suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, objek, serta kondisi, sistem pemikiran, atau pun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian dekriptif ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sacara sistematis, aktual dan akurat

mengenai fakta – fakta, sifat – sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki. Jenis atau strategi penelitian ini adalah dengan analisis dokumen

dimana pada penelitian ini untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah

melalui pengujian arsip atau dokumen perusahaan berupa laporan keuangan

perusahaan.

Page 51: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

36

3.2.DESKRIPSI POPULASI DAN PENENTUAN SAMPEL

Populasi adalah sekumpulan unur atau elemen yang menjadi obyek

penelitian. Populasi merupakan himpunan semua hal yang ingin diketahui, yaitu

perusahaan PT. Bumi Menara Internusa.

Penentuan sampel adalah suatu cara pengabilan sampel yang

representative dari populasi, untuk menentukan sampel dalam penelitian terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan secara sistematis. Penentuan sampel

yaitu pengambilan data dari laporan keuangan perusahaan berupa laporan

Laba/Rugi.

3.3.VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variabel yang diteliti dalam peelitian ini diklarifikasikan menjadi variabel

dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

laporan laba rugi, sedangkan variabel independentnya adalah perlakuan fasilitas

ppn dibebaskan.

Definisi operasionalvariabel adalah mengubah konsep atau variabel yang

abstrak ke tingkat yang lebih tinggi realistis, kongkrit, sehingga gejala tersebut

mudah dikenal dan dapat diuji secara empiris untuk mengabaikan pengertian suatu

variabel yang abstrak yang menurun pada tingkat lebih kongkrit.

Adapun variabel yang terkait adalah sebagai berikut;

1.Perlakuan fasiltas PPN dibebaskan, perlakuan PPN yang berupa pemberian

fasilitas dibebaskan karena adanya peraturan Undang-Undang perpajakan

Page 52: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

37

2. pengarunya terhadap laporan laba/rugi, merupakan cara untuk menyusun

laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi khusus untuk kepentingan

perpajakan.

3.4. JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data kualitatif, yaitu data yang memberikan uraian yang sesuai dengan

kenyataan dan atau kondisi di perusahaan. Data ini berupa uraian tentang

sejarah perusahaan.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam satuan angka – angka

atau merupakan data yang terukur. Data ini berupa laporan keuangan

PT.Bumi Menara Internusa.

Sumber data meliputi:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan pada

saat peneliti melakukan penelitian di PT. Bumi Menara Internusa.

Sumber data penulis adalah data primer yang meliputi laporan

keuangan berupa laporan laba/rugi pada akhir periode desember 2013.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari literatur – literature yang

berkaitan erat dengan masalah fasilitas PPN dibebaskan.

3.5. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

- Lokasi penelitian yaitu PT. Bumi Menara Internusa Surabaya. Jalan

Margomulyo 4E Surabaya.

Page 53: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

38

- waktu penelitian 1 Bulan, dan selama peneliti bekerja di PT. Bumi Menara

Internusa Surabaya.

3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Studi kepustakaan, yaitu suatu penelitian ini dilakukan dengan

mengumpulkan dan mempelajari Undang – Undang Perpajakan beserta

peraturan pelaksanannya, serta memperoleh data teoritis melalui

buku – buku atau literatur dan lain – lain, yang berhubungan dengan

masalah yang akan dibahas.

b. Pengumpulan data, yaitu melakukan pengumpulan dan analisis data

sekunder dari PT. Bumi Menara Internusa dengan teknik dokumentasi

kemudian data – data dikumpulkan diseleksi, dianalisis lalu diolah.

c. Studi lapangan, merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

secara langsung pada obyek penelitian.

Teknik yang digunakan yaitu:

a. Interview, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang

dilakukan dengan jalan mengadakan wawancara langsung dengan

pihak yang berkepentingan.

b. Observasi, yaitu suatu teknin pengumpulan data yang diperoleh

dengan melibatkan langsung obyek yang diteliti

Page 54: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

39

3.4. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data adalah cara – cara yang digunakan untuk menjawab

permasalahan yang diajukan dalam menyusun skripsi ini adalah menganalisa

dengan menggunakan metode:

- Analisa Kualitatif:

Adalah cara pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan klimat

atau kata – kata yang berfungsi sebagai penjelasan atas analisa data

tersebut.

- Analisa kuantitatif:

Adalah cara yang dilakukan dalam pengolahan data yang diperoleh dari

hasil penelitian dengan menggunakan metode angka-angka yang berfungsi

sebagai pendukung atas analisa data dalam angka pemecahan masalah.

Analisis bukti (data) menurut Yin (2010:133), terdiri atas pengujian,

pengkatagorian, pentabulasian, atau pun pengkombinasian kembali bukti - bukti

untuk menunjuk proposi awal suatu penelitian.Teknik analisa yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pelaksana kewajiban perpajakan yang sudah dilakukan oleh

perusahaan Berdasarkan Peraturan Drijen Pajak No.PER-13/PJ./2010

tentang saat pembuatan, bentuk, ukuran, pengadaan, Tata Cara

Penyampaian, dan Tata Cara Pembetulan Faktur Pajak.

2. Mengetahui pelaksanaan kewajiban perpajakan yang sudah dilakukan oleh

perusahaan seperti menghitung, memungut, menyetor, melaporkan SPT

Page 55: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

40

sesuai dengan PP Nomor 12 Tahun 2001 dan sebagaimana telah diubah

terakhir dengan PP Nomor 31 Tahun 2008.

3. Melihat perbedaan pelaksanaan kewajiban perpajakan antara peraturan PP

Nomor 12 Tahun 2001 dan sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP

Nomor 31 Tahun 2008.

4. Mengetahui presepsi responden mengenai penerapan peraturan PP Nomor

12 Tahun 2001 dan sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor

31 Tahun 2008.

5. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan saran sebagai

langkah perbaikan yang bermanfaat di masa yang akan datang.

Fasilitas PPN:

1. PPN Tidak Dikenakan:

2. PPN Dibebaskan:

3. PPN Tidak Dipungut:

4. PPN O% (Nol Persen):

Fasilitas PPN yang dibahas dalam penelitian pada PT Bumi Menara

Internusa yaitu; PPN Dibebaskan karena Pajak Masukan Atas Perolehan Barang

dan atau Jasa Kena Pajak tidak dapat dikreditkan. Penjualan kepala dan kulit

udang yang termasuk dalam penyerahan BKP yang bersifat strategis, dan

merupakan finishing goods Serta pembelian bahan baku packaging dalam proses

produksi yang habis sekali pakai juga mendapatkan fasilitas.

Page 56: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

41

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1. PENYAJIAN DATA

4.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. BUMI MENARA INTERNUSA SURABAYA, Didirikan pada

Tanggal 29 Maret 1989 dan dipimpin oleh Bapak Indra Winoto. PT. Bumi Menara

Internusa terletak di Jalan Margomulyo 4E Surabaya. Perusahaan ini merupakan

salah satu peerusahaan besar di Jawa Timur yang bergerak pada pembakuan

udang. PT. Bumi menara internusa berfokus pada pembakuan udang tetapi

sekarang berkembang dengan pembakuan ikan dan kepiting dalam hasil

produksinya, dengan rata-rata hasil produksi per hari 20-30 ton finish product

dengan bahan baku yang diambil dari seluruh pelosok Indonesia, seperti; Malang

Selatan, Banyuwangi, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan, Sumbawa,

Lamongan dan Gresik.

Adapun jenis udang yang diproduksi adalah windu (black tiger), putih laut

(white seacaught), putih tambak (vanamei), biru( blue shrimp), layu (pink), blang

(cat), krosok merah, krosok kembang, krosok batu, krosok luar negri, werus(black

pink), dll. Jenis ikan adalah Ikan Salmon, Surimi, Saba, dll.

PT. Bumi Menara Internusa merupakan perusahaan berdasarkan order,

yang dimana produk yang diproduksi dengan spesifikasi dari keinginan atau

permintaan pembeli (buyer), sebagai perusahaan yang berskala international,

pangsa pasar PT. Bumi Menara Internusa Surabaya meliputi;

Page 57: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

42

USA (75%)

EROPA (20.93%)

JEPANG (3.74%)

Dan Negara lain seperti Australia, Hongkong, Taiwan (0.22%)

Adapun spesifikasi international yang telah diperoleh PT. Bumi Menara

Internusa guna meyakinkan pelanggan akan keamanan pangan dan kualitas

sistem manajemen perusahaan, sertifikasi itu diantaranya yaitu;

1. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)

Diperoleh pada tahun 1997, HACCP merupakan sistem jaminan mutu

(keamanan pangan) yang diakui secara international melalui forum CAC

yang mendasar pada kesadaran masyarakat, terutama konsumen bahwa

bahaya akan timbul pada berbagai titik atau tahap produksi, walaupun

demikian pencegahan dan pengendalian bahaya tersebut dapat

dilaksanakan.

2. ISO 9001:2000 (Standar international untuk sistem manajemen kualitas)

diperoleh pada tahun 2003. ISO adalah suatu badan yang mengatur

sertifikasi atau mengesahkan suatu standar. ISO merupakan singkatan dari

international standart organization . ISO dibuat karena keinginan

perusahaan dari berbagai macam bidang usaha untuk memuaskan

pelanggannya. Yaitu dengan cara meningkatkan kualitas kerja dan

pelayanan sesuai dengan standart yang ditetapkan.

Page 58: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

43

3. BRC (Brithis Retail Consortium), Diperoleh tahun 2005.

BRC (Brithis Retail Consortium) adalah sertifikasi produk makanan yang

masuk pasar inggris.

Produk yang dihasilkan PT. Bumi Menara Internusa bermacam-macam antara

lain:

Ho (Head on), HL (Head Less), HLSO (Head Less Shell On), PUD (Pell

And Defined), PTO (Palled Tail On), PDTO (Pell Devined Tail On),BTO

(Butterfly Tail On), BTF (Buterfly Tail Off), SE (Susy Eby).

Dari 10 (sepuluh) produk udang yang dihasilkan atau diproduksi di PT.

Bumi Menara Internusa Susy Eby (SE), merupakan Produk unggulan, dan telah

menjadi salah satu menu makanan di Pizza Hut Indonesia dan Fast Food.

4.1.2. Lokasi Dan Letak Perusahaan

Lokasi Perusahaan

PT. Bumi Menara Internusa terletak di JL.Margomulyo 4E Surabaya Jawa

Timur Indonesia, dengan luas tanah 80.000 m2 dan Luas Bangunan 20.000 m2

dengan Area Proses Produksi 18.000 m2. Lokasi pabrik cukup penting mengingat

berhubungan langsung dengan biaya baik produksi maupun tenaga kerja,

transportasi, distribusi dan limbah produksi. Hal-hal ini mendasar sehingga perlu

dipertimbangkan oleh pemilik perusahaan.

Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi tersebut

adalah;

Page 59: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

44

1. Pemilik perusahaan mempunyai tanah yang luas didaerah tersebut

2. Perluasan perusahaan dan pabrik mungkin dilakukan tetapi didaerah

industri lain karena didaerah sekitar pabrik tidak ada tanah yang masih

kosong karena merupakan permukiman padat dan kawasan industri.

3. Lokasi perusahan dan pabrik tempat pengelolaan berdekatan dengan jalan

utama sehingga mempermudah proses transportasi.

4. Tersedianya air bersih dan pengelolaan yang tepat sehingga limbah tidak

berbahaya.

5. Relatif dekat dengan permukiman penduduk sehingga tenaga kerja, tempat

kost, dan tempat makanan mudah diperoleh.

Letak Perusahaan

- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Tol Margomulyo.

- Sebelah Timur berbatasan dengan industri Tanjungsari.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Balongsari.

- Sebelah Barat berbatasan dengan daerah industri Manukan.

Letak perusahaan diatur sesuai dengan aturan fungsinya yaitu kawasan strategis

suatu perusahaan.

Page 60: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

45

4.1.3. Visi dan Misi PT. Bumi Menara Internusa

Adapun Visi dan Misi PT.Bumi Menara sebagai berikut :

Visi: Bersama menyediakan pangan bagi dunia dengan layanan prima.

Misi:

- menyediakan produk berkualitas, dan aman sesuai permintaan pelanggan

dengan harga kompetitif.

- Mengutamakan krepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan

memberikan pelayanan yang terbaik dan prima.

- Memimpin dalam bidang inovasi,kualitas dan efisiensi proses.

- Memiliki tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan.

4.1.4. Kebijakan Mutu, Semboyan dan Nilai Dasar.

a. Kebijakan Mutu

Adapun bunyi kebijakan mutu di PT. Bumi Menara Internusa dalah sebagai

berikut;

a. Kualitas dan efisiensi proses.

b. Pelayanan pelanggan.

c. Pengembangan SDM.

d. Inovasi

e. Tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan.

Page 61: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

46

Sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas, aman dan meningkatkan

kepuasan pelanggan.

b. Semboyan

Adapun semboyan PT. Bumi Menara Internusa adalah:

- Brand Image: Produk PT. Bumi Menara Internusa memiliki kesan baik di

mata pelanggan maupun masyarakat.

- Market Leader: Produk PT. Bumi Menara Internusa mampu menguasai

pasar baik pasar dalam negri mauupun internasional.

- Internal External Customer Satisfaction: mampu memberikan kepuasan

pelanggan baik pelanggan internal maupun pelanggan external.

c. Nilai Dasar:

Adapun bunyi nilai dasar PT. Bumi Menara Internusa sebagaimana dijelaskan

dalam pelatihan materi perjanjian kerja bersama (PKB) adalah sebagai berikut:

1. Customer Focus:

Keinginan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, artinya berusaha untuk

memenuhi semua persyaratan yang diajukan pelanggan (baik internal

maupun eksternal).

2. Commitment to excellence:

Kesanggupan untuk berusaha dan mewuujudkan keinginan menjadi

terbaik.

Page 62: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

47

3. Communication,Coordianation and Team Work:

Communication, adalah kemampuan seseorang mentransformasikan

informasi dan pemahaman dari seseorang kepada orang lain.

Coordination, adalah pengaturan organisasi agar tugas dan tanggung

jawab setiap orang tidak tumpang tindih.

Team Work, adalah keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain secara

kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok yang menekankan peran

sebagai anggota kelompok bukan sebagai pemimipin, bukan pekerja secara

terpisah atau untuk menyelesaikan suatu proses dan tugas.

4. Coompetency:

Kemampuan atau kecakapan yang harus dimiliki oleh seseorang

dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk memangku suatu jabatan

yang mencakup berrbagai aspek ( pengetahuan, keterampilan, prilaku)

5. Creativity and Innovation:

Kesempatan untuk menciptakan sesuatu atau ide – ide baru serta

memperkenalkan penemuan baru atau kreasi baru yang berbeda dari yang

sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya sebagai bagian dari pembaruan.

6. Continual Improvement:

Upaya perbaikan secara terus menerus untuk mencapai hasil yang

lebih baik dalam berbagai hal – hal yang perlu diperbaiki dapat berupa

metode atau alat sehingga tercipta perkembangan.

Page 63: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

48

4.1.5. Struktur Organisasi PT Bumi Menara Internusa

Organisasi dalah suatu kerjsama sekelompok orang untuk mencapai tujuan

bersama yang di inginkan dan mau terlibat dengan segala peraturan yang telah

ditetapkan bersama.

Struktur orgnisasi penting karena, perusahaan didirikan dengan tujuan

untuk mencapai maksud tertentu yang diinginkan yang menjadi visi misi

perusahaan.

Page 64: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

49

Struktur organisasi PT Bumi Menara Internusa disajikan secara lengkap

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT Bumi Menara Internusa

Sumber: Data Perusahaan

HEAD OF UNIT

HEAD OF

DEPARTEMEN

PROCUREMENT &

GENERAL AFFAIR

HEAD OF

DEPARTEMEN

SALES

HEAD OF

DEPARTEMEN PLANT

HEAD OF DEPARTEMENT

FINANCE & ACCOUNTING

LOCAL

PURCASE

MANAGER

IN AREA

SALES

MANAGER

FINANCE

MANAGER

FINACE

PRODUKSI

MANAGER

OUT AREA

SALES

MANAGER

IMPORT

PURCASE

MANAGER

TECHNIC

MANAGER

ACCOUTING

MANAGER

ADMIN SALES

MANAGER HUMAN

RESOURCES

MANAGER

QUALITY

CONTROL

MANAGER

SUPERVISOR SUPERVISOR

SUPERVISOR SUPERVISOR

STAF STAF STAF STAF

Page 65: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

50

Berikut adalah uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab

masing - masing bagian :

1. Head Of Unit

Mewakili perusahaan dan memimpin perwakilan sesuai tugas dan

tanggung jawabnya. Bertanggung jawab atas segala kegiatan dan

berorientasi pada kebijakan dan strategi yang akan di ambil, dan

memastikan terlaksananya kebijakan perusahaan.

2. Head Departemen Plant

Bertanggung jawab langsung kepada Head Of Unit dan mengawasi

segala kegiatan yang berhubungan dengan produksi, Teknik dan Quality

Control bahan baku dan barang jadi.

a. Product manager

Bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan lapangan proses

produksi, membagi tugas kepada bagian – bagian dibawahnya,

memeriksa hasil laporan yang dibuat setelah dilakukan pekerjaan dari

bawahan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan,

memberikan laporan kepada atasan mengenai hasil pekerjaan.

b. Technic Manager

Bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan lapangan

prosesyang bertanggung jawab dengan segala kegiatan teknik dalam

produksi, membagi tugas kepada bagian – bagian dibawahnya,

memeriksa hasil laporan yang dibuat setelah dilakukan pekerjaan dari

Page 66: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

51

bawahan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan,

memberikan laporan kepada atasan mengenai hasil pekerjaan.

c. Manager Quality Control

Bertanggung jawab atas pengawasan penentuan kualitas atas hasil

produksi dan bahan baku yang akan diterima, membagi tugas kepda

bagian – bagian dibawahanya, memeriksa hasil laporan yang dibuat

setelah dilakukan pekerjaan dari bawahan, meningkatkan efektivitas

dan efisisensi perusahaan, memberikan laporan kepada atasan

mengenai hasil pekerjaan.

d. Supervisor Operasional

Bertugas untuk mengkoordinir para staf – staf untuk pekerjaan

dilapangan dan membagi tugas terhadap pekerjaan dilapangan,

melakukan pemerikasaan atas pekerjaan bawahannya, dan melaporkan

hasil kerja dilapangan kepada manajer operasional.

e. Staf

Melaksanakan tugas dari supervisor, membantu supervisor dalam

melaksanakan dalam pekerjaan dilapangan dan bertanggung jawab atas

hasil pekerjaan di lapangan kepada supervisor.

3. Head Departement Sales

Bertanggunng jawab langsung kepada Head Of Unit dan mengawasi

segala kegiatan yang berhubungan dengan sales dengan penentuan target

penjualan dan strategi pemasaran.

Page 67: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

52

a. In Area Sales Manager

Bertanggung jawab dan mengawasi segala kegiatan yang

berhubungan dengan penjualan dengan penentuan target dan strategi

pemasaran untuk wilayah timur.

b. Out Area Sales Manager

Bertanggung jawab dan mengawasi segala kegiatan yang

berhubungan dengan penjualan dengan penentuan target dan strategi

pemasaran untuk wilayah barat.

c. Admin Sales Manager

Bertanggung jawab dan mengawasi segala kegiatan yang

berhubungan dengan administrasi penjualan.

d. Supervisor Operasional

Bertanggung jawab untuk mengkoordinir pekerjaan dilapangan dan

membagi tugas terhadap pekerjaan dilapangan, melakukan

pemerikasaan atas pekerjaan bawahannya. Dan melaporkan hasil kerja

dilapangan kepada manajer operasional.

e. Staf

Melaksanakan tugas dari supervisor, membantu supervisor dalam

melaksanakan dalam pekerjaan dilapangan dan bertanggung jawab atas

hasil pekerjaan di lapangan kepada supervisor.

Page 68: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

53

4. Head Departemen Procuremant dan General Affair

Bertanggung jawab langsung kepada Head Of Unit dan mengawasi

segala kegiatan yang berhubungan dengan procurement dan General

Affair dalam unit tersebut.

a. Local Purcase Manager

Bertanggung jawab terhadap pembelian domestik agar selalu

tersedianya bahan baku, bahan pembantu dan barang kebutuhan lain.

b. Import Purcase Manager

Bertanggung jawab terhadap pembelian impor agar selalu

tersedianya bahan baku, bahan pembantu dan barang kebutuhan lain.

c. Human Resources Manager

Bertanggung jawab dalam perekrutan, pengawasan dan

pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan, penilaian

kerja terhadap karyawan dan disesuaikan dengan standar perusahaan.

d. Resources Supervisor

Melakukan proses rekruitmen terhadap karyawan, melakukan

training terhadap karyawan, dan pengawasan secara langsung terhadap

proses perekrutan terhadap karyawan dan bertanggung jawab kepada

manajer.

e. Staf

Membantu supervisor dalam proses perekrutan karyawan dan

pengawasan secara langsung terhadap karyawan.

Page 69: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

54

5. Head Departement Finance dan Accounting

Bertanggung jawab langsung kepada Head Of Unit dan pengawasan

segala kegiatan yang berhubungan dengan Finance dan Accounting dalam

unit tersebut.

a. Finance manager

Bertanggung jawab terhadap cash flow dan budgeting atas

penerimaan dan pembayaran.

b. Accounting manager

Bertanggung jawab terhadap laporan keuangan perusahaan dan

laporan pajak perusahaan, melakukan review atas pekerjaan

bawahannya. Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi

kegiatan pembukuan secara tertib dan sesuai dengan standar akuntasi

yang berlaku di perusahaan.

c. Supervisor Finance

Menyusun Laporan penerimaan dan pengeluaran atas cash flow

perusahaan

d. Supervisor Accounting

Menyusun Laporan Keuangan dan kinerja secara periodik dengan

tepat waktu, melaksanakan kegiatan pembukuan sesuai dengan standar

akuntasi yang berlaku, bertanggung jawab kepada manajer terhadap

penyusunan laporan keuangan.

Page 70: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

55

e. Staf

Melaksanakan kegiatan administrasi akuntansi, perpajakan dan finance

sehari – hari dan membantu dalam penyusunan laporan keuangan dan

laporan pajak termasuk mencatat setiap transaksi ke dalam

buku – buku atau kartu – kartu yang telah ditentukan dalam manual

pembukuan harian, jurnal dan kartu – kartu besar, serta penyetoran dan

laporan SPT.

4.1.6. Latar Belakang Fasilitas PPN di PT.Bumi Menara Internusa

Penjelasan pasal 16B UU PPN no 42.Tahun 2009, diberikan untuk

memberikan fasilitas perpajakan yang benar- benar diperlukan terutama untuk

berhasilnya sektor kegiatan ekonomi yang berprioritas tinggi dalam skala

nasional. Mendorong perkembangan dunia usaha dan meningkatkan daya saing,

mendukung pertahanan nasional, serta memperlancar pembangunan nasional,

kemudahaan perpajakan yang diatur dalam pasal ini diberikan terbatas untuk :

1. Mendorong ekspor pada PT. Bumi Menara Internusa yang merupakan

prioritas nasional di tempat penimbunan berikut atau untuk

mengembangkan wilayah dalam daerah pabean yang dibentuk khusus

untuk maksud tertentu.

2. Mengakomodasi kelaziman internasional dalam importasi barang kena

pajak tertentu yang dibebaskan dari pungutan bea masuk.

Page 71: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

56

4.1.7 Fasilitas PPN pada PT. Bumi Menara Internusa

PPN yang mendapat fasilitas tidak dipungut ini meliputi beberapa penyerahan

antara lain:

1. penyerahan BKP dari daerah pabean lainya di daerah pabean Indonesia

lainnya ke kawasan berikut dan pulau – pulau lainnya.

2. Impor BKP tertentu yang dibebaskan dari bea masuk

4.1.8. PPN dibebaskan pada Bumi Menara Internusa

PPN yang mendapatkan fasilitas dibebaskan ini meliputi beberapa penyerahan

antara lain:

a. Impor BKP

b. Penyerahan BKP

c. Penyerahan JKP

d. Impor dan / atau penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis

1). Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaaan

terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang, yang diperlukan

secara langsung dalam proses menghasilkan barang kena pajak.

2). Makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk

pembuatan makanan ternak, dan ikan

Page 72: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

57

Dalam PT. Bumi Menara Internusa yang termasuk penyerahan BKP yang

bersifat strategis sehingga mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan yaitu kepala dan

kulit udang yang dijadikan sebagai makanan ternak.

4.2. Analisis Data

PT. Bumi menara internusa adalah pkp yang menghasilkan barang bersifat

strategis yaitu bberupa kepal dan kulit udang. Dimana hasil dari kepala dan kulit

udang tersebut berdasarkan Undang – Udang mendapatkan fasilitas PPN

dibebaskan. Selain untuk penjualan barang tersebut, dalam pembelian dari

perikanan yang berupa udang mapun ikan segar utuh juga mendapatkan fasilitas

PPN dibebaskan.

Perhitungan pajak terutang pada PT. Bumi Menara Internusa masih

terdapat kesalahan dalam penerapan fasilitas PPN dibebaskan di laporan Laba

rugi. Sedangkan untuk perhitungan faktur pajak penjualan dan pembelian sudah

sesuai dengan Undang – Undang No 42 Tahun 2009 pasal 16 B pasal 16 B ayat 2,

karena semua penyerahan barang kena pajak mendapatkan fasilitas dibebaskan.

Pada dasarnya pajak masukan sangat penting perannya bagi setiap perusahaan

dimana fungsi pajak masukan bisa mengurangi pajak pertambahan nilai yang

terutang bagi perusahaan. Karena pajak masukan yang dibayar untuk perolehan

barang kena pajak dan / atau perolehan jasa kena pajak yang atas penyerahannya

dibebaskan dari pengenaan pajak pertambahan nilai tidak dapat dikreditkan. Oleh

karena itu PT. Bumi Menara Internusa memasukan PPN yang dikenakan dari

pembelian sebagai unsur dari persediaan atau biaya

Page 73: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

58

Dan untuk pembelian dan penjualan yang mendapatkan fasilitas PPN

dibebaskan karena untuk faktur pajak nya hanya DPP saja yang dikenakan, hal

tersebut mampu menambah Laba perusahaan.

4.2.1 Pajak Masukan

Pajak masukan adalah pajak pertambahan nilai atas transaksi perolehan

BKP yang dipergunakan PT Bumi Menara Internusa. Pencatatan persediaan PT

Bumi Menara Internusa menggunakan medote perpetual, sedangkan untuk

menentukan Harga pokok persediaan menggunakan metode rata – rata. Transaksi

perolehan BKP dicatat sebagai berikut.

Tabel 4.1

Daftar Jurnal Pembelian di PT.Bumi Menara Internusa

No Transaksi Perlakuan Jurnal di Perusahaan

1 Pembelian bahan

baku

Sebagai unsur dari HPP Persediaan

barang xxx

Hutang usaha xxx

2 Pembelian Sebagai unsur dari biaya

overhead

Persediaan xxx

Hutang usaha xxx

3 Perolehan jasa Sebagai unsur dari biaya

administrasi dan umum

Jasa pengiriman xxx

(biaya operasional)

Kas xxx

Sumber: Olahan Penulis

Page 74: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

59

Pembelian yang mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan yaitu pembelian

bahan baku yang lagsung pada tambak perikanan berupa udang segar maupun

ikan segar dalam keadaan utuh yang belum mengalami proses apapun sehinga

bahan baku tersebut mendapat fasilitas PPN dibebaskan. Pembelian ada dua jenis

yaitu pembelian bahan baku dan pembelian bahan pendukung.

Berikut ini adalah tabel daftar pembelian yang mendapatkan fasilitas PPN

dibebaskan untuk proses produksi yang dilakukan PT. Bumi Menara Internusa

selama tahun 2013.

Page 75: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

60

Tabel 4.2.

Daftar Pembelian Persediaan untuk proses produksi tahun 2013 yang

mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan Di PT. Bumi Menara Internusa Surabaya

BULAN HARGA BELI DPP PPN

Januari

Rp. 6.101.764.079 Rp. 6.101.764.079 Rp. 610.176.408

Februari

Rp. 5.242.605.304 Rp. 5.242.605.304 Rp. 524.260.530

Maret

Rp. 6.501.886.561 Rp. 6.501.886.561 Rp. 650.188.656

April

Rp. 5.521.530.940 Rp. 5.521.530.940 Rp. 552.153.094

Mei

Rp. 3.943.409.807 Rp. 3.943.409.807 Rp. 394.340.981

Juni

Rp. 5.509.120.723 Rp. 5.509.120.723 Rp. 550.912.072

Juli

Rp. 5.905.112.587 Rp. 5.905.112.587 Rp. 590.511.259

Agustus

Rp. 5.413.675.048 Rp. 5.413.675.048 Rp. 541.367.505

September

Rp. 6.764.781.793 Rp. 6.764.781.793 Rp. 676.478.179

Oktober

Rp. 6.452.856.414 Rp. 6.452.856.414 Rp. 645.285.641

November

Rp. 10.615.194.717 Rp. 10.615.194.717 Rp. 1.06.519.472

Desember

Rp. 7.223.178.538 Rp. 7.223.178.538 Rp. 722.317.854

Total

Rp.75.195.116.511 Rp. 75.195.116.511 Rp. 7.519.511.651

Sumber : Data internal perusahaan

Dari data pembelian barang proses produksi untuk tahun 2013 dapat

diketahui bahwa jumlah dasar pengenaan pajaknya adalah Rp. 75.195.116.511,00

Page 76: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

61

dan seharusnya PPN dapat dikreditkan untuk pembelian ini adalah 10% dari DPP

Rp. 75.195.116.511 yaitu Rp. 7.519.511.651 menjadi tambahan laba dalam

Laporan Laba Rugi Perusahaan, tetapi dikarenakan barang keluaran hasil produksi

PT. Bumi Menara Internusa adalah barang kena pajak yang mendapatkan fasilitas

dibebaskan maka dari itu PPN atas pembelian itu akan menjadi nilai tambah dari

Laba perusahaan.

Sedangkan Berikut ini adalah tabel daftar pembelian yang dikenakan PPN

dan dilakukan PT. Bumi Menara Internusa selama tahun 2013.

Page 77: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

62

Tabel 4.3.

Daftar Pembelian Persediaan bahan pendukung yang dikenakan PPN tahun 2013

Di PT. Bumi Menara Internusa Surabaya

BULAN HARGA BELI DPP PPN

Januari

Rp. 2.392.096.127 Rp. 2.392.096.127 Rp. 239.209.591

Februari

Rp. 3.881.435.970 Rp. 3.881.435.970 Rp. 388.143.580

Maret

Rp. 1.840.072.013 Rp. 1.840.072.013 Rp. 184.007.187

April

Rp. 1.809.827.481 Rp. 1.809.827.481 Rp. 180.982.731

Mei

Rp. 3.156.635.339 Rp. 3.156.635.339 Rp. 315.663.513

Juni

Rp. 2.938.520.310 Rp. 2.938.520.310 Rp. 293.852.014

Juli

Rp. 3.333.960.664 Rp. 3.333.960.664 Rp. 333.396.050

Agustus

Rp. 1.777.659.962 Rp. 1.777.659.962 Rp. 177.765.975

September

Rp. 3.104.930.476 Rp. 3.104.930.476 Rp. 310.493.026

Oktober

Rp. 2.627.772.274 Rp. 2.627.772.274 Rp. 265.285.617

November

Rp. 2.948.923.966 Rp. 2.948.923.966 Rp. 294.892.376

Desember

Rp. 2.997.954.726 Rp. 2.997.954.726 Rp. 299.795.457

Total

Rp.32.809.789.308 Rp. 32.809.789.308 Rp. 3.280.978.931

Sumber : Data internal perusahaan

Dari data pembelian barang proses bahan pendukung untuk tahun 2013

dapat diketahui bahwa jumlah dasar pengenaan pajaknya adalah

Rp. 32.809.789.308 dan karena pembelian bahan pendukung ini dikenakan PPN

Page 78: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

63

maka 10% dari DPP Rp. 32.809.789.308 yaitu Rp. 3.280.978.931 menjadi biaya

PPN bagi perusahaan.

4.2.2. Pajak Keluaran

Pajak Keluaran adalah pajak pertambahan nilai yang dipungut sendiri oleh

PT. Bumi Menara Internusa atas penjualan dan penyerahan kena pajak dan atas

pendapatan dari jasa kena pajak. Atas transaksi penjualan makanan ternak kepala

dan kulit udang dan pendapatan jasa PT. Bumi Menara Internusa yang

mengunakan metode pencatatan perpetual dan sebagai mana perlakuannya yang

digunakan untuk dibukukan dalam jurnal yang dilakukan oleh PT. Bumi Menara

Internusa adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4.

DAFTAR JURNAL PENJUALAN DI PT.BUMI MENARA INTERNUSA

No. Transaksi Perlakuan Jurnal di perusahaan

1 Penjualan kredit

barang

PPN keluaran unsur

penjualan

Piutang dagang xxx

Penjualan xxx

PPN Keluaran xxx

2 Penentuan HPP PPN masukan unsur

HPP

HPP xxx

PPN masukan xxx

Persediaan barang xxx

3 Pendapatan sewa Sewa ruangan untuk

rapat

Piutang jasa xxx

Pendapatan sewa xxx

PPN keluaran xxx

Sumber : Olahan Penulis

Page 79: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

64

Berikut ini adalah tabel daftar penjualan kepala dan kulit udang yang

dijadikan makanan ternak yang mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan oleh

PT. Bumi Menara Internusa selama tahun 2013

Tabel 4.5

Daftar Penjualan kepala dan kulit udang yang digunakan sebagai makanan ternak

tahun 2013 di PT. Bumi Menara Internusa Surabaya

BULAN HARGA JUAL DPP PPN

Januari Rp. 801.228.123 Rp. 801.228.123 Rp. 80.122.814

Februari Rp. 972.333.616 Rp. 972.333.616 Rp. 97.233.361

Maret Rp. 997.859.430 Rp. 997.859.430 Rp. 99.785.945

April Rp. 1.244.056.962 Rp. 1.244.056.962 Rp.124.405.697

Mei Rp. 1.400.500.590 Rp. 1.490.500.590 Rp. 149.050.061

Juni Rp. 2.162.940.767 Rp. 2.162.940.767 Rp. 216.294.086

Juli Rp. 4.909.282.054 Rp. 4.909.282.054 Rp. 490.928.210

Agustus Rp. 464.013.210 Rp. 464.013.210 Rp. 46.401.322

September Rp. 2.617.730.556 Rp. 2.617.730.556 Rp. 261.773.056

Oktober Rp. 2.856.309.392 Rp. 2.856.309.392 Rp. 285.630.941

November Rp. 2.112.671.998 Rp. 2.112.671.998 Rp. 211.267.201

Desember Rp. 2.164.439.790 Rp. 2.164.439.790 Rp. 216.443.980

Total Rp. 22.683.366.488 RP.22.683.366.488 Rp. 2.268.336.649

Sumber : Data internal perusahaan

Page 80: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

65

Dari data penjualan kepala dan kulit udang yang dijadikan sebagai makanan

ternak yang mendapat fasilitas PPN dibebaskan untuk tahun 2013 dapat diketahui

bahwa jumlah dasar pengenaan pajaknya adalah Rp. 22.683.366.488 dan

seharusnya PPN dapat dikreditkan untuk penjualan kepala dan kulit udang ini

adalah 10% dari DPP Rp.22.683.366.488 yaitu Rp. 2.268.336.649, tetapi

dikarenakan barang keluaran hasil produksi PT. Bumi Menara Internusa adalah

barang kena pajak yang mendapatkan fasilitas dibebaskan maka dari itu PPN atas

penjualan itu akan menjadi nilai tambah dari persediaan kepala dan kulit udang

yaitu adalah jumlah dari barang beserta PPN sebesar Rp.24.951.703.137 dan akan

menjadi unsur biaya yang mempengaruhi jumlah biaya overhead pabrik apabila

persediaan tersebut telah digunakan.

Berikut ini adalah tabel daftar penjualan hasil proses produksi yang

dikenakan PPN dan penyerahan PPN nya harus dipungut sendiri oleh PT. Bumi

Menara Internusa selama tahun 2013

Page 81: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

66

Tabel 4.6.

Daftar Penjualan hasil proses produksi yang merupakan produk

PT. Bumi Menara Internusa dikenakan PPN tahun 2013

Di PT. Bumi Menara Internusa Surabaya

BULAN HARGA JUAL DPP PPN

Januari Rp. 2.248.818.278 Rp. 2.248.818.278 Rp. 248.281.836

Februari Rp. 1.986.127.412 Rp. 1.986.127.412 Rp. 198.612.749

Maret Rp. 1.534.688.589 Rp. 1.534.688.589 Rp. 153.468.861

April Rp. 1.656.706.203 Rp. 1.656.706.203 Rp. 165.670.617

Mei Rp. 3.637.885.446 Rp. 3.637.885.446 Rp. 363.788.558

Juni Rp. 2.941.571.042 Rp. 2.941.571.042 Rp. 294.157.103

Juli Rp. 5.674.351.982 Rp. 5.674.351.982 Rp. 567.435.210

Agustus Rp. 2.284.340.912 Rp. 2.284.340.912 Rp. 228.434.100

September Rp. 3.918.254.157 Rp. 3.918.254.157 Rp. 391.825.421

Oktober Rp. 4.661.335.338 Rp. 4.661.335.338 Rp. 466.135.543

November Rp. 3.987.459.828 Rp. 3.987.459.828 Rp. 389.745.987

Desember Rp. 5.511.441.487 Rp. 5.511.441.487 Rp. 551.144.156

Total Rp. 40.184.980.674 Rp. 40.184.980.674 Rp.4. 018.498.067

Sumber : Data internal perusahaan

Page 82: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

67

Dari data penjualan hasil proses produksi tersebut yang dikenakan PPN

untuk tahun 2013 dapat diketahui bahwa jumlah dasar pengenaan pajaknya adalah

Rp.40.184.980.674 dan pengenaan PPN nya yaitu 10% dari DPP

Rp. 40.184.980.674 yaitu Rp. 4.018.498.067 yang pemungutanya harus dipungut

sendiri oleh PKP yaitu PT. Bumi Menara Internusa kepada semua pembeli hasil

produk tersebut.

Page 83: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

68

4.2.3. Laporan Keuangan

Laporan Laba Rugi PT.Bumi Menara Internusa disajikan pada tabel 4.7

PT. BUMI MENARA INTERNUSA

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE DESEMBER 2013

PENJUALAN

PENJUALAN LOKAL Rp. 40.184.980.674

PENJUALAN LAIN2 (KEPALA,KULIT UDANG) Rp. 24.951.703.137 TOTAL PENJUALAN

Rp. 65.136.683.811

RETUR PENJUALAN Rp. 4.400.688

POTONGAN PENJUALAN Rp. 744.288.096

Rp. (748.688.784)

PENJUALAN BERSIH

Rp. 64.387.995.027 PENGHASILAN DILUAR USAHA

PENGHASILAN SEWA RUANGAN

Rp. 144.000.000

PENGHASILAN LISTRIK ATM BCA

Rp. 9.883.248

HARGA POKOK PENJUALAN

Rp. 64.541.878.275

PERSEDIAAN AWAL

Rp. 10.302.757.624

PEMBELIAN

Rp. 82.714.628.162

PEMBELIAN BAHAN PENDUKUNG Rp. 32.809.789.308

RETUR PEMBELIAN Rp. (6.428.640)

POTONGAN PEMBELIAN Rp. (667.683.516)

TOTAL PEMBELIAN

Rp. 114.850.305.314

BARANG YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL

Rp. 125.153.062.938 PERSEDIAAN AKHIR

Rp. (85.732.941.751)

HARGA POKOK PENJUALAN

Rp. 39.420.121.187 Rp. (39.420.121.187) LABA KOTOR

Rp. 25.121.757.088

BABAN USAHA

BEBAN GAJI

Rp. 7.312.500.000

BEBAN LISTRIK & TELP

Rp. 3.940.298.736

BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR

Rp. 928.656.739

BIAYA IKLAN

Rp. 182.400.000

BIAYA TRANSPORT DAN BAHAN BAKAR

Rp. 767.061.880

BIAYA SEWA

Rp. 337.233.760

BIAYA PERJALANAN DINAS

Rp. 637.140.672

BIAYA ASURANSI KENDARAAN KANTOR

Rp. 257.346.000

BIAYA TRAINING DAN SEMINAR

Rp. 79.693.200

BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI

Rp. 2.276.649.123

BIAYA DEPRESIASI DAN PEMELIHARAAN KANTOR Rp. 1.423.843.279

BIAYA BUNGA

Rp. 595.747.338 TOTAL BEBAN

Rp. 18.738.570.727 Rp. (23.878.638.348)

LABA BERSIH SEBELUM PAJAK

Rp. 1.243.118.740

Sumber : Data internal Perusahan

Page 84: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

69

4.3. Interpretasi

4.3.1. Perlakuan akuntansi atas pembelian barang kena pajak yang mendapatkan

fasilitas PPN dibebaskan dalam laporan laba rugi

Didalam laporan laba rugi berikut ini akan dijelaskan bagaimana PPN bisa

menjadi unsur tambahan dari HPP dan biaya umum dan administrasi yang mampu

menambah Laba PT. Bumi Menara Internusa.

1. Pembelian bahan baku, bahan pembantu yang include dengan PPN, dalam

arti PPN dari pembelian bahan baku tersebut mendapatkan fasilitas PPN

dibebaskan maka akan menjadi tambahan harga dari persediaan dan

setelah digunakan dalam proses produksi karena pembelian udang maupun

ikan segar utuh mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan.

2. Pembelian peralatan produksi atau pembelian bahan pendukung yang

dikenakan PPN, dimana PPN tersebut akan menjadi perolehan aktiva

tersebut dan juga akan mempengaruhi biaya penyusutan dalam biaya

Overhead Pabrik. Contoh, pembelian peralatan untuk pengolahan dalam

proses produksi.

Page 85: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

70

Pada Laporan Laba Rugi tabel 4.7 terdapat kesalahan pada pencatatan laporan

keuangan tersebut, dimana untuk penjualan kepala dan kulit udang yang

mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan seharusnya total nilai DPP yaitu

Rp. 22.683.366.488 yang dimasukkan, nilai PPN 10% dari DPP mendapatkan

fasilitas dibebaskan. Sedangkan untuk pembelian bahan produksi yang dari

perikanan berupa udang dan ikan fresh utuh yang mendapatkan fasilitas PPN

dibebaskan juga nilai DPP saja yang dimasukkan pada Laporan Laba Rugi dan

10% dari DPP tidak perlu ditambahkan karena adanya fasilitas PPN dibebaskan.

Berikut Laporan Laba Rugi PT. Bumi Menara Internusa yang telah

dianalisis karena adanya fasilitas PPN dibebaskan.

Page 86: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

71

4.3.2. Laporan laba rugi PT.Bumi Menara Internusa yang telah di koreksi dan

dianalisis dengan adanya fasilitas PPN dibebaskan yang disajikan pada tabel 4.8.

PT. BUMI MENARA INTERNUSA

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE DESEMBER 2013

PENJUALAN

PENJUALAN LOKAL Rp. 40.184.980.674

PENJUALAN LAIN2 (KEPALA,KULIT UDANG) Rp. 22.683.366.488 TOTAL PENJUALAN

Rp. 62.868.347.162

RETUR PENJUALAN Rp. 4.400.688

POTONGAN PENJUALAN Rp. 744.288.096

Rp. (748.688.784)

PENJUALAN BERSIH

Rp. 62.119.658.378

PENGHASILAN DILUAR USAHA

PENGHASILAN SEWA RUANGAN

Rp. 144.000.000

PENGHASILAN LISTRIK ATM BCA

Rp. 9.883.248

HARGA POKOK PENJUALAN

Rp. 62.273.541.626

PERSEDIAAN AWAL

Rp. 10.302.757.624

PEMBELIAN

Rp. 75.195.116.511

PEMBELIAN BAHAN PENDUKUNG Rp. 32.809.789.308

RETUR PEMBELIAN Rp. (6.428.640)

POTONGAN PEMBELIAN Rp. (667.683.516)

TOTAL PEMBELIAN

Rp. 107.330.793.663

BARANG YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL

Rp. 125.153.062.938 PERSEDIAAN AKHIR

Rp. (85.732.941.751)

HARGA POKOK PENJUALAN

Rp. 31.900.609.536 Rp. (31.900.609.536) LABA KOTOR

Rp. 30.372.932.090

BABAN USAHA

BEBAN GAJI

Rp. 7.312.500.000

BEBAN LISTRIK & TELP

Rp. 3.940.298.736

BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR

Rp. 928.656.739

BIAYA IKLAN

Rp. 182.400.000

BIAYA TRANSPORT DAN BAHAN BAKAR

Rp. 767.061.880

BIAYA SEWA

Rp. 337.233.760

BIAYA PERJALANAN DINAS

Rp. 637.140.672

BIAYA ASURANSI KENDARAAN KANTOR

Rp. 257.346.000

BIAYA TRAINING DAN SEMINAR

Rp. 79.693.200

BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI

Rp. 2.276.649.123

BIAYA DEPRESIASI DAN PEMELIHARAAN KANTOR Rp. 1.423.843.279

BIAYA BUNGA

Rp. 595.747.338 TOTAL BEBAN

Rp. 18.738.570.727 Rp. (23.878.638.348)

LABA BERSIH SEBELUM PAJAK

Rp. 6.494.293.742

Sumber : Data yang diolah

Page 87: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

72

4.3.3. Pengaruh PPN terhadap Laporan Laba Rugi PT. Bumi Menara internusa

Dari hasil laporan laba rugi PT. Bumi Menara Internusa untuk tahun 2013

dapat diketahui bahwa Laporan Rugi tabel 4.8, pada Laporan tersebut baik

penjualan kepala dan kulit udang maupun pembelian tersebut dikenai PPN

sehingga laba perusahaan hanya mencapai Rp. 1.234.118.740 setelah dikoreksi

karena penjualan kepala dan kulit udang mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan,

dan pada pembelian bahan baku tersebut juga mendapatkan fasilitas PPN

dibebaskan karena bahan baku yang dibeli dari perikanan berupa udang segar

maupun ikan utuh juga mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan sehingga laba rugi

PT. Bumi menara internusa menjadi Rp. 6.494.293.742 dapat dilihat pada

tabel 4.8, hal ini berpengaruh terhadap penjualan dan harga pokok pembelian

sehingga Laba perusahaan juga akan berpengaruh yaitu Laba menjadi lebih besar.

Hal inilah yang membuat bagaimana fasilitas PPN dibebaskan tersebut

mampu mempengaruhi Laba Rugi Perusahaan sehingga mampu menambah

pendapatan karena adanya fasilitas tersebut.

4.3.4. Perlakuan Perpajakan Atas Pembelian dan Penjualan Barang Kena Pajak

yang Mendapatkan Fasilitas PPN Dibebaskan.

Walaupun disini PT. Bumi Menara Internusa tidak dapat mengkreditkan

pajak keluaran dan pajak masukannnya tetapi PT. Bumi Menara Internusa

berkewajiban untuk melaksanakan administrasi perpajakan pajak pertambahan

nilai yaitu masih harus tetap lapor dan di dalamnya harus seluruh penjualan

Page 88: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

73

dan pembeliannya walaupun semua penyerahan mendapatkan fasilitas PPN

dibebaskan.

Kerjasama antar suplier untuk pengadaan bahan baku dimulai dari

penwaran dari suplier, selanjutnya persetujuan dari PT. Bumi Menara Internusa,

setelah ada persetujuan PT. Bumi Menara Internusa membuat purchased order

dan dikirimkan ke supplier yang berisi kuantitas dan kesepakatan harga yang telah

disepakati, setelah itu pada saat barang dikirim PT. Bumi Menara Internusa

mendapatkan surat jalan dan pada saat itu pula tanggal dimana faktur pajak dibuat

atas penyerahan tersebut, apabila pembayaran memang belum terjadi sebelum

penyerahan.

Begitu juga dengan penyerahan makanan ternak kepala dan kulit udang

( finishing good ) kepada pihak customer juga terutang PPN tetapi mendapat

fasilitas di bebaskan. Pembayaran hanya pada DPP saja. Dimulai dari penawaran,

apabila harga telah disetujui oleh customer maka barang akan dipersiapkan untuk

dikirim, pada saat barang tersebut dikirim berserta surat jalannya pula faktur pajak

yang mendapatkan fasilitas dibebaskan tersebut harus dibuat PT. Bumi Menara

Internusa melakukan penagihan setalah satu minggu barang tersebut dikirim

sesuai dengan invoice, surat jalan, faktur pajak dan surat tagihan. Karena makanan

ternak (Finishing Good) adalah barang strategis yang mendapatkan fasilitas

dibebaskan karena untuk penyerahananya mendapatkan fasilitas dibebaskan dari

PPN maka faktur pajak harus dibubuhi cap, “PPN DIBEBASKAN SESUAI

DENGAN PP NOMOR 12 TAHUN 2001 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH

TERAKHIR DENGAN PMK NO 31 TAHUN 2008 “.

Page 89: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

74

Proses selanjutnya, pembuatan dan pelaporan SPT masa PPN, dari semua

faktur pajak masukan dan keluaran direkap kedalam SPT masa PPN, disini yang

bertugas adalah bagian Account Receivable untuk merekapnya. Disini bagian

Account Receivable mendapatkan faktur pajak masukan dari bagian pembelian,

dan untuk faktur pajak keluaran yang membuat adalah bagian Account Receivable

sendiri dengan didukung oleh faktur penjualan dari bagian sales dan marketing.

Disini semua perolehan barang maupun jasa akan masuk dalam formulir

SPT PPN 1111 B3 yang dimana itu adalah daftar pajak masukan yang tidak dapat

dikreditkan atau yang mendapatkan fasilitas dibebaskan. Karena telah dimasukan

dalam B3 tersebut maka divisi Accounting telah dapat mengakuinya sebagai

biaya. Apabila tidak menjadi biaya maka seharusnya akan masuk dalam formulir

SPT PPN 1111 B2 dan dapat dikreditkan.

Dalam membuat SPT masa PPN bagian Account Receivable menginput

dan merekap faktur pajak keluaran dan masukan mengunakan e-SPT PPN. Tidak

ada penyetoran kurang bayar SPT masa PPN tersebut karena semua penjualan

mendapat fasilitas PPN dibebaskan tetapi diwajibkan untuk melaporkannya, SPT

masa PPN dilaporkan ke KPP paling lambat akhir bulan berikutnya. Setelah SPT

masa PPN dilaporkan pada bulan berikutnya atas rekap dari bulan SPT masa PPN

yang bersangkutan maka akan mendapatkan tanda terima dari KPP, dan tanda

terima beserta faktur pajak masukan dan keluarannya untuk bulan tersebut

disimpan sebagai arsip.

Page 90: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari studi kasus yang telah dilakukan oleh penulis

terhadap PT. Bumi Menara Internusa Surabaya, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Pemanfaatan fasilitas PPN dibebaskan yang telah memberikan dampak

yang besar terhadap Laporan Laba Rugi PT. Bumi Menara Internusa

dimana jumlah pajak masukan akan menjadi unsur – unsur yang

mempengaruhi dari Harga Pokok Penjualan dan biaya – biaya umum

dan administrasi lainnya akan menjadi nilai tambah didalamnya karena

PPN tersebut tidak dapat dikreditkan sehingga Laba perusahaan

bertambah.

2. Bahwa dengan adanya pajak masukan yang dibebankan sebagai biaya,

secara otomatis akan mengurangi Penghasilan Kena Pajak Perusahaan,

tetapi disisi lain, pajak penghasilan yang dibayar menjadi lebih kecil

dengan bertambahnya harga perolehan dari PPN tersebut. Dilihat dari PPN

pembelian bahan baku berupa udang maupun ikan segar utuh karena

pembelian pada perikanan tersebut mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan

maka merupakan tambahan Laba bagi PT. Bumi Menara Internusa.

Page 91: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

76

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat

dikemukakan untuk menjadi saran positif bagi pihak manajemen PT. Bumi

Menara Internusa adalah sebagai berikut :

1. Dikarenakan disini tidak ada devisi pajak, sebaiknya dilakukan secara

berkala kepada pelaksana operasional yang berkaitan erat dengan

transaksi – transaksi perpajakan.

2. Seharusnya faktur pajak yang diterima dari rekanan PT. Bumi Menara

Internusa , harus segera diberikan kepada yang bertugas untuk menginput

faktur pajak atas perolehan dan penyerahan, karena walaupun tidak dapat

dikreditkan faktur pajak tersebut masih harus segera dilaporkan.

3. Pada laporan keuangan seharusnya pada penjualan maupun pembelian

yang mendapatkan fasilitas PPN dibebaskan pada Laporan Laba Rugi

harus sesuai dengan prosedur untuk pengenaan fasilitas PPN dibebaskan.

Page 92: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

77

DAFTAR PUSTAKA

American Institutes of Certified Public Accountant, 1970,Statement Of The

Accounting Principles Board No. 4 Connecticut; Financial Accounting

Foundation.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2010, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,

Jakarta.

Harapa. Sofyan S, 2011, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Kesatu,

Cetakan Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mardiasmo, 2011, Perpajakan Edisi Revisi 2010, Andi, Yogyakarta.

Nazir. Moh, 2010, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nurbela. Achmad Ramdhoni Adib, 2010, Perlakuan Akuntansi PPN Atas

Pemakaian Sendiri BKP/JKP dan Pengaruhnya Pada Penyajian

Laporan Keuangan Fiskal Pada PT “x“ di sidoarjo, Skripsi, Program

Studi Akuntansi, Universitas Airlangga Surabaya.

Prastowo, D. Dwi dan Rafika Juliaty, 2010, Analisis Laporan Keuangan Konsep

Dan Aplikasi, UPP AMP YKPN Jakarta.

Raharjo. Budi, 2010, Laporan Keuangan Membaca, Memahami dan

Manganalisis, Gajah MadaUniversitas press, Jakarta.

Republik Indonesia, Peraturan Pemertintahan Nomor 31 Tahun 2007 Tentang

Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintahan Nomor 12 Tahun 2001

Tentang Impor dan Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang

bersifat Strategis yang dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan

Nilai.

Republik Indonesia, Undang – UndangNomor 16 Tahun 2009 Tentang

Perubahan Keempat atas Undang – UndangNomor 8 Tahun 1983 Tentang

Pajak Pertambahan Nilai.

Republik Indonesia, Undang – Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang

perubahan Ketiga atas Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang

Pajak Pertambahan Nilai.

Resmi.Siti, 2010, Perpajakan Teori dan Kasus, Salemba Empat, Jakarta.

Santoso. Brotodirharjo, 2010 , Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Edisi Ketiga, PT.

Eresco, Bandung.

Page 93: ANALISIS PERLAKUAN FASILITAS PPN DIBEBASKAN …library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--lailatussa-371-1... · dengan PPN atas pembelian persedian bahan baku berupa udang maupun

78

Suandy. Erly, 2010, Perencanaan Pajak Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Sukardji. Untung, 2010, Pajak Pertambahan Nilai Edisi Revisi. Cetakan ke 7,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Teng. M, 2010, Corporate Turnaround ( Merawat Perusahaan Sakit Menjadi

Seha tkembali ), Prenhallindo, Jakarta.

Waluyo dan Wirawan. B. Ilyas, 2010, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat,

Jakarta.

Waluyo, 2010, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Yin. Robert K, 2010, Studi Kasus ( Desain dan Metode ), Cetakan Ketiga.

Terjemahan, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Zain. Mohammad, 2011, Manajemen Perpajakan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedua,

Salemba Empat, Jakarta.

www.Pajak.go.id