ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh...

100
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN IKAN KAKAP MERAH DI PASAR TRADISIONAL KOTA SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Fransisca Destiana Tunjungsari NIM. H 0304072 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh...

Page 1: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

TERHADAP PEMBELIAN IKAN KAKAP MERAH

DI PASAR TRADISIONAL KOTA SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

Fransisca Destiana Tunjungsari

NIM. H 0304072

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

TERHADAP PEMBELIAN IKAN KAKAP MERAH

DI PASAR TRADISIONAL KOTA SURAKARTA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Fransisca Destiana Tunjungsari

H 0304072

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 12 Juni 2009

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Anggota I Anggota II

Ir. Sugiharti Mulya H, MP Wiwit Rahayu, SP, MP Ir. Heru Irianto, MM NIP. 131 884 422 NIP. 132 173 134 NIP. 131 976 082

Surakarta, Juni 2009

Mengetahui, Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian Dekan

Prof. Dr. Ir. H.Suntoro, M.S. NIP. 131 124 609

Page 3: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

iii

KATA PENGANTAR

Segala Hormat, Pujian, dan Kemulian hanya bagi Allah Bapa Yang Maha

Kasih, Bapa Yang Maha Besar, yang tidak pernah berhenti melimpahkan berkat

dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dapat selesai karena bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Suntoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Ir. Catur Tunggal Basuki J.P., M.S. selaku Ketua Jurusan/Program

Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Ir. Agustono, M.Si. selaku Ketua Komisi Sarjana Jurusan/Program

Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Ir. Sugiharti Mulya Handayani, MP selaku Pembimbing Akademik

sekaligus Pembimbing Utama yang dengan sabar telah memberikan

bimbingan, dukungan, semangat, kritik, dan masukan yang sangat bermanfaat

bagi penulis.

5. Ibu Wiwit Rahayu, SP. MP selaku Pembimbing Pendamping atas dukungan,

kritik, dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Bapak Ir. Heru Irianto, MM selaku Penguji Tamu atas semua masukan, kritik,

dan saran yang bermanfaat bagi penulis.

7. Mbak Ira dan Pak Sam atas semua bantuan administrasi selama ini di Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis.

8. Kepala Kantor Kesbanglinmas Kota Surakarta, Kepala Kantor Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta, Kepala Kantor Pasar Gede, Kepala Kantor

Pasar Nusukan, Kepala Kantor Pasar Kadipolo, dan Kepala Kantor Pasar

Hardjodaksino atas ijin dan bantuannya dalam penelitian ini.

Page 4: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

iv

9. Kedua orangtuaku, Papi dan Mami tercinta, yang selalu memberikan kasih

sayang, doa, nasehat dan teguran, semangat, serta dukungan material untuk

penulis. Maturnuwun Pi....Mi....Gusti Yesus Mberkahi.

10. My sista, mba Ncy yang memberikan keceriaan, kasih sayang, doa, support,

kritik, dan saran yang membangun bagi penulis.

11. My zobe, mz Wahyu Setiadi, yang selalu memberikan cinta dan doanya untuk

penulis, yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah, dan yang selalu memberi

warna serta keceriaan pada hidup penulis. Luv u zobe....

12. Ibu Marto Suwito, untuk semua doa yang dipanjatkan, untuk semua nasehat

dan dukungan yang membuat penulis mengerti arti kasih sayang yang besar.

Maturnuwun Buk...Gusti Yesus Mberkahi.

13. Sahabat-sahabatku tersayang, “G-Munyet” : Anis, Irma, Lency, dan Arum,

yang telah memberikan persahabatan yang manis dan mengisi hari-hari

indahku selama kuliah. Terima kasih atas support dan persahabatan yang

indah ini. Semoga persahabatan ini terjaga utuh selamanya.

14. mz Fani dan keluarga, mz Iwan, mz Hendi, dan mba Mira yang memberikan

support dan dukungan, serta menemani hari-hari penulis.

15. Keponakan-keponakan kecilku : Nathan, Ezra, Ifo, dan Joshua yang telah

memberikan keceriaan di saat penulis lelah bekerja dan mengerjakan skripsi.

16. Teman-temanku “Solo Female Promotion” : Dewi, Pungky, Christina yang

selalu memberi semangat pada penulis di tengah-tengah promo. Terimakasih

untuk setiap info jobnya. God Bless Us...

17. Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit,

Yeni, Putri, Ling&Seng, Uli, Sidiq, Hendrik, Agung, dan semuanya yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaanmya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua

pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya.

Surakarta, Juni 2009

Penulis

Page 5: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

v

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. v

DAFFTAR TABEL……………………………………………………….. viii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… x

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xi

RINGKASAN……………………………………………………………… xii

SUMMARY……………………………………………………………….. xiii

I. PENDAHULUAN………………………………………………….…… 1

A. Latar Belakang………………………………………………….….. 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………….…... 4

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 5

D. Kegunaan Penelitian………………………………………………… 5

II. LANDASAN TEORI………………………………………………. …. 6

A. Penelitian Terdahulu………………………………………………… 6

B. Tinjauan Pustaka……………………………………………………. 8

1. Komoditi Ikan dan Ikan Kakap Merah………………………….. 8

2. Pemasaran……………………………………………………….. 10

3. Bauran Pemasaran ………………………………………………. 11

4. Perilaku Konsumen……………………………………………… 13

5. Pasar Tradisional………………………………….……………. 14

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah………………………………. 15

D. Pembatasan Masalah ………………………………………………. 17

E. Hipotesis …………………………………………………………… 18

F. Asumsi……………………………………………………………… 18

G. Definisi Operasional Pengukuran Variabel………………………… 18

Page 6: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

vi

III. METODOLOGI PENELITIAN……………………………………… 22

A. Metode Dasar Penelitian……………………………………………. 22

B. Metode Pengumpulan Data…………………………………………. 22

1. Metode Penentuan Daerah Penelitian…………………………… 22

2. Metode Penentuan Lokasi Penelitian…………………………… 23

3. Metode Penentuan Sampel Responden…………………………. 25

C. Jenis dan Sumber Data ……………………………………………… 26

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………. 27

E. Metode Analisis Data……………………………………………….. 27

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN……………………… 30

A. Keadaan Alam...................................................................................... 30

B. Keadaan Penduduk............................................................................... 31

1. Pertumbuhan Penduduk ................................................................. 31

2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.......................... 32

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian............................. 32

C. Keadaan Sarana Perekonomian............................................................ 33

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………… 38

A. Karakteristik Konsumen …………………………………………….. 38

1. Karakteristik Konsumen Menurut Jenis Kelamin……………….. 38

2. Karakteristik Konsumen Menurut Kelompok Umur…………….. 39

3. Karakteristik Konsumen Menurut Tingkat Pendidikan………….. 40

4. Karakteristik Konsumen Menurut Mata Pencaharian……………. 41

5. Karakteristik Konsumen Menurut Pendapatan Rumah Tangga….. 42

6. Karakteristik Konsumen Menurut Jumlah Anggota Keluarga…… 43

B. Perilaku Beli Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Ikan Kakap Merah di Pasar Tradisional Kota Surakarta…………...... 44

1. Jumlah Pembelian Ikan Kakap Merah…………………………… 44

2. Frekuensi Pembelian Ikan Kakap Merah………………………… 45

3. Jarak Pasar Tradisional…………………………………………… 46

Page 7: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

vii

C. Preferensi Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Ikan Kakap Merah di Pasar Tradisional Kota Surakarta…………….. 47

1. Kandungan Gizi Ikan Kakap Merah.…………………………….. 47

2. Ukuran Ikan Kakap Merah….…………………………………… 48

3. Warna Ikan Kakap Merah……………………………………….. 49

4. Keadaan Mata Ikan Kakap Merah………………………………. 50

5. Kebersihan Sisik Ikan Kakap Merah….………………...……….. 51

D. Hasil Analisis Faktor………………………………………………… 52

E. Pembahasan………………………………………………………….. 60

VI. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 67

A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 67

B. Saran…………………………………………………………………. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Komposisi Kimia Pada Daging Ikan………………………………. 8

2. Perincian 4P dari Marketing Mix ..................................................... 12

3. Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga per Bulan untuk Ikan Segar di Kota Surakarta 2007...................................................................... 23

4. Nama Pasar dan Jumlah Pedagang Ikan/Daging/Ayam di Pasar Tradisional di Kota Surakarta............................................................ 24

5. Sampel Pasar Tradisional, Jumlah Pedagang Ikan Kakap Merah, dan Jumlah Responden di Pasar Tradisional............................. 26

6. Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun 1990-2007............... 31

7. Banyaknya Penduduk Kota Surakarta Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2007........................................................................................ 32

8. Banyaknya Penduduk Kota Surakarta Menurut Mata Pencaharian Tahun 2007........................................................................................ 33

9. Banyaknya Pasar Menurut Jenisnya di Kota Surakarta Tahun 2008……………………………………………………………….. 34

10. Banyaknya Los dan Kios di Pasar Tradisional di Kota Surakarta Tahun 2008………………………………………………………… 35

11. Karakteristik Konsumen Menurut Jenis Kelamin…………………. 38

12. Karakteristik Konsumen Menurut Kelompok Umur……………… 39

13. Karakteristik Konsumen Menurut Tingkat Pendidikan…………… 40

14. Karakteristik Konsumen Menurut Mata Pencaharian…………….. 41

15. Karakteristik Konsumen Menurut Pendapatan Per Kapita ………. 42

16. Karakteristik Konsumen Menurut Jumlah Anggota Keluarga…….. 43

17. Perilaku Beli Konsumen Menurut Jumlah dalam Tiap Kali Pembelian………………………………………………………….. 44

18. Perilaku Beli Konsumen Menurut Frekuensi Pembelian Ikan Kakap Merah dalam Tiap Satu Bulan…………………………….. 45

19. Perilaku Beli Konsumen Menurut Jarak Pasar Tradisional dari Rumah………………………………………………………… 46

20. Preferensi Konsumen Menurut Kandungan Gizi Ikan Kakap Merah……………………………………………………………… 48

Page 9: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

ix

21. Kandungan Protein Berbagai Jenis Ikan Segar................................. 48

22. Preferensi Konsumen Menurut Ukuran Ikan Kakap Merah………. 49

23. Preferensi Konsumen Menurut Warna Ikan Kakap Merah……….. 49

24. Preferensi Konsumen Menurut Keadaan Mata Ikan Kakap Merah………………………………………………………..……. 50

25. Preferensi Konsumen Menurut Kebersihan Sisik Ikan Kakap Merah…………………………………………………...………… 51

26. KMO dan Barlett’s Test…………………………………………… 53

27. Hasil Perhitungan Analisis Faktor………………………………… 54

28. KMO dan Barlett’s Test…………………………………………… 54

29. Hasil Perhitungan Lanjutan Analisis Faktor………………………. 55

30. Communalities.................................................................................. 56

31. Angka Eigenvalue dan Proporsi Varians dari Tiap Faktor………… 57

32. Nilai Faktor Loading untuk Tiap-tiap Variabel................................. 59

Page 10: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

x

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman

1. Skema Kerangka Pemikiran Pendekatan Masalah.......................... 17

2. Grafik Scree Plot…………………………………………………. 57

Page 11: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Identitas Responden Ikan Kakap Merah di Pasar Tradisional Kota Surakarta................................................................................ 71

2 Profil Perilaku Konsumen Ikan Kakap Merah di Pasar Tradisional Kota Surakarta............................................................ 75

3 Preferensi Konsumen Ikan Kakap Merah di Pasar Tradisional Kota Surakarta................................................................................ 79

4 Identifikasi Faktor Dalam Pembelian Ikan Kakap Merah.............. 83

5 Factor Analysis............................................................................... 87

6 Kuesioner........................................................................................ 93

7 Foto-foto Penelitian........................................................................ 97

8 Peta.................................................................................................. 98

Page 12: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang dipertimbangkan

konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta

dan mengkaji variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam

keputusan membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta.

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Kota

Surakarta. Lokasi penelitian adalah di pasar tradisional Kota Surakarta. Metode

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah judgement sampling. Sampel

yang diambil berjumlah 100 orang pembeli berdasarkan pada ukuran sampel

untuk analisis faktor, yaitu sedikitnya adalah 4 atau 5 kali jumlah variabel yang

diteliti. Penelitian dilakukan di empat pasar tradisional di Surakarta, dengan

penentuan jumlah responden secara proporsional. Jenis data yang digunakan

adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui teknik pencatatan,

wawancara, dan observasi. Metode analisis data dalam penelitian ini

menggunakan analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu analisis yang digunakan

untuk mereduksi, meringkas dari banyak variabel menjadi beberapa faktor. Hasil

analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang dipertimbangkan

konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta.

Ketiga faktor tersebut berdasarkan prioritasnya adalah faktor produk sebesar

29,975%, faktor tempat sebesar 24,404%, dan faktor harga sebesar 10,179%.

Sedangkan variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam

membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta pada masing-

masing faktor adalah variabel ukuran ikan pada faktor produk, variabel jarak pasar

pada faktor tempat, dan variabel harga ikan pada faktor harga.

Kata Kunci: Perilaku Konsumen, Ikan Kakap Merah, Analisis Faktor

Page 13: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xiii

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris yang padat penduduknya, namun di

sisi lain Indonesia juga dikaruniai sumberdaya alam yang sangat potensial dan

wilayah yang sangat luas, sehingga sudah mampu mencukupi kebutuhan

pangan bagi penduduknya. Kebutuhan akan bahan pangan bagi penduduk

Indonesia dapat diperoleh dari sektor pertanian di dalam negeri maupun dari

luar negeri seperti impor dari negara lain. Sektor pertanian tersebut meliputi

lima sub sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan

kehutanan.

Perikanan sebagai salah satu sub sektor pertanian mempunyai

kedudukan yang unik dan spesifik dalam Pola Dasar Pembangunan Nasional,

yang perlu mendapat perhatian khusus mengingat dominannya faktor-faktor

geografis, hidrografis, serta jenis flora dan fauna perikanan yang sangat

beragam. Peranan sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional terutama

adalah menghasilkan bahan pangan protein hewani, mendorong pertumbuhan

agroindustri melalui penyediaan bahan baku, meningkatkan devisa melalui

peningkatan ekspor hasil perikanan, menciptakan kesempatan kerja,

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani nelayan, serta menunjang

pembangunan daerah (Dinas Perikanan Surakarta, 2000).

Sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat, pertambahan

penduduk, perbaikan pendidikan serta modernisasi sistem komunikasi dan

transportasi, maka hal ini akan mempercepat terjadinya perubahan-perubahan

dalam susunan menu anggota masyarakat. Terpenuhinya kebutuhan akan

karbohidrat mendorong masyarakat lebih berorientasi kepada menu yang lebih

tinggi nilainya, yaitu protein hewani. Kebutuhan manusia terhadap protein

hewani yang selalu meningkat berkaitan dengan kebutuhan manusia pada gizi

(Soedjana, 1997).

Page 14: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xiv

Kebutuhan akan protein hewani salah satunya dapat diperoleh dari

sumberdaya perikanan laut. Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang

sangat dibutuhkan oleh manusia karena banyak mengandung protein hewani.

Jenis ikan yang sering dikonsumsi beraneka ragam jenisnya. Menurut

Junianto (2007) jenis ikan yang dipasarkan dapat digolongkan ke dalam dua

kelompok, yaitu ikan atau hasil perikanan dalam keadaan segar atau sering

disebut ikan segar dan dalam bentuk olahannya. Ikan segar dapat berupa ikan

laut maupun ikan air tawar. Beberapa jenis ikan segar yang sekarang ini ada

dipasaran adalah ikan bandeng, kakap, gurameh, nila, lele, mujaer dan

berbagai jenis ikan lainnya yang masih dalam bentuk segar.

Di Indonesia masih terdapat beberapa jenis ikan demersal, yaitu jenis

ikan yang secara komersial layak untuk diusahakan atau dengan kata lain

menguntungkan. Salah satu jenis ikan demersal yang ada di Indonesia

diantaranya adalah ikan kakap. Ada dua jenis ikan kakap yang dikenal, yaitu

ikan kakap merah atau blood snapper dan ikan kakap putih atau seabass. Jenis

ikan kakap yang sering dikonsumsi masyarakat dan juga sering dijumpai di

pasar ikan adalah jenis kakap merah dari keluarga Lutjandae (Asikin, 1994).

Kakap merah yang nama dagangnya dikenal sebagai Snapper,

Red Snapper maupun Blood Snapper ini, di Indonesia sendiri mempunyai

nama atau penamaan yang berbeda menurut tempat dan daerah, misalnya di

Jawa Tengah dan Jawa Timur kakap merah dikenal dengan nama Kellet,

Darongan, atau Bambangan. Di Madura, ikan ini dikenal dengan nama

Posepa. Sedangkan di Ambon, kakap merah dikenal dengan sebutan Delis,

Sengaru, atau Rae, dan masih banyak lagi istilah yang digunakan sebagai

nama lain kakap merah. Ditinjau dari khasanah kekayaan perbendaharaan

kata, nama yang beragam demikian memang menguntungkan, namun untuk

dunia dagang penamaan yang seragam terkadang sangat diperlukan, terlebih

lagi apabila komoditi yang dimaksud harus dikumpulkan dahulu dari beberapa

daerah di Indonesia sebelum diekspor ke luar negeri (Pardjoko, 2001).

Pengusahaan sumberdaya kakap merah ini, selain untuk memenuhi

konsumsi dan kebutuhan protein masyarakat dalam negeri, juga digunakan

Page 15: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xv

untuk konsumsi luar negeri atau menjadi komoditi ekspor bagi bangsa

Indonesia, hal ini mengingatkan bahwa komoditi ini dapat memenuhi

kebutuhan akan jenis-jenis ikan berdaging putih yang sangat popular pada

beberapa negara, utamanya Eropa, Amerika, Jepang maupun Hongkong.

Sumberdaya ikan kakap merah selain memiliki nilai gizi tinggi guna

memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat Indonesia sendiri, juga mampu

untuk berperan pula dalam menyumbangkan devisa bagi negara.

(Anonim, 2007a)

Tingkat konsumsi jenis ikan segar yang mempunyai rata-rata tinggi

terhadap pengeluaran rumah tangga per bulan di Kota Surakarta adalah

sebagai berikut : ikan lele dengan rata-rata pengeluaran rumah tangga per

bulan Rp 7.084, 66; ikan kakap merah dengan rata-rata pengeluaran rumah

tangga per bulan Rp 4.133, 81; dan ikan bandeng dengan rata-rata pengeluaran

rumah tangga per bulan Rp 3.840, 63 (BPS Kota Surakarta, 2007). Data

tersebut memperlihatkan bahwa ikan kakap merah menempati posisi kedua

tertinggi diantara jenis ikan segar lainnya dalam rata-rata pengeluaran rumah

tangga per bulan, yaitu sebesar Rp 4.133, 81. Hal ini menunjukkan bahwa ikan

kakap merah memiliki porsi yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan

makanan masyarakat Kota Surakarta

Konsumen biasanya memilih pasar tradisional untuk mendapatkan

ikan kakap merah dalam keadaan segar. Pasar tradisonal memiliki kelebihan

yang tidak dimiliki oleh pasar modern, yaitu adanya interaksi sosial

antara pedagang dan pembeli, produk-produk yang dijual selalu segar,

dan kebanyakan pasar tradisional menampung produk-produk lokal

(Anonim, 2006a).

Kondisi persaingan pasar yang semakin ketat mendorong para

produsen dan pemasar bersaing untuk menyediakan produk sesuai dengan

kebutuhan konsumen dan memasarkan produk yang dihasilkan dengan strategi

pemasaran yang baik. Tujuannya, agar produsen tetap mendapat kepercayaan

dari konsumen dan yang terpenting adalah memberikan kepuasan kepada para

konsumen, sehingga diperlukan analisis perilaku konsumen terhadap

Page 16: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xvi

pembelian ikan kakap merah. Menurut Simamora (2004) perilaku konsumen

sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas

individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur

barang dan jasa.

Rumusan Masalah

Dalam usaha pemenuhan kebutuhan akan pangan bergizi tinggi,

mendorong semakin banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi makanan

dengan kandungan protein hewani, salah satunya ikan kakap merah. Saat ini

ikan kakap merah bukan lagi menjadi konsumsi yang mahal bagi masyarakat.

Kandungan proteinnya yang tinggi, serta harganya yang terjangkau,

menyebabkan ikan kakap merah banyak digemari masyarakat Kota Surakarta.

Ikan kakap merah merupakan salah satu jenis ikan segar yang banyak

dijual di pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Konsumen

biasanya membeli ikan kakap merah di pasar tradisional karena pasar

tradisional biasanya menyediakan produk-produk dengan harga yang

terjangkau serta dalam keadaan yang masih segar, seperti sayuran, daging, dan

ikan.

Dalam usaha pemenuhan kebutuhan ikan kakap merah bagi masyarakat

Kota Surakarta, pemasar tidak hanya dituntut untuk menyajikan produk sesuai

dengan standar mutunya, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen. Untuk mendapatkan respon yang baik dan memberikan

kepuasan kepada konsumen, penting bagi pemasar untuk mengetahui apa yang

mempengaruhi konsumen ikan kakap merah di Kota Surakarta dalam

keputusan pembeliannya.

Persaingan dalam pemasaran ikan kakap merah yang semakin ketat

menuntut para pedagang untuk menerapkan stategi secara tepat dan efisien,

oleh karena itu, penting bagi pedagang kakap merah untuk mengetahui faktor-

faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kakap merah.

Setelah mengetahui faktor-faktor tersebut, maka dapat diputuskan bagaimana

strategi pengembangan yang akan dilakukan sehingga konsumen merasa puas

Page 17: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xvii

akan produk yang diberikan, sehingga penting sekali bagi pemasar dalam

menyediakan ikan kakap merah sesuai dengan yang diinginkan konsumen.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa sajakah yang dipertimbangkan konsumen dalam

membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta?

2. Variabel apakah yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam

keputusan membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta?

C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengkaji faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli

ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta.

2. Mengkaji variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen

dalam keputusan membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota

Surakarta.

D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bagi produsen dan pemasar ikan kakap merah, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan wawasan yang berkaitan dengan perilaku konsumen

dan sebagai dasar pertimbangan untuk penentuan strategi pemasaran ikan

kakap merah di Kota Surakarta.

3. Bagi akademisi dan peminat masalah pemasaran, penelitian ini dapat

memberikan sumber informasi dan referensi yang berkaitan dengan

perilaku konsumen.

Page 18: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xviii

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Prasetyawati (2003) mengenai Analisis Perilaku Konsumen

Dalam Membeli Daging Ayam (Kasus Di Pasar Wonokromo dan Pasar

Swalayan Alfa Surabaya), menunjukkan bahwa atribut-atribut yang

dipertimbangkan konsumen dalam membeli daging ayam dikelompokkan

menjadi lima faktor, yaitu : faktor produk, fasilitas, promosi, tempat, dan

harga. Atribut-atribut pada faktor produk adalah kesegaran, ukuran,

kebersihan kulit, warna, ketebalan daging, berat daging, kekenyalan kulit dan

rasa. Faktor fasilitas terdiri dari atribut-atribut yaitu fasilitas pasar,

kenyamanan pasar, kemasan, dan kondisi pasar. Atribut pada faktor promosi

adalah jarak pasar, promosi, keamanan pasar, dan ketersediaan daging. Atribut

pada faktor tempat adalah pelayanan pasar, lokasi pasar, dan kebersihan pasar.

Sedangkan atribut-atribut pada faktor harga adalah potongan harga, harga, dan

kualitas daging.

Penelitian Diana (2008) mengenai Analisis Perilaku Konsumen Dalam

Membeli Ikan Lele Di Pasar Tradisional Kota Surakarta, hasil analisis faktor

menunjukkan bahwa keputusan konsumen dalam membeli ikan lele di pasar

tradisional Kota Surakarta, dipengaruhi oleh tiga faktor bauran pemasaran

secara berurutan, yaitu faktor tempat, produk, dan harga. Faktor 1 (Tempat)

dengan variabelnya yaitu jarak pasar, kenyamanan, pelayanan, kebersihan, dan

keamanan mampu menjelaskan 29,571% varians ke-10 variabel penelitian.

Faktor 2 (Produk) dengan variabelnya yaitu kandungan gizi, ukuran, warna,

dan kebersihan tubuh ikan mampu menjelaskan 15,290% varians ke-10

variabel penelitian. Faktor 3 (Harga) dengan variabel harga ikan mampu

menjelaskan 10,986% varians ke-10 variabel penelitian. Sementara itu, faktor

promosi tidak dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli ikan lele.

Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan

mempengaruhi pasar. Sedangkan ikan lele sendiri sudah sangat populer dan

dikenal oleh masyarakat Kota Surakarta sehingga promosi tidak

Page 19: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xix

dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan lele di pasar tradisional Kota

Surakarta.

Penelitian Wijayanto (2007) mengenai Analisis Preferensi Konsumen

terhadap Ikan Bandeng Segar di Pasar Tradisional Kota Surakarta, bertujuan

untuk mengetahui atribut ikan bandeng segar yang menjadi preferensi

konsumen di pasar tradisional Kota Surakarta dan mengetahui atribut yang

dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian ikan bandeng segar

di pasar tradisional Kota Surakarta. Preferensi konsumen terhadap ikan

bandeng segar di pasar tradisional Kota Surakarta dianalisis dengan metode

analisis Chi Square dan Multiatribut Fishbein. Hasil analisis Chi Square

menunjukkan bahwa ikan bandeng segar yang menjadi preferensi konsumen di

pasar tradisional Kota Surakarta adalah ikan bandeng dengan atribut keadaan

mata yang bersinar cerah/terang dan menonjol, kekenyalan daging ikan elastis,

kebersihan kulit sisik bersih, dan ukuran ikan sedang (3-4 ekor per kilogram).

Sedangkan hasil analisis Multiatribut Fishbein menunjukkan bahwa atribut

ikan bandeng segar yang dipertimbangkan sampai kurang dipertimbangkan

adalah keadaan mata, kekenyalan daging ikan, kebersihan kulit sisik, dan

ukuran ikan.

Hasil penelitian di atas dijadikan referensi dalam penelitian ini karena

yang menjadi pokok penelitian sama, yaitu variabel-variabel yang

dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli suatu

produk, dari yang paling dipertimbangkan sampai yang kurang

dipertimbangkan. Konsumen ikan kakap merah dianggap mempunyai

karakteristik yang hampir sama dengan konsumen ikan lele dan juga ikan

bandeng segar, karena semuanya merupakan produk dari sektor perikanan

yang mengandung sumber protein hewani yang penting bagi tubuh.

Berkaitan dengan pembelian di pasar tradisional, konsumen biasanya

lebih memilih membeli di pasar tradisional karena pasar tradisional

menampung banyak penjual yang mewakili golongan pedagang menengah ke

bawah dan masa operasinya rata-rata dari subuh sampai sore hari, walaupun

ada sebagian pasar tradisional yang beroperasi malam hari. Selain itu, pasar

Page 20: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xx

tradisional juga selalu menyediakan produk-produk dalam keadaan segar,

seperti produk ikan, daging, maupun ayam.

Proses pengambilan keputusan konsumen tersebut dapat dianalisis

sehingga hasilnya dapat membantu para produsen untuk mengetahui perilaku

konsumen dalam membeli suatu produk. Variabel-variabel yang

dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap merah antara lain rasa

ikan, kandungan gizi ikan, ukuran ikan, warna ikan, keadaan mata ikan,

kebersihan sisik, harga ikan, promosi, jarak pasar, kenyamanan pasar,

pelayanan pasar, kebersihan pasar, dan keamanan pasar.

B. Tinjauan Pustaka

1. Komoditi Ikan dan Ikan Kakap Merah

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung

protein hewani dan sering dikonsumsi masyarakat. Jenis ikan yang sering

dikonsumsi masyarakat beraneka ragam jenisnya. Ikan selain sebagai

sumber protein hewani juga memiliki zat-zat lain yang bisa mencegah

penyakit yang masih sulit untuk diobati yakni kanker (Harli, 2006).

Menurut Alfianto dan Liviawaty (1994), daging ikan mempunyai

komposisi kimia sebagai berikut :

Tabel 1. Komposisi Kimia Pada Daging Ikan

Komposisi Kimia Kadar (%) Air 60 – 84 Protein 20 – 30 Lemak 0,1 - 2,2 Karbohidrat 0 – 1 Vitamin dan mineral 0,5 - 0,9

Sumber: Alfianto dan Liviawaty (1994)

Selain itu, bagi manusia daging ikan mempunyai beberapa fungsi,

yaitu diantaranya : a. Menjadi sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari

b. Membantu pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh

c. Mempertinggi daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dan juga memperlancar proses-

proses fisiologi di dalam tubuh

(Afianto dan Liviawaty, 1994).

Page 21: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxi

Ikan dapat dikatakan mempunyai kesegaran yang maksimal apabila

sifat-sifatnya masih sama dengan ikan hidup. Sifat-sifat tersebut meliputi

baik rupa, bau, cita rasa maupun teksturnya. Cara mengenali ikan yang

masih segar dan yang sudah tidak segar sebenarnya tidak terlalu sulit. Cara

mengenalinya yaitu dengan metode 4M, yaitu melihat, meraba, menekan,

dan mencium. Ikan yang masih segar biasanya memiliki ciri-ciri yaitu

matanya cerah (bersinar terang), selaput mata jernih, dan menonjol. Warna

insang merah tua cemerlang atau sedikit kecoklatan dan tidak ada lendir.

Ikan yang masih segar teksturnya pejal, lentur atau elastis dan jika ditekan

cepat pulih. Sedangkan baunya segar spesifik menurut jenis ikannya atau

sedikit berbau amis yang lembut (Junianto, 2003).

Ikan kakap merah menurut Gufran dan Kordi (1997) mempunyai

klasifikasi sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Sub-phylum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Sub-kelas : Teleostei

Ordo : Percomorphi

Sub-ordo : Percoidae

Famili : Lutjandae

Kakap merah adalah salah satu jenis ikan demersal atau secara

komersial layak untuk diusahakan. Jenis ikan ini cukup banyak tertangkap

di perairan Indonesia, biasanya tertangkap di perairan paparan (continental

shelf). Beberapa jenis diantaranya berada pada habitat perairan yang

sedikit berkarang. Bentuk tubuhnya bulat pipih memanjang dengan

mempunyai sirip di bagian punggung. Di bawah perut juga terdapat sirip.

Sebagai ikan penguasa karang, ikan kakap merah dilengkapi dengan gigi

untuk mengkoyak mangsanya. Karakternya dalam menyergap mangsanya,

ikan kakap merah biasanya bersembunyi di balik karang atau rumpon dan

mengambil lokasi tepat di muka arus (Badrudin, 2003).

Page 22: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxii

Sebagai bahan makanan, ikan kakap merah sangat digemari oleh

masyarakat luas tidak saja di Indonesia, melainkan juga di negara-negara

Asia lainnya, dalam hal in kualitas daging ikan kakap merah sangat

menentukan. Di rumah-rumah makan, terutama yang khusus menyajikan

“sea food” atau “Chinese food”, hidangan ikan kakap merah senantiasa

ditonjolkan sebagai hidangan pilihan dengan berbagai variasi masakan

yang tertera dalam daftar menu, seperti misalnya kakap bakar, kakap asam

manis, kakap masak acar, kakap goreng mentega, kakap ala meunire, dan

masih banyak lagi (Asikin, 1994).

2. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok

yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran

mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi

kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang

hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan

cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut.

Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling

berhubungan sebagai suatu sistem (Dharmmesta dan Handoko, 1997).

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap

keinginan dan kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada konsumen

(consumer oriented). Hal ini secara azasi berbeda dengan falsafah bisnis

terdahulu yang berorientasi pada produk (product concept) dan penjualan

(sales concept) atau keuangan perusahaan (financial concept). Konsep

pemasaran mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran harus dimulai dengan

usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan dari

konsumennya (Swastha dan Handoko, 1997).

Konsep pemasaran beranggapan bahwa produk yang dihasilkan

harus berorientasi pada kebutuhan konsumen. Hal ini disebabkan karena

selera dan kebutuhan konsumen terus berubah, maka macam dan kualitas

Page 23: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxiii

produk perlu ada pembaharuan-pembaharuan. Dalam mendesain konsep

pemasaran, peranan konsumen, masyarakat, dan lingkungan perlu

mendapatkan perhatian khusus. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan

dalam mendesain konsep pemasaran yaitu : a. Identifikasi keinginan konsumen

b. Identifikasi terhadap produk yang dipasarkan. Hal ini mengandung pengertian bahwa buat apa produk itu

dipasarkan dan bukan sebaliknya membuat produk untuk dijual

c. Identifikasi konsumen dan sekaligus menciptakan serta membina konsumen. Di sinilah faktor dari konsep

pemasaran itu, yaitu tindakan untuk menciptakan dan membina langganan pada semua segmen yang ada.

Oleh karena itu identifikasi konsumen perlu diikuti dengan identifikasi segmen pasar, karena konsumen

pada segmen pasar tertentu akan menentukan macam dan kualitas barang yang akan diminta (Soekartawi,

2002).

3. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah susunan yang unik

terhadap empat variabel pemasaran yang pokok (produk, promosi, harga,

dan saluran distribusi) yang dikendalikan oleh sebuah organisasi

pemasaran (Schiffman dan Lazar, 2007).

Menurut Mc Carthy dalam Dharmmesta dan Handoko (1997),

kombinasi aspek-aspek strategi pemasaran, atau lebih dikenal dengan

sebutan 4P dari marketing mix dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 2. Perincian 4P dari Marketing Mix Product (Produk)

Place (Sistem distribusi)

Promotion (Kegiatan promosi)

Price (Harga)

· Kualitas · Feature

and style · Merek · Product

line · Tingkat

pelayanan

· Saluran distribusi

· Jangkauan distribusi

· Lokasi penjualan

· Pengangkutan · Persediaan · Penggudangan

· Periklanan · Personal

selling · Promosi

penjualan · Publisitas

· Tingkat harga · Potongan

harga · Waktu

pembayaran · Syarat

pembayaran · Cadangan

Sumber: Dharmmesta dan Handoko (1997)

Page 24: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxiv

Mc Carthy (1995), mempopulerkan sebuah klasifikasi atau

penggolongan empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang kemudian

dikenal 4P, yaitu:

a. Produk (Product), sesuatu yang ditawarkan produsen yang terwujud

atau tidak (jasa) kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

b. Harga (Price), jumlah uang pelanggan yang dibayarkan untuk produk

tertentu.

c. Tempat (Place), berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

membuat produk yang diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sebagai

sasaran, dalam hal ini adalah distribusi produk.

d. Promosi (Promotion), semua kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada

pasar sasarannya seperti iklan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat, serta pemasaran langsung dan on line.

Menurut Dharmmesta dan Handoko (1997), untuk mencapai tujuan

pemasaran setiap perusahaan perlu menyusun kebijakan pemasaran yang

tepat sesuai dengan sasaran. Kebijakan pemasaran tidak lepas dari

marketing mix atau bauran pemasaran, terdiri dari empat variabel pokok,

yaitu produk, harga, promosi, dan sistem distribusi.

4. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan

sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk

didalamnya proses pengembangan keputusan pada persiapan dan

penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari arti

perilaku konsumen: (1) proses pengambilan keputusan, dan (2) kegiatan

fisik yang semua ini melibatkan individu dalam menilai,

Page 25: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxv

mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis

(Swastha dan Handoko, 1997).

Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen

membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka

menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa. Perilaku

konsumen juga menyangkut analisa faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian dan penggunaan produk (Lamb et al, 2001).

Perilaku konsumen bukanlah sekedar mengenai pembelian barang.

Lebih dari itu, perilaku konsumen adalah suatu hal yang dinamis, yang

mencangkup suatu hubungan interaktif antara afektif dan kognitif serta

perilaku dan lingkungan. Perilaku konsumen juga melibatkan pertukaran

antara dua pihak atau lebih, dimana masing-masing pihak memberi dan

menerima sesuatu yang berharga (Simamora, 2003).

Perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan

yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan atau mengatur barang dan jasa. Sehingga dari definisi

tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :

a. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.

b. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan

sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai,

mengkonsumsi dan menghabiskan produk.

c. Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati

seperti sejumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa

dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk

variabel-variabel yang tidak dapat diamati, seperti nilai-nilai yang

dimiliki konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka

mengevaluasi alternatif, dan apa yang mereka rasakan tentang

kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam

(Simamora, 2004).

5. Pasar dan Pasar Tradisional

Page 26: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxvi

Pasar merupakan sarana jual beli berbagai komoditas. Sesuai

dengan perkembangannya terdapat pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar tradisional biasanya menampung banyak penjual, dilaksanakan

dengan manajemen tanpa perangkat teknologi modern dan mereka lebih

mewakili golongan pedagang menengah kebawah dan tersebar baik di

kampung-kampung, kota-kota kecil maupun kota-kota besar dengan masa

operasi rata-rata dari subuh sampai siang atau sore hari serta ada sebagian

yang beroperasi malam hari (Anonim, 2006b).

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang mempunyai

kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu

melibatkan diri dalam suatu pertukaran yang berguna untuk memuaskan

kebutuhan atau keinginan tersebut (Kotler, 1997).

Ada empat poin penting yang menonjol yang menandai

terbentuknya pasar: pertama, ada penjual dan pembeli; kedua, mereka

bertemu di sebuah tempat tertentu; ketiga, terjadi kesepakatan di antara

penjual dan pembeli sehingga terjadi jual beli atau tukar menukar; dan

keempat, antara penjual dan pembeli kedudukannya sederajat. Dalam

sejarah ekonomi, pasar seperti ini disebut sebagai pasar tradisional, yang

masih bertahan, walaupun sulit bersaing di masa modern sekarang ini

(Anonim, 2003).

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan

pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara

langsung, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan

dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan

berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang

elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue

dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di

Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar

memudahkan pembeli untuk mencapai pasar (Anonim, 2007b).

Page 27: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxvii

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Arti pentingnya kesehatan bagi masyarakat yang semakin meningkat, mengakibatkan terjadinya perubahan konsumsi bahan makanan masyarakat menuju pemenuhan gizi tinggi, yaitu protein hewani. Salah satu caranya adalah dengan mengkonsumsi ikan kakap merah. Ikan kakap merah adalah salah satu jenis ikan segar yang sering dikonsumsi masyarakat, karena saat ini ikan kakap merah bukan lagi menjadi konsumsi yang mahal. Ikan kakap merah mempunyai kandungan protein yang tinggi dan mudah dalam pengolahannya.

Alasan konsumen dalam membeli suatu produk merupakan informasi yang penting bagi seorang pemasar dalam memberikan rangsangan pemasaran kepada konsumen, yang meliputi faktor produk, harga, promosi, dan tempat. Faktor-faktor tersebut merupakan stimulus yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses keputusan pembeliannya.

Menurut Hair et al (1998), analisis faktor adalah nama generik dari metode statistik multivariat yang tujuannya adalah untuk mendefinisikan struktur mendasar pada matriks data. Analisis faktor dapat mengidentifikasikan struktur dari hubungan antar variabel-variabel atau responden dengan menguji korelasi antar variabel atau responden.

Analisis faktor yang digunakan memakai data yang berasal dari pendapat responden terhadap variabel-variabel ikan kakap merah. Dalam analisis faktor, variabel-variabel tidak diklasifikasikan sebagai variabel dependen atau independen.

Secara matematis, Maholtra (1993) mengemukakan model dari analisis

faktor adalah sebagai berikut :

Xi = A1F1 + A2F2 + A3F3 + ........+ AimFm+ ViUi

Dimana : Xi = Variabel standar ke-i Aij = Koefisien standarized loading dari variabel ke-i pada fakor umum j F = Faktor umum ViUi = Error M = jumlah faktor m

Faktor umum sendiri dapat digambarkan sebagai kombinasi linier dari variabel yang diteliti, sebagai berikut : Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + .........+ WinXn

Dimana :

Fi = Estimasi faktor ke-i

Wi = Bobot atau koefisien skor faktor

Xn = Variabel bauran pemasaran yang diamati

Page 28: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxviii

Faktor umum merupakan bauran pemasaran (marketing mix), yaitu

faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan faktor tempat. Sedangkan

variabel-variabel yang diteliti yaitu rasa ikan (X1), kandungan gizi ikan (X2),

ukuran ikan (X3), warna ikan (X4), keadaan mata ikan (X5), kebersihan sisik

(X6), harga ikan (X7), promosi (X8), jarak pasar (X9), kenyamanan pasar (X10),

pelayanan pasar (X11), kebersihan pasar (X12), dan keamanan pasar (X13).

Dalam metode analisis faktor, untuk menentukan sekelompok variabel

layak sebagai faktor digunakan kriteria berdasarkan eigenvalue yaitu yang

lebih besar dari satu, sedangkan sumbangan masing-masing faktor terhadap

pertimbangan keputusan pembelian dilihat dari nilai total varian masing-

masing faktor. Untuk melihat peran masing-masing variabel dalam suatu

faktor dilihat dari besarnya faktor loading variabel yang bersangkutan

(Hair et al dalam Setyani, 2006).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dibuat skema kerangka pemikiran pendekatan masalah sebagai berikut :

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Pendekatan Masalah

Keterangan :

.......... : diamati akan tetapi tidak dianalisis

: diteliti dan dianalisis

Produsen/Pedagang Ikan kakap merah

Faktor bauran pemasaran 1. Produk

a. Rasa b. Kandungan gizi ikan c. Ukuran ikan d. Warna ikan e. Keadaan mata ikan f. Kebersihan sisik

2. Harga 3. Promosi 4. Tempat

a. Jarak pasar b. Kenyamanan c. Pelayanan d. Kebersihan e. Keamanan

Karakteristik pribadi

Konsumen

Ikan Kakap Merah

Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan

Perilaku konsumen dalam membeli ikan

kakap merah

Pengenalan produk

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, politik

Page 29: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxix

D. Pembatasan Masalah 1. Dalam penelitian analisis perilaku konsumen, yang dikaji adalah perilaku

konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional di Kota

Surakarta .

2. Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap

merah tercakup dalam bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi,

dan tempat.

3. Responden adalah konsumen akhir yaitu konsumen yang membeli ikan

kakap merah untuk dikonsumsi sendiri atau rumah tangga dan pembelian

dilakukan di pasar tradisional Kota Surakarta.

4. Waktu penelitian diadakan pada bulan Nopember 2008.

E. Hipotesis 1. Diduga faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli

ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta adalah faktor produk,

faktor harga, dan faktor tempat.

2. Diduga variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam

membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta adalah

variabel ukuran ikan, variabel harga ikan dan variabel jarak pasar.

F. Asumsi 1. Responden merupakan pengambil keputusan dalam pembelian ikan kakap merah.

2. Keputusan pembelian diambil secara rasional dengan mempertimbangkan dan mengevaluasi berbagai variabel

ikan kakap merah.

G. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel 1. Konsumen adalah seseorang yang membeli ikan kakap merah di pasar

tradisional Kota Surakarta untuk dikonsumsi sendiri (sebagai konsumen

akhir). Domisili konsumen tidak terbatas hanya di Surakarta saja.

2. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam membuat keputusan-keputusan pembelian serta

menggunakan dan mengatur pembelian ikan kakap merah di pasar

tradisional Kota Surakarta.

Page 30: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxx

3. Ikan kakap merah adalah salah satu jenis ikan kakap yang dijual di pasar

tradisional dan masih dalam keadaan segar.

4. Pasar tradisional merupakan pasar yang biasanya terdiri dari kios-kios

yang dibuka oleh penjual dan kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari

seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,

daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain.

5. Bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran ikan

kakap merah yang terdiri atas produk, harga, tempat dan promosi yang

dapat dikendalikan pemasar untuk merespon yang diinginkan pasar.

6. Variabel adalah unsur-unsur pada produk, harga, promosi, dan tempat

yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli ikan kakap

merah. Dalam hal ini variabel yang diteliti adalah rasa ikan, kandungan

gizi ikan, ukuran ikan, warna ikan, keadaan mata ikan, kebersihan sisik,

harga ikan, promosi, jarak pasar, kenyamanan pasar, pelayanan pasar,

kebersihan pasar, dan keamanan pasar.

7. Faktor merupakan kumpulan variabel dimana beberapa variabel yang

berkaitan menjelaskan suatu faktor. Faktor dalam penelitian ini adalah

faktor produk, harga, promosi, dan tempat.

8. Analisis faktor adalah analisis yang mencari hubungan interdepensi antar

variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli ikan

kakap merah, sehingga mampu mengidentifikasi faktor yang

menyusunnya.

9. Rasa ikan (X1) adalah kesan konsumen terhadap kepuasan yang didapat

dari rasa ikan kakap merah, meliputi daging ikan yang halus tidak berserat,

tebal, dan gurih.

10. Kandungan gizi (X2) adalah kesan konsumen terhadap kandungan protein

dalam ikan kakap merah.

11. Ukuran ikan (X3) adalah kesan konsumen terhadap penampakan ikan

kakap merah berdasarkan besar kecilnya. Menurut pemasar ikan kakap

merah di pasar tradisional, ukuran ikan kakap merah terdiri dari ukuran

Page 31: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxi

besar sebanyak ±1 ekor per Kg, sedang sebanyak 2-3 ekor per Kg, dan

kecil sebanyak ±4 ekor per Kg.

12. Warna ikan (X4) adalah kesan konsumen terhadap warna dari sisik ikan

kakap merah. Warna ikan kakap merah segar yang paling baik adalah

merah cerah agak sedikit kekuningan.

13. Keadaan mata ikan (X5) adalah kesan konsumen terhadap ciri-ciri mata

ikan kakap merah, dimana ciri-ciri mata ikan kakap segar yang baik adalah

mata cerah (bersinar terang), selaput mata jernih, dan menonjol.

14. Kebersihan sisik (X6) adalah kesan konsumen terhadap karakteristik ikan

kakap merah berdasarkan penampakan sisik yang meliputi keadaan sisik

yang utuh atau tidak cacat, dan bebas dari kotoran-kotoran yang

menempel. Keadaan sisik ada dua pilihan, yaitu ikan kakap merah yang

sisiknya masih melekat kuat dan juga ikan kakap merah yang sudah

dibersihkan sisiknya/tanpa sisisk.

15. Harga ikan (X7) adalah kesan konsumen terhadap besarnya uang yang

digunakan untuk membeli ikan kakap merah, yang diukur dengan satuan

rupiah (Rp).

16. Promosi (X8) adalah kesan konsumen terhadap bagian dari sistem

pemasaran yang memberikan informasi kepada konsumen tentang ikan

kakap merah. Promosi hanya berupa informasi dari mulut ke mulut, yaitu

pemasaran ikan kakap merah secara langsung.

17. Jarak pasar (X9) adalah kesan konsumen terhadap jarak yang ditempuh

untuk mencapai pasar tradisional yang menjual ikan kakap merah.

Variabel ini diukur dengan satuan (ukuran) kilometer (Km).

18. Kenyamanan pasar (X10) adalah kesan konsumen terhadap tingkat

kenyamanan yang didapat selama berada di pasar tradisional, meliputi

adanya penataan blok pasar yang baik, adanya kegiatan tawar-menawar,

serta adanya pedagang langganan.

19. Pelayanan pasar (X11) adalah kesan konsumen terhadap pelayanan pasar

tradisional dalam menjual ikan kakap merah. Pelayanan meliputi kejujuran

pedagang dalam menimbang ikan kakap merah, cara pedagang

Page 32: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxii

membersihkan ikan kakap merah, serta keramahan dan kesabaran dari

pedagang ikan kakap merah.

20. Kebersihan pasar (X12) adalah kesan konsumen terhadap tingkat

kebersihan yang dirasakan selama berada di pasar yang menjual ikan

kakap merah.

21. Keamanan pasar (X13) adalah kesan konsumen terhadap keamanan yang

diperoleh selama berada di pasar yang menjual ikan kakap merah.

Keamanan meliputi fasilitas tempat parkir yang memadai dan kondisi

pasar yang bebas dari tindak kejahatan, seperti pencopet.

22. Beberapa pengertian penting yang berkaitan dengan analisis faktor :

a. Bartlett test of sphericity adalah uji statistik untuk keseluruhan

signifikansi dari semua korelasi antara matrik korelasi.

b. Matrik korelasi adalah tabel yang menunjukkan saling hubungan

(intercorrelation) diantara semua variabel yang diteliti.

c. Communality adalah jumlah total variasi dari sebuah variabel yang

dijelaskan faktor umum.

d. Eigenvalue adalah jumlah kolom dari kuadrat loading untuk sebuah

faktor yang menunjukkan besarnya varians yang dijelaskan oleh faktor

tersebut.

e. Faktor loading adalah korelasi antara variabel dengan faktor dan

kunci untuk memahami faktor khusus. Kuadrat faktor loading

menggambarkan persentase variasi yang dapat dijelaskan oleh faktor.

f. Matrik faktor adalah tabel yang menggambarkan faktor loading dari

semua variabel pada setiap faktor.

g. Rotasi faktor adalah proses manipulasi atau penyesuaian sudut (axis)

faktor untuk mendapatkan hasil analisis faktor yang mudah dan

pragmatis didalam menginterpretasikannya.

h. Measure of sampling adequacy (MSA) adalah ukuran baik terhadap

keseluruhan korelasi maupun korelasi variabel individu yang

menyatakan kesesuaian dalam penggunaan analisis faktor. Nilai MSA

Page 33: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxiii

diatas 0,5 menunjukkan bahwa analisis faktor dapat diterapkan pada

data.

Page 34: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxiv

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif

analitis. Metode deskriptif analitis berkaitan dengan pengumpulan data untuk

memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, juga

menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan status obyek penelitian

pada saat ini, misalnya sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, dan

sebagainya. Metode deskriptif analitis bertujuan menggambarkan secara

sistematik dan akurat fakta dan karateristik populasi atau bidang tertentu

(Wirartha, 2006).

Teknik penelitian yang akan digunakan adalah teknik survey yaitu cara

pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang

bersamaan dalam jumlah yang besar dan luas dengan menggunakan alat

pengukuran wawancara berupa kuisioner yang berisi daftar pertanyaan

(Wirartha, 2006).

B. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)

yaitu di Kota Surakarta. Peneliti memilih Kota Surakarta sebagai lokasi

penelitian karena Kota Surakarta merupakan daerah potensial bagi

pemasar untuk memasarkan hasil perikanan terutama ikan segar, dan ikan

kakap merah termasuk di dalamnya.

Kota Surakarta dikatakan sebagai daerah potensial karena

berdasarkan hasil survei biaya hidup tahun 2007, diketahui bahwa rata-rata

pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi ikan kakap merah di Kota

Surakarta menunjukkan angka yang cukup tinggi diantara jenis ikan segar

lain, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 3.

Page 35: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxv

Tabel 3. Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga per Bulan Untuk Ikan Segar di Kota Surakarta Tahun 2007

No Jenis Ikan Segar Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan (Rupiah)

1. Lele 7.084, 66 2. Kakap Merah 4.133, 81 3. Bandeng 3.840, 63 4. Udang basah 1.719, 59 5. Cumi-cumi 919, 13 6. Tongkol 859, 87 7. Gurameh 391, 76 8. Kembung/Gembung 308, 54

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surakarta 2007

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa rata-rata pengeluaran rumah

tangga per bulan di Kota Surakarta untuk konsumsi ikan kakap merah

menempati posisi kedua tertinggi diantara jenis ikan segar lainnya, yaitu

sebesar Rp 4.133, 81. Hal ini menunjukkan bahwa ikan kakap merah

memiliki porsi yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan makanan

masyarakat Kota Surakarta.

2. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di pasar tradisional karena konsumen

ikan kakap merah berasal dari golongan menengah bawah sampai

golongan menengah atas, mengingat saat ini ikan kakap merah bukan lagi

menjadi konsumsi yang mahal. Hal tersebut berkaitan dengan keadaan

pasar tradisional, dimana konsumennya berasal dari berbagai golongan.

Dinas Pengelolaan Pasar membagi Kota Surakarta menjadi empat wilayah

pasar, pasar-pasar tradisional yang terpilih merupakan pasar dengan

pedagang ikan/daging/ayam yang paling banyak di setiap wilayah pasar

dimana jumlah pedagang ikan, daging, dan ayam dalam suatu pasar telah

dikelompokkan menjadi satu oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta.

Pengelompokkan pasar tradisional menurut Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta disajikan pada Tabel 4.

Page 36: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxvi

Tabel 4. Nama Pasar dan Jumlah Pedagang Ikan/Daging/Ayam di Pasar Tradisional di Kota Surakarta

Wilayah

Nama Pasar

Jumlah pedagang

ikan/daging/ ayam

Jumlah Pedagang

Ikan Kakap Merah

I 1. Pasar Gede 2. Pasar Ngemplak 3. Pasar Rejosari 4. Pasar Jebres 5. Pasar Mojosongo 6. Pasar Mojosongo

Perumnas 7. Pasar Sangkrah 8. Pasar Tunggulsari 9. Pasar Tangul

105 1 9 1 2 2 1 9 5

12

II 1. Pasar Nusukan 2. Pasar Turisari 3. Pasar Bangunharjo 4. Pasar Legi 5. Pasar Joglo

48 34 2 34 3

5

III 1. Pasar Kadipolo 2. Pasar Penumping 3. Pasar Jongke 4. Pasar Sidodadi 5. Pasar Purwosari 6. Pasar Kembang

42 8 10 14 8 8

4

IV 1. Pasar Hardjodaksino

2. Pasar Gading 3. Pasar Kliwon

58

17 10

6

Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta 2007

Empat pasar tradisional yang akan diambil sebagai tempat

penelitian yaitu Pasar Gede dengan 105 pedagang ikan/daging/ayam

dan 12 pedagang ikan kakap merah yang mewakili wilayah Kota Surakarta

bagian Timur, Pasar Nusukan dengan 48 pedagang ikan/daging/ayam

dan 5 pedagang ikan kakap merah yang mewakili wilayah Kota Surakarta

bagian Utara, Pasar Kadipolo dengan 42 pedagang ikan/daging/ayam

dan 4 pedagang ikan kakap merah yang mewakili wilayah Kota Surakarta

bagian Barat, dan Pasar Hardjodaksino dengan 58 pedagang ikan/

Page 37: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxvii

daging/ayam dan 6 pedagang ikan kakap merah yang mewakili wilayah

Kota Surakarta bagian Selatan.

3. Metode Penentuan Sampel Responden

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen yang

membeli ikan kakap merah di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Metode

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

judgement sampling. Menurut Kinnear dan Taylor (1995), metode

judgement sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan apa yang

dipertimbangkan bahwa unit atau unsur penarikan sampel tersebut akan

dapat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan riset yang

sedang dikerjakan.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 100 orang

responden. Menurut Maholtra (1993), ukuran sampel untuk analisis faktor

adalah sedikitnya empat atau lima kali dari jumlah variabel yang diteliti.

Dimana variabel yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 13, yaitu rasa

ikan (X1), kandungan gizi ikan (X2), ukuran ikan (X3), warna ikan (X4),

keadaan mata ikan (X5), kebersihan sisik ikan (X6), harga ikan (X7),

promosi (X8), jarak pasar (X9), kenyamanan pasar (X10), pelayanan pasar

(X11), kebersihan pasar (X12), dan keamanan pasar (X13).

Berdasarkan jumlah lokasi penelitian yaitu empat pasar tradisional,

maka penentuan responden untuk masing-masing lokasi penelitian diambil

secara proporsional karena banyaknya pedagang ikan kakap merah tidak

sama besar jumlahnya. Diasumsikan bahwa semakin banyak jumlah

pedagang ikan kakap merah di suatu pasar tradisional, maka semakin

tinggi pula jumlah konsumennya, dengan demikian jumlah respondennya

juga lebih banyak.

Penentuan jumlah responden secara proporsional dapat dihitung

menggunakan rumus:

100xN

NkNi =

Page 38: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxviii

Keterangan:

Ni : jumlah responden tiap pasar

Nk : jumlah pedagang ikan kakap merah tiap pasar sampel

N : total jumlah pedagang ikan kakap merah pada pasar sampel

100 : jumlah keseluruhan responden yang diamati

Perhitungan dari penerapan rumus di atas digunakan untuk

menentukan jumlah responden tiap pasar tradisional, dan diperoleh hasil

seperti pada Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Sampel Pasar Tradisional, Jumlah Pedagang Ikan Kakap Merah, dan Jumlah Responden di Pasar Tradisional

No. Nama Pasar Jumlah Pedagang Ikan Kakap Merah

(orang)

Jumlah Responden (orang)

1. Pasar Gede 12 44 2. Pasar Nusukan 5 19 3. Pasar Kadipolo 4 15 4. Pasar Harjodaksino 6 22 Total 27 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder dari Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta 2007

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner)

yang sudah dipersiapkan. Kuesioner meliputi identitas responden, profil

perilaku konsumen, serta identifikasi faktor dalam keputusan pembelian

konsumen dan preferensi konsumen.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dicatat secara sistematis dan

dikutip secara langsung dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga

yang terkait dengan penelitian ini. Data diperoleh dari Dinas Pengelolaan

Pasar, Badan Pusat Statistik (BPS) dan sumber-sumber lain yang relevan

dengan penelitian ini.

Page 39: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xxxix

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden. Media yang

digunakan peneliti dalam mengambil data primer ini adalah kuisioner.

2. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk melengkapi data yang telah

diperoleh dari wawancara yaitu dengan pengamatan secara langsung pada

obyek yang diteliti.

3. Pencatatan

Pencatatan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mencatat data yang diperoleh dari segala sumber yang berkaitan dengan

penelitian, baik dari hasil wawancara maupun hasil pengamatan langsung

di lapangan.

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Faktor

Analisis faktor adalah suatu analisis yang digunakan untuk

mereduksi, meringkas dari banyak variabel menjadi beberapa faktor.

Analisis faktor yang digunakan memakai data yang berasal dari pendapat

responden terhadap berbagai variabel ikan kakap merah. Analisis faktor

dapat mengidentifikasikan struktur dari hubungan antar variabel-variabel

atau responden-responden dengan menguji korelasi antar variabel atau

responden. Menurut Maholtra (1993), secara matematis model dari analisis

faktor adalah sebagai berikut :

Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + .........+ WinXn

Dimana :

Fi = Estimasi faktor ke-i

Wi = Bobot atau koefisien skor faktor

Xn = Variabel bauran pemasaran yang diamati

Variabel bauran pemasaran yang diamati adalah :

Page 40: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xl

X1 : Rasa ikan

X2 : Kandungan gizi ikan

X3 : Ukuran ikan

X4 : Warna ikan

X5 : Keadaan mata ikan

X6 : Kebersihan sisik ikan

X7 : Harga ikan

X8 : Promosi

X9 : Jarak pasar

X10 : Kenyamanan pasar

X11 : Pelayanan pasar

X12 : Kebersihan pasar

X13 : Keamanan pasar

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala

likert. Menurut Simamora (2002), karena perilaku merupakan variabel

kualitatif, maka pengukurannya memerlukan penyekalaan (scaling) untuk

mengurangi subjektivitas responden. Salah satu skala ini adalah skala

likert, yang juga disebut summated ratings scale dan merupakan teknik

pengukuran sikap yang paling luas digunakan dalam riset pemasaran.

Pertanyaan yang diberikan pada responden adalah pertanyaan tertutup.

Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling tinggi sampai paling

rendah, misalnya ada lima pilihan jawaban, maka untuk sangat

memuaskan diberi skor 5 sedangkan tidak memuaskan diberi skor 1.

Hair et al dalam Setyani (2006), mengemukakan tahap-tahap

dalam analisis faktor sebagai berikut:

a. Membuat matriks korelasi atas semua variabel

Pada tahap ini untuk memperoleh analisis faktor yang akurat,

semua variabel harus berkorelasi. Uji statistik yang digunakan adalah

Bartlett test of sphericity atau menggunakan Measure of sampling

adequacy (MSA).

Page 41: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xli

b. Mencari dan meringkas variabel menjadi faktor-faktor inti

Prosedur ini dilakukan agar dapat meringkas informasi yang

terkandung dalam variabel-variabel asli secara tepat. Faktor ditetapkan

berdasarkan nilai eigenvalue, yaitu yang bernilai diatas 1. Eigenvalue

menunjukkan varians yang dijelaskan oleh faktor. Dengan ini diketahui

faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan pembelian.

c. Melakukan rotasi untuk penyelesaian akhir

Rotasi faktor diperlukan untuk menyederhanakan matrik faktor

sehingga mudah untuk diinterpretasikan. Variabel dianggap paling

penting jika memiliki loading tertinggi, sedangkan variabel lain dapat

dimasukkan dalam faktor jika memiliki kriteria sigfinikan. Dengan

cara ini diketahui variabel yang terkandung didalam faktor dan

variabel yang paling dipertimbangkan dalam keputusan pembelian.

d. Menguji tingkat signifikan dari factor loading dan menamai faktor

Kriteria signifikan yang ditetapkan adalah sigfinikansi praktis

dimana loading diatas 0,5 adalah signifikan secara praktis. Loading

diatas 0,5 juga menunjukkan instrumen yang digunakan untuk

mengukur variabel valid. Variabel dengan loading tertinggi dianggap

lebih penting dan memiliki kontribusi terbesar untuk menamai faktor.

Penamaan faktor bisa dilakukan dengan melihat variabel-variabel yang

diwakili oleh faktor.

2. Analisis Variabel yang Dominan Dipertimbangkan Konsumen

Untuk mengetahui variabel yang dominan dipertimbangkan

konsumen dalam keputusan membeli ikan kakap merah di pasar tradisional

Kota Surakarta adalah dengan melihat nilai factor loading tertinggi dari

suatu variabel. Cara ini merupakan bagian dari tahapan yang dilakukan

dalam Analisis Faktor. Factor Loading menunjukkan besarnya korelasi

antara suatu variabel dengan faktor, dimana semakian besar nilai factor

loading maka suatu variabel dan faktor tersebut semakin dipertimbangkan

Page 42: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xlii

konsumen dalam keputusannya membeli ikan kakap merah di pasar

tradisional Kota Surakarta.

Page 43: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xliii

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Keadaan Alam

Kota Surakarta atau Kota Solo merupakan salah satu kota besar di

Provinsi Jawa Tengah yang terletak antara 110º 45’ 15” dan 110º 45’35”

Bujur Timur dan antara 7º 36’ dan 7º 56’ Lintang Selatan. Wilayah Kota

Surakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian kurang lebih 92 m di

atas permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 25,9ºC

sampai dengan 27,9ºC dan kelembaban udaranya berkisar antara 71% sampai

dengan 87%.

Wilayah Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan “Kota Solo”

berbatasan dengan beberapa Kabupaten, yaitu:

Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali

Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo

Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo

Kota Surakarta memiliki luas wilayah sebesar 44,06 km2.

Secara administratif, wilayah Kota Surakarta terbagi menjadi 5 kecamatan dan

51 kelurahan, yaitu: Kecamatan Banjarsari dengan 13 Kelurahan, Kecamatan

Jebres dengan 11 Kelurahan, Kecamatan Pasar Kliwon dengan 9 Kelurahan,

Kecamatan Serengan dengan 7 Kelurahan, dan Kecamatan Laweyan dengan

11 Kelurahan. Kecamatan Banjarsari merupakan Kecamatan terluas dengan

luas mencapai 33,83% dari luas Kota Surakarta. Sebagian besar lahan di Kota

Surakarta digunakan sebagai tempat pemukiman, yaitu sebesar 61,68%.

Sedangkan kegiatan ekonomi juga menempati tempat yang cukup besar, yaitu

kurang lebih 20% dari luas lahan yang ada di Kota Surakarta

(Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2007).

Page 44: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xliv

Keadaan Penduduk

Pertumbuhan Penduduk

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 1990 dan tahun 2000,

juga berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)

tahun 1995 dan hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk

Berkelanjutan (P4B) tahun 2003 dan Data Update P4B tahun 2004, serta

hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2005 dan 2006,

dan 2007, pertumbuhan penduduk Kota Surakarta tahun 1990-2007

disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun 1990-2007

Tahun Jumlah penduduk

(jiwa)

Pertambahan jiwa dari kurun waktu sebelumnya (jiwa)

Pertumbuhan penduduk

(%) 1990 503.827 - - 1995 516.594 12.767 0,51 2000 490.214 -26.830 -1,02 2003 497.234 7.020 0,48 2004 510.711 13.477 2,71 2005 534.540 23.829 4,66 2006 512.898 -21.642 -4,05 2007 515.372 2.474 0,48

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2007 Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2000 pertumbuhan penduduk Kota Surakarta cenderung mengalami penurunan dibandingkan tahun 1995. Pertumbuhan penduduk tahun 2000 mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar 1,02%, akan tetapi pada tahun 2003 dan 2004 pertumbuhan penduduk kembali meningkat sebesar 0,48% dan 2,71%. Bahkan pada tahun 2005, pertumbuhan penduduk mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 4,66%. Pada tahun 2006 pertumbuhan penduduk Kota Surakarta kembali mengalami penurunan sebesar 4,05%, namun pada tahun 2007 mengalami peningkatan kembali sebesar 0,48%. Semakin pesat pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan semakin padat dan berkembangnya wilayah sekitar Kota Surakarta sehingga tuntutan

kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat, termasuk kebutuhan ikan kakap merah.

Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Menurut data Badan Pusat Statistik Kota Surakarta tahun 2007,

berdasarkan monografi masing-masing kelurahan wilayah Surakarta,

diketahui jumlah penduduk 5 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan

yang disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Banyaknya Penduduk 5 Tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Surakarta Tahun 2007

Page 45: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xlv

Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa)

Tamat Akademi / PT 30.090 Tamat SMU 83.364 Tamat SLTP 77.830 Tamat SD 77.029 Tidak Tamat SD 28.018 Belum Tamat SD 49.199 Tidak sekolah 12.468 Jumlah 357.998

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2007

Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2007, penduduk

Kota Surakarta telah memiliki kesadaran pendidikan yang cukup tinggi.

Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya jumlah penduduk yang tidak

bersekolah. Disamping itu, penduduk yang sudah tamat SD, SLTP, SMU,

dan tamat Akademi/PT jumlahnya lebih banyak daripada penduduk yang

tidak bersekolah.

Tingkat pendidikan penduduk akan mempengaruhi jenis pekerjaan

dan pendapatan penduduk. Dengan adanya perbedaan tingkat pendidikan,

maka akan memberikan keputusan yang berbeda pula dalam melakukan

pembelian, dalam hal ini pembelian ikan kakap merah di Kota Surakarta.

Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Menurut data Badan Pusat Statistik Kota Surakarta tahun 2007,

berdasarkan monografi masing-masing kelurahan wilayah Surakarta,

diketahui jumlah penduduk Kota Surakarta menurut mata pencaharian,

yang dibagi menjadi sepuluh kategori mata pencaharian dan disajikan pada

Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Banyaknya Penduduk Kota Surakarta Menurut Mata Pencaharian Tahun 2007

Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Petani sendiri 450 Buruh tani 438 Pengusaha 8.752 Buruh Industri 74.655 Buruh bangunan 63.114 Pedagang 32.710

Page 46: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xlvi

Angkutan 15.347 PNS/TNI/POLRI 26.445 Pensiunan 16.974 Lain-lain 162.526 Jumlah 401.411

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2007

Tabel 8 menunjukkan bahwa penduduk Kota Surakarta yang

bekerja di bidang non pertanian lebih banyak daripada penduduk yang

bekerja di bidang pertanian. Hal ini disebabkan karena semakin

berkembangnya Kota Surakarta sehingga lahan untuk pertanian semakin

menyempit dan beralih fungsi menjadi perumahan, pabrik industri, dan

bangunan sarana perekonomian. Kenyataan ini juga ditunjukkan dengan

paling banyaknya jumlah penduduk yang bermata pencaharian di bidang

lain-lain. Jenis pekerjaan akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang

diterima seseorang. Meningkatnya pendapatan akan berpengaruh pada

pola konsumsi yang cenderung lebih memperhatikan nilai gizi dan

kesehatan, salah satunya dengan mengkonsumsi ikan kakap merah yang

mengandung sumber protein hewani.

Keadaan Sarana Perekonomian

Saat ini Kota Surakarta tidak hanya dikenal sebagai kota budaya, akan tetapi juga sebagai daerah perdagangan, industri, dan jasa yang tentunya sangat didukung dengan keberadaan sarana perekonomian yang baik, salah satunya yaitu pasar. Kota Surakarta sampai dengan tahun 2008 mempunyai 63 pasar yang dibedakan menurut jenisnya, disajikan pada Tabel 9 berikut.

Tabel 9. Banyaknya Pasar Menurut Jenisnya di Kota Surakarta Tahun 2008

Jenis pasar Jumlah Departement store 1 Pasar swalayan 9 Pusat perbelanjaan 3 Pasar tradisional a. Umum 28 b. Hewan 2 c. Buah 2 d. Sepeda 1 e. Ikan 1 f. Lain-lain 16

Page 47: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xlvii

Jumlah 63

Sumber: Badan Pusat Statistik Surakarta, 2008

Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa jenis pasar yang ada di Kota

Surakarta cukup bervariatif. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, namun

keberadaan pasar-pasar tersebut cukup dapat menopang kegiatan

perekonomian di Kota Surakarta. Pada tahun 2005, terjadi penambahan pasar

swalayan di Kota Surakarta, yaitu Luwes Group membuka cabang Luwes

Nusukan, selain itu ada juga penambahan pusat perbelanjaan sebanyak dua

buah, yaitu Solo Grand Mall dan Solo Square. Pada tahun 2008 Luwes Group

kembali membuka cabang, yaitu Luwes Lojiwetan, serta pada pasar tradisional

juga mengalami penambahan pasar baru, yaitu Pasar Ngarsopuro. Adanya

berbagai jenis pasar ini akan memudahkan masyarakat Kota Surakarta untuk

mencari dan memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, termasuk kebutuhan

ikan kakap merah.

Sebagian besar pasar di Kota Surakarta merupakan pasar umum yang

merupakan tempat kegiatan jual beli berbagai macam barang kebutuhan hidup

sehari-hari. Pasar umum di Kota Surakarta kebanyakan masih merupakan

pasar-pasar tradisional. Menurut Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

terdapat 39 pasar tradisional yang dapat dibedakan menurut jenisnya, disajikan

pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Banyaknya Los dan Kios di Pasar Tradisional Kota Surakarta Tahun 2008

Los Kios No Pasar Kelas Luas

Tanah

Isi Kosong Isi Kosong 1 Legi IA 16.640 1450 95 205 0 2 Klewer IA 6.731 135 0 2.069 0 3 Cinderamata IA 0 48 0 41 0 4 Singosaren IB 4.900 30 38 243 0 5 Notoharjo IB 17.276 0 0 989 29 6 Gede IB 5.607 634 30 134 0 7 Nusukan IB 6.531 519 147 87 121 8 Hardjodaksino IB 8.997 863 46 56 24

Page 48: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xlviii

9 Jongke IB 12.200 747 121 97 0 10 Rejosari IIA 2.477 133 27 24 0 11 Turisari IIA 2.750 241 10 36 0 12 Purwosari IIA 1.272 157 32 14 0 13 Sidodadi IIA 1.784 231 23 14 0 14 Ledoksari IIA 494 32 7 20 0 15 Kadipolo IIB 1.496 335 104 7 0 16 Tanggul IIB 2.400 99 43 9 0 17 Depok IIB 4.480 182 3 0 0 18 Kabangan IIB 3.660 64 79 47 0 19 Penumping IIB 1.200 85 27 2 0 20 Ayam IIB 11.220 115 157 0 0 21 Kliwon IIB 2.301 118 49 237 5 22 Jebres IIB 2.484 47 43 17 0 23 Kembang IIB 1.409 80 0 20 14 24 Ayu Balapan IIB 397 0 0 37 0 25 Proliman IIB 818 152 0 0 0 26 Mebel IIB 5.750 67 0 18 0 27 Windujenar IIB 1.530 195 0 0 0 28 Ngemplak IIIA 947 58 2 14 0 29 Mojosongo IIIA 1.190 130 21 0 11 30 Bangunharjo IIIA 1.116 15 29 5 0 31 Sidomulya IIIA 840 58 0 0 0 32 Gading IIIA 2.283 192 3 33 0 33 Sangkrah IIIA 1.122 136 4 4 0 34 Tunggulsari IIIA 740 132 5 19 0 35 Jurug IIIA 540 0 0 36 0 36 Dawung IIIA 800 0 0 0 0 37 Mojosongo Perum IIIB 1.458 75 53 3 0 38 Ngumbul IIIB 482 10 36 11 0 39 Bambu IIIB 450 0 0 0 0 40 Besi IIIB 15.120 309 0 0 0 41 Joglo IIIB 1.005 68 2 29 0

Sumber: Badan Pusat Statistik Surakarta, 2008

Tabel 10 menunjukkan bahwa pada tahun 2008 pasar tradisional di

Kota Surakarta berjumlah sebanyak 41 pasar, yang terbagi dalam enam kelas

pasar yaitu kelas IA, IB, IIA, IIB, IIIA, dan IIIB. Perbedaan kelas-kelas pasar

ini berkaitan dengan luas pasar, jumlah pedagang atau kios/los pasar, jumlah

pembeli, fasilitas atau pelayanannya, dan jumlah atau macam barang yang

diperdagangkan di pasar tersebut. Pembagian kelas pasar tersebut secara tidak

langsung juga akan berpengaruh pada banyaknya retribusi yang akan

diberikan pasar kepada Dinas Pengelolaan Pasar. Semakin luas wilayah pasar,

Page 49: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xlix

maka jenis barang yang dijual di pasar lebih beragam, dan kebanyakan

pembelinya para pedagang pengecer dari berbagai wilayah di Surakarta

maupun wilayah Karisidenan Surakarta. Maka pasar dengan kriteria tersebut

harus memberikan retribusi dalam jumlah yang juga besar kepada Dinas

Pengelolaan Pasar.

Pasar tradisional merupakan sarana yang penting di Kota Surakarta

karena pasar tradisional menyediakan berbagai macam kebutuhan hidup

sehari-hari. Keberadaaan pasar tradisional akan sangat membantu masyarakat

Kota Surakarta dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk dalam hal

pemenuhan kebutuhan pangan, salah satunya yaitu pemenuhan ikan kakap

merah bagi penduduk Kota Surakarta. Dari seluruh pasar tradisional yang ada

di Kota Surakarta, yang dijadikan sebagai tempat penelitian, yaitu Pasar Gede,

Pasar Nusukan, dan Pasar Hardjodaksino dari kelas IB, dan Pasar Kadipolo

dari kelas IIB. Keempat pasar tradisional tersebut dipilih dengan pertimbangan

bahwa pasar-pasar tersebut memiliki jumlah padagang ikan/daging/ayam

terbanyak diwilayahnya masing-masing sehingga memungkinkan konsumen

ikan kakap merah yang ditemui juga lebih banyak. Konsumen di pasar

tradisional yang beragam mulai dari golongan bawah, golongan menengah,

hingga golongan atas akan memberikan gambaran mengenai perilaku

konsumen ikan kakap merah di Kota Surakarta.

Tersajinya data mengenai keadaan penduduk dan sarana perekonomian

di Kota Surakarta akan dapat membantu dan memudahkan para produsen dan

pemasar dalam menentukan segmentasi pasar, daerah pemasaran, dan strategi

pemasaran yang baik, khususnya dalam memasarkan ikan kakap merah bagi

masyarakat di wilayah Kota Surakarta.

Page 50: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

l

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Konsumen

Menurut Swastha dan Handoko (1997), pasar konsumen terdiri dari

seluruh individu-individu dan rumah tangga yang membeli atau membutuhkan

barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen akhir merupakan

individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan

pribadinya atau konsumsi rumah tangganya.

Karakteristik konsumen dalam penelitian ini dikelompokkan

berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, mata pencaharian,

pendapatan per bulan, dan jumlah anggota keluarga. Karakteristik responden

tersebut disajikan sebagai berikut:

Karakteristik Konsumen Menurut Jenis Kelamin

Konsumen dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, dengan

karakteristik yang dibedakan menurut jenis kelaminnya sebagaimana

disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Karakteristik Konsumen Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden (orang) Persentase (%) Perempuan 93 93 Laki-laki 7 7 Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 1

Tabel 11 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis

kelamin perempuan, yaitu 93 orang. Hal ini terjadi karena pada umumnya

perempuanlah yang bertanggung jawab dalam mengatur konsumsi rumah

tangga. Kegiatan rumah tangga termasuk didalamnya adalah berbelanja

kebutuhan pangan, terutama ikan kakap merah masih dominan dikerjakan

oleh perempuan. Dengan demikian, perempuan cenderung memiliki peran

yang lebih besar dalam melakukan keputusan pembelian ikan kakap merah

dibandingkan laki-laki karena perempuan lebih sering terlibat langsung

dalam kegiatan pembelian ikan kakap merah.

Page 51: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

li

Karakteristik Konsumen Menurut Kelompok Umur

Memahami umur konsumen adalah penting, karena konsumen

yang berbeda umur akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda

(Sumarwan, 2003). Umur konsumen merupakan salah satu indikator untuk

mengetahui bagaimana faktor umur akan menentukan penilaian yang

diberikan konsumen terhadap ikan kakap merah sebagai obyek penelitian.

Perbedaan umur dapat menimbulkan penilaian yang berbeda terhadap ikan

kakap merah . Jumlah konsumen ikan kakap merah menurut kelompok

umur disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Karakteristik Konsumen Menurut Kelompok Umur

Umur Responden (orang) Persentase (%) 20-29 Tahun 23 23 30-39 Tahun 37 37 40-49 Tahun 25 25 50-59 Tahun 13 13 ≥60 Tahun 2 2

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 1

Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa responden yang membeli

ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta sebagian besar

berada pada kelompok umur 30-39 tahun, yaitu sebanyak 37 responden.

Menurut Schiffman dan Lazar (2007), kelompok umur 13-19 tahun

tergolong remaja, kelompok umur 20-29 tergolong dewasa mula, dan

kelompok umur 30 tahun ke atas tergolong dewasa lanjut. Hal ini berarti

sebagian besar responden tersebut berada pada kelompok umur dewasa

lanjut. Konsumen dewasa cenderung sudah mampu berpikir rasional dalam

keputusan pembelian ikan kakap merah. Artinya, konsumen tersebut sudah

memiliki pertimbangan tertentu dalam mengambil keputusan pembelian

ikan kakap merah.

Karakteristik responden berdasarkan umur tersebut dapat

membantu produsen atau pemasar dalam mengetahui golongan

umur responden yang terbanyak mengkonsumsi ikan kakap merah.

Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan pasar sasaran

Page 52: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lii

dan strategi dalam memasarkan ikan kakap merah khususnya di pasar

tradisional Kota Surakarta.

Karakteristik Konsumen Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan menentukan seseorang dalam menerima

pengetahuan dan informasi. Konsumen yang memiliki pendidikan yang

lebih baik akan sangat responsif terhadap informasi (Sumarwan, 2003).

Tabel 13 berikut berisi karakteristik konsumen menurut tingkat

pendidikannya.

Tabel 13. Karakteristik Konsumen Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Responden (orang) Persentase (%) SD 5 5

SMP 8 8 SMA 44 44

DIPLOMA 27 27 S1 14 14 S2 2 2

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 1

Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan SMA, yaitu sebanyak 44 responden. Sementara itu,

responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 27 responden dan S1

sebanyak 14 responden. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen ikan

kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta sudah memiliki

pendidikan yang cukup tinggi.

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki, maka konsumen

akan semakin mudah dalam menerima dan menyerap informasi dan

pengetahuan yang berkaitan produk yang dikonsumsinya. Semakin banyak

informasi yang diketahui konsumen terhadap nilai gizi ikan kakap merah

yang baik bagi kesehatan, maka akan mempengaruhi konsumen dalam

keputusan membeli ikan kakap merah sebagai menu konsumsinya.

Page 53: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

liii

Karakteristik Konsumen Menurut Mata Pencaharian

Jenis pekerjaan konsumen akan mempengaruhi pendapatan yang

mereka terima. Pendapatan tersebut kemudian akan mempengaruhi proses

keputusan dan pola konsumsinya yang selanjutnya akan mempengaruhi

daya beli konsumen terhadap ikan kakap merah. Pada penelitian ini

didapatkan responden dengan beragam latar belakang mata pencaharian

sebagaimana disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Karakteristik Konsumen Menurut Mata Pencaharian

Mata Pencaharian Responden (orang) Persentase (%)

Mahasiswa 2 2 Pegawai Negeri 8 8 Pegawai Swasta 17 17 Wiraswasta 22 22 Ibu Rumah Tangga 51 51

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 1

Tabel 14 menunjukkan bahwa konsumen ikan kakap merah di

pasar tradisional Kota Surakarta terdiri dari latar belakang pekerjaan yang

beragam. Hal ini disebabkan ikan kakap merah sudah sangat dikenal dan

banyak digemari oleh masyarakat. Konsumen ikan kakap merah yang

paling banyak dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga, yaitu

sebanyak 51 responden. Hal ini disebabkan kegiatan ibu rumah tangga

sehari-hari adalah mengurus rumah tangga sehingga mereka memiliki

waktu yang lebih banyak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan

mengatur pengeluaran atau kebutuhan keluarga, termasuk diantaranya

berbelanja ikan kakap merah untuk menu makanan dalam keluarga.

Menurut Anggraeny (2006), ibu rumah tangga adalah pekerjaan

yang tidak hanya membutuhkan perangkat kasar berupa tangan, kaki, dan

anggota tubuh lainnya yang diperlukan untuk mencuci, menyetrika, dan

berbenah rumah, tetapi dibutuhkan pula perangkat lunak berupa keahlian

otak dalam mengatur keuangan, mengolah makanan, meredam emosi, serta

beberapa perangkat lunak lainnya yang berhubungan dengan naluri

Page 54: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

liv

keibuan berupa kelembutan dan kesabaran untuk mengayomi rumah

tangga.

Karakteristik Konsumen Menurut Pendapatan Rumah Tangga

Pendapatan memiliki peranan penting dalam rumah tangga, sebab

pendapatan akan mempengaruhi keputusan dalam konsumsi rumah tangga.

Besarnya jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli

dari konsumen. Menurut Sumarwan, (2003) daya beli sebuah rumah

tangga bukan hanya ditentukan oleh pendapatan dari satu orang, tetapi dari

seluruh anggota rumah tangga yang bekerja. Dengan demikian, daya beli

dari sebuah rumah tangga akan ditentukan oleh total jumlah pendapatan

dari seluruh anggota rumah tangga tersebut. Pada tabel 15 berikut

disajikan karakteristik konsumen menurut pendapatan rumah tangga.

Tabel 15. Karakteristik Konsumen Menurut Pendapatan Rumah Tangga

Pendapatan Rumah Tangga (Rupiah)

Responden

(orang)

Persentase (%)

500.000 - 999.999 9 9 1.000.000 - 1.999.999 31 31 2.000.000 - 2.999.999 28 28 3.000.000 - 3.999.999 15 15 4.000.000 - 4.999.999 8 8 ≥ 5.000.000 9 9

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 1

Tabel 15 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen

mempunyai pendapatan rumah tangga Rp 1.000.000-Rp 1.999.999 yaitu

sebanyak 31 responden. Pendapatan rumah tangga merupakan jumlah

seluruh pendapatan anggota keluarga yang bekerja, jika lebih dari satu

orang yang bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen ikan

kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta mempunyai tingkat

pendapatan yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat lebih dari 50%

responden memiliki tingkat pendapatan di atas Rp.2.000.000,00. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan memiliki peranan penting

dalam rumah tangga, sebab pendapatan akan mempengaruhi keputusan

Page 55: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lv

dalam konsumsi rumah tangga, dalam hal ini keputusan pembelian ikan

kakap merah.

Karakteristik Konsumen menurut Jumlah Anggota Keluarga

Keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan konsumen.

Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan

berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya (Sumarwan, 2003).

Anggota keluarga akan mempengaruhi konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian ikan kakap merah. Pada Tabel 16 disajikan

karakteristik konsumen ikan kakap merah menurut jumlah anggota rumah

tangga.

Tabel 16. Karakteristik Konsumen Menurut Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah Anggota Keluarga (orang)

Responden (orang)

Persentase (%)

2 8 8 3 30 30 4 34 34 5 17 17 6 5 5 7 4 4 8 2 2

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 1

Tabel 16 menunjukkan responden ikan kakap merah di pasar

tradisional Kota Surakarta berasal dari keluarga yang terdiri dari suami-

istri dan beberapa anak. Sebagian besar konsumen ikan kakap merah

dalam penelitian ini memiliki anggota keluarga berjumlah 4 orang yaitu

sebanyak 34 responden. Jumlah anggota keluarga konsumen akan

mempengaruhi keputusan pembelian ikan kakap merah dalam keluarga,

terkait dengan jumlah yang akan dibeli. Semakin banyak jumlah anggota

keluarga konsumen, maka kebutuhan ikan kakap merah dalam keluarga

tersebut cenderung semakin besar sehingga konsumen akan membeli ikan

kakap merah dalam jumlah yang lebih besar.

Page 56: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lvi

Perilaku Beli Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Ikan Kakap Merah di Pasar Tradisional Kota Surakarta

Menurut Sutisna (2003), alasan perilaku konsumen perlu dipelajari

adalah karena konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran.

Mempelajari apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini

merupakan hal yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntun

pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien.

Perilaku beli konsumen merupakan bagian dari perilaku konsumen

dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Pembelian meliputi

keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak,

kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya

(Sumarwan, 2003) Dengan demikian perilaku beli merupakan faktor yang

penting dalam menentukan perilaku konsumen.

Perilaku beli konsumen ikan kakap merah di pasar tradisional Kota

Surakarta yang diteliti, meliputi jumlah pembelian ikan kakap merah,

frekuensi pembelian ikan kakap merah, dan jarak pasar tradisional.

Jumlah Pembelian Ikan kakap merah

Informasi mengenai jumlah pembelian yang dilakukan konsumen

terhadap ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta disajikan

pada Tabel 17.

Tabel 17. Perilaku Beli Konsumen Menurut Jumlah dalam Tiap Kali

Pembelian

Jumlah dalam Tiap kali

Pembelian (kg)

Responden (orang)

Persentase (%)

1-2 65 65 3-4 32 32 > 4 3 3

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 2

Page 57: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lvii

Tabel 17 menunjukkan bahwa sebagian besar responden di pasar

tradisional Kota Surakarta membeli ikan kakap merah sebanyak

1-2 kilogram dalam tiap kali pembelian, namun tidak sedikit juga

responden yang membeli ikan kakap merah sebanyak 3-4 kilogram tiap

kali pembelian. Pembelian tersebut juga berdasarkan pada keinginan

responden dalam hal memilih ukuran ikan kakap merah. Semakin besar

ukuran ikan kakap merah yang diinginkan, maka jumlah tiap kilogramnya

semakin sedikit. Konsumen yang menginginkan 1 kilogram ikan kakap

merah dengan ukuran kecil, maka akan mendapatkan ±4 ekor ikan kakap

merah, namun konsumen yang menginginkan 1 kilogram ikan kakap

merah dengan ukuran besar, maka hanya akan mendapatkan ±1 ekor ikan

kakap merah. Responden merasa jumlah pembelian tersebut sudah cukup

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga, yang rata-rata

beranggotakan tiga sampai empat orang. Hal ini disebabkan responden

membeli ikan kakap merah untuk konsumsi keluarga dan bukan untuk

dijual kembali.

Banyaknya ikan kakap merah yang dibeli konsumen dalam tiap

kali pembelian merupakan informasi bagi pemasar untuk mengetahui

banyaknya ikan kakap merah yang diinginkan konsumen. Hal ini dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemasar dalam menentukan

banyaknya ikan kakap merah yang harus dijual di pasar, sehingga tidak

kekurangan maupun terlalu berlebihan dalam menyediakan stock.

Frekuensi Pembelian Ikan kakap merah

Frekuensi pembelian ikan kakap merah dalam satu bulan yang

dilakukan konsumen di pasar tradisional Kota Surakarta disajikan pada

Tabel 18.

Tabel 18. Perilaku Beli Konsumen menurut Frekuensi Pembelian Ikan

Kakap Merah dalam Satu Bulan

Page 58: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lviii

Frekuensi Pembelian

dalam Satu Bulan (kali)

Responden (orang)

Persentase (%)

1-2 74 74 3-4 25 25 > 5 1 1

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 2

Tabel 18 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

melakukan pembelian ikan kakap merah sebanyak 1-2 kali dalam satu

bulan. Frekuensi pembelian ini disesuaikan dengan harga ikan kakap

merah, selain itu disesuaikan juga dengan kebutuhan dan kesukaan

keluarga terhadap ikan kakap merah.

Harga ikan kakap merah sebesar Rp 16.000, 00 per kilogram

dirasa tidak mahal oleh responden yang pada umumnya adalah golongan

menengah ke atas. Dibandingkan dengan jenis ikan lain seperti lele

ataupun bandeng segar yang juga banyak peminatnya, ikan kakap merah

memiliki kandungan gizi (protein) yang tinggi, rendah lemak, serta daging

ikan yang tebal dan gurih, sehingga responden sering membeli ikan kakap

merah sebagai variasi menu makanan keluarga.

Konsumen yang tidak terlalu sering membeli ikan kakap merah

dikarenakan mereka menginginkan variasi dalam menu makanannya.

Variasi menu makanan dilakukan untuk menghindari kejenuhan keluarga

terhadap menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Akan tetapi, ada

juga konsumen yang sering membeli ikan kakap merah karena ikan kakap

merah merupakan menu favorit keluarganya, sehingga dalam satu bulan

konsumen tersebut bisa membeli ikan kakap merah sebanyak 5 kali atau

lebih.

Jarak Pasar Tradisional

Konsumen ikan kakap merah di Kota Surakarta biasanya membeli

ikan kakap merah di pasar tradisional. Perilaku beli konsumen ikan kakap

Page 59: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lix

merah di pasar tradisional Kota Surakarta menurut jarak pasar tradisional

dari rumah responden disajikan pada Tabel 19.

Tabel 19. Perilaku Beli Konsumen Menurut Jarak Pasar Tradisional

dari Rumah

Jarak Pasar Tradisional

dari Rumah (km)

Responden (orang)

Persentase (%)

Dekat ( <2 km) 35 35 Sedang (3-4 km) 51 51 Jauh ( > 5 km) 14 14

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 2

Tabel 19 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai tempat tinggal yang berjarak sedang (3-4 km) dari pasar

tradisional, yaitu sebanyak 51 responden. Hal ini menunjukkan bahwa

mesikpun dengan jarak yang cukup jauh, konsumen lebih memilih

berbelanja ikan kakap merah di pasar tradisional, karena berbelanja di

pasar tradisional lebih lengkap dibandingkan berbelanja di penjual sayur

keliling atau di warung-warung dekat rumah. Selain itu, alasan responden

membeli ikan kakap merah di pasar tradisional karena harganya terjangkau

dan relatif lebih murah bila dibandingkan dengan pasar modern.

Konsumen juga dapat melakukan tawar menawar dengan penjual sehingga

mereka mendapatkan harga yang sesuai dengan keinginan mereka.

Sebagian besar konsumen sudah memiliki pedagang langganan di pasar,

sehingga konsumen cenderung memilih membeli kebutuhannya pada

pedagang tersebut karena lebih percaya terhadap kualitas barang yang

dijualnya, khususnya dalam membeli ikan kakap merah.

Preferensi Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ikan

kakap merah di Pasar Tradisional Kota Surakarta

Page 60: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lx

Proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli ikan kakap

merah juga dipengaruhi oleh preferensi konsumen terhadap ikan kakap merah.

Preferensi konsumen ikan kakap merah merupakan pilihan suka atau tidak

suka oleh konsumen terhadap ikan kakap merah yang akan dikonsumsi.

Preferensi konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional

Kota Surakarta yang diteliti meliputi kandungan gizi, ukuran, warna, keadaan

mata dan kebersihan sisik ikan.

Kandungan Gizi Ikan Kakap Merah

Ikan kakap merah merupakan salah satu jenis ikan yang kandungan

proteinnya tinggi serta tergolong makanan dengan kandungan lemak yang

relatif rendah. Preferensi konsumen dalam pembelian ikan kakap merah di

pasar tradisional Kota Surakarta menurut kandungan gizi yang terdapat

pada ikan kakap merah disajikan pada Tabel 20.

Tabel 20. Preferensi Konsumen Menurut Kandungan Gizi Ikan Kakap Merah

Kandungan Gizi (Protein) Responden (orang)

Persentase (%)

Protein lebih tinggi 75 75 Protein sama dengan ikan lain 2 2 Lemak lebih rendah 23 23

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 3

Tabel 20 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

menginginkan mengkonsumsi ikan kakap merah dibandingkan jenis ikan

lain. Menurut Badrudin (2003), berbagai jenis ikan segar mempunyai

kandungan protein dalam daging berbeda-beda, yang dirinci sebagai

berikut :

Tabel 21. Kandungan Protein Berbagai Jenis Ikan Segar

Jenis Ikan Segar Kandungan Protein (%) Udang basah 28-30 Kakap Merah 26-29 Gurameh 26-29 Nila 23-26 Lele 20-25

Sumber : Badrudin (2003)

Page 61: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxi

Ikan kakap merah mengandung 26-29% kadar protein lebih tinggi

apabila dibandingkan dengan jenis ikan segar lain seperti nila dan lele.

Selain alasan protein yang tinggi, ikan kakap merah juga banyak disukai

konsumen karena kandungan lemak yang relatif rendah dibandingkan

daging sapi dan daging ayam, sehingga tidak banyak mengandung

kolesterol.

Ukuran Ikan kakap merah

Ikan kakap merah yang dijual di pasar tersedia dengan berbagai

ukuran, yaitu besar yang terdiri dari ±1 ekor per kilogram, sedang yang

terdiri dari 2-3 ekor per kilogram, dan kecil yang terdiri dari ± 4 ekor per

kilogram. Preferensi konsumen menurut ukuran ikan kakap merah

disajikan pada Tabel 22.

Tabel 22. Preferensi Konsumen Menurut Ukuran Ikan Kakap Merah

Ukuran Responden (orang)

Persentase (%)

Besar (± 1 ekor per kilogram) 18 18 Sedang (2-3 ekor per kilogram) 73 73 Kecil (± 4 ekor per kilogram) 9 9

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 3

Tabel 22 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyukai

ikan kakap merah yang berukuran sedang (2-3 ekor per kilogram), yaitu

sebanyak 73 responden. Responden lebih menyukai ikan kakap merah

yang berukuran sedang karena ukuran ikan kakap merah tersebut dirasa

sesuai untuk memenuhi konsumsi keluarga responden, yang rata-rata

berjumlah 3-4 orang anggota keluarga. Satu ekor ikan kakap merah dalam

ukuran kecil dan sedang biasanya sudah sesuai untuk memenuhi porsi satu

orang anggota keluarga. Namun ada juga responden yang masih

memotongnya lagi menjadi beberapa bagian seperti pada ikan kakap

merah ukuran besar, sebelum ikan tersebut dimasak.

Warna Ikan Kakap Merah

Page 62: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxii

Warna ikan kakap merah biasanya juga menjadi pertimbangan

konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar. Warna ikan kakap

merah yang dijual di pasar tradisional Kota Surakarta, yaitu merah cerah

kekuningan dan merah cerah. Preferensi konsumen menurut warna ikan

kakap merah disajikan pada Tabel 23.

Tabel 23. Preferensi Konsumen Menurut Warna Ikan Kakap Merah

Warna Responden (orang) Persentase (%)

Merah cerah kekuningan 76 76 Merah cerah 24 24

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 3

Tabel 23 menunjukkan bahwa responden lebih menyukai ikan

kakap merah yang berwarna merah cerah kekuningan, yaitu sebanyak 76

responden. Sedangkan yang memilih ikan kakap merah dengan warna

merah cerah sebanyak 24 responden. Menrut Badrudin (2003), Ikan kakap

merah anggota famili Lutjandae yang sering tertangkap dan dijumpai di

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) atau pasar ikan pada umumnya mudah

dikenali karena warnanya yaitu merah cerah seperti darah dan agak

kekuningan. Sebagian besar responden menyukai ikan kakap merah yang

berwarna merah cerah kekuningan karena mereka beranggapan bahwa

ikan kakap merah dengan warna tersebut masih segar, walaupun ada juga

sebagian responden yang memilih ikan kakap merah dengan warna merah

cerah tanpa warna kekuningan, karena ketidaktahuan mereka.

Keadaan Mata Ikan Kakap Merah

Ikan dalam kondisi masih segar yang dipasarkan pada umumnya

dapat dilihat dari keadaan matanya, begitu juga dengan ikan kakap merah.

Ciri-ciri mata ikan kakap merah yang masih segar adalah mata cerah

(bersinar terang), selaput mata jernih, dan menonjol (Asikin,1994).

Preferensi konsumen menurut keadaan mata ikan kakap merah disajikan

pada Tabel 24.

Page 63: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxiii

Tabel 24. Preferensi Konsumen Menurut Keadaan Mata Ikan Kakap Merah

Keadaan Mata Responden (orang)

Persentase (%)

Bersinar cerah dan menonjol 89 89 Bersinar cerah dan datar 5 5 Menonjol dan sedikit bersinar 6 6

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 3

Tabel 24 menunjukkan bahwa sebanyak 89 % responden sudah

mengetahui ciri-ciri mata ikan kakap merah yang masih segar, oleh karena

itu mereka memilih ikan kakap merah dengan keadaan mata bersinar cerah

dan menonjol. Sedangkan ikan kakap merah dengan keadaan mata sedikit

bersinar dan bola mata tenggelam atau datar kurang disukai responden,

karena mereka ragu apakah ikan kakap merah yang dibeli masih baru dan

segar. Selain itu konsumen juga ragu apakah ikan kakap merah tersebut

telah beberapa hari mengalami pengawetan es, sehingga mempengaruhi

rasa. Variabel keadaan mata merupakan variabel ikan kakap merah yang

paling mudah atau tampak jelas dilihat oleh responden tanpa harus

memegangnya. Hal ini disebabkan ikan kakap merah yang masih segar

kebanyakan menimbulkan bau amis, sehingga responden enggan untuk

memegangnya.

Kebersihan Sisik Ikan Kakap Merah

Kebersihan sisik ikan kakap merah merupakan salah satu variabel

penting yang juga menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan

membeli ikan kakap merah di pasar. Pada dasarnya ada dua pilihan untuk

responden, yaitu ikan kakap merah yang sudah dibersihkan sisiknya dan

ikan kakap merah yang masih terdapat sisik yang melekat. Preferensi

konsumen menurut kebersihan sisik ikan kakap merah disajikan pada

Tabel 25.

Tabel 25. Preferensi Konsumen Menurut Kebersihan Tubuh Ikan Kakap Merah

Kebersihan Sisik Responden Persentase

Page 64: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxiv

(orang) (%) Masih ada sisik yang melekat, bersih, dan tidak ada cacat

27 27

Sisik sudah dihilangkan, bersih, dan tidak ada cacat

73 73

Jumlah 100 100

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 3

Tabel 25 menunjukkan bahwa sebanyak 73 % responden memilih

ikan kakap merah dengan keadaan sisik sudah dihilangkan, bersih dari

kotoran, dan tidak ada cacat. Hal ini disebabkan sebagian besar responden

tidak ingin repot membersihkan sisik ikan kakap merah di rumah, oleh

karena itu mereka menyuruh pedagang ikan kakap merah untuk

membersihkan sisiknya setelah ditimbang. Mereka menginginkan kualitas

ikan kakap merah yang akan dikonsumsinya dalam keadaan bersih dan

baik, sehingga aman dikonsumsi. Sebanyak 27% responden yang lain

memilih ikan kakap merah yang masih ada sisik yang melekat, namun

tetap bersih dari kotoran, dan tidak ada cacat. Ada dua alasan dari

responden yang memilih untuk membersihkan sisik ikan kakap di rumah.

Pertama, responden tersebut tidak yakin kepada pedagang dalam

membersihkan sisik ikan kakap merah. Mereka yakin bahwa ikan kakap

merah yang akan dikonsumsi benar-benar bersih, apabila mereka

membersihkan sendiri sisik ikan kakap merah tersebut di rumah. Kedua,

sebagian responden tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja,

sehingga menurut mereka terlalu banyak membuang waktu apabila harus

menunggu pedagang ikan kakap merah membersihkan sisik setelah

ditimbang, sehingga mereka memilih untuk membersihkan sisik ikan

kakap merah tersebut di rumah sekaligus mencucinya, dan kemudian

memasaknya, sehingga ikan kakap merah yang disajikan dan dikonsumsi

tetap aman bagi kesehatan.

Hasil Analisis Faktor

Perilaku kosumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar

tradisional Kota Surakarta, dianalisis dengan menggunakan metode analisis

Page 65: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxv

faktor. Analisis faktor dapat mengidentifikasikan variabel-variabel bauran

pemasaran yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap

merah di pasar tradisional Kota Surakarta. Variabel-variabel bauran

pemasaran tersebut selanjutnya akan membentuk faktor-faktor yang

dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar

tradisional Kota Surakarta.

Faktor bauran pemasaran meliputi faktor produk, harga, promosi, dan tempat. Produk pada penelitian ini adalah ikan kakap merah, dimana variabel yang diteliti meliputi rasa ikan, kandungan gizi, ukuran, warna, keadaan mata dan kebersihan sisik ikan kakap merah. Sedangkan variabel pada faktor harga dan promosi, yang diteliti adalah harga ikan kakap merah dan promosi ikan kakap merah. Faktor tempat pada penelitian ini adalah pasar tradisional, variabel yang diteliti meliputi jarak pasar, kenyamanan, pelayanan, kebersihan, dan keamanan. Variabel-variabel tersebut dianalisis menggunakan analisis faktor dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) 15.

Hasil dari analisis faktor akan menunjukkan seberapa besar kontribusi variabel-variabel yang terangkum dalam bauran pemasaran yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta. Persyaratan pokok yang harus dipenuhi dalam analisis faktor, yaitu nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) harus diatas 0,5. Hasil penelitian KMO dan Barlett’s Test disajikan pada Tabel 26.

Tabel 26. KMO dan Barlett’s Test

KMO and Barlett’s Test Hasil Penelitian Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy

0,783

Barlett’s Test of Sphericity 460,353 Df 78 Sig. 0,000

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 5

Kriteria dalam analisis faktor adalah sebagai berikut :

- Jika probabilitas (sig) <0,05, maka variabel dapat dianalisis lebih lanjut.

- Jika probabilitas (sig) >0,05, maka variabel tidak dapat dianalisis lebih

lanjut.

Page 66: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxvi

Besarnya angka MSA ialah antara 0-1, jika digunakan dalam menentukan

penggabungan variabel ketentuannya sebagai berikut :

- Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan.

- Jika MSA ≥ 0,5, maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat

dianalisis lebih lanjut.

- Jika MSA < 0,5, maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak

dapat dianalisis lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan

atau dibuang.

Hasil penelitian pada Tabel 26 menunjukkan bahwa nilai KMO

Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,783 dengan signifikansi sebesar

0,000. Nilai MSA sebesar 0,783 berada di atas 0,5 dan signifikansi 0,000 lebih

kecil dari 0,05. Berdasarkan kriteria di atas maka variabel dan data dapat terus

dianalisis lebih lanjut.

Hasil awal penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta, disajikan pada Tabel 27.

Tabel 27. Hasil Perhitungan Analisis Faktor

Variabel-variabel MSA Rasa ikan 0,810 Kandungan Gizi 0,803 Ukuran 0,831 Warna 0,851 Keadaan mata 0,847 Kebersihan sisik 0,751 Harga 0,528 Promosi 0,482 Jarak pasar 0,744 Kenyamanan 0,731 Pelayanan 0,752 Kebersihan 0,759 Keamanan 0,788

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 5

Hasil perhitungan analisis faktor menunjukkan bahwa

variabel-variabel yang mempunyai nilai MSA >0,5 yaitu rasa ikan, kandungan

gizi, ukuran, warna, keadaan mata, kebersihan sisik, harga, jarak pasar,

kenyamanan, pelayanan, kebersihan, dan keamanan. Sedangkan variabel

Page 67: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxvii

promosi mempunyai nilai MSA <0,5 sehingga harus dikeluarkan dari

perhitungan analisis faktor karena tidak memenuhi persyaratan. Maka

diperlukan analisis ulang untuk analisis lebih lanjut.

Analisis lanjutan yang telah dilakukan mendapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 28 berikut.

Tabel 28. KMO dan Barlett’s Test

KMO and Barlett’s Test Hasil Penelitian Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy

0,791

Barlett’s Test of Sphericity 453,701 Df 66 Sig. 0,000

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 5

Hasil analisis lanjutan menunjukkan perubahan nilai KMO Measure of

Sampling Adequacy dari 0,783 menjadi sebesar 0,791. Nilai MSA tersebut

mengalami kenaikan setelah mengeluarkan variabel promosi yang tidak

memenuhi persyaratan, karena nilai MSA kurang dari 0,5.

Dari hasil kedua analisis, maka nilai MSA dapat dibandingkan seperti

pada Tabel 29.

Tabel 29. Hasil Perhitungan Analisis Faktor Lanjutan

Variabel-variabel MSA Awal MSA Lanjut Rasa ikan 0,810 0,819 Kandungan Gizi 0,803 0,812 Ukuran 0,831 0,836 Warna 0,851 0,851 Keadaan mata 0,847 0,846 Kebersihan sisik 0,751 0,770 Harga 0,528 0,547 Jarak pasar 0,744 0,741 Kenyamanan 0,731 0,739 Pelayanan 0,752 0,750 Kebersihan 0,759 0,748 Keamanan 0,788 0,799

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 5

Tabel 29 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dan penurunan nilai

MSA dari beberapa variabel setelah dilakukan analisis lanjutan.

Variabel-variabel yang mengalami peningkatan nilai MSA, yaitu rasa ikan,

kandungan gizi, warna, kebersihan sisik, harga, kenyamanan, dan keamanan.

Page 68: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxviii

Sedangkan variabel-variabel yang mengalami penurunan nilai MSA, yaitu

keadaan mata, jarak pasar, pelayanan, dan kebersihan. Sementara, variabel

warna bernilai tetap. Dengan demikian, 12 variabel tersebut akan dianalisis

lebih lanjut.

Analisis yang dilakukan selanjutnya adalah Communalities.

Communalities merupakan jumlah total variasi dari sebuah variabel penelitian

yang bisa dijelaskan faktor umum. Dari nilai communalities dapat diketahui

hubungan antara variabel dengan faktor-faktor yang nantinya terbentuk.

Besarnya communality untuk masing-masing variabel yang berbeda-beda

dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30. Communalities

Variabel-variabel Initial

Extraction

Rasa ikan 1,000 0,626 Kandungan Gizi 1,000 0,639 Ukuran 1,000 0,700 Warna 1,000 0,639 Keadaan mata 1,000 0,638 Kebersihan sisik 1,000 0,610 Harga 1,000 0,693 Jarak pasar 1,000 0,752 Kenyamanan 1,000 0,662 Pelayanan 1,000 0,557 Kebersihan 1,000 0,592 Keamanan 1,000 0,639

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 5

Communalities pada Tabel 30 menunjukkan besarnya communality

untuk masing-masing variabel berbeda-beda. Communality untuk variabel

jarak pasar bernilai 0,752 artinya sekitar 75,2% variabel dari varian jarak pasar

dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Sedangkan communality

untuk variabel pelayanan nilainya 0,557 artinya sekitar 55,7% variabel dari

varian pelayanan dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Hal

tersebut menunjukkan bahwa semakin kecil communality dari sebuah variabel,

Page 69: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxix

maka semakin lemah hubungan variabel tersebut dengan faktor yang terkait.

Sebaliknya, semakin besar communality sebuah variabel, maka semakin kuat

hubungannya dengan faktor yang terbentuk.

Kriteria suatu faktor dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan

membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta, dapat

diketahui dengan melihat nilai eigenvalue dari suatu faktor. Faktor yang

dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli ikan kakap merah

harus memiliki nilai eigenvalue yang lebih besar atau sama dengan satu.

Nilai eigenvalue menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor yang

terbentuk dalam menghitung varians dari variabel-variabel penelitian yang

dianalisis.

Angka Eigenvalue dan Proporsi Varians dari Tiap Faktor disajikan

pada Tabel 31.

Tabel 31. Angka Eigenvalue dan Proporsi Varians dari Tiap Faktor

Faktor Eigenvalue Proporsi Varians 1 3,597 29,975% 2 2,928 24,404% 3 1,222 10,179%

Total 7,747 64,558%

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 5

Tabel 31 menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor yang memiliki nilai

eigenvalue di atas satu. Dengan demikian ditemukan 3 faktor yang menjadi

pertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli ikan kakap merah di

pasar tradisional Kota Surakarta. Faktor 1 mampu menjelaskan 29,975%

varians ke-12 variabel penelitian. Faktor 2 mampu menjelaskan 24,404%

varians ke-12 variabel penelitian. Faktor 3 mampu menjelaskan 10,179%

varians ke-12 variabel penelitian. Total varians yang mampu dijelaskan ketiga

faktor tersebut adalah 64,558 %. Dengan demikian, penelitian ini mampu

menjelaskan faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli

ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta sebesar 64,558%,

sedangkan sisanya merupakan faktor lain yang tidak tercakup dalam hasil

faktor, yaitu sebesar 35,442%.

Page 70: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxx

Hasil dari analisis faktor juga menghasilkan grafik scree plot. Scree plot

merupakan grafik yang menggambarkan tentang jumlah faktor yang terbentuk.

Grafik scree plot disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Grafik Scree Plot

Grafik di atas menunjukkan bahwa nilai eigenvalue dari komponen

satu ke komponen dua digambarkan dengan garis yang menurun tajam.

Selanjutnya, nilai eigenvalue berangsur-angsur mengalami penurunan dari

komponen dua sampai dengan komponen dua belas. Nilai eigenvalue pada

komponen satu sampai tiga lebih besar dari 1, sedangkan penurunan yang

terjadi setelah komponen ketiga menunjukkan bahwa nilai eigenvalue kurang

dari 1. Dengan demikian, komponen satu sampai tiga merupakan 3 faktor yang

sesuai untuk meringkas ke-12 variabel pada penelitian ini.

Masing-masing faktor yang dihasilkan tersebut merupakan kumpulan

dari variabel-variabel yang merupakan unsur pembentuk faktor tersebut.

Penamaan masing-masing faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam

membeli ikan kakap merah di pasar tradisional didasarkan pada variabel-

variabel yang menyusun faktor tersebut.

Setelah dihasilkan 3 faktor yang sesuai untuk meringkas ke-12 variabel

penelitian, selanjutnya diperoleh tabel component matrix. Tabel 32

menunjukkan distribusi dari 12 variabel penelitian pada 3 faktor yang

terbentuk. Angka-angka yang terdapat pada tabel component matrix adalah

factor loadings yang menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel

dengan faktor 1, faktor 2, dan faktor 3. Semakin besar nilai factor loadings

Scree Plot

Component Number 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Eigenvalue

4

3

2

1

0

Page 71: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxi

suatu variabel dari suatu faktor maka korelasi antara variabel dan faktor

tersebut semakin kuat. Informasi ini digunakan untuk menginterpretasikan

faktor secara subyektif. Proses penentuan faktor dilakukan dengan melihat

perbandingan besarnya korelasi setiap baris, yaitu besar nilai korelasi yang

lebih besar dari 0,5.

Factor loading dari 12 variabel tersebut, selanjutnya dirotasikan

dengan metode varimax, yaitu metode rotasi orthogonal yang

menyederhanakan kolom dari matriks faktor agar hanya didapat satu factor

loading tertinggi untuk tiap-tiap variabel. Nilai factor loading setelah

mengalami rotasi disajikan pada Tabel 32.

Tabel 32. Nilai Factor Loading untuk Tiap-tiap Variabel

Faktor Nama Faktor Variabel yang Terlibat pada Faktor Inti

Factor Loading

1 Produk Ukuran Warna Keadaan mata Kandungan gizi Rasa ikan Kebersihan sisik

0,817 0,774 0,765 0,706 0,693 0,662

2 Tempat Jarak pasar Keamanan Kenyamanan Kebersihan Pelayanan

0,841 0,772 0,735 0,665 0,660

3 Harga Harga ikan kakap merah 0,812

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 5

Tabel 32 menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta beserta variabel-variabel yang dikandungnya. Faktor yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian ikan kakap merah adalah faktor yang menempati urutan pertama. Tiga faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional menurut kepentingannya adalah faktor produk, faktor tempat, dan faktor harga. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis pertama benar. Faktor promosi tidak dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta

Page 72: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxii

karena ikan kakap merah sendiri, sudah sangat dikenal oleh masyarakat Surakarta, sehingga penjual ikan kakap merah jarang melakukan promosi dalam pemasarannya.

Selain itu, dari Tabel 32 juga dapat diketahui variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen ikan kakap merah pada masing-masing faktor. Variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen ikan kakap merah memiliki nilai factor loading yang tertinggi pada masing-masing faktor. Pada faktor produk, variabel yang paling dipertimbangkan konsumen ikan kakap merah adalah variabel ukuran. Pada faktor tempat, variabel yang paling dipertimbangkan konsumen adalah variabel jarak pasar. Sedangkan pada faktor harga, variabel yang paling dipertimbangkan konsumen adalah variabel harga ikan kakap merah.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis perilaku konsumen

diketahui bahwa perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan

pembelian ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta dipengaruhi

oleh berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi profil perilaku beli

konsumen dan preferensi konsumen. Kedua aspek tersebut akan

mempengaruhi faktor-faktor bauran pemasaran. Faktor-faktor tersebut

dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar

tradisional Kota Surakarta.

Perilaku kosumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar

tradisional Kota Surakarta dianalisis dengan menggunakan metode analisis

faktor. Analisis faktor adalah analisis yang mencari hubungan interdependensi

antar variabel sehingga mampu mengidentifikasi faktor yang menyusunnya.

Rochaety et al (2007), mengemukakan bahwa dalam analisis faktor tidak

terdapat variabel bebas atau variabel terikat, karena dalam analisis ini tidak

mengklasifikasikan variabel bebas maupun variabel terikat. Manfaat dari

analisis faktor adalah melakukan peringkasan variabel berdasarkan tingkat

keeratan hubungan antar variabel, sehingga akan diperoleh faktor-faktor

dominan yang berpengaruh terhadap variabel lainnya.

Pada penelitian ini, hasil analisis faktor menunjukkan bahwa

keputusan konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar tradisional

Page 73: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxiii

Kota Surakarta, dipengaruhi oleh tiga faktor bauran pemasaran secara

berurutan, yaitu faktor produk, tempat, dan harga. Faktor 1 (Produk) dengan

variabelnya yaitu rasa ikan, kandungan gizi, ukuran, warna, keadaan mata dan

kebersihan sisik ikan mampu menjelaskan 29,975% varians ke-12 variabel

penelitian. Faktor 2 (Tempat) dengan variabelnya yaitu jarak pasar,

kenyamanan, pelayanan, kebersihan, dan keamanan mampu menjelaskan

24,404% varians ke-12 variabel penelitian. Faktor 3 (Harga) dengan variabel

harga ikan mampu menjelaskan 10,179% varians ke-12 variabel penelitian.

Sementara itu, faktor promosi tidak dipertimbangkan konsumen dalam

keputusan membeli ikan kakap merah. Promosi merupakan komponen yang

dipakai untuk memberitahu dan mempengaruhi pasar, sedangkan ikan kakap

merah sendiri sudah sangat populer dan dikenal oleh masyarakat Kota

Surakarta, sehingga promosi tidak dipertimbangkan konsumen dalam membeli

ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta.

Faktor produk merupakan faktor utama yang dipertimbangkan

konsumen dalam keputusan pembelian ikan kakap merah di pasar tradisional

Kota Surakarta. Pada saat konsumen akan membeli suatu produk maka

perhatian konsumen akan tertuju pada variabel yang melekat pada produk

tersebut. Variabel-variabel yang diteliti pada faktor produk adalah rasa ikan,

kandungan gizi, ukuran, warna, keadaan mata, dan kebersihan sisik ikan.

Variabel ukuran merupakan variabel yang dominan dipertimbangkan

konsumen dalam keputusan pembelian ikan kakap merah pada faktor produk.

Berdasarkan hasil penelitian, konsumen lebih menyukai ikan kakap merah

dengan ukuran sedang (2-3 ekor per kilogram). Hal ini disebabkan ikan kakap

merah sedang merupakan ukuran yang paling sesuai untuk porsi konsumsi

keluarga yang rata-rata berjumlah tiga sampai empat orang anggota keluarga.

Ikan kakap merah tersebut bisa disajikan utuh atau dipotong-potong sesuai

selera. Variabel yang juga dipertimbangkan konsumen pada saat membeli ikan

kakap merah yaitu variabel warna. Konsumen lebih menyukai ikan kakap

merah yang berwarna merah cerah kekuningan karena mereka beranggapan

bahwa ikan kakap merah dengan warna tersebut masih baru dan segar.

Page 74: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxiv

Variabel ketiga pada faktor produk yang dipertimbangkan konsumen

dalam membeli ikan kakap merah adalah variabel keadaan mata. Sebagian

besar konsumen sudah mengetahui ciri-ciri keadaan mata ikan segar,

khususnya ikan kakap merah. Konsumen pada umumnya menginginkan ikan

kakap merah dengan keadaan mata bersinar cerah dan menonjol. Variabel

keadaan mata merupakan variabel ikan kakap merah yang paling mudah atau

tampak jelas dilihat oleh responden tanpa harus memegangnya. Variabel

kandungan gizi yang terdapat pada ikan kakap merah juga merupakan salah

satu bahan pertimbangan bagi konsumen dalam mengkonsumsi ikan kakap

merah. Konsumen menilai kandungan gizi pada ikan kakap merah yang paling

bermanfaat bagi tubuh adalah protein. Kebanyakan konsumen mengkonsumsi

ikan kakap merah karena ikan kakap merah memiliki kandungan protein

hewani yang tinggi, yang baik untuk perkembangan otak manusia.

Variabel selanjutnya yang dipertimbangkan konsumen adalah variabel

rasa ikan. Konsumen lebih memilih membeli ikan kakap merah karena

menurut mereka rasa ikan kakap merah lebih enak dibandingkan jenis ikan

segar lain seperti ikan lele, nila, gurameh, dan lain sebagainya. Daging ikan

kakap merah yang halus tidak berserat, tebal, gurih, dan lezat membuat

konsumen senang mengkonsumsinya. Variabel terakhir yang dipertimbangkan

konsumen pada faktor produk adalah variabel kebersihan sisik ikan.

Konsumen menginginkan ikan kakap merah yang dibelinya di pasar memiliki

keadaan yang bersih dari kotoran dan tidak cacat. Selain itu, sebagian besar

dari mereka menginginkan ikan kakap merah yang sudah dibersihkan dari

sisiknya. Hal ini disebabkan sebagian besar responden tidak ingin repot

membersihkan sisik ikan kakap merah di rumah, oleh karena itu mereka

menyuruh pedagang ikan kakap merah untuk membersihkan sisiknya setelah

ditimbang. Mereka menginginkan kualitas ikan kakap merah yang akan

dikonsumsinya dalam keadaan bersih dan baik, sehingga aman dikonsumsi

Faktor tempat merupakan faktor yang juga dipertimbangkan

konsumen dalam keputusan pembelian ikan kakap merah di pasar tradisional

Kota Surakarta. Konsumen biasanya membeli ikan kakap merah di pasar

Page 75: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxv

tradisional karena pasar tradisional menyediakan kualitas ikan kakap merah

yang masih segar. Variabel-variabel yang diteliti pada faktor tempat, yaitu

jarak pasar, kenyamanan, pelayanan, kebersihan, dan keamanan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jarak pasar merupakan

variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan

kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta. Sebagian besar responden

mempunyai tempat tinggal dengan jarak sedang (3-4 km) untuk menuju ke

pasar pasar tradisional. Walaupun tempat tinggal mereka tidak cukup dekat

dengan pasar tradisional, namun mereka lebih memilih berbelanja ikan kakap

merah di sana karena pasar tradisional menjual berbagai jenis ikan segar lebih

lengkap daripada di warung-warung dan penjual sayur keliling. Selain alasan

tersebut, walaupun jarak pasar tradisional tidak dekat dengan tempat tinggal

mereka, namun letak pasar tradisional yang strategis memudahkan konsumen

untuk berbelanja di sana karena dapat dijangkau dengan kendaraan umum atau

kendaraan pribadi.

Konsumen juga mempertimbangkan variabel keamanan pada saat

berbelanja ikan kakap merah di pasar tradisional. Setiap konsumen pasti

menginginkan berbelanja di tempat yang aman, yaitu terdapat fasilitas tempat

parkir yang memadai dan kondisi pasar yang bebas dari tindak kejahatan,

seperti pencopet. Keempat pasar tradisional yang digunakan sebagai tempat

penelitian dapat dikatakan aman, karena dengan bangunan pasar yang baru,

konsumen yang mengendarai kendaraan pribadi mendapatkan fasilitas tempat

parkir yang memadai, selain itu pasar tradisional tersebut juga terdapat

pos-pos keamanan. Dengan demikian, kondisi pasar yang aman akan

memberikan rasa tenang kepada konsumen pada saat berbelanja.

Variabel lain yang juga dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan

kakap merah adalah variabel kenyamanan, karena konsumen sebagian besar

membeli ikan kakap merah bersamaan dengan pembelian barang-barang

kebutuhan yang lain. Merupakan hal yang wajar apabila kenyamanan di

tempat belanja menjadi faktor yang dipertimbangkan konsumen karena tujuan

konsumen yang sebenarnya adalah berbelanja barang kebutuhan yang

Page 76: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxvi

bermacam-macam, bukan khusus untuk membeli ikan kakap merah. Kondisi

riil pasar tradisional pada umumnya cenderung penuh sesak oleh konsumen

dan pedagang karena aktivitas mereka, akan tetapi penataan blok pasar yang

baik, yaitu adanya area tersendiri bagi pedagang ikan, daging, dan ayam,

sangat membantu konsumen menemukan pedagang ikan kakap merah dengan

mudah. Konsumen juga merasa nyaman berbelanja di pasar tradisional karena

di sana mereka bisa melakukan tawar menawar harga, selain itu adanya

pedagang langganan yang sudah mereka percaya juga membuat mereka

nyaman berbelanja di pasar tradisional.

Variabel keempat pada faktor tempat adalah variabel kebersihan. Hal

ini menunjukkan bahwa konsumen peduli terhadap kebersihan tempat

berbelanjanya. Konsumen menyukai pasar yang bersih, semakin bersih

lingkungan pasar maka konsumen juga semakin percaya terhadap kualitas

barang-barang yang dijual di pasar tersebut, khususnya ikan kakap merah.

Secara umum, kondisi pasar tradisional di Kota Surakarta yang dijadikan

lokasi penelitian cukup bersih, dimana dari empat pasar tradisional, dua

diantaranya sudah menggunakan lantai keramik. Kondisi kebersihan pada

masing-masing pedagang kakap merah juga cukup baik dimana pengelola

pasar telah mengelompokkan pedagang-pedagang ikan segar, daging, dan

ayam menjadi satu tempat dan memberi tanggung jawab pada masing-masing

pedagang untuk selalu membersihkan lingkungan berdagangnya. Pengelola

pasar juga telah memberikan fasilitas berupa kran air di dekat para pedagang

ikan segar untuk memudahkan mereka membersihkan tempat berdagangnya.

Permasalahan kebersihan pasar secara umum yaitu kurang tanggapnya petugas

kebersihan pasar sehingga kadang terjadi penumpukan sampah yang

mengakibatkan bau yang kurang sedap di pasar. Oleh karena itu, peran

petugas kebersihan, kepedulian para pedagang, serta konsumen itu sendiri

sangat mempengaruhi kebersihan pasar.

Sementara itu, variabel pelayanan menjadi variabel kelima yang

dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli ikan kakap merah di

pasar tradisional Kota Surakarta. Cara pedagang melayani konsumen dalam

Page 77: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxvii

membeli ikan kakap merah akan mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen. Pelayanan tersebut meliputi kejujuran dalam menimbang ikan

kakap merah dan cara pedagang membersihkan ikan kakap merah yang dibeli

konsumen. Selain itu, keramahan dan kesabaran dari pedagang ikan kakap

merah juga merupakan daya tarik yang akan mempengaruhi konsumen dalam

keputusan pembeliannya. Konsumen biasanya menjadikan pedagang yang

memberikan pelayanan terbaik sebagai pedagang langganannya dalam

membeli ikan kakap merah.

Faktor harga merupakan faktor ketiga yang dipertimbangkan

konsumen dalam keputusan pembelian ikan kakap merah di pasar tradisional

Kota Surakarta, dengan variabelnya harga ikan kakap merah itu sendiri.

Meskipun para konsumen yang membeli ikan kakap merah di pasar tradisional

Kota Surakarta sebagian besar dari golongan ekonomi menengah keatas,

namun dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa variabel harga menjadi

pertimbangan dalam pembelian ikan kakap merah. Setiap konsumen pasti

akan mempertimbangkan harga dalam keputusan pembeliannya. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ikan kakap merah dikonsumsi oleh berbagai

golongan masyarakat. Meskipun harga ikan kakap merah sebesar

Rp 16.000,00 per kilogram cenderung lebih mahal dibandingkan

harga ikan lele yang juga banyak diminati konsumen, yaitu seharga

Rp 11.000,00- Rp 12.000,00 per kilogram, akan tetapi ikan kakap merah tetap

digemari konsumen karena rasanya yang lebih lezat, dagingnya yang lebih

tebal, dan kandungan proteinnya yang lebih tinggi.

Setelah hasil analisis faktor diketahui, maka selanjutnya dapat

dilakukan pembuktian terhadap hipotesis pada penelitian ini. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam

keputusan pembelian ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta

adalah faktor produk, faktor tempat, dan faktor harga. Hal ini membuktikan

bahwa hipotesis pertama diterima. Sementara itu, faktor promosi tidak dapat

dianalisis lebih lanjut karena nilai MSA dibawah 0,5. Promosi tidak

dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli ikan kakap merah di pasar

Page 78: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxviii

tradisional Kota Surakarta karena ikan kakap merah sendiri sudah sangat

dikenal oleh masyarakat. Promosi di sini bukan dengan foto atu gambar

(visual) seperti pada periklanan, namun promosi ikan kakap merah hanya

berupa informasi dari mulut ke mulut, yaitu pembicaraan informal mengenai

ikan kakap merah

Berdasarkan nilai factor loading tertinggi dari analisis faktor, diketahui

variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam membeli

ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta pada masing-masing

faktor. Pada faktor produk, ukuran merupakan variabel yang paling

dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap merah. Pada faktor

tempat, variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap

merah di pasar tradisional adalah variabel jarak pasar. Sedangkan pada faktor

harga, harga ikan kakap merah merupakan variabel yang dipertimbangkan

konsumen ikan kakap merah. Dengan demikian, hipotesis kedua juga

diterima.

Page 79: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxix

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan kakap

merah di pasar tradisional Kota Surakarta secara berurutan adalah faktor

produk sebesar 29,975%, faktor tempat sebesar 24,404%, dan faktor harga

sebesar 10,179%.

Variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam membeli

ikan kakap merah di pasar tradisional Kota Surakarta pada masing-masing

faktor adalah variabel ukuran pada faktor produk, variabel jarak pasar pada

faktor tempat, dan variabel harga ikan kakap merah pada faktor harga.

Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, antara

lain:

Pada faktor produk, sebaiknya pedagang ikan kakap merah di pasar tradisional

Kota Surakarta menambah jumlah persediaan (stock) ikan kakap merah

ukuran sedang (2-3 ekor per kilogram) karena ukuran ikan ikan kakap

merah tersebut paling banyak diminati konsumen.

Pada faktor tempat, mengingat pedagang ikan, daging, dan ayam yang banyak

dikunjungi konsumen dijadikan dalam satu area/lokasi, hendaknya

pengelola pasar memperluas area tersebut untuk meningkatkan

kenyamanan konsumen. Selain itu kebersihan pasar juga harus tetap

dijaga, misalnya dengan menambah petugas kebersihan serta menghimbau

para pedagang untuk menjaga kebersihan lingkungan berdagang masing-

masing.

Page 80: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxx

DAFTAR PUSTAKA

Afianto, Eddy dan Evi Liviawaty. 1994. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.

Anggraeny, L. 2006. Saya Adalah Ibu Rumah Tangga. http://syahidfam. blogspirit. com/archive/2006/04/27/saya-adalah-ibu-rumah-tangga.html. Diakses tanggal 15 Juni 2008.

Anonim. 2003. Pasar. http://azzamirsan.wordpress.com/2007/11/17/pasar/. Diakses pada tanggal 21 Juni 2007.

. 2006a. http://fair-biz.org/berita.php. Diakses tanggal 5 Juni 2008 .

. 2006b. http://pikiran-rakyat.com/cetak/2006/wacana. Diakses tanggal 5 Juni 2008.

. 2007a. Kakap Merah. http://id.wikipedia.org/wiki/Kakap Merah. Diakses pada tanggal 9 Maret 2008.

. 2007b. Pasar. http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar. Diakses pada tanggal 21 Juni 2008.

Asikin. 1994. Budidaya Ikan Kakap. Penebar Swadaya. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. 2007. Survey Biaya Hidup Tahun 2007. BPS Jakarta.

_______________________________. 2007. Surakarta dalam Angka 2007. BPS Jakarta.

_______________________________. 2008. Investasi Bangunan Surakarta 2008. BPS Jakarta.

Badrudin. 2003. Kakap Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Dharmmesta, B. S. dan H. Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. BPFE. Yogyakarta

Diana, Irma. 2008. Analisis Perilaku Konsumen dalam Membeli Ikan Lele di Pasar Tradisional Kota Surakarta. Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. 2007. Jumlah Pedagang Daging (Ikan, Ayam, Sapi) di Pasar Tradisional. Surakarta.

Dinas Perikanan Surakarta, 2000. Laporan Pelaksanaan Pembangunan Sub Sektor Perikanan Kota Surakarta Tahun 1999/2000. Surakarta

Gufran, M dan Kordi, K. 1997. Budidaya Ikan Kakap:Biologi dan Teknik. Dahara Prize. Semarang.

Page 81: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxi

Hair, Joseph. F, Rolp.E. Anderson, Ronald. L. Tatham dan William. C. Black. 1998. Multivariate Data Analysis. Fifth Edition. Prentice-Hall International, Inc. New Jersey.

Harli, M. 2006. Makan Ikan Mencegah Kanker. Dalam http: //www.depkes.go.id.

Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

______. 2007. Kiat Memilih Ikan Segar dan Produk Olahannya. Dalam http://www.pikiran-rakyat.com/berita/cetak.

Kinnear, T.C. dan James R. Taylor. 1995. Riset Pemasaran Pendekatan Terpadu Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Erlangga. Jakarta.

Lamb, C.W, Joseph F. H dan Carl, M. 2001. Pemasaran. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Maholtra, N. K. 1993. Marketing Research An Applied Orientation. Second Edition. Prentice-Hall International, Inc. New Jersey.

Mc. Carthy, J. 1995. Marketing Management. Jakarta. Erlangga.

Pardjoko.2001. Ikan Kakap Merah : Sumber Daya Hayati Laut yang Diekspor. http://www.pikiran rakyat.com. Diakses tanggal 9 Maret 2008.

Prasetyawati, A. 2003. Analisis Perilaku Konsumen dalam Membeli Daging Ayam (Kasus di Pasar Wonokromo dan Pasar Swalayan Alfa Surabaya). Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.

Rochaety, Ety, Ratih Tresnawati, dan H. Abdul Madjid Latief. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Penerbit Mitra Wacana Media. Jakarta.

Schiffman, Leon dan Lazar Leslie. 2007. Consumer Behaviour. Seventh Edition. Prentice-Hall International, Inc. New Jersey.

Setyani, Lita.T. 2006. Analisis Perilaku Konsumen dalam Membeli Jeruk Medan di Pasar Modern di Surakarta (Kasus di Hypermart Solo Grand Mall) . Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta

Simamora, B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka. Jakarta.

. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Gramedia Pustaka. Jakarta.

. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Soedjana, Tjeppy D. 1997. Penawaran, Permintaan dan Konsumsi Produk Peternakan di Indonesia. Jurnal Forum Agroekonomi. Vol.1&2. Desember 1997:23.

Page 82: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxii

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Swastha, B. D. dan T. Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. BPFE UGM. Yogyakarta.

Wijayanti, E., Masyhuri dan Suratiyah K. 1999. Analisis Konsumsi Pangan Hewani Pada Tingkat Rumah Tangga di Daerah Istimewa Yogyakarta. Agro Ekonomi Volume VI/No 1. UGM Pres. Yogyakarta.

Wijayanto, Arif. 2007. Analisis Preferensi Konsumen terhadap Ikan Bandeng Segar di Pasar Tradisional Kota Surakarta. Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.

Wiratha, Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Penerbit Andi. Yogyakarta

Page 83: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxiii

Lampiran 1

IDENTITAS RESPONDEN

NO NAMA JENIS KELAMIN UMUR (TH) PENDIDIKAN PEKERJAAN

PENDAPATAN (RUPIAH)

1 Dyah Wulandari Perempuan 27 SMA Ibu Rumah Tangga 1,500,000 2 Ny. Tutik Perempuan 50 D3 Ibu Rumah Tangga 2,000,000 3 Minandar Perempuan 45 S1 PNS 5,000,000 4 Yuni Perempuan 39 SMA Swasta 4,500,000 5 Suparti Perempuan 52 SMP Ibu Rumah Tangga 1,000,000 6 Ismilla Perempuan 23 SMA Ibu Rumah Tangga 2,5007 Ny. Ruri Perempuan 33 D3 Ibu Rumah Tangga 3,800,000 8 Ambar Perempuan 34 D1 Swasta 2,000,000 9 Nonik Perempuan 38 S1 Wiraswasta 9,000,000

10 Astrid Perempuan 27 SMA Ibu Rumah Tangga 4,000,000 11 Ny. Wanto Perempuan 26 S2 PNS 5,000,000 12 Sri Mulyani Perempuan 45 SMA Ibu Rumah Tangga 1,700,000 13 Endah Perempuan 29 D3 Ibu Rumah Tangga 4,000,000 14 Ny. Samsul Perempuan 58 SD Wiraswasta 800,000 15 Sofi Perempuan 25 D3 Ibu Rumah Tangga 2,000,000 16 Anik Perempuan 43 SMA Wiraswasta 2,000,000 17 Yanti Perempuan 46 SMA Wiraswasta 3,000,000 18 Ny. Sarta Perempuan 53 SMP Ibu Rumah Tangga 5,000,000 19 Sinta Perempuan 30 D3 Wiraswasta 3,500,000 20 Puji Perempuan 52 D3 Ibu Rumah Tangga 2,000,000 21 Nana Perempuan 45 S2 Ibu Rumah Tangga 10,000,000 22 Sri Sulastri Perempuan 27 SMA Wiraswasta 2,200,000 23 Ny. Sadyani Perempuan 46 SMP Ibu Rumah Tangga 1,600,000 24 Wahyu Setiadi Laki-laki 36 S1 Swasta 3,250,000 25 Naning Perempuan 35 SMA Wiraswasta 3,750,000 26 Sari Perempuan 57 S1 Ibu Rumah Tangga 4,000,000 27 Widati Perempuan 26 SMA Ibu Rumah Tangga 700,000 28 Titik Perempuan 28 D3 Wiraswasta 2,800,000 29 Satuti Perempuan 47 SMA Wiraswasta 600,000 30 Dwi Rini Perempuan 45 D3 Ibu Rumah Tangga 1,500,000 31 Tariyastri Perempuan 56 S1 PNS 12,500,000 32 Maria Perempuan 23 SMA Mahasiswa 3,000,000 33 Novi Perempuan 29 S1 PNS 1,500,000 34 Endang R. Perempuan 30 SMA Ibu Rumah Tangga 2,000,000 35 Suwarni Perempuan 25 D3 PNS 5,000,000 36 Ndari Perempuan 51 SMP Ibu Rumah Tangga 2,000,000 37 Ny. Sarono Perempuan 63 SMA Swasta 2,000,000 38 Yanti Perempuan 45 SMA Wiraswasta 1,800,000

Page 84: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxiv

39 Rifai Eko Laki-laki 26 D3 Ibu Rumah Tangga 3,000,000 40 Darmini Perempuan 36 SMA Ibu Rumah Tangga 2,000,00041 Ny. Kristanto Perempuan 29 D3 Ibu Rumah Tangga 1,750,000 42 Tami Perempuan 47 SMA Swasta 5,000,000 43 Ny. Aryo Perempuan 33 S1 Ibu Rumah Tangga 4,000,000 44 Indrati Perempuan 28 SMA Wiraswasta 700,000 45 Hesti Perempuan 24 D1 Swasta 2,500,000 46 Yuni Perempuan 32 SMA Wiraswasta 1,500,000 47 Tri Astuti Perempuan 26 D3 Swasta 1,000,000 48 Eni Perempuan 28 SMA Ibu Rumah Tangga 1,200,000 49 Ny. Hastaryo Perempuan 31 D3 Wiraswasta 900,000 50 Karni Perempuan 50 S1 Ibu Rumah Tangga 2,500,000 51 Arum Perempuan 21 SMA Mahasiswa 3,000,000 52 Fanny Perempuan 26 D3 Ibu Rumah Tangga 1,500,000 53 Kasno Laki-laki 47 S1 Swasta 3,000,000 54 Ari Dwi Perempuan 49 SD Ibu Rumah Tangga 1,000,000 55 Wanti Perempuan 35 SMA Swasta 800,000 56 Sri Sunarsi Perempuan 48 SMP Ibu Rumah Tangga 2,000,000 57 Endang Perempuan 51 SMA Ibu Rumah Tangga 3,500,000 58 Rani Perempuan 47 SMA Ibu Rumah Tangga 3,000,000 59 Ny.Burhan Perempuan 50 SMA Wiraswasta 1.500,000 60 Sumiati Perempuan 26 S1 Swasta 4,000,000 61 Lilyana Perempuan 30 SMA Swasta 1,000,000 62 Eli Perempuan 39 SMA Ibu Rumah Tangga 2,000,000 63 Warti Perempuan 39 S1 PNS 2,000,000 64 Ny. Budi Perempuan 38 SMA Wiraswasta 1,500,000 65 Rini Perempuan 49 D3 Swasta 2,000,000 66 Ny. Prakoso Perempuan 30 SMA Ibu Rumah Tangga 1,000,000 67 Ny. Erwin Perempuan 29 SMA Ibu Rumah Tangga 1,600,000 68 Nina Perempuan 37 SMA Ibu Rumah Tangga 2,600,000 69 Dewi Perempuan 46 SMA Swasta 1,900,000 70 RatnaWulandari Perempuan 27 SMP Ibu Rumah Tangga 3,000,000 71 Muji Rahayu Perempuan 49 SMA Ibu Rumah Tangga 600,00072 Ny. Sumarno Perempuan 52 D3 Ibu Rumah Tangga 5,000,000 73 Ny. Slamet Perempuan 36 SMA Wiraswasta 4,000,000 74 Ny. Sarjinem Perempuan 61 SD Ibu Rumah Tangga 3,000,000 75 Daryani Perempuan 46 SMA Wiraswasta 2,850,000 76 Hartini Perempuan 32 D1 Wiraswasta 1,000,000 77 Lina Perempuan 27 D3 Ibu Rumah Tangga 1,700,000 78 Ary Perempuan 47 SMA Wiraswasta 1,750,000 79 Ny. Wahyu Perempuan 39 SMA Ibu Rumah Tangga 800,000 80 Tatik Perempuan 36 SMA Ibu Rumah Tangga 1,500,000 81 Fitri Perempuan 52 SD Swasta 1,700,000 82 Ana Perempuan 28 D3 Ibu Rumah Tangga 2,600,000 83 Ruswanti Perempuan 31 SMA Ibu Rumah Tangga 2,500,000

Page 85: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxv

84 Ny. Sri Perempuan 38 D1 Swasta 1,800,000 85 Lestari Perempuan 47 SMP Ibu Rumah Tangga 2,750,000 86 Maryati Perempuan 33 S1 PNS 1,500,000 87 Suyoto Laki-laki 47 D3 Wiraswasta 1,000,000 88 Ny. Bambang Perempuan 37 SMA Ibu Rumah Tangga 2,500,000 89 Nita Perempuan 31 D3 Swasta 1,000,000 90 Santi Perempuan 50 SMP Ibu Rumah Tangga 1,500,000 91 Mahmudah Perempuan 38 SMA Wiraswasta 2,600,000 92 Ny. Gunawan Perempuan 39 SMA Ibu Rumah Tangga 1,700,000 93 Winingsih Perempuan 26 S1 PNS 3,000,000 94 Heru Laki-laki 35 D3 Ibu Rumah Tangga 2,700,000 95 Yuli Perempuan 44 SMA Ibu Rumah Tangga 2,900,000 96 Ny. Sarno Perempuan 36 D3 Ibu Rumah Tangga 1,500,000 97 Aries Laki-laki 26 S1 Wiraswasta 4,000,000 98 Rahayu Perempuan 52 SD Ibu Rumah Tangga 2.000,000 99 Subandi Laki-laki 46 D3 Swasta 800,000 100 Ny. Ida Perempuan 33 SMA Ibu Rumah Tangga 3,000,000

Page 86: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxvi

Lampiran 2

PROFIL PERILAKU KONSUMEN

No JUMLAH DALAM TIAP KALI

PEMBELIAN (KG) JUMLAH PEMBELIAN

DALAM 1 BULAN (KALI) JARAK PASAR TRADISIONAL

1 1 sampai 2 1 sampai 2 2 1 sampai 2 1 sampai 2 3 3 sampai 4 1 sampai 2 4 1 sampai 2 1 sampai 2 5 1 sampai 2 1 sampai 2 6 1 sampai 2 3 sampai 4 7 3 sampai 4 1 sampai 2 8 1 sampai 2 3 sampai 4 9 lebih dari 4 1 sampai 2

10 1 sampai 2 1 sampai 2 11 3 sampai 4 1 sampai 2 12 1 sampai 2 3 sampai 4 13 3 sampai 4 1 sampai 2 14 1 sampai 2 1 sampai 2 15 3 sampai 4 1 sampai 2 16 1 sampai 2 1 sampai 2 17 1 sampai 2 3 sampai 4 18 1 sampai 2 1 sampai 2 19 3 sampai 4 1 sampai 2 20 1 sampai 2 1 sampai 2 21 lebih dari 4 1 sampai 2 22 1 sampai 2 3 sampai 4 23 1 sampai 2 1 sampai 2 24 3 sampai 4 1 sampai 2 25 1 sampai 2 1 sampai 2 26 3 sampai 4 1 sampai 2 27 1 sampai 2 3 sampai 4 28 1 sampai 2 1 sampai 2 29 1 sampai 2 1 sampai 2 30 1 sampai 2 3 sampai 4 31 lebih dari 4 1 sampai 2 32 3 sampai 4 1 sampai 2 33 1 sampai 2 1 sampai 2 34 1 sampai 2 1 sampai 2 35 3 sampai 4 1 sampai 2 36 1 sampai 2 3 sampai 4 37 1 sampai 2 1 sampai 2

Page 87: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxvii

38 1 sampai 2 1 sampai 2 39 1 sampai 2 3 sampai 4 40 1 sampai 2 3 sampai 4 41 3 sampai 4 1 sampai 2 42 3 sampai 4 1 sampai 2 43 3 sampai 4 1 sampai 2 44 1 sampai 2 3 sampai 4 45 3 sampai 4 1 sampai 2 46 1 sampai 2 1 sampai 2 47 1 sampai 2 3 sampai 4 48 1 sampai 2 1 sampai 2 49 1 sampai 2 3 sampai 4 50 1 sampai 2 3 sampai 4 51 3 sampai 4 1 sampai 2 52 3 sampai 4 1 sampai 2 53 3 sampai 4 1 sampai 2 54 1 sampai 2 1 sampai 2 55 1 sampai 2 1 sampai 2 56 1 sampai 2 1 sampai 2 57 3 sampai 4 1 sampai 2 58 3 sampai 4 1 sampai 2 59 1 sampai 2 3 sampai 4 60 3 sampai 4 1 sampai 2 61 1 sampai 2 1 sampai 2 62 1 sampai 2 3 sampai 4 63 3 sampai 4 1 sampai 2 64 1 sampai 2 1 sampai 2 65 3 sampai 4 1 sampai 2 66 1 sampai 2 1 sampai 2 67 1 sampai 2 3 sampai 4 68 1 sampai 2 3 sampai 4 69 1 sampai 2 1 sampai 2 70 3 sampai 4 1 sampai 2 71 1 sampai 2 1 sampai 2 72 3 sampai 4 1 sampai 2 73 3 sampai 4 1 sampai 2 74 3 sampai 4 1 sampai 2 75 1 sampai 2 3 sampai 4 76 1 sampai 2 1 sampai 2 77 1 sampai 2 1 sampai 2 78 1 sampai 2 3 sampai 4 79 1 sampai 2 1 sampai 2 80 1 sampai 2 1 sampai 2 81 1 sampai 2 1 sampai 2

Page 88: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxviii

82 1 sampai 2 1 sampai 2 83 3 sampai 4 1 sampai 2 84 1 sampai 2 1 sampai 2 85 1 sampai 2 3 sampai 4 86 1 sampai 2 3 sampai 4 87 1 sampai 2 1 sampai 2 88 3 sampai 4 1 sampai 2 89 1 sampai 2 1 sampai 2 90 1 sampai 2 3 sampai 4 91 3 sampai 4 1 sampai 2 92 1 sampai 2 1 sampai 2 93 3 sampai 4 1 sampai 2 94 1 sampai 2 3 sampai 4 95 1 sampai 2 1 sampai 2 96 1 sampai 2 1 sampai 2 97 3 sampai 4 5 atau lebih 98 1 sampai 2 1 sampai 2 99 1 sampai 2 1 sampai 2

100 3 sampai 4 3 sampai 4

Page 89: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

lxxxix

Lampiran 3

PREFERENSI KONSUMEN IKAN KAKAP MERAH

NO KANDUNGAN GIZI UKURAN IKAN WARNA IKAN KEADAAN MATA 1 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol2 Lemak rendah Kecil Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol3 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol4 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol5 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol6 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol7 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol8 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol9 Protein tinggi Besar Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol10 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol11 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan datar 12 Protein sama Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol13 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol14 Protein tinggi Kecil Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol15 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol16 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol17 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol18 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol19 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol20 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol21 Lemak rendah Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan datar 22 Lemak rendah Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol23 Protein tinggi Kecil Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol24 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol25 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol26 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol27 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol28 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol29 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol30 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol31 Protein tinggi Besar Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol32 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Menonjol dan sedikit bersinar33 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol34 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol35 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol36 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol37 Protein tinggi Kecil Merah cerah kekuningan Menonjol dan sedikit bersinar38 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol39 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol

Page 90: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xc

40 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol41 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol42 Protein sama Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol43 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol44 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol45 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan datar 46 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol47 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol48 Protein tinggi Kecil Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol49 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol50 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol51 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol52 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol53 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol54 Lemak rendah Kecil Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol55 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol56 Protein tinggi Sedang Merah cerah Menonjol dan sedikit bersinar57 Protein tinggi Besar Merah cerah Menonjol dan sedikit bersinar58 Lemak rendah Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol59 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol60 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol61 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan datar 62 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol63 Lemak rendah Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol64 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol65 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol66 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol67 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol68 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol69 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol70 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol71 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol72 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol73 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol74 Protein tinggi Besar Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol75 Protein tinggi Kecil Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan datar 76 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol77 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol78 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol79 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol80 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Menonjol dan sedikit bersinar81 Protein tinggi Kecil Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol82 Lemak rendah Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol83 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol84 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol

Page 91: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xci

85 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol86 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol87 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol88 Lemak rendah Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol89 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol90 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol91 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol92 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol93 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol94 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Menonjol dan sedikit bersinar95 Lemak rendah Kecil Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol96 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol97 Protein tinggi Besar Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol98 Protein tinggi Sedang Merah cerah Bersinar cerah dan menonjol99 Lemak rendah Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol100 Protein tinggi Sedang Merah cerah kekuningan Bersinar cerah dan menonjol

Page 92: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xcii

Lampiran 4

IDENTIFIKASI FAKTOR DALAM PEMBELIAN IKAN KAKAP MERAH

NO

Rasa Ikan

Kandungan Gizi

Ukuran Warna Keadaan

Mata Kebersihan

Sisik Harga Promosi

Jarak Pasar

1 4 5 5 5 5 5 4 4 3 2 4 4 4 4 5 5 5 2 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5 3 3 3 3 3 4 1 1 4 6 5 4 5 5 4 4 3 3 3 7 5 5 4 3 4 4 5 4 4 8 4 5 5 4 4 5 4 4 3 9 5 5 5 4 4 4 2 1 3 10 5 4 4 5 4 4 4 3 4 11 4 5 5 4 5 5 3 3 5 12 4 5 4 5 4 4 4 3 4 13 4 4 4 4 4 4 3 2 4 14 5 4 4 4 3 3 5 1 2 15 5 4 4 4 4 4 2 2 3 16 5 4 5 5 5 5 1 3 2 17 4 4 5 4 4 4 3 1 3 18 4 3 4 4 4 4 5 1 5 19 4 4 3 3 3 4 3 1 3 20 4 4 4 4 3 4 3 4 4 21 5 4 5 4 5 5 1 2 4 22 3 3 3 3 3 3 4 1 2 23 3 3 3 3 3 3 2 4 3 24 5 5 5 5 4 4 4 4 5 25 5 4 5 4 4 5 3 2 3 26 4 4 5 4 5 5 3 4 4 27 3 3 4 4 3 4 1 2 4 28 4 4 4 3 3 4 2 1 5 29 4 4 5 5 5 4 3 3 4 30 4 4 5 5 4 5 1 2 4 31 3 4 5 5 4 5 2 1 4 32 5 4 5 4 5 4 2 1 3 33 3 4 4 5 4 5 3 2 4 34 4 4 4 3 3 4 2 1 4 35 3 3 3 4 5 5 1 3 4 36 5 5 5 4 4 4 1 2 3 37 4 3 3 3 3 3 4 1 4 38 3 4 3 4 3 5 2 2 3 39 3 3 3 3 3 4 4 3 5 40 5 4 4 4 5 4 1 2 4 41 4 4 4 3 4 4 3 2 4 42 5 4 5 5 4 4 4 3 2

Page 93: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xciii

43 5 5 4 5 4 4 3 2 4 44 4 3 3 3 4 4 3 2 4 45 4 3 4 3 3 5 3 4 3 46 3 4 3 3 3 3 3 2 4 47 5 5 5 5 5 5 3 2 1 48 3 4 4 3 3 5 2 1 3 49 2 2 2 2 2 2 4 2 3 50 5 4 4 5 4 4 2 1 3 51 5 4 4 5 4 5 3 4 4 52 5 5 4 5 4 4 5 1 4 53 4 4 3 3 3 3 4 1 3 54 4 3 5 5 4 5 4 1 3 55 4 5 3 4 4 4 3 1 1 56 4 4 4 5 4 5 3 2 3 57 5 5 4 4 4 4 5 2 5 58 5 5 4 4 5 4 1 3 3 59 4 4 4 5 4 3 2 2 4 60 4 4 4 4 3 4 2 4 5 61 4 3 3 4 3 5 1 3 4 62 5 4 3 5 4 5 3 1 4 63 4 5 4 4 5 4 3 3 4 64 3 4 4 4 3 4 2 2 5 65 2 3 2 3 2 2 3 3 4 66 5 4 4 4 3 5 4 5 2 67 5 5 5 5 5 5 2 3 4 68 5 4 4 4 4 4 1 1 3 69 3 3 3 2 3 3 3 5 5 70 4 4 4 4 4 4 2 3 5 71 4 4 4 4 5 5 3 3 4 72 3 3 4 4 4 4 2 1 5 73 5 4 4 5 5 5 3 2 4 74 4 4 4 4 4 4 4 5 4 75 4 4 4 4 4 4 1 5 4 76 4 4 5 5 4 4 2 1 3 77 4 4 4 4 4 4 3 2 5 78 4 4 4 4 3 3 5 4 3 79 4 4 4 4 4 4 5 4 1 80 4 5 5 4 4 4 3 2 5 81 4 4 3 4 4 4 2 4 2 82 4 4 4 4 4 4 1 1 3 83 4 4 4 3 4 4 3 2 2 84 5 5 5 4 4 4 3 3 4 85 4 4 4 4 4 5 4 3 3 86 4 4 4 4 3 4 4 2 4 87 5 5 5 4 4 3 3 1 3 88 3 3 4 3 3 4 5 2 1 89 4 4 3 4 3 4 2 4 3 90 3 3 3 2 2 3 5 3 4

Page 94: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xciv

91 4 5 5 5 5 4 3 3 1 92 4 4 5 4 4 5 3 3 5 93 5 4 3 3 3 3 4 1 2 94 4 4 4 4 1 4 5 3 5 95 4 5 4 5 2 4 2 2 4 96 3 4 3 3 3 3 1 4 3 97 3 3 3 3 3 3 4 5 3 98 4 4 4 4 4 4 5 3 2 99 4 5 4 4 4 4 3 2 4 100 4 5 5 4 4 5 2 1 1

Page 95: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xcv

Factor Analysis KMO and Bartlett's Test

.783

460.353

78

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bartlett's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.537 -.177 -.048 -.079 -.087 .008 -.081 .075

-.177 .531 -.137 -.074 -.046 .070 -.004 -.052

-.048 -.137 .423 -.115 -.070 -.120 -.045 .047

-.079 -.074 -.115 .487 -.085 -.120 .026 .017

-.087 -.046 -.070 -.085 .489 -.132 .102 -.021

.008 .070 -.120 -.120 -.132 .524 .063 -.095

-.081 -.004 -.045 .026 .102 .063 .853 -.131

.075 -.052 .047 .017 -.021 -.095 -.131 .916

.076 .020 .011 -.030 .036 .002 .012 -5.84E-05

-.012 -.061 .024 .020 .021 -.133 .035 .059

-.028 .042 -.115 .096 -.108 .037 .071 -.040

.059 -.071 .052 -.018 -.046 .071 -.162 -.053

-.102 .044 -.006 -.052 .056 .085 .038 -.088

.810a -.331 -.101 -.155 -.170 .016 -.119 .107

-.331 .803a -.288 -.146 -.090 .132 -.006 -.075

-.101 -.288 .831a -.253 -.153 -.254 -.075 .076

-.155 -.146 -.253 .851a -.173 -.238 .040 .026

-.170 -.090 -.153 -.173 .847a -.261 .157 -.031

.016 .132 -.254 -.238 -.261 .751a .094 -.137

-.119 -.006 -.075 .040 .157 .094 .528a -.148

.107 -.075 .076 .026 -.031 -.137 -.148 .482a

.165 .044 .027 -.069 .083 .004 .021 -9.74E-05

-.024 -.126 .055 .044 .045 -.277 .057 .092

-.052 .079 -.240 .188 -.210 .070 .105 -.056

.101 -.123 .101 -.033 -.084 .123 -.220 -.070

-.195 .084 -.014 -.104 .113 .166 .058 -.129

Rasa Ikan

Gizi Ikan

Ukuran

Warna

Keadaan Mata

Kebersihan Sisik Ikan

Harga Ikan

Promosi

Jarak Pasar

Kenyamanan

Pelayanan

Kebersihan

Keamanan

Rasa Ikan

Gizi Ikan

Ukuran

Warna

Keadaan Mata

Kebersihan Sisik Ikan

Harga Ikan

Promosi

Jarak Pasar

Kenyamanan

Pelayanan

Kebersihan

Keamanan

Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

Rasa Ikan Gizi Ikan Ukuran WarnaKeadaan

MataKebersihanSisik Ikan Harga Ikan Promosi Jarak Pasar

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Total Variance Explained

3.597 27.670 27.670 3.597 27.670 27.670

2.957 22.742 50.412 2.957 22.742 50.412

1.266 9.736 60.148 1.266 9.736 60.148

.991 7.621 67.769

.766 5.891 73.660

.667 5.128 78.788

.599 4.605 83.393

.493 3.791 87.184

.451 3.472 90.656

.364 2.798 93.454

.323 2.482 95.936

.279 2.145 98.082

.249 1.918 100.000

Component1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 96: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xcvi

Component Matrixa

.693 -.206 .258

.705 -.152 .308

.817 -.178 .041

.774 -.200 -.004

.765 -.198 -.073

.662 -.174 -.283

-.182 -.009 .807

.007 .205 .425

.137 .836 -.189

.323 .727 -.174

.350 .659 -.034

.130 .670 .340

.190 .773 .053

Rasa Ikan

Gizi Ikan

Ukuran

Warna

Keadaan Mata

Kebersihan Sisik Ikan

Harga Ikan

Promosi

Jarak Pasar

Kenyamanan

Pelayanan

Kebersihan

Keamanan

1 2 3

Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.

3 components extracted.a.

Factor Analysis Lanjutan KMO and Bartlett's Test

.791

453.701

66

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bartlett's Test ofSphericity

Anti-image Matrices

.544 -.176 -.053 -.082 -.087 .017 -.072

-.176 .534 -.135 -.074 -.047 .066 -.012

-.053 -.135 .426 -.116 -.069 -.117 -.039

-.082 -.074 -.116 .487 -.084 -.121 .029

-.087 -.047 -.069 -.084 .490 -.137 .101

.017 .066 -.117 -.121 -.137 .534 .051

-.072 -.012 -.039 .029 .101 .051 .872

.077 .020 .011 -.030 .036 .002 .013

-.017 -.058 .021 .020 .022 -.131 .045

-.025 .041 -.114 .098 -.109 .034 .067

.064 -.075 .056 -.017 -.048 .067 -.174

-.097 .039 -.002 -.051 .055 .079 .026

.819a -.326 -.110 -.159 -.168 .031 -.105

-.326 .812a -.284 -.145 -.093 .124 -.018

-.110 -.284 .836a -.256 -.152 -.246 -.065

-.159 -.145 -.256 .851a -.173 -.237 .044

-.168 -.093 -.152 -.173 .846a -.267 .155

.031 .124 -.246 -.237 -.267 .770a .075

-.105 -.018 -.065 .044 .155 .075 .547a

.166 .044 .027 -.069 .083 .004 .022

-.034 -.120 .048 .042 .048 -.268 .072

-.046 .075 -.236 .190 -.212 .063 .097

.109 -.129 .107 -.031 -.086 .115 -.234

-.184 .075 -.004 -.102 .110 .151 .039

Rasa Ikan

Gizi Ikan

Ukuran

Warna

Keadaan Mata

Kebersihan Sisik Ikan

Harga Ikan

Jarak Pasar

Kenyamanan

Pelayanan

Kebersihan

Keamanan

Rasa Ikan

Gizi Ikan

Ukuran

Warna

Keadaan Mata

Kebersihan Sisik Ikan

Harga Ikan

Jarak Pasar

Kenyamanan

Pelayanan

Kebersihan

Keamanan

Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

Rasa Ikan Gizi Ikan Ukuran WarnaKeadaan

MataKebersihanSisik Ikan Harga Ikan Jarak Pasar

Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.

Page 97: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xcvii

Communalities

1.000 .626

1.000 .639

1.000 .700

1.000 .639

1.000 .638

1.000 .610

1.000 .693

1.000 .752

1.000 .662

1.000 .557

1.000 .592

1.000 .639

Rasa Ikan

Gizi Ikan

Ukuran

Warna

Keadaan Mata

Kebersihan Sisik Ikan

Harga Ikan

Jarak Pasar

Kenyamanan

Pelayanan

Kebersihan

Keamanan

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained

3.597 29.975 29.975 3.597 29.975 29.975 3.476 28.963

2.928 24.404 54.379 2.928 24.404 54.379 2.977 24.812

1.222 10.179 64.558 1.222 10.179 64.558 1.294 10.783

.781 6.505 71.064

.693 5.776 76.840

.600 5.003 81.842

.496 4.130 85.973

.452 3.764 89.736

.364 3.033 92.769

.329 2.744 95.513

.289 2.407 97.920

.250 2.080 100.000

Component1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Scree Plot

Component Number 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Eigenvalue

4

3

2

1

0

Component Matrix

Rasa Ikan

Gizi Ikan

Ukuran

Warna

Keadaan Mata

Kebersihan Sisik Ikan

Harga Ikan

Jarak Pasar

Kenyamanan

Pelayanan

Kebersihan

Keamanan

Extraction Method: Principal Component Analysis.

3 components extracted.a.

Page 98: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xcviii

Page 99: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

xcix

FOTO-FOTO PENELITIAN

Page 100: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP …/Analisis... · Pada tanggal 12 Juni 2009 ... Seluruh keluarga besar Agrobisnis 2004 Wulan, Inez, Amel, Anggita, Pipit, Yeni, ... Perincian

c

Rotated Component Matrixa

.768 -.004 .192

.770 .047 .210

.829 .053 -.104

.784 .019 -.152

.759 .015 -.249

.609 .005 -.489

-.024 -.063 .830

-.126 .845 -.152

.084 .793 -.161

.149 .729 -.059

.007 .679 .362

-.014 .796 .078

Rasa Ikan

Gizi Ikan

Ukuran

Warna

Keadaan Mata

Kebersihan Sisik Ikan

Harga Ikan

Jarak Pasar

Kenyamanan

Pelayanan

Kebersihan

Keamanan

1 2 3

Component

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Rotation converged in 4 iterations.a.

Component Transformation Matrix

.947 .271 -.172

-.269 .962 .037

.175 .011 .984

Component1

2

3

1 2 3

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.