ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM …
Transcript of ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM …
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM BUKU
THE MIRACLE OF YOU (CIPTAKAN KEAJAIBAN DALAM DIRI ANDA)
KARYA SARWANDI EKA SARBINI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana pada Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh
Ramlah Susana
10533793415
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
MOTO
“ Hidup yang baik adalah hidup yang diinspirasi oleh cinta dan dipandu oleh ilmu pengetahuan”
“sebuah langkah kecil merupakan sebuah awal yang begitu panjang”
bersemangatlah, sebab di depan sudah begitu banyak orang yang
menantikan kesuksesanmu, jangan pernah menyerahatas suatu impianmu, karna impian adalah suatu tujuan hidup. Ingatlah bahwa sukses bukanlah
kunci kebahagiaan, akan tetapi, kebahagiaanlah salah satu kunci kesuksesan. PERSEMBAHAN
Kupersembahkan sebuah karya sederhana untuk Ayahanda dan Ibunda
tercinta yang slama ini senantiasa dalam mencurahkan kasih dan sayangnya serta dalam mendoakan anaknya, keluarga besarku, teman-teman BSI kelas B015, serta sahabat-sahabat yang senantiasa memberikan semangat dan serta
motivasi-motivasi dalam mencapai suattu keberhasilan ini. Dan semoga wajah-wajah yang tersayang selalu mengigatkan kita bahwa menyerah jangan
pernah di jadikan suatu pilihan dalam hidup ini.
ABSTRAK
Ramlah Susana. 2020. “Analisis Penggunaan Diksi dan Gaya. Bahasa
dalam Buku The Miracle of You (Ciptakan Keajaiban dalam Diri Anda)”. Skripsi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhaammadiyah Makssar, dibimbing oleh M. Agus dan Amal
Akbar.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu : 1.Bagaimana penggunaan diksi
dalam buku The Miracle of You karya Sarwandi Eka Sarbini ? 2.Gaya bahasa apa
sajakah yang digunakan dalam dalam buku The Miracle of You karya Sarwandi
Eka Sarbini ? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan diksi
dan gayaa bahasa.
Jenis penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki menggambarkan atau
melukiskan keadaan subjek atau objek daalam penelitian ini adalah sebuah buku
motivasi yang berjudul The Miracle of You (Ciptakan Keajaiban dalam Diri
Anda) Karya Saryandi Eka Sarbini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya bahasa yang
terkandung dalam sebuah buku motivasi yang bejudul The Miracle of You (
Ciptakan Keajaiban dalam Diri Anda) karya seorang motivator ternama, oleh
Sarwandi Eka Sarbini. Dalam penelitian stilistika terhadap buku The Miracle of
You (Ciptakan Keajaiban dalam Diri Anda) ini ditemukan sebanyak 13 (Tiga
belas ) diksi, 2 konotatif, 3 Donotatif, 3 kata asing, 2 kata abstrak , 3 kata konkret,
dan total 8 (delapan) penggunaan gaya bahasa: Pleonasme 4 kalimat, 1 Hiperbola,
Metafora 1 kalimat, Antitesis 1 kalimat dan Ironi 1 kalimat. Dapat diketahui
bahwa diksi yang digunakan telah memaparkan gagasan utama cerita, dan pesan
yang ingin disampaikan pengarang. Sedangkan fungsi dari penggunaan gaya
bahasa tersebut yang digunakan adalah untuk memberikan bayangan tentang
suasana dalam cerita di imajinasi sang pembaca.
Kata Kunci: The Miracle of You, Diksi, dan Gaya Bahasa
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah tiada kata yang patut penulis ucapkan selain puji syukur
Kehadirat Allah swt., Atas segala rahmat, hidayah dan nikmat yang diberikan
kepada penulis serta kesehatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat
waktu. Salam dan salawat tak lupa penulis hantarkan kepada Nabi Besar
Muhammad saw., beserta keluarganya dan para sahabat-Nya yang tetap istiqamah
di jalan Allah swt.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat akademik guna memeroleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Adapun judul skripsi ini yaitu Analisis Penggunaan Diksi Dan Gaya Bahasa
Dalam Buku The Miracle Of You (Ciptakan Keajaiban Dalam Diri Anda)
Karya Sarwandi Eka Sarbini.
Di dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai
hambatan dan tantangan. Akan tetapi, semua itu teratasi berkat petunjuk dari
Allah swt., dan kerja keras, dukungan dari orang – orang sekitar serta rasa percaya
diri dari penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima dengan ikhlas segala
koreksi dan masukan-masukan guna penyempurnaan tulisan ini agar kelak dapat
bermanfaat.
Skripsi ini terselesaikan berkat adanya bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang turut serta memberikan
bantuan baik berupa materi maupun moral, khususnya kepada Dr. M. Agus, M.Pd.
sebagai pembimbing I dan Dr. Amal Akbar, M.Pd. sebagai pembimbing II
yang penuh kesabaran, keterbukaan, dan semangat serta senantiasa meluangkan
waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat
membuka wawasan berpikir yang sangat berarti bagi penulis sejak penyusunan
skripsi hingga skripsi ini selesai.
Ucapan terimakasih diucapkan pula kepada kedua orang tua tercinta,
Ayahanda Ramli Dg. Bali dengan Ibunda St. Hasna telah merawat, membesarkan,
membiayai, dan mendoakan penulis dengan penuh cinta dan kasih sayang yang
tak dapat diukur dengan seisi jagad raya ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan sebaik-baiknya, serta senantiasa memberikan semangat dan
dorongan serta doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Bapak Prof. Dr. Ambbo Asse, S.pd. Ph.D. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Munirah, M.Pd.,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Muhammad Akhir,
S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bapak
dan Ibu dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membagikan
ilmunya kepada penulis selama ini.
Sahabat-sahabat seperjuangan penulis serta teman-teman angkatan 2015
khususnya kelas B Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Terimakasih atas
doa, motivasi, dukungan serta masukan-masukannya sehingga skripsi ini
terselesaikan. Semoga kalian semua selalu ada di dalam suka maupun duka
meskipun kelak waktu akan memisahkan kita karena cita dan cinta yang harus kita
capai.
Bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak seperti yang telah
penulis kemukakan di atas merupakan bantuan yang tidak dapat dinilai dan
dibayar dengan materi. Untuk itu, penulis hanya bisa mendoakan semoga jasa baik
mereka mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah swt.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak demikian halnya skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari subtansinya maupun kaidah penulisannya. Oleh
karena itu, sumbangan saran, masukan, dan kritikan yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi segenap yang bergelut di dunia pendidikan, terutama
pada mahasiswa jurusan pendidikan, guru, dan dosen dalam membangun
pendidikan yang bermartabat, dihormati, serta berpihak pada kemanusiaan,
Aamiin yarabbal alamin.
Makassar, Agustus 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KARTU KONTROL I
KARTU KONTROL II
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... i
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB 11 TINJAUAN PUATAKA DAN KARANGKA PIKIR .................. 7
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 7
B. Stilistika .............................................................................................. 8
C. Diksi .................................................................................................... 8
D. Gaya Bahasa ........................................................................................ 13
E. Buku The Miracle of You ................................................................. 18
F. Karangka Pikir .................................................................................... 19
BAB 111 METODE PENELITIAN ............................................................. 21
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 21
B. Defenisi Istilah .................................................................................... 21
C. Data dan Sumber Data ........................................................................ 24
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 22
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 26
A. Hasil Analisi Data ................................................................................ 26
B. Hasil Pembahasan ................................................................................ 26
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 40
A. Simpulan ............................................................................................. 40
B. Saran .................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 42
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas
kehidupan manusia baik dari segi aspek kehidupan sehari-hari hingga aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini selaras dengan arti kata “sastra”
yang merupakan kata resapan dari bahasa Sansekerta shastra yang secara
harfiah berarti “teks yang mengandung instruksi” atau "pedoman". Seperti
yang dikemukakan oleh Semi (1990), bahwa salah satu tujuan kehadiran
sastra ditengah-tengah masyarakat pembaca, berupaya untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia sebagai makhluk berbudaya, berpikir dan
berketuhanan.
Dengan kata lain, karya sastra mampu memberikan pandangan atau
pesan positif bagi masyarakat terhadap gejala-gejala sosial, budaya dan
agama yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Karya sastra didasari atas
apa yang terjadi maupun yang dilihat di dalam kehidupan sang pengarang.
Setiap karya sastra yang tercipta memiliki pesan yang ingin disampaikan,
pesan yang dapat mewakili perasaannya maupun orang-orang disekitarnya
dan sedikitnya dapat memberikan pengaruh bagi kehidupan pembaca.
Dengan harmonisasi antara perasaan, sebagai sumber keinginan
berekspresi dan pikiran, sebagai media pengolah kata-kata, tercipta gaya
bahasa yang membungkus setiap pesan yang ingin disampaikan menjadi
pesan terselubung yang menjadikan karya sastra memiliki sebuah nilai
estetika atau nilai keindahan dalam berbahasa. Dengan kata lain, gaya bahasa
merupakan unsur estetika dari karya sastra. Seperti yang dikemukakan
Pradopo (2010), bahwa gaya bahasa merupakan sarana sastra yang turut
menyumbangkan nilai kepuitisan atau estetik karya sastra, bahkan seringkali
nilai seni suatu karya sastra ditentukan oleh gaya bahasanya.
Teori stilistika dalam analisis karya sastra, selama ini dalam
mengungkapkan analisis makna dalam karya sastra baik itu puisi, fiksi
maupun drama dilakukan dengan lebih dahulu mengkaji struktur atau unsur-
unsurnya, lalu kemudian baru pengungkapan maknanya. Bahkan, tidak jarang
pengkajian karya sastra hanya dilakukan dengan membongkar struktur atau
unsur-unsur intrinsiknya saja. Pengungkapan makna karya sastra melalui
kajian stilistika masih jarang dilakukan para peneliti. Para linguis selama ini
lebih sering melakukan kajian stilistika sampai pada pemerian aspek
kebahasaannya saja, tidak sampai pada pemaknaan sastra. Adapun para pakar
sastra lazimnya menfokuskan analisis karya sastra pada unsur-unsur dan
pemaknaan dengan pendekatan teori sastra tertentu seperti Sosiologi Sastra,
Psikologi Sastra, Semiotik, Interteks, Kritik Sastra Feminis, dan sebagainya.
Gaya bahasa dalam karya sastra bertujuan menyembunyikan makna
sebenarnya atau memberikan pesan tak langsung untuk menyajikan unsur
estetika terhadap karya sastra itu sendiri. Sesuai dengan salah satu dari enam
pengertian gaya yang diberikan Enkvist (Jabrohim:2014), gaya adalah
bungkus yang membungkus inti pemikiran atau pernyataan yang telah ada
sebelumnya. Lebih lengkapnya Ratna (2009) menyatakan bahwa aspek
keindahan, pesan tak langsung, dan hakikat emosional mengarahkan bahasa
sastra pada bentuk penyajian terselubung, terbungkus, bahkan dengan sengaja
disembunyikan. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis beranggapan
bahwa pengarang dengan sengaja menggunakan bahasa yang menyimpang
dari bentuk aslinya guna menimbulkan efek tertentu pada setiap pesan yang
ingin disampaikan kepada pembaca.
Seorang pembaca yang kritis, seseorang yang tidak hanya membaca
karya sastra sebatas ingin mengetahui kehebatan ceritanya, setelah membaca
karya sastra dengan sendirinya akan bertanya-tanya, misalnya, mengapa
pengarang menggunakan bahasa yang menyimpang seperti itu untuk
menyampaikan pesannya? atau mungkin bagaimana pemilihan kata yang
digunakan pengarang sehingga menimbulkan efek tertentu dalam cerita yang
disampaikannya? Tentunya, untuk menemukan jawaban-jawaban tersebut
pembaca membutuhkan sebuah metode analisis yang berkaitan dengan
pengkajian gaya bahasa.
Salah satu metode analisis yang tepat untuk mengkaji gaya bahasa
dalam sebuah karya sastra adalah analisis stilistika sastra. Tujuan dari analisis
stilistika adalah tidak semata untuk menemukan gaya berbahasa yang
digunakan dalam sebuah karya sastra, melainkan juga untuk memahami
maksud dan tujuan pengarang dalam menggunakan gaya berbahasa yang
dipilihnya. Unsur dari stilistika itu sendiri adalah fonologi, leksikal, dan
penggunaan bahasa figuratif. Karya sastra sendiri terbagi menjadi dua
golongan, yaitu sastra lama dan sastra modern. Sastra lama meliputi dongeng
dan hikayat, sedangkan sastra modern meliputi puisi, prosa, dan drama.
Analisis stilistika menurut Ratna (2009) biasanya dilakukan terhadap
golongan sastra modern. Diantara ketiga jenis sastra modern tersebut, yang
menarik perhatian penulis adalah karya sastra bergenre prosa, yaitu cerita
pendek atau cerpen.
Buku The Miracle of You adalah karya sastra yang menceritakan
tentang sebuah peristiwa atau kejadian dengan segala permasalahannya dalam
bentuk sebuah tulisan pendek. Kelebihan cerpen menurut penulis adalah
meskipun cerita yang dijabarkannya singkat, inti cerita dari setiap peristiwa
dapat tersampaikan dengan baik, dan selain itu penggunaan bahasa dalam
setiap cerpen padat akan gaya yang menjadi ciri khas dari setiap
pengarangnya. Akan tetapi, menurut Nurgiyantoro (2012), berapa ukuran
panjang pendek itu memang tidak ada aturannya, tak ada satu kesepakatan di
antara para pengarang dan para ahli.
Edgar Allan Poe dalam Nurgiyantoro (2012) mengungkapkan
bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk,
kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam– suatu hal yang kiranya tak
mungkin dilakukan untuk sebuah novel. Cerpen dibangun oleh dua unsur,
yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Salah satu buku yang relevan digunakan sebagai bahan dalam
menganalisis penggunaan diksi dan gaya bahasa adalah buku The Miracle of
You (ciptakan keajaiban dalam diri anda) karya Sarwandi Eka Sarbini. Buku
ini masuk dalam kategori buku motivasi yang menjabarkan kisah-kisah
inspiratif dari berbagai tokoh.
Ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian terhadap buku The
Miracle of You dalam kaitannya dengan penggunaan diksi dan gaya bahasa
muncul setelah penulis membaca keseluruhan kisah dalam buku ini. Selain
sarat pesan moral bagi kehidupan, buku ini juga menggunakan gaya
berbahasa yang menarik. Latar buku ini adalah berani gagal, berani sukses,
dan ceritanya mengenai seorang pengusaha yang awalnya mengalami
kegagalan dalam uji coba dari hasil karyanya. Sehingga diksinya pun penuh
akan diksi yang berkaitan dengan kesuksesaan , semangat yang dimilinyaa,
serta semangat yang tinggi bagi orang lain, dan sebagainya. Dari pemilihan
kata-kata seperti itu, dapat disimpulkan bahwa ada tujuan tertentu yang ingin
ditimbulkan pengarang ketika para pembaca, membaca cerpen ini.
Selain itu, dalam buku ini juga kemungkinan terdapat penggunaan
gaya bahasa figuratif seperti Simile, Metafora, Personifikasi, dan
Antonomasia. Dalam buku The Miracle of You, terdapat banyak penggunaan
diksi dan gaya bahasa figuratif yang menarik karena kedua unsur tersebut
dirasakan sangat berpengaruh dalam membangun latar cerita. Maka, untuk
menemukan dan mengetahui fungsi dari setiap diksi dan gaya bahasa figuratif
yang digunakan tersebut penulis akan menganalisa buku ini melalui
pendekatan stilistika.
Berdasarkan uraian penulis di atas, bahwa di dalam dalam buku The
Miracle Of You karya Sarwandi Eka Sarbini. terdapat banyak penggunaan
diksi dan gaya bahasa figuratif yang menarik karena kedua unsur tersebut
dirasakan sangat berpengaruh dalam membangun latar cerita atau isi cerpen
itu sendiri, Maka untuk menemukan dan mengetahui fungsi dari setiap diksi
dan gaya bahasa yang digunakan tersebut penulis akan menganalisa buku ini
melalui pendekatan stilistika. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan
penulis akan memahami lebih jauh bagaimana bentuk diksi dan gaya bahasa
figuratif dalam cerpen ini serta tujuan pengarang dalam penggunaan diksi dan
gaya bahasa figuratif tersebut sehingga penulis dapat mengetahui unsur-unsur
estetika yang terkandung dalam buku The Miracle Of You ini. Atas dasar hal
tersebut, maka judul penelitian yang dipilih oleh penulis adalah “Analisis
Diksi dan Gaya Bahasa Dalam buku The Miracle Of You karya Sarwandi Eka
Sarbini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penggunaan diksi dalam buku The Miracle of You karya
Sarwandi Eka Sarbini ?
2. Gaya bahasa apa sajakah yang digunakan dalam dalam buku The Miracle
of You karya Sarwandi Eka Sarbini ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini berlandaskan pada rumusan masalah yang
telah diuraikan pada bagian sebelumnya, yaitu:
1. Mendeskripsikan penggunaan diksi yang terkandung dalam buku The
Miracle of You karya Sarwandi Eka Sarbini.
2. Mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa yang terkandung dalam buku
The Miracle of You Sarwandi Eka Sarbini.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah manfaat secara
teoritis dan manfaat praktis. Adapun manfaat yang dimaksud dijabarkan
sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis yang ingin dicapai pada penelitian ini ditujukan
pada pembaca, khususnya mahasiswa, yang diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan informasi mengenai diksi dan gaya bahasa yang
terkandung dalam buku The Miracle of You. Selain itu, peneliti
mengharapkan pula penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi
untuk para pembaca.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis ditujukan pada peneliti sendiri yang diharapkan
mampu memberi pemahaman mengenai penelitian, utamanya mengenai
tata cara penelitian . Selain itu, penelitian diharapkan pula menjadi dasar
bagi peneliti untuk melakukan penelitian serupa di masa depan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KARANGKA FIKIR
A. Kajian Pustaka
Teori sesungguhnya merupakan suatu landasan dalam penelitian. oleh
karena itu, suatu keberhasilan dalam sebuah penelitian bergantung dalam
sebuah teori yang yang melandasinya. Teori-teori pendukung dalampenelitian
ini bersumber dari berbagai referensi pustaka yang erat kaitanya dengan
masalah yang dibahas oleh peneliti.
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut : penelitian yang pertama dilakukan oleh: Rinaldi Firdaus (2013)
dengan Judul „Analisis Diksi dan Gaya Bahasa Dalam Cerpen (Kumo No
Ito) Karya Akutagawa Ryuunosuke (Penelitian Stilistika Dengan
Pendekatan Analisis Isi)
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bentuk, fungsi serta
makna penggunaan diksi dan gaya bahasa figuratif memiliki pengaruh
besar dalam membangun cerita, memberikan gambaran mengenai latar
dan keadaan latar, serta menyampaikan pesan yang sesungguhnya ingin
disampaikan melalui cerpen Kumo No Ito tersebut.
Peneliti kedua, dilakukan oleh: Perdana Agung Widhiyanto (2014)
dengan judul penelitian “ Analisis Penggunaan Diksi Dan Gaya Bahasa
Pada Lirik Lagu Grup Music Wali Album Aku Bukan Bang Toyib”
tujuan dari penelitian yang dilakukan ada dua yaitu: mendeskripsikan
bentuk pemakaian diksi yang digunakan oleh grup musik Wali dalam
Album Aku Bukan Bang Toyib tersebut kemudian gaya bahasa yang
digunakan oleh pengarang dalam lirik lagu tersebut.
Kedua penelitiam diatas merupakan penelitian yang memiliki keterkaitan
dengan penelitian ini hanya saja dapat dilihat perbedaannya dari segi
7
objek yang dikaji peneliti yang pertama oleh Rinaldi Firdaus dilakuakan
pada objel kajianya adalah cerpen dan peneliti kedua oleh Perdana Agung
Widhiyanto objek kajianya adalah lirik lagu dari wali. sedangkan peneliti
ini objek yang dikaji berupa buku motivasi, meskipun peneliti memiliki
objek yang berbeda. akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh peneliti
lebih fokus pada penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam sebuah buku
The Mirace of You ( Ciptakan Keajaiban dalam Diri Anda ) Karya
Sarwandi Eka Sarbini.
2. Stilistika (Stylistic)
Istilah stilistika diserap dari bahasa inggris stylistics yang
diturunkan dari kata style yang berarti gaya. Secara etimologi, style atau gaya
itu sendiri menurut Shipley (1979: 314), dan mikics (2007: 288) yang be
rasal dari bahasa latin yaitu stilus, yang berarti batang atau tangkai,
menyaran pada ujung pena yang digunakan untuk membuat tanda-tanda
(tulisan) pada tanah liat yang berlapis lilin (metode kuno dalam menulis).
Jadi, secara sederhana ilmu stilistik a dapat diatikan sebagai ilmu tentang
gaya bahasa.
Analisis dilakukan dengan mengkaji berbagai bentuk dan tanda-
tanda linguistik yang dipergunakan seperti terlihat dalam struktur lahir.
Dengan cara ini akan diperoleh bukti-bukti konkret tentang stile sebuah
karya. Dilanjutkan lagi oleh Nurgiyantoro (2012), seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya pada sub bab batasan masalah, bahwa analisis
stilistika dapat memberikan informasi tentang karakteristik khusus sebuah
karya sastra. Tanda-tanda stilistika itu sendiri dapat berupa (a) fonologi, (b)
sintaksis, (c) lesikal, dan (d) penggunaan gaya bahasa figuratif.
3. Diksi
Menurut Depdikbud (1990:205) bahwa pengertian diksi adalah
berupa pemilihan kata yang memiliki makna tepat dan selaras atau dalam
penggunannya memiliki kecocokan dalam mengungkapkan gagasan dengan
pokok pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar
pilihan kata.
Sedangkan Menurut Kridaklasana (1993:44) bahwa pengertian
diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek yang
tertentu dalam berbicara didepan umum atau dalam karang mengarang. Dan
menurut Keraf (1996:24) bahwa pengertian diksi terbagi dua. Pengertian
diksi yang pertama menurut Keraf adalah pilihan kata atau diksi mengenai
pengertian kata-kata mana yang digunakan untuk menyampaikan suatu
gagasan bagaimana dalam membentuk adanya pengelompokan kata-kata
yang sesuai atau penggungkapan yang tepat dan gaya yang mana lebih baik
dalam situasi.
Sedangkan pengertian diksi yang kedua menurut Keraf bahwa
pengertian diksi adalah pilihan kata atau diksi adalah membedakan secara
tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang dapat disampaikan dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan juga
nila idari sebuah rasa yang mempunyai kelompok masyarakat, pendengaran
dan pembaca.
Menurut Widyamartaya (1990: 45) bahwa pengertian diksi adalah
kemampuan seseorang dalam membedakan secara tepat suatu nuansa-
nuansa makna yang tepat dengan gagasan yang disampaikannya, dan
kemampuan Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang
tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga
memperoleh efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat
penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur
setiap hari.
Beberapa pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca
atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa
yang disampaikan oleh pembicara atau penulis, untuk mencapai target
komunikasi yang efektif, melambangkan gagasan yang diekspresikan secara
verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi,
tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya
ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih
umum digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata
dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya.
Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan
kata dan gaya. Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa
diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu
dalam berbicara di dalam karang mengarang.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng
tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi
berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal
tulis-menulis, serta tutur sapa.
tersebut yang sesuai dengan kehendak dengan situasi dan nilai rasa
yang dimiliki kelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca.
1. Fungsi diksi
a. Upaya membantu melambangkan ide atau gagasan yang akan
diekspresikan melalui bahasa yang digunakan. Dengan menggunakan
bahasa yang tepat, maka sebuah kata yang pada awalnya hanya bersifat
biasa saja, akan menjadi lebih bermakna dan memiliki nuansa lebih
tepat dan lebih sempurna
b. Diksi yang tepat membantu menciptakan suasana dan nuansa
komunikasi yang juga benar-benar tepat. Fungsi demikian kerap
digunakan oleh kalangan para pejabat saat berkomunikasi agar terlihat
berwibawah dan tidak memperkeruh suasana, lebih menyejukkan dan
menentramkan masyarakat.
c. Diksi yang sesuai membantu mencegah terjadinya adanya kesalah
tafsiran dan adanya kesalah pahaman dalam adanya proses
komunikasi.
2. Jenis-jenis diksi
Diksi merupakan salah satu cara yang digunakan pembuat iklan
dalam membuat sebuah iklan agar dapat dipahami oleh pembaca.
Ketetapan pemilihan kata akan berpengaruh dalam pikiran pembaca
tentang isi sebuah iklan. Jenis-jenis diksi menurut Keraf (1996) adalah
sebagai berikut:
a. Denotasi
Demotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata,
(makna itu menunjuk pada konsep, referen, atau ide). Denotasi juga
merupakan batasan kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai
lawan dari pada konotasi atau makna yang ada kaitannya dengan itu.
Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya.
Contoh :
Aisyah sring “kerja keras” untuk mendapatkan penghasilan
yang lebih baik.
Bapak itu terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat
“keuntungan yang melimpah”.
b. Konotasi
Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti
tambahan, imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan
kesan-kesan atau asosiasi-asosiasi, dan biasanya memiliki sifat
emosional yang ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan
kamus atau definisi utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias
atau makna bukan sebenarnya.
Contoh :
Rendi “banting tulang”, bekerja pagi sampai malam untuk
menghidupi keluarganya.
Lisa adalah seorang “ kutu buku”, maka kita tidak heran jika
anak itu cerdas dan berpengetahuan luas.
c. Kata Abstrak
Kata abstrak adalah kata yang memiliki referen berupa konsep,
kata abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat
diserap dengan pancaindera manusia. Kata-kata abstrak merujuk
kepada kualitas (panas, dingin, buruk, baik), pertalian (kuantitas,
jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, kepercayaan, dan
penetapan). Kata-kata abstrak sering dipagai untuk menjelaskan
pikiran yang memiliki sifat teknis dan juga khusus.
Contoh :
Pameran kerajinan tangan sangat digemari masyarakat
Indonesia. ( kerajinan memiliki makna sesuatu yang diciptakan
berdasarkan kreativitas seseorang ).
Kejahatan ini tidak bisa lagi dimaafkan.( makna dari kejahatan
tersebut adalah suatu tindakan yang tidak menyenagkan, dan
dapat mencelakai orang lain ).
d. Kata konkrit
Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang
dapat dilihat atau diindera secara langsung oleh satu atau lebih dari
pancaindera. Kata-kata konkrit demikian menunjuk kepada barang
yang aktual dan juga spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit yang
digunakan menyajikan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca
melebihi kata-kata lain.
Contoh :
Bapak itu memiliki berhektar-hektar sawah. ( sawah adalah
area yang bisa digunakan untuk menanam tumbuhan).
Rumahnya terendam banjir selama dua hari. ( rumah adalah
salah satu tempat tinggal seseorang ).
e. Kata Umum
Kata umum adalah kata yang memiliki cakupan ruang lingkup
yang luas, kata-kata umum yang menunjuk kepada banyak hal, kepada
keseluruhan, dan kepada himpunan.
Contoh :
“Indonesia” memiliki beribi-ribu pulau yang sebagian belum
memiliki nama dan tidak memiliki penghuni.
Setelah kita berusaha dengan maksimal, sebaiknya kita
“berdoa” dan bertawakal kepada Allah Swt agar hasil yang
kita dapatkan semakin maksimal.
f. Kata Khusus
Kata khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada
pengarahan-pengarahan yang khusus dan konkrit. Kata khusus
memperlihatkan kepada objek yang khusus.
Contoh :
Ketika kami datang ke dokter, banyak sekali pasien yang
mengalami sakit “demam berdarah”.
“Pulau kalu-kalukuang” adalah salah satu pulau yang ada di
Indonesia.
g. Kata Ilmiah
Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar,
terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah.
Contoh :
Ketua kelompok itu memiliki “argument” yang tepat.
Banyak “aplikasi” yang dapat digunakan untuk membuat hp
kita semakin bagus.
h. Kata populer
Kata popular adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua
lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang
kebanyakan.
Contoh :
Cerita itu memiliki “ isi “ yang penuh dengan hikmah.
“Pakaian” yang digunakan anak itu tampak menarik.
i. Jargon
Jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang
ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau
kelompok-kelompok khusus lainnya.
Contoh :
Sikon ( setuasi dan kondisi )
Prof ( professor )
j. Kata slang
Kata slang adalah kata-kata non standar yang informal, yang
disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam
percakapan, kata slang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau
murni.
Contoh :
Itu baru salah satu dari sekian kebaikan yang bisa mereka
lakukan.
Berhasil tidakya studi saudara “tergantung” dari saudara
sendiri.
k. Kata asing
Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing
yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu
dengan Bahasa aslinya.
Contoh :
Semua data itu sudah saya copy paste (salin temple) ke
computer.
Saat liburan Andi biasanya bekerja sebagai guide
(pramuwisata)
i. Kata serapan
Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah
disesuaikan dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia.
Contoh :
Perusahaan kami mampu menhasilkan banyak “produk”yang
baik dan murah.
“kualitas” guru di sekolah ini sangat bagus.
4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita
yang dibuatnya, atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana
pengarang cerita mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang
khas dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu.
Guntur Tarigan, (2009: 4) mengemukakan bahwa gaya bahasa
merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan
menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak atau pembaca.
Gaya Bahasa, Keraf (2010) mengemukakan bahwa gaya atau
khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style
diturunkan dari kata latin stilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada
lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini akan mempengaruhi jelas
tidaknya tulisan pada lempengan tadi. Kelak pada waktu penekanan
dititikberatkan pada keahlian untuk menulis indah, maka style lalu berubah
menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-
kata secara indah.
Gaya bahasa sering disebut juga dengan istilah majas, yaitu cara
memilih bahasa yang sesuai dengan cita rasa pengarang. Bahasa yang dipilih
adalah bahasa yang dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam hati orang
lain.
Gaya bahasa pada umumnya dipakai untuk menarik hati pembaca
agar tidak bosan dan selalu memperoleh kesegaran dalam membaca karya
sastra. Gaya bahasa dipakai untuk menghidupkan dan memberi jiwa pada
karya tulis. Tak heran dalam sebuah karya sastra pasti terdapat macam
macam majas gaya bahasa sebagai daya tarik karya sastra tersebut. Menurut
isi dan jenisnya, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu
gaya bahasa sebagai penegas, gaya bahasa sebagai perbandingan, gaya bahasa
sebagai pertentangan dan gaya bahasa sebagai sindiran.
a. Gaya bahasa penegasan
Gaya bahasa atau majas penegasan adalah jenis gaya bahasa yang
menggunakan kata-kata kiasan untuk menyatakan suatu penegasan untuk
memperjelas atau menguatkan kesan terhadap pembaca atau pendengar.
yang terdiri dari beberapa jenis diantaranya:
1. Majas Pleonasme adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas
maksud dengan menggunakan kata berulang dan maknanya sudah
dikandung oleh kata yang mendahului.
2. Majas Hiperbola adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan
keadaan secara berlebihan.
3. Majas Litotes Dipakai untuk melukiskan hal sekecil-kecilnya utnuk
merendahkan diri.
4. Majas Repetisi adalah gaya bahasa mengulang kata-kata tertentu
beberapa kali. Gaya ini sering digunakan dalam berpidato
5. Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu secara
berturut-turut makin lama makin memuncak.
6. Majas Antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara
berturut-turut makin lama makin menurun.
7. Majas Asidenton adalah gaya bahasa yang melukiskan beberapa hal
secara terurai tanpa menggunakan kata penghubung.
b. Gaya bahasa perbandingan
Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa perbandingan adalah gaya
bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan dalam bentuk perbandingan
untuk meningkatkan kesan kepada pembaca atau pendengar. gaya bahasa
perbandingan ini terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah:
1. Majas Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda
dengan benda lain secara langsung.
2. Majas Personifikasi adalah gaya bahasa yang melukiskan benda mati
yang diungkapka seperti manusia
3. Majas Tropen adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang
tepat dan sejajar dengan pengertian yang dimaksud
4. Majas Metonimia adalah gaya bahsa yang menggunakan benda yang
dimaksud dengan sebuah nama (merek dagang).
5. Majas Sinekdoke Gaya bahasa ini terdiri atas dua macam yaitu:
a) Pars Prototo yaitu menyebutkan sebagian untuk menyatakan
keseluruhan.
b) Totem Proparte yaitu menyebutkan keseluruhan yang dimaksud
sebagian.
6. Majas Eufemisme adalah gaya bahasa yang menggantikan kata yang
lebih halus sehinga lebih sopan.
7. Majas Alegori adalah majas yang dipergunakan sebagai sarana
menjelaskan hal tertentu secara tidak langsung namun masih memiliki
keterkaitan. Alegori menerangkan hal yang tersirat dengan
menggunakan perbandingan diluar konteks.
8. Majas Simile ini hamper sama dengan majas perumpamaan majas
simile adalah majas yang membandingkan dua hal menggunakan kata
penghubung.layaknya, bagai, bak, bagai, dan lain sebagainya.
c. Gaya bahasa pertentangan
Gaya bahasa pertentangan adalah kata-kata yang berkias yang
menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh
pembira atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar.
yang termasuk majas pertentangan atau gaya bahsa pertentangan adalah :
1. Majas Paradoks adalah gaya bahasa pertentangan yang di dalamnya
jika diteliti ternyata tidak ada pertentangan, sebab pokok pembicaraan
sudah berlainan.
2. Majas Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang
bertentangan dengan artinya.
3. Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan model melebih-lebihkan
daripada kenyataan atau bahasa kekinian adalah lebay, sehingga
memberikan kesan tertentu bagi yang membaca atau mendengarnya.
4. Majas Litotes adalah gaya bahasa kebalikan dari majas hiperbola atau
majas yang terkesan merendahkan perumpamaan agar memberikan
kesan santun atau merendah.
d. Gaya bahasa sindiran
Gaya bahasa sindiran adalah yang mengungkapkan sebuah sindiran
terhadap seseorang atau sesuatu. Pengguna majas sindiran ini bertujuan
untuk meningkatkan makna dan kesannya terhadap seseorang yang
membaca atau yang mendengar.
1. Majas Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Kadang
yang disindir sampai tidak terasa. Gaya bahasa ini dipakai dengan cara
menggunakan kata-kata yang mengandung arti kebalikan yang
dimaksud.
2. Majas Sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang agak kasar. Contoh:
Dengan jarang mengikuti pelajaran, semog kau lulus dengan nilai
terbaik.
3. Majas Sarkasme adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar
sehingga sangat menyakitkan hati bagi orang yang disindir.
4. Majas Alusio adalah gaya bahasa sindiran yang menggunakan
peribahasa/ungkapan yang sudah lazim.
5. Buku The Miraacle Of You
Buku ini menjabarkan mengenai perjalanan seorang tokoh-tokoh yang
berpengaruh di dunia, diantaranya Thomas Alva Edision, adalah seorang
penemu lampu pijar yang gagal hingga ribuan kali, yang pada akhirnya
menemukan bola lampu pijar yang mampu digunakaan oleh masyarakat dan
mampu mengubah dunia ini.
Selanjutnya, Deddy Mizwar, adalah seorang aktor senior dan sutradara
terkenal. Dalam hidupnya di sejak usia mudah ia mulai berkarir di dunia
intertaimen pertelevisian bahkan ia pernah menjaabat sebagai pegawai
Negeri, dan hanya bertahan beberapa tahun saja, lalu mengundurkan diri.
Salah satu senetron yang sudah dibintanginya secara berturut-turut
ditayangkan pada saat bulan Ramadhan, yakni senetron Para Pencari Tuhan.
6. Karangka Pikir
Keterkaitan antara masalah yang diteliti dengan teori serta
subjek/objek yang diteliti dijelaskan pada bagian kerangka pikir. Pada
penelitian ini kerangka pikir yang disajikan disingkronkan dengan rumusan
masalah yang dijelaskan pada bagian pendahuluan. Tujuannya, agar masalah
dan teori bisa relevan dengan simpulan penelitian yang nanti akan dihasilkan.
Adapun kerangka berawal dari paradigma yang dilandasi oleh teori
diksi dan stylistika untuk mengkaji penggunaan diksi dan gayabahaasa dalam
sebuah buku sebagai upaya memlihi bahan ajar menulis cerpen. Pada
penelitian ini, masalah yang menjadi acuan peneliti adalah penggunaan diksi
dan gaya bahasa yang terdapat dalam buku The Miracle of You yang
dikaitkan dengan sebagai bahan ajar menulis cerpen berdasarkan kehidupan
orang lain. Adapun bagan dari kerangka pikir seperti yang telah dijelaskan
dapat dilihat di bawah ini.
s
Gambar 1: Karangka Pikir
The Miracle Of You
(karya sarwandi eka sarbini)
Diksi
Gaya Bahasa
Sindiran
Pertentangan
Penegasan
Perbandingan
Analisis
Temuan
Stilistika
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif kualitatif, metode penelitian deskriptif dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan
atau melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseoranag,
lembaga,masyarakat, dan lain-lain). Pada saat sekarang berdasarkan fakta-
fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi,2003:67).
Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran/lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan dengan fenomena yang diselidiki ( Nazir,2003:54)
B. Definisi Istilah
Definisi istilah pada hakikatnya merupakan suatu pendefinisian dalam
bentuk yang dapat diukur, agar lebih lugas dan tidak menimbulkan bias atau
membingungkan. Penelitian bebas merumuskan, menentukan definisi istilah
sesuai dengan tujuan penelitiannya, dan tatanan teoritis dan variabel yang
ditelitinya.
Agar tidak terjadi suatu kesalafahaman antara penulis dan pembaca,
berikut ini penulis menyajikan definisi operasional dalam sejumlah istilah
yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a. Stilistika
Stilistika adalah ilmu pemanfaatan bahasa dalam karya sastra.
Penggunaan gaya bahasa secara khusus dalam lkarya sastra gaya bahasa
biasanya muncul ketika pengarang mengungkapkan sebuah idenya. Melalu
sebuah ide dan pemukiranya pengarang membentuk konsep gagasanya
untuk menghasilkan karya sastra. Aminuddin mengemukakan bahwa
stilistika dalah wujud dari cara pengarang untuk menggunakan system
tanda yang sejalan dengan gaagasan yang disampaikan.
Sedangkan menurut Endraswara, (2011: 76) dalam kajian stilistika
hendaknya sampai pada dua hal yaitu makna dan fungsi. makna dicari
melalui penafsiran yang dikaitkan dengan totalitas karya, sedangkan fungsi
terbesit dari peranan stilistika dalm membangun karya.
b. Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Penelitian ini akan menelaah penggunaan
kata dalam sebuah buku yang berjudul The Miracle of You ( Ciptakan
Keaajaiban dalam Diri Anda ).
Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk
menyatakaan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek
tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam
dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada
beberapa pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau
pendengar mengerti secara benardan tidak salah paham terhadap apa yang
disampaikan oleh pembicara atau penulis, untuk mencapaitarget
komunikasi yang efektif, melambangkan gagasan yang diekspresikan
secara verbal, membentukgaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi,
resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendegar atau pembaca.
Diksi dalam arti pertama, meruju pada peilihan kata dan gaya ekspresi
oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum
digambarkan dengan kata seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat
didegar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti
kedua ini memberikan pengucapan dan intonasi. Dari pada pemilihan kata
dan gaya. Kridalaksana ( 1984 ) dalam kamus linguistic,menyatakan
bahwa diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek
tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang
tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi
berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karaang-mengarang, hal
tulis-menulis, serta tutur sapa.
c. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah bentuk-bentuk gaya penyajian bahasa meliputi
majas-majas atau perumpamaan yang terkandung dalam sebuah buku yang
berjudul The Miracle of You ( Ciptakan Keajaiban dalam Diri Anda ),
maksudnya, bagaimana pengarang mampu menguraikan sebuah cerita
yang dibuatnya, atau defenisi dari gaya bahasa yaitu bagaiman cara
pengarang cerita tersebut mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-
bahasa yang khas dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan
kesan tertentu.
Menurut Achmadi (1988: 155-156) gaya bahasa adalah kualitas
visi,pandangan seseorang, karena merefleksikan cara seorang pengarang
memilih dan meletakkan kata-kata dan kalimat-kalimat dalam mekanik
karanganya. Gaya bahasa menciptakan keadaan perasaan hati tertentu,
misalnya kesan baik ataupun baik,senang tidak enak dan sebagainya yang
diterima pikiran dan perasaan karena pelukisan tepat, benda-benda,suatu
keadaan atau kondisi tertentu.
Sedangkan menurut Luxemburg dkk (1990: 105) berpendapat bahwa
gaya bahasa merupakan sesuatu yang memberikan ciri khas pada sebuah
teks. Teks pada giliran tertentu dapat berdiri semanyam individu yang
berbeda dengan individu yang lain.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa gaya
bahasa merupakan bahasa yang diberi gaya dengan menggunakan ragam
bahasa yang khas dan dapat didentifikasi melelui pemakaian bahasa yang
menyimpang dari penggunaan bahasa sehari-hari ataau yang lebih dikenal
sebagai bahasa khas dalam wacana sastra.
d. Buku The Miracle of You
Dalam Buku The Miracle of You menceritakan tentang perjalanan
orang-orang yang perna gagal sebelumnya dalam meraih sebuah
kesuksesan baik dalam studi, karier, bisnis dan bidang lainya.
Buku karya penulis yang mendapati julukan “Mr. Magicvator”
(magician dan motivator) ini akan membimbing anda untuk menciptakan
keajaiban-keajaiban yang bermuara kepada suatu kesuksesan. Dan dalam
materi buku tersebut telah teruji lewat berbagai seminar dan pelatihan
sebagaimana penulis menjadi pembicara dan trainernya,yang telah
menghasilkan banyak alumnus dalaam sebuah studi, karier, dan bisnis.
C. Data dan Sumber Data
1. Data-data dalam penelitian ini berupa diksi dan gaya bahasa yang terdapat
pada buku The Miracle of You karya Sarwandi Eka Sarbini, yang
diterbitkan pada tahun Januari, 2015 oleh Berstari Buana Murni yang
berjumlah 156 halaman.
2. Sumber Data dalam penelitian ini yaitu buku yang berjudul The Miracle
of You tempat ditemukanya data yang akan menghasilkan kutipan-kutipan
diksi dan gaya bahasa yang terdapat dalam bukun The Miracle of You
karya Sarwandi Eka Sarbini.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode simak. Metode simak yaitu penyediaan data yang dilakukan dengan
cara menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto,1993: 133). Penelitian
dilakukan dengan cara menyimak tentang penggunaan diksi dan gaya bahasa
yang terdapat pada buku The Miracle of You karya Sarwandi Eka Sarbini.
Setelah dilakukan penyimakan kemudian penyediaan data dilanjutkan
dengan teknik catat yakni mencatat data-data yang dijadikan sebagai objek
penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, kemudian data tersebut
dianalisis menggunakan metode padan. Metode padan adalah metode yang
alat penentunya di luar dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto,1993:18).
Teknik yang digunakan dalam metode padan yaitu teknik pilih unsur
penentu atau PUP. Penggunaan teknik ini dengan cara mengumpulkan
kalimat yang mengandung diksi dan gaya bahasa pada buku The Miracle of
You karya Sarwandi Eka Sarbini.
Teknik analisis data merupakan salah satu langkah yang paling
menentukan dari suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk
menyimpulkan hasil penelitian. analisis data dapat dilakukan melalui tahap
berikut:
1. Membaca dan menandai kutipan-kutipan yang mengandung penggunaan
diksi dan gaya bahasa
2. Mengklafikasi kutipan-kutipan yang menandai penggunaan diksi dan gaya
bahasa.
.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Analisi Data
Diksi atau pilihan kata sangat penting untuk menuangkan suatu ide-ide
atau gagasan yang efektif dalam menciptakan suatu buku, sehingga dapat
diterima bagi konsumen buku sesuai dengan yang dikehendaki oleh penulis.
Buku tersebut sebagai salaah satu karya sastra tulis yang dalam
penciptaannya banyak didasarkan pada motivasi-motivasi dari penulis, buku
yang diciptakan oleh penulis bukan hanya diperuntukan untuk kalangan yang
tertentu, melaingkan diperuntukan untuk kalangan umum, oleh karena itu,
dalam menciptakan sebuah buku diksi yang terkandung dalam sebuah
motivasi tersebut harus sesuai dengan penelitian ini, penulis akan melihat
penggunaan diksi yang terdapat dalam buku The Miracle of You Karya
Sarwandi Eka Sarbini.
Ratna (2009) menyatakan bahwa Diksi adalah pilihan kata yang tepat
dilakukan oleh pengarang untuk mengungkapkan gagasan, ide, dan pesan
secara keseluruhan. Dalam proses mengidentifikasi penggunaan Diksi dalam
The Miracle of You, penulis menentukan untuk mencari bentuk Diksi yang
berhubungan dengan motivasi, khususnya motivasi dalam hidup , dan kata
yang berhubungan dengan kesuksesan dan suatu keberhasilan. Hal tersebut
didasari atas tema buku ini yang mengusung cerita tentang motivasi. Dalam
bukun ini, penulis menemukan beberapa penggunaan Diksi. Berikut adalah
penjelasan dari Diksi yang terdapat dalam buku The Miracle of You tersebut:
1. Diksi yang terdapat dalam buku The Miracle of You Karya Sarwaandi
Eka Sarbini
Berikut penulis menjabarkan hasil analisis diksi yang terdapat
dalam buku tersebut yang telah dianalisis oleh peneliti.
26
a. Konotatif
Diksi konotatif merupakan kata yang tidak menunjuk pada
makna yang sebenarnya. Berikut kata yang mengandung makana
konotatif.
Data 1
“ mata uang untuk menyogok malaikat Izrail agar menunda kematian
manusia”. ( hal. 58)
Dari data 01 terdapat penggunaan kata konotatif dari kalimat
“mata uang untuk menyogok malaikat Izrail agar menunda kematian
manusia”.memiiliki makna bahwa dalam bersilaturahmi atau
berkunjung di rumah tetangga bukan hanya budaya pada lebaran saja
namun dapat dilakuakan setiap hari karena luasnya rezeki dan umur
panjang dapat dibeli dengan hal tersebut. Seperti cerita seorang penjual
kayu bakar di zaman Nabi Musa.
Data 2
“ bercita-citalah setinggi langit”( hal 66)
Kalimat diatas bermakna bahwa bercita-citalah sebesar
munngkin dan raihlah sebuah impian yang jelas karena dari kata itulah
berawal sebuah kesuksesan.
b. Denotatif
Dalam isi cerita dari buku The Miracle of You tersebut terdapat
penggunaan diksi denotatif. Makna dari denotatif yang berarti makna
sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Berikut ini kalimat yang
mengandung makna denotatif :
Data 3
“Lihatlah tokoh-tokoh yang berpengaruh di dunia, diantaranya Thomas
Alva Edison, seorang penemu lampu pijar yang gagal hingga ribuan
kali yang pada akhirnya menemukan lampu pijar yang mampu
digunakaan oleh masyarakat dan mengubah dunia”
(Hal:18)
Data 3 merupakan kata denotatif yang mengandung kalimat
atau makna yang sebenarnya seperti seorang tokoh Thomas Alva
Edison yang terkenal dengan temuanya yang mengalami kegagalan
hingga 2000 kali percobaan hingga Ia berhasil dalam menemukan
temuan lampu tersebut.
Data 04
“KFC pun tumbuh menjadi salah satu franchise terbesar di dunia untuk
industri makanan siap saji”. (hal 20)
Dengan data 4 tersebut juga mengandung kalimat denotatif
yang mengandung makna sebenarnya, makna tersebut terdapat di
kalimat “KFC pun tumbuh menjadi salah satu franchise terbesar di
dunia untuk industri makanan siap saji, seperti yang kitaketahui bahwa
KFC di Indonesia atau khususnya di Makassar sudah banyak cabang
dan merupakan tempat makanan terfaforit bagi masyarakat. (Hal:20)
Data 5
“Valentino Rossi, seorang pembalap motor yang sudah terbiasa naik
podium dan juara satu di race MotoGP bersamatim Yamaha. Sejak
pindah ke tim Ducati pada tahun 2012, Rossi hanya sekali naik ke
podium dan tidak pernah juara satu lagi.
(Hal: 25)
Data 03 menggunakan kata denotatif sseperti pada
kalimat “Valentino Rossi, seorang pembalap motor yang sudah terbiasa
naik podium dan juara satu di race MotoGP bersamatim Yamaha
kalimat tersebut Makna yang sesungguhnya dan menjelaskan bahwa
seorang pembalat yang terkenal.
c. Kata asing
Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing
yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu
dengan bahasa aslinya.
Data 6
“ Gimana bisa ? Nah, sekarang apa yang adanda Anda lakukan? Begi
and take action ! ( hal 27)
Dari data 6 merupakan kata asing dari bahasa inggris “begi
and take action”! yang berarti “ ambil lalu lakukan”! kalimat tersebut
memiliki makna bahwa kita harus memulai suatu perjalanan dari setiap
langkah yang akan kita lewati dalam menuju suatu kesuksesan.
Data 7
“Ujung-ujungnya action! Betul ? sebuah petua berbunyi, “no action
nothing happened, take action miracle happen”! atau just do it !” (hal
28 )
Data 7 merupakan kata asing dari bahasa inggris yang berarti
“Tidak akan ada sesuatu yang terjadi kalau tidak ada tindakan dan
melakukan sesuatu akan melahirkan keajaiban”. Kalimat tersebut
memiliki makna bahwa setiap keinginan yang ingin di capai harus
melalaui suatu usaha dan tindakan agar juga menghasilkan sesuatu
yang baik.
Data 8
“Karena harapan anda dan saya adalah mendapatkan hasil maksimal
bagi kesuksesan anda dari penerapan apa yang dipaparkan buku in.
believe your dream and make it happen,
ready? “. ( Hal. 75)
Dari data ke 8 memiliki arti bahwa “percaya akan mimpimu
dan buat semua itu menjadi kenyataan, siap”. Kalimat tersebut
memiliki makna bahwa, setiap harapan seseorang yang diharapkan
adalah seuatu hasil yang maksimal bagi setiap kesuksesan dari
seseorang.
d. Kata abstrak
Kata abstrak adalah kata yang memiliki referen berupa konsep,
kata abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat
diserap dengan pancaindra.
Data 9
“sering mencoba dan terus mencoba, pasti berhasi itulah makna dari
kegigihan, tentu saja masih banyak lagi tokoh-tokoh yang dikenal
sebagai raja-raaja kesuksesan”. (Hal. 21)
Data 10
“Kalimat itu sangat sakral karena di dalam otak kita, khususnya
dibelahan otak kanan, merupakan lokasi alam bawah sadar. (hal.24)
Dari kata kegigihan dan sakral merupakan kata yang menunjuk pada
gagasan, maka dapat dinyatakan bahwa kedua kata ini merupakan kata
abstrak.
e. Kata Konkret
Kata konkret digunakan untuk melukiskan keadaan yang
sebenarnya secara jelas, sehingga pembaca dapat menangkap apa yang
disampaikan oleh pengarang. Berikut ini merupakan kata konkret:
Data 11
“sebelum para bayi terlahir di muka bumi,semua berawal dari sebuah
perjuangan dalam rahim seorang ibu. Sejak proses pembuahan satu sel
telur oleh jutaan sel sperma, namun yang dapat membuahi sel telur
tersebut hanya satu sel sperma saja. Dan iyulah yang berhasil lahir ke
muka bumi ini”. ( hal. 21)
Data 12
“ Ibarat wadah 1 liter yang dituangkan 10 liter air.apayang terjadi ?
tumpah kan ? nah, begitu pula dengan kita.jika kita sudah
memantaskan diri untuk mendapatkan rezeki yang luas dan impian
yang besar. ( hal.50)
Dari data diatas merupakan kata-kata konkret, kata sebelum
para bayi terlahir di muka bumi,semua berawal dari sebuah perjuangan
dalam rahim seorang ibu yang menggambarkan perjalan seseseorang
dalam mencapai suatu mental kesuksesan dan itu sudah tertanam kuat
dalam diri. Begitu pula dari data 02 yang mengibaratkan dari satu
wadah dengan wadah yang satunya, yang bermakna bahwa dala
memperbesar wadah untuk menumpung rezeki yang berlimpah dan
berkah.
Data 13
“kalau kita ingin membeli impian kita, maka perkuatlah usaha, doa,
dan amal. Niscaya rezeki dating tanpa syarat apa-apa lagi. Karena itu
sudah merupakan janji-nya. ( hal. 47)
Dari data 13 menjelaskan bahwa jika seseorang
mengingingkan suatu impian atau suatu keinginan maka kita juga
harus berusaha dan banyak berdoa dan lebih mendekatkan diri kepada
sang pencipta,
2. Analisis Pengunaan Gaya Bahasa yang Terdapat dalam buku The
Miracle of You
Berikut dijabarkan hasil analisis gaya bahasa yang terdapat dalam buku
The Miracle of You yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Setelah
dilakukan identifikasi terdapat 4 penggunaan gaya bahasa, yaitu: gaya
bahasa penegasan, gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan
dan gaya bahasa sindiran dalam buku The Miracle of You,.
1. Gaya bahasa penegasan
Seperti yang kita ketahui bahwa gaya bahasa penegasan adalah
jenis gaya bahasa yang menggunakan kata-kata untuk menyatakan
suatu penegasan untuk memperjelas atau menguatkan kesan terhadap
pembaca atau pendengar
a. Majas pleonasme
Majas pleonasme adalah gaya bahasa yang dipakai untuk
memperjelas maksud dengan menggunakan kata berulang dan
maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahului.
Data 1
“Jangan lagi melakukan itu-itu saja yang sudah pasti hasilnya sama
saja”. ( hal: 23)
Data 1 terdapat majas pleonasme yang gaya bahasanya
dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan kata
berulang, dari kata itu-itu saja dengan kata sama saja, dari kata
tersebut terdapat pengulanagan kata yaitu kata saja, yang memiliki
makna bahwa apa yang kita lakukan dengan cara yang sama maka
akan menghasilkan hasil yang sama pula.
Data 2
“Tentu masih banyak lagi tokoh yang dikenal sebagai raja-raja
kesuksesan dan ternyataa mereka juga dikenal sebagai raja-raja
kegagalan”.( hal.21)
Dari data 2 juga menggunakan kata pleonasme, dari
kata raja-raja tersebut dapat di maknai sebagai orang yang
memiliki keistimewaan khusus dalam kesuuksesannya,
Data 3
“Mereka berani membayar harga sebuah impian, karena mereka
memiliki impian yang jelas untuk kebaikan diri, keluarga, dan
orang banyak”.( hal. 66)
Data 3 menjelaskan bahwa dari kata impian yang berarti
suatu keinginan yang harus diperjuangkan meskipun bayak
tantangan yang harus dilewati untuk mencapai suatu impian
tersebut.
Data 4
“Menjadi entrepreneur adalah langkah awal untuk dapat
membangun bisnis sendiri dengan konsep membangun sistem
(baca: aset) sehingga bisa menjadi pengusaha. Istilanya, bekerjalah
diatas bisnis, jangan hanya bekerja dalam bisnis selamanya.( hal.
123).
Data 4 terdapat majas pleonasme dari kata bisnis yang berti
suatu usaha atau pekerjaan yang memiliki makana bahwa orang
yang melakukan aktivitas wirausaha harus memulainya dengan
cara berbisnis kecil-kecilan sampai ia memiliki usaha yang besar.
b. Majas Hiperbola
Majas hierbola adalah gaya bahasa yang dipaai untuk melukiskan
keadaan secara berlebihan.
Data 5
“kekuatan sebuah doa dan afirmasi dari Ibu Malin Kundang yang
mampu membuat anaknya menjadi batu. dalam sekejap!
Seandainya Ibunya mengutuk Malin Kundang menjadi
emas,berlian, atau mesin cuci kira-kira apa yang terjadi.? (hal. 67)
Data 5 terdapat majas hiperbola, dari kata menjadi
emas,berlian, atau mesin cuci melukiskan bahwa kata tersebut
mengandung makna yang berlebihan. Makana dari data 01 jika kita
masih bisa mendoakan diri kita dan keluarga maupun orang lain
menjadi lebih baik , mengapa mesti mendoaakan menjadi buruk.
2. Gaya bahasa perbandingan
Gaya bahhasa perbandingan adalah gaya bahasa yang
menggunakan kata-kata kiasan dalam bentuk perbandingan untuk
meningkatkan kesan kepada pembaca atau pendengar.
a. Majas metafora
Majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan
suatu benda dengan benda lain secara langsung.
Data 6
“Jadilah manusia intan yang melalui proses terbentuk dari
lumpur yang akhirnya bernilai sangat mahal, bukan malah menjadi
manusia yang instan”. ( hal.50)
Dari data 6 menggunakan majas metafora yang gaya
bahasaya membandingkan suatu benda dengan benda lain, seperti
kalimat Jadilah manusia intan yang melalui proses terbentuk dari
lumpur yang akhirnya bernilai sangat mahal, bukan malah menjadi
manusia yang instan, yang bermakna bahwa, sebagai manusia kita
harus bersikap baik dalam melakukan sesuatu meskipun bagi kita
itu sulit akan tetapi tetap ternilai baik bagi orang lain, dan bukanya
menjadi seseorang yang ingin menikmati suatu keberhasilan tampa
melalui suatu usaha.
3. Gaya Bahas pertentagan
Gaya bahasa pertentangan adalah kata-kata yang berkias yang
menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh
pembira atau penulis dengan maksud memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhya pada pembaca atau pendengar.
a. Majas Antitesis
Majas antitesis asdalah gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata yang bertentangan dengan artinya. Beriikut kaimat yang
termasuk majas antithesis.
Data 7
“ Namun, perlu anda ketahui bahwa menjadi gila itu perlu. Karena
gila sama dengan sinting. dan sintng itu pentingg !( hal 96 ).
Dari data tersebut menjelaskan bahwa makna dari giladan
sinting bukan berarti orang yang berada ditengah jalaan( tidak
waras) melaingkan kalimat tersebut menjeaskan tentang para tokoh
atau penemu-penemu yang terkenal dengan temuanya yang
mememiliki perjalan yang panjang untuk menempuh suatu
perjalanan yang panjang, yang telah berhasil membawa perubahan
di muka bumi ini. Meskipun dalam perjuangannya menuai banyak
protes, hinaan tapi iya tetap dalam pendirianya untuk menciptakan
suatu temuanya.
4. Gaya Bahasa Sindiran
Gaya bahasa sindiran adalah gaya bahasa yang mengungkapkan
sebuah sindiran terhadap seseorang atau sesuatu.
a. Majas Ironi
Majas ironi adalah gaya bahasa yang paling halus dalam
digunakan untuk menyindir seseorang, sehingga orang tersebut
tidak saadar dengaan dirinya. andapun penggunaan majas ironi :
Data 8
“Jika Anda terlahir miskin, itu bukan kesalahan anda, namun jika
anda mati dalam keadaan mati, itu mutlak kesalahan anda”
(hal.36).
Dari data 8 menjelaskan terdapat penggunaan maajas
ironi, yang bermakna bahwa jika anda hidup dalam keluarga
sederhana atau (tidak mampu) maka itu bukan kesalahan anda akan
tetapi jika anda mati dalam keadaan yang sama berarti itu adalaah
kesaalaahan anda kaalimat tersebut menggambarkan kepada
seseorang yang tidak ingin berusaha dalam mengubah sebuah pola
hidup.
D. Hasil Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti peroleh dari data-data
penelitian yang ada, maka dapat diketahui bahwa buku The Miraacle of You (
Ciptakan Keajaiban dalam Diri Anda ) memiliki penggunaaan diksi dan gaya
bahasa sebagaiberikut:
1. Penggunaan Diksi
Pengertian diksi terbagi atas dua. Pengertian diksi yang pertama
adalah pilihan kata atau diksi mengenai pengertian kata-kata manaa yang
digunakan untuk menyampaikaan suatu gagasan bagaimana dalam
membentuk adanya pengeompokan kata-kat yang sesuai atau
pengunkapan yang tepat dan gaya yang mana lebih baik dalaam situasi.
Sedangkan pengertian diksi yang kedua bahwa diksi adalah pilihan kata
atau diksi adalah membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari
gagasan yang dapaat disampaikan dan kemampuan utuk menemukan
bentuk yang sesuai dengan situasi dan juga nilai dari sebuah rasa yang
mempunyai kelompok masyarakat, pendegar dan pembaca ( keraf 1996 :
24 ).
Menurut Keraf (1996) diksi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
denotasi, konotasi, kata abstrak, kata konkrit, kata umum, kata khusus,
kata ilmiah, kata popular, jargon, kata slang, kata asing dan kata serepan.
Penggunaan diksi yang peneniliti dapatkan dalam buku The Miracle
of You Karya Sarwandi Eka Sarbini terdapat 13 penggunaan diksi yaitu: 2
konotatif, 3 donotatif, 3 kata asing, 2 kata abstrak dan 3 kata konkret.
a. Konotasi
Penggunaan diksi yang terdapat dalam buku The Miracle of
You terdapat pada halaman 58 dan 66 Penggunaan diksi konotatif
adalah suatu pilihan kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi
atau nilai rasa tertentu, konotasi merupakan kesan-kesan atau
asoosiasi-asosiasi, dan biasanya memiliki sifat emosional yang
ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan kamus atau defenisi
utamanya. ( Keraf 1996). penggunaan kata konotasi itu sendiri mampu
memunculkan stimulus dan respon terhadap pembaca sehingga
mampu menimbulkan niai-nilai emosional kepadaa suatu buk
b. Denotatif
Diksi denotatif yang peneliti dapatkan. dalam buku The
Miracle of You terdapat pada halaman 18 dan 20. donotatif adalah
makna yang sebenarnya. Kata yang merupakan suatu konsep dasar
yang didukung oleh suatu kata ( makna itu menunjuk pada konsep,
referen atau ide). Berdasarkan analisis yang peneliti peroleh dari buku
tersebut, seperti yang terdapaat pada halaman 18 dan 20 yang
menceritakan tentang perjalanan seorang tokoh besar yang
berpengaruh diduunia, dari awal mulai merintis karir samapai iya
dikataakan sukses.
c. Kata Asing
Penggunaan kata asing yang peneliti analisis terdapat pada
halaman 27,28 dan 75. Kata asing merupakan kata yang berasal dari
kata asing yang masih dipertahangkan bentuk asinya. Dalam
penggunaan kata asing tersebut membantu untuk menuangkan maksud
dari suatu kalimat dengan penggunaan kata asing tersebut seperti yang
peneliti dapat dalam sebuah buku The Miracle of You tersebut.
d. Kata Abstrak
Penggunaan kata abstrak tersebut terdapat pada halamaan 21
dan 24 kata abstrak tersebuk merupakan kata yang mempunyai
rujukan berupa konsep atau pengertian. Berdasarkan hasil analisis
tersebut kedua kalimat tersebut menggunakan kata abstrak untuk
membuat para pembaca semakin tersekesimak oleh kesan yang
disampaikan oleh penulis.
e. Kata konkret
Kata kongkret yang terdapat dalam buku tersebut terdapat pada
halaman 21, 50 dan 47. Kata konkret merupakan suatu kata yang
merujuk pada suatu objek yang mampu di capai atau d cangkup oleh
panca indra, yang mampu menggambarkan suatu keadaan yang hidup
yang mampu diterima oleh pemaca.
2. Penggunaan Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah suatu cara yang khas dalam menyatakan sebuah
pikiran danpersaan dalam bentuk lisan maupuntulisan. Ciri khas dari gaya
bahaasa ini dapat terletak dalam pemilihan gaya bahasanya kata-katanya.
Gaya bahasa digunakan untuk memberi efek dalam suatu kalimat.
Berdasarkan analisis terhadap penggunaan gaya bahasa yang terdapat
dalam sebuah buku The Miracle of You. Terdapat penggunaan gaya
bahasa penegasan, perbandingan pertentangan dan gaya bahasa sindiran,
jumlah gaya bahasa yang peneliti peroleh dari analis buku The Miracle of
You, terdapat 8 penggunaan gaya bahasa, diantaranya : 4 Majas
pleonasme, 1 Majas Hiperbola, 1 Majas metafora, 1 Majas Antitesis dan 1
Majas Ironi.
a. Majas Pleonasme
Penggunaan gaya bahasa pada majas pleonasme yang terdapat
pada buku The Mirace of You terdapat pada halaman 23, 21, 66, 123.
Penggunaan majas pleonasme tersebut merupakan salah satu gaya
bahasa yang mampu menambahkan suatu makna atau suatu informasi
pada suatu pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan suatu
keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam kalimat tersebut,
jenis majas tersebut biasanya dipakai untuk penegasan suatu kalimat
atau memperkuat maupun memperjelas maksud dari suatu kalimat .
b. Majas Hiperbola
Majas hiperbola atau jenis gaya bahasa dari gaya bahasa
penegasan yang peneliti dapat, terdapat pada halaman 67. Majas
hiperbola ini biasanya digunakan untuk melukiskan suatu keaadaan
secara berlebihan yang biasa tidak sesuai dari makna kata yang
sebenarnya. Majas yang membesar-besarkan atau melebih-lebihkan
suatu hal dari apa yang sebenarnya dengan tujuan untuk meningkatkan
suatu kesan, mampu memperhebat daya pengaruh bagi sang pembaca.
c. Majas Metafora
Jenis gaya bahasa ini terdapat pada halaman 50, majas tersebut
merupakan suatu ungkapan secara tidak langsung yang berupa suatu
perbandingan yang logis, yang bermakna dalam suatu perkataan atau
kalimat, untuk menggambarkan suatu objek dengan perbandingan
langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hamper sama
dengan objek lainya yang digunkan oleh seorang penulis untuk
menyampaikan sutau gagasanya.
d. Majas Antitesis
Gaya bahasa ini yang memiliki bentuk majas antitesis ini
terdapat pada halaman 96, majas antitesis ini merupakan suatu jenis
gaya bahasa yang pengungkapanya dalam bergaya bahasa yang
menyatakan suatu hal yang berlawanan dengan makana yang
sebenarnya, oleh karenanya majas tersebut dapat digolongkan dalam
gaya bahasa pertentangan, karena memiliki dua hal yang bertentangan
atau berlawanaan melaingkan bertolak belakang dari sisi makananya.
e. Majas Ironi
Majas ironi tersebut, penggunaan gaya bahasanya terdapat
pada halaman 36. Penggunaan gaya bahasa sindiriran ini yaitu majas
ironi merupakan penggunaan gaya bahasa yang menyatakan suatu
makana sebaliknya atau dapat diakatakan bertentangan dengan apa
yang sebenarnya dimaksud, majas ironi dapat dikatakan bersifat
menyembunyikan dan menutupi suatu makana yang dimaksud dan
bersifat suatu sindiran halus dari suatu kalimat.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
C. Simpulan
Setelah melakukan penelitian terhadap diksi dan gaya bahasa yang
terkandung dalam buku The Mirace of You ( Ciptakan Keajaiban dalam Diri
Anda ), dengan simpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan diksi yang terdapat dalam buku The Mirace of You ( Ciptakan
Keajaiban dalam Diri Anda ) penelis menemukan hasil data sebanayak 13
(Tiga belas ) penggunaan diksi, 2 konotatif, 3 Donotatif, 3 kata asing, 2
kata abstrak , dan3 kata konkret.
2. Penggunaan gaya bahasa yang penulis dapatkan dalam buku the miracle of
you ( Ciptakan Keajaiban dalam Diri Anda ) sebanyak 8 (delapan)
penggunaan gaya bahasa: Pleonasme 3 kalimat, 1 Hiperbola, Metafora 1
kalimat, Antitesis 1 kalimat dan Ironi 1 kalimat.
.
Saran
1. Penggunaan diksi dan penggunaan gaya bahasa dalam buku The Miracle
of You karya Sarwandi Eka Sabrini dan karya sastralainya, baik cerpen
maupun novel, sebaiknya tidak hanya sekedar membaca cerita karya sastra
tersebut. Tetapi juga mengamati unsur-unsur pembangun karya sastra itu
sendiri agar dapat memahami makna sesungguhnya yang ingin
disampaikan oleh pengarang. Selain itu, hal tersebut juga akan mengasah
intuisi dan sensitifitas kita dalam mengintepretasi makna karya sastra dan
mengenali tanda-tanda penyimpangan bahasa meskipun hanya dalam
sekali baca.
2. Bagi para peneliti karya sastra selanjutnya disarankan untuk
mengumpulkan referensi sebanyak-banyaknya yang memiliki relevansi
dengan objek penelitian dan dilakukan dari jauh hari sebelum penelitian
dimulai. Karena berdasarkan pengalaman penulis yang melakukan
penelitian terhadap karya sastra, hal tersebut sangatlah penting dan
mendasar agar peneliti dapat mempelajari referensireferensi tersebut dan
memahami teori-teori yang berkaitan dengan objek penelitian lebih
mendalam sebelum memulai penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Muchsin. 1988. Materi dasar pengajaran komposisi bahasa Indonesia:
Jakarta. Depdikbud
Agung Widhiyanto, ( 2014) Analsis Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa pada
Lirik Lagu Group Wal.
Depdikbud, (1990) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka Depdikbud,
Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasiaonal. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta Balai Pustaka
Endrawara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama: Apresiasi, dan
Pengkajian. Yogyakarta: KAPS
Jabrohim, 2014. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Keraf, Gorys. 2010. Cetakan Keduapuluh. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimurti.1993: Kamus Linguistik: Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum.
Keraf, Gorys. 1996. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. PT. Gramedia. Jakarta
Keraf, Gorys. 1996. Tata Bahasa Indonesia. Cetakan kesepuluh. Jakarta: Ikrar
Mandiri Abadi
Luxemburg, Jan Van dkk.1990. Pengantar Ilmu Sastra (Terjemahan Dick
Hartoko) Jakarta: Gramedia.
Nawawi Hadari (2003) Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta :
Gajahmada University press
Nazir Moh. 2003. Metode penelitian. Cetakan Pertama Penerbit Ghalia Indonesia
Jakarta.
Nurgiyantoro, 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Cetakan Kesembilan. Teori Pengkajian Fiksi.
Yogyakarta, Gajah Mada University Press
Nikics, David. 2007. A new handbook of literary term. London: yale university
press.
Pradopo, Rachmat Djoko . 2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada
University
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Cetakan Keempat. Teori, Metode, dan Teknik
Penelitian Sastra. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Rinaldi Firdaus, 2013. Analisis Diksi dan Gaya Bahasa dalam Cerpen ( kumon No
Ito ).
Semi Atar, 1990. Metodelogi Penelitian Sastra. Bandung, Angkasa.
Shipley, Joseph T. 1979. Dictionary of World Literature : FROMS,
Technique,Continuum International The Writer,Inc.
Sudjiman, Panuti. 1993. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Putaka jaya
Press
Sudaryanto. 1993.Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa ( Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistic ) Yogyakarta: Duta
Wacana University Press..
Tarigan, Hery Guntur. 2009: 4. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa
Widyamartaya. A. 1990. Seni menuangkan gagasan. Yogyakarta: penerbit
kanisius
LAMPIRAN
Lampiran I
KORPUS DATA DIKSI
No Data Jenis Diksi Halaman
1.
Lihatlah tokoh-tokoh yang
berpengaruh di dunia,
diantaranya Thomas Alva
Edison, seorang penemu
lampu pijar yang gagal
hingga ribuan kali yang pada
akhirnya menemukan lampu
pijar yang mampu
digunakaan oleh masyarakat
dan mengubah dunia
Dari kalimat tersebut
menjelaskan tentang
perjalanan seornag
tokoh yang mampu
mengubah dunia ini
dan mampu
membantu banyak
masyarakaat. dengan
lampu temuanya.
18
2.
KFC pun tumbuh menjadi
salah satu fran chise terbesar
di dunia untuk industri
makanan siap saji.
Berdasarkan kutipan
tersebut, kita ketahui
bahawa penemu dari
bumbu yang biasa
kita kenal dengan
kata KFC tersebut
kini menjadi sorotan
banyak orang dan
terkenal dengan
industri makanan
siap saji.
20
3.
Sering mencoba dan terus
mencoba, pasti berhasi itulah
makna dari kegigihan, tentu
saja masih banyak lagi
tokoh-tokoh yang dikenal
sebagai raja-raja kesuksesan
Berdasarkan kutipan
tersebut
menggambarkan
tentang kegagalan-
kegagalan yang
perna menghampiri
para tokoh-tokoh
tersebut, dan berkat
kegigihan dan kerja
kerasnya serta
semangaat dan tidak
21
pernah mengenal
kata meenyerah itu,
akhirnya iya berhasil
dan menjadikanya
iya sukses sampai
sekarang.
4.
sebelum para bayi terlahir di
muka bumi,semua berawal
dari sebuah perjuangan
dalam rahim seorang ibu.
Sejak proses pembuahan satu
sel telur oleh jutaan sel
sperma, namun yang dapat
membuahi sel telur tersebut
hanya satu sel sperma saja.
Dan itulah yang berhasil
lahir ke muka bumi ini
kalimat tersebut
menjelaskan tentang
perjuangan dalam
mencapai sesuatu
yang kita ingingkan
dan semua harus
membutuhkan
sebuah proses untuk
mencapai suatu
keinginan, maupun
untuk mencapai
sesuatu.
21
5.
Kalimat itu sangat sakral
karena di dalam otak kita,
khususnya dibelahan otak
kanan, merupakan lokasi
alam bawah sadar.
Dalam kalimat
tersebut
menggambarkan
tentang motivasi
bagaimana kita dapat
menyelesaiakaan
dalam suatu masalah
24
6.
Valentino Rossi, seorang
pembalap motor yang sudah
terbiasa naik podium dan
juara satu di race MotoGP
bersamatim Yamaha. Sejak
pindah ke tim Ducati pada
tahun 2012, Rossi hanya
sekali naik ke podium dan
tidak pernah juara satu lagi.
kalimat tersebut
menceritakan
perjalanan seorang
pembalap yang
dulunya selalu naik
kepodium untuk
menerima
penghargaan, tapi
kini tidak seperti
sebelumnya lagi.
25
7.
Gimana bisa ? Nah,
sekarang apa yang Anda
lakukan? Begi and take
action.
Kalimat tersebut
menunjukkan
kalimat tanya,
tentang bagaimana
kita harus berusaha
untuk mencapai
suatu tujuan.
27
8.
Ujung-ujungnya action!
Betul ? sebuah petua
berbunyi, “no action nothing
happened, take action
miracle happen”! atau just
do it !
Kata Asing
28
9.
kalau kita ingin membeli
impian kita, maka perkuatlah
usaha, doa, dan amal.
Niscaya rezeki dating tanpa
syarat apa-apa lagi. Karena
itu sudah merupakan janji-
nya.
kalimat ini
menjelasakan
tentang pentingnya
sebuah doa, dan
uasaha untuk
mencapai suatu
kesuksesan dan tidak
melupa dengan
beramal kepada
orang lain.
47
10.
Ibarat wadah 1 liter yang
dituangkan 10 liter air.apa
yang terjadi ? tumpah kan ?
nah, begitu pula dengan kita.
jika kita sudah memantaskan
diri untuk mendapatkan
rezeki yang luas dan impian
yang besar.
Kalimat tersebut
mengibaratkan suatu
benda dengan
kehidupan.
50
11.
mata uang untuk menyogok
malaikat Izrail agar menunda
kematian manusia.
Kalimat tersebut
menjelaskan tentang,
penundaan
kemataian karena
suatu kebaikan.
58
12.
bercita-citalah setinggi
langit.
Kalimat tersebut
memiliki makna,
bahwa setiap
manusia pasti
memiliki cita-cita(
impian).
66
13.
Karena harapan anda dan
saya adalah mendapatkan
hasil maksimal bagi
kesuksesan anda dari
penerapan apa yang
dipaparkan buku in. believe
your dream and make it
happen, ready?
Kata Asing
75
Lampiran II
KLARIFIKASI DATA DIKSI
No
Data
Jenis
Diksi
Halaman
Jumlah
Data
1.
mata uang untuk menyogok
malaikat Izrail agar menunda
kematian manusia
Konotatif
58
2
2.
bercita-citalah setinggi langit.
66
3.
Lihatlah tokoh-tokoh yang
berpengaruh di dunia, diantaranya
Thomas Alva Edison, seorang
penemu lampu pijar yang gagal
hingga ribuan kali yang pada
akhirnya menemukan lampu pijar
yang mampu digunakaan oleh
masyarakat dan mengubah dunia
Donotatif
18
3
4.
KFC pun tumbuh menjadi salah
satu fran chise terbesar di dunia
untuk industri makanan siap saji.
20
5.
Valentino Rossi, seorang pembalap
motor yang sudah terbiasa naik
podium dan juara satu di race
MotoGP bersamatim Yamaha.
Sejak pindah ke tim Ducati pada
tahun 2012, Rossi hanya sekali naik
ke podium dan tidak pernah juara
satu lagi
25
6.
Gimana bisa ? Nah, sekarang apa
yang Anda lakukan? Begi and take
action.
Kata
Asing
27
3
7.
Ujung-ujungnya action! Betul ?
sebuah petua berbunyi, “no action
nothing happened, take action
miracle happen”! atau just do it !
28
8.
Karena harapan anda dan saya
adalah mendapatkan hasil maksimal
bagi kesuksesan anda dari
penerapan apa yang dipaparkan
buku in. believe your dream and
make it happen, ready?
75
9.
Sering mencoba dan terus mencoba,
pasti berhasi itulah makna dari
kegigihan, tentu saja masih banyak
lagi tokoh-tokoh yang dikenal
sebagai raja-raja kesuksesan
Kata
Abstrak
21
2
I0.
Kalimat itu sangat sakral karena di
dalam otak kita, khususnya
dibelahan otak kanan, merupakan
lokasi alam bawah sadar.
24
II.
Sebelum para bayi terlahir di muka
bumi,semua berawal dari sebuah
perjuangan dalam rahim seorang
ibu. Sejak proses pembuahan satu
sel telur oleh jutaan sel sperma,
namun yang dapat membuahi sel
telur tersebut hanya satu sel sperma
saja. dan itulah yang berhasil lahir
ke muka bumi ini.
Kata
Konkret
21
I2.
kalau kita ingin membeli impian
kita, maka perkuatlah usaha, doa,
dan amal. Niscaya rezeki dating
tanpa syarat apa-apa lagi. Karena
itu sudah merupakan janji-nya.
Kata
konkret
47
3
I3.
Ibarat wadah 1 liter yang
dituangkan 10 liter air.apa yang
terjadi ? tumpah kan ? nah, begitu
pula dengan kita. jika kita sudah
memantaskan diri untuk
mendapatkan rezeki yang luas dan
impian yang besar.
50
Total
13
Lampiran III
KORPUS DATA GAYA BAHASA
No Data Jenis Gaya Bahasa Halaman
1.
“Tentu masih banyak lagi
tokoh yang dikenal sebagai
raja-raja kesuksesan dan
ternyataa mereka juga dikenal
sebagai raja-raja kegagalan”.
Pleonasme
Gaya Bahasa Penegasan
21
2.
“Jangan lagi melakukan itu-
itu saja yang sudah pasti
hasilnya sama saja”.
Pleonasme
23
3.
Jika Anda terlahir miskin, itu
bukan kesalahan anda, namun
jika anda mati dalam keadaan
mati, itu mutlak kesalahan
anda
Ironi
Gaya Bahasa Sindiran
36
4.
“Jadilah manusia intan yang
melalui proses terbentuk dari
lumpur yang akhirnya
bernilai sangat mahal, bukan
malah menjadi manusia yang
instan”
Metafora
Gaya Bahasa
Perbandingan
50
5.
“Mereka berani membayar
harga sebuah impian, karena
mereka memiliki impian yang
jelas untuk kebaikan diri,
keluarga, dan orang banyak”
Pleonasme
Gaya Bahasa Penegasan
66
6.
“kekuatan sebuah doa dan
afirmasi dari Ibu Malin
Kundang yang mampu
membuat anaknya menjadi
batu. dalam sekejap!
Seandainya Ibunya mengutuk
Malin Kundang menjadi
emas,berlian, atau mesin cuci
kira-kira apa yang terjadi.
Hiperbola
Gaya Bahasa Penegasan
67
7.
“Namun, perlu anda ketahui
bahwa menjadi gila itu perlu.
Karena gila sama dengan
sinting. dan sintng itu
pentingg
Antitesis
Gaya Bahasa Pertentangan
96
8.
“Menjadi entrepreneur
adalah langkah awal untuk
dapat membangun bisnis
sendiri dengan konsep
membangun sistem (baca:
aset) sehingga bisa menjadi
pengusaha. Istilanya,
bekerjalah diatas bisnis,
jangan hanya bekerja dalam
bisnis selamanya.( hal. 123).
Pleonasme
Gaya Bahasa penegasan
123
Lampiran IV
KLARIFIKASI DATA GAYA BAHASA
No Gaya Bahasa Jenis Jumlah
Data
Halaman
1.
Gaya Bahasa Penegasan
Pleonasme
4
21,23,66,
67,123
Hiperbola
1
2.
Gaya Bahasa Perbandingan
Metafora
1
50
3.
Gaya Bahasa Pertentanaagan
Antitesis
1
96
4.
Gaya Bahasa Sindiran
Ironi
1
36
Total 8
Lampiran V
SINOPSIS
Dalam buku The Miracle of You ( Ciptakan Keajaiiban Dalam Diri Anda )
ini, karya penulis yang mendapat julukan sebagai ( Magician dan Motivator ).
Mengenai isi buku tersebut penulis bermaksud untuk membimbing kita dalam
mencapai keajaiban-keajaiban yang bermuara kepada kesuksesan. Dalam materi
buku ini perna dipaparkan langsung dalam seminar dan pelatihan, dan penulis
bertindak langsung sebagai pembicara.
Lampiran VI Biografi
Penulis Buku
Sarwandi Eka Sarbiini lahir di kota Jeneponto, sekitar dua jam
perjalanan dari Kota Makaassar. Orang mengenalnya dengan julukan “ Mr.
Magicvator (magician dan motivator). Pemuda kelahiraan 19 Maret 1991 ini
lulusan sarjana dari sebuah Universitasdi Makassar. Sekarang ia aktif menulis
buku, mengisi seminar dan pelatihan di berbagai Kota, dan mengelolah bisnis di
bidang pendidikan.
Sarwandi Eka Sarbini telah mendirikan even organizer, Rawana Organizer
dan mengelolah bersama tim di Kota Makassar dan Jeneponto. Rewana Organizer
aktif mengadakan seminar dengan mengundang pembicara local maupun nasional.
Ia juga mendirikan Rewana Comonity, sebuah komunitas anaak muda sebagai
wadah penyalurang bakat dan Passion. Kuminitas ni sudah aktif di tiga kota :
Makassar, Maros dan Jeneponto. Bidang-bidang yang diwadahi kumunitas ini
adalah kepeenulisan, public speaking, dan bisnis.
RIWAYAT HIDUP
RAMLAH SUSANA. Dilahirkan di Pulau Kalu-Kalukuang
Kabupaten Pangkep pada tanggal 21 mei 1998, dari pasangan
ayahanda Ramli Dg. Bali. dan Ibunda St.Hasnah. Penulis
masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SDN 16
Kalukalukuang Kabupaten Pangkep dan tamat thn 2009, tamat
MTs. DDI Pulau Kalukalukuang Kabupaten Pangkep tahun 2012, dan tamat MA.
DDI Pulau Kalukalukuang Kabupaten Pangkep tahun 2015. Pada tahun yang
sama (2015) penulis melanjutkan pendidikan pada program strata satu (S1)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. dan Insyaallah pada
tahun 2020 penulis dapat menyelesaikan Studi di Universitas Muhammadiyah
Makassar dengan meraih gelar sarjana (S.Pd).