PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI...

95

Click here to load reader

Transcript of PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI...

Page 1: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA

KELAS VIII MTs FATHUL’ IBAAD MEKARBAKTI PANONGAN,

TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Menulis Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

SATONO

NIM 1811013000021

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2014 M

Page 2: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai
Page 3: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai
Page 4: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai
Page 5: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

i

ABSTRAK

Satono NIM 1811013000021: Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi

Siswa Kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan mendeskripsikan hasil

temuan terkait dengan penggunaan diksi dalam karangan narasi dan selanjutnya

akan di jadikan sebagai sumber belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan

ialah metode kualitatif. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dengan

teknik dokumen. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan

penggunaan diksi khususnya ketepatan penggunaan diksi dengan sepuluh

persyaratan ketepatan penggunaan diksi dengan menggunakan teknik persentase.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, maka diperoleh 37 data dari

tujuh karangan narasi siswa. Dari sepuluh jenis persyaratan ketepatan diksi yang

dianalisis maka diperoleh hasil ketidaktepatan penggunaan diksi sebagai berikut:

penggunaan kata umum dan khusus 20%, penggunaan kata konotatif dan denotatif

20%, penggunaan kata yang hampir bersinonim 20%, penggunaan kata idiom

8,6%, kelangsungan pilihan kata 17,1%, dan penggunaan kata indria 14%.

Dari hasil yang diperoleh berdasarkan pengamatan peneliti secara mendalam,

dari penggunaan bahasa yang digunakan cukup ringan dan kesalahan yang

ditemukan sebagian besar sudah tepat digunakan.

Kunci: Diksi, Karangan Narasi

Page 6: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

ii

ABSTRACT

Satono NIM 1811013000021: The Use of Diction in Narative Essay at 8th

grade Students of MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.

Education Majors Indonesia Language and Literature, Faculty of Tarbiyah

and Teaching, Negeri Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

2014.

This study aimed to obtain the data and describel the findings related to the

use of diction in the analysis of dictioan and will serve as a source of student

leaning. The method used is qualitatif method. The method used is the data

collection tecniques refer to the note. The research was done by describing the use

of diction in particular the use of dction accurary with ten diction accurary

requirements and the end result would be obtained by using percentages.

Based on the study conducted by researchers, the obtained data 37 from seven

columns headline used. Of the ten types of requirements are analyzed diction

accurary oollow: use common word special 20%, the use of the word connotative

and denotatve 20%, the use of the word is almost synonymous 20%, 8,6% use of

the word idiom contynuity 17,1% word choice, and the use of word senses 14%.

From the results obtained based on in-depth observations of researchers, from

the use of language used is quite mild and most of the errors found are

appropriately used.

Keywords: Essay Narative Diction

Page 7: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena atas karunia

dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segaik-baiknya.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamad Saw, beserta

keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa seluruh umat manusia dari

kegelapan menuju keselamatan.

Penyusunan skripsi saya buat untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dengan skripsi yang berjudul Penggunaan Diksi

dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti

Panongan, Tangerang.

Selama penulisan ini, banyak sekali kesulitan dan hambatan yang dilalami,

namun berkat doa, kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

1. Nurlena Rifa’i, M.A. Ph. D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Hindun, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Makyun Subuki, M. Hum. Dosen pembimbing yang telah mengarahkan

dan membantu saya dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan

selama XII putaran.

5. Terima kasih yang tak terhingga saya haturkan kepada rekan kerja yang

telah memberikan dukungan baik moril maupun material.

6. Keluarga tercinta yang tak pernah bosan memberikan semangat kepada

saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini agar dapat fokus lagi, serta

Page 8: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

iv

saya ucapkan rasa sayang yang tempat dalam kepada anak-anak saya yang

telah memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih saya ucapkan bagi nama-nama yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu. Ungkapan kata memang tak pernah cukup untuk membalas kebaikan

kalian. Semoga Allah selalu melimpahkan dan membalas kebaikan yang berlipat

ganda yang pernah kalian berikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan dalam dunia

pendidikan.

Jazakumullah khairal jaza’

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tangerang, 29 November 2014

Penulis

Page 9: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

v

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan

Lembar Pengesahan

Lembar Pernyataan Karya Sendiri

Abstrak ...................................................................................................... i

Abstract ...................................................................................................... ii

Kata Pengantar ......................................................................................... iii

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4

C. Batasan Masalah........................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

E. Tujuan ....................................................................................... 4

F. Manfaat ..................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Menulis ......................................................................................

B. Karangan Narasi ........................................................................ 9

C. Diksi (Pilihah kata) ................................................................... 15

D. Penelitian yang Relevan ............................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Peneliti.....................................................................29

B. Data dan Sumber Data .............................................................. 30

C. Subjek Penelitian..................................................................30

D. Korpus Data................................................................................ 30

Page 10: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

vi

E. Teknik Analisis Data ................................................................. 32

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31

G. Langkah Analisis Data .............................................................. 32

BAB IV DESKRIFSI HASIL PENELITIAN

A. Analisis Penggunaan Diksi ........................................................ 33

B. Interpretasi Hasil Analisis ........................................................ 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................... 50

B. Saran ........................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam kehidupan sehari-hari bahasa digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia di arahkan agar

siswa terampil berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Dalam komunikasi

memiliki dua cara yaitu berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung.

Berkomunikasi secara langsung merupakan proses dari kegiatan berbicara dan

menyimak, sedangkan secara tidak langsung merupakan proses dari kegiatan

membaca dan menulis. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita

tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.1

Keterampilan berbahasa dalam kurikulum sekolah mencakup empat

keterampilan menyimak, berbicaca, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

suatu keterampilan berbahasa yang di gunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Kemampuan menulis di

gunakan untuk sebuah karangan yang menceritakan sesuatu. Adapun macam-

macam karangan yaitu, karangan narasi, argumentasi, deskripsi dan eksposisi.

Dalam menulis karangan, penulis menuangkan ide pokok pikirannya, selain itu

penulis harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, misalnya pada

penggunaan diksi atau pilihan kata agar pembaca mengerti apa yang penulis

sampaikan.

Pemilihan kata lebih luas dari pada sekadar jalinan kata-kata. Pemilihan kata

bukan saja digunakan untuk kata-kata mana yang perlu digunakan dalam

mengungkapkan suatu ide atau gagasan, melainkan juga meliputi persoalan gaya

bahasa dan ungkapan dalam kalimat. Yang paling penting dalam rangkaian kata-

kata tadi adalah pengertian yang tersirat dibalik kata yang digunakan itu.2

1 Gorys Keraf, Komposi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Penerbit Nusa Indah, 2004),

h. 4.

2 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Penerbit PT. Gramedia , Jakarta, 1984), h. 21.

1

Page 12: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

2

Persoalan pilihan kata bukan persolan yang sederhana. Persoalan pilihan kata

menyangkut persoalan yang bersifat dinamis, inovatif dan kreatif sejalan dengan

perkembangan masyarakat penuturnya, seperti seorang anak yang sedang dalam

proses pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan ini anak akan mencari dan menemukan bentuk-bentuk yang sesuai

dengan kemampuannya. Memilih kata yang mampu mengemban fungsi

sebagaimana mestinya tidaklah mudah. Kata yang tepat akan membantu seseorang

mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun

tulisan.3

Penulis yang belum berpengalaman sangat sulit untuk mengungkapkan ide

atau gagasan dan biasanya sangat miskin variasi bahasanya. Akan tetapi, ada pula

penulis yang sangat boros atau tidak efektif menggunakan pembedaharaan kata,

sehingga tidak ada isi yang terdapat dibalik kata-katanya. Kata-kata atau istilah

dapat digunakan penulis menyapa pesan makna yang terselubung atau simbolis,

sehingga jika dipahami memerlukan interpretasi dan renungan yang dalam.

Dengan demikian kata tidak hanya sekedar mengemban nilai-nilai indah (estetis)

melainkan juga nilai-nilai filosofis maupun pedagogis.

Berdasarkan pendapat tersebut, disimpulkan bahwa masalah diksi

menyangkut masalah kebebasan penulis untuk memilih kata istilah sesui dengan

makna yang tepat, baik makna leksikal, grametikal, denotasi, konotasi, masalah

sinonim, antonim maupun berbagai variasi majas. Hal ini benar-benar tergantung

pada kreatifitas menulis atau mengarang.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, masih banyak siswa yang melakukan

kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa tidak hanya terdapat pada tuturan

tetapi juga terdapat pada bahasa terdapat pada bahasa tertulis. Bahasa tertulis

terikat pada aturan-aturan kebahasaan. Seperti ejaan, sistematika, dan teknik-

teknik penulisan. Salah satu ketidaktepatan tertulis yang dilakukan siswa adalah

diksi pada karangan narasi siswa MTs Fathul Ibaad. Ruang lingkup diksi yang

terbesar pada diksi, kemampuan menyusun kaimat efektif, kemampuan menyusun

3 Zaenal arifin, Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2010), h. 28.

Page 13: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

3

paragraf. Selain itu di angkatnya permasalahan ini karena dari beberapa penelitian

yang pernah di lakukan menunjukan bahwa pemahaman dan penguasaan srtuktur

bahasa khususnya pemilihan kata (diksi), penggunaan kalimat efektif pada kalimat

dan penyusunan paragraf dalam bahasa tulis yang di miliki siswa rata-rata belum

benar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang perlu diteliti

adalah penggunaan diksi yang meliputi; unsur kata, bentuk kata, kata tugas (kata

depan, atau preposisi, konjungsi atau kata penghubung, interjeksi atau kata seru,

artikel atau kata sandang, partikel atau kata penegas. Penggunaan kalimat efektif

dan penyusunan paragraf pada karangan narasi siswa. Penyimpangan diksi yang

dilakukan siswa terjadi akibat kekurang pahaman siswa terhadap kaidah tata

bahasa yang digunakan atau mungkin faktor lain seperti kekhilafan atau

kecorobohan yang dilakukan siswa. Selain itu, diambilnya permasalahan ini

karena dari beberapa penelitian yang di lakukan menunjukan bahwa pemahaman

dan penguasaan serta kemampuan menggunakan struktur bahasa dan bahasa tulis

yang dimiliki siswa masih rendah. Sesungguhnya yang menentukan satuan

kalimat bukanya banyaknya kata yang menjadi unsurnya, melainkan intonasinya.4

Berdasarkan alasan-alasan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui dan

mempelajari lebih dalam tentang diksi pada karangan karangan narasi siswa kelas

VIII. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah analisis diksi dalam

karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan

,Tangrang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, persoalan utama yang masih

mungkin untuk di ketahui dalam penulisan diksi dalam karangan narasi siswa

kelas VIII MTs Fathul’Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang sebagai berikut:

1. Kemampuan penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII

MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.

4 M. Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia” Sintaksis “, (C.V Karyono Yogyakarta: 20005.), h. 21.

Page 14: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

4

2. Kemampuan menyusun kalimat efektif dalam karangan narasi siswa kelas

VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang

3. Kemampuan menyusun paragraf dalam karangan narasi siswa kelas VIII

MTs Fathul’Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.

C. Batasan Masalah

Permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi di atas merupakan hal-

hal yang sangat penting untuk di teliti karena merupakan masalah-masalah yang

sering di hadapi oleh penulis. Berkenaan dengan hal tersebut, maka peneliti

memfokuskan penelitian sebagai berikut:

“ Kemampuan Peningkatan Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Siswa

Kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimanakah penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII

MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang?

E. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeteksi, dan mendeskrifsikan

bentuk-bentuk pemakaian diksi dalam karangan narasi yang di lakukan oleh siswa

kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang adalah:

1. Mendeskrifsikan penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII

MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.

F. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat baik

secara langsung bagi pembangun ilmu, maupun bagin kepentingan praktis

pengajaran bahasa Indonesia di dalam hal:

Page 15: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

5

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah

wawasan pengetahuan dalam bidang bidang kebahasaan yaitu menulis karangan

dengan memperhatikan unsur-unsur fungsional kalimat yaitu kemampuan

penggunaan diksi yang dilakukan siswa. Selain itu untuk merangsang di

adakannya penelitian yang mendalam berupa penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bagi

guru maupun siswa yang menjadi sasaran utama dalam pembelajaran bahasa bagi

guru maupun siswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

kebahasaan dalam aspek menulis khususnya tentang ketepatan dan ketidaktepatan

penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad

Mekarbakti Panongan, Tangerang. Dengan demikian, siswa dapat menghindari

kesalahan menulis karangan narasi.

Page 16: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Menulis

1. Definisi Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

komunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekpresif. Dalam kegiatan

menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa

kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus

melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur serta pendidikan yang

berprogram.1

Kaidah karang-mengarang adalah aturan dalam tulis menulis seperti ketepatan

dan kesesuaian pilihan dalam pemilihan kata-kata untuk suatu karangan.

Ketepatan dan kesesuaian itu mencakup ejaan dan diksi yang sudah diterima

sesuai dengan keadaan pendengar/pembacanya.2

Jadi, keterampilan menulis adalah kecakapan dalam kemampuan untuk

menyelesaikan tugas menulis. Keterampilan menulis ialah suatu kepandaian

seseorang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang disampaikan

melalui bahasa tulis, yang realisasinya berupa simbol grafis sehingga orang lain

yaitu membaca, maupun memahami pesan yang terkandung di dalamnya.

Agar bisa terampil dalam menulis, seorang penulis harus menguasai aspek-

aspek kebutuhan khususnya aspek bahasa tulis harus memperhatikan norma-

norma yang berlaku dalam bahasa baku. Demi kejelasan makna, susunan kalimat

menjadi panjang. Sifatnya terikat, terutama alat tata bahasa dan diksi dengan tidak

menimbulkan keraguan dalam memahami isi dan menarik kesimpulan. Bahwa

keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya. Pilihan kata-kata yang

1 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Penerbit Angkasa

Bandung: 2008), h. 9.

2

Ramlan A.Gani, Mahmudah Fitriyah ,Z.A. Disiplin Berbahasa Indonesia, (FITK PRESS

Ciputat: 2011), h. 122.

Page 17: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

7

tepat, konkret dan khas akan jauh lebih menarik dari pada kata-kata yang hebat

dan megah tetapi membingungkan.3

Terampil dalam menggunakan bahasa merupakan tujuan terpenting dalam

kegiatan baku. Keterampilan berbahasa meliputi keterampilan menyimak,

keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis.

Tulisan yang baik akan menggairahkan para pembacanya. Pembaca yang baik

selalu merindukan tulisan yang bermutu.4 Oleh karena itu siswa dituntut agar bisa

menulis karangan.

2. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Menulis

Fungsi utama karangan yaitu sebagai sarana komunikasi secara tidak

langsung. Bagi seorang siswa, kegiatan mengarang berfungsi sarana untruk

berfikair. Dengan mengarang siswa dapat mengungkapkan gagasan, ide dan

perasaannya kepada orang lain sehingga kemampuan berpikirnyapun berkembang.

Chaer mengemukaan analisis bawahan langsung, sering disebut juga analisis

unsur langsung atau analisis bawahan terdekat, adalah suatu teknik dalam

menganalisis unsur unsur atau kontituen-kontituen yang membangun suatu satuan

bahasa entah satuan kata, frase, klausa maupun satuan kalimat.1

Secara luas dapat dikatakan bahwa “komunikasi” adalah suatu proses

pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewktu-waktu bila

manusia atau binatang binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama

lain.2 Mengarang sangat penting karena sebagai sarana untuk memunculkan

sesuatu, memunculkan ide baru, melatih mengorganisasi dan menjernihkan

berbagai konsep atau ide yang dimiliki, melatih sikap obyektif yang ada pada diri

seseorang, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan

seseorang untuk berlatih memecahkan beberapa masalah sekaligus, dan

memungkinkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima

informsi.

3 Keraf, Op.cit., h. 144.

4 Tarigan, Op.cit., h. 8.

5 Abdul Chaer, Linguistik Umum, ( Jakarta: Reneka Ccipta, 2012), h. 21.

6 Taigan.,Op.cit., h. 19.

Page 18: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

8

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi

yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena

memudahkan para pelajar berpikir, juga dapat menolong kita berpikir secara

kritis.3 Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-

hububgan, memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah-

masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat di ketahui bahwa manfaat dan

keuntungan yang bisa di dapat dalam kegiatan mengarang sangatlah banyak.

Kegiatan mengarang perlu dilatih secara terus menerus agar seseorang lancar dan

benar dalam membuat karangan. Oleh karena itu, mengembangkan latihan

mengarang merupakan pengalaman produktif yang berharga bagi siswa.

B. Karangan Narasi

Narasi adalah rangkaian paragraf yang berupa kisah tentang seseorang atau

kisah tentang sesuatu.4 Narasi adalah cerita yang didasari pada urutan suatu cerita

(serangkaian tokoh), yang berdasarkan alur.5

Karangan narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan

menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia

berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Narasi adalah suatu bentuk

wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca

tentang suatu peristiwa yang telah terjadi . Dari dua pengertian yang diungkapkan

oleh Atarsemi dan Keraf. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab

sebuah proses yang terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan

dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

Narasi artinya cerita. Dengan cerita, penulis mengajak pembaca untuk sama-

sama menikmati apa yang diceritakan tersebut.6 Dari pendapat-pendapat di atas,

dapat diketahui ada beberapa hal yang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut

3 Tarigan, Op.cit,. h. 20.

4 Dadan Suwarna, Cerdas Berbahasa Indonnesia, (Jelajah Nusa 2012), h.78.

5 Ismail Marahimin, Menulis Secara Populer, (Pustaka Jaya 1980 ), h. 96

6 Ramlan A. Gani, Mahmudah Fitriah ,ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia, (FITK PRESS

Ciputat: 2011), h. 93.

Page 19: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

9

meliputi: 1.) berbentuk cerita atau kisahan, 2.) menonjolkan pelaku, 3.) menurut

perkembangan dari waktu ke waktu, 4.) disusun secara sistematis.

1. Ciri-Ciri Karang Narasi

Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika

tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi

lebih lengkap lagi diungkapkan sebagai berikut:

a. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.

b. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang

benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan

keduanya.

c. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak

menarik.

d. Memiliki nilai estetika.

e. Menekankan susunan secara kronologis.

Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa

narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari

waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri

yang menonjolkan pelaku.

Di dalam sebuah narasi bisa terdapat alur saja, bisa pula lebih. Bisa pula

terdapat sebuah alur utama dan beberapa buah alur tambahan, atau sub-plot.7

2. Jenis-jenis Karangan Narasi

a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)

Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian

informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas

pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis

menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang

ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat

ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh

7 Marahimim, op.cit., h. 96.

Page 20: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

10

eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi

ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,

berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

b. Narasi Sugestif

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud

tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau

pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Karangan digolongkan menjadi lima jenis, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi,

argumentasi, dan persuasi. Narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau

beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa secara

kronologis. Dalam narasi berisikan deskripsi tempat, waktu, dan manusia serta

tindakannya; tetapi titik berat diletakkan pada tindakan dalam penyajian ceritanya.

Deskripsi adalah jenis wacana yang ditujukan kepada penerima pesan agar

dapat membentuk suatu citra (imajinasi) tentang sesuatu hal.

Eksposisi adalah karangan yang berisi kupasan, uraian, dan paparan sesuatu

untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima (pembaca) agar yang

bersangkutan memahaminya.

Argumentasi adalah karangan yang berisi argumen disertai contoh dan bukti

yang meyakinkan pembaca dalam menerima atau mengambil suatu doktrin atau

sikap tertentu.

Persuasi adalah karangan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi

pembaca/mitra tutur untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan

penuturnya.

3. Tujuan Menulis Karangan Narasi

Dalam setiap bentuk penulisan, penulis atau peneliti tentu melakukannya

dengan tujuan tertentu. Untuk karangan narasi setidaknya karangan tersebut bisa

berfungsi untuk; 1) memberikan informasi atau wawasan dan memperluas

pengetahuan; dan 2) memberikan pengetahuan estetis kepada pembaca.

Page 21: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

11

4. Langkah-Langkah Menulis Karangan Narasi

Sebenarnya dengan mengetahui definisi, unsur dan ciri-ciri tulisan narasi

seorang penulis dapat dengan mudah menulis sebuah karangan narasi. Narasi bisa

berisi fakta, bisa pula fiksi atau rekaan, yang direka atau dikhayalkan oleh

pengarangnya saja.8 Namun untuk belajar, penulis pemula dapat mencoba

mengikuti beberapa langkah membuat karangan narasi berikut ini:

a. Merumuskan tema yang jelas (fiksi nonfiksi)

b. Menentukan sasaran pembaca (fiksi nonfiksi)

c. Menentukan ide atau pemikiran yang akan disampaikan (fiksi nonfiksi).

d. Membuat daftar topik sesuai dengan tema, hal ini diperlukan agar penulis

mempunyai batasan dalam penulisannya. Tulisanya tidak dapat terlalu luas

namun juga tidak terlalu sempit (fiksi nonfiksi).

e. Merancang peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema

alur (fiksi).

f. Membuat rincian peristiwa-peristiwa kecil sebagai pendukung cerita

(fiksi).

g. Menyusun tokoh-tokoh, watak tokoh, latar, dan sudut pandang (fiksi).

h. Membuat kerangka karangan ( fiksi dan nonfiksi).

i. Menyunting karangan (fiksi nonfiksi).

Ingat bahwa sebuah karangan tidak bisa langsung jadi, penulis perlu dan

harus selalu membaca ulang tulisannya setelah selesai menulis serta jangan lupa

memberikan waktu jeda latihan melakukan editing pada tulisannya. Setelah semua

sudah benar, buat secara reduksi, alur cerita, penokohan, dan peristiwa yang ada

dalam karangan, baru penulis dapat menyelesaikan tulisannya.

C. Diksi (Pilihan Kata)

1. Pengertian Diksi

Diksi merupakan pilihan kata atau kalimat yang tepat dan sesuai dengan

sesuatu yang diungkapkan atau diceritakan.9 “Zaenal Arifin dan Amran Tasai

8 Ibid., h. 96.

9 Kamus Beasar Bahasa Indonesia, (Jombang : Lintas h Media), h. 134.

Page 22: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

12

mengatakan bahwa diksi merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia

karang mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.10

Kata yang tepat akan

membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat yang ingin disampaikannya,

baik lisan maupun tulisan.

Keraf mengemukakan bahwa pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa

yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu.11

Istilah itu bukan saja digunakan

untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide

atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraselogi, gaya bahasa dan

ungkapan.12

Di dalam bahasa manapun semua konsep dinyatakan dengan kata-kata atau

rangkaian kata. Kita dapat menguasai bahasa hanya jika menguasai sejumlah kata.

Meskipun demikian menguasai kata-kata saja belum berarti menguasai bahasa.13

Pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh

hubungan kata-kata itu.14

Istilah itu bukan saja digunakan untuk menyatakan kata-

kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga

meliputi persoalan fraselogi, gaya bahasa, dan ungkapan.15

Gaya bahasa sebagai

bagian dari diksi berhubungan dengan ungkapan-ungkapan yang individual dan

memiliki nilai artistik tinggi.

“Menurut Keraf berdasarkan pilihan kata, gaya bahasa mempersoalkan

ketepatan kata dan kesesuaian kata dalam posisi tertentu dalam sebuah kalimat,

serta tepat tidaknya penggunaan pilihan kata yang digunakan dalam berbagai

tingkatan masyarakat.”16

Oleh karena itu, sebuah kesalahan besar jika diksi atau

persoalan pemilihan kata dianggap persoalan sederhana, yang tidak perlu

dipelajari dan dibicarakan dengan alasan karena kesalahan tersebut merupakan

kejadian wajar yang terjadi pada manusia sewaktu-waktu.

10 Zaenal Arifin dan Amran Tasai, Cermat dalam Berbahasa Indonesia. (Jakarta: CV

Akademika Pressindo, 2008), h. 28.

11

Keraf, Op.cit., h. 22.

12

Ibid., h. 23.

13

Dr. Sabarti Akhadiah, Dra, Maidar G. Arsjad, Dra, sakura H. Ridwan, Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia ,(Penerbit Erlangga FPBSI IKIP Jakarta 1988), h. 82.

14

Keraf, op.cit., h. 22.

15

Ibid., h. 23.

16

Ibid., h. 117.

Page 23: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

13

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berjumpa dengan seorang yang

mengalami kesulitan menyampaikan maksudnya karena kurangnya

perbendaharaan kata. Namun tidak sedikit pula kita menemukan orang yang

menggunakan pemborosan kata dan variasi bahasa bahkan mengobral kosa kata

yang dimilikinya. Akan tetapi, dibalik kalimat yang tersirat itu tidak memiliki arti.

Agar tidak terbawa dalam dua golongan orang tersebut, masyarakat harus

menyadari pentingnya arti penggunaan dan pemilihan kata untuk menyampaikan

informasi.

Kata yang tepat dapat membantu seseorang untuk mengungkapkan sebuah

maksud, baik secara lisan maupun tulisan. “ Zaenal mengatakan pilihan kata yang

tepat untuk untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lepas dari kamus

yang berisi kosa kata yang dapat memberikan ketepatan dalam pemakaian kata-

kata dan dalam hal ini makna kata yang tepatlah yang diperlukan.”17

Oleh karena

itu, pemilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu merupakan satu unsur

yang penting, baik dalam dunia kepenulisan maupun untuk digunakan dalam tutur

sehari-hari.

Pilihan kata tidak hanya mempersoalkan ketepatan kata, melainkan juga

mempersoalkan apakah kata yang dipilih itu dapat diterima dan tidak merusak

suasana yang ada. “Keraf mengatakan bahwa masyarakat yang diikat oleh

berbagai norma, menghendaki pula agar setiap kata yang digunakan harus cocok

dan serasi dengan norma dan sesuai dengan situasi masyarakat yang dihadapi.”18

Sebuah kata yang tepat sekalipun dalam penyampaian pesan tertentu dapat

diterima maksudnya oleh para pendengar atau pembaca. Oleh karena penggunaan

dan pemakaian diksi tidak hanya mementingkan persoalan ketepatan melainkan

juga kesesuaian.

Dengan uraian singkat di atas, Keraf membagi tiga kesimpulan utama

mengenai diksi:

Pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang

dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana mengelompokan kata-

kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya

17 Zaenal Arifin dan Amran Tasai, Op.cit., h. 28.

18 Ibid., h. 24.

Page 24: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

14

mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata atau

diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari

gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk

yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok

masyarakat pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya

dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan

kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud dengan pembendaharaan kata atau

kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah

bahasa.19

2. Jenis Diksi

a. Ketepatan Diksi

Persoalan pendayagunaan kata pada dasarnya berkisar pada dua persoalan

pokok, ketepatan pilihan kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan, hal atau

garang yang akan diamanatkan, dan kesesuian atau kecocokan dalam

mempergunakan kata tadi.20

Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan

sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi

pembaca atau pendengar seperti apa yang dipikirkan oleh penulis.

b. Persyaratan Ketepatan Diksi

Menurut keraf, keteptan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah

kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau

pendengar, seperti apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh penulis dan

pembicara.21

Oleh sebab itu, persoalan ketepatan pilihan kata akan menyambut

pula masalah makna kata dan kosa kata seseorang.

Setiap kalimat yang baik harus jelas memperhatikan kesatuan gagasan,

mengandung satu ide pokok. Dalam laju kalimat tidak boleh diadakan perubahan

dari satu kesatuan gagasan kepada kesatuan gagasan yang lain yang tidak ada

hubungan, atau meggabungkan sama sekali. Bila dua kesatuan yang tidak

mempunyai hubungan disatukan, maka akan rusak kesatuan pikiran itu.22

19 Ibid., h. 24.

20

Ibid., h. 87.

21

Keraf., Op.cit., h. 87.

22

Keraf, Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Ende : Nusa Indah, 2004), h. 41.

Page 25: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

15

Berikut merupakan persyaratan ketepatan diksi yang dikemukakan oleh keraf

untuk diperhatikan oleh setiap orang agar dapat mencapai ketepatan pilihan kata,

yaitu:

1. Pemakaian Kata Bermakna Denotasi dan Konotasi

Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplesit. Makna

wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu

pengertian yang dikandung sebuah kata secara obyektif. Sering juga makna

denotatif disebut juga makna konseptual.23

Makna denotataif disebut juga dengan

beberapa istilah lain seperti makna denotasional, makna kognitif, makna

konseptual, makna ideasional, makna refrensial, atau makna proposisional. Abdul

chaer mengemukakan bahwa makna denotasi adalah makna asli, atau makna

sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksem.24

Dalam bentuk yang murni, makna denotatif dihubungkan dengan bahasa

ilmiah. Seorang penulis yang hanya ingin menyampaikan informasi kepada kita,

dalam hal ini khususnya bidang ilmiah, akan bercenderungan untuk

mempergunakan kata-kata yang denotatif. Sebab pengarahan yang jelas terhadap

fakta yang khusus adalah tujuan utamanya; ia tidak menginginkan interpretasi itu

dengan memilih kata-kata yang konotatif.25

Makna konotataif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat

dari sikap sosial, sikap pribadi dan kreteria tambahan yang dikenakan pada sebuah

makna konseptual. Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara

eksplisit, maksudnya adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Makna

konotatif adalah makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi,

dan kriteria tambahan dikenakan pada sebuah makna konseptual.26

2. Pemakaian Kata Bersinonim dan Berhomofon

Kata yang bersinonin berarti kata yang sejenis, sepadan, sejajar, serumpun

dan memiliki arti yang sama. “keraf mengatakan bahwa dalam ilmu bahasa yang

murni, sebenarnya tidak diakui adanya sinonim-sinonim, tiap kata mempunyai

23 Zaenal Arifin dan Amran Tasai,Op.cit., h. 28.

24

Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2012), h. 292.

25

Keraf, Op.cit., h. 28.

26

Amran Tasai, Op.cit., h. 28.

Page 26: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

16

makna atau nuansa makna yang berlainan, walaupun ada ketumpang-tindihan

antara kata yang satu dengan kata yang lain.27

Zaenal dan Amran Tasai pun

mengemukakan bahwa sinonim kata tidak mutlak, tetapi hanya ada kesamaan atau

kemiripan kata. Dalam pemakaianya bentuk kata sinonim akan menghidupkan

bahasa seseorang dan mengonkretkan bahasa seseorang sehingga kejelasan

komunikasi akan terwujud.28

Oleh karena itu, penulis atau pembicara harus hati-hati dalam memilih kata-

kata dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang diinginkan

sehingga tidak menimbulkan intepretasi yang tidak diinginkan.

3. Pemakaian Kata Umum Kata Khusus

Kata umum dan kata khusus dibedakan berdasarkan luas tidaknya cakupan

makna yang dikandungnya.29

Semakin luas rung lingkup acuan makna sebuah

kata, maka semakin umum umum sifatnya, sedangkan semakin sempit ruang

lingkup acuan makna sebuah kata, maka semakin khusus sifatnya. Dengan kata

lain, kata umum memberikan gambaran yang kurang jelas dan tepat, sedangkan

kata umum memberikan gambaran yang jelas dan tepat. Oleh karena itu untuk

mengefektifkan penuturan yang lebih tepat dipakai kata khusus dibandingkan kata

umum.

Pada umumnya, kata khusus digunakan untuk mencapai ketepatan pengertian

yang lebih baik dibandingkan dengan pemakaian kata umum. Kata umum dan

kata khusus harus dibedakan dengan kata denotatif dan konotatif. Kata konotatif

dibedakan berdasarkan maknanya, apakah ada makna tambahan atau nilai rasa

yang ada pada sebuah kata, sedangkan untuk kata umum khusus dibedakan pada

luas tidaknya cakupan makna kata yang dikandungnya.30

Kata umum disebut juga sebagai subordinat dan kata khusus disebut dengan

kata hiponim.31

Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas dari kata Hiu atau

Mujair. Ikan tidak hanya terdiri dari Hiu atau pun Mujair, akan tetapi ikan masih

27 Ibid.,h. 34.

28

Zaenal Arifin dan Amran Tasai.,op.cit, h.32.

29 Ibid., h. 89.

30

Ibid., h. 87.

31

Arifin dan Tasai, op.cit., h.31.

Page 27: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

17

memiliki beberapa jenis yang beragam seperti ikan Gabus, ikan Lele, ikan Koki,

dan ikan Gabus merupaka jenis dari ikan. Dalam hal ini, dapat dilihat dengan jelas

bahwa kata yang acuannya lebih khusus atau lebih setuju langsung pada objek

seperti Hiu disebut kata khusus.

Dengan demikian semakin khusus sebuah kata atau istilah maka semakin

dekat titik persamaan atau pertemuan yang dapat dicapai oleh si penulis dan

pembaca. Sebaliknya semakin umum sebuah istilah, maka semakin jauh pula titik

pertemuan antara si penulis dengan pembaca.32

4. Kata Abstrak dan Konkret

Menurut Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad “beberapa literatur kebahasaan

telah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kata abstrak adalah kata yang

mempunyai refren berupa konsep, sedangkan kata konkret adalah kata yang

mempunyai refren berupa objek yang dapat diamati.33

Dengan kata lain kata

abstrak lebih sulit dipahami daripada kata konkret. Oleh karena itu, kata abstrak

biasanya lebih sulit untuk dipahami dari kata konkret. Kata yang acuannya

semakin mudah diserap pancaindra disebut kata konkret, sedangkan kata yang

sulit untuk diserap pancaindra disebut kata abstrak.

Dalam hal menulis, kata-kata yang digunakan sangat bergantung pada jenis

penulisan dan tujuan penulisan. Bila sebuah tulisan yang akan dideskrifsikan

adalah suatu fakta maka yang lebih banyak digunakan adalah kata-kata konkret.

Akan tetapi jika yang digunakan adalah klasifikasi, maka yang banyak digunakan

adalah kata-kata abstrak.

5. Pemakaian Kata dan Istilah Asing

Dalam tata cara dan kehidupan ilmiah sering kali ada kata-kata asing yang

disisipkan saja di tengah-tengah kalimat yang mempergunakan bahasa lain. Dalam

teks bahasa Indonesia, dapat saja muncul kata-kata atau frase asing seolah-olah

kata asing itu berada dalam lingkungan yang asing itu.34

32 Ibid., h. 90.

33

Sabarti, dkk, Op.cit., h. 86.

34

Keraf, Op.cit., h. 58.

Page 28: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

18

Penggunaan kata dalam lingkup masyarakat umum sedapat mungkin

menghindari kata atau istilah asing agar informasi yang hendak disampaikan dapat

diterima oleh pembaca atau lawan bicara.

“Sabarti Akhadiah, Maidar G.Arsjad dan Sakura H. Ridwan mengemukakan

dalam proses perkembangan bahasa mana pun selalu terjadi “peminjaman” dan

penyerapan unsur-unsur bahasa asing. Hal ini terjadi akibat adanya hubungan

antarbangsa dan kemajuan teknologi, terutama dibidang transportasi dan

komunikasi.”35

Yang dimaksud dengan kata asing di sini ialah unsur-unsur yang berasal dari

bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu

dengan bahasa Indonesia. Contohnya, kata-kata seperti optin dan stem. Sedangkan

kata-kata atau unsur-unsur serapan adalah unsur-unsur bahasa asing yang telah

disesuaikan dengan wujud/struktur bahasa Indonesia. Kata-kata semacam ini

dalam proses morfologi diperlukan sebagai kata asli. Banyak di antara kata-kata

serapan ini yang sudah tidak serasa lagi keasingannya. Kata-kata seperti pelopor,

dongkrak, sakelar, dan sebagainya.

Kata-kata yang ditulis miring pada kutipan di atas merupakan contoh unsur

serapan. Sebagian sudah tidak terasa keasingannya dan sudah menjadi

pembendaharaan kata populer.

6. Kelangsungan Pilihan Kata

Suatu cara untuk menjaga ketepatan pilihan kata adalah kelangsungan.

Kelangsungan pilihan kata adalah teknik memilih kata yang sedemikian rupa,

sehingga maksud atau pikiran seseorang dapat disampaikan secara tepat dan

ekonomis. Kelangsungan dapat terganggu bila seorang pembicara atau pengarang

mempergunakan terlalu banyak kata untuk suatu maksud yang dapat diungkapkan

secara singkat, atau mempergunakan kata-kata yang kabur yang bisa

menimbulkna ambiguitas (makna ganda)

c. Kesesuaian Diksi

Perbedaan ketepatan dan kecocokan pertama-tama mencakup soal kata mana

yang akan digunakan dalam kesempatan tersebut, walaupun kadang-kadang masih

ada perbedaan tanbahan berupa perbedaan tata bahasa, pola kalimat, panjang atau

35 Ibid., h. 90.

Page 29: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

19

kompleknya suatu alinea, dari beberapa segi lain. Perbedaan antara ketepatan dan

kesesuaian dipersoalkan adalah apakah kita dapat mengungkapkan pikiran kita

dengan cara yang sama dalam sebuah kesempatan dan lingkungan yang kita

masuki.

1. Syarat-syarat Kesesuaian Pilihan Kata

Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut;

1. Hindari sejauh mungkin bahasa atau substandar dalam situasi yang formal.

2. Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi

yang umum hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata

populer.

3. Hindari jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.

4. Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata

slang.

5. Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan.

6. Hindari ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati).

7. Jauhkan kaa-kata atau bahasa yang artifisial.36

Hal-hal tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam bagian-bagian di bawah ini;

1. Bahasa standar dan substandar

Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapt dibatasi sebagai tutur dari

mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang

cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat-pejabat pemerintah, ahli

bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis, penerbit, seniman, insinyur,

dan lain sebagainya.

Bahasa nonstandar adalah bahasa dari mereka yang tidak memperoleh

pendidikan yang tinggi. Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan biasa,

tidak dipakai dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga oleh para kaum

pelajar dalam bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa nonstandar juga berlaku

untuk suatu wilayah yang luas dalam wilayah bahasa standar.

Bahasa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar. Bahasa nonstandar

biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan-kebutuhan umum.

36 Keraf, Op.cit., h. 103.

Page 30: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

20

2. Pemakaian Kata Ilmiah/Kajian.

Sebagian besar kosa kata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata umum yang

dipakai oleh lapisan masyarakat, baik dari kaum terpelajar maupun kaum rakyat

biasa, dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Kata-kata inilah yang menjadi

tulang punggung masyarakat dalam menggunakan bahasa sehari-hari.

Kata-kata ini disebut dengan kata populer karena dipakai oleh semua lapisan

masyarakat. Kata-kata yang hanya dipahami oleh sebagian kaum terpelajar atau

kalangan atas terutama dalam tulisan ilmiah dan susah dipahami oleh masyarakat

biasa, maka kata-kata ini disebut dengan kata-kata ilmiah atau kajian.37

Dengan demikian, penulis harus memahami objek sasarannya. Jika objek

sasarannya masyarakat terpelajar, penulis dapat menggunakan kata-kata kajian

atau ilmiah. Jika objek sasarannya masyarakat umum, kata-kata yang digunakan

harus menghindari kata-kata kajian agar dapat dipahami oleh masyarakat umum.

Umumnya kata-kata ilmiah atau kata khusus dipergunakan oleh kaum

terpelajar berasal dari bahasa asing. Pada pertamanya digunakan dalam bahasa

Indonesia maupun adaptasi umnya ciri-ciri asingnya masih tetap dipertahankan.

Akan tetapi jika disesuaikan mengikuti struktur bahasa Indonesia asli maka tidak

akan terasa lagi ciri bahasa asingnya. “Keraf mengatakan bahwa proses

penyesuaian tersebut dikenal sebagai proses adaptasi, baik yang berupa adaptasi

morfologi maupun adaptasi Fonologis.38

Perbedaan antara kedua jenis kelompok ini dapat dibambarkan secara

sederhana dengan membandingkan pasangan kata-kata sebagai berikut:

Populer Kajian

batu batuan

penduduk populasi

besar makro

banyak tuntutan canggih

isi volume

bisul abses

37 Keraf, Op.cit., h. 105.

38

Ibid., h. 107

Page 31: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

21

bunyi fonem

hasil produk, prestasi, keluaran

perbedaan kelainan

cara metode

sejajar kesejajaran

bagian unsur, komponen, suku cadang

berarti signifikan

tahap stadium

arang karbon

berarti bermakna

sah sahih

dapat dipercaya terandalkan.39

Dengan demikian kata-kata ilmiah dan kata-kata populer, setiap pengarang

atau penulis ingin menulis sebuah topik tertentu harus menetapkan dengan benar

siapakah yang akan menjadi sasaran tulisannya itu. Bila sasarannya itu sebuah

kelompok yang terikat oleh sebuah bidang ilmu, ia dapat mempergunakan kata-

kata ilmiah/kajian, tetapi bila sasarannya masyarakat biasa maka kata-kata

dipergunakan kata-kata populer. Jika penulis atau pengarang tidak

mempergunakan hal ini maka komunikasi akan terganggu dan tidak tepat sasaran.

3. Idiom

Idiom adalah pola srtuktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah yang

umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara

logis. Dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya, misalnya;

seorang asing yang sudah mengetahui makna kata makan dan tangan. Siapa yang

berfikir bahwa makan tangan sama artinya dengan kena tinju atau beruntung

besar, dan selanjutnya idiom-idiom yang menggunakan kata makan seperti:

makan garam, makan hati, dan sebagainya.

39 Sabarti, dkk, Op.cit., h. 88-89.

Page 32: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

22

D. Penelitian yang Relevan

Setelah dilakukan peninjauan, banyak karya tulis yang membahas diksi,

seperti skripsi karya Maidatussalamiyah mahasiswi Universitas Islam Negeri Syrif

Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Analisis Kesalahan Diksi dalam Paragraf

Deskrifsi Siswa Kelas X Semester Ganjil Di MAN 12 Jakarta Barat Tahun

Pelajaran 2011/2012.”40

Maidatussalamiyah melakukan penelitian mengenai

kesalahan diksi yang terdapat dalam karangan siswa berdasarkan pada kesalahan

diksi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa kesalahan yang banyak

dilakukan dalam paragraf yang ditulis siswa adalah kesalahan yang disebabkan

oleh penggunaan kata ciptaan sendiri dan kesalahan penggunaan kata-kata tidak

baku yang dapat mempengaruhi pembaca.

Selain itu, skripsi karya Novitasari Rahayu mahasiswi Universitas Islam

Negeri syarif Hidayatullah Jakarta, dengan skripsi yang berjudul “Analisis Diksi

Pada Bab Nikah Buku Terjemahan Kitab Fat Al-Qarib.”41

Novitasari melakukan

penelitian pada tahun 2009, dalam penelitian tersebut, Novitasari ingin

mengetahui ketepatan penerjemah memilih diksi yang sesuai dengan bahasa

sumbernya. Hasil yang didapat oleh peneliti pada skripsi Novitasari adalah diksi

yang digunakan oleh penerjemah belum umum digunakan oleh masyakat umum,

sebagian diksi yang dipergunakn adalah penerjemahannya masih menggunakan

bahasa sumbernya.

Selanjutnya, mahasiswi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni

Elida Oktapiani Choir yang meneliti diksi pada skripsinya berjudul “Penerapan

Diksi pada Paragraf Narasi Siswa Kelas X SMA Al-Hasra Sawangan Depok.”42

Elida melakukan penelitian pada tahun 2011, Elida melakukan penelitian untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan diksi pada paragraf narasi.

Hasil yang diperoleh Elida pada skripsinya adalah masih banyak siswa yang

belum tepat dalam menggunakan diksi untuk menulis paragraf narasi, Elida

40 Maidatussalamiyah, “Analisis Kesalahan Diksi dalam Paragraf Deskrifsi Siswa Kelas X

Semester Ganjil Di MAN 12 Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2011/2012,” (Jakarta: 2012)

41

Novitasari Rahayu, “Analisis Diksi pada Bab Nikah Buku Terjemahan Kitab Fat Al-

Qarib,”(Jakarta: 2009)

42

Elida Octapiani Choir, “Penerapan Diksi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Al-

Hasra Sawangan Depok, “(Jakarta: 2011)

Page 33: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

23

menggunakan hasil persentase untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam

penerapan diksi.

Selanjutnya, mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

yakni Siti Kartini mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

melakukan penjelitian tentang Analisis Penggunaan Diksi Pada Berita Utama

Tangsel Pos Sebagai Sumber Belajar Untuk Tingkat SMP. Hasil yang diperoleh

Siti Kartini pada skripsinya adalah “Penggunaan Diksi pada Berita Utama Tangsel

Pos sebagai Sumber Belajar Siswa Tingkat SMP.43

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis tidaklah sama dengan apa yang akan

dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Penulis lebih memfokuskan penelitian

ini dan menekankan penggunaan diksi pada karangan narasi siswa kelas VIII MTs

Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang, dan ingin mengetahui apakah

masih terdapat penggunaan diksi serta mejadikan penelitian ini sebagai sumber

belajar siswa.

43 Siti Kartini, “Analisis Penggunaan Diksi pada Berita Utama Tangsel Pos Sebagaim Sumber

Belajar Untuk Tingkat SMP, (Jakarta: 2013).

Page 34: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskripsi

kualitatif, sementara teknik yang digunakan adalah teknik studi dokumen. Teknik

studi dokumen adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan

kepada objek peneliti.1 Data tersebut digunakan untuk mengumpulkan

kemampuan siswa dalam membuat karangan narasi dengan menganalisis

penggunaan ketepatan diksi.

Istilah desain sebenarnya adalah suatu proses perencanaan yang

berkesinambungan dari suatu reduksi-reduksi tentang ketidak pastian yang diikuti

oleh ketidak pastian yang diikuti oleh ketidak pastian baru, dan kemudian diikuti

lagi oleh reduksi-reduksi lain yang lebih tidak pasti, sampai akhir nya

memunculkan kepastian yang diharapkan.2

Mc Millan & Schumacher berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah

suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya

peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi

dengan orang-orang ditempat penelitian. Dengan pendekatan kualitatif ini peneliti

akan menggambarkan dan menganalisis setiap individu dalam kehidupan dan

pemikirannya.3

Sugiono mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif memandang objek

sebagai sesuatu yang dinamis, hasil kontruksi pemikiran dan interprestasi terhadap

gejala yang diamati, serta utuh karena setiap aspek dari objek itu mempunyai satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.4 Jadi, menurut Sugiono dalam metode ini

sifatnya tidak tetap dan akan berubah sewaktu-waktu.

1 WWW. Studi Dokumen. Com.

2 Mukhtar, Metode Penelitian Deskriptif Kualitataif, (Referensi,GP Press Group: 2013), h. 39.

3 Syamsuddin, Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung;

ROSDA, 2011), h. 73.

4 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.17.

Page 35: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

25

Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena tujuan

penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bahkan sekedar pembuktian

hipotesis seperti dalam penelitian kualitataif. Namun demikian kemungkinan

jangka penelitian berlangsung dalam waktu yang pendek, bila telah ditemukan

sesuatu dan datanya sudah jenuh. Ibarat mencari provokator, atau mengurai

masalah, atau memahami makna, kalau semua itu dapat ditemukan dalam satu

minggu, dan telah teruji kredibilitasnya, maka penelitian kualitatif dinyatakan

selesai, sehingga tidak memerlukan waktu lama. Penelitian kualitatif lebih banyak

mementingkan segi proses daripada hasil.5

Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitaif karena dalam

penelitian ini penulis menganalisis diksi dalam karangan siswa kelas VIII MTs

Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang. Bentuk penelitian ini

menganalisis dan mendeskripsikan penggunaan diksi khususnya ketepatan diksi

dalam karangan narasi siswa sebagai sumber belajar bahasa Indonesia . Oleh

karena itu, penggunaan metode deskriptif kualitatif ini sesuai untuk mengkaji dan

menganalisis data secara obyektif derdasarkan fakta nyata yang ditemukan

kemudian memaparkan secara deskriptif, dengan cara menganalisis diksi dalam

karangan narasi niswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan,

Tangerang.

B. Data dan Sumber Data

Data adalah seluruh informasi empiris dan dokumentatif yang diperoleh di

lapangan sebagai pendukung kearah kontruksi ilmu secara ilmiah dan akademis.6

Data yang diperoleh nantinya akan diolah sehingga menjadi informasi baru yang

dapat dimanfaatkan oleh pembacanya. Dalam penelitian ini, data diperoleh

melalui analisis diksi dalam karangan siswa.

5 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h.

11.

6 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriftif Kualitatif, (Ciputat: Referensi,2013), h. 99.

Page 36: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

26

Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang peneliti

mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam sebuah

penelitian, baik data primer maupun data sekunder.7

Sumber data yang digunakan penulis adalah karangan narasi siswa kelas VIII.

Penulis menggunakan karangan narasi siswa karena ingin meneliti diksi yang

terdapat dalam karangan siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti

Panongan, Tangerang.

C. Subjek Penelitian

Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti

Panongan, Tangerang. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad yang berjumlah 34 orang, yaitu terdiri dari 14 siswa

laki-laki dan 20 orang siswa perempuan.

Alasan peneliti memilih kelas VIII adalah karena siswa di kelas tersebut

teridentifikasi masalah rendahnya kemampuan menulis karangan, dan peneliti

berupaya untuk mendeskripsikan kemampuan penggunaan diksi dalam karangan

narasi siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.

D. Korpus Data

Korpus data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diksi dalam karangan

narasi siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.

Peneliti menggunakan teks karangan narasi siswa karena dalam pembelajaran

bahasa Indonesia khususnya bagian kepenulisan dapat menggunakan teks

karangan siswa untuk dijadikan sumber pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan karangan narasi siswa untuk melihat penggunaan diksi dalam

karangan siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang

apakah diksi yang digunakan sudah tepat atau masih terdapat banyak

ketidaktepatan. Peneliti hanya menggunakan 7 (tujuh) teks karangan narasi siswa

yang akan dianalisis dalam penelitian ini.

7 Ibid., h. 107.

Page 37: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

27

E. Teknik Analisis Data

Data pada penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis

data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis, data yang

diperoleh bisa dari hasil menulis siswa dalam bentuk karangan narasi, sehingga

data dapat mudah dipahami dan hasil dari temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain.

Analisis data kualitatif bersifat indukstif. Sugiyono mengungkapkan bahwa

“data yang diperoleh dikembangkan menjadi hipotesis, jika data yang telah

dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi kemudian hipotesis

diterima, maka hipotesis tersebut akan berkembang menjadi sebuah teori baru.”8

Menurut Bogdan dan Biklen,” Analisis data adalah proses pelacakan dan

pengaturan secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan , dan bahan-

bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-

bahan tersebut agar dapat dipresentasikan semuanya kepada orang lain.”9

Dalam analisis data ini, peneliti menggunakan teknik studi dokumen.Teknik

ini adalah dalam penelitian ini peneliti hanya berperan sebagai pengamat

penggunaan bahasa oleh informannya, sedangkan peneliti tidak terlibat dalam

peristiwa pertuturan yang bahasanya sedang diteliti.10

Proses analisis yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis diksi.

Dikatakan analisis diksi karena dalam penelitian ini peneliti menganalisis

pemilihan kata yang tepat atau diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs

Oleh karena itu, penulis mengunakan teknik ini untuk meneliti penggunaan

bahasa secara tertulis yakni analisis diksi dalam karangan narasai siswa. Penulis

hanya berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa terhadap seseorang yang

menulis teks karangan narasi dengan mencatat penggunaan diksi dalam karangan

narasi siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.

8 Sugiyono, Op.cit., h. 335

9

Syamsuddin, Vismaia Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung:

Rosdakarya: 2011), h. 110.

10

www. Study Documen.Com.

Page 38: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

28

F. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik studi

dokumen, karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengumpulan

data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek peneliti. Dengan menggunakan

teknik studi dokumen peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data, dan menganalisis data yang telah dikumpulkan dengan cara

mencatat hasil analisis kemudian akan dideskripsikan sesuai dengan hasil analisis.

G. Langkah Analisis Data

Setelah mengumpulkan data berupa teks karangan narasi, selanjutnya adalah

analisis data. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan

tertentu atau menjadi hipotesis, berdasarkan hipotesis yang dirumuskan

berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang

sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau

ditolak sampai menjadi teori baru.11

Data penelitian dianalisis melalui langkah-

langkah sebagai berikut;

1. Peneliti mengklasifikasi bentuk-bentuk bagian ketepatan diksi pada teks

karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan

Tangerang.

2. Mentranskripsi data bentuk-bentuk penggunaan diksi pada karangan narasi

siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad.

3. Mengidentifikasi data penelitian yang berupa teks karangan narasi siswa

kelas VIII dengan cara mendeskripsikan bentuk penggunaan diksi tepatnya

pada ketepatan penggunaan diksi.

4. Data kemudian dianalisis dan dideskrifsikan. Hasil dari analisis data

tersebutakan tergambar bentuk diksi yang termasuk dalam ketepatan diksi.

5. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.

11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alvabeta,2013), h. 335.

Page 39: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

29

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Penggunaan Diksi

1. Diksi dalam Karangan Narasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks karangan narasi siswa

kelas VIII MTs Fathul‟ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang. Peneliti akan

menganalisis penggunaan pada karangan narasi siswa tersebut. Dari hasil analisis

akan diperoleh gambaran mengenai diksi pada karangan narasi, berikut analisnya;

2. Ketepatan Diksi

a. Kata-kata yang Hampir Bersinonim

Berikut ini merupakan penggunaan kata yang hampir bersinonim

1.1.1 Ibuku sibuk membikin kue dan juga makanan-makanan ringan lainya

yang nanti dihidangkan kepada sanak saudara, teman ataupun tamu-tamu yang

datang kerumahku untuk saling bermaaf-maafkan dan juga menyambung tali

silaturahmi.

Kata membikin pada kalimat 1.1.1 mempunyai sinonim membuat. sekalipun

kata-kata itu tidak memiliki makna yang persis sama, masing-masing memiliki

sebagian kesamaan makna. Kesamaanya adalah keduanya terkait dengan

“menyiapkan”. Penggunaan kata membikin tidak tepat karena kata tersebut

merupakan dialek.

7.1.2 Karena tidak ada umpan, pekerja disana memberi tau saya kalau ikan di

Empang itu suka makan daun jadi saya mencobanya.

Kata Di Empang pada kalimat 7.1.2 bersinonim di kolam dan di tambak.

Kata Di Empang memiliki makna tempat menahan air, di kolam memiliki makna

bak tempat air. Kata di tambak memiliki makna di tepi laut untuk memelihara

ikan Bandeng. Masing-masing mempunyai kesamaan makna yakni “tempat

memelihara ikan”. Namun kata di tambak lebih menekankan dan lebih

menyakinkan bahwa benar-benar tempat memelihara ikan.

Page 40: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

30

12.1.3 Si ayah lalu menuding jari ke arah burung gagak itu sambil bertanya,

”Nak apakah benda itam itu.”

Kata menuding pada kalimat 12.1.3 bersinonim menunjuk, sekalipun kata-

kata tersebut tidak memiliki nuansa makna yang sama, namun kata memiliki

tujuan makna yang sama yakni “memperlihatkan ke arah” Kata keduanya tidak

dapat ditukar karena memiliki nuansa yang berbeda. Menunjuk memiliki makna

memperlihatkan diri, sedangkan menuding memiliki makna memiringkan arah ke

bawah. Jadi penulis menggunakan kata menuding dengan tepat.

17.1.4 Kami memang sudah biasa, setiap hari libur tiba selalu berkunjung

ke rumah nenek. Tapi sayang, dua tahun terakhir setiap kami mengunjungi

rumah nenek, sosok nenek tidak tanpak, nenek telah di panggil oleh Sang

Maha Kuasa, Allah Swt.

Kata sosok pada kalimat 17.1.4 memiliki sinonim wujud. Sekalipun kata-

kata itu tidak memiliki nuansa makna yang percis sama, namun kata tersebut

memiliki tujuan makna yang sama yakni “ Wajah seseorang”. Kata keduanya

tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna yang berbeda. Sosok memiliki

makna bentuk dari pada wujud atau rupa. Sedangkan kata wujud memiliki makna

dapat dilihat. Penggunaan kata sosok pada kalimat tersebut sudah tepat, karena

mrupakan bentuk wajah.

22.1.5 Tiba-tiba terdengar suara gaduh memecahkan kesunyian.

Kata gaduh pada kalimat 22.1.5 memiliki sinonim ribut. Sekalipun kata kata

tersebut tidak memiliki nuansa makna yang sama yakni “ huru hara”. Kedunya

tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna berbeda, gaduh memiliki

makna gempar karena perkelahian. Ribut memiliki makna berisik. Kata-kata

tersebut memang memiliki makna yang hampir sama , namun kata ribut lebih

menekankan dan lebih menyakinkan bahwa benar-benar telah terjadi

ketidaknyamanan.

26.1.6 Kualunkan kakiku menuju istana ilmu dan akupun duduk di

sekolah singga sana.

Kata kualunkan pada kalimat 26.1.6 memiliki sinonim kulangkahkan. Kata

keduanya tidak tidak dapat ditukar karena memiliki nuansa makna yang berbeda,

Page 41: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

31

kualunkan berarti langkah perlahan-lahan, sedangkan kulangkahkan berarti

gerakan kaki menuju maju mundur. Meskipun memiliki nuansa makna yang

berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama yakni ” mengayunkan kaki untuk

berjalan menuju tujuan.

28.1.7 Liburan kemaren paling menarik dalam hidupku adalah ketika ayah

mengajak berkunjung kedesa kelahiranya.

Kata kemaren pada kalimat 28.1.7 memiliki campur kode kemarin. Kata-kita

itu memiliki makna yang percis sama, masing-masing memiliki makna “ setelah

hari ini.” Penggunaan kata kemaren pada kalimat tersebut kurang tepat seharusnya

kemarin karena kata tersebut merupakan dialek dari daerah betawi.

b. Umum Khusus

Berikut ini merupakan penggunaan kata yang bermakna umum khusus.

2.2.1 Beberapa hari sebelum memasuki hari raya Idul Fitri, kelusrgaku sangat

sibuk menyampaikan kedatangannya dengan bermacam-macam kegiatan.

Penggunaan kata Idul Fitri pada kalimat 2.2.1 sudah tepat, karena penulis

memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa idul Fitri mengacu pada objek

yang khusus, yaitu hari raya umat islam, sehingga pembaca mudah mengerti yang

dimaksud penulis.

8.2.2 Pada tanggal 2 Maret 2014, kami sekeluarga pergi ke sawah kakek

yang ada di Bugel Tigaraksa.

Kata Bugel Tigaraksa merupakan kata khusus yang tidak akan menimbulkan

salah interpretasi pada pembaca. Penulis telah memberikan penjelasan yang

khusus pada pembaca sehingga pembaca mudah mengerti maksud yang ingin

disampaikan oleh penulis. Kata Bugel Tigaraksa pada kalimat 8.2.2 sudah tepat.

13.2.3 Kebanyakan orang yang tinggal di Jakarta saat libur tiba akan

menghabiskan waktu liburnya ke kota, meninggalkan semua aktivitas kota

yang padat.

Kata aktivitas pada kalimat 13.2.3 merupakan yang sifatnya umum, karena

kata aktivitas masih memiliki cakupan sejumlah kata yang lebih khusus seperti:

aktivitas harian, aktivitas mahasiswa, aktivitas keluarga dan sebagainya yang

Page 42: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

32

sifatnya kegiatan. Namun demikian, kata aktivitas pada kalimat 13.2.3 yang

digunakannpenulis telah menjelaskan bahwa aktivitas yang akan digunakan untuk

kegiatan liburan ke Jakarta.

18.2.4 Ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong

mengarah kehamparan air telaga.

Seperti yang dikemukakan di atas bahwa kata tatapan merupakan kata umum

yang dapat membingungkan pembaca. Namun pada kalimat 18.2.4 kata tatapan

kosong merupakan kata khusus yang digunakan penulis belum tepat, seharusnya

tatapan mata yang kosong. Sehingga pembaca tidak keliru apa yang dimaksud

penulis.

23.2.5 Suhu udara sangat dingin, dengan rasa tegang ku guyurkan

segayung air ke tubuhku setelah itu berangkat ke sekolah.

Kata suhu pada kalimat 23.2.5 merupakan kata umum. Sebagai kata umum

suhu dapat mencakup pada sejumlah kata yang khusus seperti yang telah

dijabarkan pada kalimat tersebut yakni dapat berupa suhu ruangan, suhu badan,

suhu iklim dan sebagainya. Penggunaan kata suhu pada kalimat 23.2.5 sudah tepat

karena penulis sebelumnya telah menjelaskan bahwa suhu atau cuaca disekitar itu

hawanya dingin, sehingga tidak menimbulkan salah paham oleh pembaca.

27.2.6 Liburan ke marin yang paling menarik dalam hidupku, bapak akan

mengajak berkunjung ke desa kelahirannya.

Kata bekunjung pada kalimat 27.2.6 merupakan kata khusus. Penulis dengan

rinci memberitahukan pembaca bahwa berkunjung itu mendatangi. Kata

berkunjung yang digunakan pada kalimat 27.2.6 sudah tepat karena mengacu pada

objek, sehingga tidak akan menimbulkan salah interpretasi pada pembaca.

29.2.7 Hari demii hari aku menunggu surat balasan dari nenek, sebulan

kemudian surat balasan dari nenek itu datang.

Kata surat balasan pada kalimat 29.2.7 merupakan kata khusus, kata surat

balasan pada kalimat teersebut tidak akan menimbulkan salah interpretasi kepada

pembacanya. Penulis telah memberitahukan dengan spesifik mungkin mengenai

surat yang di maksud, yaitu balasan dari nenek yang ditunggu.

Page 43: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

33

c. Denotasi dan Konotasi

Berikut ini merupakan penggunaan kata yang bermakna denotasi konotasi.

3.3.1 Tak terasa sudah hampir sebulan penuh kita berpuasa.

Frasa hampir sebulan pada kalimat di atas dimasukan kedalam golongan kata

yang bermakna konotatif, karena kata hampir sebulan pada kalimat diatas

memiliki makna abstrak. Frasa hampir setahun tidak menjelaskan dengan jelas

sebeberapa hari puasa telah dilasanakan,sehingga pembaca dengan bebas

menginterprestasikan makna dari kata tersebut. Penggunaan pada kata tersebut

sudah tepat karena umumnya pembaca setidaknya mengetahui bahwa makna dari

hampir sebulan adalah dua puluh lima hari dan akan selesai sebulan.

9.3.2 Pada tanggal 2 maret 2014, kami sekeluarga pergi ke sawah kakek

yang ada di Bugel Tiga Raksa.

Pada kata 2 Maret 2014, merupakan golongan kata denotatif karena

maknanya sudah jelas di ketahui, yakni hari minggu 2 maret 2014. Dengan

demikian pembaca tidak lagi menginterpretasikan tanggal berapa kami sekeluarga

pergi ke sawah kakek. Jadi penulis sudah tepat dalam menggunakan kata tersebut.

14.3.3 Kebanyakan orang yang tinggal di Jakarta saat libur tiba akan

menghabiskan waktu liburnya ke luar kota, meninggalkan semua

aktivitas ibu kota yang padat.

Kata aktivitas pada kalimat 14.3.3 merupakan kata konotatif. Makna

sebenarnya dari kata aktivitas adalah kesibukan. Kata aktivitas merupakan

penggunaan makna konotatif yang yang bernilai rasa baik. Penggunaan kata yang

bermakna konotatif ini sudah tepat karena penulis hanya hanya ingin

menggunakan kata dengan nilai rasa lebih baik dan variasi saja.

19.3.4 Ada seorang pemuda sedang duduk tatapan kosong mengarah

kehamparan telaga.

Frase tatapan kosong pada kalimat 19.3.4 merupakan golongan konotatif.

Tatapan kosong dalam pemahamannya masih belum jelas diberitahukan, maka

akan menimbulkan interpretasi lain dari pembaca. Denotasi dari tatapan kosong

dapat diganti dengan kata bengong, sehingga tidak akan menimbulkan interpretasi

yang salah pada pembaca.

Page 44: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

34

24.3.5 Ku alunkan kaki ku menuju istana ilmu dan aku pun duduk di sekolah

singgasana, hari pertama masuk sekolah yang dimana sekarang aku

sudah kelas 8 SMP.

Frase singgasana dimasukan ke dalam golongan kata yang bermakna

konotatif, karena kata singgasana pada kalimat diatas memiliki makna abstrak.

Frase singgasana memiliki makna kursi raja atau tahta. Penggunaan kata konotatif

tersebut sudah tepat karena umumnya pembaca setidaknya mengetahui makna dari

singgasana tersebut.

28.3.6 Wuwu itu alat tradisional yang terbuat dari anyaman bambu.

Kata alat tradisional pada kalimat tersebut merupakan kata yang memiliki

makna denotasi karena maknanya sudah jelas di ketahui pembaca. Kata alat

tradisional masuk dalam denotatif karena konsepnya sudah jelas tidak perlu di

jelaskan kembali oleh penulis. Kata denotataif yang digunakan penulis sudah

tepat.

30.3.7 Ibu pun terdiam mendengar aku bercerita tentang tanaman jagung itu

yang rusak di makan tikus.

Kata terdiam pada kalimat 30.3.7 merupakan kata yang bermakna konotatif.

Kata terdiam dalam kalimat ini mengandung atri membisu. Kata tersebut dapat

menimbulkan interpretasi lain pada pembaca, karena kata tersebut memiliki arti

lain yakni tidak bersuara, tidak bergerak dan sebagainya. Jadi kata terdiam pada

kalimat itu kurang tepat seharusnya membisu.

d. Ungkapan Idiomatik

4.4.1 Ibuku sibuk membikin kue dan juga makanan-makanan ringan lainya

yang nanti dihidangkan kepada sanak saudara, teman atau pun tamu-tamu yang

datang kerumahku untuk saling bermaaf-maafkan dan juga menyambung

talsilaturahmi.

Ungkapan idiomatik dan juga........atau pun merupakan penggunaan yang

salah. Bentuk idiomatik yang benar adalah dan.... atau. Dan juga.....atau pun

bukan ungkapan idiom, tetapi memiliki idiom karena kata tersebut merupakan

Page 45: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

35

pasangan tetap yang dapat menciptakan ungkapan idiom. Jadi, penggunaan dan

juga.....atau pun pada kalimat diatas tidak tetap.

10.4.2 Awalnya rencana berlibur kali ini direncanakan oleh kakek saya, yang

ingin berlibur disekitar daerah ini saja sebab selain biaya murah di daerah ini juga

masih banyak tempat-tempat indah lainnya.

Ungkapan idiomatik yang....sebab merupakan penggunaan kata yang benar ,

karena kedua kata tersebut merupakan pasangan tetap yang dapat menciptakan

unkapan idiom yang....sebab sudah tepat.

15.4.3 Walau sepanjang jalan yang kami tadi malam tergenang air masih

menyisakan sampah yang terbawa oleh arus air.

Ungkapan idiomatik walau....yang merupakan penggunaan yang salah.

Bentuk yang benar adalah meskipun.....yang. meskipun ....yang berperilaku idiom

karena kedua kata tersebut merupakan pasangan tetap yang dapat mrnciptakan

ungkapan idiom. Jadi penggunaan idiom meskipun.....yang tidak tepat

e. Kelangsungan Pilihan Kata

5.5.1 Suara-suara orang yang sedang melafadkan ayat-ayat suci alquran pada

mesjid-mesjid terdekat rumahku.

Kata suara, kata ayat dan kata mesjid pada kalimat 5.5.1 tidak tetap

digunakan. Seharusnya kata-kata tersebut tidak usah di gunakan kembali, karena

merupakan pemborosan kata, bahkan menimbulkan nilai rasa yang rendah.

Kalimat yang benar seharusnya “Suara yang sedang melafadzkan ayat suci Al-

quran pada mesjid terdekat rumahku.

15.5.3 Tetapi tidak mengajukan anak, karena si ayah sekali lagi membuka

mulut hanya untuk bertanya hal yang sama, kali ini si anak benar-benar hilang

kesabaran dan menjadi marah.

Kata si anak benar-benar pada kalimat 15.5.3 tidak tepat digunakan.

Seharusnya kata anak benar-benar tidak usah digunakan kembali, karena

pemborosan kata, bahkan menimbulkan nilai rasa rendah. Kalimat yang benar

seharusnya “Tetapi tidak mengajukan anak, karena ayah sekali lag membuka

Page 46: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

36

mukut hanya untuk bertanya hal yang sama, kali ini dia benar hilang

kesabarannya dan menjdi marah.

. 20.4.5 Saat sampai, aku dan keluargaku disambut oleh saudara-saudaraku

yang telah dahulu sampai.

Kata saat sampai pada kalimat 20.4.5 tidak tepat digunakan. Kata tersebut

digunakan sebagai kata depan untuk menandai perawalan makna. Kata yang tepat

digunakan adalah setelah tiba, karena penggunaannya sebagai kata depan untuk

menandai perawalan makna. Jadi kata saat samapi yang digunakan adalah tidak

tepat, sehingga menjadi “Setelah tiba,aku dn keluargaku disambut oleh saudara-

saudaraku yang telah dahuku sampai .”

25.4.5 Tiba di sana terdengar suara gaduh memecahkan kesunyian.

Kata tiba pada kalimat di atas tidak tepat digunakan sebagai kata depan. Kata

depan yang tepat digunakan adalah sesampainya, karena penggunaannya sebagai

kata depan untuk mengawali dalam kalimat. Jika kata depan tidak digunakan

adalah sesampainya di sana terdengar suara gaduh memecahkan kesunyian.

27.4.6 Kualunkan kakiku menuju istana ilmu dan akupun duduk di sekolah

singgasana.

Kata kualunkan pada kalimat resebut di atas merupakan kata depan yang

kurang tepat digunakan. Kata depan yang tepat di gunakan adalah kulangkahkan.

Kata sekolah pada kalimat tersebut seharusnya di hilangkan karena tidak tepat

penggunaannya sehingga menjadi kulangkahkan kaki menuju istana ilmu dan

akupun duduk di singgsana.

31.4.7 Dan kamipun menaiki bus untuk pulang.

Kata dan pada kalimat 31.4.7 tidak dapat di gunakan sebagai kata

penghubung untuk menandai kelanjutan makn.Kata dan yang tepat digunakan

adalah kemudian, karena penggunaanya sebagai kata penghubung untuk menandai

yang kelanjutannya. Sehingga menjadi kemudian kaipun menaiki bus untuk

pulang.

Page 47: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

37

f. Penggunaan Kata Indria

6.6.1 Di dalam daput terdengar suara teriakan ibu yang beberapa kali

memanggil namaku, akupun langsung menghampiri.

Kata teriakan pada kalimat 6.6.1 merupakan kata yang termasuk diksi indria

pendengaran, karena dapat ditangani oleh telinga yang dapat menangkap atau

menerima tanggapan yang berupa suara atau bunyi keras. Kata di atas berarti

berbicara keras, berteriak sehingga suaranya keras kedengaran. Tetapai dalam

penggunaannya sering kali terjadi bahwa hubungan antara satu indria dengan yang

lainnya sangat rapat, sehingga kata yang sebenarnya hanya di kenakan pada satu

indria biasa digunakan oleh indria yang lain yang disebut juga gejala sinestisia

11.5.2 Rasa singkong ini enak sekali dan baru pertama kali ini aku mencoba

makan singkong bakar.

Kata enak sekali pada kalimat 11.5.2 merupakan kata yang termasuk indria

perasa yang dterima oleh indria lidah yang dapat merasakan atau menerima rasa

yang berupa nikmat atau lejat sekali. Pada data di atas berarti rasa singkong

tersebut rasanya nikmat sekali.

16.6.3. Awalnya keadaan di kamar menyenangkan, tapi setelah adik dan

keponakan laki-laki masuk ke dalam kamar keadaan menjadi ramai dan rusuh,

kakak sepupuku mengusir adik dan keponakan tapi mereka tidak mau keluar.

Kata ramai dan rusuh pada kalimat 10.3 merupakan kata termasuk diksi

indria pedengaran, karena dapat ditangani oleh telinga yang dapat menangkap atau

menerima tanggapan tidak sunyi. Pada kata diatas berarti suasana yang begitu

berisik sehingga suaranya dapat memecahkan telinga.

21.5.6 Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah suara kesunyian.

Kata sengau pada kalimat 21.5.6 merupakan termasuk kata indria

pendengaran, karena dapat ditangani oleh telinga yang dapat mensngkap atau

menerima tanggapan yang berupa suara melalui hidung. Sengau pada kata diatas

berarti berbicara agak serak kurang jelas terdengar.

20.5.5 Apalagi kalau bukan ke sekolah suhu udara sangat dingin dengan rasa

tegang aku menumpahkan segayung air ke tubuhku.

Page 48: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

38

Kata sangat dingin pada kalimat diatas merupakan tanggapan yang harus di

terima oleh indria peraba, karena dapat ditangani oleh indria kulit. Sangat dingin

pada kalimat diatas berarti terlebih-lebih dingin. Sangat dingin sehingga suhu

udara tidak panas. Tetapi dalam penggunaannya sering kali terjadi bahwa

hubungan antara satu indria dengan yang lainya sangat rapat. Sehingga kata yang

sebenarnya hanya di kenakan pada satu indria yang lain.

g. Membedakan Kata yang Mirip Ejaannya

Peneliti tidak menemukan kata yang mirip ejaannya dalam karangan narasi siswa

kelas VIII MTs Fathul‟ Ibaad mekarbakti Panongan, Tangerang.

h. Kata-kata Ciptaan Sendiri

Peneliti tidak menemukan kata yang mengalami perubahan makna kata yang

terdapat dalam teks karangan narasi siswa kelas VIII MTs. Fathul „Ibaad

Mekarbakti Panongan Tangerang

i. Akhiran Asing

Peneliti tidak menemukan kata yang mengalami kata-kata asing yang terdapat

pada karangan narasi siswa, yang digunakan sebagai sumber belajar siswa.

J. Perubahan Makna Kata yang Sudah Dikenal

Peneliti tidak menemukan kata yang mengalami perubahan makna kata yang

terdapat pada karangan narasi siswa kelas VIII MTs. Fathul „Ibaad Mekarbakti

Panopngan Tangerang.

B. Hasil Analisis dan Interpretasi Data

1. Penggunaan kata bersinonim

7 x 100% = 20%

35

2. Penggunaan kata umum dan khusus

7 x 100% = 20%

35

3. Penggunaan kata denotasi dan konotasi

Page 49: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

39

7 x 100% = 20%

35

4. Penggunaan kata indria

5 x 100% = 14,2%

35

5. Penggunaan kata Idiom

3 x 100% = 8,6%

35

6. Kelangsungan pilihan kata

6 x 100% = 17,1%

37

Penggunaan kata yang mirip ejaan dari data yang terdapat pada karangan

narasi siswa kelas VIII MTs Fathul‟ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang,

tidak ditemukan ketidaktepatannya.

Dengan demikian, dapat dilihat jika penggunaan diksi pada karangan narasi

siswa kelas VIII pada MTs Fathul‟ Ibaad Mekarbakti, Tangerang terdapat

sebagian ketidaktepatan penggunaan diksi, karena dari 35 data hanya terdapat 8

data yang tidak tepat digunakan. Selain itu penggunaan bahasa yang digunakan

pada karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul‟ Ibaad Mekarbakti Panongan,

Tangerang memiliki karakter bahasa yang cukup ringan, sehingga karangan siswa

dapat dijadikan sumber belajar bagi siswa untuk memulai keterampilan siswa.

1. Teks Karangan Siswa sebagai Sumber Belajar

Berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan, bahan ajar yang digunakan

akan semakin bervariasi. Seiring berkembangnya sistem pengajaran, maka tenaga

pengajar dituntut untuk lebih berinovasi dalam memilih bahan pelaajaran. Bentuk-

bentuk sumber belajar semakin mudah di dapat. Baik yang berupa teks maupun

yang berupa non teks. Bentuk-bentuk teks sendiri saat ini sangat mudah diperoleh,

baik yang sudah dirancang untuk materi pembelajaran, maupun teks yang sudah

tersedia dan bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengajaran.

Page 50: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

40

Sumber belajar digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa.

Bentuk sumber belajar seperti apapun dapat digunakan, selagi dapat memberikan

mutu dan kwalitas pembelajaran siswa menjadi lebih baik proses pembelajaran,

tapi lain itu banyak pula dalam bentuk teks lain yang dapat digunakan sebagai

sumber belajar atau bahan ajar, salah satunya yakni karangan siswa. Pemanfatan

ini tentunya dengan melihat dan memperhatikan kreteria yang sesuai dengan

materi dan tujuan pembelajaran.

Salah satu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar adalah karangan

narasi siswa. Karangan siswa tidak disajikan dengan begitu saja, melainkan

melalui pertimbangan baik dari segi isi maupun dari segi penulisannya.

Pemanfaatan karangan siswa sebagai sumber belajar khususnya pembelajaran

bahasa Indonesia di sekolah, dapat di katakan sebagai alternatif inovasi

pembelajaran ditengah perkembangan pengetahuan. Pemanfaatan ini akan

membantu menerapkan tuntutan berbagai aspek keterampilan berbicara dan

keterampilan menulis. Dengan pemilihan dan pengaplikasian yang tepat, maka hal

tersebut tidak menutup kemungkinan dapat memberikan dampak positif terhadap

hasil belajar, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Kelebihan Karangan Siswa sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa seiring dengan perkembangan zaman

seorang pengajar dituntut untuk lebih cermat dalam memilih sumber belajar yang

digunakan. Sebagai sumber belajar yang tidak dikemas untuk bahan ajar siswa,

karangan siswa dapt memberikan sedikit banyaknya keterampilan siswa dalam

menulis. Siswa dapat ikut berlatih dalam menulis sebuah karangan dengan

menggunakan susunan kata dan kalimat dengan benar, khusnya dalam

penggunaan diksi, selain itu, siswa dapat memanfatkan variasi kosa kata yang

dikuasai.

Sebagai sumber belajar yang mudah didapat, karangan siswa bersifat

ekonomis, praktis dan fleksibel. Selain itu didalamnya terdapat pulantatanan

kebahasaan yang dapat dipelajari.

Page 51: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

41

Dilihat dari segi bahasa dan penulisannya, berdasarkan analisis struktur

bahasa pada karangan siswa, khususnya dalam penggunaan diksi karangan narasi

termasuk teks yang tidak terlalu buruk bahkan ada yang baik untuk pembelajaran

awal bagi keterampilan siswa.

3. Kekurangan Pemilihan Karangan Siswa sebagai Sumber Belajar

Bahasa Indonesia

Selain keuntungan yang didapat dalam karangan siswa sebagai sumber

belajar, juga terdapat kekurangannya. Dari segi penyajian, karangan siswa kurang

menarik dan sedikit membosankan bagi siswa. Dilihat dari segi penggunaan

pemilihan kata atau diksi, karangan siswa masih terdapat bentuk-bentuk yang

kurang tepat, meskipun sebagian besar besar sudah tepat penggunaannya, namun

masih terdapat ketidaktepatan dalam penggunaannya.

Kekurangan yang lain, yaitu penggunaan ungkapan idiom terlihat belum

menguasai penggunaan kata penghubungnya, karena data yang ditemukan belum

ada yang benar. Selain itu, kosa kata yang digunakan belum bervariasi, sehingga

siswa ketika mempelajarinya hanya akan mendapat sedikit kosa kata baru. Istilah

asingpun masih sering dijumpai dalam penulisannya, meskipun dalam

penggunaannya untuk siswa. Seringnya digunakan istilah asing dalam karangan

siswa berdampak dan berpengaruh pada kurangnya tingkat pemahaman terhadap

istilah-istilah yang dijumpai, hingga pesan yang disampaikan pun akan terhambat.

Selain itu, seringnya penggunaan istilah asing akan mengakibatkan pergeseran

istilah atau kata asli bahasa Indonesia.

4. Implikasi Penggunaan Diksi sebagai Sumber Belajar Siswa

Analisis diksi sebenarnya bukanlah hal baru dalam proses belajar mengajar,

khususnya dalam belajar bahasa dan sastra Indonesia. Sumber belajar digunakan

untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Bentuk sumber belajar seperti

apapun dapat digunakan, selagi dapat memberikan mutu dan kualitas

pembelajaran siswa menjadi lebih baik. Sumber belajar cetak dalam bentuk buku

teks memang telah dirancang untuk proses pembelajaran, tapi selain itu banyak

pula bentuk buku teks lain yang dapat digunakan sebagai sumber belajar atau

Page 52: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

42

bahan ajar, salah satunya yakni karangan siswa. Pemanfaatan ini tentunya dengan

melihat dan memperhatikan kriteria yang sesuai dengan materi dan tujuan

pembelajaran.

Salah satu bentuk teks yang sering dijumpai setiap hari adalah karangan

siswa. Sumber belajar dalam bentuk karangan siswa ini merupakan salah satu

sumber belajar yang murah dan efesien, karena selain mudah ditemukan juga

dapat di jadikan untuk pembelajaran siswa. Dengan menggunakan karangan siswa

ini, guru dapat memberi tugas untuk mencari penggunaan kata yang kurang tepat

dan memperbaikinya.

Penulis berharap dengan karangan siswa sebagai sumber belajar mengajar

dapat meningkatkan antusias siswa untuk mengetahui hal apa saja yang akan di

temukan dalam analisis diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul‟

Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang. Selain itu, manfaat lain yang diperoleh

siswa adalah secara tidak langsung siswa telah melakukan analisis secara

mendalam dan menambah ilmu bagi siswa yang jarang dilakukan dalam

pembelajaran pada sekolah tingkat MTs. Juga dapat menjadi innovasi dan

penyegaran dalamm pembelajaran, agar tidak menimbulkan kesan jenuh karena

monoton dalam penggunaan sumber belajar. .

Page 53: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada karangan narasi siswa kelas VIII MTs

Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang. Dapat diperoleh simpulan bahwa

penggunaan diksi dalam karangan narasi yang disebutkan siswa sudah baik.

Pernyataan tersebut dapat dilihat dari kecilnnya angka persentase ketidaktepatan

yang dilakukan siswa pada penulisan karangan.

B. Saran-Saran

Penelitian yang dilakukan peneliti dalam karya tulis ini, meneliti tentang

analisis diksi dalam karangan siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti

Panongan, Tangerang sebagai sumber belajar dari kesalahan diksi. Peneliti

menyampaikan saran agar dapat diterima untuk lebih meningkatkan mutu

pendidikan di dalam bahasa Indonesia. Saran yang diberikan peneliti sebagai

berikut;

1. Para guru bidang studi bahasa Indonesia, pada saat mengajarkan materi

menulis atau mengarang hendaknya menjelaskan mengenai pesan yang

terkandung dalam teks karangan agar siswa yang kesulitan menangkap isi

pesan yang terkandung dalam karangan, dapat mengerti maksud dari pesan

yang di sampaikan.

2. Untuk para guru hendaknya lebih inovatif lagi menggunakan sumber

belajar, agar siswa mendapat materi yang lebih menarik hingga tidak

membosankan dan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Harapan yang ingin dicapai tentunya agar siswa mendapat peningkatan

hasil belajar.

3. Penelit merekomendasikan kepada pengajar, jika ingin menggunakan

sunber belajar untuk keterampilan siswa, hendaknya menggunakan sumber

belajar yang ringan terlebih dahulu untuk perkenalan awal. Karena

Page 54: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

44

karangan narasi siswa salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dalam

pembelajaran, karena gaya bahasa yang digunakan masih cukup ringan

untuk siswa.

Page 55: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

45

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Penerbit Erlangga. 2012.

Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:

Akademika Presindo. 2010.

Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. 2012.

Damaianti, S. Vismaia dan Syamsudin AR. Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011

Gani, A. Ramlan dan Mahmudah Fitriyah Z.A. Disiplin Berbahasa Indonesia.

Ciputat : FITK PRESS. 2011.

Guntur, Henry Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. 2008.

_____, Henry Tarigan dan Djago Tarigan. Pengajaran Analisis Kesalahan

Berbahasa. Bandung: Angkasa. 2011.

Indrawan, Kamus lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media

Keraf, Gorys. Komposisi. Ende: Nusa Indah. 2004.

____, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Utama. 2010.

Mahsun, Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.

Marahimin, Ismail. Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

1994.

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Ciputat: Referensi.

2013.

Moleong, J Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.2014.

Ramlan, Sintaksis. Yoyakarta: CV. Karyono. 2005

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 2013

Suwarna, Dadan. Cerdas Berbahasa Indonesia. Ciputat: Jelajah Nusa. 2012.

www. Studi Dokumen.com.

Page 56: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Lampiran-lampiran

No : 1

Nama : Anzela Zakiyayatul Ulya

Judul : Suka Cita Menyambut Idul Fitri

Kutipan:

Tak terasa sudah hampir sebulan penuh kita berpuasa. Beberapa hari sebelum

memasuki hari Raya Idul Fitri, keluargaku sangat sibuk mepersiapkan

kedatangannya dengan bermacam macam kegiatan.

Ibuku sibuk membikin kue dan juga makanan-makanan ringan lainnya yang nanti

akan di hidangkan kepada sanak saudara, teman ataupun tamu-tamu yang datang

kerumahku untuk saling bermaaf-maafkan dan juga menyambung tali silaturahmi.

Hasil Analisis:

Tak terasa sudah hampir sebulan penuh kita berpuasa. Beberapa hari sebelum

memasuki hari Raya Idul Fitri, keluargaku sangat sibuk mepersiapkan

kedatangannya dengan bermacam macam kegiatan.

Ibuku sibuk membuat kue dan juga makanan ringan lainya yang nanti

dihidangkan kepada sanak saudara, teman ataupun tamu yang datang kerumahku

untuk saling bermaafkan dan menyambung tali silaturahmi.

Kalimat tersebut tidak benar kata membikin seharusnya membuat.

Kutipan:

Ayahku sibuk mengecet semua tembok seisi rumah dengan paduan warna yang

indah. Sedangkan aku dan kakak ku Refa, membantu merapihkan juga

memindahkan barang-barang seisi rumah.

Hasil Analisis:

Baik dari Paragraf, kalimat maupun kata dalam penggunaan diksi sudah tepat.

Kutipan:

Di dalam dapur terdengar suara teriakan ibu yang beberapa kali memanggil

namaku, akupun langsung menghampirinya. Ternyata, Ibu meminta bantuanku

untuk menunggu kue nya matang.

Hasil Analisis:

Di dalam dapur terdengar suara teriakan ibu beberapa kali memanggil

namaku, sayapun langsung menghampiri, ternyata beliau meminta bantuan untuk

menunggu kue yang telah masak.

Page 57: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kata yang tidak tepat bila digunakan setelah kata ibu. Kata ibu juga belum tepat

seharusnya kata beliau.

Kutipan:

Beberapa menit kemudian, kue ibupun akhirnya matang. Akupun langsung

memindahkannya ke tempat kue ibu dan aku langsung bergegas untuk

melanjutkan pekerjaanku yang tadi sempat kutinggalkan setelah membantu ibu.

Akhirnya, hanya tinggal sisa satu barang yang belum aku dan kakak pindahkan.

Hasil Analisis:

Berapa menit kemudian kue itupun akhirnya masak. Saya langsung

memindahkan ketempat kue itu, beliau langsung cepat untuk melanjutkan

pekerjaan yang tadi sempat ditinggalkan. Akhirnya hanya sisa satu barang yang

belum saya pindahkan.

Dari kata mateng diksi yang digunakan tidak tepat, begitu juga dalan kata

bergegas diksi yang digunakan kurang tepat seharusnya cepat.

Kutipan:

Setelah semua pekerjaanku selesai, Akupun langsung bergegas masuk kamar

mandi untuk membersihkan badanku yang sudah sanget lengket dengan keringat

ini. Waktupun sangat cepat berlalu, jam kini menunjukan pukul 17.30 WIB, Itu

artinya tinggal 30 menit lagi waktunya untuk berbuka puasa sambil menunggu

suara adzan magrib itu terdengar. Aku pun mengisi waktu kosong ku dengan

menonton salah satu acara televisi dan dan juga sambil mengumpulkan tenagaku

sejenak yang tadi sudah hampir terpakai semuanya.

Hasil Analisis:

Setelah semua pekerjaan selesai, saya langsung cepat masuk kedalam kamar

mandi untuk membersihkan badan yang lengket dengan keringat. Waktu sangat

cepat berlalu kini telah menunjukan pukul 17.30 WIB, artinya tinggal 30 menit

lagi waktunya berbuka puasa. Sambil menunggu suara adzan magrib terdengar,

saya mengisi waktu luang dengan menonton salah satu acara televisi sambil

mengumpulkan tenaga yang tadi hampir terkuras semua.

Hampir semua diksi dalam paragraf resebut adalah tepat, namun ada salah

satu kata berbegas tidak tepat . Jadi seharusnya diganti dengan kata cepat.

Page 58: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kutipan:

Du,.. Dug.. Dug.. Allahu akbar Allahu akbar..

Waktu berbuka pun telah tiba, kamipun berkumpul di ruang makan sambil

menikmati hidangan makanan, minuman dan buah-buahan segar lainnya yang

sejak tadi sudah di siapkan oleh ibu. Setelah selesai berbuka puasa. Ayah, ibu,

kakak dan aku bergegas untuk bersiap-siap melaksanakan shalat magrib

berjamaah dirumah kami tercinta.

Hasil Analisis ;

Dug,...dug,... dug,...”Allahu Akbar, Allahu Akbar”.

Waktu berbuka puasa telah tiba, kamipun berkumpul di ruang makan sambil

menikmati hidangan makanan dan minuman serta buah segar lainya yang sejak

tadi disiapkan disiapkan oleh ibu. Setelah selesaiu berbuka puasa, kami lekas

untuk melaksanakan shalat magrib berjamaah di rumah.

Pada kalimat pertama penggunaan huruf kapital tidak harus semua, kata akbar

seharusnya Akbar.

Dalam paragraf ini kata penghubung dan pengganti tanda koma (,) kata

penghubung serta

Pengganti dari kata penghubung dan.

Kutipan:

Setelah selesai, kami pun langsung menuju mesjid untuk melaksanakan shalat

tarawih berjamaah. Setelah rakaat terakhir selesai, imam pun langsung memberi

ceramah dan meminta maaf atas semua kesalahannya kepada seluruh jama‟ah.

Hasil Analisis:

Setelah selesai kami langsung menuju ke mesjid untuk melaksanakan shalat

tarawih berjamaah. Setelah selesai rakaat terakhir imam memberi ceramah dan

sekaligus minta maaf atas semua kesalahannya kepada seluruh jamaah.

Pada kalimat ini ada salah satu kata salah penempatannya tidak tepat yaitu kata

selesai

Seharusnya di awal kata rakaat dan kata akhiran pun tidak harus digunakan pada

kata imam.Pada kata jamaah tidak perlu menggunakan tanda kutip(„).

Page 59: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kutipan:

Dan seperti biasanya, kamipun melaksanakan sahur pada tengah malam,

terdengar

Suara-suara orang yang sedang melafadzkan ayat-ayat suci alqur‟an pada

mesjid-mesjid terdekat dari rumahku. Setelah semunya selesai makan sahur,aku

dan ibupun langsung membereskan dan mencuci semua piring dan gelas yang

kotor. Sebelum adzan subuh terdenar, biasanya keluarga kami mengisinya

dengan membaca alqur‟an. Ketika baru beberapa juz kami dapatkan azan subuh

pun terdengar.

Hasil Analisis:

Dan seeperti biasanya kami melaksanakan sahur pada tengah malam, ketika

itu terdengar suara orang membacakan ayat suci alquran di mesjid-mesjid yang

terdekat dari rumahku. Setelah semuanya selesai makan sahur, kami langsung

membereskan dan mencuci semua piring dan gelas yang kotor. Sebelum adzan

subuh berkumandang , biasanya keluarga kami mengisinya dengan membaca

alquran. Ketika baru beberapa juz kami dapatkan adzan subuh pun terdengar.

Pada kalimat pertama setelah tanda koma (,) kata yang tepat untuk digunakan

yaitu kata ketika itu dan kata melafadzkan penggunaannya tidak tepat seharusnya

membacakan.

Kata alquran seharusnya tidak menggunakan tanda kutip, kata pada mesjid

tidak tapat seharusnya di. Pada kalimat berikutnya kata aku dan ibupun kurang

tepat penggunaannya seharunya kami. Kata terdengar tidak tepat seharusnya

berkumandang,kata azan tepatnya adalah adzan.

Kutipan:

Pagi hari, ketika aku masih tertidur, terdengar ketukan pintu kamarku. Setelah ku

buka dengan mata yang masih sangat ngantuk, aku melihat seorang wanita

tinggi berbaju biru yang sangat tak asing lagi bagiku. Ternyata itu adalah ibuku,

kali ini ia memintaku untuk menyapu dan membersihkan semua debu kamarku.

Akupun tak bisa menolaknya.

Hasil Analisis:

Pagi hari ketika saya masih tertidur terdengar ketukan pintu kamar,

kemudian saya buka dengan mata yang masih ngantuk, saya melihat seorang

wanita tinggi berbaju biru yang sangat tak tak asing lagi bagi saya. Ternyata itu

Page 60: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

adalah ibu, kali ini beliau menyuruh menyapu dan membersihkan semua debu

dalam kamarku. Saya tak bisa menolaknya.

Pada kata kamarku tidak tepat untuk digunakan. Kata setelah diganti dengan

kata kemudian dan kata sangat seharusnya dihilangkan, pada kata aku diganti

dengan saya. Pada kalimat ia memintaku tidak tepat maka harus diganti dengan

beliau menyuruhku. Pada kalimat debu kamarku harus ditambah dengan debu

dalam kamarku.

Kutipan:

Tidak terasa, pekerjaanku selesai begitu cepat. Mataharipun sedikit demi sedikit

menenggelamkan cahayanya. Akupun langsung bergegas untuk membersihkan

tubuhku seperti biasa, puasa yang terakhir ini terasa sangat melelahkan tubuhku.

Mungkin aku terlalu bersemangat melakukan semua pekerjaan tadi.

Hasil Analisis:

Tidak terasa begitu cepat pekerjaan, matahari sedikit demi sedikit

menenggelamkan cahayanya. Saya langsung cepat untuk membersihkan tubuh

seperti biasanya. Pada bulan puasa yang terakhir ini terasa sangat melelahkan

tubuhku, mungkin karena terlalu bersemangat melakukan semua pekerjaan tadi.

Dari kata bergegas kurang tepat, maka diganti dengan kata cepat. Pada

kalimat seperti biasanya pada puasa terakhir tidak tepat seharusnya pada bulan

puasa yang terakhir.

Kutipan:

Sementara itu, di luar rumahku terdengar suara-suara kembang api dan juga

suara takbir yang dikumandangkan di setiap mesjid untuk memperingati ataupun

meramaikan suasana datangnya Idul Fitri.

Hasil Analisis:

Sementara itu, diluar rumahku terdengar suara kembang api dan gema takbir

yang dikumandangkan di setiap mesjid untuk meramaikan datangnya Idul Fitri.

Pada kalimat tersebut diksi yang digunakan sudah tepat.

Banyak sekali orang yang sangat antusias dengan datangnya Idul Fitri, semua

orang bergembira dan akupun ikut merasakan kegembiraan itu.

Page 61: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Banyak sekali orang yang antusias dengan datangnya Idul Fitri, semua orang

dapat bergembira dan saya juga dapat merasakan kegembiraan itu.

Hasil analisi pada kalimat tersebu diksi yang digunakan sudah tepat.

Kutipan:

Malam hari sebelum menjelang idul Fitri keluargaku biasa meramaikannya

dengan makan bersama keluarga dan memeriahkannya kembang api yang sangat

indah. Malam semakin gelap, Itu tandanya sebentar lagi akan memasuki Idul

Fitri. Tapi mataku tak tahan lagi di buka. Akhirnya akupun memutuskan untuk

tidur dan mempersiapkan diri untuk besok shalat ID juga berkunjung kepada

saudara-saudaraku.

Hasil Analisis:

Malam sebelum menjelang Idul Fitri keluargaku biasanya meramaikan

dengan makan bersama dan memeriahkan pesta kembang api yang sangat indah.

Malam semakin gelap itu tandanya sebentar lagi akan memasuki Idul Fitri, tapi

mata tak tahan lagi dibuka dan akhirnya saya memutuskan untuk tidur

mempersiapkan diri untuk shalat ID dan berkunjung kepada saudara.

Pada kata biasa diksi yang digunakan kurang tepat, seharusnya biasanya.

Pada kata memeriahnanya seharusnya memeriahkan, kata juga diganti seharusnya

kata dan.

Page 62: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

No : 2

Nama : Anis Mirnawasih

Judul : Liburann Sekolah

Kutipan:

Pada tanggal 2 Maret 2014 kami sekeluarga pergi ke sawah kakek yang ada di

Bugel, tigarakasa. Awalnya rencana berlibur kali ini direncanakan oleh kakek

saya yang ingin berlibur disekitar daerah sini saja, sebab selain biaya yang lebih

murah di daerah ini juga masih banyak tempat-tempat indah lainya.

Hasil Analisis:

Pada tanggal 2, maret 2014 kami sekeluarga pergi ke sawah kakak saya, yang

ada di Bugel Tiga Raksa. Awalnya rencana berlibur kali ini direncanakan oleh

kakek saya, yang ingin berlibur disekitar daerah ini saja karena selain biaya yang

lebih murah di daerah ini juga masih banyak tempat-tempat indah lainya.

Pada paragraf pertama kurang menjorok kedalam dan tanggal 2 seharusnya diberi

tanda , (koma) kata sebab seharusnya karena.

Kutipan:

Kami berangkat dari rumah kakek saja menuju daerah persawahan di Bugel,

perjalanan menuju kesana tidaklah terlalu sulit karena memang relatf dekat

dengan kami sampai disana pukul 2 siang, dikarnakan saat kami tiba pas hari

tengah hujan. Sehingga aku memutuskan untuk bermain congklak saja bersama

sepupu yang lain. Setelah hujan reda saya kemudian mencoba untuk

menggambar, dan setelah gambar selesai kemudian pergi memancing bersama

.Hasil Analisis:

Kami berangkat dari rumah kakek saja menuju daerah persawahan di Bugel,

perjalanan menuju kesana tidak terlalu sulit, karena memang relatif dekat. Kami

sampai disana pukul 14.00 WIB. Siang, dikarenakan kami tiba pas tengah hari

karena hujan. Akhirnya aku memutuskan untuk bermain congklak bersama

sepupu yang lain. Setelah hujan reda, saya kemudian mencoba untuk menggambar

dan setelah selesai menggambar kami kemudian pergi memancing bersama.

Paragraf kedua kata tidaklah seharusnya kata tidak dan terlalu sulit diberi

tanda , (koma) pas hari tengah hujan seharusnya tengah hari karena kata sehingga

seharusnya akhirnya. Setelah hujan reda diberi tanda, (koma) untuk menggambar

Page 63: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

tidak menggunakan titik dan setelah gambar, seharusnya setelah selesai

menggambar.

Kutipan:

Ketika hari sudah malam, akhirnya kami pulang dari kolam tempat memancing.

Dan setelah itu kami memutuskan untuk mandi dan makan malam. Pada malam

itu kakak saya membakar jagung, singkong hasil panen tadi pagi. Rasa singkong

ini enak sekali dan baru pertama kali inilah aku mencoba untuk memakan

singkong bakar. Setelah acara membakar singkong selesai akhirnya kami pergi

tidur.

Hasil Analisis:

Ketika hari sudah malam, akhirnya kami pulang dari kolam tempat

pemancingan dan setelah itu kami memutuskan untuk mandi dan makan malam.

Malam itu kakek saya membakar jagung, singkong dari hasil panen tadi pagi.

Rasa singkong ini enak sekali dan baru pertama kali ini aku mencoba untuk

memakan singkong bakar. Setelah acara bakar singkong selesai, akhirnya kami

tidur.

Dari kata memancing tidak menggunakan tanda titik (.) dan kata memancing

seharusnya pemancingan. Kata pada seharusnya dihilangkan, setelah kata jagung

diberi tanda koma (,) setelah titik kata rasa seharusnya memakai huruf kapital(R)

dan kata membakar seharusnya kata bakar.

Kutipan:

Esoknya aku bangun telat, karena semua saudara saya semuanya sedang

berjalan-jalan di area sawah. jadi saya menyusulnya. segar sekali rasanya

menikmati udara pagi dan pemandangan alam disana dan membuat pikiran juga

turut ikut segar. Setelah lelah berjalan di sawah akhirnya kami memutuskan

unbtuk sarapan pagi, dengan nasi uduk yang tadi pagi sudah di beli. Setelah

sarapan kami beristirahat sejenak dan kemudian kami pergi untuk mandi.

Hasil Analisis:

Esoknya aku bangun telat, karena saudara saya sedang berjalan-jalan di area

sawah. Jadi saya menyusulnya. Segar sekali rasanya menikmati udara pagi dan

pemandangan alam di sana, dan membuat pikiran juga segar. Setelah lelah

berjalan di sawah akhirnya kami memutuskan untuk sarapan pagi, dengan nasi

Page 64: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

uduk yang tadi pagi sudah di beli. Setelah sarapan kami beristirahat sejenak dan

kemudian kami pergi untuk mandi.

Kata semuanya seharusnya tidak ada. Pikiran juga turut ikut segar seharusnya di

hilangkan menjadi turut segar. Penggunaan tanda baca koma (,) setelah kata pagi.

Kutipan:

Setelah selesai mandi,akhirnya kami memutuskan untuk menonton TV karena

kebutuhan saat ini sedang liburan sehingga banyak film bagus.

Hasil Analisis :

Setelah selesai mandi akhirnya kami memutuskan untuk menonton televisi,

karena kebutuhan saat ini sedang liburan dan banyak film bagus.

Setelah selesai mandi seharusnya tdak menggunakan tanda koma (,) pada kata

TV seharusnya Televisi di beri tanda koma (,) kata sehingga tidak tepat

seharusnya kata dan.

Kutipan:

Setelah menonton TV kami memancing karena. Karena tidak ada umpan pekerja

disitu memberi tau saya kalau ikan diempang itu suka makan daun jadi saya

mencobanya. Setelah mencoban, berhasil aneh tapi cukup efektif. Setelah

memancing hingga jam 12 akhirnya kami memutuskan untuk makan siang dan

setelah makan siang setelah acara memancing kami lanjutkan kembali.

Hasil Analisis:

Setelah menonton televisi kami pergi memancing, disitu tidak ada umpan

dan pekerja memberi tau saya kalau ikan kolam itu suka makan daun, jadi saya

ingin mencobanya dengan cepat. Setelah memancing sampai dengan pukul

12.00.WIB. Akhirnya kami memutuskan untuk makan siang, setelah makan siang

selesai acara memancing kami lanjutkan kembali.

Dari kalimat kami memancing tidak tepat, seharusnya diberi kata pergi

sehingga menjadi tepat dan tidak diberi tanda titik (.) seharusnya tanda koma (,)

penggunaan kata sehingga tidak tepat, seharusnya diganti kata dan. Kata empang

diganti menjadi kata kolam dan kata sawah seharusnya dibuang.

Page 65: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kutipan:

Acara memancing kami lanjutkan tidak berlangsung lama, sebab hujan kembali

turun dan akhirnya kami memutuskan pulang dari memancing, dan setelah

sampai dirumah saya kembali melanjutkan untuk menggambar.

Hasil Analisis:

Acara memancing kami tidak lama, sebab hujan kembali turun dan akhirnya

kami memutuskan pulang. Setelah sampai dirumah saya kembali melanjutkan

untuk menggambar.

Kata lanjutkan dan kata berlangsung seharusnya dibuang karena tidak tepat, kata

kami diganti dengan kata dan.

Kutipan:

Setelah hari sudah sore saya mandi dan membakar jagung hasil panen tadi siang.

Acara membakar jagung berlangsung hingga malam. Disamping api unggun

ditengah dinginnya malam disini sungguh enak. Sambil menyantap jagung hasil

tanaman sendiri. Saya akhirnya dapat merasakan kehidupan ibu saya waktu kecil

dulu. Setelah makan malam akhirnya kami semua pergi untuk tidur di dasar

pantai.

Hasil Analisis:

Hari hari sudah sore saya pergi mandi, setelah itu membakar jagung hasil

panen tadi siang. Acara membakar jagung berlangsung hingga malam. Pada

malam hari udaranya dingin, ditengah-tengah kami ada api unggun. Sambil

makan jagung hasil tanaman sendiri. Saya akhirnya dapat merasakan tentang

kehidupan ibu waktu kecil. Setelah makan malam akhirnya kami tidur dipinggir

pantai.

Pada kalimat pertama kata setelah tidak tepat, maka harus dihilangkan, kata

dan dihilangkan saya pergi mandi, setelah itu membakar jagung. Dalam kalimat

berikutnya semua salah seharusnya Pada malam hari udaranya dingin, ditengah-

tengah kami ada api unggun. Kata menyantap kurang tetap seharusnya makan,

pada kalimat ibu saya waktu kecil dulu seharusnya dihilangkan dan kata dasar

kurang tepat seharusnya dipinggir.

Page 66: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kutipan:

Esoknya kami pergi berangkat untuk berlibur kepantai, bersama keluarga.

Setelah sampai di pantai, aku dan sepupuku menaiki perahu yang berada di area

pantai. Ternyata walaupun pantai disana sudah kotor, karena sampah disana

masih banyak tapi ikan yang besar masih bertahan hidup didasar pantai.

Hasil Analisis:

Keesokan harinya kami pergi untuk berlibur kepantai bersama keluarga.

Setelah sampai di pantai, saya dan sepupuku naik perahu yang berada dilokasi

pantai. Ternyata pantai disana sudah kotor, karena banyak sampah disana, tapi

ikan yang besar masih bertahan hidup dipinggir pantai.

Kata esoknya dalam kalimat disini salah, seharusnya keesokan harinya. Kata

aku seharusnya diganti menjadi saya. Pada kata menaiki dalam hal ini tidak tepat,

seharusnya diganti dengan kata naik. Kata di area diganti dengan kata di lokasi.

Kata didasar pantai tidak tepat seharusnya dipinggir pantai.

Kutipan:

Setelah lelah berkeliling akhirnya kami makan siang, setelah selesai makan siang

kami langsung ganti baju dan langsung berenang lelah berenang. Kami

memutuskan untuk pulang ke rumah. Di tengah perjalanan kami kami mendengar

suara magrib. Kami sekeluarga memutuskan untuk mencari mesjid terdekat untuk

melaksanakan shalat magrib berjamaah. Setelah selesai shalat magrib berjamaah

kami meneruskan perjalana.

Hasil Analisis:

Setelah selesai berkeliling akhirnya kami makan siang, kemudian selesai

makan siang kami ganti baju dan berenang. Setelah selesai berenang kami

memutuskan untuk pulang kerumah. Ditengah perjalanan kami mendengar suara

adzan magrib, kami sekeluarga memutuskan untuk mencari masjid yang terdekat

untuk melaksanakan shalat magrib berjamaah. Setelah selesai shalat magrib

berjamaah selanjutnya kami meneruskan perjalanan.

Pada kata lelah seharusnya diganti dengan kata selesai karena tidak tepat.

Selanjutnya kata setelah diganti dengan kata kemudian. Pada kalimat kami

langsung ganti baju, kata langsung seharusnya dihilangkan menjadi kami ganti

baju. Kata suara magrib ditambahkan denga kata adzan magrib. Pada kalimat

Page 67: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

mesjid terdekat kurang tepat seharusnya diberi kata yang. Untuk kalimat

berjamaah kami meneruskan perjalanan, namun tidak tepat seharusnya diberi kata

selanjutnya.

Kutipan:

Setelah samapi dirumah kami beristirahat sambil nenonton TV. Setelah selesai

menonton TV saya dan keluarga memutuskan untuk makan malam. Setelah selesai

makan malam saya pergi kekamar untuk tidur malam, dan tak lupa saya

membaca doa sebelum tidur.

Hasil Analisis:

Setelah sampai dirumah kami beristirahat, sambil nonton televisi. Setelah

nonton televisi kami memutuskan untuk makan malam. Selesai makan malam

saya masuk kamar untuk tidur, dan tak lupa saya membaca doa sebelum tidur.

Pada kalimat pertama diberi tanda koma(,) setelah kata beristirahat. Kemudian

kata TV seharusnya televisi. Pada kata setelah diksi yang digunakan tidak tepat

maka dihilangkan.pada kata pergi kurang tepat seharusnya diganti dengan kata

masuk.

Page 68: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

No : 3

Nama : Riska Marshalla Zahira

Judul : Bencana Di Rumah Nenek

Kutipan:

Pukul 09.00 pagi aku dan keluarga sudah sampai di rumah nenek. Perjalan dari

Tangerang, tempat tinggalku menuju Jakarta, rumah nenekku tidak tidak

membutuhkan waktu yang lama karena jalanan di ibu kota saat hari libur tiba

bisa di katakan sepi. Kebanyakan orang yang tinggal di Jakarta saat libur tiba

akan menghabiskan waktu liburnya ke luar kota, meninggalkan semua aktivitas

ibu kota yang padat. Jadi, kami memang sengaja berangkat sedikit siang.

Hasil Analisis:

Jam menunjukan pukul 09.00 pagi kami bersama keluarga sampai tiba di

rumah nenek. Perjalanan dari Tangerang tempat tinggalku menuju Jakarta tempat

tinggal nenek tidak membutuhkan waktu yang lama, karena saat ini waktu libur

bisa dikatakan sepi. Kebanyakan orang yang tinggal di Jakarta saat libur tiba

dihabiskan ke luar kota untuk meninggalkan semua aktivitas, maka kami sengaja

berangkat agak siang.

Kutipan:

Kami memang sudah biasa, setiap hari libur tiba selalu berkunjung ke rumah

nenek. Tapi sayang, 2 tahun terakhir setiap kami mengunjungi rumah nenek,

sosok nenek tidak tampak, nenek telah di panggil oleh Sang Maha Kuasa, Allah

Saw.

Hasil Analisis:

Kebiasaan kami selah libur tiba selalu berkunjung ke rumah nenek, tapi

sayang dua tahun terakhir sosok nenek tidak tampak karena telah dipanggil oleh

Allah Swt.

Kutipan:

Saat sampai, aku dan keluargaku disambut oleh saudara-saudaraku yang telah

dulu sampai. Ya, seperti biasanya jika sanak saudara semua keponakan dan

paman bibiku berkumpul kami semua akan bercakap-cakap, bersenda gurau dan

tertawa.

Page 69: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Hasil Analisis:

Setelah tiba di Jakarta kami di sambut oleh saudara yang pertama datang.

Seperti biasanya seluruh keluarga berkumpul bercakap-cakap dan bersenda gurau

sambil tertawa.

Kutipan:

Tapi keadaan tersebut tidak terjadi begitu lama sebab, keponakan ku yang masih

kecil menumpahkan segelas sirup diatas karpet. Beberapa dari dari saudara-

saudaraku menghentikan pembicaraan untuk membantu membersihkan karpet

dan yang lainnya tetap meneruskan obrolan mereka seperti semula. Kupikir ini

baru sekedar bencana kecil.

Hasil Analisis:

Keadaan seperti itu tidak begitu lama, sebab keponakan yang masih kecil

menumpahkan segelas sirup diatas karpet. Salah satu saudaraku telah

menghentikan pembicaraan untuk membantu membersihkan karpet akan tetapi

yang lainnya meneruskan obrolan seperti semula. Ya kupikir ternyata ini baru

sekedar bencana kecil saja.

Kutipan:

Setelah shalat juhur dan makan siang bersama. Aku di ajak kakak sepupuku

bermain di kamar. Kami memainkan semua permainan perempuan. Awalnya

keadaan di kamar menyenangkan, tapi setelah adik dan keponakan laki-lakiku

masuk kedalam kamar, keadaan menjadi ramai dan rusuh kakak sepupuku

memang mengusir adik dan keponakan laki-lakiku, tapi mereka tidak mau keluar.

Jadi aku dan kakak sepupuku membiarkan mereka agar mereka keluar sendiri.

Sayangnya mereka tidak pernah mau keluar dan malah bermain pintu. Saat adiku

mencoba untuk menutup pintu keponakan laki-laki itu malah terjepit pintu dan

menangis dengan kencang.

Hasil Analisis:

Setelah shalat juhur dan makan siang saya diajak saudara sepupu untuk

bermain di dalam kamar. Pada awalnya keadaan di dalam kamar sangat

menyenangkan, tetapi setelah keponakan masuk kedalam kamar keadaan menjadi

berisik. Kemudian setelah keponakan di usir tapi beliau tidak mau keluar juga,

jadi kami membiarkanya untuk keluar sendiri namun sayangnya beliau tidak

Page 70: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

pernah mau keluar bahkan bermain pintu. Disaat adik mencoba untuk membuka

pintu, keponakan tersebut terjepit pintu sampai menangis dengan kencang.

Kutipan:

Hujan mengguyur Jakarta sejak sore yang mengakibatkan air di saluraran air

meluap. Daerah sekitar komplek rumah neneku memang tidak terkena banjir, tapi

jika kalian berjalan beberapa meter keluar dari komplek, kalian akan melihat

genangan air setinggi betis orang dewasa. Walau sudah menjelang malam dan

gerimis masih mengguyur genangan air tidak surut-surut juga. Hal hasil ayahku

memutuskan untuk menginap dan pulang besok di padi hari setelah air surut.

Hasil Analisis:

Hujan yang mengguyur kota Jakarta sejak sore tadi mengakibatkan saluran air

meluap. Daerah sekitar komplek rumah nenek tidak terkena banjir, akan tetapi jika

keluar dari komplek tersebut akan terlihat genangan air setinggi betis orang

dewasa. Waktu sudah menjelang malam gerimis masih turun dan genangan airpun

tidak surut juga, namun demikian ayahku memutuskan menginap untuk pulang

dipagi hari setelah air surut.

Kutipan:

Ya, benar juga saat pagi tiba air sudah surut. Aku dan keluargaku akhirnya bisa

pulang dengan selamat, walau sepanjang jalan yang kami lewati tadi malam

tergenang air masih menyisakan sampah yang terbawah oleh arus air. Untungnya

para petugas kebersihan dengan cepat dan teliti membersihkannya.

Hasil Analisis:

Setelah pagi tiba arus air sudah surut kami akhirnya pulang dengan selamat,

namun di sepanjang jalan yang kami lewati air menggenangi dan sisa tumpukan

sampah masih menumpuk. Untungnya petugas kebersihan dengan cepat untuk

membersihkan lokasi tersebut.

Page 71: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

No : 4

Nama : Siti Yayah Sukriah

Judul : Mencari Kebahagiaan

Kutipan:

Ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong mengarah

kehanparan air telaga. Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi

belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau

memecah kesunyian.

Hasil Analisis:

Seorang pemuda duduk dengan tatapan mata yang kosong mengarah

kehamparan air telaga ternyata ia sudah mendatangi berbagai tempat yang

dilaluinya, tetapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar

suara gaduh memecahkan kesunyian.

Kutipan:

“ Sedang apa kau disini, anak muda? Tanya seorang kakek yang yang tinggal di

sekitar situ.

Anak muda itu menoleh sambil berkata.” Aku lelah, Pak tua. Aku sudah berjalan

sejauh ini mencari kebahagiaan, tapi Perasaan itu tak kunjung ku dapatkan.

Entahlah, kemana lagi aku harus mencari,...”Keluh si anak muda dengan wajah

muram.

Hasil Analis:

“Sedang apa kau disini nak? Tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar

tempat itu. Anak muda itu menengok sambil berkata. “Aku sudah lelah untuk

mencari kebahagiaan tersebut belum ku dapatkan harus kemana lagi aku

mencarinya.” Keluh si anak muda dengan wajah suram.

Kutipan:

“Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah kesana dan tangkaplah seekor kupu-

kupu. Setelah itu aku akan menjawab Pertanyaan mu,”kata si kakek. Meski

merasa ragu, anak muda itu akhirnya pergi juga kearah yang ditunju. Tiba

disana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon dan bunga yang

bermekaran serta kupu-kupu yang berterbangan disana.

Page 72: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Hasil Analis:

“Didepan itu ada sebuah taman, pergilah kesana dan tangkap seekor kupu-

kupu, setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu.”Kata si kakek. Meski merasa

ragu anak muda itu akhirnya pergi juga ke arah yang di tuju. Setelah tiba di sana

ia takjub melihat taman yang indah dan kupu-kupu yang beterbangan.

Kutipan:

Dari kejauhan si kakek melihat si Pemuda mengendap-endap menuju sasarannya.

Hap! Sesarat itu luput. Dikejar kupu-kupu kearah lain. Lagi lagi gagal. Dia

berlari tak beraturan menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Tapi, tak

satu pun kupu-kupu berhasil ditangkap nya.

Hasil Analisis:

Dari kejauhan si kakek melihat pemuda sedang mengintai menuju sasarannya.

Hap! Luput sesaat dikejarnya kupu-kupu ke tempat lain. Ia gagal lalu berlari tak

beraturan menerjang rerumputan dan tanaman bunga, tapi tak satupun kupu-kupu

itu berhasil ditangkapnya.

Kutipan:

Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. “Begitulah caramu mengejar

kebahagiaan? Sibuk berlari kesana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan

menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?”

Hasil Analisis:

Si kakek lalu mendekati untuk menghetikan pemuda itu,”Begitulah caramu

mengejar kebahagian sibuk berlari kesana-kemari untuk menabrak bentuarah

menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak”?

Kutipan:

Si kakek dengan tegas dan melanjutkan.”nak mencari kebahagiaan layaknya

menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap kupu-kupu itu, biarkan ia

memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya.Tangkaplah keindahan

warna,gerakannya dipikiranmu dan simpan baik-baik didalam hatimu.

Hasil Analisis:

Si kakek denga tegas dan melanjutkan pertanyaan, “Nak mencari kebahagiaan

layaknya bagaikan menangkap kupu-kuputidak perlu kau tangkap kupu-kupu itu,

Page 73: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

buarkan ia menghiasi alam semesta sesuai dengan fungsinya, nikmati keindahan

warnanya dan gerakan dipikiranmu kemudian simpan baik-baik di dalam hatimu.”

Kutipan:

Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat

digenggam dan di simpan di suatu tempat. Ia tidak akan kemana-mana.

Periharalah sebaik-baiknya, Munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka

tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang dengan sendirinya. Apakah

kamu mengerti?

Hasil Analisis:

Demikian pula dengan kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam

disimpan di suatu tempat, ia tidak akan kemana melainkan diperihara sebaik-

baiknya. Munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa disadari

kebahagiaan akan sering datang dengan sendirinya. Apakah kau mengerti?

Kutipan:

Si pemuda terfana dan tiba-tiba wajahnya tampak senang,”Terima kasih pak tua.

Sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang dan membawa

kebahagiaan ini di hati ku...”

Hasil Analisis:

Si pemuda itu terfana dengan tiba-tiba wajahnya tanpak senang,” terima kasih

pak, sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang untuk membawa

kebahagiaan ini.”

Kutipan:

Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung

jari dan mengepakan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan.

Warnanya begitu indah, se indah kebahagiaan bagi mereka yang mampu

menyelaminya.

Hasil Analisisi:

Si kakek itu mengangkat tangan si pemuda, tak lama kemudian datanglah

seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari tangan nya sambil mengepakan sayapnya

dan memancarkan ke indahannya. Warnanya begitu indah seindah kebahagiaan

bagi mereka yang menyelaminya.

Page 74: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kutipan:

Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu

sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak

kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap

tempat, disemua rasa,dan tentunya setiap hati yang slalu mrnsyukuri.

Hasil Analisis:

Setiap manusia menginginkan akan kebahagiaan, tetapi sering kali mereka

sibuk mencari tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya justru ada

dimana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat disemua rasa dan di setiap

hati yang selalu mensyukurinya.

Page 75: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

No : 5

Nama : Rida Firdayanti

Judul : Sahabat Sejati

Kutipan:

Tersinar sebuah cahaya yang masuk di dalam kamarku terkejut ku bangun.

Malas aku meninggalkan kamar, seperti biasanya ada yang harus ku kerjakan.

Apalagi kalau bukan ke sekolah suhu udara sangat dingin dengan rasa tegang

aku menumpahkan segayung air ke tubuhku. Setelah itu bergegas berangkat ke

sekolah.

Hasil Analisis:

Tersinari sebuah cahaya yang masuk aku terkejut bangun dan malas untuk

meninggalkan kamar. Seperti biasanya ada yang harus di kerjakan berangkat ke

sekolah. Suhu udara sangat dingin, dengan rasa tegang kuguyurkan segayung air

ketubuhku setelah itu untuk berangkat ke sekolah.

Kutipan:

Sesampainya ke sekolah aku berjalan menuju pintu kelasku dengan melirik

kesana kemari sungguh ini masih terlalu cepat aku pergi ke sekolahku duduk

sambil menanti teman-teman datang. Waktu demi waktu terus berganti hari demi

hari terus berganti dentingan lalu melirik kesan jarum jam terus berbunyi menit

dan detik pun bersilih mengganti malam telah berganti pagi sang pajarpun mulai

kembali burung-burungpun ikut bernyanyi menyambut indahnya pagi, kabut pagi

menjadi warna tersendiri embun pun ikut serta dalam mewarnai pagi ini dan

hembusan angin menyejuki hati.

Hasil Analisis:

Setibanya di sekolah aku berjalan menuju pintu kelas ternyata terlalu pagi

untuk berangkat ke sekolah, aku dudukdi ruang kelas sambil menunggu teman-

teman. Waktupun terus berganti, hari demi hari, detik demi detik, pagi kembali

menjadi malam. Burung-burungpun ikut bernyanyi menyambut indahnya pagi

yang menyejukan hati.

Kutipan:

Ku alunkan kaki ku menuju istana ilmu dan aku pun duduk di sekolah singgah

sana ilmu hari pertama masuk sekolah yang dimana sekarang aku sudah kelas 8

SMP. Dan ditempat ini pula mendapatkan ilmu dan berbagi cerita canda tawa

suka maupun duka.

Page 76: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Hasil Analisis:

Ku langkahkan kaki menuju istana ilmu, ku duduk di sebuah singgahsana.

Hari ini adalah hari pertama mulai masuk sekolah dimana sekarang telah duduk di

kelas 9 SMP. Ditempat ini pula mendapatkan ilmu pengetahuan berbagi cerita

suka maupun duka.

Kutipan:

Dan setelah aku sampai di istanaku. Ku lihat banyak perubahan dan tampak

seorang murid baru. Tatapannya begitu tajam bagaikan anak panah yang hendak

meluncur pesat dan akan menghujam perut kidang emas, dan sifatnya yang cuek

dan jutek bagaikan baja dan sulit tuk dilelehkan. Namun dibalik semua itu

terdapat sifat yang lembut bagaikan kain sutra yang tiap-tuiap helainya

memberikan kelembutan. Lalu kupandangi semua sudut kelas, kulihat wanita

yang menurutku sudah tak asing lagi, tetapi dulu tak satu kelas dan sekarang

menjadi teman satu kelas. Sifatnya yang agak sedikit bawel bagaikan jam weker

dirumah ku jam itu selalunberbicara selama ke inginannya belum terpenuhi.

Namun dibalik sifatnya itu tertanam sifat baik dan lucu.

Hasil Analisis:

Sesampainya di sekolahku terlihat banyak perubahan, tampak seorang murid

baru dengan tatapan matanya yang tajam bagaikan panah menembus jantungku

dan sifatnya yang cuek jutek bagaikan baja yang sulit untuk dilelehkan. Dibalik

semua itu terdapat sifat lembut bagaikan sutra yang tiap helainya memberikan

kelembutan. Kupandangi semua sudut kelas, kulihat seorang siswa yang tak asing

lagi kini sekelas denganku yang mempunyai sifat rewel seperti jam weker. Namun

dibalik itu tertanan sifat baik dan Lucu.

Kutipan:

Tak terasa waktu berputar begitu cepat bagaikan roda yang menggelinding tak

terasa 3 tahun sudah kami menuntut ilmu bersama. Namun belum ada tanda –

tanda persahabatan diantara kita. Ya masih bisa dibilang teman biasa, Namun

ketika ujian kenaikan kelas selesai barulah mulai adanya rasa suatu ikatan yaitu

persahabatan yang dimana saat beberapa bulan lagi kita akan berpisah.

Hasil Analisis:

Tidak terasa waktu berputar begitu cepat bagaikan roda yang berputar, tak

tersa sudah tiga tahun lamanya kami menuntut ilmu bersama. Kini belum adanya

tanda persahabatan diantara kami, mungkin bisa dibilang teman biasa. Ketika

Page 77: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

ujian kenaikan kelas selesai mulai adanya suatu ikatan persahabatan dimana saat

kita tinggal akan berpisah.

Kutipan:

Namun semua itu tak menyurutkan rasa persahabatan kita. Malah memamfaatkan

sisa-sisa waktu yang ada untuk selalu bersama berbagi canda dan duka, kamipun

mulai mengukir kenangan yang sulit untuk di lupakan. Mulai dari kita ikut

merayakan ulang tahun sekolah kita yang dimeriahkan oleh marawis kami

menyapu bersih semua rute dan alur yang dimana rute yang akan kita lalui.

Hasil Analisis:

Namun dibalik semua itu tak menyurutkan persahabatan, justru kita

memamfaatkan sisa waktu yang ada untuk selalu bersama berbagi canda. Kini

mulai mengukir kenangan yang sulit untuk dilupakan, mulai dari merayakan ulang

tahun sekolah yang dimeriahkan marawis kami menyapu bersih semua rute dan

alur yang dilalui.

Kutipan:

Akupun sadar, aku hidup di dunia ini tak semuanya akan terus seperti ini pasti

akan yang akan mengalami sebuah perubahan dan kehidupan yang baru.

Kamipun saling berucap janji, mata yang akan,akan menatap masa depan lebih

jauh dari biasanya tangan yang akan menggapai masa depan lebih tinggi dari

biasanya kaki yang akan menggapai masa depan lebih cepat dari biasanya.

Hasil Analisis:

Akupun sadar bahwa hidup di dunia ini tidak semuanya seperti ini, pasti akan

mengalami semua perubahan tentang kehidupan yang baru saling berucap janji,

mata akan menatap masa depan lebih jauh, tangan menggapai masa depan lebih

tinggi kaki menggapai masa depan lebih cepat dari biasanya.

Page 78: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

No : 6

Nama : Siti Nuriyah

Judul : Berlibur Ke Rumah Nenek

Kutipan:

Liburan kemaren yang paling menarik dalam hidupku, Bapak akan mengajaku

berkunjung ke desa kelahirannya. Aku menyebutnya ”Tamasya ke masa silam”

Sebab kata bapak aku akan di ajak ke tempat-tempat semasa Bapak kecil dulu.

Hasil Analisis:

Liburan Kemarin paling menarik dalam hidupku adalah ketika ayah mengajak

berkunjung ke desa kelahirannya. Beliau mengajakku tamasya kemasa silam

untuk di ajak ke masa kecil dulu.

Kutipan:

Bapakku berasal dari sebuah desa kecil didaerah Pandeglang Desa

Cibangkalung namanya. Untuk mencapai desa itu, kami naik bus jurusan

Pandeglang. Kemudian, naik angkot sampai terminal. Disambung naik odjek

melewati perkampungan sepanjang kira-kira tiga kilo meter. Lalu dilanjutkan

jalan kaki. Melewati pematang dan bukit-bukit kecil sepanjang dua kilometer.

Hasil Analisis:

Ayahku berasal dari daerah Pandeglang desa Cibangkalung. Untuk menuju

desa itu kami naik bus dilanjutkan naik angkot sampai terminal lalu naik ojeg

sampai ke kampung kemudian melewati pematang dan perbukitan.

Kutipan:

“ kamu lelah, nur?” tanya Bapak saat menyusuri pematang sepanjang tepian

sungai yang jernih. Tangan bapak yang kokoh memanggul tas kulit berisi oleh-

oleh untuk nenek.

Hasil Analisis:

“Nur kamu lelah?” Tanya Bapak saat menyusuri jalan di sepanjang pematang

di tepian sungai yang airnya jernih. Denagan tangan yang kuat bapak memanggul

tas kulit berisi oleh-oleh untuk nenek.

Page 79: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kutipan :

“ Lumayan lelah,” kataku sambil menyeka keringat didahiku. Tetapi aku

menyukai perjalanan ini. Baru kali ini bapak mengajaku kerumah nenek.

Hasil Analisis:

Lumayan lelah aku sambil mengusap keringat dahiku, tetapi senang dengan

perjalanan ini walaupun bapak baru pertama kali mengajak kerumah nenek.

Kutipan:

“Lihatlah ikan-ikan itu. Bapak dulu sering memasang wuwu untuk

menangkapnya, tunjuk Bapak pada beberapa ikan yang berlarian di sepanjang

air sungai.” Apa itu Wuwu?” tanyaku tidak mengerti.

Hasil Analisis:

“Lihatlah ikan-ikan itu, Bapak dulu sering memasang wuwu untuk

menangkap ikan itu.” Bapak menunjuk beberapa ikan yang ada disepanjang

sungai. Apakah itu wuwu ? aku tidak mengerti.

Kutipan:

“Wuwu itu alat tradisional yang terbuat dari anyaman bambu. Mulutnya lebar,

namun makin kedalam makin menyempit. Kalau ikan masuk kedalamnya tidak

bisa keluar lagi karena terhalang bagian yang runcing dipintu masuknya.”

Hasil Analisis:

Wuwu alat tradisional yang terbuat dari bambu mukanya lebar semakin

kedalam makin menyempit. Kalau ikan masuk tdak bisa keluar lagi karena

terhalang oleh bagian yang runcing dipintu masuknya.

Kutipan;

Dahiku berkerut mendengar keterangan Bapak. “Aku tidak bisa

membayangkan.”sahutku pendek. “Nanti kamu tahu bentuknya. Paman punya

banyak di rumah.”

Hasil Analisis:

Dahiku berkerut mendengarkan perkataan Bapak, aku tidak bisa

membayangkan “sahutku pendek.”Nanti kamu tahu bentuknya karena paman

mempunya di rumah.

Page 80: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kutipan:

Kami menyusuri sepanjang pematang sawah. Orang-orang yang berpapasan

menyapa kami dengan ramah. Perjalanan kami sering berhentin karena harus

bercakap-cakap dengan mereka.

Hasil Analisis:

Kami menyusuri jalan sepanjang pematang sawah, ketika orang yang bertemu

selalu menyapa kami dengan ramah waupun perjalanan kami sering berhenti

namun kami harus bercerita dengan mereka.

Kutipan:

Setelah kami menyebrangi jembatan, tibalah kami didepan rumah besar

berhalaman luas. Ada pohon durian dan sawo dihalaman itu. Seorang perempuan

tua keluar begitu Bapak mengetuk pintu. Matanya telihat bersinar cerah, wajah

keriputnya berhiaskan senyum lebar. Dialah neneku. Nenek memelukku dengan

erat.

Hasil Analisis:

Setelah kami menyebrangi jembatan maka tibalah di depan rumah dengan

halaman yang luas. terdapat pohon durian dan pohon sawo. Ada serang

perempuan tua keluar setelah bapak mengetuk pintu rumahnya, matanya bersinar

cerah dan wajahnya berkeriput dengan senyum yang lebar. Ternyata neneku dan

ia memeluk dengan erat.

Kutipan:

“ Dimana Ibumu? Kenapa tidak ikut? Tanyanya.

“ Dia tidak bisa ikut karena sedang sakit.” Ujar Bapak.

Sesaat kemudian muncul Paman, bibi,dan yayah,anak Paman yang sebaya

denganku. Setelah makan siang dan beristirahat sejenak, aku lalu bermain

dengan yayah dan kawan-kawanku.

Hasil Analisis:

“ Dimana ibumu kenapa tidak ikut? Tanya nenek.

“ Dia tidak bisa ikut karena sedang sakit.” Jawab Bapak.

Saat kemudian munculah keluarga paman yang sebaya denganku. Setelah makan

siang lalu istirahat sejenak lalu bermain dengan teman-temanku.

Kutipan:

Page 81: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Ada beberapa permainan khas desa itu yang tidak ku mengerti. Seperti permainan

gangsing, wayang orang dan yang lain.

Hasil Analisis:

Beberapa permainan ciri khas dari desa yang tidak dimengerti, seperti

permainan gasing, wayang orang dan lain-lain.

Kutipan:

Sedang asiknya bermain karet , paman datang menghampiri kami, ia menenteng

beberapa ekor ikan. Di sebelahnya ada seseorang laki-laki tua yang lau

menyapaku ramah.

“ Kalian berhenti main dulu. Ya. Ayo bantu paman membersihkan Ikan “

Hasil Analisis:

Kami sedang bermain karet lalu paman datang menghampiri, beliau

membawa beberapa ekor ikan, disampingnya terlihat seorang lelaki tua

menyapaku dengan ramah.

“ kalian berhenti bermainnya, ayo bantu saya membersihkan ikan.”

Kutipan:

Liburan tidak terasa berlalu begitu cepat. Hari-hari yang selalu diisi dengan

cerita masa kanak-kanak Bapak, tiba-tiba sudah selesai. Aku dan Bapak harus

cepat kembali. Nenek, paman,Bibi dan yayah. Mengantar sampai pintu pagar.

Ada rasa sepi yang merasuki perasaanku.

Hasil Analisis:

Masa liburan terasa begitu cepat, hari-hari selalu diisi dengan cerita-cerita

masa kecil sampai selesai, kamipun harus cepat kembali. Semua keluarga

mengantarnya sampai ke depan pintu. nanun ada rasa sepi yang merasuki dalam

perasaanku.

Kutipan:

Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku segera berbisik-bisik ketelinga Bapak. Kulihat

dahi bapak berkerut. Bapak lalu tersenyum lebar. Lalu. Dari saku celananya

bapak mengeluarkan beberapa lembar uang. Bapak memberikan uang itu kepada

paman sambil berkata perlahan.”Tolong berikan uang ini kepada Ibu.”

Page 82: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

HasilAnalisis:

Aku tiba-tiba ingat sesuatu ingin segera berbisik ke orang tua.Kuliahat kening

bapak mengerut sambil tersenyum lalu dari saku celananya mengeluarkan uang

untuk diberikan ke paman sambil perkata.” Tolong berikan uang ini kepada Ibu.”

Kutipan:

Akupun pulang. Matahari begitu cerah mengantar kepulangan kami. Dan

kamipun menaiki bus untuk pulang. Untuk menuju pulang kami nenaiki beberapa

Bus jurusa Cikupa. Aku pun membawa oleh-oleh untuk ibu dari nenek membawa

durian dan sawo. Ibupun menunggu kami dirumah. Dan kami sampai dirumah.

Hasil Analisis:

Mataharipun begitu cerah mengantarkan kepulangan kami, kepulangan naik

bis jurusan Cikupa sambil membawa oleh-oleh durian dan sawo untuk keluarga.

Setelah sampai dirumah ibupun siap menunggu kami.

Page 83: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

No : 7

Nama : Yeyen Kurniasih

Judul : Impianku Menanam Jagung

Kutipan :

Liburan yang lalu aku berlibur ke rumah nenek. Di sana aku menanam jagung di

kebun nenek dan keesokan harinya, waktu akan pulang tanam jagung itu tumbuh

dengan subur.Senang sekali rasanya hatiku dan aku berpesan kepada nenek

supaya menjaga tanaman jagung itu.

Hasil Analisis:

Pada liburan yang lalu aku kerumah nenek, keesokan harinya aku menanan

jagung kemudian pulang. Waktu demi waktu tanaman itu tumbuh dan subur,

hatiku merasa senang agar nenek supaya menjaganya.

Kutipan:

Sebulan kemudian aku mengirim surat kepada nenek. Aku menanyakan tanaman

jagung itu.” Apa tanaman jagung itu sudah tumbuh dengan subur.” Hari demi

hari aku menunggu surat balasan dari nenek, sebulan kemudian surat balasan

dari nenek pun datang, aku tidak sabar apa surat itu aku pun segera

membacanya, saat aku membaca isi surat itu ternyata tanaman jagung rusak

dimakan tikus. Sedih sekali rasanya hatiku saat tahu kalau tanaman jagung itu

rusak.

Hasil Analisis:

Sebulan kemudian aku mengirim surat kepada nenek tentang tanaman jagung.

“ Apakah tanaman itu tumbuh subur nek,? Hari demi hari aku menunggu surat

balasan namun sebulan kemudian surat balasan itu datang dan aku tidak sabar

untuk membacanya. Saat aku membaca surat itu ternyata tanaman tersebut rusak

dimakan tikus. Sedih rasanya hatiku saat itu.

Setelah itu aku bercerita kepada ibu tentang tanaman jagung itu yang susak

aku berkata kepada ibu.

Kutipan:

“ Bu, rasanya aku ingin pergi kerumah nenek lagi di makasar.” Kata aku.

“ Memangnya kamu kenapa pengen ke rumah nenek lagi?‟ tanya ibu dengan

kaget

“ karena aku ingin menanam jagung kembali bu, kata aku

Page 84: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Hasil Analisis:

Aku bertanya kepada ibu ”Bu rasanya aku ingin pergi ke rumah nenek.”

“ lalu kenapa ingin ke rumah nenek? Tanya ibu denga kaget.

“ karena aku ingin menanam jagung kembali,” Sahut aku.

Kutipan:

Ibu pun terdiam mendengar aku berserita tentang tananam jagung itu yang rusak

dimakan tikus, setelah itu ibu pun memberitahukan kepada ayah tentang aku ingin

ke makasar.

“ Memangnya liburan kamu masih panjang gitu nak?” Tanya ibu dengan kaget.

“ karena aku ingin menanam jagung kembali bu.” Kata aku.

Hasil Analisis:

Ibupun terdiam mendengar cerita tentang tanaman jagung yang rusak itu.

Setelah itu ibu memberitahu kepada ayah bahwa aku ingin ke Makasar.

“ Memangnya liburan kamu masih panjang nak.?Tanya ibu dengan kaget.

“ Liburan saya tinggal lima hari lagi.”

Kutipan:

Telah dengan ayah dan ibu karena tidak mengizinkan aku pergi ke makasar.

Hasil Analisis:

Setelah keluarga tidak mengijinkan saya pulang pergi ke Makasar lagi, maka

sya merasa kecewa terhadap keluarga karea tidak mengijinkan untuk pergi ke

Makasar.

Kutipan:

Keesokan harinya kami berkumpul diruang makan, setelah selesai makan ayah

berkata kepada ku.

“ lebih baik kamu menanam jagung di kebun belakang rumah kita.” Kata ayah

“ emmmmm, gimana yah.” Jawab aku dengan bingung.

Hasil Analisis:

Hari berikutnya kami berkumpul diruang makan, setelah selesai makan ayah

berkata,” lebih baik kamu menanam jagung di kebun belakang rumah kita.”

“ em, gimana ya.

Page 85: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Kutipan:

Setelah kupikir-pikir boleh juga dan aku segera memberitahukan kepada ayah,

aku berkata.” “ayah aku bersedia menanam jagung di kebun belakang rumah

kita.” Kata aku dengan semangat.

“ ya, sudah kalau kamu bersedia menanam jagung di kebun belakang , nanti ayah

belikan bibit jagungnya. Kata ayah.

Hasil Analisis:

Setelah kupikir boleh juga, aku segera memberitahukan kepada ayah. “Ayah

saya bersedia menanam jagung dikebun belakang rumah.”

“ Ya sudah jika kamu bersedia nanti ayah belikan bibit jagungnya.”

Kutipan:

Setelah itu yayah memberikan bibit jagung itu dan aku akan tanam besok pagi,

aku tidak sabar ingin segera besok pagi.

Hasil Analisis:

Setelah itu dia memberikan bibit jagung dan aku akan menanamnya besok

pagi karena aku tidak sabar lagi.

Kutipan:

Hari pun telah berganti akupun menanti bibit jagung itu dan aku merasa senang

sekali karena aku bisa menanam jagung kembali.

Hasil Analisis:

Hari telah berganti pagi aku merasa senang, karena aku akan menanam

jagung.

Page 86: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Lampiran – Lampiran

Kode: (Nomer Urut, Nomer kalimat, Nomer teks)

Teks Karangan Narasi 1

SUBJENIS DIKSI DIK KODE DIKSI ( KATA) KET

Sinonim

Umum Khusus

Denotasi Konotasi

Ungkapan Idiomatik

Kelangsungan Pilihan

Kata

Penggunaan Kata

Indria

1.1.1

2.2.1

3.3.1

4.4.1

5.5.1

6.6.1

Ibuku sibuk membikin kue dan juga

makananmakanan rinan lainnya yang nanti

dihidangkan kepada sanak saudara, teman

ataupun tamu-tamu yang datang kerumahku

untun saling bermaaf-maafkan dan juga

menyambung tali silaturahmi.

Beberapa hari sebelum memasuku hari raya

Idul Fitri, keluargaku sagat sibuk

menyampaikan kedatangannya dengan

bermacam-macam kedatangannya.

Tak terasa sudah hampir sebulan penuh kita

berpuasa.

Ibuku sibuk membikin kue dan juga makanan-

makanan ringan lainya yang nanti

dihidangkan kepada sanak saudara, teman atau

pun tamu-tamu yang datang kerumahku untuk

saling bermaaf-maafkan dan juga

menyambung talsilaturahmi.

Suara-suara orang yang sedang melafadkan

ayat-ayat suci alquran pada mesjid-mesjid

terdekat rumahku.

Di dalam daput terdengar suara teriakan ibu

yang beberapa kali memanggil namaku,

akupun langsung menghampiri.

Ti Tidak Tetep

Tepat

Tepat

Tepat

Tidak Tepat

Tepat

Page 87: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Lampiran – Lampiran

Kode: (Nomer Urut, Nomer kalimat, Nomer teks)

Teks Karangan Narasi 2

SUBJENIS DIKSI D KODE DIKSI ( KATA) KET

Sinonim

Umum Khusus

Denotasi Konotasi

Idiomatik

Penggunaan Kata

Indria

7.1.2

8.2.2

9.3.2

10.4.2

11.5.2

Karena tidak ada umpan, pekerja disana

memberi tau saya kalau ikan diempang itu suka

makan daun jadi saya mencobanya lainnya.

Pada tanggal 2 Maret 2014, kami sekeluarga

pergi ke

sawah kakek yang ada di Bugel Tigaraksa

Pada tanggal 2 maret 2014, kami sekeluarga

pergi ke sawah kakek yang ada di Bugel Tiga

Raksa.

Awalnya rencana berlibur kali ini

direncanakan oleh kakek saya, yang ingin

berlibur disekitar daerah ini saja sebab selain

biaya murah di daerah ini juga masih banyak

tempat-tempat indah lainnya.

Rasa singkong ini enak sekali dan baru

pertama kali aku mencoba makan singkong

bakar.

TidakTepat

Tepat

Tepat

Tepat

Tepat

Page 88: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Lampiran – Lampiran

Kode: (Nomer Urut, Nomer kalimat, Nomer teks)

Teks Karangan Narasi 3

SUBJENIS DIKSI DIK KODE DIKSI ( KATA) KET

Sinonim

Umum Khusus

Denotasi Konotasi

Idiomatik

Kelangsungan Pilihan

Kata

Penggunaan Kata

Indria

12.1.3

13.2.3

14.3.3

15.4.3

15.5.3

16.6.3

Si ayah lalu menuding jari ke arah burung

gagak itu sambil bertanya, “Nak apakah

benda itam itu.?

Kebanyakan orang yang tinggal di Jakarta

saat libur tiba akan menghabiskan waktu

liburnya ke kota, meninggalkan semua

aktivitas kota yang padat.

Kebanyakan orang yang tinggal di Jakarta

saat libur tiba akan menghabiskan waktu

liburnya ke kota, meninggalkan semua

aktivitas kota yang padat.

Walau sepanjang jalan yang kami lalui tadi

malam tergenang air, masih menyisakan

sampah yang terbawa oleh arus air.

Tetapi tidak mengajukan anak, karena si

ayah sekali lagi membuka mulut hanya

untuk bertanya hal yang sama, kali ini si

anak benar-benar hilang kesabaran dan

menjadi marah.

Awalnya keadaan di kamar menyenangkan,

tapi setelah adik dan keponakan laki-laki

masuk ke dalam kamar keadaan menjadi

ramai dan rusuh, kakak sepupuku mengusir

adik dan keponakan tapi mereka tidak mau

keluar.

Tepat

Tepat

Tepat

Tepat

Tidak Tepat

Tepat

Page 89: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Lampiran – Lampiran

Kode: (Nomer Urut, Nomer kalimat, Nomer teks)

Teks Karangan Narasi 4

SUBJENIS DIKSI DIK KODE DIKSI ( KATA) KET

Sinonim

Umum Khusus

Denotasi Konotasi

Kelangsungan Pilihan

Kata

Penggunaan Kata

Indria

17.1.4

18.2.4

19.3.4

20.4.5

21.5.6

Kami memang sudah biasa, setiap hari

libur tiba selalu berkunjung ke rumah

nenek, tapai sayang dua tahun terkhir

setiap kami mengunjungi rumah nenek

sosok nenek tidak tampak , nenek telah

dipanggil oleh Sang Maha Kuasa Allah

Swt.

Ada seorang pemuda sedang duduk

dengan tatapan kosong mengarah

kehamparan air telaga

Ada seorang pemuda sedang duduk

tatapan kosong mengarah kehamparan

telaga.

saat sampai, aku dan keluargaku disambut

oleh saudara-saudaraku yang telah dahulu

sampai

Tiba-tiba terdengar suara sengau

memecah suara kesunyian.

Tepat

TidakTepat

Tepat

TidakTepat

Tepat

Page 90: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Lampiran – Lampiran

Kode: (Nomer Urut, Nomer kalimat, Nomer teks)

Teks Karangan Narasi 5

SUBJENIS DIKSI KODE DIKSI ( KATA) KET

Sinonim

Umum Khusus

Denotasi Konotasi

Kelangsungan

Pilihan Kata

Penggunaan Kata

Indria

22.1.5

23.2.5

24.3.5

25.4.5

26.5.5

Tiba-tiba suara gaduh memecahkan

kesunyian.

Suhu udara sangat dingin, dengan rasa

tegang ku guyurkan segayung air ke

tubuhku setelah itu berangkat ke

sekolah.

Ku alunkan kaki ku menuju istana ilmu

dan aku pun duduk di sekolah

singgasana, hari pertama masuk

sekolah yang dimana sekarang aku

sudah kelas 8 SMP.

Tiba di sana terdengar suara gaduh

memecahkan kesunyian.

Apalagi kalau bukan ke sekolah suhu

udara sangat dingin dengan rasa

tegang aku menumpahkan segayung air

ke tubuhku.

Tepat

Tepat

Tepat

Tepat

Tepat

Page 91: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Lampiran – Lampiran

Kode: (Nomer Urut, Nomer kalimat, Nomer teks)

Teks Karangan Narasi 6

SUBJENIS DIKSI DIK KODE DIKSI ( KATA) KET

Sinonim

Umum Khusus

Denotasi Konotasi

Kelangsungan Pilihan

Kata

26.1.6

27.2.6

28.3.6

27.4.6

Kualunkan kakiku menuju istana

ilmu dan akupun duduk di

sekolah singga sana.

Liburan ke marin yang paling

menarik dalam hidupku, bapak

akan mengajak berkunjung ke

desa kelahirannya.

Wuwu itu alat tradisional yang

terbuat dari anyaman bambu.

Kualunkan kakiku menuju istana

ilmu dan akupun duduk di

sekolah singgasana.

.

Tidak TidakTepat

Tepat

Tepat

Tidak Tepat

Page 92: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

Lampiran – Lampiran

Kode: (Nomer Urut, Nomer kalimat, Nomer teks)

Teks Karangan Narasi 7

SUBJENIS DIKSI DIK KODE DIKSI ( KATA) KET

Sinonim

Umum Khusus

Denotasi Konotasi

Kelangsungan Pilihan

Kata

28.1.7

29.2.7

30.3.7

31.4.7

Liburan kemaren paling menarik dalam

hidupku adalah ketika ayah mengajak

berkunjung ke desa kelahirannya

Hari demi hari aku menunggu surat

balasan dari nenek, sebulan kemudian

surat balasan dari nenek itu datang

Ibupun terdiam mendengar aku bercerita

tentang tanaman jagung itu yang rusak di

makan tikus..

Dan kamipun menaiki bus untuk pulang.

Tidak tepat

Tepat

Tidak tepat

Tepat

Page 93: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai
Page 94: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai
Page 95: PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27454/1/SATONO... · penggunaan kata umum dan khusus 20%, ... antonim maupun berbagai

BIODATA PENULIS

Satono (1811013000021), mahasiswa jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lahir

di Tangerang 20 Mei 1968. Sekarang tinggal bersama istri dan dua

orang anak satu cucu. Sejarah pendidikan formal penulis, berawal

dari SDN Peusar II tahun 1975-1981, kemudian melanjutkan di

SMPN Cikupa tahun 1981-1984. Setelah itu penulis kembali

melanjutkan sekolah di SMAN Balaraja tahun 1984 - 1987.

Anak dari Bapak Sadi dan Ibu Suting ini, kemudian melanjutkan ke Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Menyelesaikan skripsi pada bulan Desember 2014 dalam karangan dengan judul ”Kemampuan

Diksi dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan,

Tangerang” sebagai persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (SI). Adapun Bapak dua

anak ini selain mengajar di MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang sedang bekerja

dianak Perusahaan PT. Telkom Indonesia.