PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim),...

96
PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.) Oleh: FINA SULASTRI NIM: 104024000836 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008 M

Transcript of PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim),...

Page 1: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.)

Oleh:

FINA SULASTRI

NIM: 104024000836

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/ 2008 M

Page 2: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

2

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strara 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 18 Juni 2008

Fina Sulastri

NIM: 104024000836

Page 3: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

3

PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.)

Oleh:

FINA SULASTRI

NIM: 104024000836

Pembimbing,

Drs. Abdullah, M.Ag.

NIP: 150262446

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/ 2008 M

Page 4: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

4

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “Penerjemahan Sinonim Istilah Tauhid” telah diujikan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 18 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S.) pada Program Studi Tarjamah.

Jakarta,18 Juni 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. Ikhwan Azizi, M.A Akhmad Syaekhuddin, M.Ag

NIP: 150268589 NIP: 150303001

Anggota,

Ismakun Ilyas, Lc. M.A

NIP: 150274620

Page 5: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

5

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah rasa puji dan syukur penulis haturkan pada Allah Swt. yang

Mengatur hati para hamba dengan kehendak-Nya, Maha Pengasih dan Penyayang

terhadap seluruh makhluk-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan selalu

pada Rasulullah Saw. utusan Allah di muka bumi yang mengangkat bangunan

hidayah dengan pernyataan kebenaran sebagai pembawa risalah Islam dan

pembawa rahmat bagi alam semesta serta memberi syafaat di akhir zaman. Berkat

ridha-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tak dapat dipungkiri bahwa proses penelitian dan penulisan skripsi ini telah

melibatkan banyak pihak, baik secara langsung maupun tak langsung ikut

berpartisipasi membangun teori, data, dan anlisis sehingga skripsi ini dapat selesai

sebagaimana mestinya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah

memberikan banyak bantuan sumbangsih, pikiran, inspirasi dan semangat dalam

penyelesaian tugas akhir ini. Diantaranya:

Penghargaan yang setinggi-tingginya Penulis persembahkan pada mama dan

papa (bapak Supandi dan Ibu Euis Dinawati), yang telah memberikan do’a,

semangat, dan dorongan pada penulis. Buat teh pia, Iman, Endar, dan Ayep,

terima kasih banyak atas semangat dan dukungan kalian yang selalu menanyakan

’kapan selesai?’

Bapak Dr. Abdul Chair, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora,

Kepada bapak Ikhwan Azizi MA, selaku ketua Jurusan Tarjamah. Bapak

Saehudin M.Ag selaku sekertaris Jurusan. Kepada segenap dosen Fakultas Adab

dan Humaniora khususnya Jurusan Tarjamah yang telah mentransfer ilmunya

pada Penulis.

Bapak Drs. Abdullah M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu dan inspirasinya kepada Penulis hingga selesai. Kepada

seluruh jajaran perpustakaan seperti perpustakaan utama, perpustakaan Adab dan

Humaniora, dan perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, yang

telah memberikan berbagai macam refrensi pada penulis.

Page 6: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

6

Teman-teman tercinta jurusan Tarjamah angkatan 2004 Tatam, Hafid,

Omen, Heri, Luki dan Erwan. Juga Poet, Ana, Muna, Munay, nununk, dan Isil.

thank a lot for your spirit and your halping. Specially forLaa Turbi ten graduate

Guntor famale, yaitu Eva, Wahyu, Lala, Rani, Nora, Nunk, dan yang lainnya tak

penulis sebutkan namanya satu-persatu. Teruntuk anak-anak kosan al-Markaz

al-Islam, Mimil, k Nita, k Toton, Santi, Umi dan yang lainnya terima kasih atas

semangat dan canda kalian yang selalu mewarnai suasana selama penulisan ini.

Semua pihak yang membantu penulisan ini, yang tidak Penulis sebutkan

namanya satu persatu. Semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi

peminat penerjemahan khususnya penerjemahan Al-Qur’ân. Walaupun Penulis

sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Semoga masukan dan saran-

saran dari semua pihak dapat melengkapi skripsi ini.

Ciputat, 18 Juni 2008

Page 7: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

7

DAFTAR ISI

Lembar Pernyataan....................................................................... ii

Pengesahan Pembimbing.............................................................. iii

Pengesahan Panitia Ujian ............................................................. iv

Kata Pengantar ............................................................................. v

Daftar Isi ...................................................................................... vii

Pedoman Transliterasi .................................................................. ix

Abstrak......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN. ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 7

C. Tujuan dan manfaat Penulisan ............................................... 10

D. Tinjauan Pustaka.................................................................... 10

E. Sistematika Penulisan ............................................................ 10

BAB II KERANGKA TEORI .................................................................. 12

A. Penerjemahan ........................................................................ 12

1. Definisi Terjemah ........................................................... 12

2. Jenis-jenis Penerjemahan ................................................. 17

3. Pergeseran Padanan dalam Penerjemahan ........................ 18

4. Macam-macam Terjemahan Terjemahan Al-Qur’ân......... 20

B. Sinonim dalam Bahasa Arab .................................................. 21

C. Sinonim dalam Bahasa Indonesia .......................................... 22

1. Pengertian ....................................................................... 22

2. Sifat-sifat ......................................................................... 25

3. Jenis-jenis Sinonim. ........................................................ 26

4. Faktor Penyebab munculnya Sinonim .............................. 29

D. Semantik................................................................................ 33

1. Pengertian Makna ........................................................... 34

2. Jenis-senis Makna ........................................................... 38

Page 8: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

8

E. Ketauhidan ............................................................................ 42

1. Konsekuensi Tauhid. ....................................................... 42

2. Konsep Tuhan Menurut Islam .......................................... 44

3. Konsep Al-Qur’ān Tentang Tauhid .................................. 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 51

A. Pendekatan Data...................................................................... 51

B. Sumber dan Metode Pengumpulan Data................................. 52

C. Analisis Data ......................................................................... 54

BAB IV ANALISIS TERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID....... 55

BAB V PENUTUP................................................................................... 75

A. Kesimpulan............................................................................ 75

B. Saran ..................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 78

Page 9: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

9

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

PEDOMAN TRANSLITERASI

Skripsi ini menggunakan transliterasi yang bersumber pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA.

1. Padanan Aksara

Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:

No. Lambang Bunyi Transliterasi Keterangan

ا 1

Tidak dilambangkan

b be ب 2

t te ت 3

ts te dan es ث 4

j je ج 5

h h dengan garis bawah ح 6

kh ka dan ha خ 7

d de د 8

dz de dan zet ذ 9

r er ر 10

z zet ز 11

s es س 12

sy es dan ye ش 13

s es dengan garis di bawah ص 14

Page 10: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

10

d de dengan garis di bawah ض 15

No. Lambang Bunyi Transliterasi Keterangan

z zet dengan garis di bawah ظ 17

t te dengan garis di bawah ط 16

‘ ع 18koma terbalik di atas hadap

kanan

gh ge dan ha غ 19

f ef ف 20

q ki ق 21

k ka ك 22

l el ل 23

m em م 24

n en ن 25

w we و 26

h ha هـ 27

apostrof ` ء 28

y ye ي 29

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Page 11: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

11

No. Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

1 __َ_ a fathah

i kasrah ــِ 2

3 __ُ_ u dammah

b. Vokal Rangkap

Untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

No. Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

_َ__ ي 1 ai a dan i

_َ__ و 2 au a dan u

c. Vokal panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

No. Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

â a dengan topi di atas ـَ$ 1

î i dengan topi di atas ـِْ& 2

û u dengan topi di atas ـُْ' 3

3. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu

dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf ,ال

qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl.

Page 12: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

12

ABSTRAK

Fina Sualastri

JUDUL: Penerjemahan Sinonim Istilah Tauhid

Bahasa di dunia beraneka ragam, karena bahasa bersifat konvensial yang dipakai

sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan, pikiran, dan perbuatan. Dengan adanya ragam bahasa itu, tak menutup kemungkinan terjadi proses

sinonimi. Begitu pula istilah yang terdapat dalam Ilmu Tauhid sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan juga tak lepas dari sinonimi.

Dalam agama Islam konsep Tuhan hanya satu yaitu Allah Swt, tidak ada yang disebut atau dianggap sebagai Tuhan melainkan Allah Swt. Karena

seseorang mengetahui bahwa adanya Allah dengan adanya penciptaan di dunia

ini, dalam semua urusan itu Allah tak memiliki sekutu bahkan dalam penciptaan

benda yang amat terkecil sekalipun. Pernyataan tauhid ketuhanan semacam ini

adalah sebab yang paling utama untuk menghadirkan pemahaman masyarakat.

Pokok permasalahan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan sinonim

bahasa Arab istilah tauhid dengan bahasa Indonesia, dan mengetahui padanan

terjemahan istilah tauhid yang bersinonim bahasa Arab dalam bahasa Indonesia.

Dengan menggunakan komponen makna antara terjemahan Departemen Agama

melalui kamus al-Munjid dan tafsir al-Misbah.

Hasil peneitian ini menunjukkan bahwa ayat al-Qur’ân yang beristilah

tauhid tidak terdapat al-Tarāduf al-Hakiki melainkan al-Tarāduf al-Dalali yaitu

adanya kedekatan makna.

Page 13: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan

oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasi diri.1 Sedangkan menurut Suhendra Yusuf bahasa adalah

perpaduan antara sistem simbol dengan sistem makna, dan keduanya tidaklah

mudah dapat dipisahkan.2

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem

lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat

sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk

melahirkan perasaan dan pikiran.3

Belakangan ini makin dirasakan pentingnya fungsi bahasa sebagai alat

komunikasi. Kenyataan yang dihadapi adalah bahwa selain ahli bahasa, semua

ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

dirinya dalam bidang teori dan praktik bahasa. Semua orang menyadari bahwa

interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa

bahasa.4

1Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), cet.

Ke-1, h. 1 2 Suhandra Yusuf, Teori Terjemah: Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan

Sosiolinguistik, (Bandung: Mandar Maju, 1994), cet. Ke-1, h. 122 3 Tim Penyusun KBBI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet. Ke-3, h.66 4 Gorys keraf, Komposisi, (Ende: Nusa Indah, 1997), cet. Ke-11, h.1

Page 14: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

14

������ ������ �� ���

������ ���� ��������

�� ����!" #$�%&�'()�* �+,- . /

�01()!� 2��3 ��� 45���678

9�:;<�=�� ��� 45���678 >

��?@�� 49=9?B*�3

CDE0F!B*�3.

Artinya: “Kami tidak mengutus seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa

kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada

mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki, dan

memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan

yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana, (Q.S. Ibrahim [14]:4).”5

Setiap lambang bahasa mengacu pada konsep atau ide tertentu yang

disebut makna. Seluruh makna yang terkandung dalam bahasa saling berhubungan

satu sama lain. Hubungan atau relasi makna ini mungkin menyangkut hal

kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna

(homonim), kelebihan makna (redundasi) dan sebagainya.6

Menerjemah merupakan seni yang rumit dan menuntut adanya bakat serta

pengetahuan mendalam tentang Bahasa Sumber (Bsu) dan Bahasa Sasaran (Bsa).

Kesulitan menerjemah timbul bukan saja karena setiap bahasa memiliki

sui generis (karakteristik), tetapi juga proses penerjemahan merupakan pekerjaan

5 Departemen Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989 ),

h. 379 6 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), cet.

Ke-2, h. 82.

Page 15: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

15

yang memiliki banyak aspek. Pada dasarnya menerjemahkan merupakan proses

linguistik yang saripatinya terangkum dalam upaya mencari padanan kata-kata

suatu bahasa dengan kata-kata bahasa lain. Setiap bahasa merupakan sistem,

dimana setiap bahasa ibu penerjemah berbeda dengan sistem BSU yang

diterjemahkan.7

Dalam bahasa Arab sinonim disebut al-Tarāduf dalam al-Qur’ân yang

juga bahasa Arab sering dijumpai kata-kata yang bersinonim, seperti:

!H�IJ�(( (�KL> M5�N� ���O�PQ

��D�)DR.

Artinya: “Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,” (Q.S

as-Syuara: [26]:222).”

��. -,+�� (�KLS T!U�1

��"!V�W!� ��� ���?,XB��=.

Artinya: “Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan

membunuhku,” (Q.S as-Syuara [26]:14).”

�:�(��!�B*�3�� Z���

�5�����%[*�3 \]^_O*�3 `�

���(a�b�= "☯K"!F�U d�B)K!�

e�K)B<�fg a([7�h.....

7 Ahmad Satori, “Diktat Penerjemahan Tahririah: Prinsip-prinsip Penerjemahan”, 2004)

Page 16: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

16

Artinya:“Dan perempuan-perempuan tua yang Telah terhenti (dari haid dan

mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa

,...... (Q.S an-Nur[24]: 60).”8

Kata-kata yang bergaris bawah dalam ayat-ayat di atas merupakan bahasa

Arab bersinonim. Semua kata itu diterjemahkan sama, yaitu dosa. Namun, apabila

kata-kata tersebut diletakkan pada kalimat atau ayat yang berbeda, maka tidak

dapat saling menggantikan secara pas atau bahkan dapat mengubah maksud yang

terkandung dalam ayat tersebut.

Dalam hal ini, al-Syarif Ali bin Muhammad al-Jarzani berpendapat bahwa

kata *+أ adalah ‘sesuatu yang harus dihindari baik menurut agama maupun alam/

natural’.9 Kemudian kata -.ذ adalah sesuatu yang dapat menghalangi kamu dari

keridhaan Tuhan.10

Namun menurut Muhammad bin Abu Bakar bin Abdul Qodir

al-Razi kata *+أ semakna dengan kata 11 0/$ح, padahal arti dosa menurut KBBI

adalah perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau agama, perbuatan salah

terhadap orangtua, adat, dan negara.12

Kata sinonim dalam bahasa Indonesia adalah kata yang bentuknya

berbeda, tapi mengandung satu makna atau hampir sama. Oleh sebab itu, setiap

pemakai bahasa harus tahu bagaimana menggunakan kata-kata sinonim itu karena

ada kata sinonim yang dapat saja saling menggantikan (bersubstitusi), tetapi ada

8 Ibid., h. 555

9 Al-Syarif Ali bin Muhammad al-Jarjani, Kitab al-Ta’rifat, (Mesir: Daarul Kutub al

Ilmiyah), h. 9 10

Ibid., h. 107 11

Muhammad bin Abu Bakar bin Abdul Qadir al-Razi, Mukhtar as-Sahih, (Mesir: Daarul

Kutub al Ilmiyah), h. 67 12 DepDikBud, KBBI, h. 212

Page 17: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

17

juga yang tidak. Ada yang dapat bersubstitusi dalam kalimat tertentu, tetapi dalam

kalimat lain tidak dapat. Karena ketidaktahuan pemakaian kata secara tepat.13

Kata-kata tersebut mempunyai kesamaan makna, namun tetap

memperlihatkan perbedaan dalam hal pemakaian. Analisis komponen makna

diperlukan juga untuk menentukan kesinoniman, meskipun kata tersebut sudah

ditempatkan di dalam konteks.

Berkaitan dari itu, Mariana Tutescu menerangkan teori semantiknya

berdasarkan analisis komponen makna, dengan contoh: kata orang dan manusia.

1. Tumpukan pakaian itu dari jauh nampak seperti orang

x

2. Tumpukan pakaian itu dari jauh nampak seperti manusia

y

kalimat (1) dan (2) sinonim, karena X dapat mengganti Y atau orang dapat

mengganti manusia.

Tutesccu menjelaskan kesinoniman dengan menguraikan X dan Y atas komponen

maknanya.

Makhluk Bernyawa Berakal budi

Orang + + +

Manusia + + +

Namun, kata orang dalam kalimat berikut tidak dapat digantikan dengan kata

manusia, seperti pada :

Tuan Vincent orang asing

13

J.S Badudu, Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

1994), cet. Ke-5, h. 72.

Page 18: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

18

*Tuan Vincent manusia asing

Kalimat (1) tidak sama dengan kalimat (2), hal tersebut dapat dilihat melalui

analisis komponen:

Makhluk Bernyawa Berakal budi

Datang dari negeri

lain

Orang asing + + + +

Manusia asing + + + -

Analisis tersebut menunjukkan adanya perbedaan semestaan sehingga jelas bahwa

orang asing bukan sinonim dari manusia asing.14

Dalam ilmu bahasa yang murni, sebenarnya tidak diakui adanya sinonim.

Tiap kata mempunyai makna atau nuansa makna yang berlainan, walaupun ada

ketumpang-tintihan antara satu kata dengan kata yang lain. Maka ketumpang-

tindihan inilah yang membuat orang menerima konsep sinonim. Disamping itu,

konsep ini juga diterima untuk tujuan praktis guna mempercepat pemahaman

makna sebuah kata yang baru, yang dikaitkan dengan kata-kata lama yang sudah

dikenal.15

Untuk mendefinisikan sinonim, ada tiga batasan yang dapat dikemukakan

yaitu: pertama, kata-kata dengan acuan ekstra linguistik yang sama, misalnya kata

mati dan mampus. Kedua, kata-kata yang mengandung makna sama, misalnya

kata memberitahukan dan kata menyampaikan. Ketiga, kata-kata yang dapat

14

Dr. T. Fatimah Djajasudarma, Semantik ‘Pengantar ke Arah Ilmu Makna 1, (Bandung:

Refika Aditama, 1999), cet. Ke-2, h. 38-39 15 Gorys Keraf, Diksi and Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1990), cet. ke-6, h. 34

Page 19: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

19

disubstitusikan dalam konteks yang sama, misalnya “kami berusaha agar

pembangunan masjid berjalan terus”, dan “kami berupaya agar pembangunan

masjid berjalan terus”.16

Dalam agama Islam, perbedaan sudut pandang kebahasaan ini memicu

perbedaan pandangan dalam memahamai agama. Perbedaan yang paling

mencolok adalah pola pemahaman yang dilakukan oleh kelompok Islam

fundamentalis (kelompok yang dianggap mewakili pihak yang memahami Islam

dari teks-teks keagamaan secara harfiah),17

dan sebaliknya kelompok Islam

Liberal mencoba memahami ajaran agama dari sisi lain teks untuk dapat mencapai

makna kontekstual teks-teks keagamaan. Meskipun begitu, kedua bentuk

pemikiran tersebut sama-sama meyakini adanya kebenaran hakiki yang terdapat di

balik teks suci al-Qur’ân.18

Meski memiliki banyak kelemahan, posisi bahasa bagi setiap orang tetap

berbeda, apakah ia hanya merupakan simbol dan sistem penandaan dari dunia

nyata atau menjadi pusat terungkapnya realitas. Posisi ini akhirnya menentukan

kesan pemahaman bagi setiap orang terutama bidang tauhid dalam agama Islam

terhadap sebuah teks tertentu.

Berdasarkan pada masalah inilah penulis tertarik untuk menganalisis

sinonim bahasa Arab dan metode penerjemahannya. Maka dari itu, penelitian ini

berjudul: ”PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID.”

16

Mansoer Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), cet. ke-2, h. 222-223 17

Penggunaan istilah fundamentalis dalam agama berawal dari agama Kristen Protestan, pandangan dasar yang menandai gerakan fundamentalisme Protestan ini adalah bahwa orang harus

berpegang pada kitab suci secara literal, Lihat Mujibburrahman, Menakar Fenomena

Fundamentalisme Islam, Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi no. 13, Tahun 2003, (Jakarta: LakPesDam,

2003), h. 89 18

Moch Mansyur dan Kurniawan, Pedoman Bagi Penerjemah; Arab-Indonesia Indonesia-

Arab, (Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002), h. 20

Page 20: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

20

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan yang Penulis gunakan adalah terdiri dari beberapa surat dan ayat

al-Qur’ân dimana terdapat sinonim istilah tauhid, antara lain:

No. Mufradat Surat/ Ayat

Q.S. Al-Baqarah [2] : 2 ا123$ب

Q.S. Al-Baqarah [2] : 9

Q.S. An-Nisa [4] : 47

Q.S. As-Syuraa [26] : 2

Q.S. Al-Baqarah [2] : 85

Q.S. Al-Furqan [25] : 35

Q.S. Ali Imran [3] : 48

Q.S. Al-Furqan [25] : 30 ا453أن

1

Q.S. Al-Ahqaf [46] : 29

670 Q.S. Al-Baqarh [2] : 22

Q.S. An-Nisa [4] : 90

Q.S. Al-Maidah [5] : 103

Q.S. Thaha [20] : 53

89: Q.S. Al-Maidah [5] : 1

Q.S. Al-Maidah [5] : 2

Q.S. Baqarah [2] : 29

2

Q.S. Al-'Araf [7] : 54

Q.S. Al-Anbiya [21] : 45 3 ا3>;$ء

Q.S. Huud [11] : 62

Page 21: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

21

Q.S. Al-Ahqaf [46] : 31

Q.S. Ar-Ra'd [13] :14

Q.S. Al-Mukmin [40] : 50

Q.S. Ali Imran [3] : 14 لا53'

Q.S. Al-Jatsiah [45] :20 ه>ى

Q.S. Ali Imran [3] : 3

Q.S. Yunus [10] : 45

Q.S. An-Naml [27] : 92

Q.S. Huud [11] : 17 إ<$م

4

Q.S. Al-Ahqaf [46] : 12

Q.S. Al-Baqarah [2] : 112 أ40

Q.S. Huud [11] : 51

Q.S. Yusuf [12] : 104

Q.S. Al-Maidah [5] : 83 +'اب

5

Q.S. Ali Imran [3] : 145

Sedangkan permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa perbedaan sinonim bahasa Arab istilah tauhid dengan Bahasa

Indonesia?

2. Apakah ayat-ayat al-Qur’ân tentang istilah tauhid diterjemahkan ke dalam

Bahasa Indonesia dengan kata yang sama bersinonim dan saling

menggantikan?

Page 22: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

22

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui perbedaan sinonim bahasa Arab istilah tauhid dengan Bahasa

Indonesia.

2. Mengetahui padanan terjemahan istilah tauhid yang bersinonim bahasa

Arab dalam bahasa Indonesia.

Skripsi ini ditulis sebagai suatu usaha yang sederhana yang membahas

tentang istilah tauhid. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk dapat

menambah jumlah kepustakaan yang berkenaan dengan masalah sinonimi

khususnya yang berkaitan dengan istilah tauhid dalam al-Qur’ān juga untuk

membantu umat Islam yang tidak dapat berbahasa Arab untuk memahami isi

kandungan al-Qur’ān terutama masalah Tauhid.

D. Tinjauan Pustaka (Penelitian yang telah ada)

Penelitian yang telah ada pada fakultas Adab dan Humaniora yang berkaitan

dengan masalah sinonim ialah karya Ana Afanti tentang sinonim bahasa Arab

(perbedaan para ahli) dan Eka Saukoh yang berjudul Sinonim Bahasa Arab dan

Padanannya dalam Bahasa Indonesia, namun dia hanya membahas tentang Verba.

Sedangkan permasalahan yang dilakukan Penulis ialah tentang “Penerjemahan

Sinonim Istilah Tauhid.”

Page 23: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

23

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengacu pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang di susun oleh tim Penulis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang diterbitkan atas kerja sama UIN Jakarta dengan

CeQDA tahun 2007.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini ialah:

BAB I : Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Tinjauan Pustaka, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : Kerangka Teori, berisi: Penerjemahan: Definisi Penerjemahan, Jenis-

jenis Penerjemahan, Macam-macam Terjemahan dalam al-Qur’ān.

Sinonim dalam Bahasa Arab, Sinonim dalam Bahasa Indonesia,

Ketauhidan: Konsekuensi Tauhid, Konsep Tuhan Menurut Islam,

dan Konsep Al-Qur’ān Tentang Tauhid.

BAB III : Metodologi Penelitian yang berisi tentang : Pendekatan Kata, Sumber

dan Metode Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

BAB IV : Analisis Penerjemahan Sinonim Istilah Tauhid.

BAB V : Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Page 24: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

24

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Penerjemahan

1. Definisi Terjemah

Sejauh yang dapat dilacak, bukti sejarah tertua tentang aktivitas penerjemahan

yang paling pertama kali dilakukan adalah terjemahan yang terpatri pada batu

Rosetta di sepanjang sungai Nil (Mesir), yang ditemukan para arkeolog barat

tahun 1799 M. Pada batu itu terpahat tulisan Mesir Kuno Hiroglyf dengan

terjemahannya dalam bahasa Yunani kuno.19

Kegiatan terjemah juga dikerjakan oleh bangsa Yahudi sekitar 397SM

tahun, atau tahun 445 SM dalam catatan sejarah yang lain. Masyarakat Nehemiah

biasa dikumpulkan di alun-alun kota untuk mendengarkan berbagai penjelasan

hukum. Masyarakat asing yang tidak mengenal bahasa Ibrani kemudian dapat

mendengarkan terjemahannya dalam bahasa Aramaika, bahasa yang dipergunakan

secara luas di Mediterania.20

Penerjemah interlingual karya sastra Eropa yang pertama kali dikerjakan

oleh Livius Adronicus yang menterjemahkan naskah karya Homerus, Odyssey,

dari bahasa Yunani kuno ke dalam bahasa latin dan Naevius. Kemudian Ennius

menerjemahkan naskah-naskah Yunani kuno karya Euripides, dan yang paling

19

Suhendra Yusuf, Teori Terjemah, (Bandung: Mandar Maju, 1999), h. 32-33 20

Eko Setyo Humanika, Mesin Penerjemah: Sebuah Tinjauan Linguistik, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2003), h. 4

Page 25: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

25

terkenal sangat produktif adalah Cicero dan Catulus dalam menerjemahkan

naskah-naskah Yunani ke dalam bahasa latin.21

Pada tahun 384 SM, Paus Damasus menugaskan Jerome untuk

menerjemahkann kitab suci Perjanjian Baru ke dalam bahsa latin, karena

terjemahan lama yang dikerjakan para penerjemah terdahulu dirasakan kaku dan

buruk, dan diubahnya dengan model terjemahan bebas.22

Pada abad ke-7, Baghdad menjadi pusat ilmu pengetahuan dan melakukan

penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filsafat klasik Aristoteles,

Plato, Galen, Hipocrates, dan lain-lainnya ke dalam bahasa Arab. Sedangkan

penerjemahan al-Qur’ân ke dalam bahasa Eropa dimulai pada abad ke-12 oleh

Riobert de Ratines pada tahun 1141-1143 M. terjemahan ini, menurut Abu Bakar

Aceh, dianggap banyak yang menyimpang banyak yang sengaja disimpangkan

agar isi al Qur’ân menjadi rusak. Terjemahan itu pula yang dijadikan pegangan

untuk menterjemahkan al Qur’ân kedalam bahasa Inggris.23

Selanjutnya dengan berkembangnya ilmu lingustik, mulai banyak para ahli

yang berbicara tentang teori terjemah, diantaranya: Eugene A. Nida, Ian Finly,

Theodore Savory, J.C Catford, J.B Carol, Leonard Foster, P. Newmark, dan lain-

lain.24

Kemudian cara menerjemahkan al-Qur’ân tentu saja sangat berbeda

dengan menerjemahkan teks biasa. Seorang penerjemah al-Qur’ân harus memulai

dengan beberapa tahapan. Seperti diungkapkan oleh H. Datuk Tombak Alam

dalam bukunya yang berjudul Metode Menerjemahkan Al-Qur’ân Al-Karim 100

21

Ibid 22

Yusuf, h. 34 23

Ibid., h. 33-35 24 Ibid., h. 38

Page 26: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

26

Kali Pandai, beliau memberikan beberapa proses yang harus ditempuh seorang

mutarjim al-Qur’ân. Adapun tahapannya sebagai berikut: Pertama,

menerjemahkan secara harfiyah dan menurut susunan bahasa Arabnya yang sudah

tentu tidak cocok dengan susunan bahasa Indonesia yang baik. Hal ini dilakukan

pada tahap pertama agar dalam menerjemahkan dapat mengenal kedudukan dan

hukum kata-kata itu. Kedua, yaitu membuang kata-kata yang ada dalam al-Qur’ân

ke dalam terjemahan. Proses ketiga, menggeser atau menyusun kalimatnya dalam

terjemahan untuk mencapai bahasa Indonesia yang baik, yaitu di awal digeser ke

belakang dan yang di akhir diletakkan di muka sesuai dengan susunan kalimat

dalam bahasa Indonesia (SPOK). Tahap ini boleh digunakan jika diperlukan, akan

tetapi jika seorang penerjemah ingin dikatakan terjemahannya itu baik, maka

tahap in harus dipenuhi.25

Definisi terjemah menurut Widyawartama adalah: penerjemahan dengan

memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan

pertama-tama mengungkapkan maknanya dan kedua mengungkapkan gaya

bahasanya.26

Sedangkan penerjemahan selama ini didefinisikan melalui berbagai cara

dengan latar belakang teori dan pendekatan yang berbeda. Secara luas terjemah

dapat diartikan semua kegiatan manusia dalam mengalihkan makna atau pesan,

baik verbal maupun non verbal, dari suatu bentuk ke dalam bentuk yang lainnya.27

25

Datuk Tombak Alam, Metode Menerjemahkan Al-Qur’ân Al-Kqrim 100 Kali Pandai, 26

A. Widyamartama, Seni Menerjemahkan, (Yogyakarta, Kanisius, 1989), h. 11 27 Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), cet. Ke-1, h. 119

Page 27: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

27

Lain dengan pendapat Bunyamin Ahmad yang menyebutkan dengan lebih

sederahana bahwa terjemah merupakan aktifitas dan mengalih kata dari bahasa

sumber kebahasa kedua.28

Namun menurut Maurits Simatupang menerjemahkan adalah mengalihkan

makna yang terdapat dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dan

mewujudkan kembali di dalam bahasa sasaran dengan bentuk-bentuk yang

sewajar mungkin menurut aturan yang berlaku dalam bahasa sasaran. Jadi yang

dialihkan adalah makna bukan bentuk.29

Kualitas penerjemah berdampak pada kualitas terjemahan. Penerjemah

berkualitas buruk akan menghasilkan terjemahan yang buruk. Karena seorang

penerjemah tidak dapat menerjemahkan naskah untuk segala bidang. Penerjemah

harus menguasai pengetahuan umum, seperti tentang kehidupan sosial, politik,

ekonomi, budaya, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Penerjemah yang

berspesialisasi, misalnya hukum, tehnik, atau kedokteran, harus menguasai

subtansi yang diterjemahkan.30

Syarif Hidayatullah mengatakan cara menanggulangi penerjemah berkualitas

buruk adalah :

Pertama, etik. Salah satu butir kode etik Himpunan Penerjemah

Indonesia menyebutkan penerjemah tidak dibenarkan menerima pekerjaan

penerjemah yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Kedua, peningkatan

diri. Penerjemah harus selalu meningkatkan dan memperluas serta

menyegarkan pengetahuannya. Ketiga, perguruan tinggi harus berperan

sebagai tempat mengembangkan program pelatihan disamping program

28

Solihin Banyumas Ahmad, Metode Granada: Sistem 8 Jam Bisa Menerjemah a- Qur’ân,

(Jakarta: Pustaka Panjimas, 2000), h. 22 29

Maurits Simatupang, Pengantar Teori Terjemahan, (Jakarta, Dirjen Dikti Depdiknas,

1999), h. 2 30

Moch. Syarif Hidayatullah, Diktat Teori dan Permasalahan Penerjemah, (Jakarta, Tp,

2007), h. 3

Page 28: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

28

pendidikan formal dijenjang pascasarjana (spesialis atau magister).

Keempat, HPI sedang membina para penerjemah dengan pendidikan

nonformal untuk meningkatkan kualitas. Kelima, peneliti dan kritisi

terjemah harus berperan sebagai pendorong peningkatan kualitas.

Keenam, pengembangan karir penerjemah harus mendapat dorongan dari

masyarakat pengguna.31

Sedangkan pengertian terjemah menurut Khalid Abdurrahman al-Ak adalah

memindahkan makna dari satu bahasa ke bahasa lain.32 Secara definitif, terjemah

adalah suatu proses pengalihan pesan yang terdapat di dalam teks bahasa pertama

atau bahasa sumber dengan padanannya di dalam bahasa kedua atau bahasa

sasaran.33

Meski secara definitif terdengar sederhana, proses penerjemahan tidaklah

mudah. Proses penerjemahan senantiasa melewati sebuah proses interpretasi ulang

atas apa yang dipahami seorang penerjemah dalam sebuah bahasa untuk

diterjemahkannya dalam sebuah bahasa lainnya. Proses ini, tentunya melewati

sebuah proses pencitraan, di mana gambaran tentang sebuah konsep, baik itu

sebuah peristiwa atau hanya sebuah benda, direpresentasi hanya dengan satu atau

beberapa buah kata. Hal ini karena bahasa merupakan simbol dan sistem

penandaan dari dunia nyata. Realitas adalah realitas yang diketahui setelah

dibahasakan, atau realitas adalah realitas yang terbahasakan.34

31

Hidayatullah, h. 3-4 32

Khalid Abdurrahman al-Ak. Ushul at Tafsîr wa Qawaiduhu, (Beirut, Daru al-Nafais,

1986), h. 461 33

Yusuf, h. 8 34

H. Tedjoworo, Imaji dan Imajinas: Suatu Telaah Filsafat Postmodernnisme,

(Yogyakarta: Kanisius, 2001), h. 27

Page 29: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

29

Sedangkan Muhammad ibn Shalih menyebutkan bahwa terjemah adalah

“menerangkan suatu pembicaraan dengan menggunakan bahasa yang lain”.35

2. Jenis-jenis Penerjemahan

Para ahli membagi kegiatan penerjemahan berbeda-beda, seperti Nida dan Taber

membagi terjemahan menjadi terjemahan harfiah dan dinamis, larson

membaginya menjadi terjemahan yang berdasarkan makna (meaning-based

translation) dan terjemahan yang berdasarkan bentuk (form-based translation).

Sedangkan Maurits Simatupang membagi dalam dua bagian besar, yaitu

terjemahan harfiah (literal translation ) dan terjemahan yang tidak harfiah/

terjemahan bebas (non-literal translation/free translation).36

Dalam metode penerjemahan Newmark membagi menjadi delapan bagian,

yaitu:

1. Penerjemahan kata demi kata(word for word)

2. Penerjemahan harfiah (literal translation)

3. Penerjemahan setia (faithful translation)

4. Penerjemahan semantik (semantic translation)

5. Saduran (adaptation)

6. Penerjemahan bebas (free translation)

7. Penerjemahan idiomatik (idiomatic translation)

8. Penerjemahan komunikasi (comunicative translation)

35

Muhammad ibn Shalih al Ashimaini, Ushul fî al Tafsîr, (Kairo: Dar ibn al Qayyim,

1989), cet. ke-1, h.31 36

Maurits Simatupang, Pengantar Teori Terjemahan, (Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas,

1999), h.2

Page 30: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

30

Namun dari delapan metode ini Penulis hanya membatasi tentang bahasan nomor

empat saja, yaitu penerjemahan semantik yang paling berkaitan dekat dengan

judul ini. Penerjemahan semantik berupaya menghasilkan makna kontekstual Bsu

yang luwes dan tepat.37

3. Pergeseran Padanan dalam Penerjemahan

Macam terjamah secara sederhana terbagi dua yaitu terjemah lisan dan tulisan.38

Dalam penerjemahan, padanan merupakan unsur yang terpenting kedua setelah

makna. Padanan adalah kata atau frase yang sama atau bersamaan dalam bahasa

lain.39

Nida dan Taber menyebutkan padanan terjemah sebagai padanan dinamis.

Padanan terjemahan juga harus diungkapkan secara wajar di dalam bahasa sasaran

dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah bahasa terjemahan, sehingga yang

membaca terjemahan itu dapat menikmati bacaannya dan melupakan sejenak

bahwa yang ia baca itu sebenarnya adalah terjemahan.40

Namun, padanan terjemahan sangatlah penting dalam suatu terjemahan.

Menurut Zenner, padanan merupakan kriteria yang mendasar bagi suatu

terjemahan. Padanan bukanlah sinonim secara utuh. Kata sepadan itu bukan

berarti identik, disebabkan responsinya tidak sama. Hal ini disebabkan adanya

perbedaan budaya, sejarah, dan situasinya. Sulit kita pungkiri, bahwa terjemahan

hendaklah melahirkan responsi yang sepadan.41

37

Hidayatullah, h. 15-16 38

Ibid., h. 46 39

Kridalaksana, h. 152 40

Yusuf, h. 9 41

Nurachman Hanafi, Teori dan Seni Menerjemahkan, (Ende Flores: Nusa Indah, 1985), cet.

ke-1, h. 55

Page 31: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

31

M. Tata Taufik menyebutkan dalam Diktat Teori dan Permasalahan

Terjemah bahwa bahasa Arab dan bahasa Indonesia memiliki perbedaan dalam

karekternya, perbedaan itu bisa dilihat dari segi usia bahasa, kekayaan bahasa,

juga ditambahkan segi kultur yang membentuk kedua bahasa itu.42

Pergeseran padanan dalam terjemahan sering terjadi pada beberapa

terjemahan. Pada pembahasan ini Benny H. Hoed membagi pergeseran menjadi

dua bagian, yaitu pergeseran bentuk dan pergeseran makna. Pergeseran bentuk itu

sendiri terdiri dari dua, yakni:

a. Pergeseran tataran, yaitu pergeseran yang menghasilkan unsur bahasa

sasaran yang berbeda tatarannya, yaitu fonologi, morfologi, gramatikal,

atau leksikal.

b. Pergeseran kategori, yakni bila pergeseran menghasilkan unsur bahasa

sasaran yang berbeda dari segi struktur, kelas kata, dan kait sistemnya.

Begitu juga pergeseran makna dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Pergeseran sudut pandang, yaitu bila pergeseran menghasilkan bahasa

sasaran yang berupa unsur dengan sudut pandang semantis yang

berbeda.

b. Pergeseran medan makna, yakni bila pergeseran itu menghasilkan unsur

bahasa yang medan maknanya lebih luas atau lebih sempit.43

42

Hidayatullah, h. 40 43

Benny H. Hoed, Prosedur Penerjemahan dan Akibatnya: dalam lintas Bahasa Media

Komunikasi Penerjemah 2, 1995), h. 4

Page 32: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

32

4. Macam-macam Terjemahan Al-Qur’ân

Al-Shabuni menjelaskan, mengalihkan al-Qur’ân kepada bahasa asing selain

bahasa Arab dan terjemahan, dicetak dengan tujuan agar dapat dikaji oleh mereka

yang tidak menguasai bahasa Arab sehingga dapat mengerti maksud dari firman

Allah dengan bantuan terjemahan tadi, sehingga ia bisa memahami maksud

al-Qur’ân dengan perantara terjemah.44

Sedangkan Muhammad mansur mengelompokkan penerjemahan al-Qur’ân

menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Terjemahan harfiah, yaitu kata kedua ditempatkan ditempat kata pertama

(bahasa sumber) dan terjemahan ini disebut pula terjemah lafdziyah

b. Terjemahan tafsiriah, yakni peniruan bahasa sumber dalam susunan dan

tertib kata-katanya tidak diperlihatkan. Hal yang paling penting adalah

baik dan sempurnanya gambaran makna serta tujuan kalimat bahasa

sumber.

c. Terjemah maknawiyah, yaitu pengertian kata dan tujuan di dalamnya

sudah jelas, sehingga disebut juga terjemahan tafsiriyah.

Menerjemahkan al-Qur’ân adalah tugas suci ilmiah yang sangat berat,

karena yang diterjemahkan adalah al-Qur’ân. Oleh karena itu, wajar apabila

sebagian ulama menghindari menerjemahkan al-Qur’ân. Kekhawatiran mereka itu

sebenarnya sikap kehati-hatian dan rasa tanggung jawab terhadap Kitab Sucinya

dari penyelewengan yang tidak diinginkan. Karena redaksi al-Qur’ân tidak dapat

dijangkau secara pasti, kecuali Allah sendiri. Hal ini menghasilkan

44

Muhammad Ali al-Shabuni, al Tibyan fi Ulum al Qur’ân, (Beirut, Alam al Kutub, 1985),

h. 205

Page 33: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

33

keanekaragaman penerjemah maupun penafsir. Bahkan para sahabat Nabi pun

sering berbeda pendapat dalam menerjemahkan dan menafsirkan serta menangkap

maksud firman-firman Allah Swt.45

B. Sinonim dalam Bahasa Arab

Dalam bahasa Arab terdapat banyak kosa kata yang mempunyai makna yang

sama. Kata yang mempunyai makna yang sama dalam ilmu bahasa (lingustik)

disebut sinonim atau al-Tarāduf. Para ahli bahasa Arab memberikan definisi yang

berbeda mengenai al-Tarāduf, seperti Fakhru al-Razi yang mendefinisikan

tarāduf dengan kata yang memepunyai makna yang sama.46

Emil Badi Ya’kub mendefinisikan tarāduf dengan dua buah kata atau lebih

yang berbeda lafalnya, tetapi mempunyai makna yang sama. Seperti kata @AB3ا ,

</DE3ا , F.$EA3ا dan م$BG3ا yang mempunyai makna yang sama.47

Al-Ashfani juga mengatakan bahwa al-Tarāduf al-Haqiqi hanya terdapat

pada kata-kata yang berada pada satu dialek atau lahjah. Sedangkan kata-kata

yang tidak satu lahjah bagaimanapun terdapat tarāduf.48

Kemudian Abu Hilal al-Askari, seorang kritikus sastra yang menolak

adanya tarāduf cenderung untuk membedakan kata-kata yang dianggap tarāduf.

Bahwa perbedaan pada ungkapan dan nama mengakibatkan perbedaan pula pada

makna. Apabila sebuah kata menunjukkan sebuah makna tertentu, maka tidak

tepat bila kata tersebut ditunjukkan pada makna yang lain. Menurutnya, bahasa

45

M. Quaraish Shihab, Membumikan al Qur’ān, (Bandung: Mizan, 1997), H. 75 46

Mukhtar Umar, Ilmu ad Dalālah, (Kuwait: Maktabah Dar Urubah, 1982), cet. Ke-1,

h. 215 47

Emil Badi Ya’kub, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah wa Khashaishuha, (Beirut: Dar

al-Tsaqāfah al-Islamiyah, tt), cet. ke-4, h. 173 48 Umar, h. 216-218

Page 34: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

34

mempunyai kata-kata yang jelas maknanya, sehingga kata-kata tersebut sudah

menunjukkan satu makna, sedangkan makna lain yang dimilikinya sudah tidak

tepat lagi, walaupun hanya makna tambahan saja. Oleh karena itu, ia menyatakan

tidak benar apabila ada sebuah kata yang mempunyai dua makna atau lebih,

begitu juga sebaliknya.49

C. Sinonim dalam Bahasa Indonesia

1. Pengertian Sinonim

Kata sinonim terdiri dari sin (“sama” atau serupa”) dan akar kata onim “nama”

yang bermakna “sebuah kata yang dikelompokkan dengan kata-kata lain di dalam

klasifikasi yang sama berdasarkan makna umum. Dengan kata lain: sinonim

adalah kata-kata yang mengandung arti pusat yang sama tetapi berbeda dalam

nilai kata. Atau secara singkat: sinonim adalah kata-kata yang mempunyai

denotasi yang sama tetapi berbeda konotasi.50 Contohnya:

a. Mati, meninggal dunia, berpulang ke rahmatullah, menutup mata buat

selama-lamanya, wafat, mampus

b. Cantik, molek, indah, permai, bagus

c. Bodoh, tolol, dungu, goblok, otak udang.

Pada definisi Abdul Chaer mengatakan bahwa sinonim adalah: hubungan

semantik yang meyatakan adanya kesamaan makna antara satu ujaran dengan

satuan ujaran lainnya.51

Sedangkan Verhaar mengatakan, “maknaya kurang lebih sama” ini berarti

, dua buah kata yang bersinonim itu kesamaannya tidak seratus persen, hanya

49

Ibid, h. 35-36 50

Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Kosakata, (Bandung: Angkasa, 1993), h. 78 51 Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), cet. Ke-1, h. 297

Page 35: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

35

kurang lebih saja, kesamaannya tidak bersifat mutlak. Karena berdasarkan prinsip

umum semantik, apabila bentuk berbeda maka maknanya pun tidak persis sama.52

Dalam ilmu bahasa yang murni, kata sinonim tidak diakui. Tiap kata

mempunyai makna atau nuansa makna yang berlainan, walaupun ada

ketumpangtindihan antara satu kata dengan kata yang lain. Ketumpang tindihan

makna inilah yang membuat orang menerima konsep sinonim. Disamping itu,

konsep ini juga diterima untuk tujuan praktis guna mempercepat pemahaman

makna sebuah kata yang baru, yang dikaitkan dengan kata-kata lama yang sudah

dikenal.53

Masalahnya ialah setiap pemakai bahasa harus tahu betul bagaimana

menggunakan kata-kata sinonim itu karena ada kata sinonim yang dapat saja

saling menggantikan (bersubstitusi), tetapi ada juga yang tidak.54 Namun

kesibstusian di masalah ini adalah pada pemakaian kalimat. Contoh:

1. Setelah sekulah usai, murid-murid kelas enam mengadakan rapat

2. Ketika kami tiba di lapangan itu, pertandingan telah usai.

Permasalahan ini tidak dibahas jauh, karena Penulis hanya membatasi dengan

sinonim dari segi semantis saja.

Pendefinisian sinonim Mansur Pateda berpendapat dengan tiga batasan

yaitu, pertama, kata-kata dengan acuan ekstra linguistik yang sama, mislnya kata

mati dan mampus, kedua, kata-kata yang mengandung makna yang sama,

misalnya kata memberitahukan dan kata menyampaikan, dan ketiga, kata-kata

yang dapat disubstitusikan dalam konteks yang sama, misalnya “kami berusaha

52

Chaer, Pengantar Semantik bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 83 53

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1990), cet. Ke-6, h. 34 54

J.S. Badudu, Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar II, (Jakarta, Gramedia, 1994), cet. Ke-

5, h. 72

Page 36: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

36

agar pembangunan berjalan terus”, “kami berupaya agar pembangunan berjalan

terus”.55 Sinonim ini dipergunakan untuk mengalih-alihkan permakaian kata

pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan. Dalam

pemakaiannya bentuk-bentuk kata yang bersinonim akan menghidupkan bahasa

seseorang dan mengkongkretkan bahasa seseorang sehingga kejelasan komunikasi

lewat (bahasa itu) akan terwujud. Dalam hal ini paemakai bahasa dapat memilih

bentuk kata mana yang paling tepat untuk dipergunakannya, sesuai dengan

kebutuhan dan situasi yang dihadapinya.56

Namun T. Fatimah Djajasudarma mengatakan bahwa kesamaan makna

sinonim dapat ditentukan dengan tiga cara, yaitu:

1. Substitusi (penyulihan), hal ini dapat terjadi bila kata dalam konteks

tertentu dapat disulih dengan kata yang lain dan makna konteks tidak

berubah, maka kedua kata itu disebut sinonim. Lyons mengemukakan

bila dua kalimat memiliki struktur yang sama, makna yang sama, dan

hanya berbeda karena dalam kalimat yang satu terdapat kata ‘Y’, maka

‘X’ sinonim dengan ‘Y’, misalnya Amir anak pandai dengan Amir anak

pintar.

2. Pertentangan, sejumlah kata dapat dipertentangkan dengan kata lain

dan dapat menghasilkan sinonim. Misalnya, kata berat bertentangan

dengan ringan dan enteng.

3. Penentuan konotasi, jika terdapat perangkat kata yang memiliki makna

kognitifnya sama, tetapi makna emotifnya berbeda, maka kat-kata itu

55

Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), cet. ke-2, h. 222-223 56

Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia: untuk Perguruan

Tinggi, (Jakarta , Akademika Pressindo, 2004), h. 29

Page 37: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

37

tergolong sinonim, misalnya: kamar kecil, kakus, jamban, dan WC,

mengacu ke acuan yang sama, tetapi konotasinya berbeda.57

Makna sebuah kata bergantung pada konteks. Sebuah kata terkadang

berbeda maknanya di dalam berbagai konteks. Misalnya pada kalimat “Ayah naik

mobil ke kantor”, kata naik tidak sama dengan ‘memanjat’, tetapi mengendarai.

Jadi naik bersinonim dengan mengendarai. Oleh karena itu, analisa komponen

makna diperlukan juga untuk menentukan kesinoniman, meskipun kata tersebut

sudah ditempatkan di dalam konteks.58

2. Sifat-sifat Sinonim

Henry Guntur Tarigan mengatakan, dua buah kata dapat bersinonim bila kata-kata

tersebut mempunyai denotasi yang sama, tetapi konotasinya beda.59

Sinonim

berhubungan dengan kesamaan kemiripan, dan kedekatan makna. Dua bentuk kata

dikatakan bersinonim atau mempunyai makna yang sama, jika kedua bentuk itu

mempunyai komponen atau komposisi semantik yang identik. Kesinoniman ini

akan tampak jelas apabila kita membandingkan dua bahasa, misalnya kata ayam

dalam bahasa Indonesia bersinonim dengan kata manu dalam bahasa Sikka,

karena dua kata tersebut berkomposisi semantik yang identik.60

57

T. Fatimah Djaja sudarma, Semantik I: Pengantar ke Arah Ilmu Makna, (Bandung:

Eresco, 1993), cet. ke-1, h. 36-37 58

Ibid., h. 37-38 59

Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Semantik, (Bandung: Angkasa, 1985), cet. ke-1, h. 17 60 J.D. Parera, Teori Semantik, (Jakarta:Erlangga, 1991), cet. ke-2, h. 50

Page 38: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

38

3. Jenis-jenis Sinonim

Penggolongan jenis sinonim dapat dilihat dari pendapat para ahli bahasa sebagai

berikut:

1. Penggolongan sinonim menurut Colliman yang dikutip Fatimah membagi

sinonim pada sembilan, yaitu:

1. Sinonim yang salah satu anggotanya memiliki makna yang lebih umum

(generik) Misalnya, menghidangkan dan menyediakan; dan kelamin

dengan seks.

2. Sinonim yang salah satu anggotanya memiliki unsur makna yang lebih

intensif. Misalnya, jenuh dan bosan; kejam dan bengis; dan imbalan dan

pahala.

3. Sinonim yang salah satu anggotanya lebih menonjolkan makna emotif.

Misalnya, mungil dan kecil; bersih dan ceria; dan hati kecil dan hati

nurani.

4. Sinonim yang salah satu anggotanya bersifat mencela atau tidak

membenarkan. Misalnya, boros dan tidak hemat; hebat dan dahsyat;

mengamat-amati dan memata-matai.

5. Sinonim yang salah satu anggotanya menjadi istilah bidang tertentu.

Misalnya, plasenta dan ari-ari; ordonansi dan peraturan; disiarkan dan

ditayangkan.

6. Sinonim yang salah satu anggotanya lebih banyak dipakai di dalam ragam

bahasa tulisan. Misalnya, selalu dan senantiasa; enak dan lezat; lalu dan

lampau; bisa dan racun.

Page 39: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

39

7. Sinonim yang salah asatu anggotanya lebih lazim dipakai di dalam bahasa

percakapan. Misalnya, kayak dan seperti; ketek dan ketiak.

8. Sinonim yang salah satu anggotanya dipakai dalam bahasa kanak-kanak.

Misalnya, pipis dan berkemih; mimik dan minum; bobo dan tidur; mam

(mamam) dan makan.

9. Sinonim yang salah satu anggotanya biasa dipakai di daerah tertentu saja.

Misalnya, cabai dan lombok; sukar dan susah; katak dan kodok; sawala

dan diskusi.61

2. Pembagian sinonim dengan mengikuti Palmer yang dikutif Fatimah yaitu:

1. Perangkat sinonim yang salah satu anggotanya berasal dari bahasa daerah

atau bahasa asing dan yang lainnya, yang terdapat di dalam bahasa umum.

Misalnya, konde dan sanggul; domisili dan kediaman; khawatir dan

gelisah.

2. Perangkat sinonim yang pemakaiannya bergantung kepada langgam dan

laras bahasa. Misalnya, dara, gadis dan cewek; mati, meninggal dan wafat.

3. Perangkat sinonim yang berbeda makna emotifnya, tetapi makna

kognitifnya sama. Misalnya, negarawan dan politikus; ningrat dan foedal.

4. Perangkat sinonim yang pemakaiannya terbatas pada kata tertentu

(keterbatasan kolokasi). Misalnya, telur busuk, nasi basi, mentega tengik,

susu asam, baju apek. Busuk, basi, tengik, asam dan apek memiliki makna

yang sama, yakni buruk, tetapi tidak dapat saling menggantikan karena

dibatasi persandingan yang dilazimkan.

61 Sudarma, h. 39-40

Page 40: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

40

5. Perangkat sinonim yang maknanya kadang-kadang tumpang tindih.

Misalnya, buluh dan bumbu; bumbu dan rempah-rempah; bimbang, cemas

dan sangsi; nyata dan kongkret.62

3. Pembagian menurut Lyons menjadi empat golongan, yakni:

1. Sinonim lengkap dan mutlak. Contoh, surat kabat dan koran

2. Sinonim lengkap dan tidak mutlak. Contoh, orang dan manusia

3. sinonim tidak lengkap dan mutlak. Contoh, wanita dan perempuan

4. Sinonim tidak lengkap dan tidak mutlak. Contoh, gadis dan cewek.

Namun para ahli bahasa berpendapat jarangnya sinonim lengkap dan mutlak

sebagai landasan untuk menolak adanya sinonim.63

4. Pembagian sinonim menurut Verhaar lain halnya dengan pendapat Lyons.

1. antarkalimat, misalnya:

Ali melihat Ahmad dan Ahmad dilihat Ali

2. Antarfrase, misalnya:

bunga harum itu dan bunga yang harum itu

3. Antarkata, misalnya:

nasib dan takdir; memuaskan dan menyenangkan

4. Antarmorfem, misalnya:

bukuku dan buku saya; kutulis dan saya tulis.64

5. Sedangkan Gorys Keraf membagi dua kriteria:

1. Kedua kata itu harus saling bertukar dalam semua konteks; ini disebut

sinonim total;

62

Ibid., h. 40 63

Keraf, h. 35 64 Ibid., h. 41

Page 41: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

41

2. Kedua kata itu memiliki identitas makna kognitif dan emotif yang sama;

hal ini disebut sinonim komplet.65

4. Faktor-faktor Penyebab Munculnya Sinonim

Faktor yang menyebabkan adanya sinonimi seperti, kata-kata yang berasal dari

bahasa daerah, bahasa nasional, dan bahasa asing. Contoh, kukul (bahasa Jawa)

bersinonimi dengan jerawat (bahasa Indonesia); diabetes bersinonimi dengan

penyakit kencing manis; kata-kata yang berasal dari kosakata bahasa sehari-hari

dan istilah, seperti penyakit kencing manis dengan dabetes; telepon genggam

bersinonimi dengan kosakata yang berasal dari bahasa asing, yakni handphone.

Sinonimi dapat muncul antarkata (frasa atau kalimat) yang berbeda ragam

bahasanya, seperti bini (ragam bahasa (percakapan tak resmi) dengan istri (ragam

resmi), bokap (ragam bahasa remaja) dengan ayah (ragam resmi). Kata-kata yang

mendapat nilai rasa (konotasi) yang berbeda juga dapat bersinonimi, seperti partai

gurem (perasaan negatif) dengan partai kecil (perasaan netral).66

Gorys berpendapat bahwa sinonim tak dapat dihindari dalam sebuah bahasa

yaitu: Pertama, ia terjadi karena proses serapan (borrowing). Pengenalan dengan

bahasa lain membawa akibat penerimaan kata-kata baru yang sebenarnya sudah

ada padanannya dalam bahasa sendiri. Dalam bahasa Indonesia sudah ada

padanannya dalam bahasa sendiri. Dalam bahasa Indonesia sudah ada kata hasil

kita masih menerima kata prestasi dan produksi; sudah ada kata jahat dan kotor

masih kita terima kata maksiat; sudah ada kata karangan masih dianggap perlu

65

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta, Gramedia, 2007), h. 35 66

Kushartanti DKK, Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik, (Jakarta,

Pustaka Utama, 2005), h. 118

Page 42: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

42

untuk menerima istilah baru risalah, artikel, makalah, atau esei. Serapan ini

bukan hanya menyangkut referen yang sudah ada katanya dalam bahasa sendiri,

tetapi juga menyangkut referen yang belum ada katanya dalam bahasa sendiri.

Dalam hal ini sinonim terjadi karena menerima dua bentuk atau lebih dari sebuah

bahasa donor, atau menerima beberapa bentuk dari beberapa bahasa donor seperti:

buku, kitab, pustaka; sekolah dan madrasah; reklame, iklan adpertensi. Kedua,

penyerapan kata-kata daerah ke dalam bahasa Indonesia. Tempat kediaman yang

berlainan mempengaruhi pula perbedaan kosa kata yang digunakan, walaupun

referennya sama, misalnya kata tali, dan tambang, parang dan golok, ubi kayu dan

singkong, lempung dan tanah liat. Hampir sama dengan kelas sinonim ini adalah

sinonim yang terjadi karena pengambilan data dari dialek yang berlainan,

misalnya tuli dan pekak, sore dan petang dan sebagainya. Ketiga, makna emotif,

(nilai rasa) dan evaluatif. Makna kognitif dari kata-kata yang bersinonim itu tetap

sama, hanya nilai evaluatif dan nilai emotifnya berbeda, misalnya kata ekonomis,

hemat, dan irit; kikir dan pelit; rindu dan damba; mayat, jenazah, dan bangkai;

mati, meninggal, wafat, dan mangkat.67

Dalam bahasa Indonesia, kesinoniman mutlak atau kesinoniman simetris

memang tidak ada. Oleh karena itu, kata kata yang dapat dipertukarkan begitu saja

pun jarang ada. Seperti kata mati dan meninggal, tetapi di tempat lain tidak

dapat.68

Sedangkan Ramadhan Abd al-Tawwab, di dalam bukunya Fushūl Fî Fîqh

al-Lughah mengemukakan beberapa faktor penyebab munculnya tarāduf, yaitu:

67

Keraf, h. 35 68 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, h. 85

Page 43: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

43

1. Banyaknya nama suatu benda dengan ungkapan yang berbeda. Suatu

benda terkadang mempunyai nama yang banyak, sehingga timbullah

hubungan arti antara nama-nama tersebut. Kondisi kebahasan seperti ini

biasanya dipengaruhi oleh faktor agama, ekonomi, maupun politik yang

terjadi pada saat itu. Contohnya kata H2I dalam dialek mesir sama dengan

4I4اI dialek lebanon, atau antara kata &4ش ,آ4س; dan <75>.

2. Adanya perkembangan bahasa (penggunaan kosa kata), sehingga sebuah

benda dapat memiliki nama yang cukup banyak, contoh kata @AB3ا kata

ini sebenarnya mempunyai arti yang spesifik, tetapi dalam perkembangan

berikutnya muncul nama-nama lain, seperti رم$L3ا MN$53ت4, ا$P3ا,

3. Pengucapan dua kata yang mirip dan jumlah hurufnya sama tapi

susunannya berbeda. Pengucapan kata-kata seperti ini menjadi salah satu

faktor munculnya tarāduf, misalnya kata QNر dan kata -Rر . Disebabkan

pula adanya dua kata lebih yang jumlah hurufnya sama, hanya saja salah

satu huruf pada kata-kata tersebut berbeda, contoh kata S91ه dengan T//ه.

Kedua kata ini berbeda tapi karena kemiripan antara keduanya, akhirnya

diartikan sama.

4. Meminjam kata asing, sebagaimana terjadi pada masa Jahiliyah, sehingga

terjadi asimilasi bahasa. Pada masa itu bahasa yang banyak diadopsi

adalah bahasa Persia, seperti kata UB><34ق ,اPVسWا yang berarti sutra.

Abdul Chaer berpendapat bahwa ketidakmungkinan kita untuk menukar

sebuah kata dengan kata lain yang bersinonim disebabkan berbagai faktor, antara

lain:

Page 44: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

44

1. Faktor waktu, misalnya kata hulubalang bersinonim dengan kata

komandan. Namun, keduanya tidak mudah dipertukarkan. Karena kata

hulubalang hanya cocok untuk situasi kuno, klasik atau arkais. Sedangkan

kata komandan hanya cocok untuk situasi masa kini.

2. Faktor tempat atau daerah, misalnya kata saya bersinonim dengan kata

beta. Tetapi kata beta hanya cocok untuk digunakan dalam konteks

pemakaian bahasa Indonesia Timur (Maluku). Sedangkan kata saya dapat

digunakan secara umum di mana saja.

3. Faktor sosial, misalnya kata aku dan saya adalah bersinonim. Tetapi kata

aku hanya dapat digunakan untuk teman yang sebaya dan tidak dapat

digunakan pada orang yang lebih tua atau yang status sosialnya labih

tinggi.

4. Faktor bidang kegiatan, misalnya kata tasawuf, kebatinan dan mistik

adalah tiga buah kata yang bersinonim. Namun kata tasawuf hanya lazim

dalam agama islam; kata kebatinan untuk yang bukan Islam, dan kata

mistik untuk semua agama.

5. Faktor nuansa makna, misalnya kata-kata melihat, melirik, melotot,

meninjau dan mengintip adalah bersinonim. Kata melihat bisa digunakan

secara umum; tapi kata melirik hanya digunakan untuk melihat dengan

sudut mata, kata melotot untuk menyatakan melihat dengan mata terbuka

lebar, kata meninjau digunakan untuk melihat dari tempat jauh atau tinggi

dan kata mengintip hanya cocok digunakan untuk melihat dari celah yang

sempit.69

69 Chaer, h. 85-86

Page 45: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

45

5. Semantik

Kata semantik berasal dari bahasa Yunani sama (kata benda) yang berarti “tanda”

atau “lambang”. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau

“melambangkan”.70 Sedangkan menurut Verhaar semantik adalah cabang

sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti (dalam linguistik kedua istilah

itu lazimnya tidak dibedakan). 71

Semantik adalah cabang linguistik yang membahas arti atau makna.72 Dalam

pengertian umum, semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna

satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.73

Sedangkan

menurut Verhaar semantik adalah cabang sistematik bahasa yang menyelidiki

makna atau arti (dalam linguistik kedua istilah itu lazimnya tidak dibedakan). 74

Istilah semantik baru muncul pada tahun 1894 M yang dikenal melalui

American Philological Association ‘Organisasi Filologi Amerika’ dalam sebuah

artikel yang berjudul Reflected Meaning: A Point in Semantic. Istilah ini sudah

ada sejak abad ke-17 SM bila dipertimbangkan melalui frase Semantic

Philosophy.75

Namun, sejak tahun enam puluhan studi mengenai makna ini menjadi

kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari studi linguistik lainnya. Orang mulai

menyadari bahwa kegiatan berbahasa sesungguhnya adalah kegiatan

mengekspresikan lambang-lambang bahasa tersebut untuk menyampaikan makna-

70 Ibid., h. 2 71

J.W.M. Verhaar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: Gajah Mada, 1995), cet. Ke-20, h. 9 72

J.W.M. Verhaar, Asas-asas Linguistik Umum, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press), h. 12

73 http://rahman-azzam.blogspot.com/2007/05/wacana-theon-lvan-dijk.html

74 J. W. M. Verhaar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: Gajah Mada, 1995), cet. Ke-20, h.

9 75

T. Fatimah Djajasudarma, Semantik 1: Pengantar ke Arah Ilmu Makna, (Bandung:

Eresco, 1993), cet. Ke-1, h.1

Page 46: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

46

makna yang ada pada lambang tersebut, kepada lawan bicaranya (dalam

komunikasi lisan) atau pembacanya (dalam komunikasi tulis). Jadi, pengetahuan

akan adanya hubungan antara lambang atau satuan bahasa, dengan maknanya

sangat diperlukan dalam berkomunikasi dengan bahasa itu.76

1. Pengertian Makna

Sudah disebutkan pada sub bab yang lalu bahwa objek studi semantik adalah

makna; atau dengan lebih tepat makna yang terdapat dalam satuan-satuan ujaran

seperti kata, klausa, dan kalimat.77

Aristoteles (384-322 SM) seorang sarjana

bangsa Yunani sudah menggunakan istilah makna, yaitu ketika dia mendifinisikan

mengenai kata. Menurutnya, kata adalah satuan terkecil yang mengandung

makna.78

Makna dalam kamus linguistik adalah hubungan dalam arti kesepadanan

atau ketidaksepadanan antara bahasa dan alam di luar bahasa, atau antara ujaran

dan semua hal yang ditujunya.79 Sedangkan Verhaar mendifinisikan makna

dengan sesuatu yang berada di dalam ujaran itu sendiri, atau makna adalah gejala

dalam ujaran.80

Palmer dan Lyons membedakan pengertian makna dan arti. Makna adalah

pertautan yang ada di antara unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata).

Menurut Palmer makna hanya menyangkut intra bahasa. Lyons menyebutkan

bahwa mengkaji atau memberikan makna suatu kata ialah memahami kajian kata

tersebut yang berkenaan dengan hubungan-hubungan makna yang membuat kata

76

Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, h. 2 77

Ibid., h. 27 78

Ibid., h. 13 79

Kridalaksana, h. 132 80 Verhaar, Pengantar Linguistik, h. 127

Page 47: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

47

tersebut berbeda dari kata-kata lain. Arti dalam hal ini menyangkut makna leksikal

dari kata-kata itu sendiri, yang cenderung terdapat di dalam kamus sebagai

leksem.81

Kemudian hakikat makna itu sendiri telah banyak dikemukakan orang.

Menurut pandangan Ferdinand de Saussure dengan teori tanda linguistiknya,

setiap tanda linguistik atau tanda bahasa terdiri dari dua komponen, yaitu

komponen signifian atau “yang mengartikan” yang wujudnya berupa runtunan

bunyi, dan komponen signifie atau “yang diartikan” yang wujudnya berupa

pengertian atau konsep (yang dimiliki oleh signifian).82

Mengenai makna kata biasanya dibedakan bermacam-macam makna, maka

pertama-tama harus diketahui dasar-dasar mengenai pengertian makna. Di sekitar

kita terdapat bermacam-macam peristiwa atau hal yang dapat diserap panca indra

kita yang secara tradisional kita kenal sebagai rumah, binatang, bulan, tanah,

batu, dan pohon. Kata-kata semacam itu merupakan lambang bunyi ujaran untuk

mengacu pada benda-benda yang ada di alam itu. Masyarakat bahasa yang lain

akan melambangkan barang-barang itu dengan lambang bunyi ujaran yang lain.

Bila orang Indonesia menyebut rumah dan langsung menghubungkannya dengan

gejala: tempat tinggal yang ada atap, dinding, pintu, dan jendela, maka timbullah

suatu hubungan yang disebut arti.83

81

Sudarma, h. 5 82

Chaer, Linguistik Umum, h. 285-286 83

Gorys keraf, Tata bahasa Ruhukan Bahasa Indonesia: untuk Tingkat Pendidikan

Menengah, , (Jakarta: Grasindo, 1991), h. 159-160

Page 48: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

48

Jika kita telah menyepakati salah stu teori tentang makna atau

penggabungan antara teori refrensial kontekstual, maka sekarang timbul masalah

bagaimana makna-makna itu dianalisis.84

Berikut ini adalah sebuah tabel yang menerangkan tentang hubungan makna:

Makna denotasi dan

konotasi

Makna dalam

konteks

Hubungan makna

dengan kebudayaan Perubahan makna

Bentuk-bentuk

makna daripada

hubungan semantik

denotasi ialah makna

tersurat

Denotasi juga

dikenali sebagai

makna kamus, makna

kognitif, makna

rujukan, makna

konseptual dan

makna ideasional

Contoh:

Ayam tambatan:

Ayam yang ditambat

atau diikat dengan

tali atau lain-lain alat

pengikat.

Makna sesuatu

perkataan yang

diujarkan boleh

diketahui dengan

melihat konteks

penggunaannya.

Contoh:

1. Awak betul-betul

hati batu ( hati

membawa maksud

degil, tetap

pendirian)

2. Sedap betul

makan hati dengan

nasi beriyani. (Hati

membawa maksud

Penggunaan dan

pemilihan perkataan

juga berhubungan

dengan kebudayaan

sesuatu masyarakat.

Contoh:

Engkau/kau:

digunakan dalam

hubungan yang rapat

yang tidak formal

dan untuk

menimbulkan

kemesraan.

Awak/anda:

Digunakan dalam

hubungan biasa (anda

Makna sesuatu

perkataan itu akan

berubah mengikut

perubahan masa,

teknologi dan

hubungan sosial

masyarakat.

Contoh:

rawat: Makna umum

menjaga dan

mengobati orang

sakit, tetapi makna

baru meliputi

merawat sisa

kumbahan, pokok

(nurseri).

Bentuk-bentuk

makna kata yang

timbul daripada

hubungan semantik

ialah sinonim,

antonim, hiponim,

polisemi, homonim,

hiponim dan

homograf.

Sinonim - kata yang

mempunyai makna

yang sama atau

hampir sama.

Contoh:

sang surya = matahari

hangat = panas

84

J. D Parera, Teori Semantik , (Jakarta: Erlangga, 2004), Ed. Ke-2, h. 51 85 http://www.tutor.com.my/stpm/semantik/semantik.htm

Page 49: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

49

Konotasi pula ialah

makna tambahan,

atau makna tersirat.

Contoh:

Ayam tambatan:

Orang

harapan/penting di

dalam satu kumpulan,

pasukan.

Istilah lain untuk

konotasi ialah emotif

atau makna evaluatif

Terdapat kata-kata

sinonim (seperti)

yang mempunyai

makna denotasi yang

sama, tetapi makna

konotasi yang

berbeda.

Contoh:

Kata wafat, mati,

meninggal dunia,

mampus membawa

maksud denotasi

yang sama yaitu jasad

organ hewan yang

menjadi hidangan

yang

menyelerakan)

3. Berhati-hati di

jalan raya. (Hati

bermaksud

berwaspada di jalan

raya bagi

mengelakkan

kemalangan).

lebih rasmi).

Tuanku: Digunakan

oleh orang biasa

untuk merendah diri

apabila berhubung

dengan golongan

raja.

Antonim-lawan kata

Misalnya tinggi-

rendah, besar-kecil

Hiponim- hubungan

dalam semantik

antara makna spesifik

dan generik

Contoh: kucing,

kambing, kambing

Polisemi- pemakaian

bentuk bahasa

seperti kata, frasa dsb

dengan makna yang

berbeda.

Contoh: Sumber

1. sumur

2. asal

3. tempat sesuatu

yang banyak.

Homonim-

hubungan antara kata

yang ditulis/

dilafalkan dengan

cara yang sama

Page 50: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

50

dan roh terpisah.

Tetapi dari segi

denotasi, wafat untuk

tokoh-tokoh ulama

terhormat dan

disegani, meninggal

dunia untuk sebutan

yang sopan, mati

untuk sebutan umum

dan mampus untuk

sebutan yang lebih

kasar.85

dengan kata lain,

tetapi tidak punya

hubungan makna.

Misalnya:

Keranjang dan

ke ranjang.

Homofon- kata yang

berhomofon dengaan

kata lain. Misalnya:

bang dan bank.

Homograf- kata

yang berhomograf

dengaan kata lain.

Misalnya: tahu

1. makanan

2. paham

2. Jenis-jenis Makna

Dari jenis makna yang ada dari berbagai pendapat para ahli, Penulis hanya akan

membahas jenis makna yang paling tepat pada pembahasan ini.

Page 51: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

51

a. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal

Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa

konteks apapun.86 Sedangkan di buku lain yaitu Pengantar Semantik Bahasa

Indonesia, Abdul Chaer menerangkan leksikal adalah bentuk ajektif yang

diturunkan dan bentuk nomina leksikon (vocabuler, kosa kata, perbendaharaan

kata). Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang

bermakna. Kalau leksikon kita samakan dengan kosakata atau perbendaharaan

kata, maka leksem dapat kita persamakan dengan kata.87

Makna leksikal dipunyai unsur-unsur bahasa lepas dari penggunaannya

atau konteksnya. Hal ini berarti bahwa makna leksikal suatu kata terdapat dalam

kata yang berdiri sendiri-sendiri. Sebab makna sebuah kata dapat berubah apabila

kata tersebut berada di dalam kalimat.88

Makna gramatikal adalah makna yang terbentuk akibat susunan kata-kata

dalam frase, klausa, atau kalimat,89misalnya, dalam proses afiksasi prefiks ber-

dengan dasar baju melahirkan makna gramatikal “mengenakan atau memakai

baju”.

b. Makna Referensial dan Non-referensial

Makna refrensial adalah makna yang langsung berhubungan dengan acuan yang

ditunjukoleh kata. 90

Acuan yang ditunjuk oleh kata tersebut bisa berupa benda,

gejala, peristiwa, proses, sifat dan sebagainya. Contohnya kata meja. Makna yang

diacu adalah benda, yaitu wujud atau bentuk meja, seperti kalimat, meja itu

terbuat dari kayu jati.

86

Chaer, Linguistik Umum, h. 289 87

Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, h. 60 88

Mansur Pateda, Semantik leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), cet. Ke-1, h.119 89

Machali, h.24 90 Ibid., h. 125

Page 52: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

52

c. Makna Denotatif dan Makna Konotatif

Makna denotatif adalah makna asli, makna asal, atau makna sebenarnya yang

dimiliki oleh sebuah leksem. Jadi makna denotatif ini sebenarnya sama dengan

makna leksikal.91 Makna denotatif sifatnya objektif. Contohnya, pada kalimat ia

membeli amplop di warung itu. Leksem amplop dimaknai sebagai ‘tempat atau

alat pembungkus surat’. Makna denotatif bukan makna kiasan atau perumpamaan.

Makna konotatif adalah makna lain yang ‘ditambahkan’ pada makna

denotatif yang berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang

yang menggunakan kata tersebut.92

Misalnya berilah ia amplop agar urusanmu

cepat selesai. Leksem amplop bermakna konotatif uang yang diisi di dalam

amplop atau biasa disebut uang sogok atau pelicin.

d. Makna Konseptual

Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan konsepnya dan makna yang

bebas dari asosiasi atau hubungan apapun. Jadi, sebenarnya makna konseptual ini

sama dengan makna refrensial, makna leksikal, dan makna denotatif.93

e. Makna Idiomatikal

Makna idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (entah kata frase, atau

kalimat) yang “menyimpang” dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-

unsur pembentukya. Untuk mengetahui makna idiom sebuah kata (frase atau

kalimat) tidak ada jalan lain selain mencarinya di dalam kamus, contoh raja siang

(matahari).94

91

Ibid., h. 98 92

Chaer, linguistik Umum, h. 292 93

Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, h. 72 94 Ibid., h. 75

Page 53: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

53

f. Makna Kias

Semua bentuk bahasa (baik kata, frase, maupun kalimat) yang tidak merujuk pada

arti sebenarnya (arti leksikal, arti konsptual, atau arti denotatif) mempunyai arti

kiasan. Bentuk-bentuk seperti putri malam dalam arti bulan, pencakar langit

dalam arti gedung bertingkat, semuanya mempunyai arti kiasan.

g. Makna Kognitif

Makna ini yang ditunjukkan acuannya, makna unsur bahasa yang sangat dekat

hubungannya dengan dunia luar bahasa, abjek atau gagasan, dan dapat dijelaskan

berdasarkan analisis komponennya.

Kata pohon bermakna tumbuhan yang berbatang keras dan besar. Jika

orang berkata pohon, terbayang pada kita bahwa pohon yang selama ini kita

kenal, makna kognitifnya lebih banyak berhubungan dengan otak dan pemikiran

kita tentang sesuatu.95

h. Makna Emotif

Makna emotif adalah makna yang timbul akibat adanya reaksi pembicara atau

sikap pembicara terhadap apa yang difikirkan atau dirasakan. Misalnya, kata

meninggal, mati, tewas, mampus, yang memiliki makna kognitif tidak bernyawa

lagi, sedangkan kata-kata ini mengandung makna emotif yang berbeda.96

Salah satu unsur penerjemah adalah semantik, karena semantik mempunyai

manfaat yang sangat besar dalam menerjemahkan. Penguasaan seorang

penerjemah terhadap bahasa Arab (BSU) dan BSA adalah syarat utama yang

harus dimiliki. Namun, apabila penerjemah tidak mempunyai keterampilan dan

kreativitas di dalam merangkai kata dalam kalimat teks terjemahan, maka hasil

95

Pateda, h. 109 96 Ibid., h. 101

Page 54: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

54

terjemahan akan terlihat kaku akibatnya pembaca akan merasa jenuh dan tidak

tertarik untuk membacanya.

E. Ketauhidan

1. Konsekuansi Tauhid

Ilmu tauhid menurut arti bahasa adalah ilmu pengetahuan yang menyatukan,

mengesakan, menganggap satu. Adapun menurut istilah ialah suatu yang

menerangkan tentang sifat-sifat Allah yang wajib diketahui dan dipercayai.

Dengan ringkas dapat disimpulkan: ilmu mengenai Allah.97

Ilmu artinya pengetahuan, ke-Tuhanan yang Maha Esa yaitu menyatukan,

menegaskan, dan menganggap satu. Maksud Ilmu ke-Tuhanan yang maha Esa

atau ilmu Tauhid adalah ilmu yang menerangkan sifat-sifat Allah yang dipercayai

kaum Muslimin. Dapat dikatakan juga ilmu mengenal Allah.98

Seseorang yang tahu bahwa Tuhan itu Esa dan bahwa Ia Maha Tahu akan

segala sesuatu dan memiliki kekuasaan untuk melakukan segalanya, kemudian

percaya bahwa seluruh makhluk dibentuk dan diciptakan oleh-Nya, tak akan

pernah memberikan ketaatannya kepada benda-benda lain karena hal ini.

Kekuasaan yang terbesar, kemakmuran yang melimpah, tak akan pernah

memperbudak dan membuatnya membungkuk terhadap sesuatu benda. Orang

seperti itu akan menyerahkan diri hanya kepada Tuhan, dan akan sujud hanya di

depan keagungannya. Di dalam naungan tauhid, tak ada alternatif lain bagi abdi-

abdi Tuhan kecuali mengikuti hukum Tuhan yang dibangun di atas kebijakan dan

97

H. Hamzah Yaqub, Ilmu Ma’rifah; Sumber Kekuatan dan Ketentraman Bathin, (Jakarta:

Atisa, 1988), cet. ke-3, h. 1 98

T.M Usman el Muhammady, Ilmu Ketuhanan yang Maha Esa, (Jakarta: Tp, 1970), cet.

Ke-3, h. 42

Page 55: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

55

keadilan. Jelas bahwa mengikuti hukum Allah akan menyebabkan keadilan sejati

bertambah, dan segala bentuk kelaliman dan agresi sirna.99

Di pihak lain, para penyembah berhala dan orang-orang yang tidak percaya

kepada Tuhan Yang Esa takkan pernah bisa menciptakan keadilan sejati diantara

diri-diri mereka sendiri, karena setiap suku atau kelompok memiliki tuhannya

sendiri yang berbada dari suku-suku yang lain, dan mengandalkan pada tuhan ini

memberanikan mereka untuk bersifat agresif kepada kelompok-kelompok atau

suku-suku lain. Dengan cara ini keadilan sejati tak mungkin terjadi, tapi justru

kejahilan, keterpecahan dan kelaliman di dalam kata-kata dan perbuatan akan

berlangsung.100

Keesaan Allah sebagai Tuhan bukanlah seperti sebuah sapu lidi, yang

kenyataannya terdiri dari beberapa batang lidi yang diikat menjadi satu,

sedangkan antara yang satu dengan yang lain, masih terpisah sendiri-sendiri.

Tidak juga dengan sebatang rokok yang kenyataannya terdiri dari selembar kertas,

tembakau dan cengkeh, yang kalau dipisahkan satu dengan lain tidak lagi bernama

sebagai rokok. Masing-masing punya sifat tersendiri. Jadi, keesaan Allah tidak

terdiri dari beberapa benda yang disatukan, baik bisa diuraikan lepas kembali atau

tidak. Di sinilah kelainan Allah dengan semua makhluk yang terdapat di alam

ini.101

Oleh karena itu, Tauhid atau pengesaan Allah memainkan peranan penting

dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Tauhid menjadi pemancar kebaikan

99

Dewan Ulama Darul Haq, Belajar Mudah Ushuludin, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1996),

cet. Ke-2, h.52

100

Dewan Ulama Darul Haq, h.53-54 101

Muhammad bin Abdul Wahab, Syarah Kitab al-Tauhid, (Jakarta: Pustaka Panjimas,

1984), h. 25

Page 56: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

56

di dunia dan keselamatan di akherat. Kadar keselamatan manusia di akherat

berbanding lurus dengan kadar keyakinan dalam bertauhid. Begitu pula halnya

dengan keridhaan Allah di dunia dan di akhirat. Dunia adalah tempat pengujian

dan akhirat adalah tempat pembalasan.102

Bertolak dari sini, tauhid di dunia ini tidak tampak dengan wajah yang

sesungguhnya sebagai parameter final dan pasti diterima atau ditolaknya semua

amal perbuatan manusia. Namun, di akherat kelak mereka ini tidak mempunyai

timbangan amal kebaikan sedikit pun; usaha mereka di dunia ini tidak bernilai

sama sekali. Penolakan atas tauhid menjadikan semua amal kebaikan di dunia

tidak memiliki nilai dan harga. Bahkan, amal-amal kebaikan itu justru akan

memberikan aib bagi para pelakunya jika mereka tidak mentauhidkan Allah.103

2. Konsep Tuhan Menurut Islam

Dalam agama Islam konsep Tuhan bermakna bahwa di dunia hanya ada satu

Tuhan, yaitu Allah Swt. Tidak ada yang disebut Tuhan, dianggap sebagai Tuhan,

atau dinobatkan sebagai Tuhan, selain Allah Swt. Jadi yang ada di alam semesta

ini, adalah makhluk belaka. Tidak ada yang boleh menyelinap dalam hati, bahwa

selain-Nya ada yang pantas atau patut dipertuhankan. Jika masih ada sedikit

kepercayaan selain-Nya, maka harus segera dikikis habis.104

Allah adalah nama dzat yang Maha Sempurna dan yang Maha Agung.

Dzatnya adalah tunggal, tidak terdiri dari unsur-unsur, bagian-bagian dan tidak

ada suatu apapun yang serupa dengannya. Dan karena itu manusia dilarang

102

Ahmad Bahjat, Akulah Tuhanmu; Mengenal Allah Risalah Baru Tauhid, (Bandung,

Pustaka Hidayah, 2005), cet. Ke-4, h. 13 103

Ahmad Bahjat, Akulah Tuhanmu; Mengenal Allah Risalah Baru Tauhid, h. 13 104 Muhammad bin Abdul Wahab, h. 25

Page 57: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

57

berfikir tentang dzat Allah karena tidak dapat mengetahuinya. Manusia dipanggil

untuk menggunakan akalnya bagi memikirkan alam ini dan segala isinya, tidak

untuk memikirkan dzat Allah yang gaib itu dan tidak ada yang serupa dengan-

Nya.105

Seorang hamba mengetahui bahwa adanya Allah Swt adalah Maha Esa yang

menciptakan segala sesuatu, Allah dengan sifat ke-Esaan-Nya memiliki kerajaan

yang telah diciptakan dan dengan sifat ke-Esaan-Nya pula dia mengatur segala

sesuatu yang telah di ciptakan, dalam semua urusan itu Allah tak memiliki sekutu

bahkan dalam penciptaan benda yang amat terkecil sekalipun, pernyataan tauhid

Ketuhanan semacam ini adalah sebab yang paling utama untuk menghadirkan

sikap tawakal, maka jika pengenalan Allah yang serupa telah ada pada diri

seseorang, maka pada saat itu pula akan memberi pengaruh kepada hati, ia tidak

lagi menemukan jalan selain harus menyandarkan hatinya kepada yang Maha Esa,

percaya kepada-Nya merasa tenang hanya dihadapan-Nya, karena orang itu telah

mengetahui bahwa segala kebutuhannya, segala kepentingannya serta seluruh

kebaikannya berada ditangan Allah yang Esa dan tidak ada ditangan selain-Nya.

Setelah seserang mengetahui hal ini, kepada siapa seseorang menyerahkan hatinya

untuk bertawakal? Jadi tawakal seseorang kepada Allah bila memiliki keimanan

yang sempurna berupa pengetahuan tentang ketauhidan Tuhan, dan mengetahui

kesempurnaan Allah yang meliputi penguasaan segala sesuatu.106

105

Dr. Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997), cet. pertama,

h.70 106

Dr. Abdullah bin Umar ad-Dumaiji, Rahasia Twakal; dan Sebab Akibat, ( Jakarta:

Pustaka Azzam, 2000), cet. pertama, h. 37-38

Page 58: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

58

Islam tergolong sebagai agama monoteistik107

(Tauhid). Pemeluknya

mengimani Keesaan Tuhan. Konsep ini oleh Islam disebut Tauhid. Untuk

mengenal Tuhannya Islam, maka kita harus mengenal ciptaan-Nya. Pencipta

dikenal melalui ciptaannya, karena Tuhan Maha Pencipta, maka untuk mengenal

Tuhan, kita mengenal ciptaan-Nya.108

Ibn Abbas109

mengatakan, bahwa suatu hari seorang Badui datang kepada

Rasulullah Saw. Badui itu berkata, ”Wahai Rasulullah! Ajari aku pengetahuan

yang paling luar biasa!” Rasul bertanya, ”Manfaat apa yang dapat engkau petik

dari puncak pengetahuan sehingga engkau kini menanyakan pengetahuan yang

luar biasa?” si Badui bertanya, ”Wahai Rasullullah! Apa itu puncak pengetahuan?

Rasul Saw menjawab, ”Puncak pengetahuan adalah mengenal Allah sebagaimana

Dia patut dikenal sebagaimana semestinya?” Rasulullah Saw menjawab, ”Yaitu

engkau mengenal bahwa tak ada contoh, bandingan, dan lawan untuk-Nya bahwa

Dia satu: Dia nyata sekaligus gaib, pertama sekaligus terakhir; inilah sebenar-

benar pengetahuan tentang Dia.”110

Sifat-sifat Tuhan pun dijelaskannya dengan berbagai redaksi. Memang pada

wahyu pertama, al-Qur’ân belum menggunakan nama ”Allah” untuk menunjuk

Sang Maha Pencipta itu, tetapi menggunakan ”Rabbuka/ Tuhanmu” (wahai

107 Kepercayaan bahwa Allah hanya satu 108

Yasin T. Al-Jibouri, Konsep Tuhan Menurut Islam, (Jakarta: Lentera Basritama, 2003),

cet. Pertama, h.17 109

Ibn Abbas adalah salah seorang saudara sepupu Nabi Muhammad Saw. Nama

lengkapnya adalah Abdullah ibn Abbas ibn Abdul Mutholib. Dia dari Bani Hasyim. Dari suku

Qurays. Hadis yang diriwayatkannya digolongkan oleh Bukhori dan Muslim sebagai Hadis-hadis

yang shahih (akurat dan otentik). 110

Yasin T. Al-Jibouri, Konsep Tuhan Menurut Islam, (Jakarta: Lentera Basritama, 2003),

cet. Pertama, h.34

Page 59: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

59

Muhammad).111

Setelah berkali-kali al-Quran menggunakan kata itu, kaum

musrikin meminta kepada Nabi Muhammad Saw. Untuk menjelaskan sifat-sifat

Tuhannya. Maka turunlah penjelasan rinci dan tegas melalui wahyu :

-6Z. Selanjutnya berdatangan wahyu-wahyu yang lebih merinci nama ه' اY اح>

nama dan sifat tersebut. Sedemikian rincinya al-Qur’ân sehingga sementara ulama

berpendapat bahwa tidak dibenarkan memberi nama/ sifat kepada-Nya kecuali

yang disebut oleh Yang Maha Esa itu dalam al-Qur’ân dan yang diajarkan oleh

Rasul Saw.112

Maka mengenal Allah dengan sebenar-benarnya merupakan pilar penyangga

segenap bangunan Islam.113

3. Konsep Al-Qur’ân Tentang Tauhid

Al-Qur’ân merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah Swt kepada

Rasul-Nya Muhammad Saw, melalui malaikat Jibril dalam rentang waktu selama

22 tahun 2 bulan 22 hari. Ia berfungsi sebagai pedoman hidup, nasihat dari Tuhan

bagi umat manusia, penyembuh berbagai penyakit hati, petunjuk dan rahmat serta

landasan bagi keberagaman umat. Di samping itu, al-Qur’ân juga sebagai objek

studi tidak hanya khusus bagi kalangan umat Islam, tetapi juga bagi kalangan non

muslim.114

111

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang penafsiran surah al-Alaq dan al-Ikhlash, lihat karya

penulis Tafsir al-Qur’ân al-Karim Pustaka Hidayah, 1998 (yang diterbitkan ulang oleh penerbit Lentera Hati dengan judul Tafsir Surah-surah pendek, 2006)

112 M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi; al-Asma al-Husna dalam Perspektif

al-Qur’ân, (Jakarta, Lentera Hati, 2006), cet. ke viii, h. xxix 113

Yasin T. Al-Jibouri, Konsep Tuhan Menurut Islam, h. 33-34 114

Objek studi Ulum al-Qur’ân dan Ulum al-Hadits sama halnya dengan objek studi ilmu

lainnya, seperti alam dan segala isinya datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Page 60: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

60

Tauhid menurut al-Qur’ân suci merupakan sumber pengetahuan bagi orang-

orang yang berupaya membahas tema ini. Sebuah sumber pengetahuan yang tak

pernah ada habis-habisnya kalau digali. Di sini penulis lebih memilih malakukan

pembahasan ringkas tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan Tauhid menurut

al-Qur’ân Suci.115

Pendekatan yang dipakai dalam studi Tauhid ini bersifat filosofis116

dari

ilmu-ilmu pengetahuan itu, namun kesemuanya lebih diorientasikan pada

penanaman sikap moral dan psikomotorik daripada kognitifnya. Nilai-nilai

filosofis tersebut diperoleh melalui studi al-Qur’ân yang lebih menitikberatkan

pada asfek-asfek manhaji (metodologis) dari aspek formal kaidah-kaidah

kebahasaan yang parsial.117

Dalam literatur Ilmu Tauhid dikenal dengan konsep Tauhid Allah. Sifat

Tuhan yang tersebar dalam al-Qur’ân dan al-Hadits itu berjumlah banyak sekali.

Berdasarkan informasi hadits Nabi Saw, sifat Tuhan itu berjumlah 99 nama.118

Bahkan bila diteliti lebih lanjut, sifat Tuhan itu melebihi jumlah bilangan tersebut.

Masing-masing sifat Tuhan itu, satu sama lain memiliki hubungan yang tidak

terpisahkan, sehingga diperoleh kesatuan sifat yang sempurna, yaitu al-Kamal.119

115

Yasin T. Al-Jibouri, Konsep Tuhan Menurut Islam, (Jakarta: Lentera Basritama, 2003),

cet. Pertama, h. 232 116

Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab hukum dari

segala yang ada di alam semesta atau pun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu. 117

Dua pendekatan dalam studi al-Quran: pertama, pola syir’atan; dan kedua, pola

minhajan. Ali al-Sayis, seorang pakar hukuman yata’allaqu bi af’al al-mukallaf (hukum yang

berkaitan dengan perbuatan mukallaf). Pola pendekatan yang dipergunakannya adalah formalitas

kebahasaan dan parsial, sebagaimana dipergunakannya adalah formalitas kebahasaan dan parsial,

sebagaimana dilakukan oleh para ahli fiqh dan pada umumnya umat Islam yang menstudi al-Qur’ân/al-Hadits.

118 “Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, barang siapa yang menjaganya dengan

menghitung nama-nama itu, maka akan masuk surga” (HR Ibnu Majah dari Huraerah). 119

Majlis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam: Pengurus Wilayah Muhammadiyah

Jawa Barat, Tauhid Ilmu: dan Implementasinya dalam al-Qur’ân, (Bandung: Nuansa, 2000). Cet.

Pertama, h. 39-40

Page 61: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

61

Firman Allah Ta’ala:

ijB�Kا ���Z k�0<Bl�3 d�Ujd�3��

���� ����:,'?�E�*

Artinya: ”Aku menciptakan jin dan manusia, tiada lain hanyalah untuk

beribadah120 kepada-Ku,” (Q.S adz-Dariyat [51] : 56).”121

T.M Usman Muhammady mengatakan bahwa: Tauhid sebagai induk ilmu

dan filsafat dalam ilmu pengetahuan pada abad ke XX, adalah suatu keadaan

nyata. Berdasarkan kenyataan yang sungguh terjadi berisi bukti-bukti tentang

pendidikan. Tidak berdasarkan prasangka atau sangkaan-sangkaan yang ternyata

didengar dari orang lain. Kejadian dalam sejarah dunia yang seolah-olah diluar

perhitungan manusia menentang peradaban ataupun menyimpang dari tujuan

hukum hidup bermasyarakat, selalu mendorong manusia yang berfikir untuk

mengerti dan jika dapat menguasai kejadian-kejadian ini, pertama dengan maksud

untuk menjadikan mereka sedapat mungkin berguna bagi manusia.122

Konsep al-Qur’ân menurut Ayat Dimyati adalah pada surah al-Maidah ayat

3, yaitu:

...> �n���EB*�3 ij�☺BM��

�+5F!* �+5F7[=�) ij;☺7pBq����

�+5FBEK�e \]^☺?�U

120

Ibadah ialah: penghambaan diri kepada Allah Ta’ala dengan mentaati segala perintah-

Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah Saw. Dan inilah hakikat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah

semata-mata yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada-Nya dengan penuh rasa rendah diri

dan cinta. 121

Ibid., h. 555 122

T.M Usman el Muhammady, Ilmu Ketuhanan yang Maha Esa, (Jakarta: Tp, 1970), cet.

Ke-3, h. 53

Page 62: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

62

ij)0r� �� (+5F!* Z+_K�jd�3

�[[=�) >....

Artinya: “… Hari ini Aku sempurnakan agama Islam bagimu, dan Aku

sempurnakan pula nikmat-Ku (ilmu pengetahuan) atas kamu sekalian

dan Aku pula relakan bagi kamu sekalian al-Islam sebagai

agama….(Q.S. al-Maidah [3] : 3).

Page 63: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

63

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yang bersifat kajian pustaka,

dan berlandaskan pada penelitian terhadap pencarian data.

Selain itu penulis menggunakan metode penelitian studi naskah

terjemahan al-Qur’ân dan bahasa Arab lainnya, yaitu dengan cara menginvetarisir

kata-kata terkait dengan masalah yang diteliti untuk menguak fakta yang ada

sekaligus menemukan masalah baru.

Penelitian yang dilakukan ini bersifat kajian pustaka (library research).

Adapun metode yang penulis gunakan adalah deskriptif analisis, yaitu dengan

cara membuat deskripsi atau gambaran mengenai sinonimi.

Dalam penelitian ini yang pertama kali dilakukan adalah pencarian data,

yakni dengan mencari kata-kata yang bersinonimi yang terdapat dalam al-Qur’ân

terjemahan Departemen Agama. Setelah mendapatkan data, kemudian data

tersebut dianalisis. Adapun langkah-langkahnya yaitu mengumpulkan data-

datanya, kemudian mencari kata-kata yang bersinonim, dan mencari faktor

penyebabnya, sehingga permasalahan-permasalahan yang ada dapat terselesaikan.

Al-Qur’ân dan Terjemahnya yang beredar pertama kali diterbitkan oleh

Lembaga Penyelenggara Penterjemah Kitab Suci Al-Qur’ân Departemen Agama

pada tanggal 17 Agustus 1965, dicetak secara bertahap dalam 3 (tiga) jilid.

Masing-masing terdiri dari sepuluh juz. Kemudian dalam cetakan selanjutnya

Page 64: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

64

pada tahun 1971 Al-Qur’ân dan Terjemahnya tersebut digabungkan menjadi satu

jilid oleh Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Pentafsir Departemen Agama

yang dipimpin oleh Prof. R.H.A. Soenarjo, SH. dengan anggota terdiri dari: Prof.

T.M. Hasbi Ashshiddiqi, Prof. H. Bustami A. Gani, Prof. H. Muchtar Jahya, Prof.

H.M. Toha Jahya Omar, Dr. H.A. Mukti Ali, Drs Kamal Muchtar, H. Gazali

Thaib, K.H.A. Musaddad, K.H. Ali Makdum, dan Drs. Busjairi Madjidi.123

Perbaikan dan penyempurnaan terjemahan Al-Qur’ân Depag teleh

beberapa kali dilakukan. Pada tahun 1989 telah dilakukan penyempurnaan yang

belum menyeluruh, di bawah pimpinan Ketua Lajnah Drs. H.A. Hafizh Dasuki,

MA. Akan tetapi, lebih difokuskan kepada penyempurnaan redaksional yang

dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan bahasa Indonesia ketika itu.

Sedangkan hal-hal yang substansial tidak banyak disentuh. Lalu, hasil perbaikan

tersebut telah dicetak pada tahun berikutnya, termasuk yang dicetak oleh

Pemerintah Saudi Arabia pada tahun 1990.

B. Sumber dan Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Primer yang digunakan

Al-Qur’ân dan terjemahannya, al-Munjîd fi al-Lughah wa al-’Alam

karangan al-Abu Luwis Ma’luf al Yasuui, dan tafsir Al-Misbah karya

Quraish Shihab.

2. Sumber Buku Sekunder yang digunakan

t Sumber buku bahasa Indonesia yang digunakan adalah: Karya Abdul Chaer

tentang Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesi; J.S Badudu Pengantar

123 Kata Pengantar Ketua Lajnah Pentashih Mushaf Alquran Depag RI.hlm v

Page 65: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

65

Semantik Bahasa Indonesia; Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II;

Dr. T. Fatimah Djajasudarma, Semantik ‘Pengantar ke Arah Ilmu Makna 1;

Gorys Keraf, Diksi and Gaya Bahas; dan karya Mansoer Pateda, Semantik

Leksikal.

t Sumber buku yang berkaitan dengan penerjemahan ialah: Departemen

Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya; Karya Suhandra Yusuf tentang

Teori Terjemah: Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan

Sosiolinguistik; Ahmad Satori, Diktat Penerjemahan Tahririah: Prinsip-

prinsip Penerjemahan; Eko Setyo Humanika, Mesin Penerjemah: Sebuah

Tinjauan Linguistik; A. Widyamartama, Seni Menerjemahkan;, Solihin

Banyumas Ahmad, Metode Granada: Sistem 8 Jam Bisa Menerjemah

al-Qur’ân; Maurits Simatupang, Pengantar Teori Terjemahan; Moch.

Syarif Hidayatullah, Diktat Teori dan Permasalahan Penerjemah;

Nurachman Hanafi, Teori dan Seni Menerjemahkan; Benny H. Hoed,

Prosedur Penerjemahan dan Akibatnya: dalam lintas Bahasa Media

Komunikasi Penerjemah 2.

t Kamus yang digunakan ialah: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim

Penyusun KBBI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Kamus

Kontemporer Arab-Indonesia oleh Atabik Ali dan A. Zuhdi Muhdlor;

Kamus Tesaurus Bahasa Indonesia oleh Eko Endarmoko; dan Kamus

Linguistik oleh Harimurti Kridaklasana.

t Sumber buku tentang tauhid adalah: karya H. Hamzah Yaqub, Ilmu

Ma’rifah; Sumber Kekuatan dan Ketentraman Bathin, T.M Usman

el-Muhammady, Ilmu Ketuhanan yang Maha Esa, Dewan Ulama Dārul

Page 66: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

66

Haq, Belajar Mudah Ushuludin, Muhammad bin Abdul Wahab, Syarah

Kitab al-Tauhid, Ahmad Bahjat, Akulah Tuhanmu; Mengenal Allah Risalah

Baru Tauhid, Dr. Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, Dr. Abdullah bin

Umar ad-Dumaiji, Rahasia Tawakal; dan Sebab Akibat, Yasin T. Al-Jibouri,

Konsep Tuhan Menurut Islam, dan karya M. Quraish Shihab, Menyingkap

Tabir Ilahi; al-Asma al-Husna dalam Perspektif al-Qur’ān.

C. Analisis Data

Untuk mempermudah dalam melakukan analisa data, maka penulis terlebih

dahulu menginventarisir data-data yang dibutuhkan. Data yang akan dinventarisir

oleh penulis adalah data berupa beberapa istilah tauhid yang terdapat dalam

al-Qur’ân yaitu أن , ا����ب .أ , ��اب , إ��م , ه�ى , ا��ل , ا����ء , ��� , �� , ا�

Analisis yang akan dilakukan adalah dengan cara menjelaskan kata-kata

tersebut dari dua sisi makna, yaitu makna menurut kamus dan tafsirnya. Kamus

yang digunakan adalah al-Munjid fi al Lughah wa al ’Alam karangan al-Abu

Luwis Ma’luf al Yasuui, sedangkan tafsir yang penulis gunakan adalah Tafsir

al-Misbah karya Quraish Shihab.

Sedangkan untuk menganalisis makna kata istilah tauhid yang bersinonim

dalam bahasa Arab, penulis cenderung melihat pada makna leksikal saja. Analisis

yang akan dilakukan adalah analisis komponen makna, yaitu kata-kata yang

bersinonim dipilih satu persatu, diuraikan dalam komponen makna berdasarkan

kelompok, objek, dan cara. Dari analisis itu dapat dilihat sebuah kata bersinonim

satu sama lain atau tidak, kemudian kata tersebut disubstitusi.

Page 67: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

67

BAB IV

ANALISIS PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH-ISTILAH

TAUHID

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap kata istilah tauhid yang bersinonim

dalam al-Qur’ân, penulis menemukan beberapa pasangan bersinonim, yang akan

dilakukan adalah dengan cara menjelaskan kata-kata tersebut dari dua sisi makna,

yaitu makna menurut kamus dan tafsirnya. Kamus yang digunakan adalah

al-Munjid fi al Lughah wa al-’Alam karangan al-Abu Luwis Ma’luf al Yasuui,

sedangkan tafsir yang penulis gunakan adalah Tafsir al-Misbah karya Quraish

Shihab, yaitu:

ا��ب dan ا���أن .1

Kata ا453أن diartikan sebagai kitab suci agama Islam untuk seluruh umat manusia

yang bersifat umum. Sedangkan kata ا123$ب dalam kamus diartikan buku, kitab,

himpunan yang bisa ditafsirkan pada al-Qur’ân, Taurat, Injil dan Zabur.

Misalnya pada potongan ayat sebagai berikut:

T!*�' 3�*Bu0v�_w �` �=� � � E�� � 9x:?@ Z�)]�yX�☺��z*.

Artinya: “Kitab 124

(al-Qur’ân) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”125

124

Tuhan menamakan al-Quran dengan al-Kitab yang di sini berarti “yang ditulis”, sebagai

isyarat bahwa al-Qur’an diperintahkan menuliskannya 125 Departemen Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya, Q.S. al-Baqarah [2]: 2

Page 68: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

68

��*!☺k� �"�5�@?+� M�v�_1 ;��%� �:[�( {��3 }�@:�~(�

�☺�z* �+�<?�� .... Artinya: “Dan setelah datang kepada mereka al-Qur’ân dari Allah yang

membenarkan apa yang ada pada mereka.”126

��' 5�3=�_ji 3�*BF0v�_] ��&�'�☺B*�3.

Artinya: “Inilah ayat-ayat al-Qur’ân yang menerangkan.”127

Semua kata 123با$ di atas menunjukkan satu arti yaitu kitab al-Qur’ân, sedangkan

potongan ayat dibawah ini menunjukkan kitab lain.

...> ���!v,!��[(��� ��'�?�� 3�*BF0v�_] ��!Fpib(��#

��?�'�� >.... Artinya: “... apakah kamu beriman kepada sebahagian al-Kitab (Taurat) dan

ingkar terhadap sebahagian yang lain?....”128

;:!�!*�� �7[�!3�5 �\a�� ���b��5�=�` 3�*BF0v�_�....

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al Kitab

(Taurat),....” 129

��*!�!:; 5�3!�[7� �(��\ 3�*Bu0X�_� ....

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah memberikan al-Kitab (Taurat) kepada

Musa….”130

126

Ibid, Q.S. al-Baqarah [2]: 89

127 Ibid, Q.S. asy-Syuraa [26] : 2 128

Ibid, Q.S al-Baqarah [2] : 85 129

Ibid, Q.S al-Jatsiyah [45] : 16 130 Ibid, Q.S al-Furqan [25] : 35

Page 69: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

69

��=(?��☺� , 3�*BF0v�_� !�☺�u��Bl�3�� !��� ��yv*�3�� `�E0<�jd�3��

Artinya: “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab131

, Hikmah, Taurat,

dan Injil.”132

���#:�W�_�= ���"O��3 ���?�3/ 3�*BF0v�_�

/3�([��3�5 �7p�F ���B*J9�U ��"�@:�~(� �☺�z* +5F?��

��%� ���u!"... . Artinya: “Hai orang-orang yang telah diberi al-Kitab, berimanlah kamu kepada

apa yang telah Kami turunkan (al-Qur’ân) yang membenarkan Kitab

yang ada pada kamu sebelum Kami merubah mukamu,....”133

Potongan ayat ا123$ب di bawah ini tidak jelas diartikan kitab al-Qur’ân atau kitab

lainnya, bila kalimat selanjutnya tidak diberi keterangan tentang konteks

al-Qur’ân. Sedangkan potongan ayat ا453أن di bawah ini jelas hanya tertuju pada

kitab al-Qur’ân saja.

���!"�� (�����b*�3 ]�Q�b_�= J��� "!��vL 3��2=!E5�3/ @_E⌧3 3�*B�ib�5�3�� ��<;�i� [3 .

Artinya: “Berkatalah Rasul: ” Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Qur’ân ini suatu yang tidak diacuhkan.”134

BT���� ��7[B����� 'BE!*�� 3Hb⌧p�U Z��%� �@�]�B*�3

87�v�☺�?(��# 3�*B�ib�5�3��. ...

Artinya: “Dan ingatlah ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang

mendengarkan al-Qur’ân....”135

131

Al-Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang menafsirkan dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil,

Departemen Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya 132

Departemen Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya, Q.S. Ali Imran [3] : 48 133

Ibid, Q.S an-Nisa[4]: 47 134

Ibid, Q.S al-Furqan [25] : 30 135 Ibid, Q.S al-Ahqaf [46] : 29

Page 70: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

70

Pada contoh potongan ayat al-Qur’ân di atas, tampak bahwa kata ا123$ب

diartikan berbeda. Tapi antara keduanya bersifat sinonimi karena

menginformasikan sama, yaitu kitab yang diturunkan Allah pada para Nabi.

Hanya saja al-Qur’ân diartikan sebagai firman-firman Allah yang di turunkan

kepada Nabi Muhammad Saw. dengan perantara malaikat jibril untuk

menyempurnakan ahklak lalu dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk

atau pedoman hidup bagi umat manusia. Sedangkan al-Kitab yaitu kitab-kitab

Allah yang diturunkan pada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. Kemudian

alkitab menurut KBBI adalah kitab suci agama kristen terdiri atas Perjanjian Lama

dan Perjanjian Baru. Jadi adanya al-Qur’ân untuk melengkapi dan

menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Sehingga analisis tabel menyimpulkan

sebagai berikut.

Al-Kitab yang merujuk pada kitab-kitab sebelum al-Qur’ân

Diturunkan pada Ditujukan pada

No. Komponen Objek Nabi

Muhammad

Bukan Nabi

Muhammad Muslim

Non

Muslim

1 Al-Qur’ân + + - + +

2 Al-Kitab + + + - +

Al-Kitab yang merujuk pada al-Qur’ân

Diturunkan pada Ditujukan pada

No. Komponen Objek Nabi

Muhammad

Bukan Nabi

Muhammad Muslim

Non

Muslim

1 Al-Qur’ân + + - + +

2 Al-Kitab + + - + +

Page 71: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

71

Diartikan dalam bahasa Indonesia Ditujukan pada No. Komponen Objek

Al-Qur’ân Al-Kitab Muslim Non

Muslim

+ + - + + ا453أن 1

+ + + + + ا123$ب 2

Para siswa berbondong-bondong membawa al-Qur’ân ke Masjid

*Para siswa berbondong-bondong membawa kitabnya ke Masjid

Contoh kalimat di atas belum jelas bila tidak ada keterangan tempat yaitu

“Masjid,” karena Masjid jelas tempat umat Islam beribadah. Dan kitab suci umat

Islam adalah al-Qur’ân. Sedangkan kata kitab masih bersifat umum.

Al-Qur’ân adalah kitab suci, sedangkan

Kitab suci belum tentu al-Qur’ân, karena masih ada kitab lainnya.

Sehingga kata al-Qur’ân dan al-Kitab bersinonim tapi tidak mutlak, karena

al-Qur’ân berarti khusus untuk kitab agama Islam, sedangkan al-Kitab bersifat

umum yaitu bisa untuk kitab (Taurat, Injil, Zabur) untuk semua agama atau tertuju

pada al-Qur’ân saja.

Walaupun kata al dalam bahasa Arab menunjukkan ma’rifah tapi tetap saja

bukan jaminan pada kata al-Kitab diartikan al-Qur’ân.

No Mufradat Terjemahan

Depag

Makna Menurut

Kamus

Makna Menurut

Tafsir

آ1$ب اAl-Qur’ân \AE9BE3 ا453أن .1

\AE9BE93 5>سE3آ1$ب ا

Al-Qur’ân

Page 72: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

72

/Al-Qur’ân ا123$ب .2

Taurat

AI[ <$آ1-

-12E3ا

H^AGL3ا

*2G3ا

1. al-Qur’ân, kitab

yang sempurna.

2. bersifat umum,

kitab Taurat, Injil,

dan Zabur.

2. � �–���

Arti kata 670 adalah menjadikan atau mengadakan sesuatu dari bahan yang sudah

ada sebelumnya; menjadikan suatu bentuk kebentuk yang lain.

Sedangkan kata 89: diartikan sebagai penciptaan sesuatu dari bahan atau

materi yang tidak ada asal mulanya; begitu juga pengertian yang diberikan tafsir.

Dari penjelasan di atas, kita bisa lihat bahwa kata 670 dan 89:

menginformasikan hampir sama tapi berbeda arti. Kata menjadikan, menciptakan,

dan membuat adalah bersinonim. Namun dari pembahasan ini kata 670 bisa

dilakukan oleh siapa saja. Seperti dalam potongan ayat berikut:

3��O"�9 a?�` *!F5+( ��� XV�3 ��O�b��

�5��☺��*�3�� ☯5��7[��.... Artinya: “Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit

sebagai atap….”136

...�!☺� a?�` 3��2 *!F5�� �+���K�( x⌧E�u�.

Artinya: “.... maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan

membunuh) mereka.”137

136

Ibid, Q.S al-Baqarah [2] : 22 137 Ibid, Q.S an-Nisa [4] : 90

Page 73: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

73

��� a?�` 3��2 ���M .7��b���� `��� '��u���� `��� 'W!3E���� `��� R�"�K g.....

Artinya: “Allah sekali-kali tidak pernah mensyariatkan adanya bahirah138

,

saaibah139

, washillah140

dan ham,....”141

3��O"�9 a?�` *!F5+( ��� XV�3 3[:;<��....

Artinya: “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan....”142

Kata 670 di atas menunjukkan segala bentuk perbuatan, sedangkan kata 89: lebih

merujuk pada penciptaan Allah saja. Seperti ayat di bawah ini:

@?�� 3��O"�9 ZK�!F5+ �%�� ��&�....

Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah....”143

3�lB��☺;:� �� 3��O"�9 VK�� 3�*��☺_��+� ��3�VX ��� ��a?�`

�j_��5Q�i*�3 � � �*�3�� /.... Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan

mengadakan gelap dan terang....”144

@?�� 3��O"�9 VK[# *!F5+ �J� L�� ��� XV�3 �[?)�☺a......

138

Bahirah ialah: unta betina yang telah beranak lima kali dan anak yang kelima itu jantan,

lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh

diambil air susunya, Departemen Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya 139

Saibah adalah: unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar.

Seperti, jika seseorang Arab Jahiliya akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia

bisa ber nazar akan menjadikan untanya saibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dan

selamat, Departemen Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya 140

Washillah ialah: seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut washillah, tidak disembelih dan diserahkan kepada

berhala, Departemen Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya 141

Ibid, Q.S al-Maidah [5] : 103 142

Ibid, Q.S Thahaa [20] : 53 143

Ibid, Q.S al-Maidah [6] : 2 144 Ibid, Q.S al-Maidah [6] : 1

Page 74: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

74

Artinya: “Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi....”145

���� ��yF5+( 3��2 3��O"�9 VK�� 3�*��☺_��+�

��� XV�3��..........

Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit

dan bumi....”146

Sebagian besar penerjemahan Depag tentang kata 670 diartikan sebagai

“menjadikan.” Sedangkan kata 89: dengan ”menciptakan.” Oleh karena itu

penulis menganalisis dengan tabel berikut:

Ditujukan pada Ditujukan pada

No. Komponen Objek Bahan yang

belum ada

Bahan yang

sudah ada

Bernyawa Tak bernyawa

1 Menjadikan + - + - +

2 Menciptakan + + - + +

Walaupun kata menjadikan dan menciptakan bersinonim dengan informasi hampir

sama, tetapi maknanya jauh berbeda. Kata menjadikan untuk penggunaan bahan

yang sudah ada dan tak bernyawa, sedangkan kata menciptakan digunakan untuk

bahan yang belum ada. Akan tetapi dalam bahasa Indonesia kata menciptakan:

mobil, listrik, alat-alat.

Kekhususan kata menciptakan hanya pantas tertuju pada Allah saja,

sedangkan kata menjadikan bisa untuk Allah dan manusia. Seperti contoh kalimat

di bawah ini:

145

Ibid, Q.S al-Baqarah [2] : 29 146 Ibid, Q.S al-A’raf [7] : 54

Page 75: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

75

Allah telah menciptakan alam dan segala isinya

*Allah telah menjadikan alam dan segala isinya

Jadi dari contoh tersebut di atas menerangkan kata menciptakan bisa diartikan

sebagai menjadikan, tapi kata menjadikan belum tentu bisa diartikan menciptakan.

Kedua kata ini memiliki arti yang hampir sama, maka kedua tersebut bersinnonim

tapi tidak mutlak. Karena tidak saling menggantikan antara keduanya.

No Mufradat Terjemahan

Depag

Makna Menurut

Kamus

Makna Menurut Tafsir

1. 670 Menjadikan <N4 اإA_ \> ع ا3`&ء

ءأص6 وa اح1>ا

إیc$د ا3`&ء <\ ا3`&ء

Menciptakan segala

sesuatu yang belum ada

2. ��� Menciptakan 89:

إیc$د ش&ء <\ ش&ء

وت2'ی/[ </[

Menjadikan sesuatu

yang sudah ada

bahannya

��ل -ا���ء .3

Kata ءا��� dalam kamus diartikan dengan seruan, panggilan dan disinonimkan

dengan 6D1Nإ dan 4عfت .

Pada potongan ayat di bawah ini ada pertukaran arti ءا��� dan ل�� dengan do’a

dan seruan.

...> ���` =��☺�� 3�*~ D  3��� e�"�5� ��T!3 ���

#��4 ⌧E�(=.

Page 76: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

76

Artinya: “…tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka

diberi peringatan.”147

.......����U���� L0¡!* 'N'⌧O �%�☺k� !:;((�U��� ��*!EB �

R= �¢ . Artinya: “…sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan

terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.”148

=�_�!�������� ��a0)',�3/ )3,0\Z 3��{.....

Artinya: “Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada

Allah….”149

Pada potongan ayat di atas kata ءا��� diartikan dengan seruan, tapi lain dengan

potongan ayat dibawah ini yang mengartikan kata ءا��� dan ل�� dengan doa.

*! ,£ )(;��75 3�lB���@� /.... Artinya: “Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do’a yang benar....”150

...> "!�*5�3/ �!��)((�3/ F ����� )�(�_�!i3/

��b�p_⌧uB*�3 ���� L�� ��_K�r.

Artinya: “… berdoalah kamu, dan do’a orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia

belaka.”151

Kata ل�� di bawah ini hanya mengartikan seabagai do’a saja.

����� M⌧"�� "!��*!<�D ���� ��� /3�5*�!" ���y��

�b�pBh�3 ���!*....

147

Ibid, Q.S al-Anbiyaa [21] : 45 148

Ibid, Q.S Huud [11] : 62 149

Ibid, Q.S al-Ahqaaf [46] : 31 150

Ibid, Q.S ar-Ra’d [13] : 14 151 Ibid, Q.S al-Mukmin [40] : 50

Page 77: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

77

Artinya: “Tidak ada do’a mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami ampunilah dosa-

dosa kami,....”152

Dalam bahasa Indonesia sinonim kata seruan adalah panggilan, ajakan, anjuran

dan peringatan. Sedangkan kata do’a diartikan sebagai permohonan kepada

Tuhan.

Ditujukan pada Sifat No. Komponen Objek

Tuhan Selain Tuhan Khusus Umum

1 Seruan + + + - +

2 Do’a + + - + -

Diartikan dalam bahasa

Indonesia Tertuju pada

No. Komponen Objek

Do’a Seruan Allah Selain Allah

- + + + + ا���ء 1

+ + + + + ��ل 2

Ahmad mendengarkan seruan temannya untuk datang ke kamarnya

*Ahmad mendengarkan do’a temannya untuk datang ke kamarnya

Kata do’a bisa diartikan seruan, tapi

Kata seruan belum tentu bisa diartikan sebagai do’a.

Jadi kata seruan dan doa bersinonim tapi tidak mutlak, karena kata tersebut

tidak bisa saling dipertukarkan. Kata seruan berarti panggilan atau ajakan pada

152 Ibid, Q.S Ali Imran [3] : 147

Page 78: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

78

manusia dan sejenisnya, sedangkan doa berarti permohonan atau permintaan pada

Tuhan.

Begitu juga dengan kata ءا��� dan ل�� bersinonim, tapi tidak mutlak

karena makna kata tersebut pun tidak bisa saling bertukar.

No Mufradat Terjemahan

Depag

Makna Menurut

Kamus

Makna Menurut Tafsir

.$دSeruan g ا���ء .1

]A3ر_- ا

Ibadah

تDo’a h^9 ��ل .2

ت92*

روي

H.$71إس

Perkataan,

1. Allah: curahan rahmat

2. Melaikat: maghfirah

3. Manusia: doa kepada

Allah

إ�م, ه�ى .4

Kata ه>ى dan إ<$م diartikan petunjuk dan pedoman. Seperti pada potongan ayat di

bawah ini.

@_E⌧3 ��~�_�¤��, *�[J�J ��@?:[9....

Artinya: “Al Qur’ân ini adalah pedoman bagi manusia,....”153

��� "!'��( @?:x9 *z�[J�J ���9U���� ���!"�bipB*�3 F....

Artinya: “Sebelum al-Quran menjadi petunjuk bagi manusia,….”154

153 Ibid, Q.S al-Jatsiyah [45]: 20

Page 79: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

79

� ...;:!" ��0kZ ���"O��3 /3�,�¦E⌧M �5��!����

3��{ ����� M⌧"U,�3/ �(<;v�:���.

Artinya: “… sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan

mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk.”155

����� /3��?B�� ��3�5�bi�B*�3 / ��☺!�

3�@X�:9F �!§�U�☺� :���v�:�9 *���pB�0 �� /....

Artinya: “Dan supaya aku membacakan al-Qur’ân (kepada manusia). Maka

barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk kebaikan dirinya,....”156

Kata مإ$> di bawah ini mengartikan sebagai pedoman.

�☺!��� ��"⌧M >LK�( '�7[]%��� ��%� �� �K�� ,K�?v�=�� \:�@�⌧O

, [�%� ����� ����3�'!" w_�X�M �(��\3 ������[� �� � ;☺� >....

Artinya: “Apakah (rang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada

mempunyai bukti yang nyata (al-Qur’ân) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum al-Qur’ân itu

telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?....”157

����� "!'�3���� M�X�_w �(��\3 ������[� �� � ;☺�� >....

Artinya: “ Dan sebelum al-Qur’ân itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan

rahmat,....”158

154

Ibid, Q.S Ali Imran [3] : 3 155

Ibid, Q.S Yunus [10] : 45 156

Ibid, Q.S an-Naml [27] : 92 157

Ibid, Q.S Huud [11]: 17 158 Ibid, Q.S al-Ahqaf [46] : 12

Page 80: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

80

Dari keterangan potongan ayat di atas menerangkan antara kata ه>ى dan إ<$م bisa

saling dipertukarkan. Padahal menurut KBBI kenyataannya adalah:

Kata pedoman : Kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu

harus dilakukan, sedangkan kata petunjuk : sesuatu tanda atau isyarat untuk

menunjukkan arah.

Penekanan yang No. Komponen Objek

Menunjukkan

Arah Wajib Dilakukan Anjuran

1 Pedoman + + + +

2 Petunjuk + + - +

Diartikan dalam bahasa Indonesia No. Komponen Objek

Menunjukkan

Arah Pedoman Petunjuk

+ + + + ه>ى 1

+ - + + إ<$م 2

Allah hanya memberikan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.

*Allah hanya memberikan pedoman bagi orang-orang yang beriman.

diartikan petunjuk yang mengantarkan seseorang mencapai harapannya ه>ى

diartikan sebagai orang yang memegang kekuasaan baik di dunia maupun إ<$م

tentang agama.

Kata pedoman bisa diartikan sebagai petunjuk, tapi

Kata petunjuk belum tentu diartikan sebagai pedoman.

Contoh kalimat di atas menunjukkan jelas bahwa perbedaan maknanya. Jadi kata

pedoman dan petunjuk adalah bersinonim tapi tidak mutlak. Karena walaupun

Page 81: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

81

menginformasikan arti yang bisa dipertukarkan tentang kedua kata tersebut, tapi

maknanya berbeda dan tidak bisa dipertukarkan antara kalimat yang pertama dan

yang kedua.

Begitu juga dengan kata ه>ى dan إ<$م bersinonim tapi tidak mutlak, karena

antara kata tersebut tidak bisa saling dipertukarkan.

No Mufradat Terjemahan

Depag

Makna Menurut Kamus Makna Menurut

Tafsir

/Pedoman ه>ى .1

petunjuk

رش$د

AN$ن

H3aد

]N اي ی15>ي ]N *تiی \>

Petunjuk

/Pedoman إ<$م .2

petunjuk

1Eل<$ ی$VE3ا ]A9; 6V

ا3'اض4j9Gی$5

Pedoman

��اب, أ�� .5

Kata أ�� dan اب�� diartikan dengan satu makna yaitu pahala.

>LK�� ;��� Z+K��� £, <;a�� �� ��?@�� ⌦�0�B�?q

�!3!�(£p ��a;b(K,£ (�[: �� �K�� `��� ����Z �+�<B)K�e `��� �+?@ ���,U�9B�!©

.

Artinya: “ (Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada

Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi

Page 82: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

82

Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)

meraka bersedih hati,….”159

......������ 3��O (�[:K,£p ��a;b (�i�)D1.

Artinya: “…. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”160

'�*!T 4 �¢�� {��3 p£(�!��9U�� D5F�E!*�� > �����

��yv�= O��3 �b�Np!F(= , ��( �� ���{«E� �+�i?(=��

�!�(£p ��a;b3. Artinya: “Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barang

siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi

kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.”161

.../ ;����� >LK���� �☺�� :<_�( , BEK�e O��3

�!��E(!�E � ��a;b3 ��☺E�i�(.

Artinya: “... barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan

memberinya pahala yang besar.”162

]���!�_�= ­� ��5F?�{��� (�KEB � ��a;b3....

Artinya: “Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini....”163

159

Ibid, Q.S al-Baqarah [2] : 112 160

Ibid, Q.S al-Anfal [8] : 28 161

Ibid, Q.S ath-Thalaq [65] : 5 162

Ibid, Q.S al-Fath [48] : 10 163 Ibid, Q.S Huud [11] : 51

Page 83: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

83

����� D�<?�{�K� � BEK�( ���; ��a;b� > ��� @?�� ����

⌦b���T ��&��!Q_?��z* Artinya: “Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap

seruanmu ini), ini tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam.”164

Pada potongan ayat di atas kata أ�� diartikan dengan pahala, begitu juga kata اب��

di bawah ini.

�!W�D�_u�<�DC 3��2 ��☺� /3�5*�!" .j_J�a 9®bB<�� ��� �<�XB��� (b_<UXV�3

�����3_Z ������ >.... Artinya: “ Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka

ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya,…..”165

...F ����f =(b®) D���3QZ ��EU :*�3 �� �!,U

������.... Artinya: “ … Barang siapa menghendaki pahala dunia. Niscaya Kami berikan

kepadanya pahala dunia itu,….”166

Dalam bahasa Indonesia kata pahala bersinonim dengan ganjaran, dan kata pahala

diartikan sebagai imbalan perbuatan baik atas segala perbuatan yang telah

dikerjakan. sedangkan kata ganjaran lebih tepatnya diartikan balasan perbuatan

yang baik dan yang buruk. Akan tetapi kata أ�� dan ��اب tetap diartikan pahala

saja. kemudian dalam kamus, kata اب�� bisa diartikan sebagai ganjaran perbuatan

baik dan buruk. Karena kata pahala hanya bisa diartikan dalam balasan yang

164

Ibid, Q.S Yusuf [12] : 104 165

Ibid, Q.S al-Maidah [5]: 85 166 Ibid, Q.S Ali-Imran [3] : 145

Page 84: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

84

positif, berarti kata أ�� labih tepatnya diartikan dengan pahala saja. Sedangkan

kata اب�� bisa diartikan dengan ganjaran atau balasan.

Berarti kata أ�� lebih tepat diartikan sebagai pahala, dan

Kata اب�� lebih tepat diartikan ganjaran

Diartikan dalam bahasa

Indonesia sebgai perbuatan No. Komponen Objek

Diartikan

sebagai pahala

Baik Buruk

- + + + أ�� 1

��اب 2 + + + +

Walaupun potongan ayat dengan kata أ�� dan اب�� di atas diartikan pahala,

tapi kata tersebut tidak bisa dipertukarkan satu sama lain dengan ayat–ayat yang

berbeda, karena dapat mengubah maksud ayat yang terkandung tersebut. Kata ini

bersinonim tapi tetap tidak bisa dipertukarkan, jadi ini bukan sinonim mutlak.

Diartikan dalam bahasa

Indonesia sebgai perbuatan No. Komponen Objek

Diartikan

sebagai pahala

Baik Buruk

1 Pahala + + + -

2 Ganjaran + + + +

Andi mendapatkan pahala atas amal perbuatannya

Page 85: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

85

*Andi mendapatkan ganjaran atas amal perbuatannya

Kalimat pertama, jelas diartikan sebagai balasan yang positif dari hasil perbuatan

Andi. Sedangkan kalimat yang kedua, dari kata ganjaran bisa diartikan sebagai

balasan perbuatan yang baik atau buruk dari hasil perbuatan Andi.

Jadi kata أ�� dan اب�� bersinonim, tapi tidak mutlak. Karena makna dari

��اب lebih umum maknanya.

No Mufradat Terjemahan

Depag

Makna Menurut

Kamus

Makna Menurut

Tafsir

mI$2> Pahalaة Upah أ�� .1

��اب .2 Pahala ل$E;nاء ;9& اo0

:4Aه$

4Vش4ه$ وأآ'D3

إسE71$ل

4Ap3ا &I

Pahala

Dari semua analisis di atas dapat dilihat bahwa tidak semua pasangan sinonim

diterjemahkan atau memiliki padanan sebagaimana pengertian biasa. Karena itu

semua harus disesuaikan denagn tujuan dan makna yang terkandung dalam ayat

al-Quran tersebut. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:

No. Mufradat Surat/ Ayat Makna

Q.S. Al-Baqarah [2] : 2 Al-Qur’ân ا123$ب 1

Page 86: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

86

Q.S. Al-Baqarah [2] : 9 Al-Qur’ân

Q.S. An-Nisa [4] : 47 Al-Qur’ân

Q.S. As-Syuraa [26] : 2 Al-Qur’ân

Q.S. Al-Baqarah [2] : 85 Taurat

Q.S. Al-Furqan [25] : 35 Taurat

Q.S. Ali Imran [3] : 48 Zabur

Q.S. Al-Furqan [25] : 30 Al-Qur’ân ا453أن

Q.S. Al-Ahqaf [46] : 29 Al-Qur’ân

670 Q.S. Al-Baqarah [2] : 22 Menjadikan

Q.S. An-Nisa [4] : 90 Memberi

Q.S. Al-Maidah [5] : 103 Mensyariatkan

Q.S. Thaha [20] : 53 Menjadikan

89: Q.S. Al-Maidah [5] : 1 Menciptakan

Q.S. Al-Maidah [5] : 2 Menciptakan

Q.S. Baqarah [2] : 29 Menjadikan

2

Q.S. Al-'Araf [7] : 54 Menciptakan

Q.S. Al-Anbiya [21] : 45 Seruan ا3>;$ء

Q.S. Huud [11] : 62 Seruan

Q.S. Al-Ahqaf [46] : 31 seruan

Q.S. Ar-Ra'd [13] :14 Doa

Q.S. Al-Mukmin [40] : 50 Doa

3

Q.S. Ali Imran [3] : 14 Doa ا53'ل

Q.S. Al-Jatsiah [45] :20 Pedoman ه>ى 4

Page 87: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

87

Q.S. Ali Imran [3] : 3 Petunjuk

Q.S. Yunus [10] : 45 Petunjuk

Q.S. an-Naml [27] : 92 Petunjuk

Q.S. Huud [11] : 17 Pedoman إ<$م

Q.S. Al-Ahqaf [46] : 12 Petunjuk

Q.S. Al-Baqarah [2] : 112 Pahala أ40

Q.S. Huud [11] : 51 Upah

Q.S. Yusuf [12] : 104 Upah

Q.S. Al-Maidah [5] : 83 Pahala +'اب

5

Q.S. Ali Imran [3] : 145 Pahala

Page 88: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat Penulis simpulkan bahwa pada dasarnya menerjemahkan

itu bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi kalau yang diterjemahkannya itu

al-Qur’ân yang berkaitan masalah tauhid.

Bedasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan

bahwa dalam ayat al-Qur’ân, tidak terdapat al-Tarāduf al-Hakiki (sinonim

mutlak), yaitu sinomim mempunyai makna yang benar-benar sama dan dapat

menggantikan dalam semua konteks kalimat tanpa adanya perubahan makna.

Tetapi yang ada hanyalah al-Taqarrub al-Dalali, yaitu kata yang hanya

mempunyai kedekatan makna.

Begitu pun dalam bahasa Indonesia, juga tidak terdapat sinomim mutlak

atau absolute yang dapat saling menggantikan dalam semua konteks kalimat tanpa

merubah makna. Yang ada hanyalah near synomymy, yaitu sinonim yang hanya

mempunyai kedekatan makna seperti diungkapkan oleh Verhar.

Dari penjelasan bab IV, tampak bahwa istilah tauhid yang di analisis

memang mempunyai korelasi makna yang dekat. Namun bila dilihat lebih jauh

tampaknya masing-masing kata memiliki makna yang berbeda satu dengan yang

lainnya, dan masing-masing kata memiliki makna yang spesifik. Oleh karena itu

dapat dikatakan bahwa dalam al-Qur’ân tidak terdapat istilah tauhid yang

bersinomim mutlak, melainkan memiliki kedekatan kata.

Page 89: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

89

Maka tentang kesinoniman baik dari bahasa Arab maupun bahasa Indonesia

tetap terdapat sinonim, hanya saja makna yang terkandung berbeda dan tidak bisa

saling bertukar satu dengan yang lainnya. Kalaupun ada kata-kata yang sulit untuk

dibedakan kata أ�� dan اب�� dapat dikatakan sebagai syibh al-Tarāduf, karena

kata tersebut tidak dapat saling menggantikan dalam ayat yang berbeda.

Tidak semua pasangan sinomim dalam al-Qur’ân memiliki padanan yang

sesuai sebagaimana pengertian biasa. Karena perbedaan maksud dan tujuan yang

berbeda dan harus disesuaikan dengan tujuan dan makna yang terkandung dalam

ayat al-Qur’ân tersebut.

Penulis menyimpulkan bahwa dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia

memiliki teori yang sama, baik segi sifat, maupun jenisnya. Dalam teori sinomim

bahasa Arab dan bahasa Indonesia keduanya sama-sama tidak terdapat adanya

sinomim mutlak.

Mungkin yang berbeda dari keduanya adalah pemakaian bahasanya. Karena

itu kata-kata yang bersinomim tersebut juga tidak dapat saling menggantikan

dalam semua konteks.

Setelah melakukan penelitian melalui kajian pustaka dan melakukan analisis

ini, Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena

itu kritik dan saran akan menjadi sebuah solusi yang baik guna terselesaikannya

suatu permasalahan, karena manusia itu tak pernah luput dari kesalahan. Agar

pembahasan mengenai sinonimi lebih menarik, harapan Penulis ada penelitian

lanjutan yang dapat mengembangkan penelitian ini.

Page 90: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

90

B. Saran

1. Agar pembaca al-Qur’ân dapat memahami semua makna terutama

sinomim tauhid dalam al-Qur’ân secara tepat, maka sebaiknya didalam

al-Qur’ân yang diterbitkan oleh Departemen agama republik Indonesia ada

penjelasan secara singkat makna kata yang jelas. Dan Perlu adanya usaha

untuk memilih makna yang tepat untuk sinomim tauhid di dalam

al-Qur’ân, sehingga dapat dipahami secara langsung tentang penjelasan

secara khusus atau foot note agar orang yang membaca al-Qur’ân dapat

membedakan makna yang terkandung dalam kalimat tersebut.

2. Penulis mengharapkan agar dilakukannya penelitian lanjutan baik secara

konprehensif maupun secara argumentatif khususnya terhadap hasil

penelitian yang penulis lakukan dan masih jauh dari kesempurnaan ini.

Page 91: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

91

DAFTAR PUSTAKA

A. Widyamartama, Seni Menerjemahkan, Yogyakarta, Kanisius, 1989

Ad-Dumaiji, Abdullah bin Umar, Rahasia Tawakal; dan Sebab Akibat, Jakarta:

Pustaka Azzam, 2000

Agama RI, Al-Qur’ân dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 1989

Ahmad, Solihin Banyumas, Metode Granada: Sistem 8 Jam Bisa Menerjemah

al-Qur’ân, Jakarta: Pustaka Panjimas, 2000

Al Ashimaini, Muhammad ibn Shalih, Ushūl fī al Tafsīr, Kairo: Dar ibn

al-Qayyim, 1989

Ali, As Syarif bin Muhammad, Kitab at Ta’rifat, Mesir: Daarul Kutub al Ilmiyah,

tt

Al-Jibouri ,Yasin T., Konsep Tuhan Menurut Islam, Jakarta: Lentera Basritama,

2003

Al-Shabuni, Muhammad Ali, al Tibyān fī Ulūm al Qur’ān, Beirut, Alam al Kutub,

1985

Al-Razi, Muhammad bin Abu Bakar Abdul Qadir, Mukhtar as-Sahih, Beirut :

Daarul al-Ilmiyah, tt

Badudu, J.S, Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama 1994

Bahjat, Ahmad, Akulah Tuhanmu; Mengenal Allah Risalah Baru Tauhid,

Bandung, Pustaka Hidayah, 2005

Page 92: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

92

Chaer, Abdul, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta,

1995

__________, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000

__________, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Daudy , Ahmad, Kuliah Akidah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1997

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra,

1989

Dewan Ulama Darul Haq, Belajar Mudah Ushuludin, Bandung: Pustaka Hidayah,

1996

Fatimah, T. Djajasudarma, Semantik ‘Pengantar ke Arah Ilmu Makna 1,

Bandung: PT Refika Aditama, 1999

Hanafi, Nurachman, Teori dan Seni Menerjemahkan, Ende Flores: Nusa Indah,

1985

Hidayatullah, Moch. Syarif, Diktat Teori dan Permasalahan Penerjemah, Jakarta:

Tp, 2007

Hoed, Benny H., Prosedur Penerjemahan dan Akibatnya: dalam lintas Bahasa,

Media Komunikasi Penerjemah 2, 1995

Humanika, Eko Setyo, Mesin Penerjemah: Sebuah Tinjauan Linguistik,

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003

Keraf,Gorys, Diksi and Gaya Bahasa,Jakarta: Gramedia, 1990

__________, Komposisi, Ende: Nusa Indah, 1997

Page 93: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

93

Khalid Abdurrahman al-Ak. Ushul at Tafsir wa Qawaiduhu, Beirut, Daru

al-Nafais, 1986

Kushartanti DKK, Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik, Jakarta,

Pustaka Utama, 2005). h. 118

Mansyur, Moch dan Kurniawan, Pedoman Bagi Penerjemah; Arab-Indonesia

Indonesia-Arab, Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002

Muhammady, el T.M Usman, Ilmu Ketuhanan yang Maha Esa, Jakarta: Tp, 1970

Pateda, Mansur, Semantik Leksikal, Jakarta: Rineka Cipta, 2001

Satori, Ahmad, “Diktat Penerjemahan Tahririah: Prinsip-prinsip Penerjemahan”,

2004

Shihab, M. Quaraish, Membumikan al Quran, Bandung: Mizan, 1997

Simatupang, Maurits, Pengantar Teori Terjemahan, Jakarta, Dirjen Dikti

Depdiknas, 1999

Sudarma, T. Fatimah Djaja, Semantik I: Pengantar ke Arah Ilmu Makna,

(Bandung: Eresco, 1993

Tarigan, Henry Guntur, Pengajaran Kosakata, Bandung: Angkasa, 1993

Tasai, Zaenal Arifin dan S. Amran, Cermat Berbahasa Indonesia: untuk

Perguruan Tinggi, Jakarta , Akademika Pressindo, 2004

Tedjoworo, Imaji dan Imajinas: Suatu Telaah Filsafat Postmodernnisme,

Yogyakarta: Kanisius, 2001

Page 94: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

94

Umar, Mukhtar, Ilmu ad Dalalah, Kuwait: Maktabah Dar Urubah, 1982

Wahab, Muhammad bin Abdul, Syarah Kitab al-Tauhid, Jakarta: Pustaka

Panjimas, 1984

Verhaar, J. W. M, Asas-asas Linguistik Umum, Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, tt

______________, Pengantar Linguistik, Yogyakarta: Gajah Mada, 1995

Ya’kub, Emil Badi, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah wa Khashaishuha, Beirut: Dar

al-Tsaqofah al-Islamiyah, tt

Yaqub, H. Hamzah, Ilmu Ma’rifah; Sumber Kekuatan dan Ketentraman Bathin,

Jakarta: Atisa, 1988

Yusuf, Suhandra, Teori Terjemah: Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan

Sosiolinguistik, Bandung: Mandar Maju, 1994

Internet

http://rahman-azzam.blogspot.com/2007/05/wacana-theon-lvan-dijk.html

http://www.tutor.com.my/stpm/semantik/semantik.htm

Kamus

Ali, Atabik Dan Ahmad Zuhdi Muhdar, Al-Ashr, Yogyakarta: Multi Karya

Grafika, 2003

Endarmoko, Eko, Tsaurus Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2006

Page 95: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

95

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

1993

Tim Penyusun KBBI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1990

Luwis, Al-Abu Ma’luf al-Yasuui, Munjid fī al-Lughah wa al-’Alam, Beirut:

al-Maktabah as-Syarkiyah, 2002

Page 96: PENERJEMAHAN SINONIM ISTILAH TAUHID. ) · Pedoman Transliterasi ... kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (homonim), kelebihan makna (redundasi) dan

96