Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...
Transcript of Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...
1
Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross Operating Profitability Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2006-2015
Fahmi Dwi Fathurrahman, Umanto
Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap gross operating profitability perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015. Modal kerja sendiri diproksikan menggunakan inventory conversion period (ICP), account payable period (APP), average collection period (ACP) dan cash conversion cycle (CCC) sedangkan likuiditas modal kerja perusahaan diproksikan dengan current ratio (CR) dan working capital ratio (WCR). Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda data panel Fixed Effects Model dengan GLS cross-weights, serta sampel sejumlah 106 perusahaan dengan periode penelitian 10 tahun maka hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen modal kerja dan likuiditas modal kerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015 terhadap gross operating profitability.
Kata kunci : Manajemen modal kerja ; gross operating profitability; likuiditas; cash conversion cycle
The Analysis of Working Capital Management Effect on Gross Operating Profitability
from Manufacturing Companies Listed at Indonesia Stock Exchange Period 2006-2015
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the effect of working capital management on gross operating profitability of manufacturing listed firms on Indonesia Stock Exchange for the period 2006-2015. Working capital management in this research is proxied by ICP, APP, ACP and CCC, while the company's working capital liquidity is proxied by CR and WCR. This research uses multiple linear regression (Fixed Effects Model with GLS cross-section weights) to analyze the effect of working capital management on gross operating profitability using 106 sample firms over 10 years. The results of this research is working capital management and working capital liquidity of manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange period 2006-2015 has a significant effect on gross operating profitability.
Keyword : working capital management ; gross operating profitability ; liquidity ; cash conversion cycle
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
2
Universitas Indonesia
1. Pendahuluan
Tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kakayaan bagi para pemegang saham dan
pemilik perusahaan serta memaksimumkan nilai perusahaan dapat dicapai melalui
peningkatan profitabilitas sehingga dapat menunjukkan keunggulan perusahaan dalam suatu
bisnis. Salah satu cara untuk meningkatkan profitabilitas sendiri dapat dilakukan melalui
manajemen modal kerja yang efektif dan efisien karena dapat membantu perusahaan dalam
mengelola siklus operasi dan siklus kas dengan baik serta membantu berbagai hal mitigasi
biaya modal. Manajemen modal kerja sendiri merupakan faktor kunci bagi perusahaan karena
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan tidak
mengalami kesulitan keuangan, dalam jangka panjang manajemen modal kerja yang buruk
akan mengakibatkan harta tidak lancar yang ada di perusahaan tidak dapat berfungsi karena
apabila terdapat ketidakcukupan jumlah modal kerja akan mengurangi likuiditas. Di
Indonesia, perusahaan manufaktur merupakan salah satu tumpuan utama pertumbuhan
ekonomi Indoneisa, hal ini dapat dilihat selama kurun waktu lima tahun terakhir dimana
perusahaan sektor manufaktur menyumbang lebih dari 15% untuk produk domestik bruto
(PDB) nasional. Namun, pada kenyataannya perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia
masih banyak menghadapi berbagai masalah seperti hal biaya dan pendanaan. Untuk
mengatasi masalah tersebut, sebaiknya perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia harus
memiliki manajemen modal kerja yang efektif dan efisien sehingga dapat memperoleh tingkat
profitabilitas dan mendapatkan nilai perusahaan yang maksimal.
Berbagai penelitian banyak dilakukan sebelumnya untuk mengetahui pengaruh
manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan dengan hasil yang berbeda-beda
pula, namun secara garis besar penelitian yang dilakukan sebelumnya memiliki hasil bahwa
manajemen modal kerja yang baik memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Untuk mengukur manajemen modal kerja maupun profitabilitas, dalam penelitian ini
mengikuti penelitian yang dilakukan oleh Perkovic (2012) dengan menggunakan variabel
inventory conversion period (ICP) sebagai ukuran untuk merefleksikan waktu yang
dibutuhkan oleh persediaan bahan, work in progress dan barang jadi hingga dikonversikan
menjadi produk untuk dijual, average collection period (ACP) sebagai ukuran waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pembayaran kepada pemasok, average payment period (APP)
sebagai ukuran waktu yag dibutuhkan untuk mengumpulkan pembayaan dari pelanggan dan
cash conversion cycle (CCC) sebagai ukuran komprehensif dari modal kerja yang
merefelksikan periode waktu yang dibutuhkan sejak melakukan pembelian persediaan bahan
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
3
Universitas Indonesia
baku hingga menerima pembayaran penjualan dari barang jadi yang dihasilkan.Sedangkan
untuk mengukur likuiditas modal kerja menggunakan current ratio (CR) dan working capital
ratio (WCR) serta gross operating profitability (GOP) sebagai proksi untuk mengukur
profitabilitas perusahaan. Pada akhirnya penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis
pengaruh manajemen modal kerja terhadap gross operating profitability perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015.
2. Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka
Deloof (2003) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh manajemen modal kerja
yang diwakili oleh beberapa variabel pada profitabilitas 1009 perusahaan non-finansial di
Belgia dengan periode penelitian tahun 1992-1996. Dalam penelitiannya Deloof
menggunakan variabel number of days account receivable (ACP), inventories (ICP) dan
account payable (APP) sebagai variabel yang mewakili manajemen modal kerja serta cash
conversion cycle (CCC) sebagai ukuran komprehensif manajemen modal kerja. Secara
keseluruhan Deloof menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara
profitablilitas yang diwakili oleh variabel gross operating income (GOI) dan manajemen
modal kerja yang diwakili oleh variabel number of days account receivable (ACP),
inventories (ICP) dan account payable (APP).
Perkovic (2012) menggunakan 131 sampel perusahaan yang listed di bursa efek
Bosnia dan Herzegovina selama kurun waktu 2005-2009. Sebagai ukuran profitabilitas
digunakan variabel gross operating profitability (GOP) sedangkan manajemen modal kerja
menggunakan empat variabel yaitu inventory conversion period (ICP), average payment
period (APP), average collection period (ACP) dan cash conversion cycle (CCC). Variabel
lain yang secara teoritis dianggap berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan seperti
financial leverage (LEV), ukuran perusahaan (in Sales) dan fixed financial assets ratio (FFA)
dijadikan variabel kontrol dalam penelitian. dimana hasil yang didapat adalah terdapat
hubungan yang negatif antara profitabilitas yang diwakili variabel gross operating
profitability (GOP) dan manajemen modal kerja yang diwakili variabel ICP, ACP, APP dan
CCC. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa manajemen modal kerja
mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, dimana cash conversion cycle
(CCC) dan financial leverage (LEV) mempunyai hubungan negatif terhadap profitabilitas
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
4
Universitas Indonesia
sedangkan ukuran perusahaan dan rasio modal kerja mempunyai hubungan yang positif
terhadap profitabilitas.
Di Indonesia sendiri, Edwin (2013) melakukan penelitian untuk mengatahui pengaruh
manajemen modal kerja terhadap profitabiltas sektor industri barang konsumsi yang terdaftar
di BEI periode 2008-2012, Manajemen modal kerja diproksikan dengan cash conversion
cycle (CCC), receivable collection period (RCP), inventory collection period (ICP), dan
payable deferral period (PDP) sedangkan profitabilitas diproksikan dengan return on asset
(ROA) dan variabel kontrol size, debt ratio (DR), current ratio (CR), financial asset ratio
(FAR), dan growth (Gr). Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah keempat variabel yang
mewakili manajemen modal kerja mempunyai pengaruh negatif yang signifikan dan tidak
signifikan terhadap profitabilitas, dimana RCP mempunyai pengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas, ICP mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap
profitabilitas, PDP mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas dan
CCC mempunyai pengaruh yang negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Teori Yang Digunakan
Modal Kerja
Menurut Kasmir (2010), dana pada suatu perusahaan dikatakan sebagai dana modal
kerja apabila dana yang dimiliki perusahaan tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan, terutama yang memiliki jangka waktu pendek (short term), modal
kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka
pendek perusahaan, seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar
lain-nya. Modal kerja juga dapat diartikan sebagai seluruh aktiva lancar atau setelah dikurangi
dengan hutang lancar. Sedangkan Ross, Wasterfiel dan Jaffe (2013) mengatakan bahwa
modal kerja terasosiasi dengan pembuatan keputusan finansial dalam jangka pendek. Modal
kerja merupakan perbedaan yang didapatkan antara current asset dan current liabilities dalam
suatu perusahaan. Seringkali manajemen finansial secara jangka pendek disebut juga sebagai
manajemen modal kerja, karena keduanya dapat dikatakan memiliki artian yang sama.
Berdasarkan beberapa pengertian modal kerja menurut Kasmir (2010) dan Ross,et al
(2013), dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan dana yang diinvestasikan oleh
perusahaan secara jangka pendek dan bersifat sebagai harta lancar seperti kas, piutang,
persediaan dan harta lancar lain-nya yang dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
5
Universitas Indonesia
perusahaan seperti untuk pembelian bahan baku, menggaji karyawan, ongkos transport dan
sebagainya yang diharapkan dapat menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan di kemudian
hari untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan kembali. Jumlah modal kerja yang
cukup dikatakan penting bagi suatu perusahaan karena memungkinkan perusahaan untuk
beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau
menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin akan terjadi karena adanya krisis atau kekacauan
keuangan. Sebaliknya, bila modal kerja yang ada dalam suatu perusahaan berlebihan, maka
menunjukkan adanya dana yang tidak produktif. Hal ini tentu saja akan menimbulkan
kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah
disia-siakan. Modal kerja dalam perusahaan memang idealnya seimbang, karena apabila
modal kerja yang ada dalam suatu perusahaan mengalami ketidakcukupan dapat menjadi
penyebab utama kegagalan suatu perusahaan (Munawir,2010). Selain itu, menurut Bernstein
(1993), jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan bisnis ditentukan oleh kondisi
industri dan praktik yang ada dalam industri tersebut.
Tujuan Modal Kerja
Pengaturan modal kerja dalam suatu kegiatan bisnis merupakan hal yang penting,
karena selama perusahaan masih beroperasi dan menjalankan kegiatan bisnis nya, modal
kerja sangat dibutuhkan unutk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Adanya pengaturan
modal kerja yang baik akan membantu perusahaan dalam menyusun perencanaan di masa
yang akan datang (Soeprihanto,1997). Munawir (2010) berpendapat bahwa adanya modal
kerja akan memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan
tidak mengalami kesulitan keuangan.
Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja merupakan proses pangaturan atau administrasi asset lancar
yang dimiliki oleh perusahaan dan pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung asset lancar
tersebut (Van Horne, Wachowiz, 2008). Manajemen modal kerja dirasa penting untuk
berbagai kegiatan bisnis karena dengan adanya manajemen modal kerja maka dalam suatu
perusahaan tidak terjadi kelebihan asset lancar maupun kekurangan asset lancar. Dengan
demikian, perusahaan diharapkan dapat menghindari berbagai kesulitan dalam menjalankan
operasi bisnisnya dalam sehari-hari.Sama halnya dengan hutang lancar yang menjadi bagian
dari modal kerja, bagi perusahaan kecil, hutang lancar merupakan sumber utama pendanaan
eksternal sedangkan bagi perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan perusahaan
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
6
Universitas Indonesia
besar hutang lancar dijadikan sebagai sumber pendanaan. Dengan adanya manajemen modal
kerja, maka manajemen kas, marketable securities, piutang usaha, utang usaha, accruals dan
berbagai bentuk lainnya dari pendanaan jangka pendek dapat dikelola dengan baik sehingga
membantu manajemen suatu perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan
dalam sehari-hari.Modal kerja dalam suatu perusahaan juga memiliki efek yang besar bagi
pengambilan keputusan perusahaan dalam hal resiko, tingkat pengembalian dan harga saham.
Manajemen modal kerja dalam suatu perusahaan menentukan dua hal yaitu investasi
yang optimal dalam harta lancar dan gabungan yang pantas antara pendanaan jangka pendek
dan pendanaan jangka panjang untuk mendukung investasi dalam harta lancar.
Siklus Operasi dan Siklus Kas
Siklus operasi adalah keseluruhan operasional perusahaan sejak awal proses
pengumpulan bahan baku sampai pengumpulan kas yang didapat dari hasil penjualan. Siklus
operasi mempunyai dua komponen yang berbeda yaitu waktu yang dibutuhkan dalam
memperoleh dan menjual persediaan yang disebut dengan inventory period. Dan waktu yang
dibutuhkan untuk mengumpulkan saat penjualan atau disebut juga dengan accounts
receivable period. Pada dasarnya siklus operasi merupakan penjumlahan antara inventory
period dan accounts receivable period. Menurut Ross, Wastrerfield dan Jaffe (2013), apa
yang terjadi dalam siklus operasi sebenarnya menggambarkan bagaimana sebuah produk
suatu perusahaan bergerak menjadi sebuah asset lancar. Hal ini dapat terjadi karena pada
dasarnya produk sebuah perusahaan berawal dari sebuah persediaan yang diubah menjadi
bentuk piutang usaha ketika produk tersebut sudah terjual dan pada akhirnya akan berubah
menjadi kas ketika perusahaan menagihnya dari penjualan.
Menurut Brealey,Myers dan Marcus (2001) berpendapat bahwa cash conversion cycle
merupakan jangka waktu antara pembayaran yang dilakukan perusahaan untuk pembelian
bahan baku dan penagihan pembayaran atas barang tersebut dari pelanggan sehingga menjadi
kas bagi perusahaan. Konsep cash conversion cycle pada intinya merupakan jarak waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk menerima kas sejak proses produksi suatu barang dilakukan
hingga perusahaan menerima piutang yang ditagih sehingga pada posisi ini perusahaan dapat
membayar sejumlah utang dalam proses produksi tersebut dan mendapatkan bagian
keuntungan kedalam bentuk kas.
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
7
Universitas Indonesia
3. Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang ada pada penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif.,
dimana penelitian akan menggunakan teori yang sudah ada kemudian akan dibuktikan dengan
data yang ada di lapangan sehingga kombinasi antara data dengan teori yang ada dapat
diambil sebuah kesimpulan. Berdasarkan tujuannya penelitian, ini merupakan penelitian
eksplanatif di mana dapat mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikatnya serta mengetahui besarnya arah hubungan yang terjadi dan
berdasarkan waktu merupakan penelitian cross-sectional karena penelitian dilakukan pada
satu kurun waktu tertentu mengenai pengaruh manajemen modal kerja terhadap gross
operating profitability perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015 dan
peneliti tidak melakukan penelitian lain dengan periode yang berbeda dengan tujuan untuk
melakukan perbandingan. Populasi yang ada dalam skripsi ini adalah semua perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015 dengan kriteria pengambilan sampel
yaitu secara konsisten terdaftar di BEI selama periode penelitian dan mempunyai laporan
keuangan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penelitian untuk menghitung berbagai
variabel yang dibutuhkan sehingga didapatkan sampel pada penelitian ini sebesar 106
perusahaan. Pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder yang berasal dari laporan
keuangan serta rasio keuangan yang tersedia pada Indonesia Capital Market Library (ICamel).
Variabel Penelitian
Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini mewakili profitabilitas perusahaan yang
diproksikan dengan gross operating profitability (GOP). Menurut Deloof (2003), alasan gross
operating profitability digunakan sebagai proksi profitabilitas dibandingkan dengan return on
asset (ROA) adalah ketika perusahaan memiliki asset finansial utama pada balance sheet
maka aktivitas operasional akan memberikan kontribusi yang kecil untuk return on asset
(ROA).
!"#$$ !"#$%&'() !"#$%&'(%)%&* =!"#$% − !"#!
!"#$% !""#$ − !"#$#%"$& !""#$
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
8
Universitas Indonesia
Variabel Independen
Variabel independen yang ada pada penelitian ini mewakili manajemen modal kerja
yang diproksikan dengan variabel ICP, APP, ACP dan CCC serta likuiditas modal kerja yang
diproksikan dengan variabel CR dan WCR.
Variabel Deskripsi Operasional Variabel Perhitungan Variabel
ICP
Merefleksikan waktu yang dibutuhkan oleh
persediaan bahan, work in progress dan barang
jadi hingga dikonversikan menjadi produk
untuk dijual.
!"#$"%&'($)!""#$% !"#$
! 365 ℎ!"#
APP
Mengindikasikan rata-rata waktu yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan
pembayaran kepada supplier.
!""#$%& !"#"$%&!""#$% !"#$
! 365 hari
ACP
Merepresentasikan jumlah hari yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk
mengumpulkan pembayaran dari pelanggan
!""#$%& !"#"$%&'(")!""#$% !"#$% ! 365 ℎ!"#
CCC
Menggambarkan periode waktu yang
dibutuhkan perusahaan sejak perusahaan
melakukan pembelian untuk persediaan bahan
baku hingga perusahaan menerima pembayaran
penjualan dari barang jadi yang dihasilkan.
ACP + ICP - APP
CR
Metode yang dipakai untuk menguji tingkat
likuiditas dari suatu perusahaan dan mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang jangka pendek yang dimiliki perusahaan
!"##$%& !""#$"!"##$%& !"#$"%"&'
WCR
digunakan untuk memeriksa kebutuhan
likuiditas yang didapatkan dengan cara
mengurangi harta lancar dengan kewajiban
lancar suatu perusahaan lalu dibagi dengan
keseluruhan asset perusahaan
!!""#$% !""#$" − !"##$%& !"#$"%"&"'(!"#$% !""#$"
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
9
Universitas Indonesia
Variabel Kontrol
Variabel Definisi Operasional Variabel Perhitungan Variabel
LEV Merepresentasikan total hutang terhadap total asset
yang dimiliki perusahaan !"#$% !"#$%!"#$% !""#$"
SIZE
Untuk mengetahui ukuran perusahaan, dilakukan
dengan menggunakan logaritma naturan (Ln) dari
penjualan perusahaan.
Ln (Sales)
FFA Hasil perbandingan antara asset finansial tetap
terhadap keseluruhan asset yang dimiiki perusahaan !"#$% !"#$#%"$& !""#$"
!"#$% !""#$"
Model Penelitian
Model yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada model yang ada pada
jurnal acuan yang berjudul “The Impact Of Working Capital Management On Profitability Of
Manufacturing Firms in Bosnia And Hergezovina” yang dilakukan oleh Perkovic (2012)
Adapun model tersebut yaitu:
Model 1
Model regresi 1 digunakan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja yang
diproksikan dengan variabel ICP, ACP, APP dan CCC terhadap GOP
!"#i,t= αi,t+ β1 ICP it+ β2 ACP it+ β3 APP it+ β4LEVit+ β5SIZEit+ β6FFAit + εit
Model 2
Model regresi 2 digunakan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja yang
diproksikan dengan ukuran komprehensif modal kerja yaitu CCC terhadap GOP
!"#i,t= αi,t + β1 CCCit + β2 LEVit + β3 SIZEit + β4 FFAit + εit
Model 3
Model regresi 3 digunakan untuk mengetahui pengaruh likuiditas modal kerja
perusahaan yang diproksikan dengan variabel CR dan WCR terhadap GOP
!"#i,t= αi,t + β1 CRit + β2 WCRit + β3 LEVit + β4 SIZEit + β5 FFAit + εit
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
10
Universitas Indonesia
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang ada pada jurnal acuan yang dilakukan oleh Goran
Perkovic, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara manajemen modal kerja yang
diproksikan dengan variabel siklus operasi yang ada pada perusahaan yaitu periode konversi
inventori sampai menjadi barang yang siap dijual (ICP), periode pembayaran utang terhadap
pemasok bahan baku (APP), serta periode penagihan piutang dari konsumen menjadi kas
yang tersedia untuk kegiatan operasional selanjutnya (ACP) terhadap gross operating
profitability, sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini dibangun berdasarkan pada hasil
penelitian yang dilakukan pada jurnal acuan, adapun hipotesis pertama pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
H01: Tidak terdapat pengaruh manajemen modal kerja yang di proksi kan dengan ICP,APP,
dan ACP terhadap Gross Operating Profitability (GOP) perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2006-2015
Berdasarkan hasil penelitian yang ada pada jurnal acuan yang dilakukan oleh Goran
Perkovic, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara manajemen modal kerja yang
diproksikan dengan variabel siklus kas yang ada pada perusahaan yaitu variabel cash
conversion cycle (CCC) terhadap gross operating profitability, sesuai dengan hasil yang ada
pada jurnal acuan, maka pembangunan hipotesis kedua didasarkan atas hasil penelitian dari
jurnal acuan tersebut. Oleh karena itu, hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:
H02: Tidak terdapat pengaruh manajemen modal kerja yang di proksi kan dengan ukuran
komprehensif modal kerja CCC terhadap Gross Operating Profitability (GOP)
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015
Berdasarkan hasil penelitian yang ada pada jurnal acuan yang dilakukan oleh Goran
Perkovic, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara likuiditas modal kerja perusahaan
yang diproksikan dengan variabel current ratio (CR) dan working capital ratio (WCR)
terhadap gross operating profitability, sesuai dengan hasil yang ada pada jurnal acuan, maka
pembangunan hipotesis ketiga didasarkan atas hasil penelitian dari jurnal acuan tersebut. Oleh
karena itu, hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:
H03: Tidak terdapat pengaruh likuiditas perusahaan yang di proksikan dengan CR dan WCR
terhadap Gross Operating Profitability (GOP) perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI periode 2006-2015
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
11
Universitas Indonesia
4. Hasil Penelitian
Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai statitik mengenai
ukuran pemusatan dan penyebaran data yang digunakan yaitu rata-rata, nilai tengah, standar
deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum pada variabel penelitian.
Variabel Obs Mean Median Std.Dev Max Min
GOP 1060 0.400047 0.250000 0.440223 2.800000 -0.540000
ICP 1060 102.4713 80.38000 71.13604 809.6500 0.650000
APP 1060 182.8237 141.9250 195.9423 2241.450 0.570000
ACP 1060 63.09210 50.51500 94.26853 2722.000 0.210000
CCC 1060 17.26034 1.660000 208.4253 2591.840 -1935.400
CR 1060 3.092377 1.545000 16.54029 464.9800 0.090000
WCR 1060 0.163821 0.170000 0.483510 8.920000 -4.120000
LEV 1060 0.588189 0.510000 0.490684 4.980000 0.040000
SIZE 1060 27.92465 27.84000 1.643972 32.94000 21.26000
FFA 1060 0.311509 0.260000 0.237791 5.080000 0.030000
Sumber: Olahan penulis menggunakan EViews 9 (2016)
Estimasi Model Data Panel Terbaik
Untuk mengetahui model data panel terbaik dalam melakukan analisis regresi
berganda, dalam penelitian ini dilakukan beberapa uji untuk mengestimasi model manakah
yang paling cocok antara pooled least square, fixed effect model dan random effect model.
Untuk itu dilakukan uji chow, uji haussman dan uji langrange multiplier pada ketiga model
penelitian. Dengan menggunakan program Eviews 9,hasil uji chow dan uji hausman pada
ketiga model mengindikasikan bahwa model data panel untuk ketiga model penelitian adalah
fixed effext model, sehingga tidak perlu dilakukan kembali uji langrange multiplier.
Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan parameter yang bersifat BLUE ( best linear unbiased estimator),
maka pada penelitian ini dilakukan uji asumsi klasik berupa uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastis. Adapun hasil uji mutikolinearitas pada ketiga model memiliki nilai koefisien
korelasi dibawah 0,8 sehingga dapat dikatakan ketiga model tidak memiliki masalah
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
12
Universitas Indonesia
multikolinearitas. Sedangkan uji heteroskedastisitas digunakan untuk menganalisis apakah
variansi galat memiliki sifat yang konstan (homoskedastis) atau berubah-ubah
(heteroskedastis) karena asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model
regresi bersifat BLUE maka var harus sama dengan σ2 (konstan) atau dengan kata lain semua
residual atau error mempunyai varian yang sama. Dalam melakukan uji heteroskedastisitas
pada penelitian ini dilakukan melalui uji white yang tersedia dalam program Eviews 9.
Adapun hasil uji heteroskedastisitas pada ketiga model mengndikasikan bahwa terdapat
pelanggaran heteroskedastisitas.
Menurut Nachrowi&Usman (2006), salah satu teknik untuk mengatasi atau
menyembuhkan permasalahan pelanggaran asumsi heteroskedastisitas adalah melalui metode
generalized least square (GLS) sehingga residual akan menjadi homoskedastis dan masalah
heteroskedastisitas sudah teratasi pada model regresi. Oleh karena itu pada saat dilakukan
regresi dengan menggunakan model fixed effect akan digunakan model fixed effect dengan
GLS dengan menambahkan cross-section weight sehingga pelanggaran terhadap asumsi
heteroskedastisitas dapat dikatakan sudah teratasi.
Hasil Regresi Linier Berganda
Model 1
Variabel Koefisien T- Statistics Prob.
C -0,032775 -0,237529 0,8123
ICP 6,981974 0,982864 0,3259
APP -4,570640 -1,922676 0,0548*
ACP -0,001462 -19,71601 0,0000
LEV -0,043329 -3,359984 0,0008
SIZE 0,011460 2,337476 0,0196
FFA 0,743991 22,32912 0,0000
Weighted Statistics
R-squared 0,941796
Adjusted R-squared 0,934981
F-statistic 138,1934
Prob(F-statistic) 0,000000
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
13
Universitas Indonesia
Berdasarkan hasil regresi model 1 dapat disimpulkan bahwa model yang ada fit dan
diterima atau cocok karena minimal terdapat satu variabel yang berpengaruh secara
signifikan. Secara bersama-sama variabel yang ada pada model regresi 1 yaitu variabel APP,
ACP, LEV, SIZE, dan FFA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas yang
diproksikan dengan GOP melalui tingkat signifikansi sebesar 5%.
Menurut Blinder&Maccirri (1991) hubungan positif antara periode konversi inventori
(ICP) terhadap profitabilitas perusahaan memiliki artian bahwa semakin lama tingkat
persediaan yang dimiliki perusahaan akan mengurangi biaya yang mungkin akan timbul
akibat adanya interupsi dalam proses produksi dan kehilangan pangsa pasar akibat adanya
kelangkaan produk dari perusahaan tersebut. Beberapa hal tersebut didukung dengan nilai
rata-rata periode ICP yang ada pada sampel penelitian dimana rata-rata periode ICP adalah
102 hari. Hal ini memiliki artian bahwa semakin lama waktu ynag dibutuhkan untuk
mengkonversikan persediaan menjadi barang yang siap dijual atau selama 102 hari, maka
diharapkan resiko dan biaya produksi yang ada pada sampel perusahaan selama periode
penelitian akan berkurang karena bila terdapat peningkatan permintaan yang tidak terduga
dari pasar, maka perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian dapat memenuhi
peninngkatan permintaan tersebut karena periode ICP yang panjang dengan cara menaikkan
jumlah produksi dan dapat mencapai tingginya permintaan pasar tersebut sehingga GOP
perusahaan akan meningkat (Brealey et al,2001).
APP memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif terhadap GOP.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin cepat perusahaan mampu membayar
atau melunasi utang yang dimiliki kepada supplier maka tingkat profitabilitas akan meningkat
begitu pun sebaliknya karena jika perusahaan mampu membayar utang yang dimiliki nya
dengan periode yang singkat, maka akan mengurangi biaya-biaya yang ditimbulkan karena
bunga sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat.
ACP memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif dengan GOP.
Hubungan negatif ini menurut Makori dan Jagongo (2013) mengindikasikan bahwa dengan
periode pengumpulan piutang yang lebih cepat maka akan menambahkan jumlah kas yang
tersedia, sehingga perusahaan mampu mengisi kembali persediaan yang akan mengakibatkan
penjualan yang lebih banyak bagi perusahaan dan akan meningkatkan profitabilitas
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
14
Universitas Indonesia
Model 2
Variabel Koefisien T- Statistics Prob.
C -0,597221 -4,631522 0,0000
CCC -6,287199 -2,858548 0,0043
LEV -0,068439 -4,803854 0,0000
SIZE 0,034451 7,421632 0,0000
FFA 0,238828 -4,631522 0,0000
Weighted Statistics
R-squared 0,924747
Adjusted R-squared 0,916113
F-statistic 107,1018
Prob(F-statistic) 0,000000
CCC memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif terhadap GOP.
Deloof (2003) mengatakan bahwa adanya hubungan yang negatif antara cash conversion
cycle dengan profitabilitas konsisten dengan pandangan bahwa jeda waktu antara pengeluaran
yang dilakukan perusahaan untuk pembelian bahan baku sampai mengumpulkan hasil kas dari
penjualan bisa jadi terlalu lama, hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengurangi periode
waktu tersebut sehingga perusahaan dapat meningkatkan tingkat profitabilitasnya. Periode
cash conversion cycle yang singkat dapat disebabkan karena adanya daya tawar dengan pihak
pemasok serta pelanggan sehingga mengakibatkan periode pengumpulan kas menjadi lebih
cepat dan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan dan perusahaan memiliki dominasi
dalam pasar
Model 3
Variabel Koefisien T- Statistics Prob.
C -0,454526 -3,621933 0,0003
CR -0,000515 -0,872626 0,3831
WCR 0,052248 3,660644 0,0003
LEV -0,030289 -2,007022 0,0450
SIZE 0,028648 6,361816 0,0000
FFA 0,210020 9,856119 0,0000
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
15
Universitas Indonesia
Weighted Statistics
R-squared 0,926519
Adjusted R-squared 0,918002
F-statistic 108,7809
Prob(F-statistic) 0,000000
Berdasarkan hasil regresi model 3, disimpulkan bahwa model yang ada fit atau dapat
diterima melalui tingkat signifikansi sebesar 5%. variabel CR atau current ratio memiliki
hubungan yang negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap gross operating
profitability. Menurut Van Horne & Wachowiz (2008), likuiditas modal kerja yang tinggi
tidak selalu menguntungkan karena memiliki peluang menimbulkan dana-dan yang
menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk berinvestasi pada kegiatan operasional
perusahaan yang lain untuk meningkatkan profitabilitas. Variabel WCR atau working capital
ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diproksikan
dengan gross operating profitability. Hasil ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Perkovic (2012) yang mengindikasikan apabila perusahaan meminimalisasi alokasi
sumber daya untuk modal kerja, maka gross profit perusahaan akan mengalami peningkatan.
5. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja yang
diproksikan dengan Inventory Conversion Period (ICP), Average Payment Periods (APP),
Average Collection Period (ACP) serta ukuran komprehensif modal kerja yaitu Cash
Conversion Cycle (CCC) terhadap gross operating profitability (GOP).Selain itu, untuk
mengetahui tingkat likuiditas modal kerja perusahaan disertakan pula pertanyaan mengenai
pengaruh likuiditas modal kerja perusahaan yang doproksikan dengan Current Ratio (CR) dan
Working Capital Ratio (WCR) terhadap gross operating profitability. Berdasarkan hasil pada
bagian analisis maka kesimpulan pada penelitian ini adalah:
- Manajemen modal kerja yang diproksikan melalui variabel ICP, APP, dan ACP
memiliki pengaruh terhadap gross operating profitability. Dimana secara parsial
variabel ICP tidak memiliki pengaruh dan memiliki hubungan positif terhadap GOP ,
variabel APP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap GOP dan variabel ACP
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap gross operating profitability (GOP).
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
16
Universitas Indonesia
- Manajemen modal kerja yang diproksikan melalui variabel ukuran komprehensif CCC
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap gross operating profitability
(GOP).
- Likuiditas Perusahaan yang diproksikan melalui variabel CR dan WCR memiliki
pengaruh terhadap gross operating profitability (GOP). Dimana secara parsial variabel
CR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap GOP dan variabel WCR
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap GOP.
6. Saran
- Saran bagi perusahaan yaitu:
• Sebaiknya perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
meninjau kembali kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan siklus operasi
perusahaan yaitu periode pembayaran utang kepada supplier atau pemasok
bahan baku dan periode penagihan piutang dari pelanggan menjadi kas karena
sesuai hasil penelitian semakin cepat periode penagihan piutang dari pelanggan
dan semakin cepat periode pembayaran utang kepada pemasok bahan baku,
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.
• Perusahaan manufaktur diharapkan pula untuk melihat kembali siklus kas
perusahaan atau periode pengumpulan kas sejak kas dipakai untuk pertama kali
membeli bahan baku hingga kas didapatkan kembali untuk kegiatan
operasional selanjutnya karena siklus kas perusahaan yang diukur melalui
variabel CCC (cash conversion cycle) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas dimana perusahaan manufaktur seharusnya
memperpendek periode siklus operasi karena semakin pendek periode siklus
operasi akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas.
• Yang terakhir, perusahaan manufaktur perlu memperhatikan likuiditas modal
kerja perusahaan dengan memperhatikan proporsi harta lancar dan hutang
lancar yang dimiliki perusahaan dengan membandingkannya terhdap
keseluruhan total asset yang dimiliki perusahaan, karena sesuai dengan hasil
penelitian variabel WCR (working capital ratio) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
- Saran bagi kalangan akademis yaitu bagi penelitian selanjutnya agar memakai proksi
lain untuk mengukur profitabilitas perusahaan seperti yang sudah dilakukan
sebelumnya oleh Agha et al (2014) dan Charitou,et al (2016) yaitu return on asset
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
17
Universitas Indonesia
(ROA), return on equity (ROE) dan maupun proksi lain untuk mengukur profitabilitas
perusahaan sepkaerti earning power (EP) yang dilakukan oleh Yuliati (2013). Selain
itu, penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan sampel perusahaan selain
perusahaan manufaktur yang memiliki kegiatan operasional secara jangka pendek
serta proporsi harta lancar yang cocok dengan konsep manajemen modal kerja.
Daftar Referensi
Buku:
Bernstein, Leopold. 1993. Financial Statement Analysis TheorY, Application and
Interpretation 5th Edition.Virginia: Richard D Irwin Inc
Brealey R, Myers S, Marcus A. 2001. Fundamentals Of Corporate Finance 3rd Edition. USA:
Mc Graw Hill Companies-Inc
Brealey, Myers, Allen. 2011. Principles Of Corporate Finance 10th edition. New York: Mc
Graw Hill Companies-Inc
Brigham, Eugene F. dan F.Houston,2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku Satu
Edisi 10 Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat
Kasmir.2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Nachrowi, Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis
Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI
Rosadi, Dedi. 2011. Analisis Ekonometrika dan Runtun Waktu Terapan dengan R Aplikasi
Untuk Bidang Ekonomi, Bisnis dan Keuangan. Yogyakarta: CV Andi Offset
Ross, Westerfield, Jaffe.2013. Corporate Finance 10th Edition. New York: Mc Graw Hill
Irwin
Soeprihanto, John. 1997. Manajemen Modal Kerja Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
Syamsudin, Lukman.2007. Manajemen Keuangan Perusahaan:Konsep dan Aplikasi Dalam
Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016
18
Universitas Indonesia
Van Horne dan Wachowiz, 2008. Fundamentals Of Financial Management 13th
.Edition.Edinburg Gate: Pearson Education Limited
Jurnal:
Blinder, Maccini (1991). The Resurgance of investory research: what we have learned?.
Journal of economic survey 5, 291-328
Charitou,Elfani,Louis (2016). The Effect Of Working Capital Management On Firms
Profitability: empirical evidence from n emerging market. Journal of
Business&Economic Research 3rd Quarter. Vol 14 No.3 111-118
Deloof (2003). Does Working Capital Management Affect Profitability of Belgian Firms?.
Journal of Business,finance and accounting. 30(3-4). Pp 573-588
Edwin (2013). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Sektor Industri
Barang Konsumsu Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 2 No.2
Hina Agha, Mba, Mphil (2014). Impact Of Working Capital Management On Profitability.
Bahria University Karachi, Pakistan
Lazardis, Tryfonidis (2006). Relationship Between Working Capital Management and
Profitability of Listed Companies in the Athens Stock Exchange. Journal of Financial
Management and analysis. 19(1), pp. 26-35
Makori, Jagongo (2013). Working capital management and firm profitability: empirical
evidence from manufacturing and construction firms listed on Nairobi Securities
exchange Kenya. International Journal of Accounting and Taxation. Vol.1 No.1
Perkovic, Goran (2012) The Impacts Of Working Capital Management On Profitability Of
Manufacturing Firms In Bosnia and Herzegovina. Sarajevo Business and Economic
Review 32/pp117-137
Shin.H.H and Soenen (1998). Efficiency Of Working Capital and Corporate Profitability.
Financial practice and education. Vol 8.pp. 37-45
Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016