Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

18
1 Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross Operating Profitability Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2015 Fahmi Dwi Fathurrahman, Umanto Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia E-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap gross operating profitability perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015. Modal kerja sendiri diproksikan menggunakan inventory conversion period (ICP), account payable period (APP), average collection period (ACP) dan cash conversion cycle (CCC) sedangkan likuiditas modal kerja perusahaan diproksikan dengan current ratio (CR) dan working capital ratio (WCR). Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda data panel Fixed Effects Model dengan GLS cross-weights, serta sampel sejumlah 106 perusahaan dengan periode penelitian 10 tahun maka hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen modal kerja dan likuiditas modal kerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015 terhadap gross operating profitability. Kata kunci : Manajemen modal kerja ; gross operating profitability; likuiditas; cash conversion cycle The Analysis of Working Capital Management Effect on Gross Operating Profitability from Manufacturing Companies Listed at Indonesia Stock Exchange Period 2006-2015 ABSTRACT The purpose of this research is to examine the effect of working capital management on gross operating profitability of manufacturing listed firms on Indonesia Stock Exchange for the period 2006-2015. Working capital management in this research is proxied by ICP, APP, ACP and CCC, while the company's working capital liquidity is proxied by CR and WCR. This research uses multiple linear regression (Fixed Effects Model with GLS cross- section weights) to analyze the effect of working capital management on gross operating profitability using 106 sample firms over 10 years. The results of this research is working capital management and working capital liquidity of manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange period 2006-2015 has a significant effect on gross operating profitability. Keyword : working capital management ; gross operating profitability ; liquidity ; cash conversion cycle Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Transcript of Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

Page 1: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

1    

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross Operating Profitability Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2006-2015

Fahmi Dwi Fathurrahman, Umanto

Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap gross operating profitability perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015. Modal kerja sendiri diproksikan menggunakan inventory conversion period (ICP), account payable period (APP), average collection period (ACP) dan cash conversion cycle (CCC) sedangkan likuiditas modal kerja perusahaan diproksikan dengan current ratio (CR) dan working capital ratio (WCR). Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda data panel Fixed Effects Model dengan GLS cross-weights, serta sampel sejumlah 106 perusahaan dengan periode penelitian 10 tahun maka hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen modal kerja dan likuiditas modal kerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015 terhadap gross operating profitability.

Kata kunci : Manajemen modal kerja ; gross operating profitability; likuiditas; cash conversion cycle

The Analysis of Working Capital Management Effect on Gross Operating Profitability

from Manufacturing Companies Listed at Indonesia Stock Exchange Period 2006-2015

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the effect of working capital management on gross operating profitability of manufacturing listed firms on Indonesia Stock Exchange for the period 2006-2015. Working capital management in this research is proxied by ICP, APP, ACP and CCC, while the company's working capital liquidity is proxied by CR and WCR. This research uses multiple linear regression (Fixed Effects Model with GLS cross-section weights) to analyze the effect of working capital management on gross operating profitability using 106 sample firms over 10 years. The results of this research is working capital management and working capital liquidity of manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange period 2006-2015 has a significant effect on gross operating profitability.

Keyword : working capital management ; gross operating profitability ; liquidity ; cash conversion cycle

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 2: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

2    

Universitas Indonesia

1. Pendahuluan

Tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kakayaan bagi para pemegang saham dan

pemilik perusahaan serta memaksimumkan nilai perusahaan dapat dicapai melalui

peningkatan profitabilitas sehingga dapat menunjukkan keunggulan perusahaan dalam suatu

bisnis. Salah satu cara untuk meningkatkan profitabilitas sendiri dapat dilakukan melalui

manajemen modal kerja yang efektif dan efisien karena dapat membantu perusahaan dalam

mengelola siklus operasi dan siklus kas dengan baik serta membantu berbagai hal mitigasi

biaya modal. Manajemen modal kerja sendiri merupakan faktor kunci bagi perusahaan karena

memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan tidak

mengalami kesulitan keuangan, dalam jangka panjang manajemen modal kerja yang buruk

akan mengakibatkan harta tidak lancar yang ada di perusahaan tidak dapat berfungsi karena

apabila terdapat ketidakcukupan jumlah modal kerja akan mengurangi likuiditas. Di

Indonesia, perusahaan manufaktur merupakan salah satu tumpuan utama pertumbuhan

ekonomi Indoneisa, hal ini dapat dilihat selama kurun waktu lima tahun terakhir dimana

perusahaan sektor manufaktur menyumbang lebih dari 15% untuk produk domestik bruto

(PDB) nasional. Namun, pada kenyataannya perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia

masih banyak menghadapi berbagai masalah seperti hal biaya dan pendanaan. Untuk

mengatasi masalah tersebut, sebaiknya perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia harus

memiliki manajemen modal kerja yang efektif dan efisien sehingga dapat memperoleh tingkat

profitabilitas dan mendapatkan nilai perusahaan yang maksimal.

Berbagai penelitian banyak dilakukan sebelumnya untuk mengetahui pengaruh

manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan dengan hasil yang berbeda-beda

pula, namun secara garis besar penelitian yang dilakukan sebelumnya memiliki hasil bahwa

manajemen modal kerja yang baik memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Untuk mengukur manajemen modal kerja maupun profitabilitas, dalam penelitian ini

mengikuti penelitian yang dilakukan oleh Perkovic (2012) dengan menggunakan variabel

inventory conversion period (ICP) sebagai ukuran untuk merefleksikan waktu yang

dibutuhkan oleh persediaan bahan, work in progress dan barang jadi hingga dikonversikan

menjadi produk untuk dijual, average collection period (ACP) sebagai ukuran waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan pembayaran kepada pemasok, average payment period (APP)

sebagai ukuran waktu yag dibutuhkan untuk mengumpulkan pembayaan dari pelanggan dan

cash conversion cycle (CCC) sebagai ukuran komprehensif dari modal kerja yang

merefelksikan periode waktu yang dibutuhkan sejak melakukan pembelian persediaan bahan

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 3: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

3    

Universitas Indonesia

baku hingga menerima pembayaran penjualan dari barang jadi yang dihasilkan.Sedangkan

untuk mengukur likuiditas modal kerja menggunakan current ratio (CR) dan working capital

ratio (WCR) serta gross operating profitability (GOP) sebagai proksi untuk mengukur

profitabilitas perusahaan. Pada akhirnya penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis

pengaruh manajemen modal kerja terhadap gross operating profitability perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015.

2. Kerangka Teori

Tinjauan Pustaka

Deloof (2003) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh manajemen modal kerja

yang diwakili oleh beberapa variabel pada profitabilitas 1009 perusahaan non-finansial di

Belgia dengan periode penelitian tahun 1992-1996. Dalam penelitiannya Deloof

menggunakan variabel number of days account receivable (ACP), inventories (ICP) dan

account payable (APP) sebagai variabel yang mewakili manajemen modal kerja serta cash

conversion cycle (CCC) sebagai ukuran komprehensif manajemen modal kerja. Secara

keseluruhan Deloof menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara

profitablilitas yang diwakili oleh variabel gross operating income (GOI) dan manajemen

modal kerja yang diwakili oleh variabel number of days account receivable (ACP),

inventories (ICP) dan account payable (APP).

Perkovic (2012) menggunakan 131 sampel perusahaan yang listed di bursa efek

Bosnia dan Herzegovina selama kurun waktu 2005-2009. Sebagai ukuran profitabilitas

digunakan variabel gross operating profitability (GOP) sedangkan manajemen modal kerja

menggunakan empat variabel yaitu inventory conversion period (ICP), average payment

period (APP), average collection period (ACP) dan cash conversion cycle (CCC). Variabel

lain yang secara teoritis dianggap berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan seperti

financial leverage (LEV), ukuran perusahaan (in Sales) dan fixed financial assets ratio (FFA)

dijadikan variabel kontrol dalam penelitian. dimana hasil yang didapat adalah terdapat

hubungan yang negatif antara profitabilitas yang diwakili variabel gross operating

profitability (GOP) dan manajemen modal kerja yang diwakili variabel ICP, ACP, APP dan

CCC. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa manajemen modal kerja

mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, dimana cash conversion cycle

(CCC) dan financial leverage (LEV) mempunyai hubungan negatif terhadap profitabilitas

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 4: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

4    

Universitas Indonesia

sedangkan ukuran perusahaan dan rasio modal kerja mempunyai hubungan yang positif

terhadap profitabilitas.

Di Indonesia sendiri, Edwin (2013) melakukan penelitian untuk mengatahui pengaruh

manajemen modal kerja terhadap profitabiltas sektor industri barang konsumsi yang terdaftar

di BEI periode 2008-2012, Manajemen modal kerja diproksikan dengan cash conversion

cycle (CCC), receivable collection period (RCP), inventory collection period (ICP), dan

payable deferral period (PDP) sedangkan profitabilitas diproksikan dengan return on asset

(ROA) dan variabel kontrol size, debt ratio (DR), current ratio (CR), financial asset ratio

(FAR), dan growth (Gr). Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah keempat variabel yang

mewakili manajemen modal kerja mempunyai pengaruh negatif yang signifikan dan tidak

signifikan terhadap profitabilitas, dimana RCP mempunyai pengaruh negatif signifikan

terhadap profitabilitas, ICP mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap

profitabilitas, PDP mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas dan

CCC mempunyai pengaruh yang negatif signifikan terhadap profitabilitas.

Teori Yang Digunakan

Modal Kerja

Menurut Kasmir (2010), dana pada suatu perusahaan dikatakan sebagai dana modal

kerja apabila dana yang dimiliki perusahaan tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan

operasional perusahaan, terutama yang memiliki jangka waktu pendek (short term), modal

kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka

pendek perusahaan, seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar

lain-nya. Modal kerja juga dapat diartikan sebagai seluruh aktiva lancar atau setelah dikurangi

dengan hutang lancar. Sedangkan Ross, Wasterfiel dan Jaffe (2013) mengatakan bahwa

modal kerja terasosiasi dengan pembuatan keputusan finansial dalam jangka pendek. Modal

kerja merupakan perbedaan yang didapatkan antara current asset dan current liabilities dalam

suatu perusahaan. Seringkali manajemen finansial secara jangka pendek disebut juga sebagai

manajemen modal kerja, karena keduanya dapat dikatakan memiliki artian yang sama.

Berdasarkan beberapa pengertian modal kerja menurut Kasmir (2010) dan Ross,et al

(2013), dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan dana yang diinvestasikan oleh

perusahaan secara jangka pendek dan bersifat sebagai harta lancar seperti kas, piutang,

persediaan dan harta lancar lain-nya yang dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 5: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

5    

Universitas Indonesia

perusahaan seperti untuk pembelian bahan baku, menggaji karyawan, ongkos transport dan

sebagainya yang diharapkan dapat menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan di kemudian

hari untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan kembali. Jumlah modal kerja yang

cukup dikatakan penting bagi suatu perusahaan karena memungkinkan perusahaan untuk

beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau

menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin akan terjadi karena adanya krisis atau kekacauan

keuangan. Sebaliknya, bila modal kerja yang ada dalam suatu perusahaan berlebihan, maka

menunjukkan adanya dana yang tidak produktif. Hal ini tentu saja akan menimbulkan

kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah

disia-siakan. Modal kerja dalam perusahaan memang idealnya seimbang, karena apabila

modal kerja yang ada dalam suatu perusahaan mengalami ketidakcukupan dapat menjadi

penyebab utama kegagalan suatu perusahaan (Munawir,2010). Selain itu, menurut Bernstein

(1993), jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan bisnis ditentukan oleh kondisi

industri dan praktik yang ada dalam industri tersebut.

Tujuan Modal Kerja

Pengaturan modal kerja dalam suatu kegiatan bisnis merupakan hal yang penting,

karena selama perusahaan masih beroperasi dan menjalankan kegiatan bisnis nya, modal

kerja sangat dibutuhkan unutk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Adanya pengaturan

modal kerja yang baik akan membantu perusahaan dalam menyusun perencanaan di masa

yang akan datang (Soeprihanto,1997). Munawir (2010) berpendapat bahwa adanya modal

kerja akan memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan

tidak mengalami kesulitan keuangan.

Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja merupakan proses pangaturan atau administrasi asset lancar

yang dimiliki oleh perusahaan dan pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung asset lancar

tersebut (Van Horne, Wachowiz, 2008). Manajemen modal kerja dirasa penting untuk

berbagai kegiatan bisnis karena dengan adanya manajemen modal kerja maka dalam suatu

perusahaan tidak terjadi kelebihan asset lancar maupun kekurangan asset lancar. Dengan

demikian, perusahaan diharapkan dapat menghindari berbagai kesulitan dalam menjalankan

operasi bisnisnya dalam sehari-hari.Sama halnya dengan hutang lancar yang menjadi bagian

dari modal kerja, bagi perusahaan kecil, hutang lancar merupakan sumber utama pendanaan

eksternal sedangkan bagi perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan perusahaan

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 6: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

6    

Universitas Indonesia

besar hutang lancar dijadikan sebagai sumber pendanaan. Dengan adanya manajemen modal

kerja, maka manajemen kas, marketable securities, piutang usaha, utang usaha, accruals dan

berbagai bentuk lainnya dari pendanaan jangka pendek dapat dikelola dengan baik sehingga

membantu manajemen suatu perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan

dalam sehari-hari.Modal kerja dalam suatu perusahaan juga memiliki efek yang besar bagi

pengambilan keputusan perusahaan dalam hal resiko, tingkat pengembalian dan harga saham.

Manajemen modal kerja dalam suatu perusahaan menentukan dua hal yaitu investasi

yang optimal dalam harta lancar dan gabungan yang pantas antara pendanaan jangka pendek

dan pendanaan jangka panjang untuk mendukung investasi dalam harta lancar.

Siklus Operasi dan Siklus Kas

Siklus operasi adalah keseluruhan operasional perusahaan sejak awal proses

pengumpulan bahan baku sampai pengumpulan kas yang didapat dari hasil penjualan. Siklus

operasi mempunyai dua komponen yang berbeda yaitu waktu yang dibutuhkan dalam

memperoleh dan menjual persediaan yang disebut dengan inventory period. Dan waktu yang

dibutuhkan untuk mengumpulkan saat penjualan atau disebut juga dengan accounts

receivable period. Pada dasarnya siklus operasi merupakan penjumlahan antara inventory

period dan accounts receivable period. Menurut Ross, Wastrerfield dan Jaffe (2013), apa

yang terjadi dalam siklus operasi sebenarnya menggambarkan bagaimana sebuah produk

suatu perusahaan bergerak menjadi sebuah asset lancar. Hal ini dapat terjadi karena pada

dasarnya produk sebuah perusahaan berawal dari sebuah persediaan yang diubah menjadi

bentuk piutang usaha ketika produk tersebut sudah terjual dan pada akhirnya akan berubah

menjadi kas ketika perusahaan menagihnya dari penjualan.

Menurut Brealey,Myers dan Marcus (2001) berpendapat bahwa cash conversion cycle

merupakan jangka waktu antara pembayaran yang dilakukan perusahaan untuk pembelian

bahan baku dan penagihan pembayaran atas barang tersebut dari pelanggan sehingga menjadi

kas bagi perusahaan. Konsep cash conversion cycle pada intinya merupakan jarak waktu yang

dibutuhkan perusahaan untuk menerima kas sejak proses produksi suatu barang dilakukan

hingga perusahaan menerima piutang yang ditagih sehingga pada posisi ini perusahaan dapat

membayar sejumlah utang dalam proses produksi tersebut dan mendapatkan bagian

keuntungan kedalam bentuk kas.

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 7: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

7    

Universitas Indonesia

3. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang ada pada penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif.,

dimana penelitian akan menggunakan teori yang sudah ada kemudian akan dibuktikan dengan

data yang ada di lapangan sehingga kombinasi antara data dengan teori yang ada dapat

diambil sebuah kesimpulan. Berdasarkan tujuannya penelitian, ini merupakan penelitian

eksplanatif di mana dapat mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas

terhadap variabel terikatnya serta mengetahui besarnya arah hubungan yang terjadi dan

berdasarkan waktu merupakan penelitian cross-sectional karena penelitian dilakukan pada

satu kurun waktu tertentu mengenai pengaruh manajemen modal kerja terhadap gross

operating profitability perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015 dan

peneliti tidak melakukan penelitian lain dengan periode yang berbeda dengan tujuan untuk

melakukan perbandingan. Populasi yang ada dalam skripsi ini adalah semua perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015 dengan kriteria pengambilan sampel

yaitu secara konsisten terdaftar di BEI selama periode penelitian dan mempunyai laporan

keuangan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penelitian untuk menghitung berbagai

variabel yang dibutuhkan sehingga didapatkan sampel pada penelitian ini sebesar 106

perusahaan. Pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder yang berasal dari laporan

keuangan serta rasio keuangan yang tersedia pada Indonesia Capital Market Library (ICamel).

Variabel Penelitian

Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini mewakili profitabilitas perusahaan yang

diproksikan dengan gross operating profitability (GOP). Menurut Deloof (2003), alasan gross

operating profitability digunakan sebagai proksi profitabilitas dibandingkan dengan return on

asset (ROA) adalah ketika perusahaan memiliki asset finansial utama pada balance sheet

maka aktivitas operasional akan memberikan kontribusi yang kecil untuk return on asset

(ROA).

!"#$$  !"#$%&'()  !"#$%&'(%)%&* =!"#$% − !"#!

!"#$%  !""#$ − !"#$#%"$&  !""#$  

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 8: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

8    

Universitas Indonesia

Variabel Independen

Variabel independen yang ada pada penelitian ini mewakili manajemen modal kerja

yang diproksikan dengan variabel ICP, APP, ACP dan CCC serta likuiditas modal kerja yang

diproksikan dengan variabel CR dan WCR.

Variabel Deskripsi Operasional Variabel Perhitungan Variabel

ICP

Merefleksikan waktu yang dibutuhkan oleh

persediaan bahan, work in progress dan barang

jadi hingga dikonversikan menjadi produk

untuk dijual.

 !"#$"%&'($)!""#$%  !"#$

!  365  ℎ!"#

APP

Mengindikasikan rata-rata waktu yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan

pembayaran kepada supplier.

 !""#$%&  !"#"$%&!""#$%  !"#$

! 365 hari  

ACP

Merepresentasikan jumlah hari yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk

mengumpulkan pembayaran dari pelanggan

!""#$%&  !"#"$%&'(")!""#$%  !"#$%  !  365  ℎ!"#

CCC

Menggambarkan periode waktu yang

dibutuhkan perusahaan sejak perusahaan

melakukan pembelian untuk persediaan bahan

baku hingga perusahaan menerima pembayaran

penjualan dari barang jadi yang dihasilkan.

ACP + ICP - APP

CR

Metode yang dipakai untuk menguji tingkat

likuiditas dari suatu perusahaan dan mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang jangka pendek yang dimiliki perusahaan

!"##$%&  !""#$"!"##$%&  !"#$"%"&'

WCR

digunakan untuk memeriksa kebutuhan

likuiditas yang didapatkan dengan cara

mengurangi harta lancar dengan kewajiban

lancar suatu perusahaan lalu dibagi dengan

keseluruhan asset perusahaan

!!""#$%  !""#$" − !"##$%&  !"#$"%"&"'(!"#$%  !""#$"

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 9: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

9    

Universitas Indonesia

Variabel Kontrol

Variabel Definisi Operasional Variabel Perhitungan Variabel

LEV Merepresentasikan total hutang terhadap total asset

yang dimiliki perusahaan !"#$%  !"#$%!"#$%  !""#$"

SIZE

Untuk mengetahui ukuran perusahaan, dilakukan

dengan menggunakan logaritma naturan (Ln) dari

penjualan perusahaan.

Ln (Sales)

FFA Hasil perbandingan antara asset finansial tetap

terhadap keseluruhan asset yang dimiiki perusahaan !"#$%  !"#$#%"$&  !""#$"

!"#$%  !""#$"

Model Penelitian

Model yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada model yang ada pada

jurnal acuan yang berjudul “The Impact Of Working Capital Management On Profitability Of

Manufacturing Firms in Bosnia And Hergezovina” yang dilakukan oleh Perkovic (2012)

Adapun model tersebut yaitu:

Model 1

Model regresi 1 digunakan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja yang

diproksikan dengan variabel ICP, ACP, APP dan CCC terhadap GOP

!"#i,t= αi,t+ β1 ICP it+ β2 ACP it+ β3 APP it+ β4LEVit+ β5SIZEit+ β6FFAit + εit

Model 2

Model regresi 2 digunakan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja yang

diproksikan dengan ukuran komprehensif modal kerja yaitu CCC terhadap GOP

!"#i,t= αi,t + β1 CCCit + β2 LEVit + β3 SIZEit + β4 FFAit + εit

Model 3

Model regresi 3 digunakan untuk mengetahui pengaruh likuiditas modal kerja

perusahaan yang diproksikan dengan variabel CR dan WCR terhadap GOP

!"#i,t= αi,t + β1 CRit + β2 WCRit + β3 LEVit + β4 SIZEit + β5 FFAit + εit

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 10: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

10    

Universitas Indonesia

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang ada pada jurnal acuan yang dilakukan oleh Goran

Perkovic, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara manajemen modal kerja yang

diproksikan dengan variabel siklus operasi yang ada pada perusahaan yaitu periode konversi

inventori sampai menjadi barang yang siap dijual (ICP), periode pembayaran utang terhadap

pemasok bahan baku (APP), serta periode penagihan piutang dari konsumen menjadi kas

yang tersedia untuk kegiatan operasional selanjutnya (ACP) terhadap gross operating

profitability, sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini dibangun berdasarkan pada hasil

penelitian yang dilakukan pada jurnal acuan, adapun hipotesis pertama pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

H01: Tidak terdapat pengaruh manajemen modal kerja yang di proksi kan dengan ICP,APP,

dan ACP terhadap Gross Operating Profitability (GOP) perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI periode 2006-2015

Berdasarkan hasil penelitian yang ada pada jurnal acuan yang dilakukan oleh Goran

Perkovic, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara manajemen modal kerja yang

diproksikan dengan variabel siklus kas yang ada pada perusahaan yaitu variabel cash

conversion cycle (CCC) terhadap gross operating profitability, sesuai dengan hasil yang ada

pada jurnal acuan, maka pembangunan hipotesis kedua didasarkan atas hasil penelitian dari

jurnal acuan tersebut. Oleh karena itu, hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

H02: Tidak terdapat pengaruh manajemen modal kerja yang di proksi kan dengan ukuran

komprehensif modal kerja CCC terhadap Gross Operating Profitability (GOP)

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2015

Berdasarkan hasil penelitian yang ada pada jurnal acuan yang dilakukan oleh Goran

Perkovic, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara likuiditas modal kerja perusahaan

yang diproksikan dengan variabel current ratio (CR) dan working capital ratio (WCR)

terhadap gross operating profitability, sesuai dengan hasil yang ada pada jurnal acuan, maka

pembangunan hipotesis ketiga didasarkan atas hasil penelitian dari jurnal acuan tersebut. Oleh

karena itu, hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

H03: Tidak terdapat pengaruh likuiditas perusahaan yang di proksikan dengan CR dan WCR

terhadap Gross Operating Profitability (GOP) perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI periode 2006-2015

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 11: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

11    

Universitas Indonesia

4. Hasil Penelitian

Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai statitik mengenai

ukuran pemusatan dan penyebaran data yang digunakan yaitu rata-rata, nilai tengah, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum pada variabel penelitian.

Variabel Obs Mean Median Std.Dev Max Min

GOP 1060 0.400047 0.250000 0.440223 2.800000 -0.540000

ICP 1060 102.4713 80.38000 71.13604 809.6500 0.650000

APP 1060 182.8237 141.9250 195.9423 2241.450 0.570000

ACP 1060 63.09210 50.51500 94.26853 2722.000 0.210000

CCC 1060 17.26034 1.660000 208.4253 2591.840 -1935.400

CR 1060 3.092377 1.545000 16.54029 464.9800 0.090000

WCR 1060 0.163821 0.170000 0.483510 8.920000 -4.120000

LEV 1060 0.588189 0.510000 0.490684 4.980000 0.040000

SIZE 1060 27.92465 27.84000 1.643972 32.94000 21.26000

FFA 1060 0.311509 0.260000 0.237791 5.080000 0.030000

Sumber: Olahan penulis menggunakan EViews 9 (2016)

Estimasi Model Data Panel Terbaik

Untuk mengetahui model data panel terbaik dalam melakukan analisis regresi

berganda, dalam penelitian ini dilakukan beberapa uji untuk mengestimasi model manakah

yang paling cocok antara pooled least square, fixed effect model dan random effect model.

Untuk itu dilakukan uji chow, uji haussman dan uji langrange multiplier pada ketiga model

penelitian. Dengan menggunakan program Eviews 9,hasil uji chow dan uji hausman pada

ketiga model mengindikasikan bahwa model data panel untuk ketiga model penelitian adalah

fixed effext model, sehingga tidak perlu dilakukan kembali uji langrange multiplier.

Uji Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan parameter yang bersifat BLUE ( best linear unbiased estimator),

maka pada penelitian ini dilakukan uji asumsi klasik berupa uji multikolinearitas dan uji

heteroskedastis. Adapun hasil uji mutikolinearitas pada ketiga model memiliki nilai koefisien

korelasi dibawah 0,8 sehingga dapat dikatakan ketiga model tidak memiliki masalah

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 12: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

12    

Universitas Indonesia

multikolinearitas. Sedangkan uji heteroskedastisitas digunakan untuk menganalisis apakah

variansi galat memiliki sifat yang konstan (homoskedastis) atau berubah-ubah

(heteroskedastis) karena asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model

regresi bersifat BLUE maka var harus sama dengan σ2 (konstan) atau dengan kata lain semua

residual atau error mempunyai varian yang sama. Dalam melakukan uji heteroskedastisitas

pada penelitian ini dilakukan melalui uji white yang tersedia dalam program Eviews 9.

Adapun hasil uji heteroskedastisitas pada ketiga model mengndikasikan bahwa terdapat

pelanggaran heteroskedastisitas.

Menurut Nachrowi&Usman (2006), salah satu teknik untuk mengatasi atau

menyembuhkan permasalahan pelanggaran asumsi heteroskedastisitas adalah melalui metode

generalized least square (GLS) sehingga residual akan menjadi homoskedastis dan masalah

heteroskedastisitas sudah teratasi pada model regresi. Oleh karena itu pada saat dilakukan

regresi dengan menggunakan model fixed effect akan digunakan model fixed effect dengan

GLS dengan menambahkan cross-section weight sehingga pelanggaran terhadap asumsi

heteroskedastisitas dapat dikatakan sudah teratasi.

Hasil Regresi Linier Berganda

Model 1

Variabel Koefisien T- Statistics Prob.

C -0,032775 -0,237529 0,8123

ICP 6,981974 0,982864 0,3259

APP -4,570640 -1,922676 0,0548*

ACP -0,001462 -19,71601 0,0000

LEV -0,043329 -3,359984 0,0008

SIZE 0,011460 2,337476 0,0196

FFA 0,743991 22,32912 0,0000

Weighted Statistics

R-squared 0,941796

Adjusted R-squared 0,934981

F-statistic 138,1934

Prob(F-statistic) 0,000000

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 13: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

13    

Universitas Indonesia

Berdasarkan hasil regresi model 1 dapat disimpulkan bahwa model yang ada fit dan

diterima atau cocok karena minimal terdapat satu variabel yang berpengaruh secara

signifikan. Secara bersama-sama variabel yang ada pada model regresi 1 yaitu variabel APP,

ACP, LEV, SIZE, dan FFA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas yang

diproksikan dengan GOP melalui tingkat signifikansi sebesar 5%.

Menurut Blinder&Maccirri (1991) hubungan positif antara periode konversi inventori

(ICP) terhadap profitabilitas perusahaan memiliki artian bahwa semakin lama tingkat

persediaan yang dimiliki perusahaan akan mengurangi biaya yang mungkin akan timbul

akibat adanya interupsi dalam proses produksi dan kehilangan pangsa pasar akibat adanya

kelangkaan produk dari perusahaan tersebut. Beberapa hal tersebut didukung dengan nilai

rata-rata periode ICP yang ada pada sampel penelitian dimana rata-rata periode ICP adalah

102 hari. Hal ini memiliki artian bahwa semakin lama waktu ynag dibutuhkan untuk

mengkonversikan persediaan menjadi barang yang siap dijual atau selama 102 hari, maka

diharapkan resiko dan biaya produksi yang ada pada sampel perusahaan selama periode

penelitian akan berkurang karena bila terdapat peningkatan permintaan yang tidak terduga

dari pasar, maka perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian dapat memenuhi

peninngkatan permintaan tersebut karena periode ICP yang panjang dengan cara menaikkan

jumlah produksi dan dapat mencapai tingginya permintaan pasar tersebut sehingga GOP

perusahaan akan meningkat (Brealey et al,2001).

APP memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif terhadap GOP.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin cepat perusahaan mampu membayar

atau melunasi utang yang dimiliki kepada supplier maka tingkat profitabilitas akan meningkat

begitu pun sebaliknya karena jika perusahaan mampu membayar utang yang dimiliki nya

dengan periode yang singkat, maka akan mengurangi biaya-biaya yang ditimbulkan karena

bunga sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat.

ACP memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif dengan GOP.

Hubungan negatif ini menurut Makori dan Jagongo (2013) mengindikasikan bahwa dengan

periode pengumpulan piutang yang lebih cepat maka akan menambahkan jumlah kas yang

tersedia, sehingga perusahaan mampu mengisi kembali persediaan yang akan mengakibatkan

penjualan yang lebih banyak bagi perusahaan dan akan meningkatkan profitabilitas

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 14: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

14    

Universitas Indonesia

Model 2

Variabel Koefisien T- Statistics Prob.

C -0,597221 -4,631522 0,0000

CCC -6,287199 -2,858548 0,0043

LEV -0,068439 -4,803854 0,0000

SIZE 0,034451 7,421632 0,0000

FFA 0,238828 -4,631522 0,0000

Weighted Statistics

R-squared 0,924747

Adjusted R-squared 0,916113

F-statistic 107,1018

Prob(F-statistic) 0,000000

CCC memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif terhadap GOP.

Deloof (2003) mengatakan bahwa adanya hubungan yang negatif antara cash conversion

cycle dengan profitabilitas konsisten dengan pandangan bahwa jeda waktu antara pengeluaran

yang dilakukan perusahaan untuk pembelian bahan baku sampai mengumpulkan hasil kas dari

penjualan bisa jadi terlalu lama, hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengurangi periode

waktu tersebut sehingga perusahaan dapat meningkatkan tingkat profitabilitasnya. Periode

cash conversion cycle yang singkat dapat disebabkan karena adanya daya tawar dengan pihak

pemasok serta pelanggan sehingga mengakibatkan periode pengumpulan kas menjadi lebih

cepat dan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan dan perusahaan memiliki dominasi

dalam pasar

Model 3

Variabel Koefisien T- Statistics Prob.

C -0,454526 -3,621933 0,0003

CR -0,000515 -0,872626 0,3831

WCR 0,052248 3,660644 0,0003

LEV -0,030289 -2,007022 0,0450

SIZE 0,028648 6,361816 0,0000

FFA 0,210020 9,856119 0,0000

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 15: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

15    

Universitas Indonesia

Weighted Statistics

R-squared 0,926519

Adjusted R-squared 0,918002

F-statistic 108,7809

Prob(F-statistic) 0,000000

Berdasarkan hasil regresi model 3, disimpulkan bahwa model yang ada fit atau dapat

diterima melalui tingkat signifikansi sebesar 5%. variabel CR atau current ratio memiliki

hubungan yang negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap gross operating

profitability. Menurut Van Horne & Wachowiz (2008), likuiditas modal kerja yang tinggi

tidak selalu menguntungkan karena memiliki peluang menimbulkan dana-dan yang

menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk berinvestasi pada kegiatan operasional

perusahaan yang lain untuk meningkatkan profitabilitas. Variabel WCR atau working capital

ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diproksikan

dengan gross operating profitability. Hasil ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Perkovic (2012) yang mengindikasikan apabila perusahaan meminimalisasi alokasi

sumber daya untuk modal kerja, maka gross profit perusahaan akan mengalami peningkatan.

5. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja yang

diproksikan dengan Inventory Conversion Period (ICP), Average Payment Periods (APP),

Average Collection Period (ACP) serta ukuran komprehensif modal kerja yaitu Cash

Conversion Cycle (CCC) terhadap gross operating profitability (GOP).Selain itu, untuk

mengetahui tingkat likuiditas modal kerja perusahaan disertakan pula pertanyaan mengenai

pengaruh likuiditas modal kerja perusahaan yang doproksikan dengan Current Ratio (CR) dan

Working Capital Ratio (WCR) terhadap gross operating profitability. Berdasarkan hasil pada

bagian analisis maka kesimpulan pada penelitian ini adalah:

- Manajemen modal kerja yang diproksikan melalui variabel ICP, APP, dan ACP

memiliki pengaruh terhadap gross operating profitability. Dimana secara parsial

variabel ICP tidak memiliki pengaruh dan memiliki hubungan positif terhadap GOP ,

variabel APP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap GOP dan variabel ACP

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap gross operating profitability (GOP).

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 16: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

16    

Universitas Indonesia

- Manajemen modal kerja yang diproksikan melalui variabel ukuran komprehensif CCC

memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap gross operating profitability

(GOP).

- Likuiditas Perusahaan yang diproksikan melalui variabel CR dan WCR memiliki

pengaruh terhadap gross operating profitability (GOP). Dimana secara parsial variabel

CR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap GOP dan variabel WCR

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap GOP.

6. Saran

- Saran bagi perusahaan yaitu:

• Sebaiknya perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

meninjau kembali kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan siklus operasi

perusahaan yaitu periode pembayaran utang kepada supplier atau pemasok

bahan baku dan periode penagihan piutang dari pelanggan menjadi kas karena

sesuai hasil penelitian semakin cepat periode penagihan piutang dari pelanggan

dan semakin cepat periode pembayaran utang kepada pemasok bahan baku,

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

• Perusahaan manufaktur diharapkan pula untuk melihat kembali siklus kas

perusahaan atau periode pengumpulan kas sejak kas dipakai untuk pertama kali

membeli bahan baku hingga kas didapatkan kembali untuk kegiatan

operasional selanjutnya karena siklus kas perusahaan yang diukur melalui

variabel CCC (cash conversion cycle) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap profitabilitas dimana perusahaan manufaktur seharusnya

memperpendek periode siklus operasi karena semakin pendek periode siklus

operasi akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas.

• Yang terakhir, perusahaan manufaktur perlu memperhatikan likuiditas modal

kerja perusahaan dengan memperhatikan proporsi harta lancar dan hutang

lancar yang dimiliki perusahaan dengan membandingkannya terhdap

keseluruhan total asset yang dimiliki perusahaan, karena sesuai dengan hasil

penelitian variabel WCR (working capital ratio) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

- Saran bagi kalangan akademis yaitu bagi penelitian selanjutnya agar memakai proksi

lain untuk mengukur profitabilitas perusahaan seperti yang sudah dilakukan

sebelumnya oleh Agha et al (2014) dan Charitou,et al (2016) yaitu return on asset

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 17: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

17    

Universitas Indonesia

(ROA), return on equity (ROE) dan maupun proksi lain untuk mengukur profitabilitas

perusahaan sepkaerti earning power (EP) yang dilakukan oleh Yuliati (2013). Selain

itu, penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan sampel perusahaan selain

perusahaan manufaktur yang memiliki kegiatan operasional secara jangka pendek

serta proporsi harta lancar yang cocok dengan konsep manajemen modal kerja.

Daftar Referensi

Buku:

Bernstein, Leopold. 1993. Financial Statement Analysis TheorY, Application and

Interpretation 5th Edition.Virginia: Richard D Irwin Inc

Brealey R, Myers S, Marcus A. 2001. Fundamentals Of Corporate Finance 3rd Edition. USA:

Mc Graw Hill Companies-Inc

Brealey, Myers, Allen. 2011. Principles Of Corporate Finance 10th edition. New York: Mc

Graw Hill Companies-Inc

Brigham, Eugene F. dan F.Houston,2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku Satu

Edisi 10 Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat

Kasmir.2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

Nachrowi, Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis

Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI

Rosadi, Dedi. 2011. Analisis Ekonometrika dan Runtun Waktu Terapan dengan R Aplikasi

Untuk Bidang Ekonomi, Bisnis dan Keuangan. Yogyakarta: CV Andi Offset

Ross, Westerfield, Jaffe.2013. Corporate Finance 10th Edition. New York: Mc Graw Hill

Irwin

Soeprihanto, John. 1997. Manajemen Modal Kerja Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta

Syamsudin, Lukman.2007. Manajemen Keuangan Perusahaan:Konsep dan Aplikasi Dalam

Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016

Page 18: Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Gross ...

18    

Universitas Indonesia

Van Horne dan Wachowiz, 2008. Fundamentals Of Financial Management 13th

.Edition.Edinburg Gate: Pearson Education Limited

Jurnal:

Blinder, Maccini (1991). The Resurgance of investory research: what we have learned?.

Journal of economic survey 5, 291-328

Charitou,Elfani,Louis (2016). The Effect Of Working Capital Management On Firms

Profitability: empirical evidence from n emerging market. Journal of

Business&Economic Research 3rd Quarter. Vol 14 No.3 111-118

Deloof (2003). Does Working Capital Management Affect Profitability of Belgian Firms?.

Journal of Business,finance and accounting. 30(3-4). Pp 573-588

Edwin (2013). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Sektor Industri

Barang Konsumsu Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 2 No.2

Hina Agha, Mba, Mphil (2014). Impact Of Working Capital Management On Profitability.

Bahria University Karachi, Pakistan

Lazardis, Tryfonidis (2006). Relationship Between Working Capital Management and

Profitability of Listed Companies in the Athens Stock Exchange. Journal of Financial

Management and analysis. 19(1), pp. 26-35

Makori, Jagongo (2013). Working capital management and firm profitability: empirical

evidence from manufacturing and construction firms listed on Nairobi Securities

exchange Kenya. International Journal of Accounting and Taxation. Vol.1 No.1

Perkovic, Goran (2012) The Impacts Of Working Capital Management On Profitability Of

Manufacturing Firms In Bosnia and Herzegovina. Sarajevo Business and Economic

Review 32/pp117-137

Shin.H.H and Soenen (1998). Efficiency Of Working Capital and Corporate Profitability.

Financial practice and education. Vol 8.pp. 37-45

Analisis Pengaruh ..., Fahmi Dwi Fathurrahman, FISIP UI, 2016