5. manajemen struktur modal
-
Upload
dianpipit -
Category
Technology
-
view
528 -
download
5
description
Transcript of 5. manajemen struktur modal
Manajemen Struktur Modal
Minggu ke- 5
Pokok Bahasan
• Pendekatan NI, NOI, Tradisional
• Pendekatan MM tanpa pajak dan ada pajak
• Pecking Order Theory
EK/S/MK-5/2012 2
Modal?
Hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham),
keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan
terhadap seluruh utangnya.
EK/S/MK-5/2012 3
Struktur Modal?
Proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan
sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan dana eksternal.
Struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek.
EK/S/MK-5/2012 4
Tujuan Manajemen Struktur Modal?
Menggabungkan sumber – sumber dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasi.
Tujuan ini dapat dilihat sebagai pencarian gabungan dana yang akan meminimumkan biaya modal dan dapat memaksimalkan harga saham.
Struktur modal yang optimal (Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010).
EK/S/MK-5/2012 5
Teori Struktur Modal
• Agency Theory
• Pecking Order Theory
• Trade Off Theory
EK/S/MK-5/2012 6
Agency Theory
• Adanya pertentangan posisi antara manajemen (sebagai agen) dengan pemegang saham (sebagai pemilik).
• Pemilik berharap agar agen bertindak atas kepentingan mereka sehingga perusahaan dapat meningkat nilainya.
• Pengawasan dilakukan dengan cara pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen.
• Kegiatan pengawasan membutuhkan biaya biaya agensi tanggungan pemegang saham.
EK/S/MK-5/2012 7
Pecking Order Theory
a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan, yang berwujud laba ditahan).
b. Apabila dana dari luar (external financing) diperlukan maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan menerbitkan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru kemudian apabila masih belum mencukupi akan menerbitkan saham baru.
EK/S/MK-5/2012 8
Pecking Order Theory Tidak ada suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal
sendiri yaitu internal dan eksternal.
Debt to equity ratio adalah rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Internal berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi lebih disukai karena memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar.
Urutan penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu Pecking Order Theory yaitu internal fund (dana internal), debt (hutang), dan equity (modal sendiri)
EK/S/MK-5/2012 9
Dana Eksternal vs Dana Internal
Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri karena dua alasan:a. Pertimbangan biaya emisi
Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya saham baru. Hal ini disebabkan karena peneribitan saham baru akan menurunkan harga saham lama.
Biaya emisi adalah biaya yang dikenakan atas penerbitan obligasi atau saham baru.
b. Manajer khawatir jika penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal dan membuat harga saham akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.
EK/S/MK-5/2012 10
Trade Off Theory Merupakan model struktur modal yang mempunyai asumsi
bahwa struktur modal perusahaan merupakan keseimbangan antara keuntungan penggunaan hutang dengan biaya financial distress (kesulitan keuangan) dan agency cost (biaya keagenan).
Model ini dinyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan pinjaman sama sekali dan perusahaan yang menggunakan pembiayaan investasinya dengan pinjaman seluruhnya adalah buruk.
Model ini didasarkan pada trade off antara keuntungan dengan kerugian penggunaan hutang,
Trade off dipengaruhi variabel: Keuntungan pajak dari penggunaan hutang Risiko financial distres Penggunaan biaya agensi
EK/S/MK-5/2012 11
Keuntungan pemakaian hutang (Brigham)
a. Biaya bunga yang mempengaruhi penghasilan kena pajak, sehingga hutang menjadi lebih rendah.
b. Kreditur hanya mendapatkan biaya bunga yang bersifat relatif tetap, kelebihan keuntungan akan menjadi klaim bagi pemilik perusahaan.
EK/S/MK-5/2012 12
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
(Riyanto, 1995) Tingkat bunga Stabilitas earning Susunan aktiva Kadar risiko aktiva Besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan Keadaan pasar modal Sifat manajemen Besarnya suatu perusahaan
EK/S/MK-5/2012 13
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal (Weston & Brighma,
1994) Stabilitas penjualan Struktur aktiva leverage operasi Tingkat pertumbuhan Profitabilitas Pajak Pengendalian Sikap manajemen Ratting agency Kondisi pasar Kondisi internal perusahaan Fleksibilitas keuangan
EK/S/MK-5/2012 14
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
(Margaretha, 2005) Ukuran perusahaan (firm size)
Tipe industri (industry type)
Kontrol kepemilikan (ownership control)
EK/S/MK-5/2012 15
Pendekatan Struktur Modal
• Pendekatan NI
• Pendekatan NOI• • Pendekatan Tradisional
• Pendekatan MM tanpa pajak dan ada pajak
EK/S/MK-5/2012 16
Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)
• Mengasumsikan bahwa investor mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan tingkat kapitalisasi (Ke) yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat biaya utang (kd) yang konstan pula.
• Karena Ke dan Kd konstan maka semakin besar jumlah utang yang digunakan perusahaan, biaya modal rata-rata tertimbang (Ko) semakin kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin besar, nilai perusahaan akan meningkat apabila digunakan persamaan
EK/S/MK-5/2012 17
Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating
Income Approach)• Dikemukakan oleh David Durand th 1952.
• Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang bersifat konstan berapapun tingkat hutang yang digunakan oleh perusahaan.
EK/S/MK-5/2012 18
Asumsi Pendekatan Net Operating Income
1. Biaya hutang konstans.2. Penggunaan hutang yg semakin besar oleh pemilik
modal sendiri dilihat sbg peningkatan risiko perusahaan.
• Jika perusahaan menggunakan hutang yang lebih besar, maka pemilik saham akan memperoleh bagian laba yang semakin kecil.
• efeknya tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan meningkat sebagai akibat meningkatnya resiko perusahaan.
• Akibatnya biaya modal rata-rata tertimbang akan berubah.
EK/S/MK-5/2012 19
Pendekatan Tradisional
Diasumsikan terjadi perubahan struktur modal yang optimal dan peningkatan nilai
total perusahan melalui penggunaan financial leverage (hutang dibagi modal
sendiri atau B/S).
EK/S/MK-5/2012 20
Pendekatan Modigliani dan Miller (MM Approach)
• Franco Modigliani dan MH. Miller (MM) menentang pendekatan tradisional dengan menawarkan pembenaran perilaku tingkat kapasitas perusahaan yang konstan.
• MM berpendapat bahwa resiko total bagi seluruh pemegang saham tidak berubah walaupun struktur modal perusahaan mangalami perubahan.
EK/S/MK-5/2012 21
Asumsi Pendekatan MM
1.Pasar modal adalah sempurna, dan investor bertindak rasional
2.Nilai yang diharapkan dari distribusi probabilitas semua investor sama
3.Perusahaan mempunyai risiko usaha ( business risk ) yang sama
4.Tidak ada pajak
EK/S/MK-5/2012 22
Dua Proposisi Pendekatan MM
1.Proposisi M&M I• Kelemahan : asumsi yang menyatakan bahwa tingkat utang
tidak berhubungan dengan aliran kas perusahaan.
2.Proposisi M&M II• Implikasi – dunia tanpa pajak: – Biaya ekuitas akan semakin meningkat seiring dengan
penambahan jumlah utang yang digunakan dalam pembiayaan perusahaan.
– Dalam dunia tanpa pajak, struktur modal perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan serta WACC
– Dunia dengan pajak
EK/S/MK-5/2012 23
Pendukung Pendekatan MM
Pendapat MM didukung oleh adanya proses arbitrase, yaitu proses mendapatkan dua aktiva
yang pada dasarnya sama dan membelinya dengan harga yang termurah serta menjual lagi
dengan harga yang lebih tinggi.
EK/S/MK-5/2012 24
Penolakan Pendekatan MM
Tidak relevan dengan realita yang sesungguhnya terhadap struktur modal karena tidak
menyertakan corporate tax atau personal tax yang ada dalam perusahaan.
EK/S/MK-5/2012 25