Analisis Penerimaan Buah dan Sayur di PT. Purantara Mitra ...Analisis Penerimaan Buah dan Sayur di...

56
Analisis Penerimaan Buah dan Sayur di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Liong, Livia Lionggono 16.I2.0021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN KONSENTRASI NUTRISI DAN TEKNOLOGI KULINER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2019

Transcript of Analisis Penerimaan Buah dan Sayur di PT. Purantara Mitra ...Analisis Penerimaan Buah dan Sayur di...

  • Analisis Penerimaan Buah dan Sayur di PT. Purantara

    Mitra Angkasa Dua

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

    memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

    Oleh :

    Liong, Livia Lionggono

    16.I2.0021

    PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

    KONSENTRASI NUTRISI DAN TEKNOLOGI KULINER

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

    SEMARANG

    2019

  • i

    HALAMAN PENGESAHAN

    ANALISIS PENERIMAAN BUAH DAN SAYUR DI PT. PURANTARA MITRA

    ANGKASA DUA

    Oleh :

    LIONG, LIVIA LIONGGONO

    NIM : 16.I2.0021

    PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN

    KONSENTRASI NUTRISI DAN TEKNOLOGI KULINER

    Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji

    pada tanggal : 23 Mei 2019

    Semarang, 20 Juni 2019

    Fakultas Teknologi Pertanian

    Universitas Katolik Soegijapranata

    Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

    Nada Irani Meiliana, S. Gz., M.S

    Dekan Fakultas Teknologi Pertanian

    Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., M.Sc

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat, rahmat,

    dan karunia-Nya, Penulis dapat menjalankan Kerja Praktek dengan baik dan

    menyelesaikan laporannya yang berjudul “Analisis Penerimaan Buah dan Sayur di PT.

    Purantara Mitra Angkasa Dua”. Kerja Praktek dilakukan dengan tujuan sebagai salah

    satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan di Universitas Katolik

    Soegijapranata Semarang.

    Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta

    dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan

    senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

    1. Tuhan Yesus yang telah memberikan berkat dan penyertaan-Nya kepada Penulis

    sehingga proses pembuatan laporan Kerja Praktek dapat berjalan dengan baik dan

    tepat waktu.

    2. Keluarga Penulis yang sudah memberikan dukungan dan doa sehingga Penulis

    dapat menyelesaikan laporan dengan baik dan tepat waktu.

    3. Ibu Meiliana, S. Gz., M.S selaku Dosen Pembimbing sekaligus coordinator bagian

    Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Semarang yang telah meluangkan

    waktu untuk memberikan saran dan membimbing Penulis dalam penyusunan

    laporan Kerja Paraktek ini, serta telah membantu Penulis dalam penyususnan

    proposal dan pelaksanaan Kerja Praktek.

    4. Bapak Taufik dan Bapak Trisasi selaku HRD yang telah memberikan izin kepada

    Penulis untuk melasanakan Kerja Praktek.

    5. Ibu Nada Irani selaku yang telah menerima dan membimbing Penulis untuk

    melakukan Kerja Praktek .

    6. Pak Lukman selaku Assistant Quality Assurance Manager yang telah menerima

    dan mengajari pengalaman bekerja kepada Penulis selama Kerja Praktek

    7. Ibu Mutoharoh selaku Supervisior Quality Assurance Manager yang telah

    menerima dan membimbing Penulis untuk melakukan Kerja Praktek.

    8. Mas Saddam selaku Quality Control Receiving yang sudah menerima dan

    membimbing Penulis selama Kerja Praktek.

  • iii

    9. Mba Putri selaku Microbiologist yang sudah menerima dan membimbing Penulis

    selama Kerja Praktek.

    10. Mas Dhony selaku Quality Control Special Meal yang sudah menerima dan

    membimbing Penulis selama Kerja Praktek.

    11. Mba Muthia selaku Quality Control Doccument yang sudah menerima dan

    membimbing Penulis selama Kerja Praktek.

    12. Seluruh karyawan PT. Purantara Mitra Angkasa Dua yang telah membantu

    Penulis dalam memberikan berbagai informasi kepada Penulis selama kegiatan

    Kerja Praktek.

    13. Albertus Hindrata, Edward Calvin Susanto, dan Stefani Charina Widyastuti

    selaku rekan dalam pelaksanan Kerja Praktek di PT. Purantara Mitra Angkasa

    Dua.

    14. Orang tua Tata yang telah memberikan bantuan jasa kepada penulis selama

    menjalankan Kerja Prakterk di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua.

    15. Teman-teman yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

    pembuatan Laporan Kerja Praktek.

    16. Staff TU Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

    Semarang yang telah membantu proses administrasi Penulis dari awal

    pelaksanaan Kerja Praktek hingga akhir Kerja Praktek.

    17. Semua pihak yang telah membantu Penulis selama kegiatan maupun penulisan

    laporan Kerja Praktek yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu.

    Dalam penulisan dan penyususnan laporan Kerja Praktek ini, Penulis menyadari bahwa

    laporan ini masih jauh dari kata sempurna serta masih memiliki banyak kekurangan. Oleh

    karena itu, Penulis megharapkan adanya berbagai kritik dan saran yang bersifat

    membangun dari para pembaca dan semua pihak. Akhir kata, Penulis berharap agar

    laporan ini juga dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca dan

    semua pihak yang membutuhkan.

    Semarang, 23 Mei 2019

    Liong, Livia Lionggono

  • iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

    DAFTAR TABEL ........................................................................................................... vi

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 8

    1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 8

    1.1. Tujuan ................................................................................................................ 9

    1.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................................................ 9

    1.4. Metode Kerja Praktik ............................................................................................. 9

    BAB II PROFIL PERUSAHAAN .................................................................................. 10

    2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................................. 10

    2.2. Lokasi Perusahaan ............................................................................................... 12

    2.3. Visi dan Misi Perusahaan..................................................................................... 12

    2.3.1. Visi .................................................................................................................... 12

    2.3.2. Misi ................................................................................................................... 13

    2.4. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................................... 13

    2.4.1. Struktur Organisasi Quality Health Safety & Environment ............................. 14

    2.5. Waktu Kerja ......................................................................................................... 14

    BAB III SPESIFIKASI PRODUK ................................................................................. 15

    3.1. Kerjasama ............................................................................................................ 15

    3.2. Contoh Menu yang Tersedia di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua .................... 15

    3.2.1 Variasi Menu ...................................................................................................... 17

    3.3. Production and Kitchen Department ................................................................... 21

    BAB IV QUALITY HEALTH SAFETY & ENVIRONMENT DAN RECEIVING .......... 23

    4.1. Quality Health Safety & Environment (QHSE) ................................................... 23

    4.2. Receiving .............................................................................................................. 24

    4.2.1. Prosedur Kerja Receiving .................................................................................. 24

    4.3. Pelaksanaan Kerja ................................................................................................ 26

    4.3.1. Uji Pestisida ...................................................................................................... 27

    4.3.2. Uji Kemanisan .................................................................................................. 27

    4.3.3. Uji Formalin ...................................................................................................... 28

    4.3.4. Uji Boraks ......................................................................................................... 29

    4.3.5. Uji Merkuri ....................................................................................................... 30

    BAB V ANALISIS PENERIMAAN BUAH DAN SAYUR DI PT. PURANTARA

    MITRA ANGKASA DUA ............................................................................................. 31

    5.1. Standar Prosedur Penerimaan Buah dan Sayur yang Dilakukan di Receiving .... 31

    5.1.1. Purchasing Department .................................................................................... 31

    5.1.2. Purchasing Order ............................................................................................. 32

    5.1.3. Form Daily Receiving Report (Checklist Receiving) ........................................ 33

    5.1.4. Form Spesifikasi Buah dan Sayur ..................................................................... 33

    5.1.5. Alat yang Tersedia di Receiving ....................................................................... 35

    5.1.5.1. Thermometer Gun ...................................................................................... 35

    5.1.5.2. Timbangan .................................................................................................. 36

  • v

    5.1.5.3. Plastic Basket ............................................................................................. 36

    5.1.5.7. Pallet ........................................................................................................... 37

    5.1.5.8. Hand pallet ................................................................................................. 38

    5.2. Jadwal Penerimaan Buah dan Sayur di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua ........ 39

    5.3. Standar Pengujian Buah dan Sayur Saat Proses Penerimaan di PT. Purantara

    Mitra Angkasa Dua ..................................................................................................... 44

    5.3.1. Uji Pestisida ...................................................................................................... 44

    5.3.2. Uji Kemanisan .................................................................................................. 46

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 48

    6.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 48

    6.2. Saran .................................................................................................................... 48

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 49

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Contoh menu yang tersedia di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua ................................15

    Tabel 2. Variasi menu PT. Purantara MItra Angkasa Dua..........................................................18

    Tabel 3. Jadwal penerimaan buah dan sayur PT. Purantara Mitra Angkasa

    Dua selama 1 minggu .................................................................................................................39

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. CAS Grup ..................................................................................................... 11

    Gambar 2. Food Safety ISO 22000 ................................................................................ 11

    Gambar 3. Logo Halal .................................................................................................... 11

    Gambar 4. CAS Food ..................................................................................................... 12

    Gambar 5. Denah Lokasi ................................................................................................ 12

    Gambar 6. Struktur Organisasi PMAD........................................................................... 13

    Gambar 7. Quality Health Safety & Environment ......................................................... 14

    Gambar 8. Pestisida kit ................................................................................................... 27

    Gambar 9. Refractometer Agato ..................................................................................... 28

    Gambar 10. Uji formalin ................................................................................................ 28

    Gambar 11. Uji boraks.................................................................................................... 29

    Gambar 12. Uji merkuri.................................................................................................. 30

    Gambar 13. Diagram alir pemesanan ............................................................................. 31

    Gambar 14. Form purchasing order ................................................................................ 32

    Gambar 15. Checklist receiving ..................................................................................... 33

    Gambar 16. Form spesifikasi sayur ................................................................................ 34

    Gambar 17. Form spesifikasi buah ................................................................................. 34

    Gambar 18. Pengecekan kualitas semangka ................................................................... 35

    Gambar 19. Thermometer gun........................................................................................ 36

    Gambar 20. Timbangan .................................................................................................. 36

    Gambar 21. Blue plastic basket ...................................................................................... 37

    Gambar 22. Green plastic basket .................................................................................... 37

    Gambar 23. Pallet ........................................................................................................... 38

    Gambar 24. Hand pallet .................................................................................................. 38

    Gambar 25. Kentang ....................................................................................................... 43

    Gambar 26. Tomat .......................................................................................................... 44

    Gambar 27. Uji pestisida ................................................................................................ 45

    Gambar 28. Uji kemanisan ............................................................................................. 47

    file:///C:/Users/LIVIA/Desktop/Laporan%20KP%20Livia.docx%23_Toc8973000file:///C:/Users/LIVIA/Desktop/Laporan%20KP%20Livia.docx%23_Toc8973001file:///C:/Users/LIVIA/Desktop/Laporan%20KP%20Livia.docx%23_Toc8973002file:///C:/Users/LIVIA/Desktop/Laporan%20KP%20Livia.docx%23_Toc8973003file:///C:/Users/LIVIA/Desktop/Laporan%20KP%20Livia.docx%23_Toc8973004file:///C:/Users/LIVIA/Desktop/Laporan%20KP%20Livia.docx%23_Toc8973005file:///C:/Users/LIVIA/Desktop/Laporan%20KP%20Livia.docx%23_Toc8973011file:///C:/Users/LIVIA/Desktop/Laporan%20KP%20Livia.docx%23_Toc8973016

  • 8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Pada zaman yang makin berkembang, makin banyak perkembangan diberbagai bidang

    termasuk pada bidang teknologi pangan. Teknologi pangan sendiri sudah merupakan

    bidang yang sangat pesat dalam berkembang. Maka dari itu mahasiswa Program Studi

    Nutrisi dan Teknologi Kuliner Universitas Katolik Soegijapranata Semarang diwajibkan

    untuk melaksanakan Kerja Praktek (KP), untuk mengembangkan pembelajaran yang

    telah didapat dibangku perkuliahan dengan menerapkannya di dunia kerja. Selama lima

    semester yang telah dilewati, mahasiswa telah mendapatkan pengetahuan mengenai dunia

    pangan secara garis besar, melalui teori yang diberikan selama proses perkuliahan

    termasuk pengetahuan mengenai pengolahan pangan dan karakteristik bahan pangan.

    Penerapan teori perkuliahan pada kegiatan praktikum di laboratorium pun banyak

    dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengalaman dan pemahaman mengenai ilmu

    pembelajaran tersebut. Namun, mahasiswa menyadari bahwa ilmu yang telah didapatkan

    selama masa perkuliahan masih belum cukup, terutama mengenai wawasan dan

    pengalaman mengenai keadaan dan lingkungan kerja secara nyata yang kelak akan

    mahasiswa geluti setelah lulus. Oleh sebab itu, mahasiswa diharapkan dapat mengikuti

    Kerja Praktek (KP) pada perusahaan atau instansi yang sesuai dengan bidang yang

    dipahami dan diinginkannya untuk mempersiapkan diri dalam menyambut dunia kerja.

    Upaya untuk menerapkan hard skill yang telah diajarkan selama masa perkuliahan

    dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti praktikum, KKL (Kuliah Kerja Lapangan)

    yang telah dilaksanakan pada akhir Februari 2018, serta program KP (Kerja Praktek).

    Kerja Praktek merupakan salah satu rancangan mata kuliah dalam Program Studi Nutrisi

    dan Teknologi Kuliner yang akan dilakukan oleh mahasiswa menjajaki semester V/VI

    selama minimal 20 hari kerja. Kerja Praktek (KP) sangat penting dilakukan untuk

    menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kerja mahasiswa dalam

    perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian industri pangan, serta untuk mengenal dan

    memahami situasi di dalam dunia kerja sehingga mahasiswa dapat menjadi calon tenaga

  • 9

    kerja yang unggul dan siap berkompetisi baik dengan pekerja dalam negeri atau luar

    negeri.

    1.1. Tujuan

    Tujuan dari Kerja Praktek (KP) ini antara lain :

    Menerapkan dasar-dasar teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan.

    Mendapatkan gambaran nyata serta mengetahui situasi yang dapat terjadi dalam

    dunia pekerjaan.

    Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

    bidang pangan.

    Mengetahui pengetahuan tentang alur menerimaan raw material pada bagian

    receiving.

    Mengetahui masalah-masalah yang dapat terjadi selama proses penerimaan raw

    material dan cara menangani yang baik dan benar.

    1.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

    Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua -Cengkareng yang

    berada di Purantara Building, Soekarno-Hatta International Airport, Pajang, Benda, Pajang,

    Benda, Kota Tangerang, Banten 15126. Kerja Praktek dilaksanakan mulai dari tanggal 7

    Januari 2019 hingga 15 Februari 2019 di Quality Healty Safety & Environment sebagai

    trainee. Jam kerja yang diberlakukan bagi penulis sama dengan jam bekerja yang

    diberlakukan bagi para pekerja di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua yang menetapkan 9

    jam kerja dalam satu hari selama 5 hari, yang dimulai pada pukul 08.00 – 17.00 WIB.

    1.4. Metode Kerja Praktik

    Praktek kerja lapangan dilakukan dengan metode pengamatan langsung, wawancara, diskusi

    di tempat praktek lapangan selama 30 hari kerja, dan studi pustaka yang berkaitan dengan

    praktek kerja lapangan sebagai literature pembanding dan pelengkap data yang di dapat di

    lapangan. Penulis melakukan pengamatan di bagian Receiving, melakukan wawancara dan

    diskusi langsung dengan pembimbing lapangan mengenai bagian yang akan dibahas oleh

    penulis serta melakukan pengujian pada beberapa bahan pangan.

  • 10

    BAB II

    PROFIL PERUSAHAAN

    2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua adalah sebuah perusahaan In-flight catering dengan

    Standar Keamanan Pangan Internasional yang berada di Bandara Internasional Soekarno

    Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. PT. Purantara Mitra Angkasa Dua merupakan

    bagian dari CAS Food. CAS Food sendiri merupakan bagian dari CAS group yang

    bergerak di bidang pangan.

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua saat ini melayani beberapa maskapai penerbangan

    internasional seperti Air Asia, ETIHAD Airways, QATAR Airways, ANA, OMAN AIR, dab

    TURKISH Airlines. PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menyajikan makanan Airlines

    mulai dari Breakfast, Lunch, Dinner, dan Snack baik untuk Economy Class, Business

    Class, maupun untuk First Class. Jenis makanan yang diproduksi dari Indonesian

    Cuisine, Western Cuisine, Asian Cuisine, dan Japanese Cuisine.

    Gedung atau bangunan PT. Purantara Mitra Angkasa Dua seluas 3.068,12 m2, dengan

    kapasitas produksi ± 6.000 meals per hari serta mempunyai akses pintu keluar masuk

    kendaraan operasional langsung ke Apron Terminal II. Jumlah tenaga kerja yang terserap

    untuk karyawan tetap ± 516 karyawan, berlatar belakang pengalaman dibidang In-flight

    catering, juga yang mempunyai latar belakang Akademisi Food & Beverage.

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menetapkan dirinya untuk menjadi perusahaan In-

    flight Catering yang melayani para konsumen dengan produk berkualitas dengan ukuran

    operasi yang ramping dan efisien memungkinkan semua staf untuk lebih memperhatikan

    detail.

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua bagian dari PT Cardig Aero Services (CAS Group).

    CAS Group saat ini adalah perusahaan independen swasta terbesar di Indonesia yang

    mengelola sinergi dalam kegiatan bisnis penerbangan, makanan, dan manajemen fasilitas

    yang beroperasi di bawah perusahaan berikut:

  • 11

    Gambar 1. CAS Grup

    Purantara mengoperasikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang memenuhi

    persyaratan AS/NZS:

    - ISO 22000: 2005 Sistem Manajemen Keamanan Pangan menggabungkan Prinsip

    HACCP yang dikembangkan oleh Codex Alimentarius Commission

    - Dapurnya juga bersertifikat Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua juga merupakan anggota aktif ITCA sejak 2004.

    Melalui fasilitas yang disediakan, PT. Purantara Mitra Angkasa Dua mempertahankan

    standar tertinggi dari persyaratan suhu untuk menjamin keamanan pangan. Penjaminan

    ini dilakukan dibeberapa area kerja seperti ruangan kerja dan lemari pendingin. Dalam

    memilih bahan baku, PT. Purantara Mitra Angkasa Dua memilih pemasok yang

    Gambar 2. Food Safety ISO 22000

    Gambar 3. Logo Halal

  • 12

    mengelola peternakan mereka sendiri atau membeli makanan laut langsung dari pasar

    ikan.

    2.2. Lokasi Perusahaan

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua atau yang biasa dikenal dengan nama PMAD adalah

    sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penyedia jasa catering penerbangan. PT.

    Purantara Mitra Angkasa Dua sendiri adalah salah satu bagian dari CAS Food yang

    berlokasi di komplek perkantoran Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng,

    Tangerang, Banten 15126.

    2.3. Visi dan Misi Perusahaan

    2.3.1. Visi

    To be the preferred customer centric solution provider in the aviation, food and other

    related industries.

    Gambar 4. CAS Food

    Gambar 5. Denah Lokasi

  • 13

    2.3.2. Misi

    To deliver service excellence by being Customer centric, Always achieving and Serving

    sincerely.

    2.4. Struktur Organisasi Perusahaan

    Gambar diatas merupakan struktur organisasi yang terdapat pada PT. Purantara Mitra

    Angkasa Dua. Dibawah president director terdapat 8 divisi utama seperti head of

    commercial (airlines), head of commercial (non airlines), operations director, quality

    health safety & eviroment, purchasing, IPD & food quality control, finance director dan

    corporate affairs director. Divisi operations director, quality health safety & eviroment,

    purchasing, IPD & food quality control saling berhubungan dalam proses produksi.

    Gambar 6. Struktur Organisasi PMAD

  • 14

    2.4.1. Struktur Organisasi Quality Health Safety & Environment

    Gambar diatas merupakan struktur organisasi bagian quality health safety & eviroment.

    Pada quality health safety & eviroment dibawahi Nada Iriani sebagai penanggung jawab.

    Quality health safety & eviroment juge membawahi 6 sub divisi yaitu safety dengan

    penganggung jawab Lukman Setiawan, hygiene management dengan penanggung jawab

    Dhony Rhafeliansyah, quality assurance dengan penanggung jawab Muthoharoh, dan

    microbiologist dengan penanggung jawab Putri Amaliah, quality control dengan

    penanggung jawab Moh. Saddam, dan audit documentation & recording dengan

    penanggung jawab Muthia Fauzan.

    2.5. Waktu Kerja

    Waktu kerja setiap karyawan berbeda-beda sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

    oleh masing-masing departemen. Semua pekerja di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua,

    dengan jabatan apapun memiliki jam kerja yang sama, yaitu minimal 8 jam kerja selama

    6 hari kerja dan setiap karyawan mendapatkan satu extra off (eo) setiap bulannya.

    Pembagian hari masuk dan hari libur, ditetapkan pada satu minggu sebelum jadwal akan

    diberlakukan oleh masing masing departemen.

    Gambar 7. Quality Health Safety & Environment

  • 15

    BAB III

    SPESIFIKASI PRODUK

    3.1. Kerjasama

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua memiliki beberapa mitra airline international seperti

    QATAR Airways, ETIHAD Airways, OMAN Air, All Nippon Airways (ANA), Turkish

    Airways, Air Asia. Setiap airline memiliki menu yang berbeda-beda pemilihan menu

    dilakukan oleh perwakilan airline dan professional chef dari PT. Purantara Mitra Angkasa

    Dua, dengan cara pihak airline akan mendatangkan PT. Purantara Mitra Angkasa Dua,

    dalam pertemuan tersebut chef professional PT. Purantara Mitra Angkasa Dua akan

    mengajukan beberapa set menu yang nantinya akan didiskusikan bersama pihak airline.

    Setelah dibuatnya kesepakatan dan persetujuan, lalu akan diadakan perjanjian kontrak

    terkait berapa lama menu tersebut akan dipakai dan harga yang sudah disepakati. Untuk

    pergantian menu dibedakan dari jenis tiket economy class atau business class, untuk

    business class satu set menu berlaku selama 3 bulan, dan untuk economy class berlaku

    untuk satu bulan. Untuk kuantitas dari menu yang diproduksi setiap harinya disesuaikan

    dengan jumlah penumpang untuk hari tersebut.

    3.2. Contoh Menu yang Tersedia di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua

    Menu yang disediakan di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua memiliki banyak variasi.

    Perbedaan variasi menu didasari oleh kesepakatan awal antara perusahaan dengan

    maskapai dan juga dapat didasari oleh permintaan khusus dari penumpang (special meal).

    Contoh variasi menu dapat dilihat pada tabel 1.

    Tabel 1. Contoh menu yang tersedia di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua

    Jenis Menu Nama Menu Komposisi

    Main Dish -

    International

    Arabic Stew Beef Arabic Stew Beef 80/20 gram

    Tomato Rice 100 gram

    Mosaka 40 gram

    Fried Shallot 2 gram

  • 16

    Jenis Menu Nama Menu Komposisi

    Main Dish -

    International

    Grilled Cod with pan

    fried potatoes lemon

    butter.

    Grilled Cod 130 gram

    Tuscany Style Vegetable 70 gram

    Pan Fried Potatoes 60 gram

    Lemon butter 10 gram

    Main Dish -

    Domestic

    Kung Po Chicken Steamed Rice 120 gram

    Kung Po Chicken 120 gram

    Spring Onion Garnish 1 gram

    Peanut (Shandong) 3 gram

    Main Dish -

    Domestic

    Nasi Lemak Fish Teri Medan 5 gram

    Peanut Fresh with skin 10 gram

    Sambal Nasi Lemak 36 gram

    Nasi Lemak 155 gram

    Chicken Rendang 75 gram

    Boiled Egg (half) 25 gram

    Breakfast -

    International

    Eastern Breakfast Cheese and tomato omelette 80 gram /

    1pc

    Mushroom de paris sliced 5 gram

    Potato wedges 30 gram

    Smoked Chicken & Red Cheddar

    sandwich 30 gram

    Breakfast -

    International

    Western Breakfast Vegetable Fritata ( Paprika & Speing

    Onion) 80 gram

    Grilled Chicken Sausage 30 gram

    Tumeric Flavored Fried Potato 40 gram

    Tomato Confit 30 gram

    Mushroom 30 gram

    Breakfast-

    International

    Asian Breakfast Tofu & Chicken hamburger steak

    60 gram

    Fried Eggplant 7 gram

    Boiled Babycorn 7 gram /1 pc

    Boiled Red paprika 5 gram

  • 17

    Jenis Menu Nama Menu Komposisi

    Boiled Green Paprika 5 gram

    Grilled Pumpkin 7 gram

    Steamed Rice 130 gram

    Grated Daikon Radish Sauce 25 gram

    Breakfast -

    International

    Refreshment Fruit Pineapple 22 gram

    Papaya 22 gram

    Watermelon 22 gram

    Kiwi Fruit Slanting 14 gram

    Mint Leaf 1 gram

    Snack -

    International

    Eastern Snack Beef Kebab & Cucumber with sweet

    tomato shallot sauce 35 gram

    Snack -

    International

    Bread Snack Submarine Bread 50 gram

    Mayonnaise 2 gram

    Cheese Cheddar 10 gram

    Smoked beef 15 gram

    Lettuce 3 gram

    Tray Set Up Breakfast Set Up Mineral Water 330 ml

    Chocolate wafer 1 pack

    Croissant 1 pack

    Potato biscuit 1 pack

    3.2.1 Variasi Menu

    Selain dari menu-manu biasa yang disediakan, PT. Purantara Mitra Angkasa Dua juga

    menyediakan layanan pemesananan menu untuk ‘konsumen spesial’ yang dinamakan

    Special Meal. Special Meal adalah menu special yang disediakan untuk penumpang

    pesawat yang memiliki kondisi khusus sehingga membutuhkan menu makanan berbeda

    dari yang biasanya. Macam-macam Special Meal ada banyak jumlahnya seperti, AVML

    (Asian Vegetarian Meal), BBML (Baby Meal), GFML (Glutten Friendly Meal), CHML

    (Child Meal), DBML (Diabetic Meal), VLML (Vegetarian Lacto-Ovo Meal), LSML

  • 18

    (Low Salt Meal), VOML (Vegetarian Oriental Meal), FPML (Fruit Platter Meal), HNML

    (Hindu Meal), MOML (Moslem Meal). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 2.

    Tabel 2. Variasi menu PT. Purantara MItra Angkasa Dua

    Nama Menu Foto Produk Komposisi Ketentuan

    Asian

    Vegetarian

    Meal

    Chapati (80Gr)

    Cauliflower &

    Potato

    curry(60Gr)

    Chana masala

    (40Gr)

    Menu yang diolah tanpa

    produk daging hewani

    termasuk ikan, telur dan

    susu. Dengan rasa asia

    yang sedikit pedas, khas

    rempah asia.

    Baby Meal

    Porridge Plain

    (200Gr)

    Carrot

    Dice(10Gr)

    Menu untuk bayi atau

    anak dibawah 2 tahun,

    tidak boleh terdapat

    makanan yang memiliki

    tekstur keras dan sukar

    digigit, dengan rasa yang

    cenderung datar.

    Gluten

    Friendly

    Meal

    Grilled Chicken

    Breast (90 Gr)

    Roast Potato

    Cube with Onion

    (30Gr)

    Broccoli (15 Gr)

    Tomato Cherry

    (1Pc)

    Pesto Sauce

    (10Gr)

    Menu yang dalam isinya

    tidak terdapat kandungan

    gluten.

  • 19

    Nama Menu Foto Produk Komposisi Ketentuan

    Child Meal

    Scramble Egg

    (100Gr)

    Chicken Nugget

    (30Gr)

    Potato Wedges

    (30Gr)

    Menu untuk anak dengan

    usia 2-5 tahun, daging

    yang digunakan pada

    menu ini adalah

    boneless, baik ikan

    maupun ayam dengan

    tujuan agar mudah

    dikonsumsi.

    Diabetic

    Meal

    Plain Omelette

    ( 100 Gr)

    Tomato Half

    (30Gr)

    Ratotuille (20

    Gr)

    Potato Cube (20

    Gr)

    Ditujukan untuk

    penumpang yang tidak

    ingin terlalu banyak

    kandungan gula pada

    makanannya, namun

    tetap memiliki rasa yang

    enak.

    Vegetarian

    Lacto-ovo

    Meal

    Oven back

    zucchini (60 Gr)

    Mushroom

    champignon

    (35Gr)

    Carrot (30 Gr)

    Broccoli (20

    Gr)

    Ditujukan bagi

    penumpang yang tidak

    mengonsumsi daging

    hewan tetapi masih

    memakan telur dan dairy

    product.

    Low Salt

    Meal

    Omelette Plain

    (100 Gr)

    Grilled tomato

    half (30 Gr)

    Brocolli (20 Gr)

    Potato (20 Gr)

    Ditujukan untuk

    penumpang yang sedang

    menghindari konsumsi

    garam berlebih, dengan

    kandungan garam atau

    sodium maksimal 120

  • 20

    Nama Menu Foto Produk Komposisi Ketentuan

    mg per 100 gram

    makanan.

    Vegetarian

    Oriental

    Meal

    Moussaka (130

    Gr)

    Tomato Sauce

    ( 40 Gr)

    Mix Mushroom

    Saute ( 50 Gr)

    Ditujukan bagi

    penumpang yang

    vegetarian tetapi

    menginginkan cita rasa

    oriental.

    Fruit Platter

    Meal

    Water melon

    ( 30 Gr)

    Melon

    Honeydew

    (30 Gr)

    Papaya ( 30

    Gr)

    Pineapple ( 10

    Gr)

    Ditujukan bagi

    penumpang yang hanya

    mengkonsumsi buah-

    buahan saja.

    Hindu Meal

    Scramble Egg

    (120 Gr)

    Chicken

    Sausage

    ( 30 Gr)

    Mushroom

    (30 Gr)

    Tomato Grill

    Half

    ( 35 Gr)

    Ditujukan bagi

    penumpang yang

    beragama Hindu dengan

    memperhatikan aspek-

    aspek pengolahan dan

    komposisi menunya.

  • 21

    Nama Menu Foto Produk Komposisi Ketentuan

    Moslem Meal

    Chicken

    Rendang

    ( 50 Gr)

    Steamed Rice

    ( 120 Gr)

    Sauted

    Vegetable

    ( 50 Gr)

    Ditujukan bagi

    penumpang yang

    beragama Muslim

    dengan memperhatikan

    aspek-aspek pengolahan

    dan komposisi menunya.

    3.3. Production and Kitchen Department

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua memiliki 8 sub departemen yang memiliki tugas dan

    tanggung jawabnya masing-masing. Kedelapan sub departemen tersebut adalah

    receiving, store, butcher, hot kitchen dan japanese kitchen (khusus untuk maskapai ANA),

    vegetables & fruits, pastry, bakery, cold kitchen, dishing dan dishing ANA, dan tray set

    up.

    Bagian receiving memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menerima barang-barang

    pesanan dari supplier dan mengontrol kualitas barang-barang tersebut sesuai dengan

    standar prosedur yang telah disepakati sebelumnya. Bagian store memiliki tugas dan

    tanggung jawab untuk menerima barang-barang dari receiving dan menyimpannya sesuai

    dengan standar dan prosedur yang berlaku. Bagian Butcher memiliki tugas dan tanggung

    jawab untuk menyiapkan bahan-bahan hewani seperti daging ayam, daging sapi, ikan,

    seafood untuk preparation seperti, dicuci, dipotong-potong, dan sebagagainya. Bagian

    Hot Kitchen adalah bagian utama dari area yang memiliki tugas dan tanggung jawab

    untuk mengolah seluruh bahan makanan menjadi menu utama yang nantinya akan

    disajikan. Hot Kitchen membuat segala macam cuisine namun, untuk Japanese Cuisine

    yang dikhususkan untuk maskapai ANA memiliki tempat khusus dan terpisah dari Hot

    Kitchen. Bagian Vegetables & Fruit adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab

    untuk menangani pengolahan buah dan sayur. Bagian Pastry dan Bakery memiliki tugas

    dan tanggung jawab untuk membuat menu desert dan produk-produk roti. Bagian cold

    kitchen memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun menu makanan yang

  • 22

    membutuhkan kondisi suhu rendah seperti, buah-buahan dan appetizer. Bagian dishing

    adalah bagian yan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengemas makanan ke

    dalam kotak makanan yang nantinya akan di kirim ke dalam pesawat. Bagian Tray Set

    Up adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menysun makanan ke

    dalam tray dan siap diantarkan ke terminal bandara.

  • 23

    BAB IV

    QUALITY HEALTH SAFETY & ENVIRONMENT DAN RECEIVING

    4.1. Quality Health Safety & Environment (QHSE)

    Quality Health safety & environment (QHSE) di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua

    merupakan divisi yang bertanggung jawab pada pegecekan kualitas pada saat penerimaan

    bahan baku, proses produksi, hasil akhir produk dan pada saat produk akan masuk ke

    pesawat. Pengencekan kualitas yang dilakukan divisi QHSE berdasarkan pada standar

    yang telah ditetapkan PT. Purantara Mitra Angkasa Dua, meliputi pengujian organoleptik,

    kandungan bakteri, pengecekan rasa, pemeriksaan expired date dan kemasan. Untuk

    menjaga semuanya sesuai dengan standar yang ditetapkan maka divisi QHSE terbagi

    dalam beberapa subdivisi yang lebih fokus dan bertanggung jawab sesuai tugasnya,

    seperti:

    A. Quality Assurance

    Quality Assurance merrupakan subdivisi yang bertanggung jawab pada semua subdivisi

    lain di QHSE dan produk akhir yang keluar dari PT. Purantara Mitra Angkasa Dua dan

    dikirimkan ke customer.

    B. Quality Control Receiving/Quality Control Incoming

    Quality control receiving merupakan subdivisi dari QHSE yang bertanggung jawab pada

    proses penerimaan barang dari supplier yang akan diolah atau langgung digunakan di PT.

    Purantara Mitra Angkasa Dua.

    C. Quality Control In-Line

    Quality Control In Line adalah salah subdivisi dari QHSE yang bertanggung jawab

    terhadap standard pengolahan bahan yang telah diterima di receiving hingga produk jadi.

    D. Laboratorium

    Laboratorium adalah bagian divisi yang bertugas untuk mengecek semua produk pangan

    yang diproduksi PT. Purantara Mitra Angkasa Dua terbebas dari bakteri patogen.

    E. Safety

    Safety merupakan subdivisi dari QHSE yang bertanggung jawab pada keamanan dan

    mutu produk, mulai dari perencanaan pelaksanaan dan mengawasi selama proses.

    Menjaga keamanan seperti di ruang produksi tidak boleh ada serangga dan mengawasi

    kinerja dari semua pegawai yang terlibat secara langsung dengan bahan pangan.

  • 24

    F. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan subdivisi dari QHSE yang bertanggung jawab pada

    sistematisasi pendataan dari divisi divisi lain dan akan dijadikan dokumen resmi yang

    akan dapat dipertanggung jawabkan.

    4.2. Receiving

    Receiving atau bagian penerimaan barang adalah tempat penerimaan barang yang telah

    dipesan oleh purchasing. Di receiving sendiri bertugas untuk memeriksa barang yang di

    kirim oleh supplier sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang telah

    ditetapkan oleh PT. Purantara Mitra Angkasa Dua, agar menjamin bahwa hanya bahan

    makanan yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan yang dapat diterima

    dari supplier. Selain itu receiving juga mencangkup scope:

    Bahan baku dalam bentuk dry, chilled, frozen

    Bahan baku siap santap hingga yang melalui pengolahan

    ‘Non Food’

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua, Jakarta

    SOP yang dimiliki oleh PT. Purantara Mitra Angkasa Dua telah disesuikan dengan ISO

    9001: 2008 mengenai quality management system, ISO 22000: 2005 mengenai food safety

    management system, CODEX ALIMENTARIUS, dan International Flight Services

    Association (IFSA). Assistant store manager dan receiving staff memiliki tanggung jawab

    atas prosedur dan penerapan prosedur receiving.

    4.2.1. Prosedur Kerja Receiving

    Receiving Staff yang bertugas menerima barang diwajibkan memeriksa kelengkapan

    dokumen yang dibawa supplier seperti surat jalan dan fraktur, nama barang, brand, dan

    spesifikasi ukuran, unit size, dan jumlah barang harus sesuai dengan dokumen, kemudian

    dokumen yang dibawa oleh supplier di tanda tangani lengkap dengan nama dan tanggal.

    Selain itu, receiving staff melakukan pengecekan bersama dengan user dan QC (Quality

    Control), mengenai barang yang telah diterima sesuai dengan spesifikasi dan dicatat ke

    dalam laporan penerimaan barang (checklist receiving). Khusus untuk sayuran dan buah,

    bila mengalami kekurangan jumlah barang yang diterima yang disebabkan oleh proses

  • 25

    reject/penolakan ataupun kekurangan pengiriman dari supplier, akan dicatat dalam

    bentuk laporan kekurangan barang yang dicampaikan kepada user/head department.

    Semua barang yang diterima baik food dan non food product diindput kedalam oracle

    system sebagai receipt/invebtory received.

    Spesifikasi pengecekkan di area receiving meliputi:

    a. Transportasi

    Pada transportasi dilakukan pengecekan pada kebersihan, susunan barang dan suhu.

    Kendaraan yang digunakan diwajibkan bersih dan hygiene dalam maupu luar serta

    tidak terdapat serangga pada mobil. Barang dikirim tidak tercampur dengan barang

    atau bahan baku lain. Untuk Pengiriman barang dengan suhu rendah (chilled dan

    frozen), mobil pengirim disarankan memiliki alat refrigerator transportasi. Untuk

    chilled product (sayuran segar, buah segar) harus memiliki suhu

  • 26

    bahan baku di antara 5°C-8°C makan produk akan tetap diterima namun akan

    diberikan pemberitahuan kepada supplier untuk mekukan investigasi namun jika suhu

    bahan diatas 8°C makan akan ditolak. Sama halnya dengan suhu refrigerator

    transportasi suhu maksimalnya sebesar 5°C. Untuk telur (non-pasteuritation), telur

    harus dalam keadaan utuh, bersih tidak ada tanda bekas kotoran.

    d. Frozen Goods (Beku)

    Bahan baku frozen solid pada kemasan tidak tedapat bercak darah atau tanda penah

    di thawing. Tidak mengeluarkan aroma yang berbeda, dimana tidak ada aroma yang

    busuk. Suhu bahan baku di bawah -18°C atau masih dalam keadaan beku. Untuk

    bahan baku yang telah di kemas (pack on) memiliki kadaluarsa kurang dari 6 bulan

    pada saat barang diterima.

    e. Bahan Kimia

    Untuk bahan kimia dilakukan pengecekan kemasan. Kemasan kimia harus dalam

    keadaan tertutup rapat/sealed yang utuh. Memiliki label identitas yang jelas dan

    terdapat masa kadaluarsa. Pengiriman bahan kimia tidak boleh bercampur dengan

    bahan bahan yang lain.

    Sedangkan pada malam hari atau hari libur peneriman barang tetap berjalan seperti

    biasanya namun tugas peneriman barang dialihkan kepada officer in charge atau

    supervisor yang telah diberi wewenang untuk menerima barang, memeriksa kelengkapan

    dokumen seperti surat jalan, fraktur, invoice, nota pembelian barang. Kemudian

    melakukan pengecekkan barang seperti nama, ukuran dan jumlah barang harus sesuai

    dengan dokumen. Selanjutnya dokumen ditanda tangan lengkap dengan nama dan

    tanggal. Kemudian membuat laporan penerimaan barang yang ditunjukan kepada

    department head dan disampaikan kepada staf administrasi shift berikutnya (shift pagi)

    dan dokumen yang telah dibuat dikirim kepada receiving staff.

    4.3. Pelaksanaan Kerja

    Pada setiap penerimaan barang di receiving dilakukan pengujian baik pada produk dry

    goods, frozen goods, dan chilled goods. Pengujian dilakukan setelah pengecekan suhu

    bahan baku dan refrigerator transportasi. Pada produk dry goods dilakukan pengecekan

  • 27

    seperti pengecekan nama, jumlah, tanggal kadaluarasa dan tanggal produksi serta kondisi

    barang saat diterima.

    Untuk produk frozen goods dilakukan pengecekan seperti memeriksa kondisi bahan,

    masih beku atau tidak, melihat kemasan bahan apakah ada tanda tanda bahan pernah

    mengalami proses thawing atau tidak. Kemudian bahan di thawing untuk mengecek

    kondisi bahan seperti aroma daging dan tekstur bahan. Semua pengecekan pada produk

    frozen goods diserahkan kepada head chef bucher.

    Sedangkan untuk produk chilled good dilakukan beberapa pengecekan yang dibedakan

    pada jenis barang yang akan diuji. Untuk buah dan sayur dilakukan pengujian pestisida,

    uji kemanisan buah. Selain itu juga dilakukan pengujian formalin, boraks dan merkuri

    untuk bahan baku yang tidak dilengkapi COA (Certificate of Analysist). Berikut beberapa

    jenis pengujian yang dikakukan:

    4.3.1. Uji Pestisida

    Pengujian pestisida yang dilakukan di PT.Purantara Mitra Angkasa Dua menggunakan

    G9 Fast Pesticides Detection Kit. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

    zat pestisida yang ada pada buah dan sayur. PT. Purantara Mitra Angkasa Dua

    menetapkan standar bahwa buah dan sayur harus bebas pestisida. Bila terditeksi pada

    sayur dan buah terdapat pestisida maka buah dan sayur tersebut harus dicuci lagi dan jika

    masih terdapat kandungan pestisida makan buah dan sayur tersebut akan ditolak/direject.

    Gambar 8. Pestisida kit

    4.3.2. Uji Kemanisan

    Pengujian kadar kemanisan buah yang dilakukan di PT.Purantara Mitra Angkasa Dua

    menggunakan refractometer Atago. Refractometer merupakan alat untuk mengukur

  • 28

    kadar/ konsentrasi bahan cair dalam satuan brix. Alat refractometer yang digunakan dapat

    mengukur kadar kemanisan dari 0-85% brix. PT. Purantara Mitra Angkasa Dua

    menetapkan standar bahwa kadar kemanisan buah minimal dalam grade good

    berdasarkan Rex (1998).

    Gambar 9. Refractometer Agato

    4.3.3. Uji Formalin

    Pengujian formalin yang dilakukan di PT.Purantara Mitra Angkasa Dua menggunakan

    Merck Formaldehyde Test Kits. Dalam kit ini berisikan 2 tabung kaca untuk tempat

    pengujian, 1 botol reagen pereaksi Fo-1 dan 1 botol reagen pereaksi Fo-2. Pengujian ini

    dilakukan agar mengetahui ada atau tidaknya kandungan formalin pada sampel makanan.

    Sampel yang akan diuji dihomogenisasi terlebih dahulu dengan menggunakan 10 gram

    bahan sampel dan 90 ml air. Kemudian larutan sampel di ambil 10 ml, 5 ml untuk tabung

    A dan 5 ml untuk tabung B. Pada tabung A ditambahkan 1 sendok takar Fo-1 dan

    dihomogenisasi. Sedangkan pada tabung B ditambahkan 1 sendok takar Fo-2 dan

    dihomogenisasi. Semua proses homogenisasi dilakukan selama 1 menit.

    Gambar 10. Uji formalin

  • 29

    Pada gambar diatas dapat dilihat tabumg A di letakan di sebeah kiri sedangkan tabung B

    di letakan di sebelah kanan, warna pada tabung di bandingkan dengan warna yang

    terdapat dikertas. Hasil uji formalin pada sampel menunjukan bahwa terdapat formalin

    sebesar 0,10 mg/l HCHO. Standard aman yang ditetapkan PT. Purantara Mitra Angkasa

    Dua sebesar 0,20 mg/l HCHO.

    4.3.4. Uji Boraks

    Pengujian boraks yang dilakukan di PT.Purantara Mitra Angkasa Dua menggunakan Fast

    Test Borax Test Kits. Kit ini berisi 1 botol reagen pereaksi boraks, 1 pack turmeric atau

    curcumin paper dan 1 botol kaca sebagai tempat pengujian. Pengujian boraks dilakukan

    untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan boraks pada sampel makanan terutama

    pada bahan siap saji. Sampel yang digunakan dihomogenisasi terlebih dahulu dengan

    menggunakan 10 gram bahan dengan 90 ml air. Kemudian larutan sampel diambil 5 ml

    dan dimasukkan kedalam botol kaca. Larutan sampel uji ditambahkan 5 tetes pereaksi

    boraks dan diaduk berulang kali hingga larutan tercampur rata. Selanjutnya curcumin

    paper dicelupkan ke dalam larutan sampel.

    Gambar 11. Uji boraks

    Pada gambar di atas diketahui bahwa tidak ada perubahan warna pada curcumin paper.

    Berdasarkan hasil yang didapatkan dengan keterangan dari kit yang digunakan

    menunjukkan bahwa sampel uji tidak mengandung boraks atau natrium tetraborat.

    Adanya kandungan boraks atau natrium tetraborat pada sampel uji ditunjukan dengan

    curcumin paper mengalami perubahan warna menjadi warna merah, merah bata atau

  • 30

    jingga. PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menetapkan standar bahwa bahan makan siap

    makan harus bebas dari boraks.

    4.3.5. Uji Merkuri

    Pengujian merkuri pada seafood yang dilakukan di PT.Purantara Mitra Angkasa Dua

    menggunakan Fast Test Mercury Test Kits. Kit ini berisi 1 botol reagen perekasi merkuri

    dan 1 botol kaca sebagai tempat pengujian. Pengujian merkuri dilakukan untuk

    mengetahui ada atau tidaknya kandungan merkuri pada seafood terutama pengujian ini

    dilakukan pada calon supplier baru. Sampel yang dipakai dihomogenisasi terlebih dahulu

    dengan menggunakan 10 gram bahan dengan 90 ml air. Kemudian larutan sampel diambil

    sebanyak 5 ml dan dimasukkan ke botol kaca. Selanjutnya ditambahkan 3 tetes pereaksi

    merkuri dan diaduk berulangkali hingga tercampur rata.

    Gambar 12. Uji merkuri

    Pada gambar diatas didapatkan kasil uji merkuri pada sampel ikan tuna. Warna larutan

    yang dihasilkan berwarna abu abu dengan ada sedikit endapan. Berdasarkan hasil yang

    didapat dan keterangan dari kit yang digunakan menunjukan pada sampel ikan tuna

    terdapat merkuri dengan kadar sedang. Jika hasil yang didapatkan berwarna putih

    menunjukan kadar merkuri rendah dan jika hasil yang didapatkan berwarna hitam

    menunjukan kadar merkuri tinggi. PT. Purantara Mitra Angkasa Dua tidak memiliki

    standar khusus kandungan merkuri pada seafood, namun PT. Purantara Mitra Angkasa

    Dua mengikuti standar yang terdapat pada keterangan kit yang digunakan.

  • 31

    BAB V

    ANALISIS PENERIMAAN BUAH DAN SAYUR DI PT. PURANTARA MITRA

    ANGKASA DUA

    5.1. Standar Prosedur Penerimaan Buah dan Sayur yang Dilakukan di Receiving

    Sistem penerimaan barang di PT. Purantara Mitra Angkassa Dua memiliki beberapa

    langkah yang harus dilakukan dan harus sesuai dengan SOP yang diberlakukan. Agar

    sistem penerimaan yang dilakukan tertata rapi dan tercatat sesuai dengan permintaan. Hal

    ini telah sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan Nurcahyo (2018) yang mengatakan

    bahwa sistem merupakan kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain dan

    menghasilkan hasil yang maksimal.

    5.1.1. Purchasing Department

    Purchasing department memiliki tugas menerima daftar pemesanan bahan baku yang

    berasal dari user pada menu development (MenDev) akan mengirimkan planning ke store.

    Dari store akan membuat purchasing request (PR) dan dikirimkan ke purchasing

    department unruk di buatkan purchasing order (PO) dan dikirimkan ke supplier.

    Purchasing department memiliki peranan penting dalam pembelian bahan baku.

    Purchasing merupakan bagian penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan.

    Purchasing memiliki tanggung jawab dalam memenuhi permintaan bahan baku dengan

    kualitas dan kuantitas bahan baku yang tersedia pada waktu yang diperlukan dengan

    harga yang berlaku. Berikut diagram alir proses pemesanan barang,

    Gambar 13. Diagram alir pemesanan

  • 32

    Purchasing merupakan suatu proses dalam pencarian sumber dan pemesanan barang atau

    jasa untuk kegiatan produksi (Nurcahyo, 2018). Purchasing staff memiki peran yang

    penting dalam melakukan pembelihan bahan baku, selain melihat dari kuantitas, kualitas

    dan harga yang ditawarkan dari supplier mereka juga harus memastikan ketersediaan

    barang yang sesuai dengan kebutuhan di setiap department. Hal ini untuk menjaga proses

    produksi berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

    5.1.2. Purchasing Order

    Purchasing order (PO) merupakan daftar pembelian yang berisi tanggal pembelian, nama

    supplier, nama dan harga barang yang di beli, tanda tangan pengirim dan purchasing staff.

    Biasanya PO diberikan kepada purchasing staff dibagian receiving pagi hari sebelum

    melakukan penerimaan barang dari supplier. Selain itu PO juga dikirimkan ke supplier

    agar proses pembelian sesuai dengan jadwal dan standar yang diinginkan.

    Gambar 14. Form purchasing order

    Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa PO yang di miliki PT. Purantara Mitra Angkasa

    Dua sudah baik. Dimana terdapat nomor PO, tanggal PO, tanggal pengiriman, nama dan

    alamat supplier, nama dan alamat penerima, nama barang, jumlah barang, harga barang,

    tempat tanda tangan dan nama terang penerima dan pengirim. Sistem pemesanan yang

    dilakukan di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua minimal 2 minggu sebelum tanggal

    pengiriman.

  • 33

    5.1.3. Form Daily Receiving Report (Checklist Receiving)

    Form daily receiving report (checklist receiving) adalah dokumen yang dibuat setiap hari

    yang merekap ulang penerimaan bahan baku dari supplier, yang kemudian akan

    dilaporkan ke bagian accouting. Checklist receiving pada PT. Purantara Mitra Angkasa

    Dua dibuat 2 department, yang pertama oleh pihak store dan yang kedua oleh QC

    receiving. Pada department store, checklist receiving dibuat berdasarkan tiap department.

    Barang yang digunakan operation dan barang yang digunakan produksi dibedakan

    dokumennya, selain itu checklist ini diisi dari penerimaan barang pagi hari sampai malam

    hari. Checklist receiving yang dibuat oleh QC diisi mengenai barang apa saja yang

    diterima dan yang telah dicek oleh QC.

    Gambar 15. Checklist receiving

    Gambar diatas merupakan contoh checklist receiving yang dibuat oleh store. Dapat dilihat

    bahwa form checklist PT. Purantara Mitra Angkasa Dua cukup baik dimana terdapat

    tanggal penerimaan barang, nama supplier, barang apa yang diterima, jumlah PO yang

    diminta, jumlah barang yang diterima, jenis barang (food product, non-foood, cry good,

    chilled good), expired date, packaging (intact,damaged), foreign object (FOB), tanda

    tangan pembuat dokumen. Pengisian checklist harus sesuai yang tertera pada barang agar

    dapat dipertanggung jawabkan bila terdapat complain dari customer.

    5.1.4. Form Spesifikasi Buah dan Sayur

    Form spesifikasi yang dimiliki PT. Purantara Mitra Angkasa Dua telah dibedakan dari

    tiap jenis produk. Untuk spesifikasi buah dan sayur berdasarkan pada panjang, diameter,

    bentuk, warna, berat total, suhu saat penerimaan, packing. Selama proses penerimaan

  • 34

    bahan baku, semua bahan baku dicek secara menyeluruh sesuai dengan spesifikasi yang

    telah ditetapkan. Selain sesuai dengan spesifikasi juga harus sesuai dengan SOP yang

    telah ditetapkan seperti tampak segar, bebas pestisida, gigitan serangga tidak boleh lebih

    dari 15%, dan suhu penerimaan maksimal 8°C. Berikut beberapa contoh spesifikasi form

    buah dan sayur di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua.

    Gambar 16. Form spesifikasi sayur

    Gambar 17. Form spesifikasi buah

    Gambar diatas merupakan contoh dari spesifikasi form buah dah sayur yang dimiliki PT.

    Purantara Mitra Angkasa Dua. Dalam spesifikasi form yang dimiliki PT. Purantara Mitra

    Angkasa Dua terdapat foto produk, nama produk, ketentuan fisik, dan tanda tangan

    pengesahan dari Head Chef Indonesian Cuisine, quality control dan purchasing.

    Pemberian foto produk agar tidak terjadi kesalahan penerimaan barang bila staff yang

    bertugas belum mengenal produk dengan baik.

    Untuk buah yang dipesan dalam jumlah banyak dan tidak langsung diolah seperti

    semangka, maka proses pengiriman buah terbagi menjadi 3 kategori yaitu matang

    seutuhnya, agak matang dan kurang matang dengan persentase 40%, 35% dan 35%. Hal

  • 35

    ini ditujukan agar buah yang diterima tidak mengalami pembusukan selama

    penyimpanan. Selain itu setiap pengiriman semangka, semangka akan dibelah 3-4 buah

    untuk mengecek apakah sesuai dengan standar yang telah diminta dan kadar kemanisan,

    seperti pada gambar di bawah ini.

    5.1.5. Alat yang Tersedia di Receiving

    PT.Purantara Mitra Angkasa Dua menyediakan beberapa alat penunjang untuk membantu

    prosedur penerimaan buah dan sayur. Penyediaan alat ini untuk mempercepat proses

    pengecekan dan penyimpanan bahan baku. Di receiving terdapat beberapa alat untuk

    mempermudah pengecekan bahan baku seperti thermometer gun, timbangan, plastic

    basket, pallet, hand pallet.

    5.1.5.1. Thermometer Gun

    PT.Purantara Mitra Angkasa Dua menggunakan thermometer gun atau yang sering

    disebut infrared thermometer. Pemilihan penggunaan thermometer gun untuk

    memudahkan pada saat pengecekan suhu bahan baku dan transportasi. Thermometer gun

    merupakan alat ukur suhu tanpa bersentuhan dengan obyek. Thermometer gun

    menggunakan inframerah yang dipancarkan ke obyek (alatuji.com, 2019).

    Gambar 18. Pengecekan kualitas semangka

  • 36

    Gambar 19. Thermometer gun

    5.1.5.2. Timbangan

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menggunakan timbangan digital untuk

    mempermudahkan selama proses penimbangan bahan baku. Timbangan Digital adalah

    perangkat pengukuran yang digunakan untuk mengukur berat atau massa suatu benda

    atau zat. Penggunaan timbangan digital untuk mendapatkan ketelitian tinggi. PT.

    Purantara Mitra Angkasa Dua melakukan kalibrasi pada timbangan digital setiap 1 tahun

    sekali, hal ini di lakukan untuk menjaga keakuratan hasil timbangan.

    Gambar 20. Timbangan

    5.1.5.3. Plastic Basket

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menggunakan plastic basket sebagai wadah untuk

    menyimpan bahan pangan dan mempermudahkan pemindahan. Perbedaan warna pada

    plastic basket berdasarkan jenis bahan pangan yang disimpan. Warna hijau digunakan

    untuk menyimpan buah dan sayur, warna biru di gunakan untuk menyimpan processed

    food dan meat.

  • 37

    Gambar 21. Blue plastic basket

    Gambar 22. Green plastic basket

    5.1.5.7. Pallet

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menggunakan plastic pallet untuk memindahkan

    plastic basket sebanyak 16 basket secara bersamaan. Selain untuk mempermudah

    pemindahan basket pallet juga berfungsi untuk memberikan jarak atau lapisan agar

    produk pangan tidak langsung bersentuhan dengan lantai. Hal ini dilakukan untuk

    meminimalkan cross contamination dari bahan bahan kimia dan dari binatang.

  • 38

    Gambar 23. Pallet

    5.1.5.8. Hand pallet

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menggunakan hand pallet sebagai transportasi

    memudahkan perpindahan pallet bersama basket dari satu tempat ke tempat yang lain.

    Selain mempermudahkan pemindahan pallet beserta plastic basket penggunaan hand

    pallet juga untuk menjaga lantai yang telah di epoxy dari kerusakan dan menjaga kualitas

    bahan pangan. Jika pemindahan bahan dipindahkan secara manual dapat menyebapkan

    lecet pada lantai dan menimbulkan kesulitan pada saat pembersihan. Hand pallet juga

    dapat menjaga kualititas bahan pangan dari kerusakan fisik seperti memar pada buah dan

    sayur yang mudah mengalami kerusakan fisik seperti tomat, terong, apel, dan pear. Selain

    itu hand pallet juga memiliki kapasitas maksimum beban yang dapat diangkat sebesar

    2,5 ton.

    Gambar 24. Hand pallet

  • 39

    5.2. Jadwal Penerimaan Buah dan Sayur di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua telah memiliki jadwal untuk pengiriman barang. Hari

    senin, rabu dan jumat dikhususkan untuk pengiriman sayur dan buah, untuk pengiriman

    meat, poultry, dairy product setiap hari selasa, kamis dan sabtu. Sedangkan untuk hari

    minggu digunakan untu pengiriman roti dan jus. Selama proses penerimaan barang,

    kekurangan barang yang disebabkan kekurangan pengiriman barang dari supplier

    maupun barang yang direject akan dipenuhi kekurangannya pada keesokan hari. Dapat

    dilihat padat tabel di bawah ini, beberapa barang yang dikirimkan dari beberapa supplier

    selama 1 minggu.

    Tabel 3. Jadwal penerimaan buah dan sayur PT. Purantara Mitra Angkasa Dua selama 1

    minggu

    Tanggal supplier Barang Purchasing

    Order

    Barang

    diterima

    Kekurangan

    11/02/20

    19

    PT. Padi

    Perdana

    Mandiri

    Bean long 41 kg 39 kg 2 kg

    Cabbige white 120 kg 97 kg 23 kg

    Capsicum

    Green

    58 kg 58 kg -

    Capsicum

    yellow

    65 kg 65 kg -

    Tomato fresh 120 kg 110 kg 10 kg

    CV.

    Nusantara

    Kurnia

    Lestari

    Cassava leaf 70 kg 58 kg 12 kg

    Eggplant Japan 15 kg 8 kg 7 kg

    Garlic peeled 65 kg 65 kg -

    Small potato 5 kg - 5 kg

    Soya bean curd 250 EA 250 EA -

    PT. ABBAS

    ARGI

    Carrot local 150 kg 150 kg -

    Corn young 65 kg 58 kg 7 kg

    Cucumber kyuri 160 kg 120 kg 40 kg

    Lettuce rocket 3 kg 3 kg -

    Pok choy 160 kg 85 kg 75kg

    Apple gala 62 kg 47 kg 15 kg

  • 40

    Tanggal supplier Barang Purchasing

    Order

    Barang

    diterima

    Kekurangan

    CV. Laras

    Mitra

    Banana

    cavendish

    63 kg 63 kg -

    Rock melon 70 kg 65 kg 5 kg

    Strawberry 90 PK 90 PK -

    Watermelon 600 kg 547 kg 53 kg

    12/02/20

    19

    PT. Padi

    Perdana

    Mandiri

    Bean long 2 kg 2 kg -

    Cabbige white 23 kg 23 kg -

    Tomato fresh 10 kg 10 kg -

    CV.

    Nusantara

    Kurnia

    Lestari

    Cassava leaf 12 kg 12 kg -

    Eggplant Japan 7 kg 7 kg -

    Small potato 5 kg 5 kg -

    PT. ABBAS

    ARGI

    Corn young 7 kg 7 kg -

    Cucumber kyuri 40 kg 40 kg -

    Pok choy 75kg 75 kg -

    CV. Laras

    Mitra

    Apple gala 15 kg 15 kg -

    Rock melon 5 kg 5 kg -

    Watermelon 53 kg 53 kg -

    13/02/20

    19

    PT. Padi

    Perdana

    Mandiri

    Bean long 30 kg 30 kg -

    Cabbige white 80 kg 74 kg 6 kg

    Capsicum

    Green

    45 kg 39 kg 6 kg

    Capsicum

    yellow

    50 kg 47 kg 3 kg

    Tomato fresh 90 kg 78 kg 2 kg

    CV.

    Nusantara

    Kurnia

    Lestari

    Cassava leaf 55 kg 55 kg -

    Eggplant big 40 kg 31 kg 9 kg

    Eggplant Japan 10 kg 2 kg 8 kg

    Garlic peeled 50 kg 50 kg -

  • 41

    Tanggal supplier Barang Purchasing

    Order

    Barang

    diterima

    Kekurangan

    Soya bean curd 150 EA 150 EA -

    PT. ABBAS

    ARGI

    Carrot local 120 kg 120 kg -

    Corn young 50 kg 32 kg 18 kg

    Cucumber kyuri 110 kg 110 kg -

    Lettuce rocket 2 kg - 2 kg

    Pok choy 110 kg 87 kg 23 kg

    CV. Laras

    Mitra

    Apple gala 45 kg 37 kg 8 kg

    Banana

    cavendish

    42 kg 42 kg -

    Rock melon 55 kg 55 kg -

    Strawberry 60 PK 45 PK 15 PK

    Watermelon 450 kg 326 kg 124 kg

    14/02/20

    19

    PT. Padi

    Perdana

    Mandiri

    Cabbige white 6 kg 6 kg -

    Capsicum

    Green

    6 kg 6 kg -

    Capsicum

    yellow

    3 kg 3 kg -

    Tomato fresh 2 kg 2 kg -

    CV.

    Nusantara

    Kurnia

    Lestari

    Eggplant big 9 kg 9 kg -

    Eggplant Japan 8 kg 8 kg -

    PT. ABBAS

    ARGI

    Corn young 18 kg 18 kg -

    Lettuce rocket 2 kg - 2 kg

    Pok choy 23 kg 23 kg -

    CV. Laras

    Mitra

    Apple gala 8 kg 8 kg -

    Strawberry 15 PK 15 PK -

    Watermelon 124 kg 124 kg -

    Bean long 30 kg 30 kg -

  • 42

    Tanggal supplier Barang Purchasing

    Order

    Barang

    diterima

    Kekurangan

    15/02/20

    19

    PT. Padi

    Perdana

    Mandiri

    Cabbige white 80 kg 68 kg 22 kg

    Capsicum

    Green

    45 kg 45 kg -

    Capsicum

    yellow

    50 kg 50 kg -

    Tomato fresh 90 kg 77 kg 13 kg

    CV.

    Nusantara

    Kurnia

    Lestari

    Cassava leaf 55 kg 37 kg 18 kg

    Eggplant big 40 kg 40 kg -

    Eggplant Japan 10 kg 6 kg 4 kg

    Garlic peeled 50 kg 50 kg -

    Soya bean curd 150 EA 150 EA -

    PT. ABBAS

    ARGI

    Carrot local 120 kg 120 kg -

    Corn young 50 kg 37 kg 13 kg

    Cucumber kyuri 110 kg 97 kg 13 kg

    Lettuce rocket 2 kg 2 kg -

    Pok choy 110 kg 78 kg 32 kg

    CV. Laras

    Mitra

    Apple gala 45 kg 45 kg -

    Banana

    cavendish

    47 kg 38 kg 9 kg

    Rock melon 55 kg 49 kg 6 kg

    Strawberry 60 PK 60 PK -

    Watermelon 450 kg 376 kg 64 kg

    keterangan:

    EA:each

    PK:pack

    Pada tabel diatas dapat dilihat, kekurangan barang yang dikirim dipenuhi kekurangannya

    pada keesokan harinya. Seperti pada hari Senin 11 Februari 2019 terdapat kekurangan

    seperti bean long, cabbige white, tomato fresh, cassava leaf, eggplant japan, small potato,

    corn young, cucumber kyuri,pok choy, apple gala, rock melon, watermelon dan semua

    kekurangannya dipenuhi pada hari Selasa 12 Februari 2019.

  • 43

    Kekurangan yang terjadi disebakan kekurangan stok dari supplier atau terjadi

    penolakan/reject setelah dilakukan beberapa pengecekan kualitas. Seperti pada small

    potato terjadi penolakan/reject semua small potato yang dibawa oleh supplier, karena

    semua kentang yang di bawa telah berwarna hijau dimana telah terjadi kontaminasi.

    Perubahan warna pada kentang, bertunas, dan mengalami kerusakan secara fisik dapat

    mengandung glikoalkaliod dalam kadar tinggi. Tingginya kadar glikoalkaliod akan

    menimbulakan rasa pahit dan gejala keracunan seperti rasa terbakar pada mulut, sakit

    perut, mual dan muntah (BPOM, 2008). Solamin merupakan racun kelompok

    glikoalkaliod yang racunnya relaitif rendah namun bila dalam konsentrasi tinggi dapat

    menyebabkan kematian (Anwar, 1996).

    Gambar 25. Kentang

    Dapat dilihat pada gambar diatas, kentang yang dikirimkan beberapa telah berwarna

    hijau. Sesuai yang diungkapkan BPOM (2008) perubahan warna pada kentang

    menunjukan tingginya solamin dari kelompok glikoalkaliod. Perubahan warna pada

    kentang dapat menyababkan keracunan bahkan kematian. Walaupun bagian kentang yang

    telah berwarna hijau dibuang, kadar solanin pada kentang tidak hilang (Supardi, 2018).

    Sehingga PT. Purantara Mitra Angkasa Dua melakukan penolakan pada kentang yang

    telah mengalami perubahan warna.

    Tomat memiliki berbagai manfaat karena mengandung berbagai vitamin dan mineral

    yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan, karena itu tomat dapat mengobati

    sariawan; xeropthalmia; bibir merah dan radang lidah (Maharani, Surtiningsih, & Utam,

    2017). Kondisi kematangan tomat dapat dilihat dari warnanya (Noviyanto, 2009 ). PT.

    Putantara Mitra Angkasa Dua sendiri belum memiliki spesifikasi khusus mengenai

  • 44

    tingkat kematangan tomat dari warna. Namun bila warna tomat didominasi warna jingga

    atau hijau maka tomat tersebut langsung ditolak.

    Gambar 26. Tomat

    5.3. Standar Pengujian Buah dan Sayur Saat Proses Penerimaan di PT. Purantara

    Mitra Angkasa Dua

    5.3.1. Uji Pestisida

    Pestisida adalah campuran beberapa zat yang berbeda sifat fisik dan kimianya. Menurut

    WHO pestisida dibagi menjadi 4 kelas yaitu terlalu sangat berbahaya, sangat berbahaya,

    cukup berbahaya, dan sedikit berbahaya. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dapat

    memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh dan lingkungan. Berdasarkan komposisi

    bahan kimia yang digunakan, pestisida diklasifikasi menjadi 1 kelompok utama yaitu

    organochlorines, organophosphorus, carbamates and pyrethrin and pyrethroids (Devi,

    2017).

    Organophosphorus dianggap sangat efektif dalam pestisida karena dapat membunuh

    berbagai jenis hama. Selain itu organophosphorus mudah terurai dengan mudah

    dilingkungan. Organophosphorus bersifat sangat toksik pada hewan vertebrates dan

    invertebrates berefek pada kerusakan saraf yang menyebabkan kelumpuhan dan

    kematian. Carbamates memiliki struktur dan sistem kerja yang sama dengan

    organophosphorus, yang membedakan dari asalnya. Carbamates berasal dari carbamates

    acid sedangkan organophosphorus merupakan turunan dari phosphoric acid (Devi,

    2017).

    Pengujian pestisida yang dilakukan di PT.Purantara Mitra Angkasa Dua ditujukan untuk

    mengetahui ada tidaknya zat pestisida yang ada pada buah dan sayur. Kit atau alat uji

  • 45

    yang digunakan PT.Purantara Mitra Angkasa Dua adalah G9 Fast Pesticides Detection

    Kit dan hanya dapat mengetahui ada atau tidaknya kandungan pestisida pada buah dan

    sayur. Di dalam kit berisi petunjuk penggunaan dan alat uji setra pipet tetes. Buah dan

    sayur diambil beberapa buah sebagai sampel penggujian. Kemudian sampel pengujian

    direndam dalam air bersih/aquadest selama 5-10 menit. Kemudian air hasil rendaman

    sampel diambil dan ditetesakan pada alat uji sebanyak 6 tetes pada lubang A dan lubang

    B.

    Gambar 27. Uji pestisida

    Pada gambar diatas didapatkan hasil uji yang didapat menunjukan sampel yang diuji tidak

    memiliki kandungan pestisida. Berdasarkan keteranggan yang didapat dari kit yang

    digunakan menjelaskan bahwa hasil tes positive atau terdapat kandungan pestisida jika

    lingkaran di titik A atau B salah satu berwarna putih dan satunya biru atau kedua lingkaran

    di titik A dan B berwarna putih. Namun, jika kedua lingkaran di titik A dan B berwarna

    biru menunjukan hasil tes negative atau tidak ada kandungan pestisida. Pada gambar

    diatas menunjukan lingkaran yang terdapat pada titik A dan B menunjukan warna biru.

    PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menetapkan standar bahwa buah dan sayur harus bebas

    pestisida. Bila terdeteksi pada sayur dan buah terdapat pestisida maka buah dan sayur

    tersebut harus dicuci lagi dan jika masih terdapat kandungan pestisida makan buah dan

    sayur tersebut akan ditolak/direject

    Alat uji yang digunakan PT.Purantara Mitra Angkasa Dua hanya dapat mendeteksi

    organophosphate, carbamate dan acetylcholinesterase inhibitor. Organophosphate

    menurpakan insektisida yang paling toksik. Insektisida ini paling sering menyebabkan

    kematian pada manusia, memakan sedikit saja dapat membuat orang dewasa meninggal

    namun pada jumlah tertentu untuk dapat membunuh seseorang. Gejala keracunan yang

    akan muncul seperti mual, muntah, diare, penglihatan kabur; gejala yang lebih parah

  • 46

    seperti kerusakan sistem saraf, bicara cadel, kehilangan reaksi reflekstremor lidah atau

    kelopak mata, kejang, kegagalan pernafasan dan kematian. Sedangkan gejala yang

    ditimbulkan dari keracunan pestisida carbamate seperti pengelihatan kabur, mata berair,

    detak jantung cepat, mual, muntah,otot tidak dapat digerakan, lumpuh, pingsan (Devi,

    2017).

    Acetylcholinesterase inhibitor atau ysang sering dikenal dengan AChE inhibitor dibagi

    menjadi dua kelompok yaitu irreversible dan reversible. Acetylcholinesterase inhibitor

    yang irreversible akan memberikan efek toksik jika terkonsumsi sedangkan yang

    reversible sebagian besar memiliki aplikasi terapeurik. Acetylcholinesterase inhibitor

    reversible dapat digunakan dalam pengobatan penyakit alzheimer dimana mengobati

    gejala yang berkaitan dengan memori, berfikir, bahasa, dan proses pemikiran lainnya

    (Devi, 2017).

    5.3.2. Uji Kemanisan

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014) buah merupakan bagian dari tumbuhan

    yang berasal dari bunga. Dalam buah mengandung vitamin dan mineral pada jenis dan

    varietas buah memiliki kandungan vitamin dan mineral yang berbeda beda. Dalam buah

    tedapat kandungan gula alami dalam bentuk fruktosa. Menurut Mayo Clinic (mayoclinic,

    2011) buah mengandung sekitar 15 gram fruktosa selain itu mengandung banyak serat

    dan nutrisi. Fruktosa merupakan gula yang dasarnya terdapat pada buah dan sayur dan

    masyarakat menganggap bahwa fruktosa aman untuk dikonsumi (Prahastuti, 2011).

    Selain itu fruktosa adalah monosakarida (simple sugar) yang dapat digunakan tubuh

    sebagai sumber energi (Association, 2006). Selain itu fruktosa juga banyak terdapat pada

    makanan yang mudah kita jumpai seperti minuman berkarbonasi, permen, selai, ice

    cream, obat batuk, crackers, dan corn flakes (Prahastuti, 2011).

    Pengujian kadar kemanisan buah yang dilakukan di PT.Purantara Mitra Angkasa Dua

    menggunakan refractometer Atago. Refractometer merupakan alat untuk mengukur

    kadar/ konsentrasi bahan cair dalam satuan brix. Buah yang akan dijadikan sampel

    diambil beberapa buah sekitar 5 gram. Kemudian buah dihancurkan dan sari buah atau

    liquidnya diletakan pada bagian cekung pada refractometer dan didapatkan nilai

  • 47

    konsentrasi atau kadar buah yang diuji. Sebelumnya bagian cekung diberi air bersih dan

    dinyalakan dan menunjukan angka 0,0% brix. Hal ini ditujukan agar hasil yang diberikan

    akurat.

    Gambar 28. Uji kemanisan

    Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai hasil uji kadar kemanisan buah raspberry

    sebesar 10,6% brix. Kadar kemanisan buah raspberry yang diuji termasuk dalam grade

    good menurut (Harrill, 1998 ). Selain itu pada refractometer juga menunjukan suhu pada

    sampel yang sedang diuji. Alat refractometer yang digunakan dapat mengukur kadar

    kemanisan dari 0-85% brix. PT. Purantara Mitra Angkasa Dua menetapkan standar bahwa

    kadar kemanisan buah minimal dalam grade good berdasarkan (Harrill, 1998 ).

  • 48

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1. Kesimpulan

    Menurut penulis, sistem penerimaan yang telah dilakukan PT. Purantara Mitra Angkasa

    Dua sudah baik. Dimana terdapat jadwal penerimaan bahan baku dari supplier. Selain

    dari jadwal penerimaan, sistem penerimaan yang dijalankan telah sesuai dengan standar

    yang telah diterapkan PT. Purantara Mitra Angkasa Dua. Standar yang telah dijalankan

    seperti pengecekan kebersihan dan suhu mobil saat penerimaan bahan baku, kondisi

    bahan baku sebelum diturunkan, melakukan pengujian pestisida dan pengujian tingkat

    kemasinan pada buah dan sayur, pengujian boraks, formalin dan merkuri pada calon

    supplier/untuk bahan baku yang tidak dilengkapi COA (Certificate of Analysist). Untuk

    meminimalkan kerusakan fisik pada buah dan sayur PT. Purantara Mitra Angkasa Dua

    memberikan beberapa fasilitas yang membantu proses pemindahan dan pengecekan buah

    dan sayur dengan mudah seperti hand pallet, plastic basket, pallet, thermometer gun, dan

    timbangan.

    6.2. Saran

    Personal hygiene yang dilakukan PT. Purantara Mitra Angkasa Dua harus di

    pertahankan dan diperbaiki lagi terutama pada saat memasuki area produksi, karena

    tidak semua karyawan melakukan cuci tangan dengan baik dan benar.

    Sebaiknya dilakukan pengecekan personal hygiene secara teratur, terutama pada

    pegawai laki laki yang memiliki brewok.

    Menjalankan jadwal yang telah ditetapkan di receiving agar tidak terjadi penumpukan

    bahan baku terutama pada hari Jumat.

  • 49

    DAFTAR PUSTAKA

    alatuji.com. (2019). Retrieved from alatuji.com/article/detail/187/infrared-thermometer-

    mengukur-suhu-tanpa-menyentuh-obyek

    Anwar, C. &. (1996). Pengantar Praktikum Kimia Organik. Jakarta: Depdikbud.

    http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/buku/detail/pengantar-praktikum-

    kimia-organik-oleh-chairil-anwar-et-al-editor-saadidjah-achmad-12570.html

    Association, A. D. (2006). Facts about fructose. https://www.eatright.org/

    BPOM. (2008). Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta : Badan Pengawas Obat

    dan Makanan Republik Indonesia.

    https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/157/RACUN-ALAMI-

    Departemen Pendidikan Nasional ( 2014 ) Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan ke

    delapan Belas Edisi IV. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

    https://kbbi.web.id/buah

    Devi, I. C. (2017). Pesticides Classification and Its Impact on Human and Environment.

    https://www.researchgate.net/publication/313445102_Pesticides_Classification_

    and_Its_Impact_on_Human_and_Environment

    FAO/WHO. (2000). Pesticide residues in food — 1999 evaluations. Part II —

    toxicological. Joint FAO/WHO Meeting on Pesticide Residues. World Health

    Organization, Geneva. https://apps.who.int/iris/handle/10665/42345

    Harrill, R. (1998 ). USING A REFRACTOMETER TO TEST THE QUALITY OF FRUITS

    & VEGETABLES KEEDYSVILLE.

    https://www.academia.edu/15445975/USING_A_REFRACTOMETER_TO_TE

    ST_THE_QUALITY_OF_FRUITS_and_VEGETABLES

    Maharani, B. R., Surtiningsih, T., & Utam, E. S. (2017). PENGARUH PEMBERIAN

    PUPUK HAYATI (Biofertilizer) DAN MEDIA TANAM TERHADAP

    PERTUMBUHAN DAN PRODUKSITANAMAN TOMAT (Lycopersicum

    esculentum Mill.). https://docplayer.info/30326833-Pengaruh-pemberian-pupuk-

    hayati-biofertilizer-dan-media-tanam-terhadap-pertumbuhan-dan-produksi-

    tanaman-tomat-lycopersicum-esculentum-mill.html

    mayoclinic (2011). Retrieved from mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/expert-

    answers/diabetes/fag-20057835

    Noviyanto, A. (2009 ). KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN VARIETAS TOMAT

    MERAH DENGAN METODE PERBANDINGAN KADAR WARNA Ilmu

    http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/buku/detail/pengantar-praktikum-kimia-organik-oleh-chairil-anwar-et-al-editor-saadidjah-achmad-12570.htmlhttp://library.um.ac.id/free-contents/index.php/buku/detail/pengantar-praktikum-kimia-organik-oleh-chairil-anwar-et-al-editor-saadidjah-achmad-12570.htmlhttps://www.eatright.org/https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/157/RACUN-ALAMI-https://kbbi.web.id/buahhttps://www.researchgate.net/publication/313445102_Pesticides_Classification_and_Its_Impact_on_Human_and_Environmenthttps://www.researchgate.net/publication/313445102_Pesticides_Classification_and_Its_Impact_on_Human_and_Environmenthttps://apps.who.int/iris/handle/10665/42345https://www.academia.edu/15445975/USING_A_REFRACTOMETER_TO_TEST_THE_QUALITY_OF_FRUITS_and_VEGETABLEShttps://www.academia.edu/15445975/USING_A_REFRACTOMETER_TO_TEST_THE_QUALITY_OF_FRUITS_and_VEGETABLEShttps://docplayer.info/30326833-Pengaruh-pemberian-pupuk-hayati-biofertilizer-dan-media-tanam-terhadap-pertumbuhan-dan-produksi-tanaman-tomat-lycopersicum-esculentum-mill.htmlhttps://docplayer.info/30326833-Pengaruh-pemberian-pupuk-hayati-biofertilizer-dan-media-tanam-terhadap-pertumbuhan-dan-produksi-tanaman-tomat-lycopersicum-esculentum-mill.htmlhttps://docplayer.info/30326833-Pengaruh-pemberian-pupuk-hayati-biofertilizer-dan-media-tanam-terhadap-pertumbuhan-dan-produksi-tanaman-tomat-lycopersicum-esculentum-mill.html

  • 50

    Komputer. Indonesia: Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada.

    https://www.academia.edu/4915887/KLASIFIKASI_TINGKAT_KEMATANG

    AN_VARIETAS_TOMAT_MERAH_DENGAN_METODE_PERBANDINGA

    N_KADAR_WARNA

    Nurcahyo, I. K. (2018). Sistem Kerja Storage Dan Purchasing Department Terhadap

    Kelangsungan Operasional Di Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta.

    Yogyakarta: Akademi Pariwisata BSI. .

    https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah/article/view/3637

    Prahastuti, S. (2011). Konsumsi Fruktosa Berlebihan dapat Berdampak Buruk. 175.

    https://media.neliti.com/media/publications/151132-ID-konsumsi-fruktosa-

    berlebihan-dapat-berda.pdf

    https://www.academia.edu/4915887/KLASIFIKASI_TINGKAT_KEMATANGAN_VARIETAS_TOMAT_MERAH_DENGAN_METODE_PERBANDINGAN_KADAR_WARNAhttps://www.academia.edu/4915887/KLASIFIKASI_TINGKAT_KEMATANGAN_VARIETAS_TOMAT_MERAH_DENGAN_METODE_PERBANDINGAN_KADAR_WARNAhttps://www.academia.edu/4915887/KLASIFIKASI_TINGKAT_KEMATANGAN_VARIETAS_TOMAT_MERAH_DENGAN_METODE_PERBANDINGAN_KADAR_WARNAhttps://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah/article/view/3637https://media.neliti.com/media/publications/151132-ID-konsumsi-fruktosa-berlebihan-dapat-berda.pdfhttps://media.neliti.com/media/publications/151132-ID-konsumsi-fruktosa-berlebihan-dapat-berda.pdf

  • 51

  • 52

  • 53

  • 54

  • 55