Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di...

102
Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Raudhotul Jannah 1113111000002 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di...

Page 1: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan

Rawaterate Jakarta Timur

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Raudhotul Jannah

1113111000002

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI

KELURAHAN RAWATERATE JAKRTA TIMUR

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Januari 2019

Raudhotul Jannah

Page 3: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia
Page 4: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia
Page 5: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

i

ABSTRAK

Raudhotul Jannah

Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan

Rawaterate Jakarta Timur

Pemerintah Indonesia mulai tahun 2007 telah menerbitkan Program

Keluarga Harapan (PKH). Program serupa di Negara lain yang dikenal dengan

istilah Conditional Cash Transfers (CCT) yang diterjemahkan menjadi bantuan

tunai bersyarat. PKH adalah program perlindungan sosisal yang memberikan

bantuan tunai kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dan bagi anggota

keluarga penerima manfaat (KPM) diwajibkan melaksanakan persyaratan dan

ketentuan yang telah ditetapkan. Program ini, dalam jangka pendek bertujuan

mengurangi beban KPM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutuskan

mata rantai kemiskinan antar generasi, sehinga generasi berikutnya dapat keluar

dari jurang kemiskinan. Fokus Program Keluarga Harapan ini adalah dibidang

pendidikan dan kesehatan.

Peneitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif,

teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan

dokumentasi. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis merumuskan masalah

sebagai berikut: pertama, bagaimana pelakasanaan PKH terhadap KPM di

Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur. Kedua, Apa saja kendala saat pelaksanaan

PKH di Kelurahan rawaterate Jakarta Timur. Teori yang digunakan adalah Teori

Fungsional AGIL Talcot Parsons.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa proses pelaksanaan Program

Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Rawaterate sudah berjalan dengan baik,

terlihat dari proses kegiatan pertemuan awal, sosialisasi pendamping, pencairan

bantuan, pemutakhiran data dan verifikasi komitmen peserta. Serta kendala yang

dihadapi selama pelaksana PKH di lapangan, antara lain keterlambatan informasi

yang di berikan pusat kepada daerah sehingga menyulitkan pendamping untuk

meneruskan informasi tersebut kepada peserta PKH, terutama dalam hal pencairan

dan bantuan dan verifikasi data.

Kata kunci: PKH dan Kemiskinan.

Page 6: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudulPelaksanaan Program

Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Kota

Adminitrasi Jakarta Timur(studi kasus Kelurahan Rawaterate Jakarta

Timur).Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar

Sarjana Sosial Strata Satu pada Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebagai makhluk sosisal, penulis tidak lepasdari orang-orang baik yang

selalu mendungkung dengan kasih sayang dan memberikan semangat untuk

berusaha terus untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana

dengan baik tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,

untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zulkifli, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik sekaligus dosen Penasihat Akademik (PA).

2. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si selaku Ketua Program Studi Sosisologi.

3. Ibu Dr. Joharotul Jamilah, M.Si selaku Sekretaris Program Sekretaris

Program Studi Sosiologi..

4. Ibu Dr. Dra, Wahidah R. Bulan, M.Si selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan, motivasi serta

dukungan moril dalam pelaksanaan penyusunan skripsi.

5. Bapak dan ibu dosen pengajar beserta staff tata usaha Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

banyak memberikan ilmu serta bantuan penulis selama kuliah.

6. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang

telah menyediakan buku dan fasilitas Wifi untuk mendapatkan refrensi

dan memperkarya skripsi.

Page 7: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

iii

7. Program Keluarga Harapan, Keluarga Penerima Manfaat, Pendamping

PKH dan lain-lainya di Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur yang

telah memberikan bantuan kepada penulis ketika melakukan

penelitian.

8. Orangtua tercinta, Ayahanda H.Adi Adnal Kamal dan ibunda

Hj.Masroni yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang

serta perhatian moril maupun materil, semoga hasil ini menjadi

langkah awal penulis dalam membuat kedua orang tua penulis bangga.

9. Kakak-kakak penulis yaitu Syaifullah Kamal, Maria Ulfa dan Kakak

Ipar Ulfa Bughiah serta Adik Nafisatu Zahra dan keponakan Asyraf

Syarahil Kamal yang tidak luput memberi perhatian moril dan materil

terhadap penulis.

10. Nenek dan kakek tercintah H. Matrais (alm) dan Hj. Imron (almh),

kakek dan nenek tercintah KH.Masnin HAR (alm) dan Hj. Romlah,

Terima kasih sangat luar biasa yang menjadikan panutan penulis.

11. Sepupu-sepupu penulis, Juairiyah, Maratus Sholeha danPutri Hana

Hanana terima kasih atas supportnya.

12. Sahabat-sahabat penulis, Ida Syadidah, Umi Kulsum, Nur Maya Sari,

Rufaida dan Wahyu Rizki Utami yang terus memberi semangat dan

motivasi kepada penulis.

13. Teman sekaligus keluarga bagi penulis, Mariana Tengker (Atika

Marwa Nasution, Dewi Sri Azizah Utami, Ovi Fauzia Tihamayati,

Yuliani Nanda Sari, Ridha Illahi Putri, Shinta Pratandari, dan Shofi

Mutia Syar’i) yang menjadi teman diskusi sekaligus pemberi motivasi

kepada penulis.

14. Teman-teman seperjuangan Sosiologi angkatan 2013, khusunya

teman-teman dari Sosiologi kelas A. Terima Kasih telah menjadi

teman yang luar biasa dan memberi banyak pelajaran tentang arti

kehidupan dan persahabatan.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan

Page 8: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

iv

kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya dan semoga

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Jakarta, 16 Januari 2019

Raudhotul Jannah

Page 9: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTRAR ISI ....................................................................................................vii

DAFTRA TABEL ...............................................................................................ix

DAFTRA GRAFIK .............................................................................................x

BAB IPENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ................................................................................1

B. Pernyataan Peneliti ..................................................................................3

C. Tujuan dan Manfaat Peneliti ...................................................................3

D. Tinjauan Pustaka .....................................................................................4

E. Penjelasan Konsepsual ............................................................................13

1. Kemiskinan .........................................................................................13

a) Definisi Kemiskinan ......................................................................13

b) Jenis-Jenis Kemiskinan ..................................................................13

c) Penyebab Kemiskinan ....................................................................14

d) Indikator Kemiskinan ....................................................................16

2. Program Pengentasan Kemiskinan .....................................................17

3. Keluarga..........................................................................18

a) Peran dan fungsi keluarga...............................................19

b) Permasalahan Keluarga...................................................20

F. Kerangka Teoritis ....................................................................................21

G. Meteodelogi Penelitian............................................................................23

H. Sistematika Penelitian .............................................................................25

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN PKH

A. Letak Geografis Kelurahan Rawaterate .................................................27

B. Program Keluarga Harapan (PKH) ........................................................31

Page 10: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

viii

BAB III ANALISIS PELAKSANAAN PKH

A. Proses Pelaksanaan PKH di Kelurahan Rawaterate ................................40

B. Kendala Dalam Pelaksanaan PKH ..........................................................48

C. Analisis Pelaksanaan PK........................................................49

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN .......................................................................................55

B. SARAN ...................................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................57

LAMPIRAN ........................................................................................................59

Page 11: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

ix

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Sarana Perekonomia Kelurahan Rawaterate ........................................ 29

Tabel II.2 Jumlah Pendidikan Kelurahan Rawaterate ........................................... 30

Tabel II.3 Sarana Kesehatan Kelurahan Rawaterate ............................................. 30

Tabel III Skema Bantuan ...................................................................................... 41

Page 12: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

x

DAFTAR GAMBAR

Bagan II.1 Peta Lokasi .......................................................................................... 27

Page 13: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Pencapaian kesejahteraan masyarakat dilalui dengan jalan perubahan-

perubahan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, perubahan tersebut

dilakukan melalui pembangunan, tujuan pembangunan masyarakat ialah

perbaikan kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat, sehingga

kemiskinan dan lingkungan masyarakat mengalami perubahan.

Kemiskinan hampir menjadi permasalahan di semua negara, baik di

negara maju maupun di negara sedang berkembang dengan tingkat

permasalahan yang berbeda-beda. Di Indonesia sebagai salah satu negara

sedang berkembang, kemiskinan merupakan suatu permasalahan yang penting

dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, seperti:

sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.

Kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan telah

dilakukan oleh pemerintahan. Perluasan kesempatan kerja, pembangunan

pertanian, pemberian dana bergulir dan pembangunan infrastruktur. Namun

gejala kemiskinan di Indonesia belum sepenuhnya bisa teratasi. Menurut

Soerjono Soekanto (2009:321) “Kemiskinan disini diartikan sebagai suatu

keadaaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai

dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfatkan tenaga

mental dan juga fisiknya dalam kelompok tersebut”. Namun, untuk

menyelesaikan permasalahan yang berkembang di masyarakat diperlukan

kebijakan sebagai realisasi dari fungsi dan tugas negara serta dalam rangka

mencapai tujuan pembangunan.

Dalam rangka penaggulangan kemiskinan berbasis rumah tangga,

pemerintah meluncurkan program khusus yang diberi nama Program Keluarga

Harapan (PKH), yang dilaksanakan sejak tahun 2007. Menurut Dirjen Bantuan

dan Jaminan Sosial (Depsos, 2010) PKH dirancang untuk membantu

Page 14: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

2

penduduk miskin terbawah berupa bantuan bersyarat. Program ini diharapkan

mampu berkontribusi untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan

milenium (Millennium Development Goals atau MDGs), yaitu pengurangan

penduduk miskin ekstrim dan kelaperan, pencapaian pendidikan dasar,

kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita dan

pengurangan kematian ibu melahirkan.

PKH adalah sebuah kebijakan program yang dirumuskan oleh

pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan penduduk di Indonesia.

Dalam pelaksanaan perlindungan sosisal berbasis keluarga, sesuai kebijakan

pemerintah, termasuk bagian dari program bantuan sosial terpadu berbasis

keluarga. Program ini merupakan kebijakan perlindungan sosial dalam rangka

pemenuhan hak dasar.

Sebagai sebuah program yang direncanakan secara terpusat. Dalam

pelaksanaan terdapat banyak aspek dan pihak yang terlibat. Dalam kaitan itu

tidak tertutup kemungkinan terjadi penyimpangan dari peraturan pada saat

pelaksanaan program. Begitu juga dengan kebijakan pemerintah mengenai

PKH. Pelaksanaan PKH di tingkat lokal tidak menutup kemungkinan

menghadapi permasalaham-permasalahan. Begitu pula dalam kebijakan

pemerintah yang salah satunya adalah tentang penanggulangan kemiskinan

yang program tersebut dinamakan dengan PKH.

Di Kecamatan Cakung masih banyak terdapat masyarakat miskin yang

terutama bertempat tinggal di daerah pelosok, salah satu daerah tersebut

berada di Kelurahan Rawaterate. Kelurahan Rawaterate juga salah satu tempat

yang dimana jika musim hujan datang selalu kebanjiran, ini disebabkan karena

tidak ada aliran air dan di kelilingi industri-industri besar. Kelurahan

Rawaterate memiliki 3,714 KK, 6 RW dan 16 RT, penduduknya didominasi

oleh petani, kerja serabutan, dan hanya sebagian kecil yang mempunyai

tempat usaha (agen sembako, steam mobil dan motor dll), dengan begitu

pemerintah daerah juga melihat Kelurahan Rawaterate masih terdapat

masyarakat miskin yang bahkan sangat miskin, maka dari itu pemerintah

memberi kebijakan untuk memilih Kelurahan Rawaterate jadi salah satu yang

Page 15: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

3

menerima bantuan langsung bersyarat tersebut.

Jadi, permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program keluarga

harapan di Kelurahan Rawaterate ini adalah kurangnya efektifitas pelaksanaan

PKH dimana dalam proses memilih masyarakat yang akan diberikan bantuan

PKH sering tidak tepat sasaran, dalam mewujudkan kesejahteraan masyarkata

Kelurahan Rawaterate Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisa Pelaksanaan Program

Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur.

B. Pertanyaan Penelitian

Terkait hal tersebut penulis merumuskan pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

a. Bagaimana pelakasanaan PKH di Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur

dalam mewujudkan kesejateraan masyarakat?

b. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PKH di Kelurahan

Rawaterate?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada latar belakang masalah yang telah

dikemukakan maka peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan PKH di Kelurahan

Rawaterate.

b. Dan juga untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala di dalam

pelaksanaan PKH di Kelurahan Rawaterate.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan penulis sebagai bahan perbandingan

antara teori yang telah dipelajari dengan praktek yang diterapkan

berdasarkan hasil data yang diperoleh dari beberapa penelitian

tersebut dan hasil pengamatan di lapangan.

Page 16: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

4

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi

pengembangan PKH untuk lebih maju lagi dan mensejahteraan

masyarakat.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan kajian kepustakaan

agar memperoleh data dari berbagai sumber baik berupa buku maupun karya

ilmiah pada penelitian sebelumnya yang serupadengan penelitian yang sedang

peneliti lakukan. Pembahasan mengenai Program Keluarga Harapan (PKH) dan

Kualitas Hidup Keluarga Miskin di Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur, belum

banyak yang membahas sebagai karya ilmiah secara mendalam, khususnya pada

jurusan Sosiologi.Berdasarkan pada penelusuran tentang kajian pustaka yang

penulis lakukan di lapangan, maka penulis menemukan beberapa skripsi yang

hampir sama dengan penulis lakukan, antara lain:

Pertama,Tesis yang berjudul“Analisis Implementasi Program Keluarga

Harapan (PKH) terhadap Keluarga Sangat Miskin (KSM) Penerima Bantuan

(Studi di Kecamatan Gunung Kabupaten Lampung Tengah)”oleh Slamet Riyadi

dari Universitas Lampung, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik 2016

Tesis ini membahas tentang Impementasi PKH, faktor-faktor pendukung

implementasi dan hambatan impelentasi dalam pelaksanaan PKH di Kecamatan

Gunung Sugih Lampung.

Kedua, Skripsiyang berjudul “AnalisisPeran Pendamping Dalam Program

Keluarga Harapan (PKH) Pada Suku Dinas Sosial Jakarta Utara” olehAhmad

Rokhoul Alamin, Universitas Islam Negeri Jakarta.Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Program Studi Pengembangan Masyarkat Islam 2010.

Skripsi ini membahas tentang peran pendamping PKH dalam program

pengembangan dan pengentasan kemiskinan masyrakat melalui Program Keluarga

Page 17: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

5

Harapan, serta membahas tentang harapan pendamping dan masyarakat pada

pemerintahan dalam program pelindungan sosial.

Ketiga, Tesis yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Program Keluarga

Harapan (PKH) Kota Adminitrasi Jakarta Utara (Studi Kasus di Kelurahan

Warakas, Kecamatan Tanjung Priok)” oleh Lidya Nafatilona, Universitas

Indonesia, Fakultas Ekonomi, Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik 2011.

Yang berjudul.

Tesis ini membahas tentang pelaksanaan Program Keluarga Harapan dapat

berjalan sebgaimana mestinya, juga membahas permasalahan-permasalahan apa

saja yang dihadapi KPM dalam Program Keluarga Harapan di Kelurahan Warakas

Jakarta Utara.

Keempat, Skripsi yang berjudul “Partisipasi Rumah Tangga Sangat

Miskin (RTSM) Dalam Meningkatkan Pendidikan anak (Studi Pada Masyarakat

Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Negararatu,

Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan)” oleh Laela Kurnia Khairani,

Universitas Lampung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi.

Skripsi ini membahas tentang bagamana partisipasi RTSM dalam meningkatkan

pendidikan anak pada penerima bantuan PKH di Desa Negararatu Natar,

Kabupaten Lampung Selatan.

Berbeda dengan penelitian yang penulis akan lakukan. Dalam penelitian

karya ilmiah ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan

kualitatif yang ingin mengungkapkan tentang Pelaksanaan Program Keluarga

Harapan (PKH) di Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur serta kendala apa saja

yang dihadapi pada saat PKH ini berlangsung.

Tabel dibawah ini mendeskripsikan perbedaan, persamaan dan hasil penelitian

yang akan dilakukan oleh penulis:

Page 18: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

Nam

a P

enel

iti

(Tah

un)

Judul

Pen

elit

ian

Is

i S

kri

psi

H

asil

Pen

elit

ian

P

ersa

maa

n

Per

bed

aan

Sla

met

Riy

adi

(2016

Anal

isis

Im

ple

men

tasi

Pro

gra

m

Kel

uar

ga

Har

apan

(P

KH

)

terh

adap

K

eluar

ga

San

gat

M

iskin

(K

SM

)

Pen

erim

a B

antu

an

(Stu

di

di

Kec

amat

an

Gunung

Kab

upat

en

Lam

pun

g T

engah

)

M

enggun

akan

met

ode

pen

elit

ian

kual

itat

if

O

bje

k

pen

elit

ian

mel

iputi

Pro

gra

m

Kel

uar

ga

Har

apan

(P

KH

)

F

okus

pen

elit

ian

terl

etak

pad

a

Imple

men

tasi

PK

H

M

enggun

akan

teo

ri

Imple

men

tasi

keb

ijak

an

dan

keb

ijak

an p

ubli

k

Im

ple

men

tasi

P

KH

di

Kec

amat

an

Gunung S

ugih

tah

un 2

011 -

2014

yan

g m

elip

uti

: as

pek

In

put

ber

upa

pen

etap

an R

um

ah T

angga

Sas

aran

(RT

S);

as

pek

P

rose

s ber

upa

keg

iata

n

Per

tem

uan

A

wal

dan

Val

idas

i, P

emben

tukan

Kel

om

pok,

dan

Pem

uta

hir

an D

ata;

ser

ta a

spek

Outp

ut

ber

upa

Ver

ifik

asi

Kom

itm

en,

dan

P

enyal

ura

n

Ban

tuan

te

lah

ber

jala

n

sesu

ai

ket

entu

an P

KH

.

F

akto

r p

endukun

g

imple

men

tasi

mel

iputi

; as

pek

co

mm

unic

atio

n

ber

upa

dukun

gan

kel

embag

aan

PK

H

yan

g te

lah ber

jala

n ef

ekti

f,

6

Page 19: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

aspek

dis

po

titi

ons

ber

upa

keb

ijak

an

alokas

i d

ana

shar

ing

PK

H;

sert

a as

pek

res

ou

rces

ber

upa

kom

itm

en

dan

kap

abil

itas

imple

men

tor

pro

gra

m.

H

ambat

an i

mple

men

tasi

mel

iputi

ken

dal

a d

alam

pel

aksa

naa

n

pen

etap

an R

um

ah T

angga

Sas

aran

(RT

S)

akib

at

sum

ber

dat

a yan

g

tidak

ak

ura

t,

ket

erla

mbat

an

pel

aksa

naa

n k

egia

tan p

emuta

hir

an

dat

a ak

ibat

ti

dak

te

rpen

uhin

ya

sebag

ian

pra

syar

at

adm

inis

trat

if,

sert

a ket

erla

mbat

an

pel

aksa

naa

n

ver

ifik

asi

kom

itm

en a

kib

at k

iner

ja

oknum

pet

ugas

pen

dam

pin

g P

KH

yan

g

kura

ng

opti

mal

. K

ual

itas

PK

H

din

ilai

le

bih

bai

k

jika

dib

andin

gkan

den

gan

var

ian

7

Page 20: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

ban

tuan

la

ngsu

ng

lain

nya

seper

ti

PS

KS

/BL

SM

.

.

Lid

ya

Naf

atil

ona

(2011)

Anal

isis

Pel

aksa

naa

n

Pro

gra

m K

eluar

ga

Har

apan

(P

KH

) K

ota

Adm

init

rasi

Jak

arta

Uta

ra (

Stu

di

Kas

us

di

Kel

ura

han

War

akas

,

Kec

amat

an T

anju

ng

Pri

ok)

M

enggun

akan

met

ode

pen

elit

ian

kual

itat

if

F

okus

pen

elit

iann

ya

pad

a

pel

aksa

naa

n

PK

H

T

eori

anal

isa

SW

OT

(Ste

nght,

wea

knes

s, o

pport

unit

y,

thre

at)

Pel

aksa

naa

n

PK

H

di

Kel

ura

han

War

akas

ada

beb

erap

a per

mas

alah

an

yan

g

dit

emuk

an

sep

erti

dal

am

sosi

alis

asi

yan

g

dil

akukan

ti

dak

mer

ata,

pen

cair

an

dan

a yan

g

tidak

tepat

wak

tu,

dan

pen

entu

an p

enduduk

mis

kin

kel

ura

han

W

arak

as

tidak

dil

akukan

se

cara

k

esel

uru

han

te

tapi

han

ya

men

ggun

akan

d

ata

bas

elin

e

8

Page 21: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

BL

T s

ebag

ai d

asar

untu

k d

igunak

an

dil

apan

gan

, se

dan

gkan

dat

a te

rseb

ut

mer

upak

an d

ata

yan

g a

da

pad

a ta

hun

2005

dan

pen

dam

pin

g

tidak

mel

akukan

p

endat

aan

pen

duduk

mis

kin

ter

bar

u.

Ahm

ad R

ok

houl

(2010)

Anal

isis

P

eran

Pen

dam

pin

g

Dal

am

Pro

gra

m

Kel

uar

ga

Har

apan

(P

KH

) P

ada

Suku

Din

as

Sosi

al

Jakar

ta U

tara

)

M

enggun

akan

met

ode

pen

elit

ian

kual

itat

if

F

okus

pen

elit

iann

ya

paa

da

Per

an

Pen

dam

pin

g

PK

H

T

eori

M

cColl

and

tenta

ng

Moti

vas

i

ber

per

stas

i

Per

an

sese

ora

ng

yan

g

men

ja`d

ikan

dir

inya

seb

agai

m

edia

tor,

fasi

lita

tor,

pen

did

ik,

pem

ungkin

, se

kal

igus

sebag

ai a

nggota

/pes

erta

PK

H b

erd

aya

dal

am

mem

ban

gun

hid

up

mer

eka

(pro

ble

m)

seca

ra

man

dir

i.

Sel

ain

men

jadi

“agen

per

ub

ahan

” yan

g

men

gorg

anis

asi

kel

om

pok

mas

yar

akat

, pen

dam

pin

g

har

us

pula

mel

aksa

nak

an

tugas

te

knis

, se

per

ti:

mel

akukan

anal

isis

sosi

sal,

men

gel

ola

9

Page 22: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

din

amik

a kel

om

pok

(mas

yar

akat

),

men

jali

n

rela

si,

ber

neg

osi

asi,

ber

kom

unik

asi,

m

ember

i konsu

ltan

,

dan

m

enca

ri se

rta

men

gat

ur

sum

ber

dan

a.

Lae

la K

urn

ia

Khai

rani

Par

tisi

pas

i R

um

ah

Tan

gga

San

gat

M

iskn

(RT

SM

) dal

am

Men

ingk

atkan

Pen

did

ikan

Anak

(st

udi

pad

a M

asyar

akat

Pen

erim

a B

antu

an

Pro

gra

m

Kel

uar

ga

Har

apan

(P

KH

) di

Des

Neg

arar

atu,

Kec

amat

an

Sel

atan

)

F

okus

kep

ada

Par

tisi

pas

i

Ora

ngtu

a

dal

am

men

ingkat

kan

pen

did

ikan

untu

k

anak

-

anak

nya

ters

ebut.

M

etode

Pen

elit

ian

Kual

itat

if

M

enel

iti

kom

ponen

Pen

did

ikan

di

PK

H

1.

par

tisi

pas

i ora

ng

tua

RT

SM

dal

am

men

ingk

atkan

pen

did

ikan

an

ak y

aitu

: ad

anya

per

an

sert

a dar

i ban

tuan

Pro

gra

m

Kel

uar

ga

Har

apan

(PK

H)

dig

un

akan

sem

aksi

mal

mungkin

untu

k

pen

did

ikan

anak

dal

am b

entu

k k

euan

gan

,

par

tisi

pas

idal

am

ben

tuk

mori

l,par

tisi

pas

i dal

am

ben

tuk

tenag

a at

au

kea

hli

an,

10

Page 23: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

dan

par

tisi

pas

i dal

am b

entu

k

sara

na

dan

pra

sara

na.

2.

fakto

r pen

do

ron

g

ora

ng

tua

RT

SM

dal

am m

enyek

ola

hkan

anak

an

tara

la

in:

kei

ngin

an

ora

ng t

ua,

per

sepsi

ora

ng t

ua

yan

g

sad

ar

akan

pen

tingn

ya

pen

did

ikan

, pen

gar

uh

lingkun

gan

soci

al

3.

fakto

r pen

gham

bat

ora

ng tu

a

RT

SM

dal

am m

enyek

ola

hkan

anak

an

tara

la

in:

kondis

i

ekonom

i,ken

dal

a sa

at

men

gh

adap

ian

ak

ket

ika

hen

dak

sekola

h

yai

tu

ket

idak

ters

edia

an

uan

g

jaja

n

anak

, m

alas

, ja

rak d

ari

rum

ah

ke

sekola

h.

4.

par

tisi

pas

i ora

ng

tua

pad

a

11

Page 24: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

Matr

iks

Tin

jau

an

Pu

sta

ka

satu

an

pen

did

ikan

yai

tu:

sem

ua

ora

ng

tua

men

yek

ola

hkan

an

ak

di

satu

an

pen

did

ikan

, dan

men

gik

uti

sy

arat

ket

entu

an

PK

H b

idan

g p

endid

ikan

.

12

Page 25: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

13

E. Penjelasan Konseptual

A. Kemiskinan

1. Kemiskinan

a. Definisi Kemiskinan

Kemiskinan adalah ketidak mampuan individu memenuhi

kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak. (Departemen Sosial,

2002) Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada

dibawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk

makanan, yang disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas

kemiskinan (poverty threshold). (Soekanto, 1999)untuk dapat

membayar kebutuhan makana setara 2.100 kalori per hari dan

kebutuhan non-makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian,

kesehatan, penidikan, trasportasi, serta aneka barang dan jasa

lainnya. (Suharto, 2015)

Menurut Oscar Lewis kemiskinan muncul sebagai akibat

adanya nilai-nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang-orang

miskin, seperti: malas, mudah menyerah pada nasib, kurang

memiliki etos kerja dan sebagainya. Faktor eksternal datang dari

luar kemampuan orang yang bersangkutan, seperti: brokrasi atau

peraturan-peraturan resmi yang dapat menghampat seseorang

dalam memanfaatkan sumberdaya. (Suharto, 2005)

b. Jenis-Jenis Kemiskinan

1. Kemiskinan berdasarkan tingkatan kelompok, terbagi menjadi

3 (Setiawan, 2011):

a. Destitute, merupakan kelompok yang paling miskin atau

fakir miskin sehingga memiliki pendapatan di bawah garis

kemiskinan, tidak memiliki pendapatan di bawah garis

kemiskinan, tidak memiliki sumber pendapatan sama

sekali, serta tidak memiliki akses terhadap berbagai

pelayanan sosial.

b. Poor Group, merupakan kelompok miskin yang memiliki

Page 26: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

14

pendapatan di bawah garis kemiskinan tetapi secara relatif

masih memiliki sumber pendapatan dan memiliki akses

terhadap pelayanan sosial dasar.

c. Neer Poor, merupakan kelompok hampir miskin, sehingga

kelompok ini rentan terhadap berbagai gejolak ekonomi

dan sosisal yang dapat menggeser mereka dari status

rentan menjadi miskin bahkan fakir miskin bila tidak

terdapat bantuan sosial.

2. Kemiskinan berdasarkan sifatnya di bagi menjadi

2(Criswardani, 2005):

Natural Poverty, adalah kemiskinan yang berkaitan

dengan kelangkaan sumber daya alam dan prasarana

umum, serta keadaan tanah yang tandus.

Arifical Poverty, merupakan kemiskinan yang lebih

banyak diakibatkan oleh sistem modernisasi atau

pembangunan yang membuat masyarakat tidak dapat

menguasai sumber daya, sarana, dan fasilitas ekonomi,

yang ada secara merata.

c. Penyebab Kemiskinan

1. Menurut Spicker dalam Jurnal(Wahyudi & Rejekingsih,

2013)penyebab kemiskinan dapat di bagi 4 bagian yang

berbeda:

a. Individual explanation, kemiskinan dalam terminology

karakteristik orang miskin itu sendiri yaitu, hasil dari

kemalasan, kekurangan perorangan atau beberapa macam

kekurangan atau kecacatan, seseorang miskin karena

membuat kesalahan pilihan, memiliki anak pada waktu tidak

tepat, gagal untuk bekerja dan sebagainya.

b. Familial explanation, kemiskinan yang diakibatkan oleh

faktor keturunan, dimanaterdapat warisan pada generasi

selanjutnya sehingga terjadi ketidak beruntungan yang

Page 27: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

15

berulang terus ke generasi selanjutnya, baik dalam warisan

asuhan dan pendidikan.

c. Subcultural explanation, kemiskinan karena pola perilaku,

tapi lebih disebabkan oleh keadaan pada pilihan personal.

d. Structural explanation, mengidentifikasi kemiskinan sebagai

hasil dari masyarakat di tempat tersebut. Kemiskinan

menciptakan suatu kesenjangan yang diinterpestasikan oleh

adanya divisi sosial, kelas, status atau keturunan.

2. Menurut World Bank 2003, penyebab dasar kemiskian adalah:

a. Kegagalan kepemilikan terutama tanah dan modal.

b. Terbatasnya ketersediaan bahan kebutuhan dasar, sarana dan

prasarana.

c. Kebijakan pembangunan yang bias perkotaan dan bias

sektor.

d. Adanya perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat

dan sistem yang kurang mendukung.

e. Adanya perbedaan sumber daya manusia dan perbedaan

anatara sektor ekonomi (ekonomi tradisonal dan ekonomi

modern).

f. Rendahnya produktivitas dan tingkat pembentukan modal

dalam masyarakat.

g. Budaya hidup yang dikaitkan dengan kemampuan seseorang

mengelola sumber daya alam dan lingkungannya.

h. Tidak adanya tata pemerintahan yang bersih dan baik (good

governance)

i. Pengelolaan sumber daya alam yang berlebih dan tidak

berwawasan lingkungan.

Page 28: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

16

d.Indikator-Indikator Kemiskinan

Ada beberapa indikator-indikator kemiskinan akan diuraikan

pada sub sub bab berikut ini(Criswardani, 2005):

1. Indikator Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Peran Pemerintah.

Pemerintah sebagai regulator sekaligus dinamisator dalam

suatu perekonomian merupakan salah satu pihak yang memiliki

peran sentral dalam upaya untuk menanggulangi permasalahan

kemiskinan. Di Indonesia, pelaksanaan penanggulangan

permasalahan kemiskinan dikoordinasikan oleh Kementrian

Koordinator Bidang Kesejahteraan yang bekerja sama dengan

Departemen Kesehatan dan Departemen Sosial. Program

penanggulangan masalah kemiskinan ini dibiayai melalui

Anggaran Pembangunan dan Belanja Nasional (APBN) melalui

pos pengeluaran untuk Program Pembangunan. Prinsip yang

digunakan untuk program ini bahwa penanggulangan kemiskinan

dilakukan melalui upaya untuk meningkatkan pembangunan di

bidang sumber daya manusia dan pemenuhan sarana maupun pra

sarana fisik. Kedua bentuk pelaksanaan dalam APBN ini disebut

juga investasi pemerintah untuk sumber daya manusia dan

investasi pemerintah di bidang fisik.

2. Indikator Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Kesehatan.

Dari berbagai data kemiskinan yang dihimpun

menyebutkan adanya keterkaitan antara kemiskinan dan kualitas

kesehatan masyarakat. Rendahnya kemampuan pendapatan dalam

mencukupi/memenuhi kebutuhan pokok menyebabkan

keterbatasan kemampuan untuk menjangkau atau memperoleh

standar kesehatan yang ideal/layak baik dalam bentuk gizi maupun

pelayanan kesehatan yang memadai. Dampak dari kondisi seperti

ini adalah tingginya resiko terhadap kondisi kekurangan gizi dan

kerentanan atau resiko terserang penyakit menular. Kelompok

masyarakat yang disebut miskin juga memiliki keterbatasan untuk

Page 29: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

17

mendapatkan pelayanan kesehatan/pengobatan yang memadai

sehingga akan menyebabkan resiko kematian yang tinggi.

Indikator pelayanan air bersih atau air minum merupakan

salah satu persyaratan terpenuhinya standar hidup yang ideal di

suatu daerah. Ketersediaan air bersih akan mendukung masyarakat

untuk mewujudkan standar hidup sehat 39 yang layak. Dalam hal

ini, ketersediaan air bersih akan mengurangi resiko terserang

penyakit yang diakibatkan kondisi sanitasi air yang buruk.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka terdapat

keterkaitan/hubungan antara ketersediaan pelayanan air bersih dan

jumlah penduduk miskin di suatu daerah. Pada sisi permasalahan

lain, ketersediaan air bersih sangat ditentukan oleh kemampuan

pembangunan pra sarana air bersih dalam menjangkau lingkungan

atau pemukiman masyarakat. Masyarakat yang kurang terjangkau

oleh pelayanan air bersih/minum relatif lebih rendah kualitas

kesehatannya dibandingkan masyarakat yang telah mendapatkan

pelayanan air bersih.

2. Program Pengentasan Kemiskinan

Untuk meningkatkan efektivitas dalam upaya penanggulangan

kemiskinan presiden telah mengeluarkan Perpres No. 15 Tahun 2010

tentang Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan untuk mempercepat

penurunan angka kemiskinan hingga 8% sampai 10% pada akhir tahun

2014. Melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

(TNP2K) di bawah koordinasi Wakil Presiden Republik Indonesia, telah

mengklasifikasikan kebijakan dalam tiga kelompok (cluster) yaitu sebagai

berikut: (http://www. tnp2k.go.id/id/ program /sekilas/)

a. Klaster I

Kelompok kebijakan penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan

dan perlindungan sosial. Fokus utama kebijakan ini adalah untuk

pemenuhan hak dasar yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas

kehidupan masyarakat miskin untuk kehidupan yang lebih baik.

Page 30: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

18

Mekanisme pelaksanaan program bersifat langsung dan klasifikasi

program ini meliputi program Jaminan Kesehatan Masyarakat

(JAMKESMAS), Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN), Bantuan

Siswa Miskin (BSM) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

b. Klaster II

Kelompok kebijakan berbasis pemberdayaan masyarakat. Fokus

utama program ini adalah untuk memperbaiki kualitas kehidupan

masyarakat miskin melalui pendekatan pemberdayaan yang

dimaksudkan agar masyarakat keluar dari kemiskinan dengan

menggunakan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. Jenis program

klaster II ini adalah PNPM Mandiri.

c. Klaster III

Kebijakan berbasis pemberdayaan usaha mikro yang memberikan

akses seluas-luasnya kepada masyarakat miskin untuk dapat berusaha

dan meningkatkan kualitas hidupnya dengan memberikan modal atau

pembiyayaan dalam skala mikro. Program pada klaster III ini adalah

Kredit Usaha Rakyat (KUR).

2.Keluarga

Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan

sangat besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap

anggota keluarganya. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga

memerlukan organisasi tersendiri dan perlu kepala rumah tangga sebagai tokoh

penting yang mengemudikan perjalanan hidup keluarga disamping beberapa

anggota keluarga lainnya. (Gunarsa, 2000:92)

Anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak merupakan satu

kesatuan yang kuat apabila terdapat hubungan baik antara ayah-ibu, ayah-anak,

dan ibu-anak. Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keserasian dalam

hubungan timbal balik antara semua pribadi dalam keluarga. (Modul PKH 2013)

Tugas utama keluarga adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan

sosial semua anggotanya, mencangkup pemeliharaan dan perawatan anak-anak,

membimbing perkembangan pribadi, serta mendidik agar mereka hidup bahagia.

Page 31: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

19

a. Peran dan Fungsi Keluarga

Dalam Modul PKH 2013, menerangkan ada beberapa peranan dan

fungsi keluarga diantaranya sebagai berikut:

1. Peran Keluarga

a. Modelling, orang tua merupakan model atau panutan anak-

anaknya. Orangtua mempengaruhi secara kuat sekali dalam hal

keteladanan, baik hal postif ataupun negatif. Cara berfikir dan

perbuatan anak dibentuk oleh cara berfikir dan berbuat orangtua.

b. Mentoring, artinya kemampuan untuk menjalin atau membangun

hubungan, menanamkan kasih sayang kepada orang lain, atau

pemberian perlindungan kepada orang lain secara mendalam, jujur

dan tanpa syarat.

c. Organizing, keluarga memerlukan kerja sama tim dalam

menyelesaikan permasalahan, tugas, atau memenuhi kebutuhan

keluarga.

d. Teaching, orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya tentang

hukum-hukum atau prinsip dasar kehidupan. Disinilah orang tua

diuji kompetensinya untuk menciptakan kemampuan sadar pada

diri anak, yaitu anak sangat mnyadari apa yang dikerjakannya dan

memahami alasan mengapa mengerjakan hal itu.

2. Fungsi Keluarga

a. Fungsi biologi, keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak,

fungsi biologis orang tua ialah melahirkan anak. Fungsi ini

merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat.

b. Fungsi afeksi/psikologis, hubungan afeksi ini tumbuh sebagai

akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan. Dari

hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan,

persahabatan, dan persamaan pandangan mengenai nilai-nilai.

c. Fungsi ekonomi, fungsi ekonomi berkaitan dengan mencari

sumber-sumber pengahasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Page 32: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

20

Seperti menabung dalam upaya memenuhi kebutuhan keluarga

dimasa yang akan datang.

d. Fungsi sosialisasi, fungsi ini dapat membentuk kepribadian anak.

Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-

pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam

masyarkat dalam proses perkembangan pribadinya.

e. Fungsi pendidikan, fungsi pendidikan keluarga ini telah mengalami

banyak perubahan. Secara informal fungsi pendidikan keluarga

masih tetap penting, namun secara formal fungsi pendidikan itu

telah diambil alih oleh sekolah

f. Fungsi rekreasi, keluarga merupakan medan rekreasi bagi anggota-

anggotanya. Sekarang pusat-pusat rekreasi di luar keluarga, seperti

gedung bioskop, kebun binatang, taman-taman dan lain sebagainya

dipandang lebih menarik.

g. Fungsi keagamaan, keluarga merupakan pusat pendidikan upacara

ritual dan ibadah agama bagi para anggotanya di samping peranan

yang dilakukan oleh institusi agama.

h. Fungsi perlindungan, keluarga berfungsi memberikan

perlindungan, baik fisik maupun sosial, kepada para anggotanya.

i. Fungsi pembinaan lingkungan, fungsi ini menempatkan anggota

keluarga dalam hubungan antar keluarga sebagai masyarakat. Pada

kapasitas sebagai tetangga harus saling melindungi, saling

menghormati, saling berbagi, dan saling mengingatkan.

b. Permasalahan Keluarga

Masalah keluarga merupakan masalah yang dihadapi oleh keluarga

yang harus dicarikan pemecahannya. Masalah keluarga yang berlarut-larut

tidak diselesaikan dapat mengganggu fungsi keluarga dalam melaksanakan

perannya. (Modul PKH 2013) Penyebab munculnya masalah dalam

keluarga yaitu: kurangnya kemampuan berintekrasi antar pribadi dalam

Page 33: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

21

menanggulangi masalah, kurangnya komitmen terhadap keluarga, peran

yang kurang jelas dari anggota keluarga, kurangnya kesatbilan lingkungan.

F. Kerangka Teoritis

1. Teori Fungsional Struktural AGILTalcot Parsons

Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan.

Perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas. Serta

adapula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga

yang berjalan dengan cepat. Perubahan sosial dianggap fungsional

apabila perubahan tersebut membawa dampak positif bagi

masyarakatnya.

Perubahan yang direncanakan merupakan perubahan yang

diperkirakan atau telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak

yang hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Pihak-pihak

yang menghendaki perubahan disebut agent of change. Perubahan

sosial yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan merupakan

perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki berlangsung di luar

jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya

akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. (Soekanto,

1999)

Permasalahan dalam penelitian ini mengacu pada paradigma

fakta sosial dengan menggunakan teori Fungsionalisme Struktural.

Bahasan tentang Fungsionalisme Struktural Parsons ini akan di mulai

dengan empat fungsi penting untuk semua sistem “tindakan”, yang

terkenal dengan skema AGIL. Teori ini menekankan kepada

keteraturan (order) dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan

dalam masyarakat. Konsep-konsep utamanya adalah: fungsi, disfungsi,

fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan (equilibrium).

Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial

yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling

berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang

Page 34: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

22

terjadi pada satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap

bagian yang lain.

Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons terkenal

dengan empat imperatif fungsional bagi sistem “tindakan“ yaitu skema

AGIL. AGIL, fungsi adalah suatu gugusan aktivitas yang di arahkan

untuk memenuhi satu atau beberapa kebutuhan sistem. Menggunakan

definisi ini, Parsons percaya bahwa ada empat imperatif fungsional

yang diperlukan atau menjadi ciri seluruh sistem Adaptation (adaptasi),

Goal attainment (pencapaian tujuan), Integrasidan

Latency(pemeliharaan pola). Secara bersama–sama, keempat imperatif

fungsional tersebut di sebut dengan skema AGIL. Agar bertahan hidup

maka sistem harus menjalankan keempat fungsi tersebut. (Ritzer,

2012)

1. Adaptation (adaptasi)

Sebuah sistem harus mengatasi kebutuhan situasional yang

datang dari luar. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan dan

menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhan– kebutuhannya.

Adaptasi dapat secara aktif dan secara pasif. Adaptasi aktif adalah

berusaha memasukkan semua yang asing dalam suatu sistem kerja

yang dibentuknya.usaha ini menjadi terasing dengan masyarakat

disekelilingnya, bahkan seringkali menimbulkan masalah etnis

dan sosial budaya. Sedangkan adaptasi pasif, terjadi dengan cara

lembaga yang ada menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan

sosial/budaya, dan alam lingkungan yang ada.

2. Goal Attainment (pencapaian tujuan)

Sebuah sistem harus mendefinisikan dan harus mencapai

tujuan utamanya. Secara estafet ia mengambil hal-hal yang

diserap oleh daya adaptasi, diambil oleh Goal untuk dimanage

sehingga tujuan dapat tercapai. Goal dengan demikian cukup

beragam, sesuai dengan strategi atau langkah yang telah

ditetapkan terlebih dahulu.

Page 35: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

23

3. Integration (Integrasi)

Sebuah sistem harus mengatur hubungan bagian–bagian

yang menjadi komponennya. Ia pun harus mengatur hubungan

antar ketiga imperatif fungsional tersebut (A,G,L).

4. Latency (Pemeliharaan Pola)

Sebuah sistem harus melengkapi, memelihara dan

memperbaharui motivasi individu dan pola – pola budaya yang

menciptkan dan mempertahankan motivasi tersebut.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, dimana hasil akhir dari

penelitian ini dijabarkan dengan kata-kata atau kalimat yang menunjukan

hasil akhir penelitian. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah

dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam situasi tertentu

termasuk hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang

berlansung dan pengaruh dari suatu fenomena. (Nazir, 2006:63).

2. Sumber data

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpulan data. (Sugiyono, 2009:137)

yaitu masyarakat yang mendapatkan bantuan PKH dan pendamping

PKH.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dengan

cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang

bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan.

(Sugiyono, 2009:137) data berupa dokumen didapatkan dari kantor

Kelurahan dan Pendamping PKH.

Page 36: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

24

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Arikunto menyatakan bahwa observasi merupakan

suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis

(Arikunto, 2002:22). Dalam hal ini penulis melihat secara langsung

beberapa proses awal pelaksanaan PKH di Kelurahan Rawaterate.

Pengamatan dalam penelitian ini berawal dari survei mengunjungi

kantor Kelurahan Rawaterate, menanyakan tentang adanya PKH di

Kelurahan Rawaterate. Setelah itu penelitian dilakukan dengan

melihat segala aktivitas masyarakat yang terjadi di Kelurahan

Rawaterate, sosialisasi pendamping PKH terhadap KPM (keluarga

penerima manfaat). Setelah memperoleh data yang dibutuhkan,

peneliti selanjutnya mentransformasikan temuan lapangan kedalam

bentuk data kualitatif pada skripsi ini.

b. Wawancara

Dalam pencatatan data wawancara yang dilakukan oleh penulis berupa

alat tulis serta recorder handphone. Dalam hal ini, penulis melakukan

wawancara dan pendekatan dengan beberapa narasumber yang terkait,

kemudian wawancara penelitian ini mengarah pada Proses

Pelaksanaan PKH di Kelurahan Rawaterate.

c. Dokumentasi

Menurut Bungin dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori &

Praktik menyatakan bahwa dokumenter adalah informasi yang

disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter.(Burhan,

2013) Dalam penelitian ini, peneliti memiliki dokumentasi yang

berupa foto, rekaman suara wawancara.

Page 37: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

25

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kelurahan Rawaterate Jakarta

Timur yang berlokasi di Jalan raya pupar Jakarta Timur. Waktu

penelitian yang penulis lakukan di Kelurahan Rawaterate berkisar 8

bulan, yaitu September 2017-Maret 2018. Untuk kegiatan observasi dan

wawancara disesuaikan dengan jadwal kegiatan sosialisasi pendamping

PKH di Kelurahan Rawaterate.

5. Teknis Analisis Data

Metode dalam kualitatif perlu juga memerinci langkah-langkah

dalam menganalisa berbagai bentuk data kualitatif, yakni:Analisis data

dalam penelitian kualitatif akan berlangsung bersamaan dengan bagian-

bagian lain dari pengembangan penelitian kualitatif, yaitu pengumpulan

data dan penulisan temuan. Ketika wawancara sedang berlangsung,

misalnya, penelti dapat menganalisis wawancara yang dikumpulkan

sebelumnya, menuliskan memo yang pada akhirnya dimasukkan sebagai

narasi dalam laporan akhir, dan menyusun struktur laporan

akhir.(Creswell, 2016)

Pendekatan kualitatif dapat dijabarkan lebih detail dalam langkah-

langkah berikut ini (Creswell, 2016):

(1) mengelola dan mempersiapkan data untuk dianalisis, langkah ini

melibatkan transkip wawancara, mengetik data lapangan dan

memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jeni kebutuhan

informasi.

(2) membaca keseluruhan data.

(3) menghubungkan data dengan teori yang digunakan.

(4) menginterpretasi makna data.

H. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini penulis menyusun penelitian dalam 4 (empat) bab,

setiap bab berisi dari dari sub-sub bab pembahan yang memiliki keterkaitan

antara bab dengan sub-sub bab yang satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai

berikut :

Page 38: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

26

BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari pernyataan masalah atau latar

belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan

dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

konseptual, kerangka teori, metode penelitian dan

sistematika penelitian.

BAB II : Gambaran Umum

Bab ini terdiri dari penjelasan mengenai gambaran

umum lokasi penelitian, yang pertama, meliputi

pemaparan data tentang lokasiKelurahan

Rawaterate. Yang kedua, meliputi Latar belakang

PKH, Rancangan Kegiatan PKH, Sanksi PKH,

Skema Bantuan PKH.

BAB III :Temuan dan Analisis

Pada Bab ini penulis memaparkan proses

pelaksanaan PKH dan kendala selama pelaksanaan

PKH di Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur.

BAB IV : Penutup

Penutup sebagai bab terakhir memuat kesimpulan

dan saran dari seluruh hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA : Lembaran Daftar Pustaka

Halaman daftar pustaka berisi rujukan pustaka

yang diacu dalam penulisan skripsi ini. Pustaka

dipastikan berasal dari sumber yang terpercaya

seperti buku teks, buku elektronik (e-book), jurnal

ilmiah, dan berita elektronik.

Page 39: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

27

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, PROGRAM KELUARGA

HARAPAN DAN SUBJEK PENELITIAN

A.1. Letak Geografis

Pada umumnya, pembahasan dalam bab ini mengenai letak geografis,

mengetahui lokasi Kelurahan Rawaterate yang ditempati oleh keluarga

penerima manfaat (KPM) dalam penelitian ini. Hal ini sebagaimana yang

tertera pada gambar peta dibawah ini:

Gambar II. I

Peta Kelurahan Rawaterate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur

Sumber: www.petakecamatancakung.com

Sumber: (https://www.google.co.id/search?q=peta_kelurahan_rawaterate)

Berdasarkan peta diatas berwarna hijau merupakan Kelurahan

Rawaterate. Kelurahan Rawatertare merupakan salah satu kelurahan yang ada

dari 7 Kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Kelurahan Rawaterate terletak di Jalan Raya Pupar, Jakarta Timur. Kelurahan

Rawaterate adalah salah satu kelurahan yang terletak di wilayah Kecamatan

Cakung kota adminitrasi Jakarta Timur. Kelurahan Rawaterate memiliki luas

Page 40: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

28

3,30 Km², jumlah ruas jalan 28 ruas, mempunyai panjang jalan sebesar

18.625,00 m dan pada tahun 2014 wilalayah Rawaterate dibagi menjadi 6 RW

dan 60 RT. Rawaterate merupakan wilayah yang paling kecil diantara wilayah-

wilayah yang lainnya jika dibandingkan dengan Kelurahan Cakung Timur

yakni sekitar 23,20% sedangkan Rawaterate hanya 7,81% dari total luas

wilayah Kecamatan Cakung.

2. Kehidupan Penduduk Rawaterate di Bidang Ekonomi, Pendidikan dan

Kesehatan

Kelurahan Rawaterate memiliki tingkat keberagaman yang sangat

menarik. Hal tersebut terjadi akibat bermacam-macam orang yang tinggal di

wilayah Rawaterate datang dengan membawa kebudayaan masing-

masing.Kehidupan masyarakat Kelurahan Rawaterate di musim hujan datang

sangat memperihatinkan. Setiap musim hujan datang masyarakat Kelurahan

Rawaterate menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Aliran sungai Cakung

lama (RT 04 dan 05) menuju Cakung drain tidak terurus dengan tumbuhnya

tanaman liar seperti (rumput, pohon dan eceng gondok) sehingga aliran

sungai tidak lancar. Aliran sungai Cakung lama memiliki panjang 900 meter

dan lebar 8 meter, dan sungai Cakung lama menuju Cakung drain rusak dan

sudah tidak berfungsi bahkan sudah tertutup.

a. Kehidupan Penduduk Kelurahan Rawaterate di Bidang Ekonomi

Kelurahan Rawaterate merupakan wilayah yang memiliki potensi

perekonomian yang cukup tinggi untuk yang berpendidikan minimal

SMA. Hal ini dapat dilihat dengan kawasan industri dan banyaknya tempat

usaha baik bergerak dibidang perdagangan maupun jasa. Untuk

mengetahui jumlah sarana perekonomian yang terdapat di Kelurahan

Rawaterate, dibawah ini data sarana perekonomian yang ada di Kelurahan

Rawaterate:

Page 41: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

29

Tabel II. 1

Sarana Perekonomian di Kelurahan Rawaterate, 2016

No Jenis Perekonomian Jumlah

1 Mini Market 6

2 Toko/Warung 369

3 Restoran/Rumah Makan 4

4 Pasar -

5 Bank 6

6 Industri 30

Total Keseluruhan 415

sumber: buku statistik kecamatan cakung 2016

Pada sektor perindustrian, Kelurahan Rawaterate menjadi

kawasan yang paling menonjol nomer 2 setelah Kelurahan Jatinegara

yaitu dengan 30 unit dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 16.526

orang. Kelurahan Jatinegara dan Rawaterate memiliki jumlah

perusahaan industri besar dan sedang terbanyak, karena Kawasan

Industri Pulogadung (KIP) terdapat di dua kelurahan tersebut. (Buku

Statistik Kecamatan Cakung, 2016)

b. Kehidupan penduduk Kelurahan Rawatertae di Bidang Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian

serius bagi pemerintah pusat maupun daerah, sarana pendidikan di

Kelurahan Rawaterate belum cukup memadai, belum tersedianya

Taman Kanak-Kanak (TK) , seperti tabel dibawah ini:

Page 42: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

30

Tabel II.2

Jumlah Sarana Pendidikan di Kelurahan Rawaterate 2016

sumber: buku statistik kecamatan cakung 2016

c. Kehidupan Penduduk Rawaterate di Bidang Kesehatan

Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, di Kelurahan

Rawaterate ini tersedianya berbagai sarana. Sarana-sarana tersebut

diantaranya sarana pendidikan, ekonomi. Berikut ini data sarana kesehatan

yang terdapat diwilayah Kelurahan Rawaterate dibawah ini:

Tabel II.3

Sarana Kesehatan di Wilayah Kelurahan Rawaterate 2016

No Sarana kesehatan Jumlah

1 Rumah Sakit Umum -

2 Rumah Sakit Bersalin 2

3 Posyandu 11

4 Puskesmas 1

5 Klinik 3

6 Praktek bidan 6

7 Praktek Dokter Umum 6

8 Praktek Dokter Gigi 35

Total Keseluruhan 64

sumber: buku statistik kecamatan cakung 2016

No Jenis Sekolah Jumlah

1 TK -

2 SD 6

3 SMP 3

4 SMA 3

5 Perguruan Tinggi -

Total Keseluruhan 12

Page 43: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

31

B. Program Keluarga Harapan

Program keluarga harapan (PKH) merupakan program

penanggulangan kemiskinan. Kedudukan PKH merupakan bagian dari

program-program penanggulangan kemiskinan lainnya. PKH berada dibawah

koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), baik

dipusat maupun di daerah. Oleh sebab itu akan segera dibentuk Tim

Pengendali PKH dalam TKPK agarterjadi koordinasi dan sinergi yang baik,

(Modul PKH 2013).

PKH merupkan program lintas kementrian dan lembaga, karena aktor

utamanya adalah dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,

Depatemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Pendididkan

Nasional, Departemen Agama, Departemen Komunikasi dan Informatika, dan

Badan Pusat Statistik. Untuk mensukseskan program tersebut, maka dibantu

oleh Tim Tenaga ahli PKH dan konsultan World Bank. Program keluarga

harapan (PKH) sebenarnya telah dilaksanakan diberbagai negara, khususnya

negara-negara Amerika Latin dengan nama program yang bervariasi. Namun

secara konseptual, istilah aslinya adalah Conditional Cash Transfer (CCT),

yang diterjemahkan menjadi bantuan tunai bersyarat. Program ini “bukan”

dimaksudkan sebagai kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (SLT)

yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangg miskin

mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian

harga Bahan Bakar Minyak (BBM). PKH lebih dimaksudkan kepada upaya

membangun system perlindungan sosial kepada masyarakat miskin, (Modul

PKH 2013).

Dapat disimpulkan bahwa Program keluarga harapan (PKH) adalah

program yang memberikan bantuan tunai bersyarat kepada Keluarga

Penerima Manfaat (KPM), jika mereka memenuhi persyaratan yang terkait

dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu

pendidikan dan kesehatan

Page 44: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

32

1. Tujuan PKH

Tujuan utama dari PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pada kelompok

masyarkat miskin. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya

mempercepat pencapaian target. Secara khusus tujuan PKH terdiri

atas:

a. Meningkatkan kondisi sosial ekonomi KPM

b. Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak KPM

c. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, dan

anak dibawah 6 tahun dari KPM

d. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan

kesehatan, khususnya bagi KPM, (Pedoman Umum PKH)

2. Sasaran PKH

Sasaran atau penerima bantuan PKH adalah Keluarga Penerima

Manfaat (KPM) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

yang usia 0-15 tahun dan/atau ibu hamil/nifas dan berada pada lokasi

terpilih. Penerima bantuan adalah ibu atau wanita dewasa yang

mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan (jika tidak ada

ibu maka: nenek, tante/bibi, atau kakak perempuan dapat menjadi

penerima bantuan). Jadi, pada kartu kepesertaan PKH pun akan

tercantum nama ibu/wanita yang mengurus anak, bukan kepala rumah

tangga.Untuk itu, orang yang harus dan berhak mengambil

pembayaran adalah orang yang namanya tercantum di kartu PKH,

(Modul PKH 2013).

Calon penerima terpilih harus menandatangani persetujuan bahwa

selama mereka menerima bantuan, mereka akan:

a. Menyekolahkan anak 7-15 tahun namun belum selesai pendidikan

dasar 9 tahun wajib belajar.

b. Membawa anak usia 0-6 tahun ke fasilitas kesehatan sesuai dengan

prosedur kesehatan PKH bagi anak.

c. Untuk ibu hamil, harus memeriksakan diri dan janinnya ke fasilitas

Page 45: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

33

kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi ibu hamil.

3. Komponen PKH

Dalam pengertian PKH jelas disebutkan bahwa komponen

yang menjadi fokus utama adalah bidang kesehatan dan pendidikan.

Tujuan utama PKH kesehatan adalah meningkatkan stastus kesehatan

ibu dan anak di Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat

sangat miskin, melalui pemberian insentif untuk melakukan kunjungan

kesehatan yang bersifat proventif (pencegahan, dan bukan

pengobatan).

Seluruh perserta PKH merupakan penerima jasa kesehatan

gratis yang disediakan oleh program Askeskin dan program lain yang

diperuntukkan bagi orang tidak mampu. Karenanya, kartu PKH bisa

digunakan sebagai alat identitas untuk memperoleh pelayanan tersebut.

Komponen pendidikan dalam PKH dikembangkan untuk meningkatkat

angka partisipasi pendidikan dasar wajib 9 tahun serta upaya

mengurangi angka pekerja anak pada keluarga yang sangat miskin.

Anak penerima PKH pendidikan yang berusia 7-18 tahun dan

belum menyelesaikan program pendidikan dasar 9 tahun harus

mendaftarkan diri di sekolah formal atau non formal serta hadir

sekurang-kurangnya 85% waktu tatap muka. Setiap anak peserta PKH

berhak menerima bantuan selain PKH, baik itu program nasional

maupun lokal, Seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Asuransi

Kesehatan Keluarga Miskin (ASKESKIN), Beras untuk Keluarga

Miskin (RASKIN), dan sebagainya. Program PKH bukanlah pengganti

program-program lainnya karenanya tidak cukup membantu

pengeluaran lainnya seperti seragam, buku dan sebagainya. PKH

merupakan bantuan agar orang tua dapat mengirim anak-anaknya ke

sekolah. (Modul PKH 2013)

4. Indikator Masyarakat Miskin

Telah banyak program dari pemerintah untuk penanggulangan

kemiskinan. Meskipun bantuan itu tidak mendidik, karena berupa cash

Page 46: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

34

money, namun sangat membantu supaya dapur tetap bisa mengepul.

Program tersebut bernama Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan saat ini

dilanjutkan dengan program bantuan yang sedang berjalan yaitu PKH.

Dalam penetapan keluarga miskin yang berhak menerima bantuan ini,

pemerintah menggunakan acuan dari BPS tentang 14 (empat belas).

Kriteria Kemiskinan yaitu seperti yang diungkapkan oleh Nugroho

(2004:17), mengemukakan bahwa indikator kesejahteraan berkait erat

dengan kemiskinan karena seseorang digolongkan miskin atau tidak

jika tidak seberapa jauh indikator-indikator kesejahteraan tersebut telah

dipenuhi. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.

2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/ bambu/ kayu

murahan.

3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia / kayu

berkualitas rendah/ tembok tanpa diplester.

4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar / bersama-sama dengan

ruma tangga lain.

5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

6. Sumber air minum berasal dari sumur / mata air tidak terlindung /

sungai / air hujan.

7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar / arang

/ minyak tanah.

8. Hanya mengkonsumsi daging / susu / ayam satu kali dalam

seminggu.

9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

10. Hanya sanggup makan sebanyak satu / dua kali dalam sehari.

11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas /

poliklinik.

12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan

luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh

perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan

Page 47: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

35

dibawah Rp. 600.000,- per bulan.

13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah / tidak

tamat SD/ hanya SD.

14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan

minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit,

emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

Indikator-indikator di atas tidak semuanya dipakai dalam

penelitian ini seperti pada nomor 8 dan nomor 14, karena melihat di

daerah ini memang tidak ada lagi masyarakat yang hanya

mengkonsumsi ayam dan daging dalam seminggu, dan tidak memiliki

tabungan yang kurang dari Rp. 500,000- sebagaimana tercantum di

nomor 14.

5. Syarat/Kewajiban Penerima Bantuan PKH

Calon penerima terpilih harus menandatangani persetujuan

selama mereka menerima bantuan, mereka akan :

1. Menyekolahkan anak 7-15 tahun serta anak usia 16-18 tahun

namum belum selesai pendidikan dasar 12 tahun wajib belajar.

2. Membawa anak usia 0-6 tahun ke fasilitas kesehatan sesuai

dengan prosedur kesehatan PKH bagi anak.

3. Untuk ibu hamil, harus memeriksakan kesehatan diri dan

janinnya ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur

kesehatan PKH bagi ibu hamil. (Pedoman Umum PKH).

a. Syarat Bantuan Kesehatan

Page 48: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

36

Tabel 2.1 Syarat nbantuan kesehatan

Sasaran Persyaratan (Kewajiban peserta)

Ibu Hamil Melakukan pemeriksaan kehamilan

(antenatal care) sebanyak minimal 4 kali (K1

di trimester 1, K2 di trimester 2, K3 dan K4

di trimester 3) selama masa kehamilan.

Ibu Melahirkan Proses kelahiran bayi harus ditolong oleh

tenaga kesehatan terlatih.

Ibu Nifas Ibu yang telah melahirkan harus melakukan

pemeriksaan atau diperiksa kesehatannya

setidaknya 2 kali sebelum bayi mencapai

usia 28 hari.

Bayi Usia 0-11

Bulam

Anak berusia di bawah 1 tahun harus

diimunisasi lengkap dan ditimbang secara

rutin setiap bulan.

Bayi Usia 6-11

Bulan

Mendapat suplemen tablet vitamin A.

Anak Usia 1-5

Tahun

Dimonitor tumbuh kembang dengan

melakukan penimbangan secara rutin setiap

1 bulan Mendapatkan vitamin A sebanyak 2

kali setahun pada bulan Februari dan

Agustus.

Anak Usia 5-6

Tahun

Melakukan penimbangan secara rutin setiap

3 bulan sekali dan/atau mengikuti program

pendidikan anak usia dini.

Sumber: Pedoman Umum PKH

Fasilitas kesehatan yang disediakan adalah:

a. Puskesmas, Pustu, Polindes, Poskesdes, Pusling,

Posyandu.

b. Dokter, Bidan, Petugas Gizi, Jurim, Kader, Perawat.

c. Bidan kit, posyandu kit, antropometri kit, imunisasi kit.

d. Tablet Fe, Vitamin A, Obat-obatan dan bahan-bahan

pelayanan kesehatan.

Page 49: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

37

e. ibu & bayi baru lahir.

f. Vaksin BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B, TT ibu

hamil.

g. Buku register (Kartu Menuju Sehat).

b. Syarat Bantuan Pendidikan

Anak penerima PKH Pendidikan yang berusia 7-18 tahun

dan belum menyelesaikan program pendidikan dasar 12 tahun

mendaftarkan diri di sekolah formal atau non formal serta hadir

sekurang-kurangnya 85% tatap muka. (Pedoman Umum PKH)

6. Besaran Bantuan

Besaran bantuan tunai untuk peserta PKH bervariasi tergantung

jumlah anggota keluarga yang diperhitungkan dalam penerimaan

bantuan, baik komponen kesehatan maupun pendidikan. Besaran

bantuan ini di kemudian hari bisa berubah sesuai dengan kondisi

keluarga saat itu atau bila peserta tidak dapat memenuhi syarat yang

ditentukan.

Tabel 2.2 Skenario bantuan yang diberikan

Sumber: Modul PKH 2013

Skenario

Bantuan

Tahap Pencairan Bantuan Per

RTSM/KSM

Komponen Pendidikan

Anak SD Rp. 115.500 x 4 Tahap Rp. 462.000

Anak SMP Rp. 187.500 x 4 Tahap Rp. 750.000

Anak SMA Rp. 250.000 x 4 Tahap Rp. 1.000.000

Komponen Kesehatan

Balita/Ibu Hamil Rp. 250.000 x 4 Tahap Rp. 1.000.000

Bantuan Tetap Hanya Ditahap Kedua Rp. 500.000

Page 50: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

38

7. Peran Pendamping PKH

Pendamping merupakan aktor penting dalam mensukseskan PKH

pendamping adalah pelaksana PKH di tingkat kecamatan.Pendamping

diperlukan karena:

1. Sebagian besar orang miskin tidak memiliki kekuatan, dan

kemampuan untuk memperjuangkan hak mereka yang

sesungguhnya. Mereka membutuhkan pejuang yang

menyuarakan mereka, yang membantu mereka mendapatkan

hak.

2. UPPKH Kabupaten/Kota tidak memiliki kemampuan

melakukan tugasnya diseluruh tingkat kecamatan. Petugas

yang dimiliki sangat terbatas sehingga sulit menditeksi segala

macam permasalahan dan melakukan tindak lanjut dalam

waktu cepat, jadi pendamping sangat dibutuhkan.

3. Mengingatkan KPM untuk melaksanakan komitmennyadalam

PKH adalah tugas pendamping yang tidak kalah penting,

sehingga KPM tetap bisa mendapatkan bantuan PKH, (Modul

PKH 2013).

8. Landasan Hukum dan Dasar Pelaksanaan PKH

a. Landasan Hukum

1. Undang-undang nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional.

2. Undang-undang nomor 13 Tahun 2011 tentang penanganan

Fakir Miskin.

3. Peraturan Presiden nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan.

4. Inpres nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan

yang Berkeadilan poin lampiran ke 1 tentang Penyempurnaan

Pelaksanaan Program Keluarga Harapan.

5. Inpres nomor 1 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi.

Page 51: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

39

6. Bantuan Langsung Tunai Bersyarat Bagi Keluarga Penerima

Manfaat (KPM) Sebagai Peserta Program Keluarga Harapan

(PKH).

b. Dasar Pelaksanaan PKH

1. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

selaku ketua Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan,No:31/KEP/MENKO/-KESRA/IX/2007 tentang

“Tim Pengendali Program Keluarga Harapan” tanggal 21

September 2007.

2. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No.

02A/HUK/2008 tentang “Tim Pelaksana Program Keluarga

Harapan (PKH) Tahun 2008” tanggal 08 Januari 2008.

3. Keputusan Gubernur Aceh tentang “Tim Koordinasi Teknis

Progra Keluarga Harapan (PKH) Provinsi/TKPKD”.

4. Keputusan Bupati/Walikota Nagan Raya tentang “Tim

Koordinasi Teknis Program Keluarga Harapan (PKH)

Kabupaten/Kota/TKPKD”.

5. Surat Kesepakatan Bupati Nagan Raya untuk Berpartisipasi

dalam Program Keluarga Harapan.

Page 52: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

40

BAB III

Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH)

A. Proses Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kelurahan

Rawaterate

PKH adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan berbasis

keluarga yang dalam target jangka pendeknya bertujuan terlaksananya

pemanfaatan fasilitas pendidikan ataupun fasilitas kesehatan oleh KPM

peserta PKH. Dalam jangka panjang, PKH bertujuan untuk mengurangi

angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia, serta merubah perilaku KPM yang relatif kurang mendukung

peningkatkan kesejahteraan. (Modul PKH 2013)

Program Keluarga Harapan di Kelurahan Rawaterate dilakukan mulai

tahun 2008ada 280KPM yang menjadi peserta PKH. Dari hasil observasi,

penulis menemukan beberapa hal yang terkait dengan pelaksanaan Program

Keluarga Harapan terhadap KPM di Kelurahan Rawaterate. Berikut ini

merupakan proses awal sampai akhir penerimaan PKH.

1. Seleksi dan Penetapan Lokasi PKH

Proses pertama dari pelaksanaan PKH salah satunya yaitu seleksi

dan penetapan lokasi. Proses ini dilakukan sebelum program berjalan.

Dalam hal ini pihak Kementrian Sosial dan Pemda mengambil perannya

masing-masing, khususnya Walikota Jakarta Timur saling berkoordinasi

dengan pihak Kementrian Sosial. Seperti yang diungkapkan penerima

PKH pada saat wawancara “kita bisa dapat PKH dari Kementrian Sosial

dan pemda, karena walikota bersedia adanya PKH akhirnya dijalankan

disini” (wawancara Dewi, 20 september 2017)

Pendapat serupa juga dituturkan oleh informan lain, yaitu Rina

sebagai pendamping di Kelurahan Rawaterate pada saat diwawancarai:

“Kalau untuk seleksi dan penetapan lokasi itu langsung dari

kemensos yang menanganinya dan bekerjasama dengan

pemda, kecamatan serta kelurahan yang merujuk dari data

sensus untuk menentukan warga yang kurang mampu

Page 53: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

41

sebagai penerima PKH”. (wawancara pendamping, 20

september 2017)

Proses seleksi dan penetapan lokasi PKH ini didasari atas basis data

terpadu untuk Program Perlindungan Sosial dari TNP2K yang bersumber

dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial oleh BPS. Adapun yang

menjadi syarat dalam proses seleksi dan penetapan lokasi, yaitu: (Buku

Kerja Pendamping dan Operator, 2015:42)

1. Pengajuan proposal dari Pemda Kabupaten/Kota ke UPPKH Pusat

dengan melampirkan surat rekomendasi Provinsi.

2. Ketersediaan fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan yang memadai

untuk mendukung program PKH.

3. Penyediaan fasilitas sekretariat UPPKH Kabupaten/Kota.

4. Penyediaan fasilitas Sekertariat untuk pendamping PKH di Kecamatan.

5. Penyediaan dana penertaan PKH melalui APBD I dan II minimal 5%

dihitung dari total bantuan peserta PKH baik Provinsi maupun di

tingkat Kabupaten/Kota.

2. Pertemuan Awal dan Validasi Calon Peserta PKH

Setelah proses penetapan lokasi tuntas, selanjutnya proses pertemuan

awal. Proses awal merupakan kegiatan PKH di tingkat KPM dimana

pendamping Kelurahan bertemu dengan KPM untuk yang pertama kalinya.

Pertemuan ini diselengarakan oleh UPPKH Kabupaten/Kota termasuk dalam

menentukan lokasi dan kapan masing-masing KPM harus menghadiri

pertemuan selanjutnya. Seperti kutipan wawancara berikut:

“Kalau pertemuan awal kita sudah dapat data dari

Koordinasi PKH dari Suku Dinas Jaktim. Jadi, kita

langsung turun kelapangan yang sebelumnya dibagi-

bagi kelurahan setiap para pendampingnya dengan

berkoordinasi pada pihak kecamatan,kelurahan, RW

dan RT setempat. Kalau validasi kita mengecek

keluarga mana saja yang mendapat bantuan dari

komponen kesehatan dan pendidikan.” (wawancara

pendamping)

Pada proses pertemuan awal pendamping melakukan validasi dan

Page 54: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

42

pengarahankepada KPM untuk pencairan pertam kalinya. Adapun rangkaian

dalam proses perteuan awal dari persiapan sampai validasi, yaitu: (Kementrian

Sosial, 2013)

1. Pencetakaan dan pengiriman formulir validasi, UPPKH pusat melakukan

pencetakan dan pengiriman data KPM untuk menjadi calon peserta PKH ke

UPPKH Kabupaten/Kota untuk keperluan validasi (pencocokan data). Data

ini mecangkup seluruh anggota KPM yang berhak menerima bantuan PKH

di Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah PKH.

2. Penyusunan jadwal pertemuan awal. Setelah UPPKH Kabupaten/Kota

menerima data KPM yang akan menjadi calon peserta PKH dan formulir

validasi serta formulir undangan pertemuan awal. Operator UPPKH

Kaupaten/Kota dan pendamping berkoordinasi untk melakukan persiapan

pertemuan awal

3. Pertemuan awal dan validasi. Sebelum pertemuan awal, pendampng

mengisi blanko atau mengambil formulir validasi dari UPPKH dicetak

menggunakan komputer. Untuk pelaksanaan peremuan awal, pendamping

harus berkoordinasi dengan aparat kecamatan atau kelurahan/desa

setempat.

4. Penetapan peserta dan pencetakan kartu peserta PKH. Setelah pertemuan

awal dilakukan, pendaping melakukan entry data menggunakn aplikasi

SIM PKH stand only. Selanjutnya data hasil entry di download dan

diserahkan kepada operator UPPKH kabupaten/kota untuk di upload ke

SIM PKH Nasioanal.

Kemudian setelah berjalan program keluarga harapan ini, beberapa KPM

berpendapat tentang pelayana yang diberikan oleh pendamping. Seperti yang

dikatakan dalam wawancara berikut:

“Pelayana pendamping baik banget, sabar banget ngadepin

ibu-ibu. Sebelum pencairan kita ada pertemuan kelompok

dulu. Kita juga ada pertemuan keterampilan yang diadain

sama pendamping, bikin kerajinan tangan dari koran, majalah

bekas.” (wawancara Dewi, 20 september 2017)

3. Pencairan pertama

Pada proses ini bantuan tunai hanya akan diberikan kepada

Page 55: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

43

KPM yang terpilih sebagai peserta PKH dan mengikuti syarat

program (pendidikan atau kesehatan). Bukti kepesertaan adalah

kepemilikan kartu PKH yang tercantum nama ibu/wanita yang

mengurus. Kartu PKH diberi kepada setiap peserta oleh pendamping

sebelum pembayaran pertama dilaukan. Adapun besaran nominal

yang dikeluarkan dari Program Keluarga Harapan untuk KPM,

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skema Bantuan

Skenario

Bantuan

Tahap Pencairan Bantuan Per

RTSM/KSM

Komponen Pendidikan

Anak SD Rp. 115.500 x 4 Tahap Rp. 462.000

Anak SMP Rp. 187.500 x 4 Tahap Rp. 750.000

Anak SMA Rp. 250.000 x 4 Tahap Rp. 1.000.000

Komponen Kesehatan

Balita/Ibu Hamil Rp. 250.000 x 4 Tahap Rp. 1.000.000

Bantuan Tetap Hanya Ditahap Kedua Rp. 500.000

Sumber: Wawancara dengan Pendamping

Pencairan bantuan PKH bekerjasama denga Bank BNI, pencairan

dilakukan di ATM Bank BNI setiap tiga bulan sekali pada tanggal yang sudah

ditentukan masing-masing kelurahan. Pembayaran pertama diberikan setelah

pertemuan awal yang diikuti oleh kunjungan pertama ke penyedia layanan untuk

melakukan verifikasi. Seperti yang dikutip dalam wawancara, berikut:

“Untuk pencairan pertama kali kita dijadwalkan pada akhir

bulan Desember 2008 kalau engga salah, saya juga lupa. Jadi,

sebelum pencairan pendamping minta ada perkumpulan dulu,

ngecek dulu bener engga kita-kita menerima PKH yang dulu

pernah melakukan validasi. Pencairannya kurang lebih tiga

bulan sekali setelah validasi” (wawancara ernawati, 18

september 2017)

Page 56: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

44

“Untuk jadwal pencairan jadwalnya dari pusatnya langsung

mba, engga nentu tanggalnya berapa pokoknya dapetnya tiga

bulan sekali aja gitu. Buat pencairan pertama dulu

nominalnya sudah ditentukan sama Bank BNI yang

sebelumnya sudah melakukan validasi kepesertaan dengan

komponen pendidikan sama kesehatan.” (wawancara

Sarmilah, 12 Oktober 2017)

4. Pembentukan Kelompok Peserta PKH

Dalam proses ini, setelah KPM mendapat uang untuk pertama kalinya,

UPPKH Kecamatan selanjutnya memfasilitasi pertemuan kelompok peserta

PKH. Fungsi di bentuknya ketua kelompok yaitu sebagai contact person bagi

pendamping Kabupaten/Kota dan Kecamatan untuk kegiatan seperti sosialisasi,

pelatihan, penyuluhan dan sebagainya.

Ketua kelompok juga dipilih secara terbuka untuk menjaring kandidat

yang nantinya akan berkoordinasi dengan pendampng agar lebih mudah pada

saat proses kegiatan-kegiatan PKH selanjutnya. Seperti yang dikatakan pada

saat wawancara:

“kalau pembentukan kelompok sama ketua kelompok itu

dari kesepakatan bersama ibu-ibu sama pendamping.

Misalnya nih di sini kan ada 6 RW pendampingnya ada

dua tinggal dibagi dua aja satu pendamping 3 RW, ntar 3

RW itu dipilih ketua kelompok yang menurut ibu-ibu

aktif, tegas gitu mba. Fungsinya ada ketua kelompok buat

kordinasi langsung ke pendamping, kalau mau kumpul nih

pendampng nyampein ke ketua kelompok entar ketua

kelompok nyampein ke kita-kita”. (wawancara Dewi, 20

september 2017

5. Verifikasi Komitmen Peserta PKH Pada Komponen

Kesehatan dan Pendidikan

Pada proses verifikasi ini prinsipnya yaitu penerima bantuan yang

sudah melakukan validasi harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada

di PKH. Verifikasi atas kehadiran anak disekolah untuk komponen

pendidikan maupun puskesmas untuk komponen kesehatan. Seperti yang

dikatakan oleh pendamping dalam wawancara sebagai berikut:

“Verifikasi komitmen peserta maksudnya setelah peserta

PKH melakukan validasi dan ada komponen anak sekolah

dan juga ada balita atau ada ibu hamil, disitu kita

melakukan komitmen bahwasannya mereka bener ada

Page 57: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

45

anggota keluarga yang memenuhi syarat. Untuk komitmen

fasilitas pendidikan anak yang sedang sekolah absensi

kehadiran tidak boleh kurang dari 85%, apabila absennya

kurang dari 85% maka diproses pencairan akan ada

pengurangan sebesar 10% dari nilai yang diterima dan

apabila kejadian ini terulang selama tiga bulan maka

komponen yang diterima keluarga akan dicabut. Untuk ibu

hamil dan balita harus memeriksa kandungannya minimal

4 kali sebelum waktu kelahiran, dan begitu pula balita

harus memeriksa kesehatan di posyandu terdekat atau

puskesmas.” (wawancara pendamping, 15 september

2017)

Verifikasi komitmen peserta PKH dilaksanakan setiap bulan, dan

hasil verifikasi ini menjadi bahan pertimbangan untuk pembayaran bantuan

yang akan diterima oleh peserta PKH selanjutnya. Seperti wawancara

berikut:

“Proses verifikasi dilakukan oleh masing-masing

pendamping untuk mengecek kepada penerima PKH

setelah pencairan awal. Biasanya pendamping mengecek

absensi ke sekolah-sekolah untuk fasilitas pendidikan dan

memantau ke posyandu atau puskesmas tentang gizi anak

dan kondisi kesehatan balita dan ibu hamil.” (wawancara

pendamping, 15 september 2017)

Adapun komponen-komponen yang perlu KPM penuhi dalam proses

verifikasi ini, yaitu:

a. Komonen kesehatan

Verifikasi sebagai bukti terdaftar bagi peserta PKH komponen

kesehatan dilakukan dengan melakukan kunjungan ke puskesmas

terdekat atau jaringannya. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sesuai

jadwal masing-masing dikelurahan. Ibu hamil sekurang-kurangnya

setiap tiga bulan sekali, ibu nifas sekurang-kurangnya satu bulan

setelah dua bulan melahirkan, bayi usia 0-11 bulan sekurang-kurangnya

setiap satu bulan sekali, anak usia 1-6 tahun sekurang-kurangnya tiga

bulan sekali. (Buku Kerja Pendamping dan Operator 2015)

Berdasarkan wawancara peneliti dengan Ernawati, peserta PKH

mengeluhkan keadaan ini, dan dibenarkan oleh sejumlah peserta PKH

yang lainnya.

Page 58: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

46

“Kami tidak mempermasalahkan kewajiban KPM untuk

mengikuti kegiatan di posyandu tapi kegiatan di posyandu

bikin kita bosen, belom lagi kita harus ninggalin kerjaan

rumah, sampai posyandu ngantrinya panjang. Ibu-ibu dari

pada nunggu diposyandu mendingan bebenah dirumah”

(wawancara 18 september 2017)

b. Komponen Pendidika

Di lembaga pendidikan SD/SMP/SMA yang memilki peserta

PKH, guru hanya mencatat peserta didik yang tidak memenuhi

komitmen kehadiran yang telah ditentukan, yaitu setidaknya 85%

kehadiran di sekolah. Kecuali siswa yang absen karena sakit paling

lama tiga hari atau terjadi bencana alam. Jika siswa sakit lebih dari tiga

hari berturt-turut, siswa tersebut wajib memberi surat keterangan sakit

dari dokter/posyandu/puskesmas.

6. Pemutahiran Data

Proses pemutahiran data adalah perubahan apabila ada salah satu

KPM yang tidak sesuai dengan data awal yang tercatat pada Master

Database yaitu perubahan tempat tinggal, kelahiran anggota keluarga,

penarikan anak-anak dari program (kematian, keluar/pindah sekolah),

masuknya anak-anak kesekolah, ibu hamil, perbaikan nama atau dokumen-

dokumen, menikah, bercerai, meninggal, pindah/bekerja di luar domisili, dan

perubahan fasilitas kesehatan yang diakses. (Buku Kerja Pendamping dan

Operator, 2015)

Pemutahiran data dilaporkan oleh peserta di UPPKH kecamatan.

Pendamping PKH bekerjasama dengan ketua kelompok akan memverifikasi

perubahan data yang terkait. Seperti yang disampaikan oleh pendamping

sebagai berikut:

“Proses pemutahiran data dilakukan sebelum pencairan

dengan mengupdate data kembali setelah ada info

bahawa adanya perubahan komponen. Biasanya saya

meminta ketua kelompok untuk mengadakan pertemuan

sama ibu-ibu dan saya sendiri yang bertanya langsung

sama ibu-ibu bener tidak ini data angota keluarganya

gitu.” (wawancara pendamping, 15 september 2017)

Page 59: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

47

7. Pendamping PKH

Pendamping PKH adalah seseorang yang direkrut dan

ditetapkan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia untuk

melaksanakan tugas-tugas pendamping PKH, dan terkait

dengan surat keputusan Direktur Jaminan Sosial, Ditjen

Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementrian Sosial RI.

(Pedoman Umum PKH). Hasil wawancara dengan ketua

kelompok peserta PKH, Dwi mengatakan bahwa”

“Dalam melaksanakan tugasnya pendamping

menyampaikan laporan bulanan setiap wilayah yang

dipegangnya kepada UPPKH trus juga

memperhatikan laporan yang dibuatnya. Untuk

kinerjanya menurut saya pendamping sudang cukup

baik dalam melaporkan segala hal”. (wawancara 20

September 2017)

Dari hasil wawancara dengan peserta PKH dapat

dilacak bahwa satu-satunya peran pendamping yang paling

menonjol adalah ketika dilakukan validasi kelengkapan dan

proses pencairan bantuan dana program. Mereka mengakui

bahwa petugas pendamping PKH selalu hadir dalam setiap

pertemuan kelompok KPM. Keberadaan pendamping,

menurut peserta program, sangat dirasakan sangat membantu

kelancaran dalam proses pencairan dana PKH.

Dalam proses pelaksanaan PKH yang dilakukan di

Kelurahan Rawaterate, Dwi selaku ketua kelompok

mengatakan bahwa:

“Dalam pelaksanaan PKH di Kelurahahan

Rawaterate untuk saat ini berjalan dengan baik

dan lancar, hanya saja dalam pemilihan

peserta dan penggunaan dana PKH kurang

transparan maksudnya 90% baik dan 10% lagi

perlu di perbaiki kembali agar masyarakat

tahu dan paham tentang dana yang

ada.(wawancara 20 september 2017)

Page 60: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

48

Selanjutnya Sarmilah menjelaskan bahwa cukup

besar manfaat yang dirasakan oleh masyarakat penerima

PKH, berikut pernyataannya:

“Alhamdulillah pelaksanaan PKH dari awal sampe

sekarang berjalan efektif dan masyarakatpun merasa

sangat terbantu dengan adanya PKH ini. Salah satu

keluhan masyarakat tentang bantuan ini adalah saya

dan ibu-ibu yang lain berharap bantuan ini akan terus

berkelanjutan agar bisa membantu dalam segi

ekonomi dan pendidikan. (wawancara 12 Oktober

2017)

Hampir sama dengan yang dikatakan pendamping PKH Rani,

beliau berpendapat bahwa:

“Pelaksanaan PKH pada tahun 2008-2017 ini

dilakukan dengan maksimal mungkin dengan tujuan

dapat membantu masyarakat atau KPM dalam bidang

kesehatan dan pendidikan, yang berupa uang tunai

yang diberikan di setiap 3 bulan sekali. Dengan

begitu PKH diharapkan mampu mengurangi angka

kemiskinan pada masyarakat.”

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti tentang

pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kelurahan Rawaterate

maka bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan PKH di Kelurahan

Rawaterate telah berjalan dengan efektif sesuai dengan prosedur yang

telah ditentukan oleh pemerintah.

B. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan PKH

Dalam setiap program apapun bentuk dan mekanisme yang

dibangun tentu tidak terlepas dari sebuah kendala, sehingga kendala

tersebut dapat memberi dampak pada program, kendala apa yang

dihadapi PKH adalah sebagai berikut:

Sesuai dengan laporan pendamping PKH Rani di Kelurahan

Rawaterate, bahwa:

“Terdapat kendala di lapangan yaitu, masih ada KPM

yang tidak mau memeriksakan kesehatan ke posyandu

karena malas harus mengantri lama untuk

memeriksakan kondisi kesehatan anaknya”

Page 61: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

49

Pendamping juga mengakatakan bahwa ada keterlambatan

informasi yang diberikan pusat kepada daerah sehingga menyulitkan

pendamping untuk meneruskan informasi tersebut kepada KPM,

terutama dalam hal pencairan dana bantuan dan verifikasi data.

Hasil wawancara diatas bahwa PKH memiliki beberapa

kendala seperti KPM malas memeriksakan kehamilannya, membawa

anak-anaknya untuk diimunisasi ke posyandu dan juga tentang

keterlambatan informasi dari pusat kepada daerah sehingga lambat

dalam pencairan dana. Untuk dibidang pendidikan tidak mempunyai

kendala apapun.

C. Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Kelurahan

Rawaterate

PKH merupakan salah satu program dari kebijakan

pemerintah dalam rangka menanggulangi kemiskinan. Pada saat

awal diluncurkannya PKH didasarkan pada kebijakan

Penanggulangan kemiskinan sebagaimana tertuang dalam dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005-2009

(Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005). Pada tahun 2013,

program ini selain didasarkan pada dokumen Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 (Peraturan Presiden

Nomor 5 Tahun 2010), Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 15 Tahun 2010 Tentang percepatan Penanggulangan

Kemiskinan, Instruksi Presiden Nomor Tahun 2010 tentang

Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun

2010 dan Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program

Pembangunan yang Berkeadilan. Berbagai peraturan tersebut di atas

mengatur kebijakan umum Pemerintah terkait penanggulangan

kemiskinan. (Panduan Umum PKH)

Oleh karena itu untuk melihat seberapa besar pencapaian

pelaksanaan PKH di Kelurahan Rawaterate diperlukan indikator-indikator

Page 62: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

50

dan instrumen yang menjadi tolak ukur dalam sebuh pelayanan, maka untuk

melihat hal tersebut penulis menggunakan teori Fungsional Struktural AGIL

seperti yang telah diuraikan pada bab II. Parsons yakin bahwa ada empat

fungsi penting diperlukan semua sistem yakni adaptation (A), goal

attainment (G), integration (I), dan latency (L) atau pemeliharaan pola.

Secara bersama-sama, keempat imperatif fungsional ini dikenal dengan

skema AGIL. Agar tetap bertahan, suatu sistem harus memiliki empat

fungsi ini yaitu:

1. Adaptation (Adaptasi) adalah sebuah sistem harus menanggulangi

situasi eksternal yang gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya.

2. Goal attainment (Pencapaian tujuan) adalah sebuah sistem harus

mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.

3. Integration (Integrasi) adalah sebuah sistem harus mengatur

antarhubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga

harus mengolah ketiga fungsi penting lainnya (A, G, L).

4. Latency (latensi atau pemeliharaan pola) adalah sebuah sistem harus

memperlengkapi, memelihara dan memperbaiki, baik motivasi

individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang

motivasi.

Parsons mendesain skema AGIL ini untuk digunakan disemua

tingkat dalam sistem teoretisnya. Dalam bahasa tentang empat sistem AGIL

tersebut berhubungan dengan empat sistem tindakan yaitu, pertama,

organisme perilaku adalah sistem tindakan yang melaksanakan fungsi

adaptasi dengan menyesuaian diri dan mengubah lingkungan ekstrenal.

Kedua, sistem kepribadian melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan

menetapkan tujuan sistem dan memobilisasi sumber daya yang ada untuk

mencapainya. Ketiga, sistem sosial menanggulangi fungsi integrasi dengan

mengendalikan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Keempat,

sistem kultural melaksanakan fungsi pemeliharaan pola dengan

Page 63: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

51

menyediakan aktor seperangkat norma dan nilai yang memotivasi mereka

untuk bertindak.

Uraian di atas berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu agar

KPM dapat bertahan dalam menjalankan perannya sebagai penerima PKH

serta dapat merubah kehidupan ekonomi menjadi lebih baik. Maka setiap

KPM di Kelurahan Rawaterate maupun pendamping harus mampu

melaksanakan fungsinya masing-masing dengan baik seperti KPM harus

mengikuti persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan oleh PKH dan

pendamping harus sering bersosialisasi atau memberi arahan agar KPM bisa

meningkatkan perekonomiannya sehingga bisa membuat KPM Kelurahan

Rawaterate menjadi graduasi (sudah tidak menerima bantuan PKH).

Ada beberapa upaya PKH dalam membina KPM di Kelurahan

Rawaterate yang tidak terlepas dari konteks pekerjaan sosial, yaitu:

1. Pendekatan secara Mikro. Dimana pendekatam secara Mikro, PKH

melakukan pemberdayaan terhadap keluarga miskin melalui bimbingan,

konseling dan berupa motivasi untuk menjalankan tugas-tugas

kehidupannya terhadap keluarga.

2. Pendekatan secara Makro. PKH memberikan pemberdayaan secara

berkelompok dalam aspek pendidikan dan ekonomi dimana peserta PKH

diikutsertakan dalam program bank sampah. Bank sampah ini diadakan

langsung dari pendamping PKH di Kelurahan Rawaterate untuk peserta

PKH membuat kerajinan tangan dan hasilnya nanti akan dijual.

PKH mempunyai tujuan. Tujuan PKH yaitu meningkatkan

aksebilitas terhadap layanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial

dalam mendukung tercapainya kualitas hidup keluarga miskin. PKH

diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dalam

jangka pendek serta memutuskan rantai kemiskinan dalam jangka panjang.

Berdasarkan pernyataan dari informan diatas, penulis menyimpulkan

bahwa setelah mendapatkan bantuan PKH, aspek pendidikan dan ekonomi

bagi KPM mengalami peningkatan secara berangsur-angsur walau bantuan

tersebut bukan hanya dari PKH saja tetapi ada dari fakor lain seperti

Page 64: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

52

keluarga, pendamping dan teman-teman. Terbukti dengan kondisi sosial

peserta PKH yang saat ini megalami perubahan dibidang pendidikan dan

kesehatan yang lebih layak. Mengingat bawa pendidikan dan kesehatan

merupakan aspek penting bagi kehidupan yang harus terpenuhi secara

optimal sehingga manusia dapat menjalankan fungsi sosialnya.

Kementrian Sosial menyusun PKH untuk memberantas kemiskinan

di Indonesia dimana pendidikan dan kesehatan yang menjadi aspek penting

yang dapat menolong masyrakat dari jerat kemiskinan. Sesuai dengan

slogan PKH “Saya Boleh Miskin tapi Anak Saya Harus Sehat dan Cerdas”.

Wajib belajar 12 tahun merupakan kewajiban setiap anak yang

berhak mengecam pendidikan secara Nasional, seharusnya pelaksanaannya

tidak jadi hambatan bagi masyarakat Kelurahan Rawaterate yang merupakan

ketentuan dari pemberian dana bantuan PKH tersebut, sehingga diharapkan

masyarakat di Kelurahan Rawaterate memenuhi ketentuan tersebut dalam

rangka pemberantasan kemiskinan di Indonesia khususnya di Kelurahan

Rawaterate.

Adanya kesadaran dari masyrakat Kelurahan Rawaterate atas

pentingnya wajib belajar 12 tahun mengantarkan masyarakat Kelurahan

Rawaterate ke kehidupan yang sejahtera dimasa yang akan datang. Seluruh

kesadaran masyrakat tidak lepas dari pendekatan moral para pekerja sosial

dari PKH itu sendiri untuk menyelamatkan Indonesia dari kemiskinan.

Beberapa pernyataan dari informan penulis yang menggambarkan

secara nyata tentang pengaruh pembinaan keluarga miskin yang sangat

membantu eonomi dari seluruh proses kehidupan masyarakat di Keluarahan

Rawaterate. Oleh sebab itu PKH telah berhasil menyelamatkan anak-anak

yang terancam putus sekolah secara finansial dengan memberi bantuan

untuk seluruh anak bangsa di Kelurahan Rawaterate.

Sama pentingnya dengan pendidikan, kesehatan juga merupakan

aspek penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Terpenuhinya aspek kesehatan diliputi oleh beberapa hal di antaranya

pelayanan yang menghemat biaya dalam pelaksanaan serta pelayanan yang

Page 65: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

53

menghemat waktu dan mudah disentuh oleh masyrakat tanpa membedakan

strata sosial. Hal inilah yang melatar belakangi terciptanya pelayanan

kesehatan secara gratis oleh Kementrian Sosial lewat Program Keluarga

Harapan tersebut.

Pelayanan kesehatan yang layak telah dirasakan oleh peserta PKH di

Kelurahan Rawaterate tanpa biaya yang mahal dan mudah dalam pelayanan.

Salah satunya pelayanan keseahatan bagi balita dan ibu hamil yang harus

memeriksa kesehatannya secara rutin dan berkala ke Puskesmas yang

tersedia.

Faktor permasalahan KPM adalah putusnya sekolah dan ini juga

menjadi salah satu penyebab kemiskinan perkotaan. Adanya bantuan PKH

ingin memutuskan rantai kemiskinan dalam jangka panjang dengan cara

memberi bantuan dibidang pendidikan dan kesehatan.

PKH dan KPM Kelurahan Rawaterate harus mengatur bagaimana

komponen kesehatan dan pendidikan harus berjalan dengan baik agar bisa

memberikan perubahan di dalam lingkungan. Seperti pendamping harus

menjalankan tugasnya dengan baik seperti bersosialisasi dengan KPM,

mengunjungi sekolah anak yang menerima bantuan PKH untuk memastikan

apakah anak tersebut masih bersekolah di sekolah tersebut atau tidak serta

melihat kehadiran siswa tersebut dan terakhir pemutahiran data. Sedangkan

KPM di Kekuarahan Rawaterate harus melaksanakan persyaratan yang

sudah ditentukan agar KPM bisa menerima bantuan sampai ketahap

graduasi.

PKH, pendamping dan KPM Kelurahan Rawaterate harus membuat

dan memelihara nilai-nilai yang sudah dimiliki selama menerima bantuan

PKH sehingga bisa membentuk suatu perubahan yang meningkatkan

perekonomian menjadi stabil dan terus meningkat hingga graduasi.dan

kehidupannya menjadi sejahtera.

Sedangkan kendala yang paling sering dihadapi oleh pelaksana

yaitu keterlambatan informasi dari pusat yang di dapat oleh pendamping

sehingga jadwal pembagian dana bantuan pun terlambat sesuai dengan

Page 66: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

54

ketentuan dari pemerintah. Selain itu juga hambatan dari pelaksanaan

program tersebut yaitu masyarakat tidak mau pergi ke posnyandu untuk

memeriksakan kanduangannya juga anak balitanya, alasan mereka adalah

karena males harus menunggu antrian panjang diposyandu.

Wibawa dkk (1994:32) mengemukakan bahwa dalam kenyataannya

tidak selamanya kebijakan publik itu mencapai sasaran setelah

dilaksanakan, walaupun direncanakan sedemikian rupa. Karena pada saat

dilaksanakan banyak sekali terkait dengan berbagai hal yang kompleks,

yang tidak mudah untuk dieliminir.

Oleh karena itu walaupun terdapat kendala atau hambatan yang

dihadapi oleh pelaksana dalam pelaksanaan PKH namun sejauh ini masih

bisa teratasi dengan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh

pelaksana/pendamping. Untuk melihat lebih dalam tentang manfaat PKH

selama ini, berikut tabel dengan indikator kemiskinan menurut PKH dan

BAPENNAS.

Page 67: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

55

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pada bab ini akan disimpulkan tentang permasalahan dalam pembahasan

yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu yang berkaitan dengan pelaksanaan PKH

dalam rangka mensejahterakan KPM di Kelurahan Rawaterate telah dilakukan dan

dilaksanakan dengan baik dan sampai saat ini penyaluran program PKH tersebut

masih berjalan lancar artinya tidak berhenti sampai disini karena program akan

berakhir apabila program sudah dianggap sukses. Berikut hasilnya:

1. Pelaksanaan PKH di Kelurahan Rawaterate sudah berjalan dengan

ketentuan yang ada, karena didukung oeh faktor ketepatan sasaran,

ketersediaan fasilitas dan aktivitas pendampingan, serta manfaatnya

dirasakan langsung oleh masyarakat baik dalam bidang kesehatan maupun

dalam bidang pendidikan. Dengan bantuan PKH dalam bidang kesehatan

setidaknya dapat meminimalisir angka gizi buruk pada anak, dan dibidang

pendidikan dengan adanya program ini anak-anak dari KPM lebih

bersemangat untuk sekolah karena sudah ada jaminan kebutuhan

sekolahnya.

2. Dalam prosesnya terdapat pula kendala-kendala yang dihadapi oleh

pelaksana PKH di lapangan, antara lain keterlambatan informasi yang di

berikan pusat kepada daerah sehingga menyulitkan pendamping untuk

meneruskan informasi tersebut kepada peserta PKH, terutama dalam hal

pencairan dana bantuan dan verifikasi data. Serta PKH harus mencari cara

agar KPM tidak lagi malas memeriksakan kandungan atau anak-anak

mereka ke posyandu.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaaprkan

sebelumnya. Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan Program Keluarga

Harapan kedepannya. Meaka peneliti mencoba memberikan saran-saran

sebagai berikut:

Page 68: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

56

1. Program Keluarga Harapan ntuk kedepannya lebih memfokuskan pada

proses penyadaran KPM agar tidak lagi ketergantungan terhadap

bantuan.

2. Program Keluarga Harapan harus membuat lapangan pekerjaan untuk

KPM suapaya KPM siap untuk graduasi dan tidak bergantung lagi

dengan bantuan PKH ini

Page 69: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

57

DAFTRA PUSTAKA

BUKU

Ansrikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT.Rineka Cipta, Cetakan XIII.

Creswell, John. W. (2016). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif,

Kuantitatif dan Campuran. Pustaka Pelajar.

Effendi, Tajjudin. Noer. (1993). Sumber daya manusia peluang kerja dan

kemiskinan. Yogyakarta: PT.Tlara Wacana Yogya.

Gunarsa.(2000). Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga.

Yogyakarta:Gunung Mulia

Nazir, Muhammad.(2000). Metode Penelitian. Rineka Cipta.Jakarta

Nugroho,Rian D.(2004).Metode Penelitian.Rienka Cipta.Jakarta

Ritzer, George. (2012). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.

Jakarta: PT. Raja Glafindo Persada.

The World Bank. (2003). Jakarta: PT.Graha Info Kreasi.

Statistik Kecamatan Cakung. (2016).

Kementrian Sosial RI. (2015). Kerja Pendamping dan Operator PKH.

Setiawan, Acmad. Hendra. (2011). Perekonomian Indonesia. Semarang: Bidang

Penerbit Universitas Diponogoro.

Soekanto, Soerjono. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Sosial, Departemen. (2010). Jurnal mengenai Program Keluarga Harapan .

Sosial, Kementrian. (2014). Pedoman Umum PKH.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. (2009). Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia.

Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. (2015). Membangun Masyrakat Memberdayakan Rakyat: Kajian

Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial. Bandung:

Page 70: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

58

PT.Refika Aditama.

Zuhriah, Nurul. (2006). Metedeologi Penelitian Rasional dan Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

JURNAL DAN KABAR BERITA

Criswardani, S. (2005). Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional.

http://www.Jmpk-online.net/volume 8/vol 08 no.03.2005.pdf.

Departemen. Sosial. (2007). Jurnal mengenai Program Keluarga Harapan .

http://dilihatya.com/2146/pengertian-kemiskinan-menurut-para-ahli.

pengertian kemiskinan menurut para ahli. Jakarta.

Wahyudi, D., & Rejekingsih, T. W. (2013). Analisis Kemiskinan di Jawa Tengah.

http://ejournal-s1-undip.ac.id/index.php/ime/article/new/1914.

http://www.kemsos.go.id/unduh/UU-Kesos-No11-2009.pdf.

https://jaktimkota.bps.go.id/.

https://jaktimkota.bps.go.id/index.php/brs/index?katsubjek=3&Brs[tgl_rilis_ind]=

03&Brs[tahun]=2011&yt0=Cari.

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1119. (2016). Jumlah penduduk

miskin di DKI Jakarta. Jakarta.

https://www.google.co.id/search?q=peta_kelurahan_rawaterate.

https://www.tnp2k.go.id/id/program/sekilas/

Page 71: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Rawaterate

Jakarta Timur

Pertemuan Kelompok

Wawancara Peserta PKH Kunjungan Pendamping Untuk

Pemutakhiran data

Page 72: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

60

ATM Peneriama PKH Pendamping kesekolah untuk

Fasilitas Pendidikan (Fasdik)

Tempat Usaha KPM

Page 73: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

61

Sekertariat PKH Kantor Suku Dinas JakTim

Rumah KPM

Page 74: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

62

Membuat Kerajinan dari Majalah dan Koran Bekas

Pengunjungan Pendamping Kerumah Penerima PKH yang Terkena Banjir

Page 75: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

63

Kondisi Rumah Penerima PKH Paska Banjir

Page 76: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

64

Kondisi Sungai Kondisi Jembatan

Page 77: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

65

TRANSKIP WAWANCARA

Informan I

Nama : Dewi Ekaputri

Umur : 40 Tahun

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Tukang Kebun

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 20 September 2017

1. Sudah berapa lama ibu menerima bantuan PKH?

Jawab: Dari 2008 sampai sekarang.

2. Bagaimana awalnya ibu bisa mendapatkan bantuan PKH?

Jawab:Kita bisa dapat PKH dari orang Kementrian dan Pemda, karena walikota

bersedia adanya PKH akhirnya dijalankan disini.

3. Apa saja persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan bantuan PKH?

Jawaban: persyratannya kita Cuma ngisis formulir, foto copy kk (kartu

keluarga), foto copy ktp, sama rapot anak.

4. Bantuan PKH ini kan berupa uang tunai, biasanya dapatnya berapa bulan sekali

dan kapan aja?

Jawab: Dapatnya 3 bulan sekali, dulu pertama kali dapat kalau tidak salah akhir

Desember. Kalau sekarang kadang di pertengahan kadang di akhir.

5. PKH ada 2 komponen yaitu pendidikan dan kesehatan. Manakah yang ibu

sangat rasakan manfaatnya?

Jawab: dua-duanya sangat membantu tapi karna anak saya udah besar-besar

jadi tidak ada yang periksa rutin kepuskesmas. Jadi sekarang yang

Page 78: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

66

sangat membantu ya pendidikan. Kalau uangnya udah cair gitu ya buat

beli sepatu, baju, ongkos sekolah.

6. Apakah ada peningkatan prestasi di anak ibu berdampak jelas dengan adanya

bantuan PKH?

Jawab: iya, ada peningkatan. Anak saya jadi lebih rajin sekolahnya karena

semenjak dapet PKH kan absennya diliat sama pendamping. Sekarang

jadi masuk ke 10 besar.

7. Apakah ibu sangat terbantu dengan adanya bantuan PKH?

Jawab: iya sangat terbantu banget. Terima kasih banyak ada PKH

8. Bagaimana pelayanan pendamping PKH?

Jawab: baik, pendampingnya ramah, sopan, baik.

9. Apakah pelaksanaan PKH sesuai dengan jadwal?

Jawab: seusai mba. Kalau sebelum pencairan kita dikumpulin sama

pendamping, nanti kita dikasih tau kapan cairnya.

10. Bagaimana tanggapan ibu dengan adanya bantuan PKH ini?

Jawab: ngebantu banget mba, apalagi ini bantuannya cuma buat orang yang

gak mampu kaya saya.

11. Bagaimana pendapat ibu jika bantuan PKH ini tidak diteruskan lagi?

Jawab: Kalau bisa mah diterusin sampe anak saya lulus sekolah, bantuan ini

sangat ngebantu saya. Belum siap saya kalau PKH di berentiin.

Informan II

Nama : Ernawati

Umur : 37 Tahun

Pendidikan : SMP

Page 79: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

67

Pekerjaan : Buruh

Hari/Tanggal Wawancara : 18 September 2017

1. Sudah berapa lama ibu menerima bantuan PKH?

Jawab: 9 tahun

2. Bagaimana awalnya ibu bisa mendapatkan bantuan PKH?

Jawab: waktu itu saya di panggil sama pak RT, katanya nama saya ada didaftar

penerima bantuan. Saya belum tau bantuan apa, siapa yang daftarin.

Pokonya nama saya sudah ada aja.

3. Apa saja persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan bantuan PKH?

Jawaban: KK, KTP, sama isi formulir, tanda tangan

4. Bantuan PKH ini kan berupa uang tunai, biasanya dapatnya berapa bulan sekali

dan kapan aja?

Jawab: untuk pencairan pertama kali dijadwalkan pada akhir bulan Desember

2008 kalau enggak salah, saya juga lupa mba hehe. Jadi, sebelum

pencairan pendamping minta ada perkumpulan dulu, ngecek dulu bener

enggak kita-kita menerima PKH yang dulu pernah melakukan validasi.

Pencairannya kurang lebih 3 bulan sekali setelah validasi.

5. PKH ada 2 komponen yaitu pendidikan dan kesehatan. Manakah yang ibu

sangat rasakan manfaatnya?

Jawab: kesehatan sih karena saya melahirkan anak ke 5 secara secar karena air

ketubannya pecah dulan dan hampir abis. Alhamdulillah saya sudah

terima bantuan PKH jadi secar secara gratis. Pendidikan juga

membantu.

6. Apakah ada peningkatan prestasi di anak ibu berdampak jelas dengan adanya

bantuan PKH?

Page 80: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

68

Jawab: kalau masuk 10 besar belom yah, tapi jadi rajin sekolah sih.

7. Apakah ibu sangat terbantu dengan adanya bantuan PKH?

Jawab: sangat terbantu sekali mba, namanya dapet bantuan ya pasti ngebantu

banget.

8. Bagaimana pelayanan pendamping PKH?

Jawab: bagus, pendampingnya baik, sabar banget ngadepin ibu-ibu.

9. Apakah pelaksanaan PKH sesuai dengan jadwal?

Jawab: sesuai ko mba.

10. Bagaimana tanggapan ibu dengan adanya bantuan PKH ini?

Jawab: saya seneng banget dapat bantuan PKH, buat bantu-bantu biaya

sekolah. Kesehatan juga kejamin.

11. Bagaimana pendapat ibu jika bantuan PKH ini tidak diteruskan lagi?

Jawab: Kalau bisa mah jangan diberentiin, saya masih miskin banget. Anak-

anak saya masih butuh bantuan buat sekolah. Kalau emang

bantuannya mau distop kita-kita yang nerima bantuan dikasih modal

gitu mba buat buka usaha.

Informan III

Nama : Wira Kusumawati

Umur : 36 Tahun

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 23 September 2017

1. Sudah berapa lama ibu menerima bantuan PKH?

Jawab: 9 tahunan mba

Page 81: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

69

2. Bagaimana awalnya ibu bisa mendapatkan bantuan PKH?

Jawab:saya lupa prosesnya, tiba-tiba saya dipanggil pak RT dikasih tau kalau

dapat bantuan.

3. Apa saja persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan bantuan PKH?

Jawaban: KK, KTP, sama isi formulir, tanda tangan

4. Bantuan PKH ini kan berupa uang tunai, biasanya dapatnya berapa bulan sekali

dan kapan aja?

Jawab: kalau dapetnya 3 bulan sekali, biasanya diakhir bulan mba.

5. PKH ada 2 komponen yaitu pendidikan dan kesehatan. Manakah yang ibu

sangat rasakan manfaatnya?

Jawab: pendidikan karena bantuan ini anak saya bisa sekolah. Sayakan punya

anak 3 masih sekolah semuanya. Anak pertama kelas 3 SMK, anak

kedua 3 SMP, dan anak terakhir kelas 4 SD.

6. Apakah ada peningkatan prestasi di anak ibu berdampak jelas dengan adanya

bantuan PKH?

Jawab: ada mba, peningkatannya hanya lebih rajin kesekolah aja kalau prestasi

juara kelas belum.

7. Apakah ibu sangat terbantu dengan adanya bantuan PKH?

Jawab: terbantu sekali mba. Apalagi saya janda jadi tulang punggung keluarga,

umur saya semakin tua.

8. Bagaimana pelayanan pendamping PKH?

Jawab: pendampingnya baik banget. Kan saya punya warung nasi disekolah,

kadang pendamping minta ajak ketemuan kelompok, saya dateng telat

ditungguin sama pendampingnya.

9. Apakah pelaksanaan PKH sesuai dengan jadwal?

Jawab: sesuai. Pendampingnya rajin ngajakin pertemuan kelompok mulu hehe.

10. Bagaimana tanggapan ibu dengan adanya bantuan PKH ini?

Jawab: saya bersyukur alhamdulillah banget bisa dapet bantuan PKH, karena

bantuan ini anak-anak saya bisa sekolah. Maksih PKH.

11. Bagaimana pendapat ibu jika bantuan PKH ini tidak diteruskan lagi?

Page 82: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

70

Jawab: yang pasti saya bakal sedih ya mba, kan saya orang enggak punya

mana janda punya anak 3 lagi. Kalau bisa diterusin aja masih banyak

yang membutuhkan bantuan ini.

Informan IV

Nama : Sarmilah

Umur : 33 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Memiliki warung nasi

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 12 September 2017

1. Sudah berapa lama ibu menerima bantuan PKH?

Jawab: dari 2008 sampai sekarang, berarti sudah 9 tahunan.

2. Bagaimana awalnya ibu bisa mendapatkan bantuan PKH?

Jawab:saya dipilih karena kurang mampu, suami kerjanya serabutan sedangkan

saya punya anak yang sekolah.

3. Apa saja persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan bantuan PKH?

Jawaban: isi formulir, KK, KTP, trus kan ada persyaratannya tuh kita tanda

tangan.

4. Bantuan PKH ini kan berupa uang tunai, biasanya dapatnya berapa bulan sekali

dan kapan aja?

Jawab: 3 bulan sekali, kalau kapan aja enggak nentu ya mba. Kadang pertengan

awal dan kadang juga akhir bulan.

5. PKH ada 2 komponen yaitu pendidikan dan kesehatan. Manakah yang ibu

sangat rasakan manfaatnya?

Jawab: yang sangat dirasakan itu kesehatan. Waktu anak saya kata dokter harus

cepet dioperasi, saya bingung mau pinjem ke siapa. Saya minjem ke

tetangga gak dapet karena sama juga kaya saya tetangga gak punya duit,

akhirnya adik ipar saya, saya kasih tau kondisi anak saya, Alhamdulillah

dia mau bantuin. Padahal saya malu banget minjem ke dia mulu tapi

namanya orangtua ya, jadi dibuang dulu itu malu. Trus dirumah sakit saya

Page 83: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

71

ketemu pendamping, saya cerita keadaan anak saya akhirnya kata

pendamping pakai kartu PKH aja itu ada jaminan kesehatannya. Ywd saya

pakai dan anak saya operasi usus buntu gratis.

6. Apakah ibu sangat terbantu dengan adanya bantuan PKH?

Jawab: sangat membantu banget mba. Uang dari PKH saya gunain buat

keperluan sekolah sedangkan hasil penjualan nasi buat kebutuhan

sehari-hari.

7. Bagaimana pelayanan pendamping PKH?

Jawab: pelayanannya bagus. Kalau ada yang belum ngerti dijelasin sampe

ngerti.pendampingnya juga ramah banget.

8. Apakah pelaksanaan PKH sesuai dengan jadwal?

Jawab: kalau menurut saya sudah sesuai, berjalan dengan baik karena dari awal

penerimaan sampai saat ini saya alhamdulillah belum pernah ada

masalah.

9. Bagaimana tanggapan ibu dengan adanya bantuan PKH ini?

Jawab: bersyukur banget mba bisa mengurangi sedikit beban ekonomi

keluarga.

10. Bagaimana pendapat ibu jika bantuan PKH ini tidak diteruskan lagi?

Jawab: janganlah mba. Saya belum kaya hehehe... kalau bisa tetep ada

bantuan seterusnya.

Page 84: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

72

Life History

Narasumber I

Tanggal dan

waktu

Wawancara

Sabtu, 18 September 2017

Karakteristik

Informan

Nama:

Ernawati

P Usia: 37

tahun

Pendidikan/

Pekerjaan:

Lulus

SMP/

Buruh

Nama

Pewawancara

Raudhotul Jannah

Catatan proses

wawancara dan

observasi

Proses wawancara: Wawancara di lakukan 2

kali di pos Kelurahan Rawaterate pada saat

perkumpulan kelompok, waktu cukup luang dan

yang bersangkutan sudah selesai dengan

kegiatannya sehingga bisa fokus sepenuhnya

pada kegiatan wawancara.

Alasan memilih Ernawati sebagai informan

karena pengalaman Ernawati cukup lama

sebagai penerima PKH.

Aspek/Topik Deskripsi Temuan

Karakteristik

keluarga

(saat

wawancara)

Perempuan penerima PKH ini bernama Ernawati

yang berasal dari keluarga petani kebun di

Medan. Ernawati lahir pada tahun 1980 sebagai

anak ke empat dari empat bersaudara. Memiliki

Page 85: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

73

paras yang cantik dengan kulit putih, Ernawati

bertubuh cukup propesional ini ternyata hanya

mengenyam pendidikan hingga tamat SMP.

Diantara ketiga kakak-kakaknya Ernawatilah

yang mengenyam pendidikan tertinggi dari

kakak-kakaknya, ketidak adaan biaya merupakan

salah satu penyebabnya.

Kakak-kakak saya sekolah hanya sampai SD aja,

namanya orang kampung tidak ada biayanya

bisa makan saja sudah bersyukur. Lagi pula

orang-orang di kampung setelah lulus SD

dinikahin.

Selepas lulus SMP Ernawati tidak mempunyai

kegiatan apapun selain membatu ibunya

mengerjakan pekerjaan rumah dan membawakan

makan siang kepada bapaknya. Karena Ernawati

tidak lagi melanjutkan sekolah, ia pun di

nikahkan dengan anak teman bapaknya yang

umurnya diatas Ernawati.

Setelah menikah dan mempunyai 3 orang anak

Ernawati di ajak merantau ke Jakarta oleh

suaminya. Di Jakarta Ernawati hamil dan

mempunyai 2 orang anak, sekarang Ernawati

mempunyai 5 orang anak yang berjenis kelamin

2 laki-laki dan 3 perempuan.

Bertahun-tahun di Jakarta perekonomian

Ernawati semakin kekurangan. Suami Ernawati

yang hanya kerja serabutan membuat Ernawati

Page 86: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

74

harus ikut bekerja dan membiayai keluarganya.

Ernawati yang hanya lulusan SMP bekerja

sebagai kuli cuci dari rumah ke rumah dengan

upah 30.000/rumah satu hari

Saya jadi kuli cuci cuma di bayar 30.000

serumah, biasanya satu hari saya nyuci 3

sampai 4 rumah. Sehari saya dapat uang

90.000/hari, buat makan saja kurang, belum

untuk anak sekolah, bayar kontrakan

Ernawati harus membayar uang kontrakan yang

belum dibayar selama 3 bulan. Sementara uang

yang ia terima hanya cukup untuk makan dan

jajan anak-anaknya. Karena Ernawati harus

segera membayar kontrakan rumahnya dan kalau

sampai tidak bayar Ernawati dan keluarganya

harus mencari kontrakan yang lain. Ernawati

memutuskan untuk pinjam ke rentenir sebesar

1.050.000. Ernawati terpaksa harus pinjam ke

rentenir karena tidak ada lagi yang bisa

membatunya. Sudah 4 bulan Ernawati tidak

membayar cicilan ke rentenir, hutangnya pun

berbunga hingga 10.500.000.

Ernawati mulai berinteraksi dengan rentenir

sejak 2 tahun tinggal di Jakarta. Awalnya

mengenal rentenir karena tetangga Ernawati

yang bernama Ina pernah bercerita pernah

ditawarkan untuk meminjam ke rentenir. Sejak

itu Ernawati sudah mulai mengenal rentenir.

Page 87: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

75

Karakteristik

keluarga

sebelum dan

sesudah

mendapat PKH

Bagaimana karakteristik dan kondisi Ernawati

dan keluarga sebelum, pada saat, dan sesudah

mendapat PKH?

Sebelum mendapat PKH,kondisi Ernawati

sedang dalam puncak krisis, seperti yang sudah

di jelaskan sebelumnya. Sejak menikah dan

mempunyai 3 orang anak, anak pertama berumur

14 tahun (SMP), anak ke dua berumur 11 tahun

(SD), dan anak ke tiga berumur 9 tahun (SD).

Ernawati harus merantau ke Jakarta bersama

suami dan 3 anaknya di titipkan di mertuanya di

kampung.

Pada saat menerima PKH,Ernawati menerima

PKH sejak tahun 2007 dengan kondisi 1orang

anak yang sedang sekolah SD dan Ernawati

sedang hamil anak ke 5. Saat itu suami sudah

mulai bekerja sebagai tukang kebun di komplek

sementara Ernawati masih bekerja sebagai kuli

cuci dari situlah Ernawati pertama kali menerima

bantuan PKH. Ernawati mendapat dana PKH

sebesar 365.500/ 3 bulan sekali darianak yang

bersekolah SD 115.500/3 bulan dan ibu hamil

250.000/3 bulan dengan potongan untuk uang

kas 10.000 (untuk membeli minuman dan

makanan saat kumpul kelompok), Ernawati

setiap 3 bulan sekali biasanya menerima dana

PKH sebesar 355.500.

Page 88: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

76

Dengan kondisi Ernawati yang sedang hamil tua,

Ernawati melahirkan anaknya melalui operasi

cesar karena air ketuban sudah pecah dan posisi

kepala anaknya belum dipinggul. Ernawati sudah

mendapatkan bantuan PKH, biaya operasi cesar

gratis ditanggung PKH, itu sangat membantu

Ernawati. Dana yang didapat dari PKH juga

dimanfaatkan dengan baik untuk keperluan

anaknya sekolah.

Setelah anak yang baru saja dilahirkan berusia 1

tahun, Ernawati mendapatkan pekerjaan dari

pendamping PKH, dari awal kenal pendamping

PKH Ernawati selalu bilang

Mba kalau ada lowongan pekerjaan tolong kasih

tau saya yah, saya butuh pekerjaan untuk

menghidupi keluarga dan bayar utang ke

rentenir

Setelah lama menunggu pekerjaan akhirnya

Ernawati pun mendapatkan pekerjaan sebagai

clining service di salah satu perusahaan yang

cukup jauh dari rumah kontrakannya. Saat

Ernawati bekerja anaknya yang berusia 1 tahun

dititipkan ke tetangga yang sudah seperti

keluarga sendiri. Dari hasil kerja kerasnya

dengan suami akhirnya Ernawati mampu

melunasi hutangnya ke rentenir selama 5 tahun.

Kehidupannya semakin hari sudah mulai

Page 89: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

77

berkecukupan.

Narasumber II

Tanggal dan

waktu

Wawancara

Kamis, 12 Oktober 2017

Karakteristik

Informan

Nama:

Sarmilah

P Usia:

33tahun

Pendidikan/Pekerjaan:

Lulus SMA/

Wirausaha ( Memiliki

warung makan)

Nama

Pewawancara

Raudhotul Jannah

Catatan proses

wawancara

dan observasi

Proses wawancara: wawancara dilakukan 2 kali, di

warung makan milik Sarmilah. Waktu cukup luang

dan yang bersangkutan sedang santai (tidak ada

kegiatan lain) sehingga fokus sepenuhnya pada

kegiatan wawancara.

Alasan dipilihnya Sarmilah sebagai informan,

karena Sarmilah dijadikan rujukan para penerima

PKH tentang meningkatkan taraf hidup menjadi

lebih baik.

Aspek/Topik Deskripsi Temuan

Karakteristik

keluarga

(saat

wawancara)

Perempuan penerima PKH ini bernama Sarmilah.

Berasal dari keluarga buruh pabrik yang sekarang

sudah pensiun, Sarmilah lahir pada tahun 1984

sebagai anak pertama dari tiga bersaudara.

Page 90: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

78

Memiliki paras cukup cantik dengan warna kulit

sawo matang. Sarmilah mengenyam pendidikan

hingga tamat SMA. Hal itu juga terjadi pada

ketiga saudaranya, Sarmilah berasal dari Jakarta.

Selepas menamatkan SMA dari sebuah sekolah

swasta di Jakarta, Sarmilahbekerja sebagai buruh

pabrik untuk membantu biaya sekolah adik-

adiknya. Sarmila menikah dengan laki-laki

pilihannya. Dari hasil pernikahannya Sarmilah

dikaruniai 2 orang anak, 1 anak laki-laki (11

tahun) dan 1 anak perempuan (6 tahun). Setelah

menikah dan mempunyai anak pertama Sarmilah

memilih untuk tidak bekerja lagi, kegiatan

Sarmilah hanya mengurus anak dan suami saja.

Suami Sarmilahjuga lulusan SMA dan sehari-hari

bekerja mencari ikan lalu di jual. Suami Sarmilah

dulu bekerja di PT KBN selama 14 bulan, setelah

kontraknya habis suami sarmilah menganggur.

Karena sudah lama melamar pekerjaan tidak ada

yang dipanggil untuk interview akhirnya suami

Sarmilah mencari ikan di rawa-rawa untuk dijual

ke tetangga Tidak ada pekerjaan lain lagi selain

menjual ikan, pendapatannya pun hanya cukup

untuk makan sehari-hari.

Karakteristik

keluarga

sebelum dan

Bagaimana karakteristik dan kondisi Ernawati dan

keluarga sebelum, pada saat, dan sesudah

mendapat PKH?

Page 91: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

79

sesudah

mendapat PKH

Sebelum mendapat PKH,kondisi Sarmilah

sedang krisis karena semenjak ia mempunyai anak

Sarmilah sudah tidak bekerja lagi dan hanya

mengandalkan hasil penjualan ikan dari suami.

Sarmilah dan keluarga masih tinggal di rumah

mertuanya, kehidupan mertua harus di tanggung

oleh suami Sarmilah karena bapak dari suami

Sarmilah telah meninggal. Suami Sarmilah adalah

anak ke 2 dari 4 bersaudara. Kakak dan adik

suami Sarmilah sudah mempunyai keluarga

masing-masing.

Setelah anak pertama Sarmilah berumur 6 bulan,

ibu mertua Sarmilah meninggal dunia. Selama ini

Sarmilah yang merawat ibu mertuanya sementara

kakak dan adiknya suami Sarmilah sudah

mempunyai rumah masing-masing.Dan rumah

mertua di berikan untuk Sarmilah dan suami.

Setelah anak pertama sudah mulai masuk sekolah,

Karena Sarmilah pintar memasak, Sarmilah

dipinjamkan modal sebesar 5.000.000 untuk

membuka warug nasi.

Dulu ini saya dimodalin sama adek ipar saya

karena suami kerjaannya cuma nyari ikan doang,

gak punya penghasilan laen. Adek ipar saya

kasian kali ya sama saya, anak udah gede, udah

mau sekolah perlu banyak biaya. Akhirnya saya di

suruh buka warung nasi uduk malem dan

Page 92: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

80

kebetulan saya suka masak-masak gitu.

Kondisi Sarmilah dan keluarga sudah lebih baik.

Sejak Sarmilah di modalkanuntuk membuka

warung nasi uduk pada malam hari, ekonomi

Sarmilah membaik meskipun uang yang di

dapatkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya

masih jauh dari yang diharapkan apalagi Sarmilah

sedang mengandung anak kedua tetapi kondisi

tersebut jauh lebih baik dibandigkan sebelumnya.

Sarmilah mulai membuka warung nasi uduk.

Karena rumah Sarmilah bukan tempat yang

strategis untuk berjualan, Sarmilah dan suami

memutuskan mengontrak warung nasi ditempat

yang strategis.Kontrakan warung nasi tersebut

hanya satu petak saja, yaitu seharga

700.000/bulan.

Pada saat menerima PKH,

Pada kondisi seperti itulah Sarmilah mendapatkan

bantuan PKH tahun 2007, yaitu tengah hamil

dengan satu anak yang bersekolah kelas 1 SD.

Sarmilah mendapat dana PKH sebesar 365.500/ 3

bulan sekali dengan potongan untuk uang kas

10.000 (untuk membeli minuman dan makanan

saat kumpul kelompok), Saemilah setiap 3 bulan

sekali biasanya menerima dana PKH sebesar

355.500.

Uang bantuan PKH digunakan untuk membeli

Page 93: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

81

keperluan sekolah anaknya dan hasil warung nasi

untuk biaya kehidupan sehari-harinya dan untuk

membayar kontrakan.

Setalah tahun ke 2 Sarmilah mendapat bantuan

PKH, Sarmilah dan keluarga mendapatkan

musibah. Anak pertama Sarmilah harus dioperasi

karena mempunyai penyakit usus buntu. Sarmilah

dan suami bingung harus pinjam uang kemana

untuk biaya operasi anak. Sarmilah sudah

mencoba minjam uang ke tetangga tapi tidak

dapat, akhirnya Sarmilah meminjam uang ke adik

iparnya.

Waktu anak saya kata dokter harus cepet

dioperasi, saya bingung mau pinjem ke siapa.

Saya minjem ke tetangga gak dapet karena sama

juga kaya saya tetangga gak punya duit, akhirnya

adik ipar saya, saya kasih tau kondisi anak saya,

Alhamdulillah dia mau bantuin. Padahal saya

malu banget minjem ke dia mulu tapi namanya

orangtua ya, jadi dibuang dulu itu malu.

Sarmilah datang kerumah sakit dan berketemu

dengan pendamping PKH nya. Sarmilah

menceritakan kondisi anaknya tersebut dan

Sarmilah yang tidak tahu kalau bantuan PKH juga

bisa menanggung biaya rumah sakit apabila

penerima sedang sakit. Akhirnya biaya operasi

anak Sarmilah 100% di tanggung oleh PKH dan

itu suatu ke untungan untuk Sarmilah karena

Page 94: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

82

sebagai salah satu penerima bantuan PKH.

Dari tahun ke tahun Sarmilah semakin giat

berjualan nasi uduk malam untuk membayar

hutang kepada adik iparnya dan memenuhi

kehidupan sehari-hari. Warung nasi uduk

Sarmilah semakin hari semakin ramai, warung

nasi uduk Sarmilah buka pukul 17.00-03.00.

Kehidupan Sarmilah sekarang semakin membaik.

Narasumber III

Tanggal dan

waktu

Wawancara

Kamis, 20 September 2017

Karakteristik

Informan

Nama:Dwi

Ekaputri

P Usia:

40

Tahun

Pendidikan/Pekerjaan:

Lulusan SD/Tukang

Kebun.

Nama

Pewawancara

Raudhotul Jannah

Catatan proses

wawancara

dan observasi

Proses Wawancara: wawancara dilakukan 2 kali, di

salah satu rumah penerima PKH yang sedang ada

pertemuan kelompok dan yang bersangkutan

sedang santai tidak ada kegiatan lagi sehingga bisa

fokus untuk kegiatan wawancara.

Dipilihnya Dwi karena sudah lama menerima

bantuan PKH dan Dwi sebagai ketua kelompok rw

Page 95: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

83

01-03 di Kelurahan Rawaterate.

Aspek/Topik Deskripsi Temuan

Karakteristik

keluarga

(saat

wawancara)

Dwi berasal dari keluarga petani, Dwi lahir pada

tahun 1977 sebagai anak ke tiga dari empat

bersaudara. Memiliki paras cantik dengan kulit

putih, Dwi bertubuh besar dan tak terlalu tinggi

hanya mengenyam pendidikan hingga tamat SD.

Hal itu juga terjadi kepada 2 saudaranya, kakak

Dwi tidak tamat SD karena sudah meninggal sejak

umur 9 tahun. Ketidak adaan biaya merupakan

salah satu penyebab putusnya sekolah Dwi, kakak

dan adiknya.

Kakak dan adik saya hanya sekolah sampai SD.

Ibu bapak tidak punya biaya buat kita ngelanjutin

sekolah. Setelah lulus SD kita disuruh nikah.

Setelah tamat SD, Dwi tidak mempunyai kegiatan

apapun selain mengerjakan pekerjaan rumah.

Karena tidak mempunyai kesibukan Dwi menikah

dengan laki-laki pilihan bapaknya.Di kampung

Dwi, ada kebiasaan wanita yang sudah tamat SD

dan tidak memiliki pekerjaan akan dinikahkan

dengan laki-laki pilihan orangtuanya. Dari hasil

pernikahnnya Dwi dikaruniai 3 orang anak yang

masih bersekolah. Anak pertama SMA kelas 1,

anak kedua SMP kelas 3 dan anak ke tiga SD

kelas 5.

Page 96: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

84

Suami Dwi hanya tamatan SMP dan sehari-hari

bekerja sebagai kuli bangunan. Ketika anak ke

tiga Dwi berumur 1 tahun, suami Dwi meninggal

dunia karena sakit jantung. Semenjak itu Dwi

banting tulang untuk menafkahi ketiga anaknya

sendirian.

Karakteristik

keluarga

sebelum dan

sesudah

mendapat PKH

Bagaimana karakteristik dan kondisi Ernawati dan

keluarga sebelum, pada saat, dan sesudah

mendapat PKH?

Sebelum mendapat PKH,kondisi Dwi sedang

krisis. Seperti dijelaskan sebelumnya, sejak

menikah mempunyai tiga anak dan suami

meninggal dunia. Dwi harus menafkahi anak-

anaknya sendirian. Dari mulai bekerja sebagai

tukang es keliling, mengumpulkan aqua untuk

dijual ke pengepul, menjadi buruh cuci dan

menjadi tukang sapu di komplek. Semua Dwi

lakukan hanya untuk menghidupi anak-anaknya

agar bisa seperti anak-anak yang lain, tidak

merasa kekurangan walau bapaknya sudah tidak

ada.

Saya sedih kalau inget dulu, saya harus banting

tulang cari kerjaan, saya harus jadi bapak dan ibu

buat anak-anak saya. Biar anak-anak saya juga

ngerasain kasih sayang seorang bapak ke

anaknya. Apapun pekerjaan saya lakuin buat

anak-anak saya, biar bisa sekolah sampai SMA,

Page 97: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

85

jangan kaya ibu nya Cuma sampai SD.

Sesudah menerima PKH, Dwi Ekaputri sudah

10 tahun menerima PKH dari tahun 2008 hingga

sekarang. Kondisi Dwi dan anak-anaknya menjadi

lebih baik setelah Dwi bekerja dan menerima

bantuan PKH. Dwi sudah bekerja, gaji yang Dwi

dapat yaitu sebesar 1.950.000/bulan. Gaji Dwi

tidak terlalu banyak tetapi cukup untuk bayar

kontrakan sebesar 500.000, untuk keperluan

sehari-hari, dan bantuan PKH untuk kepereluan

sekolah anak seperti beli seragam sekolah, ongkos

untuk pergi sekolah. Bantuan yang didapat juga

memotivasi anak Dwi untuk rajin bersekolah.

Saya sering bilang ke anak-anak saya, kamu

sudah dapat bantuan PKH manfaatkan dengan

baik, harus rajin sekolah, rajin belajar biar

bantuannya tidak di stop. Kalau bantuan di stop

beli seragam sekolah gimna, gaji mamah tidak

terlalu besar.

Karena nasehat Dwi deterima dengan baik oleh

anak-anaknya terutama anak pertama yang

bersekolah SMA, anak Dwi selalu giat belajar

hingga masuk 10 besar.

Dwi sangat berterima kasih karena Dwi bisa

mendapat bantuan PKH karena bantuan PKH

sangat membantu Dwi yang sudah menjadi

orangtua tunggal. Dwi juga diangkat sebagai ketua

kelompok Rw 01-03 untuk membantu

Page 98: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

86

pendamping. Dwi dipilih pendamping karena Dwi

termasuk penerima PKH yang aktif berkomunikasi

dengan penerima PKH yng lainnya. Dwi

mendapat bantuan PKH sebesar 553.000/3 bulan

sekali.

Pekerjaan ketua kelompok yaitu mengumpulkan

kartu keluarga (KK) KPM (keluarga penerima

manfaat) untuk dikasihkan ke pendamping,

biasanya KK diminta jika ada pemutahiran data,

dan memberitahu ke KPM jika akan ada

pertemuan kelompok.

Dwi menjadi ketua kelompok dengan upah dari

uang kas KPM sebesar 50.000 setiap

mengumpulkan KK dan upah tersebut diberikan

sebagai tanda terimakasih KPM kepada Dwi

karena sudah membantu mengumpulkan KK

KPM. Dwi sangat bersyukur karena mendapatkan

bantuan PKH dan menjadi ketua kelompok.

Narasumber IV

Tanggal dan

waktu

Wawancara

Rabu, 23 September 2017

Karakteristik Nama: P Usia: Pendidikan/Pekerjaan:

Page 99: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

87

Informan

Wira

Kusumawati

36

Tahun

Lulus SD/Wirausaha

(memiiki warung nasi

di sekolah)

Nama

Pewawancara

Raudhotul Jannah

Catatan

proses

wawancara

dan observasi

Proses wawancara: wawancara dilakukan 2 kali, di

sekolah tempat Wira berjualan nasi dan di pos

kelurahan Rawaterate setelah perkumpulan

kelompok.

Dipilihnya Wira sama seperti narasumber yang

lainnya karena sudah menerima bantuan PKH dari

tahun 2008.

Aspek/Topik Deskripsi Temuan

Karakteristik

keluarga

(saat wawancara)

Perempuan penerima PKH ini bernama Wira

Kusumawati yang sehari-harinya berdagang

nasi di sekolah. Perempuan kelahiran tahun

1981 ini berasal dari keluarga seorang kuli

bangunan yang hidupnya kurang

berkecukupan. Wira anak pertama dari 3

bersaudara. Wira hanya mengenyam

pendidikan hingga tamat SD sedangkan adik-

adiknya mengenyam pendidikan hingga tamat

SMP. Karena ke tiadaan biaya salah satu

penyebabnya.

Setelah tamat SD Wira bekerja membantu

bibi nya berjualan es keliling. Setelah umur

18 tahun Wira menikah dengan laki-laki

pilihannya dan mempunyai 3 anak dari hasil

Page 100: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

88

pernikahannya. Anak pertama Wira sekolah

SMK kelas 3, anak ke dua sekolah SMP kelas

3 dan anak terakhir sekolah SD. Suami Wira

bekerja sebagai office boy di salah satu bank

swasta. Tahun 2010 suami Wira meninggal,

semenjak suami meninggal Wira yang harus

menggantikan suami untuk bekerja.

Suami saya meninggal tahun 2010, sejak jadi

janda saya kerja nyari rongsokan yang

upahnya cuma 15.000 per hari.

Karakteristik

keluarga sebelum

dan sesudah

mendapat PKH

Bagaimana karakteristik dan kondisi Ernawati

dan keluarga sebelum, pada saat, dan sesudah

mendapat PKH?

Sebelum mendapat PKH,kondisi Wira

sedang kurang baik. Seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya. Sejak ditinggal suami

Wira yang menghidupkan anak-anaknya agar

tetap sekolah hingga 12 tahun dengan

penghasilan 15.000/hari. Wira yang hanya

bekerja sebagai tukang rongsokan

mengumpulkan uang untuk anak-anaknya

sekolah. Saat itu Wira sering mengeluh

karena kekurangan uang.

Sejak suami saya meninggal, saya ngeluh

mulu. Anak sekolah tidak punya ongkos,

kalau tidak ada ongkos anak saya tidak

Page 101: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

89

sekolah. Kesekolah harus naek angkot, jarak

rumah ke sekolah jauh banget sedangkan

hasil rongsokan cuma 15.000. ongkos anak

30.000 berdua.

Demi anak agar bisa kesekolah, Wira menjual

barang yang Wira punya seperti perhiasan

peninggalan suami, televisi dan semua barang

yang bisa dijual.

Setelah menrima PKH, kondisi Wira dan

anaknya lebih baik sejak menerima bantuan

PKH. Karena adanya bantuan PKH Wira

menjadi tidak bingung lagi,gimana ongkos

sekolah anak, beli seragam anak. Bantuan

PKH memang tidak bisa membantu 100%

masalah ekonomi keluarga Wira tapi bantuan

PKH bisa meringankan beban ekonomi

keluarga Wira.

Setiap 3 bulan sekali Wira mendapat bantuan

PKH sebesar 553.000. Anak pertama Wira

yang bersekolah SMK mendapat 250.000/3

bulan, anak kedua yang bersekolah SMP

sebesar 187.500/3 bulan, sedangkan anak ke

tiga mendapatkan 115.500/3 bulan. Uang

yang didapat untuk kebutuhan sekolah anak-

anak dan jika ada sisahnya Wira tabung untuk

membuka usaha.

Wira ingin membuka usaha kecil didepan

Page 102: Analisis Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dan sangat serius karena kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia

90

rumahnya seperti warung kopi, agar bisa

mendapat pengahsilan yang cukup. Setelah

mendapat bantuan PKH selama 4 tahun, Wira

bisa mengujudkan mimpinya untuk membuka

warung kopi di depan rumahnya walau hanya

warung kopi kecil. Terwujudnya impian Wira

karena hasil tabungan Wira yang menyisihkan

uang bantuan PKH.

Setelah bisa membuka warung kopi, Wira

ditawarkan pekerjaan yang menggantikan bibi

nya berjualan nasi di sekolah. Tanpa pikir

panjang, Wira mau menggantikan bibinya

berjualan nasi. Selama berjualan nasi

disekolah, warung kopi Wira tutup dan buka

jika Wira sudah pulang berjualan nasi

disekolah.

Kehidupan Wira dan anak-anaknya semakin

membaik semenjak mempunyai warung kopi

dan berjualan nasi disekolah. Bantuan PKH

sangat membantu Wira dan anaknya karena

bantuan PKH anak pertama Wira bisa

menyelesaikan sekolah SMKnya dan anak ke

dua Wira bisa melanjutkan sekolah ke jenjang

SMA.