Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

25
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Teori Analisis kuantitatif mikroorganisme pada bahan pangan terdiri dari (1) metode hitungan cawan; (2) Most Probable Number (MPN); (3) hitungan mikroskopik langsung; dan (4) metode turbidimetri (kekeruhan) menggunakan spektrofotomer. Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri (metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel) seperti yang dilakukan pada percobaan ini (Penn, 1991). Hitungan mikroskopik langsung digunakan untuk menentukan jumlah mikroorganisme keseluruhan baik yang

description

Analisis kuantitatif mikroorganisme pada bahan pangan terdiri dari (1) metode hitungan cawan; (2) Most Probable Number (MPN); (3) hitungan mikroskopik langsung; dan (4) metode turbidimetri (kekeruhan) menggunakan spektrofotomer

Transcript of Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

Page 1: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Teori

Analisis kuantitatif mikroorganisme pada bahan pangan terdiri dari (1)

metode hitungan cawan; (2) Most Probable Number (MPN); (3) hitungan

mikroskopik langsung; dan (4) metode turbidimetri (kekeruhan) menggunakan

spektrofotomer.

Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji

kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga

(uji kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu,

mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji

kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metode

cawan petri (metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada

anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu

koloni yang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup

yang terdapat pada sampel) seperti yang dilakukan pada percobaan ini (Penn,

1991).

Hitungan mikroskopik langsung digunakan untuk menentukan jumlah

mikroorganisme keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup. Cara

perhitungan langsung antara lain : Metode Breed yaitu mengukur diameter areal

pandang menggunakan mikrometer yang dilihat melalui lensa minyak imersi dan

Metode Petroff-Hausser yaitu menentukan jumlah sel rata-rata tiap kotak-kotak

skalam yang mempunyai luas 1 mm3. Metode hitungan cawan digunakan untuk

menentukan mikroorganisme yang hidup saja. Dasar perhitungannya adalah

dengan membuat suatu seri pengenceran, kemudian dari setiap pengenceran

diinokulasikan ke medium agar cawan. Koloni yang tumbuh dihitung dengan

menggunakan Colony Counter. Untuk melaporkan suatu hasil analisis

mnikrobiologi digunakan suatu standar yang disebut “Standard Plate Count”.

Syarat menghitung koloni adalah sebagai berikut :

Page 2: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah

koloni antara 30-300

2. Perbandingan jumlah bakteri dari hasil pengenceran yang berturut-

turut antara pengenceran yang lebih besar dengan pengenceran

sebelumnya, jika sana atau lebih kecil dari 2 hasilnya di rata-ratakan

tetapi jika lebih besar dari 2 yang dipakai adalah jumlah koloni hasil

pengenceran sebelumnya. Jika diduplo perhitungannya juga sama.

3. Satu koloni dihitung 1 koloni.

4. Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni.

5. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni.

6. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2

koloni.

7. Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak

dihitung.

8. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1

koloni.

Contoh Koloni

Beratus-ratus spesies dapat menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita,

termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit (Pelczar & Chan, 1986). Koliform

merupakan kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi

kotoran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan dan produk-

produk susu. Bakteri koliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu koliform

fekal (Escherchia coli) dan koliform non fekal (Enterobacter aerogenes) (Fardiaz,

1996).

Page 3: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

Bakteri koliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam

saluran pencernaan manusia. Bakteri koliform adalah bakteri indikator keberadaan

bakteri patogenik lain dengan kata lain merupakan bakteri indikator sebagai tanda

bahwa adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan koliform fecal menjadi

indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif

dengan keberadaan bakteri patogen. Keuntungan mendeteksi koliform adalah jauh

lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain

(Hadioetomo, 1993).

E. coli adalah bakteri koliform yang ada pada kotoran manusia, maka E. coli

sering disebut sebagai koliform fekal. Pengukuran kuantitatif populasi

mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai macam penelaahan

mikrobiologis. Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk menghitung jumlah

mikroorganisme, akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung

dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara

lain adalah dengan membuat preparat dari austu bahan (preparat sederhana

diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber).

Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah

mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel count). Dalam

pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri (total

plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil

atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri)

(Sutedjo, 1991).

Jumlah masing-masing cawan diamati setelah inkubasi, cawan yang dipilih

untuk penghitungan koloni ialah yang mengandung antara 30 sampai 300 koloni,

karena jumlah mikroorganisme dalam sampel tidak diketahui sebelumnya, maka

untuk memperoleh sekurang-kurangnya satu cawan yang mengandung koloni

dalam jumlah yang memenuhi syarat tersebut maka harus dilakukan sederetan

pengenceran dan pencawanan. Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal

ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor

pengenceran pada cawan yang bersangkutan (Penn, 1991). Metode perhitungan

MPN sering digunakan dalam pengamatan untuk menghitung jumlah bakteri yang

terdapat di dalam tanah seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter. Kedua jenis bakteri

Page 4: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

ini memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi

tanaman, sehubungan dengan kemampuannya dalam mengikat N2 dari udara dan

mengubah amonium menjadi nitrat (Sutedjo, 1991).

Metode Standard Plate Count (SPC)

Koloni yang dipilih untuk dihitung menggunakan cara SPC memiliki syarat

khusus berdasarkan statistic untuk memperkecil kesalahan dalam perhitungan.

Perhitungan mengacu kepada standar atau peraturan yang telah ditentukan.

Syarat-syaratnya sebagai berikut :

1. Pilih cawan yang ditumbuhi koloni dengan jumlah 30-300 koloni. > 300 =

TNTC (Too Numerous To Count) atau TBUD (Terlalu Banyak Untuk

Dihitung). < 30 = TFTC (Too Few To Count).

2. Jumlah koloni yang dilaporkan terdiri dari 2 digit yaitu angka satuan dan

angka sepersepuluh yang dikalikan dengan kelipatan 10 (eksponensial),

missal 2,3 X 104, bukan 2,34 X 104. pembulatan keatas dilakukan pada angka

seperseratus yang sama atau lebih besar dari lima, missal 2,35 X 104 menjadi

2,4 X 104, atau 2,34 X 104 menjadi 2,3 X 104.

3. Bila diperoleh perhitungan < 30 dari semua pengenceran, maka hanya dari

pengenceran terendah yang dilaporkan.

4. Bila diperoleh perhitungan > 300 dari semua pengenceran, maka laporannya

adalah 300 dikali 1/ faktor pengenceran dengan menuliskan hasil yang

sebenarnya dalam tanda kurung. (hasil yang sebenarnya diperoleh dari

pengenceran tertinggi).

Page 5: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

5. Bila ada 2 cawan, masing-masing dari pengenceran rendah dan tinggi yang

berurutan dengan jumlah koloni 30-300 dan hasil bagi dari jumlah koloni

pengenceran tertinggi dan terendah ≤ 2, maka jumlah yang dilaporkan adalah

nilai rata-rata. Jika hasil bagi dari pengenceran tertinggi dan terendah > 2

maka jumlah yang dilaporkan adalah dari cawan dengan pengenceran

terendah.

6. Apabila setiap pengenceran digunakan 2 cawan petri (duplo), maka jumlah

angka yang digunakan adalah rata-rata dari kedua nilai jumlah masing-masing

tingkat pengenceran setelah diperhitungkan. Untuk lebih mudahnya dihitung

vertikal (dalam satu tingkat pengenceran) dahulu kemudian horisontal (antar

pengenceran). Jika dalam satu tingkat pengenceran dijumpai hanya salah satu

yang masuk dalam kisaran 30-300, maka nilai yang tidak masuk tetap

diperhitungkan

Bagan untuk mempersingkat syarat SPC

Page 6: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

Penghitungan koloni pada cawan sebaiknya dibuat transek atau dibagi-bagi

jika koloni yang tumbuh terlalu banyak. Transek dibuat dengan spidol/marker di

bagian bawah cawan petri. Pola transek dapat dibuat bervariasi, tergantung

kebutuhan. Penghitungan akan lebih mudah bila memakai Colony Counter.

Koloni yang tampak pada Colony Counter

Metode Most Probable Number (MPN)

Pendekatan lain untuk enumerasi bakteri hidup adalah dengan metode MPN.

MPN didasarkan pada metode statistik (teori kemungkinan). Metode MPN ini

umumnya digunakan untuk menghitung jumlah bakteri pada air khususnya untuk

mendeteksi adanya bakteri koliform yang merupakan kontaminan utama sumber

air minum. Ciri-ciri utamanya yaitu bakteri gram negatif, batang pendek, tidak

membentuk spora, memfermentasi laktosa menjadi asam dan gas yang dideteksi

dalam waktu 24 jam inkubasi pada 37º C. Sampel ditumbuhkan pada seri tabung

sebanyak 3 atau 5 buah tabung untuk setiap kelompok. Apabila dipakai 3 tabung

maka disebut seri 3, dan jika dipakai 5 tabung maka disebut 5 seri. Media pada

tabung adalah Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH dan ditambah

tabung durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-beda. Untuk

Page 7: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

sampel sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose Broth Double

Stegth) yang memiliki komposisi Beef extract (3 gr), peptone (5 gr), lactose (10

gr) dan Bromthymol Blue (0,2 %) per liternya. Untuk sampel 1 ml dan 0,1 ml

dimasukkan pada media LBSS (Lactose Broth Single Stegth) yang berkomposisi

sama tapi hanya kadar laktosa setengah dari LBDS yaitu 5 gr.

Berdasar sifat coliform, maka bakteri ini dapat memfermentasikan laktosa

menjadi asam dan gas yang dideteksi oleh berubahnya warna dan gas dalam

tabung durham. Nilai MPN ditentukan dengan kombinasi jumlah tabung positif

(asam dan gas) tiap serinya setelah diinkubasi.

Misal :

Didapatkan kombinasi jumlah tabung positif :

321 maka jumlah bakteri coliform adalah 150

sel/100 ml.

Penghitungan jumlah bakteri secara keseluruhan (langsung)

Page 8: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu

dengan menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Alat yang

digunakan adalah Petroff-Hauser Chamber atau Haemocytometer. Jumlah cairan

yang terdapat antara coverglass dan alat ini mempunyai volume tertentu sehingga

satuan isi yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga tertentu.

Ruang hitung terdiri dari 9 kotak besar dengan luas 1 mm². Satu kotak besar

di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan panjang 0,2 mm. Satu kotak

sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan demikian satu kotak besar

tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel

nakteri yang tersuspensi akan memenuhi volume ruang hitung tersebut sehingga

jumlah bakteri per satuan volume dapat diketahui.

Metode Turbidimetri

Prinsip perhitungan masa sel mikroorganisme dengan metode turbidimetri

(kekeruhan) yaitu jika seberkas sinar dilalukan pada suatu suspensi

mikroorganisme maka semakin pekat (keruh) suspensi tersebut berarti semakin

besar intensitas sinar yang diabsorpsi sehingga intensitas sinar yang diteruskan

makin kecil. Persentase sinar yang diabsorpsi atau sinar yang diteruskan akan

dibandingkan dengan suspensi standar mikroorganisme yang sama yang telah

diketahui jumlahnya setiap ml, dengan demikian jumlah mikroorganisme tiap ml

dapat diketahui. Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran turbidimetri adalah

photoelectric turbidimeter electrophotometer dan spektrofotometer. Alat-alat

tersebut menggunakan sinar monokhromatik dengan panjang gelombang tertentu.

1.2. Tujuan

Mahasiswa dapat menghitung jumlah mikroorganisme dengan metode

Petroff-Hauser, metode Standard Plate Count, dan metode Most Probable

Number (MPN).

Page 9: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1. Metode Agar Cawan (SPC)

Alat Bahan

Tabung Reaksi Media PCA

Bunsen Alkohol 70%

Pipet Ukur Aquades Steril

Cawan Petri Sampel

Inkubator

Mikroskop

Ose atau Loop

2.2. Metode Most Probable Number (MPN)

Tabung Reaksi Sampel

Bunsen LBSS (Single Strain)

Pipet Ukur LBDS (Double Strain)

Cawan Petri NR (Neutral Red)

Inkubator Alkohol 70%

Timbangan

Tabung Durham

Page 10: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Metode Agar Cawan (SPC)

9 ml larutan aquades steril (penyangga dimasukkan ke dalam

4 buah tabung reaksi

Sampel ditambahkan sebanyak 1gr (padat) atau 1ml (cair) ke

dalam tabung reaksi yang pertama (10-1)

1 ml campuran aquades steril dan sampel diambil dari tabung

reaksi 10-1 lalu ditambahkan ke dalam tabung reaksi ke-2 (10-2)

1 ml campuran aquades steril dan sampel diambil dari tabung

reaksi 10-2 lalu ditambahkan ke dalam tabung reaksi ke-3 (10-3)

1 ml campuran aquades steril dan sampel diambil dari tabung reaksi 10 -3

lalu ditambahkan ke dalam tabung reaksi ke-4 (10-4)

Ambil masing-masing 1 ml dari larutan 10-3 dan 10-4 , lalu masukkan

masing-masing ke dua cawan petri yang telah berisi PCA yang telah

membeku

Inkubasi selama 2 hari pada suhu 30º C, setelah 2 hari lalu amati

3.2. Metode Most Probable Number (MPN)

Page 11: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

1. Sediakan 3 tabung berisi LBDS (9 ml tiap tabung) dan 6 tabung berisi LBSS

(9 ml tiap tabung) lengkap dengan tabung durham. Atur kesembilan tabung

menjadi 3 seri (seperti di gambar).

2. Kocok botol yang berisi air sampel.

3. Pindahkan suspensi air sample sebanyak 10 ml ke masing-masing tabung

seri pertama (3 tabung LBDS), secara aseptis.

4. Pindahkan suspensi air sampel sebanyak 1 ml ke masing-masing tabung seri

kedua (3 tabung LBSS), secara aseptis.

5. Pindahkan suspensi air sampel sebanyak 1 ml ke masing-masing tabung seri

ketiga (3 tabung LBSS), secara aseptis.

6. Inkubasi semua tabung pada suhu 30º C selama 48 jam.

7. Lakukan pengamatan. Lihat tabung gas positif (asam dan gas ; harus ada

keduanya), lalu hitung tabung positif untuk tiap seri. Tulis kombinasi tabung

positif tiap seri (misal : 3 2 1). Kombinasi angka tersebut lalu dicocokkan

dengan tabel MPN untuk seri 3 sehingga diperoleh jumlah mikroba

sebenarnya.

Page 12: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1. Metode Agar Cawan (SPC)

SampelPengenceran

Metode SPC10-3 10-4

Fruit Tea 5 3 3 x 103

Susu Real Good 38 30 3,8 x 10

Ale-Ale TBUD TBUD TBUD

Air Mineral Nestle 32 34 3,2 x 104

4.2. Metode Most Probable Number (MPN)

SampelTabung MPN

KombinasiMetode

MPNSeri A Seri B Seri C

Fruit Tea +++ ++- --- 3,2,0 0,93

Susu Real Good --- --+ +-- 0,1,1 0,061

Ale-Ale +++ ++- ++- 3,2,2 2,10

Air Mineral Nestle +++ +-- --+ 3,1,1 0,75

Page 13: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Perhitungan Mikroorganisme Dengan Metode Agar Cawan (SPC)

Metode perhitungan dengan metode agar cawan digunakan untuk menentukan

mikroorganisme yang hidup saja. Dasar perhitungannya adalah dengan membuat

suatu seri pengenceran, kemudian dari setiap pengenceran diinokulasikan ke

medium agar cawan. Koloni yang tumbuh dihitung dengan menggunakan Colony

Counter. Untuk melaporkan suatu hasil analisis mikrobiologi digunakan suatu

standar yang disebut “ Standard Plate Count “.

Pada praktikum kali ini kan dicoba menghitung jumlah mikroorganisme yang

terdapat pada produk pangan tertentu. Kali ini yang diuji coba adalah fruit tea,

susu real good, ale-ale, dan air mineral nestle.

Perlakuan yang dilakukan adalah dilakukan pengenceran aquades steril

hingga pengenceran 10-4. Tabung reaksi yang berisi pengenceran 10-3 dan 10-4

kemudian dimasukkan ke cawan dan diberi PDA lalu ditutup dan dibungkus

kemudian diinkubasi selama 2 hari pada suhu 30º C.

Pada pengamatan dapat dilihat bahwa pada sampel fruit tea pengenceran 10-3

terdapat 5 koloni bakteri dan pada pengenceran 10-4 terdapat 3 koloni bakteri,

Page 14: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

menurut metode SPC didapat hasil 5x103. Pada sampel susu real good pada

pengenceran 10-3 didapat 38 koloni bakteri dan pada pengenceran 10-4 didapat 30

koloni bakteri, menurut metode SPC didapat hasil 3,8x104. Pada sampel ale-ale

tampak banyak sekali koloni baik pada pengenceran 10-3 maupun 10-4 sehingga

dapat dikatakan TBUD (Tidak Dapat Dihitung). Sedangkan air mineral nestle

pada pengenceran 10-3 terdapat 32 koloni dan pada pengenceran 10-4 terdapat 34

koloni bakteri, menurut metode SPC didapat hasil 3,2x104.

Metode cawan merupakan cara yang sangat sensitif. Cara ini memiliki

keuntungan-keuntungan sebagai berikut :

Hanya sel yang masih hidup yang dihitung

Beberapa jenis mikroorganisme dapat dihitung sekaligus

Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroorganisme karena

koloni yang terbentuk mungkin berasal dari mikroorganisme yang

mempunyai penampakan pertumbuhan spesifik

Namun metode ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu :

Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena

beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni

Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda sehingga menghasilkan nilai

yang berbeda pula

Mikroorganisme yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium

padat dan membentuk koloni yang yang kompak dan jelas, serta tidak

menyebar

Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi yang relatif lama sehingga

pertumbuhan koloni dapat dihitung

5.2. Perhitungan Mikroorganisme Dengan Metode MPN

Metode Most Promodule Number (MPN) menggunakan medium cair di

dalam tabung reaksi yang berisi Tabung Durham, dimana perhintungannya

dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif. Yaitu yang ditumbuhi oleh

mikroorganisme setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan

tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati terjadinya kekeruhan, adanya

Page 15: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

gas yang ditangkap oleh tabung durham sehingga tabung durhamnyanaik keatas.

Untuk setiap pengenceran pada umumnya digunakan tiga atau lima seri tabung.

Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji

konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji

tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah;

masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif koliform dalam sampel.

Karena beberapa jenis bakteri selain koliform juga memiliki sifat fermentatif,

diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran adanya koliform

dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali

meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan

pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri koliform: berbentuk batang, Gram

negatif, tidak-berspora (Fardiaz,1989).

Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit

tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam

sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan

jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per

gram. Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam sebuah sampel air, artinya

dalam sampel air tersebut diperkirakan setidaknya mengandung 10 koliform pada

setiap gramnya. Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi

kualitasnya, dan makin layak minum. Metode MPN memiliki limit kepercayaan

95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah

dan nilai MPN tertinggi (FDA, 1989).

Untuk melakukan metode MPN dilakukan 3 seri. Yaitu masing2 seri 3 tabung

reaksi diisi dengan tabung durham dengan larutan yang berbeda tiap seri. Seri 1

dengan menggunakan LBDS+NR, seri 2 dengan menggunakan LBSS+NR, dan

seri 3 dengan LBSS+NR. Kemudian masing2 ditutup kemudian diinkubasi selama

2 hari pada suhu 30º C.

Tabel yang digunakan untuk menentukan nilai MPN dari tiga seri tabung

berbeda dengan tabel untuk lima seri tabung. Kombinasi yang dipilih dimulai dari

pengenceran tertinggi yang masih menghasilkan semua tabung positif, sedangkan

Page 16: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

pada pengenceran yang berikutnya ada tabung yang negatif. Kombinasi yang

diambil terdiri dari tiga pengenceran. Jika ada pengenceran yang keempat atau

seterusnya masih ditemukan tabung yang hasilnya positif, maka jumlah tabung

yang positif tersebut harus ditambahkan pada angka kombinasi yang ketiga

sampai mencapai jumlah maksimum.

Setelah diinkubasi didapat hasil pengamatan fruit tea seri 1 +++, seri 2 ++-,

dan seri 3 ---. Pada susu real good seri 1 ---, seri 2 --+, dan seri 3 +--. Pada ale-ale

didapat seri 1 +++, seri 2 ++-, dan seri 3 ++-. Sedangkan pada air mineral nestle

didapat pada seri 1 +++, seri 2 +--, dan seri 3 --+. Setelah penghitungan didapat

hasil 0,93 untuk fruit tea, 0,061 untuk susu real good, 2,10 untuk ale-ale, dan 0,75

untuk air minum nestle dengan kombinasi 3,2,0 untuk fruit tea, 0,1,1 untuk susu

real good, 3,2,2 untuk ale-ale, dan 3,1,1 untuk air minum nestle.

Untuk fruit tea didapat ciri-ciri pada seri 1 warna merah kecoklatan, endapan

merah, dan ada gas merah (untuk tabung 1,2, dan 3). Untuk seri 2 : a) tabung 1,

lapisan atas kuning keruh, lapisan bawah endapan merah, terdapat gas, b) tabung

2, seluruh larutan berwarna kuning, endapan merah, c) tabung 3, larutan merah

keruh, endapan merah. Dan untuk seri 3 larutan kuning keruh dengan endapan

putih (tabung 1 dan 2) dan larutan merah keruh dengan endapan merah.

Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah jasad renik tertentu

yang terdapat diantara campuran jasad renik lainnya. Sebagai contoh, jika

digunakan Lactose Broth maka adanya bakteri yang dapat memfermentasi laktosa

ditunjukkan dengan adanya gas yang terbentuk di tabung Durham. Cara ini biasa

digunakan untuk menentukan MPN koliform terhadap air atau minuman karena

bakteri koliform termasuk bakteri yang dapat memfermentasi laktosa.

Page 17: Analisis Kuantitatis Mikroorganisme

16

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Jurusan Mikrobiologi Pangan dan Gizi,

Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Indra, http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-6-menentukan-jumlah-

ukuran-mikroba.html diakses pada tanggal 9 April 2009 pada

pukul 07.00

Sukarminah, Een, dkk. 2008. DIKTAT PENUNTUN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PANGAN. Universitas Padjajaran. Jatinangor.

71mm0, http://blogkita.info/my-kampuz/my-kuliah/mikrobiologi/perhitungan-

jumlah-bakteri/comment-page-1/ diakses pada tanggal 9 April

2009 pada pukul 07.30