ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR...

10
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 77- 86 77 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH MELALUI KAJIAN PARAMETER KEANDALAN, KERAWANAN DAN KELENTINGAN Cut Suciatina Silvia 1 , Masimin 2 , Azmeri 3 1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala [email protected] Abstract: Fresh water is a basic human need, hence, utilization of water needs was not limited. PDAM Tirta Meulaboh as local government water management company has not been able to meet the needs of fresh water for the community, where the level of service that is produced is not running properly and optimally. Therefore, it is necessary to conduct a study related to the performance of the fresh water distribution service system, which the study aims to see the real condition of the water distribution network performance and problems of water loss that occurs in PDAM Tirta Meulaboh. The method that applied in this research is survey and quantitative methods which is supported by the primary data and secondary data. Based on the result of analysis on performance of the fresh water distribution network to the use of discharge during the year 2013, from the 99 samples of existing customers in Johan Pahlawan found such customers who experienced incident of failure/lack of a total of 41 samples. These failures is caused by the distribution network conditions that were not good, the existence of illegal splicing which caused high water loss, and the influence of the pump which is used by the community around the study area that resulted in considerable pressure loss, so that the minimum discharge of 23,4 m3/month is not up to customers. The performance of network system will be said to satisfy if it met the minimum reliability level of 80%. The result of analysis on the performance of water distribution network system showed only 58,59% reliability rate with the length of the system is at fault conditions for 4,65 months, the average frequency of occurrence of failure as much as 2 times, and the average occurrence of a deficit of 12,55 %, then the network performance system is said to be not satisfactory. Keywords: Performance of distribution network, Water Loss, Non Revenued Water Abstrak: Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia oleh karena itu pemanfaatan kebutuhan air pun tidak terbatas. PDAM Tirta Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dimana tingkat pelayanan yang dihasilkan belum berjalan dengan baik dan optimal. Untuk itu perlu dilakukan studi terkait dengan kinerja sistem pelayanan distribusi air bersih, dimana studi ini bertujuan untuk melihat kondisi nyata dari kinerja jaringan distribusi air bersih dan permasalahan kehilangan air yang terjadi pada PDAM Tirta Meulaboh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dan kuantitatif yang didukung oleh data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis pada kinerja jaringan distribusi air bersih terhadap pemakaian debit selama tahun 2013, dari 99 sampel pelanggan yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan didapati pelanggan yang mengalami kejadian gagal/kurang sebanyak 41 sampel. Kegagalan ini disebabkan oleh kondisi jaringan distribusi yang tidak baik, adanya penyambungan ilegal yang menyebabkan tingginya kehilangan air, dan pengaruh pompa yang digunakan oleh masyarakat disekitar wilayah studi mengakibatkan terjadinya kehilangan tekanan yang cukup besar, sehingga debit minimal 23,4 m 3 /bulan tidak sampai kepada pelanggan. Sistem kinerja jaringan akan dikatakan memuaskan jika tingkat keandalan minimumnya terpenuhi sebesar 80%. Hasil analisis terhadap kinerja sistem jaringan distribusi air bersih menunjukkan tingkat keandalan hanya 58,59% dengan lamanya sistem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan, rata-rata frekuensi terjadinya kegagalan sebanyak 2 kali, dan rata-rata terjadinya defisit sebesar 12,55%, maka sistem kinerja jaringan dikatakan belum memuaskan. Kata Kunci : Kinerja jaringan distribusi, Kehilangan Air, Non Revenued Water

Transcript of ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR...

Page 1: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 77- 86

77 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN

AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH MELALUI

KAJIAN PARAMETER KEANDALAN,

KERAWANAN DAN KELENTINGAN

Cut Suciatina Silvia1, Masimin

2, Azmeri

3

1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

[email protected]

Abstract: Fresh water is a basic human need, hence, utilization of water needs was not limited.

PDAM Tirta Meulaboh as local government water management company has not been able to

meet the needs of fresh water for the community, where the level of service that is produced is not

running properly and optimally. Therefore, it is necessary to conduct a study related to the

performance of the fresh water distribution service system, which the study aims to see the real

condition of the water distribution network performance and problems of water loss that occurs in

PDAM Tirta Meulaboh. The method that applied in this research is survey and quantitative

methods which is supported by the primary data and secondary data. Based on the result of

analysis on performance of the fresh water distribution network to the use of discharge during the

year 2013, from the 99 samples of existing customers in Johan Pahlawan found such customers

who experienced incident of failure/lack of a total of 41 samples. These failures is caused by the

distribution network conditions that were not good, the existence of illegal splicing which caused

high water loss, and the influence of the pump which is used by the community around the study

area that resulted in considerable pressure loss, so that the minimum discharge of 23,4 m3/month

is not up to customers. The performance of network system will be said to satisfy if it met the

minimum reliability level of 80%. The result of analysis on the performance of water distribution

network system showed only 58,59% reliability rate with the length of the system is at fault

conditions for 4,65 months, the average frequency of occurrence of failure as much as 2 times, and

the average occurrence of a deficit of 12,55 %, then the network performance system is said to be

not satisfactory.

Keywords: Performance of distribution network, Water Loss, Non Revenued Water

Abstrak: Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia oleh karena itu pemanfaatan

kebutuhan air pun tidak terbatas. PDAM Tirta Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air

bersih belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dimana tingkat pelayanan

yang dihasilkan belum berjalan dengan baik dan optimal. Untuk itu perlu dilakukan studi terkait

dengan kinerja sistem pelayanan distribusi air bersih, dimana studi ini bertujuan untuk melihat

kondisi nyata dari kinerja jaringan distribusi air bersih dan permasalahan kehilangan air yang

terjadi pada PDAM Tirta Meulaboh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

survei dan kuantitatif yang didukung oleh data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil

analisis pada kinerja jaringan distribusi air bersih terhadap pemakaian debit selama tahun 2013,

dari 99 sampel pelanggan yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan didapati pelanggan yang

mengalami kejadian gagal/kurang sebanyak 41 sampel. Kegagalan ini disebabkan oleh kondisi

jaringan distribusi yang tidak baik, adanya penyambungan ilegal yang menyebabkan tingginya

kehilangan air, dan pengaruh pompa yang digunakan oleh masyarakat disekitar wilayah studi

mengakibatkan terjadinya kehilangan tekanan yang cukup besar, sehingga debit minimal 23,4

m3/bulan tidak sampai kepada pelanggan. Sistem kinerja jaringan akan dikatakan memuaskan jika

tingkat keandalan minimumnya terpenuhi sebesar 80%. Hasil analisis terhadap kinerja sistem

jaringan distribusi air bersih menunjukkan tingkat keandalan hanya 58,59% dengan lamanya

sistem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan, rata-rata frekuensi terjadinya kegagalan

sebanyak 2 kali, dan rata-rata terjadinya defisit sebesar 12,55%, maka sistem kinerja jaringan

dikatakan belum memuaskan.

Kata Kunci : Kinerja jaringan distribusi, Kehilangan Air, Non Revenued Water

Page 2: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 78

PENDAHULUAN

Kebutuhan air bersih akan meningkat

seiring dengan adanya pertambahan penduduk.

Penanganan akan pemenuhan kebutuhan air

bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara,

disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang

ada. Dengan sistem pengolahan dan sistem

jaringan perpipaan yang ada, PDAM Tirta

Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola

air bersih seharusnya mampu untuk memenuhi

kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Penelitian ini difokuskan hanya pada

wilayah kota Meulaboh yaitu Kecamatan Johan

Pahlawan yang memiliki luas kecamatan 44,91

km², karena tingkat pelayanan jaringan

distribusi air bersih yang dihasilkan oleh

PDAM Tirta Meulaboh terhadap pelanggan di

wilayah Kecamatan Johan Pahlawan belum

berjalan dengan baik dan optimal (Syahputra,

2005). Belum baik dan belum optimalnya

tingkat pelayanan yang diberikan oleh PDAM

Tirta Meulaboh sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti pertumbuhan penduduk,

karakteristik masyarakat, tingkat ekonomi dan

status sosial masyarakat yang beragam, perilaku

atau pola penggunaan air oleh masyarakat.

Berdasarkan faktor tersebut di atas, maka

perlu dilakukan studi menyangkut kinerja

sistem pelayanan distribusi air bersih. Studi ini

dilakukan agar didapatkan kondisi nyata terkait

kondisi dari penyediaan air bersih pada wilayah

layanan PDAM Tirta Meulaboh. Dari hasil

kajian serta analisa dari penelitian ini nantinya

diharapkan dapat memberi masukan terhadap

sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan air

bersih dan menjadi kontribusi bagi PDAM Tirta

Meulaboh terhadap peningkatan pelayanannya

bagi pelanggan.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kinerja Pengoperasian Jaringan Air Bersih

Indikator kinerja jaringan harus dapat

memberikan indikasi seberapa besar intensitas

kegagalan dan berapa lama kegagalan itu

terjadi, sehingga kinerja jaringan air bersih

dapat diketahui. Parameter kinerja tersebut

meliputi keandalan (reliability), kelentingan

(resiliency), serta kerawanan (vulnerability)

(Restu, 2003). Untuk menganalisa kinerja

sistem jaringan distribusi air bersih,

menggunakan sampel pelanggan yang

pengambilan jumlah sampel menggunakan

rumus Slovin (Idris, 2012).

(1)

dimana:

n = Jumlah sampel;

N = Ukuran populasi;

E = Nilai kritis (biasa digunakan 10%)

Keandalan (reliability)

Parameter keandalan menunjukkan

kemampuan dari suatu jaringan pipa untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan. Secara

matematis, keandalan dapat didefinisikan

dimana nilai variable Zt.

(2)

tt

tt

D R untuk

D Runtu tZ

1

0

21 Nxe

Nn

Page 3: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

79 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

dimana:

Zt = Indikator untuk menghitung kejadian,

dimana Rt≥Dt;

Rt = Besarnya debit layanan pipa pada periode

waktu tertentu (m3/bulan);

Dt = Kebutuhan air pada periode waktu (t).

Dalam hal ini kebutuhan airnya

merupakan debit keluaran minimum yang

seharusnya sampai kepada pelanggan.

Perhitungan batas normal kebutuhan

air/pelanggan/bulan dengan anggapan jumlah

penduduk satu pelanggan terdiri dari 6 orang

per KK dan kebutuhan air tiap orang per hari

130 liter/orang/hari, maka kebutuhan pelanggan

setiap bulannya adalah 23,4 m3/pelanggan

/bulan (BPPDU, 2006).

Kerawanan (vulnerability)

Jika terjadi kegagalan, maka kinerja

kerawanan menujukkan seberapa besar suatu

kegagalan itu terjadi. Dalam mengukur tingkat

kerawanan (vulnerability), dapat digunakan

variabel kekurangan (deficit).

(3)

dimana:

DEFt = Kekurangan (deficit) pada periode t

(m3/bulan)

Kinerja kerawanan dapat didefinisikan

dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai

maksimum “deficit”, Nilai maksimum “deficit-

ratio” dan Nilai maksimum “deficit-ratio.

Kelentingan (resiliency)

Kinerja kelentingan (resiliency) adalah

untuk mengukur kemampuan jaringan pipa dari

keadaan “gagal” agar dapat kembali ke keadaan

“tidak gagal” atau ke keadaan “memuaskan”

(satisfactory). Semakin cepat jaringan pipa

dapat kembali ke keadaan memuaskan, maka

konsekuensi akibat kegagalan tersebut akan

semakin kecil, sehingga perlu diketahui kapan

jaringan pipa mengalami masa transisi dari

keadaan “gagal” ke keadaan”memuaskan”

ataupun sebaliknya, dimana dalam jangka

panjang, masa transisi jaringan pipa dari

keadaan “gagal” ke keadaan “memuaskan”

akan sama dengan masa transisi dari keadaan

“memuaskan” ke keadaan “gagal”.

untuk menghitung masa transisi dari

keadaan “gagal” ke keadaan “memuaskan”

dapat digunakan persamaan di bawah ini,

dimana menggunakan variable Wt.

(4)

dimana:

Wt = Masa transisi jaringan pipa dari keadaan

“gagal” ke keadaan “memuaskan”;

Rt-1 = Debit layanan jaringan pipa pada periode

t-1 (m3/bulan);

Dt-1 = Kebutuhan air minimum yang

diharapkan pada periode t-1 (m3/bulan);

Otherwise = keadaan dimana kondisi (Rt-1 <

Dt-1 dan Rt ≥Dt) tidak dipenuhi

Dt Rt jika RtDt

Dt Rt jika tDEF

0

ttt1t DR dan DR untuk

otherwise tW 11

0

Page 4: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 80

Jumlah rata-rata jangka panjang

terjadinya masa transisi ini dapat dilihat pada

persamaan di bawah ini:

(5)

dimana:

ρ = Probabilitas atau rerata frekwensi masa

transisi jaringan pipa dari keadaan “gagal” ke

keadaan “memuaskan” pada bulan sekarang;

n = lamanya waktu pengoperasian

Lamanya jaringan pipa berada dalam

keadaan “gagal” secara berurutan dapat

diperlihatkan pada persamaan di bawah ini:

(6)

dimana:

Tgagal = Jangka waktu rata-rata jaringan pipa

berada dalam keadaan “gagal” secara berurutan

(bulan).

Dalam jangka panjang, waktu rata-rata

jaringan pipa berada dalam keadaan “gagal”

secara berurutan adalah:

(7)

dimana:

E[Tgagal] = Jangka waktu rata-rata jaringan

pipa berada dalam keadaan “gagal” secara

berurutan dalam jangka panjang (bulan);

E = Operator “expected”;

1-α = Kinerja jaringan pipa berada dalam

keadaan “gagal” dalam jangka panjang.

Kinerja kelentingan dapat dilihat pada

persamaan di bawah ini:

(8)

dimana:

= Kinerja kelentingan.

METODE PENELITIAN

Lokasi, waktu dan jenis penelitian

Lokasi penelitian ini dibatasi dan

dilakukan hanya pada wilayah layanan

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat unit WTP Lapang dengan luas wilayah

44,91 km2, dikarenakan zona layanan

Kecamatan Johan Pahlawan memiliki jumlah

pelanggan yang lebih besar dibandingkan

dengan zona layanan Meureubo dan Kaway

XVI.

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data meliputi

sumber data dan jenis data yang digunakan.

Sumber dan jenis data yang digunakan adalah

data sekunder yang diperoleh dari PDAM Tirta

Meulaboh. Jumlah sampel pelanggan yang

didapat menggunakan rumus Slovin sebanyak

99 sampel pelanggan.

n

tn Wtn

i1.lim

n

t t

n

t t

gagal

W

ZT

1

1)1(

1gagalTE

1

1

gagalTE

Pelanggan

xn

99

2,98)1,0(55221

55222

Page 5: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

81 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis kinerja jaringan distribusi air

bersih

Analisis terhadap tingkat layanan air bersih

kepada pelanggan dilakukan berdasarkan debit

aliran yang sampai kepada 99 sampel pelanggan,

dengan asumsi dasar bahwa air yang tercatat

pada kemampuan layanan jaringan air bersih.

Dengan anggapan bahwa jumlah penduduk

dalam satu pelanggan terdiri atas 6 orang

meteran air pelanggan merupakan dan jumlah

kebutuhan air untuk tiap orang per harinya

adalah 130 liter/orang/hari atau 23,4 m3/bulan.

Dari hasil analisis tersebut menunjukkan

bahwa dari 99 sampel pelanggan, yang

mengalami kejadian gagal/kurang sebanyak 41

sampel, dimana mendapatkan debit air kurang

dari kebutuhan minimal yang harus terpenuhi

sebesar 23,4 m3/bulan.

Tabel 1. Data Jumlah Pelanggan Per Zona Layanan

Page 6: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 82

Sumber: PDAM Tirta Meulaboh

Page 7: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

83 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

Untuk hasil analisis tingkat layanan dan

tingkat kegagalan dari pelayanan jaringan air

bersih Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 2. Hasil Analisis Tingkat Layanan dan Tingkat Kegagalan

Page 8: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 84

Sumber: Perhitungan

Hasil dari analisis kinerja jaringan distribusi air

bersih yang meliputi keandalan, kelentingan

dan kerawanan pada wilayah studi zona

layanan Kecamatan Johan Pahlawan dapat

dilihat pada Tabel di bawah ini.

Sumber: Perhitungan

Tabel 3. Hasil Analisis Kinerja Jaringan Distribusi Air Bersih

Page 9: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

85 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

Berdasarkan Tabel tersebut menunjukkan

bahwa didapatkan debit andalan sebesar

58,59% dengan kejadian kekurangannya

sebesar 41,41%. Analisis tingkat kerawanan

didapatkan nilai nilai defisit rerata sebesar 2,94

m3/bulan, dimana nilai defisit maksimumnya

adalah 5,07 m3/bulan dengan rasio defisit

maksimumnya sebesar 21,65%. Sedangkan

untuk nilai defisit minimumnya adalah sebesar

1,23 m3/bulan dengan rasio defisit minimumnya

sebesar 5,27%. Dengan nilai analisis tingkat

kerawanan tersebut, maka secara rata-rata

terjadi defisit/kekurangan air terhadap 99

sampel pelanggan yang ada di zona Kecamatan

Johan Pahlawan adalah sebesar 12,55%. Jika

melihat kepada analisa tersebut, maka secara

keseluruhan kinerja kelentingan berdasarkan

hasil tersebut, maka secara keseluruhan

lamanya rerata sistem mengalami defisit sekitar

4,65 bulan dengan frekuensi terjadinya

kegagalan secara rerata sebanyak 2 kali.

Dengan tingkat keandalan dari kinerja

jaringan distribusi air bersih oleh PDAM Tirta

Meulaboh hanya sebesar 58,59%, dan dengan

lamanya sistem berada pada kondisi gagal

selama 4,65 bulan, maka sistem kinerja jaringan

distribusi air bersih pada zona layanan

Kecamatan Johan Pahlawan dikatakan belum

memuaskan. Sistem kinerja jaringan akan

dikatakan memuaskan jika tingkat keandalan

minimumnya terpenuhi sebesar 80%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap

kinerja sistem jaringan distribusi air bersih,

disimpulkan:

1. Tingkat keandalan sebesar 58,59% dengan

kejadian kekurangannya sebesar 41,41%.

dimana debit minimum rerata bulanannya

kurang dari nilai batas normal sebesar 23,4

m3/bulan.

2. Tingkat kerawanan didapatkan nilai defisit

rerata sebesar 2,94 m3/bulan, dimana nilai

defisit maksimumnya adalah 5,07 m3/bulan

dengan rasio defisit maksimumnya sebesar

21,65%. Untuk nilai defisit minimumnya

adalah sebesar 1,23 m3/bulan dengan rasio

defisit minimumnya sebesar 5,27%. Dengan

nilai analisis tingkat kerawanan

tersebut,maka secara rata-rata terjadi

defisit/kekurangan air terhadap 99 sampel

pelanggan yang ada di zona Kecamatan

Johan Pahlawan adalah sebesar 12,55%.

3. Tingkat kelentingan, secara keseluruhan

lamanya rerata sistem mengalami

defisit/kekurangan air adalah sekitar 4,65

bulan dengan frekuensi terjadinya

kegagalan secara rerata adalah sebanyak 2

kali. Ini berarti bahwa setiap terjadinya

kegagalan, maka sistem akan terus berada

dalam kondisi gagal sekitar 2,33 bulan.

Sehingga indeks kelentingan sistem atau

kemampuan sistem untuk kembali pada

kondisi normal adalah 0,43.

Page 10: ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.3.mts... · dengan beberapa pengertian, seperti: Nilai ... bahwa didapatkan

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 86

Saran

1. PDAM harus melakukan kajian dan

perencanaan ulang terhadap kondisi jaringan

distribusi air bersih saat ini.

2. Melakukan upaya pengendalian NRW

dengan metode Step Test dan Sounding

untuk mencari titik-titik kebocoran, agar

pihak PDAM dapat dengan segera

melakukan perbaikan pada jaringan-jaringan

yang mengalami kebocoran secara berkala.

DAFTAR PUSTAKA

Badan penelitian dan Pengembangan

Departemen PU 2006, Pedoman

/Petunjuk Teknik dan Manual, Bagian:

6 Volume VI Petunjuk Teknik Air

Minum Perkotaan, Departemen PU,

Jakarta.

Idris, F., 2012, ‘Analisa Kinerja Jaringan

Distribusi Air Bersih Di Perumnas

Lingke Kecamatan Syiah Kuala Kota

Banda Aceh’, Magister Teknik Sipil

Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Restu, A., 2003, ‘Analisa Pelayanan Air Bersih

PDAM di Kampung Pesaten Kelurahan

Rejomulyo Semarang’, Jurnal Tesis,

Program

Syahputra, B., 2005, ‘ Pengaruh Penambahan

Debit Kebutuhan Pada Zona Layanan

Air Bersih Di PDAM Tirta Meulaboh’,

Fakultas Teknik Jurusan Teknik

Lingkungan Universitas Islam Sultan

Agung, Semarang.