PENGARUH PINJAMAN MODAL KERJA DAN...

download PENGARUH PINJAMAN MODAL KERJA DAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/3... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 ... simultan modal kerja dan profesionalisme

If you can't read please download the document

Transcript of PENGARUH PINJAMAN MODAL KERJA DAN...

  • Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 28- 40

    Volume 1, No. I, November 2012 - 28

    PENGARUH PINJAMAN MODAL KERJA DAN

    PROFESIONALISME SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP

    LABA USAHA KECIL MENENGAH KOTA BANDA ACEH

    Cut Yusriati1, Muhammad Arfan

    2, M. Rizal Yahya

    2

    1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

    2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

    Abstract: Problems of Small Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia is still low performance of SMEs that look of profitability. Low profitability and return on capital loans late show weakness in the performance of the financial sector. SME profitability also depends on the professionalism of the employees. This study aimed to determine the effect of partial and simultaneous working capital and professionalism to profits of small and medium enterprises in the city of Banda Aceh. 32 with a total sample using simple random sampling approach. Testing is done by multiple linear regression. The results showed that working capital loans and professionalism of employees significantly either partially or simultaneously to profits of SMEs in Banda Aceh. The increase in working capital loans and professionalism employees will be able to increase the company's acquisition of profits.

    Keywords: Profit, Capital, Professionalism

    Abstrak: Permasalahan UKM di Indonesia adalah masih rendahnya kinerja UKM yang terlihat dari

    perolehan laba. Perolehan laba yang masih rendah serta pengembalian modal pinjaman yang terlambat

    menunjukkan kelemahan kinerja di sektor keuangan. Perolehan laba UKM juga sangat ditentukan oleh

    profesionalitas pegawai. Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui pengaruh secara parsial dan

    simultan modal kerja dan profesionalisme terhadap laba usaha kecil dan menengah di Kota Banda Aceh.

    Jumlah sampel sebanyak 32 dengan menggunakan pendekatan simple random sampling, dan pengujian

    dilakukan dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pinjaman modal kerja

    dan profesionalisme karyawan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun secara simultan

    terhadap laba UKM di Kota Banda Aceh. Peningkatan pinjaman modal kerja dan professional pegawai

    akan mampu meningkatkan perolehan laba perusahaan.

    Kata kunci: Laba, Modal, Profesionalitas

    PENDAHULUAN

    Permasalahan UKM di Indonesia

    adalah masih rendahnya kinerja UKM

    yang terlihat dari perolehan laba.

    Perolehan laba yang masih rendah serta

    pengembalian modal pinjaman yang

    terlambat menunjukkan kelemahan kinerja

    di sektor keuangan. UKM di Indonesia

    juga masih sangat minim dalam upaya

    pengembangan produk maupun penciptaan

    produk baru. UKM juga tidak berfokus

    dalam upaya pengembangan pasar

    sehingga tidak ada peningkatan penjualan.

    Laba UKM yang rendah disebabkan

    oleh beberapa hal, seperti kekurangan

    modal kerja. Kendala-kendala tersebut

    mengakibatkan rendahnya produktivitas di

    kelompok usaha tersebut, buruknya

    kualitas dari produk-produk yang

    dihasilkannya, dan ini semua membuat

    UKM sangat sulit memainkan perannya

    seperti yang disebut di atas secara optimal

    (Partomo, 2009).

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    29 - Volume 2, No. 1, November 2012

    Modal kerja UKM dapat bersumber

    dari pemilik UKM dan lembaga keuangan

    (bank dan non-bank). Pemilik UKM dapat

    melakukan pengajuan pinjaman modal jika

    modal yang dimiliki masih kurang. Modal

    kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah

    yang cukup agar memungkinkan

    perusahaan untuk beroperasi secara

    ekonomis dan tidak mengalami kesulitan

    keuangan, misalnya dapat menutup

    kerugian dan mengatasi keadaan krisis atau

    darurat tanpa membahayakan keadaan

    keuangan perusahaan.

    Modal kerja yang cukup juga

    bermanfaat agar perusahaan dapat

    melunasi kewajiban-kewajiban jangka

    pendek tepat pada waktunya. UKM juga

    dapat membeli barang dengan tunai

    sehingga dapat mendapatkan keuntungan

    berupa potongan harga. Ketersedian modal

    yang cuku p juga menjamin perusahaan

    memiliki credit standing dan dapat

    mengatasi peristiwa yang tidak dapat

    diduga seperti kebakaran, pencurian, dan

    sebagainya. Modal yang cukup juga dapat

    menjamin persediaan dalam jumlah yang

    cukup guna melayani permintaan

    konsumennya.

    Pinjaman modal kerja akan mampu

    meningkatkan laba perusahaan. Helfert

    menjelaskan bahwa kinerja perusahaan

    adalah hasil dari banyak keputusan

    individu yang dibuat secara terus menerus

    oleh manajemen (Ardiana, 2010). Crosson

    dan Belverd (2011:19) mengatakan bahwa

    ukuran kinerja dapat berbentuk keuangan

    (financial) ataupun bukan keuangan

    (nonfinancial). Ukuran kinerja dalam

    bentuk keuangan meliputi laba atas

    investasi, laba bersih sebagai persentase

    dari penjualan, dan biaya kualitas rendah

    sebagai persentase dari penjualan.

    Tindakan tersebut menggunakan informasi

    moneter untuk mengukur kinerja sebuah

    organisasi menghasilkan keuntungan atau

    segmennya divisi, departemen, lini produk,

    wilayah penjualan, atau kegiatan operasi.

    Ukuran kinerja bukan keuangan termasuk

    berapa kali kegiatan terjadi atau waktu

    yang dibutuhkan untuk melakukan tugas.

    Contohnya adalah jumlah keluhan

    pelanggan, jumlah pesanan dikirim hari

    yang sama, dan waktu yang dibutuhkan

    untuk mengisi perintah. Ukuran kinerja

    seperti ini sangat berguna dalam

    mengurangi atau menghilangkan limbah

    dan inefisiensi dalam kegiatan operasi.

    Perolehan laba UKM juga sangat

    ditentukan oleh faktor SDM. Oleh sebab

    itu, usaha peningkatan perolehan laba

    UKM juga harus disertai dengan

    pengembangan SDM dalam berbagai aspek.

    Salah satu hasil survei menunjukkan

    bahwa tingkat pendidikan pengusaha UKM

    di Indonesia adalah SLTA (44,1 persen), D-

    3 (7,4 persen), dan S-1 (17,9 persen) dan

    sisanya di bawah SLTA. Fakta ini

    sebenarnya menepis pandangan bahwa

    pendidikan UKM di Indonesia relatif

    rendah. Namun peningkatan kualitas SDM

    sangat diperlukan terutama di bidang

    kompetensi SDM seperti knowledge, skill

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 2, No.1, November 2012 - 30

    dan ability serta attitude dalam

    berwirausaha (Ardiana, 2010:42).

    Untuk mengetahui besarnya pengaruh

    pinjaman modal kerja dan profesionalisme

    SDM terhadap laba UKM maka penulis

    akan menggunakan analisis regresi linear

    berganda. Bila mana hasil penelitian nanti

    menunjukkan bahwa kedua variabel

    tersebut yaitu pinajaman modal kerja dan

    profesionalisme SDM berpengaruh

    terhadap laba UKM maka diharapkan

    dapat bermanfaat bagi UKM.

    Berdasarkan latar belakang masalah

    diatas, maka yang menjadi perumusan

    masalah dan tujuan dalam penelitian ini

    adalah untuk mengetahui:

    1. Apakah pinjaman modal kerja

    berpengaruh terhadap laba usaha

    kecil menengah di Kota Banda

    Aceh.

    2. Apakah profesionalisme karyawan

    berpengaruh terhadap laba usaha

    kecil menengah di Kota Banda

    Aceh.

    3. Apakah pinjaman modal kerja dan

    profesionalisme karyawan secara

    simultan berpengaruh terhadap laba

    usaha kecil dan menengah di Kota

    Banda Aceh.

    KAJIAN KEPUSTAKAAN

    Kerangka Teoritis dan Pengembangan

    Hipotesis

    Laba

    Financial Accounting Standart

    Boards (FASB) mendefinisikan laba

    kedalam beberapa definisi yaitu Earning

    menitik beratkan pada apa yang telah

    diterima atau diharapkan untuk diterima

    oleh suatu entitas dari suatu output

    (pendapatan) dan apa yang telah

    dikorbankan untuk mengahasilkan output

    tersebut (biaya). Earning juga mencakup

    transaksi tambahan atau insidentil dari

    entitas tersebut dan efek dari kejadian dan

    keadaan lain yang bermula dari lingkungan

    ( laba dan rugi).

    Dalam bukunya Anis Cariri (Hilal,

    2009:17), laba adalah jumlah pendapatan

    yang diperoleh dalam satu periode. Disisi

    lain akuntan mendefinisikan laba dari

    sudut pandang perusahaan sebagai satu

    kesatuan. Laba akuntansi secara

    operasional didefinisikan sebagai

    perbedaan pendapatan yang direalisasi dan

    transaksi yang terjadi selama satu periode

    dengan biaya yang berkaitan dengan

    pendapatan tertentu. Data laba sering

    dilaporkan dalam penerbitan laporan

    keuangan dan digunakan secara luas oleh

    pemegang saham dan penanam modal serta

    potensial dalam mengevaluasi kemampuan

    perusahaan.

    Modal Kerja

    Soediyono (2001:160) menyebutkan

    bahwa modal kerja merupakan sumber

    pembiayaan jangka panjang yang khusus

    membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari,

    sedangkan menurut Munawir (2005:115)

    modal kerja adalah kelebihan nilai aktiva

    yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    31 - Volume 2, No. 1, November 2012

    hutang-hutangnya.

    Berbagai pengertian di atas maka

    dapat disimpulkan bahwa modal kerja

    merupakan sejumlah dana yang tertanam

    untuk membiayai kegiatan operasional

    keseharian perusahaan.

    Peranan modal kerja bagi perusahaan

    (Djarwanto, 2005:116-117) adalah:

    1. Melindungi perusahaan terhadap

    krisis modal kerja karena turunnya

    nilai dari aktiva lancar.

    2. Memungkinkan untuk dapat

    membayar kewajiban-kewajiban tepat

    pada waktunya.

    3. Menjamin dimilikinya kredit standing

    perusahaan semakin besar dan

    memungkinkan bagi perusahaan

    untuk menghadapi bahaya atau

    kesulitan keuangan yang terjadi.

    4. Memungkinkan untuk memiliki

    persediaan dalam jumlah yang cukup

    untuk melayani konsumen.

    5. Memungkinkan bagi perusahaan

    untuk dapat beroperasi yang lebihe

    fisien karena tidak ada kesulitan untuk

    memperoleh barang atau jasa yang

    dibutuhkan.

    6. Memungkinkan bagi perusahaan

    untuk memberikan syarat kredit yang

    lebih menguntungkan bagi pelanggan

    Profesionalisme Sumber Daya Manusia

    Secara sederhana, profesionalisme

    yang diartikan perilaku, cara, dan kualitas

    yang menjadi ciri suatu profesi seseorang

    dikatakan professional apabila

    pekerjaannya memiliki cirri standar teknis

    atau etika suatu prinsip (Oerip dan Utomo,

    2000:264-265). Menurut Imawan

    (1997:77) profesionalisme menunjukkan

    hasil kerja yang sesuai dengan standar

    teknis atau etika sebuah profesi. Aktivitas

    kerja itu lazim berhubungan dengan

    penghasilan dalam bentuk uang.

    Wigjosoebroto (1999:1) dalam

    Widodo (2007) mengemukakan bahwa

    profesionalisme merupakan suatu paham

    tentang cara dan ciri melakukan kerja

    didalam masyarakat, sebagai berikut :

    1. Merefleksikan adanya itikad untuk

    merealisasikan nilai kebijakan yang

    dijunjung tinggi oleh masyarakat,

    yang karena itu tidak mengharapkan

    upah materiil oleh pihak profesional

    pelakunya, melainkan demi tegaknya

    kehormatan diri.

    2. Dikerjakan berdasarkan kemahiran

    teknis yang bermutu tinggi, karenanya

    mensyaratkan adanya pendidikan dan

    latihan bertahun-tahun secara

    eksklusif dan berat.

    3. Dalam pelaksanaannya menundukkan

    diri pada kontrol sesama yang

    terorganisasi, berdasarkan kode-kode

    etik yang dikembangkan dan

    disepakati bersama didalam

    organisasi.

    Hubungan Pinjaman Modal Kerja

    dengan Laba

    Komaruddin (2005:80) menyebutkan

    untuk menilai keefektifan modal kerja

    dapat digunakan rasio antara total

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 2, No.1, November 2012 - 32

    penjualan dengan jumlah modal kerja rata-

    rata (working capital turnorver). Ratio ini

    menunjukan hubungan antara modal kerja

    dengan penjualan akan menunjukan

    banyaknya penjualan yang dapat diperoleh

    perusahaan (dalam jumlah rupiah) untuk

    tiap rupiah modal kerja.

    Mulyono (2006) membuktikan

    pengaruh dampak pemberian kredit bagi

    UKM. Dari hasil analisa dengan regresi

    linier ternyata kredit dan perkuatan

    permodalan yang diterima UKM yang

    diperuntukan untuk pembelian bahan baku

    dan peralatan berpengaruh positif terhadap

    volume usaha, meskipun pengaruh tersebut

    tidak signifikan. Dengan meningkatnya

    volume usaha akan berpengaruh pada

    meningkatnya produksi barang dan jasa

    yang berarti pula meningkatkan

    perekonomian daerah

    Hubungan Profesionalisme Sumber

    Daya Manusia dengan Laba

    Menurut Veithzal (2005) kinerja

    adalah hasil atau tingkat keberhasilan

    seseorang secara keseluruhan selama

    periode tertentu di dalam melaksanakan

    tugas dibandingkan dengan berbagai

    kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

    target atau sasaran atau kriteria yang telah

    ditentukan terlebih dahulu dan telah

    disepakati bersama.

    Sumber daya manusia sangat

    mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan.

    Hal ini dibuktikan oleh peneilitian Ardiana

    (2010). Ardiana membuktikan bahwa

    kompetensi SDM UKM memiliki

    hubungan yang signifikan terhadap kinerja

    UKM. Dari hasil analisa data diketemukan

    bahwa kompetensi yang terdiri dari

    pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan

    masing-masing memiliki pengaruh yang

    signifikan kecuali variabel pengetahuan

    yang tidak signifikan. Jika diuji lebih

    lanjut secara bersama-sama ketiga variabel

    diatas memiliki pengaruh yang signifikan

    terhadap kinerja UKM di Kota Surabaya.

    Adapun skema kerangka penelitian ini

    dapat ditunjukkan sebagai berikut:

    Gambar 1. Skema Kerangka Penelitian

    Hipotesis

    Hipotesis dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    Ha1 : Pinjaman modal kerja

    berpengaruh terhadap laba usaha

    kecil menengah di Kota Banda

    Aceh.

    Ha2 : Profesionalisme sumber daya

    manusia berpengaruh terhadap

    laba usaha kecil menengah di Kota

    Banda Aceh.

    Ha3 : Pinjaman modal kerja dan

    profesionalisme sumber daya

    manusiaberpengaruh terhadap laba

    usaha kecil menengah di Kota

    Banda Aceh.

    Pinjaman Modal

    Kerja

    Profesionalisme

    Karyawan

    Laba

    UKM

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    33 - Volume 2, No. 1, November 2012

    METODE PENELITIAN

    Desain Penelitian

    Penelitian ini tergolong penelitian

    analitik dengan pendekatan kuantitatif.

    Penelitian kuantitatif adalah penelitian

    ilmiah yang sistematis terhadap bagian-

    bagian dan fenomena serta hubungan-

    hubungannya dengan tujuan

    mengembangkan dan menggunakan

    model-model matematis, teori-teori

    dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan

    fenomena alam. Proses pengukuran adalah

    bagian yang sentral dalam penelitian

    kuantitatif karena hal ini memberikan

    hubungan yang fundamental antara

    pengamatan empiris dan ekspresi

    matematis dari hubungan-hubungan

    kuantitatif. Peneliti tidak

    melakukan intervensi terhadap data. Seting

    penelitian ini adalah di Kota Banda Aceh.

    Subjek penelitian ini adalah UKM yang

    meminjam modal kerja di Bank Syariah.

    Pemilihan Bank Syariah dikarenakan

    komitmen dan kontribusi bank syariah

    dalam rangka peningkatan laba UKM di

    Kota Banda Aceh sangat besar. Objek

    penelitian ini adalah laba, profesionalisme

    karyawan, dan pinjaman UKM. Penelitian

    dilakukan sejak Juni 2011 sampai Januari

    2012.

    Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi dalam penelitian ini adalah

    usaha kecil yang telah mendapat pinjaman

    modal kerja dari Bank Syariah Mandiri

    Cabang Banda Aceh dalam wilayah Kota

    Banda Aceh. Pemilihan Bank Syariah

    dikarenakan komitmen dan kontribusi bank

    syariah dalam rangka peningkatan laba

    UKM di Kota Banda Aceh sangat besar.

    Populasi yang diambil adalah penerima

    pinjaman pada 2010. Jumlah populasi

    adalah sebanyak 34 usaha kecil (Laporan

    Bank Syariah Mandiri). Penelitian ini

    menggunakan pemilihan sampel

    robabilitas secara simple random sampling

    berdasarkan pertimbangan bahwa setiap

    sampel yang dipilih memiliki

    kemungkinan yang sama.

    Dalam penelitian ini presisi yang

    digunakan sebesar 95 persen (=0,05),

    maka jumlah sampel yang akan diteliti

    sebanyak 32 UKM. Penelitian ini

    menggunakan pemilihan sampel

    robabilitas secara simple random sampling

    berdasarkan pertimbangan bahwa setiap

    sampel yang dipilih memiliki

    kemungkinan yang sama. Adapun rincian

    sampel berdasarkan jenis usaha dapat

    dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Jenis UKM Berdasarkan Jenis Usaha

    No Jenis UKM Jumlah

    1 Usaha

    Manufaktur 5

    2 Usaha

    Dagang 15

    3 Usaha Jasa 12

    Rata-rata 32

    Sumber: Bank Syariah Mandiri Banda Aceh, 2012

    Metode Analisis dan Rancangan

    Pengujian Hipotesis

    Metode analisis yang digunakan

    adalah regresi berganda. Model ini dipilih

    karena penelitian ini dirancang untuk

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fenomenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kausalitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kausalitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Model_matematis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengamatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Empiris

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 2, No.1, November 2012 - 34

    menentukan variabel independen yang

    mempunyai pengaruh terhadap variabel

    dependen.

    Model yang dimaksud adalah sebagai

    berikut:

    Y = b0 + b1X1 + b 2X2 + .................. (1)

    Dimana:

    Y = Laba UKM

    X1 = Pinjaman Modal

    X2 = Profesionalisme TK

    0 = Konstanta

    b1, b 2 = Koefisien regresi

    = koefisien error

    Hipotesis yang akan diuji secara

    parsial sebagai berikut:

    1. Hipotesis pengaruh pinjaman

    modal kerja terhadap laba UKM

    yaitu:

    Ho1 : b1 = 0 ; Pinjaman modal kerja

    tidak berpengaruh signifikan

    terhadap laba UKM di Kota Banda

    Aceh

    Ha1 : b1 0 ; Pinjaman modal kerja

    berpengaruh signifikan terhadap

    laba UKM di Kota Banda Aceh

    2. Hipotesis pengaruh

    profesionalisme terhadap laba UKM

    yaitu:

    Ho2 : b2 = 0 ; Profesionalisme tidak

    berpengaruh signifikan terhadap

    laba UKM di Kota Banda Aceh

    Ha2 : b2 0 ; Profesionalisme

    berpengaruh signifikan terhadap

    laba UKM di Kota Banda

    Aceh

    Hipotesis yang akan diuji secara

    simultan adalah sebagai berikut:

    Ho3 : Jika sekurang-kurangnya ada

    satu bi (i=1,2) = 0 ;

    Pinjaman modal kerja dan

    prfofesionalisme tidak

    mempengaruhi laba UKM di

    Kota Banda Aceh

    Ha3 : bi 0 ; Pinjaman modal kerja

    dan pofesionalisme

    mempengaruhi laba UKM di

    Kota Banda Aceh

    HASIL PEMBAHASAN Hasil Regresi Linear

    Analisis statistik yang digunakan

    dalam penelitian ini yaitu regresi linier

    berganda. Analisis ini digunakan untuk

    mengetahui besarnya pengaruh variabel-

    variabel bebas yaitu pinjaman modal kerja

    dan pengalaman kerja terhadap variabel

    terikat yaitu laba.

    Tabel 2. Ringkasan Hasil Estimasi Regresi

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standa

    rdized

    Coeffic

    ients t Si

    g.

    B Std.

    Error Beta

    1

    (Const

    ant)

    5.390.5

    76,452

    911142

    8,773

    0,5

    92

    0,5

    59

    Pinja

    man

    0,429 0,131 0,482 3,2

    66

    0,0

    03

    Pengalaman

    7.872.3

    26,802

    355251

    0,936

    0,327 2,2

    16

    0,0

    35

    a. Dependent Variable: Laba

    Sumber: Hasil uji 2012

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    35 - Volume 2, No. 1, November 2012

    Berdasarkan hasil analisis dengan

    program SPSS yang trelihat pada Tabel 2

    maka dapat diketahui persamaan regresi

    yang terbentuk. Adapun persamaan regresi

    linier yang terbentuk adalah :

    Y = 5.390.576,452 + 0,429 X1 +

    7.872.326,802X2

    Berdasarkan hasil analisis dapat

    diketahui bahwa seluruh variabel bebas

    berpengaruh positif terhadap variabel

    terikat. Hal ini berarti bahwa peningkatan

    modala kerja akan menambahh perolehan

    laba UKM di Kota Banda Aceh.

    Pengalaman kerja karyawan juga akan

    meningkatkan perolehan laba UKM di

    Kota Banda Aceh.

    Pengujian Hipotesis

    Hasil pengujian hipotesis merupakan

    jawaban untuk kelima hipotesis dalam

    peneltian ini. Hipotesis peratam dan kedua

    terjawab dalam hasil pengujian hipotesis

    secara parsial, sedangkan hipotesis ketiga

    akan terjawab dengan pengujian secara

    simultan (bersama-sama).

    a) Pengujian secara parsial akan

    dilakukan untuk hipotesis pertama dan

    kedua yang berbunyi sebagai berikut:

    Ha1 : Pinjaman modal kerja berpengaruh

    signifikan terhadap laba UKM di

    Kota Banda Aceh

    Ha2 : Profesionalisme berpengaruh

    signifikan terhadap laba UKM di

    Kota Banda Aceh

    Hasil pengujian hipotesis dengan Uji

    t dapat diperhatikan pada Tabel 3.

    Tabel 3. Hasil Uji t

    Model Coefficients t Sig.

    B

    1

    (Constant) 5.390.576,45 0,592 0,559

    Pinjaman 0,429 3,266 0,003

    Pengalaman 7.872.326,80 2,216 0,035

    a. Dependent Variable: Laba

    ttabel = 1,684

    Sumber: Hasil uji 2012

    Hasil pengujian pada Tabel 3 dapat

    diinterpretasikan sebagai berikut:

    1) Hasil Uji Pengaruh Pinjaman Modal

    terhadap Laba

    Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat

    bahwa koefisien pinjaman modal kerja

    (X1) sebesar 0,429. Hal ini berarti bahwa

    setiap kenaikan pinjaman modal kerja

    sebesar Rp 1 maka akan meningkatkan

    nilai laba UKM sebesar Rp 0,429, atau

    dengan kata lain kenaikan pinjaman modal

    kerja sebesar Rp 1.000.000 maka akan

    menaikan perolehan laba sebesar Rp

    429.000 per tahun. Begitu juga dengan

    penurunan pinjaman modal kerja sebesar

    Rp 1.000.000 maka akan menurunkan nilai

    perolehan laba sebesar Rp 429.000 per

    tahun. Karena nilai t hitung (3,266)

    variabel pinjaman modal kerja lebih besar

    dari nilai t tabel (1,684) maka hipotesis

    pertama yang menyatakan bahwa

    Pinjaman modal kerja berpengaruh

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 2, No.1, November 2012 - 36

    signifikan terhadap laba UKM di Kota

    Banda Aceh adalah diterima.

    2) Hasil Uji Pengaruh Profesionalisme

    terhadap Laba

    Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat

    bahwa koefisien profesionalisme (X2)

    sebesar 7.872.326,80. Hal ini berarti

    bahwa setiap kenaikan profesionalisme

    (pengalaman kerja) pegawai sebesar 1

    tahun maka akan meningkatkan nilai laba

    UKM sebesar Rp 872.326,80 per tahun.

    Begitu juga dengan penurunan

    profesionalisme pegawai (pengalama

    kerja) 1 tahun maka akan menurunkan nilai

    perolehan laba sebesar Rp 7.872.326,80

    per tahun. Karena nilai t hitung (2,216)

    variabel profesionalisme lebih besar dari

    nilai t tabel (1,684) maka hipotesis kedua

    yang menyatakan bahwa profesionalisme

    karyawan berpengaruh signifikan terhadap

    laba UKM di Kota Banda Aceh adalah

    diterima.

    b) Hasil Pengujian Hipotesis Secara

    Simultan

    Pengujian secara simultan dilakukan

    dengan uji F. Tujuan pengujian secara

    simultan untuk mengatahui apakah

    pinjaman modal kerja dan profesionalisme

    berpengaruh secara simultan (bersama-

    sama) terhadap laba UKM di kota Banda

    Aceh. Pengujian secara simultan akan

    dilakukan untuk hipotesis ketiga yaitu:

    Ha3 : Pinjaman modal kerja dan

    pofesionalisme mempengaruhi laba

    UKM di Kota Banda Aceh

    Hasil pengujian dapat diperhatikan

    pada Tabel 4.

    Tabel 4. Hasil Uji F

    Model Sum of

    Squares

    d

    f

    Mean

    Square F Sig.

    1 Regression 1,717E15 2 8,587E14 8,762 0,001a

    Residual 2,842E15 9 9,801E13

    Total 4,560E15 1

    a. Predictors: (Constant), Pengalaman, Pinjaman

    b. Dependent Variable: Laba

    Sumber: Hasil uji 2012

    Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui

    bahwa nilai F hitung sebesar 8,762. Nilai

    tersebit lebih besar dari nilai F tabel yang

    hanya sebesar 4,120.Berdasarkan

    perbandingan tersebut maka hipotesis

    ketiga bahwa Pinjaman modal kerja dan

    pofesionalisme mempengaruhi laba UKM

    di Kota Banda Aceh diterima.

    Hasil uji determinasi menunjukkan

    bahwa nilai adj R2 sebesar 0,334. Hal ini

    bermakna bahwa pinjaman modal kerja

    dan profesionalisme mampu menjelaskan

    perubahan variabel laba sebesar 33,4

    persen, sedangkan 66,6 persen dijelaskan

    oleh variabel lain di luar penelitian ini.

    Koefisien korelasi (R) sebesar 0,614

    menunjukkan bahwa derajat hubungan

    (korelasi) antar variabel dependen

    (pinjaman modal kerja dan

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    37 - Volume 2, No. 1, November 2012

    profesionalisme) dengan variabel

    independen (laba) sebesar 61,4 persen.

    Pembahasan Hasil Penelitian

    Pengaruh Pinjaman Modal Kerja

    berpengaruh terhadap Laba

    Hasil pengujian hipotesis pertama

    menunjukkan bahwa pinjaman modal kerja

    berpengaruh signifikan terhadap laba

    UKM di Kota Banda Aceh. Kenaikan

    pinjaman modal kerja sebesar Rp

    1.000.000 maka akan menaikan perolehan

    laba sebesar Rp 429.000. Begitu juga

    dengan penurunan pinjaman modal kerja

    sebesar Rp 1.000.000 maka akan

    menurunkan nilai perolehan laba sebesar

    Rpp 429.000.

    Pinjaman modal kerja dapat

    meningkatkan kemampuan UKM dalam

    menjalankan usahanya. Tambahan modal

    kerja dioptimalkan untuk melalukan usaha

    sehingga memberikan kemapuan UKM

    dalam menciptakan produk dan jasa.

    Peningkatana produk dan jasa yang

    diciptakan pada akhirnya memberikan

    penjualan yang lebih tinggi dari sebelum

    adanya penambahan modal kerja.

    Peningkatan penjualan memberikan laba

    yang lebih besar ke pengusaha UKM di

    Kota Banda Aceh. Kondisi ini sesuai

    dengan hasil uji yang menunjukkan adanya

    pengaruh positif dan signifikan yaitu

    pinjaman modal kerja terhadap laba UKM

    di Kota Banda Aceh.

    Hasil penelitian ini mendukung dan

    sesuai penelitian yang dilakukan oleh

    Nurhafni (2009) yang menyatakan bahwa

    terdapat hubungan secara parsial modal

    kerja dan perputaran modal kerja terhadap

    pendapatan perusahaan-perusahaan

    consumer goods industry yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia. Hasil yang sama

    juga ditunjukkan oleh penelitian Rahma

    (2011). Hasil penelitiannya menyimpulkan

    bahwa manajemen modal kerja

    berpengaruh terhadap profitabilitas

    perusahaan manufaktur PMA dan PMDN

    yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

    Pengaruh Profesionalisme berpengaruh

    terhadap Laba

    Hasil pengujian hipotesis

    menunjukkan hasil profesionalisme

    karyawan berpengaruh signifikan terhadap

    laba UKM di Kota Banda Aceh. Setiap

    kenaikan profesionalisme (pengalaman

    kerja) pegawai sebesar 1 tahun maka

    akan meningkatkan nilai laba UKM

    sebesar Rp 872.326,80. Begitu juga dengan

    penurunan profesionalisme pegawai

    (pengalama kerja) 1 tahun maka akan

    menurunkan nilai perolehan laba sebesar

    Rpp 7.872.326,80.

    Profesionel pegawai sangat

    menentukan kinerja UKM. Hasil

    wawancara dengan pemilik UKM

    diketahui bahwa pemilik UKM sangat

    membutuhkan tenaga kerja yang memiliki

    pengalaman kerja yang tinggi. Karyawan

    dengan pengalaman kerja yang lama

    mampu menunjukkan kinerja yang tinggi

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 2, No.1, November 2012 - 38

    sehingga oeprasional usaha dapat lebih

    baik. Operasi produksi yang lancar dan

    dapat selesai dengan waktu yang singkat

    mampu meningkatkan penjualan.

    Peningkatan penjualan ini mampu

    memberikan laba yang lebih besar. Hal ini

    sesuai dengan hasil penelitian iyang

    menunjukkan bahwa pengalaman kerja

    pegawai berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap laba UKM di Kota Banda Aceh.

    Hasil penelitian ini didukung oleh

    peneltian Rachmawati (2006) yang

    melakukan penelitian tentang peran

    sumber daya manusia terhadap perolehan

    laba perusahaan. Hasil penelitiannya

    menunjukkan bahwa upaya peningkatan

    kualitas SDM karyawan akan memberikan

    pengaruh yang signifikan terhadap

    perubahan laba perusahaan.

    Hasil wawancara dengan pemilik

    UKM mengenai profesionalime yang

    diukur dengan tingkat pendidikan

    menunjukkan bahwa untuk UKM,

    pendidikan bukanlah faktor yang

    terpenting. Janis usaha yang umumnya

    dijalankan oleh UKM lebih menuntut

    keterampilan dan kecepatan, bukan

    kemampuan akademik yang tinggi.

    Lulusan univesitas dengan gelasr Diploma

    maupun Sarjana tidak menjamin

    kemampuan kerja yang baik sehingga tidak

    mempengaruhi perolehan laba UKM. Hasil

    ini sesuia dengan hasik uji dimana

    pendidikan tidak berpengaruh signifikan

    terhadap laba UKM di Kota Banda Aceh.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Setelah melakukan penelitian dengan

    uji statistik maka kesimpulan penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Pinjaman modal kerja berpengaruh

    signifikan terhadap laba UKM di Kota

    Banda Aceh. Pinjaman modal kerja

    berpengaruh positif terhadapa laba.

    Kenaikan pinjaman modal kerja akan

    meningkatkan perolehan laba UKM di

    Kota Banda Aceh, atau dengan kata

    lain, UKM yang meiliki modal kerja

    yang lebih besar akan memiliki

    perolehan laba yang lebih banyak.

    2. Profesionalisme karyawan

    berpengaruh signifikan terhadap laba

    UKM di Kota Banda Aceh.

    Profesionalisme berpengaruh positif

    terhadapa laba. Meningkatnya

    profesionalisme karyawan akan

    meningkatkan perolehan laba UKM di

    Kota Banda Aceh.

    3. Pinjaman modal kerja dan

    profesionalisme karyawabn

    berpengaruh secara simultan dan

    signifikan terhadap laba UKM di Kota

    Banda Aceh. Pinjaman modal kerja

    dan profesionalisme karyawan secara

    simultan berpengaruh positif

    terhadapa laba. Kenaikan pinjaman

    modal kerja dan peningkatan

    profesionalisme laryawan akan

    mampu meningkatkan laba UKM di

    Kota Banda Aceh.

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    39 - Volume 2, No. 1, November 2012

    Saran

    Saran yang dapat penulis berikan

    setelah melakukan penelitian ini adalah

    sebagao berikut:

    1. Pemilik UKM diharapkan mampu

    mengoptimalkan pinjaman modal

    kerja untuk lebih meningkatkan

    perolehan laba usaha. Pemilik UKM

    jug disarankan untuk memperkerjakan

    karyawan yang memiliki pengalaman

    kerja yang baik sehingga mampu

    bekerja dengan maksimal dan mampu

    memperoleh laba yang lebih besar.

    2. Perbankan diharapkan tidak perlu

    ragu dalam memberikan pinjaman

    modal kerja ke UKM karena hasil

    penelitiani menunjukkan bahwa

    modal kerja yang diberikan mampu

    meningkatkan laba UKM yang

    nantinya dapat memudahkan pemilik

    usha untuk mengembalikan pinjaman

    tersebut.

    3. Pemerintah diharapkan mampu

    membantu UKM dengan memberikan

    pinjaman modal kerja dengan

    persyaratan dan bungan yang ringan

    sehingga UKM mampu

    memaksimalkan dan mengoptimalkan

    produksinya. Pemerintah juga

    diharapkan memberikan pelatihan dan

    pembimbingan untuk UKM, khusunya

    karyawan demi meningkatkan

    kemampuan kerja karyawan UKM.

    Upaya ini diharapkan mampu

    meningkatkan laba UKM di Kota

    Banda Aceh.

    4. Peneliti diharapkan melakukan

    penelitian lanjutan dengan

    menggunakan metode yang lebih baik

    dan sampel yang lebih banya agar

    menghasilkan sebuah penelitian yang

    lebih sempurna.

    DAFTAR KEPUSTAKAAN Alwi, S., 2003. Alat-alat Analisis dalam

    Pembelanjaan. Yogyakarta: Andi Ofset.

    Anonim, 2006. Kajian Dampak Program

    Perkreditan Dan Perkuatan Permodalan

    Usaha Kecil Menengah Terhadap

    Perekonomian Daerah. Jurnal

    Pengkajian Koperasi dan UKM. Nomor

    1. Hal: 23-41.

    Anthony, A., et al. 1995. Management

    Accounting, International Edition, New

    Jersey. Englewood Cliffs: Prantice-Hall

    International Inc.

    Ardiana, B.S., 2010. Kompetensi SDM UKM

    dan Pengaruhnya terhadap Kinerja

    UKM di Surabaya. Jurnal Manajemen

    dan Kewirausahaan. Vol.12, No. 1.

    Hal: 42-55.

    Djarwanto, PS., 2000. Pokok-pokok Analisa

    Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

    Crosson, S. dan Belverd E. Needles, Jr., 2011.

    Managerial Accounting, Ninth Edition.

    Canada: Nelson Education, Ltd.

    Hall, R, 1968. Profesionalization and

    bureaucratation. American Sociological

    Review. Vol.33. Hal: 92 104.

    Hamalik, O., 2000. Pengembangan Sumber

    Daya Manusia, Manajemen Pelatihan

    Ketenagakerjaan, Pendekatan Terpadu.

    Jakarta: Bumi Aksara.

    Hilal, F., 2009. Pengaruh Laba Akuntansi,

    Total Arus Kas Dan Net Profit Margin

    Terhadap Return Saham Perusahaan

    Asuransi Yang Terdaftar Pada Bursa

    Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas

    Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

    Yogyakarta.

    Imawan, R., 1999. Proesionaliasme Bidang

    Politik dan Swadaya Masyarakat.

    Makalah yang disajikan Pada

    Seminar Nasional Ilmu-Ilmu Sosial

    1997. Proceding. Universitas

    Sumatera Utara.

    Khairul. 2006. Pengaruh Pinjaman Modal

    Kerja dari PT Jasa Raharja dan PT

    Taspen terhadap Kinerja Usaha Kecil di

  • Jurnal Akuntansi

    Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

    Volume 2, No.1, November 2012 - 40

    Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

    Tesis. Universitas Syiah Kuala

    Komaruddin, A., 2005. Dasar-dasar

    Manajemen Modal Kerja. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Mouritsen, J., 1998. Driving Growth:

    Economic Value Added versus

    Intellectual Capital. Management

    Accounting Research. Vol 9. Hal: 461-

    482.

    Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen:

    Konsep, Manfaat dan Rekayasa. (Edisi

    kedua). Yokyakarta : Bagian Penerbitan

    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

    Munawir, S., 2005. Analisa Laporan Keuangan.

    Yogyakarta: Liberty.

    Munizu, M., 2010. Pengaruh Faktor-Faktor

    Eksternal dan Internal terhadap Kinerja

    Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di

    Sulawesi Selatan. Jurnal

    Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.12,

    No. 1. Hal: 33-41.

    Mulyono, 2006. Kajian Dampak Program

    Perkreditan Dan Perkuatan Permodalan

    Usaha Kecil Menengah Terhadap

    Perekonomian Daerah. Jurnal

    Pengkajian Koperasi dan UKM.

    Nomor 1 Tahun I.

    Nazhir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta:

    Ghalia Indonesia.

    Nurhafni. 2009. Pengaruh Modal Kerja dan

    Perputaran Modal Kerja terahadap

    Return of Equity Perusahaan Consumer

    Goods Industry yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia. Skripsi. Universitas

    Syiah Kuala.

    Oerip, P. dan Oetomo Tatag, 2000. Mengatasi

    Krisis Manusia di Perusahaan. Jakarta:

    Grasindo.

    Partomo, T.S., 2009. Peranan UKM Dan

    Pentingnya Modal Ventura Di

    Indonesia. Policy Discussion Paper

    Series. Proceding. Jakarta:

    Universitas Trisakti.

    Rachmawati, R., 2006. Analisis Penerapan

    Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada

    Perusahaan. Jurnal Bisnis, Manajemen,

    dan Akuntasnsi. Vol. 8, No. 2. Hal:

    1148-1167.

    Riyanto, B., 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan

    Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan

    Badan Penerbit Gadjah Mada.

    Sedarmayanti., 2004. Pengembangan

    Kepribadian Pegawai. Bandung:

    Mandar Maju.

    Soediyono, R., 2001. Analisa Laporan

    Keuangan : Analisa Ratio. Yogyakarta:

    Liberty.

    Stewart, T., 1997. Intellectual Capital: The

    New Wealth of Organization. New

    York: Doubleday,

    Sugiarto, dkk., 2001. Teknik Sampling. Jakarta:

    PT.Gramedia Pustaka Utama.

    Suwartojo. 1982. Modal Kerja. Jakarta:

    Lembaga PPM dan Balai Aksara.

    Tri, N.J., 2008. Pengaruh Kandungan Informasi

    Arus Kas, Komponen Arus Kas, Dan

    Laba Akuntansi Terhadap Return

    Saham. Skripsi. Fakultas Ekonomi

    Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Wahyu, N., 2008. Pengaruh Pemberian Modal

    Kerja Bergulir Proyek Penanggulangan

    Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP)

    Terhadap Pengembangan Usaha

    Masyarakat. Jurnal Sosekhum. Vol. 4

    No.5. Hal: 51-62.

    Widodo, D., 2007. Membangun Birokrasi

    Berbasis Kinerja. Malang: Bayu Media.