ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA...
Transcript of ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA...
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZ
JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Disusun oleh :
Tika Aprilia
NIM: 109051000118
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZJEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM
Skripsi:Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Tika Aprilia
NIM 109051000118
Di Bawah Bimbingan:
Dr. Armawati Arbi, M.Si
NrP. 19650207 199103 2 002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVBRSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1434 Hl20t3 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul ANALISIS FRAMTNG PEMBERITAANMENINGGALNYA USTADZ JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKAONLINE DAN KoMPAS.coM telah diujikan dalam sidang munaqasyahFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartapada tanggal 27 Agustus 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syaratmemperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S"Kom.I.) pada JurusanKomunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta,2T Agustus 20 13
Sidang Munaqasyah
Ketua
,-)
),t' /74qu;
u.r..lo-Jrri. trl.SiNrP.19630515 199203 I 006
Sekretaris
Anggota,
Pembimbing
Dr. Armawati Arbi, M.SiNIP. 19650207 1999103 2 002
NIP. 1971081 99703 2 A02
Penguji 1
199503 2 003 199403 | A02
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersediamenerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
19 Agustus 2013
i
ABSTRAK
Tika Aprilia
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZ
JEFRI AL BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM
Pemberitaan dari sejumlah media mengenai meninggalnya ustadz Jefri Al
Buchori akibat kecelakaan motor, dirasa sangat mengagetkan masyarakat, terlebih
bagi keluarga, kerabat dekat dan para jamaahnya. Terkenal dan sangat
berpengaruhnya ustadz Jefri saat masih hidup membuat berita pilu ini telah
menyita perhatian masyarakat. Semua media seakan kompak menayangkan hal-
hal yang terkait dengan peristiwa kecelakaan yang dialami ustadz Jefri Al-
Buchori. Salah satu contoh media tersebut adalah media online yaitu Republika
Online dan KOMPAS.com. Antara Republika Online dan KOMPAS.com memiliki
karakteristik yang berbeda. Masing-masing diantaranya memiliki caranya sendiri
dalam mengemas atau membingkai suatu berita dengan tema yang sama, seperti
pada pemberitaan atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk
menjawab beberapa pertanyaan. Adapun pertanyaannya adalah Bagaimana
struktur sintaksis pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori pada
Republika Online dan KOMPAS.com? Bagaimana struktur skrip pemberitaan
Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori pada Republika Online dan
KOMPAS.com? Bagaimana struktur tematik pemberitaan Meninggalnya Ustadz
Jefri Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com? dan Bagaimana
struktur retoris pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori pada
Republika Online dan KOMPAS.com? Metode yang digunakan adalah analisis
Framing dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memakai model Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki.
Dari struktur sintaksis Republika Online dan KOMPAS.com menunjukkan
kebaikan yang dapat dipetik dalam peristiwa meninggalnya Ustadz Jefri Al
Buchori seperti dengan begitu banyaknya orang yang ikut mensholatkan jenazah,
pembahasan mengenai hari wafatnya ustadz Jefri Al Buchrori yang jatuh pada hari
baik, yaitu hari Jumat dan kilas balik tentang gaya berdakwah sang ustadz
sewaktu masih hidup Lalu dilihat dari struktur skrip Republika Online dan
KOMPAS.com mengutip dari narasumber yang secara langsung maupun tidak
langsung memiliki keterikatan dengan almarhum Ustadz Jefri Al Buchori,
sehingga pemberitaan ditemukan berbagai tanggapan dari banyak kalangan.
Struktur tematik Republika Online dan KOMPAS.com secara garis besar
menggambarkan rasa duka yang mendalam dan kehilangan atas kepergian sosok
Ustadz Jefri Al Buchori. Dari struktur retoris Republika Online dan KOMPAS.com
memasukkan gambar yang berhubungan dengan isi pemberitaannya.
Keywords: Framing, Republika Online, KOMPAS.com, Meninggal, dan Ustadz
Jefri Al Buchori.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga pembuatan skripsi ini dapat penulis
selesaikan. Data dan hasil skripsi ini didapat dengan menganalisis bingkai
pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori pada dua media online, yaitu
Republika Online dan KOMPAS.com.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat akhir untuk mencapai gelar
sarjana ilmu komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Skripsi ini meneliti tentang “Analisis Framing Pemberitaan
Meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori pada Republika Online dan
KOMPAS.com”.
Penyusunan skripsi ini merupakan ujian dan tantangan terberat, dimana
fisik, mental, dan pikiran bertarung untuk memecahkan kebuntuan dan melawan
rasa malas yang memuncak. Kesal, galau, kecewa, bosan bahkan titian air mata
kadang terlintas dan memasung pikiran. Namun, semangat yang tak pernah padam
disertai kerja keras akhirnya bisa menghancurkan semua rasa itu.
Banyak sekali permasalahan yang penulis alami dalam proses menjalani
penelitian skripsi ini. Tetapi skripsi ini, bukan merupakan karya penulis semata,
melainkan merupakan hasil dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
hingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kelancaran penelitian ini :
iii
1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Wahidin Saputra, MA,
sebagai Pembantu Dekan Bid. Akademik, Bapak Mahmud Jalal MA, Selaku
pembantu Dekan Bid. Administrasi Umum dan Keuangan dan Drs. Study
Rizal, LK, MA, sebagai Pembantu dekan Bid. Kemahasiswaan.
2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
3. Kedua orang tua yang selalu memberi semangat dan dukungan penuh, baik
dukungan moril maupun materil. Dan tiada henti mendoakan penulis agar
senantiasa kuat, tenang dan focus dalam penulisan skripsi ini.
4. Adik-adikku yang tersayang Aji Nur Saputra dan Nadifa Putriana yang selalu
dapat membuat penulis tersenyum saat lelah mulai menghampiri.
5. Dra. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penulis hingga skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas
bimbingan dan kesediaannya memberikan waktu.
6. Kepada segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan seluruh staf
karyawan yang telah mindidik dan memberikan ilmunya dengan baik serta
telah membantu penulis selama perkuliahan.
7. Kepada Pegawai Perpustakaan Fakultas dan Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk mencari literature
sebagai bahan skripsi. Semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat
dan mendapat ridha dan balasan dari Allah Swt. Amin.
iv
8. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan penulis, Bintang Nurul Kawakib, Fajrin
Dwi Ayu Novani, Tri Lestari, Fithriyani, dan Devi Ratnasari yang telah
memberikan banyak dorongan, ide, dan doa kepada penulis. Terima kasih
untuk semua waktu, perhatian, dan cerita yang selama ini terukir.
9. Semua teman-temanku di KPI D angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan
satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya kurang lebih 4
tahun untuk saling mengenal satu sama lain.
10. Teman-teman dari KKN SADARI, Endang, Bintang, Ririn, Kikiy, Uus, Diah,
Angga, Irul, Wanda, Ami, Ajeng, Risa, Sarah, Hadid, Titin, Rita, Yunus,
Ikhwan dan Alif. Terima kasih untuk kebersamaan yang singkat namun
kompak dan membekas di hati. Semoga selalu kompak dan tetap menjaga
silaturahmi.
Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengalaman
berharga bagi penulis khususnya pembaca pada umumnya, untuk pengembangan
ilmu di masa yang akan datang.
Ciputat, 19 Agustus 2013
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7
F. Metodologi Penelitian .................................................................. 8
G. Sistematika Penulisan .................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis Framing........................................................ 13
B. Berita di Media Online................................................................. 19
C. Peristiwa Kematian menurut Pandangan Islam............................ 27
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil Republika Online................................................................ 35
B. Profil KOMPAS.com.................................................................... 38
BAB IV ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA
USTADZ JEFFRY AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE
dan KOMPAS.COM
A. Pembingkaian Pemberitaan Pada Republika Online.................... 43
B. Pembingkaian Pemberitaan Pada KOMPAS.com......................... 67
vi
C. Perbandingan Framing Pemberitaan .......................................... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................... 101
B. Kritik dan saran......................................................................... 102
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhir bulan April tahun 2013, Indonesia dikejutkan dengan pemberitaan
mengenai meninggalnya salah satu ustadz muda berbakat, yaitu ustadz Jefri Al-
Buchori. Seorang ustadz yang dikenal sebagai ustadz gaul karena dakwah yang
disuarakan terkesan gaul sehingga memiliki pasar sendiri bagi kalangan generasi
muda Indonesia.1 Walaupun lebih mencerminkan gaya anak muda, namun tetap
terlihat berwibawa. Terlihat tegas namun tidak seperti menggurui. Gaya dakwah
seperti itu yang ia hadirkan, membuat pesan-pesan dakwahnya dapat lebih mudah
diterima para mad‟u.
Peristiwa kematian memang tidak bisa ditebak kapan, dimana dan dalam
keadaan yang seperti apa. Sama halnya seperti yang dialami ustadz Jefri, imam
besar Islam seperti Imam Asy-Syafi‟i lebih dulu mengalami peristiwa kematian.
Ia yang selama hidupnya untuk membaca dan menulis, serta berfikir keras dan
terus mengarang buku serta menebarkan madzhabnya kepada manusia. Kehidupan
seperti itu ia jalani hingga ia terkena penyakit wasir yang sangat menyiksanya dan
membawanya kembali kepada Allah SWT. Ia wafat pada malam Jum‟at
menjelang subuh dalam umurnya yang ke 54 tahun. Kematiannya membawa
1RepublikaOnline,http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-
mui-merasa-kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori ,
terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul
12:42 WIB
2
kesedihan dan duka melanda seluruh warga. Dan tak ada perkataan yang terucap
saat itu kecuali permohonan rahmat, ridha untuk yang telah pergi.2
Dilihat dari kedua kenyataan diatas, meninggalnya mereka yang turut andil
dalam menyebarkan ajaran agama Islam selalu menyebabkan kesedihan dan luka
mendalam pada orang-orang yang ditinggalkan. Seperti pemberitaan dari
sejumlah media mengenai meninggalnya ustadz gaul akibat kecelakaan motor,
dirasakan sangat mengagetkan bagi masyarakat, terlebih bagi keluarga, kerabat
dekat dan para jamaahnya. Sebuah kenyataan yang tidak disangka karena ia
meninggal begitu cepat di umurnya yang ke-40. Indonesia kehilangan satu
pemuda yang luar biasa. Ustaz yang kharismatik.3 Terkenal dan sangat
berpengaruhnya ustadz Jefri saat masih hidup bagi banyak masyarakat membuat
berita pilu ini telah menyita perhatian masyarakat. Sehingga pemberitaan ini
diangkat oleh sejumlah media hampir tiap harinya.
Definisi berita sendiri adalah informasi atau laporan yang menarik
perhatian masyarakat konsumen, berdasarkan fakta, berupa kejadian dan atau ide
(pendapat), disusun sedemikian rupa dan disebarkan media massa dalam waktu
secepatnya.4 Dari definisi tersebut informasi atau laporan tidak akan menjadi
berita bila tidak dipublikasikan atau disebarkan melalui media massa.
Beberapa hari berturut-turut hampir semua media memberitakan peristiwa
atas meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori. Mulai dari media cetak, media
2 Syaikh Muhammad Al-Jamal, Biografi 10 Imam Besar, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,
2005), h.86
3KOMPAS.com,http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotb
ah.Uje.Enak.Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Ustaz%2
0Jeffry%20Al%20Buchori%20Wafat, Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar, terbit pada
Jumat, 26 April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:33 WIB
4 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
h.133
3
elektronik, dan juga pada media Online. Hingga hari ke tujuh meninggalnya
ustadz Jefri, pemberitaan tersebut masih menyita perhatian masyarakat.
Semua media seakan kompak menayangkan awal peristiwa kejadian atas
kecelakaan yang dialami ustadz Jefri Al-Buchori, proses pemandian jenazah
beliau, lalu solat jenazah, pemakaman, sampai pada pendapat para keluarga,
sahabat, tokoh, dan umat muslim yang sangat amat merasakan kehilangan ustadz
muda yang hangat dan ramah. Semua yang diberitakan media mengenai
meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori tentunya memberikan umat Islam suatu
pelajaran dan hikmah yang dapat diambil atas kejadian ini. Seperti berita di
beberapa media online yaitu Republika Online dan KOMPAS.com.
Republika online termasuk salah satu media massa yang berskala nasional
serta bersegmentasi ke-Islaman. Hal tersebut dapat dilihat dari berita-berita yang
dibahas Republika Online banyak memasukan unsur Islam dalam pemberitaannya,
termasuk dalam pemberitaan tentang meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori.
Republika Online termasuk salah satu media yang turut menyajikan banyak berita
terkait atas meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori. Dalam hal ini, Republika
Online lebih banyak memuat berita tersebut pada tanggal 26 April 2013 atau tepat
pada hari meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori.
Sama halnya dengan Republika Online, pada KOMPAS.com juga turut
andil dalam pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori. Antara Republika
Online dan KOMPAS.com memiliki karakteristik yang berbeda. Masing-masing
diantaranya memiliki cara yang berbeda dalam mengemas atau membingkai suatu
berita dengan tema yang sama, seperti pada pemberitaan atas meninggalnya
ustadz Jefri Al Buchori.
4
Semua yang diberitakan media mengenai meninggalnya ustadz Jefri Al-
Buchori tentunya memberikan umat Islam suatu pelajaran dan hikmah yang dapat
diambil. Di dalam kehidupan ini, manusia mengenal akan adanya kematian.
Segala sesuatu akan kembali kepada pemiliknya.5 Manusia berasal dari Tuhan dan
akan kembali pada Tuhan. Mereka sejatinya tidak akan pernah tahu kapan, dimana
dan dalam kondisi yang seperti apa sebuah ajal akan menjemput. Kapan pun kita
semua pasti akan menyaksikan peristiwa kematian, baik pada tumbuhan, hewan,
maupun manusia itu sendiri, karena kita sebagai manusia harus meyakini bahwa
setiap yang hidup pasti akan mati.
Kenyataan ini harus selalu tertanam di dalam diri, kenyataan bahwa
kehidupan di bumi ini hanya sementara dan dibatasi dengan ajal, bahwa akhir
kehidupan pasti datang, bahwa orang saleh maupun orang durhaka sama-sama
akan mati.6 Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur‟an pada surat Al-Hijr/15:99:
Artinya: “Dan sembahlah Tuhanmu, sampai tiba kepadamu (kematian) yang
meyakinkan”.
Dilihat dari ayat di atas menggambarkan datangnya kematian dengan
kalimat “sampai datang kepadamu keyakinan”. Ini berarti suka atau tidak suka,
cepat atau lambat, kematian pasti datang menjemput kita. Ia diibaratkan dengan
anak panah yang telah dilepas dari busurnya ia terus akan mengejar sasarannya,
dan begitu ia tiba pada sasaran saat itu pula kematian yang ditujunya tiba.7
5 Rita Rosita, Mengingat Kematian, (Ciputat : Mediatama Publishing Group, 2010), h.11
6 Ali Muhammad Lagha, Perjalanan Kematian, (Tripoli : PT Serambi Ilmu Semesta,
2002), h.18
7 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta : Pustaka Irvan, 2006), h.16
5
Penelitian ini dirasa menarik bagi penulis dikarenakan pemberitaan
mengenai meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori sangat menyita perhatian
masyarakat di Indonesia sehingga peristiwa tersebut diangkat dan ditampilkan
terus menerus oleh semua media, dalam penelitian ini khusunya oleh media online
yaitu Republika Online dan KOMPAS.com. Sehingga pemberitaan ini dalam
beberapa waktu yang lama masih melekat dipikiran masyarakat. Lalu subjek yang
dibahas dalam berita yang diteliti adalah ustadz Jefri Al Buchori, yang merupakan
seorang ustadz atau dapat disebut dengan da‟i. Dan dapat kita ketahui bahwa da‟i
merupakan salah satu unsur dalam dakwah sehingga diharapkan data dalam
penelitian ini dapat memberikan manfaat akademis, khususnya pada Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka melalui penelitian ini penulis
menentukan judul yang diambil yaitu ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN
MENINGGALNYA USTADZ JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA
ONLINE DAN KOMPAS.COM.
B. Pembatasan dan perumusan
Untuk menghindari semakin luas dan melebarnya pembahasan maka
penelitian ini dibuat suatu batasan. Penelitiannya adalah pemberitaan
“Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori” pada Republika Online dan
KOMPAS.com edisi 26 April 2013.
Sedangkan perumusan masalah yang diangkat adalah :
1. Bagaimana struktur sintaksis pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-
Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com?
6
2. Bagaimana struktur skrip pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-
Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com?
3. Bagaimana struktur tematik pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-
Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com?
4. Bagaimana struktur retoris pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-
Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com?
C. Tujuan penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui struktur sintaksis pemberitaan Meninggalnnya Ustadz
Jefri Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com.
2. Untuk mengetahui struktur skrip pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri
Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com.
3. Untuk mengetahui struktur tematik pemberitaan Meninggalnya Ustadz
Jefri Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com.
4. Untuk mengetahui struktur retoris pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri
Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
perkembangan kajian dakwah tentang media dan komunikasi massa, serta
memberikan pandangan baru tentang analisis framing sebagai sebuah metode
penelitian dalam analisis teks media.
7
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
bagi masyarakat agar mengetahui bagaimana media mampu mengkonstruksi
pemikiran pembacanya.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Ustadz
Jefri Al-Buchori dalam Republika Online dan KOMPAS.com, penulis terinspirasi
pada skripsi-skripsi terdahulu. Diantaranya, Ika sari Nur laili Romadlon8 yang
meneliti tentang pemberitaan mengenai waria pada majalah Waria @Information
Group rubrik Under Cover dengan menemukan persamaan dengan skripsi yaitu
sama-sama menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki. Namun perbedaannya terletak pada subjek yang dipakai
menggunakan media cetak yaitu majalah.
Cahya Mulyaningrum9 dalam penelitiannya menganalisis teks berita
menggunakan analisis Framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
yang meneliti tentang pemberitaan naturalisasi pemain Tim Nasional Indonesia
pada rubrik „Ole! Nasional‟ tabloid Bola. Dan Helmi Nur Alami10
meneliti
tentang isu perkembangan Islam modern di Indonesia pada film “Sang Pencerah”
dan menyimpulkan persamaan pada skripsi ini adalah sama-sama menggunakan
8 Ika sari Nur laili Romadlon, Analisis Framing Pemberitaan waria pada Majalah Waria
@Information Group Rubrik Under Cover”, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Jakarta, 2011
9 Cahya Mulyaningrum, Analisis Framing Pemberitaan Naturalisasi Pemain Tim
Nasional Indonesia Pada Rubrik „Ole! Nasional‟ Tabloid Bola, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Jakarta, 2011
10
Helmi Nur Alami, Analisis Framing Film “Sang Pencerah” Tentang Isu
Perkembangan Islam Modern di Indonesia, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta,
2012
8
analisis Framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya
yaitu pada penelitian ini membahas analisis Framing terhadap film.
Seperti yang telah dipaparkan, perbedaan dengan ketiga penelitian diatas
adalah subjek dari penelitian ini dilakukan pada dua media online yaitu Republika
Online dan KOMPAS.com. Lalu yang ingin diteliti adalah pemberitaan mengenai
meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori di Republika Online dan KOMPAS.com.
Dalam penelitian ini penulis menganalisis teks berita mengenai peristiwa
meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori. Menganalisis pemberitaan meninggalnya
salah satu ustadz di Indonesia atau dapat disebut dengan da‟i yang menjadi salah
satu unsur dakwah dirasa sangat menarik oleh penulis dan diharap dapat
bermanfaat khususnya pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
F. Metodologi penelitian
1. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Framing
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lexy J. Moleong mendefinisikan
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.11
Penelitian ini bersifat kualitatif karena dalam pelaksanaannya
lebih dilakukan pada pemaknaan teks, daripada jumlah kategori. Metode ini
dilakukan dengan melihat penyajian realitas tentang suatu kejadian, dalam
masalah ini adalah mengenai pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori
dalam Republika Online dan KOMPAS.com.
11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, cetakan kedelapan, 1997), h.3
9
Dalam Republika Online dan KOMPAS.com ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana media massa ini menonjolkan dan membingkai realitas
suatu kejadian menjadi sebuah berita. Seperti yang dibahas dalam penelitian ini
mengenai pemberitaan “Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori” menjadi layak
disediakan untuk diresapi oleh khalayak pembaca.
2. Subjek dan objek penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah media Republika Online
dan KOMPAS.com. Dan sebagai objek penelitiannya adalah teks pemberitaan
mengenai Meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori yang berjumlah 6 berita, yakni 3
berita dari Republika Online dan 3 berita dari KOMPAS.com. Berikut rinciannya:
a. Pada Republika Online
1) “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar” pada
edisi Jum‟at, 26 April 2013 pada pukul 11:25 WIB
2) “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje ” pada edisi Jum‟at, 26
April 2013 pada pukul 13:31 WIB
3) “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al-Buchori” pada edisi Jum‟at, 26
April 2013 pada pukul 07:46 WIB
b. Pada KOMPAS.com
1) “Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan
Tangis” pada edisi Jum‟at, 26 April 2013 pada pukul 12:43 WIB
2) “Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan” pada edisi Jum‟at, 26 April
2013 pada pukul 21:42 WIB
3) “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar” pada edisi Jum‟at, 26 April
2013 pada pukul 14:18 WIB
10
3. Teknik Pengolahan Data
a. Pengumpulan data
Untuk memperoleh datanya, penulis melakukan document research artinya
penulis hanya meneliti script atau isi yang terdapat pada teks-teks pemberitaan
mengenai meninggalnya ustad Jefri Al-Bukhori sebagai data primer atau sasaran
utama dalam analisis, tanpa melakukan melakukan wawancara.
Selain melakukan research pada script tersebut, document research juga
sebagai teknik pengumpulan data-data atau teori-teori melalui telaah dan mengkaji
dari majalah, internet dan literatur lainnya yang ada relevansi dengan materi
penelitian ini.
b. Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, langkah berikutnya adalah
menganalisa data sesuai dengan rumusan masalah. Analisa data merupakan cara
yang dipakai untuk menganalisis, mempelajari, serta mengolah kelompok data
tertentu sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang kongkrit tentang persoalan
yang diteliti dan dibahas.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan model Framing Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki. Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu
pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih dari pada yang lain sehingga
khalayak lebih tertuju pada tersebut. Framing secara sederhana dapat
digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas ( peristiwa,
aktor, kelompok, atau apa saja ) dibingkai oleh media.12
12
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta: LkiS, 2002 )
11
Analisis bingkai merupakan dasar struktir kognitif yang memandu persepsi
dan representasi realitas – membongkar ideologi dibalik penulisan informasi,
menjelaskan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman terhadap
sebuah peristiwa.13
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yang merupakan salah satu dari
analisis Framing terpopuler yang digunakan untuk memperoleh gambaran isi
pesan yang disampaikan. Model analisis ini dibagi dalam empat struktur besar,
yakni meliputi struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.
Tabel. 1.1
Skema Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
STRUKTUR PERANGKAT FRAMING
A
SINTAKSIS
Cara wartawan menyusun fakta
Skema berita - skematik
B SKRIP
Cara wartawan mengisahkan fakta Kelengkapan berita
C TEMATIK
Cara wartawan menulis fakta
Detail
Koherensi
Bentuk kalimat Kata Ganti
D RETORIS
Cara wartawan menekankan fakta
Leksikon
Grafis
Metafora
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang
terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut memiliki beberapa sub-bab yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN yaitu Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,
Metodologi Penelitian dan Sistematika Penelitian.
13 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cet 1, h.92
12
BAB II LANDASAN TEORI yang terdiri dari Pengertian analisis Framing,
Pengertian berita di Media Online dan Definisi peristiwa kematian menurut
pandangan Islam.
BAB III GAMBARAN UMUM yang terdiri dari profil Republika Online dan
profil KOMPAS.com.
BAB IV ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA
USTADZ JEFRI AL-BUCHORI DALAM REPUBLIKA ONLINE DAN
KOMPAS.COM membahas hasil penelitian yang berisi tentang bagaimana
pengemasan pesan dan realitas simbolik apa saja yang disajikan Republika Online
dan KOMPAS.com terhadap pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori.
BAB V PENUTUP yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis Framing
Pada dasarnya, analisis framing merupakan versi terbaru dar pendekatan
analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media.1 Analisis framing
dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh media.
Dengan cara dan teknik apa peristiwa ditekankan dan ditonjolkan. Apakah dalam
berita itu ada bagian yang dihilangkan, luput atau bahkan disembunyikan dalam
pemberitaan. Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai
analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau
apa saja) dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses
konstruksi. Disini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna
tertentu.2
Alex Sobur mendefinisikan bahwa analisis ini mencermati strategi seleksi,
penonjolan dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih
menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak
sesuai perspektifnya. Deng an kata lain, framing adalah pendekatan untuk
mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh
wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita.3
1 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.161
2 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LkiS
Yogyakarta,2002), h.3
3 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.162
14
Karena itu praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi
isu tertentu dan mngabaikan isu lain; serta menonjolkan aspek isu tersebut dengan
menggunakan pelbagai strategi wacana – penempatan yang mencolok
(menempatkan di headline, halaman depan, atau bagian belakang), pengulangan,
pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label
tertentu ketika menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan.4
Pada dasarnya framing adalah metode untuk melihat cara bercerita (story
telling) media atas peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada “cara melihat”
terhadap realitas yang dijadikan berita. “Cara melihat” ini berpengaruh pada hasil
akhir dari konstruksi realitas. Analisis framing adalah analisis yang dipakai untuk
melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media. Ada dua esensi
utama dari framing, pertama, bagaimana peristiwa dimaknai. Ini berhubungan
dengan bagian mana yang diliput dan mana yang tidak diliput. Kedua, bagaimana
fakta itu ditulis. Aspek ini berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat dan
gambar untuk mendukung gagasan.5
Berbicara masalah analisis framing, banyak berbagai model yang
mendukung analisis ini. Salah satunya adalah model framing yang diperkenalkan
oleh Zhongdang pan dan Gerald M. Kosicki. Ini merupakan salah satu model yang
paling populer dan banyak dipakai. Bagi Pan dan Kosicki, analisis framing ini
dapat menjadi salah satu alternatif dalam menganalisis teks media di samping
analisis isi kuantitatif.
4 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.164 5
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LkiS
Yogyakarta,2002), h.10
15
Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih
menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak
lebih tertuju pada pesan tersebut. Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari
framing yang saling berkaitan. Pertama, dalam konsepsi psikologi. Framing
dalam konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses
informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan proses kognitif,
bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukan dalam skema
tertentu. Framing disini dilahat sebagai penempatan informasi dalam suatu
konteks yang unik/khusus dan menempatkan elemen tertentu dari suatu isu
dengan penempatan lebih menojol dalam kognisi seseorang. Elemen-elemen yang
diseleksi dari suatu isu/peristiwa tersebut menjadi lebih penting dalam
mempengaruhi pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas. Kedua,
konsepsi sosiologis. Pandangan sosiologis lebih melihat pada bagaimana
konstruksi sosial atas realitas. Disini dipahami bagaimana sesorang
mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman sosialnya
untuk mengerti dirinya dan realitas diluar dirinya.6
Alex Sobur menjelaskan bahwa model ini berasumsi bahwa setiap berita
mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan
suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita –
kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu- ke dalam
teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana
6 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LkiS
Yogyakarta,2002), h. 252-253
16
seseorang memaknai suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda yang
dimunculkan dalam teks.7
Wartawan atau media menonjolkan pemaknaan atau penafsiran mereka
atas suatu peristiwa dengan memakai secara strategis kata, kalimat, lead,
hubungan antarkalimat, foto, grafik, dan perangkat lain untuk membantu dirinya
mengungkapkan pemaknaan mereka sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
Perangkat wacana itu dapat juga menjadi alat bagi peneliti untuk memahami
bagaimana media mengemas peristiwa.8
Dalam pendekatan ini, perangkat framing dapat dibagi ke dalam empat
struktur besar, yaitu :9
1. Struktur sintaksis.
Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa -
pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa – ke dalam bentuk susunan
umum berita. Struktur semantik ini dengan demikian dapat diamati dari bagan
berita (lead yang dipakai, latar, headline, kutipan yang diambil, dan sebagainya).
Bagian itu tersusun dalam bentuk yang tetap dan teratur sehingga membentuk
skema yang menjadi pedoman bagaimana fakta hendak disusun.
Headline mempunyai fungsi framing kuat. Pembaca cenderung lebih
mengingat headline yang dipakai dibandingkan bagian berita. Headline
mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti untuk kemudian digunakan dalam
membuat pengertian isu dan peristiwa sebagaimana mereka beberkan. Selain
headline/judul, lead adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead
7 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.175
8 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LkiS
Yogyakarta,2002), h.254
9 Ibid, h.255
17
yang baik umumnya memberikan sudut pandang dari berita, menunjukan
perspektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan.10
Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang
ingin ditampilkan wartawan. Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya
mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih
menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Bagian berita lain
yang penting adalah pengutipan sumber berita. Bagian ini dalam penulisan berita
dimaksudkan untuk membangun objektivitas-prinsip keseimbangan dan tidak
memihak.11
Intinya, struktur sintaksis mengamati bagaimana wartawan memahami
peristiwa yang dapat dilihat dari cara ia menyusun fakta ke dalam bentuk umum
berita. Elemen sintaksis memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana
wartawan memaknai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut akan dibawa.
2. Struktur skrip
Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau
menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana
strategi cara bercerita atau bertutur yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas
peristiwa ke dalam bentuk berita.
Seperti halnya novelis, wartawan ingin agar khalayak pembaca tertarik
dengan berita yang ditulis. Karenanya, peristiwa diramu dengan mengaduk unsur
emosi, menampilkan peristiwa tampak sebagai sebuah kisah dengan awal, adegan,
klimaks dan akhir. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5 W + 1 H
who, what, when, where, why, dan how. Meskipun pola ini tidak selalu dapat
10 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LkiS Yogyakarta,2002), h.257-258
11
Ibid, h.259
18
dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan, kategori informasi ini yang
diharapkan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan. 12
3. Struktur tematik.
Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan
pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan
antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Dalam menulis berita,
seorang wartawan mempunyai tema tertentu atas suatu peristiwa. Ada beberapa
elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik ini. Di antaranya adalah
koherensi: pertalian atau jalinan antarkata, proposisi atau kalimat.
Ada beberapa macam koherensi. Pertama, koherensi sebab-akibat.
Proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab dari proposisi lain.
Kedua, koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat satu dilihat sebagai penjelas
proposisi atau kalimat lain. Ketiga, koherensi pembeda. Proposisi atau kalimat
satu dipandang kebalikan atau lawan dari proposisi atau kalimat lain. proposisi
mana yang dipakai dalam teks berita, secara mudah dapat dilihat dari kata
hubung yang dipakai. Proposisi sebab-akibat umumnya ditandai dengan kata
hubung “sebab” atau “karena”. Koherensi penjelas ditandai dengan pemakaian
kata hubung “dan” atau “lalu”.sementara koherensi pembeda ditandai dengan
kata hubung “dibandingkan” atau “sedangkan”.13
4. Struktur retoris.
Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti
tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan
memakai pilihan kata, idiom, grafik dan gambar yang dipakai bukan hanya
12 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LkiS Yogyakarta,2002), h.260
13
Ibid, h.263-264
19
mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada
pembaca.14
B. Berita di Media Online
M. Lyle Spencer, dalam buku News Writing menyebutkan berita
merupakan kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian
besar para pembaca. Lalu, William S. Maulsby, dalam buku Getting in News
menulis, berita dapat didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak
memihak dari fakta-fakta yang memunyai arti penting dan baru terjadi, yang
menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.15
Haris Sumadiria mendefinisikan bahwa berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta atau gagasan yang bisa dipertanggung jawabkan, menarik dan
penting bagi sebagian besar khalayak. Melalui media surat kabar, radio, televisi,
atau media online internet.16
Sedangkan Romli mendefinisikan berita merupakan laporan peristiwa
yang memiliki nilai berita (news value) – aktual, faktual, penting, dan menarik.17
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002) dikemukakan, berita adalah
cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.18
Secara
ringkas dapat dikatakan bahwa berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Ini
berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan
14
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LkiS Yogyakarta,2002), h. 255-256
15 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
h. 132-133
16
AS Haris Sumadiria., Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (Panduang
Praktis Jurnalis Profesional), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), cet-1, h.64
17 Ibid, h.133
18
Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita, (Jakarta:
Indeks, 2006), h. 2
20
jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak
dapat disebut berita.19
Lalu Eric C. Hepwood mengemukakan, berita adalah laporan pertama dari
kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum. Definisi ini
mengungkapkan tiga unsur berita yakni aktual, penting dan menarik. Sementara
itu pakar komunikasi lainnya, JB Wahyudi mengemukakan, berita adalah laporan
tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi
sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media
massa periodik. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak
dipublikasikan melalui media massa periodik.20
Berdasarkan berbagai definisi itu, meskipun berbeda terdapat persamaan
yang mengikat pada berita, meliputi: menarik perhatian, luar biasa dan termasa
(baru). Karena itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah: informasi atau laporan
yang menarik perhatian masyarakat konsumen, berdasarkan fakta, berupa kejadian
dan atau ide (pendapat), disusun sedemikian rupa dan disebarkan media massa
dalam waktu secepatnya.21
Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak peristiwa dan informasi. Tetapi
sifat informasi berikut ini selalu diburu wartawan untuk dijadikan berita:22
1. Aktual/hangat/baru atau sedang terjadi
Peristiwa yang menyenangkan dan juga menyedihkan yang terjadi saat ini
sangat berpotensi menjadi berita. Misalnya, musibah pesawat udara,
19
Sudirman Tebba, Jurnalistik baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h.55
20
Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita, (Jakarta:
Indeks, 2006), h.3-4
21
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
h.133
22
Helena Olii, Berita dan Informasi, (Jakarta: Indeks, 2007), h.27
21
tenggelamnya kapal laut, kecelakaan lalu lintas, ledakan bom, musibah banjir, dan
lain-lain.
2. Berakibat pada kehidupan orang banyak
Seperti jika 70% warga Indonesia selama sebulan kesulitan BBM, maka
akan menjadi berita yang hebat. Kenaikan harga BBM, tarif listrik, harga beras,
harga minyak goreng biasanya dirasakan akibatnya oleh banyak orang. Hujan
yang berakibat banjir dan angin yang berakibat bangunan roboh juga dirasakan
oleh banyak orang.
3. Mengandung unsur ketokohan
Nama besar melahirkan berita. Tokoh biasanya menjadi panutan bagi
banyak orang. Misalnya, presiden mengawinkan puterinya, selebritis melahirkan
putera pertama, kyai kondang menikah lagi, dan lain-lain.
4. Langka
Peristiwa yang jarang terjadi atau yang probabilitas kejadiannya kecil,
biasanya memancing minat dan keingintahuan orang. Ada domba bertanduk tiga,
gajah berbelalaui dua, dan lain-lain.
5. Kedekatan (nearness)
Orang lebih tertarik pada informasi dari lingkungannya atau tempat
asalnya. Misalnya, pohon tumbang di dekat terminal bus di kota ini
mengakibatkan kemacetan.
6. Mengandung konflik
Konflik merupakan bagian dari kehidupan. Dan berita berkenaan dengan
kehidupan tersebut. Konflik meningkatkan minat khalayak.
22
7. Membawa perubahan
Pembangunan megamal atau pusat perbelanjaan di kota anda layak untuk
menjadi berita. Keberadaan megamal akan membawa perubahan. Misalnya, fisik
kota berubah, arus lalu lintas berubah, bahkan gaya hidup warga pun akan
mengalami perubahan. Pembangunan megamal itu pada awalnya menyerap tenaga
kerja, maupun setelah diresmikan bangunan tersebut akan lebih banyak lagi
menyerap tenaga kerja.
8. Mengandung aksi
Peristiwa yang mengandung unsur aksi atau gerakan (massal) biasanya
menarik untuk dijadikan berita. Contoh aksi-aksi unjuk rasa.
9. Tindakan pemerintah
Tindakan pemerintah akan menjadikan berita jika ada kaitannya dengan
lahirnya peraturan baru atau perundangan baru, peresmian, hasil sidang kabinet.
Tetapi, seringkali berita dapat dimulai sebagai akibat dari pengumuman
pemerintah yang kemudian diikuti dengan penjelasan dari pemerintah.
10. Seremonial
Peristiwa yang sifatnya perayaan atau peringatan dapat menjadi berita.
Misalnya, peringatan hari lahir kota Jakarta yang selalu diperingati oleh warga
ibukota dengan berbagai program. Yang juga menjadi berita adalah perayaan
keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Waisak, kenaikan Isa Almasih.
Berita biasanya menyangkut persiapan menjelang hari-hari tersebut, tempat atau
perbelanjaan yang penuh dengan orang berbelanja, dan acara ritual pada perayaan
tersebut.
23
11. Kriminalitas
Berita mengenai peristiwa-peristiwa kejahatan memiliki peminat dalam
jumlah besar. Jenis peristiwanya sangat beragam, muali dari pencurian,
perampkan bank, penipuan, hingga pembunuhan dan pemerkosaan. Saat ini setiap
media mempunyai program kriminal.
12. Informasi ringan mengenai pengembangan diri dan keterampilan praktis
Pengembangan diri merupakan sesuatu yang baru di dunia junalistik dan
jarang dilirik oleh wartawan karena dianggap tidak ada nilai beritanya. Namun,
belakangan disadari bahwa peminat acara ini ternyata banyak. Seperti cara
berkebun, mengelola keuangan rumah tangga, merawat wajah, dan lain-lain.
13. Mengandung unsur entertainment
Dunia hiburan saat ini menjadi sumber informasi yang diminati banyak
orang. Bahkan saat ini berita dunia hiburan merupakan andalan untuk
meningkatkan rating lembaga penyiaran. Dunia media massa Indonesia kini
dimeriahkan oleh berbagai jenis program hiburan, baik di radio, televisi, maupun
media cetak.
Lalu, Berita dapat dibagi ke dalam beberapa macam, tergantung dari segi
melihatnya, seperti:23
a. Sifat kejadian
Dilihat dari segi sifat kejadiannya berita dibedakan antara berita yang
terduga, seperti perayaan hari nasional, dan berita yang tak terduga, seperti
ledakan bom, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, pembunuhan, dan semacamnya.
23 Sudirman Tebba, Jurnalistik baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h.55-56
24
b. Cakupan isi berita
Dilihat dari segi cakupan isinya berita itu terbagi pada berita politik,
ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hukum, seni, agama, kejahatan, olahraga,
militer, laporan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebaginya.
c. Bentuk penyajian berita
Berita juga dapat dibedakan dari bentuk penyajiannya seperti berita
langsung, berita komprehensif dan feature.
Berbagai berita dan pemberitaan semua disampaikan melalui sarana
media. Media merupakan saluran komunikasi yang dapat diterima melalui panca
indera. Media yang digunakan bisa media elektronik maupun media massa.24
Media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi yang
memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, media yang paling dominan
dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia, seperti mata dan telinga. Akan
tetapi media komunikasi yang dimaksud disini adalah media massa.25
Istilah media massa merujuk pada alat atau cara terorganisasi untuk
berkomunikasi secara terbuka dan dalam jarak jauh kepada banyak orang
(khalayak) dalam jangka waktu yang ringkas.26
Media massa pada awalnya dikenal dengan istilah pers berasal dari bahasa
Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak
dan secara maknawiyah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara
24
H.A.W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), Cet. Ke 5, h.24
25 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2007), h.123
26 Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010),
h.198
25
tercetak. Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers
dalam pengertian sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas
adalah meliputi segala penerbitan, termasuk media massa elektronika, radio
siaran, televisi siaran, sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada media
massa cetak, yakni surat kabar, majalah dan buletin kantor berita.27
Media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran
informasi/berita kepada masyarakat juga kepada pemerintah (pejabat-pejabat
pemerintah) dan dalam pembentukan pendapat umum.28
Informasi yang
disampaikan di media massa pada umumnya dinilai masyarakat memiliki
kredibilitas yang tinggi, sehingga apa yang diungkapkan dianggap suatu
kebenaran yang ada dimasyarakat. Informasi tersebut juga mampu mempengaruhi
pikiran, perasaan, sikap dan perilaku manusia.29
Makin berkembangnya teknologi informasi, maka media informasi juga
mengalami perubahan dan memungkinkan terjadi komunikasi dua arah. Saat ini
hampir keseluruhan media cetak baik surat kabar maupun majalah telah pula
mengembangkan media online yang membuka kesempatan para pembacanya
untuk berkomentar mengenai informasi yang disampaikan. Sedangkan
sebelumnya media elektronik telah banyak pula membuka kesempatan pendengar
atau pemirsanya memberikan umpan balik langsung.30
Media online merupakan media yang menggunakan internet. Sepintas lalu
orang akan menilai media online merupakan media elektronik, tetapi para pakar
memisahkannya dalam kelompok tersendiri. Alasannya media online
27 Diah Wardhani, Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.20-21
28
Ibid, h.7
29
Ibid, h.7
30
Ibid, h.22
26
menggunakan gabungan proses media cetak dengan menulis informasi yang
disalurkan melalui sarana elektronik, tetapi juga berhubungan dengan komunikasi
personal yang terkesan perorangan.31
Sebagian kalangan mengkategorikan internet ke dalam media massa,
karena pesannya bisa diterima oleh banyak orang. Namun ada pihak yang tidak
sependapat dikarenakan karakteristik media internet sangat berlawanan dengan
media massa. Informasi melalui media online, hanya dapat dibaca, jika khalayak
aktif mencari. Hal itulah yang menunjukan perbedaannya dengan media massa
seperti televisi yang kini makin banyak dipilih masyarakat dalam memperoleh
berita terkini.32
Setiap jenis media massa memiliki kelebihan dan kekurangan. Termasuk
pada media online. Media online memiliki kelebihan tersendiri, informasinya
lebih “personal”, yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Tentu dengan syarat; ada sarananya, berupa perangkat komputer dan jaringan
internetnya. Kelebihan lain, informasi yang disebarkan dapat di-update setiap
saat, bila perlu setiap detik. Lebih dari itu, media online juga dilengkapi fasilitas
pencarian berita dan pengarsipan berita yang dapat diakses dengan mudah.33
Lalu berikutnya adalah kelemahan media online. Kelemahan media online
terletak pada peralatan dan kemampuan penggunaannya. Media online harus
menggunakan perangkat komputer dan jaringan internet yang hingga saat ini
biayanya cukup mahal di negeri kita ini. Saat ini, belum seluruhnya wilayah di
31 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
h.13 32
Diah Wardhani, Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.22
33 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
h.22
27
Indonesia memiliki jaringan internet, di samping diperlukan keahlian tertentu
guna memanfaatkannya, dan mungkin juga belum banyak orang menguasainya.34
Selain kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, media online atau media internet
juga memiliki karakteristik sebagai berikut:35
1. Sifat komunikasinya dua arah (interaktif)
2. Komunikatornya bisa lembaga dan personal
3. Isi pesannya lebih personal/individual
4. Informasi diterima publiknya tidak serentak namun sesuai dengan kebutuhan
komunikannya
5. Publiknya bisa homogen
Penulisan dan penayangan berita online hampir sama dengan penulisan
dalam media cetak, khususnya surat kabar. Namun, perbedaannya dalam pola
pemuatannya, di mana medianya adalah di internet. Umumnya, ketika berita
online dibuka, awalnya hanya muncul judul dan lead atau intro berita. Bila ingin
mengetahui lebih jauh, pembaca atau pemirsa internet harus membuka (meng-
klik) halaman atau link lanjutannya.36
Bila itu dilakukan, baru muncul informasi
yang lebih lengkap. Dengan cara itu, pengguna internet dapat memilih informasi
yang diinginkannya. Selain itu, biasanya media online “dinikmati” sendiri.37
C. Peristiwa Kematian Menurut Pandangan Islam
Secara etimologis mati berarti padam, diam dan tenang, maksudnya
sesuatu yang tidak memiliki roh. Jika tenang merupakan makna asal dari
34 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
h.25
35 Diah Wardhani, Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.22-23 36
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),
h.146
37
Ibid, h.179
28
kematian, maka gerak adalah makna asal dari kehidupan. Kehidupan manusia
timbul pada saat roh ditiupkan pada jasad janin dalam rahim ibunya. Sedangkan
kematian adalah terputusnya hubungan dan terpisahnya roh dengan badan.
Kematian juga bermakna bergantinya keadaan dan berpindah dari tempat yang
satu ke tempat yang lain.38
Kematian adalah hal yang tidak diingkari siapa pun. Ia terjadi pada seluruh
makhluk di planet bumi ini. Allah SWT mengabarkan hal itu kepada kita dalam
firman-Nya.
Yang artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati (dzaiqatul
maut). Dan sesungguhnya pada hari kiamat disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka
sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan.” (Q.S. Al „Imran 3: 185) 39
Kita sebagai manusia tidak perlu takut mati, waktunya sudah ditentukan.
Maksudnya, seseorang tidak akan mati melainkan dengan takdir Allah dan setelah
tuntas jangka waktu yang Allah tetapkan baginya. Pengetahuan tentang itu dapat
menghilangkan ketakutan yang selalu membelenggu leher para hamba. Orang
yang beriman kepada Allah adalah orang yang paling sedikit terpukul oleh
bencana kematian. Bahkan lebih dari itu, ia merindukan pertemuan dengan Allah
SWT.40
38 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006), h.11
39 Ali Muhammad Lagha, Perjalanan Kematian, ( Tripoli: Serambi Ilmu Semesta, 2002),
h.17
40 Ali Muhammad Lagha, Perjalanan Kematian, ( Tripoli: Serambi Ilmu Semesta, 2002),
h.21-22
29
Semua manusia pasti pernah melihat manusia yang lain sedang mengalami
peristiwa kematian. Setelah manusia melihat kondisi kematian, memandang
jenazah tidak lagi mampu menggerakkan badannya, lalu membusuk bahkan
punah, maka dia sadar bahwa ada sesuatu yang hilang dari orang mati yang baru
saja dilihatnya penuh gerak dan rasa itu. Disanalah manusia mencari apa dan
mengapa itu, sambil mencari apa yang terjadi pada manusia yang mati itu.41
Dan
itu semua membuat manusia tidak tenang membayangkan jika hal itu menimpa
dirinya sendiri.
Kecemasan tentang kematian dan apa yang terjadi sesudahnya mendorong
manusia mencari sandaran yang dapat diandalkan. Hal itu tidak dapat dia temukan
kecuali pada Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Kuasa.42
Disinilah sebagai manusia
harus mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara beribadah hanya kepada-Nya
dan berbuat kebaikan sampai akhir hayatnya.
Dalam Islam kematian itu ada dua cara, yaitu husnul khatimah dan su’ul
khatimah. Husnul khatimah berarti kesudahan yang baik, yaitu kematian dalam
keadaan iman kepada Allah, sehingga berpeluang masuk surga. Lawannya ialah
su’ul khatimah dan konsekuensinya ialah masuk neraka. Kedua istilah itu tidak
dikenal dalam Al-Quran, tetapi ada ayat yang mengisyaratkan perlunya kita
meninggal secara husnul khatimah dan menjauhi kematian yang su’ul khatimah,
yaitu : 43
41
M. Quraish Shihab, Perjalanan Menuju Keabadian: Kematian, Surga dan Ayat-Ayat
Tahlil, (Jakarta: Lentera Hati, 2001), h.10
42 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006), h. 17
43 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006), h.61
30
Artinya: “Dan Ibrahim mewasiatkan ini kepada putera-puteranya, Dan yakub
(juga berpesan), Hai putera-puteraku! Allah telah memilih agama bagimu. Maka
janganlah kamu mati kecuali dalam berserah diri”. (Al-Baqarah, 2: 132)
Kehadiran ajal tidak diketahui oleh siapapun. Pesan itu berarti hendaknya
kita tidak meninggalkan agama Islam walau sesaat pun. Jadi, kapan pun saat
kematian datang, kita tetap menganut agama ini. Kematian tidak dapat di duga
kedatangannya. Kalau kita melepaskan ajaran agama ini sesaat, maka jangan
sampai pada waktu yang sesaat itu kematian datang menjemput nyawa kita agar
kita mati secara husnul khatimah. Kalau kita mati ketika meninggalkan agama ini
walau hanya sesaat, maka itu kematian termasuk su’ul khatimah, na’uzubillah
minzalik, kita berlindung kepada Allah dari nasib buruk itu.44
Memang penulis tidak menemukan ayat atau riwayat yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang sifat dan keadaan seseorang yang
mati dalam husnul khatimah atau su’ul khatimah, tetapi agaknya kita dapat
berkata bahwa ketenangan yang menyertai kematian, keceriaan yang nampak pada
air muka yang wafat serta pujian orang atau amal-amalnya, dapat menjadi
indikator-indikator kesudahan yang baik.45
Allah telah menetapkan tanda-tanda bahwa kematian seseorang husnul
khatimah. Syaikh Albani rahimahullah telah mengumpulkan dalam kitabnya
44 Ibid, h.62
45 M. Quraish Shihab, Perjalanan Menuju Keabadian: Kematian, Surga, dan Ayat-Ayat
Tahlil, (Jakarta: Lentera hati, 2001), h.74
31
(Ahkamul Janaiz) tanda-tanda ini dari Al-Quran dan Sunah. Berikut ini dijelaskan
tanda-tanda seorang mati dalam keadaan husnul khatimah, yaitu:46
a. Mengucapkan kalimat syahadat ketika wafat
b. Ketika wafat dahinya berkeringat
c. Wafat pada malam Jum‟at
d. Mati syahid dalam medan perang
e. Mati dalam peperangan fisabilillah
f. Mati disebabkan penyakit kolera
g. Mati karena tenggelam
h. Mati karena tertimpa reruntuhan/tanah longsor
i. Perempuan yang meninggal karena melahirkan
j. Mati terbakar
k. Mati karena penyakit busung perut
l. Mati karena penyakit TBC
m. Mati karena mempertahankan hartanya yang dirampas
n. Mati dalam membela agama dan jiwa
o. Mati dalam berjaga-jaga di perbatasan di jalan Allah
p. Orang yang meninggal pada saat mengerjakan amal shaleh
q. Orang yang dibunuh penguasa yang dhalim kerena dia mendatanginya dan
menasihatinya
Sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai kematian
seseorang bisa disebut husnul khotimah adalah:47
46
Maria Hidayah, Khusnul Khotimah: Jemputlah Kematianmu dengan Khusnul
Khotimah, (Klaten: Cable Book, 2012), h.27
47 Ibid, h.38-40
32
a. Ditinjau dari kata-kata terakhirnya, apabila kata-kata terakhirnya adalah
kalimat-kalimat toyyibah, maka itu tandanya dia mati dalam keadaan husnul
khotimah.
b. Ditinjau dari aktifitas terakhirnya, apabila seseorang di masa-masa akhir
hidupnya beribadah baik ibadah mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh. Dan dia
meninggal dalam keadaan beribadah atau usai menjalankan ibadah maka itulah
tandanya dia mati dalam keadaan husnul khotimah.
c. Ditinjau dari hari terakhirnya (hari Jum‟at), begitu banyak orang-orang sholih
yang meninggal dunia pada hari Jum‟at, karena mati pada hari Jum‟at adalah
tanda kematian husnul khotimah.
d. Ditinjau dari kondisi terakhir fisiknya. Kita sering menyaksikan seseorang
meninggal dengan kondisi tubuh yang tidak wajar seperti tubuh gosong, penuh
dengan luka dan nanah, berbau busuk, keluar belatung, lidah menjulur dan
mata melotot atau bahkan tidak ada yang mau memandikan, mengkafani,
mensholatkan, dll. Seseorang yang matinya husnul khotimah tidak akan
mengalami kejadian-kejadian seperti diatas, malah sebaliknya seperti wajah
mayit terlihat tenang dan damai bahkan ada yang tersenyum, banyak yang
berta‟ziyah dan mensholatkan dan lain-lain.
Begitulah akhir kehidupan yang baik, banyak orang yang menangis setelah
kepergiannya ke alam akhirat. Menangis bahagia, karena ditinggal orang shalih
dan bahagia karena orang shalih tersebut meninggal dalam husnul khotimah. Abu
Hamid al-Ghazali menjelaskan, dalam menyikapi soal kematian manusia dibagi
33
tiga golongan. Pertama, orang yang sibuk dengan kehidupan dunia. Kedua,
pemula yang bertobat, dan ketiga, orang yang telah mencapai tingkatan arifin.48
1. Orang yang sibuk dengan kehidupan dunia
Orang ini tidak akan mengingat kematian. Kalaupun ia mengingatnya itu
dilakukan sambil meratapi kehidupan dunianya dan menyesali datangnya
kematian. Bagi orang seperti ini kematian hanya akan membuatnya semakin
jauh dari Tuhan.
2. Orang yang bertobat
Orang ini seringkali mengingat kematian, sehingga rasa takut dan gentar
mungkin sekali timbul dalam hatinya dan dengan demikian menyempurnakan
tobatnya. Boleh jadi dia merasa khawatir bahwa kematian akan menjemput
sebelum tobatnya sempurna dan bekalnya untuk kehidupan akhirat cukup.
Rasa takut mati orang seperti itu masih bisa dimaklumi dan dia tidak
termasuk kedalam kelompok yang disebut dalam sabda Rasulullah: “ Barang
siapa yang membenci pertemuan dengan Allah, maka Allah akan benci
bertemu dengannya”. Ciri khas orang yang bertobat adalah persiapannya yang
terus menerus untuk hal itu dan sikapnya mengurangi perhatian kepada hal-hal
yang lain. jika tidak demikian, maka dia akan termasuk manusia yang
tenggelam dalam urusan duniawi semata.
3. Orang yang telah mencapai tingkatan arifin
Orang yang arif akan senantiasa mengingat kematian, sebab baginya
kematian merupakan saat yang berbahagia bersama Kekasihnya dan seorang
pecinta yang tak akan pernah melupakan janji pertemuan dengan Zat yang
48 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006), h.68
34
dicintainya. Biasanya orang seperti itu mneganggap kedatangan kematian
merayap lambat dan dia merasa gembira dengan kedatangannya, karena dengan
itu dia bisa meninggalkan dunia tempat tinggal orang-orang yang berdosa
untuk kemudian berada di hadirat Tuhan Semesta Alam.
Manusia di dunia ini tidak ada yang sama. Setiap orang memiliki
perbedaan. Demikian pula dalam mengingat kematian. Tidak semua manusia di
dunia ini mengingat kematian. Hanya orang-orang yag memiliki ketakwaan dan
percaya akan kuasa Allah yang mengerti apa yang akan terjadi pada dirinya sesuai
yang digariskan oleh Allah. Namun lebih banyak lagi golongan manusia yang
tidak ingat dan mengerti tentang kematian.49
49 Rita Rosita, Mengingat Kematian, (Ciputat: Mediatama Publishing Group, 2010), h.15
35
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Republika Online
Republika Online hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun setelah harian
republika terbit. Republika Online atau bisa disingkat ROL merupakan portal
berita yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video, yang terbentuk
berdasarkan teknologi hipermedia dan hiperteks. Dengan kemajuan informasi dan
perkembangan sosial media, ROL kini hadir dengan berbagai fitur baru yang
merupakan percampuran komunikasi media digital. Informasi yang disampaikan
diperbarui secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal,
menjadikannya sebuah portal berita yang bisa dipercaya.1
Seperti yang telah disebutkan pada kalimat di atas, segala informasi
dirangkum dalam sejumlah kanal. Sejumlah kanal dalam ROL mencakup
Pendidikan, Sepak Bola, Konsultasi, Senggang, Otomotif, Video, Nasional,
Olahraga, Internasional, Ekonomi, Trendtek, Gaya Hidup, Komunitas, Publika,
ROL to Campus, ROL to School, Humaira, dan Khazanah. Semua kanal ini dapat
mempermudah para pembaca dalam memilah dan memilih suatu berita sesuai
kebutuhan mereka.
Republika Online seperti yang kita tahu merupakan portal berita yang
bersegmentasi ke-Islaman. Bisa dilihat dari salah satu kanal yang ada dalam ROL
terdapat kanal Khazanah. Kanal Khazanah ini memiliki beberapa subkanal di
1 www.republika.co.id/page/about# pada hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 20:32
36
dalamnya, yaitu Hikmah, Mualaf, Fatwa, Wakaf, Konsultasi Wakaf, Pojok Arifin
Ilham, Umrah – Haji, Celoteh Kang Erick Yusuf, Nusantara, Gaya Sufi,
Mancanegara dan Mozaik.2 Semua subkanal ini kurang lebih membahas tentang
segala berita ataupun hal-hal yang berhubungan dengan Islam. ini bertujuan agar
dapat membuat para pembaca mendapatkan „makanan rohaniah‟ agar dapat
memberi solusi dan mengatasi masalah-masalah hidup yang sedang mereka
hadapi dan jalani.
ROL kini juga hadir dalam versi English. English Version ini juga
mencakup beberapa subkanal seperti National & Regional, Islam in the
Archipelago, General, Travelling, Resonance, dan International. Dengan itu
semua dapat membuat ROL akan lebih menarik untuk dikunjungi oleh para
pembaca yang haus akan informasi terkini, terhangat dan terpopuler.
Republika Online dan Harian Republika tetap bersegmentasi ke-Islaman.
Keduanya memiliki beberapa kanal (seperti yang telah disebutkan di atas) dan
rubrik yang sama dalam memuat pemberitaan. Pada Harian Republika memuat
rubrik Nasional, Ekonomi, Opini, Finansial dan Industri, Internasional, Publik,
Urbana, Khazanah, dan Olahraga. Dalam hal ini penulis melihat bahwa ROL
memiliki lebih banyak beberapa kanal dibanding dengan Harian Republika. Dan
semua ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan para pembaca.
Dalam struktur organisasi antara ROL dan Harian Republika memiliki
pemimpin dan wakil pemimpin redaksi yang sama, namun berbeda redaktur
pelaksana dan tim redaksi. Berikut struktur redaksi dalam Republika Online dan
Harian Republika:
2 www.republika.co.id/page/about# pada hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 20:32
37
Republika Online :
Pemimpin Redaksi : Nasihin Masha
Wakil Pemimpin Redaksi : Arys Hilman Nugraha
Redaktur Pelaksana Republika Online : M Irwan Ariefyanto
Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online : Heri Ruslan
Tim Redaksi: Yeyen Rostiani, Didi Purwadi, Ajeng Ritzki Pitakasari, Djibril
Muhammad, Taufiqqurachman Bachdari, Dewi Mardiani, Endah Hapsari,
Miftahul Falah, Hafidz Muftisany, Hazliansyah, Karta Raharja Ucu, Yudha
Manggala P Putra, Fernan Rahadi,A.Syalaby Ichsan,Mansyur Faqih,Citra Listya
Rini,Damanhuri Zuhri,Nidia Zuraya,M.Amin Madani, Hannan Putra, Niken
Paramitha, Asti Yulia Sundari, Muthia Ramadani, Sadly Rachman, Agung
Sasongko, Yunita Sari, Fanny Damayanti.3
Harian Republika :
Pemimpin Redaksi : Nasihin Masha
Wakil Pemimpin Redaksi : Arys Hilman Nugraha
Redaktur Pelaksana Koran : Elba Damhuri
Wakil Redaktur Pelaksana : Irfan Junaidi, Syahruddin El-Fikri, Kumara
Dewatasari
Asisten Redaktur Pelaksana : Firkah Fansuri, Heri Ruslan, Johar Arief, Joko
Sadewo, Nur Hasan Murtiaji, Subroto
Staf Redaksi : Agus Yulianto, Alwi Shahab, Andi Nur Aminah, Andri Saubani,
Anjar Fahmiarto, Asep K Nurzaman, Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Chairul
Akhmad, Darmawan Sepriyossa, Dewi Mardiani, Didi Purwadi, Endro Yuwanto,
EH Ismail, Ferry Kisihandi, Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Indira Rezkisari,
Irwan Kelana, Israr, Khoirul Azwar, M Ikhsan Shiddieqy, Nashih Nashrullah,
Natalia Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Priyantono Oemar,
Rahmat Budi Harto, Ratna Puspita, Reiny Dwinanda, R Hiru Muhammad, Stevy
Maradona, Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah,
Wulan Tanjung Palupi, Yeyen Rostiyani, Yogi Ardhi Cahyadi, Yusuf Assidiq,
Zaky Al Hamzah, edwin Dwi Putranto, Abdullah Sammy, Agus Raharjo, Ahmad
Islami Jamil, Ahmad Reza safitri, Amri Amrullah, Ani Nursalikah, A Syalaby
Ichsan, Bilal Ramadhan, Bowo Pribadi Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri,
Darmawan, Desy Susilawati, Djoko Suceno, Dwi Murdaningsih, Dyah Ratna
Meta Novia, Edi Setyoko, Eko Widiyanto, Erdy Nasrul, Erik Purnama Putra, Esthi
Maharani, Fernan rahadi, Fitria Andayani, Friska Yolandha, Ichsan Emrald
Alamsyah, Indah Wulandari, Irfan Fitrat Pribadi, Lilis Sri Handayani, Lingga
Permesti, Mansyur faqih, Meiliani Fauziah, Mohammad Akbar, Muhammad
Akbar wijaya, Muhammad Fakhruddin, Mutia Ramadhani, M Hafil, Neni
Ridarineni, Nur Aini, Qommarria Rostanti, Rosita Budi Suryaningsih, Rusdy
Nurdiansyah, Satya Festini, Setyanavidita Livikacansera, Yoebal Ganesha Rasyid,
Yulianingsih, Tahta Aidilla, Aditya Pradana Putra, Agung Supriyanto, Wihdan
Hidayat, Afriza hanifa, Bambang Nuroyono, Gita Amanda Jatnikawati, Fenny
3 www.republika.co.id/page/about# pada hari Kamis, 5 September 2013 pukul 13.49
38
Melisa, Adi Wicaksono, Annga Indrawan, M Iqbal, Satria Kartika Yudha, Ira
Sasmita, Rizky Jaramaya, Umi Lailatul, Aldian Wahyu Ramadhan, Gilang Akbar
Prambadi, Alicia Saqina, Rr laeny Sulistyawati, Nora Azizah, Aghia Khumaesi.4
Dengan melihat struktur redaksi ROL dengan Harian Republika yang
berbeda, dapat sama-sama dipahami juga bahwa informasi dan isi pemberitaan
yang ditampilkan oleh keduanya pun berbeda. Dan ternyata pada Harian
Republika memiliki koran digital tersendiri yang disebut ePaper. ePaper
merupakan salah satu layanan dari republika, di mana para pembaca bisa
membaca Harian Republika dalam format digital (ePaper) secara langsung di
layar komputer mereka.5
B. Profil KOMPAS.com
KOMPAS.com berdiri pada tahun 1997 dengan nama Kompas Online. Saat
itu, Kompas Online hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas.
Kemudian pada tahun 1998 Kompas Online merubah namanya menjadi
KOMPAS.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi
pemasaran yang baru. KOMPAS.com pun memulai langkahnya sebagai portal
berita terpercaya di Indonesia.6
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 KOMPAS.com tampil dengan
perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide “Reborn”, KOMPAS.com
membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Lebih kaya, lebih
segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan
advertiser-friendly.
4
Koran Republika edisi Sabtu, 7 September 2013, hal.6
5 http://epaper.republika.co.id/ diakses pada hari Senin, 9 September 2013 pukul 16.44
6 http://www.kompas.com/aboutus diakses pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 pukul 16.19
39
Seperti yang telah dipaparkan diatas, dapat dipahami bahwa
KOMPAS.com memiliki struktur manajement dan redaksi yang berbeda dengan
Harian KOMPAS.7 Informasi atau isi pemberitaannya pun berbeda satu sama lain.
Koran KOMPAS sendiri memiliki bentuk digital yang dapat diakses melalui
internet yaitu bernama KOMPAS ePaper. KOMPAS ePaper ini dapat dilihat
melalui epaper.kompas.com atau www.kompasprint.com.8
Sinergi ini menjadikan KOMPAS.com sebagai sumber informasi lengkap,
yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar,
video, live streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya pengunjung
aktif KOMPAS.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca aktif per
bulan, dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini,KOMPAS.com
telah mencapai 120 juta page view perbulan.
Semua kesuksesan berupa banyaknya para pembaca yang mengunjungi
situs KOMPAS.com ini terjadi karena adanya tim editor dan para reporter
KOMPAS,com yang solid dan bekerja sama dengan baik. Berikut merupakan
nama-nama tim editor dan reporter KOMPAS.com :
Editor
Muhammad Reza Wahyudi, Wicaksono Surya Hidayat, Aloysius Gonsaga A.E,
Benny N Joewono, Fikria Hidayat, Sabastian, Zulkifli BJ, Aris Fertony Harvenda,
Felicitas Harmandini, Laksono Hari Wiwoho, Ana Shofiana Syatiri, Glori Kyrious
Wadrianto, Kistyarini, Farid Assifa, Erlangga Djumena, I Made Asdhiana, Asep
Candra, Eko Hendrawan Sofyan, Taslimah Widianti Kamil, Inggried Dwi
Wedhaswary, Hindra, Jodhi Yudono, Moh. Latip, Herry Prasetyo, Albertus Tjatur
Wiharyo, Egidius Patnistik, Caroline Sondang Andhikayani D
7 Wawancara dengan Customer Care KOMPAS.com
8 Koran KOMPAS edisi Sabtu, 7 September 2013, hal.1
40
Reporter
Didik Purwanto, Aditya Panji Rahmanto, Oik Yusuf Araya, Wardah Fazriyati,
Christina Andhika Setyanti, Josephus Primus, Antonius Tjahjo Sasongko, Lusia
Kus Anna Maryati, Icha Rastika, Sabrina Asril, Fabian Januarius Kuwado, Rianah
Afifah, Agung Kurniawan, Donny Aprilianda, Maullana (Irfan), Ichsan Suhendra,
Yunanto Wiji Utomo, Ni Luh Made, Ferril Dennys Sitorus, Okky Herman Dilaga,
AryWibowo.9
Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau kanal-
kanal di halaman depan KOMPAS.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai dengan
tema berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-
kanal tersebut antara lain adalah:10
KOMPAS Female
Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karier, kehamilan, trik
keuangan serta informasi belanja.
KOMPAS Bola
Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan pertandingan
sepak bola.
KOMPAS Health
Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi medis terbaru, beserta
fitur informasi kesehatan interaktif.
KOMPAS Tekno
Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review produk dan
beragam berita teknologi.
9 http://www.kompas.com/aboutus pada hari Kamis, 5 September 2013 pukul 14.15
10
http://www.kompas.com/aboutus pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 pukul 16.19
41
KOMPAS Entertainment
Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar
negeri.
KOMPAS Otomotif
Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor terbaru serta
tips-tips merawat kendaraan.
KOMPAS Properti
Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang rumah, apartemen serta
tempat tinggal.
KOMPAS Images
Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan editor
foto KOMPAS.com.
KOMPAS Karier
Kanal yang tak hanya berfungsi sebagai direktori lowongan kerja, namun juga
sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun karyawan.
KOMPAS.com juga telah menciptakan komunitas menulis dengan konsep
citizen journalism dalam Kompasiana. Setiap anggota Kompasiana dapat
mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan
aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.
Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh
masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu
untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan. Kompasiana, yang setiap hari
melahirkan 300 hingga 400 tulisan telah berhasil membangun komunitas
jurnalisme warga yang mencapai 50.000 anggota.
42
Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi terkini, kini
selain bisa diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis
di smartphone BlackBerry, KOMPAS.com juga tampil dalam format iPad dan
akan terus tumbuh mengikuti teknologi yang ada.
43
BAB IV
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZ
JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM
A. Pembingkaian Pemberitaan Pada Republika Online
Pada Republika Online akan mengulas beberapa berita mengenai peristiwa
meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori menurut beberapa kalangan, baik warga,
sahabat atau kerabat, dan tokoh ulama maupun tokoh nasional.
1. Pembingkaian berita “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje
Sangat Besar”
Jum‟at tanggal 26 April Republika Online mengeluarkan berita mengenai
banyaknya masyarakat yang ingin ikut serta menshalatkan jenazah ustadz Jefri Al
Buchori di Masjid Istiqlal. Dengan judul “Animo Umat Muslim Menshalatkan
Jenazah Uje Sangat Besar”.
Gambar 4.1
44
Berita Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar1
Dalam pandangan Republika Online meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori
membawa duka yang sangat mendalam bagi sebagian masyarakat. Dan hal ini
dapat dilihat dari begitu banyaknya masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan
jenazah sang ustadz di Masjid Istiqlal. Pandangan semacam ini akan terlihat dari
bagaimana Republika Online melakukan strategi wacana tertentu dalam berita
untuk mendukung gagasannya.
a. Dalam Struktur Sintaksis
Dalam analisis sintaksis, judul berita Animo Umat Muslim Menshalatkan
Jenazah Uje Sangat Besar terlihat sangat jelas menunjukan pandangan Republika
Online. Judul itu melakukan penekanan bahwa begitu banyak orang yang turut
serta dalam menshalatkan jenazah ustadz Jefri Al-Buchori, sehingga di Masjid
Istiqlal tersebut bagai dipenuhi lautan orang.
Lead yang dipakai Republika Online menunjukan bahwa hampir seluruh
masyarakat merasa sangat kehilangan ustadz Jefri Al Buchori. Sehingga dapat
terlihat dari animo masyarakat yang sangat besar untuk menshalatkan jenazah uje,
begitu ia kerap disapa. Seperti ini lead yang dipakai Republika Online:
Paragraf 1:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Animo umat Muslim ikut
menshalatkan jenazah Ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje sangat besar.2
1http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mluhms-animo-umat-muslim-
menshalatkan-jenazah-uje-sangat-besar, Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat
Besar, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 11:25 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013
pukul 12:14 WIB
2http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mluhms-animo-umat-muslim-
menshalatkan-jenazah-uje-sangat-besar, Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat
Besar, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 11:25 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013
pukul 12:14 WIB
45
Latar berita yang diangkat menjelaskan Republika Online memandang
bahwa begitu banyak masyarakat yang sangat ingin menshalatkan jenazah ustadz
Jefri Al Buchori pada hari Jumat di Masjid Istiqlal. Hal itu terlihat dari keadaan
Masjid Istiqlal yang berbeda dengan hari Jumat biasanya. Karena beberapa jam
sebelum sholat Jumat dilaksanakan, masjid Istiqlal sudah dipenuhi para jamaah.
Dalam teks berita itu, Republika Online mewawancarai Rozak salah satu
jamaah yang ikut mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Rozak merasa
kaget dengan meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori dan ingin ikut serta dalam
mensholatkan jenazah. Teks berita Republika Online secara umum berisi pendapat
warga tentang keinginan mereka untuk mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al
Buchori. Berikut ini kutipan yang ditampilkan Republika Online:
Paragraf 3:
Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat
menshalatkan jenazah Uje. Rozak, (30) salah satu warga Depok, sengaja
berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di
Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje.3
Paragraf 4:
"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas
ke sini," ujarnya ketika berbincang dengan ROL, Jumat (26/4). Rozak
mengaku kaget dengan kabar meninggalnya Uje di televisi Jumat pagi.4
Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam
pandangan Republika Online meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori membawa
duka yang sangat mendalam bagi sebagian masyarakat. Dan hal ini dapat dilihat
dari begitu banyaknya masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan jenazah
ustadz Jefri Al Buchori di Masjid Istiqlal. Dari lead yang dipakai telah
3http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mluhms-animo-umat-muslim-
menshalatkan-jenazah-uje-sangat-besar, Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat
Besar, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 11:25 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013
pukul 12:14 WIB 4 Ibid.
46
menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Dan disini Republika Online
mengutip wawancara kepada salah satu jamaah yang ikut mensholatkan jenazah
ustadz Jefri Al Buchori, dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat
mendukung pemberitaan mengenai besarnya animo warga dalam mensholatkan
jenazah ustadz Jefri Al Buchori.
b. Struktur Skrip
Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita “Animo Umat Muslim
Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar” sebagai berikut:
Tabel 4.1
Struktur Skrip Berita Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat
Besar
Unit Strategi
Penulisan
Pernyataan Keterangan
What Besarnya animo
masyarakat
untuk
mensholatkan
jenazah Ustadz
Jefri Al Buchori
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Animo umat Muslim ikut
menshalatkan jenazah Ustaz Jeffry Al
Buchori alias Uje sangat besar.
Dari pantauan ROL, satu jam sebelum
Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari
setengah shaf Masjid Istiqlal sudah
dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda
dengan shalat-shalat Jumat di hari
biasa.
Para jamaah mengaku sengaja datang
awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat
menshalatkan jenazah Uje. Rozak,
(30) salah satu warga Depok, sengaja
berangkat dari rumahnya pukul 09.00
WIB hanya untuk Shalat Jumat di
Masjid Istiqlal dan menshalatkan
jenazah Uje.
"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan
di Istiqlal, saya langsung bergegas ke
sini," ujarnya ketika berbincang
dengan ROL, Jumat (26/4). Rozak
mengaku kaget dengan kabar
Paragraf 1
Paragraf 2
Paragraf 3
Paragraf 4
47
meninggalnya Uje di televisi Jumat
pagi.
Who Ustadz Jefri Al
Buchori
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Animo umat Muslim ikut
menshalatkan jenazah Ustaz Jeffry Al
Buchori alias Uje sangat besar.
Paragraf 1
When Jumat, 26 April
2013
"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan
di Istiqlal, saya langsung bergegas ke
sini," ujarnya ketika berbincang
dengan ROL, Jumat (26/4).
Paragraf 4
Where Masjid Istiqlal
Sejak Jumat pagi, awak media
bersiaga di ruang transit Masjid
Istiqlal untuk menunggu jenazah.
Jenazah Uje tiba di Istiqlal sekitar jam
11.00 siang. Sebelum akhirnya
diletakkan di hadapan para jamaah
untuk dishalatkan usai shalat Jumat.
Paragraf 5
Why Kenapa warga
memenuhi
mesjid Istiqlal?
Dari pantauan ROL, satu jam sebelum
Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari
setengah shaf Masjid Istiqlal sudah
dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda
dengan shalat-shalat Jumat di hari
biasa.
Para jamaah mengaku sengaja datang
awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat
menshalatkan jenazah Uje. Rozak,
(30) salah satu warga Depok, sengaja
berangkat dari rumahnya pukul 09.00
WIB hanya untuk Shalat Jumat di
Masjid Istiqlal dan menshalatkan
jenazah Uje.
Paragraf 2
Paragraf 3
48
How Bagaimana
besarnya animo
warga untuk
mensholatkan
ustadz Jefri Al
Buchori?
Dari pantauan ROL, satu jam sebelum
Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari
setengah shaf Masjid Istiqlal sudah
dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda
dengan shalat-shalat Jumat di hari
biasa.
Para jamaah mengaku sengaja datang
awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat
menshalatkan jenazah Uje. Rozak,
(30) salah satu warga Depok, sengaja
berangkat dari rumahnya pukul 09.00
WIB hanya untuk Shalat Jumat di
Masjid Istiqlal dan menshalatkan
jenazah Uje.
Paragraf 2
Paragraf 3
Struktur skrip pada berita “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah
Uje Sangat Besar” dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua
unsur struktur skrip yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan
How yang tersusun telah mendukung pemberitaan di Republika Online dalam
menjelaskan bahwa sangat besarnya animo masyarakat untuk mensholatkan
jenazah ustadz Jefri Al Buchori.
c. Struktur Tematik
Dalam berita yang berjudul Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah
Uje Sangat Besar ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu
koherensi penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan
pemakaian kata hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan “...sengaja
berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid
Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje”.
Dapat dipahami dalam kalimat diatas, pemakaian kata hubung “dan” dapat
diartikan sebagai penjelas bahwa warga ingin datang ke Masjid Istiqlal selain
49
untuk melaksanakan ibadah shalat Jum‟at, juga untuk turut ikut mensholatkan
jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Dapat dipahami bahwa begitu sangat antusias dan
pedulinya masyarakat terhadap jenazah sang ustadz dilihat dari banyaknya yang
ikut menshalatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Selain dilihat dari koherensi
penjelas, hal tersebut diperkuat juga dengan pernyataan Rozak, salah satu warga
yang ikut menshalatkan jenazah Uje. Kutipan dari Rozak yang mengatakan segera
bergegas ke Masjid Istiqlal setelah tahu bahwa ustadz Jefri Al Buchori akan
disholatkan disana. Berikut kutipan yang ditampilkan:
Paragraf 3:
Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat
menshalatkan jenazah Uje. Rozak, (30) salah satu warga Depok, sengaja
berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di
Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje.
Paragraf 4:
"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas
ke sini," ujarnya ketika berbincang dengan ROL, Jumat (26/4). Rozak
mengaku kaget dengan kabar meninggalnya Uje di televisi Jumat pagi.
Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh salah satu
elemen tematik, yaitu koherensi penjelas dan sumber berita dapat disimpulkan
bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar mengenai kepedulian masyarakat
terhadap almarhum ustadz Jefri Al Buchori.
d. Struktur Retoris
Frame meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan
penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan
ilustrasi gambar yang menggambarkan sejumlah kerabat dan para jamaah sedang
membawa jenazah almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Disekitarnya nampak penuh
dengan masyarakat yang melihat dan mengiringi jenazah Uje.
50
Dengan menampilkan gambar begitu banyaknya masyarakat yang melihat
dan mengiringi jenazah Uje, dapat menguatkan dan mendukung judul berita
“Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar” yang diangkat
Republika Online.
Tabel 4.2
Elemen Berita Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Dalam pandangan Republika Online meninggalnya ustadz Jefri Al
Buchori membawa duka yang sangat mendalam bagi sebagian
masyarakat. Dan hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya
masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan jenazah ustadz Jefri
Al Buchori di Masjid Istiqlal
Skrip Republika Online menjelaskan bahwa sangat besarnya animo
masyarakat untuk mensholatkan jenazah Ustadz Jefri Al Buchori
Tematik Kepedulian masyarakat terhadap almarhum ustadz Jefri Al Buchori
Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar yang
menggambarkan sejumlah kerabat dan para jamaah sedang
membawa jenazah almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Dan
disekitarnya nampak penuh dengan masyarakat yang melihat dan
mengiringi jenazah beliau.
2. Pembingkaian berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje”
Jumat, 26 April 2013, Republika Online mengeluarkan berita mengenai
tanggapan ustadz Yusuf Mansyur. Tanggapan ustadz Yusuf Mansyur merupakan
selaku ulama sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al Buchori tentang hikmah
dibalik peristiwa meninggalnya Uje. Dengan judul „Yusuf Mansyur: Allah Sangat
Sayang Ustaz Uje‟. Dari judul yang ditampilkan telah menggunakan pemborosan
kata. Uje merupakan singkatan langsung dari Ustadz Jefri Al Buchori sehingga
tidak perlu menggunakan kata Ustad di depan kata Uje.
51
Gambar 4.2
Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje5
Dalam pandangan Republika Online begitu banyak masyarakat yang
merasa kehilangan dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori. Begitu
banyak masyarakat yang sayang pada Uje terlebih Allah SWT karena mengambil
Uje pada hari Jumat, hari yang baik bagi seorang muslim. Pandangan semacam ini
akan terlihat dari bagaimana Republika Online melakukan strategi wacana tertentu
dalam berita untuk mendukung gagasannya.
a. Struktur Sintaksis
Dalam analisis sintaksis, judul berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang
Ustaz Uje terlihat sangat jelas menunjukan pandangan dari Republika Online.
Judul itu melakukan penekanan bahwa Allah SWT sangat menyayangi ustadz
Jefri Al Buchori. Dengan segala rahasia dari segi waktu, tempat dan cara-Nya
mengambil ustadz Jefri Al Buchori ke sisi-Nya.
Lead yang dipakai Republika Online menunjukan bahwa semua umat
muslim merasa sangat kehilangan ustad Jefri Al Buchori dan hanya doa-doa yang
5
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlungc-yusuf-mansyur-
allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat,
26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB
52
ikhlaslah yang dapat mereka berikan untuk almarhum Uje. Seperti ini lead yang
dipakai Republika Online:
Paragraf 1:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA -- Kecelakaan tunggal yang
mengakibatkan Ustaz Jefry Al Buchori meninggal dunia, mengundang
banyak simpati. Kenangan akan kebaikannya dan doa-doa pun terus
mengalir.6
Latar berita yang diangkat menjelaskan Republika Online memandang
bahwa kebaikan ustadz Jefri semasa hidupnya, baik dari segi kebaikan dakwah
maupun dari kehidupan Uje sehari-hari membuat banyak sekali yang mencintai
dan menyayangi sosok beliau. Termasuk Allah SWT, sehingga Allah mengambil
Ustadz Jefri Al Buchori di hari baik, yaitu hari Jumat.
Dalam teks berita itu, Republika Online mewawancarai seorang ulama
sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al Buchori, yaitu Ustadz Yusuf Mansyur.
Teks berita Republika Online secara umum berisi tentang kebaikan dakwah
Ustadz Jefri Al Buchori akan menutup seluruh keburukan dan kejelekannya.
Wafatnya Uje pada hari Jumat menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya.
Berikut ini kutipan yang ditampilkan Republika Online:
Paragraf 3:
"Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau.
Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry.
Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk
menshalatkannya? Kecuali Allah," ujar Yusuf, Jumat (26/4).7
Paragraf 4:
6http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlungc-yusuf-mansyur-
allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat,
26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB
7http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlungc-yusuf-mansyur-
allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat,
26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB
53
Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan
tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali
diampunkan dosanya. "Uje, Masya Allah, tabarakallah," ujarnya.8
Paragraf 5:
Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup untuk menandakan kalau Uje
disayang dan diampuni Allah. Dia pun mengatakan, jalan dakwah jalan
yang sangat baik untuk diikuti dan ditiru. Tentu saja dengan ikhlas dan
sepenuh hati mengharap ridha-Nya.9
Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa
Republika Online memandang begitu banyak masyarakat yang merasa kehilangan
dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori. Sehingga begitu banyak
pula masyarakat yang sayang kepada beliau, terlebih Allah SWT yang telah
pilihkan hari baik untuk wafatnya beliau. Doa-doa tulus untuk beliau pun terus
mengalir dari masyarakat. Dari lead yang dipakai telah menunjukkan sudut
pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini Republika Online mengutip
wawancara dari salah satu seorang ulama sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al
Buchori, yaitu Ustadz Yusuf. Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga
dapat mendukung pemberitaan mengenai rasa kasih dan sayang Allah terhadap
umat-Nya, dalam hal ini adalah kebesaran dan kasih sayang Allah dalam peristiwa
meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.
b. Struktur Skrip
Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita “Yusuf Mansyur: Allah
Sangat Sayang Ustaz Uje” sebagai berikut:
Tabel 4.3
Struktur Skrip Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje
8 Ibid
9 Ibid
54
Unit Strategi
Penulisan
Pernyataan Keterangan
What Allah SWT
sangat sayang
Ustadz Jefri Al
Buchori dengan
pilihkan hari
baik untuk
wafatnya beliau
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA --
Kecelakaan tunggal yang
mengakibatkan Ustaz Jefry Al
Buchori meninggal dunia,
mengundang banyak simpati.
Kenangan akan kebaikannya dan doa-
doa pun terus mengalir.
Tak terkecuali dari Yusuf Mansur,
rekan Uje, begitu suami Pipit Dian
Irawati ini kerap disapa. Yusuf
mengatakan, kebaikan dakwah Uje
akan menutup seluruh keburukan dan
kejelekannya. Wafatnya Uje, yang
jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf,
menunjukkan betapa Sang Khalik
mencintainya.
Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup
untuk menandakan kalau Uje disayang
dan diampuni Allah. Dia pun
mengatakan, jalan dakwah jalan yang
sangat baik untuk diikuti dan ditiru.
Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh
hati mengharap ridha-Nya.
Paragraf 1
Paragraf 2
Paragraf 5
Who Ustadz Yusuf
Mansyur
"Allah pilihkan hari yang baik, malam
yang pas untuk wafatnya beliau.
Masya Allah. Allah sangat sayang
hamba-Nya yang bernama Ustaz
Jefry. Siapa coba yang bisa
ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk
menshalatkannya? Kecuali Allah,"
ujar Yusuf, Jumat (26/4).
Yusuf kemudian mengutip satu hadis
riwayat Muslim, yang menyatakan
tidak ada seorang Mukmim yang
meninggal pada hari Jumat, kecuali
diampunkan dosanya. "Uje, Masya
Allah, tabarakallah," ujarnya.
Paragraf 3
Paragraf 4
When Jumat, 26 April
2013
"Allah pilihkan hari yang baik, malam
yang pas untuk wafatnya beliau.
Masya Allah. Allah sangat sayang
hamba-Nya yang bernama Ustaz
Jefry. Siapa coba yang bisa
ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk
Paragraf 3
55
menshalatkannya? Kecuali Allah,"
ujar Yusuf, Jumat (26/4).
Where Mesjid Istiqlal "Allah pilihkan hari yang baik, malam
yang pas untuk wafatnya beliau.
Masya Allah. Allah sangat sayang
hamba-Nya yang bernama Ustaz
Jefry. Siapa coba yang bisa
ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk
menshalatkannya? Kecuali Allah,"
ujar Yusuf, Jumat (26/4).
Paragraf 3
Why Mengapa Yusuf
Mansyur
menganggap
bahwa Allah
SWT sangat
sayang kepada
Ustadz Jefri Al
Buchori?
Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah
Uje akan menutup seluruh keburukan
dan kejelekannya. Wafatnya Uje, yang
jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf,
menunjukkan betapa Sang Khalik
mencintainya.
"Allah pilihkan hari yang baik, malam
yang pas untuk wafatnya beliau.
Masya Allah. Allah sangat sayang
hamba-Nya yang bernama Ustaz
Jefry. Siapa coba yang bisa
ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk
menshalatkannya? Kecuali Allah,"
ujar Yusuf, Jumat (26/4).
Yusuf kemudian mengutip satu hadis
riwayat Muslim, yang menyatakan
tidak ada seorang Mukmim yang
meninggal pada hari Jumat, kecuali
diampunkan dosanya. "Uje, Masya
Allah, tabarakallah," ujarnya.
Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup
untuk menandakan kalau Uje disayang
dan diampuni Allah. Dia pun
mengatakan, jalan dakwah jalan yang
sangat baik untuk diikuti dan ditiru.
Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh
hati mengharap ridha-Nya.
Paragaf 2
Paragraf 3
Paragraf 4
Paragraf 5
56
How Bagaimana cara
Allah
menunjukkan
rasa sayang-Nya
kepada ustadz
Jefri Al Buchori?
“Allah pilihkan hari yang baik, malam
yang pas untuk wafatnya beliau.
Masya Allah. Allah sangat sayang
hamba-Nya yang bernama Ustaz
Jefry. Siapa coba yang bisa
ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk
menshalatkannya? Kecuali Allah,"
ujar Yusuf, Jumat (26/4)
Paragraf 3
Struktur skrip pada berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz
Uje” dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua unsur struktur
skrip yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan How yang
tersusun telah mendukung pemberitaan di Republika Online yang berusaha
menjelaskan tentang kebesaran dan rasa kasih sayang Allah SWT kepada Ustadz
Jefri Al Buchori dengan pilihkan hari baik untuk hari wafatnya.
c. Struktur Tematik
Dalam berita yang berjudul Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz
Uje, ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu koherensi
penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan pemakaian kata
hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan, “... kiranya ini cukup untuk
menandakan kalau Uje disayang dan diampuni Allah”.
Koherensi penjelas, selain lewat kata hubung juga ditandai dengan
pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Disini ada dua proposisi, dimana
proposisi kedua adalah penjelas atau keterangan dari proposisi pertama, yang
dihubungkan dengan kata hubung “yang”. Berikut kalimat yang ditemukan,
“...Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf menunjukkan
betapa Sang Khalik mencintainya”.
57
Dapat dipahami dalam kalimat-kalimat diatas, pemakaian kata hubung
“dan” dapat diartikan sebagai penjelas bahwa selain disayang, Uje juga diampuni
dosa-dosanya oleh Allah SWT. Lalu pada pemakaian anak kalimat “yang jatuh
pada hari Jumat” berfungsi sebagai penjelas dan juga memberi makna bahwa
betapa Allah sangat mencintai ustadz Jefri sehingga ia dipanggil dan diambil oleh-
Nya di hari yang baik, yaitu hari Jumat. Oleh karena itu, koherensi penjelas ini
bukan hanya dimaksudkan untuk memberi penjelasan terhadap frase atau kata,
tetapi juga melabeli dengan kesan baik/buruk terhadap seseorang atau peristiwa.10
Selain dari koherensi penjelas, dapat dilihat pula dari pantauan Republika
Online yang melihat dengan begitu banyaknya orang yang mendoakan kepergian
Ustadz Jefri Al Buchori, yang menandakan bahwa sangat banyak umat Islam yang
cinta dan sayang kepadanya. Bukan hanya umat Islam saja, Allah SWT pun lebih
sayang dan cinta kepada ustadz Jefri Al Buchori. Dapat dilihat dari begitu
indahnya rencana Allah dalam menentukan hari meninggalnya beliau, yaitu hari
Jumat. Hari yang mulia bagi umat Islam, berikut kutipannya:
Paragraf 2:
Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah Uje akan menutup seluruh
keburukan dan kejelekannya. Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat,
menurut Yusuf, menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya.
Paragraf 3:
"Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau.
Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry.
Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk
menshalatkannya? Kecuali Allah," ujar Yusuf, Jumat (26/4).
Paragraf 4:
10 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LkiS Yogyakarta,2002), h. 264
58
Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan
tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali
diampunkan dosanya. "Uje, Masya Allah, tabarakallah," ujarnya.
Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh elemen tematik,
yaitu koherensi penjelas dan sumber berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan
ini mengandung tema besar mengenai Kasih dan sayang Allah SWT kepada salah
satu umat-Nya.
d. Struktur Retoris
Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan
penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan
ilustrasi gambar foto Ustadz Yusuf Mansyur. Salah seorang ustadz sekaligus
kerabat dekat ustadz Jeffry Al Buchori yang yakin akan rasa sayang dan cinta
Allah SWT kepada beliau.
Dengan memasukkan gambar foto tersebut, dapat mendukung judul berita
“Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje” yang ingin ditampilkan oleh
Republika Online.
Tabel 4.4
Elemen Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Republika Online memandang begitu banyak masyarakat yang
merasa kehilangan dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al
Buchori. Sehingga begitu banyak pula masyarakat yang sayang
kepada beliau, terlebih Allah SWT yang telah pilihkan hari baik
untuk wafatnya beliau. Doa-doa tulus untuk beliau pun terus
mengalir dari masyarakat.
Skrip Republika Online menjelaskan tentang kebesaran dan rasa kasih
sayang Allah SWT kepada Ustadz Jefri Al Buchori dengan pilihkan
hari baik untuk wafatnya beliau.
Tematik Kasih dan sayang Allah SWT kepada salah satu umat-Nya.
Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar foto Ustadz Yusuf
Mansyur. Salah seorang ustadz sekaligus kerabat dekat ustadz Jefri
Al Buchori yang yakin akan rasa sayang dan cinta Allah SWT
59
kepada beliau. Sehingga ilustrasi gambar yang ditampilkan oleh
Republika Online dapat mendukung judul berita yang dipilih yaitu
“Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje”.
3. Pembingkaian berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori”
Tepat di hari wafatnya ustadz Jefri Al Buchori, Republika Online
mengeluarkan berita mengenai perasaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
yang merasa sangat kehilangan salah satu ustadz muda. Ustadz yang telah
mendapat tempat di hati banyak masyarakat itu. Dengan judul „MUI Merasa
Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori‟
Gambar 4.3
Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori11
Dalam pandangan Republika Online, wafatnya ustadz Jefri Al Buchori
selaku ustadz atau ulama berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka
11http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-mui-merasa-
kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada
Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB
60
mendalam bagi banyak rekan sesama ulama. Hal ini terlihat dari merasa
kehilangannya Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan sosok ustadz yang telah
memiliki tempat tersendiri di hati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.
Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana Republika Online
melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung gagasannya.
a. Struktur Sintaksis
Dalam analisis sintaksis, judul berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz
Jefri Al Buchori terlihat sangat jelas menunjukan pandangan dari Republika
Online. Judul itu melakukan penekanan bahwa Majelis Ulama Indonesia turut
merasakan duka mendalam karena kehilangan salah satu ustadz muda berbakat
yang dimiliki oleh Indonesia. Ustadz yang merupakan salah satu pioner ulama
muda di Indonesia yang telah menebarkan nilai-nilai ajaran agama Islam serta
mengajarkan amar ma‟ruf nahi munkar bagi masyarakat.
Lead yang dipakai Republika Online menunjukan bahwa kepergian ustadz
Jefri Al Buchori untuk selama-lamanya membuat Majelis Ulama Indonesia
merasa kehilangan sosok salah satu ustadz muda berbakat. Seperti ini lead yang
dipakai Republika Online:
Paragraf 1:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI)
mengaku telah kehilangan ulama muda sekaliber Ustadz Jefri Al Buchori
(Uje). Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Ma'ruf Amin, mengatakan Uje
adalah salah satu pioner ulama muda di Indonesia.12
12http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-mui-merasa-
kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada
Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB
61
Latar berita yang diangkat menjelaskan Republika Online memandang
bahwa Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori sangat mendapatkan tempat di hati
umat Islam di Indonesia, termasuk di hati para rekan sesama ulama di Majelis
Ulama Indonesia. Kepergian beliau yang jatuh tepat pada hari Jumat membuat
banyak masyarakat berharap agar ini merupakan tanda yang baik bagi almarhum
ustadz Jefri Al Buchori serta bagi keluarga yang ditinggalkan.
Dalam teks berita itu, Republika Online mewawancarai ketua MUI komisi
fatwa, KH. Ma'ruf Amin. Teks berita Republika Online secara umum berisi
tentang MUI yang merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat
khusus di hati masyarakat ini. Terlebih menurut KH. Ma‟aruf Amin, hari
meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. Beliau berharap hari ini dapat
memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya. Kiai
Ma'ruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje selama
berdakwah. Dengan mencari cara berdakwah yang sangat efektif tentunya dengan
tidak menyalahi syariat Islam. Berikut ini kutipan yang ditampilkan Republika
Online:
Paragraf 2:
"Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai
muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini," ujar Kiai
Ma'ruf, kepada Republika, Jumat (26/4).13
Paragraf 3:
Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat.
"Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang
ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.14
Paragraf 4:
13
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-mui-merasa-kehilangan-
ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada Jumat, 26
April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB 14
Ibid.
62
Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan tempat sendiri di hati umat Islam
Indonesia. Dakwah yang disuarakan Uje terkesan gaul sehingga memiliki
pasar sendiri bagi kalangan generasi muda Indonesia. "Tidak mudah
mencetak dai muda seperti Uje," katanya.15
Paragraf 5:
Kiai Ma'ruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje
selama berdakwah. Almarhum menarik ummat memahami agama dan
mencari cara berdakwah yang sangat efektif tentunya dengan tidak
menyalahi syariat Islam.16
Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa
Republika Online memandang wafatnya ustadz Jefri Al Buchori selaku ustadz
atau ulama berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka mendalam bagi banyak
rekan sesama ulama. Hal ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis Ulama
Indonesia (MUI) akan sosok ustadz yang telah memiliki tempat tersendiri di hati
berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.. Dari lead yang dipakai telah
menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini Republika Online
mengutip wawancara dari ketua MUI komisi fatwa, KH. Ma'ruf Amin. Dengan
memasukkan sumber berita tersebut juga dapat mendukung berita “MUI Merasa
Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori”.
b. Struktur Skrip
Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita „MUI Merasa Kehilangan
Ustadz Jefri Al Buchori‟ sebagai berikut:
Tabel 4.5
Struktur Skrip Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori
Unit Strategi
Penulisan
Pernyataan Keterangan
What Wafatnya Ustadz
Jefri Al Buchori
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Paragraf 1
15
Ibid. 16
Ibid.
63
membuat Majelis
Ulama Indonesia
(MUI) merasa
sangat
kehilangan sosok
beliau.
mengaku telah kehilangan ulama
muda sekaliber Ustadz Jefri Al
Buchori (Uje). Ketua MUI Komisi
Fatwa, KH. Ma'ruf Amin, mengatakan
Uje adalah salah satu pioner ulama
muda di Indonesia.
"Kabar meninggalnya Uje membuat
MUI merasa sangat kehilangan dai
muda yang memiliki tempat khusus di
hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf,
kepada Republika, Jumat (26/4).
Paragraf 2
Who Ketua MUI
Komisi Fatwa,
KH. Ma'ruf
Amin.
"Kabar meninggalnya Uje membuat
MUI merasa sangat kehilangan dai
muda yang memiliki tempat khusus di
hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf,
kepada Republika, Jumat (26/4).
Terlebih, kata dia, hari meninggalnya
adalah hari baik yakni hari Jumat.
"Semoga hari ini memberi tanda baik
bagi masyarakat dan keluarga yang
ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.
Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan
tempat sendiri di hati umat Islam
Indonesia. Dakwah yang disuarakan
Uje terkesan gaul sehingga memiliki
pasar sendiri bagi kalangan generasi
muda Indonesia. "Tidak mudah
mencetak dai muda seperti Uje,"
katanya.
Kiai Ma'ruf pun berpesan agar para
dai muda mencontoh kiprah Uje
selama berdakwah. Almarhum
menarik ummat memahami agama
dan mencari cara berdakwah yang
sangat efektif tentunya dengan tidak
menyalahi syariat Islam.
Paragraf 2
Paragraf 3
Paragraf 4
Paragraf 5
When Jumat, 26 April
2013
"Kabar meninggalnya Uje membuat
MUI merasa sangat kehilangan dai
muda yang memiliki tempat khusus di
hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf,
kepada Republika, Jumat (26/4).
Paragraf 2
Where - - -
64
Why Mengapa Majelis
Ulama Indonesia
merasa sangat
kehilangan
Ustadz Jefri Al
Buchori?
"Kabar meninggalnya Uje membuat
MUI merasa sangat kehilangan dai
muda yang memiliki tempat khusus di
hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf,
kepada Republika, Jumat (26/4).
Terlebih, kata dia, hari meninggalnya
adalah hari baik yakni hari Jumat.
"Semoga hari ini memberi tanda baik
bagi masyarakat dan keluarga yang
ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.
Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan
tempat sendiri di hati umat Islam
Indonesia. Dakwah yang disuarakan
Uje terkesan gaul sehingga memiliki
pasar sendiri bagi kalangan generasi
muda Indonesia. "Tidak mudah
mencetak dai muda seperti Uje,"
katanya.
Paragaf 2
Paragraf 3
Paragraf 4
How Bagaimana
Almarhum
Ustadz Jefri Al
Buchori di mata
MUI?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
mengaku telah kehilangan ulama
muda sekaliber Ustadz Jefri Al
Buchori (Uje). Ketua MUI Komisi
Fatwa, KH. Ma'ruf Amin, mengatakan
Uje adalah salah satu pioner ulama
muda di Indonesia.
Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan
tempat sendiri di hati umat Islam
Indonesia. Dakwah yang disuarakan
Uje terkesan gaul sehingga memiliki
pasar sendiri bagi kalangan generasi
muda Indonesia. "Tidak mudah
mencetak dai muda seperti Uje,"
katanya.
Kiai Ma'ruf pun berpesan agar para
dai muda mencontoh kiprah Uje
selama berdakwah. Almarhum
menarik ummat memahami agama
dan mencari cara berdakwah yang
sangat efektif tentunya dengan tidak
menyalahi syariat Islam.
Paragraf 1
Paragraf 4
Paragraf 5
65
Struktur skrip pada berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al
Buchori” dapat dilihat bahwa hampir lengkap dengan memasukkan beberapa
unsur struktur skrip yaitu unsur What, Who, When, Why, dan How. Walaupun
unsur Where tidak dijelaskan pada berita ini, tetap dapat mendukung pemberitaan
di Republika Online yang berusaha menjelaskan mengenai betapa Majelis Ulama
Indonesia merasa kehilangan salah satu ustadz berbakat, yaitu ustadz Jefri Al
Buchori.
c. Struktur Tematik
Dalam berita yang berjudul MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al
Buchori, ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu koherensi
penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan pemakaian kata
hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan, “...hari meninggalnya adalah hari
baik yakni hari Jumat. Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan
keluarga yang ditinggalkannya”.
Dapat dipahami dalam kalimat tersebut, pemakaian kata hubung “dan”
dapat diartikan sebagai penjelas agar kehilangan dan kepergian sang ustadz pada
hari Jumat memberikan kebaikan dan hikmah bagi semuanya, yaitu selain bagi
keluarga yang ditinggalkan, namun juga bagi masyarakat yang merasa kehilangan
ustadz Jefri Al Buchori.
Selain pemaparan diatas, dapat dilihat juga pantauan Republika Online
tentang penyesalan MUI atas wafatnya Uje dikarenakan tidak mudahnya
mencetak dai muda seperti Ustadz Jefri. Cara berdakwah Uje yang sangat khas
sehingga telah memiliki tempat di hati para jamaahnya membuat banyak
66
masyarakat merasa kehilangan sang dai, termasuk rekan ulama-ulama di
Indonesia.
Ini diperkuat juga dengan pernyataan Ketua MUI Komisi Fatwa, KH.
Ma'ruf Amin. Bagi KH. Ma'ruf Amin berpendapat bahwa mengatakan Uje adalah
salah satu pioner ulama muda di Indonesia. Sangat disayangkan atas kepergian
sang ustadz, hal ini juga membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang
memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini. Terlebih hari meninggalnya adalah
hari baik yakni hari Jumat. Sehingga KH. Ma‟aruf Amin berharap agar ini dapat
memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkan.
Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh sumber berita
dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar mengenai
Kesedihan dan rasa kehilangan mendalam bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI)
terhadap kepergian salah satu dai muda yang dimiliki Indonesia.
d. StrukturRetoris
Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan
penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan
ilustrasi gambar foto Ustadz Jefri Al Buchori. Gambar ini ditampilkan untuk para
pembaca agar dapat mengenang sosok ustadz Jefri Al Buchori agar dapat sedikit
mengobati rasa kehilangan sosok ustadz muda. Sehingga ilustrasi gambar yang
ditampilkan oleh Republika Online dapat mendukung judul berita yang dipilih
yaitu “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori”.
Tabel 4.6
Elemen Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Dalam pandangan Republika Online, wafatnya ustadz Jefri Al
67
Buchori selaku ustadz atau ulama berbakat di Indonesia tentu
menimbulkan duka mendalam bagi banyak rekan sesama ulama.
Hal ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis Ulama Indonesia
(MUI) akan sosok ustadz yang telah memiliki tempat tersendiri di
hati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.
Skrip Republika Online menjelaskan tentang Wafatnya Ustadz Jefri Al
Buchori membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa sangat
kehilangan sosok beliau.
Tematik Kesedihan dan rasa kehilangan mendalam bagi Majelis Ulama
Indonesia (MUI) terhadap kepergian salah satu dai muda yang
dimiliki Indonesia
Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar foto Ustadz Jefri Al
Buchori. Gambar ini ditampilkan untuk para pembaca agar dapat
mengenang sosok ustadz Jeffry Al Buchori agar dapat sedikit
mengobati rasa kehilangan sosok beliau.
B. Pembingkaian Pemberitaan Pada KOMPAS.com
Sama halnya dengan Republika Online, KOMPAS.com juga akan
mengulas beberapa berita mengenai peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al
Buchori menurut beberapa kalangan, baik warga, sahabat atau kerabat, dan tokoh
ulama maupun tokoh nasional.
1. Pembingkaian berita „Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi
Takbir, Tahlil, dan Tangis‟
Pada tanggal 26 April 2013 atau tepat di hari meninggalnya Ustadz Jefri
Al Buchori, KOMPAS.com mengeluarkan berita tentang keadaan dan suasana di
Masjid Istiqlal saat akan dilaksanakan sholat jenazah Ustadz Jefri. Dengan judul
„Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis‟.
68
Gambar 4.4
Berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan
Tangis17
Dalam pandangan KOMPAS.com kepergian ustadz Jefri Al Buchori untuk
selama-lamanya meninggalkan kesedihan dan rasa kehilangan bagi keluarga
maupun bagi umat Islam di Indonesia. Seperti pada suasana di Masjid Istiqlal saat
menjelang dan mengiringi kedatangan jenazah almarhum Ustadz Jefri Al Buchori
untuk disholatkan disana. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana
KOMPAS.com melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung
gagasannya.
a. Struktur Sintaksis
Dalam analisis sintaksis, judul berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz
Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis terlihat sangat jelas menunjukan
pandangannya. Judul itu melakukan penekanan bahwa suasana di Masjid Istiqlal
sangat menggambarkan keharuan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat dari
17
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/1243429/Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz.
Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,
Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9
Mei 2013 pukul 04:14 WIB
69
semua masyarakat yang berada disana melafadzkan takbir, tahlil serta menangis
saat mengiringi jenazah almarhum Uje yang akan segera disholatkan.
Lead yang dipakai KOMPAS.com menunjukan bahwa jenazah Ustadz Jefri
Al Buchori akan disholatkan di Masjid Istiqlal. Seperti ini lead yang dipakai
KOMPAS.com:
Paragraf 1:
JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al
Buchori alias Uje tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul
10.45 WIB, untuk dishalatkan.18
Latar berita yang diangkat menjelaskan KOMPAS.com memandang bahwa
proses sholat jenazah yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal membuat masyarakat
ingin mengiringi dan turut serta dalam mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al
Buchori. Hal itu terlihat dari suasana Masjid Istiqlal yang ramai dengan ucapan
takbir, tahlil hingga tangisan dari masyarakat yang berada disana.
Dalam teks berita itu, KOMPAS.com mewawancarai salah seorang pelayat
yang sedang berada di Masjid Istiqlal. Teks berita KOMPAS.com secara umum
berisi tentang keadaan dan suasana di Masjid Istiqlal saat dijadikan tempat sholat
jenazah Ustadz Jefri Al Buchori, sekaligus tentang tanggapan masyarakat yang
ikut mensholatkan Ustadz Jefri tentang meninggalnya ustadz muda ini. Berikut ini
kutipan yang ditampilkan KOMPAS.com:
Paragraf 2:
Keramaian orang di jalan masuk halaman Masjid Istiqlal sempat membuat
jenazah Uje dalam keranda sulit diturunkan dari mobil jenazah. Setelah
bisa diturunkan, jenazah Uje kemudian diusung masuk ke masjid tersebut
melalui pintu As Salam. Sejumlah figur publik, seperti pasangan artis
18
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/1243429/Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz.
Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,
Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9
Mei 2013 pukul 04:14 WIB
70
peran Sultan Pasya Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut mengiringi jenazah
Uje.19
Paragraf 3:
Takbir, tahlil, dan tangis berpadu mengiringi kedatangan jenazah Uje di
Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik Dian Irawati, pun tampak
mengalami sedih yang mendalam ditinggal sang suami. Ia terlihat terus
memegangi keranda Uje serta peci hitam dan putih milik Uje.20
Paragraf 4:
Ruslia, salah seorang pelayat, mengatakan bahwa ia sengaja datang ke
masjid tersebut untuk melayat almarhum. Menurutnya, Uje telah
mengajarkan agama Islam dengan baik dan mudah dimengerti. "Saya
kan mualaf, ketika saya mendengar ceramah beliau, saya jadi cepat
mengerti karena cara mengajarnya yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah
kehilangan besar bagi saya," ujar warga Pulo Gadung, Jakarta Timur,
tersebut.21
Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam
pandangan KOMPAS.com suasana di Masjid Istiqlal sangat menggambarkan
keharuan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat dari semua masyarakat yang
berada disana semua melafadzkan takbir, tahlil serta menangis saat mengiringi
jenazah almarhum Ustadz Jefri Al Buchori yang akan segera disholatkan. Dari
lead yang dipakai telah menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu,
disini KOMPAS.com mengutip wawancara dari salah seorang pelayat yang sedang
berada di Masjid Istiqlal, yaitu Ruslia. Dengan memasukkan sumber berita
tersebut juga dapat mendukung pemberitaan mengenai suasana haru dan hikmat
dalam proses pensholatan jenazah ustadz Jefri Al Buchori.
b. Struktur Skrip
19http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/1243429/Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz.
Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,
Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9
Mei 2013 pukul 04:14 WIB
20
Ibid
21
Ibid
71
Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita „Di Masjid Istiqlal, Jenazah
Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis‟ sebagai berikut:
Tabel 4.7
Struktur Skrip Berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,
Tahlil, dan Tangis
Unit Strategi
Penulisan
Pernyataan Keterangan
What Suasana dan
keadaan Masjid
Istiqlal saat
jenazah Ustadz
Jefri Al Buchori
akan disholatkan
diiringi Takbir,
Tahlil dan tangis
JAKARTA, KOMPAS.com —
Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al
Buchori alias Uje tiba di Masjid
Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul
10.45 WIB, untuk dishalatkan.
Keramaian orang di jalan masuk
halaman Masjid Istiqlal sempat
membuat jenazah Uje dalam keranda
sulit diturunkan dari mobil jenazah.
Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje
kemudian diusung masuk ke masjid
tersebut melalui pintu As Salam.
Sejumlah figur publik, seperti
pasangan artis peran Sultan Pasya
Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut
mengiringi jenazah Uje.
Takbir, tahlil, dan tangis berpadu
mengiringi kedatangan jenazah Uje di
Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik
Dian Irawati, pun tampak mengalami
sedih yang mendalam ditinggal sang
suami. Ia terlihat terus memegangi
keranda Uje serta peci hitam dan putih
milik Uje.
Dalam masjid itu, jenazah Uje
diletakkan di dekat mimbar. Jenazah
Uje dishalatkan setelah Shalat Jumat
dan akan dimakamkan di Tempat
Pemakaman Umum Karet Bivak,
Jakarta Pusat. Mobil jenazah dari
Yayasan Bunga Kamboja bernomor
polisi B 1125 SIX sudah berada di
pintu barat masjid tersebut.
Paragraf 1
Paragraf 2
Paragraf 3
Paragraf 5
72
Who Pipik Dian
Irawati
Istri almarhum, Pipik Dian Irawati,
pun tampak mengalami sedih yang
mendalam ditinggal sang suami. Ia
terlihat terus memegangi keranda Uje
serta peci hitam dan putih milik Uje.
Paragraf 3
Ruslia, salah
seorang pelayat
Ruslia, salah seorang pelayat,
mengatakan bahwa ia sengaja datang
ke masjid tersebut untuk melayat
almarhum. Menurutnya, Uje telah
mengajarkan agama Islam dengan
baik dan mudah dimengerti. "Saya
kan mualaf, ketika saya mendengar
ceramah beliau, saya jadi cepat
mengerti karena cara mengajarnya
yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah
kehilangan besar bagi saya," ujar
warga Pulo Gadung, Jakarta Timur,
tersebut.
Paragraf 4
When Pukul 10.45 WIB JAKARTA, KOMPAS.com —
Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al
Buchori alias Uje tiba di Masjid
Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul
10.45 WIB, untuk dishalatkan.
Paragraf 1
Setelah Shalat
Jumat
Dalam masjid itu, jenazah Uje
diletakkan di dekat mimbar. Jenazah
Uje dishalatkan setelah Shalat Jumat
dan akan dimakamkan di Tempat
Pemakaman Umum Karet Bivak,
Jakarta Pusat. Mobil jenazah dari
Yayasan Bunga Kamboja bernomor
polisi B 1125 SIX sudah berada di
pintu barat masjid tersebut.
Paragraf 5
Where Masjid Istiqlal
JAKARTA, KOMPAS.com —
Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al
Buchori alias Uje tiba di Masjid
Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul
10.45 WIB, untuk dishalatkan.
Keramaian orang di jalan masuk
halaman Masjid Istiqlal sempat
membuat jenazah Uje dalam keranda
sulit diturunkan dari mobil jenazah.
Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje
kemudian diusung masuk ke masjid
tersebut melalui pintu As Salam.
Takbir, tahlil, dan tangis berpadu
mengiringi kedatangan jenazah Uje di
Paragraf 1
Paragraf 2
Paragraf 3
73
Masjid Istiqlal.
Why Mengapa
kedatangan
jenazah Ustadz
Jefri Al Buchori
diiringi Takbir,
Tahlil dan
tangis?
Takbir, tahlil, dan tangis berpadu
mengiringi kedatangan jenazah Uje di
Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik
Dian Irawati, pun tampak mengalami
sedih yang mendalam ditinggal sang
suami. Ia terlihat terus memegangi
keranda Uje serta peci hitam dan putih
milik Uje.
Ruslia, salah seorang pelayat,
mengatakan bahwa ia sengaja datang
ke masjid tersebut untuk melayat
almarhum. Menurutnya, Uje telah
mengajarkan agama Islam dengan
baik dan mudah dimengerti. "Saya
kan mualaf, ketika saya mendengar
ceramah beliau, saya jadi cepat
mengerti karena cara mengajarnya
yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah
kehilangan besar bagi saya," ujar
warga Pulo Gadung, Jakarta Timur,
tersebut.
Paragraf 3
Paragraf 4
How Bagaimana
Suasana dan
keadaan Masjid
Istiqlal saat
jenazah Ustadz
Jefri Al Buchori
akan
disholatkan?
Keramaian orang di jalan masuk
halaman Masjid Istiqlal sempat
membuat jenazah Uje dalam keranda
sulit diturunkan dari mobil jenazah.
Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje
kemudian diusung masuk ke masjid
tersebut melalui pintu As Salam.
Sejumlah figur publik, seperti
pasangan artis peran Sultan Pasya
Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut
mengiringi jenazah Uje.
Takbir, tahlil, dan tangis berpadu
mengiringi kedatangan jenazah Uje di
Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik
Dian Irawati, pun tampak mengalami
sedih yang mendalam ditinggal sang
suami. Ia terlihat terus memegangi
keranda Uje serta peci hitam dan putih
milik Uje.
Paragraf 2
Paragraf 3
74
Struktur skrip pada berita “Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry
Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis” dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan
memasukkan semua unsur struktur skrip yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who,
When, Where, Why, dan How yang tersusun telah mendukung pemberitaan di
KOMPAS.com yang berusaha menjelaskan tentang suasana dan keadaan Masjid
Istiqlal saat jenazah Ustadz Jefri Al Buchori akan disholatkan diiringi Takbir,
Tahlil dan tangis.
c. Struktur Tematik
Dalam berita yang berjudul Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jefri Diiringi
Takbir, Tahlil, dan Tangis, tidak ditemukan elemen-elemen perangkat tematik
yang mendukung tema pemberitaan ini. Namun dapat dilihat dari pantauan
KOMPAS.com kepada Istri almarhum ustadz Jefri, Pipik Dian Irawati yang
tampak mengalami sedih yang mendalam ditinggal sang suami. Ia terlihat terus
memegangi keranda Uje serta peci hitam dan putih milik Uje.
Lalu diperkuat dengan pernyataan salah seorang pelayat, Ruslia, yang
sengaja datang ke Masjid Istiqlal untuk melayat ustadz Jefri. Bagi Ruslia yang
seorang mualaf, ceramah Ustadz Jefri semasa hidup sangat membantunya untuk
lebih mengerti lagi tentang Islam. Ceramah beliau membuat seorang mualaf dapat
cepat mengerti dan mudah mencerna ilmu-ilmu agama. Itulah yang membuat
Ruslia merasa kehilangan sosok ustadz yang dikaguminya. Sehingga ia rela
datang ke Masjid Istiqlal untuk melihat jenazah ustadz Jefri Al Buchori dari
rumahnya di Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Oleh karena itu, dari pemaparan di atas dengan didukung oleh sumber
berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar
75
mengenai Kesedihan yang bercampur dengan lafadz takbir, tahlil dan tangis
mengiringi kepergian ustadz Jefri Al Buchori.
d. Struktur Retoris
Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan
penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. KOMPAS.com memasukan
ilustrasi gambar yang menggambarkan sejumlah kerabat dan para jamaah sedang
membawa jenazah dan foto berukuran cukup besar almarhum ustadz Jefri Al
Buchori.
Dan disekitarnya nampak penuh dengan masyarakat yang mengiringi
jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Nampak tangan beberapa orang yang mengiringi
jenazah sedang mengangkat kedua tangan mereka yang seakan sedang berdoa
untuk almarhum Ustadz Jefri Al Buchori. Sehingga ilustrasi gambar ini dapat
menguatkan judul berita “Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,
Tahlil, dan Tangis” yang diangkat KOMPAS.com.
Tabel 4.8
Elemen Berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil,
dan Tangis
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Dalam pandangan KOMPAS.com suasana di Masjid Istiqlal sangat
menggambarkan keharuan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat
dari semua masyarakat yang berada disana semua melafadzkan
takbir, tahlil serta menangis saat mengiringi jenazah almarhum Uje
yang akan segera disholatkan.
Skrip KOMPAS.com menjelaskan tentang suasana dan keadaan Masjid
Istiqlal saat jenazah Ustadz Jefri Al Buchori akan disholatkan
diiringi Takbir, Tahlil dan tangis.
Tematik Lafadz takbir, tahlil dan tangis mengiringi kepergian ustadz Jefri Al
Buchori.
Retoris KOMPAS.com memasukan ilustrasi gambar yang menggambarkan
sejumlah kerabat dan para jamaah sedang membawa jenazah dan
foto berukuran cukup besar almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Dan
disekitarnya nampak penuh dengan masyarakat yang mengiringi
76
jenazah beliau. Nampak tangan beberapa orang yang mengiringi
jenazah sedang mengangkat kedua tangan mereka yang seakan
sedang berdoa untuk almarhum Ustadz Jefri Al Buchori
2. Pembingkaian berita „Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan‟
Tepat di hari meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori, KOMPAS.com
mengeluarkan berita mengenai perasaan beberapa personil band Ungu, band
papan atas di Indonesia yaitu Enda dan Rowman mengenai kepergian ustadz Jefri
Al Buchori untuk selama-lamanya. Perasaan Enda dan Rowman yang juga
merupakan sahabat Uje merasa kaget atas kenyataan ini. Dan mereka mendoakan
yang terbaik untuk almarhum di alam sana. Berita tersebut diberi judul „Ungu:
Uje, Hamba yang Disayang Tuhan‟.
Gambar 4.5
Berita Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan22
Dalam pandangan KOMPAS.com, grup band Ungu memiliki cukup banyak
kenangan bersama ustadz Jefri Al Buchori yang masih membekas di hati semua
para personilnya. Semua dapat terlihat dari hadirnya beberapa orang personil grup
band Ungu yang hadir di pemakaman ustadz Jefri Al Buchori. Pandangan
22
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Disayan
g.Tuhan, Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42
WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB
77
semacam ini akan terlihat dari bagaimana KOMPAS.com melakukan strategi
wacana tertentu dalam berita untuk mendukung gagasannya.
a. Struktur Sintaksis
Dalam analisis sintaksis, judul berita Ungu: Uje, Hamba yang Disayang
Tuhan dengan jelas menunjukan pandangan dari KOMPAS.com. Judul itu
melakukan penekanan bahwa baik keluarga, masyarakat biasa, bahkan kalangan
artis pun sangat merasa kehilangan ustadz Jefri Al Buchori. Terbukti dengan
hadirnya personil salah satu grup band papan atas di Indonesia, yaitu band Ungu.
Sifat dan sikap yang sangat baik dari ustadz Jefri Al Buchori semasa hidupnya
kepada mereka, tentunya masih membekas di hati mereka masing-masing. Mereka
berharap pintu surga terbuka lebar untuk ustadz Jefri Al Buchori. Dan mereka
yakin bahwa Allah menyayangi ustadz yang satu ini, sehingga Allah memanggil
ustadz Jefri lebih dulu.
Lead yang dipakai KOMPAS.com menunjukan bahwa grup band Ungu
merasakan kesedihan yang mendalam atas kepergian ustadz Jefri Al Buchori.
Maka dari itu mereka hadir di pemakaman ustadz Jeffry untuk melihat jenazah
ustadz Jefri Al Buchori untuk yang terakhir kali. Seperti ini lead yang dipakai
KOMPAS.com:
Paragraf 1:
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat terpuji yang dimiliki oleh almarhum
Ustaz Jeffry Al-Buchori atau Uje begitu membekas di hati kedua personel
band Ungu, Enda (gitar) dan Rowman (drum). Oleh karena itu, mereka
hadir dalam pemakaman jenazah Uje di Tempat Pemakaman Umum
(TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.23
23http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Disayan
g.Tuhan, Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42
WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB
78
Latar berita yang diangkat menjelaskan KOMPAS.com memandang bahwa
sifat dan sikap terpuji yang dimiliki ustadz Jefri Al Buchori membuat begitu
banyak masyarakat dari berbagai kalangan merasa sangat amat kehilangan sang
ustadz. Termasuk dari kalangan artis yang sebelumnya pernah mengenal lebih
dalam sosok ustadz Jefri Al Buchori. Perilaku baik yang ia miliki semasa hidup
membuat banyak orang tulus dan ikhlas mendoakan Uje. Dan berharap semoga
pintu surga terbuka untuk beliau, karena mereka semua yakin bahwa Allah SWT
sangat sayang kepada ustadz Jefri Al Buchori.
Dalam teks berita itu, KOMPAS.com mewawancarai dua orang personil
grup band Ungu, yaitu Enda dan Rowman. Teks berita KOMPAS.com secara
umum berisi tentang rasa ketidakpercayaan Enda dan Rowman bahwa ustadz Jefri
Al Buchori telah tiada. Lalu pandangan mereka terhadap kebaikan ustadz Jefri dan
berharap yang terbaik untuk ustadz Jefri Al Buchori di alam sana. Berikut ini
kutipan yang ditampilkan KOMPAS.com:
Paragraf 2:
Enda mengaku kaget begitu mendengar kabar bahwa lelaki yang
dianggapnya guru dan sahabat itu meninggal dunia akibat kecelakaan
tunggal sepeda motor gede yang dikendarainya di kawasan Pondok Indah,
Jakarta Selatan, Jumat dini hari. "Ya, kaget lah, dia guru, sahabat. Gue
melihat Uje sebagai sosok Islam sebenarnya, baik hati, enggak membeda-
bedakan," kata Enda.24
Paragraf 3:
Rowman juga memuji sang mendiang. "Uje adalah hamba yang disayangi
Dia, semoga diterima di sisi-Nya," kata Rowman.25
Paragraf 4:
24http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Disayan
g.Tuhan, Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42
WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB 25
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Disayan
g.Tuhan, Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42
WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB
79
Dengan banyak pelayat hadir dalam pemakaman jenazah Uje, Rowman
dan Enda berdoa semoga pintu surga akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak
yang mendoakan dia, semoga pintu surga terbuka untuknya," ucap Enda.26
Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam
pandangan KOMPAS.com grup band Ungu memiliki cukup banyak kenangan
indah bersama ustadz Jefri Al Buchori yang masih membekas di hati semua para
personilnya. Semua dapat terlihat dari hadirnya beberapa orang personil grup
band Ungu yang hadir di pemakaman ustadz Jefri Al Buchori. Dari lead yang
dipakai telah menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini
KOMPAS.com mengutip wawancara dari dua orang personil grup band Ungu,
yaitu Enda dan Rowman. Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat
mendukung pemberitaan mengenai pandangan mereka terhadap peristiwa
meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.
b. Struktur Skrip
Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita “Ungu: Uje, Hamba yang
Disayang Tuhan” sebagai berikut:
Tabel 4.9
Struktur Skrip Berita Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan
Unit Strategi
Penulisan
Pernyataan Keterangan
What Tuhan sayang
kepada ustadz
Jefri Al Buchori
karena
kebaikannya.
Enda mengaku kaget begitu
mendengar kabar bahwa lelaki yang
dianggapnya guru dan sahabat itu
meninggal dunia akibat kecelakaan
tunggal sepeda motor gede yang
dikendarainya di kawasan Pondok
Indah, Jakarta Selatan, Jumat dini
hari. "Ya, kaget lah, dia guru, sahabat.
Gue melihat Uje sebagai sosok Islam
sebenarnya, baik hati, enggak
Paragraf 2
26
Ibid.
80
membeda-bedakan," kata Enda.
Rowman juga memuji sang mendiang.
"Uje adalah hamba yang disayangi
Dia, semoga diterima di sisi-Nya,"
kata Rowman.
Dengan banyak pelayat hadir dalam
pemakaman jenazah Uje, Rowman
dan Enda berdoa semoga pintu surga
akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak
yang mendoakan dia, semoga pintu
surga terbuka untuknya," ucap Enda.
Paragraf 3
Paragraf 4
Who Enda, salah satu
personil grup
band Ungu
Enda mengaku kaget begitu
mendengar kabar bahwa lelaki yang
dianggapnya guru dan sahabat itu
meninggal dunia akibat kecelakaan
tunggal sepeda motor gede yang
dikendarainya di kawasan Pondok
Indah, Jakarta Selatan, Jumat dini
hari. "Ya, kaget lah, dia guru, sahabat.
Gue melihat Uje sebagai sosok Islam
sebenarnya, baik hati, enggak
membeda-bedakan," kata Enda.
Dengan banyak pelayat hadir dalam
pemakaman jenazah Uje, Rowman
dan Enda berdoa semoga pintu surga
akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak
yang mendoakan dia, semoga pintu
surga terbuka untuknya," ucap Enda.
Paragraf 2
Paragraf 4
Rowman, salah
satu personil
grup band Ungu
Rowman juga memuji sang mendiang.
"Uje adalah hamba yang disayangi
Dia, semoga diterima di sisi-Nya,"
kata Rowman.
Paragraf 3
When Jumat, 26 April
2013
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat
terpuji yang dimiliki oleh almarhum
Ustaz Jeffry Al-Buchori atau Uje
begitu membekas di hati kedua
personel band Ungu, Enda (gitar) dan
Rowman (drum). Oleh karena itu,
mereka hadir dalam pemakaman
jenazah Uje di Tempat Pemakaman
Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta
Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.
Paragraf 1
Where Tempat
Pemakaman
Umum (TPU)
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat
terpuji yang dimiliki oleh almarhum
Ustaz Jeffry Al-Buchori atau Uje
Paragraf 1
81
Karet Bivak,
Jakarta Pusat.
begitu membekas di hati kedua
personel band Ungu, Enda (gitar) dan
Rowman (drum). Oleh karena itu,
mereka hadir dalam pemakaman
jenazah Uje di Tempat Pemakaman
Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta
Pusat,
Why Mengapa Enda
dan Rowman
yakin bahwa
Tuhan sangat
sayang Ustadz
Jefri Al Buchori?
Rowman juga memuji sang mendiang.
"Uje adalah hamba yang disayangi
Dia, semoga diterima di sisi-Nya,"
kata Rowman.
Dengan banyak pelayat hadir dalam
pemakaman jenazah Uje, Rowman
dan Enda berdoa semoga pintu surga
akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak
yang mendoakan dia, semoga pintu
surga terbuka untuknya," ucap Enda
Paragaf 3
Paragraf 4
How Bagaimana
pendapat Enda
dan Rowman
tentang
almarhum ustadz
Jefri Al Buchori?
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat
terpuji yang dimiliki oleh almarhum
Ustaz Jeffry Al-Buchori atau Uje
begitu membekas di hati kedua
personel band Ungu, Enda (gitar) dan
Rowman (drum). Oleh karena itu,
mereka hadir dalam pemakaman
jenazah Uje di Tempat Pemakaman
Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta
Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.
Enda mengaku kaget begitu
mendengar kabar bahwa lelaki yang
dianggapnya guru dan sahabat itu
meninggal dunia akibat kecelakaan
tunggal sepeda motor gede yang
dikendarainya di kawasan Pondok
Indah, Jakarta Selatan, Jumat dini
hari. "Ya, kaget lah, dia guru, sahabat.
Gue melihat Uje sebagai sosok Islam
sebenarnya, baik hati, enggak
membeda-bedakan," kata Enda.
Rowman juga memuji sang mendiang.
"Uje adalah hamba yang disayangi
Dia, semoga diterima di sisi-Nya,"
kata Rowman.
Dengan banyak pelayat hadir dalam
pemakaman jenazah Uje, Rowman
Paragraf 1
Paragraf 2
Paragraf 3
Paragraf 4
82
dan Enda berdoa semoga pintu surga
akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak
yang mendoakan dia, semoga pintu
surga terbuka untuknya," ucap Enda.
Struktur skrip pada berita “Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan”
dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua unsur struktur skrip
yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan How yang tersusun
telah mendukung pemberitaan di KOMPAS.com yang berusaha menjelaskan
tentang kebaikan ustadz Jefri Al Buchori membuatnya menjadi salah seorang
hamba yang disayang Tuhan.
c. Struktur Tematik
Dalam berita yang berjudul Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan,
tidak ditemukan elemen-elemen dari perangkat tematik yang mendukung tema
pemberitaan ini. Namun dapat dilihat dari pantauan KOMPAS.com dengan begitu
banyaknya lapisan masyarakat dari berbagai kalangan, baik dari kalangan biasa
hingga kalangan artis pun semua berdoa yang terbaik untuk ustadz Jefri Al
Buchori. Lalu diperkuat juga dengan pernyataan kedua personil grup band Ungu,
yaitu Enda dan Rowman. Bagi Enda, Ustadz Jefri merupakan sosok Islam
sebenarnya dan baik hati.
Dengan banyak pelayat hadir dalam pemakaman jenazah ustadz Jefri,
Rowman dan Enda berdoa semoga pintu surga akan terbuka lebar bagi ustadz Jefri
Al Buchori. Karena mereka berdua yakin almarhum termasuk hamba yang
disayang Allah SWT. Oleh karena itu, dari pemaparan diatas di atas dengan
didukung oleh sumber berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini
83
mengandung tema besar tentang begitu besar rasa kasih dan sayang Tuhan
terhadap hamba-Nya.
d. Struktur Retoris
Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan
penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. KOMPAS.com memasukan
ilustrasi gambar foto kedua personil band Ungu, yaitu Enda dan Rowman.
Personil grup band papan atas di Indonesia yang cukup banyak mengenal sosok
Ustadz Jefri Al Buchori yang baik sehingga mereka yakin bahwa Ustadz
merupakan salah satu orang yang disayang Tuhan. Sehingga ilustrasi gambar yang
ditampilkan oleh KOMPAS.com dapat mendukung judul berita yang dipilih yaitu
“Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan”.
Tabel 4.10
Elemen Berita Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Dalam pandangan KOMPAS.com, grup band Ungu memiliki cukup
banyak kenangan indah bersama ustadz Jefri Al Buchori yang
masih membekas di hati semua para personilnya. Semua dapat
terlihat dari hadirnya beberapa orang personil grup band Ungu yang
hadir di pemakaman ustadz Jefri Al Buchori.
Skrip KOMPAS.com menjelaskan tentang kebaikan ustadz Jefri Al
Buchori membuat beliau menjadi hamba yang disayang Tuhan
Tematik Rasa kasih dan sayang Tuhan terhadap hamba-Nya
Retoris KOMPAS.com memasukan ilustrasi gambar foto kedua personil
band Ungu, yaitu Enda dan Rowman. Personil grup band papan atas
di Indonesia yang cukup banyak mengenal sosok Ustadz Jefri Al
Buchori yang baik sehingga mereka yakin bahwa Ustadz
merupakan salah satu orang yang disayang Tuhan.
3. Pembingkaian berita “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar”
Beberapa jam setelah meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori,
KOMPAS.com mengeluarkan berita mengenai Basuki yang teringat kembali
84
tentang kenangan Ustadz Jefri Al Buchori saat berkhotbah waktu itu. Basuki
selaku wakil gubernur DKI Jakarta pun memiliki kenangan bersama ustadz yang
satu ini. Basuki senang mendengarkan khotbah yang disampaikan Ustadz Jefri.
Berita tersebut diberi judul “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar”.
Gambar 4.6
Berita Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar27
Dalam pandangan KOMPAS.com, wakil gubernur DKI Jakarta ini cukup
mengenal sosok ustadz Jefri Al Buchori. Semua dapat terlihat dari tanggapan
Basuki tentang khotbah ustad yang enak didengar dan dapat diterima oleh semua
kalangan masyarakat. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana
KOMPAS.com melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung
gagasannya.
a. Struktur Sintaksis
Dalam analisis sintaksis, judul berita Basuki: Khotbah Uje Enak Banget
Didengar dengan jelas menunjukan pandangan dari KOMPAS.com. Judul itu
melakukan penekanan khotbah yang dibawakan oleh almarhum ustadz Jefri Al
27
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotbah.Uje.Enak.
Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Ustaz%20Jeffry%20
Al%20Buchori%20Wafat, Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar, terbit pada Jumat, 26
April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:33 WIB
85
Buchori enak didengar dan selalu membekas di hati dan pikiran orang-orang yang
pernah mendengarnya. Basuki selaku wakil gubernur DKI Jakarta dan juga
beragama non-muslim pernah mengundang "ustaz gaul" tersebut ke Belitung.
Basuki senang mendengarkan khotbah dan syiar yang disampaikan Uje.
Menurutnya, khotbahnya juga dapat diterima oleh semua kalangan. Kepergian
ustadz yang akrab disapa Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi Basuki,
merupakan kehilangan seluruh rakyat Indonesia.
Lead yang dipakai KOMPAS.com menunjukan bahwa wakil gubernur DKI
Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga memiliki kenangan bersama ustadz Jeffry
Al Buchori saat mengundang ustadz Jefri Al Buchori khotbah di Belitung. Seperti
ini lead yang dipakai KOMPAS.com:
Paragraf 1:
JAKARTA, KOMPAS.com — Kenangan tentang Ustaz Jeffry Al
Buchori juga dimiliki oleh Basuki Tjahaja Purnama. Wakil Gubernur DKI
Jakarta itu mengaku pernah mengundang "ustaz gaul" tersebut ke
Belitung.28
Latar berita yang diangkat menjelaskan KOMPAS.com memandang bahwa
khotbah ustadz Jefri Al Buchori banyak dikenal semua kalangan, termasuk sampai
kepada pejabat daerah seperti wakil gubernur DKI Jakarta. Cara berdakwah yang
apa adanya membuat pesan dakwah yang disampaikannya dapat diterima dan
dicerna dengan mudah dan baik. Gaya ustadz yang sering disapa Uje yang begitu
kharismatik membuat kepergiannya merupakan suatu kehilangan besar bagi
bangsa Indonesia.
28http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotbah.Uje.Enak.
Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Ustaz%20Jeffry%20
Al%20Buchori%20Wafat, Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar, terbit pada Jumat, 26
April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:33 WIB
86
Dalam teks berita itu, KOMPAS.com mewawancarai wakil Gubernur DKI
Jakarta, yaitu Basuki Tjahja Purnama. Teks berita KOMPAS.com secara umum
berisi tentang belasungkawa dari Basuki atas kepergian ustadz Jefri. Seorang
ustadz yang menurutnya begitu kharismatik dan dapat diterima kehadirannya di
semua kalangan, sehingga peristiwa kepergian beliau ini merupakan sebuah
kehilangan besar untuk seluruh rakyat Indonesia. Berikut ini kutipan yang
ditampilkan KOMPAS.com:
Paragraf 2:
"Ikut berbelasungkawa, kita pernah undang ke Belitung," kata Basuki di
Balaikota Jakarta, Jumat (26/4/2013).29
Paragraf 3:
Menurut Basuki, dia senang mendengarkan khotbah dan syiar yang
disampaikan Uje. Menurut dia, khotbah yang disampaikan Uje mudah
diterima dan dicerna oleh masyarakat Muslim.30
Paragraf 5:
Menurutnya, khotbahnya juga dapat diterima oleh semua kalangan.
Kepergian ustaz yang arkab disapa Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi
Basuki, merupakan kehilangan seluruh rakyat Indonesia.31
Paragraf 6:
"Indonesia kehilangan satu pemuda yang luar biasa. Ustaz yang
kharismatik," kata Basuki.32
Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam
pandangan KOMPAS.com, wakil gubernur DKI Jakarta ini cukup mengenal sosok
ustadz Jefri Al Buchori. Semua dapat terlihat dari tanggapan Basuki tentang
khotbah ustadz yang enak didengar dan dapat diterima oleh semua kalangan
29http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotbah.Uje.Enak.
Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Ustaz%20Jeffry%20
Al%20Buchori%20Wafat, Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar, terbit pada Jumat, 26
April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:33 WIB 30
Ibid 31
Ibid 32
Ibid
87
masyarakat. Sehingga kepergian ustadz Jefri Al Buchori merupakan suatu
kehilangan besar bagi masyarakat Indonesia. Dari lead yang dipakai telah
menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini KOMPAS.com
mengutip wawancarai wakil Gubernur DKI Jakarta, yaitu Basuki Tjahja Purnama.
Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat mendukung pemberitaan
mengenai seorang ustadz yang begitu kharismatik dan dapat diterima
kehadirannya di semua kalangan, sehingga peristiwa kepergian beliau ini
merupakan sebuah kehilangan besar untuk seluruh rakyat Indonesia.
b. Struktur Skrip
Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita „Basuki: Khotbah Uje Enak
Banget Didengar‟ sebagai berikut:
Tabel 4.11
Struktur Skrip Berita Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar
Unit Strategi
Penulisan
Pernyataan Keterangan
What Basuki Tjahaja
Purnama senang
dengarkan
dakwah Ustad
Jefri Al Buchori
Menurut Basuki, dia senang
mendengarkan khotbah dan syiar yang
disampaikan Uje. Menurut dia,
khotbah yang disampaikan Uje mudah
diterima dan dicerna oleh masyarakat
Muslim.
"Saya suka banget khotbahnya, enak
banget didengar. Keren banget," tutur
Basuki lagi.
Menurutnya, khotbahnya juga dapat
diterima oleh semua kalangan.
Kepergian ustaz yang arkab disapa
Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi
Basuki, merupakan kehilangan
seluruh rakyat Indonesia.
Paragraf 3
Paragraf 4
Paragraf 5
Who Basuki Tjahaja
Purnama, Wakil
Gubernur DKI
JAKARTA, KOMPAS.com —
Kenangan tentang Ustaz Jeffry Al
Buchori juga dimiliki oleh Basuki
Paragraf 2
88
Jakarta Tjahaja Purnama. Wakil Gubernur
DKI Jakarta itu mengaku pernah
mengundang "ustaz gaul" tersebut ke
Belitung.
"Ikut berbelasungkawa, kita pernah
undang ke Belitung," kata Basuki di
Balaikota Jakarta, Jumat (26/4/2013).
"Saya suka banget khotbahnya, enak
banget didengar. Keren banget," tutur
Basuki lagi.
"Indonesia kehilangan satu pemuda
yang luar biasa. Ustaz yang
kharismatik," kata Basuki.
Paragraf 2
Paragraf 4
Paragraf 6
When Jumat, 26 April
2013
"Ikut berbelasungkawa, kita pernah
undang ke Belitung," kata Basuki di
Balaikota Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Paragraf 2
Where Balai Kota
Jakarta
"Ikut berbelasungkawa, kita pernah
undang ke Belitung," kata Basuki di
Balaikota Jakarta.
Paragraf 2
Why Mengapa Basuki
sangat senang
mendengar
dakwah ustadz
Jefri Al Buchori?
Menurut Basuki, dia senang
mendengarkan khotbah dan syiar yang
disampaikan Uje. Menurut dia,
khotbah yang disampaikan Uje mudah
diterima dan dicerna oleh masyarakat
Muslim.
"Saya suka banget khotbahnya, enak
banget didengar. Keren banget," tutur
Basuki lagi.
Paragaf 3
Paragraf 4
Mengapa
kepergian ustadz
Jefri Al Buchori
merupakan suatu
kehilangan besar
bagi Indonesia?
Menurutnya, khotbahnya juga dapat
diterima oleh semua kalangan.
Kepergian ustaz yang arkab disapa
Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi
Basuki, merupakan kehilangan
seluruh rakyat Indonesia.
"Indonesia kehilangan satu pemuda
yang luar biasa. Ustaz yang
kharismatik," kata Basuki.
Paragraf 5
Paragraf 6
89
How Bagaimana
dakwah ustadz
Jefri Al Buchori
dimata wakil
gubernur DKI
Jakarta?
Menurut Basuki, dia senang
mendengarkan khotbah dan syiar yang
disampaikan Uje. Menurut dia,
khotbah yang disampaikan Uje mudah
diterima dan dicerna oleh masyarakat
Muslim.
"Saya suka banget khotbahnya, enak
banget didengar. Keren banget," tutur
Basuki lagi.
Menurutnya, khotbahnya juga dapat
diterima oleh semua kalangan.
Kepergian ustaz yang arkab disapa
Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi
Basuki, merupakan kehilangan
seluruh rakyat Indonesia.
Paragraf 3
Paragraf 4
Paragraf 5
Struktur skrip pada berita “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar”
dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua unsur struktur skrip
yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan How yang tersusun
telah mendukung pemberitaan di KOMPAS.com yang berusaha menjelaskan
tentang dakwah ustadz Jefri Al Buchori yang digemari banyak orang, termasuk
Basuki Tjahaja Purnama.
c. Struktur Tematik
Struktur tematik dalam berita yang berjudul “Basuki: Khotbah Uje Enak
Banget Didengar” ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu
koherensi penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan
pemakaian kata hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan “...khotbah yang
disampaikan Uje mudah diterima dan dicerna oleh masyarakat Muslim”.
Dapat dipahami dalam kalimat diatas, pemakaian kata hubung “dan” dapat
diartikan sebagai penjelas bahwa begitu pintarnya cara khotbah sang ustadz
90
sehingga dapat diterima dan dicerna dengan baik oleh umat muslim. Bukan hanya
masyarakat muslim saja yang tertarik dengan gaya dakwah ustadz Jefri, namun
umat yang berbeda agama pun juga tertarik dan memuji dakwah beliau. Dilihat
dari hal ini maka dakwah ustadz Jefri Al Buchori dapat dengan mudah diterima
dan dipahami oleh berbagai kalangan.
Ini diperkuat juga dengan pernyataan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama. Bagi Basuki, khotbah yang disampaikan Uje mudah diterima
dan dicerna oleh masyarakat Muslim. Basuki senang mendengarkan khotbah dan
syiar yang disampaikan Uje. Kepergian ustaz yang arkab disapa Uje itu ke
hadapan Sang Khalik, bagi Basuki, merupakan kehilangan seluruh rakyat
Indonesia.
Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh elemen-elemen
perangkat tematik, yaitu koherensi penjelas dan sumber berita dapat disimpulkan
bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar tentang dakwah ustadz Jefri Al
Buchori dapat diterima dan dipahami berbagai kalangan.
d. Struktur Retoris
Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan
penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. KOMPAS.com memasukan
ilustrasi gambar foto Istri Ustaz Jefri Al Buchori atau Uje, Pipik Dian Irawati
menangis di depan jenazah sang suami yang meninggal dunia. Dan orang-orang
disekeliling Pipik pun juga menangis. Hal itu menandakan bahwa kepergian
ustadz Jefri Al Buchori meninggalkan duka mendalam bagi keluarga maupun
masyarakat luas. Dan menandakan bahwa banyak orang yang merasa kehilangan
seorang sosok ustadz yang begitu pintar dalam menyampaikan dakwhnya.
91
Sehingga ilustrasi gambar yang ditampilkan oleh KOMPAS.com dapat
mendukung judul berita yang dipilih yaitu “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget
Didengar”.
Tabel 4.12
Elemen Berita Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Dalam pandangan KOMPAS.com, wakil gubernur DKI Jakarta ini
cukup mengenal sosok ustadz Jefri Al Buchori. Semua dapat
terlihat dari tanggapan Basuki tentang khotbah ustadz yang enak
didengar dan dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat.
Sehingga kepergian ustadz Jeffry Al Buchori merupakan suatu
kehilangan besar bagi masyarakat Indonesia.
Skrip KOMPAS.com menjelaskan tentang dakwah ustadz Jefri Al Buchori
yang digemari banyak orang, termasuk Basuki Tjahaja Purnama.
Tematik Dakwah ustadz Jefri Al Buchori dapat diterima dan dipahami
berbagai kalangan.
Retoris KOMPAS.com memasukan ilustrasi gambar foto Istri Ustaz Jefri Al
Buchori atau Uje, Pipik Dian Irawati menangis di depan jenazah
sang suami yang meninggal dunia. Dan orang-orang disekeliling
Pipik pun juga menangis. Hal itu menandakan bahwa kepergian
ustadz Jefri Al Buchori meninggalkan duka mendalam bagi
keluarga maupun masyarakat luas. Dan menandakan bahwa banyak
orang yang merasa kehilangan seorang sosok ustadz yang begitu
pintar dalam menyampaikan dakwahnya.
C. Perbandingan Framing Pemberitaan
Dari semua berita yang telah peneliti analisis, ditemukan perbandingan
framing berita yang dilakukan Republika Online dan KOMPAS.com. Dilihat dari
empat struktur, yaitu :
a. Struktur Sintaksis
Tabel 4.13
Perbandingan dari struktur sintaksis
Media Judul Berita Hasil Analisis
Dalam
Republika
Online
Animo Umat
Muslim
Menshalatkan
Dalam pandangan Republika Online meninggalnya
ustadz Jefri Al Buchori membawa duka yang
sangat mendalam bagi sebagian masyarakat. Dan
92
Jenazah Uje
Sangat Besar
hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya
masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan
jenazah beliau di Masjid Istiqlal
Yusuf Mansyur:
Allah Sangat
Sayang Ustaz
Uje
Dalam pandangan Republika Online begitu banyak
masyarakat yang merasa kehilangan dan simpati
atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.
Sehingga begitu banyak pula masyarakat yang
sayang kepada beliau, terlebih Allah SWT yang
telah pilihkan hari baik untuk wafatnya beliau.
Doa-doa tulus untuk beliau pun terus mengalir dari
masyarakat.
MUI Merasa
Kehilangan
Ustadz Jefri Al-
Buchori
Dalam pandangan Republika Online, wafatnya
ustadz Jefri Al Buchori selaku ustadz atau ulama
berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka
mendalam bagi banyak rekan sesama ulama. Hal
ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis
Ulama Indonesia (MUI) akan sosok ustadz yang
telah memiliki tempat tersendiri di hati berbagai
kalangan masyarakat di Indonesia.
Dalam
KOMPAS.
com
Di Masjid
Istiqlal, Jenazah
Ustaz Jeffry
Diiringi Takbir,
Tahlil, dan
Tangis
Dalam pandangan KOMPAS.com suasana di
Masjid Istiqlal sangat menggambarkan keharuan
yang mendalam. Hal ini dapat dilihat dari semua
masyarakat yang berada disana semua
melafadzkan takbir, tahlil serta menangis saat
mengiringi jenazah almarhum Uje yang akan
segera disholatkan.
Ungu: Uje,
Hamba yang
Disayang Tuhan
Dalam pandangan KOMPAS.com, grup band Ungu
memiliki cukup banyak kenangan indah bersama
ustadz Jefri Al Buchori yang masih membekas di
hati semua para personilnya. Semua dapat terlihat
dari hadirnya beberapa orang personil grup band
Ungu yang hadir di pemakaman ustadz Jefri Al
Buchori.
Basuki: Khotbah
Uje Enak
Banget
Didengar
Dalam pandangan KOMPAS.com, wakil gubernur
DKI Jakarta ini cukup mengenal sosok ustadz Jefri
Al Buchori. Semua dapat terlihat dari tanggapan
Basuki tentang khotbah ustadz yang enak didengar
dan dapat diterima oleh semua kalangan
masyarakat. Sehingga kepergian ustadz Jefri Al
Buchori merupakan suatu kehilangan besar bagi
masyarakat Indonesia.
Dilihat dari beberapa berita di atas, peristiwa meninggalnya Ustadz Jefri
Al Buchori dapat dikatakan kesudahan yang baik atau kematian dalam keadaan
iman kepada Allah (khusnul khatimah). Republika Online dan KOMPAS.com
93
memasukkan sintaksis yang berbeda pada setiap beritanya, perbedaan tersebut
dapat terlihat dari mengambil berita dari berbagai sisi yaitu sisi banyaknya orang
yang ikut mensholatkan jenazah, sisi hari wafatnya ustadz Jefri Al Buchrori dan
sisi amalan ibadah beliau sewaktu hidup. Meninggalnya beliau membawa
kesedihan dan duka yang sangat mendalam bagi umat Islam, sehingga banyak
sekali dari berbagai kalangan yang merasa kehilangan setelah kepergian beliau.
Ada dari kalangan masyarakat umum, kerabat maupun sahabat, sampai tokoh-
tokoh di Indonesia.
Rasa duka dan kehilangan yang amat sangat terlihat dari begitu banyaknya
masyarakat yang datang pada saat sholat jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Dalam
Republika Online lebih membahas pada begitu besarnya animo warga untuk ikut
serta dalam mensholatkan ustadz Jefri Al Buchori. Lalu KOMPAS.com
menekankan suasana di Masjid Istiqlal yang penuh haru dan terdengar lafadz
takbir, tahlil dan tangisan dari orang-orang yang berada disana.
Diantara penjelasan dari berbagai berita mengenai duka dan rasa
kehilangan dari berbagai kalangan, terdapat satu berita yang mengangkat
pembahasan mengenai hari baik dalam peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al
Buchori. Dalam Republika Online pada berita „Yusuf Mansyur: Allah Sangat
Sayang Ustaz Uje‟ menekankan pada betapa Allah sayang kepada Ustadz Jefri Al
Buchori karena telah menetapkan hari baik dan malam yang pas untuk wafatnya
beliau. Dalam berita itu juga ustadz Yusuf Mansyur mengutip satu hadis riwayat
Muslim, yang menyatakan tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari
Jumat, kecuali diampunkan dosanya. Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa
94
ustadz Jefri Al Buchori meninggal dengan husnul khatimah atau sering disebut
dengan kesudahan yang baik.
Menurut pandangan penulis, jika ingin membahas kebaikan hidup dan
akhir yang baik seseorang, ada baiknya jika lebih banyak memasukan ayat
maupun hadis yang dapat mendukung sebuah pemberitaan. Dengan akhiran hidup
yang baik yang dialami oleh ustadz Jefri Al Buchori tentu akan memberi
informasi dan pelajaran bagi para pembaca.
b. Struktur Skrip
Tabel 4.14
Perbandingan dari struktur skrip
Media Judul Berita Hasil Analisis
Dalam
Republika
Online
Animo Umat Muslim
Menshalatkan Jenazah
Uje Sangat Besar
Pada berita ini Republika Online
mengambil nara sumber dari Rozak, (30)
salah satu warga Depok mengenai niat
dan semangatnya untuk ikut serta dalam
pensholatan jenazah ustadz Jefri Al
Buchori
Yusuf Mansyur: Allah
Sangat Sayang Ustaz
Uje
Republika Online mengambil sumber
dari kerabat maupun sahabat dari ustadz
Jefri Al Buchori, ustadz Yusuf Mansyur
yang merasa sangat menyayangkapan
kepergian Uje dan menjelaskan
mengenai hari baik dalam wafatnya
ustadz Jefri dan mengutip satu hadis
riwayat Muslim, yang menyatakan tidak
ada seorang Mukmim yang meninggal
pada hari Jumat, kecuali diampunkan
dosanya.
MUI Merasa
Kehilangan Ustadz Jefri
Al-Buchori
Disini Republika Online mengambil
sumber dari Ketua MUI Komisi Fatwa,
KH. Ma'ruf Amin yang mengatakan
tentang rasa kehilangannya atas
kepergian dai muda yang telah
mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Dalam
KOMPAS.
com
Di Masjid Istiqlal,
Jenazah Ustaz Jeffry
Diiringi Takbir, Tahlil,
dan Tangis
Pada berita ini, Ruslia, salah seorang
pelayat merupakan satu-satunya yang
menjadi nara sumber. Menurut Ruslia
yang sengaja datang ke masjid tersebut
95
untuk melayat almarhum ustadz Jefri,
beliau telah mengajarkan agama Islam
dengan baik dan mudah
dimengerti.Tentu ini sebuah kehilangan
besar bagi Ruslia.
Ungu: Uje, Hamba
yang Disayang Tuhan
KOMPAS.com memasukkan pendapat
dari personil grup band Ungu, Enda dan
Rowman.
Basuki: Khotbah Uje
Enak Banget Didengar
KOMPAS.com memasukkan pendapat
dari wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama mengenai tanggapan
Basuki tentang sosok Uje di matanya.
Untuk memperkuat pandangannya, Republika Online dan KOMPAS.com
mengambil narasumber atau sumber berita yang memiliki kedekatan dengan
ustadz Jefri maupun tidak, namun mereka tetap sama-sama merasa kehilangan
beliau, seperti: beberapa masyarakat umum, yaitu Ruslia dan Rozak yang ditemui
di Masjid Istiqlal, memiliki niat dan semangat untuk tetap ikut serta dalam
pensholatan jenazah ustadz Jefri Al Buchori.
Kemudian sahabat dan kerabat yang dekat dan sangat mengenal sosok
ustadz Jefri Al Buchori, KOMPAS.com mengambil tanggapan dari narasumber
salah satu band yang sempat bekerjasama dengan ustadz Jefri Al Buchori yaitu
grup band Ungu. Dan Republika Online memilih narasumber sesama pendakwah
yaitu ustadz Yusuf Mansyur.
Selanjutnya narasumber dari tokoh Islam maupun tokoh nasional seperti
Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Ma'ruf Amin dan Basuki Tjahaja Purnama selaku
wakil Gubernur DKI Jakarta. Dari sumber yang berbeda didapatkan inti yang
sama. Yakni sumber-sumber tersebut sangat menyayangkan kepergian ustadz Jefri
Al Buchori dan merasa sangat kehilangan akan sosok dai muda yang memiliki
cara sendiri untuk menarik perhatian umat dalam berdakwah.
96
Penulis melihat bahwa dari segi narasumber yang diambil sudah tepat dan
baik. Karena memilih narasumber yang berbeda dan dari berbagai kalangan.
Sehingga isi dari suatu pemberitaan pun lebih terasa kaya rasa dan warna.
c. Struktur Tematik
Tabel 4.15
Perbandingan dari struktur tematik
Media Judul Berita Hasil Analisis
Dalam
Republika
Online
Animo Umat
Muslim
Menshalatkan
Jenazah Uje Sangat
Besar
Kepedulian masyarakat terhadap
almarhum ustadz Jefri Al Buchori.
Yusuf Mansyur:
Allah Sangat
Sayang Ustaz Uje
Kasih dan sayang Allah SWT kepada
salah satu umat-Nya.
MUI Merasa
Kehilangan Ustadz
Jefri Al-Buchori
Kesedihan dan rasa kehilangan mendalam
bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI)
terhadap kepergian salah satu dai muda
yang dimiliki Indonesia.
Dalam
KOMPAS.com
Di Masjid Istiqlal,
Jenazah Ustaz
Jeffry Diiringi
Takbir, Tahlil, dan
Tangis
Lafadz takbir, tahlil dan tangis mengiringi
kepergian ustadz Jefri Al Buchori.
Ungu: Uje, Hamba
yang Disayang
Tuhan
Rasa Kasih dan sayang Tuhan kepada
hamba-Nya.
Basuki: Khotbah
Uje Enak Banget
Didengar
Dakwah ustadz Jefri Al Buchori dapat
diterima dan dipahami berbagai kalangan.
Pada setiap beritanya Republika Online dan KOMPAS.com mengandung
tema besar. Berbagai tanggapan mengenai meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori
dari banyak pihak. Rasa duka yang mendalam dan kehilangan atas kepergian
sosok beliau merupakan rangkuman dari semua tema besar. Bukan hanya
kehilangan sosoknya saja, namun juga kehilangan karena tidak akan melihat dan
mendengar lagi dakwah ustadz Jefri Al Buchori yang memiliki caranya sendiri
97
yang berbeda dalam menyampaikan dakwahnya. Namun dibalik rasa duka dan
kehilangan tersebut, banyak hikmah dari peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al
Buchori yang dapat diambil.
Melihat hal di atas, penulis berharap agar tidak hanya menonjolkan berita
rasa duka dan gaya berdakwah seorang ustadz Jefri Al Buchori, namun juga lebih
menonjolkan lika liku perjalanan masa lalu dan kebaikan ustadz Jefri sewaktu
hidupnya yang mungkin akan dapat lebih banyak memberi hikmah dan pelajaran
bagi para pembaca.
d. Struktur Retoris
Tabel 4.16
Perbandingan dari struktur retoris
Media Judul Berita Hasil Analisis
Dalam
Republika
Online
Animo Umat
Muslim
Menshalatkan
Jenazah Uje Sangat
Besar
Republika Online memasukan ilustrasi
gambar yang menggambarkan sejumlah
kerabat dan para jamaah sedang
membawa jenazah almarhum ustadz
Jefri Al Buchori. Dan disekitarnya
nampak penuh dengan masyarakat yang
melihat dan mengiringi jenazah beliau.
Yusuf Mansyur:
Allah Sangat Sayang
Ustaz Uje
Republika Online memasukan ilustrasi
gambar foto Ustadz Yusuf Mansyur.
Salah seorang ustadz sekaligus kerabat
dekat ustadz Jefri Al Buchori yang
yakin akan rasa sayang dan cinta Allah
SWT kepada beliau. Sehingga ilustrasi
gambar yang ditampilkan oleh
Republika Online dapat mendukung
judul berita yang dipilih yaitu “Yusuf
Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz
Uje”.
MUI Merasa
Kehilangan Ustadz
Jefri Al-Buchori
Republika Online memasukan ilustrasi
gambar foto Ustadz Jefri Al Buchori.
Gambar ini ditampilkan untuk para
pembaca agar dapat mengenang sosok
ustadz Jefri Al Buchori agar dapat
sedikit mengobati rasa kehilangan
98
sosok beliau.
Dalam
KOMPAS.com
Di Masjid Istiqlal,
Jenazah Ustaz Jeffry
Diiringi Takbir,
Tahlil, dan Tangis
KOMPAS.com memasukan ilustrasi
gambar yang menggambarkan sejumlah
kerabat dan para jamaah sedang
membawa jenazah dan foto berukuran
cukup besar almarhum ustadz Jefri Al
Buchori. Dan disekitarnya nampak
penuh dengan masyarakat yang
mengiringi jenazah beliau. Nampak
tangan beberapa orang yang mengiringi
jenazah sedang mengangkat kedua
tangan mereka yang seakan sedang
berdoa untuk almarhum Ustadz Jefri Al
Buchori
Ungu: Uje, Hamba
yang Disayang
Tuhan
KOMPAS.com memasukan ilustrasi
gambar foto kedua personil band Ungu,
yaitu Enda dan Rowman. Personil grup
band papan atas di Indonesia yang
cukup banyak mengenal sosok Ustadz
Jefri Al Buchori yang baik sehingga
mereka yakin bahwa Ustadz merupakan
salah satu orang yang disayang Tuhan.
Basuki: Khotbah Uje
Enak Banget
Didengar
KOMPAS.com memasukan ilustrasi
gambar foto Istri Ustaz Jefri Al Buchori
atau Uje, Pipik Dian Irawati menangis
di depan jenazah sang suami yang
meninggal dunia. Dan orang-orang
disekeliling Pipik pun juga menangis.
Hal itu menandakan bahwa kepergian
ustadz Jefri Al Buchori meninggalkan
duka mendalam bagi keluarga maupun
masyarakat luas. Dan menandakan
bahwa banyak orang yang merasa
kehilangan seorang sosok ustadz yang
begitu pintar dalam menyampaikan
dakwahnya.
Perbandingan dari struktur retoris terlihat dari gambar yang ditampilkan.
Gambar tersebut merupakan ilustrasi yang sengaja dibuat Republika Online dan
KOMPAS.com untuk menyeimbangkan isi dari berita yang ditampilkan. Mulai
dari penuhnya masjid Istiqlal dari orang-orang yang ingin ikut serta dalam
mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori, lalu foto dari almarhum ustadz
99
Jefri Al Buchori sendiri, sampai foto dari narasumber yang ikut merasakan
kehilangan akan kepergian ustadz Jefri Al Buchori.
Bagi penulis antara isi berita dan gambar yang ditampilkan harus dapat
saling mendukung antara satu dengan yang lain. Dalam hal ini, gambar foto yang
ditampilkan cukup mendukung isi beita. Namun pada pemberitaan mengenai gaya
dakwah ustadz Jefri Al Buchori pada masa hidupnya, sebaiknya ditampilkan
gambar foto ustadz Jefri Al Buchori yang sedang berdakwah.
Semua pemberitaan yang dianalisis kedalam beberapa struktur seperti
struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris mengarah
pada pembahasan mengenai sisi baik sosok ustadz Jefri Al Buchori baik semasa
hidup maupun saat peristiwa meninggalnya. Kebaikan semasa hidupnya seperti di
saat ia berdakwah maupun di kehidupan sosialnya. Dan kebaikan saat peristiwa
meninggalnya dibahas mengenai hari baik dimana ia meninggal, yaitu hari Jum‟at.
Dan juga dengan banyaknya orang yang sangat merasa sedih karena kehilangan
sosok ustadz Jefri Al Buchori, dan ini dapat dilihat dari sangat banyak dan
ramainya masyarakat yang datang saat pensholatan dan pemakamannya.
Republika Online lebih menonjolkan pembahasan mengenai meninggalnya
ustadz Jefri Al Buchori yang khusnul khatimah karena meninggal pada hari baik,
yaitu hari Jum‟at. Seperti dapat dilihat pada berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat
Sayang Ustaz Uje” dengan kutipan seperti berikut ini:
Paragraf 3:
"Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau.
Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry.
Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk
menshalatkannya? Kecuali Allah," ujar Yusuf, Jumat (26/4).
Paragraf 4:
100
Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan
tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali
diampunkan dosanya. "Uje, Masya Allah, tabarakallah," ujarnya.
Dan dapat dilihat juga pada berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al
Buchori” dengan kutipan seperti berikut ini:
Paragraf 3:
Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat.
"Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang
ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.
Lalu berikut ini beberapa berita pada Republika Online yang membahas mengenai
meninggalnya Ustadz Jefri dengan husnul khatimah, selain dua berita yang telah
dipaparkan oleh penulis. Yaitu pada pemberitaan “Keluarga dan Sahabat: Uje
Meninggal Husnul Khatimah” dan “Uje Termasuk Orang Beruntung Meninggal
di Hari Jumat”,
Dan bila dilihat dari narasumber yang diangkat oleh Republika Online dan
KOMPAS.com sama-sama mengambil narasumber dari masyarakat biasa,
kalangan artis dan berbagai tokoh, baik tokoh agama maupun tokoh nasional.
Dapat dilihat bahwa KOMPAS.com dan Republika Online sama-sama mengambil
narasumber dari kalangan artis karena melihat bahwa almarhum ustadz Jefri Al
Buchori semasa hidupnya selain menjadi seorang ustadz, ia juga telah
berkontribusi dalam salah satu dunia seni, yaitu sebagai penyanyi religi. Lalu
Republika Online dapat dilihat lebih banyak mengambil beberapa narasumber
artis religi, ustadz maupun ulama. Seperti KH. Abdullah Gymnastiar, ustadz
Solmed, ustadz Yusuf Mansyur, Prof. Dr. Ahmad Satori (Ketua Umum Ikatan Dai
Indonesia), Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin Msc (Ulama asal Bogor), Ustadz M.
Subki Al Bughury, Ustadz Arifin Ilham, KH. Ma‟aruf Amin (Ketua MUI Komisi
Fatwa), Ustadz Helmi (Kepala pengurus TPU Karet Tengsin).
101
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori yang diberitakan oleh
Republika Online dan KOMPAS.com sangat berimbang dan jelas. Dalam
menampilkan berita, Republika Online dan KOMPAS.com memasukkan
narasumber dari berbagai kalangan. Sehingga peristiwa meninggalnya Ustadz
Jefri Al Buchori bisa dilihat dari banyak sisi.
Dapat dilihat dari sebelumnya, penulis memilih media online dalam
melakukan penelitiannya mengenai peristiwa meninggalnya Ustadz Jefri Al
Buchori. Media online yang diteliti adalah Republika Online dan KOMPAS.com.
Setelah melakukan analisis mengenai pemberitaan Peristiwa Meninggalnya
Ustadz Jefri Al Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com, berikut
kesimpulan yang didapat penulis:
a. Dari struktur sintaksis Republika Online dan KOMPAS.com
menunjukkan berbagai kebaikan yang dapat dipetik dalam peristiwa
meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori seperti dengan begitu banyaknya
orang yang ikut mensholatkan jenazah, pembahasan mengenai hari
wafatnya ustadz Jefri Al Buchrori yang jatuh pada hari baik, yaitu hari
Jumat dan kilas balik tentang gaya berdakwah sang ustadz sewaktu masih
hidup. Sehingga peristiwa ini membawa kesedihan dan duka yang sangat
mendalam bagi umat Islam yang merasa kehilangan setelah
kepergiannya.
102
b. Dari struktur skrip Republika Online dan KOMPAS.com mengutip dari
narasumber yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki
keterikatan dengan almarhum Ustadz Jefri Al Buchori, sehingga
pemberitaan ditemukan berbagai tanggapan dari banyak kalangan.
c. Dari struktur tematik Republika Online dan KOMPAS.com secara garis
besar menggambarkan rasa duka yang mendalam dan kehilangan atas
kepergian sosok Ustadz Jefri Al Buchori.
d. Dari struktur retoris Republika Online dan KOMPAS.com memasukkan
gambar yang berhubungan dengan isi pemberitaannya. Seperti penuhnya
masjid Istiqlal dari orang-orang yang ingin ikut serta dalam
mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori, lalu foto dari almarhum
ustadz Jefri Al Buchori sendiri, sampai foto dari narasumber yang ikut
merasakan kehilangan akan kepergian ustadz Jefri Al Buchori.
Seperti pada bab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa pada Republika
Online dalam pemberitaannya memaparkan, membahas dan memasukan unsure
Islam. Dengan mengambil narasumber yang ahli dalam bidang ke-Islam-an yang
menjelaskan suatu hadis untuk mendukung pembahasan dalam pemberitaan.
B. Saran
Penulis mempunyai saran untuk pengelola media online yang diteliti,
untuk masyarakat umum dan untuk nilai Islam tersebut:
1. Saran untuk pengelola media online: agar dapat menyajikan berita yang
berimbang dan jelas. Semoga tetap dapat menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi masyarakat.
103
2. Untuk masyarakat umum: agar dapat pintar memilah dan memilih berita
yang akan dijadikan sumber informasi dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga tetap dapat menggunakan media, khususnya media online
dengan bijaksana dan gunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
3. Untuk nilai Islam (dakwah): dengan adanya pemberitaan mengenai
meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori semoga dapat mengingatkan kita
semua akan sebuah kematian. Sebuah kematian yang dengan tiba-tiba
dapat terjadi kepada diri masing-masing. Sehingga pemberitaan ini dapat
menyadarkan kita untuk senantiasa berbuat kebaikan dan terus berada di
jalan yang benar dan lurus, yaitu di jalan Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jamal, Syaikh Muhammad., Biografi 10 Imam Besar, (Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar, 2005)
Cangara, Hafied., Pengantar Ilmu Komunikasi, ( Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007)
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,
(Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2002)
Fauzi, Ikhwan., Yang Merangkak Ke Surga Sebuah Biografi Abdurrahman Bin
Auf : Ketulusan Berdakwah dengan Jiwa, Harta dan Tenaga, (Jakarta:
Amzah, 2005)
H.A.W. Widjaja., Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008)
Harahap, Arifin S., Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita,
(Jakarta: Indeks, 2006)
Hidayah, Maria., Khusnul Khotimah: Jemputlah Kematianmu dengan Khusnul
Khotimah, (Klaten: Cable Book, 2012)
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006)
Lagha, Ali Muhammad., Perjalanan Kematian, (Tripoli: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2002)
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1997)
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2008)
Olii, Helena., Berita dan Informasi, (Jakarta: Indeks, 2007)
Rosita, Rita., Mengingat Kematian, (Ciputat: Mediatama Publishing Group, 2010)
Shihab, Quraish., Perjalanan Menuju Keabadian: Kematian, Surga dan Ayat-Ayat
Tahlil, (Jakarta: Lentera Hati, 2001)
Sobur, Alex, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006)
Soyomukti, Nurani., Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2010)
Sumadiria. AS Haris., Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature
(Panduang Praktis Jurnalis Profesional), (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2005)
Tebba, Sudirman., Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006)
Wardhani, Diah., Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008)
Laman WEB
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mluhms-animo-umat-
muslim-menshalatkan-jenazah-uje-sangat-besar, terbit pada Jumat, 26
April 2013 pukul 11:25 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013
pukul 12:14 WIB
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotbah.Uje.
Enak.Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_ca
mpaign=Ustaz%20Jeffry%20Al%20Buchori%20Wafat, terbit pada Jumat,
26 April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013
pukul 07:33 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/1243429/Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.
Ustaz.Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, terbit pada Jumat, 26 April
2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:14
WIB
http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Di
sayang.Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42 WIB, dan
diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB
http://www.kompas.com/aboutus pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 pukul 16.19
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-mui-merasa-
kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul
07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlungc-yusuf-
mansyur-allah-sangat-sayang-ustaz-uje, terbit pada Jumat, 26 April 2013
pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB
www.republika.co.id/page/about# pada hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 20:32
]1. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputatl54l2lndonesia
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/ Fax : (021) 7 432728 / 7 4703580
Website : m.fdkuinjakarta.ac.id. E-mail : [email protected]
![ H&&'{&€nil u
Nomor : Un.01iF5lKM.01 .Zt]?59 tZOtZLamp :1(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi
Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Kepada Yth.Dr. Armawati Arbi, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswaFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaiberikut,
Nama : Tika ApriliaNIM : 109051000118Jurusan/Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPD / VIIIJudul Skripsi : Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jeffry
Al-Buchori dalam Republika Online.
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
Dekan Bidang
-5
Jakarta,Zavei Z0t:
idin Saputra, At903 199603 1 001
q Drs. I. NIP. 1
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUI\IKASIffi €x@
wmffi w
Jln. Ir. H. Juanda No. 95 CiputatWebsite: wn'w.fdku in i akarta.ac.id
Telepon/Fax: (021) 7 43272817 4703580Email : [email protected]
Nomor : Un O1/FS/PP 0O glft6 nOrcLampiran : 1(satu) Berkas SkripsiHal : Ujian Skripsi
Kepada Yth. :
1. Drs. Jumroni, M.Si2. Umi Musyarrofah, MA3. Dra. Rini Laili Prihatini,4. Dr. Suhaimi, M.Si5 Dr. Armawati Arbi, M.Si
Hari/TanggalWaktuTempat
Tembusan1 Dekan2 Kasubbag UmumFakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi
Ajkd/Mr
Jakarta, 22 Agustus 20'13
KetuaSekretarisPenguji I
Penguji llPembimbing
diJakarta
Assal a m u' al ai ku m Wr.Wb.
Dekan Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menunjuk Bapak/lbu sebagai Tim Penguji Skripsi mahasiswa/i di Fakultas llmuDakwah dan llmu Komunrkasi,
N a m a . Tika ApriliaTempat Tanggal lahir . Jakarta, '14 April '1992
NIM 1090510001 18Jurusan . KPIJ'-rdul Skripsi . Analisis Fr-aming Pemberiiaan Meninggalnya Ustadz Jefri
Al-Buchori Pada Republika Online dan Kompas Com
Ujian tersebut akan dilaksanakan pada :
, Selasa, 27 Agustus 2013: Pk. 10.00 s/d 11 00 WIB: Ruang Munaqasah (Lantai 7B)
Untuk menunjang kelancaran ujian dimaksud, bersama ini kami kirimkan naskahskripsi yang akan diujikan, guna dipelajari/diteliti sebagaimana mestinya.
Demikian penunjukanterima kasih
Wassalam,
ini di sampaikan. Atas perhatian Bapak/lbu, kami ucapkan
n Saputra, M
0903 199603 1 001
Lampiran Tiga Berita pada KOMPAS.com
Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis
Penulis : Ichsan Suhendra | Jumat, 26 April 2013 | 12:43 WIB
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Ratusan orang mengantar jenazah Ustaz
Jeffry Al Buchori saat tiba di Masjid Istiqlal untuk dishalatkan, Jumat (26/4/2013). Ustaz
Jeffry yang akrab disapa Uje meninggal akibat kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda
motor.
JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje tiba di
Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul 10.45 WIB, untuk dishalatkan.
Keramaian orang di jalan masuk halaman Masjid Istiqlal sempat membuat jenazah Uje dalam
keranda sulit diturunkan dari mobil jenazah. Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje kemudian
diusung masuk ke masjid tersebut melalui pintu As Salam. Sejumlah figur publik, seperti
pasangan artis peran Sultan Pasya Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut mengiringi jenazah
Uje.
Takbir, tahlil, dan tangis berpadu mengiringi kedatangan jenazah Uje di Masjid Istiqlal. Istri
almarhum, Pipik Dian Irawati, pun tampak mengalami sedih yang mendalam ditinggal sang
suami. Ia terlihat terus memegangi keranda Uje serta peci hitam dan putih milik Uje.
Ruslia, salah seorang pelayat, mengatakan bahwa ia sengaja datang ke masjid tersebut untuk
melayat almarhum. Menurutnya, Uje telah mengajarkan agama Islam dengan baik dan
mudah dimengerti. "Saya kan mualaf, ketika saya mendengar ceramah beliau, saya jadi
cepat mengerti karena cara mengajarnya yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah kehilangan
besar bagi saya," ujar warga Pulo Gadung, Jakarta Timur, tersebut.
Dalam masjid itu, jenazah Uje diletakkan di dekat mimbar. Jenazah Uje dishalatkan setelah
Shalat Jumat dan akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta
Pusat. Mobil jenazah dari Yayasan Bunga Kamboja bernomor polisi B 1125 SIX sudah
berada di pintu barat masjid tersebut.
Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar
Penulis : Kurnia Sari Aziza | Jumat, 26 April 2013 | 14:18 WIB
TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA Istri Ustaz Jeffry Al Buchori atau Uje, Pipik Dian Irawati
menangis di depan jenazah sang suami yang meninggal dunia, di rumah duka, Perumahan
Bukit Mas, Rempoa, Tangerang Selatan, Jumat (26/4/2013). Uje meninggal dunia karena
kecelakaan motor di depan rumah yang beralamatkan di Jalan Gedung Hijau Raya No 17,
Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
JAKARTA, KOMPAS.com — Kenangan tentang Ustaz Jeffry Al Buchori juga dimiliki
oleh Basuki Tjahaja Purnama. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku pernah mengundang
"ustaz gaul" tersebut ke Belitung.
"Ikut berbelasungkawa, kita pernah undang ke Belitung," kata Basuki di Balaikota Jakarta,
Jumat (26/4/2013).
Menurut Basuki, dia senang mendengarkan khotbah dan syiar yang disampaikan Uje.
Menurut dia, khotbah yang disampaikan Uje mudah diterima dan dicerna oleh masyarakat
Muslim.
"Saya suka banget khotbahnya, enak banget didengar. Keren banget," tutur Basuki lagi.
Menurutnya, khotbahnya juga dapat diterima oleh semua kalangan. Kepergian ustaz yang
arkab disapa Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi Basuki, merupakan kehilangan seluruh
rakyat Indonesia.
"Indonesia kehilangan satu pemuda yang luar biasa. Ustaz yang kharismatik," kata Basuki.
Uje meninggal di usia 40 tahun. Lelaki kelahiran Jakarta, 12 April 1973, tersebut
meninggalkan seorang istri, Pipik Dian Irawati; dan empat anak, Adiba Khanza Az-Zahra,
Mohammad Abidzar, Bilal Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.
Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan
Penulis : Irfan Maullana | Jumat, 26 April 2013 | 21:42 WIB
KOMPAS.com/IRFAN MAULLANAEnda (kiri) dan Rowman dari band Ungu hadir dalam
pemakaman jenazah Ustaz Al Buchori di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak,
Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat terpuji yang dimiliki oleh almarhum Ustaz Jeffry Al-
Buchori atau Uje begitu membekas di hati kedua personel band Ungu, Enda (gitar) dan
Rowman (drum). Oleh karena itu, mereka hadir dalam pemakaman jenazah Uje di Tempat
Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.
Enda mengaku kaget begitu mendengar kabar bahwa lelaki yang dianggapnya guru dan
sahabat itu meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal sepeda motor gede yang
dikendarainya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat dini hari. "Ya, kaget lah, dia
guru, sahabat. Gue melihat Uje sebagai sosok Islam sebenarnya, baik hati, enggak membeda-
bedakan," kata Enda.
Rowman juga memuji sang mendiang. "Uje adalah hamba yang disayangi Dia, semoga
diterima di sisi-Nya," kata Rowman.
Dengan banyak pelayat hadir dalam pemakaman jenazah Uje, Rowman dan Enda berdoa
semoga pintu surga akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak yang mendoakan dia, semoga pintu
surga terbuka untuknya," ucap Enda.
Lampiran Tiga Berita pada Republika Online
Animo Umat Muslim Menshalatkan
Jenazah Uje Sangat Besar
Jumat, 26 April 2013, 11:25 WIB
Irfan Abdurrahmat
Sejumlah kerabat dan jamaah membawa jenazah almarhum ustaz Jefry al Buchori
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Animo umat Muslim ikut menshalatkan jenazah Ustaz
Jeffry Al Buchori alias Uje sangat besar.
Dari pantauan ROL, satu jam sebelum Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari setengah shaf
Masjid Istiqlal sudah dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda dengan shalat-shalat Jumat di hari
biasa.
Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat menshalatkan
jenazah Uje. Rozak, (30) salah satu warga Depok, sengaja berangkat dari rumahnya pukul
09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje.
"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas ke sini," ujarnya
ketika berbincang dengan ROL, Jumat (26/4). Rozak mengaku kaget dengan kabar
meninggalnya Uje di televisi Jumat pagi.
Sejak Jumat pagi, awak media bersiaga di ruang transit Masjid Istiqlal untuk menunggu
jenazah. Jenazah Uje tiba di Istiqlal sekitar jam 11.00 siang. Sebelum akhirnya diletakkan di
hadapan para jamaah untuk dishalatkan usai shalat Jumat.
Reporter : Amri Amrullah
Redaktur : Karta Raharja Ucu
MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al
Buchori
Jumat, 26 April 2013, 07:46 WIB
Antara
Ustad Jefri Al Buchori
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku telah
kehilangan ulama muda sekaliber Ustadz Jefri Al Buchori (Uje). Ketua MUI Komisi Fatwa,
KH. Ma'ruf Amin, mengatakan Uje adalah salah satu pioner ulama muda di Indonesia.
"Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki
tempat khusus di hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf, kepada Republika, Jumat (26/4).
Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. "Semoga hari ini
memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.
Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan tempat sendiri di hati umat Islam Indonesia. Dakwah
yang disuarakan Uje terkesan gaul sehingga memiliki pasar sendiri bagi kalangan generasi
muda Indonesia. "Tidak mudah mencetak dai muda seperti Uje," katanya.
Kiai Ma'ruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje selama berdakwah.
Almarhum menarik ummat memahami agama dan mencari cara berdakwah yang sangat
efektif tentunya dengan tidak menyalahi syariat Islam.
Reporter : Amri Amrullah
Redaktur : Didi Purwadi
Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz
Uje
Jumat, 26 April 2013, 13:31 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Yusuf Mansur
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA -- Kecelakaan tunggal yang mengakibatkan Ustaz Jefry Al
Buchori meninggal dunia, mengundang banyak simpati. Kenangan akan kebaikannya dan
doa-doa pun terus mengalir.
Tak terkecuali dari Yusuf Mansur, rekan Uje, begitu suami Pipit Dian Irawati ini kerap
disapa. Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah Uje akan menutup seluruh keburukan dan
kejelekannya. Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf, menunjukkan
betapa Sang Khalik mencintainya.
"Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah
sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang
satu Istiqlal, untuk menshalatkannya? Kecuali Allah," ujar Yusuf, Jumat (26/4).
Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan tidak ada seorang
Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali diampunkan dosanya. "Uje, Masya Allah,
tabarakallah," ujarnya.
Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup untuk menandakan kalau Uje disayang dan diampuni
Allah. Dia pun mengatakan, jalan dakwah jalan yang sangat baik untuk diikuti dan ditiru.
Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh hati mengharap ridha-Nya.
"Saya turut mendoakan beliau dan keluarganya serta semua yang sudah wafat dan semua
yang masih hidup. Dan semua yang akan lahir, Muslim-Muslimah hingga akhir zaman," ujar
Yusuf.
Jeffry Al Buchori lahir di Jakarta 12 April 1973. Dia adalah anak ketiga dari lima bersaudara.
Uje meninggal dalam kecelakaan tunggal saat mengendarai motor.
Reporter : Andi Nur Aminah
Redaktur : Mansyur Faqih