ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA...

125
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZ JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom. I) Disusun oleh : Tika Aprilia NIM: 109051000118 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013

Transcript of ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA...

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZ

JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Disusun oleh :

Tika Aprilia

NIM: 109051000118

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZJEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM

Skripsi:Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Tika Aprilia

NIM 109051000118

Di Bawah Bimbingan:

Dr. Armawati Arbi, M.Si

NrP. 19650207 199103 2 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVBRSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1434 Hl20t3 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul ANALISIS FRAMTNG PEMBERITAANMENINGGALNYA USTADZ JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKAONLINE DAN KoMPAS.coM telah diujikan dalam sidang munaqasyahFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartapada tanggal 27 Agustus 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syaratmemperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S"Kom.I.) pada JurusanKomunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta,2T Agustus 20 13

Sidang Munaqasyah

Ketua

,-)

),t' /74qu;

u.r..lo-Jrri. trl.SiNrP.19630515 199203 I 006

Sekretaris

Anggota,

Pembimbing

Dr. Armawati Arbi, M.SiNIP. 19650207 1999103 2 002

NIP. 1971081 99703 2 A02

Penguji 1

199503 2 003 199403 | A02

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersediamenerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

19 Agustus 2013

i

ABSTRAK

Tika Aprilia

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZ

JEFRI AL BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM

Pemberitaan dari sejumlah media mengenai meninggalnya ustadz Jefri Al

Buchori akibat kecelakaan motor, dirasa sangat mengagetkan masyarakat, terlebih

bagi keluarga, kerabat dekat dan para jamaahnya. Terkenal dan sangat

berpengaruhnya ustadz Jefri saat masih hidup membuat berita pilu ini telah

menyita perhatian masyarakat. Semua media seakan kompak menayangkan hal-

hal yang terkait dengan peristiwa kecelakaan yang dialami ustadz Jefri Al-

Buchori. Salah satu contoh media tersebut adalah media online yaitu Republika

Online dan KOMPAS.com. Antara Republika Online dan KOMPAS.com memiliki

karakteristik yang berbeda. Masing-masing diantaranya memiliki caranya sendiri

dalam mengemas atau membingkai suatu berita dengan tema yang sama, seperti

pada pemberitaan atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.

Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk

menjawab beberapa pertanyaan. Adapun pertanyaannya adalah Bagaimana

struktur sintaksis pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori pada

Republika Online dan KOMPAS.com? Bagaimana struktur skrip pemberitaan

Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori pada Republika Online dan

KOMPAS.com? Bagaimana struktur tematik pemberitaan Meninggalnya Ustadz

Jefri Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com? dan Bagaimana

struktur retoris pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori pada

Republika Online dan KOMPAS.com? Metode yang digunakan adalah analisis

Framing dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memakai model Zhongdang

Pan dan Gerald M. Kosicki.

Dari struktur sintaksis Republika Online dan KOMPAS.com menunjukkan

kebaikan yang dapat dipetik dalam peristiwa meninggalnya Ustadz Jefri Al

Buchori seperti dengan begitu banyaknya orang yang ikut mensholatkan jenazah,

pembahasan mengenai hari wafatnya ustadz Jefri Al Buchrori yang jatuh pada hari

baik, yaitu hari Jumat dan kilas balik tentang gaya berdakwah sang ustadz

sewaktu masih hidup Lalu dilihat dari struktur skrip Republika Online dan

KOMPAS.com mengutip dari narasumber yang secara langsung maupun tidak

langsung memiliki keterikatan dengan almarhum Ustadz Jefri Al Buchori,

sehingga pemberitaan ditemukan berbagai tanggapan dari banyak kalangan.

Struktur tematik Republika Online dan KOMPAS.com secara garis besar

menggambarkan rasa duka yang mendalam dan kehilangan atas kepergian sosok

Ustadz Jefri Al Buchori. Dari struktur retoris Republika Online dan KOMPAS.com

memasukkan gambar yang berhubungan dengan isi pemberitaannya.

Keywords: Framing, Republika Online, KOMPAS.com, Meninggal, dan Ustadz

Jefri Al Buchori.

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-

Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga pembuatan skripsi ini dapat penulis

selesaikan. Data dan hasil skripsi ini didapat dengan menganalisis bingkai

pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori pada dua media online, yaitu

Republika Online dan KOMPAS.com.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat akhir untuk mencapai gelar

sarjana ilmu komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsi ini meneliti tentang “Analisis Framing Pemberitaan

Meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori pada Republika Online dan

KOMPAS.com”.

Penyusunan skripsi ini merupakan ujian dan tantangan terberat, dimana

fisik, mental, dan pikiran bertarung untuk memecahkan kebuntuan dan melawan

rasa malas yang memuncak. Kesal, galau, kecewa, bosan bahkan titian air mata

kadang terlintas dan memasung pikiran. Namun, semangat yang tak pernah padam

disertai kerja keras akhirnya bisa menghancurkan semua rasa itu.

Banyak sekali permasalahan yang penulis alami dalam proses menjalani

penelitian skripsi ini. Tetapi skripsi ini, bukan merupakan karya penulis semata,

melainkan merupakan hasil dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

hingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

kelancaran penelitian ini :

iii

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Wahidin Saputra, MA,

sebagai Pembantu Dekan Bid. Akademik, Bapak Mahmud Jalal MA, Selaku

pembantu Dekan Bid. Administrasi Umum dan Keuangan dan Drs. Study

Rizal, LK, MA, sebagai Pembantu dekan Bid. Kemahasiswaan.

2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

3. Kedua orang tua yang selalu memberi semangat dan dukungan penuh, baik

dukungan moril maupun materil. Dan tiada henti mendoakan penulis agar

senantiasa kuat, tenang dan focus dalam penulisan skripsi ini.

4. Adik-adikku yang tersayang Aji Nur Saputra dan Nadifa Putriana yang selalu

dapat membuat penulis tersenyum saat lelah mulai menghampiri.

5. Dra. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

membantu penulis hingga skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas

bimbingan dan kesediaannya memberikan waktu.

6. Kepada segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan seluruh staf

karyawan yang telah mindidik dan memberikan ilmunya dengan baik serta

telah membantu penulis selama perkuliahan.

7. Kepada Pegawai Perpustakaan Fakultas dan Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk mencari literature

sebagai bahan skripsi. Semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat

dan mendapat ridha dan balasan dari Allah Swt. Amin.

iv

8. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan penulis, Bintang Nurul Kawakib, Fajrin

Dwi Ayu Novani, Tri Lestari, Fithriyani, dan Devi Ratnasari yang telah

memberikan banyak dorongan, ide, dan doa kepada penulis. Terima kasih

untuk semua waktu, perhatian, dan cerita yang selama ini terukir.

9. Semua teman-temanku di KPI D angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan

satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya kurang lebih 4

tahun untuk saling mengenal satu sama lain.

10. Teman-teman dari KKN SADARI, Endang, Bintang, Ririn, Kikiy, Uus, Diah,

Angga, Irul, Wanda, Ami, Ajeng, Risa, Sarah, Hadid, Titin, Rita, Yunus,

Ikhwan dan Alif. Terima kasih untuk kebersamaan yang singkat namun

kompak dan membekas di hati. Semoga selalu kompak dan tetap menjaga

silaturahmi.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengalaman

berharga bagi penulis khususnya pembaca pada umumnya, untuk pengembangan

ilmu di masa yang akan datang.

Ciputat, 19 Agustus 2013

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7

F. Metodologi Penelitian .................................................................. 8

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Framing........................................................ 13

B. Berita di Media Online................................................................. 19

C. Peristiwa Kematian menurut Pandangan Islam............................ 27

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Republika Online................................................................ 35

B. Profil KOMPAS.com.................................................................... 38

BAB IV ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA

USTADZ JEFFRY AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE

dan KOMPAS.COM

A. Pembingkaian Pemberitaan Pada Republika Online.................... 43

B. Pembingkaian Pemberitaan Pada KOMPAS.com......................... 67

vi

C. Perbandingan Framing Pemberitaan .......................................... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................... 101

B. Kritik dan saran......................................................................... 102

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir bulan April tahun 2013, Indonesia dikejutkan dengan pemberitaan

mengenai meninggalnya salah satu ustadz muda berbakat, yaitu ustadz Jefri Al-

Buchori. Seorang ustadz yang dikenal sebagai ustadz gaul karena dakwah yang

disuarakan terkesan gaul sehingga memiliki pasar sendiri bagi kalangan generasi

muda Indonesia.1 Walaupun lebih mencerminkan gaya anak muda, namun tetap

terlihat berwibawa. Terlihat tegas namun tidak seperti menggurui. Gaya dakwah

seperti itu yang ia hadirkan, membuat pesan-pesan dakwahnya dapat lebih mudah

diterima para mad‟u.

Peristiwa kematian memang tidak bisa ditebak kapan, dimana dan dalam

keadaan yang seperti apa. Sama halnya seperti yang dialami ustadz Jefri, imam

besar Islam seperti Imam Asy-Syafi‟i lebih dulu mengalami peristiwa kematian.

Ia yang selama hidupnya untuk membaca dan menulis, serta berfikir keras dan

terus mengarang buku serta menebarkan madzhabnya kepada manusia. Kehidupan

seperti itu ia jalani hingga ia terkena penyakit wasir yang sangat menyiksanya dan

membawanya kembali kepada Allah SWT. Ia wafat pada malam Jum‟at

menjelang subuh dalam umurnya yang ke 54 tahun. Kematiannya membawa

1RepublikaOnline,http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-

mui-merasa-kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori ,

terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul

12:42 WIB

2

kesedihan dan duka melanda seluruh warga. Dan tak ada perkataan yang terucap

saat itu kecuali permohonan rahmat, ridha untuk yang telah pergi.2

Dilihat dari kedua kenyataan diatas, meninggalnya mereka yang turut andil

dalam menyebarkan ajaran agama Islam selalu menyebabkan kesedihan dan luka

mendalam pada orang-orang yang ditinggalkan. Seperti pemberitaan dari

sejumlah media mengenai meninggalnya ustadz gaul akibat kecelakaan motor,

dirasakan sangat mengagetkan bagi masyarakat, terlebih bagi keluarga, kerabat

dekat dan para jamaahnya. Sebuah kenyataan yang tidak disangka karena ia

meninggal begitu cepat di umurnya yang ke-40. Indonesia kehilangan satu

pemuda yang luar biasa. Ustaz yang kharismatik.3 Terkenal dan sangat

berpengaruhnya ustadz Jefri saat masih hidup bagi banyak masyarakat membuat

berita pilu ini telah menyita perhatian masyarakat. Sehingga pemberitaan ini

diangkat oleh sejumlah media hampir tiap harinya.

Definisi berita sendiri adalah informasi atau laporan yang menarik

perhatian masyarakat konsumen, berdasarkan fakta, berupa kejadian dan atau ide

(pendapat), disusun sedemikian rupa dan disebarkan media massa dalam waktu

secepatnya.4 Dari definisi tersebut informasi atau laporan tidak akan menjadi

berita bila tidak dipublikasikan atau disebarkan melalui media massa.

Beberapa hari berturut-turut hampir semua media memberitakan peristiwa

atas meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori. Mulai dari media cetak, media

2 Syaikh Muhammad Al-Jamal, Biografi 10 Imam Besar, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,

2005), h.86

3KOMPAS.com,http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotb

ah.Uje.Enak.Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Ustaz%2

0Jeffry%20Al%20Buchori%20Wafat, Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar, terbit pada

Jumat, 26 April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:33 WIB

4 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h.133

3

elektronik, dan juga pada media Online. Hingga hari ke tujuh meninggalnya

ustadz Jefri, pemberitaan tersebut masih menyita perhatian masyarakat.

Semua media seakan kompak menayangkan awal peristiwa kejadian atas

kecelakaan yang dialami ustadz Jefri Al-Buchori, proses pemandian jenazah

beliau, lalu solat jenazah, pemakaman, sampai pada pendapat para keluarga,

sahabat, tokoh, dan umat muslim yang sangat amat merasakan kehilangan ustadz

muda yang hangat dan ramah. Semua yang diberitakan media mengenai

meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori tentunya memberikan umat Islam suatu

pelajaran dan hikmah yang dapat diambil atas kejadian ini. Seperti berita di

beberapa media online yaitu Republika Online dan KOMPAS.com.

Republika online termasuk salah satu media massa yang berskala nasional

serta bersegmentasi ke-Islaman. Hal tersebut dapat dilihat dari berita-berita yang

dibahas Republika Online banyak memasukan unsur Islam dalam pemberitaannya,

termasuk dalam pemberitaan tentang meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori.

Republika Online termasuk salah satu media yang turut menyajikan banyak berita

terkait atas meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori. Dalam hal ini, Republika

Online lebih banyak memuat berita tersebut pada tanggal 26 April 2013 atau tepat

pada hari meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori.

Sama halnya dengan Republika Online, pada KOMPAS.com juga turut

andil dalam pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori. Antara Republika

Online dan KOMPAS.com memiliki karakteristik yang berbeda. Masing-masing

diantaranya memiliki cara yang berbeda dalam mengemas atau membingkai suatu

berita dengan tema yang sama, seperti pada pemberitaan atas meninggalnya

ustadz Jefri Al Buchori.

4

Semua yang diberitakan media mengenai meninggalnya ustadz Jefri Al-

Buchori tentunya memberikan umat Islam suatu pelajaran dan hikmah yang dapat

diambil. Di dalam kehidupan ini, manusia mengenal akan adanya kematian.

Segala sesuatu akan kembali kepada pemiliknya.5 Manusia berasal dari Tuhan dan

akan kembali pada Tuhan. Mereka sejatinya tidak akan pernah tahu kapan, dimana

dan dalam kondisi yang seperti apa sebuah ajal akan menjemput. Kapan pun kita

semua pasti akan menyaksikan peristiwa kematian, baik pada tumbuhan, hewan,

maupun manusia itu sendiri, karena kita sebagai manusia harus meyakini bahwa

setiap yang hidup pasti akan mati.

Kenyataan ini harus selalu tertanam di dalam diri, kenyataan bahwa

kehidupan di bumi ini hanya sementara dan dibatasi dengan ajal, bahwa akhir

kehidupan pasti datang, bahwa orang saleh maupun orang durhaka sama-sama

akan mati.6 Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur‟an pada surat Al-Hijr/15:99:

Artinya: “Dan sembahlah Tuhanmu, sampai tiba kepadamu (kematian) yang

meyakinkan”.

Dilihat dari ayat di atas menggambarkan datangnya kematian dengan

kalimat “sampai datang kepadamu keyakinan”. Ini berarti suka atau tidak suka,

cepat atau lambat, kematian pasti datang menjemput kita. Ia diibaratkan dengan

anak panah yang telah dilepas dari busurnya ia terus akan mengejar sasarannya,

dan begitu ia tiba pada sasaran saat itu pula kematian yang ditujunya tiba.7

5 Rita Rosita, Mengingat Kematian, (Ciputat : Mediatama Publishing Group, 2010), h.11

6 Ali Muhammad Lagha, Perjalanan Kematian, (Tripoli : PT Serambi Ilmu Semesta,

2002), h.18

7 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta : Pustaka Irvan, 2006), h.16

5

Penelitian ini dirasa menarik bagi penulis dikarenakan pemberitaan

mengenai meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori sangat menyita perhatian

masyarakat di Indonesia sehingga peristiwa tersebut diangkat dan ditampilkan

terus menerus oleh semua media, dalam penelitian ini khusunya oleh media online

yaitu Republika Online dan KOMPAS.com. Sehingga pemberitaan ini dalam

beberapa waktu yang lama masih melekat dipikiran masyarakat. Lalu subjek yang

dibahas dalam berita yang diteliti adalah ustadz Jefri Al Buchori, yang merupakan

seorang ustadz atau dapat disebut dengan da‟i. Dan dapat kita ketahui bahwa da‟i

merupakan salah satu unsur dalam dakwah sehingga diharapkan data dalam

penelitian ini dapat memberikan manfaat akademis, khususnya pada Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka melalui penelitian ini penulis

menentukan judul yang diambil yaitu ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN

MENINGGALNYA USTADZ JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA

ONLINE DAN KOMPAS.COM.

B. Pembatasan dan perumusan

Untuk menghindari semakin luas dan melebarnya pembahasan maka

penelitian ini dibuat suatu batasan. Penelitiannya adalah pemberitaan

“Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori” pada Republika Online dan

KOMPAS.com edisi 26 April 2013.

Sedangkan perumusan masalah yang diangkat adalah :

1. Bagaimana struktur sintaksis pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-

Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com?

6

2. Bagaimana struktur skrip pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-

Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com?

3. Bagaimana struktur tematik pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-

Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com?

4. Bagaimana struktur retoris pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri Al-

Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com?

C. Tujuan penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui struktur sintaksis pemberitaan Meninggalnnya Ustadz

Jefri Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com.

2. Untuk mengetahui struktur skrip pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri

Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com.

3. Untuk mengetahui struktur tematik pemberitaan Meninggalnya Ustadz

Jefri Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com.

4. Untuk mengetahui struktur retoris pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jefri

Al-Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

perkembangan kajian dakwah tentang media dan komunikasi massa, serta

memberikan pandangan baru tentang analisis framing sebagai sebuah metode

penelitian dalam analisis teks media.

7

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan

bagi masyarakat agar mengetahui bagaimana media mampu mengkonstruksi

pemikiran pembacanya.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Ustadz

Jefri Al-Buchori dalam Republika Online dan KOMPAS.com, penulis terinspirasi

pada skripsi-skripsi terdahulu. Diantaranya, Ika sari Nur laili Romadlon8 yang

meneliti tentang pemberitaan mengenai waria pada majalah Waria @Information

Group rubrik Under Cover dengan menemukan persamaan dengan skripsi yaitu

sama-sama menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki. Namun perbedaannya terletak pada subjek yang dipakai

menggunakan media cetak yaitu majalah.

Cahya Mulyaningrum9 dalam penelitiannya menganalisis teks berita

menggunakan analisis Framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

yang meneliti tentang pemberitaan naturalisasi pemain Tim Nasional Indonesia

pada rubrik „Ole! Nasional‟ tabloid Bola. Dan Helmi Nur Alami10

meneliti

tentang isu perkembangan Islam modern di Indonesia pada film “Sang Pencerah”

dan menyimpulkan persamaan pada skripsi ini adalah sama-sama menggunakan

8 Ika sari Nur laili Romadlon, Analisis Framing Pemberitaan waria pada Majalah Waria

@Information Group Rubrik Under Cover”, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Jakarta, 2011

9 Cahya Mulyaningrum, Analisis Framing Pemberitaan Naturalisasi Pemain Tim

Nasional Indonesia Pada Rubrik „Ole! Nasional‟ Tabloid Bola, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Jakarta, 2011

10

Helmi Nur Alami, Analisis Framing Film “Sang Pencerah” Tentang Isu

Perkembangan Islam Modern di Indonesia, Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta,

2012

8

analisis Framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya

yaitu pada penelitian ini membahas analisis Framing terhadap film.

Seperti yang telah dipaparkan, perbedaan dengan ketiga penelitian diatas

adalah subjek dari penelitian ini dilakukan pada dua media online yaitu Republika

Online dan KOMPAS.com. Lalu yang ingin diteliti adalah pemberitaan mengenai

meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori di Republika Online dan KOMPAS.com.

Dalam penelitian ini penulis menganalisis teks berita mengenai peristiwa

meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori. Menganalisis pemberitaan meninggalnya

salah satu ustadz di Indonesia atau dapat disebut dengan da‟i yang menjadi salah

satu unsur dakwah dirasa sangat menarik oleh penulis dan diharap dapat

bermanfaat khususnya pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

F. Metodologi penelitian

1. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Framing

dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lexy J. Moleong mendefinisikan

metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.11

Penelitian ini bersifat kualitatif karena dalam pelaksanaannya

lebih dilakukan pada pemaknaan teks, daripada jumlah kategori. Metode ini

dilakukan dengan melihat penyajian realitas tentang suatu kejadian, dalam

masalah ini adalah mengenai pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori

dalam Republika Online dan KOMPAS.com.

11

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, cetakan kedelapan, 1997), h.3

9

Dalam Republika Online dan KOMPAS.com ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana media massa ini menonjolkan dan membingkai realitas

suatu kejadian menjadi sebuah berita. Seperti yang dibahas dalam penelitian ini

mengenai pemberitaan “Meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori” menjadi layak

disediakan untuk diresapi oleh khalayak pembaca.

2. Subjek dan objek penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah media Republika Online

dan KOMPAS.com. Dan sebagai objek penelitiannya adalah teks pemberitaan

mengenai Meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori yang berjumlah 6 berita, yakni 3

berita dari Republika Online dan 3 berita dari KOMPAS.com. Berikut rinciannya:

a. Pada Republika Online

1) “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar” pada

edisi Jum‟at, 26 April 2013 pada pukul 11:25 WIB

2) “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje ” pada edisi Jum‟at, 26

April 2013 pada pukul 13:31 WIB

3) “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al-Buchori” pada edisi Jum‟at, 26

April 2013 pada pukul 07:46 WIB

b. Pada KOMPAS.com

1) “Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan

Tangis” pada edisi Jum‟at, 26 April 2013 pada pukul 12:43 WIB

2) “Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan” pada edisi Jum‟at, 26 April

2013 pada pukul 21:42 WIB

3) “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar” pada edisi Jum‟at, 26 April

2013 pada pukul 14:18 WIB

10

3. Teknik Pengolahan Data

a. Pengumpulan data

Untuk memperoleh datanya, penulis melakukan document research artinya

penulis hanya meneliti script atau isi yang terdapat pada teks-teks pemberitaan

mengenai meninggalnya ustad Jefri Al-Bukhori sebagai data primer atau sasaran

utama dalam analisis, tanpa melakukan melakukan wawancara.

Selain melakukan research pada script tersebut, document research juga

sebagai teknik pengumpulan data-data atau teori-teori melalui telaah dan mengkaji

dari majalah, internet dan literatur lainnya yang ada relevansi dengan materi

penelitian ini.

b. Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, langkah berikutnya adalah

menganalisa data sesuai dengan rumusan masalah. Analisa data merupakan cara

yang dipakai untuk menganalisis, mempelajari, serta mengolah kelompok data

tertentu sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang kongkrit tentang persoalan

yang diteliti dan dibahas.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan model Framing Zhongdang

Pan dan Gerald M. Kosicki. Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu

pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih dari pada yang lain sehingga

khalayak lebih tertuju pada tersebut. Framing secara sederhana dapat

digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas ( peristiwa,

aktor, kelompok, atau apa saja ) dibingkai oleh media.12

12

Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta: LkiS, 2002 )

11

Analisis bingkai merupakan dasar struktir kognitif yang memandu persepsi

dan representasi realitas – membongkar ideologi dibalik penulisan informasi,

menjelaskan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman terhadap

sebuah peristiwa.13

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yang merupakan salah satu dari

analisis Framing terpopuler yang digunakan untuk memperoleh gambaran isi

pesan yang disampaikan. Model analisis ini dibagi dalam empat struktur besar,

yakni meliputi struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

Tabel. 1.1

Skema Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

STRUKTUR PERANGKAT FRAMING

A

SINTAKSIS

Cara wartawan menyusun fakta

Skema berita - skematik

B SKRIP

Cara wartawan mengisahkan fakta Kelengkapan berita

C TEMATIK

Cara wartawan menulis fakta

Detail

Koherensi

Bentuk kalimat Kata Ganti

D RETORIS

Cara wartawan menekankan fakta

Leksikon

Grafis

Metafora

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang

terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut memiliki beberapa sub-bab yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN yaitu Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Metodologi Penelitian dan Sistematika Penelitian.

13 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cet 1, h.92

12

BAB II LANDASAN TEORI yang terdiri dari Pengertian analisis Framing,

Pengertian berita di Media Online dan Definisi peristiwa kematian menurut

pandangan Islam.

BAB III GAMBARAN UMUM yang terdiri dari profil Republika Online dan

profil KOMPAS.com.

BAB IV ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA

USTADZ JEFRI AL-BUCHORI DALAM REPUBLIKA ONLINE DAN

KOMPAS.COM membahas hasil penelitian yang berisi tentang bagaimana

pengemasan pesan dan realitas simbolik apa saja yang disajikan Republika Online

dan KOMPAS.com terhadap pemberitaan meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori.

BAB V PENUTUP yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Framing

Pada dasarnya, analisis framing merupakan versi terbaru dar pendekatan

analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media.1 Analisis framing

dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh media.

Dengan cara dan teknik apa peristiwa ditekankan dan ditonjolkan. Apakah dalam

berita itu ada bagian yang dihilangkan, luput atau bahkan disembunyikan dalam

pemberitaan. Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai

analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau

apa saja) dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses

konstruksi. Disini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna

tertentu.2

Alex Sobur mendefinisikan bahwa analisis ini mencermati strategi seleksi,

penonjolan dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih

menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak

sesuai perspektifnya. Deng an kata lain, framing adalah pendekatan untuk

mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh

wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita.3

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.161

2 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LkiS

Yogyakarta,2002), h.3

3 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.162

14

Karena itu praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi

isu tertentu dan mngabaikan isu lain; serta menonjolkan aspek isu tersebut dengan

menggunakan pelbagai strategi wacana – penempatan yang mencolok

(menempatkan di headline, halaman depan, atau bagian belakang), pengulangan,

pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label

tertentu ketika menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan.4

Pada dasarnya framing adalah metode untuk melihat cara bercerita (story

telling) media atas peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada “cara melihat”

terhadap realitas yang dijadikan berita. “Cara melihat” ini berpengaruh pada hasil

akhir dari konstruksi realitas. Analisis framing adalah analisis yang dipakai untuk

melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media. Ada dua esensi

utama dari framing, pertama, bagaimana peristiwa dimaknai. Ini berhubungan

dengan bagian mana yang diliput dan mana yang tidak diliput. Kedua, bagaimana

fakta itu ditulis. Aspek ini berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat dan

gambar untuk mendukung gagasan.5

Berbicara masalah analisis framing, banyak berbagai model yang

mendukung analisis ini. Salah satunya adalah model framing yang diperkenalkan

oleh Zhongdang pan dan Gerald M. Kosicki. Ini merupakan salah satu model yang

paling populer dan banyak dipakai. Bagi Pan dan Kosicki, analisis framing ini

dapat menjadi salah satu alternatif dalam menganalisis teks media di samping

analisis isi kuantitatif.

4 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.164 5

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LkiS

Yogyakarta,2002), h.10

15

Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih

menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak

lebih tertuju pada pesan tersebut. Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari

framing yang saling berkaitan. Pertama, dalam konsepsi psikologi. Framing

dalam konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses

informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan proses kognitif,

bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukan dalam skema

tertentu. Framing disini dilahat sebagai penempatan informasi dalam suatu

konteks yang unik/khusus dan menempatkan elemen tertentu dari suatu isu

dengan penempatan lebih menojol dalam kognisi seseorang. Elemen-elemen yang

diseleksi dari suatu isu/peristiwa tersebut menjadi lebih penting dalam

mempengaruhi pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas. Kedua,

konsepsi sosiologis. Pandangan sosiologis lebih melihat pada bagaimana

konstruksi sosial atas realitas. Disini dipahami bagaimana sesorang

mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman sosialnya

untuk mengerti dirinya dan realitas diluar dirinya.6

Alex Sobur menjelaskan bahwa model ini berasumsi bahwa setiap berita

mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan

suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita –

kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu- ke dalam

teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana

6 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LkiS

Yogyakarta,2002), h. 252-253

16

seseorang memaknai suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda yang

dimunculkan dalam teks.7

Wartawan atau media menonjolkan pemaknaan atau penafsiran mereka

atas suatu peristiwa dengan memakai secara strategis kata, kalimat, lead,

hubungan antarkalimat, foto, grafik, dan perangkat lain untuk membantu dirinya

mengungkapkan pemaknaan mereka sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

Perangkat wacana itu dapat juga menjadi alat bagi peneliti untuk memahami

bagaimana media mengemas peristiwa.8

Dalam pendekatan ini, perangkat framing dapat dibagi ke dalam empat

struktur besar, yaitu :9

1. Struktur sintaksis.

Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa -

pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa – ke dalam bentuk susunan

umum berita. Struktur semantik ini dengan demikian dapat diamati dari bagan

berita (lead yang dipakai, latar, headline, kutipan yang diambil, dan sebagainya).

Bagian itu tersusun dalam bentuk yang tetap dan teratur sehingga membentuk

skema yang menjadi pedoman bagaimana fakta hendak disusun.

Headline mempunyai fungsi framing kuat. Pembaca cenderung lebih

mengingat headline yang dipakai dibandingkan bagian berita. Headline

mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti untuk kemudian digunakan dalam

membuat pengertian isu dan peristiwa sebagaimana mereka beberkan. Selain

headline/judul, lead adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead

7 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.175

8 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LkiS

Yogyakarta,2002), h.254

9 Ibid, h.255

17

yang baik umumnya memberikan sudut pandang dari berita, menunjukan

perspektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan.10

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang

ingin ditampilkan wartawan. Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya

mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih

menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Bagian berita lain

yang penting adalah pengutipan sumber berita. Bagian ini dalam penulisan berita

dimaksudkan untuk membangun objektivitas-prinsip keseimbangan dan tidak

memihak.11

Intinya, struktur sintaksis mengamati bagaimana wartawan memahami

peristiwa yang dapat dilihat dari cara ia menyusun fakta ke dalam bentuk umum

berita. Elemen sintaksis memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana

wartawan memaknai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut akan dibawa.

2. Struktur skrip

Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau

menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana

strategi cara bercerita atau bertutur yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas

peristiwa ke dalam bentuk berita.

Seperti halnya novelis, wartawan ingin agar khalayak pembaca tertarik

dengan berita yang ditulis. Karenanya, peristiwa diramu dengan mengaduk unsur

emosi, menampilkan peristiwa tampak sebagai sebuah kisah dengan awal, adegan,

klimaks dan akhir. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5 W + 1 H

who, what, when, where, why, dan how. Meskipun pola ini tidak selalu dapat

10 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LkiS Yogyakarta,2002), h.257-258

11

Ibid, h.259

18

dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan, kategori informasi ini yang

diharapkan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan. 12

3. Struktur tematik.

Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan

pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan

antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Dalam menulis berita,

seorang wartawan mempunyai tema tertentu atas suatu peristiwa. Ada beberapa

elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik ini. Di antaranya adalah

koherensi: pertalian atau jalinan antarkata, proposisi atau kalimat.

Ada beberapa macam koherensi. Pertama, koherensi sebab-akibat.

Proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab dari proposisi lain.

Kedua, koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat satu dilihat sebagai penjelas

proposisi atau kalimat lain. Ketiga, koherensi pembeda. Proposisi atau kalimat

satu dipandang kebalikan atau lawan dari proposisi atau kalimat lain. proposisi

mana yang dipakai dalam teks berita, secara mudah dapat dilihat dari kata

hubung yang dipakai. Proposisi sebab-akibat umumnya ditandai dengan kata

hubung “sebab” atau “karena”. Koherensi penjelas ditandai dengan pemakaian

kata hubung “dan” atau “lalu”.sementara koherensi pembeda ditandai dengan

kata hubung “dibandingkan” atau “sedangkan”.13

4. Struktur retoris.

Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti

tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan

memakai pilihan kata, idiom, grafik dan gambar yang dipakai bukan hanya

12 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LkiS Yogyakarta,2002), h.260

13

Ibid, h.263-264

19

mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada

pembaca.14

B. Berita di Media Online

M. Lyle Spencer, dalam buku News Writing menyebutkan berita

merupakan kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian

besar para pembaca. Lalu, William S. Maulsby, dalam buku Getting in News

menulis, berita dapat didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak

memihak dari fakta-fakta yang memunyai arti penting dan baru terjadi, yang

menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.15

Haris Sumadiria mendefinisikan bahwa berita adalah laporan tercepat

mengenai fakta atau gagasan yang bisa dipertanggung jawabkan, menarik dan

penting bagi sebagian besar khalayak. Melalui media surat kabar, radio, televisi,

atau media online internet.16

Sedangkan Romli mendefinisikan berita merupakan laporan peristiwa

yang memiliki nilai berita (news value) – aktual, faktual, penting, dan menarik.17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002) dikemukakan, berita adalah

cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.18

Secara

ringkas dapat dikatakan bahwa berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Ini

berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan

14

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LkiS Yogyakarta,2002), h. 255-256

15 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h. 132-133

16

AS Haris Sumadiria., Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (Panduang

Praktis Jurnalis Profesional), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), cet-1, h.64

17 Ibid, h.133

18

Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita, (Jakarta:

Indeks, 2006), h. 2

20

jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak

dapat disebut berita.19

Lalu Eric C. Hepwood mengemukakan, berita adalah laporan pertama dari

kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum. Definisi ini

mengungkapkan tiga unsur berita yakni aktual, penting dan menarik. Sementara

itu pakar komunikasi lainnya, JB Wahyudi mengemukakan, berita adalah laporan

tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi

sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media

massa periodik. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak

dipublikasikan melalui media massa periodik.20

Berdasarkan berbagai definisi itu, meskipun berbeda terdapat persamaan

yang mengikat pada berita, meliputi: menarik perhatian, luar biasa dan termasa

(baru). Karena itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah: informasi atau laporan

yang menarik perhatian masyarakat konsumen, berdasarkan fakta, berupa kejadian

dan atau ide (pendapat), disusun sedemikian rupa dan disebarkan media massa

dalam waktu secepatnya.21

Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak peristiwa dan informasi. Tetapi

sifat informasi berikut ini selalu diburu wartawan untuk dijadikan berita:22

1. Aktual/hangat/baru atau sedang terjadi

Peristiwa yang menyenangkan dan juga menyedihkan yang terjadi saat ini

sangat berpotensi menjadi berita. Misalnya, musibah pesawat udara,

19

Sudirman Tebba, Jurnalistik baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h.55

20

Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita, (Jakarta:

Indeks, 2006), h.3-4

21

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h.133

22

Helena Olii, Berita dan Informasi, (Jakarta: Indeks, 2007), h.27

21

tenggelamnya kapal laut, kecelakaan lalu lintas, ledakan bom, musibah banjir, dan

lain-lain.

2. Berakibat pada kehidupan orang banyak

Seperti jika 70% warga Indonesia selama sebulan kesulitan BBM, maka

akan menjadi berita yang hebat. Kenaikan harga BBM, tarif listrik, harga beras,

harga minyak goreng biasanya dirasakan akibatnya oleh banyak orang. Hujan

yang berakibat banjir dan angin yang berakibat bangunan roboh juga dirasakan

oleh banyak orang.

3. Mengandung unsur ketokohan

Nama besar melahirkan berita. Tokoh biasanya menjadi panutan bagi

banyak orang. Misalnya, presiden mengawinkan puterinya, selebritis melahirkan

putera pertama, kyai kondang menikah lagi, dan lain-lain.

4. Langka

Peristiwa yang jarang terjadi atau yang probabilitas kejadiannya kecil,

biasanya memancing minat dan keingintahuan orang. Ada domba bertanduk tiga,

gajah berbelalaui dua, dan lain-lain.

5. Kedekatan (nearness)

Orang lebih tertarik pada informasi dari lingkungannya atau tempat

asalnya. Misalnya, pohon tumbang di dekat terminal bus di kota ini

mengakibatkan kemacetan.

6. Mengandung konflik

Konflik merupakan bagian dari kehidupan. Dan berita berkenaan dengan

kehidupan tersebut. Konflik meningkatkan minat khalayak.

22

7. Membawa perubahan

Pembangunan megamal atau pusat perbelanjaan di kota anda layak untuk

menjadi berita. Keberadaan megamal akan membawa perubahan. Misalnya, fisik

kota berubah, arus lalu lintas berubah, bahkan gaya hidup warga pun akan

mengalami perubahan. Pembangunan megamal itu pada awalnya menyerap tenaga

kerja, maupun setelah diresmikan bangunan tersebut akan lebih banyak lagi

menyerap tenaga kerja.

8. Mengandung aksi

Peristiwa yang mengandung unsur aksi atau gerakan (massal) biasanya

menarik untuk dijadikan berita. Contoh aksi-aksi unjuk rasa.

9. Tindakan pemerintah

Tindakan pemerintah akan menjadikan berita jika ada kaitannya dengan

lahirnya peraturan baru atau perundangan baru, peresmian, hasil sidang kabinet.

Tetapi, seringkali berita dapat dimulai sebagai akibat dari pengumuman

pemerintah yang kemudian diikuti dengan penjelasan dari pemerintah.

10. Seremonial

Peristiwa yang sifatnya perayaan atau peringatan dapat menjadi berita.

Misalnya, peringatan hari lahir kota Jakarta yang selalu diperingati oleh warga

ibukota dengan berbagai program. Yang juga menjadi berita adalah perayaan

keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Waisak, kenaikan Isa Almasih.

Berita biasanya menyangkut persiapan menjelang hari-hari tersebut, tempat atau

perbelanjaan yang penuh dengan orang berbelanja, dan acara ritual pada perayaan

tersebut.

23

11. Kriminalitas

Berita mengenai peristiwa-peristiwa kejahatan memiliki peminat dalam

jumlah besar. Jenis peristiwanya sangat beragam, muali dari pencurian,

perampkan bank, penipuan, hingga pembunuhan dan pemerkosaan. Saat ini setiap

media mempunyai program kriminal.

12. Informasi ringan mengenai pengembangan diri dan keterampilan praktis

Pengembangan diri merupakan sesuatu yang baru di dunia junalistik dan

jarang dilirik oleh wartawan karena dianggap tidak ada nilai beritanya. Namun,

belakangan disadari bahwa peminat acara ini ternyata banyak. Seperti cara

berkebun, mengelola keuangan rumah tangga, merawat wajah, dan lain-lain.

13. Mengandung unsur entertainment

Dunia hiburan saat ini menjadi sumber informasi yang diminati banyak

orang. Bahkan saat ini berita dunia hiburan merupakan andalan untuk

meningkatkan rating lembaga penyiaran. Dunia media massa Indonesia kini

dimeriahkan oleh berbagai jenis program hiburan, baik di radio, televisi, maupun

media cetak.

Lalu, Berita dapat dibagi ke dalam beberapa macam, tergantung dari segi

melihatnya, seperti:23

a. Sifat kejadian

Dilihat dari segi sifat kejadiannya berita dibedakan antara berita yang

terduga, seperti perayaan hari nasional, dan berita yang tak terduga, seperti

ledakan bom, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, pembunuhan, dan semacamnya.

23 Sudirman Tebba, Jurnalistik baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h.55-56

24

b. Cakupan isi berita

Dilihat dari segi cakupan isinya berita itu terbagi pada berita politik,

ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hukum, seni, agama, kejahatan, olahraga,

militer, laporan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebaginya.

c. Bentuk penyajian berita

Berita juga dapat dibedakan dari bentuk penyajiannya seperti berita

langsung, berita komprehensif dan feature.

Berbagai berita dan pemberitaan semua disampaikan melalui sarana

media. Media merupakan saluran komunikasi yang dapat diterima melalui panca

indera. Media yang digunakan bisa media elektronik maupun media massa.24

Media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan

dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi yang

memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, media yang paling dominan

dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia, seperti mata dan telinga. Akan

tetapi media komunikasi yang dimaksud disini adalah media massa.25

Istilah media massa merujuk pada alat atau cara terorganisasi untuk

berkomunikasi secara terbuka dan dalam jarak jauh kepada banyak orang

(khalayak) dalam jangka waktu yang ringkas.26

Media massa pada awalnya dikenal dengan istilah pers berasal dari bahasa

Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak

dan secara maknawiyah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara

24

H.A.W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), Cet. Ke 5, h.24

25 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007), h.123

26 Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010),

h.198

25

tercetak. Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers

dalam pengertian sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas

adalah meliputi segala penerbitan, termasuk media massa elektronika, radio

siaran, televisi siaran, sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada media

massa cetak, yakni surat kabar, majalah dan buletin kantor berita.27

Media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran

informasi/berita kepada masyarakat juga kepada pemerintah (pejabat-pejabat

pemerintah) dan dalam pembentukan pendapat umum.28

Informasi yang

disampaikan di media massa pada umumnya dinilai masyarakat memiliki

kredibilitas yang tinggi, sehingga apa yang diungkapkan dianggap suatu

kebenaran yang ada dimasyarakat. Informasi tersebut juga mampu mempengaruhi

pikiran, perasaan, sikap dan perilaku manusia.29

Makin berkembangnya teknologi informasi, maka media informasi juga

mengalami perubahan dan memungkinkan terjadi komunikasi dua arah. Saat ini

hampir keseluruhan media cetak baik surat kabar maupun majalah telah pula

mengembangkan media online yang membuka kesempatan para pembacanya

untuk berkomentar mengenai informasi yang disampaikan. Sedangkan

sebelumnya media elektronik telah banyak pula membuka kesempatan pendengar

atau pemirsanya memberikan umpan balik langsung.30

Media online merupakan media yang menggunakan internet. Sepintas lalu

orang akan menilai media online merupakan media elektronik, tetapi para pakar

memisahkannya dalam kelompok tersendiri. Alasannya media online

27 Diah Wardhani, Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.20-21

28

Ibid, h.7

29

Ibid, h.7

30

Ibid, h.22

26

menggunakan gabungan proses media cetak dengan menulis informasi yang

disalurkan melalui sarana elektronik, tetapi juga berhubungan dengan komunikasi

personal yang terkesan perorangan.31

Sebagian kalangan mengkategorikan internet ke dalam media massa,

karena pesannya bisa diterima oleh banyak orang. Namun ada pihak yang tidak

sependapat dikarenakan karakteristik media internet sangat berlawanan dengan

media massa. Informasi melalui media online, hanya dapat dibaca, jika khalayak

aktif mencari. Hal itulah yang menunjukan perbedaannya dengan media massa

seperti televisi yang kini makin banyak dipilih masyarakat dalam memperoleh

berita terkini.32

Setiap jenis media massa memiliki kelebihan dan kekurangan. Termasuk

pada media online. Media online memiliki kelebihan tersendiri, informasinya

lebih “personal”, yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.

Tentu dengan syarat; ada sarananya, berupa perangkat komputer dan jaringan

internetnya. Kelebihan lain, informasi yang disebarkan dapat di-update setiap

saat, bila perlu setiap detik. Lebih dari itu, media online juga dilengkapi fasilitas

pencarian berita dan pengarsipan berita yang dapat diakses dengan mudah.33

Lalu berikutnya adalah kelemahan media online. Kelemahan media online

terletak pada peralatan dan kemampuan penggunaannya. Media online harus

menggunakan perangkat komputer dan jaringan internet yang hingga saat ini

biayanya cukup mahal di negeri kita ini. Saat ini, belum seluruhnya wilayah di

31 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h.13 32

Diah Wardhani, Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.22

33 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h.22

27

Indonesia memiliki jaringan internet, di samping diperlukan keahlian tertentu

guna memanfaatkannya, dan mungkin juga belum banyak orang menguasainya.34

Selain kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, media online atau media internet

juga memiliki karakteristik sebagai berikut:35

1. Sifat komunikasinya dua arah (interaktif)

2. Komunikatornya bisa lembaga dan personal

3. Isi pesannya lebih personal/individual

4. Informasi diterima publiknya tidak serentak namun sesuai dengan kebutuhan

komunikannya

5. Publiknya bisa homogen

Penulisan dan penayangan berita online hampir sama dengan penulisan

dalam media cetak, khususnya surat kabar. Namun, perbedaannya dalam pola

pemuatannya, di mana medianya adalah di internet. Umumnya, ketika berita

online dibuka, awalnya hanya muncul judul dan lead atau intro berita. Bila ingin

mengetahui lebih jauh, pembaca atau pemirsa internet harus membuka (meng-

klik) halaman atau link lanjutannya.36

Bila itu dilakukan, baru muncul informasi

yang lebih lengkap. Dengan cara itu, pengguna internet dapat memilih informasi

yang diinginkannya. Selain itu, biasanya media online “dinikmati” sendiri.37

C. Peristiwa Kematian Menurut Pandangan Islam

Secara etimologis mati berarti padam, diam dan tenang, maksudnya

sesuatu yang tidak memiliki roh. Jika tenang merupakan makna asal dari

34 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h.25

35 Diah Wardhani, Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.22-23 36

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

h.146

37

Ibid, h.179

28

kematian, maka gerak adalah makna asal dari kehidupan. Kehidupan manusia

timbul pada saat roh ditiupkan pada jasad janin dalam rahim ibunya. Sedangkan

kematian adalah terputusnya hubungan dan terpisahnya roh dengan badan.

Kematian juga bermakna bergantinya keadaan dan berpindah dari tempat yang

satu ke tempat yang lain.38

Kematian adalah hal yang tidak diingkari siapa pun. Ia terjadi pada seluruh

makhluk di planet bumi ini. Allah SWT mengabarkan hal itu kepada kita dalam

firman-Nya.

Yang artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati (dzaiqatul

maut). Dan sesungguhnya pada hari kiamat disempurnakan pahalamu.

Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka

sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan

yang memperdayakan.” (Q.S. Al „Imran 3: 185) 39

Kita sebagai manusia tidak perlu takut mati, waktunya sudah ditentukan.

Maksudnya, seseorang tidak akan mati melainkan dengan takdir Allah dan setelah

tuntas jangka waktu yang Allah tetapkan baginya. Pengetahuan tentang itu dapat

menghilangkan ketakutan yang selalu membelenggu leher para hamba. Orang

yang beriman kepada Allah adalah orang yang paling sedikit terpukul oleh

bencana kematian. Bahkan lebih dari itu, ia merindukan pertemuan dengan Allah

SWT.40

38 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006), h.11

39 Ali Muhammad Lagha, Perjalanan Kematian, ( Tripoli: Serambi Ilmu Semesta, 2002),

h.17

40 Ali Muhammad Lagha, Perjalanan Kematian, ( Tripoli: Serambi Ilmu Semesta, 2002),

h.21-22

29

Semua manusia pasti pernah melihat manusia yang lain sedang mengalami

peristiwa kematian. Setelah manusia melihat kondisi kematian, memandang

jenazah tidak lagi mampu menggerakkan badannya, lalu membusuk bahkan

punah, maka dia sadar bahwa ada sesuatu yang hilang dari orang mati yang baru

saja dilihatnya penuh gerak dan rasa itu. Disanalah manusia mencari apa dan

mengapa itu, sambil mencari apa yang terjadi pada manusia yang mati itu.41

Dan

itu semua membuat manusia tidak tenang membayangkan jika hal itu menimpa

dirinya sendiri.

Kecemasan tentang kematian dan apa yang terjadi sesudahnya mendorong

manusia mencari sandaran yang dapat diandalkan. Hal itu tidak dapat dia temukan

kecuali pada Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Kuasa.42

Disinilah sebagai manusia

harus mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara beribadah hanya kepada-Nya

dan berbuat kebaikan sampai akhir hayatnya.

Dalam Islam kematian itu ada dua cara, yaitu husnul khatimah dan su’ul

khatimah. Husnul khatimah berarti kesudahan yang baik, yaitu kematian dalam

keadaan iman kepada Allah, sehingga berpeluang masuk surga. Lawannya ialah

su’ul khatimah dan konsekuensinya ialah masuk neraka. Kedua istilah itu tidak

dikenal dalam Al-Quran, tetapi ada ayat yang mengisyaratkan perlunya kita

meninggal secara husnul khatimah dan menjauhi kematian yang su’ul khatimah,

yaitu : 43

41

M. Quraish Shihab, Perjalanan Menuju Keabadian: Kematian, Surga dan Ayat-Ayat

Tahlil, (Jakarta: Lentera Hati, 2001), h.10

42 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006), h. 17

43 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006), h.61

30

Artinya: “Dan Ibrahim mewasiatkan ini kepada putera-puteranya, Dan yakub

(juga berpesan), Hai putera-puteraku! Allah telah memilih agama bagimu. Maka

janganlah kamu mati kecuali dalam berserah diri”. (Al-Baqarah, 2: 132)

Kehadiran ajal tidak diketahui oleh siapapun. Pesan itu berarti hendaknya

kita tidak meninggalkan agama Islam walau sesaat pun. Jadi, kapan pun saat

kematian datang, kita tetap menganut agama ini. Kematian tidak dapat di duga

kedatangannya. Kalau kita melepaskan ajaran agama ini sesaat, maka jangan

sampai pada waktu yang sesaat itu kematian datang menjemput nyawa kita agar

kita mati secara husnul khatimah. Kalau kita mati ketika meninggalkan agama ini

walau hanya sesaat, maka itu kematian termasuk su’ul khatimah, na’uzubillah

minzalik, kita berlindung kepada Allah dari nasib buruk itu.44

Memang penulis tidak menemukan ayat atau riwayat yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang sifat dan keadaan seseorang yang

mati dalam husnul khatimah atau su’ul khatimah, tetapi agaknya kita dapat

berkata bahwa ketenangan yang menyertai kematian, keceriaan yang nampak pada

air muka yang wafat serta pujian orang atau amal-amalnya, dapat menjadi

indikator-indikator kesudahan yang baik.45

Allah telah menetapkan tanda-tanda bahwa kematian seseorang husnul

khatimah. Syaikh Albani rahimahullah telah mengumpulkan dalam kitabnya

44 Ibid, h.62

45 M. Quraish Shihab, Perjalanan Menuju Keabadian: Kematian, Surga, dan Ayat-Ayat

Tahlil, (Jakarta: Lentera hati, 2001), h.74

31

(Ahkamul Janaiz) tanda-tanda ini dari Al-Quran dan Sunah. Berikut ini dijelaskan

tanda-tanda seorang mati dalam keadaan husnul khatimah, yaitu:46

a. Mengucapkan kalimat syahadat ketika wafat

b. Ketika wafat dahinya berkeringat

c. Wafat pada malam Jum‟at

d. Mati syahid dalam medan perang

e. Mati dalam peperangan fisabilillah

f. Mati disebabkan penyakit kolera

g. Mati karena tenggelam

h. Mati karena tertimpa reruntuhan/tanah longsor

i. Perempuan yang meninggal karena melahirkan

j. Mati terbakar

k. Mati karena penyakit busung perut

l. Mati karena penyakit TBC

m. Mati karena mempertahankan hartanya yang dirampas

n. Mati dalam membela agama dan jiwa

o. Mati dalam berjaga-jaga di perbatasan di jalan Allah

p. Orang yang meninggal pada saat mengerjakan amal shaleh

q. Orang yang dibunuh penguasa yang dhalim kerena dia mendatanginya dan

menasihatinya

Sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai kematian

seseorang bisa disebut husnul khotimah adalah:47

46

Maria Hidayah, Khusnul Khotimah: Jemputlah Kematianmu dengan Khusnul

Khotimah, (Klaten: Cable Book, 2012), h.27

47 Ibid, h.38-40

32

a. Ditinjau dari kata-kata terakhirnya, apabila kata-kata terakhirnya adalah

kalimat-kalimat toyyibah, maka itu tandanya dia mati dalam keadaan husnul

khotimah.

b. Ditinjau dari aktifitas terakhirnya, apabila seseorang di masa-masa akhir

hidupnya beribadah baik ibadah mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh. Dan dia

meninggal dalam keadaan beribadah atau usai menjalankan ibadah maka itulah

tandanya dia mati dalam keadaan husnul khotimah.

c. Ditinjau dari hari terakhirnya (hari Jum‟at), begitu banyak orang-orang sholih

yang meninggal dunia pada hari Jum‟at, karena mati pada hari Jum‟at adalah

tanda kematian husnul khotimah.

d. Ditinjau dari kondisi terakhir fisiknya. Kita sering menyaksikan seseorang

meninggal dengan kondisi tubuh yang tidak wajar seperti tubuh gosong, penuh

dengan luka dan nanah, berbau busuk, keluar belatung, lidah menjulur dan

mata melotot atau bahkan tidak ada yang mau memandikan, mengkafani,

mensholatkan, dll. Seseorang yang matinya husnul khotimah tidak akan

mengalami kejadian-kejadian seperti diatas, malah sebaliknya seperti wajah

mayit terlihat tenang dan damai bahkan ada yang tersenyum, banyak yang

berta‟ziyah dan mensholatkan dan lain-lain.

Begitulah akhir kehidupan yang baik, banyak orang yang menangis setelah

kepergiannya ke alam akhirat. Menangis bahagia, karena ditinggal orang shalih

dan bahagia karena orang shalih tersebut meninggal dalam husnul khotimah. Abu

Hamid al-Ghazali menjelaskan, dalam menyikapi soal kematian manusia dibagi

33

tiga golongan. Pertama, orang yang sibuk dengan kehidupan dunia. Kedua,

pemula yang bertobat, dan ketiga, orang yang telah mencapai tingkatan arifin.48

1. Orang yang sibuk dengan kehidupan dunia

Orang ini tidak akan mengingat kematian. Kalaupun ia mengingatnya itu

dilakukan sambil meratapi kehidupan dunianya dan menyesali datangnya

kematian. Bagi orang seperti ini kematian hanya akan membuatnya semakin

jauh dari Tuhan.

2. Orang yang bertobat

Orang ini seringkali mengingat kematian, sehingga rasa takut dan gentar

mungkin sekali timbul dalam hatinya dan dengan demikian menyempurnakan

tobatnya. Boleh jadi dia merasa khawatir bahwa kematian akan menjemput

sebelum tobatnya sempurna dan bekalnya untuk kehidupan akhirat cukup.

Rasa takut mati orang seperti itu masih bisa dimaklumi dan dia tidak

termasuk kedalam kelompok yang disebut dalam sabda Rasulullah: “ Barang

siapa yang membenci pertemuan dengan Allah, maka Allah akan benci

bertemu dengannya”. Ciri khas orang yang bertobat adalah persiapannya yang

terus menerus untuk hal itu dan sikapnya mengurangi perhatian kepada hal-hal

yang lain. jika tidak demikian, maka dia akan termasuk manusia yang

tenggelam dalam urusan duniawi semata.

3. Orang yang telah mencapai tingkatan arifin

Orang yang arif akan senantiasa mengingat kematian, sebab baginya

kematian merupakan saat yang berbahagia bersama Kekasihnya dan seorang

pecinta yang tak akan pernah melupakan janji pertemuan dengan Zat yang

48 Sudirman Tebba, Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006), h.68

34

dicintainya. Biasanya orang seperti itu mneganggap kedatangan kematian

merayap lambat dan dia merasa gembira dengan kedatangannya, karena dengan

itu dia bisa meninggalkan dunia tempat tinggal orang-orang yang berdosa

untuk kemudian berada di hadirat Tuhan Semesta Alam.

Manusia di dunia ini tidak ada yang sama. Setiap orang memiliki

perbedaan. Demikian pula dalam mengingat kematian. Tidak semua manusia di

dunia ini mengingat kematian. Hanya orang-orang yag memiliki ketakwaan dan

percaya akan kuasa Allah yang mengerti apa yang akan terjadi pada dirinya sesuai

yang digariskan oleh Allah. Namun lebih banyak lagi golongan manusia yang

tidak ingat dan mengerti tentang kematian.49

49 Rita Rosita, Mengingat Kematian, (Ciputat: Mediatama Publishing Group, 2010), h.15

35

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Republika Online

Republika Online hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun setelah harian

republika terbit. Republika Online atau bisa disingkat ROL merupakan portal

berita yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video, yang terbentuk

berdasarkan teknologi hipermedia dan hiperteks. Dengan kemajuan informasi dan

perkembangan sosial media, ROL kini hadir dengan berbagai fitur baru yang

merupakan percampuran komunikasi media digital. Informasi yang disampaikan

diperbarui secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal,

menjadikannya sebuah portal berita yang bisa dipercaya.1

Seperti yang telah disebutkan pada kalimat di atas, segala informasi

dirangkum dalam sejumlah kanal. Sejumlah kanal dalam ROL mencakup

Pendidikan, Sepak Bola, Konsultasi, Senggang, Otomotif, Video, Nasional,

Olahraga, Internasional, Ekonomi, Trendtek, Gaya Hidup, Komunitas, Publika,

ROL to Campus, ROL to School, Humaira, dan Khazanah. Semua kanal ini dapat

mempermudah para pembaca dalam memilah dan memilih suatu berita sesuai

kebutuhan mereka.

Republika Online seperti yang kita tahu merupakan portal berita yang

bersegmentasi ke-Islaman. Bisa dilihat dari salah satu kanal yang ada dalam ROL

terdapat kanal Khazanah. Kanal Khazanah ini memiliki beberapa subkanal di

1 www.republika.co.id/page/about# pada hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 20:32

36

dalamnya, yaitu Hikmah, Mualaf, Fatwa, Wakaf, Konsultasi Wakaf, Pojok Arifin

Ilham, Umrah – Haji, Celoteh Kang Erick Yusuf, Nusantara, Gaya Sufi,

Mancanegara dan Mozaik.2 Semua subkanal ini kurang lebih membahas tentang

segala berita ataupun hal-hal yang berhubungan dengan Islam. ini bertujuan agar

dapat membuat para pembaca mendapatkan „makanan rohaniah‟ agar dapat

memberi solusi dan mengatasi masalah-masalah hidup yang sedang mereka

hadapi dan jalani.

ROL kini juga hadir dalam versi English. English Version ini juga

mencakup beberapa subkanal seperti National & Regional, Islam in the

Archipelago, General, Travelling, Resonance, dan International. Dengan itu

semua dapat membuat ROL akan lebih menarik untuk dikunjungi oleh para

pembaca yang haus akan informasi terkini, terhangat dan terpopuler.

Republika Online dan Harian Republika tetap bersegmentasi ke-Islaman.

Keduanya memiliki beberapa kanal (seperti yang telah disebutkan di atas) dan

rubrik yang sama dalam memuat pemberitaan. Pada Harian Republika memuat

rubrik Nasional, Ekonomi, Opini, Finansial dan Industri, Internasional, Publik,

Urbana, Khazanah, dan Olahraga. Dalam hal ini penulis melihat bahwa ROL

memiliki lebih banyak beberapa kanal dibanding dengan Harian Republika. Dan

semua ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan para pembaca.

Dalam struktur organisasi antara ROL dan Harian Republika memiliki

pemimpin dan wakil pemimpin redaksi yang sama, namun berbeda redaktur

pelaksana dan tim redaksi. Berikut struktur redaksi dalam Republika Online dan

Harian Republika:

2 www.republika.co.id/page/about# pada hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 20:32

37

Republika Online :

Pemimpin Redaksi : Nasihin Masha

Wakil Pemimpin Redaksi : Arys Hilman Nugraha

Redaktur Pelaksana Republika Online : M Irwan Ariefyanto

Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online : Heri Ruslan

Tim Redaksi: Yeyen Rostiani, Didi Purwadi, Ajeng Ritzki Pitakasari, Djibril

Muhammad, Taufiqqurachman Bachdari, Dewi Mardiani, Endah Hapsari,

Miftahul Falah, Hafidz Muftisany, Hazliansyah, Karta Raharja Ucu, Yudha

Manggala P Putra, Fernan Rahadi,A.Syalaby Ichsan,Mansyur Faqih,Citra Listya

Rini,Damanhuri Zuhri,Nidia Zuraya,M.Amin Madani, Hannan Putra, Niken

Paramitha, Asti Yulia Sundari, Muthia Ramadani, Sadly Rachman, Agung

Sasongko, Yunita Sari, Fanny Damayanti.3

Harian Republika :

Pemimpin Redaksi : Nasihin Masha

Wakil Pemimpin Redaksi : Arys Hilman Nugraha

Redaktur Pelaksana Koran : Elba Damhuri

Wakil Redaktur Pelaksana : Irfan Junaidi, Syahruddin El-Fikri, Kumara

Dewatasari

Asisten Redaktur Pelaksana : Firkah Fansuri, Heri Ruslan, Johar Arief, Joko

Sadewo, Nur Hasan Murtiaji, Subroto

Staf Redaksi : Agus Yulianto, Alwi Shahab, Andi Nur Aminah, Andri Saubani,

Anjar Fahmiarto, Asep K Nurzaman, Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Chairul

Akhmad, Darmawan Sepriyossa, Dewi Mardiani, Didi Purwadi, Endro Yuwanto,

EH Ismail, Ferry Kisihandi, Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Indira Rezkisari,

Irwan Kelana, Israr, Khoirul Azwar, M Ikhsan Shiddieqy, Nashih Nashrullah,

Natalia Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Priyantono Oemar,

Rahmat Budi Harto, Ratna Puspita, Reiny Dwinanda, R Hiru Muhammad, Stevy

Maradona, Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah,

Wulan Tanjung Palupi, Yeyen Rostiyani, Yogi Ardhi Cahyadi, Yusuf Assidiq,

Zaky Al Hamzah, edwin Dwi Putranto, Abdullah Sammy, Agus Raharjo, Ahmad

Islami Jamil, Ahmad Reza safitri, Amri Amrullah, Ani Nursalikah, A Syalaby

Ichsan, Bilal Ramadhan, Bowo Pribadi Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri,

Darmawan, Desy Susilawati, Djoko Suceno, Dwi Murdaningsih, Dyah Ratna

Meta Novia, Edi Setyoko, Eko Widiyanto, Erdy Nasrul, Erik Purnama Putra, Esthi

Maharani, Fernan rahadi, Fitria Andayani, Friska Yolandha, Ichsan Emrald

Alamsyah, Indah Wulandari, Irfan Fitrat Pribadi, Lilis Sri Handayani, Lingga

Permesti, Mansyur faqih, Meiliani Fauziah, Mohammad Akbar, Muhammad

Akbar wijaya, Muhammad Fakhruddin, Mutia Ramadhani, M Hafil, Neni

Ridarineni, Nur Aini, Qommarria Rostanti, Rosita Budi Suryaningsih, Rusdy

Nurdiansyah, Satya Festini, Setyanavidita Livikacansera, Yoebal Ganesha Rasyid,

Yulianingsih, Tahta Aidilla, Aditya Pradana Putra, Agung Supriyanto, Wihdan

Hidayat, Afriza hanifa, Bambang Nuroyono, Gita Amanda Jatnikawati, Fenny

3 www.republika.co.id/page/about# pada hari Kamis, 5 September 2013 pukul 13.49

38

Melisa, Adi Wicaksono, Annga Indrawan, M Iqbal, Satria Kartika Yudha, Ira

Sasmita, Rizky Jaramaya, Umi Lailatul, Aldian Wahyu Ramadhan, Gilang Akbar

Prambadi, Alicia Saqina, Rr laeny Sulistyawati, Nora Azizah, Aghia Khumaesi.4

Dengan melihat struktur redaksi ROL dengan Harian Republika yang

berbeda, dapat sama-sama dipahami juga bahwa informasi dan isi pemberitaan

yang ditampilkan oleh keduanya pun berbeda. Dan ternyata pada Harian

Republika memiliki koran digital tersendiri yang disebut ePaper. ePaper

merupakan salah satu layanan dari republika, di mana para pembaca bisa

membaca Harian Republika dalam format digital (ePaper) secara langsung di

layar komputer mereka.5

B. Profil KOMPAS.com

KOMPAS.com berdiri pada tahun 1997 dengan nama Kompas Online. Saat

itu, Kompas Online hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas.

Kemudian pada tahun 1998 Kompas Online merubah namanya menjadi

KOMPAS.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi

pemasaran yang baru. KOMPAS.com pun memulai langkahnya sebagai portal

berita terpercaya di Indonesia.6

Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 KOMPAS.com tampil dengan

perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide “Reborn”, KOMPAS.com

membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Lebih kaya, lebih

segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan

advertiser-friendly.

4

Koran Republika edisi Sabtu, 7 September 2013, hal.6

5 http://epaper.republika.co.id/ diakses pada hari Senin, 9 September 2013 pukul 16.44

6 http://www.kompas.com/aboutus diakses pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 pukul 16.19

39

Seperti yang telah dipaparkan diatas, dapat dipahami bahwa

KOMPAS.com memiliki struktur manajement dan redaksi yang berbeda dengan

Harian KOMPAS.7 Informasi atau isi pemberitaannya pun berbeda satu sama lain.

Koran KOMPAS sendiri memiliki bentuk digital yang dapat diakses melalui

internet yaitu bernama KOMPAS ePaper. KOMPAS ePaper ini dapat dilihat

melalui epaper.kompas.com atau www.kompasprint.com.8

Sinergi ini menjadikan KOMPAS.com sebagai sumber informasi lengkap,

yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar,

video, live streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya pengunjung

aktif KOMPAS.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca aktif per

bulan, dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini,KOMPAS.com

telah mencapai 120 juta page view perbulan.

Semua kesuksesan berupa banyaknya para pembaca yang mengunjungi

situs KOMPAS.com ini terjadi karena adanya tim editor dan para reporter

KOMPAS,com yang solid dan bekerja sama dengan baik. Berikut merupakan

nama-nama tim editor dan reporter KOMPAS.com :

Editor

Muhammad Reza Wahyudi, Wicaksono Surya Hidayat, Aloysius Gonsaga A.E,

Benny N Joewono, Fikria Hidayat, Sabastian, Zulkifli BJ, Aris Fertony Harvenda,

Felicitas Harmandini, Laksono Hari Wiwoho, Ana Shofiana Syatiri, Glori Kyrious

Wadrianto, Kistyarini, Farid Assifa, Erlangga Djumena, I Made Asdhiana, Asep

Candra, Eko Hendrawan Sofyan, Taslimah Widianti Kamil, Inggried Dwi

Wedhaswary, Hindra, Jodhi Yudono, Moh. Latip, Herry Prasetyo, Albertus Tjatur

Wiharyo, Egidius Patnistik, Caroline Sondang Andhikayani D

7 Wawancara dengan Customer Care KOMPAS.com

8 Koran KOMPAS edisi Sabtu, 7 September 2013, hal.1

40

Reporter

Didik Purwanto, Aditya Panji Rahmanto, Oik Yusuf Araya, Wardah Fazriyati,

Christina Andhika Setyanti, Josephus Primus, Antonius Tjahjo Sasongko, Lusia

Kus Anna Maryati, Icha Rastika, Sabrina Asril, Fabian Januarius Kuwado, Rianah

Afifah, Agung Kurniawan, Donny Aprilianda, Maullana (Irfan), Ichsan Suhendra,

Yunanto Wiji Utomo, Ni Luh Made, Ferril Dennys Sitorus, Okky Herman Dilaga,

AryWibowo.9

Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau kanal-

kanal di halaman depan KOMPAS.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai dengan

tema berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-

kanal tersebut antara lain adalah:10

KOMPAS Female

Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karier, kehamilan, trik

keuangan serta informasi belanja.

KOMPAS Bola

Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan pertandingan

sepak bola.

KOMPAS Health

Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi medis terbaru, beserta

fitur informasi kesehatan interaktif.

KOMPAS Tekno

Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review produk dan

beragam berita teknologi.

9 http://www.kompas.com/aboutus pada hari Kamis, 5 September 2013 pukul 14.15

10

http://www.kompas.com/aboutus pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 pukul 16.19

41

KOMPAS Entertainment

Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar

negeri.

KOMPAS Otomotif

Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor terbaru serta

tips-tips merawat kendaraan.

KOMPAS Properti

Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang rumah, apartemen serta

tempat tinggal.

KOMPAS Images

Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan editor

foto KOMPAS.com.

KOMPAS Karier

Kanal yang tak hanya berfungsi sebagai direktori lowongan kerja, namun juga

sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun karyawan.

KOMPAS.com juga telah menciptakan komunitas menulis dengan konsep

citizen journalism dalam Kompasiana. Setiap anggota Kompasiana dapat

mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan

aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.

Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh

masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu

untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan. Kompasiana, yang setiap hari

melahirkan 300 hingga 400 tulisan telah berhasil membangun komunitas

jurnalisme warga yang mencapai 50.000 anggota.

42

Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi terkini, kini

selain bisa diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis

di smartphone BlackBerry, KOMPAS.com juga tampil dalam format iPad dan

akan terus tumbuh mengikuti teknologi yang ada.

43

BAB IV

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENINGGALNYA USTADZ

JEFRI AL-BUCHORI PADA REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM

A. Pembingkaian Pemberitaan Pada Republika Online

Pada Republika Online akan mengulas beberapa berita mengenai peristiwa

meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori menurut beberapa kalangan, baik warga,

sahabat atau kerabat, dan tokoh ulama maupun tokoh nasional.

1. Pembingkaian berita “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje

Sangat Besar”

Jum‟at tanggal 26 April Republika Online mengeluarkan berita mengenai

banyaknya masyarakat yang ingin ikut serta menshalatkan jenazah ustadz Jefri Al

Buchori di Masjid Istiqlal. Dengan judul “Animo Umat Muslim Menshalatkan

Jenazah Uje Sangat Besar”.

Gambar 4.1

44

Berita Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar1

Dalam pandangan Republika Online meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori

membawa duka yang sangat mendalam bagi sebagian masyarakat. Dan hal ini

dapat dilihat dari begitu banyaknya masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan

jenazah sang ustadz di Masjid Istiqlal. Pandangan semacam ini akan terlihat dari

bagaimana Republika Online melakukan strategi wacana tertentu dalam berita

untuk mendukung gagasannya.

a. Dalam Struktur Sintaksis

Dalam analisis sintaksis, judul berita Animo Umat Muslim Menshalatkan

Jenazah Uje Sangat Besar terlihat sangat jelas menunjukan pandangan Republika

Online. Judul itu melakukan penekanan bahwa begitu banyak orang yang turut

serta dalam menshalatkan jenazah ustadz Jefri Al-Buchori, sehingga di Masjid

Istiqlal tersebut bagai dipenuhi lautan orang.

Lead yang dipakai Republika Online menunjukan bahwa hampir seluruh

masyarakat merasa sangat kehilangan ustadz Jefri Al Buchori. Sehingga dapat

terlihat dari animo masyarakat yang sangat besar untuk menshalatkan jenazah uje,

begitu ia kerap disapa. Seperti ini lead yang dipakai Republika Online:

Paragraf 1:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Animo umat Muslim ikut

menshalatkan jenazah Ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje sangat besar.2

1http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mluhms-animo-umat-muslim-

menshalatkan-jenazah-uje-sangat-besar, Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat

Besar, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 11:25 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013

pukul 12:14 WIB

2http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mluhms-animo-umat-muslim-

menshalatkan-jenazah-uje-sangat-besar, Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat

Besar, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 11:25 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013

pukul 12:14 WIB

45

Latar berita yang diangkat menjelaskan Republika Online memandang

bahwa begitu banyak masyarakat yang sangat ingin menshalatkan jenazah ustadz

Jefri Al Buchori pada hari Jumat di Masjid Istiqlal. Hal itu terlihat dari keadaan

Masjid Istiqlal yang berbeda dengan hari Jumat biasanya. Karena beberapa jam

sebelum sholat Jumat dilaksanakan, masjid Istiqlal sudah dipenuhi para jamaah.

Dalam teks berita itu, Republika Online mewawancarai Rozak salah satu

jamaah yang ikut mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Rozak merasa

kaget dengan meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori dan ingin ikut serta dalam

mensholatkan jenazah. Teks berita Republika Online secara umum berisi pendapat

warga tentang keinginan mereka untuk mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al

Buchori. Berikut ini kutipan yang ditampilkan Republika Online:

Paragraf 3:

Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat

menshalatkan jenazah Uje. Rozak, (30) salah satu warga Depok, sengaja

berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di

Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje.3

Paragraf 4:

"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas

ke sini," ujarnya ketika berbincang dengan ROL, Jumat (26/4). Rozak

mengaku kaget dengan kabar meninggalnya Uje di televisi Jumat pagi.4

Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam

pandangan Republika Online meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori membawa

duka yang sangat mendalam bagi sebagian masyarakat. Dan hal ini dapat dilihat

dari begitu banyaknya masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan jenazah

ustadz Jefri Al Buchori di Masjid Istiqlal. Dari lead yang dipakai telah

3http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mluhms-animo-umat-muslim-

menshalatkan-jenazah-uje-sangat-besar, Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat

Besar, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 11:25 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013

pukul 12:14 WIB 4 Ibid.

46

menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Dan disini Republika Online

mengutip wawancara kepada salah satu jamaah yang ikut mensholatkan jenazah

ustadz Jefri Al Buchori, dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat

mendukung pemberitaan mengenai besarnya animo warga dalam mensholatkan

jenazah ustadz Jefri Al Buchori.

b. Struktur Skrip

Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita “Animo Umat Muslim

Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar” sebagai berikut:

Tabel 4.1

Struktur Skrip Berita Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat

Besar

Unit Strategi

Penulisan

Pernyataan Keterangan

What Besarnya animo

masyarakat

untuk

mensholatkan

jenazah Ustadz

Jefri Al Buchori

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Animo umat Muslim ikut

menshalatkan jenazah Ustaz Jeffry Al

Buchori alias Uje sangat besar.

Dari pantauan ROL, satu jam sebelum

Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari

setengah shaf Masjid Istiqlal sudah

dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda

dengan shalat-shalat Jumat di hari

biasa.

Para jamaah mengaku sengaja datang

awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat

menshalatkan jenazah Uje. Rozak,

(30) salah satu warga Depok, sengaja

berangkat dari rumahnya pukul 09.00

WIB hanya untuk Shalat Jumat di

Masjid Istiqlal dan menshalatkan

jenazah Uje.

"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan

di Istiqlal, saya langsung bergegas ke

sini," ujarnya ketika berbincang

dengan ROL, Jumat (26/4). Rozak

mengaku kaget dengan kabar

Paragraf 1

Paragraf 2

Paragraf 3

Paragraf 4

47

meninggalnya Uje di televisi Jumat

pagi.

Who Ustadz Jefri Al

Buchori

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Animo umat Muslim ikut

menshalatkan jenazah Ustaz Jeffry Al

Buchori alias Uje sangat besar.

Paragraf 1

When Jumat, 26 April

2013

"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan

di Istiqlal, saya langsung bergegas ke

sini," ujarnya ketika berbincang

dengan ROL, Jumat (26/4).

Paragraf 4

Where Masjid Istiqlal

Sejak Jumat pagi, awak media

bersiaga di ruang transit Masjid

Istiqlal untuk menunggu jenazah.

Jenazah Uje tiba di Istiqlal sekitar jam

11.00 siang. Sebelum akhirnya

diletakkan di hadapan para jamaah

untuk dishalatkan usai shalat Jumat.

Paragraf 5

Why Kenapa warga

memenuhi

mesjid Istiqlal?

Dari pantauan ROL, satu jam sebelum

Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari

setengah shaf Masjid Istiqlal sudah

dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda

dengan shalat-shalat Jumat di hari

biasa.

Para jamaah mengaku sengaja datang

awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat

menshalatkan jenazah Uje. Rozak,

(30) salah satu warga Depok, sengaja

berangkat dari rumahnya pukul 09.00

WIB hanya untuk Shalat Jumat di

Masjid Istiqlal dan menshalatkan

jenazah Uje.

Paragraf 2

Paragraf 3

48

How Bagaimana

besarnya animo

warga untuk

mensholatkan

ustadz Jefri Al

Buchori?

Dari pantauan ROL, satu jam sebelum

Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari

setengah shaf Masjid Istiqlal sudah

dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda

dengan shalat-shalat Jumat di hari

biasa.

Para jamaah mengaku sengaja datang

awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat

menshalatkan jenazah Uje. Rozak,

(30) salah satu warga Depok, sengaja

berangkat dari rumahnya pukul 09.00

WIB hanya untuk Shalat Jumat di

Masjid Istiqlal dan menshalatkan

jenazah Uje.

Paragraf 2

Paragraf 3

Struktur skrip pada berita “Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah

Uje Sangat Besar” dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua

unsur struktur skrip yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan

How yang tersusun telah mendukung pemberitaan di Republika Online dalam

menjelaskan bahwa sangat besarnya animo masyarakat untuk mensholatkan

jenazah ustadz Jefri Al Buchori.

c. Struktur Tematik

Dalam berita yang berjudul Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah

Uje Sangat Besar ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu

koherensi penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan

pemakaian kata hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan “...sengaja

berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid

Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje”.

Dapat dipahami dalam kalimat diatas, pemakaian kata hubung “dan” dapat

diartikan sebagai penjelas bahwa warga ingin datang ke Masjid Istiqlal selain

49

untuk melaksanakan ibadah shalat Jum‟at, juga untuk turut ikut mensholatkan

jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Dapat dipahami bahwa begitu sangat antusias dan

pedulinya masyarakat terhadap jenazah sang ustadz dilihat dari banyaknya yang

ikut menshalatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Selain dilihat dari koherensi

penjelas, hal tersebut diperkuat juga dengan pernyataan Rozak, salah satu warga

yang ikut menshalatkan jenazah Uje. Kutipan dari Rozak yang mengatakan segera

bergegas ke Masjid Istiqlal setelah tahu bahwa ustadz Jefri Al Buchori akan

disholatkan disana. Berikut kutipan yang ditampilkan:

Paragraf 3:

Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat

menshalatkan jenazah Uje. Rozak, (30) salah satu warga Depok, sengaja

berangkat dari rumahnya pukul 09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di

Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje.

Paragraf 4:

"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas

ke sini," ujarnya ketika berbincang dengan ROL, Jumat (26/4). Rozak

mengaku kaget dengan kabar meninggalnya Uje di televisi Jumat pagi.

Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh salah satu

elemen tematik, yaitu koherensi penjelas dan sumber berita dapat disimpulkan

bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar mengenai kepedulian masyarakat

terhadap almarhum ustadz Jefri Al Buchori.

d. Struktur Retoris

Frame meninggalnya ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan

penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan

ilustrasi gambar yang menggambarkan sejumlah kerabat dan para jamaah sedang

membawa jenazah almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Disekitarnya nampak penuh

dengan masyarakat yang melihat dan mengiringi jenazah Uje.

50

Dengan menampilkan gambar begitu banyaknya masyarakat yang melihat

dan mengiringi jenazah Uje, dapat menguatkan dan mendukung judul berita

“Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar” yang diangkat

Republika Online.

Tabel 4.2

Elemen Berita Animo Umat Muslim Menshalatkan Jenazah Uje Sangat Besar

Elemen Strategi Penulisan

Skematis Dalam pandangan Republika Online meninggalnya ustadz Jefri Al

Buchori membawa duka yang sangat mendalam bagi sebagian

masyarakat. Dan hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya

masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan jenazah ustadz Jefri

Al Buchori di Masjid Istiqlal

Skrip Republika Online menjelaskan bahwa sangat besarnya animo

masyarakat untuk mensholatkan jenazah Ustadz Jefri Al Buchori

Tematik Kepedulian masyarakat terhadap almarhum ustadz Jefri Al Buchori

Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar yang

menggambarkan sejumlah kerabat dan para jamaah sedang

membawa jenazah almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Dan

disekitarnya nampak penuh dengan masyarakat yang melihat dan

mengiringi jenazah beliau.

2. Pembingkaian berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje”

Jumat, 26 April 2013, Republika Online mengeluarkan berita mengenai

tanggapan ustadz Yusuf Mansyur. Tanggapan ustadz Yusuf Mansyur merupakan

selaku ulama sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al Buchori tentang hikmah

dibalik peristiwa meninggalnya Uje. Dengan judul „Yusuf Mansyur: Allah Sangat

Sayang Ustaz Uje‟. Dari judul yang ditampilkan telah menggunakan pemborosan

kata. Uje merupakan singkatan langsung dari Ustadz Jefri Al Buchori sehingga

tidak perlu menggunakan kata Ustad di depan kata Uje.

51

Gambar 4.2

Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje5

Dalam pandangan Republika Online begitu banyak masyarakat yang

merasa kehilangan dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori. Begitu

banyak masyarakat yang sayang pada Uje terlebih Allah SWT karena mengambil

Uje pada hari Jumat, hari yang baik bagi seorang muslim. Pandangan semacam ini

akan terlihat dari bagaimana Republika Online melakukan strategi wacana tertentu

dalam berita untuk mendukung gagasannya.

a. Struktur Sintaksis

Dalam analisis sintaksis, judul berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang

Ustaz Uje terlihat sangat jelas menunjukan pandangan dari Republika Online.

Judul itu melakukan penekanan bahwa Allah SWT sangat menyayangi ustadz

Jefri Al Buchori. Dengan segala rahasia dari segi waktu, tempat dan cara-Nya

mengambil ustadz Jefri Al Buchori ke sisi-Nya.

Lead yang dipakai Republika Online menunjukan bahwa semua umat

muslim merasa sangat kehilangan ustad Jefri Al Buchori dan hanya doa-doa yang

5

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlungc-yusuf-mansyur-

allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat,

26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB

52

ikhlaslah yang dapat mereka berikan untuk almarhum Uje. Seperti ini lead yang

dipakai Republika Online:

Paragraf 1:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA -- Kecelakaan tunggal yang

mengakibatkan Ustaz Jefry Al Buchori meninggal dunia, mengundang

banyak simpati. Kenangan akan kebaikannya dan doa-doa pun terus

mengalir.6

Latar berita yang diangkat menjelaskan Republika Online memandang

bahwa kebaikan ustadz Jefri semasa hidupnya, baik dari segi kebaikan dakwah

maupun dari kehidupan Uje sehari-hari membuat banyak sekali yang mencintai

dan menyayangi sosok beliau. Termasuk Allah SWT, sehingga Allah mengambil

Ustadz Jefri Al Buchori di hari baik, yaitu hari Jumat.

Dalam teks berita itu, Republika Online mewawancarai seorang ulama

sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al Buchori, yaitu Ustadz Yusuf Mansyur.

Teks berita Republika Online secara umum berisi tentang kebaikan dakwah

Ustadz Jefri Al Buchori akan menutup seluruh keburukan dan kejelekannya.

Wafatnya Uje pada hari Jumat menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya.

Berikut ini kutipan yang ditampilkan Republika Online:

Paragraf 3:

"Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau.

Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry.

Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk

menshalatkannya? Kecuali Allah," ujar Yusuf, Jumat (26/4).7

Paragraf 4:

6http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlungc-yusuf-mansyur-

allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat,

26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB

7http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlungc-yusuf-mansyur-

allah-sangat-sayang-ustaz-uje, Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje , terbit pada Jumat,

26 April 2013 pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB

53

Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan

tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali

diampunkan dosanya. "Uje, Masya Allah, tabarakallah," ujarnya.8

Paragraf 5:

Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup untuk menandakan kalau Uje

disayang dan diampuni Allah. Dia pun mengatakan, jalan dakwah jalan

yang sangat baik untuk diikuti dan ditiru. Tentu saja dengan ikhlas dan

sepenuh hati mengharap ridha-Nya.9

Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa

Republika Online memandang begitu banyak masyarakat yang merasa kehilangan

dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori. Sehingga begitu banyak

pula masyarakat yang sayang kepada beliau, terlebih Allah SWT yang telah

pilihkan hari baik untuk wafatnya beliau. Doa-doa tulus untuk beliau pun terus

mengalir dari masyarakat. Dari lead yang dipakai telah menunjukkan sudut

pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini Republika Online mengutip

wawancara dari salah satu seorang ulama sekaligus kerabat dekat Ustadz Jefri Al

Buchori, yaitu Ustadz Yusuf. Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga

dapat mendukung pemberitaan mengenai rasa kasih dan sayang Allah terhadap

umat-Nya, dalam hal ini adalah kebesaran dan kasih sayang Allah dalam peristiwa

meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.

b. Struktur Skrip

Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita “Yusuf Mansyur: Allah

Sangat Sayang Ustaz Uje” sebagai berikut:

Tabel 4.3

Struktur Skrip Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje

8 Ibid

9 Ibid

54

Unit Strategi

Penulisan

Pernyataan Keterangan

What Allah SWT

sangat sayang

Ustadz Jefri Al

Buchori dengan

pilihkan hari

baik untuk

wafatnya beliau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA --

Kecelakaan tunggal yang

mengakibatkan Ustaz Jefry Al

Buchori meninggal dunia,

mengundang banyak simpati.

Kenangan akan kebaikannya dan doa-

doa pun terus mengalir.

Tak terkecuali dari Yusuf Mansur,

rekan Uje, begitu suami Pipit Dian

Irawati ini kerap disapa. Yusuf

mengatakan, kebaikan dakwah Uje

akan menutup seluruh keburukan dan

kejelekannya. Wafatnya Uje, yang

jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf,

menunjukkan betapa Sang Khalik

mencintainya.

Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup

untuk menandakan kalau Uje disayang

dan diampuni Allah. Dia pun

mengatakan, jalan dakwah jalan yang

sangat baik untuk diikuti dan ditiru.

Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh

hati mengharap ridha-Nya.

Paragraf 1

Paragraf 2

Paragraf 5

Who Ustadz Yusuf

Mansyur

"Allah pilihkan hari yang baik, malam

yang pas untuk wafatnya beliau.

Masya Allah. Allah sangat sayang

hamba-Nya yang bernama Ustaz

Jefry. Siapa coba yang bisa

ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk

menshalatkannya? Kecuali Allah,"

ujar Yusuf, Jumat (26/4).

Yusuf kemudian mengutip satu hadis

riwayat Muslim, yang menyatakan

tidak ada seorang Mukmim yang

meninggal pada hari Jumat, kecuali

diampunkan dosanya. "Uje, Masya

Allah, tabarakallah," ujarnya.

Paragraf 3

Paragraf 4

When Jumat, 26 April

2013

"Allah pilihkan hari yang baik, malam

yang pas untuk wafatnya beliau.

Masya Allah. Allah sangat sayang

hamba-Nya yang bernama Ustaz

Jefry. Siapa coba yang bisa

ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk

Paragraf 3

55

menshalatkannya? Kecuali Allah,"

ujar Yusuf, Jumat (26/4).

Where Mesjid Istiqlal "Allah pilihkan hari yang baik, malam

yang pas untuk wafatnya beliau.

Masya Allah. Allah sangat sayang

hamba-Nya yang bernama Ustaz

Jefry. Siapa coba yang bisa

ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk

menshalatkannya? Kecuali Allah,"

ujar Yusuf, Jumat (26/4).

Paragraf 3

Why Mengapa Yusuf

Mansyur

menganggap

bahwa Allah

SWT sangat

sayang kepada

Ustadz Jefri Al

Buchori?

Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah

Uje akan menutup seluruh keburukan

dan kejelekannya. Wafatnya Uje, yang

jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf,

menunjukkan betapa Sang Khalik

mencintainya.

"Allah pilihkan hari yang baik, malam

yang pas untuk wafatnya beliau.

Masya Allah. Allah sangat sayang

hamba-Nya yang bernama Ustaz

Jefry. Siapa coba yang bisa

ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk

menshalatkannya? Kecuali Allah,"

ujar Yusuf, Jumat (26/4).

Yusuf kemudian mengutip satu hadis

riwayat Muslim, yang menyatakan

tidak ada seorang Mukmim yang

meninggal pada hari Jumat, kecuali

diampunkan dosanya. "Uje, Masya

Allah, tabarakallah," ujarnya.

Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup

untuk menandakan kalau Uje disayang

dan diampuni Allah. Dia pun

mengatakan, jalan dakwah jalan yang

sangat baik untuk diikuti dan ditiru.

Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh

hati mengharap ridha-Nya.

Paragaf 2

Paragraf 3

Paragraf 4

Paragraf 5

56

How Bagaimana cara

Allah

menunjukkan

rasa sayang-Nya

kepada ustadz

Jefri Al Buchori?

“Allah pilihkan hari yang baik, malam

yang pas untuk wafatnya beliau.

Masya Allah. Allah sangat sayang

hamba-Nya yang bernama Ustaz

Jefry. Siapa coba yang bisa

ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk

menshalatkannya? Kecuali Allah,"

ujar Yusuf, Jumat (26/4)

Paragraf 3

Struktur skrip pada berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz

Uje” dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua unsur struktur

skrip yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan How yang

tersusun telah mendukung pemberitaan di Republika Online yang berusaha

menjelaskan tentang kebesaran dan rasa kasih sayang Allah SWT kepada Ustadz

Jefri Al Buchori dengan pilihkan hari baik untuk hari wafatnya.

c. Struktur Tematik

Dalam berita yang berjudul Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz

Uje, ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu koherensi

penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan pemakaian kata

hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan, “... kiranya ini cukup untuk

menandakan kalau Uje disayang dan diampuni Allah”.

Koherensi penjelas, selain lewat kata hubung juga ditandai dengan

pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Disini ada dua proposisi, dimana

proposisi kedua adalah penjelas atau keterangan dari proposisi pertama, yang

dihubungkan dengan kata hubung “yang”. Berikut kalimat yang ditemukan,

“...Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf menunjukkan

betapa Sang Khalik mencintainya”.

57

Dapat dipahami dalam kalimat-kalimat diatas, pemakaian kata hubung

“dan” dapat diartikan sebagai penjelas bahwa selain disayang, Uje juga diampuni

dosa-dosanya oleh Allah SWT. Lalu pada pemakaian anak kalimat “yang jatuh

pada hari Jumat” berfungsi sebagai penjelas dan juga memberi makna bahwa

betapa Allah sangat mencintai ustadz Jefri sehingga ia dipanggil dan diambil oleh-

Nya di hari yang baik, yaitu hari Jumat. Oleh karena itu, koherensi penjelas ini

bukan hanya dimaksudkan untuk memberi penjelasan terhadap frase atau kata,

tetapi juga melabeli dengan kesan baik/buruk terhadap seseorang atau peristiwa.10

Selain dari koherensi penjelas, dapat dilihat pula dari pantauan Republika

Online yang melihat dengan begitu banyaknya orang yang mendoakan kepergian

Ustadz Jefri Al Buchori, yang menandakan bahwa sangat banyak umat Islam yang

cinta dan sayang kepadanya. Bukan hanya umat Islam saja, Allah SWT pun lebih

sayang dan cinta kepada ustadz Jefri Al Buchori. Dapat dilihat dari begitu

indahnya rencana Allah dalam menentukan hari meninggalnya beliau, yaitu hari

Jumat. Hari yang mulia bagi umat Islam, berikut kutipannya:

Paragraf 2:

Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah Uje akan menutup seluruh

keburukan dan kejelekannya. Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat,

menurut Yusuf, menunjukkan betapa Sang Khalik mencintainya.

Paragraf 3:

"Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau.

Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry.

Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk

menshalatkannya? Kecuali Allah," ujar Yusuf, Jumat (26/4).

Paragraf 4:

10 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LkiS Yogyakarta,2002), h. 264

58

Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan

tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali

diampunkan dosanya. "Uje, Masya Allah, tabarakallah," ujarnya.

Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh elemen tematik,

yaitu koherensi penjelas dan sumber berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan

ini mengandung tema besar mengenai Kasih dan sayang Allah SWT kepada salah

satu umat-Nya.

d. Struktur Retoris

Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan

penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan

ilustrasi gambar foto Ustadz Yusuf Mansyur. Salah seorang ustadz sekaligus

kerabat dekat ustadz Jeffry Al Buchori yang yakin akan rasa sayang dan cinta

Allah SWT kepada beliau.

Dengan memasukkan gambar foto tersebut, dapat mendukung judul berita

“Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje” yang ingin ditampilkan oleh

Republika Online.

Tabel 4.4

Elemen Berita Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje

Elemen Strategi Penulisan

Skematis Republika Online memandang begitu banyak masyarakat yang

merasa kehilangan dan simpati atas meninggalnya ustadz Jefri Al

Buchori. Sehingga begitu banyak pula masyarakat yang sayang

kepada beliau, terlebih Allah SWT yang telah pilihkan hari baik

untuk wafatnya beliau. Doa-doa tulus untuk beliau pun terus

mengalir dari masyarakat.

Skrip Republika Online menjelaskan tentang kebesaran dan rasa kasih

sayang Allah SWT kepada Ustadz Jefri Al Buchori dengan pilihkan

hari baik untuk wafatnya beliau.

Tematik Kasih dan sayang Allah SWT kepada salah satu umat-Nya.

Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar foto Ustadz Yusuf

Mansyur. Salah seorang ustadz sekaligus kerabat dekat ustadz Jefri

Al Buchori yang yakin akan rasa sayang dan cinta Allah SWT

59

kepada beliau. Sehingga ilustrasi gambar yang ditampilkan oleh

Republika Online dapat mendukung judul berita yang dipilih yaitu

“Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz Uje”.

3. Pembingkaian berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori”

Tepat di hari wafatnya ustadz Jefri Al Buchori, Republika Online

mengeluarkan berita mengenai perasaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)

yang merasa sangat kehilangan salah satu ustadz muda. Ustadz yang telah

mendapat tempat di hati banyak masyarakat itu. Dengan judul „MUI Merasa

Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori‟

Gambar 4.3

Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori11

Dalam pandangan Republika Online, wafatnya ustadz Jefri Al Buchori

selaku ustadz atau ulama berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka

11http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-mui-merasa-

kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada

Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB

60

mendalam bagi banyak rekan sesama ulama. Hal ini terlihat dari merasa

kehilangannya Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan sosok ustadz yang telah

memiliki tempat tersendiri di hati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.

Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana Republika Online

melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung gagasannya.

a. Struktur Sintaksis

Dalam analisis sintaksis, judul berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz

Jefri Al Buchori terlihat sangat jelas menunjukan pandangan dari Republika

Online. Judul itu melakukan penekanan bahwa Majelis Ulama Indonesia turut

merasakan duka mendalam karena kehilangan salah satu ustadz muda berbakat

yang dimiliki oleh Indonesia. Ustadz yang merupakan salah satu pioner ulama

muda di Indonesia yang telah menebarkan nilai-nilai ajaran agama Islam serta

mengajarkan amar ma‟ruf nahi munkar bagi masyarakat.

Lead yang dipakai Republika Online menunjukan bahwa kepergian ustadz

Jefri Al Buchori untuk selama-lamanya membuat Majelis Ulama Indonesia

merasa kehilangan sosok salah satu ustadz muda berbakat. Seperti ini lead yang

dipakai Republika Online:

Paragraf 1:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI)

mengaku telah kehilangan ulama muda sekaliber Ustadz Jefri Al Buchori

(Uje). Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Ma'ruf Amin, mengatakan Uje

adalah salah satu pioner ulama muda di Indonesia.12

12http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-mui-merasa-

kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada

Jumat, 26 April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB

61

Latar berita yang diangkat menjelaskan Republika Online memandang

bahwa Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori sangat mendapatkan tempat di hati

umat Islam di Indonesia, termasuk di hati para rekan sesama ulama di Majelis

Ulama Indonesia. Kepergian beliau yang jatuh tepat pada hari Jumat membuat

banyak masyarakat berharap agar ini merupakan tanda yang baik bagi almarhum

ustadz Jefri Al Buchori serta bagi keluarga yang ditinggalkan.

Dalam teks berita itu, Republika Online mewawancarai ketua MUI komisi

fatwa, KH. Ma'ruf Amin. Teks berita Republika Online secara umum berisi

tentang MUI yang merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki tempat

khusus di hati masyarakat ini. Terlebih menurut KH. Ma‟aruf Amin, hari

meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. Beliau berharap hari ini dapat

memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya. Kiai

Ma'ruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje selama

berdakwah. Dengan mencari cara berdakwah yang sangat efektif tentunya dengan

tidak menyalahi syariat Islam. Berikut ini kutipan yang ditampilkan Republika

Online:

Paragraf 2:

"Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai

muda yang memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini," ujar Kiai

Ma'ruf, kepada Republika, Jumat (26/4).13

Paragraf 3:

Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat.

"Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang

ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.14

Paragraf 4:

13

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-mui-merasa-kehilangan-

ustadz-jefri-al-buchori, MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori , terbit pada Jumat, 26

April 2013 pukul 07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB 14

Ibid.

62

Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan tempat sendiri di hati umat Islam

Indonesia. Dakwah yang disuarakan Uje terkesan gaul sehingga memiliki

pasar sendiri bagi kalangan generasi muda Indonesia. "Tidak mudah

mencetak dai muda seperti Uje," katanya.15

Paragraf 5:

Kiai Ma'ruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje

selama berdakwah. Almarhum menarik ummat memahami agama dan

mencari cara berdakwah yang sangat efektif tentunya dengan tidak

menyalahi syariat Islam.16

Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa

Republika Online memandang wafatnya ustadz Jefri Al Buchori selaku ustadz

atau ulama berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka mendalam bagi banyak

rekan sesama ulama. Hal ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis Ulama

Indonesia (MUI) akan sosok ustadz yang telah memiliki tempat tersendiri di hati

berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.. Dari lead yang dipakai telah

menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini Republika Online

mengutip wawancara dari ketua MUI komisi fatwa, KH. Ma'ruf Amin. Dengan

memasukkan sumber berita tersebut juga dapat mendukung berita “MUI Merasa

Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori”.

b. Struktur Skrip

Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita „MUI Merasa Kehilangan

Ustadz Jefri Al Buchori‟ sebagai berikut:

Tabel 4.5

Struktur Skrip Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori

Unit Strategi

Penulisan

Pernyataan Keterangan

What Wafatnya Ustadz

Jefri Al Buchori

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Paragraf 1

15

Ibid. 16

Ibid.

63

membuat Majelis

Ulama Indonesia

(MUI) merasa

sangat

kehilangan sosok

beliau.

mengaku telah kehilangan ulama

muda sekaliber Ustadz Jefri Al

Buchori (Uje). Ketua MUI Komisi

Fatwa, KH. Ma'ruf Amin, mengatakan

Uje adalah salah satu pioner ulama

muda di Indonesia.

"Kabar meninggalnya Uje membuat

MUI merasa sangat kehilangan dai

muda yang memiliki tempat khusus di

hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf,

kepada Republika, Jumat (26/4).

Paragraf 2

Who Ketua MUI

Komisi Fatwa,

KH. Ma'ruf

Amin.

"Kabar meninggalnya Uje membuat

MUI merasa sangat kehilangan dai

muda yang memiliki tempat khusus di

hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf,

kepada Republika, Jumat (26/4).

Terlebih, kata dia, hari meninggalnya

adalah hari baik yakni hari Jumat.

"Semoga hari ini memberi tanda baik

bagi masyarakat dan keluarga yang

ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.

Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan

tempat sendiri di hati umat Islam

Indonesia. Dakwah yang disuarakan

Uje terkesan gaul sehingga memiliki

pasar sendiri bagi kalangan generasi

muda Indonesia. "Tidak mudah

mencetak dai muda seperti Uje,"

katanya.

Kiai Ma'ruf pun berpesan agar para

dai muda mencontoh kiprah Uje

selama berdakwah. Almarhum

menarik ummat memahami agama

dan mencari cara berdakwah yang

sangat efektif tentunya dengan tidak

menyalahi syariat Islam.

Paragraf 2

Paragraf 3

Paragraf 4

Paragraf 5

When Jumat, 26 April

2013

"Kabar meninggalnya Uje membuat

MUI merasa sangat kehilangan dai

muda yang memiliki tempat khusus di

hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf,

kepada Republika, Jumat (26/4).

Paragraf 2

Where - - -

64

Why Mengapa Majelis

Ulama Indonesia

merasa sangat

kehilangan

Ustadz Jefri Al

Buchori?

"Kabar meninggalnya Uje membuat

MUI merasa sangat kehilangan dai

muda yang memiliki tempat khusus di

hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf,

kepada Republika, Jumat (26/4).

Terlebih, kata dia, hari meninggalnya

adalah hari baik yakni hari Jumat.

"Semoga hari ini memberi tanda baik

bagi masyarakat dan keluarga yang

ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.

Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan

tempat sendiri di hati umat Islam

Indonesia. Dakwah yang disuarakan

Uje terkesan gaul sehingga memiliki

pasar sendiri bagi kalangan generasi

muda Indonesia. "Tidak mudah

mencetak dai muda seperti Uje,"

katanya.

Paragaf 2

Paragraf 3

Paragraf 4

How Bagaimana

Almarhum

Ustadz Jefri Al

Buchori di mata

MUI?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Majelis Ulama Indonesia (MUI)

mengaku telah kehilangan ulama

muda sekaliber Ustadz Jefri Al

Buchori (Uje). Ketua MUI Komisi

Fatwa, KH. Ma'ruf Amin, mengatakan

Uje adalah salah satu pioner ulama

muda di Indonesia.

Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan

tempat sendiri di hati umat Islam

Indonesia. Dakwah yang disuarakan

Uje terkesan gaul sehingga memiliki

pasar sendiri bagi kalangan generasi

muda Indonesia. "Tidak mudah

mencetak dai muda seperti Uje,"

katanya.

Kiai Ma'ruf pun berpesan agar para

dai muda mencontoh kiprah Uje

selama berdakwah. Almarhum

menarik ummat memahami agama

dan mencari cara berdakwah yang

sangat efektif tentunya dengan tidak

menyalahi syariat Islam.

Paragraf 1

Paragraf 4

Paragraf 5

65

Struktur skrip pada berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al

Buchori” dapat dilihat bahwa hampir lengkap dengan memasukkan beberapa

unsur struktur skrip yaitu unsur What, Who, When, Why, dan How. Walaupun

unsur Where tidak dijelaskan pada berita ini, tetap dapat mendukung pemberitaan

di Republika Online yang berusaha menjelaskan mengenai betapa Majelis Ulama

Indonesia merasa kehilangan salah satu ustadz berbakat, yaitu ustadz Jefri Al

Buchori.

c. Struktur Tematik

Dalam berita yang berjudul MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al

Buchori, ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu koherensi

penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan pemakaian kata

hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan, “...hari meninggalnya adalah hari

baik yakni hari Jumat. Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan

keluarga yang ditinggalkannya”.

Dapat dipahami dalam kalimat tersebut, pemakaian kata hubung “dan”

dapat diartikan sebagai penjelas agar kehilangan dan kepergian sang ustadz pada

hari Jumat memberikan kebaikan dan hikmah bagi semuanya, yaitu selain bagi

keluarga yang ditinggalkan, namun juga bagi masyarakat yang merasa kehilangan

ustadz Jefri Al Buchori.

Selain pemaparan diatas, dapat dilihat juga pantauan Republika Online

tentang penyesalan MUI atas wafatnya Uje dikarenakan tidak mudahnya

mencetak dai muda seperti Ustadz Jefri. Cara berdakwah Uje yang sangat khas

sehingga telah memiliki tempat di hati para jamaahnya membuat banyak

66

masyarakat merasa kehilangan sang dai, termasuk rekan ulama-ulama di

Indonesia.

Ini diperkuat juga dengan pernyataan Ketua MUI Komisi Fatwa, KH.

Ma'ruf Amin. Bagi KH. Ma'ruf Amin berpendapat bahwa mengatakan Uje adalah

salah satu pioner ulama muda di Indonesia. Sangat disayangkan atas kepergian

sang ustadz, hal ini juga membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang

memiliki tempat khusus di hati masyarakat ini. Terlebih hari meninggalnya adalah

hari baik yakni hari Jumat. Sehingga KH. Ma‟aruf Amin berharap agar ini dapat

memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkan.

Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh sumber berita

dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar mengenai

Kesedihan dan rasa kehilangan mendalam bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI)

terhadap kepergian salah satu dai muda yang dimiliki Indonesia.

d. StrukturRetoris

Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan

penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. Republika Online memasukan

ilustrasi gambar foto Ustadz Jefri Al Buchori. Gambar ini ditampilkan untuk para

pembaca agar dapat mengenang sosok ustadz Jefri Al Buchori agar dapat sedikit

mengobati rasa kehilangan sosok ustadz muda. Sehingga ilustrasi gambar yang

ditampilkan oleh Republika Online dapat mendukung judul berita yang dipilih

yaitu “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori”.

Tabel 4.6

Elemen Berita MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al Buchori

Elemen Strategi Penulisan

Skematis Dalam pandangan Republika Online, wafatnya ustadz Jefri Al

67

Buchori selaku ustadz atau ulama berbakat di Indonesia tentu

menimbulkan duka mendalam bagi banyak rekan sesama ulama.

Hal ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis Ulama Indonesia

(MUI) akan sosok ustadz yang telah memiliki tempat tersendiri di

hati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.

Skrip Republika Online menjelaskan tentang Wafatnya Ustadz Jefri Al

Buchori membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa sangat

kehilangan sosok beliau.

Tematik Kesedihan dan rasa kehilangan mendalam bagi Majelis Ulama

Indonesia (MUI) terhadap kepergian salah satu dai muda yang

dimiliki Indonesia

Retoris Republika Online memasukan ilustrasi gambar foto Ustadz Jefri Al

Buchori. Gambar ini ditampilkan untuk para pembaca agar dapat

mengenang sosok ustadz Jeffry Al Buchori agar dapat sedikit

mengobati rasa kehilangan sosok beliau.

B. Pembingkaian Pemberitaan Pada KOMPAS.com

Sama halnya dengan Republika Online, KOMPAS.com juga akan

mengulas beberapa berita mengenai peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al

Buchori menurut beberapa kalangan, baik warga, sahabat atau kerabat, dan tokoh

ulama maupun tokoh nasional.

1. Pembingkaian berita „Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi

Takbir, Tahlil, dan Tangis‟

Pada tanggal 26 April 2013 atau tepat di hari meninggalnya Ustadz Jefri

Al Buchori, KOMPAS.com mengeluarkan berita tentang keadaan dan suasana di

Masjid Istiqlal saat akan dilaksanakan sholat jenazah Ustadz Jefri. Dengan judul

„Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis‟.

68

Gambar 4.4

Berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan

Tangis17

Dalam pandangan KOMPAS.com kepergian ustadz Jefri Al Buchori untuk

selama-lamanya meninggalkan kesedihan dan rasa kehilangan bagi keluarga

maupun bagi umat Islam di Indonesia. Seperti pada suasana di Masjid Istiqlal saat

menjelang dan mengiringi kedatangan jenazah almarhum Ustadz Jefri Al Buchori

untuk disholatkan disana. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana

KOMPAS.com melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung

gagasannya.

a. Struktur Sintaksis

Dalam analisis sintaksis, judul berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz

Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis terlihat sangat jelas menunjukan

pandangannya. Judul itu melakukan penekanan bahwa suasana di Masjid Istiqlal

sangat menggambarkan keharuan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat dari

17

http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/1243429/Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz.

Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,

Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9

Mei 2013 pukul 04:14 WIB

69

semua masyarakat yang berada disana melafadzkan takbir, tahlil serta menangis

saat mengiringi jenazah almarhum Uje yang akan segera disholatkan.

Lead yang dipakai KOMPAS.com menunjukan bahwa jenazah Ustadz Jefri

Al Buchori akan disholatkan di Masjid Istiqlal. Seperti ini lead yang dipakai

KOMPAS.com:

Paragraf 1:

JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al

Buchori alias Uje tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul

10.45 WIB, untuk dishalatkan.18

Latar berita yang diangkat menjelaskan KOMPAS.com memandang bahwa

proses sholat jenazah yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal membuat masyarakat

ingin mengiringi dan turut serta dalam mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al

Buchori. Hal itu terlihat dari suasana Masjid Istiqlal yang ramai dengan ucapan

takbir, tahlil hingga tangisan dari masyarakat yang berada disana.

Dalam teks berita itu, KOMPAS.com mewawancarai salah seorang pelayat

yang sedang berada di Masjid Istiqlal. Teks berita KOMPAS.com secara umum

berisi tentang keadaan dan suasana di Masjid Istiqlal saat dijadikan tempat sholat

jenazah Ustadz Jefri Al Buchori, sekaligus tentang tanggapan masyarakat yang

ikut mensholatkan Ustadz Jefri tentang meninggalnya ustadz muda ini. Berikut ini

kutipan yang ditampilkan KOMPAS.com:

Paragraf 2:

Keramaian orang di jalan masuk halaman Masjid Istiqlal sempat membuat

jenazah Uje dalam keranda sulit diturunkan dari mobil jenazah. Setelah

bisa diturunkan, jenazah Uje kemudian diusung masuk ke masjid tersebut

melalui pintu As Salam. Sejumlah figur publik, seperti pasangan artis

18

http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/1243429/Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz.

Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,

Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9

Mei 2013 pukul 04:14 WIB

70

peran Sultan Pasya Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut mengiringi jenazah

Uje.19

Paragraf 3:

Takbir, tahlil, dan tangis berpadu mengiringi kedatangan jenazah Uje di

Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik Dian Irawati, pun tampak

mengalami sedih yang mendalam ditinggal sang suami. Ia terlihat terus

memegangi keranda Uje serta peci hitam dan putih milik Uje.20

Paragraf 4:

Ruslia, salah seorang pelayat, mengatakan bahwa ia sengaja datang ke

masjid tersebut untuk melayat almarhum. Menurutnya, Uje telah

mengajarkan agama Islam dengan baik dan mudah dimengerti. "Saya

kan mualaf, ketika saya mendengar ceramah beliau, saya jadi cepat

mengerti karena cara mengajarnya yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah

kehilangan besar bagi saya," ujar warga Pulo Gadung, Jakarta Timur,

tersebut.21

Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam

pandangan KOMPAS.com suasana di Masjid Istiqlal sangat menggambarkan

keharuan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat dari semua masyarakat yang

berada disana semua melafadzkan takbir, tahlil serta menangis saat mengiringi

jenazah almarhum Ustadz Jefri Al Buchori yang akan segera disholatkan. Dari

lead yang dipakai telah menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu,

disini KOMPAS.com mengutip wawancara dari salah seorang pelayat yang sedang

berada di Masjid Istiqlal, yaitu Ruslia. Dengan memasukkan sumber berita

tersebut juga dapat mendukung pemberitaan mengenai suasana haru dan hikmat

dalam proses pensholatan jenazah ustadz Jefri Al Buchori.

b. Struktur Skrip

19http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/1243429/Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.Ustaz.

Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, Di Masjid Istiqlal Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,

Tahlil dan Tangis, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9

Mei 2013 pukul 04:14 WIB

20

Ibid

21

Ibid

71

Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita „Di Masjid Istiqlal, Jenazah

Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis‟ sebagai berikut:

Tabel 4.7

Struktur Skrip Berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,

Tahlil, dan Tangis

Unit Strategi

Penulisan

Pernyataan Keterangan

What Suasana dan

keadaan Masjid

Istiqlal saat

jenazah Ustadz

Jefri Al Buchori

akan disholatkan

diiringi Takbir,

Tahlil dan tangis

JAKARTA, KOMPAS.com —

Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al

Buchori alias Uje tiba di Masjid

Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul

10.45 WIB, untuk dishalatkan.

Keramaian orang di jalan masuk

halaman Masjid Istiqlal sempat

membuat jenazah Uje dalam keranda

sulit diturunkan dari mobil jenazah.

Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje

kemudian diusung masuk ke masjid

tersebut melalui pintu As Salam.

Sejumlah figur publik, seperti

pasangan artis peran Sultan Pasya

Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut

mengiringi jenazah Uje.

Takbir, tahlil, dan tangis berpadu

mengiringi kedatangan jenazah Uje di

Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik

Dian Irawati, pun tampak mengalami

sedih yang mendalam ditinggal sang

suami. Ia terlihat terus memegangi

keranda Uje serta peci hitam dan putih

milik Uje.

Dalam masjid itu, jenazah Uje

diletakkan di dekat mimbar. Jenazah

Uje dishalatkan setelah Shalat Jumat

dan akan dimakamkan di Tempat

Pemakaman Umum Karet Bivak,

Jakarta Pusat. Mobil jenazah dari

Yayasan Bunga Kamboja bernomor

polisi B 1125 SIX sudah berada di

pintu barat masjid tersebut.

Paragraf 1

Paragraf 2

Paragraf 3

Paragraf 5

72

Who Pipik Dian

Irawati

Istri almarhum, Pipik Dian Irawati,

pun tampak mengalami sedih yang

mendalam ditinggal sang suami. Ia

terlihat terus memegangi keranda Uje

serta peci hitam dan putih milik Uje.

Paragraf 3

Ruslia, salah

seorang pelayat

Ruslia, salah seorang pelayat,

mengatakan bahwa ia sengaja datang

ke masjid tersebut untuk melayat

almarhum. Menurutnya, Uje telah

mengajarkan agama Islam dengan

baik dan mudah dimengerti. "Saya

kan mualaf, ketika saya mendengar

ceramah beliau, saya jadi cepat

mengerti karena cara mengajarnya

yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah

kehilangan besar bagi saya," ujar

warga Pulo Gadung, Jakarta Timur,

tersebut.

Paragraf 4

When Pukul 10.45 WIB JAKARTA, KOMPAS.com —

Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al

Buchori alias Uje tiba di Masjid

Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul

10.45 WIB, untuk dishalatkan.

Paragraf 1

Setelah Shalat

Jumat

Dalam masjid itu, jenazah Uje

diletakkan di dekat mimbar. Jenazah

Uje dishalatkan setelah Shalat Jumat

dan akan dimakamkan di Tempat

Pemakaman Umum Karet Bivak,

Jakarta Pusat. Mobil jenazah dari

Yayasan Bunga Kamboja bernomor

polisi B 1125 SIX sudah berada di

pintu barat masjid tersebut.

Paragraf 5

Where Masjid Istiqlal

JAKARTA, KOMPAS.com —

Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al

Buchori alias Uje tiba di Masjid

Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul

10.45 WIB, untuk dishalatkan.

Keramaian orang di jalan masuk

halaman Masjid Istiqlal sempat

membuat jenazah Uje dalam keranda

sulit diturunkan dari mobil jenazah.

Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje

kemudian diusung masuk ke masjid

tersebut melalui pintu As Salam.

Takbir, tahlil, dan tangis berpadu

mengiringi kedatangan jenazah Uje di

Paragraf 1

Paragraf 2

Paragraf 3

73

Masjid Istiqlal.

Why Mengapa

kedatangan

jenazah Ustadz

Jefri Al Buchori

diiringi Takbir,

Tahlil dan

tangis?

Takbir, tahlil, dan tangis berpadu

mengiringi kedatangan jenazah Uje di

Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik

Dian Irawati, pun tampak mengalami

sedih yang mendalam ditinggal sang

suami. Ia terlihat terus memegangi

keranda Uje serta peci hitam dan putih

milik Uje.

Ruslia, salah seorang pelayat,

mengatakan bahwa ia sengaja datang

ke masjid tersebut untuk melayat

almarhum. Menurutnya, Uje telah

mengajarkan agama Islam dengan

baik dan mudah dimengerti. "Saya

kan mualaf, ketika saya mendengar

ceramah beliau, saya jadi cepat

mengerti karena cara mengajarnya

yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah

kehilangan besar bagi saya," ujar

warga Pulo Gadung, Jakarta Timur,

tersebut.

Paragraf 3

Paragraf 4

How Bagaimana

Suasana dan

keadaan Masjid

Istiqlal saat

jenazah Ustadz

Jefri Al Buchori

akan

disholatkan?

Keramaian orang di jalan masuk

halaman Masjid Istiqlal sempat

membuat jenazah Uje dalam keranda

sulit diturunkan dari mobil jenazah.

Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje

kemudian diusung masuk ke masjid

tersebut melalui pintu As Salam.

Sejumlah figur publik, seperti

pasangan artis peran Sultan Pasya

Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut

mengiringi jenazah Uje.

Takbir, tahlil, dan tangis berpadu

mengiringi kedatangan jenazah Uje di

Masjid Istiqlal. Istri almarhum, Pipik

Dian Irawati, pun tampak mengalami

sedih yang mendalam ditinggal sang

suami. Ia terlihat terus memegangi

keranda Uje serta peci hitam dan putih

milik Uje.

Paragraf 2

Paragraf 3

74

Struktur skrip pada berita “Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry

Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis” dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan

memasukkan semua unsur struktur skrip yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who,

When, Where, Why, dan How yang tersusun telah mendukung pemberitaan di

KOMPAS.com yang berusaha menjelaskan tentang suasana dan keadaan Masjid

Istiqlal saat jenazah Ustadz Jefri Al Buchori akan disholatkan diiringi Takbir,

Tahlil dan tangis.

c. Struktur Tematik

Dalam berita yang berjudul Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jefri Diiringi

Takbir, Tahlil, dan Tangis, tidak ditemukan elemen-elemen perangkat tematik

yang mendukung tema pemberitaan ini. Namun dapat dilihat dari pantauan

KOMPAS.com kepada Istri almarhum ustadz Jefri, Pipik Dian Irawati yang

tampak mengalami sedih yang mendalam ditinggal sang suami. Ia terlihat terus

memegangi keranda Uje serta peci hitam dan putih milik Uje.

Lalu diperkuat dengan pernyataan salah seorang pelayat, Ruslia, yang

sengaja datang ke Masjid Istiqlal untuk melayat ustadz Jefri. Bagi Ruslia yang

seorang mualaf, ceramah Ustadz Jefri semasa hidup sangat membantunya untuk

lebih mengerti lagi tentang Islam. Ceramah beliau membuat seorang mualaf dapat

cepat mengerti dan mudah mencerna ilmu-ilmu agama. Itulah yang membuat

Ruslia merasa kehilangan sosok ustadz yang dikaguminya. Sehingga ia rela

datang ke Masjid Istiqlal untuk melihat jenazah ustadz Jefri Al Buchori dari

rumahnya di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Oleh karena itu, dari pemaparan di atas dengan didukung oleh sumber

berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar

75

mengenai Kesedihan yang bercampur dengan lafadz takbir, tahlil dan tangis

mengiringi kepergian ustadz Jefri Al Buchori.

d. Struktur Retoris

Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan

penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. KOMPAS.com memasukan

ilustrasi gambar yang menggambarkan sejumlah kerabat dan para jamaah sedang

membawa jenazah dan foto berukuran cukup besar almarhum ustadz Jefri Al

Buchori.

Dan disekitarnya nampak penuh dengan masyarakat yang mengiringi

jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Nampak tangan beberapa orang yang mengiringi

jenazah sedang mengangkat kedua tangan mereka yang seakan sedang berdoa

untuk almarhum Ustadz Jefri Al Buchori. Sehingga ilustrasi gambar ini dapat

menguatkan judul berita “Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir,

Tahlil, dan Tangis” yang diangkat KOMPAS.com.

Tabel 4.8

Elemen Berita Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil,

dan Tangis

Elemen Strategi Penulisan

Skematis Dalam pandangan KOMPAS.com suasana di Masjid Istiqlal sangat

menggambarkan keharuan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat

dari semua masyarakat yang berada disana semua melafadzkan

takbir, tahlil serta menangis saat mengiringi jenazah almarhum Uje

yang akan segera disholatkan.

Skrip KOMPAS.com menjelaskan tentang suasana dan keadaan Masjid

Istiqlal saat jenazah Ustadz Jefri Al Buchori akan disholatkan

diiringi Takbir, Tahlil dan tangis.

Tematik Lafadz takbir, tahlil dan tangis mengiringi kepergian ustadz Jefri Al

Buchori.

Retoris KOMPAS.com memasukan ilustrasi gambar yang menggambarkan

sejumlah kerabat dan para jamaah sedang membawa jenazah dan

foto berukuran cukup besar almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Dan

disekitarnya nampak penuh dengan masyarakat yang mengiringi

76

jenazah beliau. Nampak tangan beberapa orang yang mengiringi

jenazah sedang mengangkat kedua tangan mereka yang seakan

sedang berdoa untuk almarhum Ustadz Jefri Al Buchori

2. Pembingkaian berita „Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan‟

Tepat di hari meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori, KOMPAS.com

mengeluarkan berita mengenai perasaan beberapa personil band Ungu, band

papan atas di Indonesia yaitu Enda dan Rowman mengenai kepergian ustadz Jefri

Al Buchori untuk selama-lamanya. Perasaan Enda dan Rowman yang juga

merupakan sahabat Uje merasa kaget atas kenyataan ini. Dan mereka mendoakan

yang terbaik untuk almarhum di alam sana. Berita tersebut diberi judul „Ungu:

Uje, Hamba yang Disayang Tuhan‟.

Gambar 4.5

Berita Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan22

Dalam pandangan KOMPAS.com, grup band Ungu memiliki cukup banyak

kenangan bersama ustadz Jefri Al Buchori yang masih membekas di hati semua

para personilnya. Semua dapat terlihat dari hadirnya beberapa orang personil grup

band Ungu yang hadir di pemakaman ustadz Jefri Al Buchori. Pandangan

22

http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Disayan

g.Tuhan, Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42

WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB

77

semacam ini akan terlihat dari bagaimana KOMPAS.com melakukan strategi

wacana tertentu dalam berita untuk mendukung gagasannya.

a. Struktur Sintaksis

Dalam analisis sintaksis, judul berita Ungu: Uje, Hamba yang Disayang

Tuhan dengan jelas menunjukan pandangan dari KOMPAS.com. Judul itu

melakukan penekanan bahwa baik keluarga, masyarakat biasa, bahkan kalangan

artis pun sangat merasa kehilangan ustadz Jefri Al Buchori. Terbukti dengan

hadirnya personil salah satu grup band papan atas di Indonesia, yaitu band Ungu.

Sifat dan sikap yang sangat baik dari ustadz Jefri Al Buchori semasa hidupnya

kepada mereka, tentunya masih membekas di hati mereka masing-masing. Mereka

berharap pintu surga terbuka lebar untuk ustadz Jefri Al Buchori. Dan mereka

yakin bahwa Allah menyayangi ustadz yang satu ini, sehingga Allah memanggil

ustadz Jefri lebih dulu.

Lead yang dipakai KOMPAS.com menunjukan bahwa grup band Ungu

merasakan kesedihan yang mendalam atas kepergian ustadz Jefri Al Buchori.

Maka dari itu mereka hadir di pemakaman ustadz Jeffry untuk melihat jenazah

ustadz Jefri Al Buchori untuk yang terakhir kali. Seperti ini lead yang dipakai

KOMPAS.com:

Paragraf 1:

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat terpuji yang dimiliki oleh almarhum

Ustaz Jeffry Al-Buchori atau Uje begitu membekas di hati kedua personel

band Ungu, Enda (gitar) dan Rowman (drum). Oleh karena itu, mereka

hadir dalam pemakaman jenazah Uje di Tempat Pemakaman Umum

(TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.23

23http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Disayan

g.Tuhan, Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42

WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB

78

Latar berita yang diangkat menjelaskan KOMPAS.com memandang bahwa

sifat dan sikap terpuji yang dimiliki ustadz Jefri Al Buchori membuat begitu

banyak masyarakat dari berbagai kalangan merasa sangat amat kehilangan sang

ustadz. Termasuk dari kalangan artis yang sebelumnya pernah mengenal lebih

dalam sosok ustadz Jefri Al Buchori. Perilaku baik yang ia miliki semasa hidup

membuat banyak orang tulus dan ikhlas mendoakan Uje. Dan berharap semoga

pintu surga terbuka untuk beliau, karena mereka semua yakin bahwa Allah SWT

sangat sayang kepada ustadz Jefri Al Buchori.

Dalam teks berita itu, KOMPAS.com mewawancarai dua orang personil

grup band Ungu, yaitu Enda dan Rowman. Teks berita KOMPAS.com secara

umum berisi tentang rasa ketidakpercayaan Enda dan Rowman bahwa ustadz Jefri

Al Buchori telah tiada. Lalu pandangan mereka terhadap kebaikan ustadz Jefri dan

berharap yang terbaik untuk ustadz Jefri Al Buchori di alam sana. Berikut ini

kutipan yang ditampilkan KOMPAS.com:

Paragraf 2:

Enda mengaku kaget begitu mendengar kabar bahwa lelaki yang

dianggapnya guru dan sahabat itu meninggal dunia akibat kecelakaan

tunggal sepeda motor gede yang dikendarainya di kawasan Pondok Indah,

Jakarta Selatan, Jumat dini hari. "Ya, kaget lah, dia guru, sahabat. Gue

melihat Uje sebagai sosok Islam sebenarnya, baik hati, enggak membeda-

bedakan," kata Enda.24

Paragraf 3:

Rowman juga memuji sang mendiang. "Uje adalah hamba yang disayangi

Dia, semoga diterima di sisi-Nya," kata Rowman.25

Paragraf 4:

24http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Disayan

g.Tuhan, Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42

WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB 25

http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Disayan

g.Tuhan, Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42

WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB

79

Dengan banyak pelayat hadir dalam pemakaman jenazah Uje, Rowman

dan Enda berdoa semoga pintu surga akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak

yang mendoakan dia, semoga pintu surga terbuka untuknya," ucap Enda.26

Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam

pandangan KOMPAS.com grup band Ungu memiliki cukup banyak kenangan

indah bersama ustadz Jefri Al Buchori yang masih membekas di hati semua para

personilnya. Semua dapat terlihat dari hadirnya beberapa orang personil grup

band Ungu yang hadir di pemakaman ustadz Jefri Al Buchori. Dari lead yang

dipakai telah menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini

KOMPAS.com mengutip wawancara dari dua orang personil grup band Ungu,

yaitu Enda dan Rowman. Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat

mendukung pemberitaan mengenai pandangan mereka terhadap peristiwa

meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.

b. Struktur Skrip

Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita “Ungu: Uje, Hamba yang

Disayang Tuhan” sebagai berikut:

Tabel 4.9

Struktur Skrip Berita Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan

Unit Strategi

Penulisan

Pernyataan Keterangan

What Tuhan sayang

kepada ustadz

Jefri Al Buchori

karena

kebaikannya.

Enda mengaku kaget begitu

mendengar kabar bahwa lelaki yang

dianggapnya guru dan sahabat itu

meninggal dunia akibat kecelakaan

tunggal sepeda motor gede yang

dikendarainya di kawasan Pondok

Indah, Jakarta Selatan, Jumat dini

hari. "Ya, kaget lah, dia guru, sahabat.

Gue melihat Uje sebagai sosok Islam

sebenarnya, baik hati, enggak

Paragraf 2

26

Ibid.

80

membeda-bedakan," kata Enda.

Rowman juga memuji sang mendiang.

"Uje adalah hamba yang disayangi

Dia, semoga diterima di sisi-Nya,"

kata Rowman.

Dengan banyak pelayat hadir dalam

pemakaman jenazah Uje, Rowman

dan Enda berdoa semoga pintu surga

akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak

yang mendoakan dia, semoga pintu

surga terbuka untuknya," ucap Enda.

Paragraf 3

Paragraf 4

Who Enda, salah satu

personil grup

band Ungu

Enda mengaku kaget begitu

mendengar kabar bahwa lelaki yang

dianggapnya guru dan sahabat itu

meninggal dunia akibat kecelakaan

tunggal sepeda motor gede yang

dikendarainya di kawasan Pondok

Indah, Jakarta Selatan, Jumat dini

hari. "Ya, kaget lah, dia guru, sahabat.

Gue melihat Uje sebagai sosok Islam

sebenarnya, baik hati, enggak

membeda-bedakan," kata Enda.

Dengan banyak pelayat hadir dalam

pemakaman jenazah Uje, Rowman

dan Enda berdoa semoga pintu surga

akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak

yang mendoakan dia, semoga pintu

surga terbuka untuknya," ucap Enda.

Paragraf 2

Paragraf 4

Rowman, salah

satu personil

grup band Ungu

Rowman juga memuji sang mendiang.

"Uje adalah hamba yang disayangi

Dia, semoga diterima di sisi-Nya,"

kata Rowman.

Paragraf 3

When Jumat, 26 April

2013

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat

terpuji yang dimiliki oleh almarhum

Ustaz Jeffry Al-Buchori atau Uje

begitu membekas di hati kedua

personel band Ungu, Enda (gitar) dan

Rowman (drum). Oleh karena itu,

mereka hadir dalam pemakaman

jenazah Uje di Tempat Pemakaman

Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta

Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.

Paragraf 1

Where Tempat

Pemakaman

Umum (TPU)

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat

terpuji yang dimiliki oleh almarhum

Ustaz Jeffry Al-Buchori atau Uje

Paragraf 1

81

Karet Bivak,

Jakarta Pusat.

begitu membekas di hati kedua

personel band Ungu, Enda (gitar) dan

Rowman (drum). Oleh karena itu,

mereka hadir dalam pemakaman

jenazah Uje di Tempat Pemakaman

Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta

Pusat,

Why Mengapa Enda

dan Rowman

yakin bahwa

Tuhan sangat

sayang Ustadz

Jefri Al Buchori?

Rowman juga memuji sang mendiang.

"Uje adalah hamba yang disayangi

Dia, semoga diterima di sisi-Nya,"

kata Rowman.

Dengan banyak pelayat hadir dalam

pemakaman jenazah Uje, Rowman

dan Enda berdoa semoga pintu surga

akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak

yang mendoakan dia, semoga pintu

surga terbuka untuknya," ucap Enda

Paragaf 3

Paragraf 4

How Bagaimana

pendapat Enda

dan Rowman

tentang

almarhum ustadz

Jefri Al Buchori?

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat

terpuji yang dimiliki oleh almarhum

Ustaz Jeffry Al-Buchori atau Uje

begitu membekas di hati kedua

personel band Ungu, Enda (gitar) dan

Rowman (drum). Oleh karena itu,

mereka hadir dalam pemakaman

jenazah Uje di Tempat Pemakaman

Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta

Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.

Enda mengaku kaget begitu

mendengar kabar bahwa lelaki yang

dianggapnya guru dan sahabat itu

meninggal dunia akibat kecelakaan

tunggal sepeda motor gede yang

dikendarainya di kawasan Pondok

Indah, Jakarta Selatan, Jumat dini

hari. "Ya, kaget lah, dia guru, sahabat.

Gue melihat Uje sebagai sosok Islam

sebenarnya, baik hati, enggak

membeda-bedakan," kata Enda.

Rowman juga memuji sang mendiang.

"Uje adalah hamba yang disayangi

Dia, semoga diterima di sisi-Nya,"

kata Rowman.

Dengan banyak pelayat hadir dalam

pemakaman jenazah Uje, Rowman

Paragraf 1

Paragraf 2

Paragraf 3

Paragraf 4

82

dan Enda berdoa semoga pintu surga

akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak

yang mendoakan dia, semoga pintu

surga terbuka untuknya," ucap Enda.

Struktur skrip pada berita “Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan”

dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua unsur struktur skrip

yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan How yang tersusun

telah mendukung pemberitaan di KOMPAS.com yang berusaha menjelaskan

tentang kebaikan ustadz Jefri Al Buchori membuatnya menjadi salah seorang

hamba yang disayang Tuhan.

c. Struktur Tematik

Dalam berita yang berjudul Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan,

tidak ditemukan elemen-elemen dari perangkat tematik yang mendukung tema

pemberitaan ini. Namun dapat dilihat dari pantauan KOMPAS.com dengan begitu

banyaknya lapisan masyarakat dari berbagai kalangan, baik dari kalangan biasa

hingga kalangan artis pun semua berdoa yang terbaik untuk ustadz Jefri Al

Buchori. Lalu diperkuat juga dengan pernyataan kedua personil grup band Ungu,

yaitu Enda dan Rowman. Bagi Enda, Ustadz Jefri merupakan sosok Islam

sebenarnya dan baik hati.

Dengan banyak pelayat hadir dalam pemakaman jenazah ustadz Jefri,

Rowman dan Enda berdoa semoga pintu surga akan terbuka lebar bagi ustadz Jefri

Al Buchori. Karena mereka berdua yakin almarhum termasuk hamba yang

disayang Allah SWT. Oleh karena itu, dari pemaparan diatas di atas dengan

didukung oleh sumber berita dapat disimpulkan bahwa pemberitaan ini

83

mengandung tema besar tentang begitu besar rasa kasih dan sayang Tuhan

terhadap hamba-Nya.

d. Struktur Retoris

Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan

penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. KOMPAS.com memasukan

ilustrasi gambar foto kedua personil band Ungu, yaitu Enda dan Rowman.

Personil grup band papan atas di Indonesia yang cukup banyak mengenal sosok

Ustadz Jefri Al Buchori yang baik sehingga mereka yakin bahwa Ustadz

merupakan salah satu orang yang disayang Tuhan. Sehingga ilustrasi gambar yang

ditampilkan oleh KOMPAS.com dapat mendukung judul berita yang dipilih yaitu

“Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan”.

Tabel 4.10

Elemen Berita Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan

Elemen Strategi Penulisan

Skematis Dalam pandangan KOMPAS.com, grup band Ungu memiliki cukup

banyak kenangan indah bersama ustadz Jefri Al Buchori yang

masih membekas di hati semua para personilnya. Semua dapat

terlihat dari hadirnya beberapa orang personil grup band Ungu yang

hadir di pemakaman ustadz Jefri Al Buchori.

Skrip KOMPAS.com menjelaskan tentang kebaikan ustadz Jefri Al

Buchori membuat beliau menjadi hamba yang disayang Tuhan

Tematik Rasa kasih dan sayang Tuhan terhadap hamba-Nya

Retoris KOMPAS.com memasukan ilustrasi gambar foto kedua personil

band Ungu, yaitu Enda dan Rowman. Personil grup band papan atas

di Indonesia yang cukup banyak mengenal sosok Ustadz Jefri Al

Buchori yang baik sehingga mereka yakin bahwa Ustadz

merupakan salah satu orang yang disayang Tuhan.

3. Pembingkaian berita “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar”

Beberapa jam setelah meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori,

KOMPAS.com mengeluarkan berita mengenai Basuki yang teringat kembali

84

tentang kenangan Ustadz Jefri Al Buchori saat berkhotbah waktu itu. Basuki

selaku wakil gubernur DKI Jakarta pun memiliki kenangan bersama ustadz yang

satu ini. Basuki senang mendengarkan khotbah yang disampaikan Ustadz Jefri.

Berita tersebut diberi judul “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar”.

Gambar 4.6

Berita Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar27

Dalam pandangan KOMPAS.com, wakil gubernur DKI Jakarta ini cukup

mengenal sosok ustadz Jefri Al Buchori. Semua dapat terlihat dari tanggapan

Basuki tentang khotbah ustad yang enak didengar dan dapat diterima oleh semua

kalangan masyarakat. Pandangan semacam ini akan terlihat dari bagaimana

KOMPAS.com melakukan strategi wacana tertentu dalam berita untuk mendukung

gagasannya.

a. Struktur Sintaksis

Dalam analisis sintaksis, judul berita Basuki: Khotbah Uje Enak Banget

Didengar dengan jelas menunjukan pandangan dari KOMPAS.com. Judul itu

melakukan penekanan khotbah yang dibawakan oleh almarhum ustadz Jefri Al

27

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotbah.Uje.Enak.

Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Ustaz%20Jeffry%20

Al%20Buchori%20Wafat, Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar, terbit pada Jumat, 26

April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:33 WIB

85

Buchori enak didengar dan selalu membekas di hati dan pikiran orang-orang yang

pernah mendengarnya. Basuki selaku wakil gubernur DKI Jakarta dan juga

beragama non-muslim pernah mengundang "ustaz gaul" tersebut ke Belitung.

Basuki senang mendengarkan khotbah dan syiar yang disampaikan Uje.

Menurutnya, khotbahnya juga dapat diterima oleh semua kalangan. Kepergian

ustadz yang akrab disapa Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi Basuki,

merupakan kehilangan seluruh rakyat Indonesia.

Lead yang dipakai KOMPAS.com menunjukan bahwa wakil gubernur DKI

Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga memiliki kenangan bersama ustadz Jeffry

Al Buchori saat mengundang ustadz Jefri Al Buchori khotbah di Belitung. Seperti

ini lead yang dipakai KOMPAS.com:

Paragraf 1:

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenangan tentang Ustaz Jeffry Al

Buchori juga dimiliki oleh Basuki Tjahaja Purnama. Wakil Gubernur DKI

Jakarta itu mengaku pernah mengundang "ustaz gaul" tersebut ke

Belitung.28

Latar berita yang diangkat menjelaskan KOMPAS.com memandang bahwa

khotbah ustadz Jefri Al Buchori banyak dikenal semua kalangan, termasuk sampai

kepada pejabat daerah seperti wakil gubernur DKI Jakarta. Cara berdakwah yang

apa adanya membuat pesan dakwah yang disampaikannya dapat diterima dan

dicerna dengan mudah dan baik. Gaya ustadz yang sering disapa Uje yang begitu

kharismatik membuat kepergiannya merupakan suatu kehilangan besar bagi

bangsa Indonesia.

28http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotbah.Uje.Enak.

Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Ustaz%20Jeffry%20

Al%20Buchori%20Wafat, Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar, terbit pada Jumat, 26

April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:33 WIB

86

Dalam teks berita itu, KOMPAS.com mewawancarai wakil Gubernur DKI

Jakarta, yaitu Basuki Tjahja Purnama. Teks berita KOMPAS.com secara umum

berisi tentang belasungkawa dari Basuki atas kepergian ustadz Jefri. Seorang

ustadz yang menurutnya begitu kharismatik dan dapat diterima kehadirannya di

semua kalangan, sehingga peristiwa kepergian beliau ini merupakan sebuah

kehilangan besar untuk seluruh rakyat Indonesia. Berikut ini kutipan yang

ditampilkan KOMPAS.com:

Paragraf 2:

"Ikut berbelasungkawa, kita pernah undang ke Belitung," kata Basuki di

Balaikota Jakarta, Jumat (26/4/2013).29

Paragraf 3:

Menurut Basuki, dia senang mendengarkan khotbah dan syiar yang

disampaikan Uje. Menurut dia, khotbah yang disampaikan Uje mudah

diterima dan dicerna oleh masyarakat Muslim.30

Paragraf 5:

Menurutnya, khotbahnya juga dapat diterima oleh semua kalangan.

Kepergian ustaz yang arkab disapa Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi

Basuki, merupakan kehilangan seluruh rakyat Indonesia.31

Paragraf 6:

"Indonesia kehilangan satu pemuda yang luar biasa. Ustaz yang

kharismatik," kata Basuki.32

Dilihat dari analisis struktur sintaksis di atas menunjukkan bahwa dalam

pandangan KOMPAS.com, wakil gubernur DKI Jakarta ini cukup mengenal sosok

ustadz Jefri Al Buchori. Semua dapat terlihat dari tanggapan Basuki tentang

khotbah ustadz yang enak didengar dan dapat diterima oleh semua kalangan

29http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotbah.Uje.Enak.

Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Ustaz%20Jeffry%20

Al%20Buchori%20Wafat, Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar, terbit pada Jumat, 26

April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:33 WIB 30

Ibid 31

Ibid 32

Ibid

87

masyarakat. Sehingga kepergian ustadz Jefri Al Buchori merupakan suatu

kehilangan besar bagi masyarakat Indonesia. Dari lead yang dipakai telah

menunjukkan sudut pandang pada pemberitaan ini. Lalu, disini KOMPAS.com

mengutip wawancarai wakil Gubernur DKI Jakarta, yaitu Basuki Tjahja Purnama.

Dengan memasukkan sumber berita tersebut juga dapat mendukung pemberitaan

mengenai seorang ustadz yang begitu kharismatik dan dapat diterima

kehadirannya di semua kalangan, sehingga peristiwa kepergian beliau ini

merupakan sebuah kehilangan besar untuk seluruh rakyat Indonesia.

b. Struktur Skrip

Selanjutnya dilihat dari Struktur skrip berita „Basuki: Khotbah Uje Enak

Banget Didengar‟ sebagai berikut:

Tabel 4.11

Struktur Skrip Berita Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar

Unit Strategi

Penulisan

Pernyataan Keterangan

What Basuki Tjahaja

Purnama senang

dengarkan

dakwah Ustad

Jefri Al Buchori

Menurut Basuki, dia senang

mendengarkan khotbah dan syiar yang

disampaikan Uje. Menurut dia,

khotbah yang disampaikan Uje mudah

diterima dan dicerna oleh masyarakat

Muslim.

"Saya suka banget khotbahnya, enak

banget didengar. Keren banget," tutur

Basuki lagi.

Menurutnya, khotbahnya juga dapat

diterima oleh semua kalangan.

Kepergian ustaz yang arkab disapa

Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi

Basuki, merupakan kehilangan

seluruh rakyat Indonesia.

Paragraf 3

Paragraf 4

Paragraf 5

Who Basuki Tjahaja

Purnama, Wakil

Gubernur DKI

JAKARTA, KOMPAS.com —

Kenangan tentang Ustaz Jeffry Al

Buchori juga dimiliki oleh Basuki

Paragraf 2

88

Jakarta Tjahaja Purnama. Wakil Gubernur

DKI Jakarta itu mengaku pernah

mengundang "ustaz gaul" tersebut ke

Belitung.

"Ikut berbelasungkawa, kita pernah

undang ke Belitung," kata Basuki di

Balaikota Jakarta, Jumat (26/4/2013).

"Saya suka banget khotbahnya, enak

banget didengar. Keren banget," tutur

Basuki lagi.

"Indonesia kehilangan satu pemuda

yang luar biasa. Ustaz yang

kharismatik," kata Basuki.

Paragraf 2

Paragraf 4

Paragraf 6

When Jumat, 26 April

2013

"Ikut berbelasungkawa, kita pernah

undang ke Belitung," kata Basuki di

Balaikota Jakarta, Jumat (26/4/2013).

Paragraf 2

Where Balai Kota

Jakarta

"Ikut berbelasungkawa, kita pernah

undang ke Belitung," kata Basuki di

Balaikota Jakarta.

Paragraf 2

Why Mengapa Basuki

sangat senang

mendengar

dakwah ustadz

Jefri Al Buchori?

Menurut Basuki, dia senang

mendengarkan khotbah dan syiar yang

disampaikan Uje. Menurut dia,

khotbah yang disampaikan Uje mudah

diterima dan dicerna oleh masyarakat

Muslim.

"Saya suka banget khotbahnya, enak

banget didengar. Keren banget," tutur

Basuki lagi.

Paragaf 3

Paragraf 4

Mengapa

kepergian ustadz

Jefri Al Buchori

merupakan suatu

kehilangan besar

bagi Indonesia?

Menurutnya, khotbahnya juga dapat

diterima oleh semua kalangan.

Kepergian ustaz yang arkab disapa

Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi

Basuki, merupakan kehilangan

seluruh rakyat Indonesia.

"Indonesia kehilangan satu pemuda

yang luar biasa. Ustaz yang

kharismatik," kata Basuki.

Paragraf 5

Paragraf 6

89

How Bagaimana

dakwah ustadz

Jefri Al Buchori

dimata wakil

gubernur DKI

Jakarta?

Menurut Basuki, dia senang

mendengarkan khotbah dan syiar yang

disampaikan Uje. Menurut dia,

khotbah yang disampaikan Uje mudah

diterima dan dicerna oleh masyarakat

Muslim.

"Saya suka banget khotbahnya, enak

banget didengar. Keren banget," tutur

Basuki lagi.

Menurutnya, khotbahnya juga dapat

diterima oleh semua kalangan.

Kepergian ustaz yang arkab disapa

Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi

Basuki, merupakan kehilangan

seluruh rakyat Indonesia.

Paragraf 3

Paragraf 4

Paragraf 5

Struktur skrip pada berita “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar”

dapat dilihat bahwa telah lengkap dengan memasukkan semua unsur struktur skrip

yaitu 5 W + 1 H. Unsur What, Who, When, Where, Why, dan How yang tersusun

telah mendukung pemberitaan di KOMPAS.com yang berusaha menjelaskan

tentang dakwah ustadz Jefri Al Buchori yang digemari banyak orang, termasuk

Basuki Tjahaja Purnama.

c. Struktur Tematik

Struktur tematik dalam berita yang berjudul “Basuki: Khotbah Uje Enak

Banget Didengar” ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu

koherensi penjelas. Koherensi penjelas yang ditemukan ditandai dengan

pemakaian kata hubung “dan”. Berikut kalimat yang ditemukan “...khotbah yang

disampaikan Uje mudah diterima dan dicerna oleh masyarakat Muslim”.

Dapat dipahami dalam kalimat diatas, pemakaian kata hubung “dan” dapat

diartikan sebagai penjelas bahwa begitu pintarnya cara khotbah sang ustadz

90

sehingga dapat diterima dan dicerna dengan baik oleh umat muslim. Bukan hanya

masyarakat muslim saja yang tertarik dengan gaya dakwah ustadz Jefri, namun

umat yang berbeda agama pun juga tertarik dan memuji dakwah beliau. Dilihat

dari hal ini maka dakwah ustadz Jefri Al Buchori dapat dengan mudah diterima

dan dipahami oleh berbagai kalangan.

Ini diperkuat juga dengan pernyataan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki

Tjahaja Purnama. Bagi Basuki, khotbah yang disampaikan Uje mudah diterima

dan dicerna oleh masyarakat Muslim. Basuki senang mendengarkan khotbah dan

syiar yang disampaikan Uje. Kepergian ustaz yang arkab disapa Uje itu ke

hadapan Sang Khalik, bagi Basuki, merupakan kehilangan seluruh rakyat

Indonesia.

Dilihat dari struktur tematik di atas, dengan didukung oleh elemen-elemen

perangkat tematik, yaitu koherensi penjelas dan sumber berita dapat disimpulkan

bahwa pemberitaan ini mengandung tema besar tentang dakwah ustadz Jefri Al

Buchori dapat diterima dan dipahami berbagai kalangan.

d. Struktur Retoris

Frame meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori juga didukung dengan

penekanan-penekanan tertentu pada level retoris. KOMPAS.com memasukan

ilustrasi gambar foto Istri Ustaz Jefri Al Buchori atau Uje, Pipik Dian Irawati

menangis di depan jenazah sang suami yang meninggal dunia. Dan orang-orang

disekeliling Pipik pun juga menangis. Hal itu menandakan bahwa kepergian

ustadz Jefri Al Buchori meninggalkan duka mendalam bagi keluarga maupun

masyarakat luas. Dan menandakan bahwa banyak orang yang merasa kehilangan

seorang sosok ustadz yang begitu pintar dalam menyampaikan dakwhnya.

91

Sehingga ilustrasi gambar yang ditampilkan oleh KOMPAS.com dapat

mendukung judul berita yang dipilih yaitu “Basuki: Khotbah Uje Enak Banget

Didengar”.

Tabel 4.12

Elemen Berita Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar

Elemen Strategi Penulisan

Skematis Dalam pandangan KOMPAS.com, wakil gubernur DKI Jakarta ini

cukup mengenal sosok ustadz Jefri Al Buchori. Semua dapat

terlihat dari tanggapan Basuki tentang khotbah ustadz yang enak

didengar dan dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Sehingga kepergian ustadz Jeffry Al Buchori merupakan suatu

kehilangan besar bagi masyarakat Indonesia.

Skrip KOMPAS.com menjelaskan tentang dakwah ustadz Jefri Al Buchori

yang digemari banyak orang, termasuk Basuki Tjahaja Purnama.

Tematik Dakwah ustadz Jefri Al Buchori dapat diterima dan dipahami

berbagai kalangan.

Retoris KOMPAS.com memasukan ilustrasi gambar foto Istri Ustaz Jefri Al

Buchori atau Uje, Pipik Dian Irawati menangis di depan jenazah

sang suami yang meninggal dunia. Dan orang-orang disekeliling

Pipik pun juga menangis. Hal itu menandakan bahwa kepergian

ustadz Jefri Al Buchori meninggalkan duka mendalam bagi

keluarga maupun masyarakat luas. Dan menandakan bahwa banyak

orang yang merasa kehilangan seorang sosok ustadz yang begitu

pintar dalam menyampaikan dakwahnya.

C. Perbandingan Framing Pemberitaan

Dari semua berita yang telah peneliti analisis, ditemukan perbandingan

framing berita yang dilakukan Republika Online dan KOMPAS.com. Dilihat dari

empat struktur, yaitu :

a. Struktur Sintaksis

Tabel 4.13

Perbandingan dari struktur sintaksis

Media Judul Berita Hasil Analisis

Dalam

Republika

Online

Animo Umat

Muslim

Menshalatkan

Dalam pandangan Republika Online meninggalnya

ustadz Jefri Al Buchori membawa duka yang

sangat mendalam bagi sebagian masyarakat. Dan

92

Jenazah Uje

Sangat Besar

hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya

masyarakat yang beramai-ramai menshalatkan

jenazah beliau di Masjid Istiqlal

Yusuf Mansyur:

Allah Sangat

Sayang Ustaz

Uje

Dalam pandangan Republika Online begitu banyak

masyarakat yang merasa kehilangan dan simpati

atas meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori.

Sehingga begitu banyak pula masyarakat yang

sayang kepada beliau, terlebih Allah SWT yang

telah pilihkan hari baik untuk wafatnya beliau.

Doa-doa tulus untuk beliau pun terus mengalir dari

masyarakat.

MUI Merasa

Kehilangan

Ustadz Jefri Al-

Buchori

Dalam pandangan Republika Online, wafatnya

ustadz Jefri Al Buchori selaku ustadz atau ulama

berbakat di Indonesia tentu menimbulkan duka

mendalam bagi banyak rekan sesama ulama. Hal

ini terlihat dari merasa kehilangannya Majelis

Ulama Indonesia (MUI) akan sosok ustadz yang

telah memiliki tempat tersendiri di hati berbagai

kalangan masyarakat di Indonesia.

Dalam

KOMPAS.

com

Di Masjid

Istiqlal, Jenazah

Ustaz Jeffry

Diiringi Takbir,

Tahlil, dan

Tangis

Dalam pandangan KOMPAS.com suasana di

Masjid Istiqlal sangat menggambarkan keharuan

yang mendalam. Hal ini dapat dilihat dari semua

masyarakat yang berada disana semua

melafadzkan takbir, tahlil serta menangis saat

mengiringi jenazah almarhum Uje yang akan

segera disholatkan.

Ungu: Uje,

Hamba yang

Disayang Tuhan

Dalam pandangan KOMPAS.com, grup band Ungu

memiliki cukup banyak kenangan indah bersama

ustadz Jefri Al Buchori yang masih membekas di

hati semua para personilnya. Semua dapat terlihat

dari hadirnya beberapa orang personil grup band

Ungu yang hadir di pemakaman ustadz Jefri Al

Buchori.

Basuki: Khotbah

Uje Enak

Banget

Didengar

Dalam pandangan KOMPAS.com, wakil gubernur

DKI Jakarta ini cukup mengenal sosok ustadz Jefri

Al Buchori. Semua dapat terlihat dari tanggapan

Basuki tentang khotbah ustadz yang enak didengar

dan dapat diterima oleh semua kalangan

masyarakat. Sehingga kepergian ustadz Jefri Al

Buchori merupakan suatu kehilangan besar bagi

masyarakat Indonesia.

Dilihat dari beberapa berita di atas, peristiwa meninggalnya Ustadz Jefri

Al Buchori dapat dikatakan kesudahan yang baik atau kematian dalam keadaan

iman kepada Allah (khusnul khatimah). Republika Online dan KOMPAS.com

93

memasukkan sintaksis yang berbeda pada setiap beritanya, perbedaan tersebut

dapat terlihat dari mengambil berita dari berbagai sisi yaitu sisi banyaknya orang

yang ikut mensholatkan jenazah, sisi hari wafatnya ustadz Jefri Al Buchrori dan

sisi amalan ibadah beliau sewaktu hidup. Meninggalnya beliau membawa

kesedihan dan duka yang sangat mendalam bagi umat Islam, sehingga banyak

sekali dari berbagai kalangan yang merasa kehilangan setelah kepergian beliau.

Ada dari kalangan masyarakat umum, kerabat maupun sahabat, sampai tokoh-

tokoh di Indonesia.

Rasa duka dan kehilangan yang amat sangat terlihat dari begitu banyaknya

masyarakat yang datang pada saat sholat jenazah ustadz Jefri Al Buchori. Dalam

Republika Online lebih membahas pada begitu besarnya animo warga untuk ikut

serta dalam mensholatkan ustadz Jefri Al Buchori. Lalu KOMPAS.com

menekankan suasana di Masjid Istiqlal yang penuh haru dan terdengar lafadz

takbir, tahlil dan tangisan dari orang-orang yang berada disana.

Diantara penjelasan dari berbagai berita mengenai duka dan rasa

kehilangan dari berbagai kalangan, terdapat satu berita yang mengangkat

pembahasan mengenai hari baik dalam peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al

Buchori. Dalam Republika Online pada berita „Yusuf Mansyur: Allah Sangat

Sayang Ustaz Uje‟ menekankan pada betapa Allah sayang kepada Ustadz Jefri Al

Buchori karena telah menetapkan hari baik dan malam yang pas untuk wafatnya

beliau. Dalam berita itu juga ustadz Yusuf Mansyur mengutip satu hadis riwayat

Muslim, yang menyatakan tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari

Jumat, kecuali diampunkan dosanya. Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa

94

ustadz Jefri Al Buchori meninggal dengan husnul khatimah atau sering disebut

dengan kesudahan yang baik.

Menurut pandangan penulis, jika ingin membahas kebaikan hidup dan

akhir yang baik seseorang, ada baiknya jika lebih banyak memasukan ayat

maupun hadis yang dapat mendukung sebuah pemberitaan. Dengan akhiran hidup

yang baik yang dialami oleh ustadz Jefri Al Buchori tentu akan memberi

informasi dan pelajaran bagi para pembaca.

b. Struktur Skrip

Tabel 4.14

Perbandingan dari struktur skrip

Media Judul Berita Hasil Analisis

Dalam

Republika

Online

Animo Umat Muslim

Menshalatkan Jenazah

Uje Sangat Besar

Pada berita ini Republika Online

mengambil nara sumber dari Rozak, (30)

salah satu warga Depok mengenai niat

dan semangatnya untuk ikut serta dalam

pensholatan jenazah ustadz Jefri Al

Buchori

Yusuf Mansyur: Allah

Sangat Sayang Ustaz

Uje

Republika Online mengambil sumber

dari kerabat maupun sahabat dari ustadz

Jefri Al Buchori, ustadz Yusuf Mansyur

yang merasa sangat menyayangkapan

kepergian Uje dan menjelaskan

mengenai hari baik dalam wafatnya

ustadz Jefri dan mengutip satu hadis

riwayat Muslim, yang menyatakan tidak

ada seorang Mukmim yang meninggal

pada hari Jumat, kecuali diampunkan

dosanya.

MUI Merasa

Kehilangan Ustadz Jefri

Al-Buchori

Disini Republika Online mengambil

sumber dari Ketua MUI Komisi Fatwa,

KH. Ma'ruf Amin yang mengatakan

tentang rasa kehilangannya atas

kepergian dai muda yang telah

mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Dalam

KOMPAS.

com

Di Masjid Istiqlal,

Jenazah Ustaz Jeffry

Diiringi Takbir, Tahlil,

dan Tangis

Pada berita ini, Ruslia, salah seorang

pelayat merupakan satu-satunya yang

menjadi nara sumber. Menurut Ruslia

yang sengaja datang ke masjid tersebut

95

untuk melayat almarhum ustadz Jefri,

beliau telah mengajarkan agama Islam

dengan baik dan mudah

dimengerti.Tentu ini sebuah kehilangan

besar bagi Ruslia.

Ungu: Uje, Hamba

yang Disayang Tuhan

KOMPAS.com memasukkan pendapat

dari personil grup band Ungu, Enda dan

Rowman.

Basuki: Khotbah Uje

Enak Banget Didengar

KOMPAS.com memasukkan pendapat

dari wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki

Tjahaja Purnama mengenai tanggapan

Basuki tentang sosok Uje di matanya.

Untuk memperkuat pandangannya, Republika Online dan KOMPAS.com

mengambil narasumber atau sumber berita yang memiliki kedekatan dengan

ustadz Jefri maupun tidak, namun mereka tetap sama-sama merasa kehilangan

beliau, seperti: beberapa masyarakat umum, yaitu Ruslia dan Rozak yang ditemui

di Masjid Istiqlal, memiliki niat dan semangat untuk tetap ikut serta dalam

pensholatan jenazah ustadz Jefri Al Buchori.

Kemudian sahabat dan kerabat yang dekat dan sangat mengenal sosok

ustadz Jefri Al Buchori, KOMPAS.com mengambil tanggapan dari narasumber

salah satu band yang sempat bekerjasama dengan ustadz Jefri Al Buchori yaitu

grup band Ungu. Dan Republika Online memilih narasumber sesama pendakwah

yaitu ustadz Yusuf Mansyur.

Selanjutnya narasumber dari tokoh Islam maupun tokoh nasional seperti

Ketua MUI Komisi Fatwa, KH. Ma'ruf Amin dan Basuki Tjahaja Purnama selaku

wakil Gubernur DKI Jakarta. Dari sumber yang berbeda didapatkan inti yang

sama. Yakni sumber-sumber tersebut sangat menyayangkan kepergian ustadz Jefri

Al Buchori dan merasa sangat kehilangan akan sosok dai muda yang memiliki

cara sendiri untuk menarik perhatian umat dalam berdakwah.

96

Penulis melihat bahwa dari segi narasumber yang diambil sudah tepat dan

baik. Karena memilih narasumber yang berbeda dan dari berbagai kalangan.

Sehingga isi dari suatu pemberitaan pun lebih terasa kaya rasa dan warna.

c. Struktur Tematik

Tabel 4.15

Perbandingan dari struktur tematik

Media Judul Berita Hasil Analisis

Dalam

Republika

Online

Animo Umat

Muslim

Menshalatkan

Jenazah Uje Sangat

Besar

Kepedulian masyarakat terhadap

almarhum ustadz Jefri Al Buchori.

Yusuf Mansyur:

Allah Sangat

Sayang Ustaz Uje

Kasih dan sayang Allah SWT kepada

salah satu umat-Nya.

MUI Merasa

Kehilangan Ustadz

Jefri Al-Buchori

Kesedihan dan rasa kehilangan mendalam

bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI)

terhadap kepergian salah satu dai muda

yang dimiliki Indonesia.

Dalam

KOMPAS.com

Di Masjid Istiqlal,

Jenazah Ustaz

Jeffry Diiringi

Takbir, Tahlil, dan

Tangis

Lafadz takbir, tahlil dan tangis mengiringi

kepergian ustadz Jefri Al Buchori.

Ungu: Uje, Hamba

yang Disayang

Tuhan

Rasa Kasih dan sayang Tuhan kepada

hamba-Nya.

Basuki: Khotbah

Uje Enak Banget

Didengar

Dakwah ustadz Jefri Al Buchori dapat

diterima dan dipahami berbagai kalangan.

Pada setiap beritanya Republika Online dan KOMPAS.com mengandung

tema besar. Berbagai tanggapan mengenai meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori

dari banyak pihak. Rasa duka yang mendalam dan kehilangan atas kepergian

sosok beliau merupakan rangkuman dari semua tema besar. Bukan hanya

kehilangan sosoknya saja, namun juga kehilangan karena tidak akan melihat dan

mendengar lagi dakwah ustadz Jefri Al Buchori yang memiliki caranya sendiri

97

yang berbeda dalam menyampaikan dakwahnya. Namun dibalik rasa duka dan

kehilangan tersebut, banyak hikmah dari peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al

Buchori yang dapat diambil.

Melihat hal di atas, penulis berharap agar tidak hanya menonjolkan berita

rasa duka dan gaya berdakwah seorang ustadz Jefri Al Buchori, namun juga lebih

menonjolkan lika liku perjalanan masa lalu dan kebaikan ustadz Jefri sewaktu

hidupnya yang mungkin akan dapat lebih banyak memberi hikmah dan pelajaran

bagi para pembaca.

d. Struktur Retoris

Tabel 4.16

Perbandingan dari struktur retoris

Media Judul Berita Hasil Analisis

Dalam

Republika

Online

Animo Umat

Muslim

Menshalatkan

Jenazah Uje Sangat

Besar

Republika Online memasukan ilustrasi

gambar yang menggambarkan sejumlah

kerabat dan para jamaah sedang

membawa jenazah almarhum ustadz

Jefri Al Buchori. Dan disekitarnya

nampak penuh dengan masyarakat yang

melihat dan mengiringi jenazah beliau.

Yusuf Mansyur:

Allah Sangat Sayang

Ustaz Uje

Republika Online memasukan ilustrasi

gambar foto Ustadz Yusuf Mansyur.

Salah seorang ustadz sekaligus kerabat

dekat ustadz Jefri Al Buchori yang

yakin akan rasa sayang dan cinta Allah

SWT kepada beliau. Sehingga ilustrasi

gambar yang ditampilkan oleh

Republika Online dapat mendukung

judul berita yang dipilih yaitu “Yusuf

Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz

Uje”.

MUI Merasa

Kehilangan Ustadz

Jefri Al-Buchori

Republika Online memasukan ilustrasi

gambar foto Ustadz Jefri Al Buchori.

Gambar ini ditampilkan untuk para

pembaca agar dapat mengenang sosok

ustadz Jefri Al Buchori agar dapat

sedikit mengobati rasa kehilangan

98

sosok beliau.

Dalam

KOMPAS.com

Di Masjid Istiqlal,

Jenazah Ustaz Jeffry

Diiringi Takbir,

Tahlil, dan Tangis

KOMPAS.com memasukan ilustrasi

gambar yang menggambarkan sejumlah

kerabat dan para jamaah sedang

membawa jenazah dan foto berukuran

cukup besar almarhum ustadz Jefri Al

Buchori. Dan disekitarnya nampak

penuh dengan masyarakat yang

mengiringi jenazah beliau. Nampak

tangan beberapa orang yang mengiringi

jenazah sedang mengangkat kedua

tangan mereka yang seakan sedang

berdoa untuk almarhum Ustadz Jefri Al

Buchori

Ungu: Uje, Hamba

yang Disayang

Tuhan

KOMPAS.com memasukan ilustrasi

gambar foto kedua personil band Ungu,

yaitu Enda dan Rowman. Personil grup

band papan atas di Indonesia yang

cukup banyak mengenal sosok Ustadz

Jefri Al Buchori yang baik sehingga

mereka yakin bahwa Ustadz merupakan

salah satu orang yang disayang Tuhan.

Basuki: Khotbah Uje

Enak Banget

Didengar

KOMPAS.com memasukan ilustrasi

gambar foto Istri Ustaz Jefri Al Buchori

atau Uje, Pipik Dian Irawati menangis

di depan jenazah sang suami yang

meninggal dunia. Dan orang-orang

disekeliling Pipik pun juga menangis.

Hal itu menandakan bahwa kepergian

ustadz Jefri Al Buchori meninggalkan

duka mendalam bagi keluarga maupun

masyarakat luas. Dan menandakan

bahwa banyak orang yang merasa

kehilangan seorang sosok ustadz yang

begitu pintar dalam menyampaikan

dakwahnya.

Perbandingan dari struktur retoris terlihat dari gambar yang ditampilkan.

Gambar tersebut merupakan ilustrasi yang sengaja dibuat Republika Online dan

KOMPAS.com untuk menyeimbangkan isi dari berita yang ditampilkan. Mulai

dari penuhnya masjid Istiqlal dari orang-orang yang ingin ikut serta dalam

mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori, lalu foto dari almarhum ustadz

99

Jefri Al Buchori sendiri, sampai foto dari narasumber yang ikut merasakan

kehilangan akan kepergian ustadz Jefri Al Buchori.

Bagi penulis antara isi berita dan gambar yang ditampilkan harus dapat

saling mendukung antara satu dengan yang lain. Dalam hal ini, gambar foto yang

ditampilkan cukup mendukung isi beita. Namun pada pemberitaan mengenai gaya

dakwah ustadz Jefri Al Buchori pada masa hidupnya, sebaiknya ditampilkan

gambar foto ustadz Jefri Al Buchori yang sedang berdakwah.

Semua pemberitaan yang dianalisis kedalam beberapa struktur seperti

struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris mengarah

pada pembahasan mengenai sisi baik sosok ustadz Jefri Al Buchori baik semasa

hidup maupun saat peristiwa meninggalnya. Kebaikan semasa hidupnya seperti di

saat ia berdakwah maupun di kehidupan sosialnya. Dan kebaikan saat peristiwa

meninggalnya dibahas mengenai hari baik dimana ia meninggal, yaitu hari Jum‟at.

Dan juga dengan banyaknya orang yang sangat merasa sedih karena kehilangan

sosok ustadz Jefri Al Buchori, dan ini dapat dilihat dari sangat banyak dan

ramainya masyarakat yang datang saat pensholatan dan pemakamannya.

Republika Online lebih menonjolkan pembahasan mengenai meninggalnya

ustadz Jefri Al Buchori yang khusnul khatimah karena meninggal pada hari baik,

yaitu hari Jum‟at. Seperti dapat dilihat pada berita “Yusuf Mansyur: Allah Sangat

Sayang Ustaz Uje” dengan kutipan seperti berikut ini:

Paragraf 3:

"Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau.

Masya Allah. Allah sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry.

Siapa coba yang bisa ngumpulin orang satu Istiqlal, untuk

menshalatkannya? Kecuali Allah," ujar Yusuf, Jumat (26/4).

Paragraf 4:

100

Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan

tidak ada seorang Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali

diampunkan dosanya. "Uje, Masya Allah, tabarakallah," ujarnya.

Dan dapat dilihat juga pada berita “MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al

Buchori” dengan kutipan seperti berikut ini:

Paragraf 3:

Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat.

"Semoga hari ini memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang

ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.

Lalu berikut ini beberapa berita pada Republika Online yang membahas mengenai

meninggalnya Ustadz Jefri dengan husnul khatimah, selain dua berita yang telah

dipaparkan oleh penulis. Yaitu pada pemberitaan “Keluarga dan Sahabat: Uje

Meninggal Husnul Khatimah” dan “Uje Termasuk Orang Beruntung Meninggal

di Hari Jumat”,

Dan bila dilihat dari narasumber yang diangkat oleh Republika Online dan

KOMPAS.com sama-sama mengambil narasumber dari masyarakat biasa,

kalangan artis dan berbagai tokoh, baik tokoh agama maupun tokoh nasional.

Dapat dilihat bahwa KOMPAS.com dan Republika Online sama-sama mengambil

narasumber dari kalangan artis karena melihat bahwa almarhum ustadz Jefri Al

Buchori semasa hidupnya selain menjadi seorang ustadz, ia juga telah

berkontribusi dalam salah satu dunia seni, yaitu sebagai penyanyi religi. Lalu

Republika Online dapat dilihat lebih banyak mengambil beberapa narasumber

artis religi, ustadz maupun ulama. Seperti KH. Abdullah Gymnastiar, ustadz

Solmed, ustadz Yusuf Mansyur, Prof. Dr. Ahmad Satori (Ketua Umum Ikatan Dai

Indonesia), Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin Msc (Ulama asal Bogor), Ustadz M.

Subki Al Bughury, Ustadz Arifin Ilham, KH. Ma‟aruf Amin (Ketua MUI Komisi

Fatwa), Ustadz Helmi (Kepala pengurus TPU Karet Tengsin).

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peristiwa meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori yang diberitakan oleh

Republika Online dan KOMPAS.com sangat berimbang dan jelas. Dalam

menampilkan berita, Republika Online dan KOMPAS.com memasukkan

narasumber dari berbagai kalangan. Sehingga peristiwa meninggalnya Ustadz

Jefri Al Buchori bisa dilihat dari banyak sisi.

Dapat dilihat dari sebelumnya, penulis memilih media online dalam

melakukan penelitiannya mengenai peristiwa meninggalnya Ustadz Jefri Al

Buchori. Media online yang diteliti adalah Republika Online dan KOMPAS.com.

Setelah melakukan analisis mengenai pemberitaan Peristiwa Meninggalnya

Ustadz Jefri Al Buchori pada Republika Online dan KOMPAS.com, berikut

kesimpulan yang didapat penulis:

a. Dari struktur sintaksis Republika Online dan KOMPAS.com

menunjukkan berbagai kebaikan yang dapat dipetik dalam peristiwa

meninggalnya Ustadz Jefri Al Buchori seperti dengan begitu banyaknya

orang yang ikut mensholatkan jenazah, pembahasan mengenai hari

wafatnya ustadz Jefri Al Buchrori yang jatuh pada hari baik, yaitu hari

Jumat dan kilas balik tentang gaya berdakwah sang ustadz sewaktu masih

hidup. Sehingga peristiwa ini membawa kesedihan dan duka yang sangat

mendalam bagi umat Islam yang merasa kehilangan setelah

kepergiannya.

102

b. Dari struktur skrip Republika Online dan KOMPAS.com mengutip dari

narasumber yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki

keterikatan dengan almarhum Ustadz Jefri Al Buchori, sehingga

pemberitaan ditemukan berbagai tanggapan dari banyak kalangan.

c. Dari struktur tematik Republika Online dan KOMPAS.com secara garis

besar menggambarkan rasa duka yang mendalam dan kehilangan atas

kepergian sosok Ustadz Jefri Al Buchori.

d. Dari struktur retoris Republika Online dan KOMPAS.com memasukkan

gambar yang berhubungan dengan isi pemberitaannya. Seperti penuhnya

masjid Istiqlal dari orang-orang yang ingin ikut serta dalam

mensholatkan jenazah ustadz Jefri Al Buchori, lalu foto dari almarhum

ustadz Jefri Al Buchori sendiri, sampai foto dari narasumber yang ikut

merasakan kehilangan akan kepergian ustadz Jefri Al Buchori.

Seperti pada bab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa pada Republika

Online dalam pemberitaannya memaparkan, membahas dan memasukan unsure

Islam. Dengan mengambil narasumber yang ahli dalam bidang ke-Islam-an yang

menjelaskan suatu hadis untuk mendukung pembahasan dalam pemberitaan.

B. Saran

Penulis mempunyai saran untuk pengelola media online yang diteliti,

untuk masyarakat umum dan untuk nilai Islam tersebut:

1. Saran untuk pengelola media online: agar dapat menyajikan berita yang

berimbang dan jelas. Semoga tetap dapat menyajikan informasi yang

bermanfaat bagi masyarakat.

103

2. Untuk masyarakat umum: agar dapat pintar memilah dan memilih berita

yang akan dijadikan sumber informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga tetap dapat menggunakan media, khususnya media online

dengan bijaksana dan gunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

3. Untuk nilai Islam (dakwah): dengan adanya pemberitaan mengenai

meninggalnya ustadz Jefri Al Buchori semoga dapat mengingatkan kita

semua akan sebuah kematian. Sebuah kematian yang dengan tiba-tiba

dapat terjadi kepada diri masing-masing. Sehingga pemberitaan ini dapat

menyadarkan kita untuk senantiasa berbuat kebaikan dan terus berada di

jalan yang benar dan lurus, yaitu di jalan Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jamal, Syaikh Muhammad., Biografi 10 Imam Besar, (Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, 2005)

Cangara, Hafied., Pengantar Ilmu Komunikasi, ( Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007)

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,

(Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2002)

Fauzi, Ikhwan., Yang Merangkak Ke Surga Sebuah Biografi Abdurrahman Bin

Auf : Ketulusan Berdakwah dengan Jiwa, Harta dan Tenaga, (Jakarta:

Amzah, 2005)

H.A.W. Widjaja., Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008)

Harahap, Arifin S., Jurnalistik Televisi: Teknis Memburu dan Menulis Berita,

(Jakarta: Indeks, 2006)

Hidayah, Maria., Khusnul Khotimah: Jemputlah Kematianmu dengan Khusnul

Khotimah, (Klaten: Cable Book, 2012)

Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006)

Lagha, Ali Muhammad., Perjalanan Kematian, (Tripoli: PT Serambi Ilmu

Semesta, 2002)

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1997)

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2008)

Olii, Helena., Berita dan Informasi, (Jakarta: Indeks, 2007)

Rosita, Rita., Mengingat Kematian, (Ciputat: Mediatama Publishing Group, 2010)

Shihab, Quraish., Perjalanan Menuju Keabadian: Kematian, Surga dan Ayat-Ayat

Tahlil, (Jakarta: Lentera Hati, 2001)

Sobur, Alex, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006)

Soyomukti, Nurani., Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2010)

Sumadiria. AS Haris., Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature

(Panduang Praktis Jurnalis Profesional), (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2005)

Tebba, Sudirman., Kiat Sukses Menjemput Maut, (Jakarta: Pustaka Irvan, 2006)

Wardhani, Diah., Media Relation: Sarana Membangun Reputasi Organisasi,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008)

Laman WEB

http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mluhms-animo-umat-

muslim-menshalatkan-jenazah-uje-sangat-besar, terbit pada Jumat, 26

April 2013 pukul 11:25 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013

pukul 12:14 WIB

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/26/14185231/Basuki.Khotbah.Uje.

Enak.Banget.Didengar?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_ca

mpaign=Ustaz%20Jeffry%20Al%20Buchori%20Wafat, terbit pada Jumat,

26 April 2013 pukul 14:18 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013

pukul 07:33 WIB

http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/1243429/Di.Masjid.Istiqlal.Jenazah.

Ustaz.Jeffry.Diiringi.Takbir.Tahlil.dan.Tangis, terbit pada Jumat, 26 April

2013 pukul 12:43 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:14

WIB

http://nasional.kompas.com/read/2013/04/26/21424911/Ungu.Uje.Hamba.yang.Di

sayang.Tuhan, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul 21:42 WIB, dan

diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 04:23 WIB

http://www.kompas.com/aboutus pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 pukul 16.19

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlu7hg-mui-merasa-

kehilangan-ustadz-jefri-al-buchori, terbit pada Jumat, 26 April 2013 pukul

07:46 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12:42 WIB

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/26/mlungc-yusuf-

mansyur-allah-sangat-sayang-ustaz-uje, terbit pada Jumat, 26 April 2013

pukul 13:31 WIB, dan diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07:39 WIB

www.republika.co.id/page/about# pada hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 20:32

]1. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputatl54l2lndonesia

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/ Fax : (021) 7 432728 / 7 4703580

Website : m.fdkuinjakarta.ac.id. E-mail : [email protected]

![ H&&'{&€nil u

Nomor : Un.01iF5lKM.01 .Zt]?59 tZOtZLamp :1(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi

Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Kepada Yth.Dr. Armawati Arbi, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswaFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaiberikut,

Nama : Tika ApriliaNIM : 109051000118Jurusan/Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPD / VIIIJudul Skripsi : Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Ustadz Jeffry

Al-Buchori dalam Republika Online.

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu' alaikum Wr. Wb.

Dekan Bidang

-5

Jakarta,Zavei Z0t:

idin Saputra, At903 199603 1 001

q Drs. I. NIP. 1

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUI\IKASIffi €x@

wmffi w

Jln. Ir. H. Juanda No. 95 CiputatWebsite: wn'w.fdku in i akarta.ac.id

Telepon/Fax: (021) 7 43272817 4703580Email : [email protected]

Nomor : Un O1/FS/PP 0O glft6 nOrcLampiran : 1(satu) Berkas SkripsiHal : Ujian Skripsi

Kepada Yth. :

1. Drs. Jumroni, M.Si2. Umi Musyarrofah, MA3. Dra. Rini Laili Prihatini,4. Dr. Suhaimi, M.Si5 Dr. Armawati Arbi, M.Si

Hari/TanggalWaktuTempat

Tembusan1 Dekan2 Kasubbag UmumFakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi

Ajkd/Mr

Jakarta, 22 Agustus 20'13

KetuaSekretarisPenguji I

Penguji llPembimbing

diJakarta

Assal a m u' al ai ku m Wr.Wb.

Dekan Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menunjuk Bapak/lbu sebagai Tim Penguji Skripsi mahasiswa/i di Fakultas llmuDakwah dan llmu Komunrkasi,

N a m a . Tika ApriliaTempat Tanggal lahir . Jakarta, '14 April '1992

NIM 1090510001 18Jurusan . KPIJ'-rdul Skripsi . Analisis Fr-aming Pemberiiaan Meninggalnya Ustadz Jefri

Al-Buchori Pada Republika Online dan Kompas Com

Ujian tersebut akan dilaksanakan pada :

, Selasa, 27 Agustus 2013: Pk. 10.00 s/d 11 00 WIB: Ruang Munaqasah (Lantai 7B)

Untuk menunjang kelancaran ujian dimaksud, bersama ini kami kirimkan naskahskripsi yang akan diujikan, guna dipelajari/diteliti sebagaimana mestinya.

Demikian penunjukanterima kasih

Wassalam,

ini di sampaikan. Atas perhatian Bapak/lbu, kami ucapkan

n Saputra, M

0903 199603 1 001

Lampiran Tiga Berita pada KOMPAS.com

Di Masjid Istiqlal, Jenazah Ustaz Jeffry Diiringi Takbir, Tahlil, dan Tangis

Penulis : Ichsan Suhendra | Jumat, 26 April 2013 | 12:43 WIB

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Ratusan orang mengantar jenazah Ustaz

Jeffry Al Buchori saat tiba di Masjid Istiqlal untuk dishalatkan, Jumat (26/4/2013). Ustaz

Jeffry yang akrab disapa Uje meninggal akibat kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda

motor.

JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah mendiang Ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje tiba di

Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, kira-kira pukul 10.45 WIB, untuk dishalatkan.

Keramaian orang di jalan masuk halaman Masjid Istiqlal sempat membuat jenazah Uje dalam

keranda sulit diturunkan dari mobil jenazah. Setelah bisa diturunkan, jenazah Uje kemudian

diusung masuk ke masjid tersebut melalui pintu As Salam. Sejumlah figur publik, seperti

pasangan artis peran Sultan Pasya Djorghi dan Annisa Trihapsari, ikut mengiringi jenazah

Uje.

Takbir, tahlil, dan tangis berpadu mengiringi kedatangan jenazah Uje di Masjid Istiqlal. Istri

almarhum, Pipik Dian Irawati, pun tampak mengalami sedih yang mendalam ditinggal sang

suami. Ia terlihat terus memegangi keranda Uje serta peci hitam dan putih milik Uje.

Ruslia, salah seorang pelayat, mengatakan bahwa ia sengaja datang ke masjid tersebut untuk

melayat almarhum. Menurutnya, Uje telah mengajarkan agama Islam dengan baik dan

mudah dimengerti. "Saya kan mualaf, ketika saya mendengar ceramah beliau, saya jadi

cepat mengerti karena cara mengajarnya yang mudah dicerna. Tentu ini sebuah kehilangan

besar bagi saya," ujar warga Pulo Gadung, Jakarta Timur, tersebut.

Dalam masjid itu, jenazah Uje diletakkan di dekat mimbar. Jenazah Uje dishalatkan setelah

Shalat Jumat dan akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta

Pusat. Mobil jenazah dari Yayasan Bunga Kamboja bernomor polisi B 1125 SIX sudah

berada di pintu barat masjid tersebut.

Basuki: Khotbah Uje Enak Banget Didengar

Penulis : Kurnia Sari Aziza | Jumat, 26 April 2013 | 14:18 WIB

TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA Istri Ustaz Jeffry Al Buchori atau Uje, Pipik Dian Irawati

menangis di depan jenazah sang suami yang meninggal dunia, di rumah duka, Perumahan

Bukit Mas, Rempoa, Tangerang Selatan, Jumat (26/4/2013). Uje meninggal dunia karena

kecelakaan motor di depan rumah yang beralamatkan di Jalan Gedung Hijau Raya No 17,

Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenangan tentang Ustaz Jeffry Al Buchori juga dimiliki

oleh Basuki Tjahaja Purnama. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku pernah mengundang

"ustaz gaul" tersebut ke Belitung.

"Ikut berbelasungkawa, kita pernah undang ke Belitung," kata Basuki di Balaikota Jakarta,

Jumat (26/4/2013).

Menurut Basuki, dia senang mendengarkan khotbah dan syiar yang disampaikan Uje.

Menurut dia, khotbah yang disampaikan Uje mudah diterima dan dicerna oleh masyarakat

Muslim.

"Saya suka banget khotbahnya, enak banget didengar. Keren banget," tutur Basuki lagi.

Menurutnya, khotbahnya juga dapat diterima oleh semua kalangan. Kepergian ustaz yang

arkab disapa Uje itu ke hadapan Sang Khalik, bagi Basuki, merupakan kehilangan seluruh

rakyat Indonesia.

"Indonesia kehilangan satu pemuda yang luar biasa. Ustaz yang kharismatik," kata Basuki.

Uje meninggal di usia 40 tahun. Lelaki kelahiran Jakarta, 12 April 1973, tersebut

meninggalkan seorang istri, Pipik Dian Irawati; dan empat anak, Adiba Khanza Az-Zahra,

Mohammad Abidzar, Bilal Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.

Ungu: Uje, Hamba yang Disayang Tuhan

Penulis : Irfan Maullana | Jumat, 26 April 2013 | 21:42 WIB

KOMPAS.com/IRFAN MAULLANAEnda (kiri) dan Rowman dari band Ungu hadir dalam

pemakaman jenazah Ustaz Al Buchori di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak,

Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sifat terpuji yang dimiliki oleh almarhum Ustaz Jeffry Al-

Buchori atau Uje begitu membekas di hati kedua personel band Ungu, Enda (gitar) dan

Rowman (drum). Oleh karena itu, mereka hadir dalam pemakaman jenazah Uje di Tempat

Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013) siang.

Enda mengaku kaget begitu mendengar kabar bahwa lelaki yang dianggapnya guru dan

sahabat itu meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal sepeda motor gede yang

dikendarainya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat dini hari. "Ya, kaget lah, dia

guru, sahabat. Gue melihat Uje sebagai sosok Islam sebenarnya, baik hati, enggak membeda-

bedakan," kata Enda.

Rowman juga memuji sang mendiang. "Uje adalah hamba yang disayangi Dia, semoga

diterima di sisi-Nya," kata Rowman.

Dengan banyak pelayat hadir dalam pemakaman jenazah Uje, Rowman dan Enda berdoa

semoga pintu surga akan terbuka lebar bagi Uje. "Banyak yang mendoakan dia, semoga pintu

surga terbuka untuknya," ucap Enda.

Lampiran Tiga Berita pada Republika Online

Animo Umat Muslim Menshalatkan

Jenazah Uje Sangat Besar

Jumat, 26 April 2013, 11:25 WIB

Irfan Abdurrahmat

Sejumlah kerabat dan jamaah membawa jenazah almarhum ustaz Jefry al Buchori

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Animo umat Muslim ikut menshalatkan jenazah Ustaz

Jeffry Al Buchori alias Uje sangat besar.

Dari pantauan ROL, satu jam sebelum Shalat Jumat ditunaikan, lebih dari setengah shaf

Masjid Istiqlal sudah dipenuhi jamaah. Ini sangat berbeda dengan shalat-shalat Jumat di hari

biasa.

Para jamaah mengaku sengaja datang awal ke Masjid Istiqlal untuk dapat menshalatkan

jenazah Uje. Rozak, (30) salah satu warga Depok, sengaja berangkat dari rumahnya pukul

09.00 WIB hanya untuk Shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan menshalatkan jenazah Uje.

"Setelah tahu jenazah Uje dishalatkan di Istiqlal, saya langsung bergegas ke sini," ujarnya

ketika berbincang dengan ROL, Jumat (26/4). Rozak mengaku kaget dengan kabar

meninggalnya Uje di televisi Jumat pagi.

Sejak Jumat pagi, awak media bersiaga di ruang transit Masjid Istiqlal untuk menunggu

jenazah. Jenazah Uje tiba di Istiqlal sekitar jam 11.00 siang. Sebelum akhirnya diletakkan di

hadapan para jamaah untuk dishalatkan usai shalat Jumat.

Reporter : Amri Amrullah

Redaktur : Karta Raharja Ucu

MUI Merasa Kehilangan Ustadz Jefri Al

Buchori

Jumat, 26 April 2013, 07:46 WIB

Antara

Ustad Jefri Al Buchori

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku telah

kehilangan ulama muda sekaliber Ustadz Jefri Al Buchori (Uje). Ketua MUI Komisi Fatwa,

KH. Ma'ruf Amin, mengatakan Uje adalah salah satu pioner ulama muda di Indonesia.

"Kabar meninggalnya Uje membuat MUI merasa sangat kehilangan dai muda yang memiliki

tempat khusus di hati masyarakat ini," ujar Kiai Ma'ruf, kepada Republika, Jumat (26/4).

Terlebih, kata dia, hari meninggalnya adalah hari baik yakni hari Jumat. "Semoga hari ini

memberi tanda baik bagi masyarakat dan keluarga yang ditinggalkannya," kata Kiai Ma'ruf.

Uje, jelas Kiai, telah mendapatkan tempat sendiri di hati umat Islam Indonesia. Dakwah

yang disuarakan Uje terkesan gaul sehingga memiliki pasar sendiri bagi kalangan generasi

muda Indonesia. "Tidak mudah mencetak dai muda seperti Uje," katanya.

Kiai Ma'ruf pun berpesan agar para dai muda mencontoh kiprah Uje selama berdakwah.

Almarhum menarik ummat memahami agama dan mencari cara berdakwah yang sangat

efektif tentunya dengan tidak menyalahi syariat Islam.

Reporter : Amri Amrullah

Redaktur : Didi Purwadi

Yusuf Mansyur: Allah Sangat Sayang Ustaz

Uje

Jumat, 26 April 2013, 13:31 WIB

Republika/Agung Supriyanto

Yusuf Mansur

A+ | Reset | A-

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA -- Kecelakaan tunggal yang mengakibatkan Ustaz Jefry Al

Buchori meninggal dunia, mengundang banyak simpati. Kenangan akan kebaikannya dan

doa-doa pun terus mengalir.

Tak terkecuali dari Yusuf Mansur, rekan Uje, begitu suami Pipit Dian Irawati ini kerap

disapa. Yusuf mengatakan, kebaikan dakwah Uje akan menutup seluruh keburukan dan

kejelekannya. Wafatnya Uje, yang jatuh pada hari Jumat, menurut Yusuf, menunjukkan

betapa Sang Khalik mencintainya.

"Allah pilihkan hari yang baik, malam yang pas untuk wafatnya beliau. Masya Allah. Allah

sangat sayang hamba-Nya yang bernama Ustaz Jefry. Siapa coba yang bisa ngumpulin orang

satu Istiqlal, untuk menshalatkannya? Kecuali Allah," ujar Yusuf, Jumat (26/4).

Yusuf kemudian mengutip satu hadis riwayat Muslim, yang menyatakan tidak ada seorang

Mukmim yang meninggal pada hari Jumat, kecuali diampunkan dosanya. "Uje, Masya Allah,

tabarakallah," ujarnya.

Yusuf mengatakan, kiranya ini cukup untuk menandakan kalau Uje disayang dan diampuni

Allah. Dia pun mengatakan, jalan dakwah jalan yang sangat baik untuk diikuti dan ditiru.

Tentu saja dengan ikhlas dan sepenuh hati mengharap ridha-Nya.

"Saya turut mendoakan beliau dan keluarganya serta semua yang sudah wafat dan semua

yang masih hidup. Dan semua yang akan lahir, Muslim-Muslimah hingga akhir zaman," ujar

Yusuf.

Jeffry Al Buchori lahir di Jakarta 12 April 1973. Dia adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

Uje meninggal dalam kecelakaan tunggal saat mengendarai motor.

Reporter : Andi Nur Aminah

Redaktur : Mansyur Faqih

Balasan E-mail dari pihak KOMPAS.com