Analisis Film Law Abiding Citizen

5
ANALISIS FILM “Law Abiding Citizen” Nama : Mutiara Zahroh NPM : 1306394000 Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana dan Pembuktian (A) 1. Apa saja macam alat bukti yang terdapat dalam film tersebut? Pembuktian dalam film “Law Abiding Citizen” dapat digolongkan kedalam dua kasus: Kasus pertama, adalah ketika Darby dan Ames melakukan pembunuhan dan pencurian terhadap keluarga Clyde Alexander Shelton, dan juga percobaan perkosaan terhadap istri Shelton. Dalam kasus ini, Shelton yang juga ditusuk oleh Darby masih dapat menyaksikan secara langsung bagaimana Darby mencoba memerkosa istrinya dan membunuh anak serta istrinya. Oleh karena itu, dalam kasus ini alat bukti yang pertama adalah keterangan saksi korban yaitu Shelton yang menyaksikan secara langsung hal yang dilakukan oleh Darby dan Ames. Berdasarkan Pasal 1 butir 27 KUHAP definisi keterangan saksi ialah sebagai salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengan sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu. Shelton sebagai saksi korban memenuhi persyaratan tersebut. Namun, kesaksian Shelton pun tidak memenuhi syarat formal dari suatu keterangan saksi, bahwa dalam kasus tersebut Shelton tidak diajukan ke depan persidangan dan tidak disumpah sebagai saksi. 1

description

Tugas HAPID

Transcript of Analisis Film Law Abiding Citizen

ANALISIS FILM Law Abiding Citizen

Nama: Mutiara ZahrohNPM: 1306394000Mata Kuliah: Hukum Acara Pidana dan Pembuktian (A)

1. Apa saja macam alat bukti yang terdapat dalam film tersebut? Pembuktian dalam film Law Abiding Citizen dapat digolongkan kedalam dua kasus:Kasus pertama, adalah ketika Darby dan Ames melakukan pembunuhan dan pencurian terhadap keluarga Clyde Alexander Shelton, dan juga percobaan perkosaan terhadap istri Shelton. Dalam kasus ini, Shelton yang juga ditusuk oleh Darby masih dapat menyaksikan secara langsung bagaimana Darby mencoba memerkosa istrinya dan membunuh anak serta istrinya. Oleh karena itu, dalam kasus ini alat bukti yang pertama adalah keterangan saksi korban yaitu Shelton yang menyaksikan secara langsung hal yang dilakukan oleh Darby dan Ames. Berdasarkan Pasal 1 butir 27 KUHAP definisi keterangan saksi ialah sebagai salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengan sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu. Shelton sebagai saksi korban memenuhi persyaratan tersebut. Namun, kesaksian Shelton pun tidak memenuhi syarat formal dari suatu keterangan saksi, bahwa dalam kasus tersebut Shelton tidak diajukan ke depan persidangan dan tidak disumpah sebagai saksi. Alat bukti kedua dalam film ini adalah keterangan saksi mahkota, Darby. Saksi mahkota ialah dalam hal terjadi satu tindak pidana dan dilakukan oleh beberapa orang, dimana salah satu tersangka akan menjadi saksi bagi tersangka lainnya dan begitu pula sebaliknya. Dalam kasus ini penggunaan saksi mahkota dilakukan oleh Nick Rice sebagai Jaksa Penuntut Umum karena kurangnya alat bukti yang dimiliki, sehingga dilakukan pemisahan berkas surat dakwaan atau splitsing. Keterangan mengenai saksi mahkota atau yang juga disebut sebagai saksi pelaku diatur dalam Pasal 10A ayat (1) UU No. 31 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban dimana saksi Pelaku dapat diberikan penanganan secara khusus dalam proses pemeriksaan dan penghargaan atas kesaksian yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut dan atas keterangan Darby, maka Ames dikenakan hukuman mati dan Darby hanya dikenakan hukuman penjara selamat 5 (lima) tahun. Alat bukti lain yang terdapat dalam film adalah hasil DNA dan forensik yang sempat disebutkan dalam percakapan antara Shelton dan Nick. Alat bukti ini dapat digolongkan kedalam alat bukti surat hasil dari pemeriksaan DNA maupun Lab. Forensic yang dilakukan. Selanjutnya kasus kedua, adalah pembunuhan yang dilakukan oleh Shelton terhadap Darby dan beberapa orang lainnya. Alat bukti pertama yang dimiliki oleh Jaksa Penuntut Umum adalah hanya berupa keterangan terdakwa, Shelton. Keterangan terdakwa diatur lebih lanjut dalam Pasal 189 KUHAP. Shelton memberikan keterangan dengan spesifik bagaimana cara ia membunuh Darby dan menukar cairan yang digunakan untuk melakukan hukuman mati bagi Ames. Selain itu, bukti yang selanjutnya ditemukan oleh Nick Rice and team adalah berupa property milik Shelton, diantaranya rumah milik Shelton yang merupakan tempat ditemukannya tubuh Darby, dan beberapa petunjuk lain mengenai keterangan pembelian beberapa property industrial yang dianggap aneh. Dalam melakukan rencana balas dendamnya dengan membunuh beberapa orang lain, Shelton juga menggunakan beberapa barang yang dapat dijadikan sebagai barang bukti, antara lain Radio Beacon, weaponized bomb-disposal robot, dan beberapa property lainnya milik Shelton yang disimpan di dalam garasi tersembunyinya. Hal lain yang dapat dijadikan alat bukti dalam kasus ini adalah surat elektronik yang diberikan oleh Chester David (teman Sarah), dan dapat digolongkan sebagai keterangan surat, yang berupa rekaman pembelian asset yang dilakukan oleh perusahaan Shelton dan ternyata berhubungan dengan property industrial yang dijual oleh Philadelphia selama 10 tahun.

2. Bagaimana kekuatan alat bukti tersebut?Kekuatan alat bukti yang telah disebutkan di atas adalah lemah. Karena, dalam kasus pertama, kita mengetahui bahwa awalnya yang hanya dapat dijadikan alat bukti adalah keterangan saksi korban, yaitu Shelton, dimana keterangan saksi tidaklah kuat karena tidak diberikan langsung di dalam sidang, tidak disumpah terlebih dahulu dan ia merupakan keluarga. Oleh karena itu, keterangan Shelton hanyalah merupakan pelengkap. Selanjutnya, bukti utama kasus ini adalah dengan adanya keterangan saksi mahkota, Darby. Permasalahan yang kemudian muncul adalah berlakunya asas unus testis nullus testis sebagaimana diatur dalam Pasal 183 KUHAP, yang intinya adalah keterangan 1 (satu) saksi saja tidak cukup, sehingga setidaknya dibutuhkan 2 (dua) alat bukti. Begitupula terkait dengan kasus kedua, yang dimana pada awalnya hanyalah keterangan terdakwa yang dimiliki sebagai bukti, sebelum akhirnya ditemukan bukti-bukti lain, namun tetap tidak ditemukan korelasinya antara satu bukti dengan bukti yang lain, hingga akhirnya Nick Rice dapat menemukan benang merah diantara bukti-bukti tersebut. Sehingga, baik kasus pertama dan kedua, kekuatan pembuktiannya adalah lemah, karena keterangan saksi tidak didukung dengan alat bukti lainnya. Hal ini dihubungkan dengan ketentuan dalam KUHAP yang menganut prinsip batas minimum pembuktian. Batas minimum pembuktian adalah prinsip yang mengatur batas yang harus dipenuhi dalam membuktikan kesalahan terdakwa yang diatur dalam Pasal 183 KUHAP. Pasal tersebut menyebutkan bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila sekurang-kurangnya memperoleh 2 (dua) alat bukti yang sah.

3. Bandingkan dengan revisi KUHAP!Dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP disebutkan bahwa alat bukti yang sah terdiri dari keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa. Sedangkan dalam revisi KUHAP khususnya Pasal 175, jenis alat bukti yang sah diperluas dengan tambahan barang bukti sebagai alat bukti, bukti elektronik dan pengamatan hakim. Sehingga apabila dikaitakan dengan pembuktian dalam kasus ini, ditemukannya beberapa alat bukti seperti rekaman video, alat yang digunakan untuk membunuh, dapat menjadi alat bukti dan merupakan cukup untuk membuktikan kesalahan terdakwa, selama ditemukan kesesuaian antar alat bukti yang ada. Selain itu, di dalam revisi KUHAP diatur mengenai saksi mahkota, khususnya dalam Pasal 200 R-KUHAP, dimana sebelumnya pengaturan mengenai saksi mahkota tidak ada dalam KUHAP. Dalam Pasal 200 R-KUHAP tersebut disebutkan bahwa seorang tersangka atau terdakwa yang peranannya paling ringan dapat dijadikan saksi dalam perkara yang sama dan dapat dibebaskan dari pidana, apabila saksi membantu mengungkapkan keterlibatan tersangka lain yang patut dipidana dalam perkara pidana tersebut. Jika dihubungkan dengan kasus, seharusnya Ames-lah yang menjadi saksi mahkota. Hal ini karena peranan Ames dalam kasus ini hanyalah membantu Darby saat merampok rumah Shelton, dan tidak ikut membunuh anak dan istri Shelton. Sehingga, seharusnya Ames dikenakan pidana lebih ringan dan tidak dihukum mati. Tidak seperti apa yang terdapat di film, dimana Darby-lah yang dijadikan saksi mahkota yang merupakan hasil negosiasi dari Nick Rice dan ia pun hanya dikenakan hukuman selama 5 tahun penjara. 1