Analisis Dan Implementasi Sistem Aplikasi Pelaporan Dana...
Transcript of Analisis Dan Implementasi Sistem Aplikasi Pelaporan Dana...
Analisis Dan Implementasi Sistem Aplikasi Pelaporan
Dana Tugas Pembantuan
(Studi Kasus: BAPPEDA Kabupaten Tanggamus Tahun 2010)
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Tri Yugo Winarko
07.11.1348
kepada
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
A M I K O M
Y O G Y A K A R T A
2011
Analysis and Implementation Application System Reporting Tasks Fund
Assistance (Case Study: BAPPEDA Tanggamus District 2010)
Analisis Dan Implementasi Sistem Aplikasi Pelaporan
Dana Tugas Pembantuan
(Studi Kasus: Bappeda Kabupaten Tanggamus Tahun 2010)
Tri Yugo Winarko
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Changes in the social, economic, political and technological demands a
fundamental need for a comprehensive development planning system and lead to the
embodiment of transparency, accountability, democratization, decentralization, and
community participation, which in turn can ensure sustainable use and allocation of
development resources become increasingly limited more efficient and effective and
sustainable. One effort to systematically respond to these demands is the enactment of
Law No. 25 of 2004 concerning National Development Planning System (SPPN).
In the new system, stages of development plan consists of four stages, namely
preparation of the plan, the determination of the plan, control plan implementation, and
evaluation of the implementation plan. Activity planning, implementing, controlling, and
evaluating the implementation of the plan is part of the management functions are
interlinked and can not be separated from one another. All four complement each other
and each provide feedback and input to the other. To support this government has issued
the Regulation No. 39 of 2006 on the Procedure for Control and Evaluation of
Development Plan.
In this essay, the writer tries to design and implement a system of co-
administration pelapran fund which will support the government plan in accordance with
the PP. 39 of 2009. The authors designed an application that is expected to assist and
facilitate reporting activities of SKPD to BAPPEDA.
Keywords: Applications Co-Administration of funds reporting, PP. 39 of 2006, the
National Development Planning System.
1. Pendahuluan
Perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan teknologi yang sangat
fundamental menuntut perlunya sistem perencanaan pembangunan yang komprehensif
dan mengarah kepada perwujudan transparansi, akuntabilitas, demokratisasi,
desentralisasi, dan partisipasi masyarakat, yang pada akhirnya dapat menjamin
pemanfaatan dan pengalokasian sumber dana pembangunan yang semakin terbatas
menjadi lebih efesien dan efektif serta berkelanjutan. Salah satu upaya untuk merespon
tuntutan tersebut secara sistematis adalah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Dalam sistem yang baru, tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari
empat tahapan, yakni penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian
pelaksanaan rencana, dan evaluasi pelaksanaan rencana. Kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana merupakan bagian-
bagian dari fungsi manajemen yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Keempatnya saling melengkapi dan masing-masing memberi umpan balik serta
masukan kepada yang lainnya.
Untuk mendukung hal tersebut pemerintah telah menerbitkan PP No. 39 Tahun
2006 tentang Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan. Dan telah merilis aplikasi yang dapat membantu dan memudahkan
penyusunan Laporan Pemantauan Pelaksanaan rencana pembangunan berdasarkan PP
No. 39 Tahun 2006. Selanjutnya aplikasi tersebut diberi nama Aplikasi PP 39-SKPD.
2. Landasan Teori
2.1 Aplikasi Formulir Dana Tugas Pembantuan
Aplikasi pelaporan dana tugas pembantuan atau biasa disebut Aplikasi PP 39-
SKPD adalah aplikasi yang bermanfaat untuk membantu dan memudahkan penyusunan
Laporan pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan berdasarkan PP No. 39
Tahun 2006. Selain itu aplikasi ini juga berguna untuk memudahkan dan membantu
dalam pengendalian kegiatan dan program yang berasal dari APBN sekaligus bahan
masukan pada tahap evaluasi. Aplikasi ini adalah aplikasi yang berjalan diatas web
browser dan hanya berjalan diatas browser Internet Explorer (IE). Hal ini dikarenakan
aplikasi ini hanya berjalan diatas sistem operasi Windows dan browser Internet Explorer
merupakan browser bawaan windows tanpa harus menginstal lagi.
Sasaran user dari Aplikasi PP 39-SKPD ini adalah diperuntukkan bagi SKPD
yang mendapatkan dana tugas pembantuan dari APBN untuk melaporkan ke Bappeda,
yang kemudian laporan tersebut diserahkan kepada Bupati yang selanjutnya diserahkan
kepada Provinsi dan akhirnya dilaporkan ke Pemerintah Pusat.
2.2 Web Server
Seperti sistem database yang lain, web server juga merupakan sistem
penyimpanan data yang dapat diakses oleh bahasa pemograman tertentu. Namun tidak
seperti sistem database konvensional yang hanya ditujukan untuk platform tertentu saja,
web server dapat diakses oleh aplikasi web yang tentunya lebih bersifat umum. Web
server dapat diakses oleh aplikasi-aplikasi web yang dikembangkan dengan HTML tag,
Kontrol ActiveX, dan pemrograman yang bersifat server-side melalui CGI, Microsoft IIS
(Internet Information Server), MySql atau skrip yang bersifat server side. Dalam
penelitian skripsi ini penulis menggunakan xampp. Xampp sebagai server yang berdiri
sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database,
dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama
XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL,
PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas,
merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman
web yang dinamis.
Gambar 2.1. Tampilan aplikasi xampp
Kemampuan untuk mengintegrasikan database ke dalam aplikasi yang dapat
diakses pengguna web browser inilah yang menjadi suatu database biasa menjadi web
server.
2.3 PHP
Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertex
Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server
dan diproses di server. PHP juga merupakan bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau
disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis.
PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.
Bermula pada tahun 1994 saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip perl
yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat riwayat hidupnya. Skrip-skrip ini
selanjutnya dikemas mejadi tool yang disebut “Personal Home Page“. Paket inilah yang
menjdi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada
versi ini pemogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Selain itu,
kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-
perhitungan yang kompleks. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti
dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa
pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
Saat ini PHP cukup popular sebagai piranti pemograman web, terutama di
lingkungan Linux. Namun demikian PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-
server yang berbasis UNIX, Windows dan Macintosh. Pada awalnya PHP dirancang
untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun saat ini PHP juga dapat bekerja
dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server),
MySQL, Apache dan Xintami. PHP dapat di-download secara bebas dan gratis melalui
situs www.php.net.
Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML (Hypertex Markup
Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Berikut
contoh kode PHP yang berada di kode HTML:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> CONTOH PROGRAM </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Hello world <BR>
<? php
printf (“Tanggal : %s”, Date (“D M Y “));
?>
</BODY>
</HTML>
Kode diatas disimpan dengan ekstensi .php. Kode PHP diawali dengan <? dan
diakhiri dengan ?>. Pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag kode PHP.
Berdasarkan tag inilah server dapat memahami kode PHP dan kemudian
memprosesnya. Hasilnya dikirim ke browser.
Prinsip kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser.
Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator). Yang dikenal dengan alamat internet,
browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang
dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server.
Selanjutnya web server mencari berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser.
Browser menampilkan isinya ke layar pemakai. Sedangkan prinsip kerja PHP mirip
dengan kode HTML, hanya saja ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web
server, isinya segera dikirim ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan
memberikan hasilnya berupa kode HTML ke web server dan selanjutnya web server
menyampaikan ke client.
2.4 MySQL
MySQL (Structured Query Language) adalah salah satu dari sekian banyak
sistem database yang merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database.
MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama yaitu
SQL (Structured Query Language).
MySQL dikembangkan pada tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang
software dan konsultan database di Swedia bernama TcX Data Konsullt AB. Tujuan awal
dikembangkan MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client.
Saat ini MySQL dapat di-download secara gratis di www.mysql.com.
Sebagai web server yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki
banyak sekali keistemewaan antara lain:
a) Portabilitas, dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti Windows,
Linux, MacOS, dan lain-lain.
b) Open Source, didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public
License).
c) Multiuser, dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa
mengalami masalah.
d) Performance Tuning, memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani
query yang sederhana, dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
e) Security, memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host,
izin akes user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang
terenskripsi.
f) Scalability and Limits, mampu menangani database dalam skala besar, dengan
jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu batas
indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
g) Connectivity, dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol
TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named pipes (NP).
h) Localisation, dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan mengunakan
lebih dari 20 bahasa.
i) Interface, memiliki antarmuka (interface) terhadap beberapa aplikasi dan bahasa
pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming
Interface).
j) Clients and Tools, dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk
administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.
2.5 APACHE
Apache adalah sebuah HTTP server. Apache dibangun pertama kalinya
berdasarkan pada kode – kode dan ide – ide yang terdapat pada HTTP server yang
terkenal pada saat itu , yaitu NCSA httpd 1.3, pada awal 1995.
Pada saat ini Apache termasuk web server yang paling banyak digunakan, hal ini
terjadi bukan semata – mata karena Apache diedarkan secara gratis. Namun juga karena
kemampuannya, secara fungsional, tingkat efisiensinya dan kecepatannya yang dapat
dibandingkan dengan server server HTTP UNIX lainnya. Selain diedarkan secara gratis
dan open source, pengembangan Apache juga dilakukan oleh banyak programmer
secara sukarela.
Pada February 1995, web server yang paling popular adalah HTTP daemon yang
dibuat oleh Rob MC Cool di National Center for Supercomputing Application, di
universitas Illinois, Urbana – Champaign. Tetapi perkembangan web server ini terhenti
ketika Rob meninggalkan NCSA pada pertengahan 1994. Saat itu banyak webmaster
yang telah membuat extensi tambahan sendiri terhadap program milik Rob, dan juga
tidak sedikit perbaikan bug yang telah diselesaikan. Sekelompok webmaster ini kemudian
saling berhubungan dan mulai menggabungkan hasil kerja masing – masing, yaitu
dengan memanfaatkan fasilitas server dan bandwidth dari California Bay Area dan Hot
Wired.
Beberapa kontributor dari pekerjaan ini kemudian membentuk Apache Group.
Dengan menggunakan NCSA httpd 1.3 sebagai basis, maka pada April 1995 Apache
server pertama kali diedarkan secara resmi. Secara kebetulan NCSA memulai kembali
proyeknya. Kedua kelompok ini kemudian saling berbagi ide dan perbaikan – perbaikan
yang diperlukan.
Sambutan masyarakat terhadap Apache ternyata bagus, dan untuk
meningkatkan kinerja yang lebih baik, maka dilakukan desain ulang terhadap arsitektur
Apache. Struktur yang modular, API yang mudah dikembangkan merupakan beberapa
tambahan yang penting, dan pada Desember 1995 Apache versi 1.0 mulai diedarkan ke
masyarakat luas. Kurang dari 1 tahun sejak Apache group didirikan, Apache server
melampaui jumlah penggunaan NCSA httpd dan menjadi server internet yang paling
popular.
Beberapa fasilitas yang dimiliki Apache antara lain :
a. Apache Web Server dalam merespon client sangat cepat jauh melebihi server
NCSA.
b. Mampu dikompilasi sesuai dengan spesifikasi HTTP yang sekarang.
c. Server Apache dapat otomatis berkomunikasi dengan client browsernya untuk
menampilkan dengan tampilan yang terbaik pada client browsernya. Misalnya
browser ingin menampilkan dalam bahasa spanyol maka apache web server
otomatis mencari dalam servisnya halaman-halaman dengan bahasa spanyol.
d. Web server apache secara otomatis menjalankan file index html, halaman utamanya
untuk ditampilkan secara otomatis pada clientnya.
e. Web server apache mempunyai level-level pengamanan.
f. Apache mempunyai komponen dasar terbanyak diantara web server lain.
g. Mendukung transaksi yang aman (secure transaction) dengan menggunakan SSL(
Secure Socket Layer).
h. Beberapa implementasi SSL(Secure Socket Layer), tidak semua diimplementasikan
dikarenakan teknologi tersebut merupakan hak paten dari RSA Data security.
i. Mempunyai dukungan teknis melalui web.
j. Mempunyai kompatibilitas platform yang tinggi.
k. Dukungan terhadap format XML dan WAP yang saat ini banyak dikembangkan
aplikasinya.
2.6 HTML (Hypertext Markup Language)
HTTP (Hypertext Transfer Protokol) merupakan protokol yang digunakan untuk
mentransfer data antara web server ke web browser. Protokol ini mentransfer dokumen-
dokumen Web yang berformat HTML. Hypertext Markup Language atau HTML adalah
bahasa yang digunakan untuk menulis dokumen- dokumen dalam bentuk hypertext.
Dokumen-dokumen tersebut didistribusikan dengan World Wide Web dan dapat dilihat
oleh klien-klien pada komputer. Dokumen HTML disebut Markup Language, karena
HTML berfungsi untuk memperindah file teks biasa untuk ditampilkan pada program Web
browser.
Pada dokumen HTML anda diijinkan untuk meng-klik teks yang berwarna lain
dan mengakses dokumen baru, atau image, atau file film dari komputer yang sangat jauh
jaraknya.
Perbedaan antara dokumen HTML dengan dokumen teks biasa adalah adanya
tag HTML yang ditandai dengan “<...........>”. Tag ini kebanyakan dibuat berpasangan
dan diletakkan diujung.
Adapun aturan dalam penulisan tag adalah :
Selalu diapit oleh tanda kurung siku miring <...............>.
i. Tag pembuka dan penutup dari setiap pasangan akan selalu sama, kecuali tanda “/”
sebelum penunjuk pada akhir tag.
ii. Dapat ditulis dengan menggunakan huruf besar (kapital) atau huruf kecil.
iii. Dapat berada pada baris yang sama sebagai teks yang diapit, atau dibaris yang
berbeda. Keduanya tidak berbeda dalam layout atau tata letaknya.
Beberapa tag yang biasa digunakan dalam dokumen HTML, yaitu :
<HTML>........</HTML> , dipakai untuk menandai awal dan akhir file HTML.
<HEAD>........</HEAD> , dipakai untuk menandai daerah „header’ yang berisi judul.
<BODY>........</BODY> , mengapit isi teks, disebut ‘body teks’.
<TITLE>........</TITLE> , digunakan sebagai penunjuk window’s title bar.
Struktur penulisan HTML adalah :
<HTML> <HEAD>
.........head dokumen.......... </HEAD>
<BODY> .............body dokumen..............
</BODY> </HTML> Seperti terlihat, struktur file HTML diawali dengan sebuah tag <HTML> dan
ditutup dengan tag </HTML>. Didalam tag ini terdapat dua buah bagian besar, yaitu yang
diapit oleh tag <HEAD>......</HEAD> dan tag <BODY>...........</BODY>. Bagian yang
diapit oleh tag HEAD merupakan header dari halaman HTML dan tidak ditampilkan pada
browser. Bagian ini berisi tag-tag header seperti <TITLE>...........</TITLE> yang berfungsi
untuk mengeluarkan judul pada title bar window web browser. Bagian yang diapit oleh
tag BODY akan ditampilkan pada halaman web browser.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Perancangan Sistem
3.1.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
Berikut ini merupakan flowchart sistem yang diusulkan:
Gambar 3.1 Flowchart sistem yang diusulkan
Input Data
Admin Input Data Umum
Input Data keuangan
dan indikator Input Data Target
dan Realisasi
Input Data Kendala
dan Tindak Lanjut
Pengolahan Data
Admin
Pengolahan Data
Umum
Pengolahan Data
keuangan dan indikator
Pengolahan Data
Target dan Realisasi
Pengolahan Data
Kendala dan Tindak
Lanjut
Tabel_Admin Data Umum Data Keuangan
dan Indikator
Target dan
Realisasi
Kendala dan
Tindak Lanjut
Pembuatan
Laporan
Laporan
3.1.2 Data Flow Diagaram Yang Diusulkan
Dibawah ini merupakan data flow yang diusulkan:
o DFD Level 0
Gambar 3.2 DFD Level 0
Keterangan DFD Level 0:
1. Administrator merupakan sumber input untuk bagian yang berhubungan dengan
sistem. Setiap perubahan, kekurangan maupun kelebihan adalah tanggung jawab
dari administrator atau admin ini sebagai hak akses dari sistem.
2. SKPD adalah user yang menggunakan sistem, segala input dan output laporan
adalah tanggung jawab dari user SKPD. User SKPD akan melaporkan keluhan
kepada Administrator jika terjadi suatu masalah dengan sistem.
3. Bappeda sebagai hasil akhir, yaitu sebagai penerima laporan dari masing-masing
SKPD dengan menggunakan formulir pelaporan dana tugas pembantuan yang telah
dirancang oleh administrator dan diinputkan oleh User SKPD. Laporan yang ditrima
oelh Bappeda berupa file XML dan hard copy.
Administrator
SKPD Bappeda
0
Sistem
Pelaporan
Dana Tugas
Pembantuan
Data Laporan Laporan
Hak Akses
o DFD Level 1
Gambar 3.3 DFD Level 1
Kendala dan Tindak
Lanjut Kegiatan
Biaya Kegiatan
Data Target
dan Realisasi
Data Rencana
Kegiatan
Data Kegiatan
Data Program
Data Jenis
Data Sub Fungsi
Penanggung jawab
Data SKPD
Data Fungsi
Table_Admin
1.0
Proses
Olah Data
Admin
SKPD
Administrator
2.0
Proses
Olah Data
Umum
Fungsi
3.0
proses olah
data
keuangan
dan indikator
4.0
Proses
Target dan
Realisasi
5.0 Proses
Kendala
Dan
Tidaklanjut
Data Admin Data Admin
Sub Fungi
Program
Kegiatan
Penanggung jawab
kegiatan
Jenis Anggaran
6.0
Laporan BAPPEDA
o DFD Level 2 Proses 1
Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 1
o DFD Level 2 Proses 2
Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 2
o DFD Level 2 Proses 3
Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 3
Data Admin Data Admin
1.1
Pengolahan
Data
Admin
Administrator
Table_Admin
Data Umum
Data Kegiatan
Administrator
SKPD
Fungsi
Sub Fungi
Jenis Anggaran
Data Fungsi
Data Program
Data Jenis
Data Sub Fungsi
Penanggung jawab
Data SKPD
Kegiatan
Program
Penanggung jawab
kegiatan
2.1
Pengolahan
Data Umum
Data Rencana
Kegiatan
SKPD
Fungsi
Sub Fungi
Jenis Anggaran
Data Fungsi
Data Program
Data Jenis
Data Sub Fungsi
Penanggung jawab
Data SKPD
Kegiatan
Program
Penanggung jawab
kegiatan
3.1
Pengolahan
data
keuangan
dan indikator
Kegiatan
o DFD Level 2 Proses 6
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 6
4. Implementasi dan Pembahasan
Setelah melakukan tahapan analisa dan perancangan sistem, maka tahapan
selanjutnya adalah implementasi. Tahapan ini merupakan proses menerjemahkan
rancangan yang telah didesain pada bahasa pemrograman, sehingga pada tahap ini
sistem sudah siap untuk dioperasikan sesuai dengan fungsi dan tujuan dari pembuatan
aplikasi tersebut.
4.1 Menjalankan Aplikasi
1. Setelah semua proses instalasi selesai kemudian buka Start All Programs
Aplikasi PP 39-SKPD 2010 Formulir PP 39-SKPD.
Laporan Kendala dan Tindak
Lanjut
Laporan Target dan
Realisasi
Laporan Keuangan dan
Indikator
Laporan Data Umum 6.1
Buat
Laporan
Data Umum
6.2 Buat
Laporan
Keuangan
dan Indikator
6.3
Buat Laporan
Target dan
Realisasi
6.4
Buat Laporan
Kendala dan
Tindak Lanjut
BAPPEDA
Kegiatan Umum
Keuangan dan
Indikator
Target dan
Realisasi
Kendala dan
Tindak Lanjut
2. Masukkan UserName, Password, Triwulan serta Tahun Anggaran dan memilih
Pemerintah Daerah. UserName dan Password default adalah admin. Kemudian klik
tombol LOGIN.
Gambar 4.1 Form authentifikasi
3. Jika proses Login berhasil, maka program selanjutnya akan menampilkan halaman
seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.2 Tampilan menu utama
4.2 Formulir Input Data
Gambar 4.3 Form Input Data Umum
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Pada penulisan skripsi ini penulis telah merancang dan membuat aplikasi yang
berfungsi dan bermanfaat untuk SKPD kabupaten Tanggamus, Lampung yang berguna
untuk membantu pelaporan dana tugas pembantuan untuk dilaporkan ke BAPPEDA.
Dengan demikian penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses untuk merancang sistem pelaporan dana tugas pembantuan untuk SKPD
atau disebut Aplikas PP 39-SKPD adalah sebagai berikut:
a. Analisis sistem dan kebutuhan sistem yang diperlukan untuk perancangan dan
implementasi aplikasi diantaranya kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak
dan kebutuhan personalia.
b. Merancang flowchart sistem yang diusulkan untuk pembuatan aplikasi.
c. Merancang Data Flow Diagram yang terdiri dari level 0, level 1, DFD level 2
proses 1, level 2 proses 2, level 2 proses 3 dan DFD level 2 proses 6.
d. Merancang Normalisasi yang terdiri dari bentuk normal pertama (1NF) dan
bentuk normal kedua (2NF).
e. Menentukan relasi antar tabel yang bermanfaat untuk menentukan hubungan
antar tabel.
f. Mendesain sistem secara rinci yang terdiri dari rancangan HIPO dan IPO
dengan tujuan supaya semua proses antar menu bisa lebih mudah dipahami.
g. Implementasi sistem dilakukan dengan dua jenis pengujian, yaitu black box
testing dan white box testing, dari dua pengujian tersebut dapat disimpulkan
bahwa kesalahan yang sering terjadi adalah kesalahan dalam pengaksesan
database dan sering terjadi tidak connect.
2. Sesuai dengan tujuan perancangan sistem aplikasi ini adalah untuk membantu
setiap SKPD di Kabupaten Tanggamus dalam melaporkan laporan dana tugas
pembantuan per triwulanan untuk dilaporkan ke BAPPEDA, sehingga aplikasi ini
telah disesuaikan dengan kebutuhan user sesuai dengan formulir yang disediakan
untuk diisi dan kemudian dilaporkan kepada pimpinan.
3. Dengan adanya sistem komputerisasi ini diharapkan dapat mengatasi beberapa
masalah yang terjadi. Kelebihan yang didapat dengan adanya sistem komputerisasi
yang penulis usulkan antara lain:
a. Mempermudah pelaporan dana tugas pembantuan, karena semua form telah
disediakan.
b. Mempercepat dan menghemat waktu dalam pembuatan laporan setiap triwulan,
sehingga tidak perlu menggunakan waktu yang sangat lama.
c. Mempercepat pelaporan kepada BAPPEDA, sehingga bisa selalu tepat waktu
dalam pelaporan kepada pimpinan.
4. Sistem komputerisasi ini merupakan pengembangan dari sistem manual, sehingga
semua kegiatan pelaporan akan lebih mudah dan cepat dengan form-form yang
disediakan dalam aplikasi ini.
5. Sistem aplikasi PP 39-SKPD ini merupakan aplikasi yang mudah digunakan karena
semua interface/link sudah siap digunakan, sehingga user cukup mencari data yang
dibutuhkan tanpa harus mengetikkan.
6. Perlu adanya pelatihan kepada user dan sosialisasi kepada seluruh SKPD supaya
semua kegiatan pelaporan di Kabupaten Tanggamus dapat terkomputerisasi.
5.2 Saran
Mengingat bahwa Sistem Pelaporan Dana Tugas Pembantuan ini merupakan
aplikasi yang baru di Kabupaten Tanggamus, tentunya sistem ini banyak sekali
memiliki kelemahan dan kekurangan. Selain itu, untuk menerapakan sistem agar
berjalan dengan baik tentu memerlukan proses pelatihan, perawatan dan
pengembangan sistem. Seperti penerapan sistem pada umumnya, sistem ini juga
memerlukan biaya perawatan, perlu dijaga keamanannya dan perlu di backup data
secara berkala.
Saran yang diajukan penulis untuk pemakaian sistem ini supaya sistem menjadi
sebuah program berbasis web yang handal adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya back up data yang dismpan ditempat yang aman dan terjaga cukup
akurat demi kerahasian dan keamanan data SKPD.
2. Penulis berharap untuk aplikasi ini dikembangkan lebih fleksibel lagi dengan
pembuatan jaringan intranet, sehingga semua laporan akan terkomputerisasi
dengan jaringan, tanpa perlu menggunakan internet.
3. Perlu adanya bagian EDP (Entry Data Processing) untuk membentuk bagian
data base pelaporan menjadi sub bidang sendiri dimana tugas dan tanggung
jawabnya adalah mengelola, memperbaiki, menjaga, dan memelihara seluruh
penggunaan keamanan data yang ada.
4. Penulis harapkan supaya semua pelaporan dari setiap dinas atau SKPD bisa
menggunakan dan memanfaatkan aplikasi ini sehingga Kabupaten Tanggamus
akan menjadi salah satu Kabupaten yang serba terkomputerisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Awan Pribadi. 2010. Membangun Web Berbasis PHP Dengan Framework
Codeigniter, Yogyakarta: Lokomedia.
Burch, J.G. 1992. System, Analysis, Design, and Implementation. Boyd & Fraser
Publishing Company.
Fitzgerald, Jerry. dkk. 1996. Fundamentals of System Analisys edisi kedua. Newyork:
John Willey&Sons.
http://httpd.apache.org. diakses tanggal 27 November 2010.
Hubbany, Syahrial,dkk. 2000. Membangun Server Internet dengan FreeBSD. Jakarta:
Elexmedia Komputindo.
Jogiyanto, H.M. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andy Offset.
Kurniawan, Dios. 1997. HTML 3 Untuk Publikasi di Internet. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Meloni, Julie C. 2008. Sams Teach Yourself PHP, MySQL And Apache All In One. Sams
Publishing.
Prasetyo, Didik Dwi. 2003. Kolaborasi PHP dan MySQL untuk Membuat Web Database
yang Interaktif. Jakarta: Elexmedia Komputindo.
Sugiyanto, David dan Renaldy N, Harpsoro. 2003. Langkah Demi Langkah Membangun
Website dengan PHP. Jakarta: Datakom Lintas Buana.
www.mysql.com. Diakses tanggal 14 Desember 2010.
www.php.net. Diakses tanggal 14 Desember 2010.
Zanzad, FH. 2006. Pemahaman Komputer Untuk Pemula. Surabaya: Indah Surabaya.