ANALISIS DAMPAK POLITIK UANG TERHADAP NILAI-NILAI ...
Transcript of ANALISIS DAMPAK POLITIK UANG TERHADAP NILAI-NILAI ...
i
ANALISIS DAMPAK POLITIK UANG TERHADAP NILAI-NILAI DEMOKRASI
( Studi Kasus Di Desa Rappoala Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan
dan Ilmu pendidkan Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH:
Sulfiana
105430009615
JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
MOTTO
Boleh jadi kamu membenci sesuatu namun ia amat baik bagimu dan boleh jadi
kamu mencintai sesuatu namun ia amat buruk bagimu, Allah maha mengetahui
sedangkan kamu tidak mengetahui.
(QS.Al-Baqarah: 216)
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk kedua orang tua ku Bapak Sahid dan Ibu Sitti
yang senantiasa memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk anakmu ini.
Serta kakak-kakak ku tercinta dan keluarga tercinta yang senantiasa memberikan
doa, motivasi serta dukungan.
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Sulfiana 2020. Analisis Dampak Politik Uang Terhadap Nilai-Nilai Demokrasi
Studi Kasus Di Desa Rappola Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa). Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.Dibimbing
oleh Dr. Andi Sugiati, M. Pd sebagai pembimbing I dan Rismawati,S. Pd. M,Pd
sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak politik uang terhadap
nilai-nilai demokrasi ( Studi Kasus Di Desa Rappoala Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Gowa ).
Jenis penelitian ini adalah kualitatif.Untuk mengumpulkan data, penelitian
menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.Teknik analisis data
yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan peneltian dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya
politik uang dikarenkan perekonomian masyarakat masih dibawah atau belum
baik sehingga mereka mau menerima uang yang terkadang tidak memikirkan
konsekuensi yang akan diterima yaitu,tindakan suap dan jual beli suara yang jelas
melanggar hukum yang terpenting bagi mereka mendapatkan uang dengan
memenuhi kebutuhannya,rendahnya pengetahuan masyarakat tentang politik
sehingga masyarakat hanya menganggap tidak masalah dan kebudayan juga
merupakan faktor penyebab politik uang dimana politik uang sudah terjadi sejak
jaman dahulu.
Kata Kunci :Politik uang , Nilai-nilai demokrasi
viii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah dan patut penulis ucapkan kecuali
Alhamdulillah dan syukur kepada Iilahi Rabbi Yang Maha Rahman dan Maha
Rahim. Dia yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya berupa
nikmat kesehatan, kekuatan dan kemampuan senantiasa tercurah pada diri penulis
sehingga usaha untuk menyelesaikan skripsi dengan judul ” Analisis Dampak
Politik Uang Terhadap Nilai-Nilai Demokrasi Studi Kasus Di Desa Rappola
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa)”. Begitu pula salawat dan taslim
kepada Rasulullah Saw, serta para keluarganya dan sahabat yang sama-sama
berjuang untuk kejayaan Islam semata.
Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan yang dialami penulis,
tetapi berkat usaha, doa, bantuan serta motivasi yang diberikan oleh berbagai
pihak, maka hambatan itu dapat teratasi. Olehnya itu penghargaan dan ucapan
terima kasih yang setinggi-tingginya tak lupa penulis sampaikan kepada:
Kedua orang tua ku bapak Sahid dan ibu Sitti berserta keluarga besar yang
telah memberikan doa dan dukungan serta motivasi kepada saya.
Prof. Dr. H.Abd Rahman Rahim, S.E.,M.M, Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Bapak Erwin Akib, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D, Selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
i
Dr. Muhajir, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Dr. Andi Sugiati, M.Pd sebagai pembimbing 1 dan Rismawati, S.Pd.M.Pd
sebagai pembimbing II dengan kesabaran meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
dalam membimbing dan memberikan motivasi selama penulis menjalan masa
perkuliahan hingga penyusunan skripsi.
Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang banyak memberikan ilmu di Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan
yang selalu menemani dalam suka dan duka, sahabat-sahabat terkasih serta
seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
angkatan 2015 atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya kepada
penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga karya sederhana ini membawa suatu
manfaat bagi perkembangan dunia, dengan segala kerendahan hati, penulis
senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak dan dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama dari diri pribadi penulis.
Aamiin.
Makassar, Januari 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN.............................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Relevan .............................................................................. 7
B. Kajian Pustaka .................................................................................. 7
1 Pengertian politik uang / money politik .................................... 7
2. Pengertian demokrasi ............................................................... 16
3. Pengertian nilai-nilai demokrasi .............................................. 20
C. Kerangka Pikir ................................................................................ 25
iii
D. Defenisi Oprasional .......................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 27
B. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian.......................................... 27
C. Sumber Data Penelitian .................................................................... 28
D. Informan Penelitian .......................................................................... 28
E. Fokus Penelitian ............................................................................... 30
F. Instrumen Penelitian......................................................................... 30
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 30
H. Teknik Analisis Data.....................................................................32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian. ............................................................................... 35
B. Pembahasan. .................................................................................... 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik uang atau (Money Politic) adalah suatuh upaya untuk
mempengaruhi orang lain (masyarakat) dengan menggunakan imbalan materi atau
dapat juga diartikan jual-beli suara pada proses politik dan kekuasaan serta
tindakan membagi-bagikan uang, baik milik pribadi atau partai untuk
mempengaruhi suara, pemilih politik Uang (Money Politic) dapat diartikan
sebagai upaya mempengaruhi perilaku orang lain dengan menggunakan imbalan
tertentu. Ada yang mengartikan politik uang sebagai tindakan jual beli suara pada
proses dan kekuasaan. Dikui atau tidak merupakan momok yang sangat
menakutkan bagi proses demokrasi yang ada di indonesia. Politik dan uang adalah
merupakan dua hal yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan antara satu sama
lainnya karena untuk berpolitik orang membutuhkan uang bukanlah merupakan
barang baru bagi sistem demokrasi yang ada di indonesia. Money Politic
mempengaruhi msyarakat dalam pemillihan kepala daerah dan pemilihan umum
dan merusak demokrasi dan merugikan masyarakat setiap bentuk korupsi dalam
proses pemilihan selalu diidentikan dengan politik uang.
Money Politic adalah suatuh bentuk pemberian ataupun janji untuk
menyuap seseorang baik agar orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih
maupun supaya ia menjalankan dengan cara tertentu pada saat pemilihan
berlangsung, pemberian biasanya dapat berupa uang barang tersebut dapat
dikatakan bahwa money politik yag biasanya terjadi yaitu merupakan pemberian
2
uang ataupun barang dengan tujuan untuk menarik simpati parah pemilih, dengan
adanya beberapa klasifikasi pemilih sehingga di perlukan untuk menentukan
sasaran yang layak kiranya sanagat muda untuk di pengaruhi agar calon kanditat
bisa menggunakan kampanye untuk mengambil kekuasaan tersebut.
Demokrasi adalah kekuasaan atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan
secara beradab adalah sistem manejemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai
dalam etika serta peradaban dan menghargai martabat manusia. Pelaku utama
demokrasi adalah kita semua, setiap orag yang selama ini selalu di atasnamakan
namun tidak pernah ikut menentukan. Yang sering terjadi manupilasi terhadap
konsep demokrasi sehingga pemaksaan, penyiksaan, dan pelanggaran hak asasi
manusia, seperti yang sering kali terjadi pada saat menjelang pemilihan umum
adalah praktik politic
Kata politik mengacu pada segala sesuatu yang berkaitan dengan
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Dalam pelaksanaanya, pemilu di indnesia
sering terlihat tidak sehat . pmilihan umum yang di nilai sebagai pesta demokrasi
ternyata belum bisa mengimplementasikan sistem demokrasi yang sesungguhnya.
Karena didalam proses pelaksanaanya, pemiluh masih disuguhi dengan
kecurangan yang dilakukan oleh kandidat pemilu maupun partainya sendiri. Salah
satu kecurangan pemilu adalah politik uang yang memaksa masyarakat untuk
memilih peserta pemilu yang dilakukan degan politik uang tersebut. Karena
politik uang cenderung terjadi pada saat pemilu, maka pengertian politik uang
adalah semua tindakan yang disengaja oleh seseorang atau kelompok dengan
memberi atau menjanjikan uang atau materi lainnya kepada seseorang supaya
3
menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu atau tidak menggunakan hak
pilihnyadengan cara tertentu atau dengan sengaja menerima atau memberi dana
kampanye dari pihak-pihak tertentu.
Money Politic merupakan praktik kotor yang merusak pemilu, dan tentu
saja merusak demokrasi sebagai bangunan pemilu itu sendiri. Money politics
merupakan kejahatan dalam kehidupan berdemokrasi kejahatan yang dampaknya
sangat luas. Dan kejahatan yang memicu mata rantai perilaku korup dan
demoralisasi dalam kehidupan berpolitik. Politik yang dibangun dengan praktik
kotor Money politics akan selalu menghadirkan politikus-politikus kotor.
Fenomena ini sangat berdampak terhadap perilaku masyarakat indonesia
khususnya di desa Rappola Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Yang
sering terjadi, yang namanya politik uang atau biasa di sebut money politik adalah
suatuh bentuk pemberian ataupun janji untuk menyuap seseorang baik agar orang
itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan
dengan cara tertentu pada saat pemilihan berlangsung, pemberian biasanya terjadi
yaitu merupakan pemberian uang ataupun barang dengan tujuan untuk menarik
simpati parah pemilih, dengan adanya beberapa klasifikasi pemilih sehingga
diperlukan untuk menentukan sasaran yang layak dan sangat mudah untuk
dipengaruhi agar calon kandidat bisa menggunakan kampanye untuk mengambil
keputusan kekuasaan tersebut.
Dampak perilaku Money Politic yang sering terjadi di desa Rappoala
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yaitu pada saat mengadakan pemilihan
kepala desa. Masih banyak masyarakat menerima uang atau berupa barang yang
4
di berikan oleh calon tersebut. Contohnya memberikan uang kepda masyrakatnya
sebesar Rp 100 perorang agar masyarakat tersebut memilih dengan haknya sendiri
pada saat mendekati pesta demokrasi tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat
telah berhutang budi kepada calon yang legislatif telah memberikan bentuk
penyuapan, sehingga sifat fanatik akan timbul dan mereka menganggap para calon
legislatif lainnya buruk di bandingkan dengan yang didukung oleh masyarakat
tersebut. Disinilah akan terjadi konflik antar pendukung masing-masing para
calon legislatif. Sanagt disayangkan apabilah perpecahan yang terjadi masyarakat
akibat para politik dengan money politik.
Para calon atau partai tertentu yang melakukan praktik politik uang untuk
menentukan siapa yang harus akan dipilih oleh masyarakat dalam pemilihan
umum telah secara nyata merendahkan dan merusak martabat rakyat. Dalam hal
ini berarti para calon ataupun partai menganggap suarah dan martabat rakyat di
nilai dengan bahan makanan atau uang yang sebenarnya nilainya tidak sebanding
dengan apa yang akan didapat oleh para calon yang didapatkan ketika terpilih
dalam 5 tahun kedepanya. Politik uang merupakan jebakan bagi rakyat.
Seseorang yang menggunakan politik uang untuk mencapai tujuan yang
sebenarnya sedang berupaya menyiapkan perangkap untuk menjebak rakyat.
Dalam hal ini tidak di ajak untuk memperoleh perubahan yang yata untuk
kesejateraanya melaingkan rakyat hanya diajak untuk sama-sama diajak untuk
memenangkan sang calon semata. Dan setelah calon menang maka tidak ada
sesuatu yang diperjuangkan oleh calon tersebut karena sang calon dalam 5 tahun
kedepan dalam dia menjabat akan akan berusaha mengembalikan semua
5
kerugianya yang telah dikeluarkan dalam pemilihan umum untuk menyuap
masyarakat agar memilihnya, kondisi ini akan lebih parah ketika misalnya, calon
telah meminta bantuan tertentu untuk menyediakan dana kampanye yang dipakai
untuk menjalankan politk uang.
Oleh karena itu menjaga proses demokrasi adalah memahami secara
benar-benar hak-hak yang kita miliki agar siapapun menghormatinya, melawan
siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu. Demokrasi pada dasarnya adalah
aturan orang (People rule), dan didalam sistem politik yang demokratis warga
mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur
pemerintahan di dunia publik. Ssedangkan demokrasi adalah keputusan
berdasarkan suara terbanyak.
Harapan saya semoga masyarakat di Desa Rappoala menyadari bahwa
melakukan Money Politic itu sesuatu yang tidak baik karena merupakan
pemberian atau menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan
haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara
tertentu pada saat pemilihan umum.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Dampak Politik Uang Terhadap Nilai-Nilai
Demokrasi (Studi Kasus Di desa Rappoala Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Gowa)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang di atas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
6
1. Bagaimana dampak politik uang terhadap nilai-nilai demokrasi di Desa
Rappoala Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat pada rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian pada penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui dampak politik uang terhadap nilai-nilai demokrasi di Desa
Rappoala Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Adapun mamfaat dilakukannya penelitian ini adalah:
a. Manfaat teoritis
Sebagai tambahan bahan kajian didalam bidang hukum, sehingga dapat
memperluas ilmu pengetahuan, khususnya tentang money politik.
b. Manfaat Praktis
Bagi masyarakat hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan pentingnya memahami hukum khususnya dalam money
politik
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Relevan.
Penelitian yang relevan tentang dampak politik uang terhadap demokrasi
yaitu :
Roy Marthen Moonti, Marten Bunga, yang diterbitkan diseminar nasional
Hukum Universitas Negeri Semaramg fakultas Hukum Universitas Gorontalo
Volume 4 Nomor 3 Tahun 2018, 991-1008 yang mengenai dampak politik uang
yang banyak menimbulkan perbedaan antara dampak negatif daripada positif .
B. Kajian Pustaka
1. Pengertian politik uang / money politik
Money politik dalam bahasa indonesia adalah suap, arti suap dalam buku
kamus besar Bahasa Indonesia adalah uang sogok, politik uang atau Money Politik
dapat diartikan sebagai upaya mempengaruhi perilaku orang lain dengan
menggunakan imbalan tertentu. Ada yang mengartikan politik uang atau money
politik sebagai tindakan jual beli pada proses politik dan kekuasaaan. Tindakan itu
bisa terjadi dalam jangkauan (range) yang lebar, dari pemilihan kepala desa
sampai pemilihan umum suatu negara.
Politik adalah suatuh bentuk pelanggaran kampanye. Politik umumnya
dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H
pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian
berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat
dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan
8
suaranya untuk partai yang bersangkutan. Dalam pemilihan kepala daerah maupun
pemilihan secara umum. Banyak terjadinya perbuatan politik uang atau Money
Politic yang ikut mewarnai acara pesta demokrasi yang berlangsung dinegara ini.
Banyak membawa dampak perpolitikan serta dalam proses yang terjadi dalam
pesta politik. Dalam norma standar demokrasi, dukungan politik yang diberikan
oleh satu aktor terhadap aktor politik lainnya didasarkan pada persamaan
pareferensi politik dalam rangka memperjuangkan kepentingan publik. (satu
orang, satu suara satu nilai). Namun melalui Money Politic di berikan atas
pertimbangan uang dan sumber daya ekonomi lainnya yang diterima oleh aktor
politik tertentu.
a) Musabah politik uang
Pada dasarnya uang merupakan “ racun ” demokrasi, yang mencederai
kualitas demokrasi. Kualitas demokrasi akan baik, jika proses demokrasi berjalan
sesuai koridor aturan yang berlaku. Namun realitasnya praktik politik uang dalam
setiap perhelatan pesta demokrasi tidak terhindarkan karna disebabkan oleh
beberapa hal yang mengakibatkan maraknya politik uang yakni:
1. Pengaruh kondisi ekonomi idealnya, publik yang secara kebutuhan
ekonomi sudah baik, maka sangat sulit menerima politik uang yang
diberikan oleh calon, sebaliknya publik yang secara latar belakang
ekonomi masih dalam kategori belum baik, degan mudah meneriam politik
uang.
9
2. Publik rasa atau kecewa terhadap buruknya kinerja anggota legislatif, oleh
karna itu publik berpikir secara pintar bahwa meerima politik uang lebih
baik daripada menolak.
3. Rendahnya pendidikan pemilih sehingga tidak tahu parameter atau
indikator yang dipakai secara pijakan dalam memilih, akhirnya ketika ada
tawaran uang dari calon atau tim suksesnya dengan mudah menerima.
Menurut Laothamamsa (1996) bahwa pemilih menenetukan pilihan
berdasarkan tawaran kongret berupa uang. Pemilih demikian mengutamakan
terpenuhinya kebutuhan real dan bukan sesuatuh yang abstrak seperti nilai-nilai
demokrasi, karena ditingkat pendidikan yang rendah musabah lain maraknya
politik uang dikarenakan lahirnya politi-politik “makiavelis” adalah sebutan bagi
pengikut teori politik Nicolo machiavelis kita tahu bahwa Niccolo
memperdebatkan pemikirannya. Karena menurut dalam perbuatan kekuasaan,
segala cara yang bisa dilakukan guna mencapai suatuh tujuan yang diinginkan.
Dan tahun 2019, politis “machiavelis” tetap saja ada. Politik tipikal ini
menerapkan cara-cara yang tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi, termasuk
menghalalkan politik uang. Sebagai cara untuk menggaet suara publik dalam
pemilihan. Hal ini dilakukan sebagai stimulus dalam menduduki jabatan politik.
Politik uang dapat diartikan juga sebagai upaya mempengaruhi perilaku
orang lain dengan memberikan imbalan tertentu. Ada yang mengartikan politik
uang sebagai tindakan jual beli suara pada proses politik dan kekuasaan. Tindakan
itu bisa terjadi dalam jangkauwan yang luas, dari tingkat paling kecil yaitu
pemilihan kepala desa hingga pemilihan umum.
10
Dari pengertian tengtang Money Politic yang sudah dipaparkan diatas,
maka dapat dijabarkan bahwa politik uang adalah semua tindakan yang dilakukan
oleh seseorang dengan sengaja, modus yang ada biasanya dengan memberi,
menjanjikan uang atau materi lainnya, kepada seseorang agar menggunkan hak
pilihnya dengan cara tertentu atau untuk mempengaruhi seseorang untuk tidak
menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon tertentu, atau dengan sengaja
menerima atau memberi dana kampanye dari pihak-pihak tertentu.
Money politic dengan demikian adalah suatuh bentuk pemberian ataupun
janji untuk menyuap seseorang baik agar orang itu tidak menjalankan haknya
untuk memilih maupun supaya ia menjalankan dengan cara tertentu pada saat
pesta demokrasi, pemberian biasanya berupa uang dan barang. Bertitik dari hal
tersebut dapat dikatan bahwa Money Politic yang biasanya terjadi yaitu
merupakan pemberian uang ataupun barang.
Money Politic merupakan praktik kotor yang merusak pemilu dan tentu
saja merusak demokrasi sebagai bangunan pemilu itu sendiri. Money Politic
merupakan kejahatan dalam kehidupan berdemokrsi. Kejahatan yang dampaknya
sangat luas. Kejahtan yang merupakan mata rantai perilaku korup dan
demoralisasi dalam kehidupan berpolitik. Politik yang dibangun dengan paraktik
kotor Money politic akan selalu menghadirkan politikus-politikus kotor.
Walaupun praktik politik uang yang dijalankan/ dilakukan oleh para yang
akan dipilih, nmun amatlah sukar untuk membuktikanya. Seperti apa yang dikatan
oleh Riyas Rasyid bahwa Money Politic seperti tersamakan, hanya terdengar
suara, namun untuk membuktikan siapa yang melakukan sangat sukar. Karna
11
bagaimanapun sipenerima uang dari calon yang akan dipilih tidak akan berani
untuk buka mulut, disebabkan adanya Undang-Undang yang mengatur, sipemberi
dan sipenerima sama sama melakukan korupsi dan diancam dengan hukuman
penjara masyarakat yang menerima Money Politic. Bahwa masyarakat dalam
pemilihan umum kurang berpartisipasi dan kurang sesuai dengan Undang-Undang
yang diberlakukan.
1. Bentuk-Bentiuk Politik Uang (Money Politic)
Berikut akan dijelaskan tentang bentuk-bentuk Money Politic, sebagai
berikut yaitu:
a. Berbentuk Uang (Cash Money)
Dalam msyarakat, tidak terkecuali masyarakat religius, uang emang diakui
sebagai senjata ampuh yang sangat strategis untuk menaklukan kekuasaan. Pada
dasarnya uang merupakan saudara kembar kekuasaan. Uang juga merupakan
faktor penting yang berguna untuk mengdongrak personal seseorang, sekaligus
untuk mengendalikan wacana strategis terkait dengan sebuah kepentingan politik
dan kekuasaan. Dimana seseorang berkuasa mempengaruhi dan memaksakan
kepentingan pribadi dan kelompoknya pada pihak lain melalui berbagai sarana,
termasuk uang. Dalam pilkades, uang sangat berperang peting. Modus Money
Politic yang terjadi dan sering dilakukan, antara lain:
1. Sarana kampanye. Caranya dengan meminta dukungan dari masyarakat
melalui penyebaran brosur, stiker dan kaos. Setelah selesai acarapun,
para pendukung diberi pegganti uang trnsfortasi dengan harga yang
beragam.
12
2. Dalam pilkades ada beberapa praktik tindakan Money politic
misalnya:distribusi sumbangan, baik berupa barang atau uang kepada
para kader partai, penggembira, golongan atau kelompok tertentu.
Bantuan langsung (sembako politik). Yaitu pemberian dari calon tertentu
untuk komunitas atau kelompok tertentu.
b. Berbentuk Fasilitas Umum
Politik pencitraan dan tebar pesona lasim dilakukan oleh para calon untuk
menarik simpati masyarakat didaerah pemilihanya. Hal ini tidak saja
menguntungkan rakyat secara personal, namun fasilitas dan sarana umum juga
kebagian “berkah” politik pencitraan dan tebar pesona melalui “jariya politik” ini
tidak hanya dilakukan oleh calo-calon yang baru, tetapi juga oleh para calon yang
berniat maju kembali didaerah pemilihanya, instrumen yang dijadikan alat untuk
menarik simpati masyarakat dengan menyediakan semen, pasir besi, batu dan
lainnya. Fasilitas dan sarana umum yang dijadikan Jariyah politik,
yaitu:pembangunan mesjid,dan musholla, madrasa, jalan-jalan kecil (gang-gang)
dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dengan money politik adalah berupa
uang degan nominal tertentu dan berupa barang seperti sembako, dalam bentuk
lain bisa juga berupa perbaikan terhadap fasilitas umum, seperti pembangunan.
2. Strategi-Strategi Politik Uang (Money Politic)
Dalam hal ini, terdapat beberapa strategi-strategi Money Politic sebagai
berikut:
a. Serangan Fajar
13
Serangan fajar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk
politik uang dalam rangka membeli suara yang dilakukan oleh satu atau beberapa
orang untuk memenangkan calon yang bakal menduduki posisi sebagai pemimpin
politik. Serangan fajar umumnya menyasar kelompok masyarakat menegah
kebawah dan kerap terjadi menjelang pemilihan umum.
b. Mobilisasi Massa
Mobilisasi Massa biasa terjadi pada saat kampanye yang melibatkan
penggalangan massa dengan iming-imingan sejumlah uang untuk meramaikan
kampanye yang diadakan oleh partai politik. Penggunaan uang biasanya untuk
biaya transfortasi, uang lelah serta uang makan, dengan harapan massa yang
datang pada saat kampanye akan memilihnya kelak. Dalam memobilisasi massa
disinilah Money Politic bermain dengan cara pembelian pengaruh dengan para
alat toko masyarakat yang dijadikan sebagai penggalang masa untuk
mempengaruhi pemilih sesuai dengan pesan kandidat, dalam rangkaian kampanye
pun sebagai masyarakat.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Money Politic
a. Kemiskinan
Bagaimana kita ketahui, angka kemiskinan di Indonesia cukup tinggi.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjan.
Kondisi miskin tersebut seperti memaksa dan menekan sebagian masyarakat
14
untuk segera mendapat uang. Money Politic pun menjadi ajang para masyarakat
untuk berebut uang. Mereka yang menerima uang terkadang tidak memikirkan
konsekuensi yang akan diterima yaitu, tindakan suap dan jual beli suara yang jelas
melanggar hukum. Yang terpenting adalah mereka mendapat uang dan dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Politik
Tidak semua orang tahu apa itu politik, bagaimana bentuknya, serta apa yang
ditimbulkan dari politik Itu semua biasa disebabkan karena tidak ada
pembelajaran tentang politik di sekolah-sekolah ataupun masyarakatnya sendiri
yang memang acuh terhadap politik diIndonesia. Sehingga ketika ada pesta
politik, seperti pemilu, masyarakat tersebut akan bersikap acuh dengan pemilu.
Tidak mengenal partai, tidak masalah. Tidak tahu calon anggota legislatif, tidak
masalah. Bahkan mungkin, tidak ikut pemilu pun tidak masalah. Kondisi seperti
ini menyebabkan maraknya politik uang. Masyarakat yang acuh dengan pemilu
dengan mudah menerima pemberian dari para peserta pemilu. Politik uang pun
dianggap tidak masalah bagi mereka. Mereka tidak akan berpikir jauh ke depan
bahwa uang yang diberikan itu suatu saat akan ditarik kembali oleh para calon
kandidat yang nantinya terpilih mereka tidak menyadari adanya permainan politik
yang sebenarnya justru merugikan diri mereka sendiri.
c. Kebudayaan
Saling memberi dan jika mendapat rejeki, tidak boleh ditolak. Begitulah
ungkapan yang nampaknya telah melekat dalam diri bangsa Indonesia. Uang dan
segala bentuk politik uang dari peserta pemilu dianggap sebagai rejeki bagi
15
masyarakat yang tidak boleh ditolak. Dan karena sudah diberi, secara otomatis
masyarakat harus memberi sesuatu pula untuk peserta pemilu, yaitu dengan
memilih, menjadi tim sukses, bahkan ikut menyukseskan politik uang demi
memenangkan peserta pemilu.
“Menurut Teori Karl Mark memusatkan pada masalah-masalah ekonomi yang
tak lain adalah masalah kapitalisme. Namun dalam pengamatan simmel
manusia moderen telah menjadikan uang seabagai tujuan utama, padahal
sebetulnya hanya merupakan sarana dalam menunjang kehidupan bersamaaan
dengan hal, tersebut, muncullah dampak-dampak negatif terhada individu,
seperti sinisme. Dampak ekonomi lainnya adalah reduksi nilai-nilai dalam
kehidupan manusia, contohnya yaitu kebanyakan manusia yang menilai
sesuatu lebih berdasarkan uang, dan menganggap uang adalah segalanya.
Politik uang di Indonesia sungguh sudah menjadi tradisi dan bumbu
pelengkap diajang pemilihan umum di Indonesia. Semenjak zaman dahulupun
praktik politik uang di Indonesia sudah ada sejak lama yaitu semenjak pada
masa orde baru yang memiliki peluang besar dalam melakukan praktik politik
uang tersebut lebih besar karena dalam masa orde baru presiden diangkat oleh
MPRS/DPRD yang terdiri dari beberapa anggota.
Selain itu dalam pemilihan daerah pada masa orde baru juga tidak dipili
secara langsung seperti sekarang ini namun kepala daerah diangkat oleh presiden
yang mekanisme pemilihannya di DPRD juga dikontrol oleh presiden sehingga
dalam praktik tersebut memiliki peluang besar agar presiden dapat melakukan
money politik kepada DPRD agar pemimpin di setiap daerah sepemahaman
16
dengan pemerintahan pusat, seperti yang tercantum pada Undang-undang Nomor
5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Pemerintah di Daerah. yang mengatakan
bahwa kepala daerah diangkat oleh presiden.
Maka dari itu pada era reformasi kemudian dibentuk peraturan
perundang-undangan baru Undang-Undangan Nomor 6 Tahun 2004 yang
mengatur tentang pemilihan mum kepala daerah secara langsung. Namun dalam
faktanya dimasa reformasi ini masih banyak praktik-paraktik politik uang yang
dilakukan oleh pra paslon-paslon dalam pemilu baik ditingkat daerah mupun
ditingkat pusat.
Sejumlah pemantau pemilu bahkan menilai bahwa praktik politik uang
pada pemilu legislatif. IWC (Indonesia Corupption Watch) sebuah organisasi non
pemerintah yang mempunyai misi untuk menguasai dan melaporkan kepada
publik menunjukkan besaran politik uang nasional dalam pemilihan umum.
“(Santoso, 2007:63) Poiltik uang telah menjadi problem di tingkatan
struktur juga mempengaruhi perilaku publik akibat dampak korupsi atau
pelayanan. Biasanya politik uang dikaitkan dengan masalah suap-
menyuap dengan sasaran memenangkan salah satu kandidat dalam
pemilihan. Padahal apabila dilihat secara lebih luas, politik uang dapat
juga dihubungkan dengan segala macam pelanggaran menyangkut dana
di dalam konteks politik (termasuk masalah kepartaian dan pemilu). Kita
mengetahui yang paling menonjol adalah kecurangan dengan penyuapan.
Namun, ada pula bentuk-bentuk lainnya yang juga melanggar norma
17
hukum yang perlu diwaspadai, khususnya mendapatkan dana dari
sumber terlarang serta tidak melaporkan dana tersebut.”
2. Pengertian Demokrasi
Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat.
a. Menurut Abrahan Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang
diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat
adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu pemerintahan, dimana
masing-masing dari mereka memiliki hak yang sama dalam upaya mengatur
kebijakan pemerintahan.
b. Menurut Charles Costello, arti demokrasi adalah sistem sosial serta politik
pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi oleh
hukum serta kebiasaan dalam melindungi hak-hak individu warga negara
c. Menurut Hans Kelsen, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat dan untuk
rakyat. Dalam hal ini, wakil-wakil rakyat yang terpilih merupakan pelaksana
kekuasaan negara, dimana rakyat telah memiliki keyakinan bahwa segala
kehendak serta kepentingan mereka akan selalu diperhatikan dalam
pelaksanaan pemerintahan tersebut. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata
kunci tersendiri dalam bidang ilmu politic
a) Prinsip Demokrasi
18
Setidaknya terdapat tujuh hal dalam prinsip demokrasi, seperti penjelasan
sebagai berikut ini.
a. Negara Berdasarkan konstitusi. Prinsip ini terkait dengan UUD (Undang-
Undang Dasar) atau semua hukum yang ditetapkan. Konstitusi dijadikan
landasan dalam berbangsa dan bernegara. Fungsinya sebagai pembatas
kewenangan pemerintah, dan bisa memenuhi hak rakyat. Dengan begitu,
rakyat tidak mendapatkan perlakuan sewenang-wenang dari penguasaan
b. Peradilan Tidak Memihak dan Bebas, yaitu: Pemerintah tidak bisa
campur tangan dalam peradilan. Karena sistem pemerintahan. Kemudian
menentukan keputusan yang adil dalam setiap perkara yang ditanganinya.
c. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat, yaitu: Setiap warga negara
bebas untuk membentuk organisasi atau berserikat. sekaligus tidak
membatasi haknya untuk mengeluarkan pendapat. Namun, pendapat itu
tentunya harus disampaikan dengan bijak.
d. Pergantian pemerintahan secara berkala, Agar kekuasaan tidak
disalahgunakan, maka perlu adanya pergantian pemerintahan dengan
berkala. Sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya korupsi, kolusi,
dan juga nepotisme. Pemilihan umum harus digelar dengan jujur dan adil.
Dengan harapan bisa menemukan pemimpin yang bisa diandalkan.
e. penegakan hukum, dan kedudukan sama setiap rakyat di mata hukum
yaitu: Kebenaran dan keadilan tidak akan tercipta tanpa penegakan hukum.
Penerapan hukum tidak boleh pandang bulu atau berat sebelah. Oleh karena
19
setiap warga negara memiliki keduduka yang sama di depan hukum. Jadi,
setiap pelanggaran hukum harus mendapatkan hukuman tegas.
f. Jaminan atas Hak Asasi Manusia. Sistem demokrasi dikatakan berhasil
diterapkan, kalau dibarengi dengan perlindungan HAM. Karena hak dasar ini
adalah hak setiap manusia. Sehingga negara juga harus menghargainya,
dengan tidak pernah melakukan pelanggaran HAM.
b) Ciri-Ciri Demokrasi
Negara dikatakan sudah menerapkan sistem demokrasi, bila berbagai cici
ciri demokrasi ini sudah disusung. Berikut ini sejumlah ciri-ciri yang bisa
diperhatikan.
a. Seluruah Keputusan yang Ditetapkan oleh Pemerintah selalu
berlandaskan atas aspirasi dan kepentingan warga negara. Jadi bukan atas
dasar kepentingan pribadi atau kelompok. Sehingga bisa mencegah
praktek korupsi yang merajalelah.
b. Menerapkan Ciri Konstitusional. Hal ini berkaitan dengan kehendak,
kepentingan atau kekuasaan rakya. Dimana hal itu tercantum di dalam
penetapan hokum atau undang-undang. Hukum yang tercipta harus seadil-
adilnya.
c. Mempunyai Perwakilan Rakyat. Seperti diindonesia terdapat lembaga
legeslatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sehingga urusan
negara, kekuasaan dan kedaulatan rakyat diwakilkan pada anggota dewan.
Mereka sudah terpilih melalui pemilihan umum.
20
d. Menyelenggarakan Pemilihan Umum. Pesta rakyat ini harus digelar
secara berkala, sehingga terpilih perwakilan atau pemimpin untuk
menjalankan roda pemerintahan.
e. Terdapat Sistem Kepartaian. Partai adalah sarana atau media untuk
melaksanakan sistem demokrasi. Dengan adanya partai rakyat bisa dipilih
sebagai wakil rakyat sebagai penerus aspirasi. Sehingga pemerintah bisa
mewujudkan keinginan rakyat.Sekaligus wakil rakyat bisa mengontrol
kerja pemerintah. Kalau terdapat penyimpangan, wakil rakyat bisa
mengambil tindakan hukum. Supaya tidak merugikan rakyat dan negara.
Partai juga akan mewakili rakyatnya untuk memilih dan mengusung
pemimpin negara dan pemimpin daerah. Harapannya bisa menjadi
pemimpin yang adil dan bijaksana.
c) Macam-Macam Demokrasi
Macam-Macam demokrasi bisa dilihat dari fokus perhatiannya, dan
penyaluran kehendak rakyatnya.
a. Model Demokrasi Berlandaskan Fokus Perhatian
1. Demokrasi formal, yaitu: sistem tidak mengurangi kesenjangan
ekonomi sedikitpun, dan sangat fokus disektor politik.
2. Demokrasi material, yaitu: sistem yang tidak mengurangi kesenjangan
politik sedikitpun dan sangat fokus pada bidang ekonomi.
3. Demokrasi gabungan, yaitu: sistem tersebut adalah kolaborasi antar
demokrasi material dan demokrasi formal. .
b. Model Demokrasi Berlandaskan Pada Penyaluran Kehendak Rakyat.
21
1. Direct Democracy (Demokrasi Langsung). Sistem pemerintahan ini
melibatkan rakyat secara langsung. Khususnya dalam pengampilan
keputusan, seperti pemilihan umum (pemilu).
2. Indirect Democracy (Demokrasi Tidak Langsung). Sistem
pemerintahan ini tidak melibatkan warga negaranya secara langsung
di setiap pengambilan keputusan. Sebagai contoh, keputusan yang
dirumuskan dan ditetapkan oleh wakil rakyat (DPR, DPD, dan
DPRD)
3. Direct democray (demokrasi langsung). Sistem pemerintahan ini
melibatkan rakyat secara langsung.
3. Nilai-Nilai Demokrasi
Nilai adalah sesuatu yang berharga ataupun sesuatu yang anggap bermutu,
sehingga berguna bagi manusia. Nilai merupakan hal yang dijunjung tinggi oleh
sekelompok orang yang mempercayainya. Menurut Sarkawi (2006:29)
mengatakan bahwa nilai adalah kuliatas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat
disukai, berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan. Objek
kepentingan yang dimasudkan adalah hal di butuhkan oleh setiap orang. Setiap
orang membutuhkan nilai yang digunakan untuk mengatur kehidupan sehari-hari
dalam bertindak.
Nilai-nilai demokrasi telah ada sebelum Indonesia merdeka. Penanaman
nilai demokrasi pada masa sekarang ini bisa di tanamkan sejak dini melalui
kegiatan saling menghargai satu sama lain. Negara yang demokrasi akan terwujud
apabila seluruh warga masyarakatnya mempunyai nilai-nilai demokrasi. Perilaku
22
dan budaya demokrasi juga harus dibangun dalam kehidupan bermasyarakat.
Membangun budaya demokrasi tidak cukup membuat peraturan yang harus
dipatuhi masyarakat, akan tetapi juga mengenalkan atau mensosialisasikan kepada
masyarakat.
Menurut Saiful Arif (2007) mengatakan bahwa demokrasi tidak sebatas
sistem politik maupun aturan-aturan formal yang terdapat dalam konstitusi
saja. Keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan demokrasi di tentukan oleh
sejauh mana nilai-nilai lokal yang sejalan dengan demokrasi itu diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai demograsi seperti,
penghormatan terhadap sesama, toleransi, penghargaan atas pendapat orang
lain dan kesesamaan sebagai warga yang menolak adanya diskriminasi.
Menurut Paul suparno (2004:37) yang menyatakan bahwa nilai demokrasi
merupakan nilai yang membentuk sikap deskriminatif. Demokrasi
menjunjung tinggi kesamaan hak setiap orang, artinya hak dirinya dan orang
lain sama. Demokrasi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
warga negara dan bekerjasama degan orang lain tampa membeda-bedakan
satu sama lain.
Nilai-Nilai demokrasi di Indonesia yaitu sistem demokrasi banyak yang
digunakan oleh negara-negara di dunia ini namun dalam penerapanya bisa
berbeda. Hal ini di sebabkan karena sistem demokrasi yang digunakan akan
menyatu atau mengikuti situasi dan kondisi di negara tersebut. Dengan kata lain,
budaya demokrasi di satu negara dapat berbeda dengan budaya demokrasi di
23
negara lain. Dalam kehidupan di indonesia, masyarakat indonesia yang di tuntut
atau di haruskan agar melakukan budaya demokrasi yang sesuai dengan kaidah-
kaidah atau nilai-nilai yang tertuang dalam pancasila.
1. Demokrasi harus dilaksanakan dengan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa
adalah yang sangat penting sekaligus menjadi pembeda antara demokrasi di
Indonesia dengan demokrasi di negara lain. Di Indonesia, setiap wakil rakyat
yang terpilih untuk mengemban amanat nasional nantinya tidak hanya akan
bertanggung jawab kepada rakyat saja. Akan tetapi segala perbuatannya juga
dipertanggungjawabkan pula di hadapan Tuhan Yang Maha Esa di hari
kiamat kelak. Begitu juga dengan rakyat selaku pemegang kekuasaan
tertinggi juga harus mempertanggungjawabkan apa yang pernah ia lakukan
di hadapan Tuhan. Untuk itu dalam melakukan demokrasi hendaknya antara
pemerintah dan rakyat harus sama-sama sadar bahwa hukum yang berlaku
bukan hanya hukum buatan manusia saja (hukum fiqh), tapi juga hukum
Tuhan (hukum syariat) sehingga semua bisa „‟diniatkan hanya semata-mata
agar mendapatkan rahmat Tuhan, bukan malah berbuat tindakan tidak terpuji
seperti korupsi, menyuap dan sebagainya.
2. Demokrasi harus dilaksanakan sesuai nilai kemanusiaan yang adil serta
beradab, demokrasi harus mampu menjamin dan memberikan perlindungan
hak asasi manusia sehingga seorang warga negara tidak boleh berbuat dzalim
kepada warga negara lain. Jika demikian, maka yang timbul adalah rasa
saling menghormati, menghargai dan toleransi. Misalnya saat pemilu tidak
boleh ada unsur paksaan kepada orang lain
24
3. Demokrasi harus dilaksanakan untuk menjalin persatuan dan kesatuan
bangsa, Pelaksanaan demokrasi tidak boleh sampai merusak persatuan dan
kesatuan bangsa, misalnya demonstrasi sambil merusak fasilitas umum,
melakukan propaganda agar calonnya menang dalam pemilu, membuat
gerakan separatis agar aspirasinya didengar oleh pemerintah dan sebagainya.
4. Demokrasi harus dilaksanakan berdasarkan prinsip kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
adalah penting yang menjadi ciri khas nilai-nilai demokrasi di Indonesia
yaitu setiap permasalahan yang ada harus diputuskan dalam sebuah
musyawarah yang diwakilkan oleh wakil-wakil rakyat dalam keadaan hikmat
dan penuh kebijaksanaan. Dari musyawarah ini kemudian akan dihasilkan
sebuah keputusan bersama. Oleh karena hasilnya merupakan keputusan
bersama, maka tidak ada kelompok oposisi di Indonesia.
5. Demokrasi harus dilaksanakan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh Indonesia. Sebuah budaya politik yang diarahkan untuk menjunjung
nilai-nilai kebaikan, kejujuran, kebenaran dan keadilan akan mampu
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia.
d) Nilai –nilai demokrasi terbagi atas 6 yaitu:
1. Menjamin tegaknya keadilan.
2. Menekan penggunaan kebebasan seminimal mungkin.
3. Menyelenggarakan pergantian kepemimpinan secara teratur.
4. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
25
5. Menjamin terselenggaranya dalam masyarakat secara damai /tampa
gejolak.
6. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman.
Henry B. Mayo (dikutip oleh Subakdi, 2009) berpendapat bahwa nilai-nilai
demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan pertentangan-pertentangan secara damai oleh yang
dilembagakan negara
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah.
3. Menyelenggarakan pemimpin secara teratur.
4. Membatasi penggunaan kekerasan sampai batas minimal.Mengakui
serta menganggap wajar adanya keanekaragaman pendapat masyarakat
yang tercermin dalam keanekaragaman pendapat.
5. Menjamin tegaknya keadilan.
Dalam bukunya Subakdi (2009) dijelaskan bahwa untuk mewujudkan
nilai-nilai demokrasi di atas, maka diperlukan sebuah upaya antara lain:
1. Pemerintahan yang bertanggung jawab.
2. Adanya lembaga perwakilan rakyat yang mencerminkan kemauan
rakyat atau masyarakat.
3. Adanya organisasi politik yang berupa partai-partai politik.
4. Media massa atau surat kabar yang bebas dan bertanggung jawab.
26
5. Adanya peradilan yang bebas untuk menjamin terselenggaranya hak-
hak asasi manusia dan untuk mempertahankan keadilan.
27
C. Kerangka Pikir
Politik adalah suatu bentuk pelanggaran kampanye. Politik umumnya
dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H
pemilihan umum. politik uang atau Money Politic yang ikut mewarnai acara pesta
demokrasi yang berlangsung dinegara ini. Banyak membawa dampak perpolitikan
serta dalam proses yang terjadi dalam pesta demokrasi. Dalam norma standar
demokrasi, dukungan politik yang diberikan oleh satu aktor terhadap aktor politik
lainnya didasarkan pada persamaan pareferensi politik dalam rangka
memperjuangkan kepentingan publik. (satu orang, satu suara satu nilai).
Gambar Bagan Kerangka Pikir
Ppolitik uang/Money Politik
Dampak
Masyarakat
Nilai-nilai Demokrasi
28
D. Defenisi Operasional
a. Politik uang atau money politic dapat diartikan juga sebagai upaya
mempengaruhi perilaku orang lain dengan memberikan imbalan tertentu
kepada orang lain dalam hal ini masyarakat dengan menggunakan
imbalan materi atau dapat juga di artikan upayah mempengaruhi jual-beli
suara dalam proses politik dan kekuasaan serta proses membagi-bagikan
uang, baik milik pribadi.
b. Dampak merupakan kata yang telah lazim digunakan dalam masyarakat
luas dan hampir familiar di semua tataran usia.
c. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem
semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
d. Nilai-nilai Demokrasi adalah sebuah bentuk negara yang apabila
kekuasaan perundang-undangan diserahkan kepada masyarakat.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian adalah metode kualitatif. Menurut cerswell dalam Aryanto
Budinudgroho (2010) metode kualitatif merupakan penelitian yang berfokus pada
proses yang terjadi dan juga produk atau hasil. Penelitian terkait pada memahami
bagaimana sesuatu terjadi, proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya -upaya
penting seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur,
mengumpulkan data yang spesifik dari partisipan, menganalisis data secara
indukatif mulai dari tema – tema umum, dan menafsirkan makna data.
Pendekatan kualitatif menurut criswell dalam bukunya yang berjudul
Penelitian Kualitatif dan Desain Riset (2018) studi fenomenologi mendeskripsikan
pemaknaan umum dari sejumlah indifidu terhadap berbagai pengalaman hidup
mereka terkait konsep atau fenomena. Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan fenomenologi dimana penellitian ini adalah sebuah fenomena yang
terjadi. Pendekatan fenomnologi ini dimana peneliti menentukan problem atau
pertanyaan terbaik untuk para narasumber nantinya.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian
Penelitian Dilakukan Di Desa Rappoala Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Gowa.
b. Waktu penelitian
Penelitian Ini Akan Direncanakan selama kurang lebih 2 bulan.
30
C. Sumber Data
Dalam setiap penelitian, data merupakan faktor penting yang harus diperoleh
oleh peneliti. Data ini dperoleh dari dua jenis sumber, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari responden melalui
wawancara langsung dari sumber dimana penelitian akan berlangsung.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh melalui penelusuran terhadap
sumber-sumber informasi berupa buku-buku, internet dan catatan tertulis
yang relevan dengan tujuan dan masalah penelitian.
D. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah sumber-sumber yang diharapkan dapat
memberikan informasi-informasi yang dapat diambil menjadi data yang nantinya
akan dianalisa untuk menjawab permasalahan dalam penelitian (Nanang,
2007:25). Menurut Lincoln dan Guban bahwa penentuan sampel dalam penelitian
kualitatif bukan dinamakan responden tetapi sebagai narasumber atau informan.
Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan
informasi dan informan, bukan untuk digeneralisasikan (Sugiyono, 2006:30).
Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah
Purposive Sampling dan Snowball Sampling. Seperti telah dikemukakan bahwa,
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
31
penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi
sosial yang diteliti. adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada
awalnya jumlah sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dikemukakan karena
dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data
yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber
data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar (Zuhriah,
2005:124). Adapun Adapun key informan yang akan dimintai data informasi,
Informan penelitian ini meliputi tiga macam yaitu :
1. Inrforman kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki
berbagai informasi pokok yang di perlukan dalam penelitian. Dalam hal ini
kepala desa yang menjadi informan kunci menjadi 1 orang.
2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi
social yang di teliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah tokoh
masyarakat, yaitu 1 orang.
3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi social yang diteliti. Informan
tambahan adalah masyarakat desa rappoala yang menjadi informan tambahan
82 orang.
Berdasarkan hal tersebut di atas bahwa penentuan teknik sampel dalam
penelitian menggunakan teknik Purposive Sampling, teknik Purposive Sampling
ini merupakan teknik sampel yang memberikan data yang lebih lengkap dan
mereka tersebut adalah orang yang melakukan money politik di Desa Rappoala
32
Kecamatan Tampobulu Kabupaten Gowa. Oleh karena itu yang menjadi subyek
dalam penelitian ini terdiri dari Masyarakat
E. Fokus penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah Analisis Dampak
Politik Uang Terhadap Nilai-Nilai Demokrasi (Studi Kasus Di Desa Rappoala
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa).
Tabel Data
No Dusun Jumlah pendudk
KK LK PR
1. Rapppoala 139 301 248
2. Jumlah Total 549
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif ini adalah penelitian itu sendiri. Dimana
peneliti dapat mengetahui secara langsung melalui proses melihat dan mengamati
makna-makna tersembunyi yang dimunculkan oleh subjek penelitian.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang cermat dan valid serta memudahkan
peneliti maka perlu menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara, (daftar
pertanyaan), dan pedoman dokumentasi, dan kosioner.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Observasi (pengamatan)
33
Observasi (pengamatan) dilakukan dengan cara pengamatan secara
langsung mengenai fenomena-fenomena yang diteliti dan sekaligus untuk
memastikan apakah cukup tersedia data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, untuk memperkuatkan penelitian ini peneliti juga melakukan
dokumentasi pada saat wawancara.
Observasi ini dilakukan dengan cara, peneliti mendatangi lokasi penelitian,
selanjutnya melakukan pengamatan dan pencatatan tentang fenomena-fenomena
yang diteliti dilokasi penelitian, yaitu di Desa Rappoala Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Gowa yang dilakukan sesaat atau berulang-ulang secara informal
sehingga mampu mengersahkan peneliti untuk sebanyak mungkin mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara mendalam (indepth
interview), yaitu dengan mengumpulkan sejumlah data dari informan dengan
menggunakan daftar pertanyaan dengan merajuk pada pedoman wawancara yang
telah disusun secara sistematis agar data yang ingin diperoleh lebih lengkap dan
valid. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan dan
langsung (bertatap muka) dengan informan yang ditunjang oleh pedoman
wawancara.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. Teknik mengkaji dokumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mencatat apa yang tertulis dalam dokumen atau arsip yang berhubungan dengan
34
masalah yang sedang diteliti, kemudian berusaha untuk memahami maknanya.
Adapun dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mencari data
tentang dampak politik uang terhadap nilai-nilai demokrasi di masyarakat Desa
Rappoala Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, data-data yang tertulis yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. (Sugiyono, 2016 :329)
H. Teknik Analisis Data
Pada dasarnya analisis data adalah sebuah proses mengatur urutan data dan
mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan rumusan kerja seperti yang disarankan oleh
data. Untuk melaksanakan analisis data kualitatif, maka peneliti menggunakan
analisis data model Miles dan Huberman, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Reduksi Data
Miles dan Huberman seperti di kutip Sugiyono, mengatakan bahwa
reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrak dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Mereduksi data bisa berarti merangkum,
memilih hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu.
Adapun tahapan-tahapan dalam reduksi data meliputi: membuat ringkasan,
mengkode, menelusur tema, dan menyusun laporan secara lengkap dan terinci.
35
Tahapan reduksi dilakukan untuk menelaah secara keseluruhan data yang
dihimpun dari lapangan, yaitu Analisis Dampak Politik Uang Terhadap Nilai-
Nilai Demokrasi (Studi Kasus Di Desa Rapoala, Kecamatan Tompobulu,
Kabupaten Gowa), sehingga didapatkan hal-hal dari obyek yang diteliti tersebut.
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam reduksi data ini antara lain:
a. Mengumpulkan data dan informasi dari catatan hasil wawancara dan hasil
observasi serta dokumen-dokumen yang diperoleh dari sumber penelitian.
b. Mencari hal-hal yang dianggap penting dari setiap aspek temuan
penelitian.
c. Membuang data yang tidak penting dari setiap aspek temuan.
2. Penyajian Data
Miles dan Huberman seperti di kutip Suprayoga dan Tobroni, mengatakan
bahwa yang di maksud penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi
yang tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data dalam hal ini adalah penyampaian
informasi berdasarkan data yang diperoleh sesuai dengan fokus penelitian untuk
disusun secara baik, runtut sehingga mudah dilihat, dibaca dan dipahami tentang
suatu kejadian dan tindakan atau peristiwa yang terkait dengan dampak politik
uang terhadap nilai-nilai demokrasi. Kegiatan pada tahap ini antara lain:
a. Membuat rangkuman secara sistematis, sehingga tema sentral dapat
diketahui dengan mudah.
b. Memberi makna setiap rangkuman tersebut dengan memperhatikan
kesesuaian dengan fokus penelitian.
36
c. Menyajikan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Penarikan Kesimpulan
Menurut Miles dan Huberman seperti dikutip Rasyid, penarikan
kesimpulan adalah upaya untuk mengartikan data yang ditampilkan dengan
melibatkan pemahaman peneliti. Kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan merupakan kesimpulan yang
kredibel. Setelah melakukan reduksi data dan penyajian data, peneliti akan
menyimpulkan apa yang telah menjadi temuan pada saat penelitian dilakuka.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Hasil Observasi dan Dokumentasi
Desa rappoala berdiri sejak tahun 1985, yang meliputi 5 dusun, yaitu: dusun
bulueng sebagai ibu kota desa rappoala, dusun garengtong, dusun taipakodong,
dusun rappoala dan dusun kayumalle, wilayah desa rappoala terdiri dari (lima)
dusun dan 12 ( RK) Serta 24 RT yaitu: wilayah dusun bulueng terdiri dari dua
rukun keluarga (RK) Dan 4 Rukun Tetangga (RT), wilayah dusun Garentong
terdiri dari dua rukun keluarga (RK) dan 4 rukun Tetangga (RT) wilayah dusun
taipakodong terdiri dari 3 rukun Keluarga (RK), dan 6 (rukun Tetangga),
wilayah dusun Rappoala terdiri dari 3 Rukun Keluarga (RK) dan 6 Rukun
tetangga (RT) dan terahir wilayah dusun kayumalle terdiri dari 2 Rukun
Keluarga (RK) dan 4 Rukun Tetangga (RT).
Tabel 1.2 jumlah penduduk desa rappoala
NO DUSUN JUMLAH PENDUDUK
KK LK PR
1. Bulueng 116 181 198
2. Garentong 98 243 160
3. Taipakodong 356 786 710
4. Rappoala 139 301 248
5. Kayumalle 170 280 339
Jumlah total 879 1791 1655
38
a. Keadaan penduduk Desa Rappoala
Berdasarkan data administrasi pemerintahan desa rappoala,yang tercatat
secara adminitrasi,adalah 3.446 jiwa dengan perincian penduduk berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 1791 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan
sebanyak 1655 jiwa,adapun yang tercatat dipenjajakan dan monograpi desa
rappoala tahun 2019. Dimana rincian jumlah penduduk setiap dusunnya dapat
dilihat dari tabel berikut:
Berdasarkan hasil observasi yang penulis dapatkan tentang data
penduduk yang ada di desa Rappoala sebanyak laki-laki berjumlah 302 dan
berjenis kelamin perempuan 248 jumlanya yaitu 549 jiwa kecamtan tompobulu
kabupaten gowa yaitu:dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut.
Keadaan Penduduk
Tabel 1.3 Hasil Obserbasi Jumlah Penduduk Desa Rappoala
No Dusun Jumlah pendudk
KK LK PR
1. Rapppoala 139 301 248
Jumlah Total 549
Sumber : Kantor Desa Rappoala Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu dengan
menggunakan rumus slovin, yaitu.
39
n N
1+N(e)
Keterangan
n: Ukuran sampel/ jumlah responden
N:Ukuran Populasi
E:Persentase Kelonggaran Ketelitan
Kesalahan Pengambilan Sampel Yang Masih Bisa Ditoler E-0,1
Dalam rumus slovin ada ketentuan sebagai berikut
Nilai e-0,1(10 persen) untuk populasi dalam jumlah yanh besar
Nilai e 0,2 ( 20 persen) untuk populasi dalam jumlah kecil jadi rentang
sampael yang di ambil dari teknik slovin adalah antara lain 10-15 orang.
Dari populasi penelitian.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalaah sebanyak 549 jiwa, jumlah
penduduk desa rappopola , dan jumlah informan yang saya wawancarai
sebanyak 82 orang dari jumlah penduduk di desa rapppoala dan yang
diwawancarai hanya sebanyak 2 orang yang lainya diberikat angket/ kosioner.
No Penduduk Jumlah
1. Kepala Desa 1 orang
2. Tokoh masyarakat 1 orang
Jumlah 82 orang
n = 549
1+599(0,1)
40
n = 5499
1+5, 49
= 84,5
b. Nilai demokrasi yang dilaksanakan dengan rahmat tuhan yang maha esa
berdasarkan hasil observasi seperti kejujurannya masyarakat dalam
melaksanakan pemilihan kepala desa ternyata lebih banyak yang tidak jujur
daripada yang jujur dalam melaksankan pemilihan kepala desa, sedangkan
nilai demokrasi yang dilaksanakan sesuai dengan nilai kemanusiaan yang
adil serta beradap seperti saling menghargai, menghormati, misalnya pada
saat pemilu tidak boleh ada unsur paksaan kepada orang lain, nilai persatuan
dan kesatuan bangsa misalnya merusak fasilitas umum, nilai kerakyatan,
seperti musawarah.
B. Dekskripsi Informan Penelitian
Informan (subyek) dalam penelitian ini terdiri dari 8 orang yaitu :
1. Informan I
Informan Pertama atas nama JP usianya 60 tahun bapak JP beragama
Islam, pekerjaan JP adalah sebagai pertanian masyarakat Desa rappoala yang
betempat tinggal di Dusun rappoala bapak JP anak ke 2 dari 4 bersaudara dan
bapak JP menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi.
2. Informan II
Informan Kedua atas nama KS, yang usianya 50 tahun, TJ beragama
Islam, pekerjaan JP sebagai petani Desa rappoala, yang bertempat tinggal di
41
Dusun rappoala, TJ anak pertama dari 3 bersaudara dan TJ menempuh
pendidikan hanya sampai SMA.
3. Informan III
Informan Ketiga atas nama ZA yang usianya 52 tahun, ZA beragama
Islam, pekerjaan ZA sebagai salah satu Desa Rappoala, yang bertempat tinggal
di dusun rappoala, anak ke 2 dari 5 bersaudara dan ZA menempuh pendidikan
hanya sampai SMA.
4. Informan IV
Informan Keempat atas nama bapak HN, yang usianya 49 tahun, bapak
HN beragama Islam, pekerjaan bapak HN sebagai wargadesa rappoala, yang
bertempat tinggal di Dusunr Rappoala, bapak HN anak ke 3 dari 6 bersaudara
dan bapak HN menempuh pendidikan sampai SMP.
5. Informan V
Informan Kelima atas nama SH yang usianya 56 tahun, DW beragama
Islam, SH sebagai Ketua RT, yang bertempat tinggal di Dusun Rappoala, anak
ke 2 dari 2 bersaudara dan SH menempuh pendidikan sampai SMA
6. Informan VI
Informan Keenam, Ibu RH umur 39 Tahun, Ibu RH beragama Islam,
pekerjaan IRT yang bertempat tinggal di Dusun Rappoala, anak ke 2 dari 5
Bersaudara dan Ibu RH menempuh Pendidikan hanya SMA.
7. Informan VII
Informan Ketujuh Bapak KM umur 40 Tahun, bapak KM beragama
Islam, pekerjaan bapak KM sebagai kepala dusun yang bertempat tinggal di
42
Dusun Rappoala,bapak KM anak ke 3 dari 4 bersaudara dan bapak KM
menempuh pendidikan hanya SMA.
8. Informan VIII
Informan Kedelapan atas nama Bapak AM usianya 63 tahun bapak AM
beragama Islam, pekerjaan bapak AM adalah sebagai petani anak ke 2 dari 4
bersaudara dan bapak AM hanya menempuh pendidikan sampai SMA.
C. Hasil Penelitian
Dampak politik uang terhadap nilai-nilai demokrasi di desa rappoala
kecamatan tompobulu kabupaten gowa. Berikut hasil wawancara dengan bapak
JP pada hari sabtu, tanggal 28 Desember 2019 seorang Warga Desa rappoala,
Dusun Rappoala sebagai berikut:
“dampak politik uang mengenai pemilihan kepala desa di tahun kemarin
di Desa ini sungguh tidak adil karna ada calon yang memberih uang
atau berupa pakaian kepada masyarakat sehingga kami menjalankan
dengan hak sendiri untuk memilihnya, banyak pendukung yang lain
pilihan sedangkan tim-tim lainnya tim sukses yah misalnya dari si A
dari B itu mereka saling apa namanya saling menjagokanlah begitu
calonnya akhirnya terkadang terjadi ehh perselisihan, terjadi
permusuhan akhirnya kadang tidak saling baku bicara baik itu keluarga
ataupun orang lain karena masing-masing ingin menjagokan
pilihannya.”tanggapan saya mengenai serangan fajar tidak perlu di
adakan serangan fajar karna kalau kita melakukan seragan fajar sama
saja kita melakukan money politik , dan lebih baik kita menggunakan
hak pilih kita sendiri dan sesuai dengan hati nurani kami dan
menjalankan demokrasi kita dengan baik untuk masa depan kita semua.
Berdasarkan wawancara denngan saudara JP dapat lihat bahwa money
politik berdampak pada nilai persatuan dan kesatuan bangsa, nilai kemanusiaan
yang adil dan beradab dan nilai keadilan sosial
Sebagaimana hasil wawancara dengan KS pada hari Rabu, tanggal 1
Januari 2020 Warga Desa Rappoala, Dusun rappoala sebagai Berikut:
43
“Oh kalau mengenai politik uang yang terjadi di Desa rappoala kemarin
pada saat pemilihan kepala desa rata-rata masyarakat disini memilih
orang yang membagi-bagikan uang itukan juga masalah keluarganya
ditekan untuk memilih si A padahal maunya keluarga memilih sesuai
hati nurani tapi karena ada permainan uang ada penekanan dari keluarga
lain sehingga terjadi yang namanya politik uang ‟‟
Berdasarkan hasil wawancara dari saudara KS bahwa politik uang ini
berdampak pada nilai kemanusiaan yang adil dan beradap, karna dalam
demokrasi harus mampu memnajmin dan memberikan perlindungan hak asasi
manusia sehingga seorang warga negara tidak boleh berbuat tidak hormat kepada
warga negara lain dan hal inilah yang seharusya tertuang pada satt pemilihan
dalam hal ini tidak boleh ada unsur paksaan kepda orang lain.
Sebagaimana hasil wawancara dengan HW pada Hari sabtu tanggal 4
Januari ,2020 selaku warga Desa Rappoala , Dusun Rappoala sebagai berikut.
“ bagus sekali itu pertanyaannya karena saya selaku masyarakat Desa
desa rappoala saya apa ini melihat juga bagaimana kondisi dan
suasana Desa Rappoala waktuu pemilian Kepala Desa yang baru-baru
ini di adakan ya baik ini sangat masalah sekali karena waktu itu
artinya pas itu dibilang kita mau adakan pemilihan lusanya, malamnya
begitu sudah banyak orang datang dirumah menawarkan uang beserta
pakaian itukan politik namanya dari timsukses, kemarin masalanya
disitu adalah timsukses artinya mau menghadiri, mau datangi
rumahnya masyarakat, warga masyarakat masing-masing begitupun
dengan artinya begitupun dengan salah satu artinya lawannya sama
disitu. Jadi masalahnya disini saling mengancam jadi ketika misalkan
timsukses si A timsukses si B ini mereka diancam bagaimana caranya
supaya mereka itu memilih si A ini salah satu timsukses, apa
timsukses, si B jadi disitu ancamannya kentara sekali bahwa
masyarakat ada di desa rappoala ini bermasalah sekali kalau tentang
pemilihan Kepala Daerah maupun pemilihan Bupati disini kalau
misalkan uang yang diberikan kepada masyarakat k apabilah calon
tidak terpilih otomatis calon itu mengambil kembali uang yang
diberikan kepada kami semua,maupun itu dari tim suksesnya”.
44
Berdasarkan hasil wawancara dari saudara HW dapat dilihat bahwa
politik uang ini berdampak pada nilai kemanusiaan yang adil serta beradab,dan
nilai persatuan kesatuan bangsa,
. berdasarkan hasil wawaancara dengan AM pada hari Rabu tanggal 8
Januari 2020 sebagai salah satu warga masyarakat Desa Rappoala Dusun
Rappoala sebagai berikut.
“tentunya kalau pemilihan kemarin caleg kemarin itu ya memiliki
banyak dampak tentang terjadinya politik uang di desa ini dan itu luar
biasa yang pertama dapat menimbulkan banyak masalah salah satunya
yaitu terkadang ada tim-tim dari caleg khususnya tim dari skala desa itu
ketika kita tidak mendukung salah satu calon dari mereka maka
menimbulkan banyak masalah tentang politik uang kedua masalah yang
timbul juga itu adanya perpecahan yang tadinya ada keluarga masih
utuh disitu yah di pecah karena adanya persaingan antara bagaimana
kita memobilisasi massa dari kubunya ini ambil keluarga ini akhirnya
terpecah banyak lagi yang lain yaitu terkait yang kami lihat kemarin itu
pemerintah desa pun semacam Kepala Desa atau lain sebagainya
jajarannya kebawahnya juga itu ikut mengambil langkah disitu ikut
mengambil tindakan yang tidak semestinya mereka lakukan karena
mereka juga sempat menindas atau semacam menggeretak masyarakat
ketika mereka tidak didukung maka banyak dampak yang terjadi yaitu
terutama sangat menimbulkan atau sangat memunculkan sebuah
perpecahan antara masyarakat dengan masyarakat lainnya antara
keluarga dalam hal kekeluargaan juga terpecah kemudian masyarakat
umum juga terpecah jadi banyak jadi kalau pandangan saya untuk
masyarakat-masyarakat kecil skala-skala menengah itu kayak ditindas
betul oleh apa kayak pengaruhnya itu sangat bedampak negatif karena
sampai sekarang sampai sekarang pun ini dampaknya yah sangat kental
belum ada solusi belum ada pemersatu akan money politik yang terjadi
kemarin jadi mungkin hanya itu yang saya tahu.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan AM dapat lihat bahwa politik
uang berdampak sebagai nilai kemanusiaan yang adil dan beradap, nilai
persatuan dan kesatuan bangasa,
45
Sebagaimana hasil wawancara dengan HN pada hari Minggu tanggal 12
Januari 2020 sebagai salah satu warga Desa Rappoala, Dusun Rappoala sebagai
Berikut.
“Eh menurut saya waktu sebelum pemilihan toh sebelum pemilihan
Kepala Desa ya banyak menimbulkan dampak tentang politik uang
seperti menyuap dengan pendukung dari masing-masing calon karna
adanya kumunikasi yang tidak jelas nah disitulah biasa terjadi
pertengkaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara HN dapat dilihat bahwa
politik uang berdampak sebagai nilai kemanusiaan,nilai persatuan dan kesatuan
bangsa karna Dalam sebuah demokrasi politik memang selalu dekat dengan
istilah kepentingan. Politik sering disangkut pautkan dengan kepentingan, politik
juga bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah kepentingan. Dalam sebuah
kepentingan berpolitik pasti mempunyai tujuan dan dampak yang sangat besar
seperti kepentingan untuk memperoleh dukungan, simpati publik,sehingga hanya
untuk mengedepankan aspek keuntungan individual ataupun kelompok.
Namun, dalam hal ini kenyataannya bahwa yang terjadi di Desa Rappoala
adanya pertentangan kepentingan antara kepentingan individu atau kepentingan
bersama dimana pada pemilihan adanya perbedaan pendukung membuat
masyarakat terpecah silaturahminya hingga menimbulkan permusuhan yang
berkepanjangan sampai memutuskan hubungan kekeluargaan. Kepentingan yang
seperti ini hanya dilandaskan pada nafsu ingin berkuasa dan mencari keuntungan
demi diri sendiri dan kelompoknya.
46
Berdasarkan hasil wawacara dari saudara KM selaku Kepala Dusun
Rappoala pada Hari selasa Tanggal 14 januari 2020 selaku warga desa rappoala,
Dusun rappoala Sebagai berikut:
”dampak politik uang yang terjadi di Desa Rappoala itu seperti meyuap
atau menyogok masyarakat agar kita ikut memilihnya pada saat
menjelang pemilihan di desa ini dan saat itu mengenai pemilihan
Kepala Daerah hingga dengan pemilihan presiden yang pertama itu
tentang pemilihan calon presiden dan setelah terpilihnya presiden yang
pertama tentang pemilihan presiden ini sering terjadi pada kaum-kaum
kapitalis, misalnya timsukses yang mencari masa untuk calon-calon
yang mereka pilih calon kepala desa yang mereka pilih sementara
keuntungan yang mereka dapat disitu tidak memberikan kepada tidak
memberikan sepenuhnya kepada masyarakat Desa Rappoala mereka
hanya menikmatinya sendiri ini yang harus kita takuti sebagai
masyarakat Desa Rappoala yang kedua setelah pemilihan kepala desa
disini juga sangat saya sayangkan betapa kejinya, betapa kejamnya tim
suksesnya calon kepala desa yang terpili mereka, mereka
mengutamakan sebagian bahasa mereka untuk kepentingan masyarakat
Desa Rappoala keuntungannya dinikmati oleh masyarakat Desa
rappoala namun, kenyataan atau realita yang terjadi mereka hanya
memperkaya diri masing-masing”
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara KM dapat dilihat bahwa
politik uang memiliki dampak terhadap nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
serta nilai persatuan dan kesatuan bangsa karna sesuai dengan jawaban yang
diberikan oleh saudara KM yang menyatakan mengenai kekejaman tim tim
sukses dari para calon yang akan dipilih dan juga moeny politik uang yang
mereka lakukan sudah jelas tidak sesuai dengan kedua nilai demokrasi diatas.
Berdasarkan hasil wawacara dari saudra RS selaku ketua RT desa
Rappoala pada Tanggal 16 januari 2020 selaku warga desa rappoala, Dusun
rappoala Sebagai berikut:
“dampak politik uang itu, perbedaan pendapat saja perbedaan pilihan
ha itu saja penyebabnya dari perbedaan pendapat itu atau pilihan itu
disitulah mereka ciptakan dampak yang sebenarnya kalau memang
47
orang pintar toh kalau memang ada perbedaan ini perbedaan-perbedaan
pilihan bukan hanya di rappoala saja disetiap daerah tapi mereka
setelah selesai pemilihan selesai juga masalah hanya kita itu di sana kan
rata-rata masyarakatnya itu pendidikannya itu sangat di bawah ketika
orang-orang pintarnya datang ke Rappoala hanya mengadu atau
mengadudombakan itu masyarakat maka masyarakat itu akan ikut juga
ohh akan ikut saja membuat dampak yang sebenarnya kalau sudah
selesai pemilihan yah sudah apalagi yang kita cari semuanya sudah
selesai e ah itu pikirannya orang-orang pintar di sana kenapa tidak akan
selesai karena ada orang pihak-pihak tertentu yang sengaja
mengacaukan politik disana”
Dilihat dari jawaban saudra RS selaku warga desa rappoala, dampak
dari politik uang itu tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab akibat timbulnya perselisihan antara warga yang berbeda pilihan yang
menimbulkan rasa tidak saling menghormati, menghargai dan tidak memiliki
rasa toleransi terhadap perbedaan dari calon yang mereka pilih. Dan perbedaan
pendapat tersebut juga menyebabkan hilangnya rasa persatuan mereka dan juga
tidak sesuai dengan nilai keadilan sosial yang terdapat dalam nillai nilai
demokrasi.
Dalam suatu sistem demokrasi menuntut kita untuk saling menghargai
kemenangan maupun kekalahan dalam setiap kompetisi. Sebaliknya kekecewaan
membabi-buta bahkan menyulut dan merupakan suatu sikap yang tidak terpuji
dan menodai jalannya demokrasi. Demokrasi sebagi suatu sistem politik
memang tidak memiliki tolak ukur yang baku dalam menyelesaikan banyak
dampak.
Hasil Wawancara dengan Ibu RA pada hari Sabtu, tanggal 18 Januari
2020 seorang warga Desa Rappoala sebagai berikut.
“ kalau menurut saya pribadi untuk mengenai dampak politik uang di desa
rappoala itu banyak sekali menimbulkan karena mereka berfikir bahwa
48
yang mereka lakukan sesuai dengan apa yang mereka ketahui sebelum
pemilihan tidak sesuai dengan yang terjadi pasca selesai pemilihan itu
hasil pemilihan.
Berdasarkan hasil wawancara, dapat di jelaskan bahwa masyarakat Desa
Rappoala kurang mengetahui mengenai politik sehingga mereka dengan mudah
menerima uang tampa mengetahui bahwa hal tersebut merupakan money politik
atau politik uang yang merupakan salah satu tindakan yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai demokrasi. Dalam hal ini bertentangan dengan nilai keadilan sosial
dimana diarahkan untuk menjungjung nilai-nilai kebaikan, kejujuran dan
kebenaran. Semenjak masyarakat Desa Rappoala sudah mengenal yang namanya
politik pada saat itu pulalah sudah mulai memuudarka semangat gotong-royong
masyarakat yang ada di Desa Rappoala ini mulai ditinggalkan secara berangsur-
angsur. Perpecahan antar masyarakat Desa Rappola juga telah bertambah akibat
banyaknya perbedaan-perbedaan pilihan salah satunya dalam pemilihan kepala
desa.
Adapun perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa dampak
yaitu, sebagai berikut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara ZL selaku warga desa Rappoala,
Dusun Rappoala pada hari tanggal Sabtu 28 Desember 2019 sebagai berikut:
“didesa masih banyak oranng-orang yang tidak mampu banyak juga
diantara kami kami ini banyak yang tidak sekolah kalaupun sekolah
paling sampai sd atau smp saja setau saya jadi tentang itu politik politik
uang kurang tahu juga apa itu. Jadi kalau ada pemilihan kepala desa
biasa juga ada memang yang bagi bagi uang biasa juga baju sembako
tapi kami juga diberih tahu sebelumya bilang harus pilih si ini misalnya
yang kasi kita uang sembako dan dll”
Dilihat dari hasil wawancara dengan ZL yang menyatakan bahwa yang
membuat mereka memilih calon tertentu berdasarkan apa yangg mereka
49
dapatkan karena faktor kemiskinan serta kurangnya pengetahuan mereka tentang
politik . jadi mereka dengan mudahnya menerima uang serta sembako tampa tau
bahwa hal tersebut adalah politik uang yang tidak dibenarkan dan juga tidak
sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.
Hasil wawancara dengan Ibu RH pada hari Sabtu,pada tanggal 18 Januari
2020 sebagai berikut.
“Biasanya setiap ada pemilihan banyak yang bagi bagi uang dan lain
lainnya terutama kalau lagi pemilihan kepala desa sudah biasa terjadi
dari tim tim suksenya itu calon kepala desa sering datang kerumah kami
untuk memberi kami uang dengan tujuan supaya kami memilih calon
yang mereka dukung dan itu memang sudah terjadi setiap ada pemilihan
terutama untuk pemilihan kepala desa”
Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh RH menunjukkan bahwa
politik uang yang terjadi saat pemilihan sudah menjadi hal yang biasa didesa
rappoala atau bisa dikatakan telah menjadi salah satu faktor budaya masyarakat
dalam hal ini mereka telah menganggap uang dan segala bentuk politik uang
yang diberikan kepda masyarakat saat ada pemilihan dianggap mereka sebagai
rejeki yang tidak boleh mereka tolak.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ZD pada hari Sabtu, tanggal 4
januari 2020 selaku warga masyarakat Desa rappoala, Dusun rappoala sebagai
berikut.
“kami tidak tau apa itu politik uang. Itu karena kami tidak pernah
belajar mengenai hal itu sebab pendidikan yang kami tempuh
kebanyakan hanyalah berkisar pada tingkat SD dan SMP sajatapi kalau
masalaha uang siapa yang tidak mau terima kalau itu adalah uang yang
diberikan kepada kami secara Cuma-cuna apalagi imbalan yang mereka
minta hanyalah dengan memilih calon yang merek dukung. Dan hal
tersebut sudah sering terjadi di desa ini apabila ada pemilihan”
50
Berdasarkan hasil wawancara dengan ZD menunjukkan bahwa salah
satu faktor yang menyebabkan terjadinya politik uang adalah redahnya
pengetahuan masyarakat mengenai politik sehingga masyarakat denga mudahnya
menerima uang yang merupakan salah satu objek yang digunakan calon yang
akan dipilih untuk meningkatkan jumlah pemilihnya, selain itu jawaban saudara
ZD juga menunjukkan bahwa money politik memang sering terjadi saat ada
pemilihan menunnjukkan bahwa salah satu faktor penyebab politik uang adalah
faktor kebudayaan.
Berdasarkan hasil wawancara deengan saudara TJ pada hari Rabu,
Tanggal 8 Januari 2020 sebagai berikut.
“kami warga desa rappoala tidak tahu apa itu politik uang baru biasanya
memang sering ada yang memberi uang pada kami biasanya pagi pagi
sekali di rumah lalu mereka jyga bilang kami harus memilih calon yang
mereka dukung setelah memeberikan kami uang ataupun biasa juga
mereka memberi pakaian atau sembako. Tapi saya lihat memang sering
ada hal itu kalau menjelang pemilihan tapi paling sering saat pemilihan
kepala desa”
Dilihat dari hasil wawancara dengan saudara TJ menunjukkan bahwa
faktor yang menyebabkan terjadinya politik uang yaitu faktor kebudayaan atau
kebiasaan masyarakat hal ini diungkappakn dalam hasil wawancara dngan
saudara TJ yang mengatakan bahwa politik uang sering terjadi pada saat
pemilihan t dilihat dari hasil Wawancara dengan saudara SH pada Hari Kamis,
Tanggal 16 januari 2020 selaku ketua RT sebagai berikut.
“masyarakat banyak yang tidak tahu politik uang dan juga
ketidaktahuan masyarakat itu juga dipengaruhi oleh rendahnya
pendidikan mereka dan hal itu juga disebabkan oleh tingkat ekonomi
mereka yang rendah sehingga mereka mudah terpengaruh oleh uang
yang diberikan oleh calon ataupun tim sukses dari calon yang akan
dipilih.”
51
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudra SH selaku ketua RT bahwa
faktor yang menyebabkan politik uang adalah faktor kemiskinan, dan rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang politik uang dan oleh karna itu kami tidak tau
baik yang namanya poitik uang sehingga biasa para orang-orang di kampung ini
menerima uang begitu saja dari dari tim sukses dari para calon kepala desa itu.
. Sebagaimana hasil wawancara dengan KM selaku Kepala Dusun
Rappoala pada hari Kamis, tanggal 14 januari 2020 sebagai berikut.
“Kebiasaan memberikan uang kepada masyarakat untuk
menambahkan jumlah orang yang akan memilih calon tertentu sudah
sring terjadi dan seperti sudah menjadi kebiasaan masyarakat di desa
ini terutama dalam hal pemilihan kepala desa itu sudah bukan hal
yang tabuh untuk dilakukan apalagi apabila yang dibagika bagikan
adalah uang”
Berdasrkan hasil wawancara dengan saudra KM selaku kepala dusun
rappoala menunjukkan bahwa faktor politik uang adalah kebiasaan dan
ketidaktahuan masyarakat sehingga kami tidak mengenal baik itu yang namanya
politik uang maka dengan mudanya saya mengambil uang yang diberikan oleh
para calon itu.
D. Pembahasan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa rappoala bahwa
politik uang memberi dampak buruk terhadap nilai-nilai demokrasi dalam
masyarakat. Politik uang merupakan pemberian uang kepada sejumlah pihak dan
sebagai gantinya yaitu hak yang dimiliki masyarakat untuk memilih. Hal ini bisa
dilakukan menggunakan uang atau barang.
Biasanya politik uang marak saat adanya Pemilihan Kepala Desa, dsb.
Politik uang ini adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Selain itu politik
52
uang dapat menjadikan kualitas SDM semakin buruk bukannya berkembang.
Politik uang adalah hal yang salah karena hak demokrasi masyarakat yang
khususnya berada di lapisan ekonomi lemah seperti dibeli begitu saja.
Politik uang bisa terjadi karena adanya persaingan dan karena masyarakat
yang kurang cerdas, masyarakat yang belum sejahtera, iming-iming uang yang
kelak diterima terlalu tinggi, iming-iming kekuasaan yang kelak diterima
sangatlah tinggi, moralitas yang bobrok, kurangnya kreativitas -- kurangnya
kebermanfaatan yang diberikan, fokus kampanye hanya pada uang bukan pada
apa kemampuan atau potensi yang dimiliki, peraturan yang kurang maksimal.
Jika seorang pemimpin yang berlatar belakang demikian (menyuap),
tentulah pemikirannya hanya kecurangan dalam menjalankan kepemimpinan.
Musyawarah yang telah dilaksanakan hanya akan menjadi sebuah sandiwara
panggung politik bagi pemimpin-pemimpin yang hanya berlandaskan pada
kekuasaan dan jabatan semata. Dengan demikian negara bukan semakin baik
akan tetapi semakin hancur akibat terpilihnya pemimpin yang tidak berkualitas.
Politik uang ini sangat bertentangan dengan nilai demokrsi yakni nilai
"kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan dan kesatuan bangsa, dan
nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia." Hal ini karena dengan
adanya politik uang ini maka demokrasi tidak akan berjalan dan seakan-akan
aspirasi rakyat tidak penting dan dibuang begitu saja.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya politik uang sangatlah merugikan
baik untuk masyarakat ataupun kandidat yang melakukan. Bagi kandidat yang
melakukan politik uang ini tentu saja akan mencoreng nama baiknya sendiri
53
apalagi kalau sampai terseret kasus seperti contoh di atas. Selain itu, pasangan
calon yang terpilih juga mendapatkan sanksi yang tak mudah dan juga dapat
didiskualifikasi yang justru bukan merupakan tujuan awal dari pasangan calon.
Bagi masyarakat politik uang ini malah bisa melatih masyarakat untuk bertindak
curang, jika pelakunya terpilih, mungkin saja kalau dia akan melakukan
penyalahgunaan jabatan dan terlibat kasus korupsi, selain itu kerugian
berjalannya money politic bagi pemerintah adalah terciptanya produk
perundangan yang tidak tepat sasaran karena mereka yang menjabat tidak sesuai
dengan kapasitas atau bukan ahli di bidangnya dan akan sangat merugikan
negara karena negara justru tidak berkembang sesuai cita-cita negara kita
tercinta ini. Maka dari itu, menjadi pribadi yang jujur sangatlah penting apalagi
di era modern ini sebisa mungkin kita jangan mudah terpengaruh oleh arus
zaman apalagi politik-politik kotor yang akan mencemari demokrasi di negara
kita Indonesia karena menjaga negara kita adalah tanggung jawab kita bersama.
Bagi warga Negara dengan pengetahuan politik yang rendah dan keadaan
ekonomi menengah ke bawah akan sangat sulit bagi mereka agar terhindar dari
money politic, karena hal tersebut merupakan kebutuhan yang tidak dapat
dihindari. Disadari atau tidak semakin maraknya money politic di dalam
masyarakat sehingga masyarakat semakin pasif terhadap kehidupan berpolitik
dan bahkan cenderung acuh. Hal ini didorong oleh pelaku para calon pemimpin
Negara yang menjamur kemunculannya dan bertarung demi memperoleh suara
terbanyak dan menhadi pemenang dan tidak mengedepankan aspek demokratis
aktif. Mereka para calon pemimpin melakukan berbagai macam cara agar
54
menjadi pemenang dalam pemilihan dengan mengorbankan harta bendanya
untuk membeli suara rakyat. Padahal disadari atau tidak merekalah bibit-bibit
koruptor. Pada akhirnya money politic menjadi ajang yang sudah layak dan
lazim dilakukan setiap kali ada pemilu /pemilukada di dalam masyarakat tanpa
adanya pencegahan atau penindakan dari masyarakat itu sendiri dan pemerintah.
3 Politik dan uang merupakan dua hal yang berbeda, namun tidak dapat
dipisahkan. Untuk berpolitik orang membutuhkan uang dan dengan uang orang
dapat berpolitik. Istilah „politik uang‟ (dalam bahasa Inggris: „money
politics‟ ) mungkin termasuk salah satu istilah yang sudah sangat sering
didengar. Istilah ini menunjuk pada penggunaan uang untuk mempengaruhi
keputusan tertentu, entah itu dalam Pemilu ataupun dalam hal lain yang
berhubungan dengan keputusan‐ keputusan penting. Dalam pengertian seperti
ini, „uang‟ merupakan „alat‟ untuk mempengaruhi seseorang dalam
menentukan keputusan. Tentu saja dengan kondisi ini maka dapat dipastikan
bahwa keputusan yang diambil tidak lagi berdasarkan baik tidaknya keputusan
tersebut bagi orang lain, tetapi keuntungan yang didapat dari keputusan tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum. Terjun dalam arena politik membutuhkan modal
yang cukup banyak. Seperti di antaranya harus cerdas, credible, accountable,
punya jaringan yang luas, bermoral, amanah, dan punya uang banyak. Namun
demikian yang terakhir (uang) selalu menjadi problem tersendiri. Terutama bagi
mereka yang baru pernah terjun dalam dunia politik praktis dan tidak
mempunyai cukup resources untuk itu.menghilangkan kesempatan munculnya
pimpinan yang berkualitas. Uang dan politik ibarat makanan (nasi) dan lauk.
55
Keduanya harus selalu seiring dan seirama. Nasi tanpa lauk yang menyertainya
hanya akan membuat makan tidak berasa. Begitu pun terjun dalam dunia politik
praktis tanpa mempunyai uang hanya akan membuat imaginasi kekuasaan
semakin menjauh. Hal ini berarti bahwa bagi mereka yang ingin terjun dalam
dunia politik mereka harus mempunyai uang yang cukup. Sebab, uang adalah
salah satu Dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan umum secara
umum, banyak terjadinya perbuatan politik uang (Money Politics) yang ikut
mewarnai acara pesta dan peta demokrasi yang berlangsung di negara ini.
Money Politics banyak membawa pengaruh akan peta perpolitikan Nasional
serta juga dalam proses yang terjadi dalam pesta politik. Dalam norma standar
demokrasi, dukungan politik yang diberikan oleh satu aktor terhadap aktor
politik lainnya didasarkan pada persamaan preferensi politik dalam rangka
memperjuangkan kepentingan publik. Dan juga setiap warga negara mempunyai
hak dan nilai suara yang sama (satu orang, satu suara, satu nilai). Namun,
melalui Money Politics dukungan politik diberikan atas pertimbangan uang dan
sumber daya ekonomi lainnya yang diterima oleh aktor politik tertentu. Dalam
politik uang (Money Politics) pemilihan kepala daerah baik untuk mengisi
jabatan Gubernur atau Wakil Gubernur, jabatan Bupati dan Wakil Bupati,
Walikota dan Wakil Walikota terdapat beberapa hal yang mungkin tidak di
ketahui oleh umum
Karna dimasyarakat desa rappoala itu lebih banyak yang menggunaka
politik uang daripada memilih dengan hati nurani mereka dan kejujurannya itu
masih kurang dalam melakukan pemilihan kepala desa dan kedilannya juga
56
masih kurang karna banyak sekali melakukan politik uang sehingg di masyrakat
rappoala itu menimbulkan dampak negatif.
Undang –undang (UU) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota atau pilkada dengan UU Nomor 7 Tahun 2017
tentang pemilihan umum atau pemilu menjelang pilkada serentak.
Bagi warga Negara dengan pengetahuan politik yang rendah dan keadaan
ekonomi menengah ke bawah akan sangat sulit bagi mereka agar terhindar dari
money politic, karena hal tersebut merupakan kebutuhan yang tidak dapat
dihindari. Disadari atau tidak semakin maraknya money politic di dalam
masyarakat sehingga masyarakat semakin pasif terhadap kehidupan berpolitik
dan bahkan cenderung acuh. Hal ini didorong oleh pelaku para calon pemimpin
Negara yang menjamur kemunculannya dan bertarung demi memperoleh suara
terbanyak dan menhadi pemenang dan tidak mengedepankan aspek demokratis
aktif. Mereka para calon pemimpin melakukan berbagai macam cara agar
menjadi pemenang dalam pemilihan dengan mengorbankan harta bendanya
untuk membeli suara rakyat. Padahal disadari atau tidak merekalah bibit-bibit
koruptor. Pada akhirnya money politic menjadi ajang yang sudah layak dan
lazim dilakukan setiap kali ada pemilu /pemilukada di dalam masyarakat tanpa
adanya pencegahan atau penindakan dari masyarakat itu sendiri dan pemerintah.
3 Politik dan uang merupakan dua hal yang berbeda, namun tidak dapat
dipisahkan. Untuk berpolitik orang membutuhkan uang dan dengan uang orang
dapat berpolitik. Istilah „politik uang‟ (dalam bahasa Inggris: „money
politics‟ ) mungkin termasuk salah satu istilah yang sudah sangat sering
didengar. Istilah ini menunjuk pada penggunaan uang untuk mempengaruhi
57
keputusan tertentu, entah itu dalam Pemilu ataupun dalam hal lain yang
berhubungan dengan keputusan‐ keputusan penting. Dalam pengertian seperti
ini, „uang‟ merupakan „alat‟ untuk mempengaruhi seseorang dalam
menentukan keputusan. Tentu saja dengan kondisi ini maka dapat dipastikan
bahwa keputusan yang diambil tidak lagi berdasarkan baik tidaknya keputusan
tersebut bagi orang lain, tetapi keuntungan yang didapat dari keputusan tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum. Terjun dalam arena politik membutuhkan modal
yang cukup banyak. Seperti di antaranya harus cerdas, credible, accountable,
punya jaringan yang luas, bermoral, amanah, dan punya uang banyak. Namun
demikian yang terakhir (uang) selalu menjadi problem tersendiri. Terutama bagi
mereka yang baru pernah terjun dalam dunia politik praktis dan tidak
mempunyai cukup resources untuk itu.menghilangkan kesempatan munculnya
pimpinan yang berkualitas. Uang dan politik ibarat makanan (nasi) dan lauk.
Keduanya harus selalu seiring dan seirama. Nasi tanpa lauk yang menyertainya
hanya akan membuat makan tidak berasa. Begitu pun terjun dalam dunia politik
praktis tanpa mempunyai uang hanya akan membuat imaginasi kekuasaan
semakin menjauh. Hal ini berarti bahwa bagi mereka yang ingin terjun dalam
dunia politik mereka harus mempunyai uang yang cukup. Sebab, uang adalah
salah satu Dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan umum secara
umum, banyak terjadinya perbuatan politik uang (Money Politics) yang ikut
mewarnai acara pesta dan peta demokrasi yang berlangsung di negara ini.
Money Politics banyak membawa pengaruh akan peta perpolitikan Nasional
serta juga dalam proses yang terjadi dalam pesta politik. Dalam norma standar
58
demokrasi, dukungan politik yang diberikan oleh satu aktor terhadap aktor
politik lainnya didasarkan pada persamaan preferensi politik dalam rangka
memperjuangkan kepentingan publik. Dan juga setiap warga negara mempunyai
hak dan nilai suara yang sama (satu orang, satu suara, satu nilai). Namun,
melalui Money Politics dukungan politik diberikan atas pertimbangan uang dan
sumber daya ekonomi lainnya yang diterima oleh aktor politik tertentu. Dalam
politik uang (Money Politics) pemilihan kepala daerah baik untuk mengisi
jabatan Gubernur atau Wakil Gubernur, jabatan Bupati dan Wakil Bupati,
Walikota dan Wakil Walikota terdapat beberapa hal yang mungkin tidak di
ketahui oleh umum. Pilkada secara langsung dilaksanakan setiap 5 (lima)
tahun sekali merupakan salah satu proses demokrasi yang ada di Indonesia.
Dalam hal ini, warga negara Indonesia secara bebas menentukan pilihannya
dengan harapan kandidat yang nantinya terpilih dapat menjalankan tugasnya
dengan baik dan mampu merealisasikan program yang tersusun dalam visi misi
demi mensejahterakan kehidupan masyarakat untuk 5 (lima) tahun kedepan.
Seperti menjadi rahasia umum di masyarakat bahwa para oknum agarmereka
terpilih sebagai pejabat baik legislatif maupun eksekutif dengan menggunakan
cara yang tidak baik seperti money politic. Hal ini yang kemudian
mengakibatkan situasi dan/atau iklim politik menjadi tidak stabil karena
memang dihuni oleh oknum pejabat yang memang tidak memahami dengan baik
apa yang di maksud dengan makna politik secara mendasar. Dimana dalam
politik terdapat beberapa macam kegiatan seperti sosialisasi politik, partisipasi
politik, rekrutmen politik, komunikasi politik dan mobilisasi politik. Semua
59
kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendukung berjalan baiknya politik.1
Setiap bentuk korupsi dalam proses pemilihan selalu diidentikan dengan politik
uang. Hal tersebut menurut Daniel Bumke karena selama ini tidak ada definisi
yang jelas. Politik uang digunakan untuk menerangkan semua jenis praktek dan
perilaku korupsi dalam pemilu. Mulai dari korupsi politik hingga klientelisme
dan dari membeli suara (vote buying) hingga kecurangan. Walau belum ada
definisi yang jelas berkaitan dengan politik uang. Tapi setidaknya ada empat hal
penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan politik uang. Pertama, vote
buying atau membeli suara. Kedua, vote broker atau orang/kelompok orang yang
mewakili kandidat untuk membagikan uang/barang. Ketiga, uang atau barang
yang akan dipertukarkan dengan suara. Keempat, pemilih dan penyelenggara
pemilihan yang menjadi sasaran politik uang. 2 Demokrasi yang telah dibangun
seharusnya berjalan tanpa ada gangguan akan menghasilkan suatu system yang
demokratis di dalam masyarakat, namun bila dibangun sebagai ajang politik
praktis tidak beretika maka sama saja dengan membangun rumah di atas pasir.
Pemerintah seharusnya berfikir kritis dan membuat kebijakan-kebijakan hukum
yang efektif untuk memberantas perilaku money politic demi meningkatkan
partisipasi masyarakat tanpa adanya money politic, menindak tegas pelaku-
pelaku yang melakukan praktek money politic agar tercipta rasa takut untuk
melanggar aturan tersebut dan menjamin hak setiap warga Negara menyalurkan
aspirasinya tanpa gangguan dan pengaruh dari luar. Money politics itu dapat
meremehkan, selain kepada pemilih dan politisi, juga terhadap institusi
demokrasi. Ini bahaya terhadap demokrasi kita ke depan," kata Titi dalam
60
diskusi tersebut. Oleh karenanya, menurut Titi, tidak boleh ada toleransi
sedikitpun terhadap politik uang. Sekecil apapun, politik uang harus diusut
tuntas. "Tapi di sisi lain juga, penyelenggara Pemilu juga harus dibekali dengan
mental yang kuat. Sebab jika tidak, mereka juga dikhawatirkan tidak bisa tahan
terhadap godaan politik uang yang datang dari pihak-pihak yang
berkepentingan," tuturnya. Titi menyarankan agar paradigmanya harus diubah,
tidak boleh ada toleransi terhadap politik uang meskipun hanya satu kasus. "Jika
ada satu kasus pun yang melibatkan calon dan terbukti di mata hukum, maka ia
harus didiskualifikasi, ia harus dibatalkan. Jadi kalau kita memandang bahwa
politik uang adalah kejahatan luar biasa.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh
peneliti, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut bahwa:
1. Politik uang memberikan dampak negatif terhadap nilai-nilai demokrasi
karena politik uang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang
seharusnya dijalankan pada saat pemilihan.dampak politik mudah terjadi
karna adanya kemiskinan, kurangnya pendidikan masyarakat serta politik
uang yang telah menjadi kebiasaan di Desa rappoala yang dimana rata-rata
tingkat penddikan masyarakat Masih rendah yang menyebabkan
masyarakat tidak bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta
kebiasaan politik uang yang dilakukan setiap adanya pemilihan dan
menjalankan nilai-nilai demokrasi yang bertentangan dengan nilai
persatuan dan kesatuan bangsa. dampak dari politik uang itu tidak sesuai
dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab akibat timbulnya
perselisihan antara warga yang berbeda pilihan yang menimbulkan rasa
tidak saling menghormati, menghargai dan tidak memiliki rasa toleransi
terhadap perbedaan dari calon yang mereka pilih. Dan perbedaan pendapat
tersebut juga menyebabkan hilangnya rasa persatuan mereka dan juga tidak
sesuai dengan nilai keadilan sosial yang terdapat dalam nillai nilai
demokrasi.
62
B. SARAN
1. Untuk mengatasi banyak terjadinya dampak politik uang yang ada di
desa rappoala tentunya dapat berimbas dan merusak nilai-nilai
demokrasinya yang ada karna politik dibiarkan tumbuh dengan subur
dan didukung juga oleh kecenderungan masyarakat Desa rappoala maka
Pemerintah Desa seharusnya membuat sebuah regulasi yang benar-
benar dapat membuat para pelaku money politik itu jera. Dan
masyarakat juga harus menyadari bahwa politik yang kemudian akan
merusak nilai-nilai demokrasi dan bukan menganggap politik uang itu
merupakan sebuah anugra dan didesa dan semoga msyarakat desa
rappoala sadar dengan adanya politik uang yang beredar karna dengan
adanya politik uang itu masyrakat di desa rappoala banyak sekali yang
terjadi seperti peselisihan antara masing-masing pendukung. Dan juga
hal seperti itu tidak baik untuk dilakukan pada saat pemilihan sebainya
kita hingkan saja yang namanya politik uang itu karna mengganggu
juga demokrasi kita kedepanya nanti.
63
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta Balai Pustaka Edisi Kedua Tahun 1994, Halaman 965.
Http:/hupnas. Com /pengertian pilkada serentak di akses pada tanggal 4 maret
2018 pukul 15. 10 wib.
Heru Nugroho. 2001. Halaman 95 Uang Rentenir Yokyakarta.
Indra J. Paliang. 2008. Partai Politik Dan Demokrasi Liberal. Dalam Jurnal
Analisis CSIS Volume 37 No. 2. Jakarta.
Indra Ismawan, Pengaruh Uang Dalam Pemilu, Yokyakarta :Media Persindo,
1999 hlm 5.
Irawan, Dedi, (2015).“Studi Tentang Politik Uang (Money Politic) Dalam
Pemilu Legislatif Tahun 2014: Studi Kasus Di Kelurahan
Sempaja Selatan” Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 3 No. 2, hlm 1-28.
I.
Jonasmer Simatupang, Muhammad, Subekhan,pengaruh Budaya Politik Uang
dalam Pemilu terhadap Keberlanjutan Demokrasi,Vol,4 No 3 Tahun
2018,1297-1312.
Muhammad teuho notigo putra, politik uang (money politik) pada tahap dan
pelaksanaan pilkada 2018
M. Amien Rais,”Pengantar”, dalam Demokrasi dan Proses Politik, LP3ES,
Jakarta, 1986 http://eprints.ums.ac.id/32104/2/BAB%20I.pdf
Mohammad Mujab, 2014, Haram Hukum Money Politik Karena Melanggar UU
Negara, dalam http://samansamin.wordpress.com/2013/05/24/haram
uu hukum -money-politik karena melanggar-uu-negara/ diunduh 22
April 2014, pukul 23:05 WIB
Roy martiem moori, dampak politik uang terhadap demokrasi fakultas hukum
universitas gorontalo vol,4 no 3 tahun 2018 1991. 108.
Rahmatiah.2015. Sikap Dan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Money
Politic Dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Di Kabupaten
Gowa.Al-Daulah, Vol 4 (2).
Sumartini, L. (2004). Money Politics dalam Pemilu. Jakarta: Badan
Kehakiman Hukum Nasional Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia. HL.
Sriyanto. (2003). “Praktik Politik Uang dalam Perspektif Hukum Pidana”. Lex
Jurnalica, Vol.1, No.1, hlm. 1-24
64
DAFTAR INFORMAN
Berikut ini daftar informan yang ditemui oleh peneliti dalam melakukan
penelitian di desa rappoala kecamatan tompobulu kapupaten gowa:
NO NAMA INFORMAN UMUR PEKERJAA
1. AM 63 Petani
2. HW 35 Petani
3. HN 49 Petani
4. KS 50 IRT
5. RH 39 IRT
6. ZN 22 Pemuda rappola
7. ZA 52 Petani
8. JP 60 PNS
9. KM 40 Kepala Dusun
10. TJ 45 Petani
11. RI 50 Petani
12. SH 56 Ketua RT
13. RM 45 Pertanian
14. AR 30 Petani
LEMBAR OBSERVASI
65
No Yang di observasi Ya Tidak
1. Nilai demokrasi yang
berlandaskan ketuhanan yang
maha esa.
a. Kejujuran
b. Pertanggung jawaban.
2. Nilai denmokrasi harus
dilaksanakan sesuai nilai
kemanusiaan yang adil dan
beradap.
a. Keadilan
b. Saling menghormati
c. Saling menghargai
3. Demokrasi harus dilaksankan
untuk menjalin persatuan dan
kesatuan bangsa.
a. Proganda
b. Merusak fasilitas umum
4. Demokrasi dilaksankan
berdasarkan prinsip kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam
permusyrawatan perwakilan
a. Bermusyawara.
5.
Jumlah penduduk di desa
rappoala
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Umur :
66
Pekerjaan :
Pendidikan :
Daftar pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan bapak/ibu mau menerima politik uang?
2. Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhadap politik uang yang di berikan
kepada bapak pada saat pemilihan?
3. Mengapa bapak/ibu mau menerima politik uang dari para calon,
dibandingkan dengan hak pilih anda sendiri?
4. Apa dampak politik uang sehingga bapak/ibu mau menerima uang dari
calon itu?
5. Apakah serangan fajar merupakan hal yang sering dilakukan setiap
adanya pemiliha?
DOKUMENTASI
a. Wawancara ke-1
67
Wawancara ke-2
68
Wawancara ke-3
Wawancara ke-4
69
Kantor desa rappoala
70
RIWAYAT HIDUP
Sulfiana lahir pada tanggal 6 juni tahun1997.Anak ke 5
dari 8 bersaudara, dan merupakan buah kasih sayang dari
pasangan bapak Sahid dan ibu Sitti. Penulis mulai masuk
kejenjang pendidikan sekolah dasar pada tahun 2003 dan
tamat tahun 2009 di SDN Rappoala. Pada tahun masuk ke
SMP Negeri 1 Tompobulu dan tamat pada tahun 2012.
Kemudian pada tahun yang sama masuk ke MA Negeri
Malakaji Gowa dan tamat pada tahun 2015. Kemudian pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar
(UMM) pada jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Strata Satu (S1).
Berkat rahmat Allah SWT dan doa restu yang tulus dan ikhlas dari kedua
orang tua dan sahabat, sehingga penulis menyelesaikan skripsi pada tahun 2020
denngan judul skripsi “Analisis Dampak Politik Uang Terhadap Nilai-Nilai
Demokrasi di Desa Rappoala Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa”.