Ekonomi - Sejarah&Nilai Uang

download Ekonomi - Sejarah&Nilai Uang

of 28

description

sejarah uang dan nilai uang

Transcript of Ekonomi - Sejarah&Nilai Uang

PowerPoint Presentation

Sejarah dan Nilai UangDella Mardova08Jessica Debora P14Megen C 16Risca Prizcillya22Silviana24Kelompok 1Kelemahan system Barter1. Alat tukar susah untuk dibawa ke mana-mana2. Susah transaksi3. Alat tukar susah untuk dipecah-pecah/Masalah membagi4. Susah menentukan standar nilai tukar5. Susah menyimpan kekayaan6. Barang tidak tahan lama7. Penemuan kehendak beregu

Kelebihan Sistem BaRterTidak melibatkan orang tengahPertukaran barang hanya berlaku apabila kedua-dua pihak berpuas hati dengan urus niaga merekaTiada peningkatan hargaTransaksi ini tidak melibatkan uang.Kelebihan Uang Kertas

- Uang kertas telah menjadi sumber pemasukan peerintah yang paling mudah. Dengan biaya produksi yang sangat rendah dibanding nilai nominal yang dikandungnya- Kepercayaan kepada pemerintah sangat besar- Uang dipertanggungjawabkan oleh pemerintah melalui bank peredaran- Uang yang beredar dapat dihitung secara kuantitatif dan kualitatif- Penghematan terhadap logam mulia- biaya pembuatannya lebih murah dan lebih elastis dalam persediaan- Mudah dibawa- Ringan- Mudah dibawa- Memiliki nominal yang tinggiKelemahan Uang Kertas

-Mata uang kertas menyebabkan inflasi yang tinggi. Akibatnya nilai uang terus merosot-Legitimasi mata uang kertas sangat rapuh sebab ia sama sekali tidak disandarkan pada komoditas yang bernilai seperti emas dan perak-Mata uang kertas telah mendorong gelembung ekonomi yang dapat-Berujung pada ledakan ekonomi.-Mata uang kertas telah mendorong gelembung ekonomi yang dapat berujung pada ledakan ekonomi- Akibat nilainya yang tidak stabil mata uang kertas khususnya dengan rezim bebas mengambang telah menjadi sarana spekulasi yang ganas.- Adanya kemudahan untuk pemalsuan- Uang yang beredar tidak dapat ditukar dengan- Nilai uang selalu berubah-ubah- Menuntut pemerintah selalu mengontrol stabilitas keuangan- Sulit dibawa dalam jumlah yang sangat banyakv- Mudah rusak- Bisa dipalsukan- Dalam jumlah besar mengundang kriminalitas

Kelemahan Uang Kertas

- Akibat nilainya yang tidak stabil mata uang kertas khususnya dengan rezim bebas mengambang telah menjadi sarana spekulasi yang ganas.- Adanya kemudahan untuk pemalsuan- Uang yang beredar tidak dapat ditukar dengan- Nilai uang selalu berubah-ubah- Menuntut pemerintah selalu mengontrol stabilitas keuangan- Sulit dibawa dalam jumlah yang sangat banyakv- Mudah rusak- Bisa dipalsukan- Dalam jumlah besar mengundang kriminalitasKelebihan Uang logamManfaat atau kelebihan uang logam yaitu : -Sebagai alat tukar menukar yang kuat dan tahan lama ( durability ) -Mudah dibawa karena mengandung nilai besar dalam volume yang kecil dan mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya ( portability ). -Mudah ditukar dengan barang barang . -Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu atau stabil ( stability of value ). -Jumlah mencukupi dunia usaha ( elasticity of supply ). -Mudah dibagmenjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilainya ( divisiability )Kelebihan Uang logam-ualitasnya mudah dikontrol.Kekurangan atau kelemahan uang logam- Membawa uang logam dengan jumlah besar akan menimbulkan beban yang berat.- Apabila pembayaran dilakukan antarpedagang yang jaraknya jauh akan menambah biaya transport yang cukup besar dan mengandung resiko yang tinggi.- Persediaan bahan logam terbatas , sedangkan kebutuhan uang logam semakin bertambah.- Nilai tidak dapat selalu dikalkulas secara kuantitatif.- Kandungan emas yang dimiliki tiap daerah tidak sama yang menyebabkan persediaan emas tidak sama.Kekurangan uang barang:

.Beberapa uang barang sulit dibawa seperti kuda dan batu2.Nilainya tidak tetap3.Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya4.Bersifat lokal (hanya berlaku di wilayah tertentu)5.Beberapa uang barang tidak bisa dipecahkan sebagai uang kembalian, seperti hewan ternak6.Sebagian besar uang barang tidak tahan lama

Kelebihan uang barang:

.zaitum nerupakan uang kartal cair yang bagus karena segerbisa dibagi seperti yang diinginkan2.Bernilai tinggi3.Digemari masyarakat setempat.4.Dapat dilakukan setiap orang sesuai dengan kebutuhannnyaPengertian uangUang merupakan bagian yang demikian besar dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita mengejar uang tanpa kenal lelah, meskipun mungkin kita jarang berpikir mengenai apa uang itu yang sebenarnya, dan bagaimana perannya sebagai pelumas aktivitas perekonomian. Uang adalah segala sesuatu yang merupakan media pertukaran atau alat pembayaran yang diterima secara umum.Semula uang merupakan komoditi, kemudian berevolusi dalam bentuk mata uang kertas dan cek. Tetapi bagaimanapun bentuk uang itu secara hakikat sama saja, sebagai alat pembayaran dalam pertukaran baik barang maupun jasa. Sistem keuangan modern kita sekarang ini menggunakan mata uang, cek, mesin uang otomatis (ATM). Sistem ini tidak muncul dalam sesaat tetapi berevolusi sepanjang masa.Agar uang dapat diberlakukan sebagai alat tukar dalam per ekonomian, uang harus memenuhi dua syarat sekaligus. Pertama, uang harus dapat memuaskan keinginan orang yang memilikinya. Syarat ini disebut syarat psikologis. Kedua, syarat yang berkaitan dengan kondisi fisik dan teknis uang, yang disebut dengan syarat teknis.Pengertian uangSyarat teknis uang meliputi:Tahan Lama. Tahan lama dalam artian tidak mudah rusak.Nilainya Stabil. Nilainya stabil dalam artian nilai sekarang sama dengan nilai yang akan datang. Dengan demikian masyarakat percaya bahwa menyimpan uang tidak akan merugikan.Mudah Dibawa-bawa. Mudah dibawa-bawa dalam artian jika melakukan transaksi dalam jumlah yang besar pemilik uang tidak mengalami kesulitan dalam pembayaran.Dapat Dibagi-bagi. Dapat dibagi-bagi dalam artian pada saat melakukan transaksi sekecil apapun uang mempunyai pecahan dan nilainya tidak berkurang.Jumlahnya mencukupi. Jumlahnya mencukupi dalam artian jumlah yang diperlukan dapat mendukung seluruh transaksi yang terjadi.Selain dilihat dari syarat teknis dan syarat psikologis, sepanjang sejarah manusia terdapat banyak bentuk uang dan cara yang digunakan agar dapat bertransaksi. Berikut ini adalah sejarah transaksi manusia berdasarkan alat tukar yang digunakan. Sejarah uangUang adalah produk yang dihasilkan oleh perekonomian itu sendiri. Semakin maju suatu perekonomian semakin membutuhkan sarana pertukaran yang mampu melayani perekonomian itu sendiri. Dengan demikian mungkin uang yang ada sekarang ini akan terus mengalami perubahan baik bentuk maupun fungsinya sesuai perkembangan perekonomian dan perkembangan peradaban manusia.PRA barterPra BarterBerdasarkan sejarahnya, mula-mula manusia hidup dengan menghasilkan sendiri segala apa yang ia butuhkan. Dalam keadaan ini masyarakat belum memerlukan tukar menukar sesamanya. Masyarakat masih diliputi suasana kekeluargaan dan disebut masyarakat yang bercorak komunalistis. Apa yang mereka hasilkan, mereka makan sendiri, dengan demikian kegiatan produksi dan konsumsi masih menjadi satu, artinya mereka yang memproduksi dan merekalah yang mengkonsumsi. Sampai pada suatu saat manusia merasakan bahwa tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi sendiri atau apa yang dihasilkannya tidak semuanya dipakai untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Pada saat itulah mulai ada pertukaran antara suatu rumah tangga/kelompok dengan rumah tangga/kelompok lain. Pertukaran yang mula-mula dilakukan dalam natura dengan cara barter.barterBarterPada masa pertukaran dilakukan dalam natura, perdagangan dilakukan dengan cara langsung menukarkan barang dengan barang (barter). Pada awalnya cara seperti ini memang dapat berlangsung untuk beberapa jenis barang saja, tetapi dalam masyarakat yang lebih maju, yang sudah mengenal spesialisasi, cara pertukaran barter semakin tidak sesuai lagi karena mengandung kelemahan seperti:Sulit menemukan tandingan yang cocok, baik jumlah barang yang akan ditukarkan, nilai barang maupun kesediaan orang lain untuk menukarkan.Kalaupun cocok itu hanya secara kebetulan, sehingga cara barter tidak mungkin dijadikan dasar perencanaan pertukaran selanjutnya.Pekerjaan itu banyak memakan waktu dan tenaga.Kesulitan-kesulitan dalam perdagangan innatura tadi mendorong manusia untuk menemukan cara pertukaran yang lebih praktis yaitu dengan menggunakan alat tukar, misalnya barang A ditukarkan dengan alat tertentu kemudian alat terebut ditukarkan dengan barang B. Mula-mula alat tukar tersebut masih sederhana yaitu berupa barang-barang yang disenangi oleh masyarakat. Barang-barang yang telah disepakati sebagai alat tukar inilah yang disebut sebagai uang benda.Uang bendaUang bendaUang benda adalah barang yang disukai oleh setiap orang dan diterima oleh semua pihak sebagai alat penukar (generally acepted). Macam-macam barang yang pernah dipakai sebagai uang benda antara lain: kerang, ternak, batu intan, perhiasan, garam, senjata, tembakau, dan teh. Pada mulanya uang benda tersebut berfungsi sebagai alat untuk mempermudah pertukaran barang dengan barang tetapi akhirnya uang benda tersebut berkembang sebagai alat pengukur nilai barang dan jasa, misalnya sehelai kain sarung dinilai sama dengan 10 kg beras ditukar dengan seekor kambing yang dinilai sama dengan 300 kg beras sehingga untuk mendapatkan seekor kambing diperlukan 30 potong kain sarung (300: 10 = 30). Sampai pada suatu saat disadari bahwa tukar menukar dengan uang benda dirasakan tidak memuaskan. Uang benda sulit dipecah-pecah menjadi satuan yang lebih kecil untuk memenuhi keperluan yang kecil-kecil, selain itu untuk keperluan yang besar membawa uang benda dirasakan kurang praktis dan merepotkan. Karena itu orang mencari barang yang lebih praktis sebagai alat pembayaran. Akhirnya logam mulia (khususnya emas dan perak) yang paling banyak dipakai karena memenuhi semua syarat-syarat uang.Uang logamUang logamUang logam yang dibuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad ketujuh sebelum Masehi. Pada awalnya bentuk uang ini belum diatur sedemikian rupa sehingga orang bebas untuk membuat dan meleburnya. Untuk setiap kali membuat uang, orang harus menimbang, dan menentukan kadarnya untuk menentukan nilainya. Karena hal ini merepotkan maka lambat laun akhirnya mata uang dibuat/ditempa oleh raja-raja/penguasa setempat. Potongan-potongan logam mulia yang dijadikan mata uang diberi bentuk tertentu dan diberi tanda atau cap resmi sebagai jaminan kadar dan beratnya dan diberi angka untuk menentukan nilainya. Nilai bahan uang (emas/perak yang termuat di dalam mata uang) disebut nilai instrinsik, sedangkan angka yang dicap pada mata uang untuk menyatakan nilainya disebut nilai nominal.Uang tandaUang TandaUntuk keperluan sehari-hari, diperlukan uang yang bernilai satuan kecil. Untuk itu pada umumnya digunakan logam lain seperti perak dan perunggu untuk dibuat uang yang bernilai kecil. Dengan demikian ada dua atau tiga macam uang logam yang beredar sebagai alat pembayaran, yaitu mata uang emas dan mata uang perak/perunggu.Dengan terbentuknya negara-negara nasional, berbagai bentuk dan macam mata uang akhirnya diseragamkan. Mata uang yang resmi dijadikan mata uang standar yang ditetapkan nilainya berdasarkan undang-undang. Karena banyak negara menggunakan emas sebagai bahan pembuat mata uang standar, maka kita mengenal adanya standar emas.Uang tandaSemula nilai instrinsik dengan nilai nominalnya pada setiap mata uang besarnya sama sehingga disebut uang bernilai penuh atau full bodied money, sebagai contoh 1 pounsterling dari Inggris semula mengandung emas seberat 7,322 gram emas murni. Keadaan ini berubah ketika pemerintah mulai mengedarkan uang yang nilai resminya menyimpang (lebih tinggi) dari nilai bahannya. Namun demikian masyarakat tetap mau menerima uang tersebut karena pemerintah menjamin dengan undang-undang dan pemerintah mau menerima sebagai pembayaran pajak. Uang yang nilai nominalnya lebih besar dan pada nilai instrinsiknya disebut uang tanda (token money). Bentuk uang ini pertama kali diedarkari di Inggris pada tahun 1816. Ketika uang tanda sudah diterima masyarakat, pada saat itu pula pemerintah dan dunia perbankan mulai mengedarkan uang kertas yang sama sekali tidak mempunyai nilai instrinsik, dengan demikian kaitan antara nilai uang dengan nilai bahannya sudah lepas sama sekali.

Uang kertasUang KertasUntuk menyelesaikan transaksi-transaksi dalam jumlah yang besar penggunaan uang yang terbuat dan logam mulia banyak mengalami kesulitan, antara lain:membawa uang logam dalam jumlah besar merupakan beban berat.memerlukan biaya transportasi yang besar dan risiko yang tinggi.persediaan logam emas tidak mencukupi lagi untuk volume perdagangan yang semakin besar. Atas kesulitan tersebut kemudian beredarlah uang kertas. Peristiwa awalnya terjadi sekitar abad ke-16, yang dimulai oleh tukang-tukang emas yang berada di London (Inggris), Amsterdam (Belanda), dan Atwerpen de Leuven (Belgia) yang bersedia menerima titipan uang emas dan uang perak (kemudian berkembang menjadi bank). Sebagai tanda penitipan diberikan tanda deposito yang dikenal dengan Goldsmiths note. Goldsmiths note tersebut merupakan bukti bahwa tukang emas mempunyai hutang. Lambat laun tanda deposito itu diterima sebagai alat pembayaran atau menjadi uang kertas. Goldsmiths note ini dijamin oleh 100% emas dan merupakan bentuk asli uang kertas bank.

Uang kertasDewasa ini kaitan antara emas dengan uang kertas sudah hampir lepas sama sekali (uang kertas sudah tidak mewakili sejumlah emas). Masyarakat mau menerima uang kertas hanya atas dasar kepercayaan bahwa uang kertas dijamin oleh pemerintah berdasarkan undang-undang sebagai alat pembayaran yang syah. Itulah sebabnya uang kertas dinamakan uang fiducio (kepercayaan). Di Indonesia hanya ada satu bank yang berhak mengedarkan uang kertas yaitu Bank Indonesia sebagai Bank Sirkulasi atau Bank Sentral.Dengan berlakunya uang kertas terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh antara lain:biaya pembuatan uang kertas relatif murah dibandingkan mencetak uang logam,pengiriman uang kertas dalam jumlah besar lebih mudah,penggunaan logam mulia dapat lebih meluas,penambahan jumlah uang sesuai keperluan dapat dilaksanakan dengan cepat, sehingga tidak mengganggu pasar.

Uang giralUang Giral (Deman Deposits)Rupanya perkembangan perekonomian menuntut adanya tata cara dan alat pembayaran yang semakin aman, cepat, dan praktis. Pemakaian uang kertas dirasakan kurang mampu melayani perkembangan perekonomian yang pesat dewasa ini, sebab untuk transaksi yang besar pengiriman uang kertas memerlukan pengamanan yang ketat, sehingga resiko kerusakan dan kehilangan semakin besar, dan dianggap kurang praktis. Untuk itulah disamping uang kertas juga beredar uang giral, seperti cek, giro, kartu kredit serta alat pembayaran lain yang berfungsi sebagai uang.

Uang giralUang giral asimpanan (deposito) di bank yang dapat ditarik setiap saat sesuai kebutuhan dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan perintah pembayaran (telegraphic transfer). Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. dalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk Uang giralUang giral dapat terbentuk antara lain :Penyetoran uang tunai kepada bank dan dicatat dalam rekening koran atas nama penyetor, penyetor menerima buku cek dan buku giro bilyet. Uang tersebut sewaktu-waktu dapat diambil atau penyetor menerima pembayaran utang dari debitur melalui bank. Penerimaan piutang itu oleh bank dibukukan dalam rekening koran orang yang bersangkutan. Cara di atas disebut primary deposit. Karena transaksi surat berharga. Uang giral dapat diciptakan dengan cara menjual surat berharga ke bank, selanjutnya bank membukukan hasil penjualan surat berharga tersebut sebagai deposit dari yang menjual. Cara ini disebut derivative deposit.Mendapat kredit dari bank yang dicatat dalam rekening koran dan dapat diambil sewaktu-waktu. Cara ini disebut dengan loan deposit.Keuntungan menggunakan uang giral adalah (1) Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang, (2) Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang tidak terbatas, nilainya sesuai dengan yang dibutuhkan (yang ditulis oleh pemilik cek/bilyet giro), (3) Lebih aman karena risiko uang hilang lebih kecil dan bila hilang bisa segera dilaporkan ke bank yang mengeluarkan cek/bilyet giro dengan cara pemblokiran.Nilai nominalKalau kita memiliki uang saku sebesar Rp. 5.000,00 yang berwujud selembar uang lima ribuan, cobalah kiata amati yang tersebut. Bacalah semua tulisan yang ada dalam uang tersebut. Tentu saja kalian menemukan tulisan LIMA RIBU RUPIAH dan angka 5.000, Karena uang tersebut bertuliskan lima ribu maka pemerintah dan seluruh anggota masyarakat menerima uang tersebut dengan nilai lima ribu rupiah. Berarti lima ribu itu merupakan nilai nominalnya.Niali intrinsikApakah kalian mempunyai selembar poster yang bergambar artis-artis film atau pemain sepak bola? Berapa harga bergambar (poster) tersebut? Harga kertas bergambar dengan harga keseluruhan sepuluh lembar poster bergambar dengan harga keseluruhan sepuluh lembar poster dengan harga keseluruhan sepuluh lembar poster bergambar dengan harga keseluruhan sepuluh ribu rupiah. Berarti, harga per lembar adalah seribu rupiah. Seribu rupiah tersebut merupakan nilai intrinsik.

Mungkin saja kita mempunyai lembaran kertas mainan yang bergambar uang (bukan uang sungguhan). Per lembar harganya Rp 500,00 Lima ratus rupiah tersebut merupakan nilai intrinsik. Sekalipun kertas tersebut bergambar uang puluhan ribu, namun nilai intrinsiknya tetap hanya lima ratus rupiah.

Kembali kepada uang saku kita yang bernilai nominal lima ribu rupiah (uang sungguhan). Biaya yang diperlukan untuk mencetak selembar uang lima ribuan tersebut mungkin tidak lebih dari lima ratus rupiah. Nah, biaya untuk membuat uang tersebut yang disebut nilai intrinsik. Biasanya nilai nominal uang kertas lebih besar daripada nilai intrinsiknya, sedangkan untuk uang logam, nilai nominalnya nyaris sama dengan nilai intrinsiknya.Nilai internal uangNilai uang dikatakan turun apabila dengan jumlah uang yang sama, jumlah barang yang dapat dibeli dengan uang tersebut menjadi lebih sedikit dari sebelumnya. Misalnya, dengan uang seribu rupiah kita dapat membeli beras Cianjur sebanyak satu kilogram. Padahal kita dapat membeli jenis beras yang sama dengan jumlah uang yang sama sebanyak satu setengah kilogram setahun yang lalu. Dengan contoh ini, dapat dikatakan bahwa nilai uang turun. Nilai uang yang dimaksud adalah nilai internal.

Dalam ilmu ekonomi, peningkatan tingkat harga umum yang berlangsung secara terus-menerus dalam suatu kurun waktu disebut inflasi. Akibatnya nilai rill uang pun turun secara umum. Sebaliknya, penurunan tingkat harga umum secara terus-menerus dalam satu kurun waktu disebut deflasi. Penurunan ini mengakibatkan nilai riil uang naik secara umum.

Banyak jumlah yang yang beredar akan berpengaruh terhadap nilai riil uang. Kalau jumlah uang yang beredar terlampau banyak, maka harga-harga barang akan tinggi. Artinya, nilai uang turun. Sebaliknya, kalau jumlah uang yang beredar terlampau sedikit maka harga-harga barang akan murah. Hal ini bararti nilai uang naik. Pada umumnya, masyarakat lebih menyukai nilai uang yang stabil agar tidak terjadi gejolak ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah melaksanakan kebijakan untuk mengatur banyak uang yang beredar agar nilai uang tetap stabil.Nilai eksternal uangKarena tiap-tiap negara mempunyai mata uang, maka adanya hubungan ekonomi antarnegara menimbulkan kurs (nilai) mata uang untuk berbagai mata uang asing. Apabila orang Indonesia mengimpor barang dari Jepang, maka eksprotir Jepang menghendaki pembayaran dalam mata uang Yen. Oleh karena itu, orang Indonesia tersebut harus menukarkan uang Rupiahnya ke dalam mata uang Yen. Dasar pertukaran tersebut adalah kurs Rupiah terhadap Yen. Demikian pula kalau para tenaga kerja Indonesia, mereka harus menukarkan uang tersebut menjadi Rupiah. Dasar untuk menilai pertukaran Ringgit dengan Rupiah adalah kurs Ringgit terhadap Rupiah.

Penukaran suatu mata uang dengan mata uang lain dilakukan di bank-bank devisa melayani penukaran mata uang asing (money charnger).