Analisa SWOT 2

20
PENILAIAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL. Setelah faktor internal dan eksternal diidentifikasi maka langkah selanjutnya adalah diadakan penilaian terhadap faktor-faktor tersebut. Penilaian dilakukan dalam rangka mengetahui dan menentukan faktor-faktor mana yang lebih urgen, dengan cara membandingkan setiap faktor dengan faktor-faktor yang lain. Hasil penilaian terhadap faktor-faktor akan menghasilkan Nilai Urgensi Faktor (NU) dan Bobot Faktor (BF) NU ditentukan dgn Skala Likert dan Teori Delpi BF ditentukan dalam bentuk persentase dengan rumus BF = NU/JUMLAH NU X 100 %

description

analisa swot 2

Transcript of Analisa SWOT 2

PENILAIAN FAKTORINTERNAL DAN EKSTERNAL.

• Setelah faktor internal dan eksternal diidentifikasi maka langkah selanjutnya adalah diadakan penilaian terhadap faktor-faktor tersebut.

• Penilaian dilakukan dalam rangka mengetahui dan menentukan faktor-faktor mana yang lebih urgen, dengan cara membandingkan setiap faktor dengan faktor-faktor yang lain.

• Hasil penilaian terhadap faktor-faktor akan menghasilkan Nilai Urgensi Faktor (NU) dan Bobot Faktor (BF)

• NU ditentukan dgn Skala Likert dan Teori Delpi• BF ditentukan dalam bentuk persentase dengan

rumus BF = NU/JUMLAH NU X 100 %

Skala Likert

• 5 = SANGAT BAIK/SANGAT TINGGI

• 4 = BAIK/TINGGI

• 3 = CUKUP BAIK/CUKUP TINGGI

• 2 = KURANG

• 1 = BURUK/SANGAT KURANG

PENILAIAN FAKTOR INTERNAL

STRENGTHS NILAI URGENSI (NU) BOBOT FAKTOR (BF)

S 1

S 2

S 3

WEAKNESSES

W 1

W 2

W 3

JUMLAH 100 %

PENILAIAN FAKTOR EKSTERNAL

OPPORTUNITIES NILAI URGENSI (NU) BOBOT FAKTOR (BF)

O 1

O 2

O 3

5

4

5

5/18 X 100 % = 28 %

4/18 X 100 % = 22 %

5/18 X 100 % = 28 %

THREATS

T 1

T 2

T 3

2

1

1

2/18 X 100 % = 10 %

1/18 X 100 % = 6 %

1/18 X 100 % = 6 %

JUMLAH 18 100 %

EVALUASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

• Berdasarkan hasil penetapan Bobot Faktor, maka terhadap masing-masing faktor (internal dan eksternal) dinilai tingkat dukungannya terhadap upaya pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Hasil dari penilaian (evaluasi) ini berupa Nilai Dukungan Faktor (ND).

• Disamping itu, penilaian juga dilakukan dengan jalan mencari nilai keterkaitan antar faktor, artinya setiap faktor dinilai tingkat keterkaitannya satu sama lain, dan akhirnya menghasilkan Nilai Keterkaitan (NK) masing-masing faktor. Hasil rata-ratanya disebut Nilai Rata-rata Keterkaitan (NRK).

EVALUASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Untuk mengadakan penilaian, baik untuk Nilai Dukungan (ND) maupun Nilai Keterkaitan (NK) digunakan skala penilaian 1 – 5 (Skala Likert), yaitu :

- Nilai 1 : Sangat tidak berbobot atau sangat tidak mendukung atau sangat tidak terkait. - Nilai 2 : Tidak berbobot atau tidak mendukung atau tidak terkait. - Nilai 3 : Cukup berbobot atau cukup mendukung atau cukup terkait. - Nilai 4 : Berbobot atau mendukung atau terkait. - Nilai 5 : Sangat berbobot atau sangat mendukung atau sangat terkait.

Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal.

No

Faktor Internal BF

ND

N

B

D

Nilai Keterkaitan (NK)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 NRK

NBK

TNB

FKK

1

2

3

4

5

6

NBD = BF X ND ; NBK = NRK X BF ; TNB = NBD + NBK

LANJUTAN :

No

Faktor Eksternal

BF

ND

N

B

D

Nilai Keterkaitan (NK)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

NRK

NBK

TNB

FKK

7

8

9

10

11

12

OpportunitiesPeg.di berbagai unitsiap latih SIMPegawai berpenddkTI terbatasAda keinginan ber-bagai unit bangunSIM

ThreathsAdaptasi perkem –bangan TI terlambatTawaran Swasta lebih menarikKonsep Social Engeneering belummantap

28

22

28

10

6

6

5

5

5

3

1

1

1,4

1,1

1,4

0,30

0,06

0,06

5

5

5

2

2

2

5

5

5

5

1

2

5

5

5

4

2

2

2

2

3

5

1

2

5

2

1

2

1

1

1

1

4

1

2

x

x

5

3

1

1

1

4

x

3

3

1

1

3

3

x

3

2

2

3

3

1

x

1

1

1

1

2

1

x

1

1

1

2

1

1

x

2,91

3,18

3,45

2,55

0,36

1,45

0,90

0,70

0,97

0,26

0,08

0,09

2,21

1,80

2,37

*2

*1

*1

*2

6,38

0,56

0,14

0,15

0,85100

NBD = BF X ND ; NBK = NRK X BF ; TNB = NBD + NBK

• Faktor Kunci Keberhasilan adalah faktor yang memiliki total nilai bobot (TNB) terbesar dari antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian misi organisasi.

• Dari setiap kategori strengths, weaknesses, opportunities dan threats masing-masing dipilih 2 FKK.

• Cara menentukan FKK adalah sbb : - FKK dipilih dari TNB terbesar. - Kalau TNB sama dipilih BF terbesar. - Kalau BF sama dipilih NBD terbesar. - Kalau NBD sama dipilih NBK terbesar. - Kalau NBK sama, pilih berdasarkan pertimbangan rasionalitas atau pengalaman.

MENENTUKAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (FKK)

Berdasarkan Contoh, ditetapkan FKK sebagai berikut :

TABEL FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

NO FAKTOR INTERNALSTRENGTHS WEAKNESSES

1

2

NO FAKTOR EKSTERNALOPPORTUNITIES THREATS

1

2

PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI

Dengan membandingkan : TNB Strengths 6,09 TNB Weaknesses 1,23 TNB Opportunities 6,38 dan TNB Threat 0,85 maka peta posisi kekuatan organisasi

berada pada kuadran I sebagaimana gambar berikut :

PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI

S = 6,09

T = 0,85

W = 1,23

O = 6,38

III

IIIIV

TUJUAN ORGANISASI

• Tujuan adalah pernyataan kebutuhan, keinginan keadaan masa depan atau hasil yang akan dicapai.

• Dirumuskan dengan suatu pernyataan keinginan positif yang mengandung arti peningkatan , pengembangan atau pertumbuhan.

• Prinsip-prinsip tujuan adalah : Sesuai dengan misi ; Layak untuk dicapai ;

Fleksibel ; Memotivasi ; Mudah dimengerti oleh stakeholders dan Dapat diukur.

MERUMUSKAN DAN MENENTUKAN TUJUAN

• Perumusan tujuan adalah didasarkan pada peta posisi kekuatan organisasi (ada pada kuadran berapa)

• Misal pada kuadran 1, maka terdapat kekuatan kunci dan peluang kunci yang dapat diproyeksikan untuk merumuskan alternatif tujuan

• Berdasarkan alternatif tujuan yang telah dirumuskan tersebut, dilakukan penilaian dan penentuan tujuan.

Contoh Tujuan :

• Meningkatkan kualitas pelayanan.• Meningkatkan profesionalisme SDM • Meningkatkan pendapatan petani.• Meningkatkan perluasan kesempatan

memperoleh pekerjaan.• Meningkatkan cakupan pelayanan kes.• Menurunkan angka kematian ibu• Menurunkan jumlah penduduk miskin.• Menurunkan angka pengangguran.• Meningkatkan kontribusi PAD terhadap

APBD.

Perumusan Tujuan

NO

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN ALTERNATIF

TUJUANKekuatan Kunci Peluang Kunci

1.

2

Ket : Perumusan tujuan dapat pula dilakukan untuk peta posisi kekuatan pada kuadran selanjutnya sesuai kebutuhan

Penilaian dan Penentuan Tujuan

• Alternatif tujuan perlu divalidasi tingkat kesesuaiannya dengan misi untuk dipilih dan ditetapkan.

• Penilaian didasarkan pada nilai manfaatnya bagi publik (M), nilai kemampuan mengatasi kelemahan (KML) dan kemampuan mengatasi ancaman (KMA).

• Penilaian dilakukan dengan Skala Nilai 1-5• Angka 5 = sangat tinggi/sangat mudah digunakan• Angka 4 = tinggi/mudah digunakan• Angka 3 = cukup tinggi/cukup mudah digunakan• Angka 2 = rendah/sulit digunakan• Angka 1 = sangat rendah/sangat sulit digunakan• Tujuan ditetapkan berdasarkan Total Nilai terbesar

Penilaian dan Penentuan Tujuan

NO ALTERNATIF TUJUAN M KML KMA TN

1

2

• Berdasarkan TN terbesar, maka alternatif tujuan yang diprioritaskan adalah “Meningkatkan kompetensi pegawai di bidang TI”• Penilaian dan penentuan tujuan juga dapat dilakukan untuk posisi kekuatan pada kuadran selanjutnya sesuai kebutuhan

SASARAN ORGANISASI

• Merupakan penjabaran dari tujuan organisasi.• Kriteria Sasaran : - Merupakan hasil yang dapat dicapai. - Menantang tetapi logis dan realistis. - Memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan. - Terkait dengan Visi dan Misi. - Sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab - Bersifat SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Relevan, dan Time Related)

INDIKATOR KINERJA

• Dengan kriteria tujuan dan sasaran yang terukur, maka diperlukan adanya ukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan dan sasaran tsb

• Indikator kinerja adalah keterangan, gejala, penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam penyelesaian suatu tugas pekerjaan.

• Jadi indikator kinerja adalah tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran & tujuan