analisa kasus gonoroe
Click here to load reader
-
Upload
arum-dwi-setiarini -
Category
Documents
-
view
69 -
download
14
description
Transcript of analisa kasus gonoroe
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN
MASALAH GONORHOE
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Tn. A (36 Tahun). Jenis Kelamin : Laki-laki. Alamat : Jember. Agama :
Islam. Suku : Jawa. Pendidikan : SLTA
b. Identitas Penanggung Jawab :
Nama : Ny. A (32 Tahun). Alamat : Jember. Agama : Islam. Suku : Jawa.
Pendidikan : S1. Hubungan dengan Klien : Istri
2. Keluhan utama : panas seperti terbakar, rasa tidak enak, pedih, nyeri dll.
Klien pernah mengalami gonore. Jika sakit klien langsung berobat ke dokter.
Klien mengatakan sering mengalami gangguan pola tidur karena merasa
panas, pedih dan nyeri. Klien mengalami penurunan intake karena merasa
takut sering BAK dan BAB sehingga menimbulkan sakit pada bagian
kelamin. Klien mengatakan merasa perih dan panas ketika BAB dan BAK.
3. Pemeriksaan Fisik : Keadaan umum komposmentis, panas pada area
kelamin. Klien mengalami takikardi > 100/menit. TD nya hipotesis yaitu < 100
mm Hg, klien tampak pucat dan cemas. Klien mengalami tarkipnea dengan
frekuensi > 24/menit. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam
beraktivitas terlalu sering dibantu dengan alat. Turgor kulit jelek. Klien
mengalami disuria dan terdapat infeksi.
A. ANALISA DATA
NO. ANALISA DATA DIAGNOSA
1. DS : Pasien mengeluh panas
seperti terbakar, rasa tidak
enak, pedih, nyeri dll di
daerah kemaluannya. Klien
mengatakan merasa perih
dan panas ketika BAB dan
BAK. Klien juga mengalami
gangguan pola tidur.
DO : Klien mengalami takikardi >
Nyeri akut b/d agen cidera biologi
100/menit. TD nya hipotesis
yaitu < 100 mm Hg. Klien
mengalami tarkipnea
dengan frekuensi >
24/menit. Klien mengalami
tarkipnea dengan frekuensi
> 24/menit.
2. DS : Klien mengalami penurunan
intake karena merasa takut
sering BAK dan BAB
sehingga menimbulkan
sakit pada bagian kelamin.
Klien mengatakan merasa
perih dan panas ketika BAB
dan BAK.
DO : Klien mengalami disuria dan
terdapat infeksi.
Gangguan eliminasi urine
berhubungan dengan infeksi saluran
kemih akibat penyakit gonorhoe.
B. NOC DAN NIC
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologi. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan ...x24jam diharapkan nyeri dapat terkontrol dengan kriteria hasil
:
NOC : Pain control (1605)
a. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen
nyeri.
c. Mampu mengenali nyeri (skala intesitas frekuensi dan nyeri)
d. Menyatakan nyaman setelah nyeri berkurang.
e. Tanda vital dalam rentang normal.
NIC : Pain management (1400)
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor prestipasi.
• Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan.
• Gunakan teknik komunikasi taraupetik untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien.
• Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan.
• Evaluasi tentang keefektifan dari tindaka mengontrol nyeri yang telah di
gunakan
• Anjurkan pasien untuk memonitor nyeri sendiri
• Ajarkan teknik non farmakologi.
• Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
2. Gangguan eliminasi urine b.d infeksi saluran kemih. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan ...x24jam diharapkan eliminasi urin normal kembali
dengan kriteria hasil :
NOC : Urinary Elimination (0503)
a. Mampu mendefinisikan bau urine, jumlah urine, warna urine, frekuensi
berkemih.
b. Melaporkan ada darah atau partikel lain di urine.
c. Melaporkan nyeri dan rasa terbakar ketika berkemih.
NIC : Urinary Elimination Management (0590)
a. Monitor eliminasi urine mencakup frekuensi, konsistensi, warna, bau dan
volume.
b. Monitor tanda dan gejala dari retensi urine.
c. Perhatikan waktu eliminasi urin terakhir.
d. Anjurkan pasien untuk merekam output urin.
e. Masukkan uretra supositoria.
f. Rujuk ke dokter apabila infeksi saluran kemih terjadi.
g. Membantu pasien dengan perkembangan toileting rutin
h. Mengajarkan pasien untuk minum 8 gelas setiap hari.
i. Anjurkan pasien untuk memonitor bila terjadi tanda dan gejala infeksi
saluran kemih.
MATERI PENKES
I. PENGERTIAN PENYAKIT GONORE
Kencing nanah atau gonore (bahasa inggris; gonorrhea atau gonorrhea) adalah
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rectum, tenggorokan, dan
bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui lairan darah ke
bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa
menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul
sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
II. PENYEBAB PENYAKIT GONORE
Penyebab penyakit gonore adalah:
1. Kuman: Neisseria gonorrhea
2. Perantara: Manusia
3. Tempat kuman keluar: Penis, Vagina, Anus, Mulut
4. Cara penularan: Kontak seksual langsung
5. Tempat kuman masuk: Penis, Vagina, Anus, Mulut
6. Yang biasa terkena: orang yang berhubungan seks tak aman
III. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT GONORE
Pada Pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah
infeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa
jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari
penis.
Pada wanita, gejala wal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah
terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberpa minggu
atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan
hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan.
Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berta seperti desakan
untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan
demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung
telur, uretra, dan rectum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika
berhubungan seksual.
IV. PENCEGAHAN PENYAKIT GONORE
Cara pencegahan penyakit ini yaitu:
a. Jangan suka menggonta ganti pasangan yang tidak jelas riwayat
kesehatannya.
b. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
c. Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko
penyakit seksual menular (seperti pekerja seks komersial).
d. Obati sedini mungkin partner yang sudah terkena infeksi atau pastikan
partner seksual bebas dari penyakit sebelum hubungan seksual dilakukan.
V. UPAYA PENGOBATAN PENYAKIT GONORE
Penyakit ini (Gonore) biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson
intramuskuler (melalui otot), atau dengan pemberian antibiotic per-oral (melalui
mulut) selama satu minggu (biasanya diberikan dioksisiklin). Jika gonore telah
menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan
mendapatkan antibiotic intravena ( melalui pembuluh darah atau infuse).
DAFTAR PUSTAKA
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek. (2013). Nursing Interventions
Classification (NIC), 6th Edition. St. Louis : Mosby Year-Book.
Johnson,Marion, dkk. (2013). Nursing Outcome Classifications (NOC), 5th Edition. St.
Louis : Mosby Year-Book.
Herdman,Phd,RN, T.Heather. (2011). Nursing Diagnoses: Definition & Classification
2009-2014. NANDA International . Jakarta : EGC.
http://bagussmustika.blogspot.com/2009/06/askep-gonore.html diakses pada jum’at,
12 juni 2015 jam 18.30 WIB.