Persaingan di pasar telekomunikasi selular: analisa alternatif kasus ...
ANALISA KASUS
description
Transcript of ANALISA KASUS
BAB II
ANALISA KASUS
Sejak 1 bulan SMRS, pasien mengeluh nyeri pinggang bawah kiri yang dirasakan seperti
tersetrum, menjalar hingga ke bokong dan paha bawah, dengan skala nyeri 5-6 dari 1-10. Nyeri
merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi atau digambarkan dalam bentuk
kerusakan tersebut. Berdasarkan sumbernya, nyeri dapat diklasifikasikan menjadi nyeri somatik
luar, somatik dalam, dan viseral. Nyeri somatik luar dapat berasal dari kulit. Nyeri somatik
dalam dapat berasal dari neuromuskuloskeletal, baik neurogenik ataupun non-neurogenik,
dimana nyerinya bersifat tajam, seperti tersetrum, pegal, atau linu. Sedangkan nyeri viseral
berasal dari organ viseral atau membran yang menutupinya, dan bersifat difus. Pada pasien ini,
nyerinya dicurigai berasal dari somatik dalam karena dirasakan seperti tersetrum.
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu,
dimana pengukurannya sangat subjektif dan individual. Pengukuran nyeri dengan pendekatan
objektif yang paling mungkin menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.
Beberapa jenis pengukuran nyeri antara lain:
Skala intensitas nyeri deskriptif
Skala pendeskripsi verbal (verbal descriptor scale, VDS) merupakan sebuah garis yang
terdiri dari 3-5 kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis.
Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” hingga “nyeri yang tidak tertahankan”.
Alat VDS ini memungkinkan pasien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri.
Skala penilaian numerik
Skala penilaian numerik (numerical rating scales, NRS) digunakan sebagai pengganti alat
pendeskripsi kata. Dalam hal ini, pasien menilai nyeri dengan menggunakan skala 1-10.
Skala biasanya digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi
terapeutik.
Skala analog visual
Skala analog visual (visual analogue scale, VAS) merupakan suatu garis lurus yang
mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya.
Skala ini memberikan pasien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri.
Skala nyeri Bourbanis
Kategori dalam skala nyeri Bourbanis sama dengan kategori VDS, yang memiliki 5 kategori
dengan menggunakan skala 0-10. Kriteria nyeri pada skala ini yaitu:
0 : tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan, secara objektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik
4-6 : nyeri sedang, secara objektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi
nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik
7-9 : nyeri berat, secara objektif pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih
respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang, dan
distraksi
10 : nyeri sangat berat, pasien sudah tidak mampu berkomunikasi lagi
Pada pasien ini, skala nyeri yang digunakan adalah NRS, dimana pasien memberi nilai 5-6 untuk
skala nyeri 1-10.
Pada pasien ini terdapat nyeri sepanjang tungkai yang disebut iskalgia. Ditinjau dari arti katanya,
maka iskalgia ialah nyeri yang terasa sepanjang n.ischiadikus. Iskalgia adalah serangkaian gejala di
mana paling umum adalah rasa nyeri yang mungkin disebabkan oleh kompresi umum atau iritasi dari
salah satu dari lima akar saraf tulang belakang yang menyusun syaraf ischiadikus, di mana kompresi atau
iritasi dapat terjadi di satu sisi atau kedua saraf ischiadikus. Rasa sakit yang dirasakan akibat kompresi ini
berlokasi di punggung bawah, pantat, atau berbagai bagian tungkai dan kaki. Selain rasa sakit yang lebih
mendominasi, mungkin dapat ditemukan adanya mati rasa, kelemahan otot, kesemutan dan kesulitan
dalam bergerak atau mengendalikan kaki. Biasanya, gejala hanya dirasakan pada satu sisi tubuh. Yang
penting di sini ischialgia adalah serangkaian gejala dan bukan diagnosis untuk penyebab rasa sakit
tersebut. Hal ini penting, karena pengobatan untuk gejala ischialgia sering berbeda, tergantung pada
penyebab yang mendasari gejala dan tingkat rasa sakit.
Vertebrae manusia terdiri dari cervical, thorakal, lumbal, sakral, dan koksigis. Bagian vertebre
yang membentuk punggung bagian bawah adalah lumbal 1-5 dengan discus intervertebralis dan pleksus
lumbalis serta pleksus sakralis. Pleksus lumbalis keluar dari lumbal 1-4 yang terdiri dari nervus
iliohipogastrika, nervus ilioinguinalis, nervus femoralis, nervus genitofemoralis, dan nervus obturatorius.
Selanjutnya pleksus sakralis keluar dari lumbal 4 – sakral 4 yang terdiri dari nervus gluteus superior,
nervus gluteus inferior, nervus ischiadicus, nervus kutaneus femoris superior, nervus pudendus, dan
ramus muskularis.
Nervus ischiadicus adalah berkas saraf yang meninggalkan pleksus lumbosakralis dan menuju
foramen infrapiriformis dan keluar pada permukaan tungkai di pertengahan lipatan pantat. Pada apeks
spasium poplitea nervus ischiadicus bercabang menjadi dua yaitu nervus perineus komunis dan nervus
tibialis.
Ischialgia timbul akibat perangsangan serabut-serabut sensorik yang berasal dari radiks posterior lumbal
4 sampai sakral 3, dan ini dapat terjadi pada setiap bagian nervus ischiadicus sebelum sampai pada
permukaan belakang tungkai
Menurut Sidharta (2014), Ischialgia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Ischialgia sebagai akibat dari entrapment neuritis.
Ini terjadi karena dalam perjalanan menuju tepi n. Ischiadikus terperangkap dalam proses
patologik di berbagai jaringan dan bangunan yang dilewatinya. Jaringan dan bangunan itu
yang membuat n. Ischiadikus terperangkap, antara lain :
(1) Pleksus lumbosakralis yang diinfiltrasi oleh sel-sel sarcoma reproperitonial,
karsinoma uteri dan ovarii,
(2) garis persendian sakroilliaka dimana bagian-bagian dari pleksus lumbosakralis sedang
membentuk n. Ischiadikus mengalami proses radang (sakrolitis),
(3) Bursitis di sekitar trochantor mayor femoris,
(4) Bursitis m. piriformis
(5) Adanya karsinoma prostat di tuber ischii.
Tempat dari proses patologi primer dari Ischialgia ini dapat diketahui dengan adanya nyeri
tekan dan nyeri gerak. Nyeri tekan dapat dilakukan dengan penekanan langsung pada sendi
panggul, trochantor mayor, tuber ischii dan spina ischiadika. Sedangkan nyeri gerak dapat
diprovokasi dengan cara melakukan tes Patrick dan tes Gaenslen.
b. Ischialgia sebagai perwujudan lesi iritatif terhadap serabut radiks.
Lesi iritatif itu dapat berupa nucleus pulposus yang menjebol kedalam kanalis vertebralis
(HNP),osteofit, herpes zoster (peradangan) atau karena adanya tumor pada kanalis
vertebralis. Pola umum iskialgia adalah nyeri seperti “ sakit gigi” dirasakan bertolak dari
tulang belakang sekitar daerah lumbosacral dan menjalar menurut perjalanan n.
ischiadikus dan lanjutannya pada n.peroneus komunis dan n. tibialis. Makin distal nyeri
makin tidak begitu hebat namun parestesia atau hipestesia dirasakan. Adanya
parestesia pada kawasan sensorik itu merupakan ciri pola khusus iskialgia akibat iritasi di
sekitar radiks posterior.
Data-data yang dapat diperoleh untuk mengetahui adanya Ischialgia ( lesi iritatif
terhadap serabut radiks), antara lain :
(1) Nyeri punggung bawah (low back pain),
(2) Adanya peningkatan tekanan didalam ruang arachnoidal, seperti : batuk, bersin dan
mengejan,
(3) Faktor trauma,
(4) lordosis lumbosakral mendatar,
(5) Adanya keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) lumbosakral,
(6) Nyeri tekan pada lamina L4, L5 dan S1,
(7) Tes laseque selalu positif.
c. Ischialgia sebagai perwujudan neuritis primer.
Ischialgia ini dapat disembuhkan dengan menggunakan NSAID (non-steroid anti
inflammatory drugs). Gejala utama neuritis Ischiadikus primer adalah adanya nyeri yang
dirasakan berasal dari daerah antara sacrum dan sendi panggul, tepatnya pada foramen
infrapiriforme atau incisura ishiadika dan menjalar sepanjang perjalanan n. Ischiadikus dan
lanjutannya pada n. peroneus communis dan n. tibialis. Neuritis ischiadikus primer timbul
akut, sub akut dan tidak berhubungan dengan nyeri punggung bawah kronik. Ischialgia ini
sering berhubungan dengan diabetes meilitus (DM), masuk angin, flu, sakit kerongkongan
dan nyeri pada persendian. Neuritis ischiadikus dapat diketahui dengan adanya nyeri tekan
positif pada n. Ischiadikus, m. tibialis anterior dan m. peroneus longus.
Nyeri ischialgia ini juga sering terjadi bersamaan dengan nyeri punggung bawah (low back
pain). Kedua hal ini dapat berhubungan antara satu sama lain. Nyeri daerah pinggang pada
dasarnya dapat berupa:
1. Nyeri tidak menjalar.
2. Nyeri alih (referred pain)
3. Nyeri menjalar.
Nyeri tidak menjalar biasanya terjadi akibat adanya kelainan yang bersifat egat di daerah
pinggang, contohnya seperti otot yang menegang,yang biasa terjadi setelah adanya olahraga
yang berat atau adanya trauma.
Nyeri alih atau referred pain terjadi akibat adanya kelainan patologis dari organ dalam yang
merangsang nyeri, seperti adanya kelainan di ginjal yang sering menyebabkan adanya nyeri
pinggang kanan atau kiri (flank pain).
Nyeri menjalar di sini adalah nyeri yang paling sering berhubungan dengan ischialgia. Nyeri
ini merupakan kombinasi antara nyeri tungkai dan nyeri yang menjalar ke kaki bawah. Hal ini
biasa disebabkan karena hernia nucleus pulposus.
Penatalaksanaan umum untuk Ischialgia yaitu berupa obat-obatan analgetik, NSAID, muscle
relaxan, dan neuro egative. Pengobatan tirah baring juga dapat dianjurkan. Untuk terapi spesifiknya
terlebih dahulu harus diketahui etiologinya dengan berbagai pemeriksaan. Pada pasien dengan ischialgia
dapat juga diberikan program rehabilitasi.
Beberapa anjuran yang dapat diberi untuk penderita Ischialgia:
1. Hindari banyak membungkukkan badan.
2. Hindari sering mengangkat barang-barang berat.
3. Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
4. Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau menggunakan
kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
5. Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang panjang,
sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak membungkuk.
6. Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus, tapi tekuk
kedua lutut untuk menggapai barang tersebut.
7. Lakukan Back Exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung sehingga
mampu menyanggah tulang belakang secara baik dan maksimal.
Pada pasien ini jenis ischialgia adalah jenis ishialgia lesi iritatif terhadap serabut radiks karena pada
kasus ini pasien akan merasakan nyeri pada pinggang yang menjalar ke paha kiri bagian belakang,
tungkai kiri, dan punggung kaki kiri sesuai dengan perjalan n.Ischiadikus. Didapatkan dari pasien ini :
(1) Nyeri pinggang bawah (low back pain),
(2) Jika pasien batuk atau bersin dimana kegiatan ini menimbulkan peninggian tekanan
di dalam ruang araknoidal , maka akan terasa nyeri.
(3) Tes laseque positif
Pada pasien ini ditemukan adanya nyeri menjalar mulai dari punggung bawah kiri dan menjalar ke paha
kiri bagian belakang, tungkai bawah kiri hingga punggung kaki kiri. Berdasarkan keluhan utama tersebut,
dapat dipikirkan untuk diagnosis klinis adalah ischialgia. Lalu berdasarkan lokasi dari keluhan nyeri
tersebut, dapat dipikirkan kemungkinan diagnosis topis yaitu saraf yang terkena adalah L4 – L5.
Untuk diagnosis etiologis,
Hernia Nukleus Pulposus
Pada penyakit HNP ini dapat ditemukan gejala yang dikeluhkan oleh pasien. Pada pemeriksaan fisik yang
dilakukan, didapatkan tanda-tanda yang positif untuk dapat mendiagnosis penyakit HNP. Didapatkan
riwayat aktifitas yang sering mengangkat berat seperti mengangkat gallon dan menggendong cucu ( 26
kg) . Dari usia yang mendukung HNP dimana berdasarkan teori HNP dapat terjadi di usia 25 – 55 tahun.
Dilakukan pemeriksaan MRI dengan hasil :
Bulging L4-5 dengan penekanan radiks bilateral disertaai hipertrofi ligamentum flavum yang menyebabkan stenosis kanalis spinalis
Bulging L5-S1 dengan penekanan thecal sac dan radiks bilateral terutama kanan
Hasil pemeriksaan :
Lasague’s test : - / +
Batuk / mengejan : +
Patric test dan contra patric test negative pada kaki kanan dan kaki
kiri hal ini dapat menyingkirkan kemungkinan sacroilitis.
Nyeri tekan pada paha kiri bagian belakang sampai punggung kaki
kiri.
Penatalaksanaan pasien ini diberikan
Meloxicam 1x15 mg
Mecobalamim 2x500 mg
Meloxicam merupakan obat golongan NSAID, obat ini memiliki efek analgetik untuk mengurangi nyeri
yang dikeluhkan pasien. Diberikan juga mecobalamin, mecobalamin berperan dalam reaksi transmetilasi
dan merupakan homolog B12 yang teraktif di dalam tubuh yang berpengaruh terhadap metabolism
asam nukleat, protein dan lemak. Mecobalamin bekerja memperbaiki jaringan saraf yang rusak pada
gangguan saraf. Di anjurkan fisioterapi tindakan fisioterapi meliputi positioning, alih baring, TENS,
mobilisasi bertahap dan pemasangan korset. TENS (transcutaneous electrical nerve
stimulation) bekerja dengan rangsangan balik (counter iritation) dari impuls-impuls nyeri yang
timbul dari sumsung tulang (gate control theory).