Analisa Kasus

3
Analisa Kasus Tn.A seorang pria berusia 54 tahun riwayat penyakit masa lalu hipertensi, lalu Ia menyampaikan keluhannya ke klinik yaitu sesak napas yang mulai sekitar 4-5 tahun yang lalu, gejalanya secara bertahap memburuk sejak saat itu, dia sekarang tidak mampu berjalan 100 meter tanpa harus berhenti danb beristirahat. Ia juga mengalami batuk sehari-hari yang biasanya produktif sputum kekuningan, dan juga ia merokok sekitar 1 ½ bungkus rokok sehari dan telah melakukannya selama 30 tahun terakhir. Ia tidak memiliki ekspour pekerjaan yang signifikan terhadap debu, gas atau asap. Subjektif - Nama : Tn.A - Umur : 54 tahun - Jenis kelamin : Pria - Keluhan utama : 1. Sesak napas yang mulai sektitar 4-5 tahun yang lalu 2. Tidak mampu berjalan 100 meter tanpa harus berhenti dan istirahat 3. Batuk yang produktif dengan sputum kekuningan - Riwayat penyakit lalu : Hipertensi - Riwayat sosial : Merokok 1 ½ bungkus sehari selama 30 tahun

description

farmakoterapi

Transcript of Analisa Kasus

Page 1: Analisa Kasus

Analisa Kasus

Tn.A seorang pria berusia 54 tahun riwayat penyakit masa lalu hipertensi, lalu Ia

menyampaikan keluhannya ke klinik yaitu sesak napas yang mulai sekitar 4-5

tahun yang lalu, gejalanya secara bertahap memburuk sejak saat itu, dia sekarang

tidak mampu berjalan 100 meter tanpa harus berhenti danb beristirahat. Ia juga

mengalami batuk sehari-hari yang biasanya produktif sputum kekuningan, dan

juga ia merokok sekitar 1 ½ bungkus rokok sehari dan telah melakukannya selama

30 tahun terakhir. Ia tidak memiliki ekspour pekerjaan yang signifikan terhadap

debu, gas atau asap.

Subjektif

- Nama : Tn.A

- Umur : 54 tahun

- Jenis kelamin : Pria

- Keluhan utama :

1. Sesak napas yang mulai sektitar 4-5 tahun yang lalu

2. Tidak mampu berjalan 100 meter tanpa harus berhenti dan istirahat

3. Batuk yang produktif dengan sputum kekuningan

- Riwayat penyakit lalu : Hipertensi

- Riwayat sosial : Merokok 1 ½ bungkus sehari selama 30 tahun

Objektif : -

Assesment :

Berdasarkan tingkat keparahan PPOK, Tn.A mengalami PPOK

tingkat III (berat) yang dipicu oleh rokok dan hipertensi

Plan

1. Non Farmakologi

Istirahat yang cukup

Page 2: Analisa Kasus

Hindari faktor pencetus ( merokok ) dan mejaga lingkungan agar

tetap bersih

Pemberian komposisi nutrisi yang seimbang

Rehabilitasi fisik, latihan ketahanan, latihan pernapasan,

rehabilitasi psikososial

Menghindari konsumsi susumkarena dapat menyebakan sekresi

bronkus meningkat.

2. Farmakologi

Hipertensi : metotoprolol dosis 100-200 mg ( golongan β-Blocker

selektif, hanya menghambat β1 )

Pemberian antibiotik : Amoksisilin

Terapi simpatomimetik : Derotex 1-2 sedot sehari

Kombinasi antikolinergik dengan simpatomimetik :

Tiotropium bromida, dosis 1 kapsul dihirup, 1 x sehari dengan

alatinhalasi handihaler dengan Formaterol 1-2 hirup

3. Edukasi

Berhenti merokok disampaikan pertama kali kepada pasie saat

diagnosis COPD ditegakkan

Memberikan informasi mengenai obat, ESO, cara penggunaan alat

inhalasi, dan hal-halyang perlu diperhatikan.

Penggunaan antibiotik yang harus habis