analisa cerpen

5
TUGAS B.INDONESIA ANALISA CERPEN NADIA NURCHALIZA XI IPS 2

description

..

Transcript of analisa cerpen

Page 1: analisa cerpen

TUGAS B.INDONESIAANALISA CERPEN

NADIA NURCHALIZAXI IPS 2

Page 2: analisa cerpen

ANALISIS CERPENJudul Cerpen   : “ ORANG – ORANG SEBERANG KALI “

Pengarang       : Ahmad Tohari

1.      Sinopsis Cerita

Disuatu perkampungan ada desa yang terpisah dengan desa lain, yaitu perkampungan seberang

kali, kami menyebutnya “ Orang – orang seberang kali “. Sebenarnya kali itu hanya sebuah parit

alam yang dalam, kalau orang ingin menyeberanginya hanya dengan titian batang pinang. Ada

perbedaan yang sangat menonjol dari desa kami. Orang – orang seberang kali menganggap ada

jago adalah bagian terpenting dalam hidup mereka. Disana ada pemimpin yang disebut butoh,

yang bernama Madrakum.

Setiap fajar, muadzin surau kami selalu dibangunkan oleh ayam jago orang seberang kali. Setelah

disana ayam jantan berkokok, maka didesa kami seruan takbir subuh. Didesa kami orang – orang

pulang dari surau, disana orang – orang jongkok sambil mengelus – elus ayam jago. Tetapi rabu

kemarin ada orang seberang kali yang sudah berdiri didepan rumahku saat masih fajar, ternyata

Kang Samin.

Kang Samin memberitahuku kalau Madrakum sedang sekarat, tetapi penyakitnya sangat aneh.

Dan ternyata dia sudah lama sekarat. Setiap hari bukannya bertambah baik malah bertambah

buruk keadaannya, badannya melemah, daun telinganya terkulai, bau mayat yang khas, dan raut

mukanya yang sudah lain sama sekali. Tetapi dia tidak mati juga, seakan dia lah yang sedang

menunggunya.

Ternyata memang benar semua yang dikatakan Kang Samin, Madrakum memang sekarat

menunggu mati yang seakan enggan menjemputnya. Lalu aku duduk diatas kursi dekat kepala

Madrakum, lalu aku mulai membacakan Surah Yassin yang sudah ku hafal diluar kepala, orang –

orang seberang ternyata bias menciptakan keheningan saat aku membacakan ayat – ayat suci.

Setelah selesai, kemudian aku berpamitan untuk pulang kerumah dan memberitukan keadaan

Madrakum kepada tetangga desaku.

Setelah sampai dirumah, aku memberitahu istriku dulu, dan keluar untuk memberitahukan

keadaan Madrakum kepada tetanggaku, tetapi sebelum keluar halaman tiba – tiba dengan wajah

yang sangat senang Kang Samin muncul dan mengucapkan terima kasih serta memberitahukan

bahwa ternyata Madrakum telah mati. Yang tidak aku mengerti adalah sikap aneh yang dilakukan

Mardakum sebelum Sakaratul Maut. Kata Kang Samin, tidak lama setelah aku pulang, Madrakum

berdiri gagah, lalu membuat gerakan – gerakan persisi ayam jago yang sedang menggombal

betinanya. Tidak hanya itu, dia kemudian keluar, berdiri megah, matanya liar, kedua tangannya

mengepak. Tetangganya terpana melihat Madrakum berkokok berkali – kali seperti ayam jago

miliknya sehingga ayam – ayam jago disebelahnya menyangkulnya bergantian. Tapi semuanya

berakhir ketika Madrakum jatuh melingkar ditanah dan ternyata dia telah mati.

2.      Tema dan Amanat

Ø  Tema : Keagamaan

Kalimat yang menunjukkan tema:

ü  “ Begitu, disana kokok ayam jantan, disini seruan takbir. Disini orang – orang pulang dari

surau, disana orang – orang jongkok sambil mengelus – elus ayam jago. “

Page 3: analisa cerpen

ü  “ Orang – orang seberang kali ternyata bisa menciptakan hening ketika aku membacakan ayat –

ayat suci. “

ü  “ Aku mengerti maksudmu. Membacakan Surah Yassin, kan ? Tapi jangan keliru. Ajal di tangan

Tuhan. “

Ø  Amanat

Amanat yang terkandung dalam cerpen yang berjudul “ Orang – orang Seberang Kali “ adalah

bahwa kita jangan suka mengadu ayam – ayam jago, karena perbuatan tersebut dilarang oleh

agama. Perbuatan mengadu ayam jago sama juga menyiksa ayam – ayam tersebut apalagi kalau

perbuatan itu disertai judi. Ayam jago juga makhluk hidup mereka juga punya perasaan. Allah

mungkin menegur mereka melalui kematian Madrakum, yang mati secara tidak wajar, tingkah

lakunya persis seperti ayam ketika akan diadu. Allah mengutuknya karena menjadi butoh – nya.

Allahumma min dzalikh …

3.      Tokoh Utama dan Penokohannya

Ø  Tokoh Utama : Aku

Alasan :

Karena tokoh “ Aku “ yang menceritakan/ menggambarkan kisah tentang kehidupan orang –

orang seberang desanya dan juga kematian Madrakum yang sangat tidak wajar. Tokoh “ Aku “

juga sering muncul didalam cerita tersebut.

Ø  Penokohan

a.       Tokoh “ Aku “

ü  Sholeh

ü  Baik

ü  Berbudi Luhur

ü  Suka Menolong

ü  Perduli

b.      Madrakum

ü  Tidak punya hati

ü  Suka mengadu ayam

ü  Tidak tahu agama

c.       Kang Samin

ü  Tidak punya perasaan

ü  Bicaranya kasar

ü  Tidak tahu agama

ü  Kasar

ü  Suka mengadu ayam

4.      Alur/ Plot cerita

Ø  Alur/ Plot sering juga disebut jalan suatu cerita

Ø  Alur/ Plot yang terdapat pada cerita “ Orang – orang Seberang Kali “ menggunakan alur

Mundur, karena cerita ini memang menceritakan kehidupan masa lalu atau kehidupan yang telah

terjadi.

Terdapat potongan kalimat yang menunjukkan bahwa cerita ini menggunakan laur mundur adalah

Page 4: analisa cerpen

kata “ kemarin “, yaitu terdapat pada kalimat:

“ Kecuali rabu kemarin. Kemarin kami pulang dari surau kala pagi masih remang oleh kabut, ada

orang seberang kali sudah berdiri di halaman rumahku. “

Pada kalimat diatas terdapat kata “ kemarin “ , kata tersebut menunjukkan waktu yang telah

terjadi atau kegiatan yang sudah berlalu.

5.      Setting/ Latar cerita

Setting/ Latar cerita adalah tempat atau waktu terjadinya cerita.

Setting/ Latar dibagi menjadi 3:

a.       Setting Waktu

ü  Fajar

Tedapat pada kalimat “ Setiap fajar seakan menjadi milik orang seberang kali karena ayam jago

mereka selalu berkokok lebih awal dari ayam jago siapapun, bahkan lebih awal dari suara kokok

muadzin surau kami “

ü  Pagi

Terdapat pada kalimat “ Ketika aku melewati titian batang pinang itu hari sudah benar – benar

terang. Pakis – pakisan di tebing parit hijau dan segar denagn tetes – tetes embun di puncak –

puncaknya. “

b.      Setting Tempat

ü  Surau/ Masjid

ü  Rumah Madrakum ( Desa seberang kali )

ü  Rumah Tokoh “ Aku “

c.       Setting Suasana

ü  Hening

Terdapat dalam kalimat “ Orang – orang seberang kali ternyata bisa menciptakan hening ketika

aku membacakan ayat – ayat suci “

6.      Kesesuaian antara Setting, Plot, dan Cerita “ Orang – orang Seberang Kali “

Antara setting, plot, dan tema saling berhubungan, jadi antara ketiga hal tersebut yang tidak dapat

diolah alih kedudukannya. Dari ketiga hal  tersebut bersifat terpadu dan saling berkaitan.

Seperti misalnya apabila Tema cerita tersebut Keagamaan, setting  yang sesuai adalah Surau,

pesantren, dll, karena tema keagamaan rata – rata mengacu pada dakwah dan dakwah tersebut

biasanya dilaksanakan di Surau, pesantren, dll. Plot suatu cerita dapat disesuaikan menurut urutan

waktu atau juga urutan tempat.

7.      Penggunaan Bahasa Pengarang

Penggunaan bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam cerita “ Orang – orang Seberang Kali “

menggunakan bahasa Komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Pembaca bisa

menangkap isi dan maksud yang ditulis oleh pengarang karena bahasanya tidak sulit, sehingga

pembaca tidak perlu mencari arti kalimat tersebut.