Analisa Break Event Point

download Analisa Break Event Point

of 22

description

Analisa Break Event Point

Transcript of Analisa Break Event Point

Analisa Break event Point (BEP) Analisa Break Event adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan Volume aktivitas. Masalah Break Event baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan tersebut mempunyai Biaya Variabel dan Biaya Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap.

Contribution Margi adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila Contribution Marginnya lebih besar dari Biaya Tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya.

Break Event Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.Break Event Point ditinjau dari konsep Contribution Margin menyatakan bahwa volume penjualan dimana Contribution Margin tepat sama besarnya dengan total Biaya Tetapnya.

Asumsi Break Event PointAsumsi dasar dalam analisa breakevent, antara lain :a.Biaya dapat diklasifikasikan kedalam komponen biaya variabel dan biaya tetap.

b.Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan.

c.Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah karena adanya perubahan volume kegiatan.

d.Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa.

e.Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan

f.Penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan.

g.Kapasitas produksi pabrik relatif konstan.

h.Harga faktor produksi relatif konstan.

i.Efisiensi produksi tidak berubah.

j.Perubahan pada persediaan awal dan akhir jumlahnya tidak berarti.

k.Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.

Asumsi dan Keterbatasan Analisis BEP Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa satu kelemahan analisis BEP adalah karena banyaknya asumsi yang mendasari analisis ini. Akan tetapi, asumsi-asumsi ini memang harus dilakukan jika kita mau analisis ini dapat dilakukan secara tepat. Kemudian dengan asumsi-asumsi ini, analisis BEP dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Hanya sajaasumsi-asumsi yang dilakukan terkadang terlalu memaksa dan pertanggungjawabannya sering diambangkan. Oleh karena itu para manager menganggap bahwa asumsi ini harus tetap dilakukan dan ini merupakan salah satu keterbatasan analisis BEP bila kita maumenggunakannya.Adapun asumsi-asumsi dan keterbatasan analisis BEP adalah sebagai berikut :

1. Biaya dalam analisis BEP, Hanya digunakan dua macam biaya, yaitu fixed cost dan variablecost. Oleh karena itu, kita harus memisahkan dulu komponen antara biaya tetap dan biaya variabel. Artinya mengelempokkan biaya tetap disatu sisi dan biaya variabeldisisi lain. Dalam hal ini secara umum untuk memisahkan kedua biaya ini relatif sulit karena ada biaya yang tergolong semi variabel dan tetap. Untuk memisahkan biaya ini dapat dilakukan melalui dua pendekatan sebagai berikut :a.pendekatan analitis, yaitu kita harus meneliti setiap jenis dan unsur biaya yangterkandung satu per satu dari biaya yang ada beserta sifat-sifat biaya tersebut.b.Pendekatan historis, dalam hal ini yang harus dilakukan adalah memisahkan biaya tetap dan variabel berdasarkan angka-angka dan data biaya masa lampau.

2. Biaya tetap (Fixed Cost) Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan (dalam batas tertentu).Artinya kita menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanyakapasitas produksi yang dimiliki. Namun, untuk kapasitas produksi bertambah, biayatetap juga menjadi lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktivatetap, bunga, sewa atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.

3. Biaya variabel (Variable Cost) Biaya variable merupakan biaya yang secara total berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya asumsi kita biaya variabel berubah-ubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya karena dalam penjualan jumlah besar akan ada potongan-potongan tertentu, baik yang diterima maupundiberikan perusahaan . contoh biaya variabel biaya variabel adalah biaya bahan baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan biaya variabel lainnya.

4. Harga Jual Harga jual maksudnya dalam analisis ini hanya digunakan untuk satu macam harga jual atau harga barang yang dijual atau diproduksi.

5. Tidak Ada Perubahan Harga Jual Artinya diasumsikan harga jual per satuan tidak dapat berubah selama periodeanalisis. Hal ini bertentangan dengan kondisi yang sesungguhnya, dimana harga jualdalam suatu periode dapat berubah-ubah seiring dengan perubahan biaya-biayalainnya yang berhubungan langsung dengan produk maupun tidak.

Tujuan Analisis Titik Impas / BEPPenggunaan analisis BEP memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :1. Mendesain spesifikasi produk2. Menentukan harga jual persatuan3. Menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian4. Memaksimalkan jumlah produksi5. Merencanakan laba yang diinginkanDisamping memiliki tujuan dan mampu memberikan manfaat yang cukupbanyak bagi pemimpin perusahaan, analisis BEP juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu1. Perlu asumsi, terutama mengenai hubungan antara biaya dengan pendapatan2. Bersifat statis, artinya analisis ini hanya digunakan pada titik tertentu, bukan pada suatu periode tertentu.3.Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir, analisis BEP hanya baik digunakan jika ada penentuan kegiatan lanjutan yang dapat dilakukan.4.Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik, artinya jika aliran kas telah ditentukan melebihi aliran kas yang harus dikeluarkan, proyek dapat diterima danhal-hal lainnya dianggap sama.5.Kurang memperhatikan resiko-resiko yang terjadi selama masa penjualan,misalnya kenaikan harga bahan baku.

Manfaat Break Event Point1. Menentukan posisi laba-rugi perusahaan2. Menentukan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian3.Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.

Kelemahan dalam Analisis Break Event Point Menurut Sofyan Syafri Harahap ( 1997 : 364 ) mengungkapkan bahwa terdapat kelemahan-kelemahan di dalam analisis BEP antara lain:a). Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataannya harga ini kadang-kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.b). Asumsi terhadap costpenggolongan biaya tetap dan biaya variable juga mengandung kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus berubah karena pembelian mesin-mesin dan peralatan lainnya. Dengan demikian juga perhitungan biaya variable perunit juga akan dapat di pengaruhi perubahan ini.c). Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.d). biaya variable juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan volume.

Perubahan Titik BEP1. Perubahan harga jual per unit2. Perubahan biaya variabel3. Perubahan biaya tetap4. Perubahan komposisi sales mix

Perubahan harga jual per unit Perubahan harga jual per unit akan mempengaruhi besarnya BEP. Apabila harga jual per unit naik sementara biaya tidak berubah, maka akan menurunkan BEP, demikian pula sebaliknya bila harga jual turun akan menaikkan BEP

Perubahan Biaya Variabel per Unit Perubahan pada biaya variabel juga akan merubah posisi BEP, yakni apabila biaya variabel naik akan menaikkan BEP dan bila turun akan menurunkan BEP

Perubahan komposisi sales mix Dalam asumsi disebutkan bahwa perusahaan hanya menghasilka satu macam produk, dan bila menghasilkan lebih dari dua macama produk, maka tidak boleh ada perubahan komposisi dalam sales mix nya. Sales mix menunjukkan perimbangan penjualan antara beberapa macam produk yang dihasilkan. Apabila ada perubahan sales mix nya akan menyebabkan perubahan pada BEP secara total,

Rumus Break Event Point (BEP)Rumus Break Event Point (BEP) untuk single product adalah:BEP(unit/x) =FC Dimana : (S VC) FC = fixed cost (biaya tetap),atau VC = variable cost (biaya variabel),BEP(rupiah) =FC S = sales (penjualan). (1 (VC/S))

Rumus BEP untuk multiple product adalah:BEP(rupiah) =FC Dimana : (1 (TVC/TR)) TVC = total variable cost (total biaya variabel) TR = total revenue (total pendapatan).Atau dengan :a. Pendekatan grafik :Breakevent Point terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya.b. Metode Trial and Errorc. Pendekatan matematis :

Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah :

BEP (unit) =Total Biaya Tetap Harga jual per unit Biaya Variabel/unit

BEP (Rp) =Total Biaya Tetap1 - Total Biaya Variabel Total hasil penjualan

Contoh Aplikasi :Perusahaan Indojaya yang bergerak di bidang produksi kain, memiliki :- Biaya tetap sebesar Rp. 300.000,-.- Biaya variabel per unit Rp.40,-- Harga jual per unit Rp. 100,-- Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit.

Perhitungan Break Event PointCara Trial and Error : yaitu dengan menghitung keuntungan operasi suatu volume produksi/penjualan tertentu.- Apabila perhitungan tersebut menghasilkan keuntungan maka diambil volume penjualan/produksi yang lebih rendah, dan sebaliknya.- Demikian dilakukan seterusnya hingga dicapai volume penjualan produksi dimana penghasilan penjualan tepat sama dengan besarnya biaya total.

Misal dari contoh aplikasi, diambil volume produksi 6.000 unit, maka dapat dihitung keuntungan operasi adalah:(6.000 x Rp100) (Rp300.000 + (6.000 x Rp40))Rp600.000 (Rp300.000 + Rp240.000)Rp.60.000atauhasil dalam unit adalah Rp. 60.000 / Rp 100 = 6000 unit

Jadi, pada volume produksi 6.000 unit perusahaan masih mendapatkan keuntungan. Ini berarti bahwa BEP-nya terletak di bawah 6.000 unit.Rumus Aljabar/Matematisa. Dasar unit

b. Dasar sales (dalam rupiah)

Gambar Break-Even PointEfek Perubahan Berbagai Faktor Terhadap BEP

1. Efek perubahan harga jual per unit dan jumlah biaya terhadap BEP- Analisa BEP digunakan asumsi bahwa harga jual per unit tetap konstan(P).- Bila P naik memiliki efek yang menguntungkan karena BEPnya akan turun.Dalam gambar BEP, titik break-even-nya akan bergeser ke kiri, yang berarti untuk tercapainya BEP cukup diperlukan jumlah produk yang lebih kecil.

2. Efek perubahan sales-mix terhadap BEP- Sales-mix untuk mencari break-even point dari dua atau lebih produk yang dihasilkan perusahaan.- Apabila ada perubahan sales-mix, maka BEP-nya secara totalitas akan berubah.- Perhitungannya dengan cara mencari break-even point satu jenis produk karena adanya variable cost dan harga jual per unit yang berbeda dari masing-masing jenis produk.

Contoh:Perusahaan IndoJaya bergerak dalam bidang produksi kain batik dan stagen merencanakan perluasan daerah pemasarannya.Penjualan kain batik direncanakan sebesar 25.000 unit @ Rp 3.500 dan stagen sebesar 15.000 unit @ Rp 1.000.Variable cost untuk setiap jenis produk adalah Rp 2.000 per unit kain batik, dan Rp 600 per unit stagen.Fixed cost untuk kedua jenis produk tersebut adalah Rp 28.275.000.

Hitunglah break-even point untuk kedua jenis produk tersebut!Keterangan Kain Batik Stagen TotalPenjualan 87.500.000 15.000.000 102.500.000Fixed Operation Cost - - 28.275.000Variabel Operating cash 50.000.000 9.000.000 59.000.000

= Rp. 66.625.000,- (pembulatan)

Margin of Safety (MoS) Margin of Safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.

Misalnya margin of safety ditemukan 30%, artinya realisasi penjualan dipertahankan jangan sampai turun lebih dari 30%. Apabila realisasi penjualan turun lebih dari 30%, maka perusahaan akan menderita kerugian, sedang bila penurunan sampai 30% perusahaan dalam kondisi Break even yang digunakan untuk mencari tingkat keamanan atau MoS adalah sebagai berikut.1.penjualan MoS yang direncanakanMoS =Penjualan per budgetx 100 Penjualan per titik impas

2. Penjualan MoSMoS =penjualan per budget penjualan per titik impas x 100 penjualan per budget

Mencari Margin of safety :sales budget/rencana penjualan = 50 jutapenjualan per BEP = 37,5 juta= 133,33 %Hal ini berarti bahwa tingkat penjualan perusahaan tersebut tidak boleh turun lebih dari 33,33 % dari penjualan break even.33,33 % X Rp 37 500 000= Rp 12.500.000,-Realisasi penjualan tidak boleh turun lebih dari Rp. 12.500.000,- dari penjualan yang direncanakan.

Atau bisa juga dihitung :(sales budget-sales BE)/sales budget(Rp 50 juta- Rp 37,50 juta)/Rp 50 juta= 25 %Artinya penjualan tidak boleh turun lebih dari 25 % penjualan yang direncanakan.25 % X Rp 50 juta = Rp 12 500 000,-Realisasi penjualan tidak boleh turun lebih dari Rp. 12.500.000,- dari penjualan yang direncanakan.

Degree of Operating Leverage (DOL) Financial Leverage adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap perubahan EPS, sehingga dapat disimpulkan maksud dari analisis financial leverage adalah serangkaian proses perhitungan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengguanakan dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap perubahan EPS. Semakin besar dana yang berasal dari luar yang disertai dengan beban keuangan tetap, maka akan semakin besar pula beban keuangan yang harus dibayar.

Menurut Warsono (2003:217) ada 2 macam biaya keuangan tetap yang dapat ditemukan dalam perusahaan, yaitu :1.Bunga atas utang, dan2.Dividen saham preferen.Kedua biaya tersebut harus tetap dibayar tanpa menghiraukan jumlah EBIT yang tersedia untuk membayarnya.

Leverage operasi Menurut warsono (2003:213) operating leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan potensial biaya-biaya operasi untuk memperbesar pengaruh perubahan dalam penjualan terhadap laba sebelum bunga dan pajak perusahaan. Berarti, analisis leverage operasi digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap EBIT.

Masalah Finansial Leverage Masalahfinancial leveragebaru timbul setelah perusahaan meggunakan dana dengan beban tetap, seperti halnya masalah operating leverage baru timbul setelah perusahaan dalam operasinya mempunyai biaya tetap. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan menghasilkanleverageyang menguntungkan(favorable financial leverage).

Rasio LeverageRasio leverage ada 2 macam :1. Rasio utang terhadap ekuitas Untuk menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang dipinjam, kita dapat menggunakan beberapa rasio utang (debt ratio) yang berbeda. Rasio utang terhadap ekuitas dapat dihitung dengan membagi total hutang perusahaan (termasuk kewajiban jangka pendek) dengan ekuitas pemegang saham. Rumus :Rasio hutang terhadap ekuitas = total hutang : ekuitas pemegang saham

2. Rasio hutang terhadap total aktiva Rasio hutang terhadap total aktiva didapat dari membagi total hutang dalam perusahaan dengan total aktivanya. Rumus :Rasio hutang terhadap total aktiva = total hutang : total aktiva

Perhitungan Tingkat Leverage operasi secara aljabarTingkat leverage operasi = perubahan presentase laba operasiperubahan % unit yang terjualatau pendapatan totalContoh Soal : Diketahui Mesin A Mesin B Penjualan 2.500.000 2.500.000Biaya Variabel 2.500.000 2.500.000Kontribusi Margin 2.000.000 1.500.000Biaya Tetap 500.000 1.000.000EBIT 100.000 500.000

1. Berapakah degree of operating leverage (DOL) Cv. Sekar Adina untuk mesin A?Jawab : Degree of Operating Leverage (DOL) DOL =S-BV =Qx(P-V) Dimana: S-BV-T Qx(P-V)-BT Q= jumlah unit produk P= harga jual per unit V= biaya variabel per unit T= biaya tetap

Pemecahan:DOL =S-BV = Qx(P-V) S-BV-T Qx(P-V)-BT

DOL =00x(5000-4000) = 1,25 5000x(5000-4000)-100.000

2. Berapakah degree of operating (DOL) Cv. Sekar Adina untuk mesin B?Jawab :

Degree of Operation Leverage (DOL) DOL = S-BV = Qx(P-V) Dimana: S-BV-T Qx(P-V)-BT Q= jumlah unit produk P= harga jual per unit V= biaya variabel per unit T= biaya tetap

Pemecahan:DOL = S-BV = Qx(P-V) S-BV-T Qx(P-V)-BT

DOL = _500x(5000-3000) = 2 5000x(5000-3000)-500.000

3. Berapakah Degree of Financial Leverage (DFL) Cv. Sekar Adina untuk mesin A, bila diketahui mesin A menanggung biaya bunga sebesar Rp. 100.000 dan beban pajak 40%?Jawab :

Degree of Financial Leverage (DFL) Dimana: DFL = EBIT =Qx(P-V)-BT Q= jumlah unit produk EBIT-I Qx(P-V)-BT-I P= harga jual per unit V= biaya variabel per unit T= biaya tetap I= biaya bunga

4. Berapakah Degree of Financial Leverage (DFL) Cv.Sekar Adina untuk mesin A, bila diketahui mesin A menanggung biaya bunga sebesar Rp. 300.000 dan beban pajak 40%?Jawab : Degree of Financial Leverage (DFL) DFL = EBIT =Qx(P-V)-BT Dimana: EBIT-I Qx(P-V)-BT-I Q= jumlah unit produk P= harga jual per unit V= biaya variabel per unit T= biaya tetap I= biaya bunga

Mesin APenjualan 2.500.000Biaya variabel 1.500.000Kontribusi margin 1.000.000Biaya tetap 500.000EBIT 500.000 Biaya bunga 300.000EBT 200.000Pajak 40% 80.000EAT 120.000

Pemecahan:DFL = EBIT =Qx(P-V)-BT EBIT-I Qx(P-V)-BT-I

DFL = _500.000 = 2,5 500.000-300.000

Manajemen KeuanganAnalisis financial leverage

Leverage adalah penggunaan asesset dan sumberdana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan potensial pemegang saham.Jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari beban tetap dari pengunaan dana tersebut.

Kebutuhan dana untuk pembiayaan leverage dipenuhi dengan :1. Pembiyaan saham biasa dengan hutang/obligasi2. Saham preferen. Semua tegantung perusahaan semakin besar leverage (b. Hutang) maka akan semakin besar resiko dan diharap keuntungan yang besar pula.

Berdasar pada lap L/R / dari Lp. Keunanga Leverage dapat dikelompokkan:1. Operating Leverage > digunakan u/ meliat bagaimana pengaruh penjualan terhadap beban tetap yang digunakan untuk menghasilkan laba kotor2. Financial Leverage > digunakan u/ mengetahui bagaimana pengaruh laba kotor akibat adanya beban tetap tersebut terhadap kemakmuran pemegang saham.Indifference point adalah tingkat laba sebelum bunga dan pajak yang dapat menghasilkan laba perlembar saham yang sama pada berbagai perimbangan pembiayaan leverage Biaya tetap > hutang (obligasi) Pihak ke3

Contoh soal :PT X membutuhkan dana Rp 25.000.00,- untuk menambah kapasitas produksi, dia mempunyai 3 alternatif pembiayaan yaitu leverage 40%, leverage 15%, leverage 0%. Alternatif pemenuhan dana dengan hutang mempunayai bebn bunga 5% pertahun dan pajak penghasilan 40%. Adapun harga saham perlembar sebesar RP 1.000,-Pertanyaan :a. Hitung indefference pointnya ?b. Buktikan bahwa ke-3 alternatif tersebut mempunyai eps yang sama.Jawaban :Diket :t = 40%C1 = 5% (40% . 25.000.000) = 500.000S1 =25.000.000 / 1000 = 25.000 lembarS2 = (60% . 25.000.000) / 1000 = 15.000 lembar

Jawaban :IP = X ( 1 - t) = ( X - C2 ) . (1 - t)S1 S2X. 0,6 = ( X - 500.000) . 0,625.000 15.0000,6X = 0,6X - 300.00025.000 15.0009000X = 15.000X - 7.500.000.0006000X = 7.500.000.000X = 1.250.000

BUKTI EPS SAMAKETERANGAN LEVERAGE 40% LEVERAGE 15% LEVERAGE 0%EBIT indefference point Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Rp 1.250.000Bunga 5% Rp 500.000 Rp 187.500 Rp -EBT Rp 750.000 Rp 1.062.500 Rp 1.250.000Pajak 50% Rp 300.000 Rp 425.000 Rp 500.000EAT Rp 450.000 Rp 637.500 Rp 750.000Jumlah saham Biasa 15000 lembar 21250 lembar 25.000 lembarEPS (Laba perlembar saham Rp 30 Rp 30 Rp 30

Bunga 40 / 100 * 1250000 = 500.000jumlah saham dicari dari : 60% x 25 000.0000/ 1000 = 150000

Indeference point saham preferen dengan saham biasaContoh soal :1. H2. Sebuah perusahaan membutyhkan dana Rp 125.000.000,- untuk menambah modal kerja perrusahaan. San dimngkinkan dipenuhi denagan cara sebagai berikut :Alternatif A : saham Preferen 35% dan saham biasa 65%Alternatif B : saham Preferen 45% dan saham biasa 55%Saham Preferen memberi saham tetap sebesar 8% pertahunnya dan pajak penghasilan 30%. Nilai nominal saham biasa Rp 1.000,- per lembar.Pertanyaan:a. Hitung indefference point-nya ?b. Jika EBIT yang diharpkan perusahaan sebesar Rp 15.000.000,- pertahun. Alternatifman yang menguntungkan ?, sertai perhitungan !Jawaban :Diket :C1 = 1 . (8% . 43.750.000)( 1- 0,8 )= 17.500.000,00S1 = 125.000.000 : 1000= 125.000 lembarS2 = 81.250.000 : 1000= 81.250 lembar

Jawaban :IP = X ( 1 - t) = ( X - C1 ) . (1 - t)S1 S2X. 0,7 = ( X -17.500.000) . 0,7125.000 81.2500,7X = 0,7X - 12.250.00020 139,1X = 14X - 245.000.0004,9X = 245.000.000X = 50.000.000,-

BUKTI EPSKETERANGAN Alternatif A Alternatif BEBIT indefference point Rp 15.000.000 Rp 15.000.000Bunga Rp - Rp -EBT Rp 15.000.000 Rp 15.000.000Pajak 30% Rp 4.500.000 Rp 4.500.000EAT Rp 10.500.000 Rp 10.500.000Deviden Rp 3.500.000 Rp 4.000.000Laba Ditahan Rp 7.000.000 Rp 6.500.000Jumlah saham Biasa 81 250lembar 68.750 lembarEPS (Laba perlembar saham Rp 86 Rp 95

deviden 43750000 (saham Preferen) x 8% = 3.500.000,-jumlah saham dicari dari : 65% x 125.000.000 : 1000 = 81.250

3. PT X mempunyai susunan modal pada tahun 2004 sebagai berikut :Saham Biasa 100.000 lembar Rp 50.000.000,-Saham preference 6% per tahun 1000 lembar Rp 25.000.000,-Pada tahun 2005 membutuhkan tambahan dana sebesar RP 25.000.000,-denagan alternatif pembiayaan sebagai berikut :Saham Biasa Rp 10.000.000,- saham Preference Rp 15.000.000,- (Alt A)Saham Biasa Rp 15.000.000,- saham Preference Rp 10.000.000,- (Alt B)Saham Biasa Rp 17.000.000,- saham Preference Rp 7.500.000,- (Alt C)Nilai nominal saham biasa dan saham preference sama denagan nilai sebelumnya, pajak sebesar 35% :Pertanyaan:a. Tentukan EBIT indefference point dan buktikan bahwa EPS-nya sama.b. Alternatif aman yang paling menguntungkan bagi pemegang saham, bial EBIT sebesar Rp 7.500.000,- kemkakan dengan alasan !Jawaban :diket :C1 = 1 . (6% . 25.000.000( 1- 0,35)= 2.307.692,31C2 = 1 . ( 6% . 15.000.000( 1- 0,35)= 3.692.307,70S1 = 100.000 lembar + (25.000.000 : 5000)= 150.000 lembarS2 = 100.000 lembar + (10.000.000 : 5000)= 120.000 lembar

4. Cxz5. Bagaimana cara membedakana jiak C1 Dan C2 ex hal 9-11Leverage Dalam Laba RugiLeverage jiak dilihat pada laporan laba rugi, maka dapat dibedakan menjadi dua yaitu:1. Operating leverage2. Financial leverageKedua amacam leverage tersebut dapat dibedakan kedalam laaporan laba rugi sebagai berikut :PT ABClaporan Laba Rugi

31-Des-10

Penjualan 5000HPP 25000Laba Kotor 25000Biaya Pemasaran 800Biaya umum 700Biaya Opersional 1500EBIT 1000

Bunga pinjaman Rp 250

EBT Rp 750Pajak 30% Rp 300

EAT Rp 450Deviden Rp 150Laba Ditahan Rp 300EPS (100 lembar) Rp 3

Degree Of Operating Leverage & Degree Of Financial LeverageContoh soal :1. PT X adalah perusahaan yang bergerak dibidang perakitan televisi. Harag jual televisi per unit adalah Rp 1.000.000,- sedangakan biaya varibel adalh Rp 600.000 per unit, dengan biaya tetap sebesar Rp 600.000.000,-Pertanyaan:a. Berapa besar EBIT jika unit yang terjual sebesar 20.000.000 unitb. Berapa DOL pada tingkat pejualan tersebutc. Apa arti dari DOL tersebutJawaban :a. Besarnya EBIT dengan penjualan 20.000 unitEBIT = Penjualan : 20.000 x 1000.000 = Rp 20.000.000.000Biaya Variabel : 20.000 x 600.000 = Rp (12.000.000.000)Biaya Tetap : = Rp (600.000.000)Rp 7.400.000.000b. Besarnya DOLDOL pada X = Penjualan - Biaya VariabelEBIT= 20 M - 12 M7,4 M= 1,08c. Arti DOL tersebut adalahJika EBIT naik 1% maka ada perubahan EPS akan naik sebesar 1,08

2. Pada tahun 2005 PT. X mempunyai laba sebelum bunga Rp 1.000.000.000,- dan EPS sebesar Rp 3.000,- pada tahun 2006 PT. X mempunyai target EBIT sebesar Rp. 1.200.000.000,- dan EPS sebesar Rp 4.200,- hitung DFL dari PT> X dan apa artinya ?Jawaban :Diket :Perubahan EPS = 4.200 - 3.000 = 1.200EPS tahun Dasar = 3000Perubahan EBIT = 1,2M - 1M = 200JtEBIT tahun Dasar = 1M

Perubahan EPSDFL pada X = EPS tahun DasarPerubahan EBITEBIT tahun Dasar= 12003000= 200.000.0001.000.000.000= 2Jika EBIT naik 1% maka EPS akan naik sebesar 2%

3. PT X memiliki EBIT sebesar Rp 300.000.000,- dan beban bunga pinjaman yang dibayar sebesar Rp 5000.000,- pajak perusahaan sebesar 35%. Jika perusahaan memiliki 10.000.000 lembar saham yang beredar maka hitung :a. Berapa Laba perlembar PT Xb. Berapa DFLc. Jika EBIT meningkat 25% berapa perlembar saham PT XJawaban :a. Laba perlembarEBIT indefference point Rp 300.000.000Beban Bunga Rp 5.000.000EBT Rp 295.000.000Pajak 35% Rp 103.250.000EAT Rp 191.750.000Jumlah saham Biasa 10.000 lembarEPS (Laba perlembar saham Rp 19

b. DFL-nya adalah :DFL pada X = EBITEBIT -i- DP( 1-t )= 300.000.000300.000.000 - 5.000.000 - 0( 1 - 0,3)= 300.000.000295.000.000= 1,0169

c. ,jEBIT indefference point Rp 375.000.000Beban Bunga Rp 5.000.000EBT Rp 370.000.000Pajak 35% Rp 129.500.000EAT Rp 240.500.000Jumlah saham Biasa 10.000.000 lembarEPS (Laba perlembar saham Rp 24,05

BAB IIKebijakan devidenKebijakan Deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh peruasahaan akan akan dibagi kepada pemegang saham ataukah laba akan ditahan guna pembiayaan investaai dimasa yang akan datang.Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden :1. Posisi likwidita sperusahaan (h.j,pendek)2. Keb. Dana u/ membayar hutang (h.j.panjang, ex: obigasi)3. Tingkat pertumbuhan perusaaan (deviden dibagi)4. Kondisi dunia usaha (deviden + bagi, dan sebaliknya)

Macam-macam kebijakan deviden yang bisa dilakukan oleh perusahaan1. Kebijakan deviden yang stabil > Jumlah deviden yang dibayarkan tiap tahunnya relatif tetap selama jangkawaktu tertentu, meskipun pendapatan perlembar sahamnya berfluktuasi(naik-turun)( tidak berpengaruh terhadap perusahaan jika deviden stabil, keuntungan bagi pemegang aham adalah punya harapan)Keuntungan> *memberi kesan pada investor kalau prospek baik, *banyak pemegang saham yang hidup dari pendapatan yang diterima dari deviden, *banyak negara dlm pasar modal yang menentukan bahwa per. hanya diizinkan menanamkan modalnay bila menerapkan deviden yang stabil.2. Kebijakan deviden minimal plus jumlah exstra tertentu> Kebijakan ini menetapkan jml minimal deviden per lembar sahamsetiap tahunnya, dlm keadaan baik akan dibagi deviden exstra(bisa bonus / tambahan). Tiap tahun bisa berubah3. Kebijakan deviden yang konstan ( tergantung laba) > per. Menetapkan pembayaran deviden dlm prosentase tetap.4. Kebijakan deviden yang fleksibel> kebijakan deviden yang disesuaikan dengan Kondisi financial dan keadan financial per. Yg bersangkutan.

Jenis Deviden :1. Deviden tunai ( cash devidend) : kita keluarkan uang kas(kartal/giral), tujuannya untuk memacu kinerja saham2. saham(stock devidend) : tidak mengeluarkan uang kas, mengeluarkan deviden melaui saham, karna uang tunai terlalu ribe pembagiannya. Tujuannya memacu kinerja saham dan likwiditas saham n membagi dalam bentuk saham lebih mudah dan pembuatan saham bisa ditunda.3. Deviden likwidasi (Liiqwidated devidend) : Dilakukan saat perusahaan dibubarkan, pembagian aset, distribusi kekayaan terhadap pemegang saham.

Alasan pembagian stock deviden(deviden dlm bentuk saham) :1. Untuk menambah kas guna pembiyaan usaha,2. untuk menghadapi kesukaran financial perusahaan3. Untuk mempertahankan harga pasar supaya tidak cenderung tinggi,4. mendorong pertumbuhan perusahaan lbh cepat

Stock Split : Pemecahan nilai nominal saham ke dalam bentuk yang lebih kecil dari sebelumnya. supaya harga pasar stabil

Tanggal yang perlu diperhatikan dalam pembagian deviden :1. Tanggal pengumuman (declaration Date)Biasanya diumumkan,*devidennya di tentukan bentuknya (cash/stock),*besar/jml deviden,*jdwl pembayaran deviden2. Tanggal cum deviden > tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih memiliki hak untuk mendapatkan deviden. *pembagian deviden berdasarkan jml saham yg dimiliki, bukan dilihat dari lamanya deviden.3. Tanggal ex. Deviden / kadaluwarsa >tanggal perdagangan saham tdk lg melekat hak u/ memperoleh deviden4. Tanggal pembayaran (date of payments) > tgl pengambilan deviden, jika perusahaan besar biasanya pembagiannya antara maret-april.Contoh :PT Anugrah memiliki struktur modal sebagai berikut :Saham Biasa @Rp 5.000,- sebanyak 700.000 lembarAgio Saham Rp 1.500.000.000,-Laba Ditahan Rp 7.600.000.000,-Berdasarkan rapat pemegang saham diputuskan bahwa 10% akan diberikan dalam bentuk stock deviden dengan harga pasar sahamnya Rp 7.500,- per lembar.Bagaimana struktur modal yang baru setelah adanya stock deviden.Jawaban :Stock Deviden = 10% X 700.000 lembar = 70.000 lembarjumlah saham perolehan 70.000 lembar X 7500 Rp 525.000.000nilai nominal 5000 X70.000 lembar Rp 350.000.000Tambahan agio saham Rp 175.000.000

Laba ditahan (awl) Rp 7.600.000.000stock deviden Rp 525.000.000laba ditahan (akhir) Rp 7.075.000.000

struktur modal yang barusaham biasa (@5000 x 770.000 lembar) Rp 3.850.000.000agio saham Rp 1.675.000.000laba ditahan Rp 7.075.000.000modal akhir Rp 12.600.000.000

BAB IIISURAT BERHARGAPenilaian ObligasiContoh soal :1. Suatu obligasi mempunyai nominal Rp 10.000,-(F) dengan harga pasar Rp 13.500,-(P) dengan umur jatuh tempo 10 tahun(n). Coupon obligasi sebesar 12% per tahun. Tentukan besarnaya rate of return obligasi tersebut ?Jawaban ;C = 12% . 10.000 = 1.200

C + F-P 1200 + 10.000 - 13.500yield = n = 10 = 850 = 0,0072 = 0,72%P + F 13.500 + 10.000 11.7502 2

2. PT xmempunyai obligasi senilai Rp 250.000.000,- sesuai dengan nominalnya dengan bunga obligasi sebesar 10% setiap tahun. Berapa nilai obligasi tersebut pada saat ini jika rate of return sebesar 8% per tahun.Jawaban :Bunga obligasi tahun = 10% x 250.000.000 = 25.000.000Nilai Pasar = Bunga Tahunan = 25.000.000 = 312.500.000rate of return 8%

Saham PreferenContoh soal :1. Saham Preferen dengan nilainominal Rp 125.000.000.000,- (10.000.000 lembar) dan bunga deviden sebesar 8% per tahun dan harga pasar saat ini sebesar Rp 135.000.000.000,-. Berapa rate of return dari saham preferen tersebut :Jawaban :Deviden = 125.000.000.000 = 12.50010.000.000Preferen = 135.000.000.000 = 13.50010.000.000

R = Deviden per lembar saham preferen = 8% x 12.500 = 7,407 %harga pasar saham 13.500

Nilai saham preferen = 1000 = 13.513,50

Saham biasaContoh soal :Suatu perusahan pada tanggal 1 januari 2010 membeli saham biasa dengan total Rp 120.000.000,- di bursa saham. Perusahaan mengharapkan pada tanggal 31 Desember 2010 mendapatkan deviden sebesar 2% dari nilai beli saham. Dan pada tanggal ini pula saham akan dapat dijual dengan harga Rp 140.000.000,- berapa besarnya rate of return dari saham tersebut.Jawaban :

bab ivanalisa break even (titk pulang pokok)/ bep

Bab vexpansiExpansi adalah sebagai pelunasan modal(penambah modal), baik perluasan modal kerja ataupun modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara terus menerus dalam perusahaan.Expansi meliputi:1. Penambahan kapasitak produksi2. Penambahan modal usaha3. Pembukaan kantor cabang4. Perluasan dengan mendirikan pabrik baru.Alasan expansi :1. Alasan ekonomiYaitu perluasa usaha yang didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan laba yang diperoleh kemudian.2. Alsan Psykologis (Pribadi) atau ambisi seseorangYaitu perluasa usaha yang didasarkan atas ambisi seseorang semata, dan tidak didasarkan pada untung dan rugi dari expansi tersebut.Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Expansi / skala expansi dipengaruhi oleh :1. Faktor persaingan terhadap produk yang sejenis2. Faktor perubahan selera konsumen terhadap produk3. Faktor tehnologi yang sedang berkembangFaktor penghambat expansi :1. Modal yang besar ->susah dicari2. Untuk menentukan tempat expansiJika salah menemukan pilihan tempat maka produk expansi gagal3. Kedudukan4. Menemukan jenis produk baruManfaat dilakukan expansi ( keuntungan) :1. Harga pokok produksi yang lebih ekonomis2. Pembelian bahan yang lebih ekonomis3. Harga jual yang lebih murah4. Penggunaan modal yang lebih efisien5. Lebih mudah dalam memperoleh modal6. Kedudukan pasar lebih kuat7. Manajemen usaha lebih efisien dan efektifSumber expansi :a. Sumber internal1. Laba ditahan2. Akumulasi penyusutan3. Cadangan usaha4. Saham/pemilikb. Sumber eksternal1. Kredit dari penjualan.2. Kredit dari bank.3. Investor4. Obligasi5. LisingmergerPengertian merger adalah pengabungan dua atau lebih perusahaan yang memiliki skala usaha yang berbeda guna memperkuat skala usahanya, baik dari segi manajemen, persaingan, produksi, SDM, financial dan lain sebagainya.Alasan Marger :1. Memperbaiki manajemen usaha2. Melakukamn penghematan pajak3. Efrisiensi biaya produksi4. Memperkuat persaingan5. Mendapatkan pasar yang lebih besar6. Deversifikasi usaha

Jenis merger1. Merger horisintalYaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan dalam jenis usaha yang sama atau sejenis2. Merger VertikalYaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan yang memiliki keterkaitan antara input (bahan baku) dengan out put (hasil produksi) maupun kterkaitan dalam bidang peasaran.3. Congereric margerYaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan yang sejenis atau dalam industri yang samatetapi tidak memproduksi produk yang sama maupun tidak ada keterkaitanpersamaan.4. Conglomerate MergerYaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan terhadap perusahaan industri yang berbeda dan tidak memiliki keterkaitan persamaan.

Cara Merger :1. Pihak yang akan bergabng mengidentifikasi perusahaan tsb.2. Menentukan harga beli3. Bila setuju, menejer memberikan rekomendasi kepada pemegang saham.4. Jika pemegang saham setuju diberikan pembayaran

5.Bulan juli 2008 PT. AX membayar deviden saham dengan rasio 100:80 dan nilai nominalnya 1000. Harga pasar suatu saham adalah 1100 berapa nilai deviden yang dibayar Vo=Ps/Rp>1100/100/80=880, jd setiap pemegang 1 lembar saham menerima proporsi saham baru yang setara dengan nilai 880Nilai pasar sahanm baru, nilai nominal sahamTugas 11. Sebuah perusahaan mebutuhkan dana Rp 150.000.000,- untuk modal usaha. Perusahaan ingin membiayai denagn 2 alternayif yaitu leverage 50% atau leverage 30%. Harga saham biasa sebesar Rp. 1000,- per lembar, dan bunga obligasi sebesar 12% per tahun. Pajak perusahaan sebesar 25%Pertanyaan :a. Hitung EBIT indefference Pointb. Jika EBIT yang diharapkan Sebesar Rp 15.000.000,- maka leverage mana yang menguntungkan berikanalasannya ?Jawaban :Diket : t = 25%C = 12%.(50%.150.000.000) = Rp. 90000.0000,-S1 = 150.000.000/1000 = 150000 LembarS2 = (50%.150.000.000)/1000 = 75000 lembar

IP = X (1-t) = (X-C).(1-t)S1 S20,75X = (X-9000.000).0,75150000 7500056.250X = 112.500X - 10.125M56.250X = 10.125MX = 18.000.000

2. PT. X mempunyai modal awal sebagai berikut :- Saham biasa @ Rp 1.000 (100.000 lembar)- Obligasi @ 1.000 (50.000 lembar) bunga 12%Pada tahun 2010 membuthkan dana tambahan sebesar Rp 150.000.000,- Kebutuha dana dipenuhi dengan cara 2 alternatif yaitu leverage 50% atau leverage 30%. Haraga saham baru dan bunga obligasi sama dengan yang sebelumnya. Pajak prusahaan sebesar 25%. Pertanyaan :a. Hitung EBIT indefference Pointb. Jika EBIT yang diharapkan Sebesar Rp 15.000.000,- maka leverage mana yang menguntungkan berikanalasannya ?Jawaban :

diket : t = 25% = 0,25C1 = 50.000.000 x 12% = Rp 6.000.000,-C2 = 6.000.000 + (12%.50%.150.000.000) = Rp. 15.000.000,-S1 = 100.000 lembar + ( 150jt/1.000) = 250.000 lembarS2 = 100.000 lembar + (50%.150jt) = 175.000 lembarJawaban :IP = (X-C1).(1-t) = (X-C2).(1-t)S1 S2(X-6000.00).0,75 = (X-15000.000).0,75250.000 175.0005,25X - 3.500.000 = 7,5X - 11.250.0002,25X = 81.000.000X = 36.000.000

MID SEMESTER1. Apa bila Perusahaan mempunyai taret laba sebelum bunga dan pajak dari indefferenca point, alternatif leverage yang bagaimanakah yang menguntungkan ?, Berikan alasan !Jawaban :

2. PT x mempunyai susunan modal pada tahun 2006 sebagai berikut :- Saham biasa 100.000 lembar => Rp 100.000.000,-- Obligasi 8% pertahun 10.000 lembar => Rp 50.000.000,-Pada tahun 2007 membutuhkan dana sebesar Rp 100.000.000, dengan alternatif pembiayaan sebagai berikut : Saham Biasa Rp 60.000.000, obligasi Rp. 40.000.000 Saham Biasa Rp 80.000.000, obligasi Rp. 20.000.000 Saham Biasa Rp 50.000.000, obligasi Rp. 50.000.000Nilai nominal saham dan obligasi sama dengan nilai sebelumnya, pajak sebesar 15%Pertanyaan :1. Hitung EBIT indefference Point2. Alternati mana yang paing enguntungkan bagi pemegang saham, bila EBIT yang diharapkan sebesar Rp. 40.000.000,- tanpa disertai perhitungan.Jawaban :Diket :t = 15%C1 = 8% . 50.000.000 = 4.000.000C2 = 4000.000 + (8% . 40.000.000) = 7.200.000S1 = 100.000 Lembar + (100jt/1000) = 200.000 lembarS2 = 100.000 Lembar + (60 jt /1000) = 160.000 lembarJawaban :IP = (X - C1 ) . ( 1 - t) = ( X - C2 ) . (1 - t)S1 S2(X - 4000.000) . 0,85 = (X - 7.200.000) . 0,85200.000 160.0000,85X - 3.400.000 = 0,85X - 6.120.0005 43,4X - 13.600.000 = 4,25X - 30.600.0000,85X = 17.000.000X = 200.000.000Bila EBIT yang diharapkan sebesar Rp. 40.000.000,- maka alternatif yangmenguntungkan bagi pemegang saham adalah Alternatif yang ke 3 (Saham Biasa Rp 50.000.000, obligasi Rp. 50.000.000 )karena EBIT yang diharapkan lebih besar dari EBIT indefference point.

3. Berikut laporan neraca tahun 2006NERACA(dalam ribuan)Kas Rp1.000.000 Utang Usaha Rp750.000Piutang Rp500.000 Modal saham @ 1.000 Rp1.600.000persediaan Rp850.000 Laba ditahan Rp2.000.000aktiva tetap Rp2.000.000jumlah aktiva Rp4.350.000 Pasiva Rp4.350.000

Perusahaan menetapkan pada tahun 2006 akan membagi deviden sebesar 25% dari saham yang beredar dalam bentuk stock deviden dengan harga saham perlembar sebesar Rp 1.250,- susunlah struktur modal yang baru setelah adanya stock deviden tersebut!Jawaban :Stock Deviden = 25% X 1600 lembar = 400 lembrjumlah saham perolehan 400 lembar X 1250 Rp 500.000nilai nominal 1000 X400 lembar Rp 400.000Tambahan agio saham Rp 900.000

Laba ditahan (awl) Rp 2.000.000stock deviden 500.00laba ditahan (akhir) Rp 1.500.000

struktur modal yang barusaham biasa (@1000 x 2000 lembar) Rp 2.000.000utng usaha Rp 750.000laba ditahan Rp 1.500.000agio saham Rp 100.000modal akhir Rp 4.350.000

Tugas 21. Apakah yang dimaksut surat berharga (efek) dan apa tujuan pembelian surat berharga ?Jawaban:Merupakan surat hutang jangka pendek yang dapat diperjual belikan dalam perdagangan/bisnis dan orang/lembaga akan melakukan investasi dalam efek apabila terdapat kelebihan dana yang dapat dimanfaatkan.Tujuan pembelian surat berharga adalah :Untuk mendapatkan laba/keuntunganInvestasi sementaraAlat likuiditas2. Apakah yang dimaksut dengan right issue dan warrant.Jawaban :Right Issue => hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru kepada pemegang saham yang lamaWarrant => efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan.Reksa dana => wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masrahat pemodal untuk selanjutnay diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi.Opsi => hak untuk menjual dan membeli sekuritas (saham) pada pihak lain.3. Kita mengenal surat berharga berupa saham biasa dan saham preferen, dimanakah letak perbedaan kedua saham tersebut !Jawaban

4. Dilihat dari pembayaran bunganya, obligasi dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, sebut kelemahan dari masing-masing obligasi tersebut.Jawaban1. Zero coupon bonds : jenis obligasi yang tidak terdapat pembayaran bunga secara periodik, namun bunga dan pokok pinjaman dibayar sekaligus pada saat jatuh tempo / bunga tidak dibayar secara periodikKelemahan : bagi perusahaan berat karena saat jatuh tempo pembayaran harus membayar bunga +pokok ( jadi pembayaran dilakukan 2x)2. Coupon bonds : jenis obligasi diaman terdapat coupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai denagan ketentuan periodik.Kelemahan : bunga obligasi dibayar secara rutin sesuai ketentuan perusahaan sehungga tidak fleksibel3. Fixed Coupon bonds : jenis obligasi diaman bunga yang akan dibayar secara periodik telah ditetapkan sebelum masa penawaran dipasar perdanakelemahan : bunga oblugasi harus dibayar scara rutin4. Floating Coupon bonds : jenis obligasi diaman bunga yang akan dibayar akan ditentukan sebelum jangka waktu tersebut dan berdasarkan kondisi tertentu.Kelemahan : bunga dibayarkan sebelum jangka waktu kondisi tertentu (tergantung kesepakatan.

Obligasi dilihat dari hak penukaran :1. Convertible bonds : yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi ke dalam sejumlah saham milik issuer2. Exchangable bonds : yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik issuler3. Callable bondsobligasi diamana emiten memiiki hak untuk melunasi lebik awal pokok obligasi sebelum jatuh tempo.

Obligasi dilihat dari issuernay :1. Gouverment bonds : yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat2. Municipal bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah setempat3. Corporate bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau BUMN

5. Saham dan bligasi merupakan sama-sama jenis surat berharga, namun keduanya terdapat banyak perbedaan, coba anda sebutkan perbedaannya.Jawaban :saham obligasi* Bukti Kepemilikan * bukti hutang bagi perusahaan* memiliki hak suara * Tidak memiliki hak suara* umur tidak terbatas * jatuh tempo ditentukan* Harga berfluktuasi * harga relatif stabil* besarnya bergantung padakeuntungan * Besarnya bunga tetap dan tidak tergantung pada keuntungan

* claim dalam likwidasi inferior * claim dalam likwidasi superior

6. Apakah pengertian dari analisis BEP dan sebutkan apa saja tujuan dari mempelajari BEP,Jawaban :- Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel keuntungan dan volume kegiatan atau produksi.- Suatu analisa yang bertujuan untuk menentukan satu titik dalam unit atau rupiah yang menunjukan biya sama denagn pendapatan.- Titik dimana pertemuan antara pendapatan dan biaya total sehingga perusahaan tidak mengalami laba/rugi.7. Asumsi BEPJawaban :1. Biaya harus dibagi menjadi 2 :a. FC / Biaya Tetap => biaya yang secara keseluruhan tetap (karakteristiknya), tetapi secara perunit berubahb. Vc/ Biaya Variabel => berubah tergantung produksinya/volume kegiatan & jumlah produksinyaMembutuhkan waktu untuk membaginya.2. Harga jual produk per unit tidak berubakCaranya : membutuhkan rentan waktu antara penjualan satu dengan yang lainnya.3. BEP hanya untuk satu jenis ProdukCaranya: perimbangan penjualan harus konstan4. Kapasitas (kemampuan) produksi relatif konstan5. Harga faktor produksi (faktor yang mendukung), relatif konstan6. Efisiensi(komposisi) produksi tidak berubah.