Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

9
AMENORE DAN HIPERPROLAKTINEMIA MOHAMMAD HAFIDZ R (2011730150) AMENOREA Keadaan tidak terjadi haid pada seorang perempuan dengan mencakup satu dari tiga tanda : 1. Tidak terjadi haid sampai dengan usia 14 tahun, disertai tidak adanya pertumbuhan ciri kelamin sekunder. 2. Tidak terjadi haid sampai dengan usia 16 tahun, disertai dengan pertumbuhan ciri kelamin sekunder. 3. Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama tiga bulan berturut-turut pada perempuan yang sebelumnya pernah haid. Amenorea primer yakni apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah dapat haid, sedang pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak dapat lagi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik. Adanya amenore sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi dan lain-lain.

description

SISTEM REPRODUKSI FK UMJ

Transcript of Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

Page 1: Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

AMENORE DAN HIPERPROLAKTINEMIAMOHAMMAD HAFIDZ R (2011730150)

AMENOREA

Keadaan tidak terjadi haid pada seorang perempuan dengan mencakup satu dari tiga tanda :

1. Tidak terjadi haid sampai dengan usia 14 tahun, disertai tidak adanya pertumbuhan ciri

kelamin sekunder.

2. Tidak terjadi haid sampai dengan usia 16 tahun, disertai dengan pertumbuhan ciri

kelamin sekunder.

3. Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama tiga bulan berturut-turut pada perempuan yang

sebelumnya pernah haid.

Amenorea primer yakni apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah dapat

haid, sedang pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak

dapat lagi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit

untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik. Adanya

amenore sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan

wanita seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi dan lain-

lain.

Page 2: Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

AMENORE DAN HIPERPROLAKTINEMIAMOHAMMAD HAFIDZ R (2011730150)

KOMPARTEMEN I : Gangguan pada uterus dan patensi

KOMPARTEMEN II : Gangguan pada ovarium

KOMPARTEMEN III: Gangguan pada hipofisis

KOMPARTEMEN IV: Gangguan pada hipotalamus/SSP

KOMPARTEMEN I

Gangguan pada kompartemen I :

1. Sindroma Asherman

Sindroma yang terjadi karena destruksi endometrium serta tumbuhnya perlekatan pada dinding kavum uteri sebagai akibat kerokan yang berlebihan, biasanya pada abortus atau postpartum. Penderita biasanya menderita amenorea sekunder, selain dapat terjadi abortus, dismenorea, hipomenorea dan infertilitas dan untuk diagnosis pasti dapat dipastikan dengan histerogram. Diagnosis dengan histeroskopi lebih akurat dan dapat mendeteksi perlekatan minimal pada dinding kavum uteri yang tidak terdeteksi dengan histerogram. Penanganan sindroma asherman adalah melepaskan perlekatan dengan dilatasi serta kuretase atau histeroskopi dengan menghilangkan perlekatan memberi hasil yang lebih baik dan untuk mencegah perlekatan berulang dengan pemasangan IUD atau pediatric foley catether , serta pemberian antibiotika spectrum luas dan estrogen selama dua bulan.

2. Endometritis Tuberculosa

Umumnya timbul sekunder pada penderita salpingitis tuberkulosa. Keadaan ini

ditemukan setelah biopsy endometrium dan ditemukan tuberkel dalam sediaan

3. Agenesis Duktus Mulleri

Kelainan perkembangan tuba mulleri baik total atau sebagian. Keadaan ini perlu

difikirkan pada penderita amenorea tanpa riwayat perdarahan pervaginam.

4. Sindroma Insentivitas Androgen (Sindroma Feminisasi Testikuler)

Suatu pseudohermafrodit pria dengan testis dan kariotipe XY. Ditandai amenorea

primer, tidaka ada uterus dan tidak adanya rambut pubis dan aksila.

KOMPARTEMEN II

1. Sindroma Turner

Kelainan Gonad yang ada pada kariotipe menunjukkan satu kromosom X tidak

ada atau abnormal (45X).

Page 3: Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

AMENORE DAN HIPERPROLAKTINEMIAMOHAMMAD HAFIDZ R (2011730150)

2. Premature Ovarian Failure

Hilangnya fungsi ovarium sebelum 40 tahun. Keluhan yang sering timbul adalah

amenore, oligomenore, infertilitas, dankleuhan akibat defisiensi esterogen. POF dapat

disebabkan oleh dua hal yaitu secara spontan, dan iatrogenic. Spontan oleh karena

kelainan genetic, autoimun, dan idiopatik. Iatrogenic oleh karena tindakan bedah, radiasi

dan pemberian sitostatika.

3. Sindroma Ovarium Resisten Gonadotropin

Suatu keadaan yang jarang didapatkan dengan gambaran seorang perempuan

amenore dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh normal, kariotipe normal, dan

kadar gonadotropin tinggi.

4. Sindroma Sweyer

Disgenesis gonad XY yang jarang ditemukan. Gambaran klinik adalah perempuan

amenore dengan kariotipe 46XY, kadar testosterone normal perempuan, dan tidak

didapatkan perkembangan seksual karena tidak adanya hormone esterogen

KOMPARTEMEN III

Tumor hipofisis merupakan kelainan yang sering timbul pada kompartemen III sebagai penyebab

amenore. Pertumbuhan tumor dapat menekan kiasma optika sehingga memberikan keluhan

gangguan penglihatan. Selain itu, pertumbuhan tumor hipofisis dapat menyebabkan produksi

berlebih hormom pertumbuhan, ACTH, prolactin sehingga timbul keluhan akromegali,

galaktorea, keluhan penyakit cushing, dsb.

1. Adenoma Hipofisis Sekresi Prolaktin : tumor hipofisis yang paling sering didapatkan.

Keluhan Utama adalah amenore dengan prolactin yang tinggi dengan galaktorea.

2. Empty Sella Syndrome

3. Sindroma Sheehan

KOMPARTEMEN IV

1. Amenore Hipothalamus

Defisiensi sekresi pulsatile GnRH akan menyebabkan gangguan pengeluaran

gonadotropin sehingga mengakibatkan gangguan pematangan folikel dan ovulasi dan

pada gilirannya akan terjadi amenore hypothalamus. Kelainan di hypothalamus

Page 4: Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

AMENORE DAN HIPERPROLAKTINEMIAMOHAMMAD HAFIDZ R (2011730150)

ditemukan dengan eksklusi adanya lesi di hipofisis dan biasanya berhubungan dengan

gangguan psikis.

2. Penurunan berat badan berlebih : Anoreksia Nervosa dan Bullimia

3. Sindroma Kallmann

Page 5: Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

AMENORE DAN HIPERPROLAKTINEMIAMOHAMMAD HAFIDZ R (2011730150)

HIPERPROLAKTINEMIA

DEFINISI : Kondisi dengan produksi berlebihan dari hormone prolactin oleh kelenjar hipofisis

pada wanita yang tidak hamil.

Prolactin adalah hormone yang berperan untuk pertumbuhan dan perkmebangan payudara untuk

menghasilkan susu. Jumlah prolactin yang tinggi secara abnormal pada wanita yang tidak hamil

dapa menurunkan kadar progesterone setelah ovulasi, yang menyebabkan menstruasi yang tidak

teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. Pada beberapa wanita, ditandai dengan

galaktore (produksi air susu ibu). Pada hiperprolaktinemia pada pria ditandai dengan galaktorea,

penurunan gairah seksual dan impotensi.

ETIOLOGI

- Kehamilan

- Hipotiroidisme

- Prolaktinoma

- Produksi hormone prolactin oleh pituitary yang berlebihan

FAKTOR RESIKO

- Perempuan

- Usia antara 20 – 50 tahun

GEJALA

- Berkurangnya rambut tubuh pada pria

- Densitas tulang yang rendah

- Haid yang tidak beraturan

- Kekeringan vagina

- Kurangnya gairah seksual

- Amenore

- Penglihatan berkurang’disfungsi ereksi

- Sakit kepala

- Galaktorean

- Pembesaran payudara pada pria

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Laboratorium :

Kadar PROLAKTIN PUASA

Page 6: Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

AMENORE DAN HIPERPROLAKTINEMIAMOHAMMAD HAFIDZ R (2011730150)

Kadar HORMON TIROID

BUN – SERUM CREATININE

Test FUNGSI LIVER : Sirosis Hepatis

TES KEHAMILAN

KADAR TESTOSTERON (pria )

Pemeriksaan Pencitraan : MRI

Lain lain :

“Visual Field”

PENATALAKSANAAN

Observasi tanpa terapi ( pemeriksaan kadar prolaktin berkala)

Terapi Medikamentosa :

Pilihan utama DOPAMIN

Untuk penderita AMENOREA

Pencegahan OSTEOPOROSIS

Terapi estrogen

Terapi Pembedahan : Indikasi

INTOLERANSI obat

RESISTENSI terhadap obat

Gangguan LAPANG PANDANG persisten dengan pemberian obat yang adekwat

Tumor kistik BESAR dan atau HEMORAGIK

PROGNOSIS

Dengan pengawasan yang baik 90 – 95% mikroadenoma akan menetap dan secara

bertahap produksi prolaktin akan menurun

Sepertiga penderita akan mengalami resolosi spontan tanpa terapi

Pembedahan sering tidak memberi efek penyembuhan teruitama pada pasien

makroadenoma, angka kekambuhan dalam 5 tahun sekitar 40%

Angka kekambuhan hiperprolaktinemia sekitar 80% sehingga memerlukan terapi

jangka panjang

Page 7: Amenorea Dan Hiperprolaktinemia

AMENORE DAN HIPERPROLAKTINEMIAMOHAMMAD HAFIDZ R (2011730150)

KOMPLIKASI

- Kehilangan penglihatan

- Infertilitas (ketidaksuburan)