Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

40
Investasi pada Efek Tertentu Cindy Mayang Sari Dian Azumi Nadya Rahmadani Raffidah Ayu Retno Sukmawati Roza Octalia Sholihin Syaidina Efri Putra Teguh Ade Putra

Transcript of Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Page 1: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Investasi pada Efek Tertentu

Cindy Mayang SariDian Azumi

Nadya Rahmadani

Raffidah AyuRetno Sukmawati

Roza OctaliaSholihin

Syaidina Efri PutraTeguh Ade Putra

Page 2: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

AKUNTANSI

Dana Menganggur adalah kelebihan kas dimanfaatkan dengan cara membeli atau menanamkannya dalam bentuk surat –surat berharga baik dalam efek utang atau efek ekuitas .

Page 3: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Menurut IAI (2009:43) dalam SAK ETAP efek adalah surat berharga , yaitu surat pengakuan utang , surat berharga , komersial , saham , obligasi , tanda bukti utang ,unit pernyataan kontrak investasi kolektif , kontrak berjangka atas efek , dan setiap derivatif dari efek .

Page 4: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Pengakuan dan pengukuran investasi pada efek utang dapat diklasifikasikan

dalam 3 kelompok , yaitu :

(1) dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity )(2) diperdagangkan (trading) (3) tersedia untuk dijual (available for sale ).

Page 5: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Penjualan atau transfer investasi utang tidak dianggap sebagai perubahan dalam tujuan HTM ,apabila perubahan maksud tersebut disebabkan oleh kondisi sebagai berikut :

• Terdapat bukti mengenai penurunan signifikasi resiko kredit penerbit efek .

• Terjadi perubahan peraturan perpajakan yang menghapus atau menaikkan tariff pajak final yang berlaku atas bunga dari efek utang

Page 6: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Efek dimilliki hingga jatuh tempo (held to maturity –HTM )

Surat berharga utang yang diklasifikasi sebagai HTM hanya apabila perusahaan mempunyai niat untuk memiliki efek tersebut sampai dengan jatuh tempo. Apabila entitas memiliki investasi dalam efek utang tersebut harus diklasifikasikam dalam kelompok investasi utang dan disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi/diskonto diamortisasi dengan effective –interest method , kecuali straight –line –method menunjukkan hasil yang sama .

Page 7: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Efek “diperdagangkan” (trading)

Menurut Kieso, Weygand, dan Warfield (2007:846,850) surat berharga dalam bentuk utang ataupun saham yang dibeli dan dimilik untuk dijual kembali dalam periode singkat (kurang dari 3 bulan atau mungkin diukur dalam hitungan hari).

Page 8: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Lanjutan....

Holding gain or losses adalah perubahan neto antara nilai wajar dari suatu periode ke periode lainnya, tidak termasuk dividen maupun bunga yang telah diakui tetapi belum diterima. Sama seperti kedua jenis investasi utang lainnya, premi/diskonto juga akan diamortisasi.

Page 9: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

contoh• Tanggal 31 Desember 2011, investasi pada efek

utang PT Barat (dalam ribuan rupiah) adalah sebagai berikut:

Nilai tercatat Nilai wajar Laba(rugi) yang belum

direalisasi

Obligasi PT Apel, 10%

43.860 51.500 7.640

Obligasi PT Belimbing, 11%

184. 230 175.200 (9.030)

Obligasi PT Chery, 8%

86.360 91.500 5.140

total 314.450 318.200 3.750

Page 10: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Saldo awal surplus yang ditranfer ke laba rugi tahun berjalan 0• Surplus yang ditransfer ke laba rugi tahun berjalan -Dr 3.750

• Jurnal penyesuaian untuk mencatat investasi utang dalam “trading” sebesar nilai wajar adalah sebagai berikut.

tanggal keterangan debit Kredit

31-12-11 Surplus yang ditransfer ke laba rugi tahun berjalan

laba/rugi yang belum direalisasi

3.750.000

-

-

3.750.000

Page 11: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Menurut IAI dalam SAK-ETAP (2009:46-47) :investasi utang yang dikelompokkan dalam kelompok “trading” diukur sebesar nilai wajarnya dalam neraca. Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam jangka waktu dekat, harus diklasifikasikan dalam kelompok “trading

Page 12: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Efek “Tersedia untuk Dijual” (Available For Sale-AFS)

• Menurut Keiso, Weygand, dan Warfield (2007:842,848-850) investasi dalam bentuk utang maupun ekuitas yang termasuk dalam kategori AFS dilaporkan sebesar fair value dalam neraca. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi terkait dengan perubahan fair value akan dicatat dalam akun unrealized gain or losses (bagian dari laporan laba rugi-dilaporkan dalam ekuitas).

Page 13: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

contoh

Pada tanggal 31 Desember 2011 PT Debra mempunyai beberapa obligasi (dalam ribuan rupiah) yaitu:

Nilai tercatat Nilai wajar Laba(rugi) yang belum direalisasi

Obligasi PT Watson, 8% 93.537 103.600 10.063

Obligasi PT Anaconda,10% 200.000 180.400 (19.600)

Jumlah 293.537 284.000 (9.537)

Page 14: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Jurnal penyesuaian untuk mencatat investasi utang dalam “trading” sebesar nilai wajar adalah:

• Saldo awal surplus yang ditransfer ke ekuitas 0• Surplus yang ditransfer ke ekuitas (9.537)

tanggal keterangan debit kredit

31-12-11 Laba/rugi yang belum direalisasi

Surplus yang ditransfer ke ke ekuitas

9.537.0009.357.000

Page 15: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Apabila pada tanggal 1 juli 2012 PT Debra menjual obligasi Watson seharga Rp 90.000.000 dan niai tercatat sebesar Rp 94.204.000 maka jurnal yang dibuat untuk transaksi tersebut adalah:

*rugi penjualan investasi pada efek tertentu termasuk dalam “pendapatan lain-lain”

tanggal keterangan debit kredit

01-07-12 Kas/bank

Rugi penjualan investasi pada efek tertentu*

Investasi pada efek tertentu

90.000.000

4.214.00094.214.000

Page 16: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Apabila sampai pada tanggal 31 Desember 2012 tidak ada transaksi penjualan maupun pembelian obligasi lainnya, maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah sebagai berikut:

• Sedangkan rincian obligasi yang dimiliki per 3 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah) menjadi:

• Saldo awal surplus yang ditransfer ke ekuitas (9.537)• Surplus yang ditransfer ke ekuitas 4.537

tanggal keterangan debit kredit

31-12-12 Surplus yang ditransfer ke ke ekuitas

Laba/rugi yang belum direalisasi

4.537.0004.357.000

Nilai tercatat Nilai wajar Laba (rugi) yang belum

direalisasi

Obligasi PT Anaconda, 10% 200.000 195.000 (5.000)

Page 17: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Menurut IAI dalam SAK-ETAP (2009:47) efek yang tidak bisa diklasifikasikan dalam kelompok “trading” dan dalam kelompok HTM, maka harus diklasifikasikan ke dalam kelompok AFS.Laba/rugi yang belum direalisasi harus dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai pada saat laba/rugi tersebut dapat direalisasi.

Page 18: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Contoh

tanggal Transaksi

03/11/11 PT Roberto membeli 3 saham perusahaan, yaitu: PT Utomo sebesar Rp 259.700.000, PT Coklat Rp

317.500.000, dan PT Regina Rp 141.350.000

06/12/11 Ketiga perusahaan melaporkan laba perusahaan dan PT coklat membagikan dividen Rp 4.200.000

23/01/12 PT Roberto menjual saham PT Utomo Rp 287.220.000

10/02/12 PT Roberto membeli 20.000 lembar saham PT Titus @ Rp 12.750 dan komisi broker Rp 1.850.000

Page 19: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Atas transaksi tersebut maka dibuatlah jurnal sebagai berikut.

tanggal Keterangan debit Kredit

03/11/11

06/12/11

31/12/11

23/01/12

Investasi pada efek tertentu

Kas/bank

Kas/bank

Pendapatan dividen

Laba/rugi yang belum direalisasi

Defisit yang ditransfer ke ekuitas

Kas/bank

Laba penjualan pada efek tertentu

Investasi pada efek tertentu

718.550.000

4.200.000

35.550.000

287.220.000

718.550.000

4.200.000*35.550.000

27.520.000

259.700.000

10/02/12

31/12/11

Investasi pada efek tertentu

Kas/bank

Surplus yang ditransfer ke ekuitas

Laba/rugi yang belum direalisasi

256.850.000**99.800.000

256.850.000

99.800.000

Page 20: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Pada tanggal 31 Desember 2011, PT Roberto membuat jurnal penyesuaian untuk transaksi investasi dalam ekuitas saham, dengan perhitungan sebagai berikut:

• Saldo awal surplus yang ditransfer ke ekuitas 0• Surplus yang ditransfer ke ekuitas *(35.550)

Nilai perolehan Nilai wajar Laba(rugi)yang belum

direalisasi

Saham PT Utomo 259.700 103.600 15.300

Saham PT Coklat 317.500 304.000 (13.500)

Saham PT Regina 141.350 104.000 (37.350)

Total 718.550 683.000 (35.550)

Page 21: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Pada tanggal 31 Desember 2012, PT Roberto membuat jurnal penyesuaian untuk transaksi investasi dalam ekuitas saham, dengan perhitungan sebagai berikut:

• Saldo awal surplus yang ditransfer ke ekuitas *(35.550)• Surplus yang ditransfer ke ekuitas **99.800

Nilai perolehan Nilai wajar Laba(rugi)yang belum

direalisasi

Saham PT Utomo 256.850 278.350 21.500

Saham PT Coklat 317.500 362.550 45.050

Saham PT Regina 141.350 139.050 (2.300)

Total 715.700 779.950 64.250

Page 22: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Perubahan Kelompok Investasi Dasar Pengukuran Dampak Perpindahan pada

Akun EkuitasDampak Perpindahan pada Laba Neto

Trading AFS atau sebaliknya

Sekuritas ditransfer sebesar nilai wajar pada tanggal Transfer

Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer akan meningkatkan/menurunkan ekuitas

Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer akan diakui dalam pendapatan

HTM AFS Sekuritas ditransfer sebesar nilai wajar pada tanggal transfer

Sebagian komponen dari ekuitas akan meningkat/menurun sebesar laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer

Tidak ada

AFS HTM Sekuritas ditansfer sebesar nilai wajar pada tanggal transfer

Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer ang dicatat sebagai komponen dari ekuitas akan diamortisasi selama sisa umur sekuritas,

Tidak ada

Page 23: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Untuk pengungkapan setiap penjualan/transfer efek dalam kelompok HTM harus diungkapkan:

• Jumlah akumulasi amortisasi diskonto/premium untuk efek yang dijual/dipndahkan ke kelompok lain;

• Laba/rugi penjualan efek, yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi;

• Kondisi yang mengakibatkan diambilnya keputusan menjual/memindahkan kelompok efek tersebut

Page 24: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Penyajian dan Pengungkapan Investasi pada Efek Tertentu

Pengungkapan untuk efek dalam kelompok AFS dan kelompok HTM, informasi berikut ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk setiap kelompok utama Efek, yaitu:

a) Nilai wajar agreratb) Laba yang belum direalisasi dari pemilik efek;c) Rugi belum direalisasi dari pemilik efek;d) Biaya perolehan, termasuk jumlah premium dan

diskonto yang belum diamortisasi;

Page 25: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Untuk setiap periode akuntansi, entitas harus mengungkapkan :

• Penerimaan dari penjualan efek dalam kelompok AFS, laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan tersebut;

• Dasar penentuan biaya perolehan dalam menghitung laba/rugi yang direalisasi (misalnya, identifikasi khusuks, rata-rata, atau metode lain);

• Laba dan rugi yang dimasukkan sebagai penghasilan dari pemindahan pengelompokkan efek dari kelompok AFS ke kelompok “trading”;

Page 26: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

• Perubahan laba/rugi pemilikkan yang belum direalisasi untuk efek dalam kelompok AFS yang telah dimasukkan ke dalam komponen ekuitas secara terpisah selama periode yang bersangkutan; dan

• Perubahan dalam laba/rugi pemilikan efek yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan “trading” yang telah diakui sebagai penghasilan dalam periode pelaporan.

Page 27: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Penilaian investasi pada efek tertentu menurut perpajakan didasarkan pada nilai perolehannya sesuai dengan penjelasan UU PPh Nomor 36 tahun 2008 pasal 10 ayat (6) “bahwa penilaian sekuritas hanya boleh menggunakan harga perolehan”

keuntungan atau kerugian karena penjualan/pengalihan saham hendaknya berpegang kepada ketentuan UU PPh Nomor 36 tahun 2008 pasal 4 ayat (1

Page 28: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

PERPAJAKAN

Keuntungan dari obligasi di anggap sebagai penghasilan dalam penjelasan Pasal 4 ayat (1) bagian (g) UU PPh

UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1) tentang objek pajak penghasilan, termasuk penghasilan yang diterima/diperoleh dari transaksi investasi utang.

Page 29: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

PERPAJAKAN

Pembelian bunga obligasi dengan bunga berjalan, maka bunga diperhitungkan sebagai penghasilan

PPh yang dipungut atas bnga obligasi yang tidak dijual di bursa efek, dicatat ssebagai pajak di bayar di muka (PPh 23 dengan tarif 15%)

Bunga obligasi di bursa efek dikenakan PPh final (PPh pasal 4 ayat 2) sesuai PP.

Penghasilan obligasi lainnya berupa capital gain dan realisasi diskonto.

Page 30: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Surat Utang Negara Surat utang Negara (SUN) adalah surat

berharga yang berupa surat pengakuan utang baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara RI sesuai dengan masa berlakunya, yang terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan obligasi Negara.

Page 31: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Surat Utang Negara1. Penghasilan berupa diskonto SPN, berjangka waktu paling

lama 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.

Besarnya PPh adalah 20% dari diskonto SPN bagi WP dalam negeri dan BUT, atau sesuai dengan tarif ketentuan P3B yang berlaku bagi WP luar negeri.

2. Penghasilan dari transaksi bunga obligasi

Besarnya PPh adalah sebagai berikut

a. Bunga dari obligasi dengan kupon– 15% bagi WP dalam negeri dan BUT;– 20% atau sesuai dengan tarif P3B bagi WP luar negeri

selain BUT; dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasi.

Page 32: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Surat Utang Negarab. Diskonto obligasi dengan kupon- 15% bagi WP dalam negeri dan BUT;- 20% atau sesuai tarif P3B bagi WP luar negeri selain BUT; dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan.

Page 33: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

c. Diskonto obligasi tanpa bunga - 15% bagi WP dalam negeri dan BUT;- 20% atau sesuai P3B bagi WP luar negeri selain BUT;Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.

d. Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh WP reksadana yang terdaftar pada Bapepam dan Lembaga Keuangan- 0% untuk tahun 2009 - 2010- 5% untuk tahun 2011 - 2013- 15% untuk ahun 2014 dan seterusnya

Page 34: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Investasi dalam Obligasi ( Contoh )

Page 35: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Investasi dalam Obligasi ( Contoh )

Page 36: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Investasi dalam Obligasi ( Contoh )

Page 37: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Investasi dalam Obligasi ( Contoh )

Page 38: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Investasi dalam Obligasi ( Contoh )

Page 39: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Investasi dalam Saham ( Contoh )

Page 40: Akuntansi Pajak Bab 3 Ppt

Investasi dalam Saham ( Contoh )