Aktivitas 2.docx

download Aktivitas 2.docx

of 4

Transcript of Aktivitas 2.docx

Aktivitas 2. Stimulasi Saraf VagusPembahasan 1. Jelaskan efek dari stimulasi saraf vagus pada denyut jantung? Jawaban :Salah satu efek terpentingnya pada sirkulasi adalah mengontrol detak jantung melalui nervus vagus, yang berjalan dari batang otak langsung menuju ke jantung.Impuls yang dikirim syaraf simpatis ke jantung akan menyebabkan peningkatan detak jantung (efek kronotropik), kecepatan transmisi pada jaringan konduktive jantung (efek dromotropik) dan kekuatan kontraksi (efek inotropik). Impuls yg dikirim melalui syaraf simpatis juga dapat menghambat efek dari parasimpatis melalui nervus vagus. Kemungkinan melalui pelepasan neuropeptida Y, yang berperan sebagai kotransmiter pada ujung syaraf simpatis.

2. Segera setelah Anda menerapkan rangsangan, denyut jantung meningkat atau menurun? Mengapa?Jawaban : Sebaliknya, pada saat tubuh membutuhkan penurunan detak jantung, bagian medial dari pusat vasomotor mengirimkan sinyal ke nervus vagus yang kemudian akan mentransmisikan impuls parasimpatik ke jantung sehingga terjadi penurunan detak jantung dan kontraktilitas. Oleh karenanya, pusat vasomotor dapat meningkatkan dan menurunkan aktivitas jantung. Detak jantung dan kekuatan kontraksi meningkat saat vasokonstriksi terjadi dan penurunan terjadi saat vasokonstriksi dihambat.

3. Bagaimana melakukan sistem saraf simpatis dan parasimpatis bekerja sama untuk mengatur denyut jantung?Jawaban : Sistem saraf memiliki dua divisi utama, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Seperti telah dijelaskan diatas, beberapa target organ dipersarafi oleh kedua divisi dan organ yang lain dipersarafi hanya oleh satu divisi.2Impuls yang dikirim syaraf simpatis ke jantung akan menyebabkan peningkatan detak jantung (efek kronotropik), kecepatan transmisi pada jaringan konduktive jantung (efek dromotropik) dan kekuatan kontraksi (efek inotropik). Impuls yg dikirim melalui syaraf simpatis juga dapat menghambat efek dari parasimpatis melalui nervus vagus. Kemungkinan melalui pelepasan neuropeptida Y, yang berperan sebagai kotransmiter pada ujung syaraf simpatis.

4. Hal sebagai berikut: Denyut jantung menurun, curah jantung menurun. Denyut jantung meningkat, curah jantung meningkat.

5. Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan tidak adanya saraf atau pengaruh hormonal, SA node menghasilkan potensial aksi pada frekuensi sekitar 100 denyut per menit. Namun, rata-rata denyut jantung istirahat adalah 70 denyut per menit. Bagaimana hubungan sistem saraf parasimpatis terhadap sistem saraf simpatik dan hormon?Jawaban :Dalam kondisi istirahat, pengaruh parasimpatis adalah dominan.Bahkan, jika semua saraf otonom ke jantung diblokir, denyut jantung istirahat akan meningkat dari nilai rata-rata 70 denyut per menit untuk sekitar 100 denyut per menit, yang merupakantingkat rata-ratakeluaran spontan simpul SA ketikatidak mengalamipengaruhsaraf. (Kami menggunakan 70 denyut per menit sebagai tingkat normal keluaran simpul SA karena ini adalah rata-rata dalam kondisi normal dalam tubuh.) Perubahan dalam denyut jantung melampaui tingkat istirahat ini di kedua arah dapat dicapai dengan menggeser keseimbangan stimulasi saraf otonom.Denyut jantung meningkat secara bersamaan meningkatkan aktivitas simpatis dan penurunan aktivitas parasimpatis, penurunan denyut jantung disebabkan oleh kenaikan bersamaan aktivitas parasimpatis dan penurunan aktivitas simpatik. Tingkat relatif aktivitas dua cabang otonom ke jantung pada gilirannya terutama dikoordinasikan oleh pusat kendali jantung yang terletak di batang otak. Meskipun persarafan otonom adalah yang utama yang mengatur denyut jantung, faktor lain juga mempunyai peran yang sama.Yang paling penting dari ini adalah epinephrine, hormon yang disekresikan ke dalam darah dari medulla adrenal pada rangsangan simpatis dan bertindak pada tingkat jantung dengan cara yang sama dengan norepinephrin untuk meningkatkan denyut jantung. Epinephrin oleh karena itu memperkuat efek langsung yang dimiliki sistem saraf simpatis terhadap jantung.DAFTAR PUSTAKA1. Sherwood, Lauralee, Human Physiology, 304, 326-328, Fifth Edition, Thomson, United States.2. Barret, Kim E; Boitano, Scott; Barman, Susan M; Brooks, Hedden L; Ganongs, Review of Medical Physiology; Chap. 33 : 555-557, Twenty-Third Edition, Mc Graw Hill Medical Co.3. Masud, Ibnu, Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler, 35-38, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 1989.4. Guyton & Hall, Text Book of Medical Physiology, Unit XI : Chap. 60, 748-760, Elevent Edition, Elsevier Saunders Inc., Philadelphia, 2006.

Aktivitas 3. Efek EpinefrinHasil: Heart rate = 78Pembahasan 1. Apa efek epinefrin terhadap denyut jantung?Jawaban : Epinefrin dapat meningkatkan kontraksi dan denyut jantung.

2. Apakah efek epinefrin termasuk ke dalam system saraf simpatis atau system saraf parasimpatis?Jawaban : Epinefrin disintesis oleh medulla adrenal dan batang oak. Epinefrin tidak dapat menembus sawar darah-otak.Epinefrin umumnya menimbulkan efek mirip-perangsangan system saraf simpatik. Efeknya jelas terutama terhadap jantung, otot polos pembuluh darah dan otot polos lain.

3. Bagaimana denyut jantung ketika ditampilkan denyut jantung stabil pada layar monitor?Jawaban :

Aktivitas 4. Efek PilokarpinHasil: Heart Rate = 44Pembahasan1. Apa pengaruh pilokarpin pada denyut jantung?Jawaban : Lingkungan dengan suhu tinggi akan meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga laju respirasi meningkat dan berdampak pada peningkatan denyut jantung.