AKPEM Laporan Kegiatan Government Visit

download AKPEM Laporan Kegiatan Government Visit

of 11

description

Laporan kegiatan government visit Direktorat jendral Pajak

Transcript of AKPEM Laporan Kegiatan Government Visit

GOVERNMENT VISIT

Disusun Oleh :Lia Mayang Sari 8323128344

GOVERNMENT VISIT

Nama: Lia Mayang SariNo. Registrasi: 8323128344Jurusan : D3 Akuntansi 2Tanggal/hari: Kamis, 24 April 2014 Hal: Melakukan kunjungan ke lembaga pemerintahan, yaitu : 1. BPKP ( Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan )2. DJP ( Direktorat Jendral Pajak )

Government Visit BPKP( Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan )Hari,Tanggal: Kamis, 24 April 2014 Waktu: 09.00 s.d 11.50Lokasi: BPKP PusatAlamat: Jl. Pramuka No. 33 Jakarta Timur 13120Pembicara: 1. Nyoman Supriyatna Materi : Peran BPKP dalam pengawasan & Pengawasan Pengelolaan Daerah 2. Tati Kristianti Materi : Gambaran Umum Akuntansi Pemerintan Daerah Berbasis AkrualMateri: Pada hari kamis, 24 April 2014 kami Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta datang ke BPKP untuk melakukan Government Visit yang pertama. Sebelum masuk kedalam materi pertama dan kedua ada beberapa perbedaan yang dideskripsikan oleh Ibu Sri Penny Ratnasari , yaitu perbedaan antara BPK dan BPKP.BPK BPKP

Badan Pemeriksa KeuanganBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Auditor EksternalAuditor Internal

UU No. 15Keppres No. 31 thn 1983

Dalam penjelasannya, ibu Sri memberi penekanan untuk mengingatkan kita, bahwa BPK dan BPKP itu sangatlah berbeda. Selama ini kita selalu berfikir kalau BPK dan BPKP itu adalah lembaga yang sama, bahkan kita sering sekali tertukar antara BPK dan BPKP. Tetapi setelah ini beliau harap mahasiswa Universitas Negeri Jakarta tidak ada lagi yang tertukar nanti nya jika ditanya mengenai BPK dan BPKP.Kemudian materi pertama yang disampaikan oleh Bapak Nyoman membahas mengenai Peran BPKP dalam pengawasan & Pengawasan Pengelolaan Daerah. Dalam pembahasan ini kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu APIP. APIP adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Peran APIP yang efektif terdapat di pasal 11 PP 60. Dalam APIP pasal 49 ayat (1) Lingkup tugas :1. BPKPWas Intern atas akuntabilitas Keuangan Negara:Kegiatan lintas sektorat Kebendaharaan umum atas penetapan Menkeu Penugasan Presiden Pembinaan SPIPReview LKPP

2. ITJEN/Was intern thd seluruh kegiatan dlm rangka penyel. tugas INSPEKTORAT& fungsi satker K/L yang didanai APBNK/LReviu LK/KL

3. INSPEKTORATWas Intern thd seluruh kegiatan dlm rangka Penyel. Tugas PROV& Fungsi Satker prov. yang didanai APBD Prov.Reviu LK Pemprov.4. INSPEKTORATWas Intern thd seluruh kegiatan dlm rangka Penyel. Tugas KAB/KOTA& Fungsi Satker prov. yang didanai APBD Kab/Kota.Reviu LK Pemkab/KotaTugas dan Fungsi APIP1. Audit, terdiri atas:a. Audit Kinerjab. Audit dengan Tujuan Tertentu2. Reviu3. Evaluasi4. Pemantauan5. Kegiatan Pengawasan Lainnya Sedangkan Tugas dan Fungsi BPK1. Audit,a. Audit Kinerjab. Audit dengan Tujuan Tertentuc. Audit Keuangan

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan NegaraAkuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab atau menjelaskan dari aparatur pemerintahan sebagai pihak yang menerima amanah kepada pemberi amanah (publik) atas pelaksanaan amanah yang diterimanya secara obyektif.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisir Potret Akuntabilitas yaitu dengan melakukan Pengelolaan keuangan daerah, komitmen integritas dan disiplin anggaran, disbursement plan yang terkendali, tertib administrasi dalam pengelolaan anggaran, Reformasi Birokrasi, orientasai pelayanan publik, SDM yg kompetenBangun SPIP, Tingkatkan fungsi APIP sejak perencanaan. Hal hal tersebut dilakukan untuk meningkatan Pelayanan public, meningkatan Kepercayaan public, dan bebas korupsi.

Umumnya Akuntansi Pemerintan Daerah Berbasis Akrual Dasar hukum1. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.Dalam peraturan ini pemerintah daerah maupun pusat menerapkan basis Akrual2. Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.05/2011 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan (PUSAP).3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.

Sekarang ini diwajibkan menerapkan kas menuju akrual. Pendapatan, Kas menerapkan basis Kas dalam Pencatatannya, sedangkan Asset menerapkan basis Akrual.

Adapun Manfaat yang dipaparkan oleh ibu Tati.MANFAAT AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL Mengukur kinerja sesungguhnya dari Entitas Akuntansi/Pelaporan Mengukur efisiensi pelayanan yang dilakukan oleh pemdaLAPORAN KEUANGAN POKOKBerdasarkan PP No. 71 Tahun 20101. Laporan Pelaksanaan Anggaran a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)2. Laporan Finansial a. Laporan Operasional (LO) b. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) c. Neracad. Laporan Arus Kas (LAK)3. Catatan atas Laporan Keuangan a. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) BASIS AKUNTANSI PADA LAPORAN KEUANGAN Akrual: Laporan Operasional (LO) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Neraca Kas: Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Laporan Perubahan SAL (LPSAL) Laporan Arus Kas (LAK) BASIS KAS : Basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarBasis Kas diterapkan untuk pengakuan Pendapatan-LRA, Belanja, dan Pembiayaan BASIS AKRUAL : Basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar . Basis akrual diterapkan untuk pengakuan Pendapatan-LO, Beban, Aset, Kewajiban, dan Ekuitas METODE PENCATATAN Sistem Akuntansi Berbasis Akrual akan mengakomodasi baik basis akrual maupun basis kas dalam satu sistem. Oleh sebab itu, metode pencatatan yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Berbasis Akrual untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas akan langsung berpengaruh terhadap Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Operasional (LO).

PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA ENTITAS PELAPORAN1. Penggabungan Laporan Keuangan Entitas Akuntansi (SKPD) : LRA, Neraca, LO, LPE, CaLK menjadi Laporan Keuangan Pemda2. Penyusunan LPSAL dan LAK PemdaProses penggabungan LK SKPD dan penyusunan LPSAL & LAK pemda dilakukan oleh SKPKD

Pertanyaan : 1. Mengapa LRA tidak berbasis Akrual ? Karena Peraturan per Undang-Undangan yang mengharuskan menggunakan basis kas. Dan karena memang anggarannya masih berbasis kas.2. Apakah efektif apabila menggunakan basis kas dan akrual secara bersamaan dan mengapa Indonesia menggunakan basis kas menuju akrual ini ? apa banyak kekurangan apabila menggunakan basis kas ? Bicara soal efektif atau tidaknya, iya ini efektif, karena waktu nya sangat sempit tahun depan kita sudah harus menggunakan basis akrual tetapi masih ada yang menggunakan basis kas, jadi kita menggunakan kedua nya, seperti LRA karena memang anggarannya masih menggunakan basis kas maka kita pun masih menggunakan basis kas pada LRA. Di Indonesia menggunakan basis akrual karena memang Indonesia juga ingin maju dan basis akrual ini juga memiliki banyak keunggulan-keunggulan lainnya.

Government Visit DJP ( Direktorat Jendral Pajak )Hari,Tanggal: Kamis, 24 April 2014 Waktu: 14.00 s.d 16.50Lokasi: Direktorat Jendral Pajak PusatAlamat: Jl. Jend. Gatot Subroto No.. 40-42 Jakarta Selatan 12190Pembicara: FREDDY LEONARDO PANGARIBUAN

Pada siang hari nya kami Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta melakukan kunjungan kedua yaitu ke Direktorat Jendral Pajak. Materi disampaikan oleh Bapak Freddy Leonardo mengenai Pemimpin dalam pembangunan.

MENJADI PEMIMPIN DALAM PEMBANGUNAN BANGSAPENTINGNYA PERANAN PAJAK DALAM MENCIPTAKAN KEMANDIRIAN PEMBANGUNAN BANGSASebelum memasuki sub pokok bahasan, terlebih dahulu kita bedakan antara BOSS dan LEADER. Boss adalah seseorang yang hanya memerintah, menyuruh bawahan mengerjakan sesuatu, sedangkan Leader adalah seseorang yang menjadi panutan bawahannya, beliau tidak hanya menmerintah,menyuruh melainkan ikut mengerjakan.Mahasiswa adalah calon pemimpin dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia, seorang pemimpin harus memiliki Mimpi. Memiliki mimpi Indonesia menjadi Negara yang Maju. Apabila kita ingin Indonesia menjadi Negara yang Maju, kita harus keluar dari lingkaran setan kemiskinan terlebih dahulu. Lingkaran setan kemiskinan yaitu apabila penghasilan rendah maka masyarakat tidak akan memiliki tabungan, maka tabungan menjadi rendah, apabila tabungan rendah aka nada pengaruhnya terhadap investasi, investasi pun akan rendah, apabila investasi rendah maka produktivitas pun akan rendah. Kemajuan ekonomi suatu Negara bisa dilihat dari Gross Domstic Product, yang dirumuskan Y = C + G + I + (X-M)Negara Maju adalah Negara yang mandiri. Indonesia merupakan Negara yang belum Mandiri karena Indikator: Defisit APBN Instrumen utang dimiliki oleh asing 10% dari belanja Negara di APBN 2014 digunakan untuk bayar utang Cicilan pokok = Rp59,1TBunga utang = Rp121,3T Investor asing

INDONESIA TERGANTUNG ASINGketergantunganimporIndonesia 100% gandum dan terigu- 80% tekstil 80% farmasi- 70% susu Hampir 100% peralatan rumah tangga,sandang,papan- 2 juta ton beras Bahkan impor garam dari Singapura- 92% teknologi 65% kedelai 36% daging

Agar Indonesia mandiri dan tidak ketergantungan terhadap bangsa lain lagi adalah dengan mengoptimalkan penerimaan dalam negeri. Penerimaan dalam negeri 70% 80% dari sektor pajak, sedangkan masyarakat Indonesia sendiri masih kurang sadar diri untuk membayar pajak. Artinya bahwa penerimaan pajak di Indonesia potensinya masih sangat besar tetapi belum optimal diusahakan.Penghasilan selain dari penerimaan pajak.Jenis Sumber Daya Alam

1. Pendapatan Minyak Bumi2. Pendapatan Gas Alam3. Pendapatan Tambang Non Migas4. Pendapatan Kehutanan5. Pendapatan Perikanan6. Pendapatan Panas Bumi

Kita bisa meningkatkan penerimaan dalam negeri dari sektor non pajak, tetapi perlu dana besar untuk mengupayakannya. Dananya dapat diambil dari hasil pajak sehingga PEMBENAHAN INSTANSI PERPAJAKAN ADALAH KEHARUSAN untuk mengoptimalkan penerimaan dalam negeri.

Lampiran 1Government visit ke BPKP ( Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)1. Pada saat berkumpul di Terbuk untuk pengarahan dan sambutan dari ketua Pelaksana

2. Sambutan dari Bapak Indra Pahala dan Ibu Sri Penny Ratnasari

3. Pemberian Materi oleh Bapak Nyoman Suprayatna dan Ibu Tati Christianti

4. Pada Saat pemberian plakat

5. Foto Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ bersama dengan para pembicara dan Dosen Pendamping

6. Foto D3 Akuntansi B 2012 setelah pemaparan materi selesai

Government visit ke DJP ( Direktorat Jendral Pajak )1. Pemberian Materi oleh Bapak Freddy Leonardo

2. Sesi Tanya jawab

3. Foto bersama D3 Akuntansi B 2012 setelah pemberian materi selesai