Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal...

13
Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah Revenue ISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016 PENGARUH SISTEM PENGGAJIAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL GAJI (Studi kasus pada SPPBE PT PUSPITA CIPTA di Kuningan) Rio Kencono Jurusan Keuangan & Perbankan – Akademi AAKPI Serang Banten ABSTRAK Dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka aktivitas-aktivitas yang dilakukannya akan semakin luas dan kompleks. Diantara aktivitas perusahaan yang ada, aktivitas penggajian merupakan aktivitas yang penting karena aktivitas penggajian berkaitan dengan sumber daya manusia yang merupakan faktor dominan di dalam pencapaian tujuan perusahaan.Untuk itu diperlukan adanya sistem informasi akuntansi gaji yang baik yang dapat menunjang efektivitas pengendalian internal gaji. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian apakah sistem informasi gaji yang memadai berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal gaji.Penulis melakukan penelitian terhadap kegiatan penggajian pada PT Puspita Cipta di Kuningan.Hipotesis yang diajukan adalah sistem informasi akuntansi gaji yang memadai berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal gaji. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai data sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk menganalisis masalah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan, penulis memperoleh gambaran bahwa dalam melakukan aktivitasnya, telah menerapkan sistem informasi akuntansi gaji yang memadai dan juga telah melaksanakan proses pengendalian internal gaji secara efektif. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT Puspita, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi gaji yang memadai berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal gaji. Kata Kunci :Sistem penggajian, Efektivitas pengendalian, gaji PENDAHULUAN Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh personil yang bermutu agar dapat bekerja secara efisien.Hal yang penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah faktor manusia.Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor dominan dalam melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan memperoleh suatu penghasilan atau keuntungan.Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sumber daya manusia yang profesional dalam mengendalikan perusahaan.Sebagai imbalan, kepada sumber daya tersebut, perusahaan telah menjanjikan suatu kontra prestasi yang berupa gaji. Gaji mempunyai arti sebagai berikut: gaji merupakan suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu yang telah ditentukan, misalnya : bulanan. Gaji merupakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur terbesar, diperlukan kecermatan dan ketepatan didalam penetapan, penggolongan, pencatatan serta pembayarannya. Untuk mengatasi kekeliruan akibat tidak cermat dan tidak tepatnya penetapan, penggolongan, pencatatan serta pembayaran atas gaji perlu diatur tingkatan kerja yang 115

Transcript of Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal...

Page 1: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

PENGARUH SISTEM PENGGAJIAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL GAJI

(Studi kasus pada SPPBE PT PUSPITA CIPTA di Kuningan)

Rio KenconoJurusan Keuangan & Perbankan – Akademi AAKPI Serang Banten

ABSTRAKDengan berkembangnya suatu perusahaan, maka aktivitas-aktivitas yang dilakukannya

akan semakin luas dan kompleks. Diantara aktivitas perusahaan yang ada, aktivitas penggajianmerupakan aktivitas yang penting karena aktivitas penggajian berkaitan dengan sumber dayamanusia yang merupakan faktor dominan di dalam pencapaian tujuan perusahaan.Untuk itudiperlukan adanya sistem informasi akuntansi gaji yang baik yang dapat menunjang efektivitaspengendalian internal gaji.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian apakah sistem informasigaji yang memadai berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal gaji.Penulismelakukan penelitian terhadap kegiatan penggajian pada PT Puspita Cipta diKuningan.Hipotesis yang diajukan adalah sistem informasi akuntansi gaji yang memadaiberperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal gaji.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatanstudi kasus yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai data sehinggamenghasilkan informasi yang berguna untuk menganalisis masalah.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan, penulismemperoleh gambaran bahwa dalam melakukan aktivitasnya, telah menerapkan sisteminformasi akuntansi gaji yang memadai dan juga telah melaksanakan proses pengendalianinternal gaji secara efektif.

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT Puspita, penulis dapatmenyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi gaji yang memadai berperan dalammenunjang efektivitas pengendalian internal gaji.

Kata Kunci :Sistem penggajian, Efektivitas pengendalian, gaji

PENDAHULUANDalam melaksanakan kegiatan operasi

perusahaan diperlukan adanya manajemenperusahaan yang baik dengan ditunjangoleh personil yang bermutu agar dapatbekerja secara efisien.Hal yang pentingyang harus diperhatikan oleh perusahaanadalah faktor manusia.Sumber dayamanusia dalam suatu perusahaanmerupakan faktor dominan dalammelakukan kegiatan yang bertujuan untukmempertahankan kelangsungan hidupperusahaan dan memperoleh suatupenghasilan atau keuntungan.Untukmencapai tujuan tersebut diperlukan sumberdaya manusia yang profesional dalammengendalikan perusahaan.Sebagai

imbalan, kepada sumber daya tersebut,perusahaan telah menjanjikan suatu kontraprestasi yang berupa gaji.

Gaji mempunyai arti sebagai berikut:gaji merupakan suatu penghargaan dariusaha karyawan atau tenaga kerja yangsudah pasti jumlahnya pada setiap waktuyang telah ditentukan, misalnya : bulanan.Gaji merupakan biaya tenaga kerja yangmerupakan unsur terbesar, diperlukankecermatan dan ketepatan didalampenetapan, penggolongan, pencatatan sertapembayarannya.

Untuk mengatasi kekeliruan akibattidak cermat dan tidak tepatnya penetapan,penggolongan, pencatatan serta pembayaranatas gaji perlu diatur tingkatan kerja yang

115

Page 2: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

sesuai dengan peraturan yang berlaku.Demikian juga mengenai ketentuan-ketentuan untuk kesejahteraan sosial parakaryawannya harus ditetapkan kebijakan-kebijakan maupun sistem dan proseduryang didukung dengan formulir-formulirdan catatan-catatan yang sesuai denganperaturan yag berlaku pada perusahaantersebut.

Suatu sistem informasi akuntansi gajiyang baik dalam suatu perusahaan,diharapkan akan diperoleh suatu datainformasi yang pasti mengenai gaji,sehingga perusahaan dapat mengalokasikanbiaya seefisien mungkin dan sesuai dengankebijakan yang telah ditetapkan.

Perusahaan yang besar, pimpinanperusahaan tidak mungkin mengendalikansecara menyeluruh terhadap biaya tenagakerja.Oleh karena itu, diperlukan suatupengendalian internal yang memadaiterhadap gaji.Salah satu bentuk perhatianyang harus ditekankan oleh perusahaan,adalah dalam pengawasan pelaksanaanprosedur ketetapan dan pembayaran gajipara pegawai.

Alasan mengapa prosedur gaji inimerupakan salah satu masalah dalam satuinstansi/perusahaan adalah:1. Dalam suatu perusahaan yang

mempunyai jumlah tenaga kerja cukupbanyak, komponen biaya gajimerupakan komponen biaya yangcukup besar dan berarti.

2. Kompleksnya perhitungan gaji dalamperusahaan.

3. Di dalam beban gaji terjadipemborosan yang disebabkan jumlahbiaya gaji yang dikeluarkan tidaksesuai dengan yang dianggarkan.Dari alasan-alasan tersebut,

permasalahan pengelolaan beban akanmenjadi salah satu unsur penting. Olehsebab itu, diperlukan salah satu alat bantudalam bentuk sistem akuntansi gaji yangsebaik mungkin.

Adapun kebutuhan sistem akuntansidewasa ini, dalam menyajikan informasitelah ditunjang dengan penyajian data

akuntansi secara elektronik data processing( EDP )komputer yang dapat menyajikandata menjadi informasi yang efektif danefisien dibandingkan sistem akuntansisecara manual. Seperti halnya pada SPPBEPuspita Cipta masalah yang ada yaitu masihmenggunakan sistem akuntansi secaramanual dan komputer hanya digunakansebagai alat bantu untuk menginput data.

Untuk menciptakan suatupengendalian internal yang memadaidiperlukan suatu sistem informasi akuntansiyang baik. Sistem informasi akuntansi itumerupakan keseluruhan prosedur dan teknikyang diperlukan untuk megumpulkan datadan mengolahnya sehingga menjadiinformasi yang diperlukan sebagai alatbantu pimpinan perusahaan dalammelaksanakan pengawasan kerja.

Berdasarkan uraian di atas dalampenelitian ini penulis memilih judul:“Pengaruh Sistem Penggajian TerhadapEfektivitas Pengendalian Internal Gajipada SPPBE PT. Puspita Cipta”.

Rumusan MasalahPenulis mengidentifikasi masalah

ini sebagai berikut :1. Bagaimana sistem penggajian pada

SPPBE PT Puspita Cipta?2. Bagaimana efektivitas pengendalian

internal gaji pada SPPBE PT PuspitaCipta?

3. Bagaimana pengaruh sistem penggajianterhadap efektivitas pengendalianinternal gaji pada SPPBE PT PuspitaCipta ?

Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem penggajianpada SPPBE PT Puspita Cipta.

2. Untuk mengetahui efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBEPT Puspita Cipta.

3. Untuk mengetahui pengaruh sistempenggajian terhadap efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBEPT Puspita Cipta.

116

Page 3: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

Metode PenelitianPenelitian ini penulis lakukan dengan

metode penelitian deskriptis analitis denganpendekatan studi kasus, yaitu suatupenelitian yang membahas danmenganalisis masalah-masalah yang adakaitannya dengan objek penelitian.Penulismenggunakan metode tersebut denganmaksud untuk memperoleh pengetahuansecara praktik mengenai sistem informasiakuntansi dan pengendalian internal dalamaktivitas gaji.Agar dapat memperoleh hasilpenelitian yang diharapkan makadibutuhkan adanya data serta informasiyang sesuai dengan permasalahan yangdibahas.

LANDASAN TEORIPengaruh

Pengertian pengaruh menurut KamusBesar Bahasa Indonesia (2002:849) adalah“daya yang ada atau timbul dari sesuatu(orang, benda) yang ikut membentuk watak,kepercayaan atau perbuatan seseorang.

Sedangkan pengertian pengaruhmenurut Badudu dan Zain dalam(1994:1031) R. Arif Ginanjar (2007:18)yaitu sebagai berikut :

Pengaruh adalah (1) daya yangmenyebabkan sesuatu yang terjadi, (2)sesuatu yang dapat membentuk ataumengubah sesuatu yang lain, dan (3) tundukatau mengikuti karena kuasa atau kekuatanorang lain.

Dari pengertian di atas dapatdisimpulkan bahwa pengaruh adalahsesuatu daya yang dapat membentuk ataumengubah sesuatu yang lain. Sehinggadalam penelitian ini, penulis menelitiseberapa besar daya yang ada atauditimbulkan oleh Sistem InformasiAkuntansi Penjualan terhadap InformasiPenjualan yang Berkualitas.

Sistem Menurut Mulyadi 2001:2 “sistem

adalah Sekelompok unsur yang eratberhubungan satu dengan lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapaitujuan tertentu”. Dari definisi ini dapatdirinci lebih lanjut pengertian umummengenai system sebagai berikut :1. Setiap system terdiri dari unsur-unsur.

Sistem pernapasan kita terdiri dari suatukelompok unsure, yaitu hidung, saluranpernapasan, paru-paru dan darah.

2. Unsur Merupakan bagian terpadu darisystem yang bersangkutan.

3. Unsur system bekerjasama untukmencapai tujuan system.

4. Suatu system merupakan bagian darisystem lain yang lenih besar.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Beberapa definisi tentang pengertian

sistem informasi akuntansi telahdikemukakan oleh para pakar, antara laindikemukakan oleh Bodnar (1995:2) sebagaiberikut:

“An accounting information systemis a collection of resources, such aspeople andequipment, designed totransform financial data intoinformation”.

Sedangkan menurut Wing WahyuWinarno (1994:9) pengertian dari sisteminformasi akuntansi adalah sebagai berikut:

“Komponen organisasi yangdirancang untuk mengolah datakeuangan menjadi informasi ataulaporan keuangan, yang ditujukankepada pihak internal maupuneksternal perusahaan”.

Dari kedua definisi di atas tersebutdapat ditarik kesimpulan bahwa suatusistem informasi akuntansi adalahkumpulan sumber, seperti manusia danperalatan yang didesain untuk mengubahdata menjadi informasi yang mempunyaiakibat finansial bagi perusahaan yangmenjadi dasar bagi pimpinan untukmengambil keputusan dalam merencanakandan mengendalikan perusahaan gunamencapai tujuannya.

117

Page 4: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

Unsur–unsur Sistem Informasi Akuntansi

Pedoman sistem informasi akuntansimenjadi pedoman bagi petugas tata usaha(clerical operation) dalam melaksanakanaktivitas, terdiri dari ruang lingkup sisteminformasi akuntansi dan berbagai proseduryang juga merupakan unsur-unsur sisteminformasi akuntansi.

Seperti yang dikemukakan olehWilkinson (1995:4) yang dialihbahasakanoleh Agus Maulana terdapat beberapa unsursistem informasi akuntansi antara lain:1. Sumber daya manusia dan alat2. Data (catatan-catatan dan formulir-

formulir)3. Informasi.

Unsur-unsur sistem informasiakuntansi pada dasarnya mencakup segalasesuatu yang dapat dijadikan pedoman bagipetugas akuntansi didalam melaksanakantugas-tugasnya.

GajiPemberian imbalan balas jasa oleh

perusahaan kepada karyawan baik dalambentuk gaji, upah, insentif bonus atau dalambentuk benefit, sebenarnya merupakan halyang rutin dalam arti selalu dihadapi olehpimpinan perusahaan.

Namun demikian tidak jarang kitamengamati adanya karyawan yangmengeluh, seringnya karyawan terlambathadir, adanya kesiapsiagaan dari karyawanuntuk memperoleh kesempatan yang lebihbaik dari perusahaan lain, peningkatanjumlah karyawan berhenti, terjadinyatuntutan kenaikan gaji, atau terjadinyapemogokan, semua ini merupakan gejala-gejala nyata yang dapat kita lihat, yangdisebabkan oleh kurang adanya pemantapandalam sistem pengendalian pemberianimbalan balas jasa yang sebenarnyamerupakan akibat dari berbagai hal yangmungkin timbul dari perusahan sendiri.

Tidak jarang kita melihat adanyapimpinan perusahaan atau pemilik yangmengganggap bahwa karyawan harus

tunduk pada ketentuan yang berlaku, karenadi luar masih banyak yang mencaripekerjaan.Akibatnya adalah pimpinanperusahaan dapat menentukan besarnyaimbalan balas jasa begitu saja tanpa melihatakibatnya yang timbul dikemudian hari.

Sistem Informasi Akuntansi GajiSistem informasi akuntansi gaji untuk

kebanyakan perusahaan terdiri dari sumberdaya manusia, data yang terdiri dariprosedur dan catatan-catatan serta formuliryang digunakan untuk menetapkan secaratepat dan akurat berapa gaji yang harusditerima oleh setiap pegawainya, berapagaji yang harus dipotong, missal untukpajak penghasilan pegawai pada perusahaanserta sisa gaji yang benar-benar telahdibayarkan kepada pegawai, serta informasiyang diperlukan untuk kegiatan prosedurpenggajian tersebut.

Sistem dan Prosedur PenggajianAdapun sistem dan prosedur

akuntansi yang terdapat dalam pengelolaangaji menurut La Midjan (1992:262) terdiridari tiga bagian yaitu :1. Sistem dan prosedur penempatan

karyawan (employement procedures).2. Sistem dan prosedur pencatatan waktu

(timekeeping procedures).3. Sistem dan prosedur pembayaran gaji

(payroll procedures)”Uraian dari ketiga bagian tersebut

adalah sebagai berikut :1. Sistem dan prosedur penempatan

karyawan Sistem dan penempatan karyawanmerupakan kegiatan bagianpersonalia yang terdiri dari kegiatan:a. Pencarian karyawan (recruiting)b. Mengadakan wawancara

(interview)c. Menempatkan karyawan

2. Sistem dan prosedur pencatatan waktu Terdiri dari kegiatan pencatatan waktu,yaitu:a. Pencatatan waktu hadir, b. Pencatatan waktu kerja,

118

Page 5: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

3. Sistem dan prosedur pembayaran gajiFungsi bagian pembuat daftar gaji danupah adalah:a. Untuk menghitung gaji yang harus

dibayarkan pada masing-masingkaryawan.

b. Untuk mencatat (jurnal entry) yangberhubungan dengan pembayarangaji serta membuat formulir danlaporan yang ditentukan olehperaturan mengenai berbagaipegawai perusahaan.

c. Membuat statistik gaji.d. Menyelenggarakan arsip tentang

gaji yang diperlukan, yaitu aspek-aspek hukum dari pembuatan daftargaji.

Pengertian Pengendalian InternalPengertian pengendalian internal

menurut Arens dan Lobbecke (1997:290)adalah sebagai berikut:

“The system consists of many specificpolicies and procedures designed toprovide management with reasonableassurance”.Sedangkan menurut IAI (1994:319)

pengendalian internal adalah sebagaiberikut:

“Pengendalian internal merupakansatuan usaha yang terdiri darikebijakan dan prosedur yangditerapkan untuk memberikankeyakinan memadai bahwa tujuantertentu satuan usaha akan tercapai”.Dari kedua pengertian dapat

disimpulkan bahwa pengendalian internalmenekankan tujuan yang hendak dicapaidan bukan pada unsur-unsur yangmembentuk sistem tersebut.Dengandemikian pengertian pengendalian internaldi atas berlaku baik bagi perusahaan yangmengolah informasinya secara manual,dengan mesin maupun dengan komputer.

Kerangka Pemikiran Setiap pimpinan perusahaan

menghendaki agar perusahaannya dapat

hidup terus menerus dan semakinberkembang dikemudian hari. Oleh karenaitu ia selalu berusaha semaksimal mungkinagar perusahaannya terhindar dari faktor-faktor yang menghambat kemajuan danperkembangan perusahaan yang dia pimpin.

Agar perusahaan dapat bertahan dansemakin berkembang diperlukan tenagakerja yang berkualitas dengan tingkatkontra prestasi yang berbeda, sesuai denganprestasi yang disumbangkan padaperusahaan untuk membantupengadministrasian gaji diperlukan suatusistem penggajian agar pelaksanaan yangdilakukan dapat terkoordinasi dengan baik.

Karena sebagaimana diketahui dalammerancang suatu pengendalian internalyang efektif, pimpinan perusahaanmemperhatikan 3 kepentingan, sebagaiberikut :1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi

operasi.2. Menyediakan laporan keuangan yang

dapat diandalkan.3. Mendorong ditaatinya setiap peraturan

dan hukum yang telah ditetapkan.Seperti dikemukakan di atas dapat

disimpulkan, dengan adanya pengendalianinternal yang memadai dalam hal inimemenuhi kepentingan-kepentingantersebut, diharapkan segala kesalahan,penyimpangangan, kecurangan, dan hal-halyang meragukan perusahaan dapat ditekanserendah mungkin.

Seperti halnya pada SPPBE PTPuspita dalam proses penggajian tidakteratur dengan baik, sehingga perusahaanmerasa kesulitan dalam mengkordinirnya,dan ada juga karyawan dalam penerimaangaji merasa ada kecurangan karena tidaksesusi dengan pekerjaan yang sudahdijalaninya, karena pada perusahaan inisystem penggajian yang diterima jugaberpengaruh dari kehadiran karyawannyayang tidak masuk kerja. Untuk ituperusahaan perlu merancang systempenggajian yang nantinya akan efektipterhadap pengendalian internal perusahaan.Hal ini juga akan memudahkan pimpinan

119

Page 6: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

dalam memeriksa dan mengelola laporankeuangan

Berdasarkan uraian tersebut dapatdisimpulkan bahwa dengan adanya sisteminformasi akuntansi gaji yang memadaiterkandung didalamnya pengendalianinternal atas gaji yang memadai sangatdibutuhkan, karena kedua variabel tersebutakan sangat membantu pimpinanperusahaan dalam melakukan pengendalianterhadap gaji.

Melihat dari permasalahan di atasdengan demikian dapat dikatakan bahwasecara konseptual/pemikiran penulisterdapat pengaruh Sistem penggajianterhadap Efektifitas Pengendalian Internaldapat digambarkan dalam bagan sebagaiberikut:

Keterangan : X = Sistem penggajianY = Efektifitas Pengendalian Internal → = Garis yang MenggambarkanPengaruh antara X terhadap Y

HipotesisHipotesis merupakan kesimpulan

sementara terhadap permasalahanpenelitian, yang harus di uji kebenaranempirisnya. Berdasarkan kerangkapemikiran tersebut, penulis mengajukanhipotesis:

“Terdapat Pengaruh SistemInformasi Akuntansi Penggaijan terhadapEfektivitas Pengendalian Internal Gaji.”

METODE PENELITIANPenelitian ini penulis lakukan dengan

metode penelitian deskriptis analitis denganpendekatan studi kasus, yaitu suatupenelitian yang membahas danmenganalisis masalah-masalah yang adakaitannya dengan objek penelitian.Penulismenggunakan metode tersebut denganmaksud untuk memperoleh pengetahuansecara praktik mengenai sistem informasiakuntansi dan pengendalian internal dalamaktivitas gaji.Agar dapat memperoleh hasilpenelitian yang diharapkan maka

dibutuhkan adanya data serta informasiyang sesuai dengan permasalahan yangdibahas.

Operasional VariabelSesuai dengan judul yang penulis ajukanyaitu Peranan Sistem Informasi Gaji dalamMenunjang Efektivitas PengendalianInternal Gaji, maka terdapat dua variabeldalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel X (Variabel Independen/Variabel Bebas)Yaitu variabel yang mempengaruhivariabel lain yang tidak bebas ataudengan kata lain, varibel bebas adalahsuatu variabel yang tidak tergantungpada variabel tidak bebas. Makayangmenjadi menjadi variabelindependen adalah peranan sisteminformasi akuntansi gaji.

2. Variabel Y (Variabel Dependen/Variabel Tidak Bebas)Yaitu variabel yang dipengaruhi olehvariabel lain yang bebas atau dengan katalain, variabel tidak bebas adalah suatuvariabel yang tergantung pada variabelbebas. Maka yang menjadi variabeldependen adalah efektivitas pengendalianinternal gaji.

Tabel Operasional Varabel

Populasi dan Penarikan SampelSedangkan untuk sampelnya penulis

hanya mengambil dua satuan kerja, dimana

120

Page 7: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

tiap bagian diambil sebanyak 5 orangsebagai responden di SPPBE PT PuspitaCipta baik untuk variabel independen danvariabel dependen

Teknik Pengumpulan DataUntuk memperoleh data, penulis

menggunakan cara Kuesioner, yaitu denganmenggunakan data pertanyaan terukur yangada hubungannya dengan peranan sisteminformasi akuntansi gajidalam menunjangefektivitas pengendalian internal gaji.

Analisis DataDidalam mengolah data yang

diperoleh teknik analisis yang digunakanpeneliti dalam penelitian ini adalahmenggunakan teknik analisis statistik, yaitudari data-data yang diperoleh kemudiandiolah dengan menggunakan uji validitas;uji realibilitas, uji regresi, uji asumsi klasik,dan uji hipotesis.

Uji ValiditasProsedur untuk melakukan uji

validitas instrument terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:1. Menghitung skor variable dari skor

butir, dimana jumlah dari skor butirmerupakan skor variable.

2. Menghitung koefisien korelasisederhana antara skor butir (X) denganskor variable (Y) . Data pada penelitianini merupakan data ordinal makaperhitungan koefisien korelasi menurutSugiyono (2006: 282) menggunakanrumus koefisien korelasi SpearmanRank.

)1( nnρ = 1 -

2

26i

b

Dimana:

= Koefisien korelasi spearman

rankn = Jumlah responden

3. Kemudian dilakukan uji signifikansikoefisien korelasi Spearman Rank hasil

perhitungan () dengan koefisien

korelasi pada table (rhotabel). Butir itemdinyatakan signifikan atau valid apabila

> rhotabel.

Uji ReliabilitasMetode untuk mencari reliabilitas

intern dengan rumus Cronbach’s Alphamenurut Husein Umar (2003: 207) adalahsebagai berikut:

r11 =

t

b

k

k2

2

1.1

Dimana:r11 = Reliabilitas instrumentk = Banyak butir/pertanyaanσ = Varians sisa

(Suatu instrument dinyatakan reliabelapabila Alphanya (σ) > 0,60 )

Dalam analisis statistiknya untukmengukur pengaruh antar variabelnyapenelitian ini menggunakan piranti lunakStatistical Program for Social Sciences(SPSS) release 15.

Metode statistik yang digunakanuntuk mencari besar serta jenis hubunganantara kedua variabel tersebut adalahmetode korelasi Rank Sperman, dimanadalam metode ini skor yang didapat darihasil kuesioner akan diranking dan diberibobot. Nilai koefisien korelasi RankSpearman ( rs ) berkisar antara –1< rs< 1.Tanda negatif / positif menurutSugiyono( 2000 : 149 ) dapat diartikansebagai berikut:

Skala Koefisien Korelasi

Uji HipotesisUntuk mengetahui apakah variabel

bebas yaitu variabel bebas berpengaruhterhadap variabel terikat yaitu, diperlukanUji t.

Menurut Husein Umar (2003: 316),yaitu:

121

Page 8: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

t = )1(

)2(2r

nr

Dimana :t = Uji statistik hitungr = Nilai korelasin = Banyaknya sampel

Uji Validitas Instrumen PenelitianDalam perhitungan validitas

dilakukan dengan cara mengkorelasikansetiap item angket dengan skor total dariangket. Berdasarkan hasil pengujianvaliditas dengan menggunakanprogramSPSS Versi 17, diperoleh nilai validasiinstrumen penelitian variabel X sepertidalam tabel dibawah ini :

Item-Total Statistics Variabel X

Output Pengolahan Data SPSS Ver. 17 Pada tabel diatas, dikolom

Corrected item total correlation merupakankorelasi antar skor item dengan skor totalitem yang digunakan untuk mengujivaliditas variabel X. Nilai corrected itemtotal correlation pada item 1 sebesar 0,616dan seterusnya adalah nilai rhitung yang akandibandingkan dengan rtabel untukmenentukanvaliditas instrumen. Denganmenggunakan responden sebanyak 30,maka nilai r tabel pada taraf signifikansi 0,05sebesar 0,361.

Pada table diatas terlihat bahwakoefisien korelasi dari butir pernyataan item1 sampai dengan item 20, semuanyamenunjukkan bahwa nilai rhitung> rtabel

sehingga sesuai dengan kriteria pengujiantes validitas seluruh item angket tentangsystem penggajian (variabel X) dinyatakansemuanya memiliki status valid artinyaartinya dalam menjalankan fungsinya dalammengukur variabel X, instrumen tersebutmampu memberikan hasil ukur sesuaidengan yang dikehendaki secara tepat.

Selanjutnya pada pengujian validitasvariabel Y (Efektifitas PengendalianInternal ) dengan menggunakan aplikasiSPSS 17 dihasilkan output sebagaiamanaterlihat pada tabel berikut ini:

Pada tabel diatas menunjukkan kolomCorrected item total correlation merupakankorelasi antar skor item dengan skor totalitem yang digunakan untuk mengujivaliditas variabel Y. Nilai corrected itemtotal correlation pada item 1 sebesar 0,502dan seterusnya adalah nilai rhitung yang akandibandingkan dengan nilai rtabel untukmenentukan validitas instrumen. Denganmenggunakan responden sebanyak 30,

122

Page 9: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

maka nilai r tabel pada taraf signifikansi 0,05adalah sebesar 0,361.

Berdasarkan tabel di atas tersebutterlihat bahwa koefisien korelasi dari butirpernyataan item 1 sampai dengan item 20, r

hitung> r tabel sehingga sesuai dengan kriteriapengujian tes validitas seluruh item angkettentang efektivitas pengendalian internal(variabel Y) dinyatakan valid artinya dalammenjalankan fungsinya dalam mengukurvariabel Y, instrumen tersebut mampumemberikan hasil ukur sesuai dengan yangdikehendaki secara tepat.

Uji Reliabilitas Instrumen PenelitianDalam pengujian reliabilitas, suatu

konstruk variabel dikatakan reliabel jikamemiliki nilai Croanbach's Alpha lebihbesar dari0,8 (Kuncoro dalam Situmorang,2008).

Berdasarkan pengujian reliabilitastentang variabel X dengan menggunakanSPSS version 17for windows dihasilkanoutput sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini.Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Based onStandardized Items

N of item

.772 20

Dengan melihat hasil perhitungan di atasdiperoleh nilai r11> 0,444 atau 0,772>0,444 sehingga variabel Sistem penggajian(X) adalah reliabel. yang artinya bahwatiap butir instrument dapat dipercaya.

Berdasarkan pengujian reliabilitastentang variabel Y dengan menggunakanSPSS version 17for windows dihasilkanoutput sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini.

Uji Reliabilitas Efektivitas pengendalianInternal

Cronbach’s Alpha Based onStandardized Items

N of item

.914 20

Dengan melihat hasil perhitungan diatas diperoleh nilai r11> 0,60 atau 0,914 >0,6 sehingga variabel efektivitas

pengendalian internal (Y) adalah reliabel.yang artinya bahwa tiap butir instrumentdapat dipercaya.

Analisis Deskriptif Variabel X danVariabel Y

Untuk menginterpretasikan gambaransecara deskriptif mengenai sistempenggajian (Variabel X) dan efektivitaspengendalian internal (variabel Y) padaSPPBE, penulis melakukan analisis secaratabulasi terhadap data yang diperoleh, yakniberupa hasil tanggapan dari respondendalam angket yang telah disebarkansebanyak 30 (tiga puluh) eksemplar.

Analisis Deskriptif Variabel X (SistemPenggajian)

Dari penjelasan tentang tanggapanresponden mengenai sistem penggajianpada SPPBE PT Puspita Cipta, itempernyataan yang memiliki tanggapanresponden yang paling baik adalah selaludilakukan pengecekan kembali di dalamlaproran pengajian. Sedangkan pernyataanyang memiliki tanggapan paling rendahadalah dalam hal arsip karyawan baru dicatat dan didokumentasikan.

Untuk memberikan interpretasiterhadap hasil tanggapan respondenmengenai sistem penggajian pada SPPBEsecara keseluruhan maka dilakukanklasifikasi skor data berdasarkan deskripsistatistik variabel X sebagaimana terlihatpada table:

Deskripsi Statistik Variabel XDescriptive Statistics

VariabelN

Minimum

Maximum Mean

Std.Deviation

Sistem Penggajian 30 27.00 42.00 39.8333 2.73021

Valid N (listwise) 30

Output Pengolahan Data dengan SPSS 17 forWindows

Pengklasifikasian skor data variabelX dibagi menjadi 3 kategori, diantaranya :kategori tinggi, kategori sedang, dankategori rendah. Adapun untuk menentukannilai klasifikasi skor maka digunakan rangesebagai berikut :

123

Page 10: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

1. Kategori Tingkat Tinggi : Mean + SDKeatas 39.833 + 2.730 = 42,563

dibulatkan : 43 ke atas2. Kategori Tingkat Sedang :

(Mean - SD) + 1 sampai (Mean +SD) - 1

(37) + 1 = 38 sampai dengan (43) – 1 =42

3. Kategori Tingkat Rendah : Mean - SDKebawah39.833 - 2.730 = 37,103 dibulatkan :37 ke bawahBerdasarkan hasil analisa,diperoleh nilai klasifikasi pada setiapkategori sebagaimana terlihat pada tabelberikut ini.

TabelKlasifikasi Skor Data Variabel

Berdasarkan tabel diatas, maka dapatdisimpulkan bahwa dari jumlah respondensebanyak 30 orang, bahwa tidak adapegawai yang memberikan penilaianmengenai system penggajian pada ketegorikategori tinggi. Sebagian besar respondenmemberikan penilaian atas systempenggajian pada SPPBE pada kategorisedang yakni sebanyak 93,3 % (28 orang),sedangkan responden yang memberikanpenilaian system penggajian pada kategorirendah hanya 6,7 % (2 orang).

Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata penilaian terhadap system penggajiansebagai suatu sistem yang terdiri dariseperangkat komponen dan sumber dayayang terorganisir dan bekerjasama dalammengolah data menjadi informasi gaji yangdibutuhkan pada SPPBE berada padakategori sedang artinya dinilai telah baik.

Analisis Deskriptif Variabel Y(Efektivitas Pengendalian InternalGaji)

Untuk memberikan interpretasimengenai keadaan efektivitas pengendalianinternal gaji pada SPPBE berdasarkan hasil

tanggapan responden pada angket yangberkaitan dengan indikator efektivitaspengendalian internal gaji maka akandilakukan klasifikasi skor data berdasarkandeskripsi statistik variabel Y sebagaimanaterlihat pada tabel berikut ini:

Output Pengolahan Data dengan SPSS 17 forWindows

Pengklasifikasi skor data variabel Ydibagi menjadi 3 kategori, yaitu : kategoritingkat tinggi, kategori tingkat sedang, dankategori tingkat rendah. Adapun untukmenentukan nilai klasifikasi skor makadigunakan range sebagai berikut :1. Kategori Tingkat Tinggi : Mean + SD

Keatas 58.900 + 4.421 = 63,321

dibulatkan : 63 ke atas2. Kategori Tingkat Sedang :

(Mean - SD) + 1 sampai (Mean +SD) - 1

(54) + 1 = 55 sampai dengan (63) –

1 = 623. Kategori Tingkat Rendah : Mean - SD

Kebawah 58.900 - 4.421 = 54,479 dibulatkan

: 54 ke bawahBerdasarkan hasil analisa, diperoleh

nilai klasifikasi pada setiap kategorisebagaimana terlihat pada tabel berikut ini.

Berdasarkan tabel diatas, maka dapatdiinterpretasikan bahwa tidak ada yangmemberikan penilaian pada kategori tinggiterhadap efektivitas pengendalian internalgaji pada SPPBE. Kebanyakan penilaianterhadap pengendalian internal gaji beradapada kategori sedang yakni sebanyak 96,7

124

Page 11: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

% (29 orang). Sedangkan penilaianterhadap efektivitas pengendalian internalgaji pada kategori rendah hanya 3,3 % (1orang).

Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata penilaian terhadap efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBE.berada pada kategori sedang, artinyapengendalian internal gaji sebagai prosespenilaian terhadap serangkaian prosedurdan aktivitas dikaitkan dengan tujuan yanghendak dicapai oleh perusahaansehinggadiperoleh keyakinan yangmemadai telah berjalan cukup efektif.

Analisis KorelasiAnalisis korelasi digunakan untuk

mengetahui derajat kekuatan hubunganantara variabel X (system Penggajian)dengan variabel Y (efektivitaspengendalian internal gaji), dalam halanalisa korelasi yang digunakan adalahkorelasi Rank Spearman.

Berdasarkan pengolahan datamenggunakan SPSS 17 diperoleh outputkorelasi sebagaimana tampak dalam tabelberikut ini.

Hasil otput pengolahan data dengan SPSSversi 17 for Windows

Dari tabel di atas, terlihat bahwakoefisin korelasi antara variabel X (SistemPenggajian) dengan variabel Y (efektivitaspengendalian internal gaji) adalah sebesar0,442.

Jika dikaitkan dengan pedomantaksiran koefisien korelasi terlihat bahwanilai koefisien korelasi tersebut termasukdalam kategori sedang yakni berada padakoefisien 0,40 – 0,599 artinya bahwahubungan antara system penggajian dengan

efektivitas pengendalian internal gaji padaSPPBE adalah sedang.

Koefisien DeterminasiUntuk mengetahui kontribusi system

penggajian dalam mempengaruhiefektivitas pengendalian internal gaji padaSPPBE, maka dilakukan perhitungankoefisien determinasi (Kd) sebagai berikut :

Kd = r2 X 100 %Kd = 0,4422 X 100 %Kd = 0,1954 X 100 %Kd = 19,54 %

Dari analisa determinasi diperolehnilai sebesar 19,54 %. Hal tersebutmenunjukkan bahwa kontribusi pengaruhvariabel sistem penggjian terhadapefektivitas pengendalian internal gaji padaSPPBE adalah sebesar 19,54 %, sedangkansisanya sebesar 80,46 % dipengaruhi olehfaktor lain.

Pengujian SignifikansiUntuk mengetahui taraf signifikansi

nilai r, maka selanjutnya nilai r kitasubstitusikan kedalam rumus uji t, sebagaiberikut :

21

2

r

nrt

2442,01

230442,0

t

2442,01

28442,0

t

8046,0

28442,0t

79999,34442,0t

89914,5442,0 xt

6047125,2t

604,2t

Berdasarkan pengujian hipotesisdiperoleh thitung sebesar 2,604 sedangkan ttabel

untuk n – 2 = 28 pada = 0,05 adalah

1,701. Hal ini menunjukan thitung lebih besar

125

Page 12: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

dari ttabel sehingga Ho ditolak dan Haditerima. Dengan demikian, hipotesis yangpenulis ajukan diterima. Dengan demikian,hipotesis yang penulis ajukan diterima,artinya sistem penggajian berpengaruhsignifikan terhadap efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBE PTPuspita Cipta Kuningan.

PEMBAHASAN PENELITIANBerdasarkan penelitian yang

dilakukan mengenai pengaruh sistempenggajian terhadap efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBE,pada bagian ini akan dibahas hasil daripenelitian tersebut diantaranya mengenaigambaran sistem penggajian dan efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBEserta bagaimana pengaruh sistempenggajian terhadap efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBE.

Dalam analisa mengenai gambaransistem penggajian dan efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBEdilakukan dengan membuat klasifikasi skordata berdasarkan kategori tinggi, sedang,dan rendah.

Berdasarkan hasil analisa mengenaigambaran sistem penggajian pada SPPBEbahwa dari jumlah responden sebanyak 30orang, tidak ada pegawai yang memberikanpenilaian mengenai sistem penggajian padaketegori kategori tinggi. Sebagian besarpegawai memberikan penilaian atas sistempenggajian pada SPPBE pada kategorisedang yakni sebanyak 93,3 % (28 orang),sedangkan pegawai yang memberikanpenilaian sistem penggajian pada kategorirendah hanya 6,7 % (2 orang).

Selanjutnya, menyangkut gambaranefektivitas pengendalian internal gajisesuai dengan tanggapan respondensebanyak 30 orang bahwa tidak ada yangmemberikan penilaian pada kategori tinggiterhadap efektivitas pengendalian internalgaji. Kebanyakan penilaian terhadappengendalian internal gaji berada padakategori sedang yakni sebanyak 96,7 % (29orang). Sedangkan penilaian terhadap

efektivitas pengendalian internal gaji padakategori rendah hanya 3,3 % (1 orang).

Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata penilaian terhadap efektivitaspengendalian internal gaji berada padakategori sedang, artinya pengendalianinternal gaji sebagai proses penilaianterhadap serangkaian prosedur dan aktivitaspenggajian dikaitkan dengan tujuan yanghendak dicapai oleh perusahaan sehinggadiperoleh keyakinan yang memadai telahberjalan cukup efektif.

Dari hasil analisa korelasi diketahuibahwa koefisien korelasi antara variabel X(sistem penggjian) dengan variabel Y(efektivitas pengendalian internal gaji)adalah sebesar 0,442. Jika dikaitkandengan pedoman taksiran koefisien korelasiterlihat bahwa nilai koefisien korelasitersebut termasuk dalam kategori sedangyakni berada pada koefisien 0,40 – 0,599artinya bahwa hubungan antara sistempenggajian dengan efektivitaspengendalian internal gaji pada SPPBEadalah sedang.

Dari analisa determinasi diperolehnilai sebesar 19,54 %. Hal tersebutmenunjukkan bahwa kontribusi pengaruhvariabel sistem penggjian terhadapefektivitas pengendalian internal gaji padaSPPBE adalah sebesar 19,54 %, sedangkansisanya sebesar 80,46 % dipengaruhi olehfaktor lain.

Berdasarkan pengujian hipotesisdiperoleh thitung sebesar 2,604 sedangkan ttabel

untuk n – 2 = 28 pada = 0,05 adalah

1,701. Hal ini menunjukan thitung lebih besardari ttabel sehingga Ho ditolak dan Haditerima. Dengan demikian, hipotesis yangpenulis ajukan diterima. Dengan demikian,hipotesis yang penulis ajukan diterima,artinya sistem penggajian berpengaruhterhadap efektivitas pengendalian internalgaji pada SPPBE PT Puspita CiptaKuningan.

DAFTAR PUSTAKA

126

Page 13: Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal ...aakpi-stekpi.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/05.-Jurnal-Pak-Rio.pdf · Dengan berkembangnya suatu perusahaan, ... Besar

Akademi Akuntansi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jurnal Ilmiah RevenueISSN : 2442 - 8493 Vol. 2 No. 2,Juni 2016

Hall, James A, 2009, Sistem Informasi,Jakarta :Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, StandarAkuntansi Keuangan, Jakarta :Salemba Empat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002

Mardi, 2011, Sistem Informasi Akuntansi,Jakarta :Ghalia Indonesia

Miles, BB., dan A.M. Huberman, 1992,Analisa Data Kualitatif, Jakarta : UIPress

Moleng, Lexy J, 1990, MetodologiPenelitian Kualitatif, Bandung : PTRemaja Rosdakarya.

Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi, Jakarta :Salemba Empat

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis.Bandung :Alfabeta

127