Aircraft Communication

8
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 29 BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA Jl. Prof. Jokosutono, SH. No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan E-mail : [email protected] Website : www.smkn29jkt.sch.id November 2013 1 A/C SYSTEM AIRCRAFT COMMUNICATION X ap-1 Akhmad iqbal qustafi (06) Dio rian prambudi (11) Frizella Putri Anggela (17) mukhamad mardiansyah (27)

Transcript of Aircraft Communication

Page 1: Aircraft Communication

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 29BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA

Jl. Prof. Jokosutono, SH. No. 1 Kebayoran Baru Jakarta SelatanE-mail : [email protected] Website : www.smkn29jkt.sch.id

November 2013

1

A/C SYSTEM

AIRCRAFT COMMUNICATION

X ap-1Akhmad iqbal qustafi (06)

Dio rian prambudi (11)

Frizella Putri Anggela (17)

mukhamad mardiansyah (27)

Page 2: Aircraft Communication

Aircraft Communication

A. Definisi Komunikasi

Telekomunikasi adalah setiap pengiriman atau penerimaan tanda dan isyarat, dari setiap sifat dasar melalui radio, sistem optik atau sistem elektromagnetik lainnya.

Komunikasi adalah salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia. Dalam dunia penerbangan , sistem komunikasi sangat diperlukan pilot pada saat TAKE OFF hingga LANDING dengan selamat.

B. Jenis-Jenis Frekuensi Komunikasi Pada Pesawat

1. HF (High Frequency)Frekunsi yang digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan

stasiun bumi pada jarak jauh.2. VHF (Very High Frequency)

Frekuensi yang digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan Ground Station dan pesawat dengan pesawat yang lain pada jarak dekat.

3. UHF (Ultra High Frequency)Frekuensi yang digunakan untuk komunikasi pesawat dengan

pesawat.Pembagian frekuensi radio pada pesawat adalah sebagai berikut :

2

Page 3: Aircraft Communication

C. Jenis-Jenis Sistem Komunikasi Pada Pesawat

1. External CommunicationExternal communication diperlukan untuk hubungan komunikasi

antara pesawat dengan petugas di darat atau antar pesawat. Sistem komunikasi yang digunakan untuk mengadakan hubungan keluar, terdiri atas sistem-sistem berikut :a. High Frequency (HF)

Sistem yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh, hal ini dikarenakan sinyal komunikasi High Frequency (HF) dapat merambat lebih jauh sebagai hasil pantulan lapisan ionosphere atau biasa disebut juga Skip Distance Phenomena. Biasanya pada pesawat terbang terpasang 2 sistem yaitu system HF 1 dan HF 2. Komponen Sistem Komunikasi HF

Transceiver Antenna Antenna Coupler Radio Set Control

Spesifikasi Sistem Komunikasi HF Range Frequency 2 MHz - 30 Mhz Spacing Frequency 1 KHz Emergency Frequency 8364 KHz Power Output :

1) AM Transmitter 100 watt

3

No Nama Gelombang Frekuensi1 Very low frequency (VLF) 10 KHz -30 KHz2 Low Frequency (LF) 30 KHz - 300 KHz3 Medium Frequency (MF) 300 KHz – 3 MHz4 High Frequency (HF) 3 MHz - 30 MHz5 Very High Frequency(VHF) 30 MHz - 300 MHz6 Ultra High Frequency(UHF) 300 MHz - 3 GHz7 Super High Frequency(SHF) 3 GHz - 30 GHz8 Extra High Frequency(EHF) 30 GHz - 300 GHz

Page 4: Aircraft Communication

2) Transmitter 400 watt3) Receiver 500 watt

b. Very High Frequency (VHF)Sistem

komunikasi ini merupakan static frequency dan digunakan untuk jarak dekat (batas horizon/line of sight). Untuk jarak jangkauan VHF dalam

satuan mil sedangkan untuk ketinggian pesawat dalam satuan feet, hal ini dikarenakan sinyal VHF memancar lurus menembus lapisan ionosphere atau dalam kata lain tidak dipantulkan. Biasanya pada pesawat terbang terpasang 2 sistem komunikasi VHF dan salah satunya sebagai persiapan jika yang pertama rusak. Komponen Sistem Komunikasi VHF

Transceiver Antenna Control Panel

Spesifikasi Sistem Komunikasi VHF Range Frequency 116/118 MHz – 136 Mhz Spacing Frequency 25/50 KHz Emergency Frequency 121.5 KHz Output Power 25 watt & 7 ampere Power Supply 218 volt DC

c. Selective Calling (Sel-Call)Sistem ini membebaskan

keharusan flight crew untuk secara terus menerus memantau (memonitor) saluran komunikasi. Yaitu ketika pesawat mendapat panggilan dari petugas di darat (ground control personnel), dengan system ini petugas di darat dapat memilih pesawat mana yang akan dihubungi. Komponen Sistem Komunikasi Sel-Call

4

Page 5: Aircraft Communication

Selective Decoder (2 channel decoder) Control Panel (selector switch dan lampu sel-call) Bell/Chime (bell listrik)

2. Internal CommunicationInternal communication merupakan sistem komunikasi yang

digunakan untuk keperluan didalam pesawat, baik pada saat di darat maupun pada saat terbang. Sistem ini terdiri atas :

a. Public Address (PA)Digunakan

untuk keperluan awak pesawat dalam menyampaikan pengumuman atau

pemberitahuan kepada penumpang pesawat melalui pengeras suara yang ada pada cabin dan lavatory. Sistem ini juga digunakan pula untuk penyiaran music dari pita rekaman (music reproducer) dan peringatan (audio warning) kepada penumpang dan cabin crew. Komponen Sistem Komunikasi PA

Passenger Address Amplifier Microphone Speakers Music reproducer Tone isolator

b. Intercommunication System (Intercom)Sistem ini

memungkinkan adanya komunikasi antara cockpit crew, cabin crew dan maintenance/servicing personnel dari cockpit,

cabin dan tempat maintenance/servicing sekitar pesawat. Jenis-Jenis Intercom Sistem

Flight IntercomDigunakan untuk intercom antara cockpit crew dan

maintenance personnel. Tempat-tempat tersebuat antara lain

5

Page 6: Aircraft Communication

external power receptable dan electronic dan electrical equiqment compartment.1) Komponen Flight Intercom :

i. Amplifier (sebagai penguat)ii. Microphone (untuk berbicara)

iii. Headset/Headphone (untuk mendengar) Service Intercom

Sistem ini digunakan Intercom antara cockpit dan cabin crew didalam pesawat atau antara cockpit/cabin dengan petugas maintenance/servicing di beberapa tempat di sekitar pesawat:1) Komponen Service Intercom

i. Amplifieii. Headset dan telemic dari cockpit dan cabin

iii. Beberapa jack pada area perbaikan/perawatan untuk pemasangan headset

3. Emergency Locator Transmitter/Emergency Radio BeaconSystem ini akan digunakan

atau bekerja dalam keadaan darurat. Alat ini secara otomatis akan memancarkan sinyal radio apabila terendam air (tawar, asin, urin). Frekuensi yang dipancarkan adalah Very High Frequency (VHF) 121,5 MHz dan 243 MHz secara terus menerus.

4. Cockpit Voice Recorder (CVR)Sistem ini secara

terus menerus akan merekam semua pembicaraan diruangan cockpit, baik pembicaraan langsung maupun melalui sistem komunikasi. Rekaman tersebut akan

tersimpan dalam CVR dan akan dibaca apabila diperlukan (misalnya bila terjadi kecelakaan). Pita rekaman berupan lingkaran, sehingga bisa membuat rekaman secara terus menerus selama terbang, tanpa harus rewind terlebih dahulu. Rekaman yang tersimpan merupakan rekaman setengah jam terakhir pembicaraan, sebelum CVR terhenti (off). Hal ini

6

Page 7: Aircraft Communication

terjadi dikarenakan setelah setengah jam operasi dari CVR, maka akan terjadi penghapusan pita yang sudah ada isinya (rekaman) dan kemudian akan diisi oleh rekaman selanjutnya.

5. Static Discharge Static discharge berguna

untuk menghilangkan muatan listrik statis pada badan pesawat, yaitu dengan cara melepaskannya ke udara bebas melalui static discharge, alat ini ditempatkan pada ujung-ujung permukaan pesawat. Hal ini

diperlukan agar bekerjanya peralatan radio tidak terganggu muatan listrik statis.

7