AF SC dsas daas
-
Upload
charles-taylor -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
description
Transcript of AF SC dsas daas
1. Diskusikan tentang sejarah perkembangan SC dan epidemiologi
Ada beberapa unsur yang dapat menjelaskan asal kata "caesar".
Istilah dapat diambil dari kata kerja bahasa Latin caedere yang berarti "membedah".
Dengan demikian "bedah caesar" menjadi gaya bahasa retoris.
Istilah yang mungkin diambil dari pemimpin Romawi kuno Julius Caesar yang disebut-
sebut dilahirkan dengan metode tersebut. Dalam sejarah, hal ini sangat tidak
memungkinkan karena ibunya masih hidup ketika ia mencapai usia dewasa (bedah caesar
tidak mungkin dilakukan pada masa tersebut terkait dengan teknologi yang tidak
mendukung), tetapi legenda tersebut telah bertahan sejak abad ke-2 SM.
Hukum Romawi yang menjelaskan bahwa prosedur tersebut perlu dilakukan pada ibu
hamil yang meninggal untuk menyelamatkan nyawa sang bayi. Hal ini dikenal dengan
istilah lex caesarea, sehingga hukum Romawi mungkin menjadi asal usul istilah ini.
Secara umum, istilah "bedah sesar" merupakan gabungan dari hal-hal tersebut di atas. Kata kerja
caedo dalam kalimat a matre caesus ("membedah ibunya") digunakan pada masa Romawi untuk
mendeskripsikan operasi tersebut.
Pada 1316, Robert II dari Skotlandia dilahirkan dengan bedah caesar, ibunya Marjorie Bruce,
kemudian meninggal. Bukti pertama mengenai ibu yang selamat dari bedah sesar adalah di
Siegershausen, Swiss tahun 1500: Jacob Nufer, seorang pedagang babi, harus membedah istrinya
setelah proses persalinan yang lama. Prosedur bedah sesar di waktu lampau mempunyai angka
kematian yang tinggi. Di Britania Raya dan Irlandia, angka kematian akibat bedah sesar pada
1865 adalah 85%. Beberapa penemuan yang membantu menurunkan angka kematian antara lain:
Pengembangan prinsip-prinsip asepsis.
Pengenalan prosedur penjahitan rahim oleh Max Sänger pada 1882.
Bedah sesar extraperitoneal dilanjutkan dengan sayatan mendatar rendah (Krönig, 1912).
Perkembangan teknik anestesi.
Transfusi darah .
Antibiotik .
Pada 5 Maret 2000, Inés Ramírez melakukan bedah caesar pada dirinya sendiri dan berhasil
mempertahankan nyawanya dan juga bayinya, Orlando Ruiz Ramírez. Ia dipercaya sebagai satu-
satunya wanita yang melakukan bedah caesar pada dirinya sendiri.
Badan Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa angka persalinan dengan bedah sesar adalah
sekitar 10% sampai 15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang
dibandingkan dengan 20% di Britania Raya dan 23% di Amerika Serikat. Kanada pada 2003
memiliki angka 21%.
Berbagai pertimbangan mengemuka akhir-akhir ini mengingat proses bedah sesar yang
seringkali dilakukan bukan karena alasan medis. Berbagai kritik pula mengemuka karena bedah
sesar yang disebut-sebut lebih menguntungkan rumah sakit atau karena bedah sesar lebih mudah
dan lebih singkat waktu prosesnya oleh dokter spesialis kandungan. Kritik lainnya diberikan
terhadap mereka yang meminta proser bedah caesar karena tidak ingin mengalami nyeri waktu
persalinan normal.
2. Diskusikan tentang pengertian, indikasi dan kontraindikasi SC
Bedah sesar (bahasa Inggris: caesarean section atau cesarean section dalam Inggris-Amerika),
disebut juga dengan seksio sesarea (disingkat dengan sc) adalah proses persalinan dengan
melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi)
untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal
melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah
prosedur persalinan dengan pembedahan umumnya dilakukan oleh tim dokter yang
beranggotakan spesialis kandungan, anak, anastesi serta bidan.
Indikasi Seksio Sesarea
indikasi seksio sesarea di bagi menjadi dua factor :
A. Faktor Janin
1) Bayi terlalu besar
Berat bayi sekitar 4000 gram atau lebih, menyebabkan bayi sulit keluar dari jalan lahir
2) Kelainan letak bayi
Ada dua kelainan letak janin dalam rahim yaitu letak sungsang dan lintang
3) Ancaman gawat janin (Fetal Distres)
Gangguan pada janin melalui tali pusat akibat ibu menderita hipertensi atau kejang rahim.
Gangguan pada bayi juga diketahui adanya mekonium dalam air ketuban. Apabila proses
persalinan sulit melalui vagina maka dilakukan operasi seksio sesarea.
4) Janin abnormal
Janin abnormal misalnya kerusakan genetic dan hidrosephalus
5) Faktor plasenta
Ada beberapa kelainan plasenta yang menyebabkan keadaan gawat darurat pada ibu dan
janin sehingga harus dilakukan persalinan dengan operasi bila itu plasenta previa dan solutio
plasenta
6) Kelainan tali pusat
Ada dua kelainan tali pusat yang bias terjadi yaitu prolaps tali pusat dan terlilit tali pusat
7) Multiple pregnancy
Tidak selamanya bayi kembar dilaksanakan secara operasi. Persalinan kembar memiliki
resiko terjadinya komplikasi misalnya lahir premature sering terjadi preeklamsi pada ibu.
Bayi kembar dapat juga terjadi sungsang atau letak lintang. Oleh karena itu pada persalinan
kembar dianjurkan dirumah sakit, kemungkinan dilakukan tindakan operasi.
B. Faktor Ibu
1) Usia
Ibu yang melahirkan pertama kali diatas usia 35 tahun atau wanita usia 40 tahun ke atas.
Pada usia ini seseorang memiliki penyakit yang beresiko misalnya hipertensi jantung,
kencing manis dan eklamsia.
2) Tulang Panggul
Cephalopelvic disproportion (CPD) adalah ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan
ukuran lingkar kepala janin.
3) Persalinan sebelumnya dengan operasi
4) Faktor hambatan jalan lahir
Gangguan jalan lahir terjadi adanya tumor atau myoma. Keadaan ini menyebabkan
persalinan terhambat atau tidak maju adalah distosia
5) Ketuban pecah dini
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sekitar 60-70% bayi yang mengalami ketuban pecah
dini akan lahir sendiri 2×24 jam. Apabila bayi tidak lahir lewat waktu, barulah dokter akan
melakukan tindakan operasi seksio sesarea.
Kontra Indikasi Seksio Sesarea
Pada umumnya Seksio sesarea tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemia berat sebelum
diatasi, kelainan kongenital berat
3. Diskusikan tentang tehnik-tehnik SC (termasuk tehnik anestesi)
Jenis seksio sesarea
1) Seksio Sesarea Klasik (insisi pada korpus uteri)
Seksio sesarea klasik menurut Sanger lebih mudah dimulai dari insisi segmen bawah
rahim, dengan indikasi :
a) Seksio sesarea yang diikuti dengan sterilisasi.
b) Terdapat pembuluh darah besar sehingga diperkirakan akan terjadi robekan segmen bawah
rahim dan perdarahan.
c) Pada janin besar letak lintang.
d) Kepala bayi telah masuk pintu atas pinggul.
e) Grande multipara yang diikuti dengan histerektomi.
Keuntungan operasi seksio sesarea menurut Sanger adalah mudah dilakukan karena
lapangan operasi relatif luas.
Jenis ini mempunyai kelebihan:
1) Mengeluarkan janin lebih cepat
2) Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik
3) Sayatan bisa di perpanjang proksimal atau distal
Kerugiannya adalah :
a) Kesembuhan luka operasi relatif sulit.
b) Kemungkinan terjadinya ruptura uteri pada kehamilan berikutnya lebih besar
c) Kemungkinan terjadinya perlekatan dengan dinding abdomen lebih besar.
2) Seksio Sesarea Transperitoneal Profunda menurut Kehrer
Menurt Keher seksio sesarea dapat dilakukan atas dasar :
a) Indikasi yang berasal dari ibu ( etiologi )
(1) Pada primigravida dengan kelainan letak
(2) Primi para tua disertai kelaiana letak, disproporsi sefalo pelvik (disproporsi janin/panggul)
(3) Sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk
(4) Terdapat kesempitan panggul
(5) Plasenta previa terutama pada primigravida
(6) Solusio plasenta
(7) Komplikasi kehamilan yaitu preeklampsi –eklampsia
(8) Setelah operasi plstik vaginal
(9) Gangguan perjalanan persalinan karena kista, mioma uteri, karsinoma serviks, ruptur uteri
(10) Kehamilan disertai penyakit, seperti penyakit jantung dan diabetes mellitus
(11) Atas permintaan
b) Indikasi yang berasal dari Janin
(1) Gawat janin
(2) Malpresentasi dan malposisi kedudukan janin
(3) Prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil
(4) Kegagalan persalinan vakum atau forsep ekstraksi
Keunggulan insisi segmen bawah rahim menurut Kehrer ialah :
a. Segmen bawah rahim lebih tenang
b. Kesembuhan lebih baik
c. Tidak banyak menimbulkan perlekatan
Kerugiannya insisi segmen bawah rahim menurut Kehrer adalah :
a. Terdapat kesulitan pada waktu mengeluarkan janin
b. Terdapat perluasan luka insisi dan menimbulkan perdarahan
3) Seksio Sesarea-histerektomi menurut Porro
Operasi seksio sesarea / histerektomi menurut Porro dilakukan secara histerektomi
supravaginali untuk menyelamatkan jiwa ibu dan janin dengan indikasi :
1. Seksio sesarea disertai infeksi berat
2. Seksio sesarea dengan antonia uteri dan perdarahan
3. Seksio disertai uterus solusio plasenta
4. Seksio yang disertai tumor pada otot rahim.
5. Seksio Sesarea Ekstraperitoneal
Operasi tipe ini tidak dikerjakan lagi karena perkembangan antibiotik dan untuk
menghindarkan kemungkinan infeksi yang dapat ditimbulkannya. Tujuan dari seksio sesarea
ekstrakperitoneal adalah menghindari kontaminasi kavum uteri oleh infeksi yang terdapat diluar
uterus.
4) Seksio Sesarea Vaginal.
indikasi untuk dilakukan seksio sesarea ini adalah :
1) Panggul sempit absolute
2) Adanya hambatan dalam jalan lahir, misalnya : tumor pada jalan lahir, mioma serviks, kista
ovarium
3) Plasenta previa yaitu ari-ari yang menutupi jalan lahir, dimana normalnya terletak di dinding
rahim.
4) Disporposi sefalo pelvik (cephalo pelvik disporpotion / CPD) yaitu ketidaksesuaian antara
ukuran panggul ibu dengan kepala bayi, dimana ukuran panggul ibu lebih kecil dibanding
kepala bayi.
5) Gawat janin, dimana karena hal-hal tertentu terjadi penurunan kondisi umum bayi hingga ke
keadaan darurat janin.
6) Ruptur uteri
7) Ibu hamil dengan penyakit tertentu. misalnya : hipertensi, herpes genital, atau HIV-AIDS.
8) Letak bayi melintang atau sungsang.
9) Proses persalinan normal berlangsung lama sehingga terjadi kelelahan persalinan atau
terjadi kegagalan persalinan normal (dystosia).
10) Punya riwayat sectio caesar sebelumnya, yang sesuai dengan indikasi medis.
4. Diskusikan tentang komplikasi dan penyulit SC
Kelahiran sesarea bukan tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janinnya. Dapat terjadi
aspirasi, emboli pulmoner, infeksi luka, tromboflebitis, perdarahan, infeksi saluran kemih, cedera
pada kandung kemih atau usus. Resiko janin lahir prematur jika usia gestasi tidak dikaji dengan
akurat dan resiko cidera janin dapat terjadi selama pembedahan.
komplikasi seksio sesarea sebagai berikut :
1. Infeksi peurperal (nifas)\
Kenaikan suhu beberapa hari merupakan infeksi ringan, kenaikan suhu yang disertai
dehidrasi serta perut kembung termasuk infeksi sedang. Sedangkan peritonitis, sepsis serta
ileus paralitik merupakan infeksi berat
2. Perdarahan dapat disebabkan karena pembuluh darah banyak yang terputus
atau dapat juga karena atonia uteri
3. Luka kandung kemih, emboli paru dan terluka kandung kemih bila repertonial terlalu tinggi
4. Kemungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang.
5. Diskusikan tentang penatalaksaan penyuli/komplikasi dan prognosis post SC
Pengkajian adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data
tentang klien dengan tujuan menatalaksanai penyulit atau komplikasi dari tindakan SC
Adapun hasil pengkajian yang ditemukan pada klien dengan Seksio Sesarea berdasarkan
rencana keperawatan maternal/bayi yaitu :
a. Pengkajian dasar data klien
Tinjau ulang catatan pranatal dan intraoperatif dan adanya indikasi untuk kelahiran sesarea
b. Sirkulasi
Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800 ml.
c. Integritas ego
Dapat menunjukkan labilitas emosional dari kegembiraan sampai ketakutan, marah atau
menarik diri. Klien/pasangan dapat memiliki pertanyaan atau salah terima peran dalam
pengalaman kelahiran. Mungkin mengekspresikan ketidak mampuan untuk menghadapi
situasi baru.
d. Eliminasi
Kateter urinarius mungkin terpasang, urine jernih pucat dan bising usus tidak ada, samar atau
jelas.
e. Makan atau cairan
Abdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal.
f. Neorosensori
Kerusakan gerakan dan sensasi di bawah tingkat anastesi spinal epidural.
g. Nyeri/ketidanyamanan
Mungkin mengeluh ketidaknyaman dari berbagai sumber misalnya trauma bedah, insisi dan
nyeri penyerta, distensi kandung kemih-abdomen, efek-efek anestesi. Mulut mungkin kering.
h. Pernapasan
Bunyi paru jelas dan vesikular.
i. Keamanan
Balutan abdomen dapat tampak sedikit noda atau kering dan utuh. Jalur parenteral, bila
digunakan paten dan sisi bebas eritema, bengkak dan nyeri tekan.
j. Seksualitas
Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus. Aliran lokhia sedang dan bebas bekuan
berlebihan/banyak.
k. Pemeriksaan diagnostik
Jumlah darah lengkap, hemoglobin/hematokrit (Hb/Ht): mengkaji perubahan dari kadar
praoperasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada pembedahan. Urinalisis : kultur urin,
darah, vaginal, dan lokhia.
Prognosis Operasi Sectio Caesarea
Pada Ibu
Dulu angka morbiditas dan mortalitas untuk ibu dan janin tinggi. Pada masa sekarang oleh
karena kemajuan yang pesat dalam tehnik operasi, anestesi, penyediaan cairan dan darah,
indikasi dan antibiotika angka ini sangat menurun.
Angka kematian ibu pada rumah-rumah sakit dengan fasilitas operasi yang baik dan oleh tenaga
– tenaga yang cekatan adalah kurang dari 2 per 1000.
Pada anak
Seperti halnya dengan ibunya, nasib anak yang dilahirkan dengan sectio caesaria banyak
tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan sectio caesaria. Menurut statistik
di negara – negara dengan pengawasan antenatal dan intra natal yang baik, kematian perinatal
pasca sectio caesaria berkisar antara 4 hingga 7 %.