Aditya Pratama

26
PRAKTIKUM I Pertemuan/Kelompok : Pertama/I (satu) Hari/Tanggal : Kamis/07 April 2011 Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratama Putra NIM : 010.901.235 Judul Praktikum : PEWARNAAN SEDERHANA Tujuan Praktikum : Untuk Mengetahui Bentuk Bakteri Prinsip Kerja : Preparat diwarnai dengan zat warna tertentu dan diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 100 kali Dasar Teori : Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana karena sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dan basa). Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah memilen biru, krisdal violet dan karbol fuehsin.

Transcript of Aditya Pratama

Page 1: Aditya Pratama

PRAKTIKUM I

Pertemuan/Kelompok : Pertama/I (satu)

Hari/Tanggal : Kamis/07 April 2011

Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratama Putra

NIM : 010.901.235

Judul Praktikum : PEWARNAAN SEDERHANA

Tujuan Praktikum : Untuk Mengetahui Bentuk Bakteri

Prinsip Kerja : Preparat diwarnai dengan zat warna tertentu dan diperiksa di

bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 100 kali

Dasar Teori : Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling

banyak digunakan. Disebut sederhana karena hanya

menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme

tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan

pewarnaan-pewarnaan sederhana karena sitoplasamanya bersifat

basofilik (suka dan basa). Zat-zat warna yang digunakan untuk

pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan

pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian

sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk

pewarnaan sederhana ialah memilen biru, krisdal violet dan

karbol fuehsin.

Persiapan Praktikum :

I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan

- Objek glass - Lampu spritus

- Cottom buds - Korek

- Pipet tetes

II. Raagen : Methilen Blue

III. Sampel : Kotoran telinga

Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan

- Diambil sampel dengan menggunakan cottom buds

- Dioleskan pada objek gelas

Page 2: Aditya Pratama

- Dikeringkan

- Difiksasi

- Diwarnai dengan zat Methilen Blue selama 2 sampai 3 menit

- Zat warna dibuang, dan dibilas dengan aquades

- Dikeringkan

- Diperiksa dengan menggunakan mikroskop

Hasil Pengamatan : Dalam pemeriksaan ini ditemukan bakteri:

cocus dan basil

basil

cocus

Kesimpulan : Setelah melalui beberapa tahap dari pengambilan sampel pada

kotoran telinga, pengecatan kemudian dikeringkan sampel

tersebut dan diperiksa di bawah mikroskop, kemudian hasil yang

diamati terdapat bakteri yang berbentuk basil dan cocus.

Mengetahui:

Pembimbing I Pembimbing II Praktikan

(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS)

Page 3: Aditya Pratama

PRAKTIKUM II

Pertemuan/Kelompok : Kedua/I (satu)

Hari/Tanggal : Kamis/05 Mei 2011

Nama Mahasiswa : Muh.aditya pratama putra

NIM : 010.901.235

Judul Praktikum : PEWARNAAN GRAM

Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengamati morfologi bakteri

2. Untuk mengamati sifat terhadap reaksi bakteri pada

pewarnaan gram

3. Untuk menentukan bakteri-bakteri yang bergram positif dan

bakteri yang bergram negatif berdasarkan sifatnya terhadap

pewarnaan gram

Prinsip Kerja : Berbedaan pengikatan zat warna dari bakteri didasarkan pada

berbedaan struktur dinding sel bakteri. Bakteri-bakteri bergram

positif memiliki struktur dinding sel yang tebal dan lebih kaku

sehingga akan lebih sukar melepaskan zat utama walaupun

sudah didekolorisasi atau dilunturkan dengan alkohol, sehingga

bakteri tersebut berwarna violet sedangkan bakteri-bakteri yang

bergram negatif memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis

dan memiliki lapisan luar dari lemak sehingga pada saat

pelenturan dengan alkohol akan melepaskan cat utama dan akan

mengambil cat pembanding (air fuchsin) sebagai warnanya

sehingga akan tampak warna merah.

Dasar Teori : Mikroba adalah prokariot dengan dinding sel yang terdiri

dari struktur khusus yang disebut dengan peptidoglikan. Struktur

ini mempunyai mekanisme tertentu dalam hal penyerapan bahan-

bahan dari lingkungan di luar, termasuk zat warna gram.

Zat pewarna adalah garam yang terdiri dari atas ion positif dan ion

negatif, salah satu diantaranya berwarna. Pada zat warna yang

Page 4: Aditya Pratama

bersifat basa, warna itu berada pada ion positif (yaitu zat pewarna+

Cl-), sedangkan pada zat pewarna asam warna itu pada ion negatif

(yaitu Na+ dan zat pewarna-).

Hubungan bakteri dengan zat pewarna basa yang menonjol

disebabkan terutama oleh adanya asam nukleat dalam jumlah

besar dalam protoplasma sel. Jadi, jika bakteri itu diwarnai,

muatan negatif dalam asam nukleat bakteri bereaksi dengan

ion positif zat pewarna basa. Lembayung kristal, safranin, dan

biru metilen adalah beberapa zat pewarna basa yang lazim

dipakai. Sebaliknya zat pewarna asam ditolak oleh muatan

negatif bakteri menyeluruh. Jadi, mewarnai olesan bakteri

dengan zat pewarna asam menghasilkan hanya pewarnaan pada

daerah latar belakang saja. Karena sel bakteri tak berwarna di

atas latar belakang yang berwarna, teknik ini sangat berguna

untuk mengamati bentuk keseluruhan sel yang sangat kecil.

Proses pewarnaan ini disebut pewarnaan negatif.

Perbedaan tebal tipisnya struktur peptidoglikan menentukan

mekanisme yang spesifik terhadap penyerapan zat warna. Sifat ini

dipergunakan untuk membantu identifikasi suatu bakteri, sehingga

dikenal adanya bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.

Perbedaan dalam hal penyerapan zat warna ini, juga menghasilkan

perbedaan-perbedaan atau ciri-ciri yang lain yang sangat berbeda,

misalnya sifat patogenitas, dan sebagainya.

Persiapan Praktikum :

I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan

- Objek glass - Lampu spritus

- Tabung reaksi - Korek

- Pipet tetes - OSE

Page 5: Aditya Pratama

- Rak tabung dan tabung serologis

- Times

II. Raagen : - Carbol gentia violet - Alkohol 96%

- Lugol - Air Fuchsin

- Nacl 0,9%

III. Sampel : Suspensi Bakteri

Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan

- Sediaan yang siap diwarnai diletakkan di atas jembatan

pewarnaan

- Dicat dengan carbol gentia violet selama 3 sampai 5 menit

- Dibilas dengan air mengalir

- Ditetesi dengan lugol, didiamkan selama 45 detik, dibuang

lugolnya

- Dilunturkan dengan alkohol 96% sampai cat utama luntur,

kemudian dibilas

- Dicat sediaan dengan air fuchsin selama 2 sampai 3 menit

- Dibilas dengan air mengalir

- Dikeringkan dan diperiksa di bawah mikroskop dengan

pembesaran 100 kali dengan menggunakan oil imersi

- Diamati preparat dan dilaporkan hasilnya

Catatan : - Sediaan yang siap diwarnai

- Sediaan yang telah mengalami proses fiksasi

- Sampel dibuat hapusan di atas objek glass

- Objek glass yang bersih dan bebas lemak dibuat hapusan

yang tipis dan rata, kemudian

- Dikeringkan dan segera diperiksa

Hasil Pengamatan : Ditemukan basil berwarna merah, basil gram (-)

Page 6: Aditya Pratama

Interpretasi Hasil : - Gram (+) ditemukan bakteri berwarna violet (ungu)

- Gram (-) ditemukan bakteri berwarna merah

Kesimpulan : Ditemukan bakteri basil berwarna merah bergram (-), karena

memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis dan memiliki

lapisan luar yang pada saat pelunturan dengan alkohol dan

melepaskan cat utama dan akan mengambil cat pembanding (air

fachsin) sebagai warnanya sehingga akan nampak berwarna

merah.

Mengetahui:

Pembimbing I Pembimbing II Praktikan

(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS)

Page 7: Aditya Pratama

PRAKTIKUM III

Pertemuan/Kelompok : Kedua/I (satu)

Hari/Tanggal : Kamis/05 Mei 2011

Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratam Putra

NIM : 010.901.235

Judul Praktikum : PEWARNAAN GRAM

Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengamati morfologi bakteri

2. Untuk mengamati sifat terhadap reaksi bakteri pada

pewarnaan gram

3. Untuk menentukan bakteri-bakteri yang bergram positif dan

bakteri yang bergram negatif berdasarkan sifatnya terhadap

pewarnaan gram

Prinsip Kerja : Berbedaan pengikatan zat warna dari bakteri didasarkan pada

berbedaan struktur dinding sel bakteri. Bakteri-bakteri bergram

positif memiliki struktur dinding sel yang tebal dan lebih kaku

sehingga akan lebih sukar melepaskan zat utama walaupun

sudah didekolorisasi atau dilunturkan dengan alkohol, sehingga

bakteri tersebut berwarna violet sedangkan bakteri-bakteri yang

bergram negatif memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis

dan memiliki lapisan luar dari lemak sehingga pada saat

pelenturan dengan alkohol akan melepaskan cat utama dan akan

mengambil cat pembanding (air fuchsin) sebagai warnanya

sehingga akan tampak warna merah.

Dasar Teori : Pewarnaan diferensial memerlukan 4 jenis raagen. Bakteri

terbagi atas 2 kelompok berdasarkan pewarnaan ini, yaitu

bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Perbedaan ini

berdasarkan warna yang dapat dipertahankan bakteri.

Raagen pertama disebut warna dasar, berupa pewarna basah jadi

pewarna ini sukar mewarnai dengan jelas. Raagen kedua disebut

Page 8: Aditya Pratama

bahan pencuci warna atau dekolorizin agent. Tercucinya warna

dasar tergantung pada komposisi dinding sel kuat mengikat

warna, maka warna tidak akan tercuci sedangkan bila komponen

dinding sel tidak kuat menelan warna dasar, maka warna akan

tercuci. Raagen terakhir adalah warna pembanding, bila warna

tidak tercuci maka warna pembanding akan terlihat pada hasil

akhir tetap warna dasar.

Persiapan Praktikum :

I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan

- Objek glass - Lampu spritus

- Tabung reaksi - Korek

- Pipet tetes - OSE

- Rak tabung dan tabung serologis

- Times

II. Raagen : - Carbol gentia violet - Alkohol 96%

- Lugol - Air Fuchsin

- Nacl 0,9%

III. Sampel : Suspensi Bakteri

Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan

- Sediaan yang siap diwarnai diletakkan di atas jembatan

pewarnaan

- Dicat dengan carbol gentia violet selama 3 sampai 5 menit

- Dibilas dengan air mengalir

- Ditetesi dengan lugol, didiamkan selama 45 detik, dibuang

lugolnya

- Dilunturkan dengan alkohol 96% sampai cat utama luntur,

kemudian dibilas

- Dicat sediaan dengan air fuchsin selama 2 sampai 3 menit

- Dibilas dengan air mengalir

- Dikeringkan dan diperiksa di bawah mikroskop dengan

pembesaran 100 kali dengan menggunakan oil imersi

Page 9: Aditya Pratama

- Diamati preparat dan dilaporkan hasilnya

Catatan : - Sediaan yang siap diwarnai

- Sediaan yang telah mengalami proses fiksasi

- Sampel dibuat hapusan di atas objek glass

- Objek glass yang bersih dan bebas lemak dibuat hapusan

yang tipis dan rata, kemudian

- Dikeringkan dan segera diperiksa

Hasil Pengamatan : Ditemukan basil berwarna merah, basil gram (-)

Interpretasi Hasil : - Gram (+) ditemukan bakteri berwarna violet (ungu)

- Gram (-) ditemukan bakteri berwarna merah

Kesimpulan : Ditemukan bakteri basil berwarna merah bergram (-), karena

memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis dan memiliki

lapisan luar yang pada saat pelunturan dengan alkohol dan

melepaskan cat utama dan akan mengambil cat pembanding (air

fachsin) sebagai warnanya sehingga akan nampak berwarna

merah.

Page 10: Aditya Pratama

Mengetahui:

Pembimbing I Pembimbing II Praktikan

(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS)

Page 11: Aditya Pratama

PRAKTIKUM III

Pertemuan/Kelompok : Ketiga/I (satu)

Hari/Tanggal : Kamis/ 16 Juni 2011

Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratama Putra

NIM : 010.901.235

Judul Praktikum : PEWARNAAN BTA

Tujuan Praktikum : 1. Untuk melihat morfologi dan sifat tahan asam dari bakteri

2. Untuk mencari BTA

3. Untuk melatih keterampilan tekhnik pewarnaan BTA

4. Untuk memahami prinsip pewarnaan BTA

Prinsip Kerja : Bakteri tahan asam adalah bakteri yang mempertahankan zat

warna carbol fuchsin (fuchsin basah yang dilarutkan dalam suatu

campuran Phenol-Alkohol air) meskipun dicuci dengan asam

clorida dalam alkohol. Sediaan sel bakteri pada gelas alas

disiram dengan cairan carbol fuchsin kemudian dipanaskan

sampai keluar uap, setelah itu zat pewarna dicuci dengan asam

alkohol dan akhirnya diberi warna kontras (biru atau hijau).

Dasar Teori : Baktteri Tahan Asam berwarna merah dan yang lain-lain akan

berwarna sesuai warna konttras,mycrobacterium adalah bakteri

aerob berbentuk batang,yang tidak berbentuk spora walaupun

tidak mudak diwarnai bakteri ini tahan terhadap penghilangan

warna (dekolorisasi) oleh asam atau alcohol dank arena itu di

namakan basil tahan asam (BTA).pada perbenihan buatan

terlihat bentuk coccus dan filamen.microbacteria tidak dapat di

klasifikasikan sebagai gram positif atau gram negatif.sekalipun

di warnai dengan zat warna basa,warna tersebut tidak dapat di

hilangkan dengan alcohol meskipun di bubuhi dengan

iodium.sifat taham ini tergantung pada integritas struktur

selubung berlilin.pada dahak atau irisan jaringan ,microbacteria

tidak dapat di perlihatkan karena memberi warna flouresensi

Page 12: Aditya Pratama

kuning jingga setelah di warnai dengan zat warna flourikrom

misalnya auramia dan rodamin.

Persiapan Praktikum :

I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan

- Objek glass - Lampu spritus

- Korek - OSE

- Gelas sediaan - Pipet tetes

- Times

II. Raagen : - Carbol fuchsin - Alkohol 70%

- Methylen blue 0,3% - Oil Imersi

III. Sampel : Sputum

Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan

- Diambil objek gelas yang bersih dan bebas lemak

- Disiapkan sebuah kaca sediaan yang diberi tanda ukuran 2 x

3 cm sebagai pola

- Diletakkan kaca pola di bawah kaca sediaan

- Dipanaskan OSE pada lampu spritus dengan menggunakan

OSE steril, diambil bagian sputum yang kental berwarna

putih kekuningan atau putih kehijauan lalu diletakkan pada

kaca sediaan. Sputum diratakan pada kaca sediaan.

- Kemudian tangkai OSE digoyangkan untuk melepaskan sisa

partikel sputum yang terletak pada OSE.

- Letakkan OSE berdekatan pada api spritus, dan difeksasi

- Dikeringkan sediaan pada suhu kamar

- Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan hapusan

menghadap ke atas.

- Ditetesi carbol fuchsin

- Dipanaskan kaca sediaan dengan cara melewatkan nyala api

pada bagian bawah kaca sediaan sehingga keluar uap.

- Sediaan dibiarkan hingga dingin selama 5 menit

- Sediaan dicuci dengan air mengalir

Page 13: Aditya Pratama

- Ditetesi asam alkohol 70% di atas kaca sediaan sampai warna

merah dari fuchsin hilang

- Sediaan dicuci dengan air mengalir

- Ditetesi larutan methylen blue 0,3% selama 10 sampai 20

detik

- Sediaan dicuci dengan air mengalir, dan dikeringkan

- Ditetesi oil imersi kemudian diperiksa di bawah mikroskop

dengan pembesaran objektif 100 kali, dicatat hasilnya

Catatan : - Sediaan yang siap diwarnai

- Sediaan yang telah mengalami proses fiksasi

- Sampel dibuat hapusan di atas objek glass

- Objek glass yang bersih dan bebas lemak dibuat hapusan

yang tipis dan rata, kemudian

- Dikeringkan dan segera diperiksa

Hasil Pengamatan : Ditemukan bakteri Basil Tahan Asam (BTA)

Kesimpulan : Setelah dilakukan pewarnaan BTA di laboratorium secara

mokroskopik, dapat dilakukan identifikasi bakteri tahan asam.

Page 14: Aditya Pratama

Mengetahui:

Pembimbing I Pembimbing II Praktikan

(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS)

Page 15: Aditya Pratama

PRAKTIKUM IV

Pertemuan/Kelompok : Keempat/I (satu)

Hari/Tanggal : Kamis/ 23 Juni 2011

Nama Mahasiswa : Muh.Aditya Pratama Putra

NIM : 010.901.235

Judul Praktikum : PEWARNAAN NEISSER

Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengetahui bakteri Corynobacterium diptheriae

berdasarkan pengklasifikasiannya dan morfologinya.

2. Untuk mengetahui bakteri Corynobacterium diptheriae

secara abstraktur terhadap sifat patogenitasnya.

3. Untuk mengetahui pemeriksaan bakteri Corynobacterium

diptheriae terhadap isolasi dan identifikasi dari pra analitik

hingga pasca analitik.

4. Untuk mengetahui skema pemeriksaan bakteri

Corynobacterium diptheriae agar memudahkan dalam

pemeriksaannya nanti bagi pranata laboratorium.

Prinsip Kerja : Setelah dilakukan fiksasi, sediaan diwarnai dengan campuran 2

neisser A dan 1 bagian neisser B (campuran ini harus selalu

dibuat baru) selama 15 sampai 30 detik. Kelebihan zar pwarna

dibuang dan tanpa dicuci sediaan diwarnai dengan neisser C

selama 15 sampai 30 detik. Tanpa dicuci sediaan dikeringkan di

antara 2 helai kertas saring, kemudian dilihat dengan mikroskop.

Dasar Teori : dasar teori pewarnaan bakteri memberikan hasil yang cepat dan

mengedintifikasi langkah di agnosis selanjutnya.pada prosedur

neisser yang tidak spesifik,mthylen blue,cristal violet dan

chrysoidine di gunakan untuk mendeteksi granula

meteehromatic,atau yang di sebutbabes-ernest dan cristal violet

akan diikat oleh polar bodies.corynabacterium diphthriae

merupakan makhluk annaerobik fakulatif dan gram

Page 16: Aditya Pratama

positif,ditandai dengan tidak berkapsul,tidak berspora,dan tidak

bergerak.

Persiapan Praktikum :

I. Alat : - Mikroskop - Rak pewarnaan

- Objek glass - Lampu spritus

- Korek - OSE

- Gelas sediaan - Pipet tetes

- Times

II. Raagen : - Neisser A - Neisser C

- Neisser B

III. Sampel : Sputum

Prosedur Kerja : - Disiapkan alat dan bahan

- Sampel diambil dengan swab steril pada bagian pangkal

tenggorokan dengan cara usap

- Dibuat hapusan di atas objek glass

- Dibiarkan kering pada suhu ruang dan segera difiksasi di atas

nyala api lampu spritus

- Dibuat campuran raagen neisser A dan neisser B (2:1) dan

dilakukan pewarnaan pada sediaan selama 30 detik

- Dibuang cat dengan cara ditempelkan tissu

- Sediaan diwarnai dengan neisser C selama 30 detik

- Dibuang cat dengan cara ditempelkan tissu

- Diperiksa dengan mikroskop dengan pembesaran 100 kali

kemudian dicatat hasilnya

Catatan : - Sediaan yang siap diwarnai

- Sediaan yang telah mengalami proses fiksasi

- Sampel dibuat hapusan di atas objek glass

- Objek glass yang bersih dan bebas lemak dibuat hapusan

yang tipis dan rata, kemudian

- Dikeringkan dan segera diperiksa

Page 17: Aditya Pratama

Hasil Pengamatan : Ditemukan bakteri diptheriae

Kesimpulan : Bakteri Corynobacterium diptheriae gram positif batang,

panjang/pendek, besar/kecil, polymorph, tidak berspora, tidak

berkapsul, tidak bergerak, bergranula yang terletak disalah satu

atau kedua ujung badan bakteri.

Mengetahui:

Pembimbing I Pembimbing II Praktikan

(MUKHLIS, A. Md) (HASNAWATI, S. Si) (SAWALANG AZIS

Page 18: Aditya Pratama

NAMA : Muh.Aditya Pratama Putra

NIM : 010.901.235

KELAS : F 10

PROGRAM D3 ANALIS KESEHATAN

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR

2011