Adekuasi dialisis

3
Adekuasi dialisis Definisi Adekuasi dialisis adalah pengukuran kecukupan dosis hemodialisis yang diberikan. Sudoyo AW,Setiyohadi B,dkk.editor.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid I.edisi IV.Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2006.hal 591 Adekuasi dialisis diukur dengan menghitung Urea Reduction Ratio dan (Kt/V). Kt/V urea merupakan pedoman yang akurat untuk merencanakan peresepan HD serta menilai AHD, dan Urea reduction ratio = Rasio reduksi ureum (RRU) merupakan pedoman yang sederhana dan praktis untuk menilai AHD. National Cooperative Dialysis Study (NCDS), merupakan penelitian prospektif skala luas pertama yang menilai AHD. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa ureum merupakan pertanda yang memadai untuk penilaian AHD, dan tingkat bersihan ureum dapat dipakai untuk prediksi keluaran (outcome) dari penderita. Lowrie dkk dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa blood urea-nitrogen (BUN) yang tinggi menyebabkan meningkatnya morbiditas. Menghitung adekuasi dialisis RRU dihitung dengan mencari rasio hasil pengurangan kadar ureum predialisis dibagi kadar ureum pascadialisis. RRU adalah persentasi dari ureum yang dapat dibersihkan dalam sekali tindakan HD. RRU merupakan cara paling sederhana dan praktis untuk menilai AHD, tetapi tidak dapat dipakai untuk merencanakan dosis HD. Kt/V urea adalah dimana Kt merupakan jumlah bersihan urea dari plasma persatuan waktu dan V merupakan volume distribusi dari ureum V dalam satuan liter, K adalah klearensi dalam satuan L/menit diperhitungkan dari KoA dializer, serta kecepatan aliran darah dan kecepatan aliran dialisat, t adalah waktu tindakan HD dalam satuan menit. Kt/V kurang dari 0,8 dihubungkan dengan meningkatnya morbiditas, sedangkan Kt/V 1,0-1,2 dihubungkan dengan mortalitas yang rendah. Rumus Daugirdas Gatot D.Rasio ReduksiUreum Dializer 0,90;2,10 dan 2 DializerSeri 0,90 dengan 1,20.Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Available from URL:http://library.usu.ac.id/.Accessed on July 11 2009 : Kt/V=2,2 – 3,3 (R-0,03)-UF/W) 1. R adalah BUN setelah dialisis dibagi BUN sebelum dialisis 2. UF adalah volume ultrafiltrasi dalam liter. 3. W adalah berat pasien setelah dialisis dalam kg. Re-evaluasi dari data NCDS menunjukkan bahwa Kt/V kurang dari 0,8 dihubungkan dengan meningkatnya morbiditas, sedangkan Kt/V 1,0- 1,2 dihubungkan dengan mortalitas yang rendah, batasan minimal Kt/V=1,2 untuk penderita yang menjalani HD 3 kali seminggu.

Transcript of Adekuasi dialisis

Page 1: Adekuasi dialisis

Adekuasi dialisis

DefinisiAdekuasi dialisis adalah pengukuran kecukupan dosis hemodialisis yang diberikan. Sudoyo

AW,Setiyohadi B,dkk.editor.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid I.edisi IV.Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.2006.hal 591Adekuasi dialisis diukur dengan menghitung Urea Reduction Ratio dan (Kt/V). Kt/V urea merupakan pedoman yang akurat untuk merencanakan peresepan HD serta menilai AHD, dan Urea reduction ratio = Rasio reduksi ureum (RRU) merupakan pedoman yang sederhana dan praktis untuk menilai AHD.

National Cooperative Dialysis Study (NCDS), merupakan penelitian prospektif skala luas pertama yang menilai AHD. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa ureum merupakan pertanda yang memadai untuk penilaian AHD, dan tingkat bersihan ureum dapat dipakai untuk prediksi keluaran (outcome) dari penderita. Lowrie dkk dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa blood urea-nitrogen (BUN) yang tinggi menyebabkan meningkatnya morbiditas.

Menghitung adekuasi dialisisRRU dihitung dengan mencari rasio hasil pengurangan kadar ureum predialisis dibagi kadar

ureum pascadialisis. RRU adalah persentasi dari ureum yang dapat dibersihkan dalam sekali tindakan HD. RRU merupakan cara paling sederhana dan praktis untuk menilai AHD, tetapi tidak dapat dipakai untuk merencanakan dosis HD. Kt/V urea adalah dimana Kt merupakan jumlah bersihan urea dari plasma persatuan waktu dan V merupakan volume distribusi dari ureum V dalam satuan liter, K adalah klearensi dalam satuan L/menit diperhitungkan dari KoA dializer, serta kecepatan aliran darah dan kecepatan aliran dialisat, t adalah waktu tindakan HD dalam satuan menit. Kt/V kurang dari 0,8 dihubungkan dengan meningkatnya morbiditas, sedangkan Kt/V 1,0-1,2 dihubungkan dengan mortalitas yang rendah.Rumus Daugirdas Gatot D.Rasio ReduksiUreum Dializer 0,90;2,10 dan 2 DializerSeri 0,90 dengan 1,20.Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara. Available from URL:http://library.usu.ac.id/.Accessed on July 11 2009 :

Kt/V=2,2 – 3,3 (R-0,03)-UF/W)

1. R adalah BUN setelah dialisis dibagi BUN sebelum dialisis2. UF adalah volume ultrafiltrasi dalam liter.3. W adalah berat pasien setelah dialisis dalam kg.

Re-evaluasi dari data NCDS menunjukkan bahwa Kt/V kurang dari 0,8 dihubungkan dengan meningkatnya morbiditas, sedangkan Kt/V 1,0-1,2 dihubungkan dengan mortalitas yang rendah, batasan minimal Kt/V=1,2 untuk penderita yang menjalani HD 3 kali seminggu. Sedangkan untuk kelompok penderita diabetes dimana risiko kematian pada GGT lebih tinggi, Collins menganjurkan menaikkan Kt/V menjadi 1,4. Hemodialisis 2 kali seminggu tidak dianjurkan oleh NKFDOQI. HD 2 kali seminggu hanya dilakukan untuk sementara, dan hanya penderita yang masih mempunyai klirens sisa >5 ml/menit. Dapat pula dipertimbangkan pada penderita dengan berat badan ringan. Daugirdas menganjurkan jika masih melakukan HD 2 kali seminggu, Kt/V adalah 1,8-2,0.

Cara lain untuk mengukur AHD adalah dengan mengukur RRU. Rumus yang dianjurkan oleh Lowrie adalah sebagai berikut :

RRU (%) = 100 x (1-Ct/Co)

Ct adalah BUN sesudah-HD dan Co adalah BUN sebelum-HD

Cara lain untuk menghitung adekuasi dialisis adalah total dialysate collection yaitu pengumpulan dialisat total akan tetapi pengumpulan dialisat yang mencapai 90-150 liter sangat tidak praktis. Waktu tindakan HD dapat dipakai sebagai pengukur AHD, independen dari Kt/V

Page 2: Adekuasi dialisis

ataupun RRU. Semakin lama tindakan HD, klirens dari molekul yang lebih besar dari ureum diperkirakan akan lebih baik. Juga akan terjadi intravaskuler euvolemia yang lebih baik dimana hal ini akan mengurangi komplikasi kardiovaskuler. Meskipun data penunjang secara klinis belum lengkap, lama HD yang dianjurkan minimal adalah 2,5 jam. Urea removal indek yaitu indeks pembersihan dari ureum merupakan cara baru untuk mengukur AHD, dan masih sangat sedikit pengalaman klinis dalam penggunaannya.

Peresepan dialisis

Dialisis tiga kali perminggu direkomendasikan pada Kt/V ≥ 1,3 dan lama HD ≥ 3,5jam (R ≤ 0,32) untuk seluruh penderita dan menggunakan nilai Kt/V yang lebih tinggi untuk HD yang lebih singkat (Kt/V ≥ 1,4 dan lama dialisis ≤ 3,5 jam dengan (R ≤0,30). Analisis yang didasarkan pada pemodelan urea kinetik hemodialisis 2 kali perminggu mendapatkan Kt/V sekitar 1,8-2,0. Kt/V lebih tinggi dibutuhkan karena dialisis hanya diberikan dua kali perminggu. Rasio UN plasma setelah/sebelum (R) sekitar 0,20 yang dikoresponden dengan Kt/V 1,8-2,0. Gatot D.Rasio ReduksiUreum Dializer 0,90;2,10 dan 2 DializerSeri 0,90 dengan 1,20.Bagian

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Available from URL:http://library.usu.ac.id/.Accessed on July 11 2009

Dialisis 2 kali perminggu dipakai terutama untuk penderita yang kecil dan masih memiliki fungsi ginjal residu. Oleh karena residu fungsi ginjal penderita HD cepat menurun. Jadwal 2 kali perminggu dianggap terutama sebagai pengobatan transisi. Caramelo dkk. mendapatkan bahwa setelah 3 bulan HD fungsi ginjal residu menurun bermakna tidak tergantung dengan tipe membran dializer. Pada hemodialisis 2 kali seminggu dialisis dianggap cukup bila URR-nya lebih dari 80%. Pada umumnya indikasi dialisis pada GGK adalah bila laju filtrasi glomerolus (LFG) sudah kurang dari 5mL/mnt. Karena keadaan pasien tidak selalu sama, sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila Sudoyo AW,Setiyohadi B,dkk.editor.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid I.edisi IV.Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.2006.hal 591:

a. Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyatab. K serum >6mEq/Lc. Ureum darah >200mg/dLd. pH darah <7,1e. anuria berkepanjangan (>5hari)f. fluid overloaded