Workshop & Simposium Keperawatan Dialisis...

Workshop & Simposium Keperawatan Dialisis 2015


Peserta dapat memahami :Rumah Sakit dan pelayanannya beresiko dansatu resiko nya adalah terancamnyakeselamatan pasienBagaimana sebuah insiden terjadi danbagaimana tindak lanjutnyaBagaimana cara-cara bekerja yang dapatmengurangi resiko insiden keselamatan pasien


Identifikasi Pasien Dengan Benar

Identifikasi pasien dilakukan setiap

sebelum melakukan pengobatan atau

tindakan prosedur lainnya.

Identifikasi pasien dengan benar bisa

dengan 2 cara :

1. Nama lengkap pasien dan

tanggal lahir pasien.

2. Atau bila tidak ada tanggal lahir

Nama lengkap pasien dan nomor

rekam medis pasien.

Identifikasi dilakukan oleh seluruh

petugas RS

Menerima informasi / Instruksi verbal

dengan cara :

1. Pemberi informasimengucapkan secarajelas

2. Penerima informasimencatat informasiyang diberikan (di fomyang ditujukan untukpenulisan tersebut atau disecarik kertas untukkemudian disalin di fomyang semestinya)

3. Setelah informasidicatat, dilakukanpembacaan ulangterhadap informasi tadi


4. Setelah pembacaan ulang

pemberi informasi

mengkonfirmasikan

kebenaran hasil

pembacaan ulang

5. Di fom pencatatan ditulis

identitas pemberi informasi,

penerima informasi dan

waktu (tanggal&jam),

kemudian dimintakan tanda

tangan dan pemberi

informasi saat datang,

sesuai prosedur yang ada.

Menyampaikan

informasi verbal


Mendorong pasien untuk

proaktif berkomunikasi dengan

staf

SPEAK UP

Motivasi pasien untuk selalu

bertanya mengenai kondisi

mereka , keluhan, keraguan,

penyakit, tes, obat, tindakan, dll

Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai:

1. Elektrolit pekat : Kcl, NaCl 3 %, MgSO4, Na Bikarbonat

2. Obat-obatan narkotika, sitotoksik

3. NORUM/LASA

4. High Alert : Heparin, Dextrose 40 %

Bagaimana cara penandaanya?


Bagaimana cara penyimpanannya?

Ruang perawatan pasien tidak diperkenankanmenyimpan obat High-Alert, kecuali ruangperawatan intensif, kamar operasi dan ruangtindakan lain dan unit gawat darurat


Obat harus berada dalam kemasan asli

dan disimpan dalam lemari yang SELALU

terkunci, kecuali saat mengambil obat.

Kunci dipegang oleh Penanggung

jawab ruangan/shief

Dipasang label High Alert hingga

kemasan kemasan terkecil



Penataan High Alert harus

dipisahkan antar obat satu

dengan yang lain, tidak

boleh berada dalam satu

kompartemen. Pemisah

diberi identitas, isi sesuai

identitas

Penandaan lokasi

pembedahan dilakukan

oleh dokter operator

dengan melibatkan pasien

sebelum pasien masuk ke

unit kamar bedah, kecuali

dalam keadaan darurat

dilakukan di ruang

persiapan pasien diunit

kamar bedah


Penandaan mutlak harus dilakukan pada

operasi-operasi sebagai berikut :

Operasi organ bilateral (kanan/kiri)

Ekstremitas‘

Jari tangan dan kaki

Level multipel(tulang belakang)

Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat

pasien operasi

Check in,Sign in, Time out, Sign out, Check out


Perlakuan di

Hemodialisa :

Keterangan dari dr.

Bedah vaskuler ttg :

1. Waktu operasi,

lokasi operasi

2. Keadaan post

operasi

3. Kapan bisa

digunakan


Cuci tangan dilakukan ketika :

Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

Sebelum menangani tindakan invansif untukpasien

Setelah kontak dengan cairan tubuh,membranmukosa,kulit yang tidak utuh atau pembalut luka

Bila berpindah dari bagian tubuh pasien yang terkontaminasi ke bagian tubuh pasien lainnnyaselama perawatan pasien yang sama

Setelah kontak dengan benda-benda danpermukaan lingkungan pasien


Setelah melepaskan sarung steril dan non

steril

Setelah dari toilet


1. Pengkajian awal : Penilaian resiko jatuh

2. Penandaan resiko pasien jatuh

3. Pengkajian ulang : hasil dari penilaian

pada pengkajian awal


Workshop & Simposium Keperawatan Dialisis...

Documents

Transcript of Workshop & Simposium Keperawatan Dialisis...