11 Seminar Atau Simposium
description
Transcript of 11 Seminar Atau Simposium
Seminar(Pertemuan ke-11)
1
Berbicara dalam kegiatan seminar/simposium
Hakikat berbicara dalam kegiatan seminar/simposium
Mempersiapkan kegiatan seminar/simposium
Seminar2
(Buku : Sahara, Siti dan Mahmudah Fitriyah ZA. 2007. Terampil
Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press).
Seminar suatu pertemuan sekelompok para ahli yg membahas suatu topik dengan menampilkan beberapa makalah di bawah pimpinan seorang moderator. Penyajian makalah tsb diiringi tanya jawab, pembahasan, dan dicarikan perumusannya. (Nanih M. 2003: 219)
Seminar (KBBI) suatu pertemuan (persidangan) utk membahas suatu masalah di bawah pimpinan kerua sidang (guru besar, para ahli).
Seminar suatu pertemuan yg bersifat ilmiah utk membahas suatu masalah tertentu dg prasarana & tanggapan melalui suatu diskusi utk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai suatu masalah tsb. (Maidar : 1998)
Masalah Seminar3
Ruang lingkupnya terbatas & tertentu. Pembahasan masalah tsb biasanya disampaikan oleh beberapa ahli, peserta berperan utk menyampaikan pertanyaan, ulasan & pembahasan shg menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.
Seminar pd dasarnya sama dengan diskusi, tetapi seminar lbh bersifat formal & menghadirkan seorg pembicara, serta mendiskusikan masalah yg lbh umum.
Sebelum seminar, hrs dibentuk dulu panitia utk menyelenggarakan seminar tsb. Panitia terdiri dr tim penyaji menyampaikan pikiran2 dlm makalah kerja, didampingi oleh moderator dan notulis.
Tujuan Seminar4
Untuk mencari jalan pemecahan dari suatu masalah. Jadi seminar hrs diakhiri dg kesimpulan atau keputusan2 baik berupa usul, saran, resolusi, maupun rekomendasi.
Pedoman merencanakan seminar:1) Menentukan topik dan tujuan2) Menentukan waktu dan tempat3) Mempersiapkan fasilitas.
Menginformasikan kepada masyarakat: tujuan seminar, tema dan topik yg akan dibahas, persyaratan para peserta, waktu pendaftaran, peserta yg bersedia menjadi pemrasaran.
Persiapan Seminar5
Mekanisme yg dilaksanakan mengadakan seminar: Menentukan topik & tujuan : menarik perhatian
peserta (masyarakat), merangsang masyarakat untuk mengetahui sesuatu.
Menentukan waktu & tempat : dikaitkan dg peristiwa2 sejarah/ nasional, mis: Bulan Bahasa, Hari Ibu, Hari Pendidikan Nasional. Tempat diperhatikan masalah transportasi, kapasitas, biaya & akomodasi.
Persiapan fasilitas, yg harus diperhatikan: tempat duduk yg memadai, cahaya dan sirkulasi udara, alat2 peraga (visual & audio visual), publikasi, tujuan seminar, tema/ topik masalah, persyaratan peserta, pendaftaran peserta, peserta yg bersedia menjadi pemrasaran
Pelaksanaan Seminar 6
Panitia yg terdiri dr tim penyaji menyampaikan pikiran2 yg dituang dlm makalah kerja. Penyaji didampingi oleh moderator & notulis.
Pembicara menyampaikan pandangan/ ulasan ttg suatu masalah melalui karya tulis yg disebut juga makalah kerja, isinya menyangkut pokok masalah berdasarkan bidang keahlian.
Makalah kerja disampaikan dlm bentuk argumentasi bergantung pd bagaimana pelaksanaan seminar tsb.
Fungsionaris seminar terdiri dr: pimpinan, sekretaris, dan peserta.
Peranan Fungsionaris Seminar1) Pemimpin Seminar
menjelaskan maksud & tujuan seminar, menjamin seminar berlangsung teratur & tertib, memberikan stimulasi; anjuran; ajakan; agar setiap peserta berperan, menyimpulkan & merumuskan setiap pembicaraan & membuat kesimpulan atas kesepakatan bersama, menyiapkan laporan
Kriteria pemimpin seminar:
Mampu berpikir cepat, jelas & logis; bersikap luwes; berpandangan objektif; tdk boleh berprasangka; memiliki kemampuan menganalisis, bersikap sabar, cerdik menanangani masalah, mempunyai rasa humor.
7
Gaya Kepemimipinan
Otoriter : mendominasi seluruh proses diskusi
Liberal : membiarkan peserta mengeluarkan pendapat sebebas-bebasnya
Demokratis : memberikan kesempatan sebanyak mungkin dlm batas2 tertentu
Manipulasi diplomatis : memaksakan secara halus pendapat2nya utk disetujui peserta
Peranan sekretaris seminar:
Mencatat hasil2 seminar, mencatat proses atau prosedur seminar; membantu pemimpin seminar; menyimpulkan & merumuskan hasil seminar
8
Macam-macam & Tujuan Seminar
Macam2 seminar:
Seminar nasional Seminar pendidikan Seminar skripsi
Tujuan seminar :Utk memecahkan
masalah tertentu, mengadakan intensifikasi, integrasi, aplikasi pengetahuan, memanfaatkan sebaik2nya produktivitas berpikir secara kelompok berupa saling betukar pengalaman & saling mengoreksi di antara kelompok yg lain.
9
Syarat2 Makalah Seminar
Syarat2 makalah seminar:
a) Faktual
b) Logis
c) Sistematis
d) Menggunakan metode ilmiah yg benar
e) Menggunakan bhs baku
f) Objektif
Langkah penyusunan makalah:
a) Menentukan & menyempitkan tema
b) Merumuskan tujuan
c) Mengumpulkan bahan
d) Menyusun kerangka
e) Mengembangkan kerangka menjadi karangan
10
Pola Kerangka Makalah Seminar
11
1. Pendahuluan a. Latar belakang masalah b. Rumusan masalah c. Tujuan d. Metode yg dipakai utk menyelesaikan
masalah2. Pembahasan a. Hakikat masalah b. Sebab akibat c. Pemecahan3. Penutup a. Kesimpulan b. Saran
Perbedaan Seminar dengan DiskusiSeminar Bersifat umum Lebih condong
kpd forum & diumukna ke publik
Sudah pasti ada diskusi
Diskusi Bersifat khusus Tidak harus
diumumkan kepada publik
Diskusi belum tentu ada seminar
12
Persamaan Seminar dengan DiskusiSeminar Memiliki peserta
(forum) Memiliki moderator Memiliki tema atau
topik yg dibahas Memiliki tujuan utk
memecahkan suatu masalah tertentu
Terdapat sesi tanya jawab antara narasumber & forum atau peserta seminar
Diskusi Memiliki peserta atau
forum Memiliki moderator Memiliki tema atau
topik yg dibahas Memiliki tujuan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu
Terdapat sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta diskusi
13
Referensi :14
1. Arsjad, Maidar G. dan Mukti US. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. IKIP Jakarta: Erlangga. (Bab 6: hal 36-51)
2. Mahmudah, dkk. 2008. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Jakarta. (Bag.1: hal 3-8)
3. Parera, Jos Daniel. 1982. Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga. (Bab X: hal 189-203)
4. Suparno, dkk. 2007. Berbicara. Jakarta: UT. (hal 5.3 – 5.15)
5. Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. (Bab III: hal 36-50)