Adaptasi Kardiovaskular Terhadap Latihan Fisik

12
ADAPTASI KARDIOVASKULAR TERHADAP LATIHAN FISIK Oleh : Akmarawita kadir Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRAK Tujuan latihan adalah meningkatkan kekuatan, ketahanan, kelentukan, kelincahan dan kecepatan. Kekuatan-kekuatan ini berhubungan dengan struktur dan faal dalam tubuh. Kalau latihan itu dikerjakan secara teratur dan sesuai dengan cara berlatih, maka diharapkan adanya perubahan-perubahan (adaptasi) yang menunjang tercapainya kekuatan-kekuatan tersebut. (Soekarman. 1986) CARDIOVASCULAR ADAPTATION TO PHYSICAL TRAINING By: Akmarawita Kadir Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRACT The purpose of the exercise is to increase strength, endurance, flexibility, agility and speed. These powers relate to the structure and function in the body. If exercise is done regularly and in accordance with the way practice, it is expected that any changes (adaptations) that support the achievement of these forces. PENDAHULUAN Tujuan latihan adalah meningkatkan kekuatan, ketahanan, kelentukan, kelincahan dan kecepatan. Kekuatan-kekuatan ini berhubungan dengan struktur dan faal dalam tubuh. Kalau latihan itu dikerjakan secara teratur dan sesuai dengan cara berlatih, maka diharapkan adanya perubahan-perubahan (adaptasi) yang menunjang tercapainya kekuatan-kekuatan tersebut. (Soekarman. 1986) Dalam suatu latihan yang terprogram (physical training) untuk mencapai suatu performa/penampilan yang baik ada beberapa fase yang harus diperhatikan, yaitu fase overload, restoration, adaptation dan reversal. (Moyna. 2001) Tujuan overload (latihan dengan beban lebih, dari beban sebelumnya) adalah agar kemampuan kardiovaskuler (jantung dan peredaran darah) dan kemampuan otot-otot kerangka dapat berkembang terus, sampai terjadinya proses adaptasi, sehingga meningkatkan performa/penampilan.

Transcript of Adaptasi Kardiovaskular Terhadap Latihan Fisik

  • ADAPTASI KARDIOVASKULAR TERHADAP LATIHAN FISIKOleh : Akmarawita kadir

    Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma SurabayaABSTRAKTujuan latihan adalah meningkatkan kekuatan, ketahanan, kelentukan, kelincahan dan kecepatan.Kekuatan-kekuatan ini berhubungan dengan struktur dan faal dalam tubuh. Kalau latihan itu dikerjakansecara teratur dan sesuai dengan cara berlatih, maka diharapkan adanya perubahan-perubahan(adaptasi) yang menunjang tercapainya kekuatan-kekuatan tersebut. (Soekarman. 1986)

    CARDIOVASCULAR ADAPTATION TO PHYSICAL TRAININGBy: Akmarawita Kadir

    Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma SurabayaABSTRACT

    The purpose of the exercise is to increase strength, endurance, flexibility, agility and speed.These powers relate to the structure and function in the body. If exercise is done regularly and inaccordance with the way practice, it is expected that any changes (adaptations) that support theachievement of these forces.

    PENDAHULUANTujuan latihan adalah

    meningkatkan kekuatan, ketahanan,kelentukan, kelincahan dan kecepatan.Kekuatan-kekuatan ini berhubungandengan struktur dan faal dalam tubuh.Kalau latihan itu dikerjakan secara teraturdan sesuai dengan cara berlatih, makadiharapkan adanya perubahan-perubahan(adaptasi) yang menunjang tercapainyakekuatan-kekuatan tersebut. (Soekarman.1986)

    Dalam suatu latihan yangterprogram (physical training) untuk

    mencapai suatu performa/penampilan yangbaik ada beberapa fase yang harusdiperhatikan, yaitu fase overload,restoration, adaptation dan reversal.(Moyna. 2001)

    Tujuan overload (latihan denganbeban lebih, dari beban sebelumnya)adalah agar kemampuan kardiovaskuler(jantung dan peredaran darah) dankemampuan otot-otot kerangka dapatberkembang terus, sampai terjadinyaproses adaptasi, sehingga meningkatkanperforma/penampilan.

    FKUWKTypewriterhttp://fk.uwks.ac.id/jurnal/daftar_edisi

    FKUWKTypewriter

    FKUWKTypewriter

  • Gbr 1. Super compensation cycle. A. Program latihan yang overload satu atau lebih sistemfisiologis. B. sel-sel, jaringan-jaringan dan organ-organ diperbaiki. C. Perbaikan fitness yangdisebabkan perubahan struktur dan fungsi. D. Fitness menurun bila program latihandihentikan. (Moyna. 2001)

    Adaptasi fisiologi pada latihanfisik sangat tergantung pada umur,intensitas, durasi, dan frekuensi latihan,faktor genetik, dan cabang olahraga yangdipertandingkan.

    Oleh karena itu latihan-latihanyang dikerjakan adalah terutama untukketahanan jantung dan paru, maka dengansendirinya yang terlihat adalah salahsatunya perubahan pada kedua organtersebut, yang bertujuan untukmeningkatkan kemampuan mengangkutoksigen. (Soekarman. 1986)FISIOLOGI KARDIOVASKULERPADA LATIHAN

    Jantung adalah dua buah pompaberotot yang terletak dalam satu alat.Jantung bagian kiri memompa darah keseluruh jaringan tubuh dan jantung bagiankanan memompa darah ke paru. Serat ototjantung berhubungan sedemikian rupasehingga seluruh serat-serat otot jantungberfungsi seakan-akan satu otot. Jantungmempunyai sifat untuk menimbulkanirama kontraksi sendiri (Fox. 1993,Soekarman. 1986).Stroke Volume

    Stroke volume (isi sekuncup)adalah volume atau jumlah darah yang dipompa oleh jantung pada setiapdenyutannya. Ada beberapa faktor yangmempengaruhi jumlah darah yang dapat dipompa keluar oleh jantung, yaitu :

    (1) Besarnya ventrikel (bilik jantung)itu sendiri. Dengan melakukanlatihan Ventrikel dapat bertambahbesar.

    (2) Kekuatan dari jantung waktumemompa. Hal ini tergantung dari

    kekuatan otot jantung, dankekuatan ini dapat bertambahdengan adanya latihan.

    (3) Jumlah darah yang dikembalikanke jantung. Latihan olahraga yangberjalan secara ritmik, danmenekan pembuluh darah balik(vena) pada otot-otot kaki, dapatmengembalikan jumlah darahyang cukup banyak danmembantu menaikkan strokevolume (Sumosardjuno. 1994,Guyton. 2000)

    Cardiac outputCardiac output (curah jantung)

    adalah jumlah darah yang di pompa olehjantung setiap menit. Ini bisa naik sesuaidengan kenaikan tingkat kerja sampai padatitik kelelahan.

    Perbedaan nyata antara pelariyang betul-betul terlatih dan yang kurangbaik kondisinya terletak pada jumlahcardiac output-nya, atau pada jumlahdarah yang dapat di pompa setiap menit kedalam otot-otot dalam bandanya.

    Darah yang di pompa dari jantungsetiap denyut nya ditentukan oleh lajupemompaan jantung (heart rate) danjumlah darah yang dikeluarkan (strokevolume) sehingga cardiac output dapatdihitung :

    Cardiac Output = Heart Rate xStoke VolumeDi samping itu cardiac output juga dapatdihitung dengan cara mengetahuikonsumsi oksigen maksimal seseorangselama satu menit dan perbedaan rata-rataantara kandungan oksigen pada arteri danvena (a-v O2 diff). (Sumosardjuno. 1994,Guyton. 2000)

    Konsumsi O2 (ml/menit)Cardiac Output = ----------------------------------x 100a-v O2. diff

    Aliran DarahDarah di pompa oleh jantung ke

    berbagai bagian tubuh kita, sesuai dengankebutuhan jaringan masing-masing.Selama melakukan latihan olahraga, darah

    dikirim ke daerah yang paling tinggikebutuhan metabolismenya, yaitu otot-otot. Daerah-daerah yang kurangmembutuhkannya, yaitu aktivitas

  • metabolismenya sedikit, hanya mendapatsedikit darah, misalnya usus.

    Pada hari-hari dengan cuaca yangpanas, kulit mendapat darah yang cukupuntuk membantu mendinginkan badan.Karenanya darah mengalir ke kulit,sehingga mengakibatkan darah yangberada di otot-otot berkurang. Hal inimenerangkan mengapa dalam latihan ditempat yang panas tidak diperbolehkan.(Sumosardjuno. 1994, Guyton 2000)Tekanan Darah

    Tekanan darah adalah tekanan daridarah yang berada di pembuluh-pembuluhdarah pada waktu jantung berdenyut, inidisebut sistolik. Sedangkan yang beradadi antara denyutan jantung, tekanannyadisebut tekanannya disebut diastolik.(Sumosardjuno.1994)

    Supaya jantung dapat berfungsisebagai pompa yang baik, maka padajantung didapatkan katub-katub. Katub-katub ini menjaga agar jantung bekerjalebih efektif. Katub antara atrium danventrikel menutup pada waktu kontraksiotot ventrikel. Apabila terjadi kebocoran,

    maka diperlukan lebih besar tenaga dariventrikel untuk memompa sejumlah darahyang sama ke sirkulasi pulmoner atausirkulasi sistemik. Lama-kelamaan terjadihipertropi otot jantung yang kalau tetaptidak diadakan koreksi dapat menjadi(dekompensasi) payah jantung.

    Jantung bagian kiri memompadarah ke sirkulasi sistemik lebih luas danmempunyai tahanan yang tinggi,sedangkan sirkulasi pulmoner mempunyaitahanan yang rendah. Oleh karena itu ototventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikelkanan.

    Jantung sebagai pompamempunyai sifat untuk mengeluarkanrangsangan secara berirama. Dalamkeadaan biasa irama jantung berasal darisimpul SA (Sino auricular node) yangterletak di atrium kanan. Selanjutnyasemua bagian dari jantung mengikutiirama dari simpul S-A ini. Banyak faktoryang mempengaruhi irama dari simpul ini,diantaranya adalah rangsangan suhu yangmeningkat, kekurangan oksigen, turunnyatekanan darah, ketokolamin dan lain-lain.(Fox. 1993, Guyton. 2000)

  • Gambar2. Sistem kardiovaskuler (Silverthorne. 2001)Pada latihan terjadi dua kejadian

    yaitu peningkatan curah jantung (cardiacoutput) dan redistribusi darah dari otot-otot yang tidak aktif ke otot-otot yangaktif. Curah jantung tergantung dari isisekuncup (stroke volume) dan frekuensidenyut jantung (hart rate). Kedua faktorini meningkat pada waktu latihan.Redistribusi darah pada waktu latihanmenyangkut vasokonstriksi pembuluhdarah yang memelihara daerah yang tidakaktif vasodilatasi dari otot yang aktif yangdisebabkan oleh kenaikan suhu setempat,CO2 dan asam laktat serta kekuranganoksigen.(Fox. 1993, Soekarman.1986)

    Pada latihan yang mengakibatkanfrekuensi jantung meningkat serta isisekuncup meningkat, maka curah jantungjuga meningkat. Pada atlet, irama jantungdalam keadaan istirahat lebih rendahdibandingkan dengan seorang yang tidakterlatih. Irama jantung pada waktu istirahatdapat mencapai 40 x/menit pada seorang

    atlet, sedangkan pada seorang yang tidakterlatih mencapai 90 x/menit. Isi sekuncup(stroke volume) pada seorang atlet lebihbesar daripada yang bukan atlet. Hal initerjadi pada waktu istirahat maupun padawaktu bekerja. Curah jantung maksimum(cardiac output) pada seorang atlet dapatmencapai 40 l/menit. Curah jantung sangatmempengaruhi maksimum daya serapoksigen. Boleh dikatakan lebih besar curahjantung, lebih besar pula daya serapoksigennya (Fox. 1993, Soekarman.1986).Pengendalian Cardiovascular

    Bermacam-macam informasi darisemua bagian tubuh dikirimkan ke pusatpernafasan dan sirkulasi. Denganberdasarkan informasi ini pusatmengirimkan rangsangan untukpenyesuaian (adaptasi) terhadapkebutuhan.

    Gambar 3. Gambaran respon kardiovaskuler saat latihan. Central command memulai prosesrespon, yang dipertahankan dalam kondisi keseimbangan melalui sistem feedback darikardiopulmonar serta baroreseptor arterial, dan sistem neurologik. (Moyna. 2001)

  • Di bawah ini akan diberikangambar penyesuaian organ tubuh baikjantung dan peredaran darah pada orangdalam keadaan istirahat dan yang latihan.

    Dari gambar di bawah ini terlihatperubahan dari cardiac output, distribusike otot yang aktif dari 650 cc menjadi20.850 cc, distribusi yang menurun pada

    alat-alat dari 3100 cc menjadi 600 cc.Dalam waktu istirahat ventilasi per menit4-15 liter per menit. Pada waktu latihanventilasi per menit meningkat sampaimencapai 180 liter per menit. Yangterpenting dalam olah raga adalahkemampuan jantung dan paru secarasempurna. (Soekarman. 1986)

    Gambar 4 Penyesuaian organ tubuh pada keadaan istirahat dan latihan. (Soekarman. 1986)ADAPTASI SISTEMKARDIOVASKULER

    Perubahan fungsi sistemkardiovaskuler selama latihan tergantungpada tipe (dinamis atau statis) danintensitas latihan. Selama latihan dinamis(seperti lari, renang, atau bersepeda) akanmerangsang kontraksi kelompok otot-ototbesar. Sehingga menyebabkanrespon/perubahan akut yang besar padasistem kardiovaskuler yaitu sangatmeningkatnya cardiac output, heart rate,dan tekanan darah sistolik, dan sedikitpeningkatan pada tekanan rata-rata arteridan tekanan darah diastolik. Respon akibatlatihan dinamik ini, akan merangsangpusat otak, dan apabila latihan diteruskanakan memberikan signal mekanismeumpan balik pada kardiovaskular center dibatang otak, sehingga menimbulkan

    perubahan-perubahan berupa penurunantahanan vaskuler (vascular resistance)untuk mengimbangi peningkatanperfusi otot, dan peningkatan cardiacoutput untuk meningkatkan ambilanoksigen. Yang pada akhirnya akanmeningkatkan tekanan arteri rata-rata.

    Respon kardiovaskuler padalatihan dinamik dan static sangat berbeda,pada latihan static (high intensity, strengthexercise, dan latihan yang membatasikontraksi otot seperti angkat berat ataulatihan isometric) didapatkan hasil sedikitpeningkatan ambilan oksigen, cardiacoutput, dan stroke volume daripada latihandinamik. Tetapi pada latihan static lebihmeningkatkan tekanan darah dan tekananrata-rata arteri. (Fahey. 1984, Fletcher.1995, Levine. 2001).

  • Gambar. 5 Respon Hemodinamik pada latihan dinamik (regular, rhythmic contraction oflarge muscle group), dan static (isometric or high intensity sustained contraction) (Levine.2001)

    Latihan endurance (aerobic)menyebabkan banyak perubahan adaptasipada sistem kardiovaskuler. Perubahan inidapat dilihat pada tabel 1. Latihan aerobic(daya tahan) ini sangat baik untuk

    meningkatkan kapasitas sistemkardiovaskular. (Fahey. 1984, Fox. 1989,Soekarman. 1986, Sumosardjuno. 1994,Seiler. 1996, Wilmore. 2003)

    Tabel. 1 Adaptasi kardiovaskuler yang didapat pada latihan daya tahan(endurance/aerobic) (Fox. 1989, Fahey. 1984)

    FACTOR REST SUBMAXIMALEXERCISE

    MAXIMALEXERCISE

    HEART SIZE - -HEART RATE STROKE VOLUME A-V 02 DIFFERENT O CARDIAC OUTPUT O O WORK CAPACITY - -

  • Symbol : = meningkat = menurunO= tidak ada perubahan

    Peningkatan Ukuran Jantung ( HeartSize )

    Ukuran jantung pada atlit padaumumnya lebih besar bila dibandingkandengan bukan atlet. Pada atlet untukolahraga ketahanan (endurance/aerobic)maka peningkatan ukuran jantungdisebabkan peningkatan volume ventrikeltanpa peningkatan tebal otot. Sedangkanpada atlet untuk gerakan-gerakan cepat

    (non endurance/anaerobic) seperti laricepat, gulat, dan lain-lainnya makapeningkatan ukuran disebabkan olehpenebalan dinding ventrikel dengan tanpapeningkatan volume ventrikel. Bersamaandengan peningkatan ukuran jantung, jugadidapatkan peningkatan jumlah kapiler(Fox 1993, Soekarman 1986, Fleck 1992,Sumosardjuno 1994, Seiler 1996, Wilmore2003)

    Tabel 2. Cardiac morphology adaptations at rest (Fleck 1992)Wall thickness Left ventrikel Septal Right ventrikel

    No Change

    Chamber volume Left ventrikel Right ventrikel

    or No ChangeNo Change

    Left ventrikel mass or No ChangePenurunan Frekuensi Jantung/DenyutNadi (Bradikardi)

    Dengan penurunan frekuensijantung, maka jantung mempunyaicadangan denyut jantung (Heart RateReserve/HRR) yang lebih tinggi.Penurunan frekuensi jantung inidisebabkan oleh peningkatan tonus sarafParasimpatis, penurunan sarafParasimpatis, penurunan saraf simpatisatau kombinasi. Juga terjadi penurunan

    dari frekuensi pengeluaran impuls dariparu jantung. Dengan perubahan volume,maka isi sekuncup (stroke volume)menjadi lebih besar dan bila cadangandenyut jantung meningkat hasilnya curahjantung (cardiac output) akan menjadilebih tinggi dan dengan begitupengangkutan oksigen menjadi lebihtinggi lagi. (Soekarman 1986, Fox 1993,Fahey 1984, Seiler 1996, Wilmore 2003)

    SYSTOLIC BLOOD PRESSURE O O ODIASTOLIC BLOOD PRESSURE O O OMEAN ARTERIAL BLOOD PRESSURE O O OTOTAL PERIPHERAL RESISTANCE O O OCORONARY BLOOD FLOW BRAIN BLOOD FLOW O O OVISCERAL BLOOD FLOW O OINACTIVE MUSCLE BLOOD FLOW O O OACTIVE MUSCLE BLOOD FLOW O O SKIN BLOOD FLOW O O OBLOOD VOLUME - -PLASMA VOLUME - -RED CELL MASS O - -HEART VOLUME - -

  • Gambar. 6 Respon Heart rate sebelum dan setelah latihan. (Fahey 1984, Seiler 1996)Peningkatan Volume Darah DanHemoglobin

    Kemampuan mengangkut oksigentergantung dari jumlah hemoglobin danjumlah darah. Apabila hemoglobinmeningkat, maka kemampuan mengikatoksigen juga meningkat. Namunpeningkatan hemoglobin akanmenyebabkan viskositas darah meningkatsehingga akan menyebabkanmeningkatnya tekanan dalam pembuluhdarah yang berakibat kapasitasmengangkut oksigen justru menurun.Yang mengikat bukanlah jumlah Hb/100cc darah, tetapi jumlah Hb total.Peningkatan jumlah Hb total inidisebabkan karena peningkatan volumedarah sesudah latihan yang cukup lama,maka jumlah darah meningkat dari 5 lmenjadi 6 l. (Soekarman 1986. Fox. 1993)

    Peningkatan Stroke VolumeAkibat dari pembesaran otot

    jantung akan menyebabkan volume darahmeningkat, maka dengan demikian jantungdapat menampung darah lebih banyak, dandengan sendirinya stroke volume padawaktu istirahat menjadi lebih besar.Karena stoke volume pada waktu istirahatmenjadi lebih besar, maka hal inimemungkinkan jantung memompa darahdalam jumlah yang sama setiap menitdengan denyutan lebih sedikit.

    Jantung atlet endurance memilikistroke volume jauh lebih besar daripadaorang yang tidak terlatih dengan umuryang sama. Baik pada waktu istirahatmaupun pada waktu latihan. Latihan dayatahan ini meningkatkan stroke volume saatistirahat, selama latihan sub maksimal danlatihan maximal (Soekarman. 1986,Sumosardjuno. 1994, Fahey. 1984,Fox.1993, Seiler. 1996, Wilmore. 2003)

    Gambar. 7 Perubahan strokevolume(Fahey. 1984)

  • Cardiac OutputAda tendensi cardiac output tidak

    mengalami perubahan saat istirahat dankerja yang sub maximal, tetapi sangatmeningkat pada kerja yang maksimal.

    Cardiac output pada waktuistirahat lebih kurang antara 4-6 liter per

    menit, dan maksimumnya sekitar 20-30liter per menit. Pada orang normal danbetul-betul terlatih dapat mencapai 40 literper menit. (Soekarman. 1986,Sumosardjuno. 1994, Fahey. 1984, Fox.1993, Seile.r. 1996, Wilmore. 2003)

    Gambar. 8 Perubahan cardiacoutput.(Fahey. 1984)

    Peningkatan Jumlah KapilerLatihan endurance yang lama

    untuk suatu kompetisi menyebabkanpembesaran otot rangka, yang diikuti olehmeningkatnya pembuluh darah kapilerpada otot tersebut. Pembuluh darah kapilerpada otot bertambah banyak, sehinggamemungkinkan difusi oksigen di dalamotot dapat lebih mudah, akibatnya

    mempunyai kemampuan untukmengangkut dan mempergunakan oksigenlebih besar daripada orang yang tidakterlatih. Karena itu dapat mengkonsumsioksigen lebih banyak per-unit massa otot,dan dapat bekerja lebih tahan lama.(Soekarman. 1986, Sumosardjuno. 1994,Fahey. 1984, Fox. 1993, Seiler. 1996,Wilmore. 2003)

    Gambar. 9 Perubahan jumlah kapiler antara yang terlatih dan yang tak terlatihGambar. 10 Perubahan diameter serabut otot antara yang terlatih dengan tak terlatih (Fox.1993)Tekanan Darah

    Pada waktu istirahat, tekanan yangnormal adalah 120 mmHg sistolik dan 80mmHg diastolik (120/80). Selamamelakukan olahraga, tekanan sistolik naik

    secara cepat dan kadang-kadang dapatmencapai 200 atau 250 mmHg (responakut). Sedangkan tekanan diastolikperubahannya hanya sedikit.(Sumosardjuno. 1994, Fahey. 1984)

  • Gambar. 11 Perubahan tekanandarah. (Fahey. 1984)

    Latihan Daya tahan/endurance (training)cenderung menurunkan tekanan systole,diastole dan tekanan rata-rata arteri.Penurunan tekanan darah ini penting untukmenghindari terjadinya resiko penyakit-penyakit jantung. (Fahey. 1984)

    Selama latihan daya tahan yangbersifat dinamis (lari, bersepeda, dll)terjadi dilatasi kapiler dalam otot yangsedang bekerja menurunkan tahanan arteriterhadap aliran darah, yang melebihi darivasokonstriksi pembuluh darah padajaringan yang tidak bekerja. Oleh karenaitu pengaruh perubahan diameterpembuluh darah selama latihanmenurunkan tekanan darah. (Lamb. 1984)Aliran Darah

    Dengan training, akanmenurunkan aliran darah coroner padaistirahat, maupun selam latihansubmaximal. Peningkatan stroke volumedan penurunan heart rate menyebabkanpenurunan konsumsi oksigen otot jantung.Peningkatan aliran darah koroner terjadipada latihan maximal, ini untuk

    mendukung peningkatan metabolic untukpeningkatan cardiac output. (Fahey. 1984)

    Aliran darah otot rangkacenderung rendah selama latihansubmaximal dan meningkat pada latihanmaximal. Pada otot yang aktif (latihanmaximal) kecenderungan arteriole untukmenekan jaringan lain (selain otot), danmengalihkan darah ke otot yang sedangaktif. (Lamb. 1984)Arteriovenous Oksigen Different

    Latihan fisik menyebabkanperbedaan a-v O2 yang lebih besar,terutama pada latihan maximal.Peningkatan a-v O2 ini disebabkan olehjumlah kandungan oksigen yang dikonsumsi oleh jaringan (otot) meningkatsemakin banyak kandungan oksigensemakin besar perbedaannya. Peningkatanperbedaan a-v O2 ini juga dipengaruhi olehdistribusi aliran darah, karena jaringanyang secara metabolic lebih aktif (sepertipada latihan maximal) mengandungoksigen lebih banyak dibandingkanjaringan yang kurang aktif. (Fahey. 1984,Fox. 1993)

    Gambar. 12 PerubahanA-V O2 Difference.(Fahey. 1984)

  • KESIMPULANAdaptasi fisiologi pada latihan

    fisik sangat tergantung pada umur,intensitas, durasi, frekuensi latihan, faktorgenetik, dan cabang olahraga yangditekuni (tipe latihan, baik static maupundinamik).

    Tujuan dari adaptasi fisiologiadalah untuk ketahanan jantung dan paru,yang bertujuan untuk meningkatkankemampuan untuk mengangkut oksigen.

    Latihan endurance (ketahanan)menyebabkan banyak perubahan(adaptasi) pada sistem kardiovaskuler.

    Adaptasi kardiovaskuler padalatihan fisik menyebabkan volume total(stroke volume) dari jantung meningkat,kenaikan ini disebabkan olehmembesarnya rongga jantung. Makajantung dapat menampung darah lebihbanyak, sehingga stroke volume padawaktu istirahat menjadi lebih besar, hal inimemungkinkan jantung untuk memompadarah dalam jumlah yang sama setiapmenit dengan denyutan lebih sedikit.

    Adaptasi kardiovaskuler ini jugamenyebabkan peningkatan volume darahdan hemoglobin, jumlah kapiler otot danmempengaruhi cardiac output, tekanandarah, aliran darah serta A-V O2 diff.Terjadinya proses adaptasikardiovaskuler terhadap latihan fisik iniadalah terutama untuk mencegahkerusakan jaringan, khususnya Resikopenyakit jantung.DAFTAR PUSTAKAFox E.L., Bowers R.W., Foss M.L. 1993.

    The Physiological Basis forExercise and Sport. 5th. Ed.Boston-USA. WCB/McGraw-Hill.

    Fletcher G.F, Balady G., 1995. ExerciseStandards, A statement forHealthcare Professionals FromThe American Heart Association,Article of Circulation. AmericanHeart Association, Inc

    Fleck S.J. 1992. Cardiovascular Responseto Strength Training, in Strengthand Power in Sport. Edited : KomiP.V., International OlympicCommittee, London. BlackwellScientific Publication.

    Fahey, B. 1984. Exercise Physiology,Human Bioenergetics and ItsApplications. USA. Johon Eiley &Sons.

    Guyton A.C. 2000. Text Book of MedicalPhysiology. 10th. Ed. USA. W.B.Saunders Co.

    Levine B.D. 2001. Exercise Physiology forThe Clinician. In Exercise andSports Cardiology. Editor :Thompson P.D., McGraw-HillCompanies, Inc.

    Lamb D.R. 1984. Physiology of ExerciseResponses an Adaptation. 2th. Ed.Macmillan Publishing Company.

    Moyna N.M. 2001. Principles of ExerciseTraining For Physicians, InExercise and Sports Cardiology.Editor: Thompson P.D., McGraw-Hill Companies, Inc.

    Silverthorne D.V. 2001. HumanPhysiology an IntegratedApproach. 2th. Ed. New Jersey P Hall, Inc.

    Sumosardjuno S. 1994. PengetahuanPraktis Kesehatan dalamOlahraga 2. Jakarta. PT.Gramedia.

    Soekarman R. 1986. Dasar Olahragauntuk Pembina, Pelatih dan Atlit.Jakarta. CV. Haji Masagung.

    Seiler S. 1996. Myocardial Adaptations toTraining. Article of BurnsTelecommunications center. April.1996. Montana State University Bozeman.

    Wilmore J.H. 2003. Aerobic Exercise andEndurance. J of The Physicianand Sports medicine, Vol.31 - No.5 May. 2003.